ANALISIS TES FORMATIF BAHASA INDONESIA KELAS IV DITINJAU DARI TAKSONOMI BLOOM REVISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TES FORMATIF BAHASA INDONESIA KELAS IV DITINJAU DARI TAKSONOMI BLOOM REVISI"

Transkripsi

1 ANALISIS TES FORMATIF BAHASA INDONESIA KELAS IV DITINJAU DARI TAKSONOMI BLOOM REVISI Ni Luh Septiani Ari Pertiwi 1, Ni Wayan Arini 2, I Wayan Widiana 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia sm@gmail.com, wayanarini@yahoo.co.id, wayan_widiana@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui deskripsi tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi, 2) mengetahui analisis butir tes formatif, dan 3) mengetahui kendala- kendala yang dihadapi guru dalam penyusunan tes formatif ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitan ini adalah empat guru bahasa Indonesia kelas IV di Gugus XIII Kecamatan Buleleng sedangkan obyek penelitan ini adalah tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV di Gugus XIII Kecamatan Buleleng pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes formatif bahasa Indonesia kelas IV sudah menunjukkan penyebaran soal pada aspek kognitif dan pengetahuan walaupun masih didominasi tingkat kognitif mengingat. Setelah melakukan analisis butir soal diketahui kualitas soal termasuk masih kurang baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, baik dari siswa maupun guru. Kata kunci: tes formatif, taksonomi Abstract This study aims to know: 1) the description of Indonesian formative tests of IV class in terms of Bloom's Taxonomy Revised, 2) the analysis of formative test items, and 3) the difficulties when the teachers prepared the formative tests items in terms of Bloom's Taxonomy Revised in SD Gugus XIII Buleleng District in academic year 2015 / This research is descriptive qualitative study. The subjects of this research are four Indonesian teachers in the fourth grade in Gugus XIII Buleleng District whereas the object of this research is the Indonesian formative test grade IV in Gugus XIII Buleleng District of the first semester in academic year 2015/2016. The method used is the documentation and interviews method. The results showed that the Indonesian formative tests have shown the deployment of fourth grade about the cognitive aspects and knowledge although it is still dominated by the improvement level of cognitive. After analyzing the items, it is known that the quality of items is still not good enough. This is due happened in both of student's or teachers itself. Keywords: formative tests, taxonomy PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor penting yang memengaruhi sikap dan tindakan manusia dalam kehidupan suatu bangsa. Sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 1

2 potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Maka dari itu pendidikan hendaknya dikelola dengan baik, baik itu secara kualitas maupun kuantitas karena pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekolah merupakan tempat atau sarana untuk melaksanakan pendidikan, seperti kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan pengembangan diri siswa. Salah satu kegitan belajar mengajar yang dilakukan adalah dalam pelajaran bahasa. Dari sekian banyak mata pelajaran di sekolah, mata pelajaran bahasa merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dikarenakan bahasa itu sendiri adalah satu alat komunikasi. Melalui bahasa, manusia dapat saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Sebagai warga negara Indonesia selain bahasa daerah bahasa Indonesia menjadi materi penting yang diajarkan kepada peserta didik sejak di bangku SD (Sekolah Dasar) karena bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD dapat memberikan kemampuan dasar berbahasa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah menengah maupun untuk menyerap ilmu yang dipelajari lewat bahasa itu. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia juga dapat membentuk sikap berbahasa yang positif serta memberikan dasar untuk menikmati dan menghargai sastra Indonesia. Mengelola pendidikan yang baik juga tidak lepas dari proses di dalam pembelajaran. Sama halnya dengan mata pelajaran lain, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sebuah proses pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan berpikir kritis dan munculnya kreativitas, paling tidak harus melibatkan tiga aspek, yaitu: aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotor. Proses pembelajaran akan sukses jika proses pembelajaran itu tidak hanya didukung oleh perencanaan pembelajaran, kemampuan guru mengembangkan proses pembelajaran serta penguasaan terhadap bahan ajar dan juga tidak hanya dengan kemampuan guru menguasai kelas tetapi guru harus memiliki kemampuan untuk melakukan asesmen terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. Koyan (2011) menyatakan bahwa asesmen adalah semua rangkaian prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar peserta didik (misalnya: observasi, skala bertingkat kinerja, tes tertulis) dan pelaksanaan asesmen mengenai kemajuan belajar peserta didik. Senada dengan hal tesebut, Poerwanti (2008) menyebutkan bahwa asesmen sebagai suatu proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Asesmen harus digunakan sebagai proses untuk mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi, dan sekaligus untuk mengukur efektivitas proses belajar mengajar. Asesmen dapat digunakan untuk menentukan dalam perencanaan atau kebijakan berikutnya terhadap peserta didik terkait dengan konsep ketuntasan belajar. Asesmen yang dilakukan guru memerlukan sebuah instrumen untuk mengetahui serta mengukur tingkat kemampuan kognitif seorang peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk hal tersebut adalah tes. Tes yang berkaitan dengan tujuan ini berupa tes formatif, sering disebut tes prestasi hasil belajar. Tes formatif merupakan tes yang berfungsi untuk mengetahui pencapaian peserta didik setelah mempelajari topik tertentu dan untuk mengetahui proses pembelajaran telah berhasil atau tidak (Susetyo, 2015). Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) asesmen dilakukan dengan tiga domain (ranah) yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini sesuai dengan Teori Taksonomi 2

3 Benjamin Bloom. Setelah lama digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia Taksonomi Bloom sudah mengalami perubahan seperti yang dilakukan oleh Anderson dan Karthwohl yang dimuat pada buku yang berjudul A Taxonomy for Learning and Teaching and Assessing: A Revision of Bloom s Taxonomy of Educational Objectives (dalam Widodo, 2006). Anderson dan Karthwohl memperbaharui Taksonomi Bloom agar lebih sesuai dengan tuntutan abad ke-21. Anderson dan Kartwohl menerbitkan sebuah versi baru dari Taksonomi Bloom yang mempertimbangkan jangkauan yang lebih luas dari berbagai faktor yang berdampak pada kegiatan belajar dan mengajar. Taksonomi yang diperbaharui ini berusaha memperbaiki beberapa kekeliruan yang ada pada taksonomi yang asli. Tidak seperti versi 1956, taksonomi yang baru membedakan antara tahu tentang sesuatu (knowing what), isi dari pemikirannya sendiri dan tahu tentang bagaimana melakukannya (knowing how), sebagaimana prosedur yang digunakan dalam pemecahan masalah. Perubahan dari Taksonomi Bloom lama ke Taksonomi Bloom Revisi memiliki pengaruh yang besar terhadap penentuan hasil belajar, salah satunya hasil belajar Bahasa Indonesia dari aspek kognitif. Keleluasaan guru Bahasa Indonesia dalam merencanakan, melaksanakan, dan memberi asesmen dalam kegiatan pembelajarannya mengalami berbagai macam kesulitan untuk mencapai hasil belajar maksimal. Kesulitan yang dihadapi seperti, tes yang dibuat menyimpang dari tujuan pembelajaran. Guru Bahasa Indonesia belum memahami cara dan teknik membuat tes yang benar. Selain itu, instrumen tes yang sering digunakan dibuat secara mendadak tanpa mempertimbangkan kelayakan tes sebagai alat ukur. Berdasarkan pengalaman selama menjalani program PPL di sekolah dasar terdapat beberapa masalah dalam pembuatan tes oleh guru Bahasa Indonesia. Masalah yang terjadi merupakan akibat keterbatasan waktu dan rasa tidak ingin susah beberapa guru Bahasa Indonesia, sehingga tes yang dibuat hanya dengan mengambil soal di LKS. Soal yang diambil tidak dipertimbangkan tingkat kesukaran dari setiap soal dan tidak memperhatikan soal berdasarkan taksonomi Bloom Revisi. Guru juga tidak melakukan analisis soal sehingga soal tersebut belum tentu memenuhi syarat- syarat tes yang baik. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Rini Suminarsih dengan judul Analisis Kualitas Butir Soal Ulangan Tengah Semester Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Mi/ Negeri Jejeran Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu validitas isi termasuk kurang baik, karena belum mampu mengukur semua kompetensi yang harus dicapai siswa pada semester genap. Hal ini juga dapat diketahui dari kisi-kisi pembuatan soalnya karena kisikisi dibuat setelah soal diujikan dan tidak dapat mengukur semua standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diharapkan tercapai pada semester tersebut. Sedangkan kualitas soalnya tergolong kurang baik juga, karena yang memiliki kriteria soal yang baik atau memenuhi persyaratan subtansi, konstruksi dan bahasa, serta memiliki bukti validitas yang empirik hanya berjumlah 12 butir atau 29,27 % dari keseluruhan soal. Secara teori, menurut Sudjana (2004) bahwa perbandingan soal yang baik untuk kriteria soal mudah, sedang, dan sulit adalah 3:4:3. Dalam praktiknya, tingkat kesulitan soal akan mengikuti hirarki taksonomi kognitif dari Bloom. Soal kategori mudah akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan kognitif mengetahui dan memahami. Soal kategori sedang dikembangkan dari tingkat kemampuan menerapkan dan menganalisis. Sedangkan soal berkategori sukar dikembangkan dari tingkat kemampuan evaluasi atau mencipta. Berdasarkan perbandingan tersebut, persentase soal untuk masing-masing tingkat kognitif taksonomi Bloom dirumuskan sebagai berikut, 30% untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan C4, 30% untuk C5 dan C6. Melihat fenomena ini, perlu dilakukan analisis dari tes formatif yang digunakan guru Bahasa Indonesia. 3

4 Analisis tes formatif Bahasa Indonesia yang dilakukan bertujuan untuk (1) memberikan gambaran sejauh mana testes formatif yang dibuat guru Bahasa Indonesia sesuai dengan Taksonomi Bloom Revisi, (2) menganalisis butir soal tes formatif yang dibuat oleh guru Bahasa Indonesia seperti, tingkat kesukaran, daya beda, reliabilitas, dan validitas tes, dan (3) mengetahui kendala guru Bahasa Indonesia dalam pembuatan tes yang sesuai dengan Taksonomi Bloom Revisi. Manfaat dari analisis evaluasi ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan tes yang dibuat dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Analisis ini dikaji dalam sebuah penelitian yang berjudul Analisis Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016 untuk mengetahui gambaran dari pembuatan tes formatif ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi pada ranah kognitif. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) deskripsi tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016, (2) hasil analisis butir tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016, (3) kendala- kendala yang dihadapi guru di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016 dalam penyusunan tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi. Manfaat penelitian ini adalah Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif kepada guru dalam melaksanakan tes formatif untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah selaku pimpinan dan pengambil kebijakan yang tepat demi kelancaran proses belajar mengajar dan hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, dan bagi peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai salah satu referensi bagi para peneliti bidang pendidikan sebagai bahan mendalami obyek penelitian yang sejenis serta bahan dalam mengembangkan penelitian tingkat lanjut. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi sesuai dengan kondisi atau fakta-fakta di lapangan menggunakan kata-kata sehingga mencapai sebuah kesimpulan. Penelitian ini bersifat ex post facto karena peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap variabel penelitian. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes formatif serta jawaban Bahasa Indonesia peserta kelas IV semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Populasi dari penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia kelas IV di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Namun, karena satu sekolah tidak memungkinkan untuk melasanakan penelitian sehingga sampel yang digunakan adalah SD N 1 Bakti Seraga, SD N 1 Bajar Tegal, SD N 2 Banjar Tegal, dan SD N 3 Banjar Tegal. Prosedur kegiatatan pada penelitian ini mengikuti tahapan penelitian secara umum. Terdapat tiga tahapan penelitian secara umum. Tahapan tersebut meliputi: tahap persiapan, tahap pelaksanaan di lapangan, dan tahapan pasca lapangan. Pada tahap persiapan hal yang dilakukan adalah mengurus perizinan, melaksanakan observasi awal, memilih dan memanfaatkan informasi, menyusun instrumen penelitian, persoalan etika penelitian. Pada tahap pelaksanaan di lapangan ini dilakukan pengumpulan data menggunakan menggunakan metode dokumentasi dan metode wawancara dengan bantuan instrumen yang telah disiapkan. Pada tahap pasca lapangan ini kegiatan yang dilakukan yaitu menganalis data yang telah diperoleh melalui metode 4

5 dokumentasi selama di lapangan. Analisis data tersebut dilakukan secara deskriptif. Data yang diperoleh dari awal sampai selesai penelitian dianalisis sehingga menemukan suatu kesimpulan. Dalam tahap akhir, laporan dikerjakan berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan dengan tetap melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing. Metode pengu mpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data kualitiatif yang mengacu pada tabel 1. Tabel 1. Spesifikasi Taksonomi Bloom Revisi Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Kognitif C1 C2 C3 C4 C5 C6 Faktual Konseptual (Sumber: Anderson dan Krathwohl, 2010) Keterangan: C1 =Mengingat C2 =Memahami C3 =Menerapkan C4 =Menganalisis C5 =Mengevaluasi C6 =Mengevaluasi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data hasil penelitian dikelompokkan dan ditinjau berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi berdasarkan sumbernya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 2. Perincian Data Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di SD N 1 Baktiseraga Tes Formatif Jumlah Soal Dimensi Pengetahuan Dimensi Kognitif C1 C2 C3 C4 C5 C6 Tes Formatif 1 10 Faktual 5 Konseptual Jumlah Presentase 60% 30% 10% Tes Formatif 2 10 Faktual 5 Konseptual Jumlah Presentase 60% 20% 20% Tes Formatif 3 10 Faktual Konseptual

6 Jumlah Presentase 60% 10% 20% 10% Tes Formatif 4 10 Faktual 3 Konseptual Jumlah Presentase 40% 30% 10% 20% (Sumber: Data diolah sendiri, 2016) Berdasarkan data yang telah disajikan tabel di atas diketahui bahwa tes formatif 1 terdiri atas 6(60%) soal mengingat, 3(30%) soal mencakup ke 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis. Selanjutnya, pada tes formatif 2 terdiri atas 6(60%) soal mengingat, 2(20%) soal mencakup ke 2(20%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis. Kemudian, pada tes formatif 3 terdiri atas 6(60%) soal mengingat, 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif memahami, 2(20%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menerapkan, dan 1(10%) soal menganalisis. Lalu, pada tes formatif 4 terdiri atas 4(40%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif mengingat, 3(30%) soal mengingat, 1(10%) soal mencakup ke 2(20%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis. Hasil deskripsi dari empat tes formatif yang ada di SD 1 Baktiseraga menunjukkan bahwa soal didominasi pada dimensi kognitif mengingat. Tabel 3. Perincian Data Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di SD N 2 Banjar Tegal Tes Formatif Jumlah Dimensi Tingkat Kognitif Soal Pengetahuan C1 C2 C3 C4 C5 C6 Tes Formatif 1 10 Faktual 6 Konseptual Jumlah Presentase 70% 20% 10% Tes Formatif 2 10 Faktual 3 1 Konseptual Jumlah Presentase 60% 10% 10% 20% Tes Formatif 3 10 Faktual 4 Konseptual Jumlah Presentase 70% 10% 10% 10% (Sumber: Data diolah sendiri, 2016) 6

7 Berdasarkan data yang telah disajikan tabel di atas diketahui bahwa tes formatif 1 terdiri atas 7(70%) soal mengingat, 2(20%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif memahami, dan 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menerapkan. Selanjutnya, pada tes formatif 2 terdiri atas 6(60%) soal mengingat, 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif memahami, dan 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis, dan 2(20%) soal mencipta. Kemudian, pada tes formatif 3 terdiri atas 7(70%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif mengingat, 1(10%) soal memahami, 1(10%) soal mencakup ke 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis. Hasil deskripsi dari tiga tes formatif yang ada di SD N 2 Banjar Tegal menunjukkan bahwa soal didominasi pada dimensi kognitif mengingat. Tabel 4. Perincian Data Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi SD N 1 Banjar Tegal Tes Formatif Tes Formatif 1 Jumlah Soal Dimensi Pengetahuan 10 Faktual Konseptual Tingkat Kognitif C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Presentase 30% 50% 20% Tes Formatif 2 10 Faktual 3 1 Konseptual Jumlah Presentase 30% 20% 30% 20% (Sumber: Data diolah sendiri, 2016) Berdasarkan data yang telah disajikan tabel di atas diketahui bahwa tes formatif 1 terdiri atas 3(30%) soal mengingat, 5(50%) soal mencakup ke 2(20%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis. Selanjutnya, pada tes formatif 2 terdiri atas 3(30%) soal mengingat, 2(20%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif memahami, dan, 3(30%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis, dan 2(20%) soal mengevaluasi. Hasil deskripsi dari dua tes formatif yang ada menunjukkan bahwa pada tes formatif 1 didominasi dimensi kognitif menerapkan dan pada tes formatif 2 didominasi oleh dimensi kognitif mengingat dan menerapkan. 7

8 Tabel 5. Perincian Data Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi SD N 3 Banjar Tegal Tes Formatif Tes Formatif 1 Jumlah Soal Dimensi Pengetahuan 10 Faktual 4 3 Konseptual Tingkat Kognitif C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Presentase 50% 10% 40% Tes Formatif 2 10 Faktual Konseptual Jumlah Presentase 40% 10% 40% 10% (Sumber: Data diolah sendiri, 2016) Berdasarkan data yang telah disajikan tabel di atas diketahui bahwa tes formatif 1 terdiri atas 5(50%) soal mengingat, 1(10%) soal mencakup ke 4(40%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menganalisis. Selanjutnya, pada tes formatif 2 terdiri atas 4(40%) soal mengingat, 1(10%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif memahami, 4(40%) soal mencakup ke dalam dimensi kognitif menerapkan, dan 1(10%) soal mengevaluasi. Hasil deskripsi dari dua tes formatif yang ada menunjukkan bahwa pada tes formatif 1 didominasi dimensi kognitif mengingat dan pada tes formatif 2 didominasi oleh dimensi kognitif mengingat dan menerapkan. Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh dari peninjaun tes formatif terhadap Taksonomi Bloom Revisi dapat dikatakan guru cukup bervariasi dalam pembuatan soal tes formatif. Hal ini berdasarkan hasil temuan bahwa dari sebelas tes formatif dari empat SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2015/2016 menggunakan tiga sampai lima dimensi kognitif dan divariasikan dengan dimensi pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa telah adanya penyebaran dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan dalam pembuatan tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV sudah sesuai dengan Taksonomi Bloom Revisi (Anderson dan Krathwol,2010) walaupun hampir setiap tes formatif yang ada didominasi dimensi dimensi mengingat (C1). Fatonah (2005) mengatakan bahwa rendahnya kemampuan siswa pada level kognitif tingkat menengah dan tinggi berdampak dari tujuan pembelajaran dan penilaian guru. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Zulkardi Giani dan Cecil Hiltrimartin (2015) yang menyatakan bahwa soal-soal teks matematika belum memenuhi proporsi soal yang mendukung ketercapaian kompetensi dasar yaitu 30% untuk C1 dan C2, 40% untuk C3 dan C4, 30% untuk C5 dan C6. Dimensi kognitif mengingat berada pada tingkatan paling bawah pada tingkatan Taksonomi Bloom Revisi. Pendominasian pada dimensi kognitif mengingat akan menyebabkan kemampuan berpikir perserta didik hanya sebatas ingatan yang dalam jangka panjang akan berimbas pada perkembangan otak peserta didik untuk cenderung mengingat saja sehingga upaya untuk memecahkan sebuah permasalahan atau untuk siswa dapat berpikir kritis memiliki kemungkinan kecil. 8

9 Hasil penelitian selanjutnya yaitu analisis butir soal tes formatif bahasa Indonesia yang terdiri atas sebelas tes formatif yaitu SD N 1 Baktiseraga dari empat kali tes formatif yang terdiri dari di SD N 1 Baktiseraga menunjukkan bahwa dari empat kali tes formatif bahwa pada tes formatif 1, soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah enam soal dan ditolak empat soal. Tes formatif 2 soal yang diterima atau dimodifikasi adalah delapan soal dan dua ditolak. Tes formatif 3 soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah enam soal dan empat ditolak. Tes formatif 4 soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah enam soal dan empat soal ditolak. SD N 2 Banjar Tegal dari tiga kali tes, pada tes formatif 1 soal yang diterima atau dimodifikasi yaitu enam soal dan empat ditolak. Tes formatif 2 soal yang dapat terima atau dimodifikasi adalah lima soal dan ditolak sebanyak lima soal. Tes formatif 3 soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah empat soal dan enam di tolak. SD N 1 Banjar Tegal dari dua kali tes, pada tes formatif 1 terdapat soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah lima soal dan lima soal ditolak. Tes formatif 2 terdapat soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah empat soal dan enam soal ditolak. SD N 3 Banjar Tegal dari dua kali tes pada tes formatif 1. Soal yang dapat diterima atau dimodifikasi adalah enam soal dan ditolak empat soal. Tes formatif 2 soal yang diterima atau dimodifikasi adalah empat soal dan enam ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas butir soal yang ada di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2015/2016 masih kurang baik, namun belum semua soal telah memenuhi syarat-syarat tes yang baik sesuai dengan pendapat Hamalik (2011) yaitu untuk mengukur prestasi belajar peserta didik, dibutuhkan suatu alat ukur yang akurat, yang dapat diandalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banya soal yang tidak valid, tingkat daya beda yang masih banyak yang rendah hingga sangat rendah, kemudian tingkat kesukaran yang tidak bervariasi yaitu masih banyak soal termasuk lebih banyak ke kriteria mudah dan hanya beberapa soal saja yang termasuk ke dalam kriteria yang sukar dan sedang. Reliabilitas dari setiap tes formatif didominasi oleh kriteria rendah. Hasil penelitian ini televan dengan penelitian Suminarsih (2012) yang menyatakan bahwa kualitas soal ulangan tengah semester genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III kurang baik. Berdasarkan hasil wawancara pada dapat secara umum terdapat kendalakendala dalam pembuatan tes formatif ditinjau dari Taksonomi Bloom di SD Gugus XIII Buleleng terdiri atas beberapa hal. Hal- hal tersebut adalah pemahaman siswa terhadap materi masih rendah hal ini menyebabkan guru sulit untuk membuat soal ke tingkat kognitif yang lebih tinggi, kemampuan setiap anak yang berbeda misalkan dalam hal membaca membuat guru membuat soal yang singkat dan lebih mudah, kemudian susahnya menyesuaikan soal dengan indikator dengan dimensi tingkat kognitif karena sebagian besar soal diambil dari buku sumber baik berupa buku paket maupun LKS serta guru kurang memahami Taksonomi Bloom Revisi dalam penyusunan tes. Kendala-kendala yang ada tentu saja melibatkan hubungan antara guru dengan dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut mengharuskan guru selain sebagai evaluator diakhir pelajaran harus mampu meningkatkan kemampuan mengajar agar lebih mampu mengontrol peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga kendala-kendala dalam pembuatan soal bisa berkurang. PENUTUP Penelitian ini menemukan bahwa (1) Hasil penelitian yang diperoleh dari peninjaun tes formatif terhadap Taksonomi Bloom Revisi dapat dikatakan guru cukup bervariasi dalam pembuatan soal tes formatif. Hal ini berdasarkan hasil temuan bahwa dari sebelas tes formatif dari empat SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2015/2016 menggunakan tiga sampai lima dimensi kognitif dan divariasikan dengan dimensi 9

10 pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa telah adanya penyebaran dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan dalam pembuatan tes formatif Bahasa Indonesia kelas IV sudah sesuai dengan Taksonomi Bloom Revisi (Anderson dan Krathwol, 2010) walaupun hampir setiap tes formatif yang ada didominasi dimensi dimensi mengingat (C1). (2) Analisis butir soal menunjukkan bahwa kualitas butir soal yang ada di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2015/2016 masih cukup baik, namun belum semua soal telah memenuhi syarat-syarat tes yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banya soal yang tidak valid, tingkat daya beda yang masih banyak yang rendah hingga sangat rendah, kemudian tingkat kesukaran yang tidak bervariasi yaitu masih banyak soal termasuk lebih banyak ke kriteria mudah dan hanya beberapa soal saja yang termasuk ke dalam kriteria yang sukar dan sedang. Reliabilitas dari setiap tes formatif didominasi oleh kriteria rendah, dan (3) Kendala-kendala yang ada dalam pembuatan tes formatif bahasa Indonesia kelas IV ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi yaitu pemahaman siswa terhadap materi masih rendah hal ini menyebabkan guru sulit untuk membuat soal ke tingkat kognitif yang lebih tinggi, kemampuan setiap anak yang berbeda misalkan dalam hal membaca membuat guru membuat soal yang singkat dan lebih mudah, kemudian susahnya menyesuaikan soal dengan indikator dengan dimensi tingkat kognitif karena sebagian besar soal diambil dari buku sumber baik berupa buku paket maupun LKS serta guru kurang memahami Taksonomi Bloom Revisi dalam penyusunan tes. Saran yang dapat diberikan adalah kepada guru sebaiknya guru berusaha dalam penyusunan tes agar soal tersebar sesuai dengan tingkatan Taksonomi Bloom Revisi serta dapat membuat dokumentasi yang lengkap setiap melakukan tes formatif, kemudian menganalisis tes tersebut telah memiliki kualitas soal yang baik, kepada sekolah sebaiknya memerhatikan guru dalam penyusunan tes agar kualitas tes tersebut dapat menciptakan peserta didik yang mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan kepada peneliti lain jika diharapkan dapat melakukan penelitian sejenis yang cakupannya lebih luas agar evaluasi pendidikan semakin baik sehingga dapat meningkatkan kualistas pendidikan demi kemajuan bangsa DAFTAR RUJUKAN Anderson dan David R Krathwohl (Eds) Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Bloom Pendidikan. Terjemahan Agung Prihantoro. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom s Taxonomy of Educational Objectives Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Giani, Zulkardi dan Cecil Hiltrimartin Analisis Tingkat Kognitif Soal-Soal Buku Teks Matematika Kelas VII Berdasarkan Taksonomi Bloom. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sriwijaya. Hamalik, Oemar Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Koyan Asesmen dalam Pendidikan. Singaraja: Unit Penerbitan UNDIKSHA. Poerwanti, Endang, dkk Asesmen Pembelajaran SD Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Suminarsih, Rini Analisis Kualitas Butir Soal Ulangan Tengah Semester Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul Yogyakarta Tahun 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Program 10

11 studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta. Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosdakarya. Susetyo, Budi Prosedur Penyusunan dan Analisis Tes untuk Penilaian Hasil Belajar Bidang Kognitif. Bandung: PT Refika Aditama. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: PT Arnas Duta Jaya. Widodo, A Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2),

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan penyelenggaraan pendidikan perlu adanya sebuah pertanggungjawaban dalam bentuk evaluasi untuk menentukan taraf kemajuan aktivitas di dalam pendidikan. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Dalam menilai ataupun mengevaluasi, menganalisis soal

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Dalam menilai ataupun mengevaluasi, menganalisis soal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran, karena posisinya dapat disetarakan dengan penetapan tujuan dalam proses pembelajaran.

Lebih terperinci

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Leni Purwanti, Sukidin Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi kebanyakan peserta didik. Prestasi belajar untuk memahami pelajaran fisika dalam suatu sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pendidikan di Indonesia telah lama menggunakan teori taksonomi pendidikan secara adaptif sebagai landasan pendekatan belajar. Implikasi dari penggunaan

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Tika Dwi R dkk, Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal...

Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Tika Dwi R dkk, Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal... 39 Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Pada Soal Ujian Tengah Semester Ganjil Bentuk Pilihan Ganda Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 5 Jember Tahun Ajaran 2012-2013 (The Analysis of Difficulties

Lebih terperinci

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG Evaluasi Pembelajaran Fisika Untuk Guru-guru MTs-DEPAG I. Deskripsi Mata kuliah ini difokuskan untuk lebih memantapkan guru Fisika MTs agar lebih kompeten dalam merencanakan, membuat dan menganalisis asesmen.

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Nurul Septiana Prodi TBG Jurusan PMIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangkaraya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM MEMBACA TEKS EKONOMI KELAS XI- IPS K3 DI SMA NEGERI 10 MALANG

KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM MEMBACA TEKS EKONOMI KELAS XI- IPS K3 DI SMA NEGERI 10 MALANG KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM MEMBACA TEKS EKONOMI KELAS XI- IPS K3 DI SMA NEGERI 10 MALANG Riris Dwi Novianti Mit Witjaksono Agung Haryono Abstract Cognitive ability is a behavior that emphasizes the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan pendidikan. Untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, diperlukan guru yang memiliki kemampuan (kompetensi)

Lebih terperinci

ANALISIS PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG

ANALISIS PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG ANALISIS PERTANYAAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD DI GUGUS VI KECAMATAN BULELENG Ni Luh Sri Yogi Utami 1, Ni Wayan Arini, I Wayan Widiana 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK Sunarmi 1, Triastono Imam Prasetyo 2, Charinda Bella Ramadhiana

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017

ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017 1 ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017 Cindy Eka Sandra G 1, R. Usman Rery 2, Herdini 3 Email : cindyciesa@yahoo.com 1, rery1959@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI TEORI MCCLELLAND DI SD GUGUS VI KECAMATAN BULELENG

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI TEORI MCCLELLAND DI SD GUGUS VI KECAMATAN BULELENG ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI BAHASA INDONESIA DITINJAU DARI TEORI MCCLELLAND DI SD GUGUS VI KECAMATAN BULELENG Komang Trisna Yuliantari 1, Ni Wayan Arini 2, I Wayan Widiana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 QUALITY ANALYSIS OF EXAM QUESTION BIOLOGY SUBJECTS IN SMA NEGERI 3 MEDAN LEARNING YEAR 2016/2017 Nelly

Lebih terperinci

P MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A

P MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA KOMPETENSI DASAR YANG DIHARAPKAN Memahami standar penilaian BSNP Memahami konsep dasar penilaian pembelajaran Memahami aspek-aspek penilaian Memahami teknik penilaian (tes-nontes)

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS REKONSTRUKSI PENGETAHUAN BERDASARKAN TEORI TAKSONOMI BLOOM REVISI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

ANALISIS REKONSTRUKSI PENGETAHUAN BERDASARKAN TEORI TAKSONOMI BLOOM REVISI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR ANALISIS REKONSTRUKSI PENGETAHUAN BERDASARKAN TEORI TAKSONOMI BLOOM REVISI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Kadek Agustya Wira Budhi 1, I Wayan Widiana 2, Ndara Tanggu Renda 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi merupakan tiga dimensi penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Lebih terperinci

Journal of Elementary Education

Journal of Elementary Education JEE 4 (1) (2015) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN IPS SEKOLAH DASAR Tutut Kurniawan Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)... Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)... 1 Analisis Tingkat Kognitif pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Matematika SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Berdasarkan Taksonomi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Rahmatiah33makassar@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Iswatul Hasanah*, Jimmi Copriady**, Armiyus Thaib*** Email: sayaiswatulhasanah@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO Skripsi Oleh : Shinta Melani Permatasari K2308053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih Abstrak

Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih   Abstrak PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh (09511241029)

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DIAN ANTIKA ASMAUL KHAIR MUGIADI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI Ketut Indah Arfika Yani 1, Ni Ketut Suarni 2, I Made Citra Wibawa 3 Jurusan

Lebih terperinci

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd Peningkatan Keaktifan.(Dwi Yanu ) 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)

Lebih terperinci

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK

Oleh. Komang Wahyu Sugiarsa, NIM Jurusan Pendidikan Teknik Informatika   ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK KELAS VII E SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012 DI SMP NEGERI 2 KUBUTAMBAHAN

Lebih terperinci

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1 Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1 Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 2 Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 3 Peningkatan Kompetensi Menganalisis...

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016 ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 2, Desember 2016 (80-84) PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH

EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH 74 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 1 No.3 Juli 2016, 74-78 EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI Dewi Sianipar SMP Negeri 1 Laguboti, kab. Toba Samosir Abstract: The purpose of this action research are: (a) Want

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM Margono

Lebih terperinci

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS 3.606 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016 PENGGUNAAN KARTU POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV THE USE OF POSITIVE NEGATIVE

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA 1 PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA (Jurnal Penelitian) oleh Wayan Murnita Meilani Pembimbing Riyan Hidayatullah, S.Pd., M.Pd Susi Wendhaningsih,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING Sari Dewi Prastiwi 1), Peduk Rintayati 2), Sukarno 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh Sri Wati Muhammad Surip, S.Pd., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION Meizha Istiqomah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG KONTRIBUSI CARA BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGGUNAAN ALAT UKUR ELEKTRONIKA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN 50

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA I Kadek Nuprianta Putra, I Wayan Rai, I Made Kusuma Wijaya Jurusan Penjaskesrek,

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN I. PENDAHULUAN Implementasi Metode Pembelajaran Time Token Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) (Studi Kasus: Siswa Kelas VII 7 SMP Negeri 2 Singaraja Semester Genap

Lebih terperinci

1) Prodi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

1) Prodi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale SawalaKampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor INVESTIGASI KEMAMPUAN GURU FISIKA SMA DALAM MENGIDENTIFIKASI INDIKATOR ASPEK

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI.

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI. ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI. Oleh Anak Agung Sri Dwipayani, NIM 0812011035 Jurusan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD Diyah Nur W 1), Djoko Nugroho 2) Mahasiswa Fisika IKIP PGRI Madiun 1) Guru Fisika SMA Negeri 1 Jiwan 2) Jl. Setia Budi

Lebih terperinci

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak: Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menjelaskan Konsep PDB, PDRB, PNP, dan Pendapatan Nasional Kelas

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh: 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL Oleh: NAYANK RAGILIA NAZARUDDIN WAHAB BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No 4-029 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MELALUI EVERYONE IS A TEACHER HERE IMPROVEMENT OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES THROUGH EVERYONE IS A TEACHER HERE Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE

PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA INDAHNYAKEBERSAMAAN SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU KELAS IV SEMESTER GANJIL DI SDN 3 ARDIREJO

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

LEVEL KOGNITIF SOAL PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII UNTUK PENDIDIKAN MENENGAH. Intan Sari Rufiana Universitas Muhammadiyah Ponorogo

LEVEL KOGNITIF SOAL PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII UNTUK PENDIDIKAN MENENGAH. Intan Sari Rufiana Universitas Muhammadiyah Ponorogo LEVEL KOGNITIF SOAL PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII UNTUK PENDIDIKAN MENENGAH Intan Sari Rufiana Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email: rufiana13@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER Devira Ayu Nurandari 34, Toto Bara Setiawan 35, Arika Indah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Selain itu pendidikan dapat mengubah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL Oleh ISNA MALIHATUL AINI RISWANDI LILIK SABDANINGTYAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas baik intelektual, emosional maupun spiritualnya. Penyelenggaraan pendidikan harus sesuai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2 EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2 1 STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung, bintianisaul@stkipmpringsewu-lpg.co.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH TIKA FRANSISKA Alben Ambarita Muncarno FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013 Penerapan Model Pembelajaran Interactive Conceptual Instruction (ICI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Jaringan Komputer Pada Siswa Kelas X/TKJ SMK TI Bali Global Singaraja I Wayan Ardana 1, I Gede Sudirtha

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS Dahlia Ningsih 1, Gusmaweti 1, Zulfa Amrina 1. 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 1 Weny Atika (1), Tina Yunarti (2), Pentatito Gunowibowo (3) Pendidikan Matematika, Universitas Lampung atikaweny@yahoo.com

Lebih terperinci

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Riyadi Solichin 1, Harun Setyo Budi 2, Suripto

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW PADA MATERI TEORI KINETIK GAS DI KELAS XI IPA SMA XAVERIUS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Lebih terperinci

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon.

Oleh ABSTRAK. Kata-kata kunci : pembelajaran generatif, hasil belajar, dan respon. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B5 PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya

Lebih terperinci

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia. Volume 2, Nomor 1, 2018, pp. 1-10 p-issn: 2087-9040 e-issn: 2613-9537 Open Access: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jpk/index ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS

Lebih terperinci

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya

: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Putri Rizky Utami, Arnelis Djalil, M. Coesamin Pendidikan Matematika, Universitas Lampung putririzkyutami@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V Ni Putu Sri Agustini 1, Nyoman Kusmariyatni 2, Dewa Nyoman Sudana 3 1,2,3

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN Wegga Maulina 1, Nurharmi 2, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING Mangita Panjaitan SD Negeri 173569 Hutanamora kec. Silaen, kab. Toba Samosir Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL URAIAN TERSTRUKTUR POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL URAIAN TERSTRUKTUR POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS EduSains Volume 3 Nomor 2; 215 ISSN 23384387 KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOALSOAL URAIAN TERSTRUKTUR POKOK BAHASAN TEORI KINETIK GAS STUDENT S ABILITY TO RESOLVING STRUCTURED DESCRIPTION PROBLEMS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG Watrimet ¹, Zulfa Amrina¹ Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Dyah Puspitasari, Sarwanto, Lita Rahmasari Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Dyah Puspitasari, Sarwanto, Lita Rahmasari Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Fisika (2014) Vol.2 No.2 halaman 1 ISSN: 2338 0691 Juni 2014 ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X RSBI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Annisa Carina Sutrisno Mujiyono

Annisa Carina Sutrisno Mujiyono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 37, NO. 2, SEPTEMBER 2014:145-152 TINGKAT RANAH DAN KUALITAS SOAL YANG DIBUAT OLEH GURU SMK SWASTA Annisa Carina Sutrisno Mujiyono Abstrak: Tujuan penelitian mengetahui tingkat

Lebih terperinci

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Laela Ngasarotur

Lebih terperinci