YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM MODUL
|
|
- Shinta Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK KOMPETENSI : PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK JARINGAN AKSES PELANGGAN YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM MODUL UNTUK KALANGAN SENDIRI Page 1 of 22
2 Kata Pengantar Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mengenai Tujuan Pendidikan Nasional (pasal 3) dan Penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan berkepentingan untuk ikut andil mensukseskan pendidikan nasional dengan berbagai pola dan strategi pengembangan. Salah satu pola pengembangannya adalah melalui Kurikulum SMK Edisi Kurikulum SMK Edisi 2004 memiliki karakteristik yang berbeda dari kurikulum SMK sebelumnya, dimana pendidikan kecakapan hidup yang diperkaya dengan pelatihan berbasis kompetensi dan diperkuat dengan pelatihan berbasis produksi diharapkan dapat mengantarkan peserta diklat mencapai cita-citanya. Baik cita-citanya sebagai teknisi yang siap kerja maupun wirausaha di bidang telekomunikasi. Salah satu sistem yang disiapkan untuk mempermudah peserta diklat dan instruktur dalam mengimplementasikan Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modulmodul pemelajaran yang disusun sistemik mengikuti kompetensi yang akan ditempuh oleh peserta diklat. Dengan diterapkannya sistem leveling dan sertifikasi di SMK, maka kualitas muatan modul-modul pemelajarannya pun ditingkatkan ke standar yang berlaku secara nasional dan internasional. Modul-modul pemelajaran ini diterbitkan dalam versi cetakan (hardcopy) dengan demikian diharapkan peserta diklat dapat mengikuti kegiatan-kegiatan belajar dengan mudah dan menyenangkan. Selamat belajar! Purwokerto, Juni 2006 Penyusun, Page 2 of 22
3 Daftar Isi Kata Pengantar Bab I Pendahuluan A. Deskripsi B. Diagram Pencapaian Kompetensi Bab II Pemelajaran A. Kriteria Unjuk KErja B. Lingkup Belajar C. Materi Pokok Pembelajaran - Sikap - Pengetahuan - Ketrampilan D. Uraian Materi (dilengkapi dengan evaluasi dan tugas) Lembar Kerja / Job Sheet / Laporan Penutup Page 3 of 22
4 Bab I - Pendahuluan Modul yang berjudul Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah merupakan modul yang ke 12 dari modul modul yang disediakan di Program Keahlian Teknik Jaringan Akses Pelanggan. Dalam Modul ini, Kompetensi yang dipelajar adalah sebagai berikut : BIDANG KEAHLIAN : Teknik Telekomunikasi PROGRAM KEAHLIAN : Teknik Jaringan Akses Pelanggan KOMPETENSI : Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah KODE : L JAM PEMBELAJARAN : 200 jam SUB KOMPETE NSI L.1. Menguasai Konstruksi Jaringan akses fiber optik atas tanah KRITERIA UNJUK KERJA Menguasai : Konstruksi Fiber optic berdasarkan manual book MATERI POKOK PEMBELAJARAN LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Konstruksi dan Instalasi jaringan akses Fiber optic Kecermata n dalam memaham i konstruksi dan instalasi Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser Membuat konstruksi kabel fiber optik L.2. Menguasai penyambu ngan jaringan akses fiber optik atas tanah L.3. Menguasai instalasi jaringan akses fiber optik atas tanah Penyambungan kabel fiber optic sesuai manual book Perkembangan Fiber Optic baik di dunia maupun di Indonesia dipelajari berdasarkan pada manual book yang berlaku Mempelajari teori Fisika Optic Perangkat terminal Fiber optic Pemasangan Penyambungan kabel fiber optic atas tanah Perkembangan teknologi Fiber Optic di dunia dan Indonesia serta Teori Fisika Optic Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic dan petunjuk pelaksanaan Hati hati, cermat dan teliti dalam menyamb ung kabel fiber optik atas tanah Kecermata n dalam memaham i perkemba ngan teknologi fiber optic dan teori fisika Optic Kecermata n dalam memaham i dasardasar perencana n jaringan Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah Perkembangan Fiber optic di dunia Perkembangan Fiber optic di dunia Keuntungan dan kerugian Fiber Optic Propagasi udara dalam medium Hukum pemantulan cahaya Hukum pembiasan cahaya Pemasangan kabel udara fiber optic Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU) Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic Persyaratan teknis jaringan Penyambungan kabel fiber optik atas tanah Menguasai dasar propagasi cahaya dalam medium Menguasai hukum Pemantulan cahaya Menguasai hukum Pembiasan cahaya Memasang kebel udara Fiber Optic Page 4 of 22
5 SUB KOMPETE NSI KRITERIA UNJUK KERJA kabel Fiber optic sesuai manual book Menguasai dasar-dasar perencanaan sesuai dengan manual book yang telah ditetapkan MATERI POKOK PEMBELAJARAN LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN akses fiber optic dan petunjuk pelaksana annya akses fiber optic Rancangan jaringan akses fiber optic Design jaringan akses fiber optic Teknologi dan power budget L.4. Menguasai Pemelihara an jaringan akses fiber optik atas tanah Prosedur pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku pada buku user manual Prinsip kerja alat ukur OTDR dipelajari sesuai dengan buku user manual Pedoman menangani gangguan dipelajari sesuai dengan buku user manual Identifikasi prosedur baku pemeliharaan jaringan akses fiber optic Peralatan OTDR dan buku pedoman prinsip kerja Sarana Instalasi jaringan akses fiber optic lengkap dengan datadata kabel dan pedoman penanganan gangguan Kecermat an dalam menggun akan peralatan OTDR Kecermat an dalam menanga ni ganggua n pada jaringan akses fiber optic Kecermat an dalam memaha mi prosedur pemeliha raan jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel fiber optic Terminasi ulang kabel fiber optic Menerapkan pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan pemeliharaan terminal kirim dan terima Menerapkan pemeliharaan perangkat HFC Menggunakan alat ukur untuk: Menentukan jenis gangguan Menentukan letak gangguan Menentukan redaman kabel Menentukan sambungan kabel Menentukan panjang kabel Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Membongkar dan memasang kembali sambungan kabel fiber optic Menyambung ulang kabel fiber optic Melakukan terminasi ulang kabel fiber optic Page 5 of 22
6 SUB KOMPETE NSI L.5. nguasai keselamat an kerja jaringan akses fiber optik atas tanah KRITERIA UNJUK KERJA Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku MATERI POKOK PEMBELAJARAN LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan akses fiber optic Penghayat an akan pentingny a keselamat an dan kesehatan kerja Peraturan perundangundangan keselamatan kerja Norma, standard dan sistem keselamatan kerja Kesehatan kerja Peralatan keselamatan kerja Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic Menerapkan prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja Pertolongan kecelakaan kerja pada instalasi kabel fiber optic Sedang Pembagian Jam Pembelajaran Kompetensi Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah adalah sbb : BIDANG KEAHLIAN : Teknik Telekomunikasi PROGRAM KEAHLIAN : Teknik Jaringan Akses Pelanggan KOMPETENSI : Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah KODE : L JAM PEMBELAJARAN : 200 jam SUB KOMPETENSI PENGETAHUAN JAM L.1. Menguasai Konstruksi Jaringan akses fiber optik atas tanah L.2. Menguasai penyambungan jaringan akses fiber optik atas tanah Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah 40 JAM 50 JAM Page 6 of 22
7 SUB KOMPETENSI PENGETAHUAN JAM L.3. Menguasai instalasi jaringan akses fiber optik atas tanah L.4. Menguasai Pemeliharaan jaringan akses fiber optik atas tanah L.5. nguasai keselamatan kerja jaringan akses fiber optik atas tanah Perkembangan Fiber optic di dunia Perkembangan Fiber optic di dunia Keuntungan dan kerugian Fiber Optic Propagasi udara dalam medium Hukum pemantulan cahaya Hukum pembiasan cahaya Pemasangan kabel udara fiber optic Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU) Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic Persyaratan teknis jaringan akses fiber optic Rancangan jaringan akses fiber optic Design jaringan akses fiber optic Teknologi dan power budget Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel fiber optic Terminasi ulang kabel fiber optic Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja Norma, standard dan sistem keselamatan kerja Kesehatan kerja Peralatan keselamatan kerja Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic 50 JAM 40 JAM 20 JAM Page 7 of 22
8 A. Diagram pencapaian Kompetensi Menguasai Sistem Telekomunikasi TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III E A F 3 N G B H 4 C I J 5 D K L 6 O M Keterangan : A. Menggambar Teknik B. Merakit Komponen Elektronika Analog C. Merakit Komponen Elektronika Digital D. Mengoperasikan Sistem Telekomunikasi E. Mengoperasikan Perangkat Telekomunikasi Konsumen F. Mengoperasikan Jaringan Akses Tembaga Atas Tanah G. Mengoperasikan Jaringan Akses Tembaga Bawah Tanah H. Mengoperasikan Sistem Duct I. Mengoperasikan IKR/G J. Mengoperasikan xdsl K. Membuat Perencanaan Dasar Jaringan Akses L. Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah M. Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Bawah Tanah N. Mengoperasikan Jaringan Akses Radio Tetap (Fixed Wireless Telephone) O. Mengoperasikan Jaringan Akses Radio Bergerak (GSM, CDMA) Page 8 of 22
9 Bab II - Pemelajaran KOMPETENSI : Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah KODE : L JAM PEMBELAJARAN : 200 jam A. Kriteria Unjuk Kerja Konstruksi Fiber optic berdasarkan manual book Penyambungan kabel fiber optic sesuai manual book Perkembangan Fiber Optic baik di dunia maupun di Indonesia dipelajari berdasarkan pada manual book yang berlaku Mempelajari teori Fisika Optic Perangkat terminal Fiber optic Pemasangan kabel Fiber optic sesuai manual book Menguasai dasar-dasar perencanaan sesuai dengan manual book yang telah ditetapkan Prosedur pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku pada buku user manual Prinsip kerja alat ukur OTDR dipelajari sesuai dengan buku user manual Pedoman menangani gangguan dipelajari sesuai dengan buku user manual Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku B. Lingkup Belajar Konstruksi dan Instalasi jaringan akses Fiber optic Penyambungan kabel fiber optic atas tanah Perkembangan teknologi Fiber Optic di dunia dan Indonesia serta Teori Fisika Optic Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic dan petunjuk pelaksanaan Identifikasi prosedur baku pemeliharaan jaringan akses fiber optic Peralatan OTDR dan buku pedoman prinsip kerja Sarana Instalasi jaringan akses fiber optic lengkap dengan data-data kabel dan pedoman penanganan gangguan Page 9 of 22
10 Prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan akses fiber optic C. Materi Pokok Pembelajaran - Sikap Kecermatan dalam memahami konstruksi dan instalasi Hati hati, cermat dan teliti dalam menyambung kabel fiber optik atas tanah Kecermatan dalam memahami perkembangan teknologi fiber optic dan teori fisika Optic Kecermatan dalam memahami dasar-dasar perencanan jaringan akses fiber optic dan petunjuk pelaksanaannya Kecermatan dalam menggunakan peralatan OTDR Kecermatan dalam menangani gangguan pada jaringan akses fiber optic Kecermatan dalam memahami prosedur pemeliharaan jaringan akses fiber optic Kecermatan dalam menggunakan peralatan OTDR Kecermatan dalam menangani gangguan pada jaringan akses fiber optic Kecermatan dalam memahami prosedur pemeliharaan jaringan akses fiber optic Penghayatan akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja - Pengetahuan Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah Perkembangan Fiber optic di dunia Perkembangan Fiber optic di dunia Keuntungan dan kerugian Fiber Optic Propagasi udara dalam medium Page 10 of 22
11 Hukum pemantulan cahaya Hukum pembiasan cahaya Pemasangan kabel udara fiber optic Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU) Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic Persyaratan teknis jaringan akses fiber optic Rancangan jaringan akses fiber optic Design jaringan akses fiber optic Teknologi dan power budget Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel fiber optic Terminasi ulang kabel fiber optic Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja Norma, standard dan sistem keselamatan kerja Kesehatan kerja Peralatan keselamatan kerja Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic - Ketrampilan Membuat konstruksi kabel fiber optik Penyambungan kabel fiber optik atas tanah Membaca blok / gambar sirkit pesawat GSM Menguasai dasar propagasi cahaya dalam medium Menguasai hukum Pemantulan cahaya Page 11 of 22
12 Menguasai hukum Pembiasan cahaya Memasang kebel udara Fiber Optic Menerapkan pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan pemeliharaan terminal kirim dan terima Menerapkan pemeliharaan perangkat HFC Menggunakan alat ukur untuk: Menentukan jenis gangguan Menentukan letak gangguan Menentukan redaman kabel Menentukan sambungan kabel Menentukan panjang kabel Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Membongkar dan memasang kembali sambungan kabel fiber optic Menyambung ulang kabel fiber optic Melakukan terminasi ulang kabel fiber optic Menerapkan prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja Pertolongan kecelakaan kerja pada instalasi kabel fiber optic URAIAN MATERI Page 12 of 22
13 PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK Penyambungan kabel serat optik terdapat dua cara yaitu : Mekanik Pemanasan Peralatan : No Nama Peralatan Fungsi A. Khusus 1. Lupsheat Cutter Mengupas kulit kabel 2. Fibre Stripper Mengupas coating 3. Fibre Cleaver Memotong serat optik 4. Adaptor & Torque Wrench Mengencangkan 5. Fusion Splicer Pemanasan/peleburan 6. Tensioning member Mengencangkan mof 7. Re-opening tool Membuka tutup sambungan B. Umum Gergaji Memotong kabel Cutter Mengupas isolasi Obeng Mengencangkan mof Material Penyambungan Serat Optik : Kabel serat optik Alkohol kadar minimal 95 % Tissue Sleve/conector Penyambung Kabel Optik Main sleve atas/bawah Clamp Clamping bar atas/bawah Fiber sheet Page 13 of 22
14 Tension member clamp Busing with bounding wire Sealing type Sealing cord Tissu Sarung tangan Pita ukur PVC tape B. PENGOPERASIAN FUSION SPLICER (SUMITOMO TYPE 35 SE) Digunakan untuk menyambungkan serat optik (selubung luar 80 sampai dengan 150 µm). Pengoperasian menggunakan catuan 85 sampai dengan 265 Volt AC atau 12 Volt DC Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian alat penyambungan adalah : Jangan menyentuh elektroda karena mempunyai tegangan 6000 Volt. Pasang ground ke main body selama alat digunakan Peralatan dalam keadaan kering Jangan memberi minyak pada bagian apa saja dari alat tersebut Hindari dari debu dan kotoran Jangan menggunakan gas freon karena dapat menimbulkan gas berbahaya pada saat discharge Jangan menggunakan generator tanpa pengatur tegangan Page 14 of 22
15 Fusion Splacer terdiri dari 2 bagian atau panel yaitu : Panel bagian atas SELECT NEXT ZL 1 ZR 2 VY 3 VX 4 SET FOCUS UP FOCUS DOWN MSX 5 MSY 6 MRR 7 CLR 8 RESET FILED CHANGE ARC 9 0 = HEATER SET KEYBOARD SWITCH Gambar Panel Bagian Atas Panel Bagian Samping Kanan DC 12V OUT VIDEO OUT OFF AC DC 8 A AC PROTECTOR DC DC IN- 12 V GND RS-232-C POWER SWITCH 3A AC - IN Gambar Panel bagian samping kanan Page 15 of 22
16 Fungsi dan bagian dari Fusion Splacer Sumitomo : Panel Bagian Atas 1. SET : switch awal untuk operasi otomatis 2. RESET : switch untuk mengembalikan ke posisi awal atau membatalkan 3. HEATER SET : untuk mengoperasikan Heater (pemanas selongsong) dan dilengkapi lampu indikator 4. SELECT : memilih/mengaktifkan item pada menu 5. NEXT : untuk menentukan langkah selanjutnya sesuai dengan yang ada pada menu 6. FOKUS UP/DOWN : untuk memindahkan fokus naik/turun 7. ARC : untuk mengaktifkan peleburan ulang 8. FIELD CHANGE : mengganti layar X Y atau Y X 9. KEY SWITCH : untuk operasi manual dari pemilihan fungsi memilih parameter untuk setiap mode Panel Bagian Samping Kanan 1. AC IN : Terminal untuk menyambungkan peralatan dengan catuan AC 2. DC IN : terminal untuk menyambungkan alat dengan catuan DC 3. AC PROTECTOR : untuk memutuskan circuit pada saat reset ditekan 4. DC PROTECTOR : untuk memutuskan circuit pada saat reset ditekan 5. RS 232 C : terminal untuk menyambungkan alat dengan PC seri telekomunikasi 6. POWER SWITCH : untuk mematikan alat, AC Power ON dan DC 7. GND : terminal untuk menyambungkan alat dengan grounding 8. VIDEO OUT : untuk menyambungkan alat dengan TV monitor, Video atau Video printer 9. DC12 VOLT OUT : output 12 V DC untuk mencatu lengkapan lain bila diperlukan Page 16 of 22
17 PROSES PENYAMBUNGAN 1. Penyambungan serat Pengupasan kabel dengan panjang serat ± 2 m 2 m Pengupasan selubung serat dengan Fiber Stripper V GROVE 4 cm Bersihkan ujung serat dengan tissu yang dibasahi alkohol/bisa juga mengggunakan colognet tissu. Potong ujung serat dengan Fiber Cleaver dengan disisakan ± 1,5 cm 2 cm Pengecekan potongan serat optik pada splicing machine Penyambungan serat optik dengan peleburan (Fusion Splacer) 2. Penyambungan kabel optik Kupas PE luar kabel sepanjang ± 1m dengan Lupsheet Cutter Belah PE dalam menjadi 2 bagian dengan kedalaman ± 4 cm Masukkan Bousing with Boundering wire ke dalam belahan PE Pasang kedua klem hingga menjepit bousing dan kencangkan dengan kunci sock Amplas kulit kabel dan bersihkan dengan tissu basah sesuai ukuran Pasang sealing tape pertama pada bagian yang sudah diamplas Page 17 of 22
18 Pasang Rubber end block menutup sealing tape pertama. Pasang sealing tape 2 pada bagian atas Rubber end block lalu ikat dengan stainless steel Potong spacer/slotted ± 45 mm dan strength member ± 75 cm Pasang tension member clamp pada strength member Pasang penyangga tray pada kedua ujung kabel Penyambungan serat dan pemanasan sleeve Pengaturan fiber pada tray Tutup dengan fiber cover dan pasang clamping bar bagian atas Pasang bounding wire dan kencangkan semua baut Tutup sambungan dengan clousure / main sleeve C. METODA TERMINASI KABEL OPTIK Terminasi kabel serat optik dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : Cable Termination Frame (CTF) Cable Termination Box (CTB) Terminasi kabel optik secara langsung Penjelasan : Cable Termination Frame (CTF) Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan End Closure, pig tail dan konektor. Sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam end closure. Bila konektor yang terpasang didalam kabinet adalah 96 buah, maka jumlah sambungan serat optik juga 96 buah. Metoda terminasi CTF mempunyai kapasitas besar, tetapi harganya lebih mahal dibandingkan dengan cara terminasi yang lainnya. Terminasi model CTF terlihat pada gambar 3.3 Cable Termination Box (CTB) Page 18 of 22
19 Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan pig tail dan konektor ( tanpa menggunakan end closure ). Dengan demikian terminasi CTB lebih murah dibandingkan dengan terminasi CTF. Metoda ini sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam box atau kabinet dimana didalamnya juga terpasang konektor-konektor. Metoda terminasi ini mempunyai kapasitas yang lebih kecil dibandingkan dengan terminasi CTF. Terminasi model CTB diperlihatkan pada gambar 14. Terminasi kabel optik secara langsung Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan konektor (tanpa menggunakan pig tail dan end closure). Dengan demikian dari segi ekonomis, terminasi ini adalah termurah dibandingkan dengan terminasi model lain.. Dalam metoda ini kualitas asembling konektor pada setiap serat optik harus memenuhi standar loss konektor yaitu 0,5dB. Sehingga diperlukan pengalaman didalam asembling konektor, karena sangat sulit mencapai nilai standar loss konektor tersebut. rak kabel fiber optik (pig tail) splicing ruang equipment CTB cabinet pig tail pannel cable snaft Kantor telepon MH Cable vault Duct scaning Gambar.3.3. Cable Termination Frame (CTF) Page 19 of 22
20 Prosedur Terminasi Kabel Optik Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan terminasi kabel optik : Penangan kabel optik pada saat membuat lengkungan tidak boleh melebihi bending radius kabel yang diijinkan. Jaga kebersihan adaptor dan konektor dari debu dan kotoran Hati-hati jangan mengganggu kabel dan peralatan transmisi yang sedang beroperasi. Prosedur Pekerjaan Terminasi Persiapan Pemasangan kabel optik di dalam ruang sentral Merakit kabinet CTF Menyambung serat optik dengan pig tail Perapian Gambar Diagram prosedur Pekerjaan terminasi Page 20 of 22
21 Penjelasan : 1. Persiapan Supervisor dan staf memastikan rencana kerja pada hari itu. Supervisor dan staf mendiskusikan faktor keselamatan kerja pada pelaksanaan konstruksi dan cara mencegah bahaya yang mungkin terjadi. Memasang kabel optik diruang sentral transmisi. Pekerjaan instalasi kabel optik diruang transmisi meliputi : Penarikan kabel dari cable chamber ke ruang transmisi. Instalasi kabel pada rak kabel di ruang transmisi Untuk menghindari kabel dari kerusakan, bending radius diposisi sudut harus diperhatikan 2. Merakit cabinet (CTB) Pekerjaan merakit kabineet harus mengikuti buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik. Merakit cabinet terdiri dari : Pemasangan braket Pemasangan cabinet Pemasangan coupling/adapter 3. Menyambung serat optik dengan pig tail Bila penyambungan menggunakan alat sambung fusion splicer maka fiber holder berukuran 250 µm digunakan untuk memegang serat, sedangkan fiber holder berukuran 900 µm digunakan untuk memegang pig tail. Setelah penyambungan selesai, titik sambung harus dilindungi dan dipasang selongsong sambungan (sleve), kemudian sleve diletakkan didalam tray dan disimpan didalam cabinet (CTB). 4. Pig tail dibuat slack dan disimpan didalam CTB Menghubungkan ujung konektor pigtail dengan konektor yang terpasang pad adaptor, pastikan bahwa adaptor dan konektor dalam kondisi bersih. 5. Perapihan Periksa bending radius kabel dan bending serat optik Page 21 of 22
22 Pembersihan adaptor dan konektor, gunakan gas duster serta tissu yang dibasahi dengan alkohol Pemasangan label, setiap label yang dipasang di Cabinet (CTB) harus menunjukkan nama kabel, jumlah serat, nama rute kabel dan sebagainya. D. PENGETESAN DAN PENCATATAN Pengetesan Tujuan Pengetesan : Untuk mengukur mutu optik kabel setelah diinstalasi, meliputi : Mengukur redaman serat Mengukur redaman sambungan Mengetahui apakah ada serat yang rusak atau putus Anggaran daya saluran Cara Pengetesan Pengetesan dilaksanakan pada setiap span kabel optik yang dipasang dan dimulai dari ujung terminal/sentral secara berurutan ke arah ujung serat lainnya Agar pengetesan tersebut dapat dilakukan secara berurutan maka penyambungan kabel harus dilakukan dalam urutan yang sama dengan pengetesan Alat Pengetesan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) untuk pengetesan saluran. Besar redaman dan fisik serat Power Meter untuk menghitung anggaran daya saluran Pencatatan Bertujuan untuk mengadministrasikan : Letak dan nomor manhole atau tiang Letak dan nomor SSK Jumlah dan panjang kabel serat, jumlah serat pada tiap kabel Hasil pengetesan Page 22 of 22
Endi Dwi Kristianto
Fiber Optik Atas Tanah (Part 5) Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi
Lebih terperinciBOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO)
BOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO) Page 1 Daftar isi : MODUL JUDUL MODUL KODE UNIT Modul-1 Menerapkan Prosedur K3 TIK.FO01.005.01 Modul-2 Menerapkan Pengetahuan Istilah Fiber Optik
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
BAB III IMPLEMENTASI TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK 3.1 Penyambungan Mechanical ( Mechanical Splicing ) Mechanical splicing merupakan metode yang mana penyambungan dua core fiber optik di lakukan dengan
Lebih terperinciPADA UNIT SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO)
Makalah Seminar Kerja Praktek FUSION SPLICING PADA UNIT SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO) Diah Eka Puspitasari (L2F008024) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab empat berisi tentang proses installasi serta setting pemasangan fiber
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab empat berisi tentang proses installasi serta setting pemasangan fiber optic yang telah dikerjakan. 4.1. Penyambungan Kabel Fiber Optik Penyambungan kabel fiber optic harus
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinci: Teknik Jaringan Akses JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan
PELAJARAN : Teknik Jaringan Akses JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan guru Pedagogik 1. Menguasai Karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual
Lebih terperinciJaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT
Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT Saluran / Jaringan Lokal Saluran yang menghubungkan pesawat pelanggan dengan Main Distribution Point disentral telepon. Panjang
Lebih terperinciAnalisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone
Analisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone Irfan Hanif Konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia
Lebih terperinci11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding
TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Information source Electrical Transmit Optical Source Optical Fiber Destination Receiver (demodulator) Optical Detector Secara umum blok diagram transmisi komunikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN JARINGAN AKSES FTTH DENGAN KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER MELALUI SALURAN PENCATU BAWAH TANAH (SPBT) DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Disusun oleh : ALVEN
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI
BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI 4.1 Analisa Perencanaan Instalasi Penentuan metode instalasi perlu dipertimbangkan
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM
SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM Dian Ratna Kumala Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom kumaladianratna@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengenalan Kabel Serat Optik Serat optik adalah suatu media transimisi berupa pemandu gelombang cahaya (light wave guide) yang berbentuk kabel tembus pandang (transparant), dimana
Lebih terperinciDasarJaringan Komunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya DasarJaringan Komunikasi Modul 5: Media Transmisi Fisik Prima Kristalina PENS (Maret 2015) POKOK BAHASAN 1. Jaringan fisik berdasarkan bentuk fisik 2. Jaringan fisik
Lebih terperinciBAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA
BAB I 1. TUJUAN Pedoman ini membahas tata cara instalasi perangkat di ruangan Rangka Pembagi Utama, seperti : Rangka Pembagi Utama (RPU), perlengkapan Cable Chamber, Blok Terminal Rangka Pembagi Utama
Lebih terperinciTraining Center ISSUED - 4/17/2004 1
ISSUED - 4/17/2004 1 Terminasi Terminasi kabel tembaga merupakan bagian penting dari sistem jaringan telekomunikasi. Terminasi dilakukan ditempat-tempat seperti : RPU / MDF RK KP / DP KTB (Kotak Terminal
Lebih terperinciTraining Center ISSUED4/17/2004 1
1 Tujuan Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memahami dan mempunyai persepsi yang sama tentang Struktur Jaringan Lokal Akses Tembaga sebagai sarana untuk mengakses berbagai jenis layanan.
Lebih terperinci5
BAB II TEORI PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA Jaringan lokal akses tembaga (JARLOKAT) yaitu jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang
Lebih terperinciPowered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -
Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Jaringan Akses Jaringan akses merupakan sub sistem jaringan telekomunikasi yg menghubungkan pelanggan (UN-User Node) dengan Service
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)
PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK) POKOK BAHASAN Jaringan fisik berdasarkan bentuk fisik Jaringan fisik berdasarkan cara pemasangan Jaringan fisik berdasarkan fungsi penggunaan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data yang diperoleh dari hasil kerja praktek di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA area Gresik, divisi Infrastruktur
Lebih terperinciBAB III DATA DAN HASIL PENGUKURAN
BAB III DATA DAN HASIL PENGUKUN 3.1 SEKILAS TENTANG KANCATEL PAMANUKAN 3.1.1 Letak Daerah Dan Wilayah Kantor Cabang Telekomunikasi (KANCATEL) Pamanukan terletak di daerah pantai utara Kabupaten Subang,
Lebih terperinciBAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA
25 BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA Pada bab 2 (dua) telah dibahas tentang teknologi dan jaringan ADSL (asymmetric digital subscriber line) secara umum. Mengingat bahwa
Lebih terperinciBAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini
BAB II JARINGAN PSTN 2.1 Umum Jaringan VoIP pada dasarnya pengembangan dari jaringan telepon konvensional atau yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini menghubungkan
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)
PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3) Disusun Oleh : Hafidudin,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prodi D3 Teknik Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom 2015 Perencanaan Jarlokaf
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR Rini Indah S. 1, Sukiswo,ST, MT. 2 ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciTEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK DENGAN METODE PENYAMBUNGAN FUSI
TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK DENGAN METODE PENYAMBUNGAN FUSI Rachmah Dini Oktaviasari (NIM: 9113120010), Rachmah Dina O (NIM: 9113120009), Daniel Setyo W (NIM: 9113120002) Program Studi Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 4. PERANCANGAN SISTEM
BAB 4. PERANCANGAN SISTEM 4.1. Diagram Alur Perancangan. Langkah awal dari analisa perancangan jaringan adalah lokasi. Setelah lokasi ditentukan, lakukan pengumpulan data data yang diperlukan dalam perancangan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Teknologi serat optik merupakan suatu teknologi komunikasi yang sangat bagus pada zaman modern saat ini. Pada teknologi ini terjadi perubahan informasi yang biasanya berbentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun suatu sistem jaringan komunikasi fiber optik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah parameter-parameter komponen jaringan FTTH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya
Lebih terperinciUSER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 CREW 2 CREW ESA KURNIAWAN NIS : 11246/108.EI DAFTAR ISI 3 DAFTAR ISI 1. Keran Air Otomatis... 4
Lebih terperinciJARINGAN AKSES TELEPON
JARINGAN AKSES TELEPON Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon. Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP), beberapa istilah juga sering disebut
Lebih terperinciOTDR FAKULTAS ELEKTRO & KOMUNIKASI
OTDR 1 ALAT UKUR OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) Mini OTDR 2 OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER (OTDR) OTDR merupakan salah satu peralatan utama baik untuk instalasi maupun pemeliharaan link serat
Lebih terperinciA. TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...2 B. KOMPETENSI KEAHLIAN...3 D. RUANG LINGKUP PEKERJAAN...7 E. PROFIL KOMPETENSI TAMATAN...8
DAFTAR ISI A. TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...2 B. KOMPETENSI KEAHLIAN...3 MELAKUKAN PEMASANGAN RAK KABEL DI MH EKSISTING... 5 MEMPERBAIKI PIPA DUCT PVC EKSISTING... 5 MELAKUKAN PEMBERSIHAN BAGIAN DALAM PIPA
Lebih terperinciBAB IV TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK
BAB IV TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK 4.1. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan atau Putusnya Jaringan pada Fiber Optik Ketika berbicara dengan jaringan fiber optic tentu sudah memperkirakan bahwa jaringan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM 4.1 Perhitungan Rute Jaringan Jaringan akses transmisi serat optik yang dibangun dalam Aplikasi menjangkau 2 lokasi Bintaro Network Building
Lebih terperinciANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT
ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT Winarni Agil (1), Ir. M. Zulfin, M.T (2) Kosentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciINJ 24 x 3 Three Core Heatshrinkable Cable Joint
FASTINDO Connecting Power Instruksi Pemasangan INJ 24 x Three Core Heatshrinkable Cable Joint Karakteristik dan Aplikasi Produk : TEGANGAN LISTRIK UKURAN KONDUKTOR ISOLASI KABEL JENIS KONDUKTOR JUMLAH
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. luar yang disebut Cladding. Cladding adalah selubung dari inti (core). Indeks
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Serat Optik Merupakan suatu media pemandu gelombang cahaya (light wave guide) berupa kabel transparan, yang mana penampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian utama, yaitu
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Penelitian 3.1.1 Analisis Masalah Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT. Telekomunikasi, Tbk. Bagian network Divisi Acces Tangerang khususnya
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN. adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu
BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN 3.1 Umum Sistem komunikasi serat optik secara umum digunakan sebagai media transmisi jarak jauh. Pada Tugas Akhir ini daerah atau wilayah yang akan diamati adalah Link
Lebih terperinciJaringan Lokal Akses
Jaringan Lokal Akses Macam macam Media Transmisi Media Transmisi Kabel : Pasangan Kabel Tembaga Kabel Coaxial / bawah laut Fiber Optik Media Transmisi Radio : Radio Jarak Pendek Radio Troposcater Radio
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA
ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Yovi Hamdani, Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI PENGGELARAN JARINGAN TRANSMISI SKSO MEGA KUNINGAN DAN HUT 20
BAB III IMPLEMENTASI PENGGELARAN JARINGAN TRANSMISI SKSO MEGA KUNINGAN DAN HUT 20 3.1 Jaringan Akses Transmisi Serat Optik Jaringan akses serat optik (Optical Access Network) adalah suatu sistem jaringan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN
TEKNIK PENGKABELAN LAPORAN PRAKTIKUM KONSEP DASAR JARINGAN Nama : DWIKI DARMAWAN Nim : 1120305004 Jurusan Prodi Kelas : Teknik elektro : TMKJ : N1 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
Lebih terperinciKETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Menurut sepengetahuan peneliti bahwa kabel serat optik sangat kurang dalam pengetahuannya terhadap masyarakat. Bahkan terhadap pegawai telkom
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Aktifitas Pegawai PT. Telkom Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 1) Technical Support: a) Bertugas mengurus, mengelola, dan memaintain
Lebih terperinciA. Receipt printer thermal ND9C
Receipt Printer untuk mesin Wincor ada beberapa Type, yang biasa kita kenal antara lain : 1. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash 2000 yaitu ND9C 2. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash
Lebih terperinciTabel 1 : Perangkat dalam shelter No Gambar Perangkat Keterangan 1 CERAGON Microwave Radio;
Nama : Sentanu Eddy Pramandang NIM : 06324020 Minggu Pertama Kerja Praktek dimulai pada 3 Agustus 2009 dengan dipertemukannya saya dengan pihak HRD dan pihak Manager Business and Development Network selaku
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penyusun, Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
KODE MODUL TU.007 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK TRANSMISI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN AKSES PELANGGAN Teknik Jaringan Listrik BAGIAN PROYEK
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciMODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh :
MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Design Hasil Survey Feeder STO Cikupa
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Implementasi Jaringan FTTH 4.1.1 Perancangan Jaringan FTTH Perancangan jaringan dilakukan dengan cara survey lokasi yang akan dilakukan pembangunan. Kemudian hasil survey
Lebih terperinciSENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 )
Tugas Jaringan Telekomunikasi Telepon SENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 ) OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN D411 10 009 MUH. REZA ADRIAN D411 10 256 FAKHRUL RISAL DJUMINGIN D411 10 267 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciMengenal Fiber Optic Cable dan aksesorisnya
Mengenal Fiber Optic Cable dan aksesorisnya Mengenal Fiber Optic Cable dan aksesorisnya Saat ini Kabel Fiber Optic banyak digunakan dalam instalasi perangkat jaringan dan perangkat telekomunikasi seiring
Lebih terperinciBAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER
BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER 4.1 Umum Setiap analisa khususnya pada jaringan telepon akan selalu dimulai dari pemahaman mengenai instalasi telepon yang dipakai, penyedia
Lebih terperinciMENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A
Modul MENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia Waktu 160 Jam Diklat
Lebih terperinciTembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS
Jaringan Lokal Akses Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami konfigurasi jaringan kabel telepon Memahami tentang rumah hkbl kabel Memahami tentang kotak DP
Lebih terperinciINJ - 24 x 1 Single Core Heatshrinkable Cable Joint
FASTINDO Connecting Power Instruksi Pemasangan INJ - 24 x 1 Single Core Heatshrinkable Cable Joint Karakteristik dan Aplikasi Produk : INSTALASI ISOLASI KABEL TEGANGAN LISTRIK JUMLAH INTI UKURAN KONDUKTOR
Lebih terperinciSDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel
Petunjuk Singkat User s Manual SDC 40C Kamera Digital 4 Mega Pixel I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN SDC 40C 1. GAMBAR UTAMA 1. Tombol SNAP 8. Digital Zoom 15. Speaker 2. Tombol Power 9. Tombol Navigasi 16.
Lebih terperinciPEMBAGIAN SERAT OPTIK
FIBER OPTIC CABLE Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang
Lebih terperinciPENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)
PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) Pengertian Kabel adalah media transmisi yang berguna dalam penyaluran data dalam proses pembuatan jaringan. Pengkabelan atau wiring adalah proses penyusunan jaringan dengan
Lebih terperinciMEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA
Hal. 1 MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Beberapa media beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan. Secara fisik, media transmisi dapat
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK
TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciMODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI
MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI Antarmuka Teknologi antarmuka perangkat JARLOKAF dengan sentral lokal (STO) yang digunakan adalah : Antarmuka Z (analog 2 kawat) Antarmuka digital 2 Mbps V5.1
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperincidalam Merakit Komputer
2. Kegiatan Belajar 2: Perakitan PC dan Keselamatan Kerja dalam Merakit Komputer a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1) Peserta diklat mampu menginstalasi komponen PC dengan baik dan aman. 2) Peserta diklat
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMELAJARAN
JARINGAN AKSES KABEL UTAMA DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI : Melakukan pemasangan rumah kabel (RK) KODE : ACS.CBL.INS.002.A DURASI PEMELAJARAN : 40jam LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 1 1 2 2 1 2
Lebih terperinciII. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local
Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN PENANGANAN GANGGUAN DI MDF NUR RIZKY R P (L2F607040) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Persaingan pada
Lebih terperinciANALISA DAN PENENTUAN REDAMAN KABEL SERAT OPTIK YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA
ANALISA DAN PENENTUAN REDAMAN KABEL SERAT OPTIK YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA Tumbur Marudut Tua Sitinjak 1, Krisman 2, Salomo 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Peralatan Pastikan sebelum bekerja kita lengkapi peralatan yang akan dibutuhkan selama peroses installasi.
30 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perangkat Rectifier Outdoor (ODR) dan Cabinet Site Star harus diinstal dengan baik dan benar agar perangkat tersebut dapat digunakan dengan baik. Pemasangan ODR dan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM
PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM Nurul Kholifah 1), Maria Ulfah, S.T.,M.T 2) 1),2) Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan,
Lebih terperinciIV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER
IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV.1. Jenis Media Transmisi pada LAN : 1. Coaxial Cable 2. Shielded & Unshielded Twisted Pair 3. Fiber Optic Cable 4. Wireless 1. Coaxial Cable : kabel ini sering
Lebih terperinciPENGANTAR TELEKOMUNIKASI
PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK PENGANTAR TELEKOMUNIKASI SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN JARINGAN DENGAN METODE OPTICAL DRAFTER UNTUK SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN JARINGAN DENGAN METODE OPTICAL DRAFTER UNTUK SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK BERBASIS ANDROID Muhamad Arief Permana, Akhmad Hambali Ir, MT., Tri Nopiani
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini dibahas mengenai beberapa parameter-parameter yang menjadi tolok ukur perbandingan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan DSLAM (Digital Subscriber
Lebih terperincimedia transmisi backbone sebagai bagian dari sistem yang handal.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era ICT (Information Communication & Technology) ini, kebutuhan manusia akan informasi dan berkomunikasi sangatlah tinggi. Kebutuhan ini terus meningkat
Lebih terperinciEndi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com
Fiber Optik Atas Tanah (Part 4) Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi
Lebih terperinciPASCAL. Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984
PASCAL Home U P S (UNINTERRUPTIBLE POWER SYSTEM) Model : Home UPS 1200 / 2400 / 3600 / 5000 / 6000 / 8000 / 11000 INSTRUCTION MANUAL (Petunjuk Pemakaian) PASCAL: UPS & STABILIZER Since 1984 POWER FAMILY
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN POWER BUDGET
BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN POWER BUDGET 4.1 Analisis Masalah dan Metode Perhitungan Power Budget Dalam mengevaluasi dan menilai performansi atau kinerja suatu jaringan dalam mengirimkan sinyal dari
Lebih terperinciPengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo
Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK Oleh :Suyatno Budiharjo Email : suyatno_budiharjo@yahoo.co.id DEFINISI FIBER OPTIC Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau
Lebih terperinciCommercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali
LKS SMK Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012 Tingkat Provinsi Bali KISI-KISI SOAL LKS SMK Tingkat Provinsi Bali BIDANG LOMBA : Commercial Wiring / Electrical Installation LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) KISI-KISI
Lebih terperinciBAB IV HASIL KELAYAKAN PERANCANGAN JARINGAN
BAB IV HASIL KELAYAKAN PERANCANGAN JARINGAN 4.1 Analisis Masalah dan Metode Perhitungan Power Link Budget Dalam mengevaluasi dan menilai performansi atau kinerja suatu jaringan dalam mengirimkan sinyal
Lebih terperinciCapter 2. Perangkat Jaringan & Topologi
Capter 2 Perangkat Jaringan & Topologi Jenis Jaringan Cabling Koneksi antar komputer yang menggunakan media kabel sebagai penghubung Wireless (Nirkabel) Tidak menggunakan media kabel untuk menghubungkan
Lebih terperinciMANFAAT PEMASANGAN OPTICAL TERMINATION PREMISES DALAM JARINGAN FIBER TO THE HOME
MANFAAT PEMASANGAN OPTICAL TERMINATION PREMISES DALAM JARINGAN FIBER TO THE HOME Abstrak Tumbuhnya pelanggan broadband berbasis jaringan Fiber To The Home (FTTH) ternyata dibarengi dengan banyaknya keluhan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA YOVI HAMDANI
TUGAS AKHIR ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Oleh : YOVI HAMDANI 070402099 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBuku Petunjuk Dok Layar
Buku Petunjuk Dok Layar Edisi 1.0 ID Buku Petunjuk Dok Layar Daftar Isi Untuk keselamatan Anda 3 Tentang aksesori 4 Tombol dan komponen 5 Sambungkan aksesori ke monitor dan catu daya 6 Menyambungkan aksesori
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan
KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar
Lebih terperinciKOMUNIKASI DUA KOMPUTER
KOMUNIKASI DUA KOMPUTER Komunikasi data merupakan suatu pengetahuan dasar yang melandasi teori tentang konsep sistem jaringan. 1. Komunikasi dua komputer Bentuk jaringan komputer yang paling sederhana
Lebih terperinciPerangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :
II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai
Lebih terperinciMAKALAH FIBER OPTIK. Oleh : Ardyan Guruh A.R A JTD / 04
MAKALAH FIBER OPTIK Oleh : Ardyan Guruh A.R 1041160024 3A JTD / 04 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013 A. Pengertian Fiber Optik Fiber Optik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya pembuatan, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat uji, diagram alir pembuatan alat uji serta langkah-langkah
Lebih terperinciBAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut,
Lebih terperinci29
BAB III PARAMETER DAN PENGUKURAN JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi yang menyediakan berbagai macam layanan. Di antara sekian banyak layanan yang di miliki
Lebih terperinci