BAB I PENDAHULUAN. Sumber:
|
|
- Yuliani Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit dalam melakukan segala aktivitas operasionalnya atau menjaga keberadaan perusahaan. Hal tersebut membuat perusahaan butuh untuk memenuhi dana tersebut. Langkah pemodalan yang sedang banyak dipilih untuk dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau bisa disebut menjual sebagian perusahaan untuk dapat dimiliki oleh orang lain (investor). Cara tersebut sudah banyak dipilih oleh perusahaan selain melakukan peminjaman uang ke Bank. Dapat dilihat data dibawah ini yang menunjukkan volume saham yang dijual di BEI tahun 2013, 2014 dan 2015: Tabel I. 1 Volume Saham di BEI tahun 2013,2014 dan Januari 4,718,021,819,655 Januari 3,341,497,754,039 Januari 4,603,436,520,626 Februari 6,262,035,319,319 Februari 3,866,313,671,732 Februari 5,372,766,436,888 Maret 7,871,772,550,389 Maret 7,298,786,748,042 Maret 7,257,367,518,596 April 5,580,119,518,165 April 8,845,916,135,769 April 6,469,562,602,586 Mei 6,552,387,497,204 Mei 5,588,386,881,050 Mei 6,836,126,288,173 Juni 10,069,799,571,674 Juni 6,075,902,324,058 Juni 4,553,221,300,628 Juli 4,781,075,131,634 Juli 9,687,056,470,658 Juli 3,991,456,442,231 Agustus 7,854,292,319,563 Agustus 8,751,937,639,968 Agustus 4,537,310,574,451 September 5,278,569,394,980 September 3,642,951,432,805 September 3,880,299,008,691 Oktober 4,161,668,793,809 Oktober 5,621,949,254,640 Oktober 4,646,907,553,840 November 5,014,316,550,220 November 4,993,309,373,667 November 4,517,175,129,572 Desember 4,804,520,549,674 Desember 5,777,379,932,183 Desember 5,794,011,828,531 Sumber: 1
2 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Volume Penjualan Saham di BEI 12,000,000,000,000 10,000,000,000,000 8,000,000,000,000 6,000,000,000,000 4,000,000,000,000 2,000,000,000,000 0 Gambar I. 1 Grafik Volume Saham di BEI Dapat dilihat dari data diatas bahwa di setiap bulannya di tahun 2013, 2014 dan 2015 saham yang dijual di BEI mengalami perubahan yang fluktuatif. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan sudah mulai mempercayai sistem pendanaannya melalui langkah IPO. Hal tersebut juga dibuktikan dengan semakin bertambahnya perusahaan yang melakukan IPO di setiap tahunnya. Seperti berikut: Tabel I. 2 Jumlah Perusahaan yang Melakukan IPO Tahun Jumlah Perusahaan Sumber: Di tahun 2010 terdapat 23 perusahaan yang melakukan IPO, di tahun 2011 terdapat 26 perusahaan yang melakukan IPO, di tahun 2012 terdapat 22 perusahaan yang melakukan IPO, di tahun 2013 terdapat 30 perusahaan yang melakukan IPO yang merupakan jumlah terbanyak dalam 15 tahun terakhir dan di tahun 2014 terdapat 24 peruahaan yang melakukan IPO. Agar langkah IPO yang diputuskan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik, perusahaan harus dapat menunjukkan kinerja yang baik agar dapat dipercaya oleh investor untuk menanamkan modalnya. Di setiap tahunnya jumlah perusahaan yang menjual sahamnya ke BEI semakin bertambah. Puncaknya di tahun 2013 terdapat 30 perusahaan yang melakukan IPO dan merupakan jumlah terbanyak selama 15 tahun terakhir. Dari fenomena tersebut, penulis memilih untuk menganalisa kinerja saham perusahaan yang 2
3 melakukan IPO di tahun tersebut agar dapat melihat apakah keputusan perusahaan-perusahaan melakukan IPO di tahun tersebut merupakan keputusan yang tepat dan melihat sektor industri mana yang memiliki kinerja yang paling baik dalam kategori jangka pendek (3 bulan) dan jangka panjang (2 tahun). Berikut 30 perusahaan yang melakukan IPO di tahun 2013: Tabel I. 3 Perusahan-perusahaan yang Melakukan IPO di Tahun 2013 No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk 2 HOTL Saraswati Griya Lestari Tbk 3 SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk 4 MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk 5 TPMA Trans Power Marine Tbk 6 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 7 DYAN Dyandra Media International Tbk 8 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk 9 NOBU Bank Nationalnobu Tbk 10 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk 11 DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk 12 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk 13 ACST Acset Indonusa Tbk 14 SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk 15 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk 16 SMBR Semen Baturaja Tbk 17 ECII Electronic City Indonesia Tbk 18 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 19 MLPT Multipolar Technology Tbk 20 VICO Victoria Investama Tbk 21 CPGT Cipaganti Citra Graha Tbk 22 NAGA Bank Mintraniaga Tbk 23 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 24 SILO Siloam International Hospitals Tbk 25 APII Arita Prima Indonesia Tbk 26 KRAH Grand Kartech Tbk 27 IMJS Indomobil Multi Jasa Tbk 28 LEAD Logindo Samuderamakmur Tbk 29 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk 30 SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sumber: 3
4 Setelah di kelompokkan ke dalam sektor industri, terdapat 8 sektor industri seperti berikut: Tabel I. 4 Sektor-sektor Industri yang Melakukan IPO di Tahun 2013 No Sektor Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 Aneka Industri KRAH Grand Kartech Tbk SRIL Sri Rejeki Isman Tbk 2 Industri Barang Konsumsi SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk 3 Industri Dasar SMBR Semen Baturaja Tbk dan Kimia ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 4 Infrastruktur, CPGT Cipaganti Citra Graha Tbk Utilisasi dan LEAD Logindo Samuderamakmur Tbk Transportasi BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk TPMA Trans Power Marine Tbk 5 Keuangan BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk BBMD Bank Mestika Dharma Tbk NAGA Bank Mintraniaga Tbk NOBU Bank Nationalnobu Tbk IMJS Indomobil Multi Jasa Tbk VICO Victoria Investama Tbk 6 Perdagangan, APII Arita Prima Indonesia Tbk Jasa dan DYAN Dyandra Media International Tbk Investasi ECII Electronic City Indonesia Tbk MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk MLPT Multipolar Technology Tbk SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk HOTL Saraswati Griya Lestari Tbk 4
5 SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk SILO Siloam International Hospitals Tbk 7 Pertanian ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk 8 Perumahaan ACST Acset Indonusa Tbk dan Properti NRCA Nusa Raya Cipta Tbk Sumber: Di pihak lain, pada umumnya investor juga menargetkan untuk mendapatkan suatu keuntungan dari penanaman modal yang dilakukannya di suatu perusahaan. Investor bukan tanpa pilihan dalam menanamkan modalnya. Perusahaan yang telah menjual saham di pasar modal sudah sangat banyak dan terdiri dari beberapa sektor industri yang memiliki permintaan yang sangat berfluktuatif setiap periode waktunya. Pada penentuan keputusan menanamkan modalnya, investor pasti melihat beberapa faktor di suatu perusahaan incarannya. Pada umunya investor melihat faktor kebijakan di dalam perusahaan tersebut, sejarah kinerja perusahaan sebelumnya serta harga yang ditetapkan di pasar modal. Investor pun membutuhkan suatu dasar yang dapat memberikan informasi yang akurat apakah harus membeli saham pada hari itu, menjualnya ataupun mempertahankannya. Perusahaan juga harus memilih strategi yang baik untuk dapat mencapai kinerja yang baik agar dapat dipercaya untuk ditanamkan modalnya oleh investor. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan investor dalam penentuan menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: Analisis Kinerja Saham dan Strategi Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) Periode
6 I.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana kinerja saham jangka pendek setiap sektor industri yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Bagaimana kinerja saham jangka panjang setiap sektor industri yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Bagaimana pemetaan analisis SWOT sektor industri terbaik menurut perhitungan abnormal return. 4. Bagaimana strategi yang baik mengacu pada keadaan SWOT sektor industri. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja saham jangka pendek setiap sektor industri yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Untuk mengetahui bagaimana kinerja saham jangka panjang setiap sektor industri yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Untuk mengetahui bagaimana pemetaan analisis SWOT sektor industri terbaik menurut perhitungan abnormal return. 4. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang baik mengacu pada keadaan SWOT sektor industri. I.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Menambah pengetahuan dalam bidang pasar modal dan fenomenafenomena yang terjadi di dalamnya. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada investor mengenai kinerja harga saham pada setiap sektor industri setelah melakukan penawaran perdana. Sehingga para investor dapat mengambil 6
7 keputusan kapan akan membeli saham, menjual saham atau mempertahankan saham. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat terhadap perusahaan dalam memilih startegi yang tepat. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang keuangan, khusunya mengenai perbedaan kinerja saham suatu sektor industri jangka panjang dan jangka pendek setelah melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia periode Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai topik yang berkaitan. I.5 Ruang Lingkup Batasan dan Asumsi Ruang lingkup batasan dan asumsi penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi. 2. Penelitian ini mengambil 3 bulan untuk jangka pendek kinerja saham dan 24 bulan untuk jangka panjang kinerja saham. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian yang menjadi dasar topik penelitian dan metode yang digunakan, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dapat memperlihatkan permasalahan yang terjadi dalam penelitian, batasan penelitian, serta manfaat penelitian yang diharapkan melalui penelitian ini. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi uraian studi literatur yang mengarah dan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil penelitian-penelitian terdahulu serta hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian. Bab III Metodologi Penelitian 7
8 Bab IV Bab V Bab VI Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan, meliputi teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini berisi tentang data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data nilai saham tutup buka per perusahaan per satu hari selama 2 tahun. Pada bab ini juga berisi tentang pengolahan data yang sebelumnya dikumpulkan hingga membentuk data abnormal return per sektor indsutri. Analisis Pada bab ini berisi analisis tentang kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang mengacu pada nilai abnormal return yang telah didapatkan dari pengolahan data. Pada bab ini juga berisi sektor industri yang paling baik pada jangka pendek dan jangka panjang mengacu pada nilai abnormal return. Serta analisis SWOT sektor industri terbaik tersebut. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan dan saran berbentuk rekomendasi yang ditujukan untuk investor dan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keuangan yang di publikasikan di website Bursa Efek Indonesia
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh umur perusahaan, financial leverage, dan return on assets (ROA) terhadap terhadap underpricing pada perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah sebagai pihak yang mengatur dan mengawasi negara menetapkan berbagai regulasi agar seluruh kegiatan dalam negeri dapat berjalan dengan baik. Salah satu
Lebih terperinciTahun IPO. Tahun Pengamatan. No. Nama Perusahaan Kode Saham. Tanggal IPO. AMRT 15 Januari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Lampiran 1. Sampel Penelitian Berdasarkan Perusahaan Berikut perusahaan yang digunakan dalam penelitian sekarang yang telah sesuai dengan kriteria pengambilan sampel penelitian (purposive sampling), antara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing saham
BAB V KESIMPULAN A. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing saham perdana pada perusahaan non-keuangan yang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA Abid, Muhammad Talkhisul dan Harjum Muharam. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Abnormal Return Saham Pada Kinerja Jangka Panjang Penawaran Umum Perdana (IPO) : Studi Kasus Pada Perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri dari 10 sektor, yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti, penulis melakukan penelitian di PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI) yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha sangat diperlukan perusahaaan untuk dapat terus tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini seringkali menghadapi kendala
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu kesatuan usaha yang mencangkup kegiatan proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk pertanian. Perusahaan yang masuk
Lebih terperinciNama Perusahaan. Borneo Lumbung Energi & Metal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini ialah seluruh perusahaan yang melakukan Go Public/Initial Public Offering () pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun
Lebih terperinciPerusahaan yang Melakukan Initial Public Offering Tahun 2007
LAMPIRAN Lampiran 1 yang Melakukan Initial Public Offering Tahun 2007 BISI WEHA BKDP SGRO MNCN MCOR PKPK LCGP DEWA BACA GPRA WIKA ACES CTRP PTSN JSMR JKON CSAP ASRI ITMG COWL DGIK Nama BISI International
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan perekonomian dan pembangunan nasional. Sehingga dalam hal ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berbagai situs, seperti situs Bursa Efek Indonesia (BEI) di
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari berbagai situs, seperti situs Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitasnya. Initial Public Offering merupakan penawaran saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin lama, perusahaan akan semakin membutuhkan dana untuk menunjang aktivitasnya. Initial Public Offering merupakan penawaran saham perusahaan untuk pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam upayanya untuk mengembangkan perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik sumber dana yang berasal dari internal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan IPO (Initial Public Offering) memiliki sikap tersendiri dalam menghadapi pergerakan harga saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia:
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit (elaeis Guinensis) memiliki habitat asli di daerah tropis (15 LU - 15 LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitornya, baik pada pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak yang dilakukan perusahaan untuk bersaing melawan kompetitornya, baik pada pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Salah satu cara yang dilakukan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel yang mempengaruh terjadinya Initial Return saham perusahaan yang melaksanakan IPO di Bursa
Lebih terperinciSumani * Dinda Larasati ABSTRACT. Key words: dividend, abnormal return, asymetric information, market reaction, efficiency market 1.
JURNAL AKUNTANSI, 2 (April), 180-190. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Gedung Karol Wojtyla, Jalan Jenderal Sudirman 51 Jakarta 12930 ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAGIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga menciptakan persaingan yang semakin ketat. Persaingan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisinis pada masa masa sekarang sangat berkembang sehingga menciptakan persaingan yang semakin ketat. Persaingan perusahaan tidak hanya terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sampai saat ini terus menjaga stabilitas negara dari segala sektor, baik tatanan pemerintahan, pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi keuangan yaitu menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia tentu minat perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah saham baru di bursa sangat penting bagi perkembangan kegiatan investasi di pasar modal Indonesia. Melihat perkembangan pasar modal di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana jangka panjang dalam bentuk efek dan saham. Fungsi dari bursa efek di
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.
Lampiran 1 Daftar perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI. Nama Kriteria Sampel 1 2 (S) 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk S1 2 ANJT PT Austindo Nusantara Jaya Tbk - - 3 BWPT PT BW Plantation Tbk S2
Lebih terperinciSTATISTIK PASAR MODAL
Minggu IV, Mei STATISTIK PASAR MODAL 20 24 Mei Minggu IV, Mei Perkembangan Indeks Bursa Negara-Negara ASEAN Minggu IV, Mei Minggu IV, Mei RINGKASAN STATISTIK PASAR MODAL INDONESIA 2006 2007 2008 2009 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan diharuskan tetap bugar untuk bertahan dalam menjalankan ekspansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan modal adalah hal yang sangat diutamakan dalam perusahaan, karena untuk mengatasi persaingan yang ketat dalam dunia bisnis, perusahaan diharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan IPO (Initial Public Offerings) yang dilakukan di pasar perdana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang akan go public biasanya dimulai dengan keputusan melakukan IPO (Initial Public Offerings) yang dilakukan di pasar perdana (primary market). Hal ini
Lebih terperinci10 TOP LOSERS ON STOCK
Bulan / Minggu Kode Saham 10 TOP LOSERS ON STOCK Nama Saham Point NAB Oktober / 1 UNVR Unilever Indonesia -875 (03/10/2014) LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk -725 113,842,373,000 EMTK Elang Mahkota Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aset fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis transportasi, baik yang bersifat transportasi publik maupun private. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan alat yang membantu manusia mencapai suatu tempat dengan waktu yang lebih cepat. Transportasi sendiri juga terdiri dari 3 sektor yaitu
Lebih terperinciLampiran V: Data Populasi dan Sampel Penelitian Kode No. Kriteria. Nama Perusahaan Perusahaan. Sampel. 1. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1
Lampiran V: Data Populasi dan Sampel Penelitian Kode No. Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1 2. ASSA Adi Sarana Armada Tbk - - - 3. BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dituntut untuk senantiasa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang dianggap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sektor Pertanian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus berjuang agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus berjuang agar perusahaannya bisa bertahan dan dapat meningkatkan kekayaannya. Perusahaan membeli
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate action merupakan aktivitas emiten yang dapat mempengaruhi baik jumlah saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin: 2001).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap abnormal return saham-saham perusahaan perbankan (yang
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB 3 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola usaha yang sedang dijalankan agar tujuan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memerlukan manajemen yang profesional dalam mengelola usaha yang sedang dijalankan agar tujuan untuk mencapai keuntungan yang tinggi dapat tercapai. Terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat Indonesia semakin rentan terhadap berbagai gejolak pada lingkungan eksternal, baik yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data harga saham penutupan sektor keuangan khususnya perbankan selama periode penelitian yakni tahun 2011-2015.Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian suatu negara tidak bisa lepas dari investasi terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika perekonomian suatu negara.
Lebih terperinciEmiten perbankan yang digunakan dalam penelitian adalah bank yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, bank tersebut yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembentukan pasar tunggal atau sering kita sebut sebagai masyarakat ekonomi asean pada tahun 2015 ini secara tidak langsung telah membuat persaingan di beberapa
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. Aset. Bunga
DAFTAR ISTILAH Aset Istilah Keterangan Sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha dikemudian hari Aset tetap Aset berwujud yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan, memiliki masa manfaat
Lebih terperinciPokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:
Pokok Bahasan Lecture Note: Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Instrumen Pasar Modal Saham Obligasi Reksadana Sekuritas Derivatif: Right issue, waran, opsi 1 2 Definisi Pasar Modal Pasar
Lebih terperinciHUBUNGAN MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DENGAN KINERJA SAHAM PERUSAHAAN SETELAH IPO
Ekonomika-Bisnis http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jeb Vol. 6 No. 2 Bulan Juli Tahun 2015 Hal 139-148 p-issn : 2088-6845 e-issn : 2442-8604 HUBUNGAN MANAJEMEN LABA PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis deskriptif dari data yang telah diperoleh
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian. Model analisis yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Infrastruktur merupakan salah satu faktor penentu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan perkembangan ekonomi global yang semakin terintegrasi yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas, arus modal yang bebas dan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pemerintahan Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya perpusat pada Pulau Jawa, tetapi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya melakukan usaha pendanaan untuk memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mempertahankan eksistensi maupun mengembangkan usahanya, perusahaan pada umumnya melakukan usaha pendanaan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. Jika Perusahaan BUMN tersebut seluruh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya
Lebih terperinciBERITA PERS. Dapat Diterbitkan Segera
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Perkuat PertumbuhanBisnis, MPMX Tingkatkan Belanja Modal Tahun 2014 Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis di atas industri otomotif, MPMX menaikkan belanja modal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat membuat persaingan juga semakin ketat. Tidak terkecuali untuk perkembangan sektor jasa yang melandasi semua kebutuhan masyarakat,
Lebih terperinciReturn Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Data Posisi Per Oktober 2016
Return Investasi DPLK BNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Data Posisi Per Oktober 2016 Kinerja Investasi per Instrumen (Tahun 2016) Januari 9.00 7.25 13.18 8.37 8.91 8.24 5.79 (4.62) Februari 8.98
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki program pembangunan yang mendukung infrastruktur nasional melalui Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk jangka waktu 2011-2025
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1982 baru 23 perusahaan yang melakukan IPO (initial public offering),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pasar modal Indonesia resmi dimulai tahun 1997 sewaktu PT semen Cibinong menerbitkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dalam kondisi ekonomi dan
Lebih terperinciBERITA PERS. Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013
BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera Pendapatan Saratoga Tumbuh 55% Menjadi Rp 3,7 Triliun Pada 2013 Saratoga menargetkan investasi baru sebesar US$ 100 150 juta di tahun 2014 untuk perkuat portofolio
Lebih terperinciEMBARKING ON A new JoUrnEy
EMBARKING ON A new JoUrnEy MEMULAI PERJALANAN BARU Setelah sukses menutup tahun 2012 dengan peluncuran infrastruktur pasar modal Indonesia, di tahun 2013 Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciEkonomis : Jurnal of Economics and Business Vol.1 No.1 September Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari 2
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA SEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 Sindy Dwiroro Pangestu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi di indonesia menunjukkan angka yang poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah untuk memperoleh capital gain. Menurut Darmadji dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Initial Public Offering (IPO) dapat menjadi salah satu cara alternatif dari perusahaan untuk memperoleh tambahan dana atau modal dari masyarakat. IPO merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana untuk mengembangkan bisnis dalam suatu perusahaan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar target pengembangan bisnis tercapai. Perolehan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri otomotif merupakan salah satu industri nasional yang ikut berperan dalam pengembangan perekonomian Indonesia. industri ini memiliki mata rantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh terhadap operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan investor dalam meramalkan dan memahami kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun-tahun terakhir ini, dimana dampaknya sangat jelas terlihat di segala bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Globalisasi dan Teknologi terus terjadi terutama pada tahun-tahun terakhir ini, dimana dampaknya sangat jelas terlihat di segala bidang termasuk bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jeff Madura (2007)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi perdagangan sangat dirasakan oleh semua organisasi, terutama bagi perusahaan. Persaingan dunia bisnis yang sangat ketat membuat perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan sebutan modal. Pasar modal (capital market) memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya perekonomian di negeri ini maka perkembangan dan pertumbuhan modal suatu perusahaan akan semakin meningkat, hal ini mengharuskan pihak manajemen
Lebih terperinciBERITA PERS. Pertahankan Momentum Pertumbuhan, Saratoga Bukukan Laba Sebesar Rp 542 Miliar di Semester I 2014
BERITA PERS Untuk Dapat Diterbitkan Segera Pertahankan Momentum Pertumbuhan, Saratoga Bukukan Laba Sebesar Rp 542 Miliar di Semester I 2014 Pertumbuhan bisnis perusahaan investasi menjadi pendorong utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat karena dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Banyak investor yang mengalokasikan dana yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dalam iklim persaingan yang dihadapi. Demi mencapai pertumbuhan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya perkembangan dalam lingkungan bisnis pada saat ini tentunya akan menciptakan suatu kodisi persaingan yang ketat. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebesar $878 juta. Keadaan ekonomi yang baik ini dapat. persaingan pasar yang semakin kompetitif. Kinerja perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia kala ini sudah semakin baik seperti dapat tercemin dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari data Bank Dunia, tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ekonomi di Indonesia berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang pada akhirnya tercipta persaingan bisnis yang ketat. Dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efek) saham perusahaan yang akan go public terlebih dahulu dijual di pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses go public, sebelum saham diperdagangkan di pasar sekunder (Bursa Efek) saham perusahaan yang akan go public terlebih dahulu dijual di pasar perdana yang
Lebih terperinciUniversitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Terakreditasi A SK BAN PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 Analisis Kinerja Keuangan PT Trans
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia mengelompokkan seluruh perusahaan terbuka yang mencatatkan sahamnya ke dalam sembilan sektor pada kelompok sektor industri, yaitu sektor pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, hal ini didukung dengan kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan terjadi secara dinamis di segala bidang. Perkembangan tersebut terasa sangat berdampak pada bidang perekonomian dunia, hal ini didukung dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adler Haymans, (2013:2) bahwa sumber pendanaan perusahaan. pemegang saham lama atau kepada publik. Namun perusahaan lebih sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Perusahaan saat ini sudah banyak yang berkembang dan berlomba untuk mengembangkan bisnisnya, salah satu cara yaitu, dengan melakukan ekspansi. Dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks Sektoral BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan sub indeks dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan
Lebih terperinciBab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut
4 Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK 2.1 Pengenalan Saham Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ yaitu JASICA (Jakarta Stock Exchange
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia membagi kelompok industri-industri perusahaan berdasarkan sektor-sektor yang dikelolanya terdiri dari: sektor pertanian, sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pajak merupakan suatu sumber dana terbesar pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, pajak merupakan suatu sumber dana terbesar pada APBN. Pengumpulan pajak merupakan suatu aktivitas Negara yang akan selalu diawasi. Kemudian dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No Nama Perusahaan Kode
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 29/POJK.05/2014 tentang penyelenggaraan usaha perusahaan pembiayaan, Perusahaan pembiayaan adalah badan
Lebih terperinci