BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan akan selalu berorientasi pada pencapaian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan akan selalu berorientasi pada pencapaian"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan akan selalu berorientasi pada pencapaian kualitas terbaik. Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan usaha pengendalian kualitas untuk menjaga kualitas produk agar tetap berada dalam batasbatas yang diijinkan. Banyak usaha usaha yang dilakukan untuk mencapai kualitas terbaik, diantaranya yaitu melalui Total Quality Control (TQC) atau pengendalian mutu terpadu. Salah satu tools dari TQC adalah Quality Control Circle atau gugus kendali mutu. QCC atau gugus kendali mutu (GKM) merupakan suatu kelompok yang terdiri dari 4 sampai 10 orang secara sukarela yang berasal dari lingkup kerja yang sama dan bersama sama mengidentifikasi, menganalisis serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan bidang kerja mereka. Setelah itu, mereka menetapkan pemecahan dan menyajikan usulan kepada manajemen untuk mendapat keputusan yang hasilnya nanti akan langsung diimplementasikan. Perusahaan grup Astra yang merupakan salah satu grup perusahaan terbesar di Indonesia telah lama menerapkan konsep GKM dalam memecahkan masalah masalah yang terjadi di perusahaanya. Bahkan seiring dengan perkembangan 1

2 perusahaannya, terjadi pula perkembangan dalam cara pemecahan masalah. Saat ini konsep GKM di grup perusahaan Astra telah berkembang tidak hanya untuk memecahkan masalah dalam satu bidang perkerjaan saja tetapi dilakukan secara cross-functional yaitu dilakukan oleh karyawan dari bidang kerja yang berbeda untuk memecahkan masalah yang lebih luas. Konsep GKM ini disebut sebagai Quality Control Project (QCP). Sehingga konsep GKM di perusahaan Astra dapat dibedakan dengan Quality Control Circle dan Quality Control Project. Quality Control Project adalah Quality Control Circle yang melakukan suatu pemecahan masalah sebagai suatu project dimana anggotanya berkumpul secara sukarela dan berasal dari bidang kerja yang berbeda yang berkumpul dengan tujuan memecahkan masalah yang terjadi pada lintas departemen yang saling berhubungan. Quality Control Project tidak jauh berbeda dengan Quality Control Circle hanya saja berbeda dari anggotanya (lintas departemen) dan dari sifatnya konsep ini merupakan sebuah project namun tetap dilakukan pengawasan berkelanjutan setelah diimplementasikan. Jadi dapat dikatakan bahwa prinsip prinsip dasar Quality Control Project sama dengan Quality Control Circle hanya saja tema permasalahan yang diangkat lebih luas dan keanggotaannya cross functional. PT. Astra Agro Lestari merupakan salah satu anak perusahaan astra yang menerapkan Quality Control Project. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan dan memproduksi produk produk hasil perkebunan seperti Crude Palm Oil (CPO), karet, teh serta produk perkebunan lainnya. PT. Astra Agro Lestari memiliki anak perusahaan perkebunan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan berkantor pusat di Jakarta. Sebagai anak perusahaan Astra, PT. Astra Agro Lestari senantiasa menjaga kualitas dari setiap proses yang dilakukannya. Kualitas yang dijaga mulai 2

3 dari pengambilan sumber daya alam di perkebunan, pemrosesan di pabrik sampai dengan pengiriman hasil produksinya. Proses menjaga kualitas inipun diterapkan pada anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya yaitu pada PT. Sari Lembah Subur, anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari yang menghasilkan minyak dari kelapa sawit dan berlokasi di propinsi Riau. PT. Sari Lembah Subur terdiri dari tiga perusahaan yaitu PT. SLS-1, SLS-2 dan SLS-3. Ketiga tiganya sama sama memproduksi minyak kelapa sawit sebagai produksi utamanya. Pada semester 1 tahun 2006 ini PT. Sari Lembah Subur-1 mempunyai masalah dengan kualitas pengambilan sumber daya alam kelapa sawit di perkebunannya khususnya pada kebun plasma yang merupakan kebun milik PT. Sari Lembah Subur-1 yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Pada observasi yang dilakukan oleh divisi komite improvement yang menangani masalah kualitas di PT. Sari Lembah Subur-1, penurunan kualitas TBS (tandan buah segar) kelapa sawit kebun plasma merupakan masalah yang paling banyak terjadi dalam semester 1 tahun 2006 ini. Untuk menangani masalah kualitas tandan buah segar kelapa sawit tersebut, PT. Sari Lembah Subur-1 mencoba untuk melakukan perbaikan kualitas dengan mengatasi masalah tersebut tidak hanya dari sektor perkebunan saja tetapi dari semua proses yang ada mulai dari pengambilan sampai dengan pemrosesan di pabrik agar masalah yang di atasi dapat lebih bermanfaat bagi semua lini dan membawa hasil yang lebih efektif. Untuk itu diterapkanlah Quality Control Project pada penanganan masalah kualitas kelapa sawit plasma ini. Alasan lain mengapa PT. Sari Lembah Subur-1 menerapkan QCP adalah karena QCP masih jarang dilakukan pada perusahaan ini. 3

4 Hal ini dapat dilihat pada data statistik penerapan QCC dan QCP pada PT. Sari Lembah Subur : Penerapan QCC dan QCP PT. Sari Lembah Subur QCC QCP QCC QCP Tahun Gambar 1.1. Jumlah penerapan QCC dan QCP PT. SLS-1 tahun Dari data di atas dapat dilihat bahwa penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur-1 masih minim. Padahal dari skala penyelesaian masalah, hasil yang diperoleh dari Quality Control Project akan lebih luas manfaatnya dibandingkan dengan Quality Control Circle. Oleh karena itu penulis mengambil tema tentang penerapan Quality Control Project dengan ikut serta dalam penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur-1 dan menganalisis penerapan Quality Control Project tersebut. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada PT. Sari Lembah Subur-1, kualitas dari kelapa sawit yang berasal dari kebun plasma mengalami masalah. Kualitas ini akan sangat mempengaruhi produksi CPO (Crude Palm Oil) atau 4

5 minyak kelapa sawit yang dihasilkan oleh PT. Sari Lembah Subur-1 karena jika dari proses awal di kebun sudah tidak bagus maka untuk proses proses berikutnya juga akan mengalami penurunan kualitas. Oleh karena itu harus diterapkan suatu pemecahan masalah yang mencangkup semua bidang proses pada PT. Sari Lembah Subur-1 mulai dari proses di kebun sampai proses pengolahan kelapa sawit di pabrik. Untuk menangani masalah yang skalanya luas dan meliputi lintas bidang pada PT. Sari Lembah Subur-1, diterapkanlah Quality Control Project yang merupakan proses pemecahan masalah dengan berlandaskan pada Quality Control Circle. Tema masalah yang dibahas pada Quality Control Project lebih luas dibandingkan dengan Qaulity Control Circle namun dasar pelaksanaannya sama dengan Quality Control Circle yang pemecahan masalahnya dilakukan suatu kelompok yang terdiri dari 4 sampai 10 orang yang bersama sama memecahkan masalah yang ada dan hasilnya akan diajukan pada pihak manajemen untuk dapat diimplementasikan. Setelah Quality Control Project diterapkan untuk mengatasi masalah kualitas kelapa sawit plasma, penulis menganalisis penerapan QCP tersebut untuk melihat kekurangan kekurangan yang ada sehingga akan dibuat usulan penerapan QCP yang lebih baik dari yang sudah ada. Pada observasi awal yang dilakukan terhadap penerapan QCP yang telah dilakukan pada PT. Sari Lembah Subur-1, penulis melihat bahwa penilaian atau pengukuran terhadap QCP yang dilakukan hanya sebatas pada hasil improvement dari tema masalah yang dibahas, yaitu sekitar berapa reject yang berhasil dikurangi, berapa biaya yang dihemat atau berapa peningkatan kuantitas produksi. Namun penilaian tidak melibatkan sumber daya manusia yang berperan sebagai anggota 5

6 kelompok QCP yang melakukan pemecahan masalah tersebut. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan proses GKM, anggota gugus juga harus mendapatkan kepuasan dari kegiatan GKM yang mereka lakukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis juga akan membuat penilaian terhadap kelompok QCP yang mengatasi masalah kualitas kelapa sawit plasma. Hal ini dikarenakan Quality Control Project tidak lepas dari peran kelompok yang melakukan kegiatan tersebut. Kelompok yang terdiri dari karyawan ini juga menentukan keberhasilan dari Quality Control Project. Suasana dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok juga harus dinilai agar Quality Control Project memberikan manfaat yang lebih menyeluruh tidak hanya dari hasil pemecahan masalah yang diperoleh akan tetapi juga dari keefektifan kelompok yang melakukan Quality Control Project tersebut. Dari uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan yang dihadapi yaitu : 1. Bagaimana penerapan Quality Control Project di PT. Sari Lembah Subur-1 untuk mengani masalah kualitas kelapa sawit di kebun plasma? 2. Apa saja improvement atau perubahan yang dihasilkan dari penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur tehadap masalah kualitas kelapa sawit di kebun plasma? 3. Apakah masalah kualitas kelapa sawit plasma dapat diatasi dengan Quality Control Project? 4. Apa saja hasil analisis yang dilakukan terhadap penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur untuk masalah kualitas kelapa sawit? Apa saja kekurangannya? 5. Bagaimana usulan penerapan Quality Control Project yang lebih baik? 6

7 6. Bagaimanakah hasil dari penilaian kelompok Quality Control Project yang menangani masalah kualitas kelapa sawit plasma? 1.3 Ruang Lingkup Agar tugas skripsi ini lebih terarah dan mudah dipahami, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dengan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas meliputi : Kegiatan yang akan diamati adalah kegiatan penerapan Quality Control Project pada anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari, yaitu PT. Sari Lembah Subur yang berlokasi di proinsi Riau. Pengambilan data dilakukan pada kantor pusat PT. Astra Agro Lestari di Jakarta dan PT. Sari Lembah Subur-1 di Riau. Agar tidak menjadi rancu, dalam penelitian ini menggunakan konsep Astra Total Quality Control dimana konsep GKM Astra dibagi menjadi Quality Control Circle dan Quality Control Project. Yang membedakan keduanya adalah keanggotaan, skala tema masalah yang diambil dan langkahnya ( QCC 8 langkah dan QCP 7 langkah). Penerapan Quality Control Project yang akan diteliti adalah penerapan Quality Control Project pada penanganan salah satu masalah yang terjadi di PT. Sari Lembah Subur-1 yaitu masalah kualitas kelapa sawit plasma di PT. Sari Lembah Subur. 7

8 Quality Control Project yang akan diterapkan mengikuti langkah langkah penerapan Quality Control Circle/Project dengan menggunakan langkah PDCA. Analisis yang dilakukan terhadap penerapan QCP yang telah dilaksanakan adalah analisis mengenai langkah penerapan, teknik pemecahan masalah yang digunakan dan hasil improvement QCP yang dicapai. Jika setelah analisis dilakukan terdapat kekurangan, maka dibuat usulan penerapan QCP yang lebih baik untuk mengatasi kekurangan tersebut. Penilaian kelompok Quality Contol Project yang dilakukan adalah berdasarkan analisa tingkat kepuasan karyawan anggota kelompok QCP dengan menggunakan analisa tingkat kepuasan konsumen dimana konsumen disini adalah karyawan yang ikut serta dalam Quality Control Project yang memecahkan masalah kualitas kelapa sawit plasma. Penilaian dilakukan dengan importance dan performance analysis. Dimana dalam penilaian ini dibagi dua variabel yaitu importance dan performance. Variabel importance adalah tingkat kepentingan karyawan terhadap faktor yang dinilai dan variabel performance adalah kinerja faktor yang dinilai dalam kelompok QCP. Faktor faktor yang dinilai untuk tingkat kepentingan dan kinerja adalah karakteristik efektifitas kelompok atau gugus yang meliputi : iklim, diskusi, sasaran, pendengaran pendapat, ketidaksesuaian 8

9 pendapat, konsensus, kritik, keterusterangan, rencana tindakan, kepemimpinan, dan umpan balik sehingga kelompok QCP yang dinilai dapat diketahui kinerja kelompoknya berdasarkan karakterisitik efektifitas kelompoknya. 1.4 Tujuan dan Manfaat Berdasarkan permasalahan dan batasan yang telah ditetapkan, penelitian disusun dengan tujuan sebagai berikut : Menganalisis bagaimanakah penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur untuk menangani masalah kualitas kelapa sawit kebun plasma, apa saja perubahan atau improvement yang dihasilkan serta menganalisis apa saja kekurangan dari penerapan QCP tersebut sehingga akan dibuat suatu usulan penerapan yang lebih baik dari yang sudah ada. Selain itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penilaian terhadap kelompok Quality Control Project yang menangani masalah kualitas kelapa sawit plasma tersebut. Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : Memperkenalkan Quality Control Project sebagai salah satu metode dalam pemecahan masalah antar lintas departemen dan bagaimana penerapannya sehingga membantu perusahaan lain untuk dapat memecahkan masalah yang kompleks dan membawa hasil yang lebih efektif dan menyeluruh. Selain itu penelitian ini juga memberikan manfaat bagi karyawan dan perusahaan PT. Sari Lembah Subur, yaitu : 9

10 Membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas kelapa sawit plasma sehingga juga meningkatkan kualitas produksi CPO atau minyak kelapa sawit Membantu perusahaan dalam mengusulkan perbaikan terhadap Quality Control Project yang ada sehingga menghasilkan penerapan Quality control Project yang lebih baik. Mempermudah dalam pengambilan keputusan apabila terjadi pada masalah lain yang juga melibatkan lintas departemen sehingga juga lebih menggalakan Quality Control Project. Mengetahui keefektifan kelompok Quality Control Project. Memperbaiki kinerja kelompok Quality Control Project. Mempererat hubungan antara karyawan dan manajemen perusahaan. Memupuk kesadaran karyawan sehingga termotivasi untuk dapat ikut serta dalam Quality Control Project. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Riwayat Singkat Grup Astra PT Astra International tbk adalah perusahaan induk dari Grup Astra yang pada awal kegiatan operasinya, bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum terutama hasil bumi. Kemudian Astra International melakukan perluasan usaha ke bidang distribusi kendaraan dan alat-alat berat serta komponen kendaraan bermotor, disamping melakukan penyertaan baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan afiliasi yang 10

11 bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain kendaraan bermotor, jasa keuangan, industri, perkebunan, serta usaha-usaha lainnya. Kegiatan usaha Grup Astra dapat dikelompokkan menjadi 5 divisi yaitu : 1. Divisi Astra Motor meliputi : distribusi, penjualan, dan penyewaan kendaraan bermotor, bisnis mobil bekas, suku cadang, dan jasa purna jual. 2. Divisi Astra Industri meliputi : manufaktur kendaraan bermotor, komponen otomotif, dan alat-alat berat. 3. Divisi Astra Finance meliputi :pembiayaan mobil dan sepeda motor, asuransi kerugian dan jiwa, dan perbankan. 4. Divisi Astra Resources meliputi : industri berbasis perkebunan dan perkayuan. 5. Divisi Astra System meliputi :peralatan kantor, dan teknologi informasi, serta infrastruktur. PT Astra Agro Lestari merupakan salah satu perusahaan yang berada di dalam Divisi Astra Resources PT Astra International tbk, atau divisi yang bergerak dibidang pengolahan sumber daya alam seperti agribisnis dan pengolahan kayu. 11

12 ASTRA INTERNATIONAL ASTRA FINANCE Consumer Finance Asuransi Bank ASTRA RESOURCES Agribisnis Perkayuan ASTRA MOTOR Distribusi : Astra Motor -Toyota Astra Motor - Daihatsu Astra Motor - Isuzu Astra Motor - Nissan Diesel Astra Motor - BMW Astra Motor - Peugeot Astra Motor - Honda Motorcycles Astra Motor - Suku Cadang Astra Motor - Sewa & Leasing Astra Motor - Mobill Bekasi ASTRA INDUSTRIES Perakitan Mobil : Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, BMW, Peugeot Perakitan Motor : Honda Pabrik Komponen dan Suku Cadang : Roda 4 dan 2 Alat Berat : Mesin Konstruksi, Kontrak Pertambangan, dan Material Handling ASTRA SYSTEM Perlengkapan Kantor dan Teknologi Informasi Infrastruktur Gambar 1.2. Struktur grup Astra Sejarah PT Astra Agro Lestari PT Astra Agro Lestari tbk atau Perseroan, didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta kemudian dirubah dengan nama PT Astra Agro Niaga dengan Akta No. 9 tanggal 4 Agustus 1989, 12

13 yang dibuat di hadapan Notaris yang sama. Akta nama telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C HT Th89 tanggal 31 Oktober 1989 dan telah didaftarkan di Pengadilan negeri Jakarta Pusat di bawah No.2553/1989 tanggal 9 November 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989, Tambahan No Pada tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 10% dari modal disetor dan ditempatkan pada waktu itu, atau sebanyak Rp saham, dengan nilai nominal Rp.500 setiap saham, dengan harga penawaran Rp setiap saham. PT Astra Agro Lestari tbk merupakan perusahaan dari kelompok Astra International, yang mengkhususkan diri, tumbuh dan berkembang menjadi perkebunan minyak sawit terkemuka di Indonesia. PT Astra Agro Lestari tbk, yang berkantor pusat yang beralamat di Jl. Puloayang Raya Blok OR 1, Kawasan Industri Pulogadung ini bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan penjualan minyak goreng dan penyertaan modal kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, teh, dan pengolahan serta penjualan hasil perkebunan tersebut. Visi PT Astra Agro Lestari adalah menjadi sebuah perusahaan agribisnis yang ramah lingkungan terintegrasi-inovatif dan luas. Sedangkan misinya adalah menjadi sebuah perusahaan agribisnis panutan Grup Astra Agro membiayai pengeluaran modal kerja dan barang modal melalui kombinasi pinjaman jangka pendek dan panjang, setoran modal, dan kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi usaha. 13

14 Perkembangan konsumsi CPO di dunia masih terus meningkat (sumber: Oilworld 2020). Konsumsi dunia atas produk kelapa sawit terhadap total konsumsi minyak dan lemak memegang proporsi 17%, sedangkan untuk negara-negara Asia proporsinya mencapai 27%. Untuk memenuhi konsumsi CPO, Indonesia dan Malaysia telah memproduksi 80% dari total produksi CPO dunia. Hal inilah yang membuat PT Astra Agro Lestari tbk percaya bahwa dengan kuatnya permintaan minyak kelapa sawit baik dari dalam maupun luar negeri dan rendahnya biaya produksi di Indonesia. PT Astra Agro Lestari tbk Perseroan sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia, akan terus menjadi produsen yang efisien dan kompetitif, menopang prospek Indonesia sebagai penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Grup Astra Agro memiliki 2 laboratorium penelitian yang terletak di kantor pusat. Laboratorium Tanah bertanggung jawab untuk melakukan survai dan analisa kesesuaian tanah lahan yang akan dikembangkan serta merekomendasikan dosis, jenis, serta frekuensi pemupukkan tanaman yang diteliti dan diterapkan pada kebunkebun percobaan yang tersebar pada anak perusahaan (demplot). Laboratorium Proteksi Tanaman bertanggung jawab untuk mengidentifikasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman dan juga musuh-musuh alam hama dan penyakit tersebut., serta memanfaatkan tanaman-tanaman yang berguna untuk melestarikan musuh alami di kebun, serta cara-cara penanggulangannya seperti burung hantu untuk mengusir tikus pada tanaman kelapa sawit, dan lain-lain. Laboratorium mempunyai hubungan kerja sama yang erat dengan Departemen Proteksi Tanaman yang memantau jenis dan populasi hama dan penyakit. Kerja sama ini meliputi tindakan pencegahan dengan sistem pengamatan dini (Early 14

15 Warning System), dan tindakan pengendalian hama terpadu (Integrated Pest Management). Hasil pengamatan tersebut dilaporkan setiap hari dari perkebunan ke kantor pusat untuk didata oleh Divisi Manajemen Sistem Informasi, sehingga dari analisa dapat disimpulkan tindakan-tindakan tepat yang akan dilakukan Letak Geografis PT Astra Agro Lestari tbk melaksanakan kegiatan usaha mulai dari penanaman, panen, pengolahan dan perdagangan hasil tanaman yang dilaksanakan oleh perseroan sendiri maupun dioperasikan melalui 42 anak perusahaan, yang terdiri dari 30 perusahaan yang bergerak dalam bidang kelapa sawit, 2 perusahaan dalam bidang karet, 4 perusahaan dalam bidang kakao, 5 perusahaan dalam bidang perkebunan teh, serta 1 perusahaan dalam bidang penjualan minyak goreng. Secara keseluruhan per tanggal 31 Agustus 1999, Grup Astra Agro menguasai 41 proyek plasma dan KKPA seluas hektar. Dari jumlah tersebut, hektar ditanami kelapa sawit dan hektar ditanami karet, hektar ditanami teh, dan hektar ditanami kako. Dari seluruh perkebunan yang dioperasikan, hektar terletak di pulau Sumatera, hektar di pulau Kalimantan, hektar di pulau Sulawesi, dan sekitar hektar di pulau Jawa. Grup Astra Agro juga mengoperasikan 14 fasilitas pengolahan kelapa sawit, 5 fasilitas pengolahan karet, 6 fasilitas pengolahan teh, dan 6 fasilitas pengolahan kakao. 15

16 Tabel 1.1. Anak perusahaan perkebunan kelapa sawit AAL Perkebunan Kelapa Sawit Lokasi 1 Eka Durna Indonesia Riau 2 Tunggal Perkasa Plantation Riau 3 Surya Panen Subur Riau 4 Cakradenta Agung Pertiwi Sulsel 5 Gunung Sejahtera Raman Permai Kalsel 6 Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kalteng 7 Agro Menara Rahmat Kalteng 8 Letawa Sulsel 9 Mamuang Sulsel 10 Pasang Kayu Sulsel 11 Sawit Asahan Indah Riau 12 Waru Kaltim Plantation Kaltim 13 Laras Astra Kartika Sumsel 14 Persadabina Nusantara Abadi Kalteng 15 Gunung Sejahtera Puti Pesona Kalteng 16 Gunung Sejahtera Yoli Makmur Kalteng 17 Gunung Sejahtera Dua Indah Kalteng 18 Surya Indah Nusantara Pagi Kalteng 19 Lesatari Tani Teladan Sulteng 20 Sari Aditya Loka Jambi 21 Karya Tanah Subur Aceh 22 Perkebunan Lembah Bhakti Aceh 23 Sari Lembah Subur Riau 24 Bhadra Cemerlang Kalteng 25 Cipta Narada Lestari Kalteng 26 Nirmala Agro Lestari Kalteng 27 Kimia Tirta Utama Riau 28 Sukses Tani Nusa Subur Kaltim Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003) Sumber Daya Manusia Perusahaan sangat menyadari pentingnya sumber daya manusia terhadap keberhasilan Grup Astra Agro dalam melakukan aktivitas usahanya. Divisi Sumber Daya Manusia PT Astra Agro Lestari tbk mempunyai misi yang jelas yaitu untuk menopang tujuan keseluruhan Grup Astra Agro dengan menciptakan : 1. Organisasi yang solid 2. Karyawan yang kompeten 3. Suasana dan kondisi kerja yang sehat Usaha yang dilakukan PT Astra Agro Lestari tbk memerlukan jumlah karyawan yang cukup besar. PT Astra Agro Lestari tbk mempekerjakan karyawannya dari 16

17 beberapa sumber yaitu tenaga kerja yang berpengalaman, tenaga kerja yang baru lulus sarjana, lulusan SMU pertanian, dan angkatan kerja antar daerah dan lokal. Semua karyawan yang baru direkrut menurut jenjang jabatannya harus melalui program pelatihan PT Astra Agro Lestari tbk. Tabel 1.2. Komposisi karyawan menurut jenjang jabatan Keterangan Jumlah Persentase Direktur % Kantor Pusat: Manager % Senior Manager % Penyelia % Karyawan % Perkebunan : Manajer % Manajer Lapangan % Penyelia % Karyawan Administrasi % Karyawan Lapangan / Pabrik % Jumlah % Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003). Tabel 1.3. Komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan Keterangan Jumlah Persentase S2 + S % S % Sarjana Muda (D3) % SLTA, SLTP, lain-lain % Jumlah % Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003). 17

18 Tabel 1.4. Komposisi karyawan menurut jenjang usia Keterangan Jumlah Persentase < % % % % > % Jumlah % Sumber: Laporan Tahunan AAL (2003). 18

19 Struktur Organisasi Shareholders Board of Commissioners Audit Committee Senior Technical Advisor Board of Directors President Director Vice President Director Supporting Industries (SIN) Maufacturing Downstream Industries (DSI) Refinery Marketing Palm Oil Commodity (POC) Transport & Non-Palm Oil (TNP) Finance & Corporate Secretary Corporate Function procurement Banking, Treasury, Investor Accounting Tax & Budget Corporate Legal Director in Charge President Office Mgmt & Ops Improvement Internal Audit Business Development Safety, Health & Environment Plantation Dvelopment Control (PDC) Plantation Development (PDO) Agronomic Development Control Information Technology Gambar 1.3. Struktur Organisasi PT Astra Agro Lestari tbk Engineering Development Control (EDC) Process & Quality Control Project Development Human Resources, General Affair & Community Development (HGC) Human Resources (HR) General Affairs & Asset Man. Community Development Plantation & Mill Operation (PMO) Business Divisions Infrastructure Andalas 1 Area Andalas 2 Area Borneo 1 Area Borneo 2 Area Celebes Area Jawa Lampung Area 19

20 1.5.2 Sejarah Quality Control Circle di PT. Astra Agro Lestari Pada tahun 1990 kegiatan QCC sebagai bagian dari sistem manjemen Total Quality Control (TQC) diperkenalkan ke kelompok perusahaan astra agro. Hanya saja motif penerapannya ketika itu hanya sekedar mengikuti pola induk perusahaan kelompok astra yang sudah jauh lebih dulu menerapkan sistem manajemen TQC. Pokok pemikiran yang melatar belakangi kegiatan QCC tidak disadari benar sehingga unsur mentalitas dasar yang memotovasi karyawan bahkan manajemen tidak mengakar. Lahirnya kelompok QCC lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Dapat dimengerti bahwa kegiatan QCC yang tidak dilandasi mentalitas dasar, akhirnya merasa bahwa kegiatan QCC hanya menjadi beban dan buang buang waktu saja. Hanya tiga tahun kemudian (tahun 1993) kegiatan QCC di kelompok astra agro dihentikan. Pada bulan Mei tahun 1999 terjadi pergantian direksi di PT.AAL. Dua direktur senior dari Astra grup duduk sebagai pemimpin puncak. Sistem manajemen astra yang didasarkan pada konsep TQC, yang melibatkan semua jajaran dan tingkatan didalam manajemen kebijakan perusahaan, kemudian diterapkan di AAL. Karyawan biasa (floor worker) yang selama ini bekerja sekedar menjalankan perintah atasan kini mempunyai peranan seperti peningkatan kualitas dan produktivitas, penurunan biaya, adalah sasaran dimana peran serta floor worker sangat menentukan. Untuk itu kegiatan QCC diminta untuk dihidupkan kembali. 20

21 Program ini dimulai dengan mengadakan pelatihan di seluruh anak perusahaan untuk penyegaran kembali konsep Total Quality Control (TQC) dan Quality Control Cicrle (QCC). Banyaknya anak perusahaan yang jumlahnya 42 perusahaan dan letaknya menyebar mulai dari Aceh sampai ke Sulawesi, merupakan kesukaran tersendiri. Namun komitmen yang kuat dari pimpian puncak, akhirnya membuahkan hasil. Dimulai sejak Juli 2001 pada review 3 bulanan di setiap wilayah perkebunan ditampilkan 1 QCC yang paling pertama yang menyelesaikan temanya ditampilkan pula pada rapat pimpinan PT.AAL. Pada bulan Agustus dari 71 QCC yang terbentuk, 42 QCC telah menyelesaikan tema pertamanya. Akhirnya konvensi QCC yang pertama diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2002, diikuti oleh 12 QCC dari 42 yang telah menyelesaikan tema Sejarah perusahaan PT. Sari Lembah subur Pengolahan perkebunan kelapa sawit ini merupakan suatu kegiatan yang tidak terputus sepanjang waktu, yang pada setiap kurun waktu tertentu hampir selalu terdapat semua tahap dan bentuk kegiatan, sehingga merupakan suatu siklus kegiatan pengelolaan yang berazas berkesinambungan produksi, kegiantan tersebut antara lain : pengolahan tanah, pembibitan, peremajaan tanaman, pemeliharaan tanaman, eksploitasi (pemanenan Tandan Buah Segar atau TBS), penebangan pohon-pohon sawit tua yang sudah tidak produktif, eksplorasi (perluasan areal tanam) dan 21

22 pengelolaan hasil sampai pengolahan TBS menjadi CPO untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Kegiatan ini telah direncanakan sedemikian rupa sehingga sepanjang tahun hampir selalu terdapat semua tahap bentuk kegiatan tersebut dengan intensitas yang hampir sama dari waktu ke waktu. Salah satu usaha pemerintah untuk mengembangkan usaha perkebunan adalah dengan pola PIR yang mana pemerintah telah menyetujui 29 perusahaan yang akan mengembangkan usaha perkebunan dengan pola PIR Trans yang terdiri dari 24 perusahaan swasta dan 5 perusahaan Negara (PTP) yang terbesar di 10 Propinsi. Dalam rangka menunjang program serta kebijaksanaan pemerintah ini maka berdirilah PT. Sari Lembah Subur sebagai salah satu Perusahaan Perkebunan di Indonesia Gambaran Perusahaan PT. Sari Lembah Subur merupakan salah satu anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang bergerak dalam bidang/sektor perkebunan yang terdiri dari perkebunan Inti, Plasma & KKPA serta tahap pengembangan di Afd. OX/OY seluas 450 Ha. Kebun PT. Sari Lembah Subur dimulai pada tahun 1987, sedangkan Pabrik mulai beroperasi bulan September Terletak di Kecamatan Pangkalan Kuras dan Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Namun sekarang setelah Otonomi Daerah terjadi Pemekaran Kabupaten yang mana sekarang PT. Sari 22

23 Lembah Subur berada di Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Letak Geografis Kebun Perkebunan Kelapa Sawit PT. Sari Lembah Subur terdiri dari 3 kebun yaitu kebun PT. Sari Lembah Subur-1 pola PIR-TRANS, kebun PT. Sari Lembah Subur-2 pola PBSN (Perkebunan Besar Swasta Nasional) dan PT. Sari Lembah Subur-3 pola KKPA. Perkebunan PT. Sari Lembah Subur-1 seluas Ha yang terdiri dari Plasma Ha dan inti Ha serta KKPA seluas Ha. Perkebunan PT. Sari Lembah Subur-2 adalah perkebunan pola PBSN murni seluas Ha. Dengan luasan areal tersebut diharapkan perusahaan dapat mencapai target Produksi TBS yang telah ditetapkan management sebesar 24 Ton/Ha/Tahun. PT. Sari Lembah Subur memiliki 3 Kebun inti, KKPA & Plasma yang terdiri dari : 1. Kebun Kampar memiliki 5 Afdeling yaitu : Afdeling OA, OB, OC1, OC2 & OY/OX 2. Kebun Tanglo memiliki 4 Afdeling yaitu : Afdeling OM, ON, OQ & OR 3. Kebun Kerumutan memiliki 4 Afdeling yaitu : Afdeling OO, OP, OS & OT 4. Kebun KKPA memiliki 8 Afdeling yaitu : Afdeling AA, BB, CC, DD, EE, FF, GG & HH 5. Kebun Plasma memiliki 9 SP yaitu : SP1, SP2, SP3, SP4, SP5, SP6,SP7,SP9A & SP9B. 23

24 Proses Produksi Secara umum, proses awal untuk setiap proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi CPO melalui beberapa tahap yaitu, penanaman, panen, pengolahan produk kelapa sawit, dan pengolahan produk non kelapa sawit. Penanaman dimulai ketika Astra Agro membeli lebih dari 90% bibit kecambah kelapa sawitnya dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), sebua lembaga pemerintah. PPKS adalah pemasok terbesar bibit dan kecambah kelapa sawit di Indonesia. Bibit tersebut kemudian dipelihara dan setelah 3 bulan ditanam di pembibitan. Tanaman tumbuh dipembibitan selama 9 bulan kemudian dipindahkan ke perkebunan. Pada periode TBM ini, yaitu dari pemindahan kie perkebunan sampai mencapai tahapan TM (kurang lebih 36 bulan), tanaman kelapa sawit muda memerlukan pemeloharaan yang efektif. Pemeliharaan ini mencakup pemupukan yang benar atas TBM, pembebasan daerah sekitar TBM dari tanaman lain, penanaman sekitar TBM dengan tanaman penutup tanah dan dihindarinya serangan hama dan penyakit. Tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan setelah 30 bulan setelah ditanam tetapi produksi komersil dimulai kira-kira 36 bulan. Tingkat kematangan TBS yang dipanen adalah sangat penting untuk memaksimalkan produksi tanaman kelapa sawit dan kualitas CPO. Seluruh buah yang lepas dari tandan dikumpulkan oleh pemanen untuk diolah bersama TBS, untuk memaksimalkan rendemen/ekstraksi CPO dan inti sawit. 24

25 Proses pengolahan kelapa sawit dimulai dengan panen TBS yang sudah masak dari perkebunan dan kemudian diangkut dengan truk ke tempat penampungan di pabrik pengolahan kelapa sawit untuk dipilah menurut kualitasnya. TBS tersebut kemudian diangkut ke tempat sterilisasi untuk disterilisasi dengan uap dalam ruang tertutup bertekanan untuk memudahkan pemisahan buah dari tandan. Tandan kosong kemudian dibakar untuk mendapatkan abu janjang dengan kandungan pupuk yang tinggi dan dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik di perkebunan. Buah yang sudah terlepas dari tandan diteruskan ke tempat pemerasan untuk dilkeuarkan minyaknya, kemudian diteruskan ke tempat penjernihan. Di tempat penjernihan ini, minyak kelapa sawit akan diproses untuk menurunkan kadar air, menghilangkan ampas dan kotoran untuk memperoleh produk CPO. Hasil sampingan dari tempat pemerasan dalah serat, pecahan cangkang dan biji inti sawit. Serat dan cangkang kemudian digunakan sebagai bahan bakar boiler uap. Biji inti sawit diproses kembali melalui stasiun pemecahan dimana biji inti sawit dipecah, dibersihkan dan dikeringkan untuk mendapatkan hasil akhir produk inti sawit. Tingkat ekstraksi sangat ditentukan oleh kualitas dan tingkat kematangan TBS Seiring dengan meningkatnya umur tanaman kelapa sawit penghasil TBS, maka tingkat ekstraksi juga meningkat. Minyak sawit dapat dipergunakan untuk bahan makanan dan industri melalui proses penyulingan, penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil). Proses pembuatan minyak goreng (Olein) melalui proses sebagai berikut : 25

26 1. Pembuangan getah (degumming) 2. Penjernihan warna (bleaching) 3. Penghilangan bau (deodorising) 4. Pemecahan (fractionation) Di samping itu CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat (RBD Stearin) dan untuk produksi minyak sawit cair (RBD Olein). RBD Olein terutama dipergunakan untuk pembuatan minyak goreng. Sedangkan RBD Stearin terutama dipergunakan untuk margarin dan shortening, disamping untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. Pemisahan CPO dan PK dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Secara keseluruhan proses penyulingan minyak sawit tersebut dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5% PFAD ( Palm Fatty Acid Distillate) dan 0.5% buangan. PT. Sari Lembah Subur memiliki 2 PKS ( Pabrik Kelapa Sawit), pabrik pengolahannya dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Pada tahun 1995, kapasitas pabrik ditingkatkan menjadi 60 ton TBS/jam. Dengan demikian dapat menghasilkan Rendemen CPO Golden minimal 24 % dengan Kadar FFA (Keasaman) > 2,5 %. Dalam proses produksinya PKS PT. Sari Lembah Subur menghasilkan limbah dalam bentuk gas, cair dan padat dalam jumlah yang relatif besar. Bebarapa upaya telah dilakukan untuk penanganan limbah yang dihasilkan pabrik dalam proses produksinya, seperti pembuatan dan pengoperasian kolam pengolah limbah cair, dan pemanaatan limbah padat sebagai bahan bakar boiler atau untuk dimanfaatkan terutama oleh penduduk sekitar. Sekarang Limbah tersebut juga sudah dimanfaatkan 26

27 sebagai Land Aplikasi melalui Pipa-pipa yang disalurkan langsung dari Pabrik ke kebun untuk kesuburan tanah maupun pohon sawit tersebut Sumber Daya Manusia Pada umumnya Pengelolaan Perkebunan selalu melibatkan tenaga kerja yang cukup banyak. PT. Sari Lembah Subur melibatkan karyawan sebanyak orang meliputi Departemen Tanaman, Pabrik, Teknik, Umum & Administrasi dengan susunan sebagai berikut : Tabel 1.5. Alokasi jumlah karyawan PT. Sari Lembah Subur NO PT JUMLAH KARYAWAN STAFF SKU/BLK BHL TOTAL 1. SLS SLS SLS T O T A L Sumber : Divisi HRGA PT. SLS Keterangan Tabel diatas : Staff terdiri dari : Administratur, KTU (Kepala Tata Usaha), Ka. Kebun, Ka. Pabrik, Ka.Teknik, CDO (Community Development Officer)/Pubilc Relations, Kapro (Kepala Proyek) KKPA, Asisten Tanaman & Asisten Administrasi. 27

28 SKU/BLK : Non Staff ( Mandor I/Krani I) & Karyawan yang sudah diangkat menjadi karyawan tetap Harian maupun Bulanan Lokal. BHL : Buruh Harian Lepas atau Karyawan yang belum diangkat sebagai karyawan Tetap atau masih dalam Training, Karyawan kontrak. 28

29 1.6 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (sugiyono, p51). Jadi berdasarkan rumusan masalah yang ada dan observasi awal yang dilakukan penulis, hipotesisnya adalah : 1. Diduga penerapan Quality Control Project pada PT. Sari Lembah Subur yang dilaksanakan berdasarkan prinsip PDCA dapat mengatasi masalah kualitas kelapa sawit plasma dan menghasilkan improvement atau perubahan yang signifikan dari sisi kualitas, biaya dan produktivitas. 2. Diduga penerapan Quality Control Project telah mengikuti kaidah penerapan QCC dan menerapkan konsep PDCA dalam Total Quality Control. 3. Diduga penilaian kelompok Quality Control Project dilihat dari karakteristik keefektifan kelompoknya, telah menghasilkan analisis tingkat kepuasan yang baik antara importance dan performancenya. 11 variabel karakteristik keefektifan kelompok yang dinilai memiliki tingkat kesenjangan yang rendah antara importance dan performancenya serta memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan dilaksanakan perusahaan dengan baik. 1

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT. Sari Lembah Subur Kab. Pelalawan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT. Sari Lembah Subur Kab. Pelalawan BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya PT. Sari Lembah Subur Kab. Pelalawan Pengolahan perkebunan kelapa sawit ini merupakan suatu kegiatan yang tidak terputus sepanjang waktu, yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

KEADAAN UMUM. Letak Geografi 8 KEADAAN UMUM PT. Sari Lembah Subur (SLS) merupakan anak perusahaan dari PT. Astra Agro Lestari, Tbk yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. PT. SLS adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PTAstra Agro Lestari, Tbk PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantations Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. A.kan tetapi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS PENERAPAN QUALITY CONTROL PROJECT DAN PENILAIAN KELOMPOK QUALITY CONTROL PROJECT PADA PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS PENERAPAN QUALITY CONTROL PROJECT DAN PENILAIAN KELOMPOK QUALITY CONTROL PROJECT PADA PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2006/2007 ANALISIS PENERAPAN QUALITY CONTROL PROJECT DAN PENILAIAN KELOMPOK QUALITY CONTROL PROJECT PADA PT. SARI

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III. 1.1 Sejarah Singkat PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan adalah dalam bidang perkebunan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Objek Penelitiam PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang berusaha di bidang perkebunan

Lebih terperinci

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D TOPIKAL PAPER Industrial Environment PENGARUH KEBIJAKAN PEMERINTAH VIETNAM TERHADAP KEPUTUSAN EKSPANSI PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk Pengajar: Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D Aufa Fitria Yulius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Business Assignment Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang. Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons dan Crosfield

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 hektar perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasar bebas dipandang sebagai peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian Indonesia, ditambah dengan lahirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang diwanti-wanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang pada saat ini telah menjadi komoditas pertanian unggulan di negara Indonesia. Tanaman kelapa sawit dewasa ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha di bidang pertanian merupakan sumber mata pencaharian pokok bagi masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian berperan sangat

Lebih terperinci

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Mas Permai adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. SARI LEMBAH SUBUR. dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, dengan komoditi utamanya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. SARI LEMBAH SUBUR. dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, dengan komoditi utamanya 15 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. SARI LEMBAH SUBUR A. Sejarah Singkat PT. Sari Lembah Subur PT Sari lembah subur adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan salah satu sektor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Soekartawi (2000),

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif KEADAAN UMUM Wilayah Administratif Lokasi PT Sari Aditya Loka 1 terletak di Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Jarak antara perkebunan ini dengan ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah penelitian, dan sistematika penulisan laporan dari penelitian yang dilakukan. 1. 1

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau A. Kemampuan Daya Dukung Wilayah (DDW) Terhadap Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. pada 2020 dan berdasarkan data forecasting World Bank diperlukan lahan seluas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun dibayangi penurunan harga sejak akhir 2012, Prospek minyak kelapa sawit mentah (CPO) diyakini masih tetap akan cerah dimasa akan datang. Menurut Direktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit dengan produk turunannya yaitu minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil CPO) merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kontribusinya terhadap perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Perusahaan PT. Batara Elok Semesta Terpadu merupakan salah satu perusahaan di Gresik yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran minyak goreng kelapa sawit. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia dilihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB, penyediaan lapangan kerja, penyediaan penganekaragaman menu makanan,

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku 50 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu PKPM 3.1.1. Lokasi PKPM Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku V Jorong, kecematan Tanjung Mutiara, kabupaten Agam, provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pineapple berdiri melalui beberapa tahapan. Pada awal berdirinya PT

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pineapple berdiri melalui beberapa tahapan. Pada awal berdirinya PT 60 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Great Giant Pineapple pertama kali didirikan pada pada tanggal 14 Mei 1979 secara yuridis formal dengan Akte Notaris No. 48. PT.Great Giant Pineapple

Lebih terperinci

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara terbesar pertama sebagai penghasil Crude Palm Oil (minyak kelapa sawit mentah) mengungguli Malaysia, Riau adalah salah satu provinsi penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tahun BAB I PENDAHULUAN Penelitian menjelaskan bagaimana sistem informasi manajemen rantai pasok minyak sawit mentah berbasis GIS dirancang. Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang perkebunan tanaman kelapa sawit, karet, cokelat, dan teh. Pada awanya BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Astra Argo Lestari,Tbk merupakan salah satu anggota Astra Business Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Agroindustri kelapa sawit di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Cerahnya prospek komoditi minyak sawit dalam perdagangan minyak nabati di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha, mereka dapat melakukan usaha secara bersama-sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. usaha, mereka dapat melakukan usaha secara bersama-sama dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini banyak terjadi kemajuan luar biasa dalam persediaan informasi dan kecepatan komunikasi dalam berbagai bidang, terutama dalam bisnis atau

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI Oleh PUGUH SANTOSO A34103058 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.

Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan. IMPLEMENTASI BEST MANAGEMENT PRACTICES (BMP) MELALUI PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGELOLAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN Oleh: Lambok Siahaan PT PADASA ENAM UTAMA PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan

Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan yang dikeluarkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 11 Juli Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan

BAB III OBYEK PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 11 Juli Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Perusahaan PT. PMO adalah perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit yang didirikan pada tanggal 11 Juli 1981. Pada tahun 1982 dimulailah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang cukup berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sejak krisis ekonomi dan moneter melanda semua sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak

BAB I PENDAHULUAN. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak nabati dunia. Prestasi yang membanggakan sebagai negara perintis budidaya kelapa sawit, Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi

Lebih terperinci

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN 158 VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN Pengelolaan lahan gambut berbasis sumberdaya lokal pada agroekologi perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Bengkalis dilakukan berdasarkan atas strategi rekomendasi yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Sebelumnya PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Lagkat ini merupakan Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tahun 01 Agustus 1974 sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perkembangannya mengalami masa pasang-surut akibat beberapa faktor, mulai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perkembangannya mengalami masa pasang-surut akibat beberapa faktor, mulai 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum perusahaan 4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia Pasar Modal Indonesia telah ada sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat yang diterapkan dibidang industri manufaktur dapat mengakibatkan perubahanperubahan yang sangat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar di berbagai wilayah dan kondisi tanahnya yang subur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan semakin ketat dalam suatu industri termasuk pada agroindustri. Salah satu produk komoditi yang saat ini sangat digemari oleh perusahaan

Lebih terperinci

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit Tanaman Kelapa Sawit secara umum waktu tumbuh rata-rata 20 25 tahun. Pada tiga tahun pertama disebut sebagai kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan kelapa sawit tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor pertanian yang dapat meningkatkan devisa negara dan menyerap tenaga kerja. Pemerintah mengutamakan

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT NUSARAYA PERMAI, PT ALAM PERMAI DAN PT NAKAU OLEH PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan antar negara akan menciptakan pasar yang lebih kompetitif dan mendorong pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sumber daya alam Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Selama ini Indonesia menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) sebagai sumber daya energi primer secara dominan dalam perekonomian nasional.pada saat ini bahan bakar minyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengembangan tanaman kelapa sawit di Indonesia diawali pada tahun 1848 sebagai salah satu tanaman koleksi kebun Raya Bogor, dan mulai dikembangkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sawit.pt. Sawit Asahan Indah salah satu anak perusahaan perkebunan dari grup

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sawit.pt. Sawit Asahan Indah salah satu anak perusahaan perkebunan dari grup BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdiri Perusahaan PT. Sawit Asahan Indah merupakan perusahaan swasta yang dikelola dengan hak guna usaha yang bergerak dibidang perkebuan khususnya kelapa sawit.pt.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan

Lebih terperinci

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk

Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Berita Acara Pelaksanaan Public Expose 2012 PT Astra Agro Lestari Tbk Waktu dan tempat Hari /tanggal : Selasa, 17 April 2012 Waktu : 16.00 16.30 WIB Tempat : JW Marriott Hotel Jakarta Dua Mutiara 1 & 2

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah sebagai berikut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari berbagai tinjauan pembahasan dan analisis dimuka, maka dalam persoalan untuk menemukan keunggulan bersaing dan evaluasi perumusan strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: STRUKTUR BISNIS (per 31 Desember 2007)

LAMPIRAN 1: STRUKTUR BISNIS (per 31 Desember 2007) LAMPIRAN 1: STRUKTUR BISNIS (per 31 Desember 2007) PT ASTRA INTERNATIONAL TBK AUTOMOTIVE AUTOMOBILE MOTORCYCLE COMPONENT OTHERS Toyota Isuzu Daihatsu BMW Peugeot Nissan Diesel Honda PT Astra Otoparts Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari 3 dasawarsa dalam pasar minyak nabati dunia, terjadi pertumbuhan konsumsi yang cukup pesat. Konsumsi minyak nabati dunia antara tahun 1980 sampai

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis tersebut adalah industri agro bisnis dan sampai akhir tahun 2010 industri agrobisnis

BAB I PENDAHULUAN. krisis tersebut adalah industri agro bisnis dan sampai akhir tahun 2010 industri agrobisnis BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang menimpa Indonesia di tahun 1998 menyebabkan terpuruknya beberapa sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. Minyak

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara I.PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara untuk membiayai pembangunan adalah ekspor nonmigas, yang mulai diarahkan untuk menggantikan pemasukan dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa Industri Minyak Sawit berpotensi menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun produk hasil olahannya. Berdasarkan data triwulan

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP 38 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKPM Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP (CLP GROUP) dengan nama P.T. SUBUR ARUM MAKMUR kebun Senamanenek I (PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit (elaeis guineensis) menurut para ahli secara umum berasal dari Afrika. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda

Lebih terperinci

BAB 3. PROFIL PT BW PLANTATION Tbk.

BAB 3. PROFIL PT BW PLANTATION Tbk. 29 BAB 3 PROFIL PT BW PLANTATION Tbk. 3.1 Gambaran Umum Perseroan Perseroan (PT BW Plantation Tbk.) pada awalnya didirikan dengan nama PT Bumi Perdana Prima International berdasarkan Akta Pendirian No.

Lebih terperinci

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Harga Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia. Oleh karenanya harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penentu kinerja ekonomi global.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK INDUSTRI KELAPA SAWIT

PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK INDUSTRI KELAPA SAWIT PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. SOCFIN INDONESIA, KEBUN TANAH GAMBUS, LIMA PULUH, BATU BARA, SUMATERA UTARA Oleh : GUNTUR SYAHPUTRA PURBA A 34104049 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012 Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, 30-31 Oktober 2012 Oleh : Drs. Z U L H E R, MS Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau TERWUJUDNYA KEBUN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia melalui peningkatan nilai tambah, ekspor, pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

Lebih terperinci

PT. TRIANTAMA SENTOSA

PT. TRIANTAMA SENTOSA PT. TRIANTAMA SENTOSA Website : www.triantama-sentosa.com Hakikat loss / kerugian Setiap perusahaan pasti menginginkan peningkatan produktivitas kerjanya guna mencapai peningkatan kesejahteraan dan menghindari

Lebih terperinci

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT QFD (Quality Function Deployment) adalah suatu alat untuk membuat pelaksanaan TQM (Total Quality Management) menjadi efektif untuk mentranslasikan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA 55 V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA 5.1 Pemanfaatan Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang multi guna, karena seluruh bagian tanaman tersebut dapat dimanfaatkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia, baik dilihat dari devisa yang dihasilkan maupun bagi pemenuhan kebutuhan akan minyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Socfin Indonesia (Socfindo) adalah perusahaan agribisnis yang bergerak di perkebunan kelapa sawit dan karet serta produsen benih unggul kelapa sawit

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Paya Pinang Pada bulan Maret tahun 1962 para pendiri perusahaan (pribumi) yang tergabung dalam PT. Sumber Deli dan PT. Tjipta Makmur (sebagai owner) yang

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN ATAS PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT ANUGERAH PALM INDONESIA OLEH PT USAHA AGRO INDONESIA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia, baik dilihat dari devisa yang dihasilkan maupun bagi pemenuhan kebutuhan akan minyak

Lebih terperinci

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham***

2018 Rp miliar. Laba bersih** (2) Laba bersih per saham (2) 31 Maret 2018 Rp miliar. Nilai aset bersih per saham*** PRESS RELEASE 24 April 2018 PT Astra International Tbk (Grup Astra atau Perseroan) Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2018 Ikhtisar Laba bersih per saham turun 2% menjadi 123 Pangsa pasar mobil dan motor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Agribisnis minyak goreng berbahan baku kelapa dulunya merupakan satu satunya minyak goreng yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan

Lebih terperinci