DAPATKAHANDA MENDENGAR KAMI?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAPATKAHANDA MENDENGAR KAMI?"

Transkripsi

1 Buletin Pelaut Federasi Buruh Transport Internasional no. 25/2011 DAPATKAHANDA MENDENGAR KAMI? Hampirsatujutatandatangan memintadiakhirinyaperompakan PIAGAMHAK ASASI ProgresPelaksanaanKonvensiBuruhMaritim ERABAR ntukkampanyeitfterhadapbenderakemudahan Indonesia

2 Bantuanuntukparapelaut Alastair Fyfe KampanyeITFmelawanBenderaKemudahan Aktivitas ITF dalam industri maritime dipelopori dengan kampanye yang dilaksanakan oleh Serikat-Serikat Buruh Pelaut dan Buruh B/M diseluruh dunia melawan pengalihan kapal-kapal kedalam Bendera Kemudahan (FOC) yang oleh pemilik kapal dilakukan untuk menghindari peraturan-peraturan nasional, ketentuan ketenagakerjaan dan pengawasan serikat-serikat buruh. perjanjian kolektif internasional dengan para pemilik kapal, baik dalam kelompok diskusi terbatas maupun besar yang dilaksanakan dalam Forum Perundingan Internasional (International Bargaining Forum/IBF), guna membuat suatu standar yang tidak hanya berimbang tetapi juga fleksibel. Kampanye tersebut mempunyai dua sisi kepentingan, yaitu : secara politis, ITF berjuang bersama pemerintah berbagai Negara dan lembaga-lembaga internasional untuk memastikan adanya hubungan langsung antara pemilik kapal dan bendera/kebangsaan suatu kapal; dari sisi industrial, serikatserikat buruh afiliasi ITF berupaya untuk diterapkannya ketentuan upah minimum dan standar sosial yang layak disemua kapal-kapal FOC. Para pelaut yang bekerja dikapal-kapal FOC selalu ditekan dan diinstruksikan untuk tidak berhubungan dengan ITF. Demikian juga halnya mereka menandatangani kontrak yang tidak dipahami isinya. Bahkan ada juga beberapa pengusaha kapal yang sebelumnya telah menandatangani perjanjian ITF kemudian melakukan penipuan dan membayar awak kapalnya dengan upah yang lebih rendah praktek ini dikenal dengan nama pembukuan ganda (double book-keeping). Hal itu berarti bahwa serikat-serikat buruh yang ada dinegaranegara dimana pemilik kapal yang sesungguhnya berada harus membuat persetujuan menyangkut kondisi pengerjaan yang minimal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Komite Kebijakan ITF suatu lembaga kerjasama antara pelaut dan buruh B/M yang mensupervisi kampanye-kampanye industrial. Dalam beberapa tahun ini, ITF telah mengupayakan negosiasi suatu Para pelaut dikapal-kapal FOC yang menghadapi masalah pengupahan, kondisi kerja atau berbagai keluhan lainnya menyangkut perlakuan-perlakuan yang mereka alami dapat langsung menghubungi ITF (lihat alamat dan nomor telepon kami di halaman 21) atau anda dapat menghubungi salah satu inspektur kami dipelabuhan manapun diseluruh dunia (lihat peta dihalaman tengah dan rincian alamatnya dibaliknya).

3 ~ I ndustri maritim dan resiko yang dihadapi oleh para Pelaut yang mengangkut barangbarang ke seluruh dunia, menjadi perhatian publik dua kali pada 2010 karena dua alasan yang buruk. Yang pertama adalah bencana maritim yang terkait meledaknya anjungan lepas pantai (rig minyak) Deepwater Horizon dilepas pantai AS. Ada yang membuat kesalahan besar, tidakmendapatkan pelatihan yang memadai atau sebagai akibat tekanan manajemen untuk penghematan biaya. Ancaman terhadap lingkungan laut dan perikanan secara cepat berada di judul-judul berita dunia. Dan, sebagaimana sering terjadi saat tumpahan minyak besar terjadi di laut, sangat sedikit sekali perhatian diberikan kepada ke 11 pekerja rig yang menerima akibat kegagalan sistem keamanan dengan nyawa mereka. Pesan ITF sangat jelas. Faktor manusia adalah krusial terhadap keselamatan. Menghormati hak para Pelaut, membayar mereka dengan upah yang layak, memastikan bahwa mereka tidak takut mengadu ketika mereka menjumpai praktek-praktek yang tidak aman serta menghormati keberadaan serikat pekerja adalah semua ramuan vital untuk keselamatan industri maritim. Dan resiko kemanusiaan sama seriusnya dengan isu maritim yang lainnya yang masuk headline berita dunia perompakan. Sebagaimana cerita di halaman 12 akan membuat lebih jelas, koalisi yang belum pernah terjadi dari ITF bersama dengan semua organisasi pelayaran utama menghasilkan hampir satu juta tanda tangan terkait petisi untuk End Piracy Now (Akhiri Perompakan Sekarang ) yang dipresentasikan oleh sekjen PBB dan organisasi Maritim internasional pada Hari Maritim Dunia. Jika tidak ada langkah serius yang diambil untuk menghentikan serangan perompak, maka pemilik kapal yang bertanggung jawab dapat bergabung dengan serikat pekerja ITF untuk berhenti mempertaruhkan para Pelaut dalam resiko dan menghindari wilayah sekitar perairan Somalia dan pendekatan ke Terusan Suez, secara bersama-sama. Jika mereka melakukan hal tersebut, maka akan memberikan dampak yang besar terhadap harga barangbarang dalam proses industry dunia dan akan membuat publik lebih menyadari tentang seberapa besar ~ hidup mereka tergantung pada orangorang yang bekerja di laut. David Cockroft Sekretaris Jenderal ITF DipublikasidibulanJanuari2011 olehfederasiburuhtranspor Internasional(ITF), 49/60 BoroughRoad, LondonSE11DR, nitedkingdom.buletinpelaut inidipublikasikandalambahasa Inggris, Arab,Cina,Jerman, Indonesia,Jepang,Polandia, Rusia, Spanyol,Tagalogdan Turki. Andabisa memperolehnyadengan menghubungikantoritfsesuai alamatdiatas. Telepon: +44(0) Fax: +44(0) mail@itf.org.uk Web: Fotosampul: AlastairFyfe Kontributor NinaEspeliAllen, Tom Holmer, Penny Howard, JimJump, BrendaKirsch, FrankLeys, Anna Llewellyn, Sean Q Q Q Q Q Q Q BuletinPelautITF no.25/ Menyongsong Era Baru Kongres ITF merevisi kebijakan terhadap Bendera Kemudahan. 8 Armada Dunia Data dan fakta. 8 Perkembangan Kampanye paya ITFuntuk menolongparapelaut dikapal Bendera Kemudahan. 12 Cerita Sampul Keinginan untuk mengakhiriperompakan danhal-halpraktisyang dapat dilakukan terkait masalah tersebut. 19 Info dari ITF Panduan untuk para pelaut dan data kontak para Inspektur ITF. 27 Pilipina Pameranyang digelar ITF ramai dikunjungi. 29 Kapal Pesiar Pengarahan SerikatPekerjauntuk parapeserta pelatihan. 30 MLC Memastikan pemberlakuan Hak Asasi Pelaut. 33 Hak-hak Pelaut Mengapa kita perlu melibatkan pusat pelayanan pelautdalambantuan hukum dan penelitian. 34 Kapal Penyeberangan Serikat-serikat Pekerja Eropa melaksanakan kampanye hubungan pengerjaan yang adil dan melawan pelecehan terhadap Buruh B/M. 36 Yayasan Kesejahteraan Pelaut 30pelayanan kesejahteraan pelaut diseluruh dunia. 37 Lepaspantai Sisi lain dari bencana Deepwater Horizon. 39 Perikanan Kasus pelecehan hakasasimanusiayang terjadi dikapalperikanan ilegal berbendera kemudahan. 41 Keselamatan dikapal kontener Peraturan yang diabaikan.

4 BenderaKemudahan DibulanAgustus2010dalamKongresITF dikotameksikotelahmengadopsi kebijakanbarubagibenderakemudahan. ANNALELEWELLYNmenguraikantentang kebijakanbarutersebutdanapa manfaatnyabagiparapelaut. Memasuki EraBaru

5 Stephen Bruijneel/ KampanyeFOC(BenderaKemudahan) mungkinsudahberumurlebihdari60 tahun, tetapitentunyainibelumakan berhenti. Inimasihakanterusdinamik. Dan rahasiadibalikvitalitasinikarenakampanyeini selalumemperbaruidirisecaraterusmenerus danselaluberubahdari waktukewaktu. Perubahanbesar-besaranterhadapkebijakan terbarukampanyetersebutmerupakanhasil kajianselamaempattahun. Dilaksanakanpada ulangtahunke50padapeluncurankampanye yangmerupakanprosesyangdidesainuntuk memastikankampanyeakanterusberlanjut memberikanperbaikan-perbaikanbagipara pekerjamaritimdiabadke21. Banyakhaltelahterjadidalam12tahunsejak kajiankampanyesebelumnyayang menghasilkansebuahlaporan DariOsloke Delhi. Begitujugadenganperubahandan tantanganterhadaphukuminternasional, globalisasiyangtelahmenggabungkanlangkah, strukturkepemilikanmenjadilebihkompleks danadanyaperubahan-perubahanterhadap aturan-aturaninternasional, sepertipengenalan KonvensiPerburuhanMaritimILO- PiagamHak AsasiPelaut(Seafarers BillofRights)(lihathal 30-32). Tujuanlaindarikajianiniadalahuntuk melihatbagaimanaitfdananggotaserikat pekerjanyadapatmelakukankerjayanglebih baikuntukparapekerjadiindustrimaritim. Kewajibanserikatpekerja SatukarakteristikkuncibarudariMexicoCity Policy(KebijakanKotaMeksiko) yangtelah menggantikankebijakandelhi(delhipolicy) 1998adalahadopsidariPiagamPelautyang baru. Inimengaturkewajiban-kewajiban minimumbagianggotakruyangharusdipenuhi olehserikatpekerjayangmewakilimerekadi bawahperjanjiankerjabersamaitf. Iniakan berlakupada1januari2012danparaserikat pekerjaharusmematuhinyasecarapenuhpada Dengankebijakanbaruini, semuaserikat pekerjapalingsedikitnyaharusmenyediakan kepadapelaut: lkartukeanggotaan lnewsletter ldirektorikontakparapengurusserikatpekerja lbantuanuntukklaimdalamkerangka perjanjiankerjabersama lhakpartisipasi KebijakandariKota Mexico LimahalpositifuntukPelaut èkewajiban minimum serikat pekerja untuk pelaut menurut perjanjian ITF èskala gaji ITF yang dapat dipahami, yang secara jelas memperlihatkan elemen-elemen gaji yang berbeda ètransparansi yang lebih baik tentang bagaimana program bermanfaat dijalankan èperan yang lebih besar untuk serikat pekerja afiliasiitf dari negara-negara pemasok tenaga kerja, termasuk perjanjian bilateral èmeningkatnya kerjasama antara pelaut dan buruh B/M Apayangmerekakatakantentangkebijakanbaru ~ KebijakanMexico Citypolicyadalah hasildarikegiatan empattahunyangdiarahkanserikatpekerjauntuk membuatkampanyefoc ITFmenjadiefektif, akuntabledanefisiendalam mengubahduniapelayaran. Initerbangundari keberhasilan-keberhasilanpanjangkampanye FOCdanakanmembuatnyabahkanlebihefektif. Kebijakaniniakanberlanjutdenganmembangunhubunganyanglebiheratantarapelaut danburuhb/msertaserikatpekerjamerekadan mengembangkanmetode-metodeyangdapat digunakanuntukmemajukankepentingan mereka. Kebijakaninimulaimenanganikeprihatinan yangsudahlamaadatentangpelautnon domisili.initermasukpemahamanbahwa hubunganitfdengankapalbenderanasional adalahdalamkemitraandanberkonsultasi denganserikatpekerjadinegara-negara tersebutdanmerefleksikanperhatianmereka untukmelindungianggota-anggotamereka sendiri. Stephen Cotton Koordinator maritim ITF lkunjunganolehperwakilanserikatpekerjajika memungkinkan linformasitentangtanggungjawabserikat pekerja(jikaperjanjianditandatanganioleh lebihdarisatuserikatburuh). Standarminimuminiakanmemastikanpara PelautyangdilindungiolehperjanjianITFtidak hanyaakanmendapatmanfaatdaritingkatupah minimumitfdankondisikerjaitf, tetapijuga akanmendapatkandukunganlangsungserikat pekerjayangmelakukanperjanjiantersebutdan peluanguntukmemberikanpendapatdalam hal-halterkaitserikatpekerja. pahtransparan KarakteristikbarulainuntukPelautadalah adopsikebijakanpendanaandanaudit. Dengan adanyapiagampelaut, kebijakaninimulai berlakupada2012, dengantenggatwaktu kepatuhan2014. Tujuannyaadalahuntuk memastikanbahwaparapelautpahamdan menerimasemuamanfaatyangmerekaberhak terima. DibawahbeberapaperjanjianITF, totalupah Pelautterdiridaribeberapamanfaatyang berbedadisampingupahtunai. Inidapat termasukdanapenghematanyangdijalankan serikatpekerja, jaminanpensiundan perlindunganmedisyangdiurusipengusaha. Kebijakanbaruiniakanmemastikanbahwa skalagajidibuatdengancarasedemikianrupa sehinggapelautdaninspekturitfpemeriksa kepatuhan dapatmelihatsecarajelastiap elemenupahdanbagaimanadidapatkannya, apakahdalambentuktunaiatautunjanganyang lain. Inijugaakanberartisemuatunjanganyang selaindanadanskemayangmembentukbagian strukturupahdariperjanjianitfharusdiaudit secaraprofessional. Haliniakanmemastikan bahwadana-danadikelolasecaratepatoleh ~ kita memberikan sambutan bahwasanya kebijakan baru ini berlanjut dalam menyoroti prinsipprinsip kerjasama dan saling menghormati melalui pengakuan kesepakatan bilateral Johnny Oca Jr AMOSP, Philippines ~ pekerjaanyangsecaratradisi dilakukanolehburuhb/mharus diberikankembalikeburuhb/moleh pelaut. BuruhB/Makanberdiriberdampingan denganpelautuntukmembantu mengamankanupahdankondisikerjayang baik. iniadalahdealyangadil. Niek Stam FNV Bondgenoten, Netherlands ~ dari sudut pandang kepemilikan serikat buruh yang baik, kebijakan ini telah menempatkan landasan dari kebijakan yang lama yakni prinsip kepemilikan yang baik dan hak perundingan dan menyesuaikan prinsip-prinsip ini ke industri yang terus berubah. TomasAbrahamsson SEKO, Sweden Standarminimuminiakan memastikanparapelaut yangdilindungioleh perjanjianitftidakhanya akanmendapatmanfaatdari tingkatupahminimumitf dankondisikerjaitf,tetapi jugaakanmendapatkan dukunganlangsungserikat pekerjayangmelakukan perjanjiantersebutdan peluanguntukmemberikan pendapatdalamhal-hal terkaitserikatpekerja. serikatpekerjaatauperusahaanyang bersangkutandanmemastikanbahwapelaut menerimamanfaat-manfaatyangmenjadihak mereka. Perbaikanuntukkrubenderanasional KampanyeITFtelahlamatidakhanyafokus padafocdanbertujuanuntukmemberantas pelayarandibawahstandarsertamendapatkan perbaikan-perbaikanuntuksemuapelaut. Meskipundemikian, MexicoCityPolicyadalah yangpertamadimanaitfmemilikikebijakan yangdidefinisikanberkenaandengankondisi- Buletin Pelaut ITF 2011 á 5

6 Terus jaga hubungan di laut maupun di darat SEKARANG DALAM BAHASA, CINA, RSIA, SPANYOL DAN INGGRIS Bagus sekali terima kasih ITF. Seahorse Website nya bagus sekali. Saya bisa praktekkan bahasa Inggris saya dan selalu berhubungan dengan kawan-kawan.inday Dengan info terkait pencegahan serangan perompakan dan bagaimana survive jika dijadikan tawanan áhak anda áberita maritim áhubungi ITF ásaran tentang gaji, pekerjaan dan keselamatan áinformasi tentang kapal áprofil pelabuhan ábendera kemudahan áblog inspektur áforum komunikasi pelaut Penggalan berita di halaman depan selalu bermanfaat. Ross Download panduan ITF A seafarers Bill of Rights Ini adalah situs yang bagus sekali, dan yang paling penting ITF adalah paling baik untuk setiap pekerja di seluruh dunia, khususnya bagi pelaut. Sagos Website yang bagus. Saya merasa benarbenar berguna. dcn

7 Kampanye anti Bendera Kemudahan Pendapat anda Kunjungi and èberitahu kami pendapat anda tentang kebijakan baru tersebut ècari tahu apakah kapal anda dilindungi oleh perjanjian ITF èlihat bagaimana seharusnya upah dan kondisi kerja anda èperiksa serikat buruh mana yang melindungi kapal anda Memasuki Era Baru á kondisi pelaut yang bekerja untuk kapal berbendera nasional. Kondisi minimum untuk para pelaut non domisili yang bekerja pada kapal berbendara nasional sekarang telah ada. Serikat pekerja nasional yang menandatangani perjanjian untuk kapal ini juga akan bekerja lebih erat dengan serikat pekerja dari negara yang memasok kru untuk memastikan bahwa semua pelaut yang bekerja di atas kapal terlindungi dan terwakili. Kebijakan baru ini tidak hanya memperkuat peran utama serikat buruh di negaranya, tetapi Buatan Mexico Kebijakan baru terhadap bendera kemudahan disebut juga Kebijakan kota Mexico- telah disetujui dalam Kongres ITF ke 42 yang dilaksanakan di ibukota Mexico dalam bulan Agustus Kongres dilaksanakan setiap empat tahun, ketika delegasi yang dikirim oleh serikat pekerja seluruh dunia mewakili pelaut dan buruh transportasi lainnya untuk bertemu dan memutuskan kebijakan ITF hingga kongres berikutnya. Mereka juga memilih pejabat ITF, serta anggota komite seksi seperti seksi pelaut. Terpilih sebagai ketua seksi pelaut adalah Dave Heindel, secretary-treasurer dari Serikat buruh Pelaut Internasional Amerika tara yang mewakili para pelaut di Amerika Serikat dan Canada. juga mempromosikan keterlibatan yang lebih besar dari serikat pekerja pemasok tenaga kerja dan mendorong penandatanganan oleh mitra serikat pekerja. Era baru solidaritas Prinsip dan tujuan utama kampanye FOC masih tetap sama. Tetapi dengan mengkaji kebijakan tersebut telah membuat ITF menjadi lebih eksplisit, misalnya tentang tujuan bersama dan solidaritas bersama antara pelaut dan buruh B/M. Ini melekat kuat di jantung kampanye. Prestasi yang diraih pelaut tidak mungkin tercapai tanpa dukungan aktif dari buruh B/M. Sekarang para buruh B/M di seluruh dunia sedang mendapatkan serangan dan serikat buruh ITF mulai menyerang balik dengan kampanye melawan pelabuhan kemudahan, belajar dari pelajaran dan keberhasilan kampanye FOC. Jika kedua kampanye ini tidak saling mendukung satu sama lain dan jika pelaut tidak bersatu dengan buruh B/M, hasil akhirnya akan menjadi bencana yang serupa bagi buruh B/M dan juga bagi pelaut. Dengan perubahan kebijakan yang disepakati di Kota Meksico (Mexico City), serikat buruh maritim ITF telah menyatakan kembali keteguhan mereka untuk bekerja bersama dalam mengamankan masa depan yang lebih baik untuk semua buruh maritim, di laut dan dan darat. lanna Llewellyn adalah kepala implementasi kebijakan maritim di markas ITF di London. l Para penari menyambut delegasi konggres ITF di kota Mexico Kongres di kota Mexico diharidi total 333 serikat pekerja anggota dari 109 negara yang berbeda yang diwakili oleh 1196 delegasi dan penasehatnya. Kongres yang bertemakan Serikat Pekerja yang kuat akan menopang transportasi menguraikan tantangan-tantangan yang akan dihadapi serikat pekerja dan jaringan transportasi dalam kaitannya dengan dampak negative privatisasi dan deregulasi. Delegasi di Mexico City setuju bahwa globalisasi dan teknologi baru mengarah ke integrasi yang lebih besar terhadap fungsi-fungsi transportasi, serikat pekerja harus menyampaikan respon yang terkoordinasi yang membagi berbagai seksi ITF, contohnya, pelaut berkampanye bersama dengan buruh B/M dan kelompok pekerja lain. Lebih lanjut tentang kongres ITF 2010 lihat: David Heindel terpilih sebagai Ketua Ketua ITF Seafarers Section yang baru mengatakan bahwa ia sangat bergairah dengan tantangan kedepan termasuk bagaimana mengimplementasikan kebijakan Kota Mexico yang baru terhadap kapal-kapal bendera kemudahan. David Heindel (kiri), pimpinan Seafarers International nion of North America (SINA), terpilih sebagai ketua Seafarers Section dalam kongres ITF di kota Mexico tahun Ia menilai, hal ini adalah satu penghormatan besar baginya. Dengan dukungan dari sekretariat ITF dan seluruh stafnya termasuk seluruh afiliasi ITF maka kita bisa mencapai sesuatu besar. Sejak 1997 Heindel adalah Sekertaris merangkap Bendahara di kantor pusat SINA, yang mengorganisir pelaut di AS dan Kanada. Dilahirkan di New Orleans, dia lulus pada tahun 1973 dari Lembaga Diklat milik SINA dan selanjutnya bekerja dikapal-kapal samudera sebagai oiler, junior engineer dan electrician. Pada 1980 dia berhenti dari kapal dan bekerja untuk serikat pekerjanya dalam berbagai posisi posisi sebelum dalam jabatannya saat ini. Ditahun 2002 Heindel terpilih sebagai Wakil Ketua ITF Seafarers Section. Sejak itu, ia bekerja secara rutin untuk SINA dan diforumforum internasional seperti ILO dan IMO. Ia menaruh perhatian pada isu-isu perkapalan dan keamanan pelabuhan khususnya proyekproyek internasional seperti Seafarers Identity Document yang baru diberlakukan, disamping itu ia juga membantu dan melindungi hak-hak pelaut yang terhambat akibat pemberlakuan ISPS Code (yang diberlakukan sejak Juli 2004) dan mebuat perjanjian-perjanjian baru untuk ribuan pelaut seluruh dunia dalam rapat-rapat ITF-IBF. Dalam rapat pertama Seafarers Section, selaku Ketua, Heindel mengatakan, Saya yakin bahwa apa yang diinginkan oleh seksi ini akan tercapai dalam tahun depan. Kita semua akan melaksanakan program ini secara serius, namun demikian kita harus sadari bahwa kebersamaan sangat diperlukan dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi saat ini dalam industri maritime. Ia menambahkan, bahwa industri maritim adalah mesin penggerak utama dalam ekonomi global dan pelaut adalah bahan bakar-nya yang membuat mesin itu tetap bekerja. Jadi tidak mungkin untuk memaksakan mereka memberikan kontribusi yang baik dalam perkembangan dan stabilitas ekonomi tanpa mengedepankan peran sentral para pelaut guna menunjang stabilitas ekonomi nasional. 7 Buletin Pelaut ITF 2011

8 Kampanye ITF dalam Jumlah è Para inspektur ITF telah mengunjungi total 8.302kapal dalam tahun è32bendera Kemudahan (lihat daftar dan bendera di halaman 26). ITF telah menginspeksi sebagian besar dari kapal-kapal FOC tersebut. èitf mempunyai 135 Inspektur dipelabuhanpelabuhan yang ada di 49negara diseluruh dunia. èpara Pelaut anggota Serikat Pekerja afiliasi ITF dan awak kapal dikapal-kapal FOC melakukan aksi protes untuk mendukung kampanye ITF di 32 negara di empat benua dalam tahun èkampanye FOC ITF telah menghasilkan total lebih dari 23,7juta S Dollar sebagai pembayaran kekurangan gaji dan kompensasi untuk awak kapal di tahun èjumlah pelaut yang dilindungi dengan perjanjian kolektif ITF ditahun 2010 sejumlah , meningkat dari tahun Armada Kapal Dunia rutan berdasarkan tonnase 1 Januari Armada teratas Jumlah Gross tonnage GT (m) sia kapal (juta) 1Januari (kapal) (diatas 100gt) NEGARA PEMILIK KAPAL TERATAS rutan berdasarkan tonase Jumlah Gross tonnage sia 1 Januari 2010 kapal (juta) (kapal) (diatas 1000gt) 1 Panama* 8, Liberia* 2, Marshall Islands* 1, Bahamas* 1, Hongkong (Cina) 1, Singapura 2, Yunani 1, Malta* 1, Cina 4, Siprus* 1, Inggris 1, Italia 1, Jerman Jepang 6, Norwegia (NIS second register) Korea Selatan 3, Amerika Serikat 6, Denmark (DIS second register) Isle of Man (Inggris) Antigua & Barbuda* 1, Sumber: Lloyd s Register of Shipping. * tercatat sebagai Bendera Kemudahan. 1 Jepang 3, Yunani 3, Jerman 3, Cina 3, Amerika Serikat 1, Norwegia 1, Korea Selatan 1, Inggris 1, Denmark Hongkong (Cina) Singapura Taiwan Italia Rusia 1, Kanada Turkey 1, India Malaysia Iran Belgia Sumber: Lloyd s Register of Shipping. 8 Buletin Pelaut ITF

9 Serikat Pekerja Polandia meluncurkan minggu aksi Baltik Berita-berita kampanye anti FOC oleh ITF Bahan makanan dinaikkan ke atas kapal Eastern Planet untuk para kru Lebih dari $200,000 dimenangkan dalam upaya gencar di Laut Baltik Didukung oleh ITF, pelaut yang bekerja di kapal-kapal yang beroperasi dilaut Baltik memperoleh sejumlah besar uang yang merupakan kekurangan (rapel) upah mereka saat dilaksanakannya minggu aksi ITF yang mencakup 10 negara di kawasan itu. Dari 27 September hingga 1 Oktober 2010, para Inspektur ITF menginspeksi 258 kapal di Denmark, Estonia, Finlandia, Jerman, Latvia, Lithuania, Norwegia, Polandia, Rusia dan Swedia. Para inspektur membantu para pelaut memperoleh $212,955 kekurangan gaji mereka yang belum dibayarkan. Disamping memberikan saran kepada pelaut tentang pengaduan pembayaran, inspektur juga memeriksa kondisi di atas kapal untuk memastikan bahwa para awak kapal tidak melaksanakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh buruh B/M; kompensasi diterima dari satu pemilik kapal karena meminta pelaut untuk melakukan kegiatan lashing muatan. Andrzej Koscik, inspektur ITF di pelabuhan Polandia Gydnia, mengatakan: pelaut memperlihatkan bahwa merupakan hal yang memungkinkan untuk mengambil tindakan di setiap negara-negara di Laut Baltik. Kami memperlihatkan kepada otoritas pelabuhan dan pemilik kapal bahwa aksi terkoordinasi antara pelaut dan buruh B/M dapat membawa manfaat baik bagi pelaut maupun buruh B/M. Serikat pekerja pelaut di kawasan Asia/Pasifik menyelenggarakan seminggu aksi pada minggu yang sama, menargetkan bendera kemudahan dan kapal-kapal di bawah standar. Kampanye tersebut melibatkan serikat pekerja afiliasi ITF dari Rusia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Filipina. Kru yang bertahan di Spanyol untuk kekurangan gaji Para pelaut yang terdampar di pelabuhan Spanyol menduduki kapal mereka hingga mereka menerima, dengan bantuan ITF, lebih dari S$ kekurangan upah mereka yang belum dibayarkan. Pemilik kapal juga berjanji untuk membayar biaya pemulangan mereka. Terima kasih pada kegigihan mereka, 1 awak kapal warga Georgia, 3 Rusia dan 12 kraina yang berada di kapal berbendera Sierra Leone, Eastern Planet dibayar kekurangan upahnya hingga 31 Agustus Hal ini terjadi setelah mereka mendapat asistensi dari koordinator ITF untuk Spanyol, Jose Manuel Ortega. Para awak kapal itu ditinggalkan di pelabuhan Algeci ras Spanyol selatan pada 22 Juli saat kapal tersebut ditahan oleh otoritas maritim setelah mereka menemukan kondisi kapal yang tidak layak. Diperkirakan, perbaikan akan berlangsung selama kurang dari sebulan, setelah itu kapal akan melanjutkan pelayaran ke tujuan akhirnya di pelabukan Kongo, Matadi. á Buletin Pelaut ITF

10 Berita-berita kampanye anti FOC oleh ITF á Para pelaut yang marah menolak untuk bekerja sama membongkar muatan hingga mereka menerima gaji mereka. Pemilik kapal akhirnya menyetujuinya dan mensuplai kapal dengan 40 ton bahan bakar serta menyediakan makanan. Selanjutnya, dia setuju untuk memulangkan kru yang tidak bersedia melanjutkan pelayaran ke tujuan akhir. Ortega berkomentar: setelah 42 hari tanpa berita dari pemilik kapal, kasus ini sedang dalam proses untuk diselesaikan akhir yang membahagiakan. Pelaut Burma mencari bantuan di Mesir Ketika Napht Al Yemen 3 tiba di Pelabuhan Suez, Mesir, untuk perbaikan, KKM dan Masinis II berkebangsaan Burma mengetahui bahwa upah mereka masih ada yang belum dibayar. Mereka menghubungi staf ITF di London, yang kemudian menghubungi inspektur ITF di Pelabuhan Said, Talaat Elseify. Ia kemudian menghubungi pemilik kapal yang berbasis di Yaman, Overseas Shipping dan memberikan mereka waktu satu minggu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika tidak, maka akan dilakukan penahanan terhadap kapal. Satu minggu kemudian pemilik kapal datang ke kantor ITF di Pelabuhan Said dan membayar kekurangan gaji mereka yang berjumlah total S$ $ untuk awak kapal yang ditelantarkan ITF telah membantu lima pelaut berkebangsaan Sri Lanka mendapatkan kekurangan upah mereka sebesar S$ setelah mereka terdampar di Kochi, India selama 19 bulan. Kapal tongkang berbendera Panama, Malakas ditinggalkan pada bulan Agustus 2008 setelah adanya kerusakan pada mesinnya. Pemiliknya, Perusahaan Talaieh Jonoub Marine Service and Trading yang berbasis di Iran, tidak memperbolehkan ke 10 kru tersebut untuk diselamatkan oleh kapal yang merespon panggilan bantuan. Malakas kemudian ditarik ke Kochi, dimana lima dari kru tersebut dibayar dan dipulangkan. ITF masih mewakili lima pelaut 10 Buletin Pelaut ITF 2011 Awak kapal Gorgonilla mengecek tunggakan gaji mereka. Lihat Pelaut Pilipina diatas kapal yang membeku. Awak kapal Malakas. Lihat $112,000 untuk kru yang diterlantarkan. Inspektur ITF, Talaat Elseify, menyerahkan cek pembayaran. Lihat Pelaut Birma mencari bantuan. Senang sekali mengetahui bahwa kami pelaut tidak sendirian. yang masih ada yang akhirnya mendapatkan bayaran rapelan gaji mereka, beserta kewajiban pembayaran S$6.849, setelah tongkang tersebut dilelang. Mereka pulang dengan penerbangan pada 15 April Pelaut Filipina di atas kapal yang membeku meminta bantuan ITF 18 awak kapal berkebangsaan Filipina dari Gorgonilla menghubungi ITF pada Februari 2010 untuk mengadu soal kondisi buruk di atas kapal mereka yang terdaftar di Panama, yang dikelola oleh perusahaan Denmark, Seaflex. Segera setelah bergabung dengan kapal tersebut di Gibraltar di Januari, kru menemukan bahwa tanker bahan kimia tersebut dalam kondisi yang sangat buruk. Mereka menginformasikan Seaflex terkait berbagai ketidaklayakan tersebut tapi justru diminta untuk memulai skedul perjalanan ke Kalundborg, Denmark. Masalah utamanya adalah tidak adanya pemanasan di kapal, meskipun saat itu sedang musim dingin di Eropa! Juga toiletnya tidak bekerja dengan baik serta masalah di kamar mesin, di dek dan anjungan. Segera setelah memasuki Terusan Kiel pada Februari, mesin kapal rusak dan mereka labuh jangkar sebelum kapal ditarik kembali ke pelabuhan Brunsbuttel, Jerman. Setelah mendapatkan informasi dari inspektur ITF yang berbasis di Hamburg lf Christiansen, otoritas PSC mengunjungi kapal dan menahannya, menyatakan adanya berbagai ketidaklayakan yang serius. Saat Christiansen mengunjungi kapal tersebut, ia menemukan bahwa temperatur di kabin kru dan akomodasi bersuhu minus 6 derajat Celsius. Ia segera memanggil dokter pelabuhan, yang menyatakan semua kru tidak fit untuk bertugas. Mereka meninggalkan kapal dan tinggal selama hampir 10 hari di Wisma pelaut di Brunsbuttel. Setelah negosiasi yang panjang dan alot antara pemilik kapal dan manager dan Christiansen serta Inspektur ITF di Denmark, Morten Back, kru akhirnya menerima lebih dari 50 persen dari gaji mereka yang belum dibayar secara tunai sebelum diterbangkan pulang atas biaya pemilik kapal. Sisa kekurangan gaji ditransfer ke rekening bank mereka masing-masing. Total jumlah upah rapelan yang diterima adalah S$ Kapal akhirnya dijual ke Oceanlink International Pelabuhan Said Mesir dan pada bulan Mei ditarik ke pelabuhan Kaliningrad, Rusia untuk perbaikan. Protes Jepang terhadap perusahaan anti serikat pekerja Para buruh B/M dan pelaut bergabung bersama diluar kantor pusat sebuah perusahaan pelayaran Jepang pada bulan Juli 2010 untuk memrotes tindakan anti serikat pekerja oleh perusahaan tersebut. Reli (pertemuan akbar) digelar diluar kantor pusat Dowa Lines, Tokyo, Jepang, melibatkan anggota Serikat

11 Kita hanya tinggal beberapa inci lagi mengalami kasus lainnya terkait kriminalisasi yang tidak adil terhadap pelaut. Saya gembira melaporkan bahwa otoritas Denmark melihat perlunya peninjauan ulang atas kebijaksanaan ini dan bergerak cepat untuk mencegah ketidakadilan agar tidak terjadi lagi Para pemrotes diluar kantor pusat Dowa Lines di Tokyo. warga Italia bersandar dipelabuhan sejak 26 á Awak kapal Cormorant : pemilik kapal mengambil paspor mereka. Lihat Keadilan untuk trio. Juni, ketika awaknya menolak untuk meninggalkan kapal hingga dibayar enam Pelaut Jepang (JS) dan federasi nasional bulan gaji yang belum dibayarkan ke mereka serikat buruh B/M Jepang. Mereka mendemo yang berjumlah total S$ perusahaan yang terus menolak untuk ITF telah membantu mendapatkan menandatangani perjanjian ITF bagi 24 sepertiga dari upah tertunggak tersebut. armadanya, terutama kapal-kapal Inspektur ITF Yves Reynaud mengatakan berbendera Panama, meskipun faktanya bahwa pelaut tersebut beruntung karena mayoritas kapal-kapal berbendera tiba di Perancis, dimana sistim kemudahan yang dimiliki pemilik Jepang solidaritasnya, melalui asosiasi dan dilindungi oleh perjanjian ini. Anggota walikotanya, mampu menyediakan mereka serikat pekerja tesebut juga mengungkapkan dengan kebutuhan air dan kebutuhan dasar kemarahan atas tindakan perusahaan yang lainnya. membawa kasus ini ke pengadilan untuk Kapal ini, sementara ditahan menunggu melawan JS, dimana serikat pekerja untuk dilelang. dituduh melakukan pencemaran nama baik terkait pernyataannya dalam sebuah spanduk. ITF mengeluarkan sebuah surat solidaritas untuk mendukung reli tersebut, mengucapkan selamat terhadap kegigihan mereka. ITF mengatakan: Anda telah begitu gigih dalam upaya Anda untuk meningkatkan kondisi kerja pelaut di kapal-kapal Dowa Lines tetapi, yang terjadi bukannya melakukan negosiasi, Dowa justru merespon dengan menantang tindakan sah anda di pengadilan. Reli tersebut berlangsung sebagai bagian dari minggu aksi ITF di Asia Timur dipelabuhan-pelabuhan dan kapal-kapal berbendera kemudahan dari Juli. Selama minggu tersebut, serikat pekerja pelaut dan B/M seantero Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Taiwan mengunjungi 124 kapal, menandatangani perjanjian dengan sejumlah pemilik kapal dan mengunjungi pelabuhan-pelabuhan yang gagal berunding dengan serikat buruh B/M lokal mereka. Pelaut Georgia tidak menyerah hingga mereka dibayar. Sembilan awak kapal Jasmine, berbedera Georgia, yang diterlantarkan tanpa bayaran di pelabuhan Perancis St. Louis du Rhone selama dua bulan, dipulangkan pada 1 September Kapal kargo berbendera Georgia milik Keadilan untuk trio dengan resiko deportasi ITF mengucapkan selamat pada otoritas Denmark terkait tindakan mereka mencegah potensi gugurnya keadilan melawan tiga pelaut yang berada di atas kapal berbendera kemudahan (FOC). Para laki-laki ini adalah korban tidak bersalah dari pemilik kapal yang mengambil paspor mereka dan menelantarkan mereka serta kapal mereka. Mereka sudah hampir dideportasi dan mendapatkan catatan kriminal sebagai pendatang gelap ke Denmark. Hal ini benar-benar membahayakan kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan kembali. Tetapi di bulan Februari 2010 mereka mendapati bahwa semua tuduhan tersebut telah dibatalkan dan mereka bebas untuk pulang, yang mengakhiri ujian mereka selama enam bulan. Menurut ITF, mereka juga mungkin akan menerima setara empat bulan gaji yang tertunggak setelah kapal dimana mereka bekerja sebelumnya terjual. Ketiganya dijanjikan sebuah pekerjaan di Comorant yang terdaftar di ST Vincent bulan Agustus Nakhoda/pemilik Jerman dari kapal tersebut mengambil paspor mereka dan barang-barang pribadi mereka serta Buletin Pelaut ITF 2011 á 11

12 Berita-berita kampanye anti FOC oleh ITF á menghalangi mereka agar tidak kabur. Mereka dan kapalnya ditelantarkan di Frederiksvaerk, Denmark 2009 Sekretaris Seksi Pelaut ITF Jon Whitlow berkomentar: Kita hanya tinggal beberapa inci lagi mengalami kasus lainnya terkait kriminalisasi yang tidak adil terhadap pelaut. Saya gembira melaporkan bahwa otoritas Denmark melihat perlunya peninjauan ulang atas kebijaksanaan ini dan bergerak cepat untuk mencegah ketidakadilan agar tidak terjadi lagi. Setelah penelantaran dengan tanpa gaji, makanan atau listrik; ketiga orang ini, dua warga Ghana dan satu Rusia, tergantung pada bantuan sumbangan lokal dan Inspektur ITF Morten Bach. Bach menjelaskan: dengan niat dan tujuan apapun, tetap saja para laki-laki ini seolah-olah menjadi tahanan di kapal. Hampir sangat tidak dapat dipercaya jika kemudian mereka dituduh berada di Denmark secara tidak sah, meskipun Nakhoda telah mengambil paspor mereka untuk mencegah agar mereka tidak melarikan diri dari kapal. Jika saja otoritas disini tidak berubah pikiran, maka bisa saja mereka dilarang untuk memasuki teritori Denmark paling tidak satu tahun, dan diberikan catatan kriminal yang berlaku di seluruh ni Eropa. Ini benar-benar tidak dapat diterima dan pesan tersebut telah sampai ke otoritas Denmark, yang saya senang mengatakannya, telah menindaklanjuti pesan ini terhadap kapal tersebut. Menurut ITF, kasus Comorant adalah contoh paling baru dari kriminalisasi pelaut yang tidak adil. Kasus-kasus sebelumnya seperti Hebei Two telah dikecam habis oleh semua organisasi pelayaran. Comorant dibuat pada tahun 1965 dan dimiliki oleh Klaus Herman Juls dari Rostock. Waiter mendapatkan bayaran kecacatan Inspektur ITF yang berbasis di Valparaiso Juan Luis Villalon Jones sedang menangani beberapa kasus pelaut di kapal pesiar yang telah mengalami kecelakan tetapi tidak menerima bantuan dari agen kru mereka. Di satu kasus, seorang waiter di Grand Mistral terkilir lututnya karena lantai dapur licin dan Ia tidak memakai alas kaki karet yang aman. Dokter kapal mengatakan bahwa Ia harus dipulangkan untuk operasi. Ketika pulang, agen kru tersebut tidak mau membantu dan hanya memberinya tunjangan sakit setelah ditunda selama dua bulan. Terjadi komplikasi dengan operasi dan pelaut tersebut dirujuk ke dokter lain tetapi agen kru justru memerintahkan agar berhenti mendapatkan perawatan dan pelaut tersebut harus kembali bekerja. Villalon Jones menghubungi P&I Insurers dan meminta mereka untuk menangani kasus tersebut. Dengan desakan ITF, perusahaan asuransi tersebut mengirim pelaut ke dokter lain untuk evaluasi akhir. Dokter tersebut menyimpulkan bahwa kembali bekerja di atas kapal adalah sesuatu yang tidak mungkin. Sementara itu, agen tersebut menghubungi pelaut yang bersangkutan dan mengancam akan menahan kompensasi apapun jika masih menerima asistensi dari ITF. Tetapi setelah setahun setengah, akhirnya, pelaut tersebut mendapatkan 100 persen kompensasi kecacatannya. Terselesaikannya ketidakpastian pembayaran dari Belanda Dua pelaut Romania mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada ITF di Kanada setelah mereka dibantu mendapatkan upah tertunggak mereka dari pengusaha Belanda. Mualim I dan Masinis II Flinsterstream yang berbendera dan milik Belanda menghubungi ITF saat kapal berlabuh di Contrecoeur, Quebec, Kanada, mengatakan bahwa mereka belum mendapatkan gaji. Mualim I tiga minggu lagi akan turun belum menerima gaji terakhirnya dan Masinis II yang masih di atas kapal belum dibayar secara penuh. Gaji yang belum dibayar berjumlah mencapai (S$10.400), adalah akibat dari aturan baru di Belanda yang mensyaratkan karyawan asing wajib memiliki sofinumber agar mereka diijinkan bekerja dan membayar pajak kepada pemerintah Belanda. Inspektur ITF Patrice Caron menemukan bahwa agen pengelola kapal Seacontractor, telah mengajukan untuk mendapatkan nomor ini untuk dua anggota kru tersebut, tetapi telah lebih dari delapan minggu tidak selesai-selesai. setelah Seacontractor menerima sofinumber untuk kedua anggota kru tersebut, mereka kemudian dibayar, dia menambahkan. Dalam sebuah pesan terima kasih atas dukungan ITF, Mualim I tersebut mengatakan: senang sekali mengetahui bahwa kami pelaut tidak sendirian. Masalah dengan gaji? Apakah anda punya masalah untuk mendapatkan gaji Anda secara penuh? Jika iya, ini mungkin pertanda kalau perusahaan Anda mengalami masalah ekonomi. Anda harus menghubungi serikat pekerja Anda atau ITF secara langsung sesegera mungkin untuk melindungi gaji dan pekerjaan Anda Alastair Fyfe ITF berkampanye untuk mengakhiri ancaman perompakan melalui suatu petisi yang ditandatangani oleh lebih dari penandatangan dan diserahkan kepada PBB dalam peringatan Hari Pelaut Wartawan lepas London-based BRENDA KIRSCH melaporkan hal ini dan perkembangan lainnya dari kampanye tersebut. 12 Buletin Pelaut ITF

13 Perompakan Kampanye petisi ITF diluncurkan dengan cara memajang spanduk (diatas) di MSC Savona (sisipan) yang bersandar dipelabuhan Felixstowe Inggris. Hampir sejuta suara mengatakan cukup sudah S aat ITF bersama dengan asosiasi industri pelayaran internasional terkemuka meluncurkan petisi di seluruh dunia pada 20 Mei 2010 meminta pemerintah negara-negara didunia untuk mengambil tindakan dalam menangani gangguan perompakan, yang menargetkan pengumpulan paling sedikit setengah juta tanda tangan dalam empat bulan hingga Hari Maritim Dunia 23 September Pada event tersebut hampir satu juta orang bergabung dengan petisi Cukup Sudah, yang diserahkan kepada Organisasi Maritim Internasional (IMO). Respon tersebut menunjukkan tingkat keprihatinan internasional tentang berlanjutnya dan meningkatnya tindak kriminal yang terjadi disemua perairan dunia. Ini juga mengekspresikan dukungan universal bagi pelaut yang tidak bersalah yang menjadi korban, yang sering dijadikan sandera selama berbulanbulan dan berakhir dengan konsekwensi yang merusak bagi kehidupan dan kesejahteraan termasuk bagi keluarga, teman dan rekan-rekan mereka. Mengetahui sinyal penting bahwa petisi sudah dikeluarkan, sekretaris PBB Ban Ki-moon berjanji bahwa PBB tidak akan mengesampingkan penanganan tantangan yang semakin meningkat dari masalah perompakan. Dalam responnya, sekjen ITF David Cockroft mengatakan bahwa dia berharap tindakan nyata dari PBB: Hanya langkah penanganan yang nyata dan gigih yang akan dapat melawan hal yang akan berujung pada masalah global. Ia menyerukan hal tersebut sejalan dengan perompakan yang terbukti terus berlanjut dan meningkat ditingkat dunia, meskipun sudah ada langkah untuk memadamkan kejahatan di titik rawan. Gelombang perompakan Somalia, yang menganggu pelayaran melalui Teluk Aden dan terlebih beberapa tahun belakangan ini, tambah meningkat intensitasnya. Dengan kehadiran angkatan laut di Teluk Aden, para perompak Somalia telah memperlebar wilayah operasi mereka dari Hom di Afrika ke timur dan selatan hingga Laut India sampai Seychelles dan lepas pantai Tanzania dan ke utara hingga Laut Merah. Angkatan laut belum membuat mereka jera untuk meneruskan serangan-serangan mereka di Teluk Aden, termasuk di rute transit yang aman. Oportunisme perompakan dalam membajak kapal untuk mendapatkan tebusan yang menggiurkan juga berarti bahwa tidak ada kapal yang terlalu besar atau terlalu kecil yang dapat lepas dari perhatian mereka. Apakah sebuah kapal kontainer atau tanker minyak raksasa, kapal penangkap ikan kecil atau bahkan kapal layar dengan dua orang, semuanya dilihat sebagai sumber potensial yang dapat mendatangkan keuntungan dalam masyarakat yang terlilit oleh kemiskinan dan tidak adanya pemerintahan yang efektif. Apa yang dapat dilakukan dengan kehadiran angkatan laut, paling tidak, dengan lebih banyaknya penggunaan langkah-langkah anti perompakan, adalah untuk mengurangi aksi perompak Somalia. Saat ini, kejahatan di laut telah meningkat di perairan yang lain. Kamar Dagang Internasional Biro Maritim Internasional (IMB) memiliki Pusat Pelaporan Perompakan (PRC) yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia, yang mengumpulkan laporan-laporan serangan pembajakan setelah kejadian dan mengumpulkan data pemantauan rutin. Dalam laporannya untuk Sembilan bulan pertama di 2010, IMB mengemukakan bahwa á Buletin Pelaut ITF

14 Titik-titik rawan Afrika Barat Nigeria dan negara-negara tetangganya telah melihat peningkatan serangan ke kapal-kapal dan personilnya dalam tahun-tahun terakhir. Sebagaimana perompakan bersenjata, motifnya seringkali terlihat politis, dengan banyak insiden dikaitkan dengan Gerakan Emansipasi Delta Nigeria (MEND) pemberontak yang ingin melihat sumberdaya daerah delta yang kaya minyak didistribusikan kembali ke wilayah setempat. Juga, tidak seperti perompak Somalia, pemberontak Afrika Barat, dan mereka yang mengikutinya, lebih mungkin menggunakan kekerasan terhadap pelaut. MEND bertanggung jawab atas gelombang insiden di tahun Meskipun demikian, kelompok tersebut telah mengumumkan gencatan senjata sementara saat satu dari pemimpin mereka dibebaskan dari penjara bulan Desember Moratorium ini berakhir mendekati 2010, dengan meningkatnya insideninsiden. IMB melaporkan 11 insiden perompakan di Nigeria dalam sembilan bulan pertama IMB mengingatkan bahwa angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi khususnya di wilayah kekerasan ini. Pelaut diculik dari dua kapal di wilayah tetangganya Cameroon pada September Callao l yang berbahaya l Somalia Tindakan oleh perompak Somalia masih menjadi keprihatinan utama bagi pelayaran dan pelaut dunia. Mereka banyak dipersenjatai dengan senjata otomatis dan granat pelontar roket, dan dipersiapkan untuk menyerang kapal besar dan kecil. Mereka mencari korban sering menggunakan sekoci kecil dari kapal besar yang dilengkapi dengan satelit (kadang dari kapal yang dibajak sebelumnya)- dengan tujuan naik ke kapal dan mengambil kendali kapal yang kemudian dilayarkan ke pantai Somalia. Di sini pelaut ditahan sebagai sandera, terkadang bahkan hingga berbulan-bulan. Perompak Somalia jarang melukai tawanannya secara fisik, dan sangat sedikit dari mereka yang dibunuh dalam beberapa tahun. Tetapi bukti menunjukkan bahwa eks tawanan mengalami trauma yang dapat melukai mereka tahun-tahun berikutnya. Ini juga berdampak pada keluarga dan teman yang menderita. Menahan sandera adalah alat untuk meminta tebusan yang besar dari perusahaan pelayaran. Jutaan dolar diminta dan berjuta-juta dolar telah dibayarkan, meskipun negosiasi tebusan tertutup dan kerahasiaan dan tidak jelas angka total bayaran tebusan yang telah diberikan kepada perompak Somalia. Pada saat kami menurunkan berita ini, Perompak Somali menahan 20 kapal dan 400 pelaut sebagai tahanan. Perompakan l l Chittagong l l Vietnam Laut Cina Selatan Dalam beberapa tahun sebelum darurat perompak Somalia, Laut Cina Selatan pernah menjadi titik rawan serangan perompak. Tetapi perompakan berkurang ketika dilakukan upaya bersama oleh Singapura, Malaysia dan Indonesia. Tetapi, sejak mulai resesi global pada 2008, telah terjadi peningkatan yang nyata dalam insiden-insiden. Perompakan di perairan ini begitu banyak terjadi seperti perampokan, dengan serangan yang menggunakan lebih banyak pisau dari pada senjata api dan dalam beberapa kasus kekerasan terhadap pelaut. IMB melaporkan 30 percobaan perompakan di Laut Cina Selatan dalam sembilan bulan pertama 2010, dengan 21 berhasil naik kapal tiga kali lipat dari jumlah insiden yang dilaporkan pada periode yang sama tahun IMB percaya bahwa hanya sedikit jumlah kelompok yang bertanggung. IMB juga mencatat 26 insiden di sekitar Indonesia, naik dari yang tadinya tujuh pada Titik rawan lain Wilayah lain yang turut menghiasi laporan IMB termasuk Chittagong, Bangladesh, Callao, Peru dan pelabuhan-pelabuhan di Vietnam, dimana para pencuri, sering dipersenjatai dengan pisau dan tongkat, naik ke kapal yang sedang berlabuh untuk mencuri barang-barang kapal dan kru. á ada 289 serangan perompakan di seluruh dunia. Meskipun Somalia bertanggung jawab untuk kurang dari setengahnya 44 persen mereka telah melaksanakan pembajakan besar yang berhasil, menyandera 35 dari 39 kapal dunia yang ditahan dalam periode tersebut (dan dibandingkan dengan hanya 34 pembajakan di dunia pada periode yang sama di tahun 2009). Jumlah yang ditawan di seluruh dunia adalah 773. Dalam Sembilan bulan pertama tahun 2010, para pembajak menyerang 128 kapal dan menembak 52. Mereka menggunakan senjata api di 137 insiden dan pisau di 66 insiden, membunuh satu awak kapal dan melukai 27. Tujuh puluh kapal dilaporkan terhindar dari serangan. Langkah anti perompakan Terlepas meningkatnya insiden, kapal-kapal telah berhasil terus meningkatkan pengusiran terhadap pembajakan dan serangan ke kapal. Di Teluk Aden, kehadiran angkatan laut multinasional telah membantu membuat jera para perompak dan untu k menyelamatkan kapal-kapal korban yang menyalakan tanda bahaya. Ada seruan untuk memperluas operasi angkatan laut dan untuk mengamankan koridor transit hingga ke Laut India. Tetapi, meskipun hal ini dilakukan, tetap sulit untuk memantau semua serangan dapat dicegah di wilayah perairan yang begitu luas. Respon yang semakin berhasil adalah penggunaan area-area aman, atau bentengbenteng, di dalam kapal dimana kru bersembunyi dan mengunci diri jika terjadi serangan di kapal. Juga menjaga keamanan 14 Buletin Pelaut ITF

15 pelaut. Taktik ini membuat frustasi para pembajak yang tidak dapat mengendalikan kapal. Dalam beberapa kasus, para perompak menyerah dan menghentikan pembajakan ketika mereka tidak dapat menemukan kru. Saat beberapa pemilik kapal menyewa penjaga keamanan swasta, lainnya sebagaimana Kapal Besar Denmark Maersk Lines dan Asosiasi Pemilik Kapal Masyarakat Eropa telah menyerukan pemerintah nasional dan internasional melakukan tindakan. ITF dengan tegas menentang untuk mempersenjatai pelaut di atas kapal. Situasi hukum Situasi internasional yang kompleks telah membuat penuntutan pembajak sangat sulit. Meskipun demikian, ada tanda-tanda terobosan terhadap kebuntuan hukum ini. Pengadilan di AS, Belanda dan Seychelles telah berhasil melakukan penuntutan terhadap para perompak. Pengadilan Kenya, yang mengambil tanggung jawab hukum dalam pengajuan kasus, terus melakukan tindakan memenjarakan 15 perompak Somalia di tahun 2010 dengan 100 lebih dalam tahanan begitu juga pengadilan di Yaman. ntuk membantu peningkatan penuntutan, Interpol (agen polisi internasional) melaksanakan pertemuan dengan asosiasiasosiasi industri pelayaran pada pertengahan 2010 untuk mendiskusikan struktur dan cara investigasi perompakan yang tersentralisasi untuk memudahkan beban para awak kapal yang diminta datang untuk memberikan kesaksian. Kekuatan petisi á Efthimios E Mitropoulos (kiri), sekjen International Maritime Organisation, menerima petisi dengan lebih dari nama yang meminta tindakan perompakan diakhiri. Petisi tersebut menyatakan: Kami, yang bertanda tangan di bawah, menyerukan kepada pemerintahpemerintah agar melakukan apapun yang mungkin untuk melindungi ribuan pelaut dan ratusan kapal yang beresiko diserang para perompak dengan cara: l Mendedikasikan sumberdaya yang besar dan upaya terpadu untuk menemukan solusi riil terhadap masalah perompakan yang meningkat; l Mengambil langkah segera untuk menyelamatkan pelaut yang dilepas dan selamat dari penculikan ke keluarga mereka; l Bekerja dalam kerangka masyarakat internasional untuk menyelematkan masa depan yang stabil dan damai bagi Somalia dan masyarakatnya. Lihat video penyampaian petisi anti perompakan kepada IMO di watch?v=qjhslfnt_hm DALAM VIDEO: Awak kapal Chantelle dari Sri Lanka sedang diinterview untuk video ITF Apa Sesungguhnya Arti Perompakan. Mereka ditangkap oleh perompak Somalia pada bulan Juni 2009 dan ditahan selama 4. bulan sebelum Capt. Veliko Velikov, Nakhoda dari Asian Glory, menulis Pada Hari Tahun Baru 2010 kapal saya, Asian Glory, sedang berlayar untuk bergabung dengan westbound transfit yang dioperasikan oleh KMTO/E-NAVFOR ketika kami diserang. Pada saat yang sama saya ada di kabin saya. Tidak lama setelah tengah malam saya mendengar suara tembakan dan senjata otomatis di atas kapal dan menemukan tiga perompak di anjungan. Semua bersenjata senapan AK47 atau pistol. Serangan tersebut berhasil meskipun langkah kehati-hatian terbaik telah dilakukan untuk melindungi kapal dan menghindari daerah bahaya. Saat itu, saya dan 24 kru saya ditangkap oleh perompak. Tidak lama setelah itu totalnya 15 perompak naik ke kapal, saat kapal induk mereka tiba berdampingan tebusan dibayarkan dan mereka dilepaskan. Kapal berbendera Antigua & Barbuda memiliki 10 kru; tujuh Sri Lanka dan tiga Filipina. Lihat Video di: Ditawan oleh perompak Somalia ~ dengan Asian Glory. Kapal suplai makanan saat kami dipaksa memindah cadangan makanan kami haluan ke Garaced, sekitar mau habis. 820 mil jauhnya dari Sayangnya, pada 7 tempat kejadian dimana Maret saya dikeluarkan kami ditangkap. Kami tiba dari para kru dan dirantai di di Garaced pada 4 Januari, kabin saya, dimana saya saat itu lebih banyak diisolasi di tempat itu perompak naik ke kapal. hingga 16 April. Saya Mereka mencari di kabinkabin kemudian disatukan kru dan mencuri dengan para kru dan semua barang-barang kemudian baru tahu kalau pribadi kami. para perompak telah Saat penangkapan mengatakan pada kru kalau tersebut, mayoritas dari kru saya telah dieksekusi. tinggal di bagian dekat Saya tahu saat itu anjungan di bawah bahwa kami mendapatkan pengawasan penjaga dukungan penuh dan tanpa bersenjata. syarat dari agen-agen Ada beberapa pelayaran Zodiak, dan perompak yang mereka ingin memastikan kelihatannya bertugas dan bahwa kami semua satu yang secara khusus dilepaskan dalam kondisi menggunakan telepon selamat. Saat itu, semua satelit kapal untuk anggota kru benar-benar bernegosiasi dengan dalam kondisi stress yang manajer-manajer kami di akut, yang sering merasa London. Satu orang terancam jiwanya. melakukan semua Seharusnya jangan sampai negosiasi itu. ada manusia manapun Para perompak yang dijadikan subyek memperlakukan kami terror dan perlakuan tidak dengan kasar. Mereka tidak manusiawi seperti menjadi dapat diprediksi, dan tawanan para perompak. melakukan baik intimidasi ~ fisik maupun mental. Mereka terlihat di bawah pengaruh obat-obatan. Namun, kami tetapi diberi 15 Buletin Pelaut ITF 2011

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional

PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA. Organisasi Perburuhan Internasional PENYUSUNAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PEKERJA RUMAH TANGGA Organisasi Perburuhan Internasional Agenda Kerja Layak ILO untuk Pekerja Rumah Tangga Penyusunan Standar untuk Pekerja Rumah Tangga 2 I. DASAR

Lebih terperinci

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL 1 K-69 Sertifikasi Bagi Juru Masak Di Kapal 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15A Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15A/ 1 NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958 2 R-111 Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 2 K-189: Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011 K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI PELAYARAN NIAGA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 LAMPIRAN BAB 1 ISTILAH DAN DEFINISI

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 LAMPIRAN BAB 1 ISTILAH DAN DEFINISI KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 LAMPIRAN BAB 1 ISTILAH DAN DEFINISI 1.1 "Wajib" digunakan dalam Lampiran untuk menunjukkan suatu ketentuan, penerapan yang seragam

Lebih terperinci

PERSETUJUAN TRANSPORTASI LAUT ANTARA PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASOSIASI BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

PERSETUJUAN TRANSPORTASI LAUT ANTARA PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASOSIASI BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK PERSETUJUAN TRANSPORTASI LAUT ANTARA PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASOSIASI BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK Pemerintah-pemerintah Brunei Darussalam, Kerajaan Kamboja,

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Lebih terperinci

PERSETUJUAN TRANSPORTASI LAUT ANTARA PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASOSIASI BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK Pemerintah-pemerintah Brunei Darussalam, Kerajaan Kamboja,

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini: LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 2 R-201: Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011 R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA 1 K 29 - Kerja Paksa atau Wajib Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional Konferensi Perburuhan Internasional Catatan Sementara 15B Sesi Ke-100, Jenewa, 2011 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA 15B/ 1 NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

LEMBAR FAKTA UNTUK PARA PELAUT. Menggunakan Pengacara

LEMBAR FAKTA UNTUK PARA PELAUT. Menggunakan Pengacara LEMBAR FAKTA UNTUK PARA PELAUT Menggunakan Pengacara Sebagai seorang pelaut, Anda mungkin perlu untuk berkonsultasi dengan seorang pengacara apabila dalam pekerjaan Anda, Anda menghadapi persoalan hukum.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184 UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] BAB XVI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Pertama Ketentuan Pidana Pasal 183 74 1, dikenakan sanksi pidana

Lebih terperinci

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 (Hamburg, 27 April 1979)

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 (Hamburg, 27 April 1979) KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 (Hamburg, 27 April 1979) PARA PIHAK DALAM KONVENSI MEMPERHATIKAN arti penting yang tercantum dalam beberapa konvensi mengenai pemberian

Lebih terperinci

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN

KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 55/1999, PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK FEDERAL JERMAN DI BIDANG PELAYARAN *48854 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000 2 K-183 Konvensi Perlindungan Maternitas, 2000 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai

Lebih terperinci

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok 1. KEBEBASAN MEMILIH PEKERJAAN 1.1 Tidak ada tenaga kerja paksa atau wajib dalam bentuk apa pun, termasuk pekerjaan terikat, perdagangan manusia, atau tahanan dari penjara.

Lebih terperinci

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998)

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) 1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998) Adopsi Amandemen untuk Konvensi Internasional tentang Pencarian

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJA SAMA KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166 kilometer merupakan

Lebih terperinci

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) K168 - Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168) 2 K168 Konvensi

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402 UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 401 Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara Indonesia atau pesawat udara asing yang memasuki

Lebih terperinci

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN 1 K-81 Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU

KETAHUI HAKMU BERDASARKAN KONVENSI ILO BARU MENGENAI PEKERJA RUMAH TANGGA TUNTUT HAKMU 1 Asia Pasifik adalah region dengan jumlah pekerja rumah tangga terbanyak. Asia Pasifik 41% Amerika Latin dan Karibia 37% Afrika 10% Negara maju 7% Timur Tengah 4% Eropa Timur 1% 4 dari 5 pekerja rumah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002 Protokol Konvensi Hak Anak Tentang Perdagangan Anak, Prostitusi Anak dan Pronografi Anak Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002 Negara-negara peserta tentang

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Peran Pengacara

Prinsip Dasar Peran Pengacara Prinsip Dasar Peran Pengacara Telah disahkan oleh Kongres ke Delapan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) mengenai Pencegahan Kriminal dan Perlakuan Pelaku Pelanggaran, Havana, Kuba, 27 Agustus sampai 7

Lebih terperinci

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Fakta dan Kekeliruan April 2009 DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Kekeliruan 1: Bergabung dengan Konvensi Munisi Tandan (CCM) menimbulkan ancaman

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. meningkat pula frekuensi lalu lintas transportasi laut yang mengangkut manusia

1. PENDAHULUAN. meningkat pula frekuensi lalu lintas transportasi laut yang mengangkut manusia 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya hubungan perdagangan antar negara, maka semakin meningkat pula frekuensi lalu lintas transportasi laut yang mengangkut manusia dan barang-barang/kargo.

Lebih terperinci

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K TOPIK BAHASAN Apa itu perundingan bersama? Mengapa berunding tentang upah dan kondisi kerja lainnya?

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa transportasi mempunyai peranan penting dan

Lebih terperinci

K188 PEKERJAAN DALAM PENANGKAPAN IKAN

K188 PEKERJAAN DALAM PENANGKAPAN IKAN K188 PEKERJAAN DALAM PENANGKAPAN IKAN 1 K-188 tahun 2007 Mengenai Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

AMNESTY INTERNATIONAL SIARAN PERS

AMNESTY INTERNATIONAL SIARAN PERS AMNESTY INTERNATIONAL SIARAN PERS Tanggal Embargo: 13 April 2004 20:01 GMT Indonesia/Timor-Leste: Keadilan untuk Timor-Leste: PBB Berlambat-lambat sementara para pelaku kejahatan bebas berkeliaran Pernyataan

Lebih terperinci

KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA

KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA Diterima dan terbuka untuk penandatanganan, ratifikasi dan aksesi olah Resolusi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA

LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA LAPORAN HASIL SURVEY PERLINDUNGAN MATERNITAS DAN HAK-HAK REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN PADA 10 AFILIASI INDUSTRIALL DI INDONESIA KOMITE PEREMPUAN IndustriALL Indonesia Council 2014 1 LAPORAN HASIL SURVEY

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA PERIKANAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA *47919 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES)

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPPRES 20/1996, PENGESAHAN CONVENTION ON INTERNATIONAL LIABILITY FOR DAMAGE BY SPACE OBJECTS, 1972 (KONVENSI TENTANG TANGGUNGJAWAB INTERNASIONAL TERHADAP KERUGIAN YANG DISEBABKAN OLEH BENDA BENDA ANTARIKSA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun

Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit. Panduan untuk kebun Stop Eksploitasi pada Pekerja kelapa sawit Panduan untuk kebun Januari 2016 Panduan kerja untuk perkebunan, pabrik pengolahan, kebun, dan ladang Pendahuluan Panduan ini disusun dari Prinsip Tanpa Eksploitasi

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2006) 1

PUSAT KAJIAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL LAN (2006) 1 ABSTRAK KAJIAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH INDONESIA, MALAYSIA DAN SINGAPURA DALAM MENANGANI MASALAH KEAMANAN DI SELAT MALAKA Selat Malaka merupakan jalur pelayaran yang masuk dalam wilayah teritorial

Lebih terperinci

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA

Lebih terperinci

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA MENGENAI BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA MENGENAI BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA MENGENAI BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA (TREATY BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND AUSTRALIA ON MUTUAL ASSISTANCE IN CRIMINAL MATTERS) PERJANJIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN MARITIME LABOUR CONVENTION, 2006 (KONVENSI KETENAGAKERJAAN MARITIM, 2006)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN MARITIME LABOUR CONVENTION, 2006 (KONVENSI KETENAGAKERJAAN MARITIM, 2006) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN MARITIME LABOUR CONVENTION, 2006 (KONVENSI KETENAGAKERJAAN MARITIM, 2006) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA

KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI DAN MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA Diterima dan terbuka untuk penandatanganan, ratifikasi dan aksesi olah Resolusi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK 1 K 182 - Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak 2 Pengantar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DISTRIBUSI II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/12/62/Th. VI, 3 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Oktober sebesar US$62,93

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya;

LAMPIRAN. Pasal 1 Definisi. Untuk maksud-maksud Persetujuan ini, kecuali konteksnya mensyaratkan sebaliknya; LAMPIRAN PERSETUJUAN MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI MENYELURUH ANTAR PEMERINTAH NEGARA-NEGARA ANGGOTA PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II. DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA Bagian I PERATURAN MEDIASI KLRCA Bagian II SKEMA Bagian III UU MEDIASI 2012 Bagian IV PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA 2 Pusat untuk Arbitrase Regional Kuala Lumpur Bagian

Lebih terperinci

Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia

Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, dan Merendahkan Martabat Manusia (Resolusi No. 39/46 disetujui oleh Majelis Umum pada 10 Desember 1984) Majelis

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 185 CONCERNING REVISING THE SEAFARERS IDENTITY DOCUMENTS CONVENTION, 1958 (KONVENSI ILO NO. 185 MENGENAI KONVENSI PERUBAHAN DOKUMEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

KODE ETIK PEMASOK 1. UPAH YANG DI BAYARKAN CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KODE ETIK PEMASOK Peraturan ini memberikan standard minimum yang bilamana mungkin, harus di lampaui oleh pemasok. Dalam penerapannya, para pemasok harus mengikuti hukum nasional dan hukum lainnya yang

Lebih terperinci

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Didorong oleh dukungan penuh terhadap Konvensi tentang Hak-Hak Anak, yang

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P.2/II-KEU/2010 TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pengaturan keimigrasian yang meliputi lalu lintas

Lebih terperinci

Ringkasan. Ati K., pekerja rumah tangga, Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Februari 2010

Ringkasan. Ati K., pekerja rumah tangga, Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Februari 2010 Ringkasan Saya ingin mengadu nasib dan merubah hidup saya sehingga anak saya bisa mendapat kehidupan yang lebih baik dari saya Tapi saya diperlakukan dengan kasar oleh majikan. Saya mulai kerja jam 5 pagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek BAB V KESIMPULAN Illegal Fishing merupakan kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan oleh kode etik penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi Perkeretaapian UU No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 157 (1) Penyelenggara Sarana Perkeretaapian bertanggung jawab terhadap pengguna jasa yang mengalami kerugian, lukaluka, atau meninggal dunia

Lebih terperinci

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H. 1 2 3 4 58 Dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan PKWT Jangka Waktu 5 59 ayat 4 hanya dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka Kontrak waktu paling lama 1 (satu) tahun Outsourcing hanya untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1961 TENTANG PERSETUJUAN ATAS TIGA KONVENSI JENEWA TAHUN 1958 MENGENAI HUKUM LAUT

LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1961 TENTANG PERSETUJUAN ATAS TIGA KONVENSI JENEWA TAHUN 1958 MENGENAI HUKUM LAUT LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1961 TENTANG PERSETUJUAN ATAS TIGA KONVENSI JENEWA TAHUN 1958 MENGENAI HUKUM LAUT KONVENSI MENGENAI PENGAMBILAN IKAN SERTA HASIL LAUT DAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI. Penerima Receiver.

STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI. Penerima Receiver. STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Investigasi Investigation Tanggal Kejadian Date of Occurrence Sumber Source Tanggal Dikeluarkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/08/62/Th. VI,1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Juni sebesar US$92,40 juta, turun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 185 CONCERNING REVISING THE SEAFARERS IDENTITY DOCUMENTS CONVENTION, 1958 (KONVENSI ILO NO. 185 MENGENAI KONVENSI

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

6.5 KONDISI UNTUK HAK ISTIMEWA PSIKOLOG KLINIS 6.6 HAK ISTIMEWA SEMENTARA & MENGUNJUNGI KLINIK SEMENTARA

6.5 KONDISI UNTUK HAK ISTIMEWA PSIKOLOG KLINIS 6.6 HAK ISTIMEWA SEMENTARA & MENGUNJUNGI KLINIK SEMENTARA Semua pasien mengaku untuk perawatan di Rumah Sakit oleh seorang ahli penyakit kaki akan menerima penilaian medis dasar yang sama seperti pasien yang dirawat di layanan lain, dan anggota dokter, pada pengaturan

Lebih terperinci

KEPPRES 10/1997, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN YORDANIA HASHIMIAH MENGENAI PELAYARAN

KEPPRES 10/1997, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN YORDANIA HASHIMIAH MENGENAI PELAYARAN Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 10/1997, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN YORDANIA HASHIMIAH MENGENAI PELAYARAN *46909 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.153, 2017 KEMEN-KP. Sertifikasi HAM Perikanan. Persyaratan dan Mekanisme. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2/PERMEN-KP/2017 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1992 TENTANG PELAYARAN [LN 1992/98, TLN 3493]

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1992 TENTANG PELAYARAN [LN 1992/98, TLN 3493] UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1992 TENTANG PELAYARAN [LN 1992/98, TLN 3493] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 100 (1) Barangsiapa dengan sengaja merusak atau melakukan tindakan apapun yang mengakibatkan tidak

Lebih terperinci

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN BAB 1 PERJANJIAN KERJA 1.1. DEFINISI Pasal 1 UU No. 13/2003 14. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja / buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat

Lebih terperinci