PERTEMUAN 1 FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR SEBAGAI BAHASA TEKNIK
|
|
- Benny Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERTEMUAN 1 FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR SEBAGAI BAHASA TEKNIK 1.1. Fungsi gambar dan pengembangan gambar Gambar sering disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana teknik Tabel 1.1. Hubungan gambar dan bahasa Lisan Kalimat Gambar Indra Akustik Visual Visual Ekspresi Suara Kalimat Gambar Aturan Tata bahasa Standar gambar Fungsi gambar dapat digolongkan dalam 3 golongan berikut: a. Media merealisasikan ide Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dan direalisasikan dalam bentuk gambar melalui proses seperti digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1.1 Proses pemikiran dari perencanaan dan gambar b. Media penyampaian informasi Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orangorang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, dan perakitan. c. Media penyimpan informasi Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itu, gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan atau untuk diperbaiki, tetapi gambar diperlukan juga untuk disimpan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru dikemuadian hari. Untuk itu diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi, nomor urut gambar, dan sebagainya. 1
2 1.2. Sifat-sifat gambar Tujuan-tujuan gambar a) Internasionalisasi Peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang-orang bersangkutan, dan kemudian telah menjadi bentuk standar perusahaan. Bersama dengan meluasnya dunia usaha, keperluan standar perdagangan dan standar nasional meningkat. Belakangan ini, peningkatan pembagian kerja secara internasional, perkenalan dengan teknologi asing, telah mengharuskan internasionalisasi stndar gambar. b) Mempopulerkan gambar Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, golongan yang harus membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya, sehingga diperlukan mempopulerkan gambar dan gambar harus jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan standard an ekspisit sangat diperlukan. c) Perumusan gambar Hubungan yang erat antara bidang-bidang industry, masing-masing dengan kemajuan masyarakat teknologinya, tidak memungkinkan menyelesaikan suatu proyek dari satu bidang saja secara bebas. Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan mengidentifisir standar-standar gambar. d) Sistematika gambar Mengingat gambar kerja saja, isi gambar menyajikan banyak perbedaan-perbedaan, tidak hanya dalam penyajian bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga. Di lain pihak, bersamaan dengan sistematika, pentingnya gambar dengan lambang grafis telah meningkat, dan lambang-lambang ini dipergunakan secara luas sebagai diagram blok atau aliran proses dalam berbagai bidang industry. Di bawah keadaan-keadaan demikian, jangkauan yang berkembang da nisi gambar sangat memperkuat susunan dan konsolidasi system standar gambar. e) Penyederhanaan gambar Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga menggambar. f) Modernisasi gambar Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa mengikutinya. Dapat disebutkan di sini cara-cara baru (modern) yang telah dikembangkan seperti misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dengan computer, perencanaan dengan bantuan computer (CAD Computer Aided Design) dan lain sebagainya. 2
3 Sifat-sifat gambar dan perkembangan standar gambar a) Kepastian gambar Sejarah peerkembangan gambar adalah mengejar kepastian. Akhir-akhir ini menjadi sulit untuk menambah ketidak sempurnaan gambar dengan konsultasi antara perancang dan karyawan teknik, atau rapat-rapat teknik, karena pembagian produk, pemeriksaan dan perakitan, serta jumlah sub kontraktor. Dalam hal kerja sama internasional, kepastian internasional diinginkan oleh gambar. Lambanglambang harus dipergunakan daripada catatan-catatan dalam suatu bahasa dan pengertiannya harus seragam secara internasional. Persyaratan produk menjadi makin tinggi. Di lain pihak isi gambar harus selalu pasti. Persyaratan-persyaratan ini seringkali berlawanan. Pengertian kepastian mengandung banyak masalah rumit. Pertama, kemajuan pesat dari gambar yang sederhana dan penyederhanaanya saling berlawanan. Kedua, suatu keinginan untuk menyajikan isinya dengan tepat, dalam mengejar kepastian, mungkin adalah penyebab dari pengertian yang tidak meragukan. Oleh kerena itu dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh mana kepastian tersebut dapat dikompromikan, dengan ketentuan kondisi optimal dari standar harus ditetapkan. b) Hubungan antara fungsi dan sifat gambar Hubungan antara fungsi dan sifat gambar diperlihatkan gambar 1.2. Pada gambar terlihat bahwa sebuah fungsi dipengaruhi oleh beberapa sifat. Diantara fungsi-fungsi gambar, penyampaian informasi merupakan yang terpenting, dan dipengaruhi oleh banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian informasi tersebut harus diutamakan daripada yang lain. Penyederhanaan dan pengurangan tenaga untuk menggambar diharapkan menjadi yang paling penting untuk gambar perancang, yang mempersiapkan informasi. Penyederhanaan gambar dan pengurangan tenaga untuk menggambar mungkin akan menyebabkan ketidak sempurnaan gambar atau akan mengganggu kesederhanaannya. Dengan kata lain, gambar yang dipakai aoleh orang lain harus dipersiapkan dan informasi yang sejenis harus disampaikan. c) Sifat dan pengembangan standar gambar Standar gambar, seperti pada gambar 1.3. telah berjalan dalam arah kemajuan isi, untuk mempertahankan kepastian dan spesialisasi dalam tiap bidang, dan dalam arah standar perusahaan dan standar perdagangan ke standar nasional. Dalam suasana demikian seperti keadaan teknologi yang sudah maju tinggi, masyarakat yang sudah sama rata dan internasional, seperti disebut dia atas, standar gambar diperlukan untuk mengambil langkah ke 3
4 kesederhanaan, ke sama rataan, dan internasionalisasi. Disamping itu juga diperlukan, perkembangan ke sistemisasi, modernisasi dan penyederhanaan. Dalam banyak hal, sifat gambar tan perkembangan standar saling tertentangan. Dalam membentuk standar, yang terpenting adalah menemukan kondisi optimal dari keadaan teknologi modern dan antara bermacam-macam kondisi tersebut, yang bertentangan satu sama lain. Gambar 1.2 Fungsi dan sifat gambar 4
5 Gambar 1.3 Sifat-sifat dan kecenderungan dari standar-standar gambar 1.3. Kerangka dan bidang-bidang kerja ISO Kerangka ISO/TC 10 ISO/TC 10 (gambar teknik) telah memegang peranan aktif untuk menstandarkan gambargambar teknik, agar dapat memberi ciri internasional ke pada gambar-gambar teknik, sebagai bahasa teknik internasional. Komite teknik 10 dibagi dalam 8 sub komite. Kerangka ISO/TC 10 tampak pada table 1.2. sesuai laporan tahunan untuk tahun 1978 dari ISO/TC 10. Pada gambar 1.4 kerangka tersebut diperlihatkan dalam bentuk diagram kotak. Table 1.2 Kerangka ISO/TC 10 Sub Comitee SC 1 SC 2 SC 3 SC 4 WG Judul Sekretariat Dasar-dasar umum Lambang-lambang untuk teknologi vakum Lambang-lambang untuk instrumentasi Lambang-lambang untuk kinematik NNI AFNOR GOST 5
6 SC 5 SC 6 SC 7 SC 8 WG 3 WG 1 WG 2 WG 3 WG 4 WG 5 WG 6 WG 7 WG 1 WG 2 WG 3 WG 4 WG 5 WG6 WG 3 WG 4 WG 5 WG 8 WG 9 WG 10 Lambang-lambang untuk instrumentasi penghitung, pengukur, pencatat dan otomatis Memberi ukuran dan toleransi Revisi dari rekomendasi ISO R Toleransi posisi, dasar dan system-sistem dasar. Prinsip bahan maksimum dan hal-hal yang berhubungan Revisi dari rekomendasi ISO R (bekerja sama dengan ISO/TC 10/SC 8) Penafsiran limit ukuran dan hubungannya dengan toleransi bentuk dan posisi dan kekasaran permukaan. Dasar-dasar pengukuran dan hal-hal yang berhubungan 9bekerja sama dengan ISO/TC 3/SC 3) Istilah Penyajian ukuran pada gambar teknik Penunjukan pada gambar: bagian-bagian yang dihasilkan oleh proses pembentukan Penyederhanaan gambar instalasi pipa. Penyederhanaan gambar bantalan gelinding Penyederhanaan gambar perapat (seal) Penunjukan elemen,system dan instrument optic pada gambar Penyajian pengikat Pekerjaan struktur logam Gambar bangunan Gambar struktur kerangka komponen prefab (termasuk masalah perakitannya) Pipa-memipa (Plumbing), Pemanasan (Heating), ventilasi dan salurannya (Ducting). Perencanaan kota Lambing untuk gambar penyelidikan lapangan yang menyangkut mekanika tanah. Instalasi pipa luar Istilah SNV SNV SNV SIS DIN DIN NNI DIN DIN UNI SIS GOST SIS NSF 6
7 TC 10 Gambar Teknik SC 1 Dasar-dasar umum untuk gambar teknik penyajian Penyajian dengan lambang Gambar kerja SC 2 Lambang alat-alat vakum SC 5 Dimensi dan toleransi SC 3 Lambang instrumen SC 6 Penyajian Khusus SC 4 Lambang kinematika SC 7 Gambar bangunan baja SC 8 Gambar bangunan Gambar 1.4. Kerangka dan ISO/TC Kegiatan ISO/TC 10 a. Kegiatan SC 1 (Prinsip Dasar) SC 1 telah menentukan standar gambar mengenai dasar umum, dan mempunyai pokok-pokok tugas dalam program kerja TC 10. Kegiatan paling penting dari SC 1, adalah Dasar-dasar penyajian. Hal ini setelah dietapkan sebagai rekomendasi ISO/R 128 pada 1958 dan saat ini menjalani tinjauan dan perbaikan. Hasilnya telah ditetapkan dalam ISO/DIS 128. Untuk penyamarataan gambar teknik DIS baru ini DIS mencakup penyajian gambar kerangka baja dan bangunan. Penyajian gambar hidup adalah cara menyajikan benda oleh gambar pandangan tunggal. Untuk huruf-huruf ISO 3098/Z (Lettering part Z: Currently used Characters) telah 7
8 mempersiapkan angka-angka dan huruf-huruf abjad atau ISO 3098/II, huruf Yunani dan lain sebagainya, terutama ditulis dengan bantuan sablon huruf. b. Kegiatan SC 5 (memberi ukuran dan Toleransi) SC 5 telah menangani hal ukuran dan toleransi, dan mempunyai tugas kerja yang penggolongannya sebagai berikut: 1) Memberi ukuran dan toleransi 2) Toleransi bentuk dan posisi (toleransi geometric) 3) Memberi ukuran dan toleransi elemen khusus. Cara penunjukan ukuran pada gambar telah diperinci dalam ISO/R 129 dan standarnya. Perbaikan perbaikan yang dilakukan antara lain: Penyamarataan ukuran untuk bangunan harus dimasukkan Untuk internasionalisasi harus dipergunakan lambang sebanyak mungkin, daripada catatan-catatan dalam suatu bahasa. Penyajian toleransi bentuk, posisi, tempat dan penyimpangan putar, disebut toleransi geometric. Toleransi geometric dari suatu elemen (titik, garis sumbu, permukaan dan lain-lain), menentukan daerah di dalam mana elemen tersebut harus berada. Untuk toleransi geometric tersebut banyak standar atau rekomendasi telah dibuat (ISO/R 1101, ISO 1101/II, ISO/R 1660, ISO/R 1661) dan lain-lain. Toleransi geometric ini hanya diperinci bilamana diperlukan saja. Akibat kemajuan teknologi, toleransi menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dalam hal elemen khusus seperti kerucut, cara penyajian ukuran dan toleransinya harus diperinci secara jelas, dan harus berguna secaraa internasional, bila tidak hasilnya tidak akan memenuhi fungsinya. c. Kegiatan SC 6 (Penyajian khusus pada gambar teknik) Penyajian khusus ditangani dalam SC 6, dan digolongkan dalam: (1) penyajian konvensional atau disederhanakan dari bagian mesin, atau elemen-elemen mesin, (2) penyajian dalam bidang khusus seperti barang pecah belah, elemen optic, saluran pipa dan lain sebagainya, (3) penunjukan cara-cara proses dalam gambar. d. Kegiatan SC 2, SC 3, dan SC 4 Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bersamaan dengan sistematika teknologi, pentingnya gambar dengan lambing-lambang dalam bentuk diagram kotak atau flow sheet telah meningkat. Lambing untuk teknologi vakum ditangani oleh SC 2. Secara resmi, lamng untuk hidrolik dan pneumatic telah ditangani dalam SC2 dan ditetapkan oleh ISO 1219, tetapi sekarang telah dialihkan ke TC 131. Lambang untuk instrumentasi telah dipersiapkan dalam SC 3. 8
9 Lambang untuk kinematika ditetapkan oleh SC 4, yang dipakai dalam diagram rangka (skeleton diagram) mesin, untuk memperlihatkan konstruksi dan fungsi kinematic dari elemen mesin. SC 7 (kerangka baja) dan SC 8 (bangunan) dimasukkan dlam ISO/TC 10. Ini hubungannya dengan gambar mesin dalam mesyarakat teknologi yang sudah sangat maju, tetapi ruangnya tidak mengizinkan untuk membahas seluruhnya di sini. 9
FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR TEKNIK
Bab 1 FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR TEKNIK Materi : Fungsi gambar. Tujuan gambar. Pengembangan standar gambar. Sifat-sifat gambar. 1.1. PENDAHULUAN. Sebuah produk akan sulit dijelaskan kepada orang lain dengan
Lebih terperinciI. GAMBAR TEKNIK. 2. Gambar Teknik berstandar Internasional umumnya menggunakan standar gambar teknik ISO.
I. GAMBAR TEKNIK 1. Gambar Teknik adalah rancangan gambar yang ditampilkan dalam satu atau beberapa pandangan sesuai fungsi dan tujuannya dengan mengikuti standar yang berlaku. 2. Gambar Teknik berstandar
Lebih terperinci1.1 GAMBAR SEBAGAI BAHASA TEKNIK
PENDAHULUAN 1.1 GAMBAR SEBAGAI BAHASA TEKNIK Walaupun orang di seluruh dunia berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda, suatu bahasa gambar yang umum telah ada sejak awal waktu. Bentuk tulisan yang paling
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Program Studi Mata Pelajaran : SMK Negeri 1 Sleman : X (Ganjil) : Teknik Fabrikasi Logam : Gambar Teknik Pertemuan Ke - : 2-4 Alokasi
Lebih terperinciKegiatan Pembelajaran 2. Standar Kertas dan Tata Letak pada Gambar Teknik A. Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran 2. Standar Kertas dan Tata Letak pada Gambar Teknik A. Deskripsi Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Penyampaian informasi tidak hanya dapat
Lebih terperinciATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN
44 ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya. Untuk itu semua bagian di dalam gambar harus dijelaskan sedetail
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT
12.1. Toleransi Standar Internasional PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan. Kadangkadang seorang pekerja hanya
Lebih terperinciBAB Gambar Sebagai Bahasa Teknik
BAB 4 GAMBAR BENTANGAN 4.1. Gambar Sebagai Bahasa Teknik Gambar merupakan sebuah alat komunikasi untuk menyatakan maksud dan tujuan seseorang. Gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa
Lebih terperinciTOLERANSI LINIER Basori
TOLERANSI LINIER Basori Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diijinkan. Karena penyimpangan ini, benda yang dibuat dengan memakai toleransi masih dapat dipasang atau diasembling.
Lebih terperinci1 P a g e AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO MODUL GAMBAR TEKNIK. Yana Yuniarsah, MT Tenia Wahyuningrum, MT. 1 P a g e
1 P a g e AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO MODUL GAMBAR TEKNIK Yana Yuniarsah, MT Tenia Wahyuningrum, MT 1 P a g e Bab I Pendahuluan Pengertian Gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari benda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Mesin Perancangan secara umum dapat didefinisikan sebagai formulasi suatu rencana untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga secara sederhana perancangan dapat diartikan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin Semester : 1 Matakuliah : Meng Mesin SKS : 3 Kode Matakuliah : KB 2214104
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILABUS. Pengalaman Belajar. Materi Pokok
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILABUS Program Studi/Jurusan/Bagian : Pendidikan Teknik Mesin/Pendidikan Teknik dan Kejuruan Kode Mata Kuliah : KPTM 232 Mata Kuliah :
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK (T.INDUSTRI /S1) KODE / SKS KD /2 SKS
Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Media Referensi Pembelajaran Pembelajaran 1 Fungsi dan sifat sebagai bahasa teknik Fungsi Pengembangan standar OHP Tujuan fungsi dan
Lebih terperinciToleransi& Implementasinya
Toleransi& Implementasinya Daftar Isi 1. Toleransi Linier... 3 a) Suaian-suaian (Fits)... 6 b) Jenis jenis Suaian... 6 c) Toleransi Khusus dan Toleransi Umum... 6 1) Toleransi Khusus... 6 2) Toleransi
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KEAUSAN BAHAN
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI KEAUSAN BAHAN Ditulis Dan Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Metode Perancangan VDI 2221 Metode perancangan VDI 2221 merupakan metode perancangan yang di gagas oleh Persatuan Insinyur Jerman (Verein Deutscher Ingenieure/VDI) yang dijabarkan
Lebih terperinciTEKNIK PEMBENTUKAN PLAT JILID 2
Anni Faridah, dkk TEKNIK PEMBENTUKAN PLAT JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta
Lebih terperinciMekatronika Modul 12 Pneumatik (2)
Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi semakin berkembang dengan pesat. Khususnya yang berkaitan dengan komputer sehingga setiap orang
Lebih terperinciTOLERANSI. Istilah dalam Toleransi Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut ini.
TOLERANSI Toleransi Linier (Linier Tolerances) Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh : a) Kesalahan melihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, sudah banyak dikenal dan bukan sesuatu hal yang asing lagi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam segala aspek kehidupan saat ini semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN
PERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN 13.1. Toleransi geometri Toleransi geometri atau toleransi bentuk adalah batas penyimpangan yang diizinkan, dari dua buah garis yang sejajar, atau
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI
Lebih terperinciPERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
7.1. Aturan Dasar Memberi Ukuran PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN Dalam memberikan ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian benda harus menentukan secara jelas tujuannya, dan tidak boleh
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS
BAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS Metode perancangan sistematis adalah metode pemecahan masalah teknik menggunakan tahap analisis dan sintesis. Analisis adalah penguraian sistem yang komplek menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan secara pesat, sehingga mendorong orang untuk membuat suatu alat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai pengukuran, baik pengukuran suhu, tekanan, kecepatan dan masih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, penciptaan peralatan pendukung untuk menunjang mesin-mesin canggih semakin banyak dan beragam, seperti halnya pada alat-alat kontrol
Lebih terperinciSystematic Layout Planning
Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS
PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS 6.1. Cara menunjukkan bagian khusus Disamping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk memperjelas gambar
Lebih terperinciBAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE :
BAHAN AJAR MENGGAMBAR TEKNIK KODE : 422032 DISUSUN : DJOKO SASONO NIDN : 0702055601 EDISI KE 3 SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK MESIN DAFTAR
Lebih terperinciDIGITAL MODEL & RENDERING
DIGITAL MODEL & RENDERING TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 1 OUTLINE Materi perkuliahan Kontrak Belajar Teori umum Gambar Teknik dan Pengantar CAD 2 Materi Perkuliahan Teori umum Gambar Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien.pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : MENGGAMBAR MESIN KODE / SKS : IT-042218 / 2 Program Studi Teknik Mesin S1 Minggu ke 1 Pendahuluan Pokok Bahasan dan dapat memahami fungsi dan pentingnya gambar bagi
Lebih terperinciMEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN
MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN Disusun Oleh: Odi Fauzi, ST DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI 2013 6
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena suhu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter )
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia komunikasi saat ini sangat pesat dan telah memasuki zaman globalisasi. Komunikasi secara umum diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari
Lebih terperinciAnalisis Mekanisme Kerja KIT LSD (Lambo Style Door) Dengan Bantuan Software Berbasis Metode Elemen Hingga (MEH)
TUGAS AKHIR Analisis Mekanisme Kerja KIT LSD (Lambo Style Door) Dengan Bantuan Software Berbasis Metode Elemen Hingga (MEH) Disusun: TEGUH WIWEKO PRIYOAJI D 200 030 003 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB II PROSEDUR GAMBAR TEKNIK DAN AUTOCAD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB II PROSEDUR GAMBAR TEKNIK DAN AUTOCAD Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciSistem manajemen mutu Persyaratan
Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada zaman modern seperti sekarang ini, mendorong kita untuk mencari sesuatu yang lebih efektif dan efisien ( tepat, cepat dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terciptanya suatu produk baru dengan kualitas yang baik. Dalam dunia industri manufaktur, terdapat banyak kendala
Lebih terperinciBAB III...24 PERANCANGAN SISTEM Rancangan Alat Flow Chart... 34
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO...v KATA PENGANTAR...vi ABSTRAKSI...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xi
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Menggambar Teknik 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen
Lebih terperinciLembar Latihan. Lembar Jawaban.
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, dan dalam berbagai penyelesaian pekerjaan.
Lebih terperinciMAKALAH KONFIGURASI PERMUKAAN DAN TOLERANSI SEMESTER GENAP 2015
MAKALAH KONFIGURASI PERMUKAAN DAN TOLERANSI SEMESTER GENAP 2015 Disusun oleh: Nama : Agus tryono NIM : 141331048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sistematika penelitian berikut: Sistematika yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai 39 40 Mulai Survei Lapangan Dan Tinjauan Pustaka Pengumpulan
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS
PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS 2.1. Berbagai jenis huruf dan garis serta penggunaannya Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RahmaAditya M Kurnia,2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat menjadikan siswa untuk mencapai tujuan yang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : INSTALASI ELEKTRIK / IT SEMESTER / SKS : IV / 2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : INSTALASI ELEKTRIK / IT04124 SEMESTER / SKS : IV / 2 Pertemuan ke Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran 1 Standarisasi dan
Lebih terperinciHiryanto, M.Si Dosen PLS FIP UNY. Peningkatan Mutu PKBM.PPM
MUTU ADMINISTRASI LEMBAGA PKBM (TATA KELOLA) Hiryanto, M.Si Dosen PLS FIP UNY 1 PERENCANAAN MUTU LEMBAGA PKBM Hakikat Perencanaan Mutu Secara luas mutu dapat diartikan sebagai agregat karakteristik dari
Lebih terperinciSYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Kebudayaan mereka dapat dikenal di mata dunia karena mereka selalu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, kebudayaan Jepang semakin terkenal di seluruh dunia. Kebudayaan mereka dapat dikenal di mata dunia karena mereka selalu berusaha menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat disangkal bahwa Jalan Raya memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar kegiatan transportasi manusia menggunakan Jalan raya. Pengaruh
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 aftar Periksa. aftar periksa merupakan daftar dari parameter-parameter yang ada dalam sebuah perancangan. Pada tahapan pertama proses perancangan ini akan dikumpulkan ide-ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam bidang peralatan sehari-hari di Indonesia pada saat ini semakin berkembang. Penggunaan pemanas pada kehidupan seharihari contohnya seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu Emergency Otomatis Dengan Pengaturan Tingkat Intensitas Cahaya Menggunakan Smartphone Android
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang sangat pesat, dengan memanfaatkan teknologi manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat meringankan dan juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Photography (fotografi dalam bahasa Indonesia) berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu: Photos (cahaya) dan Grafos (melukis), yang berarti melukis cahaya (Wells:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja dari rasa ingin tahu manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja dari rasa ingin tahu manusia terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.
Lebih terperinciMenggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST.
Menggambar Teknik Modul ke: Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Fakultas FDSK Mahdi Abdullah, ST., MSn Program Studi Desain Produk http://www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan secara pesat, sehingga mendorong orang untuk membuat suatu alat yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Konsep Dasar Gambar Teknik meliputi definisi apa itu gambar teknik, fungsi menggambar teknik.
I. KONSEP DASAR GAMBAR TEKNIK PENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Konsep Dasar Gambar Teknik meliputi definisi apa itu gambar teknik, fungsi menggambar teknik. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari
Lebih terperinciPerancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III
BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses desain diperlukan pada setiap proses manufaktur dengan tujuan untuk menghasilkan produk akhir dengan biaya produksi yang optimal karena sebagian biaya produksi
Lebih terperinciMENGGAMBAR BAGIAN MESIN SECARA TERPERINCI
MENGGAMBAR BAGIAN MESIN SECARA TERPERINCI KODE UNIT KOMPETENSI : 9.7B UNTUK PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR MESIN
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGECORAN KONSTRUKSI CORAN DAN PERANCANGAN POLA
KONSTRUKSI CORAN DAN PERANCANGAN POLA Arianto Leman S., MT Disampaikan dalam : PELATIHAN PENGEMBANGAN RINTISAN PENGECORAN SKALA MINI BAGI GURU-GURU SMK DI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Koperasi Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan masa globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga dengan demikian penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk
42 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vise merupakan bentuk yang mendasar dan sederhana dari alat pencekam benda kerja. Dilihat dari kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, dan ekonomi secara keseluruhan,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
TUGAS AKHIR ANALISIS STRUKTUR RANGKA PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK BEBAN 150 KG MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5R15 Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Pemesinan Untuk membuat suatu alat atau produk dengan bahan dasar logam haruslah di lakukan dengan memotong bahan dasarnya. Proses pemotongan ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia elektronika yang sangat maju dewasa ini,
BAB I PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar BeJakang Dalam perkembangan dunia elektronika yang sangat maju dewasa ini, ban yak peralatan-peralatan yang digunakan sehari-hari yang menggunakan teknologi
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : MENGGAMBAR TEKNIK KODE/SKS : IT042209/ 2 SKS Pertemuan 1 2 Pokok Bahasan dan TIU Fungsi dan sifat bahasa gambar sebagai bahasa teknik Agar mahaiswa memahami fungsi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan
BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK (LNRI. No. 38, 1977; TLNRI No. 3107)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK (LNRI. No. 38, 1977; TLNRI No. 3107) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa wakaf adalah suatu lembaga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan sistem kerja Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancanganterbaik dari system kerja yang bersangkutan. Teknik-teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh pula pada pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang sangat cepat dan memberikan pengaruh besar di setiap aspek kehidupan.hal ini berpengaruh pula pada pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi karyawan pabrik gula lestari adalah koperasi serba usaha yang memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya diantaranya
Lebih terperinciElektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan
Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Proses Machining Dengan Software MasterCAM Kemajuan proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang sekarang ada di dunia industri
Lebih terperinciMekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik
Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan praktikum Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan komponen Pneumatik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KMM merupakan suatu karya ilmiah mahasiswa hasil kegiatan belajar mengajar yang melibatkan instansi di luar kampus. Mahasiswa dengan arahan dan bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dan jasa yang terbaik guna merebut pangsa pasar dan. dicapai perusahaan. Berbicara mengenai kepuasan konsumen, maka erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, persaingan dalam dunia industri semakin ketat. Setiap perusahaan dan tentu saja perusahaan lokal juga harus bersiap menghadapi penetrasi dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segmentasi citra (image segmentation) merupakan langkah awal pada proses analisa citra yang bertujuan untuk mengambil informasi yang terdapat di dalam suatu citra.
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tuntutan Sistem Produksi Maju Perkembangan teknologi dan kebudayaan manusia menuntut perubahan sistem produksi dalam dunia manufaktur. Kebutuhan produk yang semakin
Lebih terperinciCara uji slump beton SNI 1972:2008
Standar Nasional Indonesia Cara uji slump beton ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah
Lebih terperinciContoh Soal Gambar Teknik
Contoh Soal Gambar Teknik 1. Apa perbedaan gambar rancangan dengan gambar kerja? Jawaban : Gambar rancangan sebagai bahan dasar yang kemudian menjadi gambar. sedangkan gambar kerja adalah gambar yang mempunyai
Lebih terperincikesibukan dan aktifitas, sehingga memaksa seseorang untuk mengerjakan sesuatunya dengan mudah dan nyaman. Karena dengan begitu tenaga dan waktu tidak
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH KACANG KEDELAI Andi Wibowo. Jurusan : Teknik Mesin. Fakultas : teknologi industri Universitas Gunadarma, Depok Abtraksi Mesin pemecah kacang kedelai adalah mesin yang dibuat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. "tempat kerja" ialah tiap ruangan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sekitar di mana berada. Salah satunya adalah pengaruh suhu yang erat hubungannya dalam
Lebih terperinci