Oleh. FAIIPlbTAS TEKNOLOGI PERTACIIMI IMSTITUT PERTANIAN BOaOR LYNDA SUZANA F
|
|
- Siska Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 @EMPELAJAR1 SUBSTITUS1 PARSIAB DEDAK PAD! f lbekatut3 TERNADWP TEPURG TEWlGU (Tri*icum vulgare), SEBAGAI SUMBIER DIETARY FIBER DAN NIBSIR, DALAM PEMBOATWN 8811 MANIS DAN BlSKUlT Oleh LYNDA SUZANA F FAIIPlbTAS TEKNOLOGI PERTACIIMI IMSTITUT PERTANIAN BOaOR B O G O R
2 Lynda Suzana. F Mempelajari Substitusi Parsial Dedak Padi (Bekatul) Terhadap Tepung Terigu (Triticum vulaare), sebagai Sumber Dietary Fiber dan Niasin, dalam Pembuatan Roti Manis dan Biskuit. Dibawah bimbingan Daddy Muchtadi ban Ni Luh Puspitasari. Dedak dan bekatul merupakan hasil samping pengolahan padilgabah yang terbentuk dari lapisan luar beras peoah kulit dalam penyosohan, untuk menghasilkan beras putih atau beras kepala. Dalam penggilingan gabah dan penyosohan beras, persentase produk yang dihasilkan adalah beras utuh sekitar 50%, beras pecah 17%, dedak lo%, tepung 3% dan sekam 20%. Rendemen dedak yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: derajat penyosohan, derajat kematangan padi/gabah, kadar air gabah dan jenis alat penyosoh serta penampi. Negara Indonesia sebagai penghasil padilgabah yang cukup banyak, sangat potensial untuk menghasilkan hasil samping pengolahan padi tersebut. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk maka jumlah produksi beras juga ditingkatkan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan pokok tersebut. Akan tetapi, di Indonesia pemanfaatan limbah pertanian tersebut masih sangat terbatas sekali yaitu hanya sebaqai makanan ternak dalam jumlah terbatas dan pernah digunakan sebagai sumber minyak goreng. Padahal dengan kandungan vitamin, serat dan zat gizi lain yang cukup tinggi, tidak mustahil bahwa dedak (bekatul)
3 ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan kesehatan (health food) melalui pengolahan yang benar. Pada penelitian ini pemanfaatan dedak padi (bekatul) ditekankan pada kandungan serat dan niasin yang oukup tinggi dalam pembuatan roti manis dan biskuit dengan cara substitusi sebagian terhadap tepung terigu sebagai bahan utama produkproduk tersebut. Adapun persentase bekatul sebagai pensubstitusi tepung terigu dalam roti manis dan biskuit adalah sebanyak 5, 15 dan 25 persen. Khusus pada produk biskuit ditambahkan pula tepung pisang dengan persentase yang sama dengan bekatul. Perlakuan lain pada roti manis adalah cara pembuatan roti yang digunakan yaitu sponge and dough dan straight dough. Sedangkan pada biskuit juga dilakukan perlakuan penyimpanan selama 0, 2, 4, 6 dan 8 minggu. Hasil analisis sidik ragam terhadap uji kesukaan roti manis dan biskuit menunjukkan bahwa dedak padi (bekatul) berpengaruh nyata terhadap warna, aroma, rasa dan penerimaan umum produk, dimana penerimaan panelis akan cenderung menurun dengan meningkatnya jumlah bekatul dalam produk tersebut. Bahkan dengan tingkat penambahan bekatul lebih dari 25%, produk tidak lagi disukai oleh panelis. Hal ini disebabkan aroma bekatul yang semakin terasa dan memberikan after taste yang kurang menyenangkan (agak pahit). Pada roti manis, cara pembuatan yang memberikan hasil paling baik adalah cara sponge and dough, karena memberikan aroma dan porositas yang lebih baik.
4 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terhadap kadar dietary fiber dan kadar niasin diketahui bahwa dedak padi (bekatul) memberikan pengaruh yang nyata terhadap kenaikan kompenen-komponen tersebut dalam produk yang dihasilkan. Dibandingkan dengan produk kontrol (0% dedak), produk dengan substitusi dedak (bekatul) menunjukkan peningkatan kadar dietary fiber dan niasin secara cukup berarti. Kadar dietary fiber dan niasin dari roti manis kontrol adalah 2.30% dan 1.68 mg/100 g bahan, serta biskuit kontrol adalah 3.61% dan 0.66 mg/100 g bahan. Sedangkan setelah penambahan dedak (bekatul), kandungan zat gizi tersebut mencapai 4.46% dan 2.24 mg/100 g bahan pada roti manis, serta 8.83% dan 2.09 mg/100 g bahan pada biskuit. Selama penyimpanan biskuit, kandungan air biskuit meningkat secara nyata yaitu dari 1-2% pada awal penyimpanan, menjadi 5-6% setelah penyimpanan 8 minggu. Hal ini juga menyebabkan penurunan kerenyahan biskuit. Selama penyimpanan tersebut, kerusakan biskuit ole11 kapang/khamir tidak terjadi karena kadar air yang rendah dan aw yang masih di bawah aw minimum pertumbuhan kapang/khamir. Tingkat pengembangan roti manis tidak berbeda nyata pada substitusi bekatul sampai denganl5%. Dan tingkat pengembangan roti manis ini akan semakin rendah dengan meningkatnya persentase bekatul yang ditambahkan. Sedangkan cara pembuatan yang digunakan memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat pengembangan produk, dimana cara straight dough menghasilkan
5 tingkat pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan cara sponge and dough, tetapi produk memiliki porositas yang kurang halus. Berdasarkan hasil-hasil penilaian organoleptik dan analisis kimia di atas, kemudian dipilih satu perlakuan untuk masing-masing produk yang dianggap paling baik dan selanjutnya dilakukan analisis proksimat. Pemilihan tersebut terutama didasarkan pada penerimaan secara organoleptik yang terbaik dengan penambahan bekatul paling tinggi. Untuk roti dipilih produk dengan perlakuan 15% substitusi bekatul yang dibuat menggunakan metode sponge and dough (A3B1). Sedangkan biskuit dipilih produk dengan perlakuan 15% substitusi bekatul dan 15% substitusi tepung pisang (A2B2). Komposisi kimia roti manis yang terpilih setelah penambahan dedak (bekatul) adalah lcadar abu 2.20%, protein 9.54%, lemak 10.89%, gula 11.70% dan karbohidrat 48.54%. Sedangkan biskuit terpilih mengandung kadar abu 2.17%, prptein 9.16%, lemak 13.28% dan karbohidrat 47.78%.
6 MEMPELAJARI SWSTITUBI PARSIAL DEDAK PAD1 (BEKATUL) TBRHADAP TEPUHG TERIGU (Tliti~Im vullsarg), SEBAGAI SUMBER DIETARY FIBER DAN NIASIN, DALAn PgPlBUATAN ROT1 MAN18 DAN BISKUIT Oleh LYNDA SUZANA F SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIM pada Jurusan TEKUOLOGI PANGAN DAN GIZI, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN DOGOR B O G O R
7 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR MEMPELAJARI SUBSTITUSI PARSIAL DEDAK PADI (BEKATUL) TERHADAP TEPUNG TERIGU (Triticum Vulqare), SEBAGAI SUMBER DIETARY FIBER DAN NIASIN, DALAM PEMBUATAN ROT1 MANIS DAN BISKUIT SKRIPSI Sebaaai salah satu svarat untuk mem~eroleh uelar J SARJANA TEKNOLOGI PERTAN~AN pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Oleh: LYNDA SUZANA F Lahir di Lirik (Riau), 1 Juni 1970 Tanggal lulus: 14 Desember 1992
8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga pen~lis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS dan Ibu Ir. Ni Luh Puspitasari, MSc selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberikan bimbingan hingga terselesainya skripsi ini. 2. Ibu Dr. Ir. Hanny Wijaya, MSc dan Ir. Subarna, yang telah bersedia menjadi dosen penguji skripsi. 3. Bapak Akom, Bapak Latief, Bapak Insan, Bapak Beni, Ibu Desi dan seluruh karyawan Hero Supermarket Cimanggis yang telah bersedia ~rkengizinkan dan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di Hero Supermarket Cimanggis. 4. Ibu Dewi Slamet, Ibu Yeyeh, Ibu Indah dan Ibu Dati yang telah membantu penulis melakukan penelitian di Puslitbang ~izi-~ogor.
9 5. Bapak Faisal, Ibu Titi, Ibu Rizki, Mas Heri dan seluruh karyawan Lab. GMSK, Faperta, SPB yang telah mengizinkan dan membantu penulis melakukan penelitian. 6. Papa, Mama, Mas Toni, Mas Boni dan Silvi tersayang yang telah memberikan bantuan moril maupun materil kepada penulis. 7. Pak Wahid, Pak Basri, Pak Koko, Pak Yogi, Mbak Ning, Mbak Yuni dan Mbak Dista serta seluruh karyawan laboratorium TPG, PAU dan AP4 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian. 8. Andi, Mea, Uut, Andin, Lenah dan sahabat-sahabat tercinta yang juga telah memberikan dorongan semangat dan membantu dalam pelaksanaan penelitian penulis sampai terselesaikannya skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga apa yang telah penulis uraikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, 15 Desember 1992 Penulis
10 DAFTAR I81 KATA PENGANTAR... DAFTAR IS1... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... A. LATAR BELAKANG... B. TVJUAN... I1. TINJAUAN PUSTAKA... A. DEDAK PAD Distribusi dan Potensi Dedak Padi di Indonesia Komposisi Kimia dan Kandungan Zat Gizi Dedak Stabilisasi Dedak... B. TEPUNG TERIGU... C. TEPUNG PISANG... D. BISKUIT DAN ROT1... E. BAHAN BAKU BISKUIT DAN ROT Tepung Terigu... 2 Ragi... 3 Air... 4 Garam... 5 Gula... 6 Lemak... 7 Telur... 8 SUSU... 9 Bahan Tambahan pada Roti Bahan Tambahan pada Biskuit... HAL viii X xiii xv i xvii 1
FORTlFlKASl ZAT BESl PADA MIE KERING YAMG DllBblAT DARl CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUMG SlNGKONG
FORTlFlKASl ZAT BESl PADA MIE KERING YAMG DllBblAT DARl CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUMG SlNGKONG Oleh ENDANG PRANGDIMURTI F 23.1743 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Endang
Lebih terperinciPEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI
PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI Oleh : WAHYU SETIOWATI NPM : 0533010015 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciSKRIPSI PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI TERIGU DALAM PEMBUATAN PRODUK MIE KERING YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG BAYAM
SKRIPSI PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI TERIGU DALAM PEMBUATAN PRODUK MIE KERING YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG BAYAM OLEH NANING HADININGSIH F02495077 1999 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C
PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C34101045 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan utama. Camilan disukai oleh anak-anak dan orang dewasa, yang umumnya dikonsumsi kurang lebih
Lebih terperinciORGANOLElPTDK DAN GIZI COOKIES YANG DISUlZSTITUSI BEKATUL SERTA MENGGUNAKAN PENGEMULSI LESITIN KEDELAI
ORGANOLElPTDK DAN GIZI COOKIES YANG DISUlZSTITUSI BEKATUL SERTA MENGGUNAKAN PENGEMULSI LESITIN KEDELAI Oleh SURUNG DEODATUS PAKPAHAN A28.1758 JURUSAN GLZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekatul adalah hasil samping dari penggilingan padi menjadi beras. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak 60-65%. Sementara bekatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekatul tidak banyak dikenal di masyarakat perkotaan, khususnya anak muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan yang disukai anak-anak (Sardjunani, 2013).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil survey yang dilakukan Kementerian PPN pada pertengahan tahun 2013, masih ditemukan lebih dari 8 juta anak Indonesia mengalami kekurangan gizi. Anak kurang gizi dapat
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) Oleh : Iis Istanti C
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) Oleh : Iis Istanti C34101028 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciSKRIPSI EVALUASI MUTU GIZI DAN INDEKS GLIKEMIK COOKIES DAN DONAT TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSI PARSIAL DENGAN TEPUNG BEKATUL
SKRIPSI EVALUASI MUTU GIZI DAN INDEKS GLIKEMIK COOKIES DAN DONAT TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSI PARSIAL DENGAN TEPUNG BEKATUL Oleh: Indira Saputra F24103088 2008 DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciPEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA
;o PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA Oleh L E N A H F 25.1075 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANlAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR ROGOR PEMBUATAN
Lebih terperinciKOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE
., " r..4 KOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE Oleh KlSMAWAN THEN F 24.0231 1992 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN IPJSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R Kismawan Then. F 24.0231. Komplementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek informasi. Kemudahan dalam mengakses informasi
Lebih terperincilain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan persaingan bebas, industri kecil berbasis pertanian perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian. Seiring dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Berbagai komoditas pertanian memiliki kelayakan yang cukup baik
Lebih terperinciSUPLEMENTASI IKAN PADA NIAKANAN RlNGAN PRODUK EKSTRUSl DENGAN BAHAN DASAR BERAS
S K R I P S I SUPLEMENTASI IKAN PADA NIAKANAN RlNGAN PRODUK EKSTRUSl DENGAN BAHAN DASAR BERAS Oleh YUNI SULISTYOWATI F 27. 0105 1995 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B 0 G 0 R Yuni
Lebih terperinciSUPLEMENTASI IKAN PADA NIAKANAN RlNGAN PRODUK EKSTRUSl DENGAN BAHAN DASAR BERAS
S K R I P S I SUPLEMENTASI IKAN PADA NIAKANAN RlNGAN PRODUK EKSTRUSl DENGAN BAHAN DASAR BERAS Oleh YUNI SULISTYOWATI F 27. 0105 1995 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B 0 G 0 R Yuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami berbagai tanaman komoditas pangan sehingga dapat menghasilkan bermacammacam produk pangan.
Lebih terperinciSKRIPSI. PENINGKATAN KUALITAS CRACKERS DENGAN KOMBINASI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG WALUH (Cucurbita moschata Durch)
SKRIPSI PENINGKATAN KUALITAS CRACKERS DENGAN KOMBINASI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG WALUH (Cucurbita moschata Durch) Disusun oleh: Chyntia Octaviani NPM : 080801045 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,
Lebih terperinciPERUBAHAN MUTU YOGHURT OENGAN PENAMBAHAN BUAH-BUAHAN SELAMA PNYIMPANAN DINGIN
PERUBAHAN MUTU YOGHURT OENGAN PENAMBAHAN BUAH-BUAHAN SELAMA PNYIMPANAN DINGIN.,. \ Oleh L U K Y F 28. 1024 1 9 9 6 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERT ANIAN BOGOR BOG 0 R Luky. F 28.1024. PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI
PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI Oleh : I MADE DWI CAHYADI PUTRA NIM : 1011105030 JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biskuit crackers merupakan makanan kecil ringan yang sudah. memasyarakat dan banyak dijumpai di pasaran. Hal ini setidaknya dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biskuit crackers merupakan makanan kecil ringan yang sudah memasyarakat dan banyak dijumpai di pasaran. Hal ini setidaknya dapat dibuktikan dengan tersedianya biskuit
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekatul Bekatul merupakan hasil samping penggilingan gabah yang berasal dari berbagai varietas padi. Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir, termasuk sebagian kecil endosperm
Lebih terperinci3.1. Produk Biskuit Brokoli dan Jambu Biji Fresh dan Bubuk B1 B2 B3 B4
3. HASIL PENELITIAN 3.1. Produk Biskuit Brokoli dan Jambu Biji Fresh dan Bubuk B1 B2 B3 B4 Gambar 2. Biskuit B1 dengan penambahan brokoli dan jambu biji fresh, dan konsentrasi tepung bekatul 3,5%; B2 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pasar saat ini adalah berbentuk flake. Sereal dalam bentuk flake dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup menuntut semua serba cepat dan praktis, tidak terkecuali makanan, sehingga permintaan akan sereal sarapan yang praktis dan bergizi semakin meningkat.
Lebih terperinciPEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:
PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH: NEZLY NURLIA PUTRI No. BP 07117037 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pecan, 10% bekatul, 3% menir atau tepung dan 20% sekam (Labib, 1997).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penggilingan padi akan menghasilkan 50% beras utuh, 17% beras pecan, 10% bekatul, 3% menir atau tepung dan 20% sekam (Labib, 1997). Dengan nilai konversi mencapai
Lebih terperinciSKRIPSI. KUALITAS MI BASAH DENGAN KOMBINASI EDAMAME (Glycine max (L.) Merrill) DAN BEKATUL BERAS MERAH. Disusun oleh: Cellica Riyanto NPM:
SKRIPSI KUALITAS MI BASAH DENGAN KOMBINASI EDAMAME (Glycine max (L.) Merrill) DAN BEKATUL BERAS MERAH Disusun oleh: Cellica Riyanto NPM: 100801132 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
Lebih terperincimi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mi bukan merupakan makanan asli budaya Indonesia. Meskipun masih banyak jenis bahan makanan lain yang dapat memenuhi karbohidrat bagi tubuh manusia selain beras, tepung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris sangat kaya tanaman pangan yang tersebar dari Sabang dari Merauke dengan bermacam-macam jenis pangan khas bagi daerah masing-masing.
Lebih terperinciUJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI
UJI GLUKOSA DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DARI PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN BEKATUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun oleh: ANTRI
Lebih terperinciSKRIPSI KUALITAS BISKUIT KERAS DENGAN KOMBINASI TEPUNG AMPAS TAHU DAN BEKATUL BERAS MERAH. Disusun Oleh : Ivan Gaviota Fridata NPM :
SKRIPSI KUALITAS BISKUIT KERAS DENGAN KOMBINASI TEPUNG AMPAS TAHU DAN BEKATUL BERAS MERAH Disusun Oleh : Ivan Gaviota Fridata NPM : 100801123 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI, PROGRAM
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH PROPORSI TEPUNG SUKUN TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA DAN OAGANOLEPTIK "BISKUIT MANIS" SKRIPSI 0 LE H :
KAJIAN PENGARUH PROPORSI TEPUNG SUKUN TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA DAN OAGANOLEPTIK "BISKUIT MANIS" SKRIPSI 0 LE H : Maria Erestiana Dewi (6103011041) I No. INDUK i T
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan meliputi pembuatan tepung jerami nangka, analisis sifat fisik dan kimia tepung jerami nangka, serta pembuatan dan formulasi cookies dari
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS
PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
vii DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi
Lebih terperinciKLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang.
KLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang. DAN LAlU PENVERAPANNVA DB UDARA 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN CNSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R Andhika Indra. F
Lebih terperinciKLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang.
KLI persembahkan untirk Papa, Mama, Maria, Adik-adikku dan Lakshmi yang tersayang. DAN LAlU PENVERAPANNVA DB UDARA 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN CNSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R Andhika Indra. F
Lebih terperinciSKRIPSI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEPUNG BEKATUL SERTA OPTIMASI FORMULA DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN CAMPURAN SUSU SKIM DAN TEPUNG BEKATUL
SKRIPSI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEPUNG BEKATUL SERTA OPTIMASI FORMULA DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN CAMPURAN SUSU SKIM DAN TEPUNG BEKATUL Oleh : JANATHAN F 24103062 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian.
Lebih terperinciSKRIPSI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG KACANG METE (Annacardium occidentale L.) DAN TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot esculenta)
SKRIPSI KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG KACANG METE (Annacardium occidentale L.) DAN TEPUNG KULIT SINGKONG (Manihot esculenta) Disusun oleh: Vincentius Yafet Winata NPM : 110801205 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara lain serealia, palmae, umbi-umbian yang tumbuh subur di hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi ketersediaan pangan lokal di Indonesia sangat melimpah antara lain serealia, palmae, umbi-umbian yang tumbuh subur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KUALITAS NATA DARI BAHAN BEKATUL (NATA DE KATUL) DENGAN STARTER BAKTERI Acetobacter xylinum SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidian Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciOPTIMASI PROSES PENGERINGAN GRITS JAGUNG DAN SANTAN SEBAGAI BAHAN BAKU BASSANG INSTAN, MAKANAN TRADISIONAL MAKASSAR HERNAWATY HUSAIN
OPTIMASI PROSES PENGERINGAN GRITS JAGUNG DAN SANTAN SEBAGAI BAHAN BAKU BASSANG INSTAN, MAKANAN TRADISIONAL MAKASSAR HERNAWATY HUSAIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 i PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada umumnya proses penggilingan padi secara komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak atau bekatul, yang selama ini sering
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN Disusun Oleh: FERAWATI I 8311017 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA TERIMA CHICKEN NUGGET SKRIPSI. Oleh MARGI KUSUMANINGRUM
PENGARUH BERBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA TERIMA CHICKEN NUGGET SKRIPSI Oleh MARGI KUSUMANINGRUM FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO S E M A R A N G
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROSES PENGOLAHAN BERAS PRATANAK Gabah yang diperoleh dari petani masih bercampur dengan jerami kering, gabah hampa dan kotoran lainnya sehingga perlu dilakukan pembersihan.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)
Lebih terperinciPEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA
PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA Oleh TETTY HERTA DOLOKSARIBU F02497905 2000 FAKII1,TAS TEKNOL,OGJ PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR TETTY HERTA DOLOKSARIBU.
Lebih terperinciSKRIPSI. PENGARUH KOMBINASI TEPUNG IKAN SIDAT (Anguilla marmorata(q.) Gaimard.) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KUALITAS BISCUIT CRACKERS
SKRIPSI PENGARUH KOMBINASI TEPUNG IKAN SIDAT (Anguilla marmorata(q.) Gaimard.) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KUALITAS BISCUIT CRACKERS Disusun oleh : Eurika Tarau NPM : 060801011 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciMETODE. Bahan dan Alat
22 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan September sampai November 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Makanan serta Laboratorium
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DIET YANG MENGANDUNG CRACKERS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG ASIA SEBAGAI SUMBER. Oleh : ESTHER YUNIANTI
PENGARUH PEMBERIAN DIET YANG MENGANDUNG CRACKERS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG ASIA SEBAGAI SUMBER SERAT MAKANAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN BERAT BADAN TIKUS Oleh : ESTHER YUNIANTI A. 301434 JURUSAN GIZI
Lebih terperinciPEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA
PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA Oleh TETTY HERTA DOLOKSARIBU F02497905 2000 FAKII1,TAS TEKNOL,OGJ PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR TETTY HERTA DOLOKSARIBU.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), legum (polong-polongan) dan umbi-umbian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu produk pangan kesehatan yang muncul di pasaran adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan trend global, saat ini banyak produk pangan yang berlabel kesehatan. Salah satu produk pangan kesehatan yang muncul di pasaran adalah makanan yang mengandung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pembuatan roti pada umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Roti bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, akan tetapi sering dikonsumsi sebagai
Lebih terperinciPEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR. Oleh : Ismiwarti C
PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR Oleh : Ismiwarti C34101018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 RINGKASAN
Lebih terperinciDARi BATAWG YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA
DARi BATAWG..- YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA Oleh FlRNA VARlNA F 23 0033 1990 FAKULTAS TEKNOLOGI INSTITUT PERTANIAN B O G O R PERTANIAN BOGOR Firna Varina. F 23 0033. Pembuatan Gula Semut dari Batang
Lebih terperinciDARi BATAWG YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA
DARi BATAWG..- YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA Oleh FlRNA VARlNA F 23 0033 1990 FAKULTAS TEKNOLOGI INSTITUT PERTANIAN B O G O R PERTANIAN BOGOR Firna Varina. F 23 0033. Pembuatan Gula Semut dari Batang
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN
INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung dituntut harus selalu ambil bagian dan tanggap dalam mendukung
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch.)
PEMBUATAN DAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch.) SKRIPSI Oleh : VANTY IRIANI RIPI 0931310025 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TERHADAP COOKIES BEKATUL. Oleh : Nataliningsih
ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TERHADAP COOKIES BEKATUL Oleh : Nataliningsih Abstrak Vitamin B1 merupakan unsur sekelumit yang essensial dibutuhkan oleh tubuh manusia karena mempunyai fungsi
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PERBEDAAN KUALITAS EGG ROLL TEPUNG BIJI KELUWIH DAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN PERBANDINGAN BERBEDA SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. KUALITAS CRACKERS DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN SUBTITUSI PATI BATANG AREN (Arenga pinnata Merr.)
SKRIPSI KUALITAS CRACKERS DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN SUBTITUSI PATI BATANG AREN (Arenga pinnata Merr.) Disusun oleh: Marina Sartika NPM : 080801051 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciPerlakuan ph yang semakin tinggi memberikan nilai kadar air yang semakin tinggi. Kadar abu semakin tinggi dengan semakin tingginya ph.
ENDAH TRIHASTUTI DEWAYANTI. F 27.1008. Pengaruh ph dan ~ombinasi Jenis Bahan Pengisi dalam Pembuatan Bubuk bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Pengering Drum. Di bawah bimbingan C. Hanny Wijaya....
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DAN VARIASI PENAMBAHAN LESITIN TERHADAP MUTU ROTI TAWAR. Disusun oleh: Galing Krisna Putra NPM :
SKRIPSI PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DAN VARIASI PENAMBAHAN LESITIN TERHADAP MUTU ROTI TAWAR Disusun oleh: Galing Krisna Putra NPM : 040800941 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... ii iii v RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya murah dan cara pengolahan
Lebih terperinciPEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI
PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (Kajian Substitusi Tepung Kulit Pisang Kepok Pada Tepung Terigu Dan Penambahan Telur) SKRIPSI Oleh : Fery Rois NPM : 0633010039 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam
Lebih terperinciSKRIPSI. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) dan TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN SUSU KAMBING
SKRIPSI KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) dan TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN SUSU KAMBING Disusum Oleh : Stefani Eka Aprilia NPM : 110801200 UNIVERSITAS ATMA
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM
EFEKTIFITAS GLISEROL MONOSTEARAT (GMS) TERHADAP MUTU DONAT LABU KUNING SKRIPSI Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM. 0333010021 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKupersembahkan untuk Ayah dan Bunda tercirrta, Mas Eko, Mbak Wati, Mbak Yuni dart Heni yang sangat kusayangi da~z yang merryaynrzgik~c
"Dan di bunti ini terdapat bagiarz-bagian yarzg berdanzpitzgan, dun kebun-kebun anggur, tarramart-tananzaiz dan polzon kurnza yarzg bercabattg dun yang tidak bercabalzg, disirairzi dengaiz air yang sairca.
Lebih terperinciKupersembahkan untuk Ayah dan Bunda tercirrta, Mas Eko, Mbak Wati, Mbak Yuni dart Heni yang sangat kusayangi da~z yang merryaynrzgik~c
"Dan di bunti ini terdapat bagiarz-bagian yarzg berdanzpitzgan, dun kebun-kebun anggur, tarramart-tananzaiz dan polzon kurnza yarzg bercabattg dun yang tidak bercabalzg, disirairzi dengaiz air yang sairca.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT KUE KEMBANG LOYANG
Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 PENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT KUE KEMBANG LOYANG M. Husni Thamrin, Irma Eva Yani, Marni Handayani (Politeknik
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pisang ( Musa paradisiaca L) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya
Lebih terperinciBISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT
KARYA ILMIAH BISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Nama : Asmorojati Kridatmaja NIM : 10.11.3641 Kelas : SI-TI 2B SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciPEMANFAATAN BEKATUL DAN AMPAS WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN COOKIES. THE USED OF BRAND AND CARROT WASTE (Daucus carota) IN COOKIES MADE
PEMANFAATAN BEKATUL DAN AMPAS WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN COOKIES THE USED OF BRAND AND CARROT WASTE (Daucus carota) IN COOKIES MADE Ir. Linda Kurniawati, MS. *) *) Staf Pengajar Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alternatif (Suryana dan Purwoto, 1996). dan serat. Bentuk buah sukun padat dan sering disebut sebagai Bread fruit.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki ketergantungan terhadap sumber karbohidrat berupa beras dan terigu yang tinggi. Kebutuhan bahan pangan pokok yang terus meningkat tentu harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya
Lebih terperinciPROFIL PT CARMELITHA LESTARI
PROFIL PT CARMELITHA LESTARI Jl. Raya Dramaga Km.8, Taman Dramaga Hijau, Blok I No.9, Dramaga Bogor 16680 Telp. (0251) 8622090, email: carmelitha_lestari@yahoo.com PROFIL PT CARMELITHA LESTARI Sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Singkong (Manihot utillisima) merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis
Lebih terperinciJurnal Pangan dan Gizi Vol 01 No. 02 Tahun 2010
PENGARUH PENAMBAHAN BEKATUL TERHADAP KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK BISKUIT (The Influence of Addition of Rice Bran to Protein Consentration and Organoleptic Characteristic) Mita Wulandari dan Erma
Lebih terperincidera jat sosoh beras dengan piringan war- 5tandat-s Diba,.+ah bimbingan Dedi Fardiaz dan (mton *~'i~'"ton~-
Suparno Djasmin. F 19.1564. pengembangan metoda analisa dera jat sosoh beras dengan piringan war- 5tandat-s Diba,.+ah bimbingan Dedi Fardiaz dan (mton *~'i~'"ton~- ke empat parameter tersebut lebih besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Snack telah menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Hampir seluruh masyarakat di dunia mengonsumsi snack karena kepraktisan dan kebutuhan
Lebih terperinciSKRIPSI. KUALITAS KERUPUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus Burch) DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) PADA TEPUNG TAPIOKA
SKRIPSI KUALITAS KERUPUK IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus Burch) DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita maxima Duch) PADA TEPUNG TAPIOKA Disusun Oleh: Yunita Kusumaningtyas NPM: 050800980 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah (7-9 tahun) merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisang merupakan buah-buahan dengan jenis yang banyak di Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok dan masih banyak lagi. Menurut Kementrian
Lebih terperinciSKRIPSI KAJIAN PEMBUATAN SARI BUAH, JAM DAN JELLY. DARI BUAH KEMANG (Mallgifera caesia) Oleh: LINDAWATI F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
SKRIPSI KAJIAN PEMBUATAN SARI BUAH, JAM DAN JELLY DARI BUAH KEMANG (Mallgifera caesia) Oleh: LINDAWATI tv F 30.0580 1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Lindawati. F 30.0580.
Lebih terperinciSKRIPSI KAJIAN PEMBUATAN SARI BUAH, JAM DAN JELLY. DARI BUAH KEMANG (Mallgifera caesia) Oleh: LINDAWATI F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
SKRIPSI KAJIAN PEMBUATAN SARI BUAH, JAM DAN JELLY DARI BUAH KEMANG (Mallgifera caesia) Oleh: LINDAWATI tv F 30.0580 1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Lindawati. F 30.0580.
Lebih terperinciSKRIPSI. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG TERIGU, PATI BATANG AREN (Arenga pinnata) DAN TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa paradisiaca)
SKRIPSI KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG TERIGU, PATI BATANG AREN (Arenga pinnata) DAN TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa paradisiaca) Disusun oleh : Florentia Shella Ariantya 110801214 UNIVERSITAS ATMA
Lebih terperinciMETODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal
METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Organoleptik, dan Laboratorium Analisis Kimia Pangan Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan sebagai komponen strategis dalam pembangunan nasional. Undang-undang
Lebih terperinci