PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BADAN PEMBINAAN PENDIDIKAN DAYAH ACEH SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BADAN PEMBINAAN PENDIDIKAN DAYAH ACEH SKRIPSI"

Transkripsi

1 PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BADAN PEMBINAAN PENDIDIKAN DAYAH ACEH SKRIPSI Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer STMIK U Budiyah Indonesia Oleh Nama : Handayani NIM : PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK U BUDIYAH INDONESIA

2 26 LEMBAR PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun, sebagai syarat memperoleh gelar sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya peroleh dan sanksi-sanksi lainya sesuai dengan peraturan berlaku, apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini. Banda Aceh, September 2013 Materai 6000 (Handayani, A.Md)

3 27 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabatnya. Alhamdulillahirabbil alamin. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana komputer di STMIK U Budiyah Indonesia. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan sehingga jauh dari kesempurnaan, skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas. Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak lepas dari dorongan dan ulur tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Ayahanda Kasmi (alm) Ibunda Nur Asma Usman serta keluarga penulis. 2. Bapak Hendri Ahmadian, M.IM selaku dosen pembimbing. 3. Bapak T. Khairuman, M.Si selaku penguji I. 4. Bapak Fesrianevalda, ST, M.Cs selaku penguji II. 5. Ibu Fathiah, ST, M.Eng Ketua Prodi Sistem Informasi. 6. Bapak Jurnalis J. Hius, MBA Mantan Ketua Prodi Sistem Informasi. 7. Bapak Muslim, S.Si, M.InfoTech Mantan Ketua Prodi Sistem Informasi. 8. Bapak Agus Arinyanto, SE, M.Si Selaku Ketua STMIK U Budiyah Indonesia. 9. Bapak Dr. Amin Harris, M.Pd Selaku Mantan Ketua STMIK U Budiyah Indonesia. 10. Teman-teman seperjuangan dan Karyawan-karyawati Akademik STMIK U Budiyah Indonesia.

4 Kepala Badan dan Karyawan-karyawati BPPD Aceh. 12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak penulis sebutkan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-nya. Amin. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis khususnya. Banda Aceh, September 2013 Penulis, (Handayani, A.Md)

5 29 ABSTRAK Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam sebuah organisasi bertujuan untuk meningkatkan daya saing di berbagai bidang. Dalam era globalisasi pengunaan SI/TI menjadi sangat penting sebagai media untuk meningkatkan proses antivitas perusahaan. Maka dari itu perlu perencanaan strategis. Metode Enterprise Architecture (EA) merupakan cara untuk membangun arsitektur informasi dari sebuah organisasi yang berfokus pada arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Penggunaan metodologi untuk mengumpulkan informasi adalah TOGAF kerangka arsitektur. TOGAF menyediakan metode dan alat untuk membangun, mengelola dan melaksanakan arsitektur perusahaan dan elemen maintenance. Key dari TOGAF adalah Metode Pengembangan Arsitektur (ADM) yang menyediakan fitur khusus untuk proses pengembangan arsitektur enterprise. ADM merupakan fitur penting yang memungkinkan perusahaan untuk mendefinisikan kebutuhan bisnis dan membangun arsitektur tertentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. ADM terdiri dari tahap yang diperlukan dalam membangun arsitektur enterprise, tahapan ADM adalah Kerangka Awal dan Prinsip, Arsitektur Visi, Arsitektur Bisnis, Sistem Informasi Arsitektur, Teknologi Arsitektur, Peluang dan Solusi, Perencanaan Migrasi, Tata Pelaksanaan dan Manajemen Perubahan Arsitektur. Hasil dari penelitian ini adalah arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi yang terdiri dari data dan arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, sebagaimana diatur dalam cetak biru (blue print). Arsitektur dari fungsi utama yang meliputi Penerimaan Bahan Amprahan (PBAP), Penerbitan Surat Perintah Pembayaran (PSPM), dan Proses Verifikasi (PV), sedangkan fungsi pendukung meliputi Manajemen Keuangan (MK), Manajemem Sarana dan Prasarana (MSP), Sistem Teknologi Informasi (STI), dan Manajemen Administrasi (MA) dimodelkan menggunakan Michael Porter Value Chain. Keyword : Informasi dan Komunikasi, Enterprise Architecture (EA), TOGAF, Blueprint, Proses Bisnis, Perencanaan Strategis.

6 30 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBARAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vii ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Data Pengertian Informasi... 4

7 Pengertian Perencanaan Pengertian Sistem Informasi Pengertian Teknologi Informasi Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Strategi Pengertian Perencanaan Strategi Pengertian Strategi Sistem Informasi Pengertian Strategi Teknologi Informasi Pengertian Strategi Bisnis Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi Pengertian Arsitektur Teknologi Informasi Pengertian Efektivitas dan Efesiensi Sistem Informasi Keterbukaan Informasi Publik Teori Khusus Infrastruktur Teknologi Informasi Tipe Sistem Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi Enterprise Architecture Enterprise Architecture Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Unified Modelling Language Analisa Critical Success Factor Analisa Value Chain The Open Group Architecture... 15

8 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian Rancangan Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Tahapan Penelitian Tahap Awal (Preliminary Phase) Visi Arsitektur (Architecture Vision) Arsitektur Bisnis (Business Architecture) Arsitektur Sistem Informasi (Information System Architecture) Teknologi Arsitektur ( Technology Architecture) Peluang dan Solusi (Opportunities and Solution) Perencanaan Migrasi (Migration Planning) Tatakelola Implementasi (Implementation Governance) Manajemen Perubahan Arsitektur (Architecture Change Management) BAB VI ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Uraian Umum Tahap Awal (Preliminary Phase) Lingkup Enterprise Organisasi Konfirmasi Pemerintah dan Dukungan Framework Menentukan Framework Arsitektur Menggunakan Tools Arsitektur... 28

9 Prinsip-Prinsip Enterprise Archtecture (EA) Manajemen Kebutuhan (Requirement Mangement) Bisnis Inti (Core Business) Proses Bisnis (Business Process) Issue Organisasi Phase A. Visi Arsitektur (Architecture Vision) Profil Organisasi Pendefinisian Visi dan Misi Tujuan Organisasi Sasaran Organisasi Unit Organisasi Kondisi Arsitektur Saat Ini Phase B Arsitektur Bisnis (Business Architecture) Stakeholder Sub Bagian Keuangan Proses Bisnis Sub Bagian Keuangan Bagan Hirarki Fungsi Phase C. Arsitektur Sistem Informasi (Information System Architecture) Arsitektur Data Arsitektur Aplikasi Phase D. Teknolog Arsitektur ( Technology Architecture) Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi Platform Aplikasi Infrastruktur Topology Phase E. Peluang dan Solusi (Opportunities and Solution)... 59

10 Tabulasi Gap Sistem Informasi Tabulasi Gap Teknologi (Komponen Infrastruktur) Phase F. Perencanaan Migrasi (Migration Planning) Urutan Implementasi Aplikasi Faktor Penentu (CSF) Implementasi Phase G. Tatakelola Implementasi (Implementation Governance) Tata Kelola Organisasi Tata Kelola Teknologi Informasi Phase H. Manajemen Perubahan Arsitektur (Architecture Change Management) BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS... 80

11 35 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Intergrasi domain arsitektur pada Enterprise Architecture Gambar 2.2 Dua komponen diagram Use Case aktor dan use case Gambar 2.3 Notasi komponen dalam Activity Diagram Gambar 2.4 Notasi Class yang terdiri dari tiga bagian Gambar 2.4 Notasi dalam Class Diagram Gambar 2.5 Model Value Chain (Sumber: Michel Porter, 1985) Gambar 2.6 ADM Clyle (Sumber: The Open Group, 2009) Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 4.1 Value Chain Sub Bagian Keuangan Gambar 4.2 Kondisi jaringan Sub Bagian Keuangan Gambar 4.3 Model jaringan komputer OTTrans Media Gambar 4.4 Use Case Diagram Gambar 4.5 Arsitektur Bisnis Sub Bagian Keuangan Gamabr 4.6 Class Diagram PBAP Gamabr 4.7 Class Diagram PSPM Gambar 4.8 Class Diagram PV Gambar 4.9 Class Diagram MK Gambar 4.10 Class Diagram STI Gambar 4.11 Class Diagram MA Gambar 4.12 Class Diagram MSP Gamabr 4.13 Solusi Aplikasi Gambar 4.14 Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap Arsitektus Teknologi Gambar 4.15 Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi Gambar 4.16 Platform Aplikasi yang diusulkan Gambar 4.17 Skema Jaringan BPPD Aceh yang terhubung dengan Sub Bagian Keuangan mengunakan wirelles... 59

12 36 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi Tabel 4.2 Permasalahan Sub Bagian Keuangan Tabel 4.3 Solusi Bisnis Sub Bagian Keuangan Tabel 4.4 Solusi Sistem Informasi Sub Bagian Keuangan Tabel 4.5 Data SDM Sub Bagian Keuangan Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasarana Sub Bagian Keuangan Tabel 4.7 Koleksi Data Sub Bagian Keuangan Tabel 4.8 Aplikasi Sub Bagian Keuangan Tabel 4.9 Pemanfaatan Teknologi Sub Bagian Keuangan Tabel 4.10 Kandidat Entitas Tabel 4.11 Solusi Aplikasi Tabel 4.12 Application Porfolio Tabel 4.13 Indentifikasi Pengembangan Jaringan Tabel 4.14 Gap Analisa Sistem Informasi Tabel 4.15 Gap Teknologi Tabel 4.16 Kandidat Aplikasi Perspective Manajemen Tabel 4.17 Kandidat Aplikasi Front Office System Tabel 4.18 Kandidat Aplikasi Back Office System Tabel 4.19 Urutan Implementasi Aplikasi... 62

13 37 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan. Dimana dapat dilihat bahwa SI/TI memiliki beberapa peranan penting dalam suatu organisasi, antara lain, SI/TI merupakan sarana untuk membantu suatu organisasi dalam mewujudkan efesiensi intergrasi antara perspektif manajemen dan operasional (proses back office dan front office), meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen, SI/TI juga dapat dijadikan dasar untuk membantu pengambilan keputusan. Selain itu, SI/TI dapat membantu suatu organisasi dalam merencanakan program kerja ke depan atau secara umum dapat dikatakan bahwa SI/TI berfungsi sebagai sarana dalam membantu organisasi dalam merealisasikan tujuan strategisnya. Pengelolaan keuangan dan sistem informasi keuangan daerah (PP. No ) sekarang ini berupaya mengikuti perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) dalam proses pengembangan sistem informasi keuangan daerah, namun dalam pelaksanaannya belum mengikuti aturan sebuah Enterprise Architecture (EA), bisa terlihat dengan pengembangan SI hanya untuk memenuhi suatu kebutuhan terhadap unit kerja/divisi saja, hal ini mengakibatkan tidak ada keterkaitan dengan SI yang sudah ada atau SI yang akan dibangun sebagai solusi kebutuhan dari tiap unit kerja/divisi. Persoalan di atas akan menimbulkan kelompok-kelompok SI, ketika proses standarisasi mulai sistem keuangan berstandar nasional maka semakin sulit melakukan intergrasi antar SI tersebut. Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh telah memiliki infrastruktur SI namun tidak bisa dipergunakan secara optimal, pengunaan yang tidak optimal terjadi pada Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan. Tanpa adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang

14 38 menangani secara profesional, sehingga tidak dapat di diplementasikan secara optimal, tidak merepresentasikan proses bisnis atau aktivitas bisnis. Sistem yang ada tidak mengunakan jaringan bersama antar sistem, sehingga tidak memiliki keterhubungan. Dari permasalahan di atas, perlu kiranya sebuah solusi berupa perencanaan strategis sistem pemodelan arsitektur enterprise yang memandang elemen-elemen yang berbeda dalam suatu organisasi/perusahaan secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Untuk mengembangkan dan mengelola arsitektur enterprise perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri framework dan metodologi untuk arsitektur enterprise (Yunis 2009). Dampak dari hal tersebut perlu dilakukan suatu perencanaan strategis SI/TI di lingkungan Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh yang mampu menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi SI/TI sehingga dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Konsep perencanaan strategis SI/TI yang digunakan dalam pengembangan SI/TI adalah menggunakan kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dengan melakukan tahapan dalam Architecture Development Method (ADM). Tahapan yang ada pada TOGAF ADM. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang ada maka penulis ingin menyusun penelitian dalam menunjang skripsi ini yang berjudul Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang terjadi yaitu : 1. Bagaimana mendefinisikan TOGAF ADM untuk pemodelan arsitektur enterprise dalam mendukung aktivitas bisnis di sistem informasi pengelolaan keuangan. 2. Bagaimana model standar arsitektur enterprise yang sesuai untuk diterapkan di Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh, digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan SI/TI untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.

15 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dari penelitian ini meliputi : 1. Penelitian terfokus pada sistem informasi pengelolaan keuangan dengan kasus aktivitas bisnis organisasi dan kondisi SI/TI di Sub Bagian Keuangan. 2. Pemodelan arsitektur enterprise menghasilkan model dan kerangka dasar cetak biru (blueprint) dalam perencanaan strategis pengembangan SI/TI yang terintegrasi untuk mendukung percepatan tujuan organisasi. 1.4 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah : Membangun model arsitektur enterprise berupa model dan cetak biru (blueprint) serta usulan strategis yang dapat digunakan untuk mempermudah proses pengembangan SI/TI. 1.5 Manfaat Penelitian Kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah proses pengembangan SI/TI dengan tujuan untuk membentuk integritas informasi yang dikeluarkan tiap satuan kerja. 2. Memberikan gambaran blueprint sebagai landasan untuk pengembangan SI/TI. 1.6 Batasan Masalah Batasan atau ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini, antara lain adalah : 1. Penelitian dilakukan di BPPD Aceh pada Sub Bagian Keuangan yang berfungsi sebagai pengelolaan data administrasi keuangan, verifikasi, pembendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan. 2. Penelitian ini dibatasi pada aktivitas bisnis di sistem informasi pengelolaan keuangan pada Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh yang tertuang dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi). 3. Penelitian ini tidak membahas bagaimana penyusunan anggaran biaya yang dibutuhkan dari perencanaan strategis SI/TI.

16 40 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005,p22) sistem adalah kelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan output dalam proses perpindahan yang telah diatur. Dia juga mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan yang melakukan fungsi dasar dari sebuah sistem yaitu input, process, output, storage, dan control sehingga memberikan alat pemroses informasi yang berguna bagi user (O Brien, 2005, p75). Berdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan terintegrasi untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu Pengertian Data Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya banyak data menjelaskan kegiatan tersebut (O Brien, 2006, 26). Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan data adalah kumpulan fakta mentah, angka-angka yang belum mempunyai arti berupa angka, huruf dan gambar. Serta dapat menjadi dasar dalam pembuatan keputusan atau kebijakaan Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diubah menjadi berarti dan berguna khususnya bagi pengguna akhir O Brien (2005, p27). Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa informasi yaitu sekumpulan data yang telah diproses sehingga memiliki arti dan mempunyai manfaat bagi pengguna (user).

17 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi (Agus Sabardi, 2001, p54) Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi Pengertian Teknologi Informasi Menurut Whitten et al (2004, p10) menyatakan bahwa teknologi informasi istilah yang menggambarkan kombinasi (jaringan data, gambar, dan suara) Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p462), perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan organisasi Pengertian Strategi Strategi adalah pola pemberdayagunaan dan alokasi sumber daya dalam sebuah organisasi, dimana pola tersebut memformulasikan tujuan utama organisasi dan serangkaian usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut Robson (1997, p5) Pengertian Perencanaan Strategi Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), perencanaan strategi menunjukkan analisa yang komprehensif, sistematis untuk mengembangkan rencana dari suatu aksi/kegiatan.

18 Pengertian Strategi Sistem Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Hal ini dihubungkan dengan konteks bisnis dengan mempertimbangkan dampak persaingan dalam bisnis dan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi atau sistem informasi. Pada dasarnya strategi sistem informasi mendefinisikan dan memprioritaskan investasi yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai portfolio aplikasi yang sesuai, mendefinisikan tujuan yang akan dicapai dan menetukan perubahan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut Pengertian Strategi Teknologi Informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penempatan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi Pengertian Strategi Bisnis Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing Pengertian Infrastructure Teknologi Informasi Membahas infrastruktur teknologi suara, data dan video kompenen (EA) dan artefak yang membentuk tingkat infrastruktur teknologi dari kerangka enterprise architecture. Hal ini berfokus pada seberapa baik jaringan internal dan eksternal, sistem dan kabel yang diintegrasikan untuk menciptakan sebuah infrastruktur yang baik (Bernard, 2005, p184). Infrastructure IT merupakan kesatuan fasilitas fisik teknologi informasi yang terdiri atas komponen TI, pelayanan TI, dan personal TI.

19 Pengertian Architecture Teknologi Informasi Menurut pendapat R.Kelly Rainer architecture IT yaitu perencanaan dan pemetaan tingkat tinggi terhadap aset-aset informasi dalam suatu organisasi Pengertian Efektivitas dan Efisiensi Sistem Informasi Menurut pendapat Markus Zahnd (2006, p200) efektivitas adalah yang berfokus pada akibatnya, pengaruhnya, atau efeknya, sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya Keterbukaan Informasi Publik Salah satu tema penting dalam perbincangan demokratisasi di Indonesia adalah keterbukaan informasi publik. Tujuan utama keterbukaan informasi di setiap Negara adalah memastikan bahwa lembaga publik akan lebih akuntabel dan kredibel dengan menyediakan informasi dan dokumen sesuai permintaan publik (Bolton, 1996). Regulasi untuk kebebasan atau keterbukaan informasi publik di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) Nomor 4 tahun 2008 yang menjamin hak warga atas informasi. Artinya, harapan akan terwujudnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel sudah terlembagakan. Masyarakat sudah memiliki jaminan hukum yang mengatur haknya untuk mengakses informasi dari badan publik. Mereka dapat meminta informasi yang dibutuhkan dalam rangka ikut mengawasi jalannya pemerintahan. Selain itu, UU KIP menjadi katalis dalam pemisahan antara informasi yang berhak didapatkan oleh masyarakat dengan informasi yang bersifat rahasia. Beberapa hal yang menjadi kewajiban badan publik sebagaimana terdapat dalam UU KIP antara lain: Mendokumentasikan, menyediakan dan melayani permintaan informasi publik (Pasal 1 ayat 9). Menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan informasi publik selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan (Pasal 7 ayat 1). Menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan

20 44 (Pasal 7 ayat 2). Membangun dan mengembangkan SI dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah (Pasal 7 ayat 3). Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas informasi publik (Pasal 7 ayat 4). Memberikan pertimbangan secara tertulis dalam setiap kebijakan yang memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan Negara (Pasal 7 ayat 5). Memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan non-elektronik (Pasal 7 ayat 6). Menyusun kearsipan dan pendokumentasian informasi publik (pasal 8). Menunjuk dan menetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (Pasal 13 ayat 1). 2.2 Teori Khusus Sistem Informasi Sistem informasi adalah tersusunnya orang, data, proses, interface, jaringan, dan teknologi yang mempengaruhi terhadap dukungan dan memperbaiki operasi dalam bisnis, hal ini untuk mendukung pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan dalam manajemen (Jeffrey & Lonnie 1998). Sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya dengan tujuan mencapai tujuan tertentu. Dalam sistem informasi harus memiliki klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien Tipe Sistem Informasi Berikut ini tipe sistem informasi (Shelly 1999) : 1. Office Information System (OIS)

21 45 Sistem informasi yang menggunakan hardware, software dan networks untuk meningkatkan alur kerja dan menyediakan fasilitas komunikasi antara karyawan. 2. Transaction Processing System (TPS) Sistem informasi yang menangkap dan melakukan proses data yang dihasilkan selama kegiatan transaksi organisasi sehari-hari. Sebuah transaksi adalah kegiatan usaha seperti, perintah pembayaran deposito, atau reservasi. 3. Management Information Systems (MIS) Sistem informasi yang menghasilkan informasi akurat, tepat waktu dan terorganisir sehingga manajer dan pengguna lain dapat membuat keputusan, memecahkan masalah, mengawasi kegiatan, dan melacak kemajuan. 4. Decision Support Systems (DSS) Pemrosesan transaksi dan sistem informasi manajemen menyediakan informasi secara teratur. DSS membantu memberikan informasi untuk mendukung keputusan. 5. Expert Systems (ES) Sistem informasi yang menangkap dan menyimpan pengetahuan pakar manusia dan kemudian meniru nalar manusia dan proses pengambilan keputusan bagi mereka yang memiliki keahlian kurang dalam bidang tertentu. Sistem pakar terdiri dari dua komponen utama: basis pengetahuan dan aturanaturan inferensi Infrastruktur Teknologi Informasi Infrastruktur TI mencakup jaringan komunikasi, perangkat pemrosesan informasi (server, workstation, dan peripheral pendukungnya), software system (sistem operasi dan database RDBMS), dan media penyimpanan data (Depkominfo, 2007) Enterprise Menurut para ahli, enterprise didefinisikan sebagai berikut : 1. Enterprise adalah keberfungsian seluruh komponen organisasi yang dioperasikan di bawah kepemilikan atau control dari organisasi tunggal.

22 46 Enterprise dapat berupa bisnis, layanan (service) atau merupakan keanggotaan dari suatu organisasi, yang terdiri dari satu atau lebih usaha, dan dioperasikan pada satu atau lebih lokasi (Bureau, 2004). 2. Enterprise adalah kumpulan organisasi yang memiliki sekumpulan perintah guna mencapai tujuan (Marc, 1998). Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa enterprise merupakan kumpulan dari integrasi sistem yang ada di suatu organisasi di bawah control atau pengendalian berupa bisnis, layanan, maupun keanggotaan guna mencapai tujuan organisasi Architecture Architecture berdasarkan definisi para ahli, antara lain : 1. Architecture merupakan dasar sistem organisasi yang terdiri dari sekumpulan komponen yang memiliki hubungan satu sama lainnya serta memiliki keterhubungan dengan lingkungan sistem, dan memiliki aturan untuk perancangan dan evaluasi (The Open Group, 2009). 2. Architecture adalah cara dimana sebuah sistem yang terdiri dari networks, hardware dan software distrukturkan. Arsitektur pada dasarnya menceritakan bagaimana bentuk konstruksi sebuah sistem, bagaimana setiap komponen sistem disusun, dan bagaimana semua aturan dan interface (penghubung sistem) digunakan untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada tersebut. Arsitektur juga mendefinisikan fungsi, deskripsi dari format data dan prosedur yang digunakan komunikasi diantara setiap node dan workstation (IBM, 1981) Enterprise Architecture Enterprise architecture (EA) atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas atau kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. EA adalah sebuah sistem atau sekumpulan sistem (Osvalds, 2001). Bagaimana implementasi dari EA bias digunakan oleh organisasi adalah sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metode atau framework yang bisa

23 47 digunakan dalam melakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut. Sehingga, dengan ada metode EA diharapkan dapat mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan di investasikan (Kourdi, 2007). Contoh dari penerapan EA pada suatu organisasi adalah seperti terlihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Integrasi Domain Arsitektural pada Enterprise Architecture (Sumber: Jonkers, 2006) Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi SI/TI meliputi dua (2) strategi yaitu strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Esensi dari strategi SI adalah menjawab pertanyaan apa?. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian khusus yang terkait atau guna menjawab pertanyaan bagaimana? (Ward dan Peppard, 2002) Unified Modelling Language Unified Modelling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain object oriented programming (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan system OOP dan sekelompok perangkat atau tools untuk mendukung pengembangan sistem. UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu SI. UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menentukan, visualisasi, membangun, dan mendokumentasikan artefak sistem perangkat lunak (IBM, 1997).

24 48 Konsep UML bukan sebuah metoda tapi notasi, dan tidak memiliki sebuah tahapan proses (Berclay dan Savage, 2004). Hal terpenting dari UML adalah pemodelan dalam bentuk diagram yang memiliki peranan terpenting dalam pengembangan perangkat lunak berbasis objek. Tujuan utama dalam perancangan UML adalah memberikan dasar formal untuk memahami pemodelan bahasa. Bentuk diagram UML yang akan dijelaskan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Use Case Diagram Diagram use case merupakan salah satu diagram untuk memodelkan prilaku sistem dan merupakan pusat pemodelan prilaku sistem, subsistem dan kelas. Masing-masing diagram use case menunjukan sekumpulan use case, aktor dan hubungannya (Bambang, 2004). Use case adalah sekumpulan skenario yang menjelaskan interaksi antara user dan sistem (IBM, 1997). Tujuan utama pemodelan use case adalah (Bambang, 2004) : a) Memutuskan dan mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan fungsional sistem. b) Memberikan deskripsi jelas dan konsisten dari apa yang seharusnya dilakukan, sehingga model use case digunakan diseluruh proses pengembangan untuk mengacu sistem harus memberikan fungsionalitas yang dimodelkan pada use case. c) Menyediakan basis untuk melakukan pengujian sistem yang memverifikasi sistem. d) Menyediakan kemampuan melacak kebutuhan fungsional menjadi kelas-kelas dan operasi-operasi aktual di sistem. Diagram use case memiliki dua komponen penting yaitu aktor dan use case. Gambar 2.2 Dua komponen diagram use case aktor dan use case.

25 49 Aktor merepresentasikan user atau sistem lain yang berinterkasi dengan sistem yang akan dimodelkan sedangkan use case merupakan pandangan luar sistem yang merepresentasikan sebuah aksi user. 2. Activity Diagram Activity diagram merupakan diagram yang merepresentasikan fungsionalitas dari sistem untuk menjelaskan aktivitas sistem. Activity diagram berupa operasi-operasi dan aktivitas di uses case, diagram ini dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme dari aliran kerja bisnis, aksi pemrosesan, dan aliran eksekusi dari use case. Gambar 2.3 merepresentasikan beberapa komponen yang digunakan dalam activity diagram yang meliputi activity, activity initial, dan join flow. Gambar 2.3 Notasi komponen dalam activity diagram. Beberapa komponen yang digunakan dalam activity diagram yang meliputi activity, activity initial dan join flow. Activity merepresentasikan aktivitas sistem atau user, activity initial merepresentasikan dimulainya aktivitas sistem atau user, join flow merepresentasikan aktivitas paralel. 3. Class Diagram Class diagram merupakan diagram yang paling umum dipakai disemua pemodelan berorientasi objek digunakan untuk mejelaskan tipe objek dan hubungannya. Class terdiri dari tiga bagian yaitu class name, attribute dan operation, ketiga bagian tersebut disatukan dalam sebuah notasi yang direpresentasikan.

26 50 Gambar 2.4 Notasi class yang terdiri dari tiga bagian. Pada Gambar 2.4 class merupakan class name, nip:int berada pada bagian attribute dan +getnip(): void berada pada bagian operation. Notasi lain yang digunakan dalam activity diagram direpresentasikan pada Gambar 2.4 yang terdiri dari generalize, aggregate, dan compose. Gambar 2.4 Notasi dalam class diagram Analisa Critical Success Factor Critical Success Factor (CSF) atau factor kritikal/kunci keberhasilan merupakan metode untuk mengidentifikasi beberapa aktivitas yang bersifat kritis yang harus dilakukan organisasi agar sukses. Peranan CSF dalam perencanaan strategis SI/TI adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI/TI. Analisa ini dapat digunakan mulai dari tingkat yang lebih luas seperti secara keseluruhan, skala organisasi, skala bisnis unit/fungsi sampai pada tingkat kebutuhan manajer secara individu.

27 Analisa Value Chain Analisa Value Chain menguraikan organisasi menjadi aktivitas-aktivitas yang relevan secara strategis untuk memahami perilaku biaya dan sumber diferensiasi yang sudah ada dan yang potensial. Metode yang diperkenalkan oleh Michael Porter ini digunakan untuk memeriksa seluruh kegiatan organisasi, baik aktifitas utama maupun pendukung (Porter, 1985). Model value chain dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Model Value Chain (Sumber: Porter, 1985) The Open Group Architecture Framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF) memberikan metode yang detail bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan EA dan SI yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) (The Open Group, 2009). Elemen kunci dari TOGAF adalah ADM yang memberikan gambaran spesifik untuk proses pengembangan EA (Lise, 2006). ADM adalah fitur penting yang memungkinkan perusahaan mendefinisikan kebutuhan bisnis dan membangun arsitektur spesifik untuk memenuhi kebutuhan itu. ADM terdiri dari tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam membangun EA, tahapan-tahapan ADM ditunjukkan pada Gambar 2.6 juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengantifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam perancangan, karena metode ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan.

28 52 Gambar 2.6 ADM Cycle (Sumber: The Open Group, 2009) Gambar 2.6 juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan pengembangan EA, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan EA oleh organisasi (The Open Group, 2009), prinsip-prinisip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prinsip Enterprise Pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan. 2. Prinsip Teknologi Informasi (TI) Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang akan menggunakan. 3. Prinsip Arsitektur Merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya. Langkah awal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan TOGAF ADM adalah mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi kontek arsitektur yang akan dikembangkan, kedua adalah mendefenisikan strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian-bagian arsitektur yang akan dirancang, yaitu mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, serta menetapkan kemampuan dari arsitektur yang akan dirancang dan dikembangkan (Harrison dan Varveris, 2006).

29 53 Tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas bias dijelaskan sebagai berikut: A. Visi Arsitektur (Architecture Vision) Menciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal. B. Arsitektur Bisnis(Business Architecture) Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF dan UML bisa digunakan untuk membangun model yang diperlukan. C. Arsitektur Sistem Informasi (Information System Architecture) Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur SI dikembangkan. Pendefinisian arsitektur SI dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan yaitu : ER-Diagram, Class Diagram, dan Object Diagram. Pada arsitektur aplikasi lebih menekan pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan dengan menggunakan Application Portfolio Catalog, serta menitik beratkan pada model aplikasi yang akan dirancang. Teknik yang bisa digunakan meliputi: Application Communication Diagram, Application and User Location Diagram dan lainnya. D. Arsitektur Teknologi ( Technology Architecture) Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknik yang digunakan meliputi Environment and

30 54 Location Diagram, Network Computing Diagram, dan lainnya. E. Peluang dan Solusi (Opportunities and Solution) Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang diperoleh dari EA yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan ini dalam rancangan bisa menggunakan teknik Project Context Diagram dan Benefit Diagram. F. Perencanaan Migrasi (Migration Planning) Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk pemodelannya menggunakaan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap implentasi sistem informasi. G. Tatakelola Implementasi (Implementation Governance) Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur. Pemetaaan dari tahapan ini bisa juga dipadukan dengan framework yang digunakan untuk tatakelola seperti COBIT dari IT Governance Institute (ITGI) (The Open Group, 2009). H. Manajemen Perubahan Arsitektur (Architecture Change Management) Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan EA berikutnya. TOGAF juga merupakan metode yang bersifat generik dan mudah di implementasikan berdasarkan kebutuhan banyak organisasi, baik organisasi swasta ataupun pemerintahan.

31 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah : Penelitian terfokus pada sistem informasi pengelolaan keuangan dengan kasus aktivitas bisnis organisasi dan kondisi SI/TI di Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh pada Sub Bagian Keuangan yang terletak di jalan Twk. Hasyim Banta Muda No. 4 Gampong Mulia Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian atau pengumpulan datanya yaitu dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah aktivitas bisnis dan kondisi SI/TI di Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh. 3.4 Rancangan Penelitian Hasil rancangan dalam penelitian ini adalah cetak biru (blue print) SI/TI yang standar untuk dapat diterapkan pada Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh. 3.5 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Metode Studi Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang dijadikan sebagai referensi dalam perencanaan strategis SI/TI. Referensi - referensi tersebut berasal dari buku-buku pegangan maupun publikasi

32 56 hasil penelitian, artikel, situs internet serta sumber informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan di Bagian Keuangan BPPD Aceh. Pengamatan dilakukan pada proses aktivitas bisnis dan kondisi SI/TI yang saat ini digunakan. 3. Wawancara Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali informasi terkait proses aktivitas bisnis dan kondisi SI/TI yang ada dan terutama untuk menggali hal-hal apa saja yang berpengaruh dalam perencanaan strategi SI/TI. Wawancara dilakukan terhadap para nara sumber yang berkaitan dengan proses aktivitas bisnis dan para pengambil kebijakan. 3.6 Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data dalam penelitian ini mengunakan kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM). Dan software Enterprise Architect Corporate Edition.v dengan teknologi Model-Driven Architecture (MDA) TOGAF ADM. 3.7 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di suatu organisasi yang memberikan pendekatan secara komprehensif untuk melakukan desain, perencanaan, implementasi, dan tatakelola arsitektur sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) organisasi. Dapat di lihat seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini.

33 57 Gambar 3.1 Tahapan penelitian Berdasarkan tahapan penelitian pada Gambar 3.1, maka tahapan penelitian secara lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut : Tahap Awal (Preliminary Phase) Tahapan preliminary phase menentukan framework dan ruang lingkup Enterprise Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta pendefinisian dari unsur manajemen dimana dibentuk tim arsitektur dan organisasi.

34 Visi Arsitektur (Architecture Vision) Tahapan architecture vision menentukan kebutuhan yang dibutuhkan untuk perancangan arsitektur sistem informasi yang meliputi : Profil organisasi. Pendefinisian visi dan misi. Tujuan organisasi. Sasaran organisasi. Proses bisnis organisasi. Unit organisasi. Kondisi arsitektur saat ini Arsitektur Bisnis (Business Architecture) Tahapan business architecture menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis organisasi. Dalam tahapan ini ada tiga (3) hal yang harus dilakukan, yaitu : 1. Menentukan sudut pandang untuk memperlihatkan bagaimana stakeholder saling berhubungan. 2. Menentukan sumber daya yang relevan, seperti model dan pola yang digunakan. 3. Memilih dan menentukan tools dan metode umum untuk pemodelan seperti Unified Modelling Language (UML) dan Bagan Hirarki Fungsi dapat digunakan untuk membangun model yang diperlukan Arsitektur Sistem Informasi (Information System Architecture) Tahapan information system architecture menentukan arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Tools yang dapat digunakan yaitu : Activity Diagram dan Class Diagram. Tahapan dalam membuat arsitektur data adalah : 1. Mendefinisikan entitas. 2. Membuat model konseptual relasi entitas.

35 59 Pada arsitektur aplikasi lebih menekan pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan, dengan tahapan : 1. Mendefiniskan aplikasi. 2. Membuat model konseptual proses bisnis berdasarkan aktivitas skenario bisnis dari aplikasi Technology Architecture ( Technology Architecture) Tahapan technology architecture mendefinisikan teknologi-teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan dukungan lingkungan teknologi bagi aplikasi beserta data yang akan dikelola menggunakan teknologi tersebut. Untuk membangun arsitektur teknologi dibutuhkan tahapan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform. 2. Mendefinisikan platform dan distribusi teknologi. 3. Merelasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis. 4. Mendistribusikan arsitektur teknologi Peluang dan Solusi (Opportunities and Solution) Tahapan opportunities and solution berisi kegiatan yang dilakukan meliputi : 1. Mengevaluasi dan memilih alternatif implementasi. 2. Mendefinisikan strategi implementasi dan rencana implementasi Perencanaan Migrasi (Migration Planning) Tahapan migration planning melakukan penyusunan urutan proyek-proyek berdasarkan prioritas dari berbagai perspektif (perspektif manajemen dan operasional) dan manfaat dari proyek migrasi. Dalam tahapan ini, dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu SI. Output dari tahapan ini akan dihasilkan roadmap aplikasi.

36 Tatakelola Implementasi (Implementation Governance) Tahapan implementation governance melakukan penyusunan rekomendasi untuk pelaksanaan tata kelola implementasi yang sudah dilakukan, tata kelola yang dilakukan meliputi tata kelola organisasi, tata kelola TI, dan tata kelola arsitektur Manajemen Perubahan Arsitektur (Architecture Change Management) Tahapan change management melakukan rencana manajemen terhadap arsitektur yang diimplementasikan dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi. Tahapan ini juga menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan Enterprise Architecture (EA) di masa yang akan datang.

37 61 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Pada pembahasan ini, dalam rangka mempersiapkan perancangan Enterprise Architecture (EA) harus meliputi tiga tahapan awal dari struktur dasar TOGAF ADM, yaitu Preliminary Phase, Architecture Vision, dan Businness Architecture untuk melakukan proses pengenalan objek penelitian yaitu Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh yang dilakukan secara mendalam, serta selanjutnya adalah menjelaskan pembahasan mengenai Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance dan Change Management. 4.2 Tahap Awal (Preliminary Phase) Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah yaitu lingkup enterprise organisasi, konfirmasi pemerintah dan dukungan framework, menentukan framework arsitektur, dan memanfaatkan tools arsitektur dan penggunaan prinsipprinsip EA Lingkup Enterprise Organisasi Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh adalah Sub Bagian Keuangan yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, pembendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan pada BPPD Aceh. EA organisasi pada Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh memiliki proses aktivitas manajemen keuangan, manajemen administrasi, dan manajemen sumber daya manusia (SDM). Pendefinisian proses aktivitas bisnis Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh digambarkan dengan menggunakan analisis value chain yang terlihat pada Gambar 4.1.

38 62 A k t i v i t a s P e n d u k u n g Manajemen Keuangan Sistem Teknologi Informasi Manajemen Administrasi Manajemen Sarana dan Prasarana Penerimaan Bahan Amprahan dan Pembukuan Penerbitan Surat Perintah Membayar Proses Verifikasi S t a k e h o l d e r Aktivitas Utama Gambar 4.1. Value Chain Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh Berdasarkan Gambar 4.1, maka deskripsi dari fungsi bisnis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas Utama a. Penerimaan Bahan Amprahan dan Pembukuan (PBAP) b. Penerbitan Surat Perintah Membayar (PSPM) c. Proses Verifikasi (PV) 2. Aktivitas Pendukung a. Manajemen Keuangan (MK) b. Sistem Teknologi Informasi (STI) c. Manajemen Administrasi (MA) d. Manajemen Sarana dan Prasarana (MSP) Proses bisnis di Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh memiliki beberapa stakeholder. Berikut stakholder yang memiliki kepentingan terhadap proses bisnis utama dan pendukung yaitu: 1. Sub Bagian Keuangan, yang terdiri dari Kepala Sub Bagian, Bendahara dan Staff Pelaksana. 2. Pemerintah, terdiri dari Kepala Badan, Sekretarias, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Dinas Keuangan Aceh.

39 63 3. Masyarakat, terdiri dari Guru/Teungku Dayah, Ulama Dayah, Perusahaan (kontraktor). Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Penjelasan hubungan stakeholder dengan aktivitas dalam organisasi, terlihat dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi Stakeholder Aktivitas Aktivitas Utama : PBAP PSPM PV Sub Bagian Keuangan Pemerintah Masyarakat Kepala Sub Bagian, Bendahara dan Staff Pelaksana. Kepala Badan, Sekretarias, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Dinas Keuangan Aceh. Guru/Teungku Dayah, Ulama Dayah, Perusahaan (kontraktor). Aktivitas Pendukung: MK STI MA MSP Kepala Sub Bagian, Bendahara dan Staff Pelaksana. Kepala Badan, Sekretarias, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Dinas Keuangan Aceh. Guru/Teungku Dayah, Ulama Dayah, Perusahaan (kontraktor), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Konfirmasi Pemerintah dan Dukungan Framework Pada tahap ini dilakukan pendefinisian komitmen yang berhubungan dengan manajemen. Komitmen yang dimaksud disini adalah berhubungan dengan beberapa kebijakan yang berkenaan dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh. Adapun peraturan perundang-undangan yang dimaksud antara lain: 1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara; 2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. PP No. 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 6. PP No. 56/2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; 7. PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

40 64 8. PP No. 65/2005 tentang Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 9. PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 10. PP No. 3/2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 11. PP No. 39/2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah; Selain beberapa kebijakan di atas, diperoleh komitmen manajemen yaitu adanya rencana pengembangan infrastuktur TI dan pengembangan Sistem Informasi Keuangan Daerah Menentukan Framework Arsitektur Framework arsitektur yang akan digunakan adalah ADM, hal ini untuk menentukan bagaimana sebuah EA dibangun, dipelihara dan diterapkan. ADM memiliki siklus tahapan sebanyak 8 (delapan) tahapan, yaitu: 1. Phase A : Architecture Vision 2. Phase B : Business Arsitecture 3. Phase C : Information System Architecture 4. Phase D : Technology Architecture 5. Phase E : Oppurtinities and Solution 6. Phase F : Migration Planning 7. Phase G : Implementation Governance 8. Phase H : Architecture Change Management Delapan (8) tahapan tersebut harus didasari oleh hasil kajian dari strategi bisnis yang diuraikan pada lingkaran TOGAF yaitu Requirement Management Menggunakan Tools Arsitektur Tools atau alat arsitektur yang digunakan untuk membangun EA yang efektif adalah relevansi antara permasalahan aktual dengan organisasi baik ditingkat strategis maupun operasional. Setiap tahapan dalam perancangan EA mengacu pada konsep solusi atas permasalahan organisasi, untuk mengacu pada

41 65 persoalan tersebut TOGAF menggunakan lingkaran pusat yaitu Requirement Management. Inti dari Requirement Management adalah fitur-fitur (fungsional dan non-fungsional) yang harus ada untuk merealisasikan konsep solusi atas permasalahan organisasi Prinsip-Prinsip Enterprise Architecture (EA) Standar prinsip EA yang dapat digunakan pada tahapan awal pengembangan EA adalah prinsip yang sifatnya umum (generic) namun memiliki hubungan dengan enterprise yang dikembangkan. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Penyeragaman penggunaan teknologi. b. Penerapan open source software. c. Modularisasi komponen-komponen sistem. d. Penggunaan konsep reuse dan penggunaan bersama (sharing). 4.3 Manajemen Kebutuhan (Requirement Management) Tujuan dari tahapan requirement management adalah menentukan suatu kebutuhan proses untuk EA diidentifikasi, disimpan, dan dimasukan ke dalam dan ke luar dari tahapan ADM yang sesuai. Skenario bisnis menjadi resources utama yang harus dikembangkan dalam tahapan ini. Skenario bisnis harus mencakup core businesss, process business, dan permasalahan (issue) organisasi Bisnis Inti (Core Business) Core Business atau bisnis utama dari Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh adalah menyelenggarakan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, pembendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan pada BPPD Aceh. 1. Sistem administrasi keuangan berbasis TI di mana setiap saat staf bisa mengakses data yang diperlukan; 2. Terlaksananya pengembangan Sistem Informasi Komunikasi (SIK).

42 66 3. Adanya Standard Operational Procedure (SOP) atau kebijakan terkait penggunaan dan pengelolaan SIK Proses Bisnis (Business Process) Bisnis proses Sub Bagian Keuangan secara rinci sudah tergambar dalam value change (lihat gambar 4.1) Issue Organisasi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap proses bisnis, diperoleh gambaran permasalahan yang dialami oleh Sub Bagian Keuangan dalam rangka memberikan dukungan SI/TI bagi organisasi seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2. Permasalahan Sub Bagian Keuangan No Aktivitas Bisnis ID Permasalahan Tolak Ukur 1 Penerimaan Bahan Amprahan dan PBAP Pembukuan Administrasi bahan masuk masih ada yang ganda, pembukuan masih manual Pengurutan bahan perkegiatan belum ada 2 Penerbitan Perintah Membayar Surat PSPM - Penulisan huruf, nomor, tanggal, tahun, kode kegiatan, nama dan nomor rekening bank tidak sesuai SK, - Pengunaan Sistem Teknologi Informasi - Belum ada sistem aliran data yang terorganisir/terintergrasi - Sistem Informasi tidak dimanfaatkan untuk PSPM 3 Proses Verikasi PV Manajemen Keuangan MK Administrasi keuangan tidak efesien Waktu pembuatan laporan keuangan 5 Sistem Informasi/ Teknologi SITI Informasi Administrasi tidak efesien SI/TI Tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) 6 Manajemen Administrasi MA Administrasi efesien tidak Waktu sejak menerima pekerjaan sampai selesai, jumlah SDM sedikit 7 Manajemen Sarana MSP dan Prasarana Kurang penataan sarana dan prasana Tidak ada grand desian penataan sarana dan prasarana

43 67 Pada Tabel 4.2 tersaji permasalahan administrasi tidak efesien pada aktivitas bisnis MA, hal ini mengandung arti bahwa pekerjaan yang dilakukan pada bagian administrasi relatif lama disebabkan jumlah sumber daya manusia yang tidak sebanding dengan beban pekerjaan. Permasalahan Administrasi SI/TI tidak efesien pada bagian SI/TI mengandung arti bahwa proses penggunaan di SI/TI tidak mengacu kepada SOP, karena belum ada sistem yang memiliki SOP itu sendiri. Administrasi keuangan tidak efisien menjadi permasalahan pada bagian aktivitas bisnis MK, mengandung arti bahwa proses pelaporan keuangan membutuhkan waktu yang relatif lama, hal ini disebabkan pengelolaan keuangan dilaksanakan secara konvensional. Selain permasalahan yang tersaji pada Tabel 4.2 Sub Bagian Keuangan juga sudah memiliki keunggulan diantaranya telah memiliki sarana SI/TI berupa perangkat komputer dengan jenis personal computer dan laptop, jaringan komputer, layanan internet local area network (LAN) dan hotspot. berikut: Solusi dari permasalahan yang terdapat dalam Tabel 4.2 adalah sebagai 1. Solusi Bisnis Solusi bisnis yang ditawarkan terdapat dalam Tabel 4.3 dengan tujuan sebagai solusi terhadap permasalahan organisasi yang ada. Tabel 4.3. Solusi Bisnis Sub Bagian Keuangan No Permasalahan Sasaran Perbaikan 1 Administrasi bahan masuk masih ada yang ganda, pembukuan masih manual Penulisan huruf, nomor, tanggal, 2 tahun, kode kegiatan, nama dan nomor rekening bank tidak sesuai SK Membuat regulasi data perkegiatan untuk pembukuan Membuat sistem yang terintegrasi untuk penulisan. 3 Pengunaan Sistem Informasi Membuat SOP Pengunaan TIK dalam PSPM 4 Administrasi keuangan tidak efesien Pelatihan tentang manajemen untuk staf keuangan 5 Administrasi SI/TI tidak efesien Membuat SOP pelatihan/pratikum 6 Administrasi tidak efesien Penambahan SDM Administrasi 7 Kurang penataan sarana dan prasana pendataan sarana dan prasarana yang tertuang dalam rancangan pengembangan

44 68 Permasalahan yang terdapat dalam Tabel 4.2 terkelompokan berdasarkan nama aktivitas bisnis, sedangkan Tabel 4.3 terdapat permasalahan beserta sasaran perbaikan ditinjau dari sudut pandang proses bisnis. Sasaran perbaikan tersebut hanya terfokus pada proses aktivitas bisnis. Hal mendasar yang harus dilaksanakan adalah membuat beberapa SOP yang berhubungan dengan permasalahan manajemen administrasi dan administrasi SI/TI. 2. Solusi Sistem Informasi Solusi dari sudut pandang SI yang ditawarkan terdapat dalam Tabel 4.4 dengan tujuan sebagai pola solusi SI terhadap permasalahan organisasi yang ada. Tabel 4.4. Solusi SI Sub Bagian Keuangan No Permasalahan Pola Solusi SI 1 2 Administrasi bahan masuk masih ada yang ganda, pembukuan masih manual Penulisan huruf, nomor, tanggal, tahun, kode kegiatan, nama dan nomor rekening bank tidak sesuai SK 3 Pengunaan Sistem Informasi Membuat aplikasi online untuk semua aktivitas PBAP Pengembangn Aplikasi PSPM Katalog basis data yang di-update setiap saat 4 Administrasi keuangan tidak efesien Pengembangan Aplikasi Keuangan 5 Administrasi STI tidak efesien Aplikasi perkantoran 6 Administrasi tidak efesien Aplikasi perkantoran 7 Kurang penataan sarana dan prasana Katalog basis data yang di-update setiap saat Pola solusi yang terdapat pada Tabel 4.4 merupakan solusi SI yang fokus pada pengembangan beberapa aplikasi guna mendukung proses aktivitas bisnis. Solusi bisnis yang terdapat dalam Tabel 4.3 memiliki hubungan dengan solusi SI yang terdapat dalam Tabel Phase A. Arsitektur Visi (Architecture Vision) Pada tahapan architecture vision akan dijelaskan mengenai kebutuhan seperti profil organisasi, pendefinisian visi dan misi, tujuan organisasi, sasaran organisasi, unit organisasi, kondisi arsitektur saat ini.

45 Profil Organisasi 1. Latar Belakang Organisasi Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh didirikan pada tahun Badan Pembinaan Dayah ini memiliki tugas pokok melakukan pembinaan terhadap dayah-dayah yang ada di Aceh. Dasar pembentukan badan ini berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) No. 11 Tahun 2006, Qanun No. 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta Qanun Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Aceh. Badan ini juga bekerja secara maksimal untuk meningkatkan mutu dan kualitas dayah, baik prasarana, kurikulum dayah, membantu merubah manajemen dayah dan peningkatan kualitas santri serta memberdayakan dayah sesuai dengan letak geografis dayah. Badan ini memiliki beberapa program prioritas seperti pembentukan dan pengembangan Ma had Ali, akreditasi dayah, peningkatan profesionalisme manajemen dayah; dan peningkatan kompetensi guru. Sub Bagian Keuangan merupakan salah satu sub bagian dari BPPD Aceh yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, pembendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan pada BPPD Aceh. 2. Profil SubBagian Keuangan Nama Bagian : Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh Alamat : Jln. Twk. Hasyim Banta Muda No. 04 Gp. Mulia Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

46 70 3. Data Sumber Daya Manusia Data sumber daya manusia yang dimiliki Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh terlihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Data SDM Sub Bagian Keuangan No. Jabatan Pendidikan Status pegawai Jumlah 1 Kepala SubBagian S1 PNS 1 2 Bendahara S1 PNS 1 Pengeluaran 3 Bendahara Gaji SMA PNS 1 4 Staff Pelaksana S1 PNS 1 5 Staff Pelaksana S1 PNS 1 6 Tenaga Kontrak D III Kontrak 2 7 Tenaga Kontrak SMA Kontrak 2 8 Tenaga Bakti SMK Bakti 1 Jumlah Data Sarana dan Prasarana Sub Bagian Keuangan memiliki inventaris sarana dan prasarana dalam hal ini dukungan TIK (komputer) terlihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Data Sarana dan Prasarana SubBagian Keuangan No Item Fungsi Jumlah 1 PC Operational 4 Unit 2 Laptop Operational 3 Unit 3 Printer Operational 4 Unit Pendefinisian Visi dan Misi Definisi visi secara garis besar dari BPPD Aceh yang mengacu pada tugas adalah Terwujudnya dayah sebagai lembaga pendidikan dan pembinaan masyarakat yang mampu melahirkan generasi muda yang dapat mengfungsikan dirinya dalam masyarakat. Untuk mewujudkan visi, maka ditetapkan misi dari BPPD Aceh adalah:

47 71 1. Menyediakan Sarana & Prasarana Dayah Yang Memadai. 2. Meningkatkan Kompetensi Guru Dayah. 3. Memperkenalkan Sistem Manajemen Dayah Yang Profesional. 4. Meningkatkan Mutu Pendidikan Dayah. 5. Meningkatkan Kesejahteraan Guru Dayah. 6. Memfasilitasi Pendidikan Ketrampilan Hidup/Life Skill bagi Santri. 7. Menfasilitasi Dayah agar mampu Membuka Network. 8. Memfasilitasi Dayah Agar Memiliki Unit Ekonomi Produktif. 9. Menjadikan Dayah Perbatasan sebagai Model Dayah Primadona. 10. Memfasilitasi Operasional Dayah Manyang (Ma`had Aly). 11. Terwujudnya Pendidikan Dayah yang berkualitas sehingga mampu menjawab tantangan global dan kebutuhan ketenakerjaan. 12. Meningkatkan Kerjasama Antar Lembaga Pendidikan Dayah dalam upaya membangun pemahaman dan pengetahuan tentang nilai-nilai Dinul Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan penyelenggaraan pendidikan Tujuan Organisasi Ada beberapa tujuan organisasi dari BPPD Aceh untuk mendukung tercapainya visi dan misi organisasi sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 5. Program Pendidikan Dayah. 6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Dayah. 7. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Dayah. 8. Program Pemberdayaan Santri Dayah. 9. Program Pembinaan Manajemen Dayah. 10. Program Pengembangan Tekhnologi Informasi & Perpustakaan Dayah. 11. Program Penelitian & Pengembangan Dayah. 12. Program Pelaksanaan UPTB.

48 Sasaran Organisasi Sasaran yang ditetapkan untuk tercapainya tujuan organisasi adalah sebagai berikut: 1. Lembaga Pendidikan Dayah sebanyak 853 Unit. 2. Lembaga Pendidikan Dayah yang telah di Akreditasi oleh BPPD Aceh Tahun 2011 sebanyak 518 Unit. 3. Santri yang menetap di Dayah sebanyak orang. 4. Santri yang tidak menetap di Dayah sebanyak orang. 5. Guru Dayah yang Tetap sebanyak orang. 6. Guru Dayah yang Tidak Tetap sebanyak orang. 7. Guru Balai Pengajian di seluruh Aceh lebih kurang orang (empat) Unit Dayah Perbatasan Aceh ( Kab. Aceh Tamiang, Kab. Aceh Singkil, Kota Subulussalam dan Kab. Aceh Tenggara) (Delapan) Unit Dayah Manyang ( Ma had Aly ) Seluruh Aceh. Dari semua definisi visi dan misi serta sasaran dan tujuan di atas merupakan definisi secara garis besar dari BPPD Aceh. Sedangkan Sub Bagian Keuangan merupakan salah satu sub bagian dari BPPD Aceh yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, pembendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan, untuk mensukseskan semua proses administrasi dalam ruang lingkup BPPD Aceh Unit Organisasi Unit organisasi BPPD Aceh memilki struktur organisasi seperti terlihat pada gambar 4.3 di bawah ini :

49 73 KEPALA BADAN (Drs. Bustami Usman, SH, M.Si) Pembina Utama Madya NIP SEKRETARIS ( Zainal Abidin, S. Sos, MM ) Pembina NIP KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL (Belum Terbentuk) KASUB BAGIAN UMUM KASUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN TATA LAKSANA KASUB BAGIAN KEUANGAN ( Rosti Maidar, SE ) Penata NIP ( Drs. Samsul ) Penata Tk. I NIP ( Dra. Asriah ) Penata Tk. I NIP KA BIDANG PROGRAM DAN PELAPORAN KA BIDANG PEMBERDAYAAN SANTRI KA BIDANG PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA KA BIDANG MANAJEMEN DAN PENGASUHAN ( Drs. Ismail ) Pembina Tk. I NIP ( Drs. Muhammad Nasir ) Pembina Tk. I NIP ( Nurbaiti, SE ) Pembina NIP ( Drs. Muslim ) Pembina NIP KASUB BIDANG DATA DAN PENYUSUNAN PROGRAM ( T. Iskandar Fitria, SH, M.Si ) Penata Tk. I NIP KASUB BIDANG PEMBINAAN SANTRI ( Irwan, S.HI ) Penata NIP KASUB BIDANG PENGKADERAN DAN KERJASAMA ( ) KASUB BIDANG SARANA DAN PRASARANA ( Arjuna, S. Sos ) Penata Tk. I NIP KASUB BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN KASUB BIDANG PEMBINAAN KURIKULUM KASUB BIDANG KESEJAHTERAAN SUB BIDANG BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ( Ir. Rosmanidar ) Pembina NIP ( Badaruddin, S. Pd, M. Si) Penata Tk. I NIP (T. Mahyuddin Helmi, S. Sos) Penata NIP ( Nurdin Budiman ) Penata Tk. I NIP UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN

50 Kondisi Arsitektur saat ini Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian sistem arsitektur teknologi dan jaringan komputer yang digunakan Sub Bagian Keuangan, yaitu: 1. Koleksi Data Sub Bagian Keuangan memiliki beberapa jenis data yang digunakan dalam aktivitas fungsi yang dilakukan. Data-data tersebut berupa data dalam format Microsoft Word Document, Microsoft Excel Worksheet, Adobe Reader. Koleksi data-data tersebut terlihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7. Koleksi data SubBagian Keuangan No Unit Kelompok Data Data 1 Manajemen Keuangan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) - Jumlah Kegiatan - Jumlah Dana - Nama Program - Nama Kegiatan - Kode Rekening - Nomor Rekening Belanja Ada beberapa aplikasi yang sudah digunakan oleh subbagian keuangan terlihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8. Aplikasi Sub Bagian Keuangan No Aplikasi Data 1 SIM GAJI Database Gaji Pengawai BPPD Aceh Unit Pelaksana Bendahara Gaji Keterangan Aplikasi aktif 2 SIPKD Database SPP,SPM, SP2D, BKU, Pajak, dll Bendahara Pengeluaran Aplikasi dalam proses pembuatan dan penerapan

51 75 2. Pemanfaatan Teknologi berikut: Pemanfaatan teknologi di Sub Bagian Keuangan terlihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9. Pemanfaatan Teknologi Bagian Keuangan No Kelompok Jenis Jumlah 1 HARDWARE : PC Pentium IV, dual core dan core i3. 4 Unit LAPTOP Axio, Toshiba, Accer 4 Unit INPUT DEVICE Scaner, Mouse 1, 12 OUTPUT DEVICE Monitor, Print 4,4 STORAGE Flash Disk 6 NETWORK LAN, Wifi 1 2 SOFTWARE OPERATING SYSTEM Win Xp sp 2, Win 3,9 7, Win 8 WORD OPERATION Ms Word 2007, Adobe 12, 12 Reader SPREAD SHEET Ms Excel, BASIS DATA Ms Acces, GUARD Smadav, Avira Free 5,12 3. Jaringan Komputer Kondisi jaringan yang dimiliki oleh Sub Bagian Keuangan terlihat pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 kondisi jaringan komputer Sub Bagian Keuangan

52 76 Gambar 4.3 menggambarkan model jaringan komputer yang terdapat 3 PC yang terhubung mengunakan 1 buah hub setiap PC mengunakan Microsoft Windows 7, dan 4 laptop yang terhubung dengan wireless, mengunakan Microsoft Windows 8, Windows 7 serta Windows XP 3. Gambar 4.3 Model jaringan komputer OTTrans Media.

53 Phase B. Arisitek Bisnis (Business Arsitecture) Pada tahapan ini akan dibahas mengenai stakeholder Sub Bagian Keuangan, proses bisnis Sub Bagian Keuangan dan Hirarki (taksonomi) fungsi Stakeholder Sub Bagian Keuangan Secara umum hubungan ke tiga kelompok stakeholder dengan fungsi bisnis dapat digambarkan menggunakan pemodelan use case diagram sebagai berikut: Gambar 4.4 Use Case Diagram

54 Proses Bisnis Sub Bagian Keuangan Pada tahapan ini dibahas mengenai pendefenisian proses bisnis Sub Bagian Keuangan seperti terlihat pada Gambar 4.4, uraian proses bisnis Sub Bagian Keuangan sebagai berikut: 1. Aktivitas Utama a) Penerimaan Bahan Amprahan dan Pembukuan (PBAP) Ruang Lingkup : Penerimaan bahan amprahan dan pembukuan merupakan aktivitas utama yang memiliki lingkup fungsi manajemen penerimaan bahan amprahan baru masuk sampai dengan pembukuan bahan amprahan baru. terdapat beberapa fungsi bisnis atau aktivitas sebagai berikut : 1. Perencanaan Strategi PBAP a. Pembentukan Staf PBAP b. Standarisasi Bahan Masuk c. Pengurutan Perkegiatan PBAP 2. Pemeriksaan Bahan a. Penyusun Bahan Perkegiatan b. Penomoran c. Pelaksanaan Pemeriksaan - Nama - Nomor - Kode - Jenis - Bulan - Tanggal - Tahun - Kegiatan d. Penyerahan Bahan Amprahan Pemodelan untuk fungsi PBAP digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran 1.

55 79 b) Penerbitan Surat Perintah Membayar (PSPM) Ruang Lingkup : Fungsi PSPM merupakan proses pembuatan SPP-LS,SPP-BTL, SPP-GJ, SPP-GU dan UP, Register SPP-LS, SPP-BTL, SPP-GJ, SPP-GU dan UP, Pembuatan SPM-LS, SPM-BTL, SPM-GJ, SPM-GU, dan SPM-UP, Register SPM-LS, SPM-BTL, SPM-GJ, SPM-GU, dan SPM-UP, terdapat beberapa fungsi bisnis atau aktivitas sebagai berikut: 1. Perencanaan Operasional PSPM a. Pengembangan Sistem PSPM b. Penyusunan Dokumen PSPM 2. Pelaksanaan Dokumen a. Pembuatan Dokumen SPP, SPM - Nama - Nomor - Kode - Tanggal - Bulan - Tahun b. Kegiatan - Kode Kegiatan - Dana - Jumlah c. Pelaporan Pemodelan untuk fungsi PSPM digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran 2. c) Proses Verifikasi (PV) Ruang Lingkup : Melakukan kegiatan pemerikasaan kebenaran dan kelengkapan dokumen sesuai ketentuan, Aktivitas ini merupakan aktivitas terakhir dari proses PSPM meliputi : 1. Pemeriksaan Kebenaran PSPM

56 80 2. Kelengkapan Dokumen 3. Pengisian Materai 4. Pelepasan PSPM Pemodelan untuk fungsi PV digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran Aktivitas Pendukung a) Manajemen Keuangan (MK) Ruang Lingkup : Aktivitas pengelolaan keuangan organisasi dalam mendukung aktivitas utama yang berhubungan dengan perencanaan pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang efisien, efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan investasi pengembangan. 1. Dokumen anggaran dan belanja organisasi. 2. Pengelolaan rencana anggaran. 3. Evaluasi pemakaian anggaran. 4. Pelaporan pemakaian anggaran. Pemodelan untuk fungsi manajemen keuangan digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran 4. b) Sistem Teknologi Informasi (STI) Ruang Lingkup : Aktivitas pendukung yang berkaitan dangan pelayanan teknologi dan administrasi PSPM guna pencapaian proses kerja. Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) serta pengembangan SI/TI pembuatan Administrasi PSPM. terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang meliputi : 1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) aplikasi SI. 2. Penyusunan jadwal pelatihan/pratikum. 3. Melakukan pengawasan pelaksaan pelatihan/praktikum. 4. Pelaporan STI. Pemodelan untuk fungsi STI digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran 5.

57 81 c) Manajemen Administrasi (MA) Ruang Lingkup : Fungsi manajemen administrasi merupakan proses pengelolaan administrasi yang diperlukan dalam urusan keuangan dan yang berhubungan dengan managerial keuangan. Untuk tercapainya manajemen administrasi yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang meliputi: 1. Administrasi Dokumen a. Penyusunan Dokumen b. Pengelolaan Dokumen c. Pelaporan Dokumen Pemodelan untuk fungsi MA digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran 6. d) Manajemen Sarana dan Prasarana (MSP) Ruang Lingkup : Aktivitas pendukung yang berkaitan dengan usaha untuk memberikan dukungan manajemen sarana prasarana khususnya pada aktivitas operasional PSPM. Fungsi bisnis pada aktivitas manajemen sarana prasarana meliputi : 1. Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana. 2. Pelaksanaan inventaris. 3. Pengawasan dan evaluasi sarana prasarana. 4. Pelaporan. Pemodelan untuk fungsi MSP digambarkan menggunakan activity diagram dapat dilihat pada Lampiran Bagan Hirarki Fungsi Sesuai dengan proses bisnis organisasi yang telah dijelaskan di atas, berikut hirarki fungsi yang dapat didekomposisikan dalam bagan berikut ini :

58 82 1. Penerimaan Bahan Amprahan dan Pembukuan (PBAP) 1.1 Perencanaan Strategi PBAP Pembentukan Staf PBAP Standarisasi Bahan Masuk Pengurutan Perkegiatan PBAP 1.2 Pemeriksaan Bahan Penyusun Bahan Perkegiatan Penomoran Pelaksanaan Pemeriksaan Penyerahan Bahan Amprahan 2. Penerbitan Surat Perintah Membayar (PSPM) 2.1 Perencanaan Operasional PSPM Pengembangan Sistem PSPM Penyusunan Dokumen PSPM 2.2 Pelaksanaan Dokumen Penyusunan SPP, SPM Pembuatan Dokumen SPP, SPM Pelaporan 3. Proses Verifikasi 3.1 Pemeriksaan Kebenaran PSPM 3.2 Kelengkapan Dokumen 3.3 Pengisian Materai 3.4 Pelepasan PSPM 4. Manajemen Keuangan (MK) 4.1 Dokumen anggaran dan belanja organisasi 4.2 Sistem Akuntansi 4.3 Pengelolaan rencana anggaran 4.4 Evaluasi pemakaian anggaran 4.5 Pelaporan Dokumen Pelaksanaan Anggaran 5. Sistem Teknologi Informasi (STI) 5.1 Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) aplikasi SI 5.2 Penyusunan jadwal pelatihan/pratikum 5.3 Melakukan pengawasan pelaksaan pelatihan/praktikum 5.4 Pelaporan STI 6. Manajemen Administrasi (MA) 6.1 Administrasi Dokumen Penyusunan Dokumen Pengelolaan Dokumen Pelaporan Dokumen 7. Manajemen Sarana dan Prasarana (MSP) 7.1 Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana 7.2 Pelaksanaan inventaris 7.3 Pengawasan dan evaluasi sarana prasarana 7.4 Pelaporan.

59 83 Berdasarkan uraian fungsi bisnis, maka arsitektur bisnis Sub Bagian Keuangan BPPD Aceh dapat uraikan menjadi sebuah model pada Gambar 4.5. Keterangan: PBAP PSPM PV MA STI MSP MK Gambar 4.5 Arsitektur Bisnis Sub Bagian Keuangan : Penerimaan Bahan Amprahan dan Pembukuan : Penerbitan Surat Perintah Membayar : Proses Verifikasi : Manajemen Administrasi : Sistem Teknologi Informasi : Manajemen Sarana dan Prasarana : Manajemen Keuangan 4.6 Phase C. Sistem Informasi Arsitektur (Information System Architecture) Arsitektur Data Pada tahapan ini dilakukan perancangan arsitektur data yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang akan digunakan pada arsitektur aplikasi. Ada dua tahapan dalam membuat arsitektur data yaitu: 1. Mendefinisikan Entitas Pendefinisian entitas berdasarkan pada fungsi bisnis yang telah didefiniskan pada Gambar 4.1 Value Chain sebelumnya. Berikut ini rincian detail dari entitas data untuk masing-masing kandidat entitas :

60 84 Kandidat Entitas Tabel Kandidat Entitas Entitas PBAP 1. Staf PBAP 2. Bahan Masuk 3. Perkegiatan 4. Pembukuan PSPM 1. Pembuatan 2. Dokumen 3. Kegiatan 4. SPP 5. SPM PV 1. Pemeriksaan 2. Dokumen 3. Kegiatan 4. Pelepasan MK 1. DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) 2. Transaksi 3. Neraca Saldo 4. Laporan STI 1. Jadwal 2. SOP 3. Pelatihan MA 1. Dokumen 2. Arsip MSP 1. Investaris 2. Pelaporan 2. Membuat Model Konseptual Class Diagram Model konseptual merupakan pendefinisian sekumpulan entitas, atribut dan relasi yang digambarkan menggunakan Class Diagram. Berikut penjelasan model konseptual Class Diagram untuk masing-masing kandidat entitas berdasarkan fungsi bisnis:

61 85 a. PBAP Gambar 4.6 Class Diagram PBAP b. PSPM Gambar 4.7 Class Diagram PSPM

62 86 c. PV Gambar 4.8 Class Diagram PV d. MK Gambar 4.9 Class Diagram MK

63 87 e. STI Gambar 4.10 Class Diagram STI f. MA. Gambar 4.11 Class Diagram MA

64 88 g. MSP Gambar 4.12 Class Diagram MSP

65 Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi diidentifikasi berdasarkan pada : 1. Kebutuhan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan ditiap fungsi bisnis. 2. Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi bisnis. 3. Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis. Kebutuhan dan pertukaran informasi secara umum sudah dijelaskan pada uraian tentang pemodelan proses bisnis, sehingga penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk membantu fungsi bisnis utama dan pendukung organisasi dapat definisikan menggunakan Application Portfolio. Solusi aplikasi Sub Bagian Keuangan untuk mendukung terhadap fungsi bisnisnya dapat terlihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel Solusi Aplikasi ID No Fungsi Bisnis 1 PBAP Administrasi bahan masuk masih ada yang ganda, pembukuan Permasalahan Pola Solusi SI Solusi Aplikasi Membuat aplikasi online untuk semua aktivitas PBAP 2.1 Aplikasi Bahan Masuk 2.2 Aplikasi Kegiatan 2.3 Aplikasi Pembukuan masih manual 2 PV - Basis Data PSPM 3.1 Aplikasi Basis Data Berbasis WEB 3 PSPM. Penulisan huruf,. Katalog basis nomor, tanggal, tahun, data yang diupdate setiap saat kode kegiatan, nama dan nomor rekening bank tidak sesuai SK. Pengembangan. Pengunaan SI Aplikasi PSPM 4 MK Administrasi Keuangan tidak efesien 5 STI Administrasi SI/TI tidak efesien Pengembangan aplikasi keuangan Aplikasi perkantoran 2.1 Aplikasi Administrasi PSPM 2.2 Aplikasi Jaringan Bersama 2.3 Aplikasi Evaluasi PSPM 2.4 Aplikasi Pelaporan 4. 1 Aplikasi Sistem Keuangan 4. 2 Aplikasi Adminitrasi Tenaga Pendamping 5.1 Aplikasi Sistem Informasi 6 MA Administrasi tidak efesien 7 MSP Kurang penataan sarana dan prasana Kurang penataan sarana dan prasana Aplikasi perkantoran katalog basis data yang di-update setiap saat 6.1 Aplikasi Administrasi Arsip 6.2 Aplikasi Bermasa MA 7. 1 Aplikasi Inventasi

66 90 Berdasarkan beberapa kandidat dari solusi aplikasi yang terdapat pada Tabel. 4.11, maka Application Portfolio dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel Application Portfolio Kode AP-1.1 AP-2.1 AP-3.1 AP-4.1 AP-5.1 AP-6.1 AP-7.1 Nama Aplikasi 1.1 Aplikasi Bahan Masuk 1.2 Aplikasi Kegiatan 1.3 Aplikasi Pembukuan 2.1 Aplikasi Basis Data Berbasis WEB 3.1 Aplikasi Administrasi PSPM 3.2 Aplikasi Jaringan Bersama 3.3 Aplikasi Evaluasi PSPM 3.4 Aplikasi Pelaporan 4.1 Aplikasi Sistem Informasi Keuangan 4.2 Aplikasi Adminitrasi Tenaga Pendamping 5.1 Aplikasi Sistem Informasi 6.1 Aplikasi Administrasi Arsip 6.2 Aplikasi Bermasa MA 7.1 Aplikasi Inventasi Berdasarkan application portfolio pada Tabel 4.12, maka solusi aplikasi untuk Sub Bagian Keuangan dapat dipetakan ke dalam arsitektur bisnis seperti terlihat pada Gambar 4.13 berikut: Gambar 4.13 Solusi Aplikasi

67 91 Sedangkan untuk arsitektur sistem aplikasi dapat dimodelkan menggunakan application landscape, dimana menggambarkan hubungan kedekatan antar sistem aplikasi yang dapat terlihat pada Gambar 4.14 berikut: Gambar 4.14 Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap Arsitektur Teknologi Setelah arsitektur sistem aplikasi tersusun sesuai dengan Gambar 4.14, berikutnya adalah melakukan proses pemetaan terhadap komponen infrastuktur yang mengacu pada Technical Reference Model (TRM) TOGAF, adalah sebagai berikut : 1. Infrastructure Application Infrastructure Application terdiri dari server aplikasi, server web, dan server database. 2. Business Application Business Aplication merupakan daftar aplikasi yang dibutuhkan dan mengacu pada application portfolio seperti terlihat pada Tabel 4.11, yang terdiri dari 7 aplikasi. 3. Spesifikasi Komponen: a. Graphics dan Image Layanan yang menyediakan fungsi untuk membuat, menyimpan, mengambil, dan memanipulasi gambar. Layanan tersebut meliputi : 1) Layanan Manajemen Obyek Grafis: mendefinisikan multi-dimensi objek grafis.

68 92 2) Drawing: mendefenisikan layanan yang mendukung penciptaan dan manipulasi gambar menggunakan Open GL. 3) Imaging: mendefinisikan fungsi yang menyediakan untuk creation, scan, edit, compress, dan decompression gambar sesuai dengan standar format gambar yang diakui menggunakan Open GL. b. Data Interchange Layanan yang memberikan dukungan khusus untuk pertukaran data antara aplikasi dan lingkungan eksternal pada platform aplikasi yang sama maupun berbeda. Data maupun informasi antar satuan kerja di lingkungan Bagian Keuangan BPPD Aceh sangat diperlukan. c. User Interface Berbasis Graphical User Interface (GUI). d. Keamanaan (Security) Layanan yang diperlukan untuk melindungi informasi rahasia dalam sistem informasi. Tingkat perlindungan yang sesuai ditentukan berdasarkan nilai dari informasi kepada pengguna. Keamanan yang diterapkan menggunakan konsep authentication dan account data. 4. Sistem Operasi (Operating System Services) : Desktop : Windows XP dan Windows 7, Windows 8. Server : Linux Ubuntu. 5. Layanan Jaringan (Network Services) Data terdistribusi layanan jaringan menyediakan akses ke data dan modifikasi data atau metadata dalam basis data remote atau lokal dan Distribusi file untuk menyediakan akses file. 6. Infrastruktur Komunikasi (Communication Infrastructure) Infrastruktur jaringan yang terdiri dari LAN, Wireless, dan Internet. 4.7 Phase D. Technology Architecture Berdasarkan hasil pengkajian langsung terhadap kondisi teknologi saat ini, maka arsitektur teknologi yang diusulkan adalah sebagai berikut:

69 Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah model yang menggambarkan proses transformasi informasi antara sistem aplikasi yang telah dirancang pada Gambar 4.13 yaitu arsitektur sistem aplikasi, aliran informasi antara sistem aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4.15 berikut: Gambar 4.15 Aliran Infromasi Antar Sistem Aplikasi Platform Aplikasi Platform aplikasi yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.16 berikut: Gambar 4.16 Platform Aplikasi yang diusulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 15 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai perancangan infrastruktur teknologi informasi (TI) sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu dengan judul Arsitektur Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) Yeni Kustiyahningsih Fakultas Teknik, Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Trunojoyo Email

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi 2.2 Tipe Sistem Informasi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi 2.2 Tipe Sistem Informasi 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang sistem informasi, enterprise, architecture, enterprise architecture, TOGAF ADM, pemodelan UML dan RSBI. 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah tersusunnya

Lebih terperinci

Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise Arsitektur Enterprise Kualitas Informasi Usefull Completness Correctness Security Up to date Sistem Informasi Enterprise Enterprise membutuhkan perencanaan Sistem Informasi yang bersifat menyeluruh dan

Lebih terperinci

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian 12 Bab 3 Metode Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam

Lebih terperinci

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Tujuan dari perguruan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi di Indonesia terdiri atas 81 perguruan tinggi negeri (PTN) dan tercatat lebih kurang 2.236 perguruan tinggi swasta (PTS) (HELTS, 2004: 24). Berdasarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) Febrian Berthanio 1, Benyamin L. Sinaga 2, Irya Wisnubadhra 3 Magister Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Persiapan Penelitian 4.1.1. Alat Penelitian Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat bantu analisis dan alat bantu deskripsi. Alat bantu analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Proses penelitian untuk menerapkan Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Parigi dapat dilihat melalui kerangka penelitian pada

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework (Studi Kasus: SMA Theresiana Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perencanaan strategi TI/SI sudah sering dikembangkan salah satunya penelitian yang berjudul Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu kumpulan elemen dalam mewujudkan target untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan keterkaitan antar elemen yang saling terhubung, (Sutedjo,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian menggunakan metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terkait perancangan Enterprise Architecture, yaitu: Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi genteng dan paving blok yang berada di Bandung dan menggunakan sistem informasi dalam pengolahan dan pengintegrasian data data

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA Yoppy Mirza Maulana 1) dan Febriliyan Samopa ) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pada penyusunan penelitian ini, teknik pengumpulan data adalah faktor yang terpenting yang harus dipenuhi untuk di analisis lebih lanjut. Pengumpulan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) Agus Hermanto [9112205310] Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hari Ginardi, M.Kom PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia periode tahun 2014-2019, mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 dengan konsep membangun Indonesia dari pinggir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) dalam suatu organisasi telah menjadi isu yang sangat penting, karena SI/TI dapat membantu organisasi meraih

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Tinjauan pustaka dalam thesis ini tidak terlepas dari penelitian yang menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) sangatlah penting untuk mengatur jalannya proses bisnis yang ada dalam sebuah organisasi agar lebih efektif dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ ISSN : 2302-3805 PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ Agus Hermanto 1), Fridy Mandita 2), Supangat 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M THESIS PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA) FARIDA NUR AINI NO. MHS : 105301463/MTF

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang kesehatan, khususnya untuk wilayah kotamadya Cirebon. Pada RSUD Gunung jati penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 39 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Permasalahan Dukungan SIMPEG yang berkualitas bagi Badan Litbang Pertanian merupakan suatu keharusan agar mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Definisi Enterprise Architecture (EA) Sebelum membahas EA, harus terlebih dahulu diketahui pengertian atau definisi tentang enterprise dan arsitektur. Definisi enterprise dalam

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.I

BAB I PENDAHULUAN I.I BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat saat ini memiliki pengaruh yang besar bagi suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis serta menentukan kecepatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD

PERANCANGAN MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD PERANCANGAN MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE DENGAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD Roni Yunis 1, Kridanto Surendro 2 1 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Mikroskil; Jl. Thamrin No. 140 Medan 20212 Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Memahami sistem, terlebih dahulu harus memahami hakikat definisi dari sistem itu sendiri. Menilik pemaparan dari Jogiyanto (2005:34),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat pada sektor

Lebih terperinci

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha) MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha) Imam Hizbullah 1, Eko Nugroho 2, Paulus Insap Santosa 3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung

Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung Mia Fitriawati, Janivita Joto Sudirham, Imelda Program Studi Magister Sistem Informasi Fakultas Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI SERTA BIDANG KOMUNIKASI HUKUM DAN ADMINISTRASI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Ratih Cintya Lestari, 2 Mochamad Teguh Kurniawan 3 Rahmat Mulyana 1,2,3 Program

Lebih terperinci

Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP)

Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP) Analisa Teori: Strategi IT Enterprise dengan Enterprise Architecture Planning (EAP) Yohana Dewi Lulu W yohana@pcr.ac.id Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau Abstrak Perkembangan enterprise saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Pada bab ini penulis akan menjelaskan cara melakukan penelitian dengan rincian alat bantu analisis dan bahan, materi dan urutan alur penelitian yang

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

ˡMeirizky Anjani Purwati Ningsih, ²Mochamad Teguh Kurniawan, S.T., M.T., ³Rahmat Mulyana, S.T., M.T.

ˡMeirizky Anjani Purwati Ningsih, ²Mochamad Teguh Kurniawan, S.T., M.T., ³Rahmat Mulyana, S.T., M.T. PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM PADA DOMAIN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE

Lebih terperinci

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Sebuah blueprint yang menjelaskan bagaimana semua elemen TI dan manajemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan memberikan

Lebih terperinci

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat. Terdapat berbagai jenis bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, seperti bisnis di bidang makanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Analisis mengenai teknologi informasi dibutuhkan sebagai cerminan untuk memperbaiki dan mengusahakan penerapan teknologi informasi yang lebih baik ke depannya. Analisis teknologi informasi menggunakan

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #6 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip penyelarasan bisnis dan teknologi informasi sebagai faktor penting pendorong arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 04 Desember 201, hlm 20-25 ISSN: 1411-3201 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM Intan Komala Dewi P

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari ANALISIS DAN PERANCANGAN TECHNOLOGY ARCHITECTURE MENGGUNAKAN THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (TOGAF ADM) PADA PT SHAFCO MULTI TRADING 1 Renantia Indriani, 2 Murahartawaty,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA SEKTOR PUBLIK MENGGUNAKAN KERANGKA THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK (TOGAF)

PERENCANAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA SEKTOR PUBLIK MENGGUNAKAN KERANGKA THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK (TOGAF) Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PERENCANAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA SEKTOR PUBLIK MENGGUNAKAN KERANGKA THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK (TOGAF) Mario Glendi

Lebih terperinci

PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut)

PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut) PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut) Sri Rahayu Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaan dan segala aspek kehidupan manusia. Dimana teknologi informasi dan komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini tidak terlepas dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian terdahulu memiliki manfaat bagi berbagai pihak yang ingin mengembangkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Peran teknologi informasi saat ini merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi karena teknologi infromasi merupakan salah satu bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PERGURUAN TINGGI Yunis, Pengembangan Model Arsitektur Enterprise untuk Perguruan Tinggi PENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PERGURUAN TINGGI Roni Yunis 1 Kridanto Surendro 2 Erwin S. Panjaitan 3 1,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Pada Perusahaan Properti (Studi Kasus : PT. Sinar Waluyo Bandar Lampung) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya PT. Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman surat dan paket. Namun, Pada saat ini PT. Pos Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi adalah suatu kegiatan yang terus menerus dan sistematis dengan tujuan yang akan dicapai dalam perencanaan

Lebih terperinci

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN TOGAF ADM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SDN GALUNGGUNG KOTA TASIKMALAYA KURNIA TRISNA SOMANTRI

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN TOGAF ADM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SDN GALUNGGUNG KOTA TASIKMALAYA KURNIA TRISNA SOMANTRI PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN TOGAF ADM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SDN GALUNGGUNG KOTA TASIKMALAYA KURNIA TRISNA SOMANTRI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR STUDI KASUS PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk. TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR STUDI KASUS PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk. TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR STUDI KASUS PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk. TUGAS AKHIR Disusun Oleh : Nama : Dwi Wahyuningsih Nim : 200683034 JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : GKI Masaran) Artikel Ilmiah

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : GKI Masaran) Artikel Ilmiah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : GKI Masaran) Artikel Ilmiah Peneliti : Stefanus Andre Laksono (682010077) Charitas Fibriani,

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,

Lebih terperinci

Arsitektur Bisnis Biro Administrasi Kemahasiswaan (AK) Pada Perancangan Arsitektur Enterprise Universitas Sebelas Maret Menggunakan Framework TOGAF

Arsitektur Bisnis Biro Administrasi Kemahasiswaan (AK) Pada Perancangan Arsitektur Enterprise Universitas Sebelas Maret Menggunakan Framework TOGAF Arsitektur Bisnis Biro Administrasi Kemahasiswaan (AK) Pada Perancangan Arsitektur Enterprise Universitas Sebelas Maret Menggunakan Framework TOGAF Rini Anggrainingsih 1, Gilang Romadhon Aprianto 2, Sari

Lebih terperinci

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI BISNIS PENGENDALIAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF

Lebih terperinci

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I 1 2 Outline Materi Kriteria Framework EA Perbandingan EA Framework Elemen Dasar Dokumentasi EA Pendekatan Lengkap EA 3 Kriteria Framework EA Untuk memilih

Lebih terperinci

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB)

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB) Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang Teknik Elektro dan Informatika Volume 1, Number 1, April 2012 Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Sistem Informasi/ Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture Framework

Perencanaan Strategis Sistem Informasi/ Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi/ Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus: Pemda Kabupaten Sumba Barat) Tesis Oleh: Raimond Lukito Widiatmo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat memiliki andil penting dalam proses bisnis sebuah perusahaan. Teknologi informasi dapat meringankan pekerjaan manusia

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang Fauji Maulana Ramlan 1, Kusrini 2, Hanif Al Fatta 3 1

Lebih terperinci