BAB II KAJIAN PUSTAKA
|
|
- Hendra Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Simulasi Simulasi adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian rupa sehingga perilakunya menirukan atau menyerupai sistem nyata tertentu untuk tujuan mempelajari perilaku sistem, pelatihan atau permainan yang melibatkan sistem nyata (realitas). Simulasi merupakan suatu metode eksperimental dan terpakai untuk menjelaskan perilaku sistem, membangun teori atau hipotesis yang mempertanggungjawabkan perilaku dari sistem yang diamati, memakai teori-teori untuk meramalkan perilaku sistem yang akan datang, yaitu pengaruh yang akan dihasilkan oleh perubahan-perubahan variabel dan parameter sistem atau perubahan operasinya. Simulasi juga merupakan suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari satu sistem nyata (Siagian, 1987). Menurut Hasan (2002), simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Tujuan simulasi adalah untuk pelatihan (training), studi perilaku sistem (behaviour), dan hiburan/permainan (game). Simulasi memeiliki beberapa kelebihan, diantaranya : 1) Simulasi mampu menggambarkan suatu prosedur operasional untuk rentang waktu yang lebih singkat dari perencanaan. 2) Simulasi mampu menyajikan sistem nyata yang lebih besar dan rumit atau kompleks, dibandingkan dengan model matematika yang masih konvensional. 3) Dengan simulasi, penggunanya dapat menjadikan hasil simulasi sebagai pengambilan keputusan misalnya untuk penerapan sistem maupun memutuskan langkah-langkah prefentif aspek lainnya. Selain kelebihan, tentunya simulasi juga memiliki beberapa kelemahan, seperti 4
2 20 1) Simulasi bukan merupakan proses optimasi, tetapi menghasilkan cara untuk menilai suatu solusi, simulasi tidak menghasilkan solusi 2) Pembuatan simulasi memerlukan waktu yang cukup lama mengingat harus merepresentasikan kondisi nyata dan juga biaya yang diperlukan cukup besar untuk simulasi kasus yang kompleks 3) Tidak semua kasus dapat disimulasikan karena untuk kasus yang menuntut kepastian akan sangat sulit menggunakan simulasi Berdasarkan perangkat keras yang digunakan, ada tiga jenis simulasi, yaitu: a) Simulasi Analog adalah simulasi yang implementasinya menggunakan rangkaian elektronika analog, seperti op-amp (operational amplifier) untuk integrasi, pembanding, pembalik, penjumlah, dan lain-lain. b) Simulasi Digital adalah simulasi yang implementasinya menggunakan komputer digital. c) Simulasi Hybrid adalah simulasi yang implementasinya menggunakan gabungan rangkaian elektronika analog dan komputer digital. Berdasarkan waktu, simulasi dibedakan menjadi dua, yaitu: a) Simulasi waktu nyata (real-time) adalah simulasi dimana definisi waktu simulasi adalah sama dengan waktu nyata yang ditunjukkan pada jarum (clock) pada umumnya. b) Simulasi offline adalah simulasi dimana definisi waktu simulasi adalah tidak sama (diskalakan) dengan waktu nyata, bisa dipercepat bisa diperlambat. Dalam membuat suatu simulasi, ada beberapa model yang dapat digunakan. Model ini tergantung dari jenis dan tujuan simulasi yang akan dibuat. 1) Model Probabilitas Adalah model yang menjelaskan kelakuan sistem secara probabilistik; informasi yang masuk adalah secara acak. Model ini juga disebut sebagai model simulasi Monte Carlo. Di dalam proses stochastic sifat keluaran (output) merupakan hasil dari konsep random. Model yang mendasarkan
3 21 pada teknik peluang dan memperhitungkan ketidakpastian (uncertainty) disebut model probabilistik atau model stokastik. 2) Model Deterministik Model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan masalahnya menjadi lebih sederhana. Model deterministik menampilkan ketidakpastian kedatangan objek antrian, namun untuk waktu pelayanan antriannya diketahui. 3) Model Dinamik Model simulasi dinamik adalah model yang memperhatikan perubahanperubahan nilai dari variabel yang ada jika terjadi pada waktu yang berbeda. Jadi akan ada hasil perubahan nilai variabel dari waktu ke waktu 4) Model Statik Model statik adalah kebalikan dari model dinamik. Model statik tidak memperhatikan perubahan nilai dari variabel yang ada jika terjadi pada waktu yang berbeda. 5) Model Heuristik Model heuristik adalah model yang dilakukan dengan cara mencoba-coba. Langkah perubahannya dilakukan secara berulang jika dilandasi pada teori yang masih bersifat ringan hingga hasil yang diperoleh cukup baik. 2.2 Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari objek yang berupa satuan yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan (fasilitas pelayanan). Antrian terjadi ketika waktu pelayanan lebih kecil dibanding jumlah kedatangan objek antrian. Antrian dapat terjadi di berbagai layanan publik seperti layanan komersial misalnya toko; salon; dan restoran, layanan bisnis seperti inventory, layanan transportasi, dan layanan sosial seperti rumah sakit, kantor pos, dan berbagai layanan publik lainnya. Ada beberapa komponen utama dari antrian yaitu terdiri dari kedatangan atau populasi yang akan dilayani (calling population), pelayan atau pelayanan dan proses antri.
4 Proses Kedatangan Karakteristik dari populasi yang akan dilayani dapat dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bias terbatas (finite) bias juga tidak terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah pengendara kendaraan bermotor yang akan memasuki tol, melakukan antrian pembayaran dan melewati jalan tol bias tidak terbatas (infinite). Pola kedatangan bisa teratur, bisa juga acak (random). Kedatangan yang teratur sering dijumpai pada proses pembuatan/pengemasan produk yang sudah distandarisasi. Pada proses semacam ini, kedatangan produk untuk diproses pada bagian selanjutnya biasanya sudah ditentukan waktunya, misalnya setiap 30 detik. Sedangkan kedatangan kendaraan memasuki loket tol termasuk pola kedatangan yang bersifat acak. Pola kedatangan yang bersifat acak ini dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua cara yaitu kedatangan per satuan waktu dan distribusi waktu antar kedatangan. Dalam suatu sistem, kedatangan dianggap sebagai input sistem tersebut. Kedatangan akan diproses (dilayani) sesuai dengan ketentuan dan tujuan dari antrian tersebut. Kedatangan merupakan variabel acak yang berupa diskrit atau kontinu Proses Antri Timbulnya antrian tergantung dari sifat kedatangan dan waktu pelayanan. Jika tidak ada antrian, kemungkinan pada sistem tersebut mengalami kelebihan fasilitas pelayanan, dan sebaliknya. Disiplin antrian yang sering ditemui pada kehidupan sehari-hari adalah 1) FIFO (First In First Out), merupakan antrian yang pelayannya melayani kedatangan paling awal. Antrian ini terjadi pada kasus penjualan tiket kereta api, bioskop, bank, dll.
5 23 Gambar 2.1 Model Antrian FIFO Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan dibidang transportasi dimana orang atau kendaran yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanan akan dilayani pertama (Thamin, 2003). 2) LIFO (Last In Last Out), merupakan antrian di mana yang paling akhir akan dilayani paling awal. Antrian ini sama halnya dengan tumpukan piring. Piring yang diletakkan paling akhir akan menempati posisi paling atas, dan ketika akan digunakan, piring terataslah (yang diletakkan terakhir) yang terlebih dulu diambil. 3) SIRO (Service in Random Order), pemanggilan pengantri tidak berdasarkan urutan kedatangan karena pemanggilannya secara acak atau random. Contohny pada arisan, di mana pelayanan atau servis dilakukan berdasarkan undian (random). 4) PS (Priority Service), prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang memiliki prioritas lebih tinggi dibanding pelanggan lainnya meskipun mereka kemungkinan sudah lenih dahulu tiba di dalam antrian. Misalnya seseorang dalam kondisi kritis yang memerlukan penanganan medis sesegera mungkin akan lebih dahulu ditangani dibandingkan pelanggan dengan kondisi penyakit lebih ringan.
6 Pelayanan Pelayan atau pelayanan dapat terdiri dari satu bagian fasilitas pelayanan atau lebih. Tiap fasilitas disebut juga sebagai channel, misalnya pelayanan jalan tol yang terdiri dari beberapa loket di pintu tol. Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu tata letak (layout) secara fisik dari sistem antrian, disiplin antrian, waktu pelayanan. a) Tata letak Letak fisik dari sistem antrian digambarkan dengan jumlah saluran, atau juga disebut jumlah pelayanan. Bila terdapat satu saluran pelayanan maka dikatakan sistem saluran tunggal. Sistem saluran majemuk mempunyai sumber pelayanan lebih dari satu saluran yang beroperasi secara bersamaan. b) Disiplin antrian Ada dua klasifikasi yaitu prioritas dan first in first out (FIFO). Disiplin prioritas dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non preemptive. Disiplin preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani seseorang, kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan meskipun belum selesai melayani orang sebelumnya. Sedangkan disiplin non preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan pelayanannya baru kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan. Sedangkan disiplin FIFO menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Dalam kenyataannya sering dijumpai kombinasi dari kedua jenis antrian tersebut, yaitu prioritas dan FIFO. Sebagai contoh, para pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir untuk pembelian kurang dari sepuluh jenis barang (dengan keranjang) di supermarket disediakan counter tersendiri. c) Karakteristik waktu pelayanan Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti
7 25 pada penjualan tiket di gedung bioskop. Di samping itu, perlu diketahui cara pelayanan dirampungkan, yang kadang-kadang merupakan proses random. Waktu yang dibutuhkan untuk melayani bisa dikategorikan sebagai konstan dan acak. Waktu pelayanan konstan jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani sama untuk setiap pelanggan. Sedangkan waktu pelayanan acak jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani berbeda-beda untuk setiap pelanggan. Jika waktu pelayanan acak, diasumsikan mengikuti distribusi eksponensial Elemen Dasar Antrian Elemen-elemen dasar model antrian bergantung kepada factor-faktor berikut : a. Distrubusi kedatangan Distribusi kedatangan adalah cara pelanggan memasuki sistem. Distribusi kedatangan ini dapat bersifat konstan (constant arrival distribution) artinya setiap pelanggan mungkin datang setiap 7 menit sekali atau dalam satu jam. Atau bisa juga bersifat random (arrival random distribution) artinya kemungkinan terdapat pelanggan yang datang dalam waktu 5 menit, 7 menit, 10 menit dan seterusnya. b. Barisan Antri Suatu antrian selalu ditandai dari besarnya jumlah pelanggan yang ada di dalam sistem untuk mendapatkan pelayanan. Batasan panjang antrian bisa terbatas apabila jumlah pelanggan yang diperbolehkan masuk ke dalam sistem dibatasi sampai jumlah tertentu. Sebagai contoh antrian di rumah makan masuk dalam ketegori panjang antrian yang terbatas karena keterbatasan tempat. Bila perbatasan yang demikian tidak disediakan, maka antrian dikatakan tidak terbatas. Sebagai contoh, antrian di jalan tol masuk dalam kategori panjang antrian yang tidak terbatas. c. Mekanisme Pembayaran Mekanisme pelayanan adalah jumlah susunan stasiun, yang terdiri dari satu atau lebih stasiun pelayanan. Desain fasilitas pelayanan dapat dibagi dalam 3 bentuk yaitu bentuk series, bentuk paralel dan bentuk network station. Suatu model dikatakan pelayanan tunggal apabila sistem hanya
8 26 mempunyai satu sistem pelayanan dan model dikatakan model pelayanan ganda apabila lebih dari satu sistem pelayanan. d. Waktu Pelayanan Waktu pelayanan adalah waktu yang diperlukan untuk pelayanan, sejak pelayanan dimulai hingga selesai pelayanan. Waktu pelayanan boleh tetap dari waktu ke waktu untuk semua pelanggan atau boleh juga berupa variabel acak. Umumnya untuk keperluan analisis, waktu pelayanan dianggap sebagai variabel acak yang terpencar secara bebas dan sama dan tidak tergantung pada waktu tiba. e. Sumber Masukan Sumber adalah kumpulan orang atau barang dari mana satuan-satuan datang atau dipanggil untuk dilayani. Ukuran populasi dikatakan tidak terbatas apabila jumlah pelanggan cukup besar dan dikatakan terbatas apabila jumlah pelanggan kecil Model-Model Antrian Ada empat model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian. 1. Single Channel, Single Phase Sistem antrian jalur tunggal dimana hanya terdapat satu pemberi layanan serta satu jenis layanan yang diberikan, sehingga yang telah menerima pelayanan dapat langsung keluar dari sistem antrian. Contohnya pembelian tiket bus yang dilayani oleh satu loket penjualan karcis. Datang Pelayanan 1 Keluar Gambar 2.2 Single Channel, Single Phase 2. Single Channel, Multi Phase Sementara sistem antrian jalur tunggal tahapan berganda berarti dalam sistem antrian tersebut terdapat lebih dari satu jenis layanan yang
9 27 diberikan, tetapi dalam setiap jenis layamam hanya terdapat satu pemberi pelayanan. Contohnya adalahh proses pencucian mobil. pelayanan 1 pelayanan 2 Datang Keluar Gambar 2.3 Single Channel. Multi Phase 3. Multi Channel, Single Phase Sistem antrian berjalur ganda satu tahap adalah terdapat satu jenis layanan dalam sistem tersebut, namun terdapat lebih dari satu pemberi layanan. Misalnya pada pembayaran karcis tol yang dilayani lebih dari satu loket. pelayanan 1 Datang Keluar pelayanan 2 Gambar 2.4 Multi Channel, Single Phase 4. Multi Channel, Multi Server Sistem antrian jalur beganda dengan tahapan berganda adalah sistem antrian dimana terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih dari satu jenis pemberi layanan di setiap layanan. Contohnya adalah pada pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan pendaftaran, diagnose, tindakan medis sampai pembayaran. Setiap sistem pelayanan ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada satu waktu.
10 28 pelayanan 1 pelayanan 1 Datang Keluar pelayanan 1 pelayanan 1 Gambar 2.5 Multi Channel, Multi Server 2.3 Software Arena Software ARENA adalah sebuah software simulasi yang diterbitkan oleh sistem Modelling Corp. Software ARENA berbasis pada object oriented. ARENA menyediakan alternatif dan template yang interchangeble dari model simulasi grafik dan model simulasi analisis yang dapat dikombinasikan untuk menciptakan model-model simulasi yang cukup luas dan bervariasi. Selain itu, software Arena menganut sistem drag & drop dan memiliki kemampuan animasi 2 dimensi. ARENA juga memiliki tingkat kompatibilitas yang baik dan kemampuan animasinya dapat ditunjang oleh file-file dari AutoCad. Arena terintegrasi sangat baik untuk teknologi Microsoft. Hal ini termasuk Visual Basic for Applications sehingga model dapat lebih otomatis jika algoritma yang spesifik diperlukan. Ini juga mendukung impor Microsoft Visio diagram alur, serta membaca dari atau keluaran untuk spreadsheet Excel dan database Access. Software ARENA dispesialisasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah simulasi sistem diskret. Kelebihan lain dari ARENA adalah memiliki kemampuan pengolahan data statistik, walaupun belum lengkap. Dengan menggunakan software ini akan menghemat biaya besar sebelum melakukan perubahan atau memecahkan suatu model. Pada model simulasi menggunakan software Arena, terdapat beberapa komponen yang dijelaskan sebagai berikut :
11 29 1) Sistem, merupakan sekumpulan entitas yang bergerak atau berinteraksi untuk mencapai tujuan berdasarkan alur logika yang telah ditentukan. 2) Entitas, merupakan objek yang dikenai bergerak atau berinteraksi berdasarkan alur logika yang ada. 3) Atribut, adalah karakteristik umum dari suatu entitas. 4) Variabel, merupakan suatu komponen sistem yang mengandung informasi dan nilainya diperoleh dari eksekusi model simulasi. 5) Resources, merupakan wadah untuk menampung entitas dalam jumlah tertentu. Entitas yang berasal dari suatu resources dapat bergerak di dalam sistem jika resources tersebut bersifat seize-delay-relase (tampung-berhenti sejenak keluarkan). 6) Queue (antrian), ketika entitas tidak dapat bergerak, dapat dimungkinkan sedang terdapat entitas lain yang sedang berproses dalam sistem, sehingga entitas yang tidak dapat bergerak tersebut dapat ditampung dalam suatu wadah sampai entitas lain yang menghambat selesai berproses. Wadah tersebut disebut queue (antrian). 7) Events (kejadian), pada umumnya terdapat tiga kejadian yaitu kedatangan, pelayanan dan selesai. 8) Statistical accumulators Komponen ini berfungsi untuk melihat kondisi sistem sesungguhnya berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan sebelumnya. Contoh variabel adalah waktu tunggu, panjang antrian, utilitas fasilitas, dan waktu total entitas di dalam sistem. 9) Simulation clock Waktu actual pada sistem sesungguhnya dapat direpresentasikan ke dalam model simulasi lewat suatu variabel yang disebut simulation clock. 10) Starting dan stoping Suatu kondisi yang ditentukan berdasarkan input tertentu dan berfungsi untuk membatasi simulasi yang berjalan.
12 Sistem Pelayanan di Pintu Tol Sistem pelayanan di pintu tol adalah suatu cara pengoperasian yang diselenggarakan oleh pengelola pintu tol untuk melakukan pengumpulan tol atau transaksi pembayaran tol yang dilaksanakan oleh pengguna jalan tol. Pengumpulan tol dapat dilakukan secara sistem tertutup dan/atau sistem terbuka dengan memperhatikan kepentingan pengguna dan efisiensi pengoperasian jalan tol serta kelancaran lalu lintas (PP No. 15 Th 2005, Pasal 39 ayat 1). Pada saat melakukan transaksi di gerbang tol, pengguna jalan wajib menghentikan kendaraannya saat mengambil atau menyerahkan kembali karcis masuk dan atau membayar tol, kecuali dengan sistem pengumpulan tol elektronik (PP No. 15 Th 2005, Pasal 41 ayat 4 butir b) Sistem Pengumpulan Konvensional Sistem Pengumpulan konvensional atau Pelayanan Tradisional adalah sistem pelayanan tol yang masih menerapkan transaksi tol secara langsung di gerbang tol. Sistem ini dibedakan antara sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem Terbuka adalah sistem transaksi tol dimana pemakai jalan hanya berhenti satu kali di gerbang tol untuk membayar tol. Sistem Tertutup adalah sistem transaksi tol pada ruas tertutup, dimana pada ruas tersebut terdapat gerbang masuk dan gerbang keluar kendaraan. Pada pengumpulan tol tertutup ini, setiap kendaraan yang memasuki jalan tol harus mengambil kartu masuk dan pada saat keluar jalan tol harus mengembalikan kartu masuk tersebut disertai dengan pembayaran tol (Info Tol, 2005). Pemungutan biaya tol dengan sistem konvensional menempatkan beberapa petugas di beberapa loket pintu tol dan petugas tersebut yang melayani pengguna jalan. Sistem ini memiliki kekurangan yaitu kemungkinan waktu yang dihabiskan untuk melayani satu kendaraan dapat begitu lama karena beberapa faktor seperti jumlah uang yang dibayarkan perlu perhitungan yang cukup lama (menghitung total bayar dan kembalian), terdapat kesalahan pada sistem komputer yang dioperasikan di loket sehingga perlu pemeliharaan tambahan, dan beberapa faktor teknis dan non-teknis lainnya.
13 Sistem Karcis Langganan Tol Karcis langganan tol ini merupakan karcis yang dapat digunakan untuk pembayaran pada jalan tol. Karcis ini selain digunakan sebagai alat untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pada jalan tol, juga dapat digunakan oleh pelanggan (pengguna jalan tol) yang setiap hari melewati jalan tol. Untuk sementara karcis ini belum dapat digunakan pada setiap ruas, tetapi hanya pada ruas-ruas tertentu. Karcis langganan tol tersebut dapat dibeli pada gardu tol. Pembelian Karcis Langganan Tol minimal 10 lembar dan mendapat potongan 10%. Karcis langganan tol mempunyai masa berlaku 1 bulan. Apabila tidak terpakai tidak bisa diuangkan kembali (Info Tol, 2005) Sistem Pelayanan Gardu Pelayanan Cepat (GPC) Untuk memenuhi kebutuhan pemakai jalan yang menginginkan pelayanan cepat, PT Jasa Marga menyediakan fasilitas yang memungkinkan pelayanan 6 detik per kendaraan (biasanya 20 detik per kendaraan). Pengadaan fasilitas ini berakibat seperti menambah dua gardu dengan kecepatan pelayanan biasa (Majalah Teknik Jalan dan Transportasi No. 078 Jan/Feb Thn. IX) Sistem Pelayanan Kartu Berlangganan E-Toll Kartu langganan tol ini merupakan kartu magnetik jenis stratum, yang telah terisi nilai Rupiah tertentu serta sistem pengamanan yang diperlukan, sehingga dapat digunakan untuk transaksi/pembayaran tol. Untuk sementara kartu ini belum dapat digunakan pada setiap ruas, tetapi hanya pada ruas-ruas tertentu Sistem Pelayanan dengan Uang Pas Gardu tol yang khusus melayani pembayaran tol tanpa uang kembalian (uang pas) dan atau dengan karcis/kartu langganan tol (Info Tol, 2005) Sistem Pelayanan dengan Gardu Tandem Gardu tol yang terletak di belakang gardu utama yang berfungsi untuk melayani pembayaran tol yang sama dengan gardu utama (Info Tol, 2005).
14 32 Kebijakan sistem tandem terlihat sangat efektif, karena dapat menurunkan waktu pelayanan menjadi 50%. Akan tetapi, persyaratan utama dalam penerapan sistem tandem adalah waktu pelayanan antar kendaraan harus relatif sama. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka dapat dipastikan kinerja sistem tandem malah akan menjadi jauh lebih jelek dibandingkan dengan sistem biasa (Tamin, 2003) Sistem Pelayanan Pre Paid Card (PPC) PT. Jasa Marga akan memperkenalkan sistem pembayaran tiket masuk jalan tol berupa kartu yang berbentuk seperti kartu telepon. Sistem kartu langganan ini diresmikan Maret kartu ini disebut prepaid card atau kartu pembayaran dimuka (Republika, 30 Desember 1995) Sistem Pelayanan Credit Card Beberapa alternatif untuk dapat mempersingkat lama waktu pelayanan di sistem pelayanan terus diupayakan diantaranya seperti yang dilakukan di NJTA (New Jersey Transroute and ASF) yaitu dengan mempergunakan ticket magnetic, beberapa gardu intrance sudah dioperasikan otomatis tanpa tenaga manusia, pendataan hasil tol di monitor oleh komputer di Toll Plaza yang dihubungkan dengan komputer di Pusat Pemprosesan Data (Berita Jalan Tol, No. 37 Th. IV 1985) Sistem Pelayanan Tarif Elastis (Price Elasticities) Price Elasticities bagi pengguna tol sesuai dengan waktu kedatangan kendaraan di pintu tol akan mampu mengurangi kemacetan di pintu tol pada jam sibuk. Agregat biaya yang besar pada periode jam sibuk dan diskon pada periode lain akan menyebarkan waktu kendaraan yang datang ke pintu tol. Kemacetan yang terjadi pada jam sibuk akan terkurangi secara signifikan diakibatkan pertimbangan biaya dan karakteristik yang dimiliki oleh pengguna jalan tol (Burris, 2003).
15 Sistem Pengumpulan Elektonik atau Electronic Toll Collection (ETC) Sistem Electronic Toll Collection digunakan untuk menciptakan sistem penarikan tarif jalan tol yang lebih cepat dan efisien dari sistem manual pada gerbang-gerbang tol. Hal ini dimungkinkan karena kendaraan yang melewati gerbang tol tidak perlu melambat ataupun berhenti untuk membayar tarif tol pada gerbang tol tersebut, tarif tol akan otomatis terbayarkan yang di debet langsung ke rekening si pengguna kendaraan. Pada lajur tol yang menggunakan sistem elektronik, telah di siapkan antena khusus yang terus menerus mengirim sinyal. Sinyal ini digunakan untuk mengidentifikasi kendaraan yang melewatinya secara otomatis. Untuk menggunakan fasilitas jalan tol secara elektronik, pengguna jalan harus membuat rekening dan memasang alat transpoder atau pemancar di kendaraannya. Pemancar ini biasanya di letakkan pada kaca depan kendaraan. Pemancar ini memuat seluruh data si pengguna kendaraan. Antena pada jalan tol mengirimkan sinyal radio secara terus menerus, yang hanya akan memberikan respon apabila diterima oleh sebuah pemacar yang di pasang pada kendaraan. Sinyal tersebut kemudian di pancarkan balik oleh pemancar yang ada di kendaraan ke antena jalan tol, sinya ini membawa nomor seri pemacar yang berada di kendaraan tersebut, yang berisi tentang identitas, rekening, dan sisa kredit yang dimiliki oleh pemilik kendaraan. Data-data lain seperti tanggal, jam, dan banyaknya frekuensi kendaraan tersebut melewati gerbang bisa tercatat tergantung dari kebutuhan data si pengelola jalan tol. Setelah menerima gelombang mikro ini, alat transpoder kemudian menggunakan kabel fiber-optic, selular modems atau pemancar wireless untuk mengirim balik gelombang mikro ke tempat pusat pemancar, dimana komputer akan menggunakan sejumlah kode yang unik untuk mengidentifikasi rekening dari pelanggan yang dimana ongkos bea tol di debetkan. Sistem ETC ini menggunakan bermacam-macam teknologi yang berbeda untuk melakukan cara kerja. Sistem ETC mengirimkan berbagai sinyal komunikasi dan teknologi elektronik untuk mendukung pungutani pembayaran tarif tol yang diotomatisasikan pada gerbang tol. Secara bersamaan, aplikasi ini adalah suatu
16 34 teknologi dalam meningkatkan sistem pembayaran tol, meningkatkan layanan pelanggan jalan tol, meningkatkan keselamatan, dan mengurangi dampak lingkungan. Komponen dari teknologi ETC adalah sebagai berikut: 1. Automatic Vehicle Identification ( AVI) Sistem ini adalah sebuah teknologi untuk menidentifikasi identitas si pemilik kendaraan, yang dimana biaya tarif tol akan ditagihkan. 2. Automatic Vehicle Classification Dari jenis kendaraan dan tipe kelasnya, memiliki tarif tol yang berbeda- beda, kelas kendaraan dapat ditentukan dari bentuk fisik kendaraan tersebut, berapa jumlah penumpangnya,dan jumlah as roda yang dimiliki kendaraan tersebut 3. Video Enforcement System Ketika menggunakan lajur ETC, sistem video enforcement menangkap gambar nomor polisi bagi kendaran yang melewati jalur ETC tanpa transpoder Keuntungan yang dapat diperolah dari penerapan sistem ETC adalah a. mereduksi antrian di tol karena kemampuannya dalam meningkatkan kapasitas tingkat pelayanan di pintu tol b. menghemat bahan bakar dan mengurangi gas emisi kendaraan c. mengeliminasi terjadinya perlambatan, dan waktu tunggu d. mengurangi biaya operasional e. sistem pembayaran fleksibel f. pengambilan data primer lebih mudah
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh
Lebih terperinciMAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI
MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI Oleh TT 2D Bibba Nur Aristya 1231130009 Dewi Sekar Putih 1231130042 Dinari Gustiana Cita D. 1231130006 D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MALANG 2014 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)
2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi
SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI KANTOR BPJS MENGGUNAKAN MATLAB Bella Nurbaitty Shafira 1), Risdawati Hutabarat 2), Winal Prawira 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung BNShafira@gmail.com, Risdawatihtb@gmail.com,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Jalan tol merupakan salah satu prasarana untuk memperlancar arus transportasi. Keterbatasan sumber daya pemerintah dalam membangun prasarana ini diatasi dengan membangun jalan tol sebagai suatu
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciSIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK
TEKNIK SIMULASI SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK Nama : Heni Indrawati NPM : 10 411 130 Kelas : C Jurusan : Teknik Informatika S 1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
Lebih terperinciSimulasi adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian
SIMULASI SISTEM Simulasi adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian rupa sehingga perilakunya menirukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Jalan Tol dan Pintu Tol
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Jalan Tol dan Pintu Tol Jalan adalah prasarana hubungan darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas kendaraan, orang dan hewan. Jalan dikelompokkan berdasarkan jalan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 111 118. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Suatu antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh
Lebih terperinciTEORI SIMULASI ANTRIAN
TEORI SIMULASI ANTRIAN Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank,
Lebih terperinciPENGELOLAAN ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR STUDI KASUS : BENGKEL INDAH MOTOR
PENGELOLAAN ANTRIAN BENGKEL SEPEDA MOTOR STUDI KASUS : BENGKEL INDAH MOTOR Yohanes Pambudi Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Jong Jek Siang Abstraksi Antrian adalah peristiwa yang sering ditemui dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan
Lebih terperinciAntrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang
Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan
Lebih terperinciPRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN
PRAKTIKUM TOKATIK MODUL TEORI ANTRIAN.. Tujuan Praktikum Dari kegiatan praktikum ini, praktikan diharapkan :. Dapat memahami fungsi dan manfaat dari teori antrian.. Dapat memahami konsep dasar dari teori
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga
Lebih terperinciKAJIAN MASALAH ANTRIAN PADA SISTEM PENGUMPULAN TOL KONVENSIONAL TERHADAP RANCANGAN SISTEM PENGUMPULAN TOL ELEKTRONIK TESIS
KAJIAN MASALAH ANTRIAN PADA SISTEM PENGUMPULAN TOL KONVENSIONAL TERHADAP RANCANGAN SISTEM PENGUMPULAN TOL ELEKTRONIK TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Magister Teknik Sipil
Lebih terperinciSimulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang
Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Yani Prihati Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Queuing is a condition in which a group of people,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir. Landasan teori
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai macam landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir. Landasan teori yang dibahas meliputi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemodelan dan Simulasi Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Pemodelan dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciMetode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009
Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGUMPUL TOL ELEKTRONIK TERHADAP PELAYANAN GERBANG TOL
PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGUMPUL TOL ELEKTRONIK TERHADAP PELAYANAN GERBANG TOL Sodikin Program Studi Transportasi Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Jl. Hayam Wuruk 5-7, Semarang Fax: 62-24-8311802
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 1. Muhammad Yunanto, SE., MM. 2. Iman Murtono Soenhadji, Ph.D. Tim Penyusun 3. Darmadi, SE.,MM. 4. Ririn Yuliyanti, SE. 5. Padyan Khatimi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing
Lebih terperinciAntrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu
TEORI ANTRIAN Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu menunggu tergantung kecepatan pelayanan Teori
Lebih terperinciRiset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
Dari sebuah artikel BUDAYA ANTRI MEMBERI BANYAK MANFAAT, kalimat pembuka dari kata seorang guru di Australia menyatakan, Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai matematika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB ANDASAN TEORI. Teori Antrian Sistim ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas.sering terjadi pada orang, barang, dan komponen harus menunggu
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA
Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] Lhokseumawe-Aceh, 13-14 Agustus 2017 ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Anwar 1, Mukhlis
Lebih terperinciTujuan penggunaan teori antrian
SISTEM ANTRIAN Antri (queue)adalah kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, menunggu pada SPBU, pada pintu jalan tol, ketika akan keluar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan dua subbab yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori. Subbab tinjauan pustaka memuat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Subbab landasan teori memuat
Lebih terperinciMetoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana
Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Muhamar kadaffi Jurusan Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail : muhamar10@yahoo.com Abstrak --
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1. Teori Antrian Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Teori Antrian (Queueing Theory), meliputi studi matematika dari antrian
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini mencakup pemeriksaan steady state, uji distribusi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J. Liberman,
Lebih terperinci2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit
Pokok Bahasan Pendahuluan Sistem, Model dan Simulasi Keuntungan dan Kerugian Simulasi Jenis-jenis Simulasi Simulasi Komputer Bahasa Simulasi Tahapan Pemodelan Simulasi 19 20 PENGANTAR PEMODELAN & SIMULASI
Lebih terperinciSimulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng
Simulasi Model Sistem Jasa DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng Pendahuluan Sistem jasa Sebuah sistem pemrosesan dimana didalamnya disediakan satu atau lebih jasa bagi pelanggan Karakter
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antrian Siapapun yang pernah pergi berbelanja ke supermarket atau ke bioskop mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri. Dalam hal mengantri, tidak hanya manusia saja
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(
Lebih terperinciSesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori
Lebih terperinciANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION
ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION Oleh: Desi Nur Faizah 1209 1000 17 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN
KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN Terdapat tiga komponen dalam sebuah sistem antrian : 1. Kedatangan. Kedatangan memiliki karakteristik seperti ukuran populasi, perilaku dan sebuah distribusi statistik 2. Disiplin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian pertama kali disusun oleh Agner Krarup Erlang yang hidup pada periode 1878-1929. Dia merupakan seorang insinyur Demark yang bekerja di industri telepon.
Lebih terperinci1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika
Riani L. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 PreTest 1. Apa yang dimaksud dengan simulasi? 2. Berikan contoh simulasi yang saudara ketahui (minimal i 3)! 2 2 Definisi Simulasi (1)
Lebih terperinciLecture 2 : Teori Antrian
Lecture 2 : Teori Antrian hanna.udinus@gmail.com Teknik industri 2015 If you leave the queue for any reason, of course you can rejoin the queue. At the back. Three miles away the great british pastime
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan tentang dasar-dasar yang digunakan dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive, mencangkup tentang teori antrean, pola kedatangan
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1
TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model
Lebih terperinciSISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND
SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND Aro Manis, Siti Tri Susiati Hutami Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Pada umumnya, bus kampus beroperasi untuk mengantarkan mahasiswa
Lebih terperinciBAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi Menurut Heinzer dan Render (2011;4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
Lebih terperinciAPLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) ABSTRAK
APLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) [1] Tommy Teguh Saputra, [2] Beni Irawan, [3] Ilhamsyah [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Teori tentang antrian ditemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Teori tentang antrian ditemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Manajemen Operasional Krajewski dan Ritzman (2002:6) mengemukakan bahwa manajemen operasional adalah the term operation management refers to the direction
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12
ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / 19210054 / 3EA12 LATAR BELAKANG MASALAH Antrian dalam kehidupan sehari
Lebih terperinciKAJIAN MASALAH ANTRIAN PADA SISTEM PENGUMPULAN TOL KONVENSIONAL TERHADAP RANCANGAN SISTEM PENGUMPULAN TOL ELEKTRONIK KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI
KAJIAN MASALAH ANTRIAN PADA SISTEM PENGUMPULAN TOL KONVENSIONAL TERHADAP RANCANGAN SISTEM PENGUMPULAN TOL ELEKTRONIK KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG RISMA DESI UTAMI NIM. 0808605034 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciAplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk
Scientific Journal of Informatics, Vol. 1, No. 1, Mei 2014 ISSN 2407-7658 Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk Nafiul Anam 1 & Putriaji Hendikawati
Lebih terperinciSTUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR
PROS ID I NG 2 0 1 2 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR Nur Ali & David Ferdi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unhas Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN
ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN Evi Shofiyatin 1), Ika Nur Oktaviani 1), Khusnul Khanifah Kalana
Lebih terperinciSebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan
5 Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain itu penelitian ini akan menambah pengetahuan dan dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinciMODEL SISTEM ANTRIAN
MODEL SISTEM ANTRIAN Pendahuluan Teori antrian ditemukan oleh AK Erlang seorang ahli matematika Denmark tahun 1909 Sistem antrian berkembang karena fasilitas pelayanan (server) yang semakin mahal dan terbatas
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama
Lebih terperinciMODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)
MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK) 1 Sugito, 2 Alan Prahutama, 3 Rukun Santoso, 4 Jenesia Kusuma Wardhani 1,2,3,4 Departemen Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro e-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian, queuing atau waiting line sangat sering dijumpai. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya dunia perdagangan dan investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 44 51 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG ZUL AHMAD ERSYAD, DODI DEVIANTO
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR
ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR Nama : Syaiful Bahar NPM : 16211978 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto, MM PENDAHULUAN Latar Belakang : Kota-kota besar
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan
Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Firdaus Tarigan 1, Susiana 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika, UNIMED E-mail: f_trg@ymail.com
Lebih terperinciSI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)
SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menggunakan teori dan model antrian untuk menganalisa operasi 1. Penggunaan teori antrian 2. Struktur masalah antrian 3. Distribusi
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2
MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciTeori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1
Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGEMBANGAN SISTEM LBE
BIDANG ILMU : REKAYASA LALU LINTAS LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGEMBANGAN SISTEM LBE STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR TIM PENGUSUL Dr. Ir. H. Nur Ali, MT NIDN : 0005014901 David
Lebih terperinciJurnal Metode 3(1)
Jurnal Metode 3(1)6-15 017 USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PELAYANAN ANTRIAN PADA KANTOR SAMSAT KOTA SORONG PAPUA BARAT Tamrin Tajuddin 1) Asih Ahistasari ) 1 Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 SISTEM PENGELOLAAN STOK BARANG Stok barang dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Stok barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN 2.1 Manajemen Operasi/ Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang berarti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Stokastik Menurut Gross (2008), proses stokastik adalah himpunan variabel acak Semua kemungkinan nilai yang dapat terjadi pada variabel acak X(t) disebut ruang keadaan
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang
Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI - Universitas Stikubank
Lebih terperinciModel Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog
Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan tentang dasar-dasar yang diperlukan dalam pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan berkelompok (batch arrival) satu server, mencakup
Lebih terperinciPermasalahan. Permasalahan pada tugas akhir ini ditekankan kepada: Koneksi Visual Basic 6.0 ke RFID reader menggunakan port serial PC
Latar Belakang Jalan tol merupakan jalan umum dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Adapun salah satu tujuan penyelenggaraan jalan tol itu sendiri ialah memperlancar lalu
Lebih terperinci