BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Ari Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Berikut ini penulis sajikan hasil perhitungan dari 7 rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja Bank Konvensional dan Bank Syariah yang dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu : a. Solvability (CAR), b. Earning Asset Quality (NPL), c. Efficiency (BOPO), d. Rentability (ROA & ROE), e. Liquidy (LDR & Current Ratio) 1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Tabel 4.1 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan data di olah 63
2 64 2. PT Bank BNI Syariah Tabel 4.2 Perhitungan Dari Rasio Keuangan Yang Berhubungan Dengan Kinerja PT Bank BNI SYARIAH Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank BNI SYARIAH, dan data di olah Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank BNI Syariah lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio CAR pada Bank BNI Konvensional. Namun nilai CAR pada Bank BNI Konvensional masih dianggap baik, karena masih diatas standar minimum yang ditentukan oleh bank sentra yaitu 8%. Nilai rasio NPL (Earing Aset Quality) Bank BNI Syariah rata-rata terhitung lebih besar dibandingkan dengan Bank BNI Konvensional. Namun nilai rasio NPL keduanya masih dinilai baik karena masih diatas standart minimum bank sentra yaitu kurang dari 5%. Nilai ROA (Rentability Ratio) Bank BNI Syariah walaupun diawal berdirinya masih minus yaitu -12,02%, namun seterusnya terjadi peningkatan ke arah yang baik, walaupun tidak sebaik nilai rasio ROA pada Bank BNI Konvensional. Karena memang standart bank sentra untuk nilai ROA sendiri adalah lebih dari 1.5%. Nilai Rasio BOPO (Efficiency Ratio) Bank BNI Syariah lebih baik dibandingka dengan Bank BNI Konvensional, malah dibeberapa triwulan ditahun 2010 besarnya nilai rasio BOPO sangat signifikan. Kalau dirata-rata nilai rasio BOPO Bank BNI Syariah
3 65 masih dianggap baik yaitu ± 92%. Beda halnya dengan nilai rasio BOPO pada Bank BNI Konvensional, rata-rata nilai rasio BOPO hanya kisaran 70-78% masih dibawah standart Bank Sentra. Nilai rasio LDR (Liquidity Ratio), seperti halnya nilai BOPO Bank BNI Syariah lebih unggul dalam rasio ini. Selain masih diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu 85-90% bank BNI Syariah masih lebih unggul dibanding Bank BNI Konvensional. Nilai rasio ROE (Rentability Ratio) Bank BNI Konvensional sangat jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROE Bank Konvensional. Kalau dirata-rata nilai rasio ROE Bank BNI Syariah sangat jauh dari standart rata-rata Bank Sentra yaitu harus lebih besar dari 12%. Nilai Current Ratio (Liquidity Ratio) Bank BNI Syariah masih diatas Bank BNI Konvensional. 3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Tabel 4.3 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan data di olah
4 66 4. PT Bank BRI Syariah Tabel 4.4 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank BRI SYARIAH Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank BRI SYARIAH dan data di olah Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank BRI Syariah lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio CAR pada Bank BRI Konvensional. Namun nilai CAR pada Bank BRI Konvensional masih dianggap baik, karena masih diatas standar minimum yang ditentukan oleh bank sentra yaitu 8%. Nilai rasio NPL (Earing Aset Quality) Bank BRI Syariah rata-rata terhitung lebih besar dibandingkan dengan Bank BRI Konvensional. Namun nilai rasio NPL keduanya masih dinilai baik karena masih diatas standart minimum bank sentra yaitu kurang dari 5%. Nilai ROA (Rentability Ratio) Bank BRI Syariah masih dibawah Bank BRI Konvensional Karena memang standart bank sentra untuk nilai ROA sendiri adalah lebih dari 1.5%. Nilai Rasio BOPO (Efficiency Ratio) Bank BRI Syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank BRI Konvensional, malah dibeberapa triwulan ditahun 2010 besarnya nilai rasio BOPO sangat signifikan. Kalau dirata-rata nilai rasio BOPO Bank BRI Syariah masih dianggap baik yaitu ± 92%. Beda halnya
5 67 dengan nilai rasio BOPO pada Bank BRI Konvensional, rata-rata nilai rasio BOPO hanya kisaran 72-77% masih dibawah standart Bank Sentra. Nilai rasio LDR (Liquidity Ratio), seperti halnya nilai BOPO Bank BRI Syariah lebih unggul dalam rasio ini. Selain masih diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu 85-90% bank BRI Syariah masih lebih unggul dibanding Bank BRI Konvensional. Nilai rasio ROE (Rentability Ratio) Bank BRI Konvensional sangat jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROE Bank Konvensional. Kalau dirata-rata nilai rasio ROE Bank BRI Syariah sangat jauh dari standart rata-rata Bank Sentra yaitu harus lebih besar dari 12%. Nilai Current Ratio (Liquidity Ratio) Bank BRI Konvensional diatas Bank BRI Syariah. 5. PT Bank Mega Tbk, Tabel 4.5 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Mega Tbk, Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mega Tbk, dan data di olah
6 68 6. PT Bank Mega Syariah Indonesia Tabel 4.6 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Mega Syariah Indonesia Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mega Syariah Indonesia, dan data di olah Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank Mega Konvensional dan Bank Mega Syariah masih dianggap baik karena masih diatas standar minimum yang ditentukan oleh bank sentra yaitu 8%. Namun nilai rasio CAR Bank Mega Konvensional masih diatas rasio CAR Bank Mega Syariah. Nilai rasio NPL (Earing Aset Quality) Bank Mega Syariah rata-rata terhitung lebih besar dibandingkan dengan Bank Mega Konvensional. Namun nilai rasio NPL keduanya masih dinilai baik karena masih diatas standart minimum bank sentra yaitu kurang dari 5%. Nilai ROA (Rentability Ratio) Bank Mega Syariah tidak jauh berbeda dengan Bank Mega Konvensional Karena memang standart bank sentra untuk nilai ROA sendiri adalah lebih dari 1.5%. Nilai Rasio BOPO (Efficiency Ratio) Bank Mega Syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank Mega Konvensional, Kalau dirata-rata nilai rasio BOPO Bank Mega Syariah masih dianggap baik yaitu ± 92%. Beda halnya dengan nilai rasio BOPO pada Bank Mega Konvensional, rata-rata nilai rasio BOPO hanya kisaran 56-63% masih dibawah standart Bank Sentra. Nilai rasio LDR (Liquidity Ratio), seperti halnya nilai BOPO Bank Mega Syariah lebih
7 69 unggul dalam rasio ini. Selain masih diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu 85-90% bank Mega Syariah masih lebih unggul dibanding Bank Mega Konvensional. Nilai rasio ROE (Rentability Ratio) Bank Mega Syariah sangat jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROE Bank Mega Konvensional. Kalau dirata-rata nilai rasio ROE Bank Mega Syariah sangat jauh diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu harus lebih besar dari 12%. Nilai Current Ratio (Liquidity Ratio) Bank Mega Konvensional diatas Bank Mega Syariah. 7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Tabel 4.7 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan data di olah 8. PT Bank Syariah Mandiri Tabel 4.8 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja PT Bank Syariah Mandiri Periode Jun 2010 s/d Des 2012 Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri dan data di olah
8 70 Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank Mandiri Konvensional dan Bank Mandiri Syariah masih dianggap karena masih diatas standar minimum yang ditentukan oleh bank sentra yaitu 8%. Namun rata-rata nilai rasio CAR Bank Mandiri Konvensional masih diatas rasio CAR Bank Mandiri Syariah. Nilai rasio NPL (Earing Aset Quality) Bank Mandiri konvensional rata-rata terhitung lebih besar dibandingkan dengan Bank Mandiri Syariah. Namun nilai rasio NPL keduanya masih dinilai baik karena masih diatas standart minimum bank sentra yaitu kurang dari 5%. Nilai ROA (Rentability Ratio) Bank Mandiri Konvensional masih dibawah Bank Mandiri Syariah. Dan keduanya masih dianggap baik karena memang standart bank sentra untuk nilai ROA sendiri adalah lebih dari 1.5%. Nilai Rasio BOPO (Efficiency Ratio) Bank Mandiri Syariah hamper sama dengan Bank Mandiri Konvensional, Kalau dirata-rata nilai rasio BOPO Bank Mandiri Syariah belum dianggap baij karena masih dibawah standar bank Sentra yaitu ± 92%. Nilai rasio LDR (Liquidity Ratio) Bank Mandiri Syariah lebih unggul dalam rasio ini. Selain masih diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu 85-90% bank Mandiri Syariah masih lebih unggul dibanding Bank Mandiri Konvensional. Nilai rasio ROE (Rentability Ratio) Bank Mandiri Syariah sangat jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROE Bank Mandiri Konvensional. Kalau dirata-rata nilai rasio ROE Bank Mandiri Syariah sangat jauh diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu harus lebih besar dari 12%. Nilai Current Ratio (Liquidity Ratio) Bank Mandiri Konvensional diatas Bank Mandiri Syariah.
9 71 B. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan CAR pada Bank Umum Tabel 4.9 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan CAR pada Bank Umum Grafik 4.1 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan CAR pada Bank Umum Rasio CAR pada Bank Umum Syariah jika dirata-rata memang masih diatas rasio CAR Bank Umum Konvensional, namun setiap tahun mengalami penurunan, beda halnya dengan rasio CAR pada Bank Umum Konvensional yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tetapi
10 72 keduanya masih bisa dianggap baik karena masih diatas rata-rata batas minimum bank sentra yaitu dengan 8%. C. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan NPL pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional Tabel 4.10 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan NPL pada Bank Umum Grafik 4.2 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan NPL pada Bank Umum Rasio NPL Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan rasio NPL Bank Umum Syariah, karena rasio NPL Bank Umum Konvensional memiliki nilai yang lebih rendah. Rasio NPL Bank Umum Syariah setiap
11 73 tahunnya mengalami menurunan menuju ke arah yang lebih baik. Namun nilai rasio NPL keduanya masih dianggap baik karena masih di bawah batas minimum bank sentra yaitu < 5%. D. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan BOPO pada Bank Umum Tabel 4.11 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan BOPO pada Bank Umum Grafik 4.3 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan BOPO pada Bank Umum. Nilai rasio BOPO Bank Umum Syariah masih dianggap lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio BOPO Bank Umum Konvensional. Nilai Rasio BOPO
12 74 Bank Umum Konvensional juga masih dikatakan belum begitu baik karena nilai rasio yang masih di bawah standart minimum Bank Sentra yaitu ± 92%. Namun nilai rasio BOPO Bank Umum Syariah masih mengalami penurunan, namun jika dirata-ratakan setiap tahunnya masih dianggap baik. E. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan ROA pada Bank Umum Tabel 4.12 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan ROA pada Bank Umum Grafik 4.4 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan ROA pada Bank Umum
13 75 Nilai rasio ROA Bank Umum Konvensional masih dianggap jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROA Bank Umum Syariah, walaupun peningkatannya yang tidak begitu signifikan. Beda halnya dengan nilai rasio ROA Bank Umum Syariah, walaupun masih dibawah nilai ROA Bank Umum Konvensional, namun setiap tahunnya masih menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik. Dan jika dirata-ratakan nilai rasio ROA pada setiap bank masih dianggap baik karena masih di bawah batas minimum Bank Sentra yaitu > 1,5%. F. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan ROE pada Bank Umum Tabel 4.13 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan ROE pada Bank Umum
14 76 Grafik 4.5 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan ROE pada Bank Umum Beda halnya dengan rasio ROA, nilai rasio ROE Bank Umum Syariah jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROA Bank Umum Konvensional. Dan nilai rasio ROE Bank Umum Syariah pun selalu mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik setiap tahunnya. Berbeda dengan Bank Umum Syariah, Bank Umum Konvensional malah masih terlihat mengalami penurunan nilai ROE, walaupun tidak terlalu terlihat signifikan. Dan keduanya masih dianggap baik nilai rasio ROE nya karena masih dibawah standart minimum Bank Sentra yaitu > 12%.
15 77 G. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan LDR pada Bank Umum Tabel 4.14 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan LDR pada Bank Umum Grafik 4.6 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan LDR pada Bank Umum Nilai rasio LDR Bank Umum Syariah jauh lebih baik dibandingkan dengan rasio LDR Bank Umum Konvensional. Dan jika dirata-rata keduanya memiliki nilai rasio LDR yang cukup stabil, perubahannya tidak begitu signifikan. Namun nilai rasio LDR Bank Umum Konvensional masih dianggap kurang baik karena masih di
16 78 bawah standart minimum Bank Sentra yaitu 85%-90%. Beda halnya dengan nilai LDR Bank Umum Syariah yang masih berada pada nilai standart Bank Sentra. H. Hasil Perbandingan Rasio Keuangan CURRENT RATIO pada Bank Umum Tabel 4.15 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan CURRENT RATIO pada Bank Umum Grafik 4.7 Perhitungan dari Perbandingan Rasio Keuangan CURRENT RATIO pada Bank Umum Nilai Current Ratio Bank Umum Konvensional masih terlihat jauh di atas bank Umum Syariah, dan selalu mengalami kenaikan yang walaupun tidak terlihat
17 79 begitu signifikan. Sedangkan nilai Current Ratio Bank Umum Syariah malah mengalami penurunan setiap tahunnya. I. Hasil Perhitungan seluruh rasio setelah dirata-ratakan pertahun. Tabel 4.16 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja Bank Umum
18 80 Grafik 4.8 Perhitungan dari rasio keuangan yang berhubungan dengan kinerja Bank Umum Setelah dirata-rata pertahunnya, maka peneliti menyederhanakan perhitungan rasio-rasio yang berhubungan dengan kinerja Bank Syariah dan Konvensional. Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank Syariah di tiga tahun terakhir masih lebih baik dibandingkan rasio nilai CAR Bank Konvensional. Namun masih dianggap baik karena masih diatas standar minimum yang ditentukan oleh bank sentra yaitu 8%. Nilai rasio NPL (Earing Aset Quality) Bank Konvensional rata-rata terhitung lebih kecil dibandingkan dengan Bank Syariah. Namun nilai rasio NPL keduanya masih dinilai baik karena masih diatas standart minimum bank sentra yaitu kurang dari 5%. Nilai ROA (Rentability Ratio) Bank Konvensional masih diatas Bank Syariah. Dan keduanya masih dianggap baik karena memang standart bank sentra untuk nilai ROA sendiri adalah lebih dari 1.5%. Nilai Rasio BOPO (Efficiency Ratio) Bank Mandiri
19 81 Syariah lebih baik dibandingkan dengan Bank Konvensional dan juga rata-rata nilai rasio BOPO Bank Konvensional dianggap kurang baik karena masih dibawah standar bank Sentra yaitu ± 92%. Nilai rasio LDR (Liquidity Ratio) Bank Syariah lebih unggul dalam rasio ini. Selain masih diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu 85-90% Bank Syariah masih lebih unggul dibanding Bank Konvensional. Nilai rasio ROE (Rentability Ratio) Bank Syariah sangat jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai rasio ROE Bank Konvensional. Kalau dirata-rata nilai rasio ROE Bank Syariah sangat jauh diatas standart rata-rata Bank Sentra yaitu harus lebih besar dari 12%. Nilai Current Ratio (Liquidity Ratio) Bank Konvensional diatas Bank Syariah.
DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat Penulisan Kerangka Penulisan...
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISTILAH... xi INTISARI...
Lebih terperinciPerbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank
Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank Terbesar Di Indonesia Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank yang telah di hitung sebelumnya dengan
Lebih terperinciAGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.
ANALISIS KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) PADA BANK BUMN PERIODE 2011-2015 AGUS KURNIAWAN(10212393) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting di Indonesia. Bank dapat dikatakan sebagai lembaga penggerak perekonomian negara karena banyak kegiatan ekonomi masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis kinerja keuangan BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan antara tahun 2007
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciBerdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar berada pada
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar 2.648 berada pada daerah penolakan H o, yang berarti bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.
Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk. Dian Risnawati 20208369 Pembimbing : 1. Hary W. Achmad Romadhon, Dr. 2. Caecilia Widi Pratiwi,
Lebih terperinciAnalisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC
Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC Disusun Oleh: Nama: Rahmi Aprisa Putri NPM: 18212459 Jurusan: Manajemen Pembimbingan: Endang Setyaningsih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayainya, karena suatu pembangunan tentunya sangat memerlukan akan ketersediaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH iv. DAFTAR ISI. vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PRAKATA ABSTRAK i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH iv DAFTAR ISI. vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam berbagai bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap badan usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan, maupun bentuk-bentuk badan usaha lainnya, pasti memiliki tujuan utama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data keuangan yang dibutuhkan. Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013
BAB V PEMBAHASAN A. Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Tbk a. Rasio Permodalan Berdasarkan tabel 4.1 nilai mean CAR PT Bank Mandiri pada tahun 2010 sebesar 13,75% 2011 sebesar 16,25%, 2012 sebesar 16%, 2013
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.
31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)
ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (7) bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti, apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mampu mempengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan merupakan institusi penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini data
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda maka dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap objek penelitian, yaitu bank konvensional (Bank Persero)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau lembaga perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bank merupakan lembaga keuangan yang keberadaannya sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang keberadaannya sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun makro. Lembaga keuangan pada dasarnya adalah lembaga yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN A. GambaranUmum Objek dari penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2011-2013. Dari seluruh populasi yang ada, diambil beberapa bank sebagai sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu
60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: kesehatan bank, analisis rasio CAMEL
ABSTRAK Saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia melambat selama triwulan I 2015 sehingga memberikan dampak yang signifikan bagi perbankan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian pengaruh Non Performing Financing, Dana Pihak Ketiga, dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum Syariah BUMN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank-bank tersebut sudah terpublikasi bahkan bisa sampai tingkat internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia kini telah banyak lembaga keuangan perbankan yang telah berkembang dan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai tanda bahwa bank-bank tersebut sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam
i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masayarakat. Kata bank itu sendiri berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu bank didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor penunjang kelangsungan hidup bank,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH
ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu lembaga kuangan, bank perlu menjaga kinerja agar dapat beroperasi secara optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional. 2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan (Financial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Adanya perbedaan pada rasio-rasio kinerja keuangan pada bank konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya fatwa Majelis Ulama Indonesia yang telah menfatwakan haram atas bunga bank menyebabkan lahirnya bank Syariah di Indonesia yang mampu menjawab kebutuhan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KASLIAN... HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya bank umum swasta nasional non devisa, bank persero, bank asing, bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelompok bank yang memiliki kinerja paling baik selama periode 2010 sampai dengan 2014 berdasarkan analisis 7 (tujuh) rasio keuangan yakni CAR, ROA, BOPO, LAR, LDR,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki karakteristik tersendiri dan dalam pengelolaannya disesuaikan dengan karakteristik tersebut. Salah satu karakteristik yang sangat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Muamalat Malaysia Berhad, maka penulis
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2
Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai lembaga perantara (financial
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH: ANDRYANTO KENCANA
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH: ANDRYANTO KENCANA 3203009172 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 ANALISIS PERBEDAAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP 5. Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan BUMN. 5.1. Kesimpulan Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa bagi seluruh lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama sebagai lembaga intermediasi, yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syariah, 2015, h. i. 1 Achmad Buchori, Seri Edukasi Perbankan Syariah, Jakarta : Departemen Perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem perbankan syariah di Indonesia dalam 10 tahun terakhir telah berkembang secara signifikan. Total aset industri perbankan syariah telah meningkat hampir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital (Modal) permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga dengan rumus yang ada maka CAR (Capital
Lebih terperinciBAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank
BAB I PENADAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan NIM terhadap LDR Pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2007-2012, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, tingkat kebutuhan masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi masyarakat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan suatu bank mencerminkan tingkat kesehatan bank. Dalam Surat Edaran BI No. 9/24/DPbs disebutkan penilaian tingkat kesehatan bank dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemulihan ekonomi global yang semakin menguat di akhir tahun 2009 memberikan optimisme perkembangan ekonomi di tahun 2010 meskipun sempat diwarnai oleh krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciMaria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk (Periode 2012 2015) Maria Sibuea.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Rasio CAMELS Pada Bank Syariah Mandiri 1. Capital Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, nilai rasio CAR (Capital Adequacy Rasio) Bank Syariah Mnadiri tahun 2011 sebesar 14,57%,
Lebih terperinciPerbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 237-248 E-ISSN: 2528-0163 237 Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar Hartanti Manajemen Perpajakan; Akademi Manajemen Keuangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap bunga (riba), baik nominal sederhana, bunga berbunga, berbunga. investasi, termasuk di pasar modal dan asuransi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan Islam adalah bentuk layanan keuangan beretika yang prinsip dasarnya bersumber dari syariah. Elemen penting dari syariah adalah larangan terhadap bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2015 mengalami perlambatan, yaitu sebesar 4,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5,02% (Berita Resmi Statistik No.16/02/Th.XIX,
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin
Lebih terperinciI. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang
I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia muncul pada tanggal 1 Mei 1992, yaitu sejak berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI). Pada awalnya bank yang menggunakan prinsip
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Syariah dan Bank Konvensional, maka penulis membuat beberapa penarikan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE 2011-2015 Nama : Gita Nurul Azania NPM : 23213757 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dra.
Lebih terperinci