BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Benny Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas secara umum adalah sesuatu yang mengacu pada kadar atau tingkat keunggulan tertentu. American National Standard Institute and American Society for Quality Control mengartikan kualitas sebagai totalitas fitur dan ciri-ciri sebuah produk atau jasa yang mengandalkan pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan. Sedangkan Crosby (1979) menyatakan: kualitas adalah kesesuaian dari permintaan atau spesifikasi. Terdapat dua perspektif utama dalam mengartikan kualitas, satu dari perspektif konsumen dan dari perspektif produsen atau pabrikan.. Dalam sudut pandang konsumen kualitas lebih diartikan sebagai nilai (value) yang konsumen peroleh untuk memuaskan kebutuhannya. Sedangkan dalam sudut pandang produsen atau pabrikan adalah suatu jaminan terhadap spesifikasi produk dari segi fungsional, desain dan daya tahan. Namun demikian perusahaan dalam menentukan spesifikasi produk juga akan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Karena tingkat kualitas sangat dipengaruhi oleh selera konsumen maka dibutuhkan suatu pengendalian kualitas.
2 6 2.2 Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas telah banyak digunakan di berbagai bidang jasa atau manufacture. Perkembangan ini tidak lepas dari selera konsumen yang terus berubah sebagai akibat dari berkembangnya peradaban serta kecendrungan manusia untuk memperoleh produk yang memudahkan mereka dalam aktivitas keseharian mereka. Pengertian pengendalan kualitas menurut Sofjan Assauri (1998:210) pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/ kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan sesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Pengertian pengendalan kualitas menurut Vincent Gasperz (2005:480) Quality control is the operational techniques and activities used fulfill requirements for quality Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas teknik yang terencana yang dilakukan untuk mempertahankan kualitas suatu produk dan jasa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan Tujuan pengendalian kualitas Menurut Sofjan Assauri (1998:210), pengendalian dan pengawasan adalah: 1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang ditetapkan 2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat sekecil mungkin
3 7 3. Mengusahakan agar biaya desain produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat terjadi sekecil mungkin. 4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat sekecil mungkin Tujuan dari pengendalian kualitas adalah memastikan bahwa produk yang dihasilkan serta biaya yang digunakan dalam proses produksi serta proses inspeksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan Faktor pengendalian kualitas Dalam buku operational manajemen yang ditulis oleh Jay Heizer & Barry render (2005:254), ada tiga faktor penting yang mempengaruhi kualitas sebagai berikut: 1. Reputasi perusahaan, Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi berbanding lurus dengan kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan, dan hubungan dengan pemasok. Promosi diri tidak akan menggantikan produk yang berkualitas 2. Keandalan produk, dimana suatu produk tidak hanya memiliki manfaat atau nilai yang berguna tapi juga harus memperhatikan faktor consumer Product Safety Act yaitu tentang legalisasi suatu produk yang digunakan aman digunakan sesuai spesifikasinya. 3. Keterlibatan Global, bagi perusahaan atau negara yang ingin bersaing secara efektif pada pasar ekonomi global, maka produk yang dihasilkan harus memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga global.
4 8 Produk yang rendah mutunya mengurangi keuntungan perusahaan dan neraca pembayaran negara. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian kualitas mutlak dilakukan oleh perusahaan bukan hanya untuk dapat mendapat pemasukan penjualan yang tinggi tetapi juga reputasi perusahaan menjadi baik (brand image) agar tetap mampu bersaing dalam dinamika bisnis global Tahapan pengendalian kualitas Pentingnya pengendalian kualitas sebagai suatu filosofi perbaikan terus menerus dipelopori oleh Dr.W. Edwards Deming yang juga namanya diabadikan dalam penghargaan kualitas di jepang dengan nama Deming prize. Dr.W. Edwards memperkenalkan suatu sistem manajemen kualitas dengan tujuan perbaikan terus menerus Plan-Do-Check-Act. Konsep PDCA kemudian dikembangkan oleh Walter Shewhart dengan membuat siklus PDCA. 4. Action 1. Plan 3. Check 2. Do Gambar 2.1 Konsep PDCA Sumber : Jay Heizer, Barry Reinderm Operation Management 2004
5 9 Penjelasan dari tahap-tahap dalam siklus PDCA adalah sebagai berikut (M. N. Nasution, 2005:32): 1. Mengembangkan rencana (Plan) Merencanakan spesifikasi, menetapkan spesifikasi atau standar kualitas yang baik, memberi pengertian kepada bawahan akan pentingnya kualitas produk, pengendalian kualitas dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. 2. Melaksanakan rencana (Do) Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian, yaitu mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran dapat tercapai. 3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check) Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Membandingkan kualitas hasil produksi dengan standar yang telah ditetapkan, berdasarkan penelitian diperoleh data kegagalan dan kemudian ditelaah penyebab kegagalannya. 4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (Action)
6 10 Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya. Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, terlebih dahulu perludipahami beberapa langkah dalam melaksanakan pengendalian kualitas. Menurut Roger G. Schroeder (2007:173) untuk mengimplementasikan perencanaan,pengendalian dan pengembangan kualitas diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan karakteristik (atribut) kualitas. 2. Menentukan bagaimana cara mengukur setiap karakteistik. 3. Menetapkan standar kualitas. 4. Menetapkan program inspeksi. 5. Mencari dan memperbaiki penyebab kualitas yang rendah. 6. Terus-menerus melakukan perbaikan. 2.3 Pengendalian Kualitas Statistik Pengendalian kualitas selalu berhubungan dengan metode statistik ada metode dalam pengendalian kualitas statistik yaitu SPC (statistical quality control) dan SQC (Statistical Quality Control). Menurut Heizer dan Render (2006:268) yang dimaksud dengan StatisticalProcess Control (SPC) adalah :Sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.
7 11 Sedangkan SQC (Statistical Quality Control) menurut Sofjan Assauri (1998:219) adalah: Statistical Quality Control (SQC) adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan menerapkan bantuan untuk mencapai efisiensi Pembagian Pengendalian Kualitas Statistik Berdasarkan Metode Terdapat 2 (dua) jenis metode pengendalian kualitas secara statistika yang yaitu: 1. Process Control Pengendalian proses menggunakan pemeriksaan produk atau jasa ketika barang tersebut masih sedang diproduksi (WIP/ Work In Process). Sampel berkala diambil dari output proses produksi. Apabila setelah pemeriksaan sampel terdapat alasan untuk mempercayai bahwa karakeristik kualitas proses telah berubah, maka proses itu akan diberhentikan dan dicari penyebabnya. Penyebab tersebut dapat berupa perubahan pada operator, mesin ataupun pada bahan. Apabila penyebab ini telah dikemukakan dan diperbaiki, maka proses itu dapat dimulai kembali. Dengan memantau proses produksi tersebut melalui pengambilan sampel secara acak, maka pengendalian yang konstan dapat dipertahankan.
8 12 2. Acceptance Sampling Didefinisikan sebagai pengambilan satu sampel atau lebih secara acak darisuatu partai barang, memeriksa setiap barang di dalam sampel tersebut dan memutuskan berdasarkan hasil pemeriksaan itu, apakah menerima atau menolak keseluruhan partai. Jenis pemeriksaan ini dapat digunakan oleh pelanggan untuk menjamin bahwa pemasok memenuhi spesifikasi kualitas atau oleh produsen untuk menjamin bahwa standar kualitas dipenuhi sebelum pengiriman. Pengambilan sampel penerimaan lebih sering digunakan daripada pemeriksaan 100% karena biaya pemeriksaan jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya lolosnya barang yang tidak sesuai kepada pelanggan Pengendalian Kualitas Statistik Berdasarkan Data Atribut 1. Pengendalian Kualitas Statistik Untuk Data Atribut Menurut Besterfield (1998), atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan, misalnya goresan, kesalahan warna atau ada bagian yang hilang. Selain itu, atribut digunakan apabila pengukuran dapat dibuat tetapi tidak dibuat karena alasan waktu, biaya, atau kebutuhan. 2. Rencana Penerimaan Sample Untuk Data Atribut Suatu prosedur yang digunakan dalam mengambil keputusan terhadap produk yang datang atau yang dihasilkan perusahaan ditolak: atau diterima.
9 Pengendalian Kualitas Statistik Untuk Data Variable 1. Pengendalian kualitas statistik untuk data variable Pengendalian kualitas statistik untuk data variable seringkali disebut metode (control charts) untuk data variable. Metode ini menggambarkan variasi atau penyimpangan yang terjadi pada kecendrungan memusat dan penyebaran observasi. Metode ini juga menunjukan apakah proses dalam keadaan stabil atau tidak. 2. Rencana Penerimaan Sample Untuk Data Variable Rencana pengambilan sample dengan data variable jarang digunakan. Pengambilan dan penerimaan sample untuk data variable didasarkan pada rata-rata dan standar deviasi, serta distribusi frekuensi. Data variable adalah karakteristik mutu pada skala numerik seperti tinggi, tekanan, suhu, panjang, elastisitas dan sebagainya. 2.4 Teknik Penarikan Sample Konsep-konsep Dasar Sampling Sampling sangat erat hubungnya dengan kehidupan kita. Salah satu hal yang paling sering adalah sensus. Sensus mudah dilakukan bila jumlah populasi terbatas. Sebagai contoh Manger Marketing ingin mengetahui seberapa besar penerimaan agen dan pasar terhadap produk baru pimpinan fakultas ingin mengetahui reaksi mahasiswa di fakultasnya terhadap kurikulum yang baru. Ia dapat mewawancarai semua mahasiswa, tanpa kecuali. Tentu saja, ada kemungkinan beberapa orang tidak sempat diwawancarai karena sakit, tidak pernah muncul di fakultas, atau menghindari penelitian. Sensus, memang, tidak
10 14 selamanya sempurna. Hasil sensus, yang mengungkapkan karakteristik populasi (seperti rata-rata, ragam, modus, atau range), disebut parameter.bila jumlah unsur populasi itu terlalu banyak, padahal kita ingin menghemat biaya dan waktu, kita harus puas dengan sampel. Kita ingin menduga secara cermat parameter dart statistik. Metode pendugaan inilah yang dikenal sebagai teori sampling. Ini berarti sampel harus mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional. Sampel seperti itu dikatakan sampel tak bias (unibased sample) atau sampel yang representatif. Sebaliknya sampel bias adalah sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih.memang, sampel mungkin menunjukkan karakteristik yang menyimpang dari karakteristik populasi. Penyimpangan dari karakteristik populasi disebut galat sampling (sampling error). Jadi, galat sampling adalah perbedaan antara hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang didapat dari sensus (Neter, Wasserman,Whitmore, 1979: 195). Statistik dapat membantu kita menentukan sampling error hanya bila kita menggunakan sampel tak bias.sampel tak bias adalah sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas (probability sampling). Dalam sampel probabilitas, setiap unsur populasi mempunyai nilai kemungkinan tertentu untuk dipilih. Karena sampel ini mengasumsikan kerandoman (randomness), maka sampel probabilitas lazim juga disebut sebagai sampel random. Bila kita mengambil sampel tertentu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu, kita memperoleh sampel pertimbangan (judgemental sampling), disebut juga sampel non-probabilitas. Untuk kedua jenis sampling ini,
11 15 ada beberapa alternatif teknik penelitian sampel. Teknik penarikan sampel sering disebut rencana sampling atau rancangan sampling (sampling design) Rancangan Sampling Ada empat rancangan sampling dalam kategori sampel probabilitas: 1. samplingrandom sederhana, 2. sampling sistematis, 3. sampling berstrata, dan 4. samplingmaster. Kita akan membicarakan hal-hal praktis dari setiap rancangan ini. 1. Sampling random sederhana Sampling random sederhana adalah yang paling banyak dipakai. Untuk menarik sampel seperti ini, kita dapat menuliskan semua unsur populasi dalam secarik kertas, kemudian mengundinya sampai kita memperoleh jumlah yang dikehendaki. Unsur-unsur yang jatuh itulah yang menjadi sampel. Cara ini tidak praktis bila populasinya besar. 2. Sampling sistematis Sampling sistematis juga menggunakan kerangka sampling. Hanya di sini, unsuryang pertamalah yang dipilih secara random. Unsur-unsur lainnya ditarik denganmengambil jarak tertentu. Misalnya, populasi berjumiah Kita hanya memerlukan 40 unsur. Perbandingan ukuran populasi dengan ukuran sampel, yakni 1000/40 = 25, disebut sampling rasio. Untuk contoh kita, misalkan unsur yang pertama kita pilihnomor 10. Nomornomor berikutnya yang menjadi sampel ialah 35, 60, 85, 110,..., 960,985.
12 16 3. Sampling berstrata Sampling berstrata seperti ditunjukkan namanya, melibatkan pembagian populasike dalam kelas, kategori, atau kelompok yang disebut strata. Karakteristik strata bolehjadi kota, daerah, suku bangsa, jenis kelamin, status, usia, dan sebagainya. Ada dua jenis sampel strata: proporsional dan disproporsional. Dalam sampel strata proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata. Angka yang menunjukkan berapa persen dari setiap strata diambil disebut pecahan sampling (sampling fraction). Pada sampel strata, pecahan sampling untuk setiap stratasama. Cara ini akan mengalami kesukaran bila ada sebagian strata yang jumlahnyaterlalu kecil atau sebagian lagi terlalu besar. Bila ada orang mahasiswa dan 10 orang dosen, lalu dari setiap strata kita ambil 10%, kita memperoleh sampel yang terdir idari orang mahasiswa dan I orang down. Dalam hal seperti itu disarankan metodesampling strata disproporsional. Di sini, dari setiap strata diambil jumlah sampel yangsama. Nanti dalam analisis data, dan data untuk setiap strata dikalikan dengan bobot strata tersebut. Prosedur kedua metode ini dapat diikuti pada Tabel 7 dan Tabel 8.
13 17 Gambar 2.2 Contoh Sample Berstrata Proporsional & Disproporsional 4. Sampling klaster Sampling klaster (cluster sampling) dilakukan bila kita tidak mempunyai kerangka sampling. Misalnya, kita ingin meneliti anak-anak SD Kotamadya Bandung. Tidak mungkin kita menghimpun semua anak SD dalam daftar. Selain mungkin daftar itu akan terlalu panjang, data tentang itu sukar diperoleh. Bila daftar nama anak SD sukar kita buat, kelompok anak berdasarkan nama sekolahnya mudah kita buat. Kelompok anak itu disebut klaster. Master dapat berupa sekolah, kelas, kecamatan, desa, RW,
14 18 RT, dan sebagainya. Bila klaster itu bersifat geografis, sampling klaster dapat dilakukan satu tahap (single stage). Misalnya, kita ingin meneliti penduduk Desa Bojongsalam. Desa ini terdiri dari 12 RK. Dari daftar RK, kita pilih secara random 3 RK. Semua umpi pada 3 RK itu kita jadikan sampel. Bila pada setiap RK kita memilih hanya 4 RT saja secara random, kita melakukan sampel klaster banyak tahap (multistage) Rancangan Sampling Nonprobabilitas Rancangan sampling nonprobabilitas, tidak menggunakan prinsip kerandoman. Yang termasuk ke sini antara lain: 1. sampling kebetulan (accidental sampling), yaitu mengambil sampel siapa saja yang ada ataukebetulan ditemui, 2. sampling kuota (quota sampling), yaitu menetapkan jumlah tertentu untuk setiap strata lalu meneliti siapa saja yang ada sampai jumlah itu terpenuhi, 3. sampling purposif, yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap - berdasarkan penilaian tertentu - mewakili statistik, tingkat signifikansi, dan prosedur pengujian hipotesis, tidak berlaku bagi rancangan sampling nonprobabilitas. 2.5 Ukuran Sampel Pecahan sampling 0,10 atau 0,20 sering dianggap banyak penelitian sebagaiukuran sampel yang memadai. Sebetulnya ukuran sampel bergantung pada derajat keseragaman, presisi yang dikehendaki, rencana analisis data dan fasilitas yang tersedia (Singarimbun dan Effendi, 1982). Bila unsur populasi betul-betul
15 19 seragam, satu unsur saja cukup. Bila kita ingin melakukan analisis tabulasi silang, jumlah sampel harus cukup banyak sehingga tidak terlalu banyak yang kosong. Bila biaya, waktu, dan tenaga cukup tersedia, sampel yang besar dapat digunakan, lalu apa yang disebut presisi. Presisi dalam teori sampling hanya dapat dipahami setelah kita mengerti konsep estimasi dalam statistik. Tidak mungkin di sini diuraikan estimasi statistik. Secara singkat, estimasi adalah metode menduga nilai parameter dari statistik. Nilai rata-rata dalam sampel merupakan penduga nilai rata-rata dalam populasi. Bila dalam sampel kita menemukan rata-rata pendapatan adalah Rp ,00, kita menduga populasi itu mempunyai rata-rata pendapatan seperti itu. Dugaan kita tidak selalu presis. Mungkin rata-rata populasi sebenarnya Rp ,00. Angka Rp 500,00 disebut galat sampling (sampling error). Tetapi rata-rata populasi biasanya tidak diketahui. Yang kita ketahui hanyalah rata-rata sampel. Berdasarkan rata-rata sampel kita menduga rata-rata populasi. Untuk memperoleh kecermatan pendugaan, kita menetapkan jarak nilai di sekitar nilai rata-rata sampel. Misalnya, rata-rata populasi terletak antara Angka ± 250 dari rata-rata sampel disebut presisi. Jarak nilainya disebut selang kepercayaan (confidence interval). Di samping presisi dan selang kepercayaan, estimasi statistik menambahkan lagi konsep tingkat kepercayaan (reliability atau confidence level). Tingkat kepercayaan bisa 90%, 95%, atau 99,7% (diartikan hampir pasti). Sebagai contoh, kita dapat berkata: Kita 99,7% yakin rata-rata populasi berada di antara ± 250 angka rata-rata sampel. Dengan pengetahuan tentang presisi, selang kepercayaan, dan tingkat kepercayaan, sekarang kita dapat menghitung besarnya sampel. Ukuran sampel
16 20 ditetapkan dengan rumus: 2.6 Acceptable Quality Level (AQL) Acceptable Quality Level merupakan salah satu pengukuran kontrol kualitas dengan menggunakan statistik dimana dalam pengaplikasianya terdapat toleransi jumlah penerimaan kesalahan pada suatu Lot-batch dengan tingkat standar yang telahditetapkan. Ada dua faktor yang menyebabkan metode AQL ini digunakan. Pertama untuk meminimalisir pengujian dengan menghacurkan produk dan pengujian kualitas terhadap produk dengan spesifikasi yang tinggi seperti produk militer dan produk kedokteran. Hal yang harus diperhatikan dalam penerapan metode uji kualitas AQL. 1. Mentapkan Standar Pengkodean Seperti yang telah di jelaskan diatas bahwa AQL adalah metode pengukuran statistik dengan menetapkan jumlah toleransi penerimaan kesalahan pada tingkat tertentu. Dalam menetapkan toleransi penerimaan AQL menggunakan tabel sesuai dengan ukuran Batch size tertentu serta kategori tingkatan tertentu.
17 21 Tabel 2.1 Simbol Ukuran Sample Lot Batch Size Tingktan Inspeksi Umum I II III 2 8 A A B 9 15 A B C B C D C D E C E F D F G E G H F H J G J K H K L J L M K M N L N P M P Q dst N Q R Sumber: ANSI/ASQC Z1.4., Penetapan Nilai AQL Setelah melakukan pengkodean selanjutnya menetapkan nilai AQL (kebijakan normal inspeksi). Pada tabel AQL pertama-tama kita tetapkan nilai AQL antara 1.0 sampai dengan Nilai AQL ini nantinya akan berpengaruh pada tingkat toleransi penerimaan dan sample yang telah diambil sesuai dengan standar pengkodean yang ditetapkan pada poin pertama. Jika nilai AQL yang ditetapkan adalah 1.0 dan penetapan pengkodean adalah General Inspection level III dan Lot yang diterima berada antara maka sample yang kita ambil adalah 315. Selanjutnya kita tarik ke bawah. Dapat terlihat bahwa tingkat penerimaan yang diizinkan (acceptable) adalah 7 dan penolakan
18 22 (defect) adalah 8. Maksudnya adalah apabila dalam 315 sample tersebut ditemukan 7 yang cacat maka Lot tersebut diterima. Apabila terdapat 8 yang ditemukan cacat maka Lot tersebut akan ditolak. Tabel 2.2 Inspector level : General III AQL Sampling Plan : Single Normal Sample size and reject level AQL (Rejected) Lot size Code Sample letter size to 8 A 2 1 ^ V 9 to 15 B 3 1 ^ V 2 16 to 25 C 5 1 ^ V to 50 D 8 1 ^ V to 90 E 13 1 ^ V to 150 F 20 1` ^ V to 280 G 32 ^ V to 500 H 50 V to 1200 J to 3200 K to L to M to N to P over Q Sumber: 3. Interval Keyakinan Interval keyakinan adalah menggambarkan tentang prosedur perhitungan statistik dimana pengolahan data statistik menggunakan metode probabilitas diskret. Probabilitas diskret adalah suatu variable yang di ambil secara acak dengan jumlah tertentu dari suatu populasi. Aplikasi dari pengukuran dan perhitungan probabilitas diskret antara
19 23 lain distribusi seragam diskret, distribusi binomial, distribusi poisson, distribusi hipergeometrik.
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL Konsep-konsep Dasar Sampling Salah satu hal yang menakjubkan dalam penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari
Lebih terperinci2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang
27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada setiap organisasi, ketiga fungsi tersebut adalah pemasaran, operasi, dan keuangan. Kerja
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.
Lebih terperinciSampling Plan System for Attribute Inspection. For use with ANSI / ASQC Z1.4
Sampling Plan System for Attribute Inspection For use with ANSI / ASQC Z1.4 March 2008 PENGANTAR Panduan ini disusun berdasarkan buku Sampling Procedure and Tables for Inspection by Attribute yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaanperusahaan baru bermunculan,
Lebih terperinciPopulasi, Sampel & Teknik Penarikan Sampel. Tri Nugroho Adi,M.Si Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman
Populasi, Sampel & Teknik Penarikan Sampel Tri Nugroho Adi,M.Si Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman Salah satu hal yang menakjubkan dalam penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa pakar, di antaranya adalah Menurut stevenson (2014:4) manajemen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri
Lebih terperinciPEMODELAN KUALITAS PROSES
TOPIK 6 PEMODELAN KUALITAS PROSES LD/SEM II-03/04 1 1. KERANGKA DASAR Sampling Penerimaan Proses Produksi Pengendalian Proses MATERIAL PRODUK PRODUK BAIK SUPPLIER Manufacturing Manufacturing KONSUMEN PRODUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman seperti sekarang ini dengan kemajuan industri yang didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat telah memberikan dampak terhadap persaingan industri pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Kualitas Berdasarkan perspektif TQM (Total Quality Management), kualitas dipandang secara lebih komprehensif atau Holistik, dimana bukan hanya aspek hasil saja yang ditekankan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu peranan manajemen operasi bagi suatu perusahaan adalah membantu manajer dalam menghadapi masalah pengambilan keputusan dan kegiatan yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengertian manajemen sendiri menurut George R. Terry (http://organisasi.org, 2003) adalah:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perekonomian industri-industri di Indonesia pada saat memasuki persaingan global, perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut memerlukan sebuah keunggulan kompetitif.
Lebih terperinciRENCANA PENERIMAAN SAMPEL (ACCEPTANCE SAMPLING)
1 KOMPETENSI Mampu menerapkan rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau beberapa tingkat, untuk data atribut dan data variabel dengan menggunakan beberapa metode guna menentukan keputusan dalam
Lebih terperinciBAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 5.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena berguna untuk membantu usaha tersebut untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan keuntungan
Lebih terperinciDATA COLLECTION PLAN SAMPLING
DATA COLLECTION PLAN Tipe data ada 2 macam: 1. Data kualitatif (categorical), misalnya: status perkawinan, partai politik, warna mata (defined categories). 2. Data kuantitatif (numerical), terdiri atas
Lebih terperinciMetode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /
Metode Sampling 6.1 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Populasi dan Sampel Metode Sampling Teknik Penentuan Jumlah Sampel Populasi dan Sampel 3 Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan yang beroperasi tanpa memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing, di samping harga dan jangkauan distribusinya. Oleh karena itu setiap perusahaan,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah bahan baku yang digunakan oleh PT Singgang Jati. Jumlah populasi penelitian
Lebih terperinciSAMPLING PENERIMAAN ( ACCEPTANCE SAMPLING )
SAMPLING PENERIMAAN ( ACCEPTANCE SAMPLING ) PENDAHULUAN Pengertian dari Sampling Penerimaan : keputusan untuk menerima atau menolak suatu lot atau populasi berdasarkan hasil dari pemeriksaan sebagian lot
Lebih terperinciRabu, 8 Desember 2010
Perencanaan Sampling Penerimaan dengan Atribut Bagian - 1 ekop2003@yahoo.com Rabu, 8 Desember 2010 Review Apa tujuan dilakukannya analisis kemampuan proses? Apa artinya jika indek kemampuan proses ( C
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu manajemen
Lebih terperinciTeknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008
Teknik Sampling Materi ke 4 Statistika I Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008 Alasan menggunakan sampel : (a) (b) (c) (d) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono, riset adalah proses untuk mencari kebenaran suatu masalah atau hipotesa, sedangkan operasi didefinisikan sebagai penerapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik
BAB I PENDAHULUAN Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dansistem
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK 5 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : hbp://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Kualitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi menurut Handoko adalah : Manajemen Produksi dan Operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi. didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
Lebih terperinciRISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI
RISET AKUNTANSI Materi RISET AKUNTANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 5-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Riset Ilmiah 2. Metode dan Desain Riset 3. Topologi Data 4. Teknik Sampling 5. Metode
Lebih terperinciPEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN
1 PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi (population) adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN SEJARAH MANAJEMEN MUTU
PENGERTIAN DAN SEJARAH MANAJEMEN MUTU Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA MUTU...DEFINISI Tingkat karakteristik
Lebih terperinciPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu K-01 PENDAHULUAN Dosen : 1 TEKNIK INDUSTRI-UNAND Deskripsi Singkat Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib mahasiswa Jurusan Teknik Industri yang membahas konsep mutu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)
Lebih terperinci2.1.1 Sepuluh Keputusan Utama Manajemen Operasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan area bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Definisi Kualitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam blog yang ditulis oleh Rosianasfar (2013), kualitas berarti tingkat baik buruknya sesuatu, derajat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Plastik Plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan makanan ringan baik skala kecil, menengah, maupun besar, selalu dihadapkan pada persaingan-persaingan, bukan hanya untuk bertahan
Lebih terperinciMengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?
Pengertian Dasar yang Terkait Populasi: sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang ingin diteliti oleh peneliti. Elemen: anggota dari populasi Rerangka populasi: daftar yang memuat semua elemen
Lebih terperinciPengendalian Kualitas dengan Metode Acceptance Sampling (Studi kasus: AMDK ADENI Pamekasan)
Pengendalian Kualitas dengan Metode Acceptance Sampling (Studi kasus: AMDK ADENI Pamekasan) 1 M. Fitriyan H, 2 Agus Salim Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI POLLING
BAB III METODOLOGI POLLING A. TEKNIK PENARIKAN SAMPEL Karena polling ingin membuat generalisasi agar hasilnya dapat menggambarkan pendapat publik secara keseluruhan, maka sampel yang harus diambil adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. SEMPEL TUNGGAL MAUPUN GANDA. NAMUN APABILA MASIH TERDAPAT KERAGUAN DAN HARUS
BAB II LANDASAN TEORI. SEMPEL TUNGGAL MAUPUN GANDA. NAMUN APABILA MASIH TERDAPAT KERAGUAN DAN HARUS BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah ANSI/ASQC Rencana penerimaan sample secara manual dapat dilakukan
Lebih terperinciMILITARY STANDARD (MIL-STD) Ganda Marulitua Simbolon ( )
MILITARY STANDARD (MIL-STD) Ganda Marulitua Simbolon (4133230016) Robinsar Pakpahan (4133230031) Rony G.T.Marpaung (4133230032) Sumanto Sitanggang (4132230035) MIL-STD-105E Suatu sistem rencana penarikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Fouad dan Mukattash (2010) yang berjudul Statistical Process Control Tools: A Practical guide for Jordanian Industrial Organizations. Penelitian
Lebih terperinciTEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1
TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1 Abstrak Penerapan rumus-rumus statistik parametrik dalam suatu penelitian menuntut dipenuhinya beberapa persyaratan, akan tetapi hal itu sering tidak dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk maupun jasa berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk maupun pelayanannya, agar dapat memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. KUALITAS Dalam perindustrian saat ini, kualitas mempunyai peran sangat penting bagi perusahaan selain dari produk itu sendiri, karena kualitas dapat mengangkat image perusahaan
Lebih terperinciSTATISTIKA II Distribusi Sampling. (Nuryanto, ST., MT)
STATISTIKA II Distribusi Sampling (Nuryanto, ST., MT) 1. Pendahuluan Bidang Inferensia Statistik membahas generlisasi/penarikan kesimpulan dan prediksi/ peramalan. Generalisasi dan prediksi tersebut melibatkan
Lebih terperinci6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel
6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel 1. Pertimbangan Ukuran Sampel Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian : 1)
Lebih terperinciMuhammad Arif Rahman https://arifelzainblog.lecture.ub.ac.id/
Muhammad Arif Rahman arifelzain@ub.ac.id Populasi Keseluruhan objek penelitian atau keseluruhan elemen yang akan diteliti. Sampel Sebagian dari populasi Representatif dapat memberi gambaran yang tepat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi dan Manajemen Operasi Adanya keterbatasan perusahaan pada faktor-faktor produksi dalam menghasilkan barang atau jasa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
Lebih terperinciMakalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)
Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) DENNY HARIANTO NIM : 1401026015123456798900- KELAS : XXXIII - D MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian
Lebih terperinciPENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER
PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER Arti Penarikan Sampel Populasi ( Universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti
Lebih terperincikelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.
populasi populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu jika peneliti melibat seluruh elemen populasi disebut sensus. kelebihan: data
Lebih terperinciDISTRIBUSI SAMPLING besar
DISTRIBUSI SAMPLING besar Distribusi Sampling Sampling = pendataan sebagian anggota populasi = penarikan contoh / pengambilan sampel Sampel yang baik Sampel yang representatif, yaitu diperoleh dengan memperhatikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Pengendalian Mutu Sebelum meninjau beberapa perangkat dasar pengendalian mutu secara statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan menurut Aritonang dan Lerbin (2005, p2), dapat diartikan sebagai hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di seluruh dunia pada seluruh
Lebih terperinciBAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen
BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI A. Mutu 1. Pengertian Mutu Mutu merupakan istilah yang mempunyai makna berbeda bagi setiap orang. Mutu produk suatu perusahaan melakukan langkah awal
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA
PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA PENGERTIAN Sampling merupakan salah satu alat yang penting dalam melakukan riset pemasaran yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, intrepretasi
Lebih terperinciMetoda Penelitian TEKNIK SAMPLING
Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING Jika Cukup Sesendok Tak Perlu Semangkok Dasar pemikiran Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)
METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL (Dharminto) Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada kondisi saat ini, salah satu sektor pembangunan yang harus diperhatikan oleh suatu negara adalah perekonomian. Maka pertumbuhan industri sangatlah
Lebih terperinciMinggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM
Metode Penelitian Minggu 11 Pengambilan Sampel By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile : 08122035131 08112345541 alili1955@gmail.com 1 Topik Bahasan Beberapa Istilah dalam pengambilan
Lebih terperinciPOPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM
POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING Musafaah, SKM, MKM Definisi Populasi Jumlah keseluruhan subjek atau objek penelitian keseluruhan unsur yang akan diteliti yang ciricirinya akan ditaksir (diestimasi).
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: PENENTUAN SAMPEL PRODUK LINK BELT MENGGUNAKAN METODE ACCEPTANCE SAMPLING MIL-STD-105E
PENENTUAN SAMPEL PRODUK LINK BELT MENGGUNAKAN METODE ACCEPTANCE SAMPLING MIL-STD-105E Siti Nandiroh 1, Ganang Adi Sulistyawan 2 1 Pusat Studi Logistik dan Optimisasi Industri (PUSLOGIN), Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPOPULASI DAN SAMPEL. Gambar 1 POPULASI dan SAMPEL
Pengertian Populasi dan Sampel POPULASI DAN SAMPEL Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen dan Manajemen Operasional 2.1.1 Definisi Manajemen Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh umat manusia. Dengan adanya listrik, manusia memperoleh banyak manfaat untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Pengertian mutu atau kualitas akan berlainan bagi setiap orang dan tergantung pada konteksnya. Mutu atau kualitas suatu barang pada umumnya diukur dengan tingkat
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)
PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) Garis Besar Topik : 1. Sejarah Konsep Mutu 2. Mutu Menurut Para Ahli 3. Pengertian Pengendalian Mutu 4. Tujuan dan Manfaat Pengendalian Mutu 5. Prinsip-Prinsip Pengendalian
Lebih terperinciSTATISTIC QUALITY CONTROL (SQC)
#9 STATISTIC QUALITY CONTROL (SQC) Pengertian Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu
Lebih terperinciKUMPULAN TABEL MIL-STD-414
KUMPULAN TABEL MIL-STD-414 Ir. Budi Nurtama, M.Agr. 2005 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor TABLES FOR
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen Produksi Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang menggunakan berbagai jenis barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tentu saja barangbarang
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 TEKNIK SAMPLING METODE PENELITIAN SOSIAL ANDRI HELMI M, SE., MM.
PERTEMUAN 6 TEKNIK SAMPLING METODE PENELITIAN SOSIAL ANDRI HELMI M, SE., MM. Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel 1. Mengurangi kesulitan. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
Lebih terperinci