ISBN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISBN"

Transkripsi

1 ISBN Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika NMPM 6 Strategi

2 ISBN PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS RISET CIREBON, 6 FEBRUARI 2016 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika NMPM 6 Strategi

3 ISBN Tim Prosiding Seminar Nasional Matematika Pendidikan Matematika Tim Reviewer : Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd Cita Dwi Rosita, M.Pd Anggita Maharani, M.Pd Tonah, M.Si Ika Wahyuni, S.Si., M.Pd Ferry Ferdianto, ST., M.Pd Wahyu Hartono, M.Si Laelasari, M.Pd M. Subali Noto, S.Si.. M.Pd Toto Subroto, S.Si., M.Pd M. Dadan Sundawan, M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Surya Amami P., M.Si., Editor : Toto Subroto, S.Si., M.Pd Fahrudin Muhtarulloh, S.Si., M.Sc Tri Nopriana, M.Pd Sri Asnawati, M.Pd Penyunting: Toto Subroto, S.Si., M.Pd ISBN: Link: Penerbit: FKIP Unswagati Press Redaksi: Jl. Perjuangan No 1 Cirebon Kampus 2 Unswagati Cirebon Telp. (0231) Fax (0231) fkipunswagatipress@unswagati.ac.id Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dengan bentuk dan cara apapun tanpa ijin penerbit Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Mate atika NMPM 6 Strategi

4 ISBN i Sambutan Ketua Panitia Assalamu alaikum Wr.Wb. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati telah dilaksanakan pada tanggal 6 Februari Seminar tersebut ditindaklanjuti dengan menerbitkan prosiding sebagai bukti otentik telah berlangsungnya komunikasi dan sharing gagasan ilmiah dari berbagai kalangan yang bersifat nasional. Prosiding ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat bagi semua insan pendidikan khususnya yang berkiprah dalam pengembangan profesi. Tema Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset sangat tepat dipilih untuk memberikan sumbangan dalam peningkatan kompetensi pada pengembangan profesi sebagai peneliti, dosen, dan guru serta profesi lainnya. Ketua Panitia menyampaikan penghargaan kepada para pembicara utama, pemakalah, peserta, dan panitia Seminar Nasional Matematika 2016 yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan seminar ini sangat penting diadakan selain untuk pengembangan pribadi dan institusi sekaligus juga untuk menjalin komunikasi ilmiah antar peneliti, dosen, guru, dan praktisi pendidikan dalam rangka memperbaiki pendidikan khususnya serta kemajuan bangsa pada umumnya. Akhirnya saya berharap semoga dengan terbitnya prosiding ini dapat bermanfaat dalam rangka membangun insan profesional berkarakter kuat dan cerdas. Amin. Sebagai akhir kata Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamu alaikum Wr. Wb. Ketua Panitia Seminar Nasional Dr. H. Ena Suhena Praja, M.Pd NIP Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

5 ISBN ii DAFTAR ISI Sambutan Ketua Panitia i Daftar Isi ii Kode Nama Judul Hal. P1 Didi Suryadi Didactical Design Research (DDR): Upaya Membangun Kemandirian Berpikir Melalui Penelitian Pembelajaran 1 P2 Widodo Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis Riset Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika P3 A.K Uswatun Hasanah Problematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Alternatif Penyelesaian Pada PembelajaranMatematika P4 Dedek Kustiawati Pembelajaran Aljabar Linear Berbantuan Perangkat Lunak Software Algeberator P5 Abdul Muin 1), Damayanti 2) Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep MatematikaSiswa Melalui Teknik Scaffolding 61 P6 P7 Ika Wahyuni 1), Ade Tia Ariyani 2) Ena Suhena Praja Efektifitas Model Pembelajaran Scramble Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Motivasi Dan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMA Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran Matematika P8 Georgina Maria Tinungki Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assested Individualization Untuk Meningkatkan Self Proficiency Mahasiswa P9 Abdul Mujib Pengembangan Kemampuan Pembuktian DalamMatematika Diskrit Menggunakan Pengajaran Berbasis DNR Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

6 ISBN P10 Adang Effendi Pembelajaran Matematika Dengan Model QuantumUntuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama P11 Abdul Rofik Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Contextual Teacing And Learning Dengan Media E-Learning Materi Dimensi Tiga iii P12 Agusmanto J.B. Hutauruk Pendekatan Metakognitif Dalam PembelajaranMatematika 176 P13 Alit Kartiwa Kajian Model Persamaan Diferensial Konservasi Aliran Terbuka Pada Suatu Sungai P14 Anugrahita Problematika Penerapan Model Pembelajaran Yusi Awari Snowball Throwing dan Alternatif Penyelesaian pada Pembelajaran Matematika P15 Andi Kurniawan 1), Dechi Yulpratiwi 2) Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun : Aplikasi Regresi Data Panel P16 Alit Kartiwa Kajian Skema Diferensial Beda Hingga pada Pemodelan Aliran Sungai P17 Asep Sujana 1), Ika Meika 2) Penerapan Model Pembelajaran PBL untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika P18 Andri Suryana Implementasi Pembelajaran Model Pace Untuk Meningkatkan Self-Renewal Capacity Mahasiswa P19 Bety Kurikulum 2013 Dan Pendidikan Karakter Miliyawati TerintegrasiDalam Pembelajaran Matematika P20 Muchamad Profil Kemampuan Penalaran, Spasial Dan Subali Noto 1), Koneksi Matematis Mahasiswa Calon Guru Surya Amami Pramudiya 2) Matematika, Dina Pratiwi, D.S 3) Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

7 ISBN P21 Armanila Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa Dengan Model Pembelajaran Pogil P22 Arwanto Explorasi Nilai-Nilai Etnomatematika Untuk Menemukan Nilai Filosofi Dan Pesan Moralitas Dalam Kebudayaan Cirebon P23 P24 Bagus Ardi Saputro 1) Lukman Harun 2) Beni Yusepa, G.P Studi Etnomathematics Dalam Pertanian Masyarakat Brebes Analisis Perbandingan Kurikulum Pendidikan Indonesia Dan Inggris Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Matematika iv P25 Benny Anggara Pengembangan Pembelajaran Matematika Melalui Eksplorasi Etnomatematika Pada Ragam Hias Batik Trusmi Cirebon 366 P26 P27 P28 Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa Chatarina Febriyanti ¹ ), Ari Irawan ² ), Dan Luh Putu Widya Andyani³ ) Dana Arif Lukmana Pengukuran Efisiensi Kognitif Matematis Di Perguruan Tinggi Peran Kemampuan Awal Dan Karakter Siswa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Penerapan Discovery Learning Berbantuan Koin Berwarna Dan Dadu Untuk Memahamkan Konsep Peluang Pada Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang P29 Toto Subroto 1, M. Dadan Sundawan 2 Pengaruh Pendekatan Modifikasi-APOS terhadap Kemampuan si Matematis dalam Mata Kuliah Struktur Aljabar Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

8 ISBN P30 Dede Trie Kurniawan, Tarmidzi Analisis Gaya Belajar (Learning Styles) Dan Profil Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) Mahasiswa Calon Guru Matematika FKIP Unswagati Cirebon P31 Deni Rosdian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Role Playing Bernuansa Pendidikan Karakter Pada Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa v P32 P33 P34 P35 Igo Samuel Leton Mohamad Riyadi Fahrudin Muhtarulloh 1), Wahyu Hartono 2), Fuad Nasir 3) Deti Ahmatika Profil Kemampuan Koneksi Matematis Berdasarkan Perspektif Gender Pada Siswa Kelas VIII Tuna Runggu Sekolah Luar Biasa Trigonometri Dasar Pada Permasalahan Ruang Parkir Integrasi Numerik Kuadratur Gauss-Legendre Dan Aplikasinya Peningkatan Kemampuan Self ConfidenceSiswa Melalui Resources-Based Learning (RBL) Dengan Pendekatan Scientific P36 P37 P38 Anggita Maharani Dian Cahyawati S. Diar Veni Rahayu Profil Kemampuan Berfikir Logis Dan KomunikasiMatematis Siswa SMK Di Kabupaten Cirebon Analisis Korelasi Faktor-Faktor Yang Berkaitan Dengan Penghasilan Perajin Tenun Songket Pembelajaran Pelangi Matematika Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kapita Selekta Matematika SD P39 Eva Tri Wahyuni Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMK 546 Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

9 ISBN vi P40 Faizal Ananda Tohara Al Ghazali Penerapan Strategi PembelajaranProblem Posing Dengan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII F SMPN 1 Bulakamba Tahun 2013/ P41 Hasan Hamid Evaluasi Bagian Formal-Rhetorical Dan Problem-Centered Dari Bukti Matematis P42 Hetty Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Patmawati Matematis Peserta Didik Antara Yang Menggunakan Model Discovery Learning Dan Problem Based Learning P43 Hj. Epon Nur aeni L 1), Muhammad Rijal Wahid Muharram 2) Desain Didaktis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Balok Dan Kubus Di Kelas IV Sekolah Dasar P44 Ida Nuraida Analisis Kurikulum Matematika Sekolah Menengah Indonesia Dan Singapura Kaitannya Dengan Kompetensi Guru Matematika P45 In In Supianti Self Regulated Learning Mahasiswa Pendidikan Matematika P46 Imam Penerapan Analisa Time Series Terhadap Nilai Nulhakim 1), Pattahuddin 2), Matematika Di SMAN 3 Cimahi Kamaruddin 3) P47 Inri Rahmawati P48 Setiyani 1), Anggita Maharani 2),Nu rulikhsan Karimah 3) P49 Imam Nulhakim 1), Oki Neswan 2) Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Model Silver Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa Tingkat1 Pada Perkuliahan Statistika Dasar Di FKIP Unswagati Cirebon Masalah Billiar Al HassanUntuk Jajaran Genjang 678 Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

10 ISBN vii P50 P51 Herri Sulaeman 1), Dian Permana Putri 2) Jero Budi Darmayasa Kajian Model Eksponensial dan Logistik dengan Contoh Aplikasinya pada Pertumbuhan Populasi Bakteri Pantoea Agglomerans di Medium Luria Bertani Cair Sistem Batch Culture Ethnomathematics Sebagai Salah Satu Landasan Pedagogik Pembelajaran Matematika Di Bali P52 P53 P54 Joko Soebagyo Muhammad Wakhid Musthofa Kadir 1) Dan Shifa Fauziah 2) Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara SiswaYang Belajar Dengan Pemanfaatan WKA Menggunakan Strategi Scaffolding dengan Siswa Yang Belajar Menggunakan Pembelajaran Konvensionaldi SMA Negeri Jakarta Utara Permainan Dinamis Linear Kuadratik Berkendala Lunak Berjumlah Nol Lingkar Terbuka Sistem Deskriptor Dengan Kendali Tetap Untuk Pemain Pertama Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis Melalui Pendekatan Matematika Realistik P55 Khairunnisa Quantum Learning Dalam Pembelajaran Matematika P56 Muhammad Belajar Matematika Yang Menyenangkan Win Afgani Melalui Aplikasi Permainan Android P57 Mega Nur Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia Terbaik, Prabawati Kenapa? P58 P59 Muhammad Prayito Nandang Arif Saefuloh Pemecahan Masalah Pada Pembelajaran GeometriKelas 7 SMP Alat Peraga Simulasi Banjir Pada Pembelajaran Volume Bangun Ruang P60 Nia Kania Penggunaan Alat Peraga Sebagai Upaya Meningkatkan Pembelajaran Matematika Pada Konsep Bilangan Bulat Bagi Calon Guru Sekolah Dasar 828 Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

11 ISBN P61 Nidaul Hidayah Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Kemampuan Penalaran Statistis Mahasiswa Olahraga P62 Nita Delima Pengaruh Konsep Diri Matematik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa P63 Nursyamsi Pembelajaran Hitung Volume Benda Putar Berbantuan Geogebra P64 Nurul Saila Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Perkuliahan Matematika Materi Ukuran Gejala Pusat Dan Ukuran Letak P65 Rafiq Zulkarnaen Kemampuan Pemodelan Matematis Dalam Kurikulum Matematika Di Jerman Dan Singapura P66 Sri Asnawati PengaruhPenggunaan Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang P67 Ratna Dewi Lestyorini Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis Siswa Smk Melalui Pembelajaran BerbasisMasalah P68 Ratna Rustina Efektifitas Penggunan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Mahasiswa P69 P70 P71 Retna Ayuningrum Ria Noviana Agus Rina Oktaviyanthi 1), Ria Noviana Agus 2), Yani Supriani 3) Proses Berpikir Siswa Cerdas Istimewa (Gifted Talented) Dalam Memecahkan Permasalahan Matematika Aplikasi Metode Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Maple Dalam Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Pada Materi Limit Fungsi Identifikasi Functional Skills Mathematics Mahasiswa Teknik Informatika Dalam Proses Pemecahan Masalah viii Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

12 ISBN P72 Runisah 1), Tatang Herman 2), Jarnawi Afgani Dahlan 3) P73 Siska Firmasari 1), Neneng Aminah 2) Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Melalui Model Learning Cycle 5E Dengan Teknik Metakognitif Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematis Pada Perkuliahan Teori Bilangan Menggunakan Teknik Superitem P74 Via Yustitia Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pemalang P75 Nurmuludin Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Dan Beliefs Matematis Siswa SMP P76 P77 Sandha Soemantri 1), Toto Nusantara 2), Abdul Qohar 3) Wahyu Ridlo Purwanto Defragmenting Struktur Berpikir Siswa Impulsif Pada Masalah Geometri Bangun Ruang Efektivitas Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions Dan Index Card Match Dengan Media Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2014/2015 P78 Sumarni Uji Coba Bahan Ajar Geometri Transformasi Berbantuan Software Geogebra Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Kuningan P79 Syafi i Pembelajaran Matematika Geometri Dengan Konstruktivisme Student Active Learning (KSAL) Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Proses Belajar Siswa ix Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

13 ISBN x P80 Syaiful Bakhri 1), Orthio Rizki Pratama 2), Agustin Ernawati 3) Polr imatika: Media Pembelajaran Inovatif Dalam Meningkatkan Kemampuan Hitung Dasar P81 Syamsuri Skema Berpikir Mahasiswa Dalam Mengonstruksi Bukti Formal Matematis Menggunakan Cognitive Mapping P82 P83 Mohammad Dadan Sundawan Trusti Hapsari 1), Tatang Herman 2) Tatang Supriatna Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis 1077 Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Karakteristik Pembelajaran Matematika Di Cina 1092 P84 Analisis Sistem Pendidikan Australia Dan Indonesia P85 Laelasari Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika P86 Titi Rohaeti Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Sistematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP P87 P88 P89 Tohir Zainuri 1), Abdur Rahman As ari 2), I Made Sulandra 3) Usep Sholahudin Wahyu Ridlo Purwanto Analisis Kemampuan Siswa dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah- Langkah Polya Pengajaran Limit Suatu Fungsi dengan Menggunakan Perangkat Lunak Mathematica Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau Dari Perspektif Gender Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

14 ISBN P90 Wahyudin 1, Didik Abidin 2 P91 P92 P93 Wati Susilawati Yulyanti Harisman Yusfita Yusuf 1), Wangsih Setiawati 2) Pertumbuhan Ekonomi Dan Perdagangan Luar Negeri Indonesia Di Kawasan Asean: Analisis Menggunakan Metode Error Correction Mechanism(ECM) Analisis Kurikulum Dan System Pendidikan Matematika Di Korea Selatan Menilik Cara Pembelajaran Matematika Di Slb Letera Bunda Kota SolokDengan Objek Cacat Tunagrahita Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan Metode Permainan Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa xi P94 Zetriuslita Profil Kemampuan Disposisi Matematis Mahasiswa Berdasarkan Level Akademik 1250 P95 Cita Dwi Rosita Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Argumentasi Dan Representasi Matematis Pada Mata Kuliah Teori Bilangan 1265 P96 Wahid Umar Strategi Pemecahan Masalah Versi George Polya Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Matematika P97 Yani Supriani Meningkatkan Kemandirian Belajar Menggunakan Multimedia Interaktif P98 Yanti Mulyanti 1), Hamidah Suryani Lukman 2) P99 Sukono 1), Endang Soeryana 2), Sudradjat Supian 3) Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis IslamiPada Kapita Selekta Matematika I Model Matematika Ekonomi Dalam Perencanaan Sistem Pencicilan Berkala Suatu Hutang Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

15 ISBN P100 Endang Soeryana Hasbullah 1, Nur Fadhlina Bt Abdul Halim 2, Sukono 3, Endang Rusyaman 4 Toleransi Risiko Pada Model Optimisasi Portofolio Investasi Markowitz P101 Yatha Yuni Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Intuisi Matematis Melalui Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Open Ended (Hasil Kajian) xii P102 Rostina Sundayana Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Dalam Pelajaran Matematika 1379 P103 Cita Dwi Rosita 1), Tri Nopriana 2) Analisis Tingkat Berpikir Geometri Dan Tingkat Berpikir Logis Serta Disposisi Berpikir Kritis Mahasiswa 1397 P104 Fuad Nasir Metode Pengajaran Metode Numerik Dengan Berbantuan Program Komputer 1409 Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6Februari 2016

16 1 ISBN DIDACTICAL DESIGN RESEARCH (DDR): UPAYA MEMBANGUN KEMANDIRIAN BERPIKIR MELALUI PENELITIAN PEMBELAJARAN Didi Suryadi Universitas Pendidikan Indonesia P1 Disadari atau tidak, pembelajaran merupakan peristiwa transfer pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Peristiwa transfer tersebut terjadi secara turun temurun sehingga membentuk suatu sistem keyakinan pendidik, bahwa pengetahuan yang diajarkan tersebut sepertinya bersifat permanen. Peran seorang pendidik seolah hanya sebagai pengajar yang menjadi perantara proses pewarisan pengetahuan. Dalam pembelajaran matematika misalnya, persiapan seorang guru biasanya mengacu pada dokumen bahan ajar yang tersedia berupa buku paket atau buku-buku referensi. Proses serta alur berpikir yang termuat dalam materi ajar tersebut, baik berupa uraian konsep maupun contoh soal dan solusinya, menjadi acuan utama untuk disajikan kembali di kelas. Sulit dipungkiri bahwa pada peristiwa tersebut terjadi proses imitasi pemikiran tentang matematika yang dilakukan oleh guru dan juga peserta didik. Gambaran di atas, menunjukkan adanya permasalahan mendasar dalam proses pendidikan yang berlangsung saat ini. Jika kemandirian menjadi kata kunci dalam pendidikan, dan mendorong generasi muda menjadi pribadi mandiri adalah salah satu tujuan penting pendidikan, maka kemandirian pendidik merupakan sebuah keniscayaan dalam proses pendidikan. Bagaimana mungkin seorang pendidik yang cenderung imitatif dalam berpikir mengenai bahan ajar, dapat memandirikan proses berpikir peserta didiknya. Jika proses pendidikan yang berlangsung saat ini dominan seperti ini, maka dapat dipahami jika masyarakat bangsa ini cenderung bersifat konsumtif dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam kaitannya dengan pengetahuan. Permasalahan mendasar tersebut tentu harus menjadi perhatian banyak pihak, termasuk penulis sendiri. Awal tahun 2000, sejak penulis berkesempatan mengkaji pembelajaran matematika di Jepangdan secara bersamaan juga mulai tertarik pemikiran tentang teori situasi didaktis (TDS) yang berkembang di Eropa atau secara khusus di Perancis, muncul kesadaran baru mengenai pentingnya perubahan mendasar cara berpikir pendidik. Karakter kemandirian peserta didik harus menjadi orientasi pendidik dalam memikirkan, mendesain, dan menerapkan materi ajar dalam pembelajaran. Pemikiran ini kemudian mulai dijabarkan dalam teori metapedadidaktik (TM) yang memberikan perhatian khusus tentang hubungan tripartit guru-siswa-materi dalam proses pembelajaran (Suryadi, 2009). Antisipasi didaktispedagogis (ADP) yang digagas Suryadi melalui teori tersebut memberi penekanan pada perlunya memikirkan kemungkinan respon siswa secara mendalam atas desain materi ajar yang dikembangkan guru. Dugaan-dugaan alur belajar anak sangat penting untuk Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

17 ISBN STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS RISET DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Widodo Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta Salah satu definisi Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) adalah metode pembelajaran yang dapat mengembangkan secara aktif keterampilan penelitian peserta didik secara independen dan memberikan kesempatan peserta didik ketrampilan tersebut dalam melakukan penelitian dengan pengawasan sendiri. Materi pembelajaran yang diberikan antara lain merupakan hasil penelitian yang relatif terkini termasuk hasil penelitian pengampunya. Di sini peserta didik mendapat pelajaran dari pengalaman riset para penulis. Biasanya pada akhir semester peserta didik diminta membuat Proyek Akhir Tahun (PAT) atau Final Year Project (FYP), yang dapat dipandang sebagai puncak prestasi peserta didik dalam pembelajaran selama satu semester (University of Leeds, 2008). PBR juga dapat dipandang sebagai metode Student-Centered Learning (SCL) yang mengintegrasikan riset di dalam proses pembelajaran. PBR bersifat multifase yang mengacu kepada berbagai macam metode pembelajaran. PBR memberi peluang / kesempatan kepada peserta didik untuk mencari data (informasi), mengumpulkan data (informasi), menganalisis data (informasi), menyusun hipotesis (conjucture),membuktikan hipotesis (conjucture), membuat kesimpulan, menyusun dan mengkomunikasikan hasil riset. Strategi pengembangan PBR antara lain:(1) Memperkaya dengan penelitian dalam merancang dan mengajar mata kuliah, (2) Pada pembelajaran di kelas, diberikan hasil penelitian yang relatif terbaru di dalam bidang sesuai konteks sejarah, (3) Mendesain kegiatan pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer, (4)Mengajarkan metode, teknik dan keterampilan penelitian secara eksplisit dalam proses pembelajaran, (5) Memberikan kegiatan penelitian skala kecil menjadi tugas peserta didik, (6) Melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian institusi, (7) Mendorong peserta didik untuk merasa menjadi bagian dari budaya penelitian departemen/ jurusan, (8) Dalam proses pembelajaran didiklah peserta didik dengan nilai-nilai / etika penelitian. (Griffith Institute for Higher Education, 2008 danwidayati, dkk, 2010). Dalam makalah ini akan disampaikan pengembangan PBR pada pembelajaran matematika. Kata Kunci:SCL (Student-Centered Learning), PBR (Pembelajaran Berbasis Riset). P2

18 ISBN PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA A.K Uswatun Hasanah Universitas Sebelas Maret P3 Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui : (1) permasalahan apa saja yang terjadi dalam penerapan model kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Matematika, (2) solusi apa yang diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahanpermasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw yaitu (1) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli sering tidak sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari (2) Siswa yang pintar akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi (3) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi ketika menjadi tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan (miskonsepsi). Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah (1) menyesuaikan kemampuan dengan kompetensi yang dimiliki siswa (2) guru memotivasi semua siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran (3) membuat catatan kecil/poin-poin penting materi yang akan disampaikan agar tim ahli yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah dapat menyampaikan konsep dengan benar. Kata kunci: Model pembelajaran, kooperatif, jigsaw. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam upaya mencapai kesejahteraan hidup. Pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

19 ISBN PEMBELAJARAN ALJABAR LINEAR BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK SOFTWARE ALGEBERATOR 4.02 Dedek kustiawati Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Meza_rakaputrabed@yahoo.com P4 Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan software algeberator 4.02 lebih tinggi dengan menggunakan metode konvensional,(2) Perbedaan hasil belajar matematika kelompok yang menggunakan algeberator 4.02 dengan Kelompok yang tidak menggunakan algeberator 4.02 pada kelas ekperimen dan kelas control, (3) apakah terdapat interaksi antara penggunaan algeberator 4.02 dalam pembelajaran aljabar matriks dengan kemampuan matematis dalam mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus- November 2014 di FITK UIN Syarif Hidayatullah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi-eksperimen. treatment by blocks 2 2.haspenel. Dari hasil data yang diperoleh Hasil belajar matematika mahasiswa yang pembelajarannya menggunakan software algebrator 4.02 lebih tinggi dikelas ekperimen dari hasil belajar matematika mahasiswa dengan pembelajaran kelas control yaitu F hitu(13,28) > F tabel (4.02),(2) Penggunaan software Algebrator tidak berpengaruh signifikan di kelas kontol, karena tidak memberikan perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok. F hitung( 0,0085 ) < F tabel (4.02 ), (3) Terdapat interaksi antara yang menggunakan software algebrator 4.2 dan yang tidak menggunakan software algebrator 4.02, dalam pembelajaran aljabar matriks lebih aktif mahasiswa yang menggunakan software tersebut dapat memecahkan masalah dan presentasi kedepan kelas hal ini terlihat pada F hitung 4,38 > F tabel 4.02 Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran yang menggunakan aplikasi perangkat lunak bantu yang dapat digunakan dalam pembelajaran Aljabar yaitu Aljaberator Program ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan,dan keakuratan dalam berbagai perhitungan dalam pembelajaran aljabar linier sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan lebih efisien dan hasil yang diperoleh lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan secara manual Kata kunci : Aljabar linear, Software Aljaberator4.02. Meskipun matematika telah dikenal sejak awal, namun dalam kenyataannya masih banyak mahasiswa yang kurang mampu menguasinya karena kurang keaktifan mahasiswa dalam mengerjakan soal-soal latihan, merasa jenuh atau bosan karena Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

20 ISBN UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING Abdul Muin 1), Damayanti 2) Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Juanda No. 95 Ciputat ) & 2) P5 Artikel ini menjelaskan tentang penerapan teknik scaffolding dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, yang meliputi pemahaman dimensi translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Tangerang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F yang terdiri dari 35 siswa. Hasil temuan menunjukkan bahwa: a) Pemahaman konsep matematika siswa meningkat setelah diterapkannya teknik scaffolding, b) teknik scaffolding dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa, c) Siswa mempunyai respon sangat baik terhadap pembelajaran matematika setelah diterapkannya teknik scaffolding. Kata Kunci : scaffolding, translasi, interpretasi, ekstrapolasi Matematika merupakan alat yang berfungsi untuk membangun penalaran, pola berpikir logis, kritis, obyektif dan rasional, yang diperlukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa, matematika diajarkan di sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, serta memiliki sikap menghargai matematika. Melalui pemahaman siswa bisa mengetahui bahwa ide matematika penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Siswa menyadari bahwa matematika mempunyai banyak koneksi dengan

21 ISBN EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMA (Penelitian Eksperimen Kelas X MIA di SMA Negeri 5 Cirebon) Ika Wahyuni 1), Ade Tia Ariyani 2) Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Cirebon; 1) & 2) dhebi.febrianto@gmail.com P6 Salah satu faktor lemahnya kemampuan pemahaman matematis siswa terhadap pembelajaran matematika yaitu siswa belajar secara pasif dan hanya mengutamakan hafalan dan mencatat. Padahal dengan mengingat atau menghafal belum tentu siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru bahkan mudah terlupakan. Sehingga pemahaman matematis siswa menjadi sangat lemah yang mengakibatkan tidak adanya motivasi siswa untuk semangat belajar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran efektif terhadap motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa (2) perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3) motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran efektif terhadap motivasi dan kemampuan pemahaman matematis siswa SMA dengan rata-rata tes akhir pada kelas eksperimen sebesar 85,64 dan pengaruh sebesar 81% (2) perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran dengan pembelajaran biasa (3) motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan CD pembelajaran pada umumnya baik pada saat kegiatan pembelajaran yaitu motivasi yang muncul dari dalam dirinya sebesar 81,08% sedangkan motivasi yang muncul dari luar dirinya sebesar 71,50%. Kata Kunci: Efektifitas, Model Pembelajaran Scramble, CD Pembelajaran, Motivasi, dan Kemampuan Pemahaman Matematis Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

22 ISBN PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ena Suhena Praja Prodi. Pendidikan Matematika - FKIP - Unswagati Jln. Perjuangan no.01 Cirebon. suhenaena@yahoo.co.id P7 Makalah Penerapan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring (REACT) dalam pembelajaran matematika ini bersifat kajian pustaka, yang berdasarkan pada teori dan beberapa hasil penelitian. Kajian ini mencoba memberikan penjelasan tentang apa itu strategi REACT, mengapa pembelajaran matematika menggunakan strategi REACT, dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika. Selain itu juga dalam makalah ini diberikan contoh bagaimana cara penerapannya dalam pembelajaran matematika, baik pada siswa di Sekolah maupun mahasiswa di Perguruan Tinggi. Penerapannya untuk masing-masing tingkatan sekolah dan mahasiswa tersebut mempunyai beberapa perbedaan, terutama dalam hal pelaksanaannya dan kemampuan matematis yang dikembangkan. Kata Kunci: Strategi REACT dan Pembelajaran Matematika Matematika merupakan ilmu dasar yang perlu untuk dipelajari dan dipahami, karena pola pikir matematika dapat membantu siswa untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu melalui matematika diharapkan dapat membantu pola pikir siswa dalam menghadapi kehidupan yang selalu berkembang, dan mampu membantu mempermudah dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Walaupun matematika banyak manfaatnya, pada dasarnya matematika merupakan ilmu deduktif dan abstrak, sehingga menyulitkan banyak orang untuk memahaminya, termasuk para siswa. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya-upaya Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

23 ISBN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSESTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN SELF PROFICIENCY MAHASISWA Georgina Maria Tinungki Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar P8. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan Self-Proficiency mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran Biasa. Mahasiswa perlu dibekali kemampuan self proficiency dengan baik, sehingga diharapkan mahasiswa tersebut dapat memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi dan menyelesaikan masalahmasalah kehidupan pada umumnya atau tugas matematik pada khususnya. Penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Statistika, yang mengontrak mata kuliah Teori Peluang di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Makassar. Teknik Sampling yang digunakan berupa Purposive Sampling. Sedangkan instrumen yang digunakan adalah skala Self-Proficiency (SPr) yang telah divalidasi. Data penelitian ini diaalisis menggunakan statistik Parametrik dan Non Parametrik. Adapun hasil dari penelitian ini adalah peningkatan Self-Proficiency mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran Biasa Kata Kunci: Self Proficiency, Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Pembelajaran Biasa Self proficiency merupakan kecakapan diri seseorang yang akan mempengaruhi tindakan, upaya, ketekunan, fleksibilitas dalam perbedaan, dan realisasi dari tujuan dari individu. Self proficiency yang terkait dengan kemampuan seseorang seringkali menentukan outcome sebelum tindakan terjadi (Bandura, 1997). Dalam mengkaji Self proficiency mahasiswa, maka model pembelajaran yang diprediksi dapat memfasilitasi kajian tersebut adalah pembelajaran matematika model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Model ini merupakan pembelajaran

24 ISBN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA DISKRIT MENGGUNAKAN PENGAJARAN BERBASIS DNR Abdul Mujib Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan; P9 Makalah ini merupakan kajian teoritis tentang kemampuan pembuktian matematika mahasiswa dalam matematika diskrit.pembuktian merupakan salah satu kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut.berdasarkan penelitian, masih banyak mahasiswa kesulitan dalam mengkonstruksi bukti matematis.mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa tingkat lanjut merupakan alternatif mengatasi kesulitan tersebut.selain itu, matematika diskrit sangat memungkinkan sebagai media mengembangkan kemampuan pembuktian.dalam makalah ini, mengkaji beberapa topik khusus matematika diskrit tentang pembuktian. Selain itu, salah satu pembelajaran yang memperhatikan pemahaman dan proses berpikir serta kebutuhan intelektual mahasiswa salah satunya kemampuan pembuktian adalah DNR-based instruction. Kata Kunci :kemampuan pembuktian, matematika diskrit, DNR-based instruction. Berpikir matematika tingkat lanjut atau advanced mathematical thinking dapat di interpretasikan dalam dua acara yang berbeda yaitu berpikir (AMT) berkaitan dengan matematika tingkat lanjut, atau sebagai bentuk lanjutan dari proses berpikir matematika (Tall, 1988). Menurut perspektif secara matematis, AMT mengkaji tentang konsep dan konten matematika pada level sekolah menengah atas (SMA), level perguruan tinggi, dan tahap transisi antara SMA menuju ke perguruan tinggi. Penelitian-penelitian dalam kategori ini, banyak mengkaji tentang pemahaman konsep matematika, teknik pembuktian, pemecahan masalah matematika, teknik pengajaran dan proses abstraksi. Sedangkan menurut perspektif proses berpikir,

25 ISBN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA P10 ADANG EFFENDI UNIVERSITAS GALUH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan koneksi matematis yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model quantum dan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan komunikasi dan koneksi matematis, skala sikap siswa, lembar observasi, dan daftar wawancara. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama dengan level menengah (sedang). Populasi penelitian ini adalah siswa SMP dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Baleendah Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat dengan responden penelitiannya adalah siswa kelas VII sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak kelas dari empat kelas yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model quantum dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa ditinjau dari pembelajaran dan kategori kemampuan matematika siswa. Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa namun terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor kategori kemampuan matematis siswa menyangkut peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa. Analisis data angket memperlihatkan bahwa siswa yang pembelajarannya dengan model quantum sebagian besar bersikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan model quantum. Pembelajaran matematika dengan model quantum secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan koneksi matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci : Kemampuan komunikasi, kemampuan koneksi, model Quantum Teaching. Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

26 ISBN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING DENGAN MEDIA E-LEARNING MATERI DIMENSI TIGA Abdul Rofik SMA Negeri 1 Cirebon rofik091@gmail.com 161 P11 ABSTRAK Penelitian membahas tentang jalannya perangkat pembelajaran model Contextual Teaching and Learning dengan Media E-Learning yang dikembangkan menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid praktis. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), media e-learning, dan tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM). Hasil penelitian menunjukkan: (1) setelah melalui tahap validasi tim ahli dan teman sejawat serta proses revisi diperoleh penilaian dengan rentang nilai 1,00 sampai 4,00 didapat rata-rata skor silabus 3,69, RPP 3,57, LKPD 3,44, media e-learning 3,77, TKPM 3,58 menunjukkan kriteria valid, (2) respon siswa dan guru terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran positif. Kata kunci: Contextual Teaching and Learning, Media E-Learning. Banyak ahli mendefinisikan pengertian tentang model pembelajaran, model pembelajaran adalah suatu cara mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dipandang perlu untuk mengatasi kesulitan guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan, (Sagala, 2003: 175). Sehingga model pembelajaran dapat merupakan suatu cara atau bentuk, atau desain dalam penyampaian materi/bahan ajar dari seorang pendidik terhadap peserta didiknya sehingga materi yang diberikan dapat terserap sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Komaruddin sebagaimana yang dikutip oleh Sagala (2003) model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

27 ISBN PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA P1 Agusmanto J.B. Hutauruk Pascasarjana Pendidikan Matematika, Univ. Pendidikan Indonesia; Bandung; ABSTRAK Seringkali siswa mengikuti suatu instruksi dalam memecahkan masalah matematika tanpa menyadari apa yang mereka lakukan, mengapa mereka melakukan, dan bahkan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan tugas tersebut. Sementara untuk menjadi seorang pemecah masalah yang baik, seseorang harus memiliki kemampuan metakognisi yang baik. Dengan kesadaran metakognisi, siswa terlatih untuk selalu merancang strategi terbaik dalam memilih, mengingat, mengenali kembali, mengorganisasi informasi yang dimilikinya serta menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Siswa akan terbiasa untuk selalu memonitor, mengontrol dan mengevaluasi hal yang telah dilakukannya. Pendekatan metakognitif dalam pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan kartu metakognisi, yang berisi pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang dapat disesuaikan dan disusun berdasarkan topik atau materi yang sedang dipelajari di kelas. Kata Kunci: Metakognisi, Pembelajaran Metakognitif Matematika tak dapat dipungkiri lagi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat berperan dalam peradaban, sehingga mnguasai kecakapan matematis sangat penting dicapai untuk dapat bersaing dan mencapai kemajuan di zaman modern (NRC, 2002; Hudojo, 2004; dalam Hendrayana, 2015). Namun kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, walaupun kadang kesulitan itu sengaja dibuat untuk melatih dan membiasakan siswa agar terbiasa dalam aktifitas berpikir dan aktifitas memecahkan masalah (Hendrayana, 2015). Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

28 ISBN KAJIAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL KONSERVASI ALIRAN TERBUKA PADA SUATU SUNGAI Alit Kartiwa P13 Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat Paper ini bermaksud melakukan kajian tentang persamaan diferensial konservasi aliran sungai terbuka. Persamaan diferensial konservasi massa atau kontinuitas untuk aliran tak permanen satu dimensi dapat dijabarkan dengan pertolongan sebuah control, yang merupakan pias air yang diisolasi dari sekelilingnya, sehingga dapat diamati secara rinci semua debit yang masuk dan keluar. Selain hukum kekekalan massa, dalam paper ini juga dikaji tentang hukum kekekalan momentum suatu aliran air. Kajian model kekekalan momentum yang dilakukan meliputi: (1) asumsi aliran satu dimensi, dan (2) asumsi rapat massa adalah konstan. Gaya-gaya yang bekerja pada volume control yang dikaji meliputi: gaya berat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatika. Hasil kajian dalam paper ini adalah berupa model persamaan diferensial yang memenuhi asumsi aliran satu dimensi dan rapat massa konstan, yang juga meliputi asumsi gaya bertat, gaya gesekan, dan gaya hidrostatik tertentu. Kata Kunci : Persamaan diferensial, aliran sungai, konservasi massa, hukum kekekalan, gaya Sungai atau saluran terbuka adalah saluran dimana air mengalir dengan muka air bebas. Pada saluran terbuka, misalnya sungai (saluran alam), variabel aliran sangat tidak teratur terhadap ruang dan waktu. Variabel tersebut adalah tampang lintang saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan, debit aliran dan sebagainya. Sungai juga merupakan saluran terbuka dengan suatu ukuran geometri, yang berubah dengan waktu tergantung pada debit, material dasar dan tebing, serta jumlah dan jenis dari sedimen yang diangkut oleh aliran (Wibowo, 2013). Kondisi aliran saluran terbuka Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

29 ISBN PROBLEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Anugrahita Yusi Awari Universitas Sebelas Maret P14 Pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Rendahnya hasil belajar merupakan indikasi pembelajaran belum optimal. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Karena penerapan model pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap matematika serta rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya upaya perbaikan pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa.model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak variasi. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran Snowball Throwing namun dalam pelaksanaan pembelajaran pada model pembelajaran Snowball Throwingmasih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi. Salah satu permasalahannya adalah pemanfaatan waktu yang digunakan, pengkondisian kelas dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan adanya solusi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut untuk memaksimalkan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwingdalam proses pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Model pembelajaran, kooperatif, Snowball Throwing. Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya.peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia.untuk itu perlu di lakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti.dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

30 ISBN Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun : Aplikasi Regresi Data Panel Andi Kurniawan 1, Dechi Yulpratiwi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta, 1 andikurnia@stis.ac.id 213 P15. Penelitian ini bertujuan mengaplikasikan regresi data panel untuk menganalisis Ketimpangan Pendapatan Antar Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Penelitian ini akan menggambarkan tingkat ketimpangan pendapatan antar provinsi yang terjadi di Koridor Sumatera tahun dan faktor-faktor yang memengaruhi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB perkapita, intensitas sumber daya alam, kondisi jalan, Tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi. Metode yang digunakan adalah Feasible Generalized Least Square (FGLS) atau Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan data panel seluruh provinsi di Pulau Sumatera pada periode tahun Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas sumber daya alam dan kondisi jalan antar provinsi berpengaruh negative dan signifkan terhadap ketimpangan pendapatan antar provinsi. Sedangkan variabel tingkat pengangguran terbuka dan aglomerasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan antarprovinsi. Kata Kunci: Regresi data panel, Feasible Generalized Least Square (FGLS), Seemingly Unrelated Regression (SUR), Ketimpangan Pendapatan A. PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpang pendapatan, serta pengetasan kemiskinan (Todaro:2004). Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi merupakan dua tujuan pembangunan yang seharusnya dapat dicapai secara bersamaan dalam proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pemerataan ekonomi akan memperlebar jurang pemisah antara satu kelompok masyarakat dan Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

31 ISBN KAJIAN SKEMA DIFERENSIAL BEDA HINGGA PADA PEMODELAN ALIRAN SUNGAI Alit Kartiwa P1 Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor Km 21, Jatinangor (45363), Sumedang, Jawa Barat Paper ini mermaksud melakukan kajian tentang skema diferensial beda hingga pada pemodelan aliran sungai. Dasar dari setiap skema dari metode beda hingga dapat dirunut dari deret Taylor. Skema diferensial beda hingga dapat dikelompokkan menjadi tiga keluarga besar, yaitu keluarga skema eksplisit, implicit, dan eksplisit-implisit. Bagaimana bentukbentuk skema diferesial beda hingga yang termasuk dalam tiga keluarga tersebut. Dalam paper ini kajian tentang skema diferensial beda hingga meliputi, skema maju, skema mundur, skema tengah, skema loncat-katak, skema DuFort-Frankel, skema Crank-Nicolaon, skema empat titik Pressman, skema bobot waktu dan ruang. Hasil kajian dalam paper ini adalah bentuk-bentuk diferensial beda hingga yang mengikuti beberapa skema tersebut di atas. Kata Kunci : Diferensial beda hingga, skema eksplisit, skema implisit, skema eksplisitimplisit. Dalam dekade belakangan ini timbul kekhawatiran akan semakin meningkatnya kerusakan berbagai daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia, pada musim hujan semakin banyak sungai yang meluap dan banjir sedangkan pada musim kemarau banyak wilayah mengalami kekeringan. Diantara masalah yang cukup dianggap mendesak dan perlu penanggulangan serius adalah semakin kritisnya keadaan hidrologi beberapa sungai yang ditandai dengan semakin besarnya angka rasio antara debit maksimum pada musim hujan dengan debit minimum pada musim kemarau, serta semakin mundurnya produktivitas lahan terutama di bagian hulu DAS (Sara, 2011). Kegiatan manusia yang bersifat merubah tipe atau jenis penutup lahan dalam suatu DAS seringkali dapat memperbesar atau memperkecil Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan

ISBN

ISBN Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS

Lebih terperinci

ISBN

ISBN Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATEGI

Lebih terperinci

ISBN

ISBN Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unswagati, Cirebon 6 Februari 2016 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATEGI

Lebih terperinci

ISBN

ISBN Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika SNMPM 6 Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JADWAL KULIAH SEMESTER PENDEK PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN AKADEMIK 2012/2013

JADWAL KULIAH SEMESTER PENDEK PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN AKADEMIK 2012/2013 JADWAL KULIAH SEMESTER PENDEK PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN AKADEMIK 2012/2013 No Hari Waktu Kode MK SKS Mata Kuliah Dosen Ruangan Keterangan 08.30-10.30 CPM227 3 Analisis Numerik H. Fuad Nasir, Drs.,

Lebih terperinci

ISBN

ISBN Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset Prodi Pendidikan PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA STRATEGI MENGEMBANGKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS

Lebih terperinci

Abdul Rofik SMA Negeri 1 Kota Cirebon ABSTRAK

Abdul Rofik SMA Negeri 1 Kota Cirebon ABSTRAK Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.352 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING BERBANTUAN E- LEARNING MATERI DIMENSI TIGA KELAS X UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi pendidikan sains di Indonesia mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pemahaman tentang sains dan teknologi melalui pengembangan keterampilan berpikir, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membangun bangsa. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut Puspendik (2012: 2), kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 memuat tentang pengertian pendidikan di negara kita Indonesia

Lebih terperinci

Prosiding ISSN :

Prosiding ISSN : Prosiding ISSN :9 772407 749004 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada salah satu SMA Negeri di Kota Cirebon) Ika

Lebih terperinci

PENINGKATANN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATANN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY NASKAH PUBLIKASI PENINGKATANN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika vol. 2 no. 1, pp. 29 34, Maret 2016 Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran matematika tentu tidak akan terlepas dari masalah matematika. Pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan ilmu pengetahuan yang universal mempunyai arti penting dalam mendasari perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan jaman, tentunya pengetahuan semakin berkembang. Supaya suatu negara bisa lebih maju, maka negara tersebut perlu memiliki manusia-manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi kemajuan IPTEK dan persaingan global maka peningkatan mutu pendidikan matematika di semua jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan mampu mengembangkan potensi diri sehingga akan mampu mempertahankan

Lebih terperinci

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING 1 THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING (Study To The 7 th Grade Students of SMPN 1 Terbanggi Besar, Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai ilmu dasar, matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah memberikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pendekatan matematika realistik (PMR), hasil belajar, motivasi, persamaan diferensial

Kata Kunci: Pendekatan matematika realistik (PMR), hasil belajar, motivasi, persamaan diferensial Kajian Pemodelan Matematika dengan Konsep Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial ABSTRAK Dian Permana Putri 1, Herri Sulaiman 2,

Lebih terperinci

1 2

1 2 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK 1 Himmatul Afthina, 2 Bagus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemecahan masalah matematis merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Pengembangan kemampuan ini menjadi fokus penting dalam pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA ISBN: 978-979-636-131-1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA Tema: Peran Pendidikan Matematika dalam Pengembangan Karakter Bangsa Surakarta, 24 Juli 2011 Kerjasama: Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang berperan penting dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga perkembangan matematika menjadi sesuatu yang

Lebih terperinci

Nurma Angkotasan 1), Ariyanti Jalal 1.2) Author correspondence: ABSTRAK

Nurma Angkotasan 1), Ariyanti Jalal 1.2) Author correspondence: ABSTRAK PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING dengan MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) pada MATERI PROGRAM LINIER terhadap ASPEK KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA Nurma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi

Lebih terperinci

P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA P - 63 KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Risnanosanti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMB Email : rnosanti@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan kemajuan pendidikan yang ada di negara kita. Bangsa Indonesia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan setiap manusia, pendidikan juga merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk

Lebih terperinci

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses Meningkatkan sikap belajar siswa dengan model problem based learning yang dikombinasikan dengan model cooperative learning pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk menuju kearah hidup yang lebih baik. Agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan seoptimal mungkin, maka guru

Lebih terperinci

Tri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2

Tri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Tri Andari 1 Restu Lusiana 2 1 Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Perkembangan ini tidak terlepas dari peranan dunia pendidikan, karena melalui

Lebih terperinci

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disampaikan pendahuluan penelitian yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2011), h

BAB I PENDAHULUAN. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2011), h BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dalam Kurikulum 2013 berbunyi, Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

Lebih terperinci

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304, PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE SILIH TANYA PADA MATERI POKOK LINGKARAN Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) 8296427, 8290009 Ps. 304, 0318297677 email

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Matematis

Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Matematis Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Matematis P 5 Asep Ikin Sugandi STKIP Siliwangi, Asepikinsugandi@yahoo.co.id Abstrak Artikel ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang pendidikan formal, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam rangka menghadapi era kompetisi yang mengacu pada penguasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan intelektual dalam bidang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMAN 9 MAKASSAR Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning A. Kusdiwelirawan 1, Tri Isti Hartini 2, Aniq Rif atun Najihah 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu bangsa. Penduduk yang banyak tidak akan menjadi beban suatu negara apabila berkualitas, terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dapat kita rasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Leli Nurlathifah, 2015

PENDAHULUAN. Leli Nurlathifah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut disiapkannya penerus bangsa yang siap menghadapi berbagai tantangan. Individu yang siap adalah individu yang sukses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL Malinda Riwi Anugrah Putri*, Undang Rosidin, Ismu Wahyudi Pendidikan Fisika, FKIP Unila, Jl. Prof. Dr.

Lebih terperinci

P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis

P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis Asep Ikin Sugandi STKIP Siliwangi, Asepikinsugandi@yahoo.co.id Abstrak Artikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana dan alat yang tepat dalam membentuk masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,

Lebih terperinci

Media Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra

Media Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Media Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra Ni Made Dwijayani 1), Ni Putu Meina Ayuningsih 2) STIKOM BALI Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matematika diajarkan di setiap jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga. menghadapi masalah-masalah matematika yang disajikan.

BAB I PENDAHULUAN. matematika diajarkan di setiap jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga. menghadapi masalah-masalah matematika yang disajikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang merupakan ilmu dasar (basic science) mempunyai peran yang penting dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.561 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS Sri Asnawati Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL PRISMA 1 (201 8 ) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Karena selain dapat mengembangkan penalaran logis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang cukup tajam, dan sekaligus menjadi ajang seleksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat yang cenderung bersifat terbuka memberi kemungkinan munculnya berbagai pilihan bagi seseorang dalam menata dan merancang kehidupan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, menjadi salah satu ilmu yang diperlukan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, menjadi salah satu ilmu yang diperlukan pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan landasan dan kerangka perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi salah satu ilmu yang diperlukan pada saat seseorang harus menyelesaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI Eka Senjayawati STKIP SILIWANGI BANDUNG senja_eka@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 36-41 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DISERTAI EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat karena itu siswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan suatu bangsa karena merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa

Lebih terperinci

ANALISIS MISPERSEPSI GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA SISWA SMP TERBUKA NEGERI 1 MALANG

ANALISIS MISPERSEPSI GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA SISWA SMP TERBUKA NEGERI 1 MALANG ANALISIS MISPERSEPSI GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA SISWA SMP TERBUKA NEGERI 1 MALANG Sadimin SMP Negeri Malang sadimin.71@gmail.com ABSTRAK. Pendidikan dalam

Lebih terperinci

DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP

DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP DESAIN DIDAKTIS BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP Rifa Rizqiyani Siti Fatimah Endang Mulyana Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan sebuah inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagai inti dari kegiatan pendidikan, proses pembelajaran adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan. Tantangan di bidang pendidikan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan perubahan sosial. Perubahan ke arah kemajuan dan kesejahteraan hidup yang berkualitas. Menurut

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SD MELALUI KOOPERATIF TIPE STAD

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SD MELALUI KOOPERATIF TIPE STAD PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SD MELALUI KOOPERATIF TIPE STAD Trilius Septaliana Kusuma Rukmana, S.Pd. Mahasiswi Pascasarjana Universitas Sriwijaya Abstrak Dalam pembelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakter suatu bangsa dibangun dari proses pendidikan. Dalam Undang-undang

I. PENDAHULUAN. karakter suatu bangsa dibangun dari proses pendidikan. Dalam Undang-undang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting dalam sebuah negara karena peradaban dan karakter suatu bangsa dibangun dari proses pendidikan. Dalam Undang-undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

Huri Suhendri 1, Sudiyah Anawati 2, Nurhayati 3 ABSTRAK. 1. Pendahuluan

Huri Suhendri 1, Sudiyah Anawati 2, Nurhayati 3 ABSTRAK. 1. Pendahuluan ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SE-JAKARTA SELATAN Huri Suhendri 1, Sudiyah Anawati 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan kecakapan berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Seseorang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh masyarakat, tetapi dalam pelaksanaannya seringkali dihadapkan pada berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 1 SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Sigit

Lebih terperinci

JURNAL PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

JURNAL PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL JURNAL PROFIL PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PROFILE UNDERSTANDING OF STUDENT S CONCEPT ON RECTANGLE MATERIAL THROUGH CONTEXTUAL APPROACH Oleh:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com

Lebih terperinci

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP DI KOTA BANDUNG DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIONS PADA SISWA SMP DI KOTA BANDUNG Siti Chotimah chotie_pis@yahoo.com Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN EKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN EKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR Artikel Skripsi PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN EKOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Untuk optimalnya penelitian yang dilakukan, maka perlu disusun metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.

Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru. Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru Arifa Rahmi, Depriwana Rahmi Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT RADESWANDRI Guru SMP Negeri 1 Kuantan Mudik radeswandri@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 491-496 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGGUNAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Yusfita Yusuf 1, Neneng Tita Rosita 2 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini menyebabkan kita harus selalu tanggap menghadapi hal tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia harus menapaki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat menggali potensi yang ada dalam diri manusia. Selain itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A.

BAB II KAJIAN TEORI A. BAB II KAJIAN TEORI A. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis Kontekstual Model pembelajaran merupakan salah satu bagian yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan

Lebih terperinci

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PE NGARUH MO DEL PE MBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci