BAB III DATA DAN HASIL PENGUKURAN
|
|
- Hendri Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III DATA DAN HASIL PENGUKUN 3.1 SEKILAS TENTANG KANCATEL PAMANUKAN Letak Daerah Dan Wilayah Kantor Cabang Telekomunikasi (KANCATEL) Pamanukan terletak di daerah pantai utara Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, memiliki koordinat 107 O 48 ' 43,38 '' BT, dan 06 O 17 ' 08,00 '' LS. Wilayah Pamanukan sebagian besar terdiri dari daerah persawahan berpengairan teknis dan memiliki letak yang strategis pada persilangan jalan negara dengan jalan propinsi yang menghubungkan wilayah pantai Utara Jawa Barat - Bandung. Area pelayanan KANCATEL Pamanukan meliputi 5 kecamatan diantaranya : Tabel 3.1: Area Pelayanan Kantor Cabang Telekomunikasi Pamanukan. KECAMATAN LUAS JUMLAH DAEH POTENSI KAWASAN DESA (ha) PAMANUKAN Pertanian, Perdagangan, Jasa Pedataran 14 LEGON Pertanian, KULON Industri Kecil Pantai 8 Pertanian, PUSAKA Kelautan, NEGA Pariwisata, Pertambakan Pantai 14 Pertanian, BINONG Kelautan, Pariwisata, Pedataran 18 Pertambakan COMPRENG Pertanian, Peternakan Pedataran 8 25
2 26 Area pelayanan jasa telekomunikasi KANCATEL Pamanukan tersebar di kecamatan yaitu Pamanukan, Legon Kulon, Pusakanegara, Binong, dan Compreng, namun penggelaran jaringan akses pelanggan saat ini dominan terkonsentrasi di daerah Pamanukan. Gambar 3.1: Peta Kabupaten Subang Layanan Teknologi Telekomunikasi Kancatel Pamanukan Teknologi akses yang menghubungkan antara sisi sentral lokal ke arah pelangggan yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa telekomunikasi di KANCATEL Pamanukan antara lain :
3 27 1. Teknologi Jaringan Akses Tembaga. Yaitu teknologi dimana media yang digunkan untuk menghubungkan antara sisi sentral lokal ke arah pelanggan menggunkan media kabel tembaga. 2. Teknologi Jaringan Akses Radio, Yaitu teknologi dimana media yang digunakan untuk menghubungkan antara sisi sentral lokal ke arah pelanggan menggunakan media gelombang radio. Teknologi akses radio yang digunakan antara lain WLL (Wireless Local Loop) dari NEC, Ultraphone dan CDMA (Code Divison Multiple Access). 3. Teknologi Jaringan Akses Fiber Optic. Yaitu teknologi dimana media yang digunakan untuk menghubungkan antara sisi sentral lokal ke arah pelanggan menggunakan media serat optik. Teknologi serat optik yang digunakan di KANCATEL PAMANUKAN diantaranya ONU (Optical Network Unit) dari SIEMENS, OAN (Optical Access Network) dari Huawei dan HAOUR Konfigurasi Link Transmisi. KANCATEL Pamanukan dilihat dari sisi teknologi dan alat produksi memiliki link transmisi backbone kearah KANCATEL Subang. Sehingga untuk pembicaraan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) dan SLI (Sambungan Langsung Internasional) akan di routing ke arah KANCATEL Subang yang di teruskan ke arah kota Bandung dan seterusnya. Link transmisinya menggunakan teknologi radio dan teknologi akses fiber optic. Gambar 3.2: Konfigurasi Link Transmisi Area Subang
4 JARINGAN AKSES TEMBAGA KANCATEL PAMANUKAN Konfigurasi Jaringan Akses Tembaga Secara umum, jenis catuan jaringan akses tembaga dari sisi sentral lokal sampai ke sisi pelanggan dibagi menjadi 3 macam, diantaranya adalah : 1. Jaringan Catu Langsung Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP (Kotak Pembagi), DP (Distribution Point) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU (Rangka Pembagi Utama) atau MDF (Main Distribution Frame) tanpa melalui RK (Rumah Kabel). Gambar 3.3: Jaringan Catu Langsung Langsung. Langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP (kotak pembagi) terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK), yang akan diteruskan ke RPU (MDF). Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire). 1 PL 1 - OMAP & Instalation Cable Acces Network (CAN). Bandung: PT. Telkom Indonesia, Tbk.
5 29 Gambar 3.4: Langsung Jaringan Catu Kombinasi Merupakan gabungan dari jaringan catu langsung dengan jaringan catu tidak langsung. Jaringan Catu kombinasi ini sifatnya fleksibel disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Gambar 3.5: Jaringan Catu Kombinasi. 1
6 30 Data hasil survey lapangan di KANCATEL Pamanukan : Tabel 3.2: Tipe Catuan Jaringan Akses Tembaga KANCATEL Pamanukan Data Kapasitas Jenis Catuan Jaringan Teknik (pair) Alamat Lokasi DCL-A Jaringan Catu Langsung 100 Pasar Inpres DCL-B Jaringan Catu Langsung 40 Jl. Eyang Tirta Praja DCL-C Jaringan Catu Langsung 100 Sukamahi DCL-D Jaringan Catu Langsung 200 BTN Pamanukan Raya DCL-E Jaringan Catu Langsung 140 Sukajaya RK Langsung 900 Jl. Husen Kerta Dibrata RK Langsung 600 Jl. H Iksan (Sebrang PTC) RK RC Langsung 600 Jl. H Iksan (halaman PTC) RK RD Langsung 400 Jl. Raya Pusaka Negara RK RE Langsung 200 Kantor Desa Pamanukan Sebrang RK RF Langsung 200 Jl. Raya Tambak Dahan RK RG Langsung 300 Jl. Ranca Sari RK RH Langsung 300 Jl. Batang Sari RK RJ Langsung 300 Jl. Eyang Tirta Praja RK RK Langsung 200 Jl. Pondok Bali
7 31 Gambar 3.6: Konfigurasi Kabel Primer KANCATEL Pamanukan. Dalam tugas akhir ini pengukuran jaringan akses tembaga di fokuskan di 2 lokasi RK yaitu RK dan RK.
8 PENGUKUN Pelaksanaan pengukuran di lapangan dalam tugas akhir ini menggunakan beberapa jenis alat ukur yang berbeda sesuai dengan peruntukannya. Segala jenis alat ukur yang digunakan telah melalui sertifikasi kalibrasi alat ukur yang uji oleh DIVISI MSC (Maintenance Service Centre) PT. TELKOM, yang bertujuan menjamin sensitivitas dan kelayakan alat ukur tersebut. Pengukuran ini dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya : 1. Metode pengukuran secara manual, yaitu pengukuran jaringan akses tembaga yang dilakukan langsung ke lapangan dan di ukur satu per satu dengan menggunakan alat ukur tertentu. 2. Metode pengukuran secara otomatis, yaitu pengukuran jaringan akses tembaga yang menggunakan komputer dengan aplikasi program tertentu. Pengukuran metode seperti ini sangat membantu, karena waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengukuran lebih cepat dan lebih baik Metode Pengukuran Secara Manual. Pengukuran pengukuran yang dilakukan secara manual meliputi pengukuran kontinuitas, panjang kabel, tahanan pentanahan, redaman kabel, dan Cross Talk, tahanan jerat. 1. Kontinuitas Pada prinsipnya pengukuran kontinuitas memastikan bahwa setiap jaringan akses tembaga terhubung lurus sampai di titik ujung jauh dengan baik. Pengukuran kontinuitas dilakukan pada kabel primer RK dan RK dengan menggunakan alat multimeter. Konfigurasi pengukuran kontinuitas adalah sebagai berikut : Gambar 3.7: Konfigurasi Pengukuran Kontinuitas. 1
9 33 Setelah dilakukan pengukuran kontinuitas pada jaringan akses tembaga di KANCATEL Pamanukan didapat hasil pengukuran sebagai berikut : GFIK KONTINUITAS 1000 JUMLAH PAIR NAMA RK TERHUBUNG TIDAK TERHUBUNG Gambar 3.8: Hasil Ukur Kontinuitas Tabel 3.3: Hasil Pengukuran Kontinuitas NAMA RK PRIMER PAIR TERSAMBUNG PAIR TIDAK TERSAMBUNG PROSENTASE KERUSAKAN AKIBAT TIDAK TERSAMBUNG P1(1-600) % P15(1-200) % P7( ) % TOTAL % P16(1-100) % P2(1-400) % P7( ) % TOTAL % 2. Panjang Kabel Panjang kabel ini dapat langsung diketahui dengan alat ukur TDR (Time Domain Reflektor). Panjang kabel cukup penting untuk kepentingan analisa kelayakan dari segi jarak maksimum yang diperbolehkan sehingga sistem komunikasi dapat berjalan optimal. Setelah dilakukan pengukuran panjang kabel
10 34 dari sisi MDF (Main Distribution Frame sampai dengan sisi RK (Rumak Kabel) didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3.4: Hasil Pengukuran Panjang Kabel. DIAMETER Panjang Nama KABEL Kabel Catuan (mm) (m) RK 0, RK 0, Tahanan Pentanahan. Pengukuran tahanan pentanahan dilakukan dengan alat ukur Earth Tester, titik-titk yang diukur adalah di MDF (Main Distribution Frame) dan di sisi RK (Rumah Kabel). Secara Instalasi di lapangan sambungan-sambungan titik grounding masih terhubung dengan baik, dan secara hasil pengukuran didapat bahwa grounding pada tiap-tiap titik masih berada di bawah 3 Ohm. Berikut merupakan data hasil pengukuran pentanahan : Tabel 3.5: Hasil Pengukuran Tahanan Pentanahan NO NAMA RK NILAI TAHANAN GROUNDING (Ohm) STANDARISASI TELKOM 1 1,75 < 3 Ohm 2 1,56 < 3 Ohm 4. Redaman Saluran Pengukuran redaman saluran dilakukan dengan Subscriber Line Tester SLT- 22. Alat ukur ini dapat mengukur redaman jaringan akses tembaga dengan konfigurasi pengukuran sebagai berikut :
11 35 Gambar 3.9: Konfigurasi Pengukuran Redaman Kabel. 2 Setelah dilakukan pengukuran secara keseluruhan, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 3.6: Hasil Pengukuran Redaman RK NAMA RK PRIMER NILAI REDAMAN DAN JUMLAH PAIR JUMLAH 15 db 15.5 db 16 db 16.5 db >>> (pair) (pair) (Pair) (pair) (pair) (pair) P1(1-600) P15(1-200) P7( ) Total Tabel 3.7: Hasil Pengukuran Redaman RK NAMA RK PRIMER NILAI REDAMAN DAN JUMLAH PAIR JUMLAH 15 db 16 db 17 db 18 db >>> (pair) (pair) (pair) (pair) (pair) (pair) P16(1-100) P2(1-400) P7( ) Total Materi Pelatihan - Pengukuran Jaringan Broadband
12 36 5. Tahanan Jerat Setelah dilakukan pengukuran tahanan jerat pada kedua RK, dan maka didapat hasil sebagai berikut : Tabel 3.8: Hasil Pengukuran Tahanan Jerat NAMA RK PRIMER Memenuhi Standarisasi (pair) Tidak Memenuhi Standarisasi Prosentase (BAIK) P1(1-600) % P15(1-200) % P7( ) % Total % P16(1-100) % P2(1-400) % P7( ) % Total % 6. Cross Talk Pengukuran NEXT dilakukan dengan metode single end, artinya pengukuran hanya dilakukan di satu sisi dengan menggunakan dua buah alat ukur, dimana satu sisi alat ukur berfungsi sebagai oscilator dan satu sisi lainnya berfungsi sebagai level meter. JUMLAH PAIR NAMA RK BAIK TIDAK BAIK Gambar 3.10: Grafik Hasil Ukur NEXT
13 37 Tabel 3.9: Hasil Pengukuran Near-End-CrosstalkCrosstalk NAMA RK PRIMER NEXT NEXT PROSENTASE (BAIK) (TIDAK BAIK) (BAIK) P1(1-600) % P15(1-200) % P7( ) % Total % P16(1-100) % P2(1-400) % P7( ) % Total % Sedangkan untuk pengukuran FEXT, dilakukan dengan metode end to end, artinya pengukuran dilakukan di ujung dekat dan ujung jauh, sehingga dibutuhkan minimal 2 orang untuk melakukan pengukuran ini. Satu sisi alat ukur di fungsikan sebagai oscilator, dan satu sisi lainnya difungsikan sebagai level meter JUMLAH PAIR NAMA RK BAIK TIDAK BAIK Gambar 3.11: Grafik Hasil Ukur FEXT
14 38 Tabel 3.10: Hasil Pengukuran Far-End-Crosstalk (FEXT) NAMA RK PRIMER FEXT FEXT PROSENTASE (BAIK) (TIDAK BAIK) (BAIK) P1(1-600) % P15(1-200) % P7( ) % Total % P16(1-100) % P2(1-400) % P7( ) % Total % Metode Pengukuran Secara Otomatis. Pengukuran dengan menggunakan metode otomatis ini menggunakan software aplikasi ISLIM (INTI Subscriber Line Maintenance System) yang dikembangkan oleh PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) yang di implementasikan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Aplikasi lain yang dapat digunakan untuk pengukuran parameter akses broadband yang ada di PT. Telkom adalam BAMS (Broadband Access Measurement system) yang dapat digunakan untuk mengukur parameter elektris kabel dengan lebih lengkap, namun dalam pengukuran Tugas Akhir ini tidak digunakan karena keterbatasan sumber daya dan waktu yang ada. Sehingga yang digunakan adalah ISLIM. Konfigurasi pengukuran ISLIM dalam implmentasinya adalah seperti berikut : Gambar 3.12: Konfigurasi pengukuran ISLIM. 3 3 Materi Pelatihan - Pengukuran Menggunakan ISLIM PT. INTI
15 39 Besaran-besaran yang dapat diukur menggunakan metode pengukuran dengan aplikasi ISLIM ini meliputi pengukuran Tahanan Isolasi, Kapasitansi, Tegangan AC (Alternating Current) pada kabel dan Tegangan DC (Direct Current) pada kabel. 1. Tahanan Isolasi Pengukuran tahanan isolasi di lapangan menggunakan ISLIM, dan didapat hasil tabel pengukuran sebagai berikut : Tabel 3.11: Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi RK RK PRIMER BAIK TIDAK BAIK JUMLAH MEMENUHI STANDARISASI P1(1-600) % P15(1-200) % P7( ) % JUMLAH PAIR % Tabel 3.12: Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi RK RK PRIMER BAIK TIDAK BAIK JUMLAH MEMENUHI STANDARISASI P16(1-100) % P2(1-400) % P7( ) % JUMLAH (PAIR) %
16 40 Berikut grafik perbandingan tahanan isolasi antara RK dan RK. HASIL PENGUKUN TAHANAN ISOLASI 500 JUMLAH PAIR NAMA RK MEMENUHI STANDARISASI TIDAK MEMENUHI STANDARISASI Gambar 3.13: Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi RK Dan RK 2. Tegangan AC Setelah dilakukan pengukuran tegangan AC pada ruas kabel RK dan RK, didapat hasil pengukuran sebagai berikut : Tabel 3.13: Hasil Pengukuran Tegangan AC pada kabel RK. RK TIDAK PRIMER BAIK BAIK TOTAL MEMENUHI STANDARISASI P1(1-600) % P15(1-200) % P7( ) % JUMLAH (PAIR) %
17 41 Tabel 3.14: Hasil Pengukuran Tegangan AC pada kabel RK. RK TIDAK PRIMER BAIK BAIK TOTAL MEMENUHI STANDARISASI P16(1-100) % P2(1-400) % P7( ) % JUMLAH (PAIR) % Terlihat bahwa hasil pengukuran tegangan AC pada kedua kabel yang mencatu RK dan RK secara global dapat dikatakan baik, karena jumlah pair yang masih memenuhi standarisasi PT. Telkom mencapai 99,3 % untuk RK, dan 98,83 % untuk RK. Berikut perbandingan hasil pengukuran tegangan AC kedua RK dan RK : HASIL PENGUKUN TEGANGAN AC JUMLAH PAIR NAMA RK MEMENUHI STANDARISASI TIDAK MEMENUHI STANDARISASI Gambar 3.14: Hasil Pengukuran Tegangan AC RK dan RK
BAB IV ANALISA JARINGAN AKSES TEMBAGA UNTUK IMPLEMENTASI ADSL DI KANCATEL PAMANUKAN
BAB IV ANALISA JARINGAN AKSES TEMBAGA UNTUK IMPLEMENTASI ADSL DI KANCATEL PAMANUKAN 4.1 PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN Kabel tembaga yang tergelar di Kancatel Pamanukan menggunakan Polyethelene (PE)
Lebih terperinci29
BAB III PARAMETER DAN PENGUKURAN JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi yang menyediakan berbagai macam layanan. Di antara sekian banyak layanan yang di miliki
Lebih terperinciBAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA
25 BAB III JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) PT. TELKOM INDONESIA Pada bab 2 (dua) telah dibahas tentang teknologi dan jaringan ADSL (asymmetric digital subscriber line) secara umum. Mengingat bahwa
Lebih terperinciTraining Center Tujuan
1 Tujuan Peserta memahami karakteristik elektris kabel tembaga guna memberikan solusi dalam menentukan jenis layanan yang dibutuhkan 2 Topik JENIS PENGUKURAN METODE PENGUKURAN PARAMETER ELEKTRIS 3 JENIS
Lebih terperinciBAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT
BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT Teknologi ADSL telah digunakan oleh PT. Telkom sebagai salah satu produk unggulan dalam penyediaan akses internet kecepatan tinggi dan menjadi alternatif dari metode
Lebih terperinciANALISIS JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA PADA PERFORMANSI DSLAM BERBASIS TEKNOLOGI ADSL SKRIPSI LAOSMARIA JULIASTRY NABABAN
ANALISIS JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA PADA PERFORMANSI DSLAM BERBASIS TEKNOLOGI ADSL SKRIPSI LAOSMARIA JULIASTRY NABABAN 060801024 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)
PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK) POKOK BAHASAN Jaringan fisik berdasarkan bentuk fisik Jaringan fisik berdasarkan cara pemasangan Jaringan fisik berdasarkan fungsi penggunaan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Lebih terperinciSENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 )
Tugas Jaringan Telekomunikasi Telepon SENTRAL TELEPON OTOMAT SUDIANG ( MS-8 ) OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN D411 10 009 MUH. REZA ADRIAN D411 10 256 FAKHRUL RISAL DJUMINGIN D411 10 267 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciBAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini
BAB II JARINGAN PSTN 2.1 Umum Jaringan VoIP pada dasarnya pengembangan dari jaringan telepon konvensional atau yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini menghubungkan
Lebih terperinciJARINGAN AKSES. Akses Tembaga. Akses Optik. Akses Radio
JARINGAN AKSES PSTN JARINGAN AKSES Akses Tembaga Akses Optik Akses Radio AKSES TEMBAGA Struktur Umum : Elemen Jaringan Akses Tembaga : (1) Sentral Telepon (2) Kabel Primer (3) Rumah Kabel (4) Kabel Sekunder
Lebih terperinciFaculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 10 Jaringan Akses PSTN Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 JARINGAN AKSES PSTN JARINGAN AKSES Akses Tembaga Akses Optik Akses Radio AKSES TEMBAGA Struktur
Lebih terperinciPowered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -
Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Jaringan Akses Jaringan akses merupakan sub sistem jaringan telekomunikasi yg menghubungkan pelanggan (UN-User Node) dengan Service
Lebih terperinciDasarJaringan Komunikasi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya DasarJaringan Komunikasi Modul 5: Media Transmisi Fisik Prima Kristalina PENS (Maret 2015) POKOK BAHASAN 1. Jaringan fisik berdasarkan bentuk fisik 2. Jaringan fisik
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 (RUMAH KABEL) POKOK BAHASAN
PERTEMUAN 8 (RUMAH KABEL) POKOK BAHASAN Definisi rumah kabel Komponen rumah kabel Penamaan box-box rumah kabel Teknologi rumah kabel TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan fungsi dari rumah kabel
Lebih terperinciTembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS
Jaringan Lokal Akses Tembaga(Jarlokat) Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami konfigurasi jaringan kabel telepon Memahami tentang rumah hkbl kabel Memahami tentang kotak DP
Lebih terperinciSukiswo Jartel, Sukiswo 1
JARINGAN AKSES OPTIK Sukiswo sukiswok@yahoo.com Jartel, Sukiswo 1 JARINGAN AKSES PSTN Jartel, Sukiswo 2 Outline Akses Tembaga Akses Optik Jartel, Sukiswo 3 JARINGAN AKSES TEMBAGA Sukiswo sukiswok@yahoo.com
Lebih terperinciDasar Perencanaan PSTN
Dasar Perencanaan PSTN Jaringan Telekomunikasi Sukiswo sukiswok@yahoo.com Jartel, Sukiswo 1 Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal (perangkat penghubung antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat dunia akan layanan telekomunikasi yang bukan sekedar suara tapi juga data dan multimedia. Saat ini sedang
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1: Metode Pengukuran Kontinuitas Dengan Multimeter. 1
BAB II TEORI DASAR. PARAMETER ELEKTRIS KABEL Dalam teknologi jaringan akses kabel tembaga, ada beberapa faktor penting yang harus menjadi perhatian agar kualitas pengiriman sinyal sampai diterima di penerima
Lebih terperinci5
BAB II TEORI PERFORMANSI JARINGAN LOKAL KABEL TEMBAGA Jaringan lokal akses tembaga (JARLOKAT) yaitu jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR
ANALISA KELAYAKAN PEMASANGAN ADSL DI AREA DENPASAR Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana Oleh : Gde Bagus
Lebih terperinciPENGANTAR TELEKOMUNIKASI
PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK PENGANTAR TELEKOMUNIKASI SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T PUBLIC SWITCHED TELEPHONE NETWORK PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang
Lebih terperinciTeknologi Jarlokaf. DLC (Digital Loop Carrier) PON (Passive Optical Network) AON (Active Optical Network) Point to Point. 1 Digital Loop Carrier (DLC)
Teknologi Jarlokaf DLC (Digital Loop Carrier) PON (Passive Optical Network) AON (Active Optical Network) No Teknologi Konfigurasi Dasar Keterangan 1 Digital Loop Carrier (DLC) Point to Point DLC konvensional
Lebih terperinciTraining Center ISSUED4/17/2004 1
1 Tujuan Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memahami dan mempunyai persepsi yang sama tentang Struktur Jaringan Lokal Akses Tembaga sebagai sarana untuk mengakses berbagai jenis layanan.
Lebih terperinciJARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP)
JARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Konfigurasi Umum Jartel 2 Struktur Jaringan Figure A.3.33 The network hierarchy according to the ITU-T Figure
Lebih terperinciArsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari :
Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan Jaringan), terdiri dari Terminal Equipment dan Communication Equipment
Lebih terperinciPELAYANAN GANGGUAN PADA JARINGAN LOKAL AKSES KAWAT TEMBAGA M
Makalah Seminar Kerja Praktek PELAYANAN GANGGUAN PADA JARINGAN LOKAL AKSES KAWAT TEMBAGA M Lukmanul Hakim (L2F006064) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Abstrak Pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PENGUKURAN JARINGAN AKSES
61 BAB IV ANALISA PENGUKURAN JARINGAN AKSES 4.1 ANALISA PARAMETER QoS Untuk mendapatkan hasil yang baik pada layanan IPTV (Internet Protocol Television) di jaringan akses kabel tembaga PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN JARINGAN AKSES FTTH DENGAN KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER MELALUI SALURAN PENCATU BAWAH TANAH (SPBT) DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Disusun oleh : ALVEN
Lebih terperinciMODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh :
MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciSIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM
SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM Dian Ratna Kumala Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom kumaladianratna@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI
ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI I.G.A. Sutresna Mudri 1, P.K. Sudiarta 2, N. Gunantara 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Lebih terperinciJARINGAN AKSES TELEPON
JARINGAN AKSES TELEPON Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon. Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP), beberapa istilah juga sering disebut
Lebih terperinciANALISA JARINGAN UNTUK LAYANAN BROADBAND BERBASIS TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) ABSTRAK
ANALISA JARINGAN UNTUK LAYANAN BROADBAND BERBASIS TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON) Edwin / 0522105 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciBAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA
BAB I 1. TUJUAN Pedoman ini membahas tata cara instalasi perangkat di ruangan Rangka Pembagi Utama, seperti : Rangka Pembagi Utama (RPU), perlengkapan Cable Chamber, Blok Terminal Rangka Pembagi Utama
Lebih terperinciSistem Jaringan Akses Fiber Optik Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF)
Sistem Jaringan Akses Fiber Optik Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) 1. Pendahuluan Gagasan untuk menggunakan serat optik untuk menghubungkan perangkat premise pelanggan dengan fasilitas penyedia telah
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO
ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas 1, Nunung Sadtomo.P 2, Erlinda Febrianingtyas 3 Program
Lebih terperinciFaktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver
Version 1.1.0 Faktor Rate data Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Kecepatan Transmisi Bit : Binary Digit Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif
Lebih terperinciBAB II VDSL2 DAN ALGORITMA HEURISTIK
BAB II VDSL2 DAN ALGORITMA HEURISTIK 2.1 KONSEP VDSL2 NGN akan mempunyai layanan konten yang bervariasi dan mengandalkan transmisi Bit Rate yang tinggi dalam prakteknya. Semua layanan akan berbasis data
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Aktifitas Pegawai PT. Telkom Aktifitas Pegawai IT di PT. Telkom Cianjur terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: 1) Technical Support: a) Bertugas mengurus, mengelola, dan memaintain
Lebih terperinciJaringan Lokal Akses
Jaringan Lokal Akses Macam macam Media Transmisi Media Transmisi Kabel : Pasangan Kabel Tembaga Kabel Coaxial / bawah laut Fiber Optik Media Transmisi Radio : Radio Jarak Pendek Radio Troposcater Radio
Lebih terperinciModul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Prima Kristalina PENS (November 2014) Peralatan telepon: pesawat telepon jaringan telepon sentral telepon Urutan call-setup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perumahan Indah Purwakarta untuk saat ini masih belum menggunakan kabel fiber optik untuk layanan komukasi. Kebutuhan layanan masyarakat yang semakin modern
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Penelitian 3.1.1 Analisis Masalah Setelah melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada di PT. Telekomunikasi, Tbk. Bagian network Divisi Acces Tangerang khususnya
Lebih terperinciPENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)
PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) Pengertian Kabel adalah media transmisi yang berguna dalam penyaluran data dalam proses pembuatan jaringan. Pengkabelan atau wiring adalah proses penyusunan jaringan dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA JARINGAN VDSL2 HASIL DESAIN APLIKASI
BAB IV ANALISA JARINGAN VDSL2 HASIL DESAIN APLIKASI 4.1 HASIL DESAIN APLIKASI Pada peta yang ada, baik yang merupakan model maupun diagram sebenarnya pada RA dan RAV, akan diberikan parameter awal Q (Max
Lebih terperinciANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL
ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN
Lebih terperinciMEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA
Hal. 1 MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Beberapa media beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan. Secara fisik, media transmisi dapat
Lebih terperinciMODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI
MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI Antarmuka Teknologi antarmuka perangkat JARLOKAF dengan sentral lokal (STO) yang digunakan adalah : Antarmuka Z (analog 2 kawat) Antarmuka digital 2 Mbps V5.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu manusia untuk mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana yang praktis, mudah dan efisien. Seperti halnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi terjadi sedemikian pesatnya sehingga data dan informasi dapat disebarkan ke seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini berarti
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG
PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM UNTUK PERUMAHAN PERMATA BUAH BATU I BANDUNG DESIGN AND ANALYSIS OF FIBER TO THE HOME (FTTH) NETWORK WITH OPTISYSTEM FOR PERMATA
Lebih terperinciPERENCANAAN PENAMBAHAN AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK (ASON) PLANNING ADDITION AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK(ASON)
PERENCANAAN PENAMBAHAN AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK (ASON) PLANNING ADDITION AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK(ASON) Novita Dwi Susanti, Samsu Ismail Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi
Lebih terperinciTEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::
TEKNOLOGI VSAT Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small Aperture
Lebih terperinciII. Sekilas Tentang Jaringan Lokal Akses Kawat Tembaga 2.1 Tinjauan Umum Jaringan Local
Makalah Seminar Kerja Praktek KONFIGURASI JARINGAN TELEPON DAN PENANGANAN GANGGUAN DI MDF NUR RIZKY R P (L2F607040) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Persaingan pada
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS TRANSPORT OAN (OPTICAL ACCESS NETWORK) SIEMENS DI DAERAH SENTRAL DAGO ABSTRAK
PERANCANGAN DAN ANALISIS TRANSPORT OAN (OPTICAL ACCESS NETWORK) SIEMENS DI DAERAH SENTRAL DAGO Yanti / 0622120 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN PASSIVE SPLITTER PADA JARINGAN PASSIVE OPTICAL NETWORK (PON)
BAB IV ANALISIS PENERAPAN PASSIVE SPLITTER PADA JARINGAN PASSIVE OPTICAL NETWORK (PON) Pada bab ini akan dibahas analisis parameter teknis yang berkaitan dengan penerapan passive splitter pada jaringan
Lebih terperinciMODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK KE PELANGGAN
MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK KE PELANGGAN Astrid Harera Royani Hsb, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL
ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciPENANGANAN GANGGUAN JARINGAN AKSES TEMBAGA STO BOJONG GEDE (Studi Kerja Di Telkom Bojong Gede)
PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN AKSES TEMBAGA STO BOJONG GEDE (Studi Kerja Di Telkom Bojong Gede) Nama NPM : 42108436 Fakultas Jurusan Dosen Pembimbing : Apri Rahmadiansyah : Ilmu Komputer : Teknik Komputer
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON
DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON Suherman 1) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik USU Abstrak Cable network is an anchient technology that connect public telephone
Lebih terperinciBAB IV KEGIATAN PRAKERIN
BAB IV KEGIATAN PRAKERIN 4.1 Judul : Pemasangan Baru Telepon dan Speedy beserta WiFi 4.2 Prosedure : Gambar 4..1 Skema Pemasangan Speedy 1) Entri Data Entri Data merupakan suatu proses penginputan data
Lebih terperinciProgram Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012
PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 06 Media Transmisi Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 1 2 3 Konfigurasi Sistem Transmisi Sistem
Lebih terperinciANALISIS JARINGAN TELKOM SPEEDY UNTUK KELAYAKAN LAYANAN IPTV. Disusun Oleh : Nama : Ferdinandus Mujur Nrp :
ANALISIS JARINGAN TELKOM SPEEDY UNTUK KELAYAKAN LAYANAN IPTV Disusun Oleh : Nama : Ferdinandus Mujur Nrp : 0422076 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Telkom. PTTA bergerak dalam bisnis
Lebih terperinciSTT Telematika Telkom Purwokerto
PENERAPAN JARINGAN MULTI SERVICE ACCESS NETWORK UNTUK MENDUKUNG NGN Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Kinerja Telekomunikasi prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh : Lina Azhari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun suatu sistem jaringan komunikasi fiber optik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah parameter-parameter komponen jaringan FTTH
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini menunjukkan perubahan yang demikian cepat. Hal ini ditandai dengan semakin diminatinya layanan multiservice berbasis
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON
DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN AKSES KABEL TELEPON Suherman 1) 1) Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU Abstrak Jaringan akses kabel merupakan teknologi lama yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan
Lebih terperinciANALISIS JARINGAN TEMBAGA EKSISTING UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN)
ANALISIS JARINGAN TEMBAGA EKSISTING UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI MULTI SERVICE ACCESS NODE (MSAN) Suci Rakhmawati / 0622122 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65,
Lebih terperinciSistem Telekomunikasi
Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,5 Media transmisi Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/12/2015 Skema umum telekomunikasi Informasi encoder
Lebih terperinciANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN)
ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN) Dedi Maryadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Fitriarryanti@gmail.com
Lebih terperinciANALISA SIMULASI RANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO BANJARAN KE GRIYA PRIMA ASRI BANDUNG. Yara romana rachman
ANALISA SIMULASI RANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO BANJARAN KE GRIYA PRIMA ASRI BANDUNG Yara romana rachman yararach@students.telkomuniversity.ac.id Abstrak Teknologi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY Fratika Arie Yolanda (1), Naemah Mubarrakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1
BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1 3.4 Jaringan Akses STO Jatinegara PT TELKOM Indonesia sebagai salah satu penyelenggara telekomunikasi terbesar
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)
PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3) Disusun Oleh : Hafidudin,ST.,MT. (HFD) Rohmat Tulloh, ST.,MT (RMT) Prodi D3 Teknik Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom 2015 Perencanaan Jarlokaf
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM
PERANCANGAN DAN ANALISIS JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) UNTUK PERUMAHAN PESONA CIWASTRA VILLAGE BANDUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI OPTISYSTEM ANALYSIS IMPLEMENTATION OF FIBER TO THE HOME (FTTH) NETWORK
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM
PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM Nurul Kholifah 1), Maria Ulfah, S.T.,M.T 2) 1),2) Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan,
Lebih terperinciFTTX. 1. Latar belakang
FTTX 1. Latar belakang Dengan berkembangnya internet (layanan berbasis IP) dan konektivitas broadband maka kebutuhan akan bandwith yang besar dengan kecepatan tinggi menjadi meningkat. Hal ini juga didorong
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The
54 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN Bab ini membahas tentang bagaimana merancang sebuah jaringan Fiber To The Home baru di suatu lokasi yang ditentukan dengan menggunakkan teknologi GPON yang ada di PT. Telkom,
Lebih terperinciBAB III MEKANISME KERJA
BAB III MEKANISME KERJA 3.1 Jaringan Fiber Optik MSC Taman Rasuna PT. Bakrie Telecom sebagai salah satu operator penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia telah menggunakan jaringan fiber optic untuk
Lebih terperinciAnalisis Redaman Pada Jaringan Ftth (Fiber To The Home) Dengan Teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) Di PT MNC Kabel Mediacom
Analisis Redaman Pada Jaringan Ftth (Fiber To The Home) Dengan Teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) Di PT MNC Kabel Mediacom Minal Abral, Mochamad Djaohar Universitas Negeri Jakarta Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciPowered by TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -
Powered by http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Arsitektur Jaringan Secara Umum Jaringan Telekomunikasi terdiri dari : User Terminal / CPE(perangkat penghubung antara user dengan
Lebih terperinci3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi.
3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Transdata Satkomindo (selanjutnya disebut Satkomindo) adalah perusahaan teknologi informasi yang berlokasi di Jakarta dan bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya
Lebih terperinciOlivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN
Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host
Lebih terperinciTeknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom
Teknologi x-dsl Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Disadur dari training PT.Telkom Topik Dasar pengertian x-dsl Teknologi x-dsl Network Element PERKEMBANGAN LAYANAN DAN HARAPAN PELANGGAN LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DENGAN TEKNOLOGI GPON DI PT TELKOM, Tbk
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DENGAN TEKNOLOGI GPON DI PT TELKOM, Tbk Idham Adrian Jurusan Teknik Informatika, Binus University, Jakarta, ari_idham23891@yahoo.com Muhamad Tadarus
Lebih terperinciSistem Pemetaan Rumah Kabel dan Distribution Point Telkom Witel Bali Selatan
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Rumah Kabel dan Distribution Point Telkom Witel Bali Selatan Gde Sastrawangsa 1), Agus Nam Arta Wiranata 2) STMIK
Lebih terperinciANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM
ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM ANALYSIS IMPLEMENTATION FIBER TO THE HOME DEVICES with OPTISYSTEM
Lebih terperinciINSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS
Laporan Kerja Praktek INSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS PT. Aplikanusa Lintasarta Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Disusun oleh : NAMA
Lebih terperinciPERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM
PERBANDINGAN JARINGAN GIGABYTE PASSIVE OPTICAL NETWORK DAN MULTI SERVICE ACCESS NODE PADA PT. TELKOM SKRIPSI oleh: Kristian Steven 1200955360 Setiyo Jati Kusumo 1200955865 Ardi Atmaja Prawira Rullah 1200956893
Lebih terperinciWIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM Mega Agustina Margareta megaagustinam@gmail.com Abstrak Sebuah Distribusi Wireless System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam jaringan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT SANGATTA-TOWALE
Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2018 ISSN 2085-4218 PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT SANGATTA-TOWALE Adinda Maulida 1), Ayudya Tri Lestari 2), Gandaria 3), Nurfitriani
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN MIGRASI JARINGAN TEMBAGA KE JARINGAN FIBER OPTIK DI TELKOM SLEMAN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN PERANCANGAN MIGRASI JARINGAN TEMBAGA KE JARINGAN FIBER OPTIK DI TELKOM SLEMAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Aji Haris Mahmudi 12.11.6063 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI
BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI 4.1 Analisa Perencanaan Instalasi Penentuan metode instalasi perlu dipertimbangkan
Lebih terperinciTabel 1 : Perangkat dalam shelter No Gambar Perangkat Keterangan 1 CERAGON Microwave Radio;
Nama : Sentanu Eddy Pramandang NIM : 06324020 Minggu Pertama Kerja Praktek dimulai pada 3 Agustus 2009 dengan dipertemukannya saya dengan pihak HRD dan pihak Manager Business and Development Network selaku
Lebih terperinci