TENDENSI DAN TRADISI DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN. Ramlani Lina Sinaulan Dosen STIE Trisakti Jakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TENDENSI DAN TRADISI DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN. Ramlani Lina Sinaulan Dosen STIE Trisakti Jakarta"

Transkripsi

1 62 TENDENSI DAN TRADISI DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN Ramlani Lina Sinaulan Dosen STIE Trisakti Jakarta I. PENDAHULUAN Pada waktu melihat prestasi siswanya rendah seorang guru sudah berpikir bagaimana cara mengatasinya. Untuk itu, berdasarkan hasil diklat yang diikutinya, mereka ingin mencoba menerapkan melalui penelitian. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan metode belajar yang selama ini dilakukan lebih jelek dibandingkan dengan metode baru yang diperoleh waktu diklat. Untuk mencoba guru tersebut tidak memahami jenis penelitian apa yang tepat digunakan untuk mengatasi masalah itu? Belum semua guru menguasai berbagai jenis penelitian. Jenis penelitian yang sering digunakan guru dalam mengatasi masalah pembelajaran adalah penelitian tindakan kelas, penelitian deskriptif, penelitian korelasional, dan penelitian eksperimen. Jenis pendekatan penelitian yang paling tepat untuk merealisasi kegiatan guru dalam membandingkan dua metode pembelajaran terhadap hasil belajar adalah melalui penelitian eksperimen. Apakah penelitian eksperimen itu? Apa tujuannya? Bagaimana cara melakukan yang benar? Bagaimana menulis laporan hasil penelitiannya agar memenuhi syarat dan dapat nilai kreditnya? Marilah kita belajar bersama untuk memahami dan kemudian melaksanakan secara hati-hati dan terarah. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. II. PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Penelitian Eksperimen Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dimaksudkan untuk menilai/ membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode pemecahan soal) terhadap prestasi belajar matematika pada siswa SMA atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut bila dibandingkan dengan metode pemahaman konsep. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas adalah mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan sekaligus ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya

2 (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut bila dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda. Apakah perlu kelompok pembanding? Marilah kita renungkan jawaban ini. Di dalam proses yang disebabkan oleh satu macam tindakan/perlakuan, kita tidak pernah dapat menyatakan bahwa tindakan dan proses itu menghasilkan sesuatu yang lebih baik, kurang baik, dan kita baru dapat menyatakan kalau sudah dibandingkan dengan yang lain. Dari suatu tindakan kita hanya dapat menyatakan bahwa proses ini begini dan begitu itu akan menimbulkan gejala yang begini atau begitu. Gejala itu baru dapat dikatakan lebih baik jika gejala lain menjadi ukuran sebagai pembanding. Oleh karena itu dalam suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya dua kelompok, yang satu ditugaskan sebagai kelompok pembanding (control group), sedang kelompok yang satu lagi sebagai kelompok yang dibandingkan (experimental group). Bagaimana cara melaksanakan jenis penelitian eksperimen ini? Untuk melaksanakan suatu eksperimen yang baik, kita perlu memahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkaitan dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan pola-pola eksperimen (design experimental), maupun penentuan kelompok eksperimen dan kontrol, bagaimana kondisi kedua kelompok sebelum eksperimen dilaksanakan, cara pelaksanaannya, kesesatan-kesesatan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen, cara pengumpulan data, dan teknik analisis statistik yang tepat digunakan. Hal itu semua, para guru dapat mempelajari, mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan penelitian itu, tanpa meninggalkan tugas sehari-hari di kelas. Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu: 1. Variabel-veriabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). 2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. 3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. 63

3 64 4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan. 5. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama. 6. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. 2.2 Beberapa Bentuk Desain Eksperimen Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design Pre-Experimental Designs (nondesigns) Dikatakan pre-experimental design, karena design ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa?, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk pre-experimental designs ada beberapa macam yaitu One- Shot Case Study, One-Group Pretest-Posttest Design, One-Group Pretest- Posttest Design, dan Intact-Group Comparison. (a) One-Shot Case Study Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut : X 0 X = Treatmen yang diberikan (variabel Independen) O = Observasi (variabel Dependen) Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Contoh : P e n g a r u h a l a t k e r j a b a r u d i k l a t ( X ) t e r h a d a p produktivitas kerja karyawan (0). Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian setelah bulan diukur prodektivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap produktivitas kerja diukur dengan membandingkan produktivitas sebelum menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah menggunakan alat baru (misalnya selalu

4 65 menggunakan alat baru produktivitasnya 150/jam dan setelah menggunakan alat baru produktivitasnya 500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah = 350/jam. (b) One-Group Pretest-Posttest Design Kalau pada desain no. a, tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui l e b i h a k u r a t, k a r n a d a p a t membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut : O 1 X O 2 O 1 = Nilai pretest (sebelum diberi diklat) O 2 = Nilai Pretest (setelah diberi diklat) Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O 2 O 1 ) (c) Intact-Group Comparison Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk dibagi eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok setengah kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut. X O 1 O 1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan O 2 O 2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Pengaruh perlakuan = O 1 O 2 Contoh : Terdapat sekelompok karyawan di bidang produksi, yang setengah dalam melaksanakan pekerjaanya menggunakan lampu yang sangat terang (0 1 ), dan setengahnya lagi lagi dengan lampu yang kurang terang (O 2). Setelah beberapa minggu diukur produktivitas kerjanya. Kelompok mana yang lebih produklif Jadi pengaruh cahaya lampu lerhadap produktivitas kerja adalah (01 02) True Experimental Design Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.

5 66 Di sini dikemukakan dua bentuk design true experimental yaitu: Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design. (a) Posttest-Only Control Design R X O 2 Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (0 1, 02). Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara,signnifikan. (b) Pretest- Posttest Control Group Design R O 1 X O 2 R O 3 O 4 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O 2 - O 1 ) (O 4 O 3 ) Factorial Design Desain faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Paradigma design faktorial dapat digambarkan seperti berikut. R O 1 X Y R O 3 Y1 O 4 R O 6 X Y2 O 6 Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masingmasing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik,

6 67 bila setiap kelompok nilai prestasinya sama. Jadi 0 1 = 0 2 = 0 3 = 0 4. Dalam hal ini variabel moderatornya adalah Y 1 dan Y 2 Contoh : Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat. UnIuk itu dipilih empal kelompok secara random. Variable moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y I ) dan perempuan (Y2). Treatment/perlakuan (prosedur kerja baru) dicobakan pada kelompok eksperimen pertama yang telah diberi pretest (0 1 = kelompok laki-laki) dan kelompok eksperimen ke dua yang telah diberi pretest (0 5 = kelompok perempuan). Pengaruh perlakuan (X) terhadap kepuasan pelayanan untuk kelompok laki-laki = ( ) ( ) Pengaruh perlakuan (prosedur kerja baru) terhadap nilai penjualan Quasi Experimental Design Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel -variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi-experimental design, digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Berikut ini dikemukakan dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design. (a) Time Series Design O 1 O 2 O 3 O 4 X 0 5 O 6 O 7 O 8 Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali, den gan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol. Hasil pre test yang baik adalah 0 1 = 0 2 = 0 3 = 0 4 dan hasil perlakuan

7 68 yang baik adalah 0 5 = 0 6 = 0 7 = O 5. Besarnya pengaruh perlakuan adalah = ( ) - ( ). Hasil penelitian yang paling baik adalah ditunjukkan pada Grafik A. Hasil pretest menunjukkan keadaan kelompok stabil dan Konsisten (0 1 = 0 2 = 0 3 = 0 4 ) setelah diberi perlakuan keadaannya meningkat secara konsisten (0 5 = 0 6 = 0 7 = 0 8 ). Ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok yang sedang dieksperimen, tetapi setelah itu kembali lagi pada posisi semula. Jadi pengaruh perlakuan hanya sebagai contoh : Pada waktu penataran, pengetahuan, dan ketrampilannya meningkat, tetapi setelah kembali ke tempat kerja kemampuannya kembali seperti semula. Grafik C memperlihatkan pengaruh luar lebih berperan dari pada pengaruh perlakuan, sehingga grafiknya naik terus. Grafik D menunjukkan keadaan kelompok tidak menentu. (b) Nonequivalent Control Group Design Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. O 1 X Contoh : Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi terhadap derajad kesehatan karyawan. desain penelitian dipilih satu kelompok karyawan. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan yang setengah lagi tidak. 0 1 dan 0 3 merupakan derajad kesehatan karyawan sebelum ada perlakuan senam pagi. 0 2 adalah derajad kesehatan karyawan setelah senam pagi selanma 1 tahun. 0 4, adalah derajad kesehatan karyawan yang tidak diberi perlakuan senam pagi. Pengaruh senam pagi terhadap derajad kesehatan karyawan adalah ( ) ( ). 2.3 Rancangan Penelitian Eksperimen Pada umumnya, penelitian eksperimental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu: (1) Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. (2) Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. (3) Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. (4) Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan: a) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen; b) menentukan cara mengontrol; c) memilih rancangan penelitian yang tepat; d) menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian; e) membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; f) membuat instrumen, memvalidasi

8 69 instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan; g) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis. (5) Melaksanakan eksperimen. (6) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen. (7) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. (8) Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. (9) Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003). (1). Rancangan Pra-Eksperimental Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu: a) Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study) b) Tes awal tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest) c) Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design) (2). Rancangan Eksperimen Murni Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu: a) Adanya kelompok kontrol. b) Siswa ditarik secara ramdom dan ditandai untuk masing-masing kelompok. c) Sebuah tes awal diberikan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Dua rancangan eksperimen secara garis besar dijelaskan sebagai berikut. 1) Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest only control group design) 2) Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the randomized pretest-posttest control group design) 3) Empat kelompok solomon (the randomized solomon four group design) 4) Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest only control group design) 5) Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized pretest posttest cont rot group design, using) (3). Rancangan Eksperimen Kuasi/Semu (Quasi Experimental Design) Rancangan eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti. Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu: a) Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest only control group design, using matched subject). b) Rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomnized posttest only control group design, using matched subject).

9 70 c) Rancangan tiga perlakuan dengan pengaruh imbangan (a three treatment counter balanced, using matched subject). d) Rancangan rangkaian waktu (a basic time-series design) e) Rancangan faktorial (factorial design). 2.4 Pelaksanaan Penelitian Eksperimen Sesudah mempersiapkan desain/rancangan eksperimen serta berusaha mengantisipasi berbagai kesesatan yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan dan hasil eksperimen, maka apa yang harus dilakukan agar eksperimen tersebut dapat berjalan dengan baik? Namun, sebelum ke pelaksanaannya perlu dikaji ulang, apakah materi yang akan diajarkan sudah disiapkan dengan baik? Apakah kedua kelompok eksperimen sudah dipersiapkan sesuai prosedur penelitian eksperimen? Dan, guru yang akan melaksanakan sudah dipersiapkan secara memadai dan memiliki kualitas yang seimbang? Kalau semuanya sudah dikaji barulah kita memperhatikan langkah berikut ini: 1) Selama 4 bulan (kalau ini rencana eksperimennya) kelompok A sebagai kelompok eksperimen diberikan materi yang sama dengan kelompok kontrol. Sedangkan metode pembelajaran yang digunakan berbeda. Kelompok A dengan metode pemecahan soal, sedangkan kelompok B dengan metode pemahaman konsep (umpama ini yang direncanakan). 2) Selama pelaksanaan eksperimen diupayakan semaksimal mungkin agar kesesatan tidak timbul terutama kesesatan yang tidak konstan, baik siswa maupun guru pelaksana, agar tidak mengganggu hasil eksperimen. 3) Selama eksperimen perlu diamati semua perubahan yang terjadi berdasarkan pedoman observasi yang telah dipersiapkan, misalnya aspek perhatian siswa, keberanian siswa berpendapat, kondisi kelas, kedisiplinan siswa dan lain-lain. 4) Sesudah waktu eksperimen selesai (sesudah 4 bulan), diadakan tes akhir eksperimen. Jenis tes, materi tes serta waktu pelaksanaan tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol harus sama. 5) Sesudah data dikoreksi dan dianggap lengkap, ditabulasi dan diskripsikan sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang sudah disusun dari kedua kelompok tersebut dianalisis dengan statistik uji t. Kalau kesimpulan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, maka perlu dilihat mana Meannya yang lebih besar itulah yang lebih efektif/baik. Kalau Mean pada kelompok eksperimen lebih baik, maka dapat disimpulkan bahwa metode pemecahan soal lebih efektif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika yang berarti hipotesis kerjanya diterima. 2.5 Laporan Penelitian Kegiatan paling akhir dan sering tertunda-tunda serta menjemukan adalah menyusun laporan hasil penelitian. Agar tidak tertunda dan tetap segar untuk menyusun laporan dapat dimulai sejak peneliti melaksanakan kegiatan eksperimennya. Apa yang harus ditulis awal, penelitiannya saja baru mulai? Kalau kita memperhatikan materi yang akan ditulis pada laporan hasil penelitian itu, harus ingat pada rancangan/proposal penelitian yang sudah disusun awal. Rancangan

10 71 penelitian yang sudah lengkap dan terstruktur secara sistematis, akan memberikan bahan dasar laporan yang sangat berharga dan mengurangi beban waktu penyusunan laporan. Untuk menyusun laporan penelitian, diharapkan memahami sistematika penulisan yang sudah ditetapkan, seperti yang terlampir pada bagian akhir dari hand-out ini. Pada prinsipnya sistematika pembhasan mengandung tiga bagian pokok yaitu, bagian awal, bagian inti dan bagian pendukung. Agar karya ilmiah jenis penelitian ini memenuhi syarat untuk dinilai angka kreditnya, diwajibkan ada pengesahan dari kepala sekolah dan perpustakaan sekolah dari guru pengusul. III. PENUTUP Penelitian eksperimen merupakan jenis penelitian yang dapat dilaksanakan oleh guru disamping penelitian tindakan kelas. Kalau dilakukan dengan hati-hati dan cermat besar kemungkinan akan mendapatkan kepuasan tersendiri, baik dalam bidang akademik maupun ilmu pengetahuan yang diperoleh. Guru sering sekali memperoleh ilmu baru, mendapat metode baru yang dapat dicobakan untuk mendapatkan gambaran secara jelas perbedaan yang diakibatkan, terlebih kalau mampu mengendalikan variabel pengganggu pelaksanaan eksperimen. Untuk itu mempelajari berbagai jenis penelitian sangat penting dalam mengantarkan guru dalam meningkatkan/ mengembangkan profesinya secara nyata dalam menghayati berbagai masalah yang dihadapi kesehariannya di kelas. Dengan penguasaan penelitian eksperimen akan dapat melengkapi tugas guru dalam upaya mengantarkan para siswanya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik. Selamat mencoba untuk melakukan penelitian eksperimen yang sesuai dengan disiplin ilmu yang sedang ditekuni dan kembangkan. DAFTAR PUSTAKA Faisal, S Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional Federer, WT Experiment Design: Theory and Applications. Oford & LBH Publishing Co., New Delhi Fuchan, A Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kempthorne, O The Design andanalysis of Experiments. Wiley Eastern Private Ltd. New Delhi Linquit EP Design and Analysis of Experiments in Psychologi and Educa-Tion. Boston: Houghton Mifflin Company Montgomery, D C Design and Analysis of Experiment. John Wiley & Sons: New York Sudjana Desain dan Analisis Eksperimen. Penerbit Tarsito: Bandung. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta Sutrisno, Hadi Metodologi Research: untuk menulis laporan, skripsi thesis dan disertasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja)

Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja) Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja) a. Quasi Experimental (Eksperimental semu). Contoh dari 50 bayi, 25 dari RSHS, dan 25 sisanya dari Sardjito. b.

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN PENELITIAN EKSPERIMEN A. Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen menurut Faisal (1982: 76) merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan : Jika sesuatu dilakukan

Lebih terperinci

EXPERIMENTAL RESEARCH

EXPERIMENTAL RESEARCH QUANTITATIVE RESEARCH METHODOLOGIES EXPERIMENTAL RESEARCH Oleh : 1. Memen Permata Azmi 2. Taufiqulloh Dahlan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN PENELITIAN EKSPERIMEN meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004) penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan

Lebih terperinci

12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

12Ilmu. Penelitian Eksperiman. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Penelitian Eksperiman Pengertian dan Model Penelitian eksperimen, format dan teknik analisis data quasi eksperimen Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

Jenis-Jenis dan Desain Rancangan Penelitian Eksperimen

Jenis-Jenis dan Desain Rancangan Penelitian Eksperimen JenisJenis dan Desain Rancangan Penelitian Eksperimen Coretan Guru 05:04 JenisJenis dan Desain Rancangan Penelitian Eksperimen Dilihat dari kemampuan dalam melakukan control terhadap variabelvariabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman dengan metode interaktif dalam mata kuliah chukyuu dokkai pada

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman dengan metode interaktif dalam mata kuliah chukyuu dokkai pada 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dimana penulis melakukan eksperimen penerapan sebuah metode ajar, dalam hal ini adalah membaca pemahaman

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN JASMANI

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN JASMANI METODE PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN JASMANI Rahma Dewi Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan Abstrak Penelitian eksperimen adalah penelitian yang didasarkan pada pengaruh

Lebih terperinci

Penelitian Eksperimental

Penelitian Eksperimental Penelitian Eksperimental a. Pengertian Penelitian Eksperimental Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (menguji hipotesis) dan mengontrol variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah penentuan kelayakan pemberian kredit sepeda

Lebih terperinci

Penelitian Eksperimen (Experimental Research)

Penelitian Eksperimen (Experimental Research) Penelitian Eksperimen (Experimental Research) Apakah itu penelitian eksperimen? Sebagai perbandingan, pada penelitian survei, Anda sebagai peneliti tidak dapat melakukan manipulasi atau intervensi terhadap

Lebih terperinci

Experimental Design. Tjipto Juwono, Ph.D. March TJ (SU) Experimental Design March / 22

Experimental Design. Tjipto Juwono, Ph.D. March TJ (SU) Experimental Design March / 22 Experimental Design Tjipto Juwono, Ph.D. March 2017 TJ (SU) Experimental Design March 2017 1 / 22 Experimental Design Mengapa? Peneliti perlu mendesain risetnya supaya semua variabel (bebas, independen,

Lebih terperinci

Macam Desain Eksperimen

Macam Desain Eksperimen Ringkasan Metodologi Penelitian Lanjutan Macam Desain Eksperimen Oleh A. Maryam Mogana 091404023 Pendidikan Biologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN. Oleh : Drs. Toto Fathoni, M. Pd

PENELITIAN EKSPERIMEN. Oleh : Drs. Toto Fathoni, M. Pd PENELITIAN EKSPERIMEN Oleh : Drs. Toto Fathoni, M. Pd Penelitian Eksperimen Memanipulasi secara sistematik suatu kondisi dengan tujuan untuk melihat pengaruhnya terhadap tingkah laku Disain Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian jenis eksperimen dirancang untuk menjawab sebuah pertanyaan yang mengacu

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN DI BIDANG PENDIDIKAN Oleh : Prof. Supardi

PENELITIAN EKSPERIMEN DI BIDANG PENDIDIKAN Oleh : Prof. Supardi PENELITIAN EKSPERIMEN DI BIDANG PENDIDIKAN Oleh : Prof. Supardi A. PENDAHULUAN Setiap guru yang telah senior merasakan bahwa kenaikan pangkat dari IIIa ke Pembina/IVa sangat mudah, cepat dan lancar tanpa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN METODE PENELITIAN EKSPERIMEN 1. Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat

Lebih terperinci

HAND -OUT DASAR-DASAR PENELITIAN EKSPERIMEN BIDANG PENDIDIKAN

HAND -OUT DASAR-DASAR PENELITIAN EKSPERIMEN BIDANG PENDIDIKAN HAND -OUT DASAR-DASAR PENELITIAN EKSPERIMEN BIDANG PENDIDIKAN DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDRAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPERTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk desain

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

PENELITIAN EKSPERIMENTAL PENELITIAN EKSPERIMENTAL Bermaksud mengungkapkan/mengetahui AKIBAT/PENGARUH/EFEK manipulasi variabel bebas (sebab) terhadap variabel terikat (akibat) Bermaksud mengetahui akibat/perubahan yang timbul pada

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR RANCANGAN EKSPERIMEN

BAB I PENGANTAR RANCANGAN EKSPERIMEN BB I PENGNTR RNCNGN EKSPERIMEN Tujuan Instruksional: Mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan definisi, manfaat, klasifikasi, karakteristik dan prinsip dasar desain eksperimen. Definisi, Manfaat, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI RISET. Rahmatina B. Herman. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

METODOLOGI RISET. Rahmatina B. Herman. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas METODOLOGI RISET Rahmatina B. Herman Kuliah II PENELITIAN KUANTITATIF Experimental Nama lain: - Rancangan percobaan - Rancangan sebab-akibat Tujuan: - Untuk mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sugiyono (2008:4) mengklasifikasikan jenis-jenis metode penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sugiyono (2008:4) mengklasifikasikan jenis-jenis metode penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (2008:4) mengklasifikasikan jenis-jenis metode penelitian berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti. Berdasarkan

Lebih terperinci

Desain Eksperimen. Lia Aulia Fachrial

Desain Eksperimen. Lia Aulia Fachrial Desain Eksperimen Lia Aulia Fachrial Rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Christensen, 2001). Diperlukan sebelum melakukan atau membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan

Lebih terperinci

PENELITIAN EKSPERIMEN

PENELITIAN EKSPERIMEN PENELITIAN EKSPERIMEN A. Pendahuluan Salah satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto, 2002, hlm. 136). Metode penelitian merupakan prosedur

Lebih terperinci

PAPER EKSPERIMEN SUNGGUHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN

PAPER EKSPERIMEN SUNGGUHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN PAPER EKSPERIMEN SUNGGUHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN Galih Puja Kusuma 44014111 Arif Rahman Hakim 4401411124 Fajar Ayuningtyas 4401411125 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional DESAIN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN Eksperimental Obsevasional MACAM : 1. Pra eksperimental 2. eksperimental semu/ Quasi eksperimental 3 eksperimental sungguhan (True eksperimental) Deskriptif : Macam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Tanggal 1 januari 1961, dibentuk BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Tanggal 1 januari 1961, dibentuk BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah PT PLN (Persero) Wilayah SULTENGGO CABANG Gorontalo yang beralamat di Jl.Jendral Sudirman Kota Gorontalo. Pada Tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 14) mengatakan, Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat

Lebih terperinci

Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku

Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku Tugas Individu Metodologi Penelitian II Resume Buku Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Metodologi Penelitian II Disusun oleh: CINDY SANDOVA 11415203267 Dosen Pembimbing: Drs.Hartono,M.Pd

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengembangkan isu dan argumen dalam berdebat di kelas X SMK ICB Cinta Wisata Bandung. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam metodologi penelitian ini peneliti menguraikan suatu kajian sub-sub bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam metodologi penelitian ini peneliti menguraikan suatu kajian sub-sub bahasan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metodologi penelitian ini peneliti menguraikan suatu kajian sub-sub bahasan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian di lapangan, baik dalam rangka persiapan maupun pelaksanaannya.

Lebih terperinci

Penelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI

Penelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI Penelitian Ilmiah dalam Psikologi Lia Aulia Fachrial, M.SI Pengelompokan jenis penelitian berdasarkan perspektif penelitian Penggolongan penelitian berdasarkan perspektif tipe informasi Karakteristik Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Menurut Syamsuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

Variabel selain variabel dalam eksperimen (IV dan DV) yang bisa berpengaruh pada pemberian perlakuan pada subyek

Variabel selain variabel dalam eksperimen (IV dan DV) yang bisa berpengaruh pada pemberian perlakuan pada subyek basic of experiments Terminologi dalam rancangan eksperimen Treatment Group Control Group Variable Extraneous variables Factor Level Randomness, Random assignment Ex post facto Variance internal validity

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi dengan menggunakan model thinktalk-write

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Konteks penelitian mencakup situasi dan kondisi obyektif yang terjadi di lapangan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL Desain penelitian eksperimental merupakan bagian penting dalam metode penelitian eksperimental karena menunjukkan bagaimana suatu penelitian eksperimental dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mendemonstrasikan teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran role playing pada siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di TK At-Taqwa Bandar Jaya Barat dan dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian Ciri dalam sebuah kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mengonstruksi resensi cerpen dengan menggunakan model inkuiri pada siswa kelas XI SMA 4 Pasundan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Nana S. Sukmadinata (2010: 53), penelitian kuantitatif didasari pada filsafat positivisme

Lebih terperinci

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL Desain penelitian eksperimental merupakan bagian penting dalam metode penelitian eksperimental karena menunjukkan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sutrisno hadi, sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sutrisno hadi, sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut sutrisno hadi, sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

Lebih terperinci

EXPERIMENT RESEARCH (Bahan Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Matematika)

EXPERIMENT RESEARCH (Bahan Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Matematika) EXPERIMENT RESEARCH (Bahan Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Matematika) DR. DARHIM, M.Si. BUKU SUMBER Judul Buku, How to design and evaluate reseach in education, 2 nd edition. Pengarang, Jack R. Fraenkle

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN EKSPERIMENTAL

BAB VIII RANCANGAN EKSPERIMENTAL BAB VIII RANCANGAN EKSPERIMENTAL CIRI-CIRI PRINSIP DASAR KEGUNAAN REPLIKASI, RANDOMISASI, KONTROL VALIDITAS INTERNAL & EKSTERNAL MACAM RANC-EKSPERIMEN CIRI-CIRI PENELITIAN EKSPERIMENTAL PENELITI MEMBERIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan peserta didik dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7 Klaten. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Nopember 0, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Metode penelitian merupakan hal yang harus diperhatikan dan ditetapkan dengan tepat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

Metode kuantitatif: Desain 5 O K TO BER 2016

Metode kuantitatif: Desain 5 O K TO BER 2016 Metode kuantitatif: Desain PANJI FO RTUNA H ADI SO EMARTO M ETO DE, AP LI K ASI DAN M ANAJEM EN P ENELI TIAN K ESM AS S2 I K M FK UP 5 O K TO BER 2016 Desain penelitian kuantitatif Empat kelompok desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan merupakan eksperimen murni tapi seolah-olah murni. Menurut Danim (2004), penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki. Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sindanggalih yang bertempat di Jl. Noenoeng Tisna Saputra Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Model dan pendekatan Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka penelitian ini merupakan eksperimen. Hal ini karena peneliti sengaja memunculkan suatu kejadian atau keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penelitian yang mengangkat judul Efektivitas Media Simulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian ini merupakan jenis metode penelitian eksperimen. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian implementasi pembelajaran modeling the way pada keterampilan pencetakan fiberglass dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan () Merdeka Soreang,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:1). Bertitik tolak dari permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen dibedakan menjadi 4, yaitu Pre-Experimental Design, eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O1 X O2

BAB III METODE PENELITIAN O1 X O2 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini memuat metode dan pendekatan penelitian yang digunakan peneliti. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yang meneliti tentang sebab-akibat dengan menggunakan satu

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yang meneliti tentang sebab-akibat dengan menggunakan satu 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Jarimatika terhadap kemampuan berhitung anak TK. Jenis penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimental

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015:6) mengungkapkan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF OLEH PROF. DR. I WAYAN KOYAN, M.PD. DOSEN PASCASARJANA UNDIKSHA

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF OLEH PROF. DR. I WAYAN KOYAN, M.PD. DOSEN PASCASARJANA UNDIKSHA METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF OLEH PROF. DR. I WAYAN KOYAN, M.PD. DOSEN PASCASARJANA UNDIKSHA 1 PENGERTIAN METODE= Asal kata: methodos akar kata: metha = dilalui dan hodos = jalan Metode penelitian

Lebih terperinci

MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROF. SUWARTO

MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROF. SUWARTO MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROF. SUWARTO PENELITIAN EKSPERIMENTAL Penelitian eksperimental merupakan penelitian mengenai sebab-akibat atau stimulus respon mengukur, atau menguji suatu reaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode atau cara-cara yang akan digunakannya. Menurut Sugiyono (2016: 2), metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Dengan penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Yatim Riyanto (1996, 28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sesuai dengan jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Metode tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap desain penelitian harus memiliki metode atau prosedur tertentu yang

Lebih terperinci

Rancangan kuasi eksperimen:

Rancangan kuasi eksperimen: Workshop Nasional Eksperimen Peneliti Ilmu Sosial Indonesia Jogjakarta 19-20 Januari 2017 www.ssbrn.com Rancangan kuasi eksperimen: Disarikan Shadish, Cook, & Campbell (2002), Bab 4 dan Bab 5 rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah sepakbola PSBUM FPOK UPI jalan PHH. Mustopa Nomor 00 Bandung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci