ANALISA PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER DI SINAR COMPUTER BANJARBARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER DI SINAR COMPUTER BANJARBARU"

Transkripsi

1 ANALISA PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER DI Noordiyati STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAK Dalam setiap usaha pengelolaan modal kerja sangatlah penting. Tidak jarang perusahaan mengalami kerugian karena kurang efektifnya pengelolaan modal kerja. Pengelolaan modal kerja di Sinar Computer Banjarbaru hanya meliputi dua hal yakni perputaran kas dan perputaran piutang. Dalam praktek mengelolanya, pihak pemilik melakukannya dengan tidak terencana dan tidak melakukan evaluasi. Dimana pemilik tidak melakukan penjualan secara kredit dan tidak diiringi dengan upaya evaluasi yaitu dengan menghitung tingkat perputaran piutang dan persediaan agar dapat diketahui kondisi pengelolaan modal kerja perusahaan. Jadi hal yang harus dilakukan oleh Sinar Computer Banjarbaru adalah dengan mengevaluasi hasil pengelolaan modal kerja yang telah dilakukan, yakni dengan cara menghitung perputaran kas dan perputaran persediaan. Setelah diketahui maka akan dapat melihat hasilnya, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Jika mengalami penurunan maka langkah selanjutnya yaitu meningkatkan efisiensi pengelolaan modal kerja di perusahaannya. Kata Kunci : Modal Kerja, Profitabilitas ABSTRACT In any business working capital management is essential. Not infrequently enterprises suffered losses because of the lack of effective management of working capital. Management of working capital in Computer Rays Banjarbaru only covers two things namely cash turnover and receivables turnover.in practice manage it, the owner did not planned and not an evaluation. Where the owner does not do credit sales and not accompanied by an evaluation effort is to calculate accounts receivable turnover and inventory levels in order to know the condition of the working capital management of the company. So things must be done by Sinar Computer Banjarbaru is to evaluate the results of management of working capital that has been done, by way of calculating cash turnover and inventory turnover. Having in mind it will be able to see the result, whether an increase or decrease. If declined then the next step is improving the efficiency of working capital management in the company. Keywords : Working Capital, Profitability 144

2 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Modal kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pembelanjaan perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar kewajibankewajiban yang sudah jatuh tempo dan bahkan mungkin dilikuidir (Syamsuddin, 004 :01). Aktiva lancar haruslah cukup besar untuk dapat menutup hutang sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya tingkat keamanan yang memuaskan. Pos-pos utama dalam aktiva lancar adalah kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan. Masing-masing pos tersebut haruslah dikelola secara baik dan efisien untuk dapat mempertahankan likuiditas perusahaan dan pada saat yang sama jumlah dari masing-masing pos tersebut tidak terlalu besar. Pos-pos utama dalam hutang lancar meliputi hutang usaha, hutang surat-surat berharga, dan biaya-biaya yang masih harus dibayar. Masing-masing pos hutang lancar tersebut harus dikelola dengan baik untuk menjamin bahwa sumber-sumber modal jangka pendek tersebut diperoleh dan dipergunakan dengan cara sebaik mungkin. Kebutuhan modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Seorang manajer keuangan dituntut untuk memperhatikan sumber dana dalam memenuhi modal kerja sehingga manajer dihadapkan berbagai pilihan sumber dana baik sumber dana 145 berjangka pendek maupun berjangka panjang. Sumber dana tersebut digunakan sebagai sumber pembelanjaan serta pengelolaan perusahaan dalam setiap aktivitas perusahaan agar dapatlebih efisien dan siap menghadapi persaingan perusahaan pada masa yang akan datang. Pada dasarnya investasi modal kerja biasanya akan berputar kurang dari satu periode normal operasi perusahaan. Aliran kas di dalam kegiatan ini sering tidak sinkron, dimana pengeluaran kas dilakukan jauh-jauh sebelum penerimaan kas, disamping itu juga penjualan dan biaya yang harus dikeluarkan sering tidak pasti. Oleh karena itu perusahaan perlu menjaga modal kerja yang cukup. Semakin lama periode antara saat pengeluaran kas sampai dengan penerimaan kembali, maka kebutuhan modal kerja akan semakin besar. Analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja penting bagi manajer keuangan, sebab analisis tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Sebab dengan adanya analisa terhadap laporan tersebut maka dapat diketahui bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan menggunakan dana yang dimilikinya (Riyanto, 001 : 345). Dengan adanya perputaran modal kerja yang cepat dalam suatu periode maka hal ini akan membawa pengaruh positif terhadap profitabilitas suatu perusahaan. Dari hasil observasi sementara pada Toko Sinar Computer Banjarbaru terlihat adanya pengelolaan modal yang kurang sesuai dengan pengelolaan yang seharusnya. Pada Toko Sinar Computer Banjarbaru pemiliknya dalam mengelola modal kerja tidak

3 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 menggunakan perencanaan yang baik serta tidak ada evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan. Pemilik hanya mementingkan usahanya memperoleh untung tanpa memikirkan efesiensi modal kerja yang digunakan dalam memperoleh keuntungan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengelolaan modal kerja yang selama ini dilakukan di Sinar Computer Banjarbaru?. Bagaimana pengelolaan modal kerja yang seharusnya dilaksanakan di Sinar Computer Banjarbaru? 3. Bagaimana pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas di Sinar Computer Banjarbaru? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengelolaan modal kerja yang selama ini dilakukan di Sinar Computer Banjarbaru.. Untuk mengetahui pengelolaan modal kerja yang seharusnya dilaksanakan di Sinar Computer Banjarbaru. 3. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas di Sinar Computer Banjarbaru. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan seharihari (Sawir, 005:19). Menurut Weston dan Brigham (dalam Sawir, 005:139) modal kerja adalah investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas, (surat-surat berharga), piutang dagang, dan persediaan. 146 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan yaitu bahwa modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar atau disebut juga modal kerja netto (Net Working Capital) Sumber Modal Kerja Menurut Munawir (000:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu : 1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan dan. Jumlah modal kerja yang variabel jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari : 1. Hasil operasi perusahaan Adalah jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek) Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja. 3. aktiva tidak lancar Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah

4 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. 4. saham atau obligasi perusahaan dapat juga mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, di samping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau dalam bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya (Munawir, 000 : 10). Manajemen modal kerja Manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka kemungkinan perusahaan akan berada dalam keadaaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo). Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar sehingga menggambarkan tingkat keamanan (margin of safety) yang memuaskan. Menurut Weston dan Copeland (1999) manajemen modal kerja adalah semua aspek pengelolaan aktiva lancar dan hutang lancar. Sedangkan Esra dan Apriweni (00) mendefinisikan bahwa manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan yang terdapat dalam perusahaan agar mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan. 147 Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah sebagai berikut (Sawir, 005): 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marginal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva lancar tersebut.. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan Untuk membiayai aktiva lancar. 3. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber utang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo. Adapun pengelolaan modal kerja meliputi beberapa elemen yaitu : 1. Pengelolaan Kas Menurut Martono dan Sarjito (005:116) kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Dengan menghitung tingkat perputaran kas, akan dapat diketahui sampai seberapa jauh tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam upaya mendayagunakan persediaan kas yang ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan kas (cash turnover) adalah berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode tertentu melalui penjualan. Tingkat perputaran kas dapat dirumuskan sebagai berikut :

5 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 Perputaran Kas = =..kali Rata-Rata Kas Periode perputaran Kas = 360 = hari Perputaran Kas. Pengelolaan Piutang Menurut Martono dan Harjito (005:95) besar investasi kepada piutang yang muncul diperusahaan ditentukan oleh dua faktor. Pertama, adalah besarnya persentase penjualan kredit terhadap penjualan total. Kedua, adalah kebijakan penjualan kredit dan jangka waktu pengumpulan piutang (jangka waktu penagihan piutang). Apabila tingkat perputaran piutang semakin besar maka dana yang diinvestasi dalam piutang akan semakin kecil, tingkat perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut : Perputaran Piutang = = kali Rata-Rata Piutang Dengan perhitungan rata-rata piutang sebagai berikut : Rata-Rata Piutang = Piutang Awal Tahun Piutang Akhir Tahun Sedangkan periode pengumpulan piutang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Pengumpulan piutang= 360 =..hari Perputaran piutang Tingkat perputaran piutang ini mempunyai efek terhadap besar kecilnya modal yang tertanam dalam piutang. 3. Pengelolaan Persediaan Pengendalian persediaan yang efektif diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas barang yang sesuai dan untuk mengatur investasi dalam 148 persediaan. Lebih cepat persediaan berputar, maka akan lebih sedikit resiko kerugian jika persediaan itu turun nilainya, Disamping itu biaya yang berhubungan dengan perputaran persediaan juga semakin berkurang. Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi tingkat perputarannya maka jumlah dana yang tertanam dalam persediaan akan semakin besar. Tingkat perputaran persediaan dalam satu periode tertentu dapat dirumuskan sebagai berikut : Perputaran persediaan = Harga Pokok = kali Rata-Rata Persediaan Periode penerimaan piutang = 360 =...hari Perputaran persediaan Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu Gross Profit Margin, Nett Profit Margin, Operating Margin, yang dikaitkan dengan perputaran kas, dan perputaran persediaan. 1. Gross Profit Margin. Rasio yang membandingkan antara laba kotor (gross profit) dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan rumus: GPM = Harga Pokok x 100%

6 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013.Operating Margin yang mengukur seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Profit margin dinyatakan dengan rumus : Operating Margin = Laba Usaha 3. Net Profit Margin yaitu rasio yang membandingkan laba bersih perusahaan dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan rumus : NPM = Laba bersih Setelah Pajak x 100% Teknik Analisa Data Analisa data yang digunakan untuk menyusun tugas akhir ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu analisis yang berupa uraian yang berdasarkan hasil observasi dan informasi yang di peroleh dari pihak perusahaan serta membandingkan dengan konsepkonsep (teori) yang ada. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada Sinar Computer Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 36,5 Banjarbaru Kalimantan Selatan, perusahaan ini bergerak dibidang Dagang dan Jasa. Hasil Penelitian Adapun hasil yang peneliti peroleh dari sumber yaitu Sinar Computer Banjarbaru berupa neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas, sebagaimana tabel dibawah ini : 149 Tabel 1 NERACA PER 31 DESEMBER 011 Aktiva Pasiva Aktiva Lancar Hutang Kas Piutang - Perlengkapan Modal Aktiva Tetap Peralatan Inv. Toko Akum. Penyusut. Inv. Toko ( ) Jumlah Sumber : Sinar Computer Banjarbaru Tabel LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 011 Nama Kegiatan Jumlah Pendapatan HPP Persediaan awal Pembelian Tersedia untuk dijual Persediaan akhir HPP Laba Kotor Biaya Operasional Biaya Komisi Biaya Transport Biaya Listrik, telpon, air Biaya Gaji Pegawai Biaya Sewa Biaya lain-lain Biaya Penyusut. Inv. Toko Laba Operasi Laba sebelum pajak Biaya pajak Laba/Rugi Bersih Sumber : Sinar Computer Banjarbaru ( ) Tabel 3 LAPORAN ARUS KAS PER 31 DESEMBER 011 Nama Kegiatan Arus Kas dari kegiatan operasi: Kas yang diterima dari pelanggan Kas untuk membeli persediaan Kas untuk membayar biaya operasi Kas untuk membayar pajak Aliran kas bersih dari kegiatanoperasi Aliran kas bersih dari kegiatan investasi Kas untuk membeli peralatan ( ) ( ) ( ) Jumlah ( ) Aliran kas bersih dari kegiatan keuangan Kas untuk membayar hutang Kenaikan/ penurunan kas Saldo kas awal tahun Saldo kas akhir tahun Sumber : Sinar Computer Banjarbaru ( )

7 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 Tabel 4 NERACA PER 31 DESEMBER 01 Aktiva Pasiva Aktiva Lancar Hutang Kas Piutang - - Perlengkapan Modal Aktiva Tetap - Peralatan Inv. Toko Akum. Penyusut. Inv. Toko ( ) Jumlah Sumber : Sinar Computer Banjarbaru Tabel 5 LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER 01 Nama Kegiatan Jumlah Pendapatan HPP Persediaan awal Pembelian Tersedia untuk dijual Persediaan akhir HPP ( ) Laba Kotor Biaya Operasional Biaya Komisi Biaya Transport Biaya Listrik, telpon, air Biaya Gaji Pegawai Biaya Sewa Biaya lain-lain Penyusut. Inv. Toko ( ) Laba Operasi Laba sebelum pajak Biaya pajak ( ) Laba/Rugi Bersih Sumber : Sinar Computer Banjarbaru Nama Kegiatan Arus Kas dari kegiatan operasi: Kas yang diterima dari pelanggan Kas untuk membeli persediaan Kas untuk membayar biaya operasi Kas untuk membayar pajak Aliran kas bersih dari kegiatanoperasi Aliran kas bersih dari kegiatan investasi Kas untuk membeli peralatan Aliran kas bersih dari kegiatan keuangan Kas untuk membayar hutang Kenaikan/ penurunan kas Saldo kas awal tahun Saldo kas akhir tahun Tabel 6 LAPORAN ARUS KAS PER 31 DESEMBER ( ) ( ) Sumber : Sinar Computer Banjarbaru Jumlah ( ) Pengelolaan Modal Kerja yang Seharusnya dilakukan Oleh Sinar Computer Banjarbaru. Adapun yang harus dilakukan oleh Sinar Computer Banjarbaru dalam hal pengelolaan modal kerja adalah dengan menghitung perputaran kas dan persediaan yang selama ini agar dapat diketahui keadaannya. 1. Perputaran Kas Dalam setiap perusahaan kas merupakan hal yang paling penting, karena dengan kecukupan kas maka kewajiban-kewajiban perusahaan dapat dipenuhi dan perusahaan pun dapat berjalan. Adapun data yang diperoleh dari Sinar Computer Banjarbaru yang diambil dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas adalah sebagai berikut: tahun 011 yaitu sebanyak Untuk menghitung rata-rata kas dapat dihitung dengan cara : Rata-rata kas = Kas awal tahun + kas akhir tahun Rata-rata kas tahun 011 = = Rata-rata kas tahun 01 = = Jadi, rata-rata kas sebanyak pada tahun 011dan ratarata kas pada tahun 01 sebanyak Untuk mengetahui perputaran kas yaitu dengan cara: Perputaran Kas = Rata-Rata Kas Perputaran kas tahun 011 = = 15 Kali Perputaran kas tahun 01 = = 1,5 Kali

8 Perputaran Kas (Dalam satuan kali) KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 Dari hasil perhitungan perputaran kas yang ada di Sinar Computer Banajarbaru maka diketahui bahwa perputaran kas pada tahun 011 yaitu sebanyak 15 kali. Sedangkan pada tahun 01 sebanyak 1,5 kali. Dari hasil tersebut nampak adanya kenaikan perputaran kas dari tahun 011 ke tahun 01. Hal ini karena adanya kenaikan penjualan dan rata-rata kas yang mengalami penurunan, sehingga perputaran kas menjadi lebih cepat. Dengan cepatnya perputaran kas maka akan semakin baik bagi perusahaan karena akan membuat kondisi keuangan perusahaan stabil sebab perusahaan mempunyai dana yang cukup dengan adanya perputaran kas yang baik. Sebaliknya jika perusahaan perputaran kasnya lambat maka tentu akan mempengaruhi keuangan perusahaan, sebab jika kasnya kurang dan tidak mencukupi untuk biaya kebutuhan, maka akan berdampak perusahaan akan mencari dana dari sumber lain misalnya pinjaman atau utang. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai perputaran kas dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini yaitu: Tabel 7 PERPUTARAN KAS Tahun 011 dan 01 Tahun Rata-rata Kas Perputaran Kas (dalam satuan kali) ,5 Sumber: Data Primer Gambar 1.Perputaran Kas Adapun untuk mengetahui periode perputaran kas dapat dihitung dengan rumus: Periode Perputaran Kas = 360 Perputaran Kas Periode Perputaran Kas tahun 011 = = 4 hari Periode Perputaran Kas tahun 01 = 360 1,5 = 16,74 Hari = 17 Hari 151 Jadi diketahui bahwa periode perputaran kas adalah selama 4 hari pada tahun 011 dan 17 hari pada tahun 01.Dari segi periodenya pun juga menjadi lebih singkat dari 4 hari menjadi 17 hari. Semakin sedikit harinya berarti semakin baik karena kas lebih cepat berputar dan hal ini berpengaruh pada modal kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dan keuntungan pun akan lebih banyak didapatkan sebab adanya kenaikan tingkat penjualan setiap bulannya. Untuk lebih jelasnya mengenai periode perputaran kas dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini yaitu : Tabel 8 PERIODE PERPUTARAN KAS Tahun 011 dan 01 Tahun Jumlah Perputaran Kas Periode perputaran kas Hari (dalam satuan kali) (dalam satuan hari) ,5 17 Sumber: Data Primer

9 Perputaran Persediaan (Dalam satuan kali) KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 Perputaran Persediaan Suatu proses persediaan dan pembelian yang efisien akan menyebabkan suatu perputaran persediaan yang lebih cepat. Dengan perputaran persediaan yang cepat maka akan mengurangi resiko kerugian yang disebabkan kerusakan karena terlalu lama dalam penyimpanan serta mengurangi beban pemeliharaan. Dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas Sinar Computer Banjarbaru diketahui Harga pokok penjualan 011 sebanyak dan tahun 01 sebanyak Perputaran persediaan Toko Sinar Computer Banjarbaru dapat dihitung dengan cara yaitu: Perputaran Persediaan = Harga Pokok =.kali Rata-Rata Persediaan Sebelum mengetahui hasilnya, terlebih dahulu dihitung rata-rata persediaannya dengan cara, yaitu: Rata-rata persediaan= persediaan awal tahun + persediaan akhir tahun Rata-rata persediaan 011 = Rata-rata persediaan 011 = Rata-rata persediaan 01 = Rata-rata persediaan 01 = peningkatan penjualan sehingga di setiap akhir bulannya barang persediaan yang tersisa tidak banyak lagi. Sedangkan harga pokok penjualan mengalami peningkatan karena adanya peningkatan penjualan barang. Semakin cepat perputaran persediaan barang suatu perusahaan maka akan semakin baik bagi perusahaan. Modal kerja pun menjadi lebih efektif dan keuntungan pun akan lebih banyak, serta kerugian dapat diminimalisir. Sebab jika persediaan perputarannya lambat maka berisiko kerugian, yaitu resiko turunnya harga pasaran penjualan dan juga resiko lamanya barang tersimpan yang bisa mengalami kerusakan hingga menambah beban perusahaan dalam biaya perawatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini yaitu : Tahun Tabel 9 PERPUTARAN PERSEDIAAN Tahun 011 dan 01 HPP Rata-rata persediaan Perputaran persediaan ( dalam satuan kali) , ,39 Perputaran Pesediaan 011 = = 13,64 kali Perputaran Persediaan 01 = = 19,39 kali Jadi, diketahui perputaran persediaan yang ada di Sinar Computer Banjarbaru adalah sebanyak 13,64 kali pada tahun 011 dan 19,39 pada tahun 01. Dari data tersebut menunjukkan adanya kenaikan perputaran persediaan dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan harga pokok penjualan (HPP) dan rata-rata persediaan yang mengalami penurunan. Rata-rata persediaan turun disebabkan barang persediaan mengalami Gambar. Perputaran Persediaan Sumber: Data Primer Selanjutnya mengenai periode perputaran persediaan periode perputaran persediaan Toko Sinar Computer Banjarbaru dapat dihitung dengan cara, yaitu :

10 Periode Perputaran Persediaan (Dalam satuan hari) KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 Periode Perputaran Persediaan = 360 Perputaran Persediaan Periode Perputaran Persediaan tahun 011 = ,64 = 6,39 Hari = 6 Hari Periode Perputaran Persediaan tahun 01 = = 18,56 Hari = 19 Hari Adapun dari segi periode perputaran persediaan di Sinar Computer Banjarbaru yaitu selama 6 hari pada tahun 011 dan selama 19 hari pada tahun 01. Hal ini berarti ada penurunan dari segi jumlah harinya. Semakin sedikit hari yang digunakan maka semakin efektif pengelolaan persediaannya dan modal kerja yang dibutuhkan pun akan lebih sedikit karena tidak terlalu banyak penumpukan barang serta dari segi keuntungan juga lebih baik. Untuk lebih jelasnya mengenai periode perputaran persediaan Sinar Computer Banjarbaru maka dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini yaitu Tabel 10 PERIODE PERPUTARAN PERSEDIAAN Tahun 011 dan 01 Tahun Jumlah Hari Perputaran persediaan (dalam satuan kali) Periode persediaan (dalam satuan hari) , , Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dan operasional perusahaan. a. Gross Profit Margin (GPM) GPM yaitu membandingkan antara laba kotor (Gross Profit) dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan rumus : GPM = Harga Pokok x 100% GPM 011 = x 100% = x 100% = 4,1 % GPM 01 = x 100% = x 100% = 8,80% Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa adanya kenaikan Gross Profit Margin (GPM) pada Sinar Computer Banjarbaru, yakni 4,01% pada tahun 011 dan 8,80% pada tahun 01. Kenaikan GPM ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penjualan disertai meningkatnya laba kotor dari penjualan. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil Gross Profit Margin maka dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini yaitu: Tabel 11 HASIL PERHITUNGAN GPM Tahun Laba Kotor GPM ,1% ,80% Sumber: Data Primer Gambar : 3 Periode Perputaran Persediaan

11 NPM (Dalam persen) GPM (Dalam persen) KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni Tabel 1 HASIL PERHITUNGAN NPM Tahun Laba bersih setelah pajak NPM ,44% ,77% Sumber: Data Primer Gambar : 4. Hasil Perhitungan GPM a. Nett Profit Margin (NPM) NPM yaitu rasio yang membandingkan laba bersih perusahaan dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan rumus : NPM = Laba bersih setelah pajak x 100% Adapun NPM yang diperoleh Sinar Computer Banjarbaru yaitu : NPM 011 = x100% = 7,44 % NPM 01 = x 100% = 9,77 % Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Nett Profit Margin Sinar Computer Banjarbaru mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Yakni 7,44% pada tahun 011 dan 9,37 % pada tahun 01. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan laba bersih yang diperoleh dari penjualan yang juga terus mengalami peningkatan.untuk lebih jelasnya mengenai hasil Nett Profit Margin maka dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini yaitu : Gambar 5. Hasil Perhitungan NPM b. Operating Margin (OM) Operating Margin (OM) yang mengukur seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dan setiap rupiah penjualan. Operating Margin= Laba Usaha Adapun OM yang diperoleh Sinar Computer Banjarbaru yaitu : OM 011 = = 0,074 OM 01 = = 0,097 Jadi dalam 1 rupiah penjualan Sinar Computer Banjarbaru menghasilkan keuntungan sebesar 0,087 pada tahun 011 dan pada tahun

12 OM (Dalam rupiah) KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni Hal ini menunjukkan ada kenaikan keuntungan. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil Operating Margin maka dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini yaitu : Tabel 13 HASIL PERHITUNGAN OM Tahun Tahun Laba Operating Margin , Tahun Gambar : 6. Hasil Perhitungan OM Pengaruh Pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas di Sinar Compuer Banjarbaru Dilihat dari hasil perhitungan profitabilitas Sinar Computer Banjarbaru mengalami peningkatan baik dari Gross Profit Margin (GPM).Nett Profit Margin (NPM) dan Operating Margin (OM).Jika dihubungkan dengan pengelolaan modal kerja yakni perputaran kas dan persediaaan maka dapat di ketahui bahwa kenaikan perputaran kas dan perputaran persediaan ternyata diiringi dengan kenaikan profitabilitas yang diperoleh oleh Sinar Computer Banjarbaru. Hal ini menunjukkan pengaruh positif dari pengelolaan modal kerja yang baik terhadap profitabilitas. 155 Implikasi Hasil Penelitian Dalam setiap usaha pengelolaan modal kerja sangatlah penting. Tidak jarang perusahaan mengalami kerugian karena kurang efektifnya pengelolaan modal kerja. Pengelolaan kerja terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Dengan efektifnya ketiga hal tersebut maka akan membuat perusahaan lancar dalam kegiatannya. Pengelolaan modal kerja di Sinar Computer Banjarbaru hanya meliputi dua hal yakni perputaran kas dan perputaran piutang. Hal ini disebabkan perusahaan tidak melakukan penjualan secara kredit. Dari tahun terjadi peningkatan yang cukup baik dalam hal perputaran kas dan persediaan yang diiringi dengan peningkatan profitabilitas yang diperoleh. Namun dalam praktek mengelolanya pihak pemilik tidak melakukannya dengan tidak terencana dan evaluasi. Dimana pemilik tidak menggunakan prosedur tentang tata cara pengelolaan modal kerja yang baik menurut ilmu akuntansi. Pemilik hanya melakukan pembelian persediaan sesuai dengan kebutuhan dan jika barang sudah menipis maka baru persediaan ditambah, hal itu memang baik, namun langkah itu tidak diiringi dengan upaya evaluasi yaitu dengan menghitung tingkat perputaran persediaannya agar dapat diketahui kondisi pengelolaan modal kerja perusahaan, apakah sudah baik atau masih kurang. Jadi hal yang bisa dilakukan oleh Sinar Computer Banjarbaru adalah dengan mengevaluasi hasil pengelolaan modal kerja yang telah dilakukan, yakni dengan cara menghitung perputaran kas dan perputaran persediaan. Setelah diketahui maka akan dapat melihat hasilnya, apakah mengalami kenaikan atau

13 KINDAI Volume 9 Nomor, April Juni 013 penurunan. Jika mengalami penurunan maka langkah selanjutnya yaitu meningkatkan efesiensi pengelolaan modal kerja di perusahaannya. Kesimpulan 1. Pengelolaan modal kerja yang ada di Sinar Computer Banjarbaru masih tidak terencana dan teratur sebagaimana pengelolaan modal kerja yang seharusnya hanya meliputi dua hal saja yakni perputaran kas dan perputaran persediaan. sedangkan perputaran piutang tidak ada. Pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas di Sinar Computer Banjarbaru cukup baik dimana peningkatan perputaran kas dan perputaran persediaan juga diiringi dengan peningkatan profitabilitas yang diperoleh. Saran 1. Sinar Computer Banjarbaru harus melakukan perhitungan perputaran kas dan perputaran persediaan pada setiap akhir periode atau akhir tahun untuk mengetahui tingkat perputaran modal yang telah dilakukan sehingga pihak perusahaan dapat mengevaluasi hasilnya. 3. Untuk menambah probfitabilitas perusahaan, sebaiknya Sinar Computer Banjarbaru melakukan penjualan secara kredit, dalam hal pengelolaan piutangnya agar tidak terjadi piutang yang terlambat dibayar yang akhirnya berpengaruh pada modal kerja perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 000. Analisis Kinerja Keuangan dan Perancanaan 156 Keuangan Perusahaan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fred Weston and Thomas E. Copeland.1999.Manajemen Keuangan.Edisi Kedelapan. Penerbit Binarupsa Aksara, Jakarta Barat. Esra dan Apriweni, 00. Manajemen Modal Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan. STIE ibii Martono S. Harjito Manajemen Keuangan. Edisi. Penerbit Ekonosia, Yogyakarta.. Martono dan Agus Harjito Manajemen Keuangan. Cetakan ketiga. Jakarta : Graha Pustaka. Munawir. S Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta Munawir. S. 00. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Riduan S. Sundjaja dan Inge Barlian Manajemen Keuangan, Penerbit Literarata Lintas Media Riyanto, Bambang Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus Manajemen Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus Manajemen Keuangan ; Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sutrisno Dasar-Dasar Ilmu Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Gajah Mada. Syamsuddin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketujuh, Cetakan Kesepuluh. Semarang : Gudang Buku. Sofyan Syafri Harahap, 001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA

ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY ACC DI SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1) : 104-114 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS EFEKTIVITAS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRINCESS DIARY

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya

II. LANDASAN TEORI. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya II. LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari penertian modal kerja menurut beberapa ahli, antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu masalah modal merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang terdaftar di BEI) Boby Widjaja Darminto Zahroh Z.A. Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan dengan pembuatan keputusan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer

Lebih terperinci

ANALISA RASIO LIQUIDITAS TERHADAP PENILAIAN EFISIENSI MODAL KERJA PADA PT

ANALISA RASIO LIQUIDITAS TERHADAP PENILAIAN EFISIENSI MODAL KERJA PADA PT ANALISA RASIO LIQUIDITAS TERHADAP PENILAIAN EFISIENSI MODAL KERJA PADA PT (Persero) KAWASAN BERIKAT NUSANTARA UNIT USAHA PELAYANAN LOGISTIK CAKUNG, JAKARTA UTARA SABIL Program Studi Sistem Informasi Akuntansi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Meliana email: melianazheng96@gmail.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk) EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk) Budi Purnomo Moch. Dzulkirom AR Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Tujuan utama suatu usaha adalah untuk memaksimalkan nilai usaha dan menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Modal Kerja Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva lancar seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Berdasarkan pengertian pokok modal kerja (Working

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRIANI SARAGIH Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : f_saragih31@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

PENGARUH SIKLUS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA (Studi Kasus PT Semen Gresik Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk)

PENGARUH SIKLUS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA (Studi Kasus PT Semen Gresik Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk) JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 1 No. 1, April 21 : 2-27 PENGARUH SIKLUS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA (Studi Kasus PT Semen Gresik Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk) Oleh * Nusa Muktiadji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakter, Capacity serta Capital yang dimiliki oleh pelanggan PT. Nusantara Surya Sakti Kupang cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang berarti ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana, kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Peranan, dan Jenis Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar seperti definisi menurut Harahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Lukviarman,

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Lukviarman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Lukviarman, 2006:33). Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 22 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2012:5) laporan keuangan adalah laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Perputaran Modal Kerja Definisi Modal Kerja menurut Keown et al (2010) adalah : Investasi total perusahaan pada aktiva lancar

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Rieske Anwar, Mursidah Nurfadillah STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT The purpose of research

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

Bab 4 Manajemen Modal Kerja

Bab 4 Manajemen Modal Kerja Dasar Manajemen Keuangan 62 Bab 4 Manajemen Modal Kerja Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep modal kerja, perputaran modal kerja, dan penentuan jumlah modal kerja. S etiap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telaah Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen itu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori Dalam undang-undang perkoperasian No. 25 tahun 1992 pada Bab I ayat 1 UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal kerja Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, modal kerja sangat berpengaruh dalam perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu perusahaan, para investor biasanya melakukan analisis profitabilitas. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover 18 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Yuliafitri, Koesmawan, dan Amilin (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Operating Assets Turnover Terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja Bagian 1. Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto

Manajemen Modal Kerja Bagian 1. Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto Manajemen Modal Kerja Bagian 1 Sumber : Syafarudin Alwi Bambang Riyanto MODAL KERJA Hal yang penting yang perlu dijawab dalam menetapkan kebijakan Modal Kerja (hubungannya dengan profitabilitas) : Berapa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG Oleh

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016 ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI PERIODE 2011-2015 Arna Suryani 1 Abstract The purpose of this study is as follows. Knowing enough working capital at PDAM Tirta Mayang Jambi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN APLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN APLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ISSN 0000-0000 ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN APLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN Bambang Suryono *) ABSTRAK Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teori dan Literatur Bab ini akan menguraikan dan membahas kajian pustaka yang relevan terhadap topik penelitian. Kajian pustaka tersebut

Lebih terperinci

MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFEKTIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAN MENGENDALIKAN LIKUIDITAS

MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFEKTIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAN MENGENDALIKAN LIKUIDITAS MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFEKTIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAN MENGENDALIKAN LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang terdaftar di BEI periode 2011-2013) Andriani Cita Rastanti

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK Melany Sumari Titin Ruliana Rina Masyithoh Haryadi Falkutas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa 6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian modal kerja Burton A, Kolb (Sawir, 2005:129) menyatakan modal kerja adalah investasi perusahan dalam aktiva jangka pendek atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konseptual Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya disusun untuk memberitahukan informasi mengenai keadaan suatu perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KERSA GUNUNG WASADA SAMARINDA. Endah Septiana Michael Hadjaat

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KERSA GUNUNG WASADA SAMARINDA. Endah Septiana Michael Hadjaat 1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KERSA GUNUNG WASADA SAMARINDA Endah Septiana (ameiqueen@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Michael Hadjaat Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG ABSTRAKSI Nita albinus_tini@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Modal Kerja 2.1.1 Pengertian manajemen Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata manajemen berarti penggunaan sumber daya efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengelolaan Dan Modal Kerja 2.1.1. Pengertian pengelolaan Dalam suatu perusahaan, pengelolaan mempunyai arti penting karena perkembangan perusahaan tergantung dari

Lebih terperinci

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta ) Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 4, No. 1, July 2016, 47-51 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2016 Accepted June, 2016 Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT.

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci