Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan peran serat sebagai komponen bioaktif pada pangan fungsional
|
|
- Teguh Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu menjelaskan peran serat sebagai komponen bioaktif pada pangan fungsional
2 Defenisi : polisakarida dan lignin dari tanaman yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan manusia (Trowel et al., 1976). Serat merupakan campuran dari beberapa bahan organik kompleks yang masing-masing memiliki sifat fisik dan kimia tersendiri. Dinding sel tanaman terdiri dari selulosa, hemiselulosa, komponen pektat dan lignin komponen utama serat pangan. Komponen serat pangan lainnya : mucilages, gum, polisakarida alga dan polisakarida sintetis.
3 Kecuali lignin, serat pangan secara alami adalah karbohidrat yang digolongkan kepada NONSTARCH POLYSACCHARIDES (NSP) Pati resisten yang secara fisik dan kimia juga tidak dapat dicerna dapat digolongkan kepada serat pangan.
4 Bahan penyusun utama jaringan serat dan dinding sel tanaman Tdd sejumlah besar mol glukosa dengan ikatan -glukosa dengan gugus hidroksil C4 dari glukosa lainnya. Pada dinding sel terdapat dalam bentuk miofibril yang tdd beberapa rantai molekul dgn konfigurasi yang sangat kokoh krn adanya ikatan H yang kuat di antara molekul2 yg paralel selulosa memiliki kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap reaksi kimia
5 Derajat polimerisasi < selulosa Polimer dari sejumlah sakarida yang berbeda2 dengna susunan yang sangat tidak teratur Rantai utama : xilosa, manosa, galaktosa dan glukosa Rantai cabang : arabinosa, galaktosa dan asam glukoronat. Rantai bercabang dengan gugus -glukosa pada molekul yang satu berikatan dengan gugus hidroksil C2, C3 atau C4 dari molekul yang satu.
6 Terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela selulosa dan hemiselulosa Polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan -1,4-glikosida Rantai cabang tdd : glukosa, galaktosa, rhamnosa, arabinosa, xilosa, fruktosa.
7 Gum = kelompok polisakarida pembentuk gel dan bahan pengental larut air Istilah lain dari gum : stabilizer, hidrokoloid Jenis : agar, alginat, gum aran, karagenan, guar gum, pektin ddl Gum = polimer heterosakarida dengan rantai utama : galaktosa, asam glukoronat-manosa, asam glukoronat-rhamnosa, rantai cabang : xilosa, fruktosa, galaktosa Gum Vs Mucillage mucillage = berlendir, gum lengket/bergetah sebagian d ari sifat fisik hidrokoloid dapat dimodifikasi atau dihilangkan.
8 Mucillage dihasilkan oleh tanaman dari bagian ruas, kelenjar atau saluran tertentu, misal : psillum seed, quince seed, flax seed dsb Musilase polimer heterosakarida, dengan rantai utama : galaktosa-manosa, glukosa-manosa, arabinosa-xilosa, asam galakturonat-rhamnosa, dan rantai cabang galaktosa.
9 Contoh : turunan selulosa, oligosakarida flatulensi dan polidekstrosa. Digunakan sebagai BTP untuk membentuk sifat fisik dan tekstur makanan. Belum banyak diteliti reaksi fisilogisnya di dalam tubuh.
10 Bagian kecil dari dinding tanaman, tapi dapat memodifikasi sifat dinding sel dan senyawa polisakarida penyusun dinding sel lain. Contoh : lignin, protein, kutin, suberin dan senyawa-senyawa anorganik Lignin bukan karbohidrat, tapi merupakan polimer aromatik kompleks, tersusu dari unit-unit fenil propana seperti koniferil alkohol, sinapil alkohol dan p-kumaril alkohol, dengan ikatan C-O-C dan C- C. Dibandingkan senyawa penyusun dinding sel lain, lignin paling tahan terhadap degradasi. Lignin tidak dapat didegradasi di usus besar.
11 Serat kasar adalah bagiannyang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan kimia yang digunakan untuk penentuan kadar serat kasar yaitu H 2 SO % dan NaOH 1.25%. Serat pangan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan.
12 Metode Serat Kasar : = metode penentuan serat kasar (crude fibre) sebagian besar serat hilang pada saat ekstraksi Serat kasar tidak termasuk hemiselulosa dan serat larut kemungkinan 1/5 dari jumlah serat pangan Serat kasar merendahkan perkiraan jumlah kandungan serat sebesar 80% untuk hemisellulosa, 50-90% untuk lignin dan 20-50% untuk sellulosa
13 Metode Analisis Serat Yang Baru : Metode deterjen (Goering and van Soest, 1970) Metode Southgate Metode Enzimatik Telah disetujui AOAC
14 Acid deterjen fiber ( ADF) atau neutral deterjen fiber (NDF) Merupakan metode gravimetrik yang hanya dapat mengukur komponen serat makanan yang tidak larut.
15 Menggunakan enzim amilase, yang diikuti oleh penggunaan enzim pepsin pankreatik. Dapat mengukur kadar serat makanan total, serat makanan larut dan serat makanan tidak larut secara terpisah.
16 Karakteristik Fisikokimia : Komponen serat makanan : serat larut (Soluble Dietary Fiber=SDF) serat tidak larut (Insoluble Dietary Fiber=IDF) menentukan mutu serat 1/3 dari Total Serat = SDF dan sisanya IDF
17 Serat tidak larut : Selulosa, hemiselulosa, lignin Terdapat pada sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan Berkontribusi terhadap fecal bulk Mengurangi waktu transit di dalam usus Serat larut : Pektin, musilase, gum Terdapat pada buah-buahan, sayuran dan sereal Gum banyak terdapat pada akasia Highly fermentable Berhubungan dengan metabolisme karbohidrat dan lemak
18 Karakteristik fisik lain : Ukuran partikel Kapasitas ikat air (water holding capacity) Viskositas Kemampuan pertukaran kation Binding potential Dipengaruhi : Sumber serat Proses pengolahan Proses pencernaan
19 Karakteristik kimia : Mempengaruhi sifat fisik serat Contoh : Selulosa yang mengandung polisakarida linier bersifat tidak larut dalam air serta resisten terhadap hidrasi dan pengembangan Pektin polisakarida viscous : larut dalam air dan mempunyai kapasitas pengikatan ion yang tinggi. Kapasitas pengikatan (binding capacity) : tergantung pada komponen serat : Lignin dan hemiselulosa mengabsorbsi asam empedu, sedangkan selulosa mempunyai daya adsorpsi yang rendah terhadap asam empedu.
20 Sifat serat lainnya : molekulnya berbentuk polimer dengan ukuran besar, strukturnya kompleks, banyak mengandung gugus hidroksil dan kapasitas pengikat airnya besar. Senyawa pectin, musilase dan beberapa mengandung residu gula dengan gugus hidroksil bebas.
21 Gugus hidroksil bebas banyak yang bersifat polar serta struktur matriks yang berlipat-lipat memberi peluang bagi terjadinya pengikatan air melalui ikatan hydrogen. Sifat mengikat air dari serat makanan penting dalam usus kecil dan berhubungan dengan peranan serat makanan dalam gizi dan metabolisme tubuh
22 Pada jaringan tanaman serat merupakan campuran polisakarida dan lignin sulit menentukan pengaruh fisiologisnya di dalam tubuh. - Pengaruh Oat bran wheat bran - Pengaruh serat pangan tidak selalu berhubungan dengan sifat fisikokimia dari polisakaridanya secara individu.
23 Dahulu serat pangan dianggap tidak mengandung nilai gizi Saat ini diketahui bahwa banyak serat yang difermentasi di usus besar dan menghasilkan hidrogen, metana, CO 2 dan asam lemak rantai pendek (Short Chain Fatty Acid = SCFA) SCFA diabsorpsi secara cepat dari saluran pencernaan dan berpengaruh terhadap keseimbangan energi di dalam tubuh ratarata energi yang dihasilkan 2 kkal/g serat (Kisarannya : 0-3 kkal/g serat yang tidak dapat dfermentasi dan serat yang dapat difermentasi).
24
25
26 Saluran Gastrointestinal Metabolisme karbohidrat Metabolisme lemak Gangguan gastrointestinal
27 Usus kecil sisi pencernaan dan absorbsi makanan Serat pangan berpengaruh terhadap laju dan efektivitas absorpsi nutrisi. Jika jaringan tanaman dimakan kebanyakan struktur sel tetap utuh adanya serat menjadi penghalang bagi enzim hidrolitik seperti amilase untuk berhubungan dengan substratnya. Serat dapat berikatan dengan air, enzim, kation dan mineral tidak tersedia di dalam proses pencernaan dan absorpsi.
28 Di dalam saluran gastrointestinal, serat pangan : dapat mengikat asam mengganggu absorpsi lemak. Mempengaruhi kecepatan pengosongan usus dan waktu transit di dalam saluran pencernaan Peningkatan viskositas intestinal mengurangi laju transport nutrien dan mengurangi akses nutrien terhadap permukaan mukosal gerakan peristaltik menurun, kontak enzimsubstrat, pembentukan misel dan absorbsi juga berkurang
29 Hampir setengah dari serat makanan akan diurai oleh kerja enzim dan bakteri usus menjadi : 50 % serat tidak tercerna (undigested cellulose). 50 % asam lemak berantai pendek (short chain fatty acid), air, CO2, H dan metana. Dipergunakan oleh tubuh: Sedikit fraksi air akan diserap oleh bakteri usus atau diserap oleh serat melalui hydrophobic binding. Asam empedu deoksikolat (deoxy cholic acid), asam litokolat (litho-colic acid diserap untuk membentuk koloni bakteri kedua asam empedu ini bersifat karsinogenk
30 Asam lemak volatil (asetat, butirat, propianat) merupakan anion utama di dalam feses mempunyai efek osmotik, dan efek pencahar untuk peristalsis. Hidrogen and CO2, gas metana meningkatkan flatulens, sebagai hidrogen bebas melalui nafas/breath hidrogen Meningkatkan kandungan dan berat/volume feses.
31 Serat larut air dapat mengurangi kandungan glukosa dan meningkatkan profil insulin contoh : guar gum dapat mengurangi kandungan glukosa darah Pektin, polisakarida kedele berhubungan dengan sifat hipoglisemik diberikan dalam bentuk tepung untuk meningkatkan palatabilitasnya
32 Mekanisme penurunan kandungan glukosa oleh serat : Peningkatan viskositas intestinal mempengaruhi laju absorpsi glukosa Mempengaruhi jumlah hormon pencernaan absorpsi nutrien dan sekresi insulin
33 Serat larut air mempunyai efek hipokolestrolemik Serat tidak larut kecil pengaruhnya terhadap metabolisme kolesterol
34 Masih belum diketahui secara pasti Diduga : Akibat peningkatan viskositas mempengaruhi pembentukan misel dan abosorpsi lemak Meningkatnya pengeluaran sterol Beberapa jenis serat pangan dapat mengikat asam empedu dan sterol netral sehingga meningkatkan pengeluarannya dari tubuh Produk fermentasi bakteri (SCFA) seperti propionat menghambat pembentukan kolesterol
35 Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan : Ganguan usus (untuk orang yang sensitif) Dehidrasi (karena ketidak seimbangan cairan) Meningkatkan gas intestinal flatulensi Mengurangi absorbsi vitamin, mineral, protein dan kalori dari usus
36 Fungsi serat pangan dalam kesehatan : Mengurangi konstipasi Mengurangi sindrom iritasi usus besar Menurunkan kolesterol Mencegah penyakir jantung dan jantung koroner Mencegah obesitas dan diabetes Mencehah kanker kolon Meningkatkan daya tahan terhadap kanker payudara
37 Kemampuan serat larut air untuk menahan air dan membentuk cairan kental, akan : menunda pengosongan makanan dari lambung menghambat percampuran isi saluran cerna dengan enzim-enzim pencernaan terjadi pengurangan penyerapan zat-zat makanan di bagian proksimal. Makanan yang mengandung serat relatif tinggi akan memberi rasa kenyang sehingga menurunkan konsumsi makanan. Makanan dengan kandungan serat kasar yang tinggi biasanya mengandung kalori rendah, kadar gula dan lemak rendah yang dapat membantu mengurangi terjadinya obesitas.
38 Penelitian epidemiologi yang dilakukan di Afrika membuktikan bahwa orang-orang Afrika berkulit hitam yang mengkonsumsi makanan tinggi serat dan diet rendah lemak mempunyai angka kematian yang rendah akibat kanker usus besar (kolon) dibandingkan orng Afrika yang berkulit putih dengan diet rendah serat dan tinggi lemak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa diet tinggi serat mempunyai efek proteksi untuk kejadian kanker kolon.
39 Kanker usus besar disebabkan oleh kontak sel-sel mukosa usus besar dengan zat-zat karsinogen waktu lama dengan konsentrasi senyawa karsinogen yang tinggi. Senyawa karsinogen berasal dari makanan yang mengandung prekursor. Di dalam sistem pencernaan, senyawa prekursor dapat dirubah menjadi senyawa-senyawa karsinogen oleh enzim pencernaan dan aktivitas flora usus
40 Kontak senyawa karsinogen dengan sel usus, dapat merubah sel-sel usus menjadi sel-sel kanker. Sedikit konsumsi serat feses berukuran kecil dengan tekstur keras konsentrasi zat karsinogenik tinggi, transit makanan (waktu yang dibutuhkan sejak di makan sampai di buang menjadi feses) menjadi lama. Akibatnya akan terjadi kontak antara zat karsinogen, dalam konsentrasi tinggi dan waktu yang lama, dengan dinding usus besar yang dapat menyebabkan terbentuknya selsel kanker.
41 Serat makanan mempunyai daya serap air yang tinggi feses dapat menyerap air yang banyak sehingga volumenya menjadi besar dan teksturnya menjadi lunak. mempercepat konstraksi usus untuk lebih cepat buang air waktu transit makanan lebih cepat, mengencerkan senyawa karsinogen yang terkandung di dalamnya, sehingga konsentrasinya jauh lebih rendah. kontak antara zat karsinogenik dengan konsentrasi yang rendah dengan usus besar terjadi dalam waktu yang lebih singkat, sehingga tidak memungkinkan terbentuknya sel-sel kanker.
42 Penelitian pada para vegetarian menunjukkan, konsentrasi kolesterol serum lebih rendah dan tingkat terjadinya penyakit jantung koroner pada kelompok ini lebih rendah daripada kelompok penyantap daging. Asam dan garam empedu diikat oleh serat bijibijian. Penggemar biji-bijian berserat tinggi akan mengalami penurunan kemungkinan serangan jantung koroner.
43 Kemampuan serat larut air menjerat lemak dalam usus mencegah penyerapan lemak oleh tubuh. membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah Serat larut air menurunkan kadar kolesterol darah hingga 5% atau lebih Serat larut terdapat dalam buah, sayuran, biji-bijian (gandum), dan kacang-kacangan (buncis). Pektin (serat larut air dari buah) menurunkan kadar kolesterol LDL.
44 Di AS, oat bran (mirip dedak bekatul) dikenal sebagai makanan penurun kolesterol. Konsumsi oat bran 50 g per hari menurunkan kolesterol total 19% dan LDL 23% kadar serat larut oat bran 14,0% Konsumsi oat bran atau oatmeal setiap hari mampu menurunkan kolesterol hingga 3%.
45 Kardiovaskular : penyumbatan pembuluh darah jantung Penyebab utamanya : kolesterol. Di dalam tubuh, salah satu fungsi kolesterol adalah sebagai bahan dasar pembentukkan asam empedu. Serat makanan bersifat menyerap asam empedu, yang kemudian akan terbuang bersama-sama dengan feses. Asam empedu mengemulsikan lemak hingga terurai menjadi asam lemak yang akan diserap tubuh. Supaya sistem metabolisme lemak tidak terganggu, harus tersedia asam empedu di dalam sistem pencernaan Diikatnya asam empedu oleh serat menyebabkan jumlah asam empedu berkurang dibentuk kembali dari kolesterol yang ada di dalam darah
46 Penelitian di Amerika membuktikan bahwa diet serat yang tinggi yaitu 25 gram/hari mampu memperbaiki pengontrolan gula darah, menurunkankan pening-kantan insulin yang berlebihan didalam darah serta menurunkan kadar lemak darah. Hasil penelitian pada hewan percobaan maupun pada manusia mengungkapkan bahwa kenaikan kadar gula darah dapat ditekan jika karbohidrat dikonsumsi bersama serat makanan bermanfaat bagi penderita diabetes, baik tipe I maupun tipe II
47 Tabel 1. Bahan Pangan Yang Berpotensi Sebagai Dietary Fiber di Negara-Negara ASEAN Bahan Pangan Total Dietary Fiber (g/100 g) Leguminosa, Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian Kacang Kuning 15.1 Kacang Hitam 21.3 Kacang Merah 26.3 Kacang Mete 16.1 Kacang Hijau 26.1 Kacang Tanah 18.0 Beras 27.8 Biji Wijen 21.6 Kedele Kuning 22.0 Serealia Jagung 10.0 Beras Pecah Kulit 23.7 Umbi-Umbian Talas 8.6 Ubi Jalar 4.0 Sayur-Sayuran Rebung 36.0 Nangka 7.6 Jamur 48.4 Asam Jawa 23.0 Elisa Julianti - THP FP USU
48 Serat makanan yang larut (soluble fiber) cocok untuk digunakan dalam : makanan-makanan cair seperti minuman, sup dan pudding. Sebagai senyawa pengental terutama sebagai pengganti pati. Subsitusi pati dengan serat larut meningkatkan kadar serat, menurunkan kandungan kalori makanan. misalnya : produk-produk minuman diet saat ini yang menggunakan serat larut untuk menggantikan kekentalan yang hilang akibat penggantian gula pasir dalam formula.
49 Serat makanan yang tidak larut (insoble fiber) biasanya digunakan dalam makananmakanan padat dan produk panggangan
50 Belum ada patokan baku US FDA : Total Dietary Fiber (TDF) 25 g/2000 kalori atau 30 g/2500 kalori. The American Cancer Society, The American Heart Association dan The American Diabetic Association : g fiber/hari Konsensus nasional pengelolaan diabetes di Indonesia : 25 g/hari bagi orang yang berisiko menderita DM. PERKI (Perhimpunan Kardiologi Indonesia) 2001 menyarankan g/hari untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. American Academy of Pediatrics : kebutuhan TDF sehari untuk anak adalah jumlah umur (tahun) ditambah dengan 5 (g).
SERAT MAKANAN OLEH : TENSISKA NIP :
SERAT MAKANAN OLEH : TENSISKA NIP :132 086 635 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2008 I. PENDAHULUAN Dua dasa warsa terakhir ini baru terungkap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Serat 2.1.1 Definisi Serat Pangan Definisi fisiologis serat pangan adalah sisa sel tanaman setelah dihidrolisis enzim pencernaan manusia. Hal ini termasuk materi dinding sel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Serat Di Indonesia sayur cukup mudah diperoleh, petani pada umumnya menanam guna mencukupi kebutuhan keluarga. Pemerintah juga berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN
KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati,
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126
Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Program Studi : Pendidikan Tata Boga Pokok Bahasan : Karbohidrat Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian karbohidrat : hasil dari fotosintesis CO 2 dengan
Lebih terperinciKONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes
KONSEP DASAR ILMU GIZI Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DEFINISI Ilmu yg mempelajari segala sesuatu ttg makanan dalam hubungannya dg kesehatan optimal. Kata gizi berasal dari bhs Arab ghizda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pisang merupakan buah-buahan dengan jenis yang banyak di Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok dan masih banyak lagi. Menurut Kementrian
Lebih terperinciTERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan adanya perubahan zaman di kota-kota besar yang berpengaruh pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang sehat yaitu makanan yang mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pasar saat ini adalah berbentuk flake. Sereal dalam bentuk flake dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup menuntut semua serba cepat dan praktis, tidak terkecuali makanan, sehingga permintaan akan sereal sarapan yang praktis dan bergizi semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenang Jenang adalah salah satu makanan tradisional yang sudah banyak di berbagai daerah di Indonesia. Widodo (2014) menyebutkan macam-macam jenang, antara lain jenang procotaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Energi dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktiftasnya. Energi didapatkan dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi. Sebagai sumber energi, lemak memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Sesuai dengan trend global, saat ini banyak produk pangan yang berlabel kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sesuai dengan trend global, saat ini banyak produk pangan yang berlabel kesehatan. Salah satu produk pangan kesehatan yang muncul di pasaran adalah makanan yang mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penderitanya mengalami peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang jumlah penderitanya mengalami peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Menurut data yang dikeluarkan
Lebih terperinciDIIT SERAT TINGGI. Deskripsi
DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan sumberdaya manusia di Indonesia, terutama di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran, penurunan kematian bayi, penurunan fertilitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan 2.1.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu hasil tahu yang terjadi setelah seseorang mengadakan penginderaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Yogurt mempunyai rasa yang unik yaitu mempunyai rasa asam dan memiliki
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data rata-rata parameter uji hasil penelitian, yaitu laju pertumbuhan spesifik (LPS), efisiensi pemberian pakan (EP), jumlah konsumsi pakan (JKP), retensi protein
Lebih terperinciEngrid Juni Astuti. mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Pangan
SERAT PANGAN DALAM PRODUK PANGAN FUNGSIONAL Engrid Juni Astuti Abstrak Pangan fungsional adalah pangan yang secara alami maupun telah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan
Lebih terperinciTOKSIKOLOGI PAKAN TERNAK
TOKSIKOLOGI PAKAN TERNAK PB MG III: ANTINUTRISI POLISAKARIDA BUKAN PATI (NON STARCH POLYSACCHARIDES, NSP) OLEH: Catootjie L. Nalle, Ph.D. Politani Negeri Kupang DEFINISI SERAT BAHAN PAKAN Trowell (1974):
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biskuit merupakan makanan kecil (snack) yang termasuk ke dalam kue kering dengan kadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Dalam pembuatan biskuit digunakan bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) Jeruk termasuk buah dalam keluarga Citrus dan berasal dari kata Rutaceae. Buah jeruk memiliki banyak khasiat, salah satunya dalam daging
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit tidak menular dan sekitar 3,2 juta kematian disebabkan oleh penyakit
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Nutrien Biskuit Rumput Lapang dan Daun Jagung Komposisi nutrien diperlukan untuk mengetahui kandungan zat makanan yang terkandung di dalam biskuit daun jagung dan rumput
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n
KARBOHIDRAT Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Februari 2010 Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n Karbohidrat meliputi sebagian zat-zat
Lebih terperincimi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mi bukan merupakan makanan asli budaya Indonesia. Meskipun masih banyak jenis bahan makanan lain yang dapat memenuhi karbohidrat bagi tubuh manusia selain beras, tepung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merah (Oriza sativa) merupakan beras yang hanya dihilangkan kulit bagian luar atau sekamnya, sehingga masih mengandung kulit ari (aleuron) dan inti biji beras
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah
TINJAUAN PUSTAKA Ampas Sagu Pemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan alternatif dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah mempunyai proporsi pemanfaatan yang besar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Onggok Sebelum Pretreatment Onggok yang digunakan dalam penelitian ini, didapatkan langsung dari pabrik tepung tapioka di daerah Tanah Baru, kota Bogor. Onggok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susunan kimia karbohidrat terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karbohidrat Susunan kimia karbohidrat terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tanaman merupakan sumber karbohidrat yang utama, melalui proses fotosintesis
Lebih terperinciApakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?
Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat
Lebih terperinci1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat
1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Peneltian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari
PENDAHULUAN Latar Belakang Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari campuran sari buah dan air dengan penambahan bahan pembentuk gel yang dapat membuat teksturnya menjadi kenyal.
Lebih terperinciGIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan
GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan. Secara alami pati ditemukan dalam bentuk butiran-butiran yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pati merupakan polimer glukosa yang banyak ditemukan dalam jaringan tumbuhan. Secara alami pati ditemukan dalam bentuk butiran-butiran yang disebut granula. Granula
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumber utama karbohidrat, diantaranya adalah serealia (contoh gandum, jagung,
18 PENDAHULUAN Latar Belakang Karbohidrat merupakan senyawa organik yang jumlahnya paling banyak dan bervariasi dibandingkan dengan senyawa organik lainnya yang terdapat di alam. Sumber utama karbohidrat,
Lebih terperinciMilik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain singkong atau ubi kayu, ubi jalar, ubi talas, dan lain sebagainya. Umbi-umbian merupakan sumber
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Salah satu ibadah dalam agama Islam adalah shoum atau berpuasa, menahan lapar
Lebih terperinci1 Kontrol (S0K) 50, , , ,285 93, , Inokulum (S1I) 21, , , , ,752 2.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Asam Lemak Bebas Rantai Pendek 3.1.1. Profil Asam Lemak Rantai Pendek (Short-Chain Fatty Acid/SCFA) Tabel 2. Profil analisis kandungan asam lemak rantai pendek/short chain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu produk pangan kesehatan yang muncul di pasaran adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan trend global, saat ini banyak produk pangan yang berlabel kesehatan. Salah satu produk pangan kesehatan yang muncul di pasaran adalah makanan yang mengandung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh tubuh. Kekurangan asupan kalsium di dalam tubuh dapat menyebabkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kalsium merupakan salah satu mineral makro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan asupan kalsium di dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan, terutama berhubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaplek (Manihot esculenta Crantz) Gaplek (Manihot Esculenta Crantz) merupakan tanaman perdu. Gaplek berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir
Lebih terperinciSERAT MAKANAN DAN KESEHATAN
SERAT MAKANAN DAN KESEHATAN Produksi : Ebookpangan.com 2006 SERAT MAKANAN DAN KESEHATAN Di masa sekarang ini telah terjadi pergeseran atau perubahan pola penyakit penyebab mortalitas dan morbiditas di
Lebih terperinciSemua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan
KARBOHIDRAT Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan 6 CO2 + 6 H2O Sinar matahari C 6H12O6 +6 O2 klorofil Fungsi Sumber energi Pemberian rasa manis pada makanan Penghemat protein Pengatur metabolisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di Indonesia banyak ditumbuhi pohon kelapa. Kelapa memberikan banyak hasil misalnya kopra yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Dendrocalamus asper) dan bambu legi (Gigantochloa ater). Keunggulan dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rebung merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di masyarakat. Rebung pada pemanfaatannya biasa digunakan dalam kuliner atau makanan tradisional masyarakat
Lebih terperinciSERAT PANGAN (DIETARY FIBER) DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN
SERAT PANGAN (DIETARY FIBER) DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN Oleh : Ir. Agus Santoso, MP. ABSTRAK Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet atau dietary fiber, merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi industri. Salah satu karakteristik dari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. baik dalam bentuk segar maupun kering, pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jerami Jagung Jerami jagung merupakan sisa dari tanaman jagung setelah buahnya dipanen dikurangi akar dan sebagian batang yang tersisa dan dapat diberikan kepada ternak, baik
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)
PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1
Lebih terperinciBAR I PENDAHULUAN PENGARUH SERAT MAKANAN TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL
BAR I PENDAHULUAN PENGARUH SERAT MAKANAN TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL 1.1.LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi pangan, yang ditujukan untuk memenuhi selera agar orang lebih menikmati konsumsi makanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan menjadi salah satu hal penting dalam penentu kesehatan dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang sehat masih rendah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penurunan ini disebabkan proses fermentasi yang dilakukan oleh L. plantarum
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Soygurt Sari Tempe Medium susu tempe yang dipergunakan mempunyai ph awal 6, setelah diinokulasi dengan bakteri L. plantarum, 10 jam kemudian ph turun menjadi 4. Penurunan
Lebih terperinciAWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT
AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Nutrien Konsumsi pakan merupakan faktor penting untuk menentukan kebutuhan hidup pokok dan produksi karena dengan mengetahui tingkat konsumsi pakan maka dapat ditentukan kadar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah salah satu jenis sereal yang dikonsumsi hampir satu setengah populasi manusia dan kira-kira 95% diproduksi di Asia (Bhattacharjee, dkk., 2002). Terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perubahan Ion Leakage Ion merupakan muatan larutan baik berupa atom maupun molekul dan dengan reaksi transfer elektron sesuai dengan bilangan oksidasinya menghasilkan ion.
Lebih terperinciHasil. rumen domba. efektivitas. cairan Aktifitas enzim (UI/ml/menit) , Protease. Enzim
22 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Efektivitas Cairan Rumen Domba Penelitian Tahap 1 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui volume enzim cairan rumen domba dan lama waktu inkubasi yang tepat untuk penurunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian diolah menjadi makanan yang unik yang sering dikonsumsi oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakkat (Calamus caesius Blume.) Pakkat merupakan makanan yang diambil dari pucuk rotan muda dan kemudian diolah menjadi makanan yang unik yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan teknologi pangan saat ini cukup pesat, termasuk penemuanpenemuan
PENGANTAR Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan saat ini cukup pesat, termasuk penemuanpenemuan baru dalam pengolahan dan pengawetan bahan pangan. Upaya peningkatan nilai gizi dan penggunaan bahan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT DALAM PAKAN KUCING
KARBOHIDRAT DALAM PAKAN KUCING (06 Jul 2017) Karbohidrat dalam Pakan Kucing Apa yang dimaksud dengan Karbohidrat? Karbohidrat merupakan golongan senyawa organik yang terdiri dariunsur Carbon (C), Hidrogen
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Maksud dan tujuan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Kerangka pemikiran, dan (6) Hipotesis. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tidak seimbang dengan penyediaan pangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang kedelai (Glycine max) yang diolah melalui proses fermentasi oleh kapang. Secara umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Limbah berdasarkan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, + 6 H 2 O C 6
KARBOHIDRAT Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, Sinar matahari 6 CO 2 + 6 H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 klorofil karbohidrat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Hampir semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdapat dalam susu. Susunan nilai gizi yang sempurna ini
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Kulit udang yang diperoleh dari pasar Kebun Roek Ampenan kota
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Isolasi Kitin dari Kulit Udang 5.1.1 Tepung kulit udang Kulit udang yang diperoleh dari pasar Kebun Roek Ampenan kota Mataram dibersihkan kemudian dikeringkan yang selanjutnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah berkembang dengan cepat. Pangan fungsional yang merupakan konvergensi antara industri, farmasi
Lebih terperinciBISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT
KARYA ILMIAH BISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Nama : Asmorojati Kridatmaja NIM : 10.11.3641 Kelas : SI-TI 2B SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciKARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK n KIMIA KESEHATAN KELAS XII SEMESTER 5 SK dan KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar Menjelaskan
Lebih terperinciAnalisa Serat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.Tp., M.Sc
Analisa Serat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.Tp., M.Sc Keluarga Serat: Selulosa, Lignin, Pektin, Hemiselulosa,Gum, Waxes 1.Selulosa: Senyawa organik dengan rumus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu produk pangan fungsional yang berkembang saat ini dan baik untuk kesehatan usus adalah produk sinbiotik. Produk sinbiotik merupakan produk yang memiliki
Lebih terperinciKARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK Kimia SMK KELAS XII SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG SK DAN KD Standar Kompetensi Menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) Kompetensi Dasar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi
1 I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dikembangbiakan oleh masyarakat. Pemeliharaan domba yang lebih cepat dibandingkan ternak sapi, baik sapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.
2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras. Jagung juga mengandung unsur gizi lain yang diperlukan manusia yaitu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pakan Ternak Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan beragam dan tidak bisa tumbuh dengan baik bila terus diberi pakan yang sama dalam jangka waktu yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Tanaman Singkong Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang cukup potensial di Indonesia selain padi dan jagung. Tanaman singkong termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat adalah es krim. Produk ini banyak digemari masyarakat, mulai dari anak anak hingga dewasa karena rasanya
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Gambar 2 menunjukkan adanya penambahan biomass dari masing-masing ikan uji. Biomass rata-rata awal ikan uji perlakuan A (0 ml/kg) adalah sebesar 46,9 g sedangkan pada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Bintoro dkk (2010) sagu ( Metroxylon sp) merupakan tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Tanaman Sagu di Riau Menurut Bintoro dkk (2010) sagu ( Metroxylon sp) merupakan tanaman monokotil dari keluarga palmae. Genus Metroxylonsecara garis besar digolongkan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iles dan merupakan tanaman lokal Indonesia yang banyak tumbuh di hutan. Porang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Porang (Amorphophallus oncophyllus) termasuk salah satu jenis tanaman iles iles dan merupakan tanaman lokal Indonesia yang banyak tumbuh di hutan. Porang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perikanan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dan menghadapi. nasional (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2015).
I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat, (5) Kerangka Berpikir dan (6) Hipotesis 1.1. Latar Belakang Potensi
Lebih terperinciPAKAN, NUTRIEN DAN SISTEM ANALISIS KIMIA
PAKAN, NUTRIEN DAN SISTEM ANALISIS KIMIA NUTRISI TERNAK : Berbagai aktivitas kimiawi dan faali yang mengubah nutrien penyusun pakan menjadi nutrien penyusun tubuh ternak BAHAN PAKAN : segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh masyarakat indonesia dalam 10 tahun belakangan ini. Hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelebihan kolesterol dalam darah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat indonesia dalam 10 tahun belakangan ini. Hal tersebut diakibatkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil Fortifikasi dengan penambahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) selama penyimpanan, dilakukan analisa
Lebih terperinciMETABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT
METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT Disampaikan oleh: Sofia Februanti METABOLISME & KATABOLISME KARBOHIDRAT PENGERTIAN KLASIFIKASI METABOLISME DAN KATABOLISME PENGERTIAN KARBOHIDRAT Senyawa organik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan
I. PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Madura Sapi Madura termasuk dalam sapi lokal Indonesia, yang berasal dari hasil persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura memiliki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Sayuran Menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia. Salah satu limbah yang banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,
Lebih terperinciPOLISAKARIDA. Shinta Rosalia Dewi
POLISAKARIDA Shinta Rosalia Dewi Polisakarida : polimer hasil polimerisasi dari monosakarida yang berikatan glikosidik Ikatan glikosidik rantai lurus dan rantai bercabang Polisakarida terbagi 2 : Homopolisakarida
Lebih terperinciObat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi
Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada umumnya proses penggilingan padi secara komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak atau bekatul, yang selama ini sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek informasi. Kemudahan dalam mengakses informasi
Lebih terperinci