LAPORAN LOKAKARYA SURVEILAN KLB KERACUNAN PANGAN [REPORT OF THE WORKSHOP ON FOODBORNE DISEASE OUTBREAK SURVEILLANCE] EXECUTIVE SUMMARY
|
|
- Dewi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WHO LAPORAN LOKAKARYA SURVEILAN KLB KERACUNAN PANGAN [REPORT OF THE WORKSHOP ON FOODBORNE DISEASE OUTBREAK SURVEILLANCE] EXECUTIVE SUMMARY Workshop on Foodborne Disease Outbreak Surveillance was held in Jakarta, October 22 nd, It was organized by the National Agency for Drug and Food Control (NADFC), Republic of Indonesia and supported by the WHO (World Health Organization), Jakarta. A total of 32 participants including secretariat, participated in the workshop. The aim of this workshop was to discuss the finding result and the follow up of the Pilot Project on Food Borne Disease Outbreak Surveillance. The workshop was officially opened by Dr. Ir. Winiati Pudji Rahayu, MS, Director of Food Safety Surveillance and Extension, NADFC on behalf of Deputy Chairman for Food Safety and Hazardous Substance Control. In her welcoming address, she stressed that food borne disease outbreak is a problem that need a solution. Because of several institutions involved in the investigation and response of foodborne disease outbreak, it needs a clear mechanism. She expected that the recommended mechanism and investigation guideline will be of importance to the field implementation. Important information concerning food borne disease outbreak was provided by the participants and presented in this report. The participants agreed with the mechanisms and the forms of the investigation. Provincial Health Authority of Jakarta will pretest the mechanism and use the forms of FBD investigation. The police are interested in the program, especially on the sample management. 1
2 LATAR BELAKANG Laporan KLB Keracunan Pangan di Indonesia dipercaya masih di bawah jumlah yang diperkirakan terjadi. Pentingnya persoalan ini sebagai masalah kesehatan belum sepenuhnya disadari oleh pihak-pihak terkait, sehingga dampak kesehatan dan ekonomi yang diperkirakan sangat luas tidak dapat diketahui. Banyak kasus KLB keracunan pangan di Indonesia yang tidak dilaporkan atau beberapa telah dilaporkan tanpa diketahui penyebabnya. Karena itu banyak penyebab KLB yang sebenarnya belum diketahui. Untuk itu telah dilaksanakan pilot project Surveilan KLB Keracunan Pangan di DKI Jakarta atas dukungan WHO yang tujuan utamanya adalah untuk memperkuat koordinasi lembaga terkait, memperjelas mekanisme investigasi, mengidentifikasi masalah serta solusi dalam Surveilan KLB Keracunan Pangan. TUJUAN LOKAKARYA Tujuan lokakarya ini adalah untuk mendiskusikan hasil dan tindak lanjut pilot project Surveilan KLB Keracunan Pangan. HASIL YANG DIHARAPKAN DARI LOKAKARYA INI 1. Disosialisasikannya dan disepakatinya mekanisme investigasi KLB Keracunan Pangan 2. Disosialisasikannya dan disepakatinya format yang digunakan untuk keperluan investigasi KLB Keracunan Pangan. 3. Disepakatinya untuk uji coba mekanisme dan format investigasi KLB Keracunan Pangan. PELAKSANAAN KEGIATAN Waktu Waktu : Rabu, 22 Oktober 2003 Tempat : Ruang rapat Kepala Biro Umum, Badan POM Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 2
3 Kepanitian Penasehat : - Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya - Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Koodinator Pelaksana : Roy A. Sparringa, PhD. Kesekretariatan : - drh. A.A. Nyoman Merta Negara - Ir. Dedi Darusman Logistik dan Konsumsi : Yanti Ratnasari, SP Jadwal acara Pendaftaran peserta Laporan Ketua Panitia Pelaksana Lokakarya Surveilan KLB Keracunan Pangan, Roy A. Sparringa, PhD Sambutan dan Pembukaan Lokakarya Dr. Ir. Winiati Pudji Rahayu, Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Sosialisasi dan Implementasi Mekanisme Investigasi dan Penanggulangan KLB Keracunan Pangan, dr. Erfandi, FETP Sosialisasi Penggunaan Format Investigasi dan Penanggulangan KLB Keracunan Pangan, DR. Ratih Dewanti Hariyadi Hasil Pilot Project Surveilan KLB Keracunan Pangan, Roy A. Sparringa, PhD Diskusi Tindak Lanjut Program Surveilan KLB Keracunan Pangan Penutupan, DR. Winiati P. Rahayu Makan siang dan ramah tamah PESERTA LOKAKARYA Jumlah peserta lokakarya yang hadir termasuk sekretariat adalah 32 orang (Lampiran 1). 3
4 Laporan Ketua Panitia Lokakarya Surveilan KLB Keracunan Pangan Roy A. Sparringa, PhD, Kepala Subdit Surveilan dan Penanggulangan Keamanan Pangan, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM, Republik Indonesia Yang terhormat Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Prof. Dr. Ir. Winiati P. Rahayu, MS Yang terhormat para konsultan dan para anggota Pilot Project Surveilan KLB Keracunan Pangan. Bapak-bapak, Ibu-ibu dan para peserta lokakarya yang kami hormati, Salam Sejahtera buat kita semua. Hari ini adalah kesempatan yang berharga untuk mendiskusikan hasil Pilot Project Surveilan KLB Keracunan Pangan. Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk mendiskusikan hasil dan tindak lanjut pilot project ini. Ada dua keluaran penting dari program ini yaitu mekanisme investigasi KLB Keracunan Pangan serta format yang digunakan untuk keperluan investigasi KLB Keracunan Pangan. Kedua keluaran ini merupakan penyempurnaan yang telah mempertimbangkan masukan Bapak dan Ibu pada saat pertemuan sosialisasi pada bulan September Pilot project ini memang akan berakhir pada 31 Oktober 2003 ini, tetapi pekerjaan kita belum selesai masih banyak agenda yang harus diselesaikan. Untuk itu pertemuan saat ini juga akan membahas rencana tindak lanjutnya. Kami mengharapkan mekanisme dan format investigasi KLB Keracunan Pangan ini bisa diujicobakan dan nantinya kami membutuhkan feed back sebelum pedoman ini diterapkan pada tingkat nasional. Kami atas nama panitia mengucapkan terima kasih atas kerjasama para anggota dalam pilot project ini dan tidak melupakan jasa konsultan yang membantu program ini. Para konsultan, dr Erfandi dan DR Ir. Ratih Dewanti- Hariyadi akan mensosialisasikan kedua keluaran pada lokakarya hari ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota panitia yang membantu penyelenggaraan lokakarya ini. Selamat berdiskusi, Sekian dan terima kasih Ketua Panitia Roy Sparringa, PhD 4
5 SAMBUTAN DAN PRESENTASI LOKAKARYA SURVEILAN KLB KERACUNAN PANGAN Sambutan dan Peresmian Lokakarya Surveilan KLB Keracunan Pangan DR. Ir. Winiati Pudji Rahayu, MS, Direktur Surveilan dan Penyuluhan RI Yang saya hormati para undangan sekalian. Salam sejahtera bagi kita semua. Assalamu alaikum Wr. Wb. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kesediaan saudara-saudara sekalian untuk datang memenuhi undangan kami ini. Lokakarya Pilot Project Surveilan KLB Keracunan Pangan merupakan lanjutan dari pertemuan kita beberapa kali yang lalu untuk mematangkan konsep penanganan KLB Keracunan Pangan. Badan POM selalu menaruh perhatian yang besar terhadap masalah keamanan pangan dan selalu berusaha untuk dapat mengatasinya, baik dengan kegiatan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Masalah KLB Keracunan Pangan merupakan salah satu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Berdasarkan pengamatan kami terdahulu, maka masalah koordinasi dan kejelasan tugas dari setiap instansi dalam penanggulangan KLB ini perlu segera mendapat kejelasan. Oleh karena itu dengan bantuan WHO kami mengadakan kegiatan pilot project guna merumuskan suatu konsep penanggulangan KLB Keracunan Pangan yang merupakan pekerjaan lintas sektor. Saya sangat menghargai kontribusi saudara-saudara sekalian dalam pelaksanaan pilot project ini dan berharap pada pagi hari ini kita dapat menyempurnakan konsep yang terdahulu dan yang lebih penting lagi kami mengharap kesediaan saudarasaudara sekalian untuk dapat mengaplikasikan konsep ini di lapangan, khususnya untuk daerah DKI Jakarta. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Kesehatan di DKI Jakarta yang berperan aktif dalam pelaksanaan pilot project ini. Tidak lupa kepada tim konsultan kami dr. Erfandi dan Dr. Ratih Dewanti-Hariyadi serta Dr. Roy A. Sparringa sebagai fasilitator. Saya sampaikan penghargaan saya. Semoga kita semua dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari pertemuan pada pagi hari ini. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, maka lokakarya ini secara resmi saya nyatakan dibuka. Terima kasih atas perhatian saudara-saudara. Wassalamu alaikum Wr. Wb. 5
6 Sosialisasi dan Implementasi Mekanisme Investigasi dan Penanggulangan KLB Keracunan Pangan, dr. Erfandi, FETP Mekanisme investigasi dan penanggulangan KLB keracunan pangan diuraikan berdasarkan tiga tingkatan administrasi pemerintahan yaitu mulai tingkat Pemerintahan Kabupaten/Kota, tingkat Pemerintahan Provinsi dan tingkat Pemerintahan Pusat. Di ketiga tingkatan pemerintahan tersebut sangat memerlukan informasi yang akurat dalam menetapkan dan mengambil keputusan/kebijakan yang berkaitan dengan investigasi dan penanggulangan masalah keracunan pangan. Untuk memperjelas mekanisme tersebut, diperlukan mekanisme baku yang harus dipahami agar dapat dilaksanakan secara konsisten oleh semua jajaran sehingga diharapkan akan memberikan hasil yang memadai. Ada tiga skenario investigasi dan penanggulangan KLB Keracunan Pangan, yaitu skenario pertama jika investigasi dan penanggulangan KLB Keracunan Pangan dapat dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bersangkutan. Skenario kedua, tim Investigasi tingkat Provinsi turun ke lapangan jika diminta oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota atau KLB mencakup daerah yang cukup luas, lintas batas atau kepentingan teknis lain yang diperlukan. Skenario tiga, jika tim investigasi tingkat pusat turun ke lapangan atas permintaan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota atau Provinsi, KLB yang mencakup masalah nasional atau kepentingan teknis lain yang diperlukan. Mekanisme Investigasi dan Penanggulangan KLB Keracunan Pangan dapat dilihat pada Lampiran 2 dan penjelasan mekanisme tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Sosialisasi Penggunaan Format Investigasi dan Penanggulangan KLB Keracunan Pangan, DR. Ratih Dewanti Hariyadi, IPB Penggunaan Format 1-6 atau 7 didasarkan pada gejala dominan yang muncul pertama kali. Format 1 jika gejala yang dominan adalah mual dan muntah. Format 2 jika gangguan pernafasan atau nyeri tenggorokan merupakan gejala yang dominant. Format 3 jika gejala utama yang dominan adalah kram 6
7 (kejang) perut dan diare. Format 4 jika gejala utama adalah gejala gangguan syaraf (gangguan penglihatan, gatal atau kelumpuhan). Format 5 jika gejala yang dominan adalah gejala infeksi umum (demam, menggigil, lemah, nyeri). Format 6 jika gejala yang dominan adalah gejala alergi (merah atau gatal pada wajah). Format 7 digunakan jika gejala atau kelompok gejala digolongkan ke dalam 5 kelompok sekaligus yaitu Intoksikasi, Infeksi Enterik, Infeksi Umum, Infeksi Lokal dan Gangguan syaraf. Format 8 digunakan untuk menyusun sejarah kasus dari masing-masing kasus. Analisis data berupa variable waktu, orang dan tempat menggunakan Format 9. Format 10 dan 11 masing-masing digunakan untuk permintaan uji spesimen manusia dan makanan ke laboratorium. Format 12 digunakan untuk analisis bahaya di fasilitas pengolahan apabila tempat pengolahan makana yang dicurigai sebagi penyebab keracunan. Semua format dan informasi pendukungnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil Pilot Project Surveilan KLB Keracunan Pangan Roy A. Sparringa, PhD, Badan POM Tujuan presentasi ini adalah untuk melaporkan hasil kegiatan pilot project KLB Keracunan Pangan, antara lain catatan penting selama kegiatan serta saran tindak lanjut program ini. Ada dua keluaran penting yaitu mekanisme investigasi dan penanggulangan KLB serta petunjuk dalam melaksanakan investigasi dan penanggulangannya. Manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki manajemen penanganan KLB Keracunan Pangan, memberikan mekanisme baku dalam penanganan serta pelaporan surveilan KLB Keracunan Pangan yang lebih baik. Hal yang perlu difahami oleh petugas bahwa tujuan investigasi KLB Keracunan Pangan adalah memberikan dukungan upaya penanggulangan keracunan serta mendapatkan informasi epidemiologi. Untuk itu perlu mengetahui penyebabnya dan faktor yang berkontribusi. Untuk setiap KLB perlu dilakukan tahapan investigasi yang berturut-turut untuk mengetahui gambaran klinis individu, distribusi gejala, gambaran epedemiologis, uji laboratorium, serta diagnosis etiologis. 7
8 Polisi memegang peranan yang penting dalam kecepatan memperoleh informasi terjadinya keracunan pangan dan kecepatan mendapatkan sampel yang diduga penyebab keracunan. Untuk itu Polri harus masuk dalam mekanisme investigasi. Solusi untuk memperbaiki manajemen antara lain memperkuat koordinasi antar lembaga, menyusun Program Nasional mengenai surveilan KLB Keracunan Pangan dengan pendekatan OOPP (Objective Oriented Project Planning), memperjelas mekanisme investigasi, membuat protap (SOP) dengan instruksi spesifik untuk lembaga terkait, mengembangkan kapasitas laboratorium rujukan untuk penyakit akibat pangan penting di Indonesia, serta melaksanakan pilot project yang lebih luas sebelum kebijakan baru dikeluarkan pada tingkat nasional. Tindak lanjut yang disarankan adalah uji coba rekomendasi mekanisme dan pedoman investigasi di DKI Jakarta, feed back untuk penyempurnaan program sebelum dilaksanakan di tingkat nasional, dan pilot project surveilan KLB Keracunan Pangan ini perlu diperluas di daerah yang sering terjadi keracunan seperti di daerah JABOTABEK. Materi presentasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. HASIL DISKUSI Berikut ini rangkuman dari diskusi dalam lokakarya. Moderator dalam diskusi ini adalah Dr. Ir. Roy A. Sparringa, M.App.Sc (Badan POM). Peserta yang memberikan komentar, informasi, dukungan dan pertanyaan dalam diskusi ini adalah drg. Paripurna H.S, MKes (Dinas Kesehatan DKI Jakarta), Liasta Sembiring (Biddokkes-Polda Metro Jaya), Dra. Sumaria Sudian (PPOMN- Badan POM) dan Drs. Didi Nia, Apt (Dinas Kesehatan DKI Jakarta). Dukungan terhadap Mekanisme Surveilan KLB Keracunan Pangan & Format Investigasinya Peserta lokakarya menyambut baik adanya Mekanisme Surveilan KLB Keracunan Pangan dan Format Investigasinya. Diharapkan mekanisme ini dapat diujicobakan di beberapa daerah, sehingga dapat dilihat apakah mekanisme ini dapat diterapkan secara Nasional nantinya. 8
9 Dinkes propinsi DKI Jakarta bersedia untuk bekerjasama mengujicobakan Mekanisme dan format tersebut. PPOMN-Badan POM juga bersedia untuk menerima sampel KLB Keracunan pangan tidak hanya untuk uji mikrobiologis tetapi juga uji kimiawi. Pihak kepolisian juga bersedia untuk turut bekerjasama dalam menangani KLB Keracunan Pangan. Selain itu polisi berharap adanya sosialisasi mengenai penanganan sampel KLB Keracunan Pangan. Informasi kegiatan yang berhubungan dengan mekanisme surveilan KLB Keracunan Pangan a. Badan POM sangat memerlukan data mengenai KLB Keracunan Pangan, sehingga diharapkan setiap ada KLB, Badan POM selalu mendapat laporannya, seperti halnya Ditjen PPM & PL. Ditjen PPM & PL dapat berkoordinasi dengan Badan POM bila ada KLB Keracunan Pangan. b. Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah membuat mekanisme KLB Keracunan Pangan yang hampir sama dengan mekanisme ini, hanya dalam lingkup sampai level Kabupaten/Kota : - Pada mekanisme yang dimiliki Dinkes DKI, yang memback-up kejadian tingkat kecamatan adalah Suku Dinas Kesehatan, sedangkan untuk leading sector tetap bidang Surveilan Dinkes DKI Jakarta. - Leading sector ini ditetapkan agar tidak ada duplikasi tanggung jawab dalam KLB Keracunan Pangan. - Dinkes DKI sudah mempunyai kontak person yang dapat dihubungi bila ada KLB Keracunan Pangan - Selama ini laporan disampaikan hingga ke Ditjen PPM&PL dan tidak ke Badan POM c. Dinas Kesehatan DKI mengharapkan dapat memanfaatkan Mekanisme Surveilan KLB Keracunan Pangan hasil Pilot Project ini untuk dipadukan dengan mekanisme yang sudah ada sampai ke level Propinsi. d. DKI Jakarta sedang mengembangkan Labkesda menjadi Labkesmas e. Kepolisian selama ini juga sering menangani sampel-sampel yang berhubungan dengan KLB Keracunan Pangan. Namun dititikberatkan hanya pada pengujian kimia, sedangkan pengujian mikrobiologis sangat terbatas. 9
10 f. Kepolisian pernah mengirimkan sampel ke Balai POM, namun Balai POM tidak sanggup untuk melakukan pengujian Saran-saran a. Pelaksanaan mekanisme KLB Keracunan Pangan ini agar dapat disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing b. Perlu adanya protap untuk Polri mengenai penanganan sampel c. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai pengambilan dan penanganan sampel terutama untuk uji mikrobiologis ke Polsek/Polres d. Perlu dipikirkan kesiapan dari Balai-Balai POM atau Labkesda dalam hal melakukan pengujian sampel e. Perlu dipertimbangkan program TOT Surveilan KLB Keracunan Pangan hingga tingkat puskesmas termasuk kepolisian dalam penanganan sampel f. Sebaiknya ada sosialisasi kepada masyarakat bagaimana menangani sampel KLB, sehingga sampel dapat diselamatkan dan dapat ditangani sesuai prosedur; atau ada penyuluhan yang menerangkan apa yang harus dilakukan masyarakat bila terjadi KLB Keracunan Pangan g. Modul-modul yang berkaitan dengan penanganan sampel agar dicetak kembali, untuk diberikan kepada pihak kepolisian. h. Perlu dibuat job description yang jelas untuk pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme surveilan KLB Keracunan Pangan i. Badan POM diharapkan dapat mempresentasikan Mekanisme Surveilan KLB Keracunan Pangan ini, sehingga diharapkan mekanisme ini dapat dimasukkan ke dalam anggaran Subdit Surveilan Dinkes DKI Tahun Anggaran j. Pilot Project KLB Keracunan Pangan mendatang perlu melibatkan Sudinkes Jakarta Utara dan Jakarta Pusat serta rumah sakit agar lebih berhasil guna. k. Pada saat sosialisasi hasil kegiatan ini, sebaiknya tidak hanya mengundang kontak person yang terlibat dalam pilot project saja tetapi juga mengundang Kepala-Kepala Sudin, termasuk juga Kepala-Kepala Balai dari institusi terkait. l. Format investigasi yang menggunakan bahasa kedokteran yang rumit agar disederhanakan atau dibuat glosary istilahnya. 10
11 Kesepakatan yang diambil dalam Lokakarya a. Dinkes DKI sepakat untuk melakukan uji coba mekanisme surveilan KLB ini b. Polri siap terlibat dalam sosialisasi mengenai penanganan sampel KLB Keracunan Pangan c. PPOMN siap menjadi rujukan laboratorium 11
12 LAMPIRAN 12
13 Lampiran 1. PESERTA LOKAKARYA SURVEILAN KLB KERACUNAN PANGAN 13
14 Peserta Lokakarya Surveilan KLB Keracunan Pangan No Nama Instansi 1. A.A. Nyoman MN, drh. Dit. Surveilan & Penyuluhan 2. Ahmad Gozali, Drs. Balai Besar POM di Jakarta 3. Asep Suryakusumah Ditjen PPM&PL 4. Beben Syaiful Bahri, SKM Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta 5. C. C. Nurwitri, Ir, DAA Fak. Teknologi Pertanian, IPB 6. Dedi Darusman, Ir. Dit. Surveilan & Penyuluhan 7. Diah Lestari, Dra. BTKL Jakarta 8. Didi Nia, Drs. Apt Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta 9. Endang Susigandhawati, Dra. MM Dit. Surveilan & Penyuluhan 10 Endra Muryanto, Dra. Labkesda DKI Jakarta 11. Fauzi Suherman, SKM, M.Epid Ditjen PPM & PL 12. Hafnizar, Dra, Apt. Balai Besar POM di Jakarta 13. Liasta Sembiring Biddokkes Polda Metro Jaya 14 M. Erfandi, dr ASEAN Surveillance Dissease 15. Niza Nemara, Dra. Apt PPOMN, Badan POM 16. Nugroho I, STP Dit. Surveilan & Penyuluhan 17. Paripurna HS, drg, M.Kes Dinas Kesehatan Propinsi DKI 18 Ratih Dewanti-Hariyadi, Dr. Fak. Teknologi Pangan, IPB 19. Ridwan Slamet, STP Dit. Surveilan & Penyuluhan 14
15 No Nama Instansi 20. Roy A. Sparringa, Ph.D Dit. Surveilan & Penyuluhan 21. Ruki Fanaike, STP Dit. Surveilan & Penyuluhan 22. Setia Murni Sitanggang, Dra. Apt Dit. Surveilan & Penyuluhan 23. Sri Sudewi, S.Sos Dit. Surveilan & Penyuluhan 24. Sumaria Sudian, Dra. PPOMN, Badan POM 25. Susiati Sudin Yankes Jakarta Timur 26. Susilastuti Rahayu, Dra. Apt Dit. Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM 27. Swispen Masda, Drs, Apt BLK Jakarta 28. Syamsul Manurung Dit. Surveilan & Penyuluhan 29. Tri Kuswantoro Dit. Surveilan & Penyuluhan 30 Winiati P. Rahayu, Dr. Dit. Surveilan & Penyuluhan 31 Wirda Dit. Surveilan & Penyuluhan 32. Yanti Ratnasari, SP Dit. Surveilan & Penyuluhan 33. Yustina Muliani, S.Si., Apt Dit. Surveilan & Penyuluhan 15
MEKANISME DAN PROTAP PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGAN
PELATIHAN SURVEILAN KEAMANAN PANGAN MEKANISME DAN PROTAP PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA
Lebih terperinciMANAJEMEN INVESTIGASI DAN PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGAN DI DAERAH
MANAJEMEN INVESTIGASI DAN PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGAN DI DAERAH BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Oleh: Roy Sparringa
Lebih terperinciKASUS PENYAKIT AKIBAT PANGAN DAN SISTEM PELAPORANNYA DI INDONESIA
KASUS PENYAKIT AKIBAT PANGAN DAN SISTEM PELAPORANNYA DI INDONESIA Oleh SITI NUROSIYAH F24101015 2005 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR KASUS PENYAKIT AKIBAT PANGAN DAN SISTEM
Lebih terperinciOVERVIEW KLB KERACUNAN PANGAN
OVERVIEW KLB KERACUNAN PANGAN Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah
Lebih terperinciKLB KERACUNAN PANGAN
STRATEGI PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Roy Sparringa dan Winiati P. Rahayu Agenda presentasi
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI SURVEILAN KEAMANAN PANGAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI SURVEILAN KEAMANAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Winiati P. Rahayu dan Roy A. Sparringa AGENDA
Lebih terperinciMotto: SAFE FOOD FOR ALL
Motto: SAFE FOOD FOR ALL Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi III-Badan POM RI@2015 Direktur Surveilan dan Penyuluhan KP Dra. Mauizzati Purba, Apt., M.Kes Kasubdit Surveilan dan Penanggulangan
Lebih terperinciPERAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK PENJAMINAN KEAMANAN PANGAN
PERAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK PENJAMINAN KEAMANAN PANGAN DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini pengertian konsep surveilans epidemiologi sering di pahami hanya sebagai kegiatan pengumpulan dana dan penanggulangan KLB, pengertian seperti itu menyembunyikan
Lebih terperinciKerangka Acuan. Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni - Oktober 2012
Kerangka Acuan Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni Oktober 202 Denpasar Bali, 8 9 Desember 202 Latar Belakang Program Sister
Lebih terperinciLAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. pada
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. Diponegoro No. 60. Telp 321715-3221645 FAX (0536) 3229161 PALANGKA RAYA (73112) LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciBUPATI MUARA ENIM. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr, Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.
BUPATI MUARA ENIM SAMBUTAN : BUPATI MUARA ENIM PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2016 TANGGAL 01 April
Lebih terperinciKerangka Acuan. Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni - Oktober 2012
Kerangka Acuan Lokakarya Diseminasi Hasil Kegiatan Sister Hospital dan Performance Management Leadership Provinsi NTT: Periode Juni - Oktober 202 Denpasar Bali, 7 dan 8 Desember 202 Latar Belakang Program
Lebih terperinciBADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN KETAHANAN PANGAN Jl. Gatot Subroto Komplek Pertanian Tarubudaya Telp. (024) 6922411 6923412 Fax. (024) 6921997 Kotak Pos 106 Ungaran Barat 50501 SAMBUTAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciSAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA ACARA PEMBUKAAN PEMBINAAN PRODUK HALAL SE KALIMANTAN TIMUR
SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA ACARA PEMBUKAAN PEMBINAAN PRODUK HALAL SE KALIMANTAN TIMUR Samarinda, Rabu 19 Mei 2010 Bismillahirrahmanirrohim Assalamu alaikum
Lebih terperinciLAPORAN PENYELENGGARAAN
LAPORAN PENYELENGGARAAN Rakor Upaya Percepatan Kerjasama Pencegahan dan Penanganan Trafficking Terhadap Perempuan Dan Anak Se-Wilayah Mitra Praja Utama Di Jawa Tengah Tahun 2014 Assalamu alaikum wr wb.
Lebih terperinciLAPORAN LOKAKARYA JEJARING INTELIJEN PANGAN [REPORT OF THE WORKSHOP ON THE FOOD INTELLIGENCE NETWORK] EXECUTIVE SUMMARY
WHO LAPORAN LOKAKARYA JEJARING INTELIJEN PANGAN [REPORT OF THE WORKSHOP ON THE FOOD INTELLIGENCE NETWORK] EXECUTIVE SUMMARY Workshop on the Food Intelligence Network was held in Jakarta, October 21 st,
Lebih terperinciLAPORAN RAPAT KOORDINASI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SE WILAYAH PELAYANAN BALAI VETERINER LAMPUNG TAHUN 2015
LAPORAN RAPAT KOORDINASI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SE WILAYAH PELAYANAN BALAI VETERINER LAMPUNG TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Lebih terperinciPELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA LAUNCHING PROGRAM SMS GATEWAY DI KABUPATEN SEMARANG
1 PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG PADA ACARA LAUNCHING PROGRAM SMS GATEWAY DI KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 6 OKTOBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI INTEGRASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) DI DKI JAKARTA TAHUN 2008
UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI INTEGRASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) DI DKI JAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI OLEH DWI INTAN PRATIWI NPM. 1004000447 PROGRAM SARJANA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/126/2015. TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2015
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 013HK.02.03/D/ NOMOR HK.02.02/MENKES/126/2015. TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Keynote Speech DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Pada acara: Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Slum Alleviation Pada Kawasan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
Lebih terperinciLAPORAN PANITIA PENYELENGGARA
LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA PADA ACARA PEMBUKAAN Rapat Koordinasi Awal Pendampingan Penyusunan Peraturan di Daerah Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang membutuhkan pertolongan segera, karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka
Lebih terperinciRAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009
LAPORAN KEPALA BKKBN SULAWESI BARAT PADA RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA) PROGRAM KB NASIONAL Mamuju, 1 8 Maret 2009 Assalamu Alaikum Wr. Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi kita sekalian, Yang saya hormati,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/76/2017 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/76/2017 TENTANG KOMITE NATIONAL AUTHORITY FOR CONTAINMENT DALAM RANGKA ERADIKASI POLIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN
KERANGKA ACUAN PELATIHAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN LATAR BELAKANG Sejak tahun 1999 WHO telah mengembangkan suatu konsep Health Research System (HRS) atau Sistem Penelitian Kesehatan. WHO merumuskan ada
Lebih terperinciPimpinan Baru Direktorat Binfar & Alkes
TOPIK UTAMA Hal. 04 l Buletin INFARKES l Edisi April 2008 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Pimpinan Baru Direktorat Binfar & Alkes Sehari setelah dilantik dilantik sebagai Direktur Jenderal Bina
Lebih terperinciPELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS
PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS AKREDITASI PUSKESMAS DAN KLINIK Akreditasi puskesmas adalah proses penilaian eksternal oleh Komisioner Akreditasi terhadap puskesmas apakah sesuai dengan standar
Lebih terperinciRESUME RAPAT KORDINASI KICK OF MEETING DAN LOKAKARYA
RESUME RAPAT KORDINASI KICK OF MEETING DAN LOKAKARYA TEMPAT : Gedung Rapat Bappeda WAKTU : Rabu, 4 April 2012 PESERTA NARASUMBER : Pokja Sanitasi, Tim secretariat Pokja sanitasi, Kepala Kecamatan, Sanitarian,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM INSTANSI MAGANG
II. KEADAAN UMUM INSTANSI MAGANG 2.1 Sejarah dan Perkembangan BPOM RI Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertugas untuk mengawasi obat dan makanan sehingga dapat melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan
Lebih terperinciPERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012
PERTEMUAN KONSOLIDASI DAN KOORDINASI PAMSIMAS KOMPONEN B TAHUN 2012 1. Latar Belakang Pada tahun 2012 Pamsimas sudah memasuki tahun ke-5 (lima) atau tahun terakhir implementasi di tingkat masyarakat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini masalah keamanan pangan sudah merupakan masalah global, sehingga mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat. Letusan penyakit
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/551/2016 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI PENGLIHATAN SEDUNIA TAHUN 2016
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/551/2016 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI PENGLIHATAN SEDUNIA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 228 /KPTS/013/2013 TENTANG TIM PANGAN DAN GIZI PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 228 /KPTS/013/2013 TENTANG TIM PANGAN DAN GIZI PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sebagai upaya meningkatkan status
Lebih terperinciLAPORAN PENYELENGGARA DAN SAMBUTAN
LAPORAN PENYELENGGARA DAN SAMBUTAN 1 PROSIDING Workshop Nasional 2006 2 LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA Oleh: Ir. Tajudin Edy Komar, M.Sc Koordinator Pre-Project ITTO PPD 87/03 Rev. 2 (F) Assalamu
Lebih terperinciBUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG. pada acara PENUTUPAN LOKAKARYA KEBERLANJUTAN PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Kamis, 6 Maret 2014
BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG pada acara PENUTUPAN LOKAKARYA KEBERLANJUTAN PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kamis, 6 Maret 2014 Assalamu alaikum, Wr. Wb Ysh. Pimpinan dan anggota Panja RUU
Lebih terperinciL A P O R A N PENYELENGGARA PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA BALI TAHUN 2013
L A P O R A N PENYELENGGARA PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA BALI TAHUN 2013 DISAMPAIKAN OLEH : SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BANTEN Serang, 4 Desember 2013 BISMILAHIRRAHMANIROHIM,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 345/MENKES/SK/V/2006 TENTANG NATIONAL TASK FORCE ELIMINASI FILARIASIS
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 345/MENKES/SK/V/2006 TENTANG NATIONAL TASK FORCE ELIMINASI FILARIASIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa filariasis merupakan
Lebih terperinciBUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara RAPAT PEMBAHASAN TRAYEK BATAS KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI TETAP KABUPATEN KULONPROGO
BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara RAPAT PEMBAHASAN TRAYEK BATAS KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI TETAP KABUPATEN KULONPROGO Wates, 21 Februari 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/543/2016 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA BULAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL DALAM RANGKA ELIMINASI FILARIASIS TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
TAHUN ANGGARAN 6 (63) () (63..6) PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN SATUAN KERJA (44) DEPUTI III BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA PROPINSI () DKI JAKARTA () KOTA JAKARTA PUSAT PERHITUNGAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi
Lebih terperinciDIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SAMBUTAN PENUTUPAN DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA dalam Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tahun 2018 Yang Terhormat, Asosiasi
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN R.I. PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN PRODUK KARET HILIR JAKARTA, 11 MEI 2015
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN R.I. PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN PRODUK KARET HILIR JAKARTA, 11 MEI 2015 Kepada Yang Terhormat ; 1. Perwakilan Kedutaan Besar Negara Sahabat; 2. Saudara para pejabat dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak bermotif ekonomi, artinya kegiatan yang dilakukan didasarkan profit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Aktivitas penyelenggaraan kehidupan ada yang bermotif ekonomi dan ada yang tidak bermotif ekonomi, artinya kegiatan yang dilakukan didasarkan profit oriented atau motif
Lebih terperinciDit Was Distribusi PT dan PKRT
ASEAN Industri Farmasi Tenaga Kesehatan/ Rumah sakit/ Asosiasi Profesi Biro Hukmas BB/BPOM DITLAI Obat &PB/Dit Standar Dit Was Distribusi PT dan PKRT Tim Pengkaji ESO POM-04.01.CFM.01 Tindak Lanjut Hasil
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA UMUM KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KABUPATEN KULONPROGO. Pada Acara RAPAT KOORDINASI KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KABUPATEN KULONPROGO
SAMBUTAN KETUA UMUM KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KABUPATEN KULONPROGO Pada Acara RAPAT KOORDINASI KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KABUPATEN KULONPROGO Wates, 28 Februari 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb Salam sejahtera
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keamanan Pangan Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 49, 1991 (KESEHATAN. Wabah. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447) PERATURAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PADA
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PADA Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI SERTIFIKASI PRODUK DAN PROSES PRODUKSI TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciKLB Penyakit. Penyelidikan Epidemiologi. Sistem Pelaporan. Program Penanggulangan
Penyelidikan Epidemiologi KLB Penyakit & Program Penanggulangan KLB Penyakit Sistem Pelaporan Sholah Imari, Dr. MSc Endah Kusumawardani, Dr. MEpid Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan 2013 Identifikasi
Lebih terperinciSurveilans Respons dalam Program KIA Penyusun: dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes
Surveilans Respons dalam Program KIA Penyusun: dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes Pengertian Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/420/2016 TENTANG PANITIA PELAKSANA PERINGATAN HARI HEPATITIS SEDUNIA TAHUN 2016
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/420/2016 TENTANG PANITIA PELAKSANA PERINGATAN HARI HEPATITIS SEDUNIA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciPENGUATAN PERAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN
2/15/2018 1 PENGUATAN PERAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN POKOK BAHASAN Definisi dan ruang lingkup : Surveilans epidemiologi upaya penguatan (strengthening) - manajemen kesehatan (MK)
Lebih terperinciBREBES, 20 AGUSTUS Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua dan saya ucapkan selamat pagi.
ARAHAN KEPALA BIRO BINA SOSIAL SETDA PROVINSI JAWA TENGAH PADA FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DALAM RANGKA PEMETAAN PELAKSANAAN KERJASAMA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TRAFFICKING TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
Lebih terperinciKerangka Acuan Kerja ( KAK )Kegiatan survailance epidemiologi kesehatan. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Kerangka Acuan Kerja ( KAK )Kegiatan survailance epidemiologi kesehatan Puskesmas Kijang Tahun Anggaran 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan SKPD Program Kegiatan Capaian Program : Dinas Kesehatan Kabupaten
Lebih terperinciGubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 170 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PENYEBAB KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di Indonesia telah dimulai sejak diadakan Simposium Pemberantasan TB Paru di Ciloto pada tahun 1969. Namun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN Oleh: Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc Direktur Jenderal Cipta Karya Disampaikan pada acara: SOSIALISASI NASIONAL
Lebih terperinciTOR (Term of Reference)
TOR (Term of Reference) GELAR TEKNOLOGI PERBENIHAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN Kerjasama Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Perbenihan Hutan (BPTPTH) Bogor dengan Dinas Kehutanan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/243/2015 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI HEPATITIS SEDUNIA TAHUN 2015
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/243/2015 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI HEPATITIS SEDUNIA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/195/2017 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI PENDENGARAN SEDUNIA TAHUN 2017
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/195/2017 TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI PENDENGARAN SEDUNIA TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERCEPATAN PENYELESAIAN (Rencana Tata RTRW Ruang Wilayah) Oleh: Redaksi Butaru
PERCEPATAN PENYELESAIAN (Rencana Tata RTRW Ruang Wilayah) Oleh: Redaksi Butaru Proses penyusunan RTRW, baik Propinsi, Kabupaten dan Kota terus berjalan sampai Peta RTRWN Perencanaan tata ruang ini dilakukan
Lebih terperinciBUPATI MUARA ENIM. Bismillahirohmanirrohim. Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Sore dan Salam Sejahtera bagi kita Semua.
BUPATI MUARA ENIM SAMBUTAN : BUPATI MUARA ENIM PADA ACARA PENUTUPAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2015 TANGGAL 01 APRIL
Lebih terperinciLAPORAN PERTEMUAN JEJARING LABORATORIOUM DAN PUSKESWAN
LAPORAN PERTEMUAN JEJARING LABORATORIOUM DAN PUSKESWAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2014 0 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/154/2015 TENTANG KELOMPOK KERJA ELIMINASI FILARIASIS
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/154/2015 TENTANG KELOMPOK KERJA ELIMINASI FILARIASIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siregar (2004) menyebutkan bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001, Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, Badan Pengawas Obat dan Makanan
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK ES BALOK BANTUAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DI KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULAWESI TENGAH Donggala, 17 November 2015 Yang saya hormati,
Lebih terperinciBismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb.
LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2018 Rabu, 5 April 2017 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI DITJEN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA TAHUN
Lebih terperinciVolume 10, No.4 Juli 2009 ISSN
InfoPOM BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN POM RI Volume 10, No.4 Juli 2009 ISSN 1829-9334 KAJIAN KHASIAT & KEAMANAN DAERAH ABU-ABU ANTARA OBAT DAN MAKANAN : Bagaimana Kebenaran Disampaikan
Lebih terperinciLAPORAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PADA ACARA PEMBUKAAN DIKLAT TEKNIS PENYELENGGARA DIKLAT/ TRAINING OFFICER COURSE (TOC)
LAPORAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PADA ACARA PEMBUKAAN DIKLAT TEKNIS PENYELENGGARA DIKLAT/ TRAINING OFFICER COURSE (TOC) Jakarta, Februari 2016 Yth. - Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN RI - Kepala Pusdiklat
Lebih terperinciPENGANTAR INVESTIGASI KLB KERACUNAN PANGAN
PENGANTAR INVESTIGASI KLB KERACUNAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Roy Sparringa dan Winiati P. Rahayu Agenda Presentasi
Lebih terperinciSAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENYELAMATAN ARSIP PEMILU JAKARTA 1 DESEMBER 2015
SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENYELAMATAN ARSIP PEMILU JAKARTA 1 DESEMBER 2015 Anggota Komisi II DPR RI Bapak Arif Wibowo yang saya hormati dan saya banggakan;
Lebih terperinciSambutan Selamat Datang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Sambutan Selamat Datang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga Tahun 2017 Jakarta,
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PENANDATANGANAN UNIDO-INDONESIA COUNTRY PROGRAMME JAKARTA, SENIN, 16 MEI 2016
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PENANDATANGANAN UNIDO-INDONESIA COUNTRY PROGRAMME 2016-2020 JAKARTA, SENIN, 16 MEI 2016 Yang Mulia, Direktur Jenderal United Nations Industrial Development Organization,
Lebih terperinciSELASA, 26 APRIL 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,
GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI HASIL RAKERNAS VII PKK TAHUN 2010 BAGI PENGURUS TP-PKK KABUPATEN/KOTA DAN PENGURUS TP-PKK PROVINSI SULAWESI
Lebih terperinciLAPORAN INSPEKTUR JENDERAL RAPAT PEMUTAKHIRAN DATA TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA TAHUN 2017 BANDUNG, 11 DESEMBER 2017 YANG
LAPORAN INSPEKTUR JENDERAL RAPAT PEMUTAKHIRAN DATA TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA TAHUN 2017 BANDUNG, 11 DESEMBER 2017 YANG TERHORMAT : 1. BAPAK MENTERI DALAM NEGERI; 2. WAKIL GUBERNUR
Lebih terperinciLAPORAN PENYELENGGARAAN Advokasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten/ Kota se-bakorwil III Provinsi Jawa Tengah
LAPORAN PENYELENGGARAAN Advokasi Penyusunan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk Kabupaten/ Kota se-bakorwil III Provinsi Jawa Tengah Assalamu alaikum wr wb. Selamat pagi dan Salam Sejahtera bagi
Lebih terperinciRapat Konsultasi Teknis
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Edisi I Bulan Februari 2009 Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Rapat Konsultasi Teknis Program Obat dan Perbekkes Pertemuan Persiapan Pelaksanaan
Lebih terperinciAssalamualaikum Wr. Wb.
SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PROGRAM PRIORITAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PANGAN SEGAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/217/2017 TENTANG TIM PENYELENGGARA BIDANG KESEHATAN ASIAN GAMES XVIII TAHUN 2018
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/217/2017 TENTANG TIM PENYELENGGARA BIDANG KESEHATAN ASIAN GAMES XVIII TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciEvaluasi Program Pengendalian Penyakit Diare di Puskesmas Batu Jaya Periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012
Evaluasi Program Pengendalian Penyakit Diare di Puskesmas Batu Jaya Periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 Henrikus Sejahtera Universitas Kristen krida Wacana Abstrak Hingga saat ini penyakit
Lebih terperinciKata Pengantar Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat- Nya, buku saku Kegiatan Puncak Acara Sail Selat Karimata 15 Oktober 2016 Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan
Lebih terperinciWorkshop Orientasi Program (Surabaya Januari2015) Rapat Internal Management (17 Januari 2015)
Workshop Orientasi Program (Surabaya 15-16 Januari2015) Rapat Internal Management (17 Januari 2015) Latar belakang Muhammadiyah memiliki komitmen pada upaya bersama pengurangan risiko bencana dalam berbagai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciDeputi Bidang Pembinaan Kearsipan, Bapak Dr. H. Andi Kasman, SE, MM, yang saya hormati.
SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEARSIPAN BERBASIS TIK (SIKD-SIKS) TAHUN 2015 JAKARTA, 3 SEPTEMBER 2015 Deputi
Lebih terperinciBismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua
SAMBUTAN GUBERNUR JAMBI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2018 Rabu, 5 April 2017 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI PENGAWASAN PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA
MODUL 6 PELATIHAN FASILITATOR PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA MONITORING DAN EVALUASI PENGAWASAN PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA Pengarah : Drs. Suratmono, M.P Drs. Mustofa, Apt., M.Kes Penulis: Prof.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BUTON SELATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WILAYAHKECAMATAN SAMPOLAWA Jl. UwebontoKel. Jaya Bakti Kec. Sampolawa
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON SELATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WILAYAHKECAMATAN SAMPOLAWA Jl. UwebontoKel. Jaya Bakti Kec. Sampolawa KERANGKA ACUAN KESEHATANK KERJA A. Pendahuluan Kesehatan kerja adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang tertular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak disertai
Lebih terperinciLaporan Workshop: 6 7 Mei 2004 di FMIPA UNY ==========================================
Laporan Workshop: SEAMEO Australia Project on Implementation Plan for Piloting Models of Teacher Development for Using ICT in Mathematics and Science Teaching 6 7 Mei 2004 di FMIPA UNY ==========================================
Lebih terperinciSinergitas Peneliti dan Penyuluh Kehutanan untuk peningkatan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN GELAR TEKNOLOGI LITBANG KEHUTANAN DAN LOKAKARYA PENGEMBANGAN PENYULUHAN Semarang, 2-4 Oktober 2012 Tema: Sinergitas Peneliti dan Penyuluh Kehutanan
Lebih terperinciBUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara SOSIALISASI KURIKULUM 2013 Sabtu, 16 Maret 2013
BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara SOSIALISASI KURIKULUM 2013 Sabtu, 16 Maret 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang terhormat : Kepala Badan Pengembangan SDM dan Penjamunan
Lebih terperinci