IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO Kode : 5.01 Kolidor : 5 Fokus : Pariwisata Lokus : Balai Taman Nasional Komodo, daerah Labuan Bajo, Balai Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT Peneliti Utama : Yaya Sulaeman Peneliti Anggota 1 : Dadan Muliawandana Peneliti Anggota 2 : Bagus Edi Sukoco Peneliti Anggota 3 : Teguh Praludi Peneliti Anggota 4 : Ros Sariningrum Melonjaknya popularitas Komodo karena melaju ke babak final kontes tujuh keajaiban baru alam. Oleh karena itu, perlu langkah antisipasi pariwisata tanpa merusak konservasi Pulau Komodo (kekayaan laut berupa Ikan, Terumbu Karang, dll. Kekayaan darat berupa Komodo, Rusa, Burung, dll). Dukungan teknologi yang mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan dan tingkat keamanan di kawasan pulau Komodo adalah dengan penerapan sistem pemantauan surveillance camera secara real time dan online. Tujuan dari kegiatan adalah mengimplementasikan sistem jaringan wireless surveillance untuk pemantauan daerah wisata nasional pulau komodo. Hal ini diharapkan akan mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun khususnya di pulau Komodo sebagai koridor daerah ekonomi bidang pariwisata.

2 OUTPUT KEGIATAN 1. Hasil dari kegiatan ini, adalah berupa Implementasi Sistem Jaringan Wireless Surveillance untuk Pemantauan Daerah Wisata Nasional Pulau Komodo. 2. Dari sisi teknologi Output dari Kegiatan ini, adalahberupa : Desain Prototype Teknologi, berupa Implementasi Sistem Jaringan Wireless Surveillance Pelatihan-Pemberdayaan Masyarakat, akan dilakukan Diklat singkat untuk Pegawai Pariwisata setempat, masalah cara pengoperasian Siatem. TAHAPAN KEGIATAN No TAHAPAN KEGIATAN DESKRIPSI SINGKAT TAHAPAN KEGIATAN 1. Survey Lokasi Kordinasi kegiatan dengan mitra di lokasi. Menentukan lokasi penempatan sistem 2 Perancangan a. Desain Sistem Disain sub sistem surveillance camera Disain sub sistem Jaringan surveillance camera Disain rangka mekanis pendukung sistem surveillance camera b. Pengadaan Bahan Pengadaan bahan Elektronika Pengadaan bahan mekanis 3 Realisasi Sistem Surveillance Camera Pengukuran kinerja Sistem surveillance camera di laboratorium dan tes Lapangan Instalasi sistem di lapangan 4 Evaluasi kinerja Sistem Surveillance Camera Melakukan pengukuran dan perbaikan jika diperlukan Pelatihan Operasional untuk Operator Sistem

3 RENCANA INSTALASI SISTEM Kamera terpasang di Gunung Ara, dengan tujuan : 2 Loh Wenci 1 Gunung Ara 1 Kantor TNK 1. Memantau Kegiatan Area Pantai, dari Penge-bom-an, Terumbu Karang 2 Loh Liang 2. Memantau Aktivitas Orang-orang dan Komodo. 3 Loh Buaya Di Gunung Ara, Tower sebagai Repeater Area Pulau Komodo 3 Rinca Di Kantor TNK, Labuan Bajo, sebagai Server PC, Monitoring dan Record. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM Tahap I, adalah : Pembangunan Infrastruktur Jaringan Internet Protokol. Dari Gunung Ara ke Kantor TNK Tahap II, adalah : Pengembangan Titik Pemantauan daerah Penting/Rawan Loh Wenci dan Loh Liang Tahap III, adalah : Pengembangan Titik Pemantauan daerah Penting/Rawan Loh Buaya dan Pulau Rinca

4 HASIL SURVEY LOKUS Jarak antara Titik Menara Motorola di Gn.Ara ke Kantor TNK di Labuan Bajo 46,50 Km Koordinat Gunung Ara : Lat: 8 33'10.98"S Long : '52.13"T Altitude : 574 meter Koordinat Kantor TNK, Labuan Bajo : Lat : 8 29'53.41"S Long : '59.46"T Altitude : 42 meter Azimuth from point 1 to point 2 = Azimuth from point 2 to point 1 = PERHITUNGAN MOUNTING KOORDINAT Untuk menentukan arah Antena U T Ponit 1 (Gunung Ara) U T Ponit 2 (Kantor TNK) Labuan Bajo

5 PERHITUNGAN BERDASARKAN KETINGGIAN Ketinggian Gunung Ara (Point 1) : 574 meter Ketinggian Kantor TNK-Labuan Bajo (Point 2) : 42 meter Maka : Point 1 turun/menunduk -0,8 dan Point 2 sebaliknya naik/angkat 0,5 Y Ponit 1 (Gunung Ara) -0,8 X Y 0,5 X Ponit 2 (Kantor TNK) Labuan Bajo

6 IP Kamera MODEM GSM BLOK DIAGRAM SISTEM Grid Antenna 24 dbi Grid Antenna 24 dbi MODEM GSM RB/433UAH BOOSTER 4W XR2 1000mW XR2 1000mW BOOSTER 4W MONITORING PC RB/433UAH Spesifikasi Sistem Perangkat IP Kamera Surveillance : 1. OutdoorIP Kamera Vivotek IP 8331 CMOS 2. Mikrotik Router RB/433UAH 3. Mini PCI XR2 1000mW 4. Booster Power Amplifier RF ARGtek WZ W Outdoor 4W/33dBm 5. GSM USB Modem Huawei 6. Grid Antenna Gain 24dBi, 2,4 GHz 7. PC Intel Quadcore 8. Display LCD Monitor Sony 32 LCD Monitor TX Mini PCI 27 db ANT 24 db Kabel -1 db Booster 9 db PERHITUNGAN PATH LOSS 50 KM -135 db P (dbm) = 10 Log (1000.W) P(W) = 10 ( dbm/10) /1000) Kabel -1 db ANT 24 db PATH LOSS(dB) = *log(F(MHz)) + 20*log(D(km)) Maka besarnya Sinyal pada Penerima (RX) adalah : P (db) = Mini PCI + Booster + (-Kabel) + Antena TX + (-Jarak)+ Antena RX + (-Kabel) = 27dB + 9dB + (-1dB) + 24dB + (-135) +24 db + (-1dB) = -53 db Mini PCI RX

7 PERKEMBANGAN KEGIATAN Secara keseluruhan untuk mencapai harapan yang sudah dirancanakan, ada beberapa langkahlangkah yang harus diselesaikan. Diantaranya : a) Perencanaan (desain sistem dan anggaran kebutuhan dana); b) ketersediaan dana (dapat memperhitungkan spesifikasi sistem yang akan terealisasi); c) koordinasi (mempermudah dalam pelaksanaan di lokus kegiatan); d) survey lapangan (mendapatkan data dan keadaan kondisi Lokus,); e) pengadaan bahan (mengadakan kebutuhan bahan, sesuai dengan ketersediaan dana, dan desain sistem); f) pengetesan laboratorium (mengetahui spesifikasi, hasil pengukuran dan bekerjanya suatu sistem); g) pengetesan lapangan (sebagai acuan kinerja sistem, dengan disesuaikan keadaan di Lokus); h) instalasi di lapangan lokus (sebagai indikator tercapainya suatu rencana kerja); i) pelatihan pengguna/operator (sharring pengetahuan Iptek dan memenuhi Program MP3EI) dan; j) koordinasi untuk penanggung jawab untuk perawatan sistem (membuat suatu SOP untuk pengoperasional sistem, pengesetan, dan serah terima barang untuk penanggung jawab biaya perawatan). k) Dokumentasi dan Pembuatan laporan

8 HASIL PENGUKURAN DI LABORATORIUM Hasil Pengukuran menggunakan Spectrum Analyzer

9 HASIL PENGETESAN DI LAPANGAN

10 TERIMA KASIH

IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO

IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO I.141 IMPLEMENTASI SISTEM JARINGAN WIRELESS SURVEILLANCE UNTUK PEMANTAUAN DAERAH WISATA NASIONAL PULAU KOMODO YAYA SULAEMAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar

Lebih terperinci

Kuesioner. RT/RW net, dibuat kuesioner dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah sehari-hari anda membutuhkan/menggunakan koneksi internet?

Kuesioner. RT/RW net, dibuat kuesioner dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah sehari-hari anda membutuhkan/menggunakan koneksi internet? L1 Kuesioner RT/RW net adalah solusi yang ditawarkan untuk mendapatkan koneksi internet dengan harga terjangkau. RT/RW net merupakan jaringan komputer yang berada dalam satu area yang kecil (RT/RW). Untuk

Lebih terperinci

Dukungan yang diberikan

Dukungan yang diberikan PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DATA NIRKABEL Pertengahan abad 20, teknologi nirkabel berkembang pesat, diimplementasikan dalam bentuk teknologi radio, televisi, telepon mobil, dll. Komunikasi lewat sistem satelit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. untuk memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin meningkat, sehingga manusia

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON BAB III PERENCANAAN MINILINK ERICSSON Tujuan utama dari perancangan Minilink Ericsson ini khususnya pada BTS Micro Cell adalah merencanakan jaringan Microwave untuk mengaktifkan BTS BTS Micro baru agar

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Dontri Gerlin Manurung, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaringan tanpa kabel begitu pesatnya, banyak perusahaan perusahaan besar yang mulai mengembangkan jaringan tanpa kabel. Selain itu juga berkembang

Lebih terperinci

BAB IV Analisa Jaringan Broadband Wifi Pada Bab Ini akan dibahas Hasil evaluasi Pra Perancangan Jaringan Broadband WIFI Commuter Line Jabodetabek dengan jaringan existing ( UMTS ) yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

Diagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN. Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13. SMKN 3 Singaraja

Diagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN. Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13. SMKN 3 Singaraja Diagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13 SMKN 3 Singaraja Alat yang Dibutuhkan Dalam Membangun Jaringan WAN Alat-alat yang digunakan untuk membua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan BTS (Base Transceiver Station) untuk jaringan WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) atau jaringan generasi ketiga (3G) dari GSM (Global System

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat pada kehidupan kita saat ini, khususnya pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu Provinsi yang memiliki banyak potensi wisata. Kepariwisataan di Nusa Tenggara Timur sudah ditetapkan sebagai destinasi

Lebih terperinci

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel)

Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel) Istilah istilah umum Radio Wireless (db, dbm, dbi,...) db (Decibel) Merupakan satuan perbedaan (atau Rasio) antara kekuatan daya pancar signal. Penamaannya juga untuk mengenang Alexander Graham Bell (makanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi yang terletak di Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di provinsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Jaringan internet di lingkungan Universitas Bina Nusantara dibagi menjadi 3 wilayah diantaranya daerah Anggrek, Syahdan, dan Taisir. Hal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dua unit komputer 2. Path Profile 3. Kalkulator 4. GPS 5. Software D-ITG

Lebih terperinci

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Ahmad Zilly A zillyassirry@gmail.com Abstrak Teknologi wireless LAN merupakan sebuah perangkat yang sangat fleksibel karena dapat dioptimalkan pada

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat pada kehidupan kita saat ini, khususnya pada bidang elektronika dan telekomunikasi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian dengan menghitung parameter Soft Handover dari model skenario yang telah dibuat. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus berkembang yang diiringi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat dengan pesatnya membuat segala kebutuhan di dunia

Lebih terperinci

PT Berca Cakra Teknologi. Cambium Networks

PT Berca Cakra Teknologi. Cambium Networks Making a link from A to B: a series of gains and losses Transmission Line (Loss) Antenna (Gain) Path (Loss) Antenna (Gain) Transmission Line (Loss) Radio (Output Power) Radio (Threshold) PT Berca Cakra

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN TNI AU. LATAR BELAKANG Perkembangan Teknologi Komunikasi. Wireless : bandwidth lebih lebar. Kebutuhan Sarana Komunikasi VHF UHF SBM

I. PENDAHULUAN TNI AU. LATAR BELAKANG Perkembangan Teknologi Komunikasi. Wireless : bandwidth lebih lebar. Kebutuhan Sarana Komunikasi VHF UHF SBM Desain Perencanaan Radio Link untuk Komunikasi Data Radar S a t u a n R a d a r 2 4 2 T W R d e n g a n K o m a n d o S e k t o r P e r t a h a n a n U d a r a N a s i o n a l I V B i a k R a d i o L i

Lebih terperinci

Membangun BTS Internet

Membangun BTS Internet Membangun BTS Internet Base Transceiver Station atau biasa disingkat BTS merupakan sentral koneksi internet yang digunakan untuk distribusi internet ke pelanggan secara wireless. BTS membutuhkan tower

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Juni 2015 sampai dngan Desember 2015 yang bertempat di kantor pusat dan kantor cabang PT. Mitra Abadi Chemical

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Umum Setelah menjalani proses perancangan, pembuatan, dan pengukuran parameter - parameter antena mikrostrip patch sirkular, maka proses selanjutnya yaitu mengetahui hasil pengukuran

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi berkembang telah menjadikan kombinasi teknologi jaringan semakin membuat orang mudah menggunakannya. CCTV telah berkembang didalam infrastruktur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA 4.1 Umum Dalam bab ini membahas tentang pengukuran antena mikrostrip patch rectangular yang dirancang, pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kinerja apakah antena yang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MEMBANGUN RT/RW NET Nama : Totok Tri Harjanto NIM : 11.11.5433 Kelas : 11 S1-TI 12 2012 / 2013 ABSTRAKSI Usaha RT/RW Net merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa. Dari segi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INTEGRASI JARINGAN WIFI DENGAN JARINGAN GSM INDOOR PADA LANTAI BASEMENT BALAI SIDANG JAKARTA CONVENTION CENTRE

ANALISIS SISTEM INTEGRASI JARINGAN WIFI DENGAN JARINGAN GSM INDOOR PADA LANTAI BASEMENT BALAI SIDANG JAKARTA CONVENTION CENTRE JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 1-16, ISSN 1412-0372 ANALISIS SISTEM INTEGRASI JARINGAN WIFI DENGAN JARINGAN GSM INDOOR PADA LANTAI BASEMENT BALAI SIDANG JAKARTA CONVENTION CENTRE Indra

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN 2.1 Perencanaan Cakupan. Perencanaan cakupan adalah kegiatan dalam mendesain jaringan mobile WiMAX. Faktor utama yang dipertimbangkan dalam menentukan perencanaan jaringan berdasarkan

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAHAP RF UPLINK 145 MHz PORTABLE TRANSCEIVER SATELIT IINUSAT-01 TRI HARYO PUTRA NRP

SEMINAR TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAHAP RF UPLINK 145 MHz PORTABLE TRANSCEIVER SATELIT IINUSAT-01 TRI HARYO PUTRA NRP Surabaya, 24 Januari 2012 SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TAHAP RF UPLINK 145 MHz PORTABLE TRANSCEIVER SATELIT IINUSAT-01 TRI HARYO PUTRA NRP 2209106043 Dosen Pembimbing Prof. Ir. Gamantyo

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (MULTI)

GEOTAGGING+ Acuan Umum Mode Survei dengan E-GNSS (MULTI) Apa Mode Survei yang reliable? Kapan kondisi yang tepat? Realtime: RTK-Radio; RTK-NTRIP JIKA TERSEDIA JARINGAN DATA INTERNET Post Processing: Static- Relative; Kinematic; Stop and Go Realtime: RTK-Radio;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk merancang dan membuat jaringan WLAN dan penempatan Access Point sesuai dengan keadaan bangunan yang berada di gedung

Lebih terperinci

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima (Receiver / Rx ) pada komunikasi radio bergerak adalah merupakan line of sight dan dalam beberapa

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan inovasi suatu perangkat keras, berbanding lurus dengan bertambahnya fitur pada suatu perangkat keras. IP Camera adalah salah satu contoh

Lebih terperinci

PERFORMA TRANSMISI DAN PROPAGASI RADIO PADA JARINGAN WLAN

PERFORMA TRANSMISI DAN PROPAGASI RADIO PADA JARINGAN WLAN Faktor Exacta Vol. 5 No. 4: 317-33 PERFORMA TRANSMISI DAN PROPAGASI RADIO PADA JARINGAN WLAN NOVY HAPSARI Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Indonesia Jl. Raya Puspiptek Serpong, Tangerang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SKIM PEMBINAAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SKIM PEMBINAAN Kode/ Nama Rumpun : 453 / Teknik Telekomunikasi LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN SKIM PEMBINAAN DESAIN DAN FABRIKASI ANTENA MIKROSTRIP PADA SISTEM TELEMETRI SENSOR MONITORING TANAH PERTANIAN TIM PENGUSUL

Lebih terperinci

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer) Jaringan Wireless Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL a. Pilihan Ganda 1. Protokol TCP/IP berhubungan dengan pengguna aplikasi yang berguna untuk terminal maya jarak jauh a. HTTP b. FTP c. SMTP d. TELNET e. UDP 2. Proses pencampuran

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang diperlukan agar proses implementasi nantinya dapat berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah: 1. WinBox 2.2.18

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP 4.1 Pendahuluan Metoda teori dan simulasi merupakan penyederhanaan dan idealisasi dari kenyataan yang sebenarnya, karena merupakan suatu hal yang tidak mungkin

Lebih terperinci

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara

Lebih terperinci

Membangun Jaringan POP daerah dan Potensinya oleh: Pujo Mulyono

Membangun Jaringan POP daerah dan Potensinya oleh: Pujo Mulyono Membangun Jaringan POP daerah dan Potensinya oleh: Pujo Mulyono pudjo26@gmail.com I. Pendahuluan Internet saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat luas, yang berkembang dari peruntukan awalnya sebagai

Lebih terperinci

: Teknik Komputer dan Jaringan A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (BROADBASE)

: Teknik Komputer dan Jaringan A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (BROADBASE) spectrum@tedcbandung.com BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : Teknik Komputer dan Informatika PAKET KEAHLIAN : Teknik Komputer dan Jaringan A. DASAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam setiap bidang. Fungsi pengawasan termasuk dalam faktor keamanan yang penting. Seiring berkembangnya teknologi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3 BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3 3.1 Jaringan 3G UMTS dan HSDPA Jaringan HSDPA diimplementasikan pada beberapa wilayah. Untuk

Lebih terperinci

PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC

PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC HARI 01: LABUAN BAJO PULAU RINCA (L, D) Setiba dibandara komodo labunbajo flores bagian barat,anda akan dijemput oleh local pemandu kami

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN BWA WIMAX

BAB III JARINGAN BWA WIMAX BAB III Jaringan BWA WIMAX 58 BAB III JARINGAN BWA WIMAX Sebelum kita membahas mengenai optimalisasi jaringan BWA WiMax yang akan dibahas dalam BAB IV, dibutuhkan pengetahuan dan informasi mengenai jaringan

Lebih terperinci

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO Siherly Ardianta 1, Tri Budi Santoso 2, Okkie Puspitorini 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz 4.1 Umum Setelah melakukan proses perancangan dan pembuatan antena serta pengukuran atau pengujian antena Omnidirectional 2,4 GHz,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERFORMANSI BWA

BAB IV ANALISA PERFORMANSI BWA BAB IV ANALISA PERFORMANSI BWA 4.1 Parameter Komponen Performansi BWA Berikut adalah gambaran konfigurasi link BWA : Gambar 4.1. Konfigurasi Line of Sight BWA Berdasarkan gambar 4.1. di atas terdapat hubungan

Lebih terperinci

Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Eki Ahmad Zaki Hamidi, Nanang Ismail, Ramadhan Syahyadin Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang, menuntut manusia untuk terus menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi jaringan nirkabel (wireless) merupakan salah satu teknologi informasi yang saat ini sedang berkembang dengan pesat dan banyak diterapkan di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi saat ini, manusia memerlukan komunikasi untuk saling bertukar informasi di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Salah satu sistem komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun perorangan, dimana dengan informasi kita bisa mengetahui perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun perorangan, dimana dengan informasi kita bisa mengetahui perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang informasi adalah sesuatu yang penting baik untuk perusahaan maupun perorangan, dimana dengan informasi kita bisa mengetahui perkembangan tekonologi,

Lebih terperinci

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL 21 BAB III IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL 3. 1 Sejarah Singkat Wireless Fidelity Wireless fidelity (Wi-Fi) merupakan teknologi jaringan wireless yang sedang berkembang pesat dengan menggunakan standar

Lebih terperinci

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid Pendahuluan Mikrotik RouterOS didesain bekerja pada mode routing. Mode bridge memungkinkan network

Lebih terperinci

ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR

ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM Yogyakarta nilafeby@amikom.ac.id Abstraksi Menempatkan perangkat

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem perangkat pemancar dan penerima saat ini memiliki kendala yaitu banyaknya multipath fading. Multipath fading adalah suatu fluktuasi daya atau naik turun nya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEGAGALAN KOMUNIKASI POINT TO POINT PADA PERANGKAT NEC PASOLINK V4

BAB IV ANALISIS KEGAGALAN KOMUNIKASI POINT TO POINT PADA PERANGKAT NEC PASOLINK V4 BAB IV ANALISIS KEGAGALAN KOMUNIKASI POINT TO POINT PADA PERANGKAT NEC PASOLINK V4 Pada bab IV ini akan mengulas mengenai dua studi kasus diantara beberapa kegagalan sistem komunikasi point to point pada

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENGUJIAN JARINGAN WIRELESS PADA MENARA POP DI PT CONNEXION- ONLINE

ANALISIS DAN PENGUJIAN JARINGAN WIRELESS PADA MENARA POP DI PT CONNEXION- ONLINE ANALISIS DAN PENGUJIAN JARINGAN WIRELESS PADA MENARA POP DI PT CONNEXION- ONLINE Helmy Meifriyandi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Hendry Adritiarsyah Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan

Lebih terperinci

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065

e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3066 Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi

Lebih terperinci

ANALISA SINYAL WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM BERDASARKAN JARAK ANTAR ACCES POINT PADA PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANALISA SINYAL WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM BERDASARKAN JARAK ANTAR ACCES POINT PADA PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN ANALISA SINYAL WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM BERDASARKAN JARAK ANTAR ACCES POINT PADA PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Arif Fajariyanto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGUKURAN PERFORMAN IMPLEMENTASI WI-FI OVER PICOCELL

BAB IV ANALISA PENGUKURAN PERFORMAN IMPLEMENTASI WI-FI OVER PICOCELL 33 BAB IV ANALISA PENGUKURAN PERFORMAN IMPLEMENTASI WI-FI OVER PICOCELL 4. 1 Pengambilan Data Penggunaan Wi-Fi Over PICOCELL Pengambilan data implementasi Wi-Fi Over Picocell dilakukan di Departemen Information

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan jaringan komputer sangat pesat dan popular, sehingga jaringan komputer sering digunakan untuk menghubungkan komunikasi di area gedung, kantor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada

BAB 1 PENDAHULUAN. monitoring sehingga mendukung komunikasi antar alat monitoring seperti pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaringan komputer, perkembangan sistem monitoring semakin maju pula. Jaringan LAN merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi semakin cepat dan beragam, sehingga muncul standar teknologi yang baru dan semakin canggih. Di dalam suatu komunikasi umumnya terdapat

Lebih terperinci

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS)

PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) PINTU PEMBERITAHU KEGIATAN RUANGAN MENGGUNAKAN HMI SCADA BERBASIS MODUL MIKROKONTROLER (HARDWARE SISTEM ALARM DAN KUNCI OTOMATIS) Arvanida Feizal Permana 1, Sabar Pramono, BSEE., M.Eng. 2, Ir. Edi Rakhman,

Lebih terperinci

PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH TANPA KABEL BERBASIS PC

PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH TANPA KABEL BERBASIS PC BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang topik Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir, permasalahan dan rumusan masalah, ruang lingkup dan batasan masalah, serta metodologi dan sistematika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB IV PENGUKURAN ANTENA BAB IV PENGUKURAN ANTENA 4.1 METODOLOGI PENGUKURAN PARAMETER ANTENA Parameter antena yang diukur pada skripsi ini adalah return loss, VSWR, diagram pola radiasi, dan gain. Ke-empat parameter antena yang

Lebih terperinci

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan ABSTRAK Upaya Swisscontact yang dilakukan di dalam negeri, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya manusia, dan mensosialisasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: 286-9479 PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK Naufal Rizki Rinditayoga 1 dan Dian

Lebih terperinci

JARINGAN RT/RW NET. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

JARINGAN RT/RW NET. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. :: JARINGAN RT/RW NET Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Jaringan RT/RW adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D 605 199 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah...

17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah... LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MIPJL (Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Jumat, 8 Juni 2012 Waktu : 09.00 10.30 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman Nasional Komodo memiliki kawasan darat dan perairan laut seluas

BAB I PENDAHULUAN. Taman Nasional Komodo memiliki kawasan darat dan perairan laut seluas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Taman Nasional Komodo memiliki kawasan darat dan perairan laut seluas 1.817 km 2, terletak diantara pulau Sumbawa di sebelah Barat, dan pulau Flores di sebelah Timur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangannya media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini semakin canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti bertambah

Lebih terperinci

Desain Perencanaan Radio Link untuk Komunikasi Data Radar Satuan Radar 242 TWR dengan Kosek Hanudnas IV Biak

Desain Perencanaan Radio Link untuk Komunikasi Data Radar Satuan Radar 242 TWR dengan Kosek Hanudnas IV Biak Desain Perencanaan Radio Link untuk Komunikasi Data Radar Satuan Radar 242 TWR dengan Kosek Hanudnas IV Biak Firmansyah¹, Gatot Kusrahardjo² dan Achmad Affandi³ Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE

PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH: HAPSARI IRA PUSPITA 02.50.0050 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG DI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di area industri sering terjadi para pekerja pingsan bahkan mengalami kematian di akibatkan keracunan dari gas karbon monoksida yang bersifat toxin. Selain itu juga

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D Fahmi Lismar Halim 1), Bambang Setia Nugroho 2), Yuyu Wahyu

Lebih terperinci

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sistem jamming Sistem jamming dirancang untuk memberikan sinyal noise yang dapat dikonversi menjadi sinyal RF dari berbagai bandwidth sampai 36 MHz. Persyaratan untuk menjamming

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk saling bertukar informasi tanpa mengenal jarak. Untuk itu manusia berusaha seoptimal mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sudah jauh lebih meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perancangan dan Analisa 1. Perancangan Ideal Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget FSL (db) 101,687 Absorption Loss (db) 0,006 Total Loss 101,693 Tx Power (dbm) 28 Received

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberlangsungan usaha dan keamanan dalam berusaha merupakan syarat mutlak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberlangsungan usaha dan keamanan dalam berusaha merupakan syarat mutlak bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberlangsungan usaha dan keamanan dalam berusaha merupakan syarat mutlak bagi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN MINILINK ERICSSON

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN MINILINK ERICSSON BAB IV ANALISIS PERENCANAAN MINILINK ERICSSON 4.1. Analisis Unjuk Kerja Sistem Analisis perencanaan minilink Ericsson ini didapat dari perbandingan antara perhitungan link menggunakan rumus yang ada dengan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN APLIKASI SISTEM

BAB III RANCANGAN APLIKASI SISTEM BAB III RANCANGAN APLIKASI SISTEM Pada rancangan Aplikasi untuk menaikkan transmite power level modem VSAT dengan menggunakan SMS (short Message Service) dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah jaringan di-design untuk memenuhi kebutuhan internalnya sesuai dengan fungsi pengelolaan jaringan tersebut. Saat skala jaringan telah membesar dan mencakup suatu

Lebih terperinci