STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2013

2 1

3 DAFTAR ISI STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI COVER... i SAMBUTAN... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Pengertian... 5 C. Maksud dan Tujuan... 6 D. Ruang Lingkup... 7 BAB II STRATEGI KOMUNIKASI PBAK... 8 A. Analisis Situasi... 8 B. Penetapan Dampak / Sasaran Komunikasi C. Pemilihan Khalayak Sasaran D. Pengemasan Pesan Komunikasi E. Pemilihan Media / Aktivitas Komunikasi F. Penetapan Komunikator G. Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi BAB III MONITORING DAN EVALUASI STRAKOM A. Tujuan B. Lingkup C. Metode dan Alat BAB IV PENUTUP

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana Strategis Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Tahun menggambarkan kelanjutan, peningkatan, pengembangan, dan pemantapan pengelolaan pertanahan yang selama ini telah dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi faktual yang terjadi saat ini, maupun refleksi obyektif ke depan. Visi Pembangunan Badan Pertanahan Nasional Tahun adalah MENJADI LEMBAGA YANG MAMPU MEWUJUDKAN TANAH DAN PERTANAHAN UNTUK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT, SERTA KEADILAN DAN KEBERLANJUTAN SISTEM KEMASYARAKATAN, KEBANGSAAN DAN KENEGARAAN REPUBLIK INDONESIA yang selanjutnya dituangkan dalam misi sebagai berikut: 1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan; 2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya denganpenguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T); 3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari; 4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat, dan 5. Penguatan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas untuk mencapai tujuan pembangunan bidang pertanahan yaitu Mengelola tanah seoptimal mungkin untuk mewujudkan sebesar-besar kemakmuran rakyat. 3

5 Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya sistem pengelolaan pertanahan yang efisien, efektif dan terlaksananya penegakkan hukum terhadap hak atas tanah masyarakat dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan, transparansi dan demokrasi berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan. Permasalahan yang dihadapi Badan Pertanahan Nasional berkaitan dengan Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK) sebagaimana tersurat dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Pertanahan Nasional tahun antara lain yaitu kapasitas kelembagaan pertanahan yang masih terbatas termasuk kapasitas (kualitas dan kuantitas) sumberdaya manusia (SDM) pada tatanan Kantor Pertanahan Kabupatan/Kota. Permasalahan lain yang menjadi pertimbangan berkaitan dengan hubungan antara PBAK dengan kapasitas SDM Badan Pertanahan Nasional adalah sebagai berikut. 1. Pendidikan yang ditempuh para pegawai Badan Pertanahan Nasional belum dianggap sebagai sarana efektif untuk melembagakan nilai-nilai anti korupsi, khususnya menciptakan karakter pegawai yang berintegritas. 2. Penanaman nilai-nilai anti korupsi belum dilakukan secara massif dan intensif melalui jalur pendidikan formal dan nonformal baik melalui kurikulum maupun di luar kurikulum. 3. Kerjasama dengan lembaga pendidikan formal untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi masih bersifat sektoral, kurang sinergis dan cenderung berjalan sendirisendiri. 4. Masih adanya sikap permisif terhadap korupsi dan individu pasif menyikapi tindakan koruptif. Berkenaan dengan hal tersebut, maka kondisi jangka menengah yang diharapkan Badan Pertanahan Nasional di bidang sosial dan kelembagaan terkait dengan PBAK sebagaimana tertuang dalam Renstra Badan Pertanahan Nasional Tahun 2010 sampai dengan 2014 meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Terwujudnya reformasi birokrasi pada Badan Pertanahan Nasional diemban. 4

6 2. Regulasi dan kebijakan cukup memadai dan berjalan efektif. 3. Lembaga non pemerintah menjadi bagian penting dalam pembangunan. 4. Jejaring kerja terbangun secara memadai. 5. Pengawasan dan pengendalian berjalan efektif. 6. Tersedia dukungan sarana dan prasarana serta dana yang cukup dan profesional. 7. Akses masyarakat terhadap tanah dan pertanahan khususnya masyarakat lokal dan masyarakat adat secara proporsional terakomodir. 8. Kualitas kesejahteraan masyarakat semakin baik, termasuk dalam kaitannya dengan upaya-upaya percepatan pembangunan. Mengacu pada beberapa permasalahan dan kondisi yang diharapkan tersebut, maka Badan Pertanahan Nasional menyusun dan menetapkan Rencana Aksi Pencegahan Korupsi periode tahun sebagai salah satu bentuk upaya penerapan kebijakan publik yang holistik dalam pembangunan bidang pertanahan. Berkenaan dengan pelaksanaan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia tersebut, PBAK di lingkup Badan Pertanahan Nasional perlu lebih dikomunikasikan secara intensif kepada para pegawai seiring dengan pelaksanaan Strategi Nasional PPK Jangka Menengah ( ) dan Jangka Panjang ( ) melalui serangkaian Strategi Komunikasi PBAK guna mengatasi permasalahan yang ada di Badan Pertanahan Nasional dan memperkuat budaya anti korupsi. B. Pengertian Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (Strakom PBAK) Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 secara garis besar merupakan serangkaian rencana aksi gerakan sosial dan atau pengembangan sistem nilai / sikap anti korupsi yang akan dilaksanakan di lingkup Badan Pertanahan Nasional pada Tahun 2013 dengan titik berat pesan nilai anti korupsi meliputi keterbukaan dan disiplin. 5

7 Pengertian Strakom PBAK berdasarkan unsur kata strategi, komunikasi serta pendidikan dan budaya anti korupsi secara definitif berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013) dan secara konseptual dapat diartikan sebagai berikut. Strategi : 1) ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai; 2) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Komunikasi : Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi: Gerakan sosial dan atau pengembangan sistem nilai/sikap anti korupsi yang diintegrasikan dalam sistem budaya lokal masyarakat. Berdasarkan definisi dan konseptual unsur kata-kata tersebut di atas, maka strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi dapat digeneralisasi pengertiannya sebagai serangkaian rencana aksi gerakan sosial dan atau pengembangan sistem nilai/sikap anti korupsi yang diintegrasikan dalam sistem budaya lokal masyarakat serta dilakukan melalui berbagai kampanye/ pendidikan/internalisasi budaya anti korupsi di lingkungan pemerintah, swasta, masyarakat, pendidikan dasar/menengah/perguruan tinggi atau pusat kajian anti korupsi maupun pemangku kepentingan lainnya guna memberikan ruang bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi beserta sanksi sosialnya di masyarakat. C. Tujuan dan Maksud 1. Mempermudah merancang program dan aktivitas komunikasi PBAK di lingkup Badan Pertanahan Nasional sesuai fokus kegiatan yang diamanatkan Undang-Undang, Strategi Nasional PPK dan peraturan lain yang terkait. 2. Pedoman untuk memilih dan menetapkan unsur-unsur komunikasi antara lain analisis situasi, pemilihan khalayak, pengemasan pesan, pemilihan media, penentuan waktu dan alokasi anggaran serta monitoring dan evaluasi dampak. 6

8 3. Memberikan acuan pembudayaan anti korupsi di lingkup Badan Pertanahan Nasional. 4. Membantu Badan Pertanahan Nasional dalam mengembangkan sinergitas komunikasi pesan PBAK dengan Kementerian/Lembaga lain dan para mitra strategis. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Strakom PBAK ini meliputi urgensi latar belakang serta maksud dan tujuan Strakom, analisis situasi, penetapan dampak/sasaran komunikasi, pemilihan khalayak sasaran, pengemasan pesan komunikasi, pemilihan media/aktivitas komunikasi, pemilihan komunikator, pelaksanaan kegiatan komunikasi serta monitoring dan evaluasi Strakom. 7

9 BAB II STRATEGI KOMUNIKASI (STRAKOM) A. Analisis Situasi Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga Pemerintah non Kementerian yang bersifat vertikal, terdiri dari: 1. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; 2. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional; dan 3. Kantor Pertanahan. Badan Pertanahan Nasional secara struktur saat ini terdiri dari 7 unit eselon I (meliputi 1 unit Sekretariat Utama, 1 unit Inspektorat Utama, 5 unit Kedeputian) serta unit eselon I yang terdiri dari 3 bidang Staf Khusus. Setiap unit eselon I membawahi beberapa unit eselon II. Struktur organisasi jabatan unit eselon I lingkup Badan Pertanahan Nasional tersebut dapat dilihat pada gambar II.1 sebagai berikut. Gambar II.1 Organisasi Jabatan Lingkup Badan Pertanahan Nasional 8

10 Untuk tingkat provinsi, BPN RI memiliki instansi vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPN RI (Peraturan Kepala BPN RI Nomor 4 Tahun 2006). Lingkup Kantor Wilayah BPN Provinsi dapat dilihat pada gambar II.2 sebagai berikut. Gambar II.2 Organisasi Jabatan Lingkup Kantor Wilayah BPN Provinsi 9

11 Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota, BPN RI memiliki instansi vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPN RI melalui Kepala Kanwil BPN Provinsi. Lingkup Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar II.3 sebagai berikut. Gambar II.3 Organisasi Jabatan Lingkup Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota 10

12 Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Badan Pertanahan Nasional periode tahun yang berkaitan dengan Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK) terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut. Tabel II.1 Beberapa Jenis Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Badan Pertanahan Nasional Tahun yang berkaitan dengan Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi. NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB 1. Pembinaan a. Penyusunan buku saku disiplin Biro orpeg Pegawai b. Pelaksanaan pembinaan Eselon I masing- 2. Kode Etik Pegawai 3. Kesederhanaan dalam pelaksanaan tugas (SOP) 4. Intensifikasi Pelaporan LHKPN Penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan kode etik pegawai a. Penyusunan konsep kesederhanaan dalam pelaksanaan tugas (SOP) b. Penetapan pola kesederhanaan dalam pelaksanaan tugas (SOP) c. Pelaksanaan pola kesederhanaan dalam pelaksanaan tugas (SOP) a. Pemberitahuan kepada Pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN ke KPK b. Penagihan bukti penyampaian LHKPN oleh Pejabat terkait c. Pembimbingan bagi Pejabat yang belum menyampaikan LHKPN d. Evaluasi dan pelaporan progres penyampaian LHKPN e. Pemberian peringatan bagi Pejabat yang belum menyampaikan LHKPN masing Biro Orpeg, Unit kerja masingmasing a. Biro Orpeg b. Eselon I masingmasing c. Eselon I masingmasing Biro Orpeg/ Eselon I/Eselon II/ Auditor 11

13 5. Fasilitasi pengaduan masyarakat 6. Pengadaan Barang dan Jasa 7. Peningkatan kualitas pelayanan publik 8. Fasilitasi Whistleblower system 9. Peningkatan reward and punishment Pegawai a. Penyusunan pedoman penanganan Dumas b. Penyediaan fasilitas atau sarana Dumas c. Pengelolaan dan tindak lanjut Dumas d. Pelaporan a. Penyusunan Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE/E- Procurement) b. Sosialisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik c. Pelatihan SDM pengelola LPSE d. Pembentukan Tim Pengelola pelaksanaan LPSE e. Pengadaan sarana LPSE f. Pelaksanaan LPSE Ittama dan Sestama Biro Umum a. Penyusunan standar Biro Orpeg dan operasional prosedur pelayanan masing-masing pertanahan eselon I b. Pembangunan standar operasional prosedur pelayanan pertanahan c. Pelaksanaan standar operasional prosedur pelayanan pertanahan a. Penyusunan pedoman Ittama dan Settama Whistleblower system b. Sosialisasi Whistleblower system c. Penyediaan fasilitas atau sarana Whistleblower system d. Pengelolaan dan tindak lanjut Whistleblower system a. Sosialisasi reward and Biro Orpeg punishment Pegawai b. Penilaian terhadap pegawai yang melanggar dan berprestasi c. Penilaian dan penetapan reward and punishment Dalam rangka mendukung upaya-upaya pencegahan yang telah ditetapkan tersebut serta guna mendukung kebijakan nasional terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi secara terpadu, maka Badan Pertanahan Nasional 12

14 membutuhkan Strategi Komunikasi (Strakom) sebagai landasan operasional komunikasi untuk menginternalisasi nilai-nilai Anti Korupsi. Berkaitan dengan Strakom tersebut, Badan Pertanahan Nasional pada bulan April 2013 telah melaksanakan pre assessment di 6 (enam) lokus Satuan Kerja (Satker) yang terkait dengan pelayanan publik yaitu : 1. Direktorat Penetapan Batas Bidang Tanah dan Ruang; 2. Biro Umum; 3. Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta; 4. Kantor Wilayah BPN Provinsi Banten; 5. Kantor Pertanahan Kota Jakarta Barat; dan 6. Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak. Identifikasi pemahaman tentang anti korupsi pada ke-enam Satker tersebut dilaksanakan dengan kriteria, indikator dan hasil sebagaimana tabel berikut. Tabel II.2 Indikator Penilaian Potret Budaya Anti Korupsi No Kategori Kisaran Skor/ Prosentase 1 Sangat Permisif 62 (0-25%) 2 Permisif 122 (26-50%) 3 Anti Korupsi 183 (51-75%) 4 Sangat Anti Korupsi 246 (76-100%) Tabel II.3 Indikator Penilaian Potret Pola Komunikasi Anti Korupsi No Kategori Kisaran Skor/Nilai 1 Dasar 15 2 Menengah (pergerakan) 3 Lanjut 60 (pembudayaan) Tabel II.4 Kriteria Pengukuran Budaya Anti Korupsi No MATERI 1. Pengukuran Terhadap Sikap Kepemimpinan 13

15 2. Pengukuran Terhadap Rekan Sejawat 3. Pengukuran Terhadap Mitra Kerja (Aparatur di Satker Inferior; Satker lain yang diawasi oleh Satker Kami) 4. Pengukuran Terhadap Mitra Kerja (Aparatur di Satker Superior; Satker pengawas/pemberi anggaran) 5. Pengukuran Terhadap Mitra Kerja (Non-Aparatur Negara) 6. Pengukuran Terhadap Responden dan Peraturan/Ketentuan Kerja 7. Pengukuran Terhadap Kebutuhan Pribadi/Satuan Kerja 8. Derajat Toleransi Tabel II.5 Hasil Penilaian Akhir Identifikasi Pemahaman tentang Anti Korupsi pada 6 (enam) Satker Lingkup Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 No Dimensi Sub Total Kualifikasi Arah Komunikasi 1. I 85% Sangat anti korupsi Advokasi 2. II 81% Sangat anti korupsi Advokasi 3. III 80% Sangat anti korupsi Advokasi 4. IV 89% Sangat anti korupsi Advokasi 5. V 85% Sangat anti korupsi Advokasi 6. VI 84% Sangat anti korupsi Advokasi 7. VII 73% Anti korupsi Advokasi 8. VIII 79% Anti korupsi Advokasi Tabel II.6 Strategi Komunikasi PBAK Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 berdasarkan Hasil Pre Assessment pada 6 (enam) Unit Satker No Peringkat Prioritas Satker Strategi Komunikasi Strategi Sosialisasi Strategi Edukasi 1. Direktorat Penetapan Batas Internalisasi Perubahan Bidang Tanah dan Ruang; perilaku 2. Biro Umum; Internalisasi Perubahan perilaku 3. Kantor Wilayah BPN Provinsi Internalisasi Perubahan DKI Jakarta; perilaku 4. Kantor Wilayah BPN Provinsi Internalisasi Perubahan Banten; perilaku Strategi Advokasi Aksi / gerakan Aksi / gerakan Aksi / gerakan Aksi / gerakan 14

16 5. Kantor Pertanahan Kota Jakarta Barat; dan 6. Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak. Internalisasi Internalisasi Perubahan perilaku Perubahan perilaku Aksi / gerakan Aksi / gerakan B. Penetapan Dampak / Sasaran Komunikasi 1. Tujuan Strakom PBAK Tujuan Strakom PBAK berdasarkan perspektif kepentingan Badan Pertanahan Nasional adalah untuk : a) memberikan informasi kepada para pegawai lingkup Badan Pertanahan Nasional/para pihak terkait yang berkenaan dengan informasi ketentuan peraturan perundang-undangan, informasi upaya pencegahan dan strategi pemberantasan korupsi di lingkungan Badan Pertanahan Nasional serta informasi titik-titik kritis terjadinya tindak pidana korupsi di bidang pembangunan pertanahan; b) membentuk pola pikir, pola sikap dan pola tindak para pegawai di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional dalam rangka menciptakan zona integritas dan tata kelola kepemerintahan yang baik dengan menganjurkan tindakan secara persuatif kepada para pegawai dalam pelaksanaan tugas di bidang pembangunan pertanahan melalui internalisasi sistem nilai budaya anti korupsi yang terdiri dari jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, sederhana, kerja keras, berani dan adil; c) menciptakan media komunikasi eksternal dalam rangka kepentingan edukasi publik serta peningkatan kinerja Badan Pertanahan Nasional yang transparan dan akuntabel baik terkait pelayanan masyarakat oleh instansi di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional, sistem penanganan dan pengaduan masyarakat (whistleblower), perencanaan anggaran berbasis kinerja maupun hal-hal lain berkenaan dengan transparansi informasi publik. Sedangkan tujuan Strakom PBAK berdasarkan kepentingan penerima adalah sebagai berikut : 15

17 a) para pegawai lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional/pihak terkait dapat memahami dan mempelajari informasi yang berkenaan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, upaya pencegahan dan strategi pemberantasan korupsi di lingkungan Badan Pertanahan Nasional serta informasi mengenai titik-titik kritis terjadinya tindak pidana korupsi di bidang pembangunan pertanahan; b) para pegawai lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional/pihak terkait dapat menerima anjuran tindakan secara persuatif dalam pelaksanaan pembangunan bidang pertanahan serta dapat melaksanakan internalisasi sistem nilai budaya anti korupsi (jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, sederhana, kerja keras, berani dan adil). Berkenaan dengan hal-hal tersebut serta berdasarkan analisis terhadap hasil pre assessment yang telah dilaksanakan, maka tujuan umum perubahan yang diharapkan melalui aktivitas komunikasi PBAK di lingkup Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Meningkatnya pemanfaatan media massa (media cetak internal Badan Pertanahan Nasional) sebagai sarana komunikasi dan media penyampaian pesan PBAK. 2. Meningkatnya kesadaran para pegawai di lingkup Badan Pertanahan Nasional mengenai integritas dan internalisasi nilai-nilai anti korupsi. 2. Sasaran Strategi Komunikasi Sasaran Strakom PBAK berdasarkan sudut kepentingan sosial dan individu, antara lain adalah sebagai berikut : a) berbagi pengetahuan umum tentang PBAK di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional; b) sosialisasi peran, nilai, kebiasaan terkait anti korupsi kepada para pegawai di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional; c) pencapaian konsensus atau mengontrol tingkah laku para pegawai di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional agar sesuai dengan nilai-nilai anti korupsi; 16

18 d) menguji, mempelajari dan memperoleh gambaran tentang realitas, kesempatan dan bahaya terkait kasus korupsi di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional; e) para pegawai di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang Anti Korupsi yang dapat dipergunakan secara positif dalam kehidupan; f) para pegawai di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional dapat menentukan keputusan atau pilihan untuk bertindak dan melaksanakan tugas sesuai nilai-nilai Anti Korupsi. 3. Dampak Strategi Komunikasi Dampak atau hasil komunikasi yang terjadi pada para pegawai di lingkup kerja Badan Pertanahan Nasional/pihak-pihak terkait setelah menerima informasi berkenaan dengan PBAK meliputi 3 (tiga) aspek sebagai berikut. a) Aspek kognitif, aktivitas komunikasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pegawai terhadap nilai-nilai Anti Korupsi. b) Aspek afektif, aktivitas komunikasi diharapkan dapat mengubah dan meningkatkan kesadaran terhadap Anti Korupsi. c) Aspek konatif, aktivitas komunikasi diharapkan memunculkan partisipasi para pegawai dalam aktivitas Anti Korupsi. Berdasarkan analisis terhadap hasil pre assessment, maka dampak hasil komunikasi yang diharapkan dari Strakom PBAK tahun 2013 adalah aspek konatif (tingkat melaksanakan) dengan sasaran komunikasi berupa meyakinkan, mendidik dan mendukung pembuatan keputusan. C. Pemilihan Khalayak Sasaran Berdasarkan analisis khalayak melalui pengumpulan data dan informasi dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan dan identifikasi permasalahan yang 17

19 dihadapi Badan Pertanahan Nasional terkait pelayanan publik, maka ditentukan area potensi rawan korupsi pada BPN RI yang menjadi target dalam komunikasi pesan PBAK yaitu pelayanan pengukuran dan pelayanan penerbitan sertipikat hak atas tanah. Lokus yang dijadikan sasaran meliputi 38 (tiga puluh delapan) Kantor Pertanahan yang berada di Ibu kota Provinsi dan DKI Jakarta: 1. Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh; 2. Kantor Pertanahan Kota Medan; 3. Kantor Pertanahan Kota Padang; 4. Kantor Pertanahan Kota Pekan Baru; 5. Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang; 6. Kantor Pertanahan Kota Jambi; 7. Kantor Pertanahan Kota Bengkulu; 8. Kantor Pertanahan Kota Palembang; 9. Kantor Pertanahan Kota Pangkal Pinang; 10. Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung; 11. Kantor Pertanahan Kabupaten Serang; 12. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat; 13. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan; 14. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat; 15. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Timur; 16. Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Utara; 17. Kantor Pertanahan Kota Bandung; 18. Kantor Pertanahan Kota Semarang; 19. Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta; 20. Kantor Pertanahan Kota Surabaya I; 21. Kantor Pertanahan Kota Surabaya II; 22. Kantor Pertanahan Kota Pontianak; 23. Kantor Pertanahan Kota Palangkaraya; 24. Kantor Pertanahan Kota Samarinda; 25. Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin; 26. Kantor Pertanahan Kota Manado; 27. Kantor Pertanahan Kota Gorontalo; 18

20 28. Kantor Pertanahan Kota Palu; 29. Kantor Pertanahan Kota Makassar; 30. Kantor Pertanahan Kabupaten Mamuju; 31. Kantor Pertanahan Kota Kendari; 32. Kantor Pertanahan Kota Denpasar; 33. Kantor Pertanahan Kota Mataram; 34. Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang; 35. Kantor Pertanahan Kota Ambon; 36. Kantor Pertanahan Kota Ternate; 37. Kantor Pertanahan Kabupaten Manokwari; 38. Kantor Pertanahan Kota Jayapura. D. Pengemasan Pesan Komunikasi Berdasarkan analisis terhadap hasil pelaksanaan pre assessment, maka arah komunikasi PBAK Tahun 2013 ditujukan kepada advokasi berupa aksi/gerakan yang didukung strategi sosialisasi berupa internalisasi serta strategi edukasi dalam hal perubahan perilaku. Isi pesan utama PBAK Tahun 2013 yang akan disampaikan kepada para pegawai lingkup Badan Pertanahan Nasional meliputi 2 (dua) nilai anti korupsi yaitu Disiplin dan Tanggung Jawab yang dikemas dalam bentuk poster, Standing Banner, Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional, serta Surat Edaran Eselon I. Tabel II.7 Strategi Komunikasi, Nilai Budaya Anti Korupsi dan Kemasan Pesan Komunikasi PBAK Badan Pertanahan Nasional Tahun

21 No Strategi Komunikasi 1 Meningkatkan kesadaran integritas dan internalisasi nilai-nilai anti korupsi 2 Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan komunitas dan masyarakat dalam upaya PPK dalam bentuk whistleblower dan justice collaborator Arah Komunikasi Advokasi dan Edukasi Advokasi dan Edukasi Nilai Budaya Anti Korupsi Disiplin dan Tanggung Jawab Kemasan Pesan Poster, Standing Banner. Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional, serta Surat Edaran Eselon I E. Pemilihan Media / Aktivitas Komunikasi Pemilihan media/aktivitas komunikasi PBAK di Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 disesuaikan berdasarkan jenis program/kegiatan yang akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) rencana aksi PBAK sebagai berikut. Tabel II.8 Rencana Aksi dan Media Komunikasi PBAK Badan Pertanahan Nasional tahun 2013 Program No Rencana Aksi 1 Sosialisasi Anti Korupsi 2 Internalisasi nilai dan pendidikan budaya anti korupsi 3 Persiapan Penerapan komitmen anti korupsi Kegiatan Operasional Sosialisasi Anti Korupsi dengan para pegawai / pejabat struktural Pemuatan berita sosialisasi anti korupsi Pemasangan standing banner, poster Surat Keputusan Kepala Badan tentang Whistleblower system Penandatanganan Komitmen Pakta Integritas 20 Sasaran 38 unit kerja Seluruh pegawai BPN 38 unit kerja Seluruh pegawai BPN 38 unit kerja Seluruh pegawai Media Poster, standing banner Media massa (media internal BPN) Poster, standing banner Surat Keputusan Kepala BPN Pakta Integritas Surat Keputusan

22 BPN Kepala BPN F. Penetapan Komunikator Komunikator (penyampai pesan) Strakom PBAK di lingkup Badan Pertanahan Nasional Tahun adalah Inspektorat Utama Badan Pertanahan Nasional, Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat dan Biro Organisasi dan Kepegawaian pada Sekretariat Utama Badan Pertanahan Nasional. G. Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi 1. Pelaksanaan Rencana Aksi Strakom PBAK Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 Rencana aksi Strakom PBAK lingkup Badan Pertanahan Nasional tahun 2013 meliputi 3 (tiga) program dengan jenis operasional kegiatan sebagai berikut: No Program Rencana Aksi 1 Sosialisasi Anti Korupsi 2 Internalisasi nilai dan pendidikan budaya anti korupsi Kegiatan Operasional Sosialisasi Anti Korupsi dengan para pegawai / pejabat struktural Pemasangan standing banner, poster Surat Keputusan Kepala Badan tentang Whistleblower system Sasaran 38 unit kerja Seluruh pegawai BPN 38 unit kerja Seluruh pegawai BPN Pelaksana Biro Organisasi dan Kepegawaian Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat Biro Organisasi dan Kepegawaian Inspektorat Utama 21

23 3 Persiapan Penerapan komitmen anti korupsi Penandatanganan Komitmen Pakta Integritas 38 unit kerja Seluruh pegawai BPN Biro Organisasi dan Kepegawaian Inspektorat Utama 2. Tim atau Sumber Daya Manusia Tim dalam Strakom PBAK lingkup Badan Pertanahan Nasional Tahun secara umum dapat dipilah dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu. a) Tim Perencana, dengan tugas utama merencanakan strategi mulai dari analisis situasi, penetapan sasaran, pengemasan pesan dan pemilihan media atau komunikator. b) Tim Pelaksana, memiliki tugas melaksanakan strategi yang direncanakan yang terdiri dari koordinator, kesekretariatan, tim kreatif yang bertugas mengemas pesan untuk media dan khalayak tertentu. Tim pelaksana ini disesuaikan dengan jenis kegiatan yang melekat pada anggaran sesuai tugas fungsi satuan kerjanya. c) Tim monitoring dan evaluasi, merupakan tim yang memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Strakom. Pelaksanaan monitoring evaluasi dilaksanakan oleh Inspektorat Utama dan Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional. 22

24 BAB III MONITORING DAN EVALUASI STRAKOM A. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Strakom PBAK Tujuan monitoring dan evaluasi adalah agar setiap penanggung jawab dan pengambil keputusan dalam suatu kegiatan dapat mengetahui keberhasilan maupun permasalahan yang dihadapi sedini mungkin untuk dapat ditangani secara tepat waktu. Sehubungan dengan salah satu tujuan Strakom adalah guna mendapatkan bentuk komunikasi yang paling efektif sebagai umpan balik untuk perbaikan Strakom mendatang, maka perlu dilakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk memastikan rangkaian kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat mencapai sasaran dan memberi dampak sesuai yang diharapkan, dengan tetap mempertimbangkan kondisi dan situasi (ruang waktu)/efektivitas Strakom yang dapat diukur dari tingkat perubahan pada diri pegawai. B. Lingkup 1. Monitoring Monitoring dilaksanakan sejak tahapan pra-desain Strakom, penyusunan desain Strakom dan pelaksanaan, sedangkan monitoring dilaksanakan secara terukur dalam arti bahwa kegiatan tersebut harus senantiasa bertujuan menguji apakah Strakom PBAK yang dibuat berjalan sesuai rencana awal. Keberhasilan komunikasi secara umum adalah ketepatan waktu, sehingga apabila komunikator terlambat menyampaikan pesan maka komunikasi dianggap kurang efektif walaupun benar apa yang disampaikan. Monitoring Strakom PBAK lingkup Badan Pertanahan Nasional tahun 2013 akan dilaksanakan secara uji petik dan survei lapangan terhadap 3 (tiga) aspek sebagai berikut: No Aspek Monitoring Strakom PBAK Hasil Monitoring 1 Apakah pengemasan pesan sesuai Sesuai / tidak sesuai dengan khalayak 2 Apakah khalayak terpapar kegiatan Telah terpapar / belum komunikasi 3 Apakah pelaksanaan aksi komunikasi tepat waktu Tepat waktu / tidak tepat waktu 23

25 2. Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan pengukuran secara sistematis yang dilakukan untuk menilai sejauhmana keberhasilan program dalam mencapai tujuannya. Evaluasi secara keseluruhan juga akan mencakup evaluasi terhadap kajian di bidang kegiatan komunikasi, untuk menilai dan menakar apakah rumusan tujuan komunikasi dalam strakom sudah tercapai atau belum. Strakom yang dikembangkan akan berdampak positif apabila tujuan program dapat tercapai dan terdapat indikasi perubahan perilaku khalayak sasaran sebagai tujuan akhir dapat diamati dan diukur. Evaluasi Strakom PBAK Badan Pertanahan Nasional tahun 2013 dilakukan melalui pelaksanaan post assessment sesuai dengan kuesioner yang dipersiapkan untuk menilai keberhasilan/kurang efektif Strakom PBAK berdasarkan tinjauan berbagai aspek. C. Metode dan Alat Metode monitoring dan evaluasi kepada sasaran khalayak akan diarahkan untuk mengetahui apakah kelompok sasaran/khalayak telah terjangkau oleh program, apakah terdapat perubahan pada kelompok sasaran/khalayak (pengetahuan, sikap atau pun perilaku), sejauhmana perubahan terjadi, mengapa terjadi atau tidak terjadi perubahan dan sebagainya. Penilaian kegiatan program komunikasi tersebut berupa tolok ukur pencapaian keberhasilan atau kurang efektifnya kegiatan komunikasi termasuk mengevaluasi pemanfaatan komunikasi. Tabel III.2 Metode dan Alat Monitoring dan Evaluasi Strakom PBAK Badan Pertanahan Nasional Tahun 2013 Jenis Kegiatan Alat / Sumber Metode Monitoring Survei lapangan 1. Monitoring langsung terhadap keberhasilan penyampaian materi 2. Survei terhadap respons publik atas pesan yang disampaikan Pemantauan lain Uji petik melalui polling dan atau penyebaran kuesioner Evaluasi Post Assesment penyebaran kuesioner di 38 (tiga puluh delapan) lokus Satker BPN 24

26 25

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI STRATEGI KOMUNIKASI STRATEGI KOMUNIKASI B U DAYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ANTI KORUPSI KOMUNIKASI PENDIDIKAN STRATEGI

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI STRATEGI KOMUNIKASI STRATEGI KOMUNIKASI B U DAYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ANTI KORUPSI KOMUNIKASI PENDIDIKAN STRATEGI strategi komunikasi Pendidikan budaya anti korupsi; strategi komunikasi Pendidikan dan budaya anti korupsi; Pendidikan dan budaya anti korupsi; strategi komunikasi Pendidikan dan budaya anti korupsi; strategi

Lebih terperinci

Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi

Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi Prototipe Media Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi Prakata SALAM SEHAT TANPA KORUPSI, Korupsi merupakan perbuatan mengambil sesuatu yang sebenarnya bukan haknya,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Governance) menjadi berhubungan satu dengan yang lainnya. Tujuan reformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Governance) menjadi berhubungan satu dengan yang lainnya. Tujuan reformasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertolak dari proses reformasi yang menginginkan suatu perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih transparan, berkeadilan dan akuntabel, maka tuntunan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I No.1273, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. ORTA. UPT Monitor Frekuensi Radio. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI SEKRETARIAT KABINET

KEPUTUSAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI SEKRETARIAT KABINET SALINAN KEPUTUSAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan Rencana Strategis (RENSTRA) BPN RI Tahun 2010-2014. II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN A. Visi Pembangunan Pertanahan R encana Strategis Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Bimbingan Teknis Ujian Dinas Tingkat I dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Tahun 2017 Jakarta, 18 Juli 2017 DASAR HUKUM, TUGAS,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- /PB/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10) 1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun Jakarta 24 Januari 2018

Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun Jakarta 24 Januari 2018 Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 Jakarta 24 Januari 2018 Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 ASPEK KEMENTERIAN Evaluasi

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX) 1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (terlampir) SURA T EDARAN Nomor SE- 21 /PB/2016 TENTANG BATAS MAKSIMUM

Lebih terperinci

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : PER- 955/K/SU/2011 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG MONITOR SPEKTRUM FREKUENSI RADIO MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017) 1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-63.1-/216 DS462-7237-737-7577 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 ) 1 PT Banda Aceh Email Informasi - 2 PT Medan Email Helpdesk - - - - - 3 PT Padang tgl 26 Januari 2017 via Email Berupa Pemberitahuan telah melakukan sosialisasi (Kekurangan sudah diberitahukan via Email

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN & RB 1. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA Terwujudnya peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017) 1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Lengkap Notulen dikirim tanggal 2 Februari 2017 jam 16:58 WIB 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka

Lebih terperinci

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100), Umum Banda Aceh 216,59 246,43 278,90 295,67 112,07 139,01 172,41 190,86 109,37 115,47 119,06 124,90 127,19 Lhokseumawe 217,73 242,90 273,06 295,55 111,38 124,28 143,10 154,71 108,33 116,24 121,61 130,52

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. No.2, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Keputusan Presiden No. 2 Tahun 1997 Tentang : Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram, Dan Dili Oleh : PRESIDEN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

Triwulan 3 Tahun 2014

Triwulan 3 Tahun 2014 Status Pengisian Data SIPKINDU Kode Unit Kerja 1000000000 Triwulan 3 Tahun 2014 s.d 22-10-2014 08:58:43 Unit Kerja BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Jumlah Pegawai Pengisian

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016. 1 KATA PENGANTAR Pemantauan dan Evaluasi Kinerja diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2014 BUPATI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- It /PB/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PER.KBSN-01/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM RB BPOM

SUSUNAN KEANGGOTAAN DAN URAIAN TUGAS TIM RB BPOM LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.04.1.22.03.18.1314 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lebih terperinci

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 Jakarta, Maret 2016 DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.538,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 03 /PER/M.KOMINFO/03/2011

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6188/KPTS-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

INDIKATOR PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI (PIAK) 2011

INDIKATOR PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI (PIAK) 2011 INDIKATOR PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI (PIAK) 2011 Variabel Indikator Sub Indikator 1. Kode Etik 2. Transparansi Manajemen SDM 1. Ketersediaan Kode Etik 2. Ketersediaan Mekanisme Penerapan dan Pelembagaan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. Visi "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi Banten menuju tata kelola pemerintahan yang baik". Penjabaran dari visi

Lebih terperinci

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1381, 2015 BKN. Keputusan Penyesuaian. Penetapan Kembali. Pensiun Pokok. PNS. Janda/Duda. Format Nomor. Keputusan Kepala BKN. Pencabutan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KEPALA BADAN PENGAW ASAN

Lebih terperinci

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI A. Pendahuluan Salah satu area perubahan dalam reformasi birokrasi yang wajib dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah adalah penataan tata

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK AUDITOR DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN PRAKONDISI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN. Sumber Daya 1. Staf 2. Informasi 3. Wewenang 4. Fasilitas 5. Dana

METODE PENELITIAN PRAKONDISI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN. Sumber Daya 1. Staf 2. Informasi 3. Wewenang 4. Fasilitas 5. Dana 42 METODE PENELITIAN Kerangka Konsep Penelitian Pada penelitian ini terdapat beberapa peubah yang diamati yaitu karakteristik responden meliputi pendidikan, masa kerja, jabatan, dan pelatihan terkait rabies

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men No.979, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Penetapan Format Nomor Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

8. Peraturan.../2 ATE/D.DATA WAHED/2016/PERATURAN/APRIL

8. Peraturan.../2 ATE/D.DATA WAHED/2016/PERATURAN/APRIL PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 6170-4200-6854-7766 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.21.3592 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 05018/SK/KBPOM TAHUN 2001 TENTANG

Lebih terperinci

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia i Sapta Tertib Pertanahan Daftar Isi Daftar Tabel, Grafik dan Gambar Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif i ii iv vii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.12-/215 DS33-9596-64-778 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang a. bahwa untuk

Lebih terperinci

GERAKAN INOVASI MASSIVE DALAM REFORMASI BIROKRASI. Jakarta, 28 September 2016

GERAKAN INOVASI MASSIVE DALAM REFORMASI BIROKRASI. Jakarta, 28 September 2016 GERAKAN INOVASI MASSIVE DALAM REFORMASI BIROKRASI Jakarta, 28 September 2016 ARAH KEBIJAKAN PELAYANAN PUBLIK DALAM RANGKA PERCEPATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Kondisi Saat Ini UU 25/2009 ttg

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 T E N T A N G

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 T E N T A N G GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 T E N T A N G AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI ( AD-PPK ) PROVINSI JAMBI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2016

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci