DELGOSEA KURIKULUM & PEDOMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DELGOSEA KURIKULUM & PEDOMAN"

Transkripsi

1 KURIKULUM & PEDOMAN Lembaga Swadaya Masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Kegiatan Bersama antar Lembaga Swadaya Masyarakat di Negara-negara Mitra Kurikulum dan Pedoman Pengajaran untuk Pertukaran Lintas Negara dan Replikasi Praktik-praktik Terbaik pada Pemerintahan Lokal di Asia Tenggara DELGOSEA Proyek ini turut didanai oleh Uni Eropa. Proyek ini dikelola oleh konsorsium: Konrad-Adenauer-Stiftung e.v., Thailand Environment Institute (TEI), Local Government Development Foundation Inc. (LOGODEF), United Cities and Local Governments for Asia and Pacific (UCLG-ASPAC), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Association of Cities of Vietnam (ACVN), dan National League of Communes/Sangkats of the Kingdom of Cambodia (NLC/S).

2 The Partnership for Democratic Local Governance in Southeast Asia (DELGOSEA) was launched in March 2010 and is co-funded by the European Union and the Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) of Germany through the German Ministry of Development Cooperation. DELGOSEA aims to create a network of cities and municipalities to implement transnational local governance best practices replication across partner countries: Cambodia, Indonesia, Philippines, Thailand and Vietnam. It supports the role of Local Government Associations (LGAs) in providing and assisting the transfer and sustainability of local governance best practices replication by local governments. Most importantly, through the exchange of best practices in the region, DELGOSEA intends to contribute to the improvement of living conditions of disadvantaged groups in Southeast Asia by helping increase their participation in local planning and decision-making.

3 Kurikulum dan Pedoman Pengajaran untuk Pertukaran Lintas Negara dan Replikasi Praktik - praktik Terbaik pada Pemerintahan Lokal di Asia Tenggara BAB I BAB II BAB III Kurikulum Pelatihan Pedoman Pelatihan Metodologi Pelatihan

4 hak cipta 2011 oleh DELGOSEA Project Semua hak CIPTA dilindungi Selain kutipan singkat yang menjadi bagian dari publikasi ini, tidak boleh memproduksi ulang tanpa izin dari proyek delgosea, yang diwakili oleh peserta proyek Konrad-Adenauer-Stiftung e.v. Pandangan atau pernyataan yang diajukan dalam publikasi ini semata-mata berasal dari penulis dan tidak selalu mewakili orang-orang dalam Proyek delgosea. Proyek tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan atau tindakan konsekuensial yang diambil sebagai hasil dari informasi yang diberikan oleh publikasi ini.

5 Daftar Isi Mengenai Delgosea... 1 Mengenai Publikasi... 2 Daftar Penulis... 3 I. Kurikulum Pelatihan... 5 II. Pedoman Pelatihan II.A. Pedoman Pelatihan Untuk Partisipasi Masyarakat II.B. Pedoman Pelatihan Untuk Tata Pemerintahan Institusional II.C. Pedoman Pelatihan Untuk Lingkungan Perkotaan II.D. Pedoman Pelatihan Untuk Manajemen Fiskal III. Metodologi Pelatihan i

6

7 Mengenai DELGOSEA Kerjasama untuk democratic Local Governance in Southeast Asia (delgosea) diluncurkan pada bulan maret 2010 dan didanai oleh European Commission dan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) dari Jerman melalui Kementrian Kerjasama Pembangunan Jerman. delgosea bertujuan untuk menciptakan jaringan kota dan kotamadya untuk menerapkan replikasi praktik - praktik terbaik pemerintahan lokal antar negara yang bermitra yaitu Kamboja, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. delgosea mendukung peran Asosiasi Pemerintahan daerah (Local Government Association/LGA) dalam menyediakan dan membantu transfer dan keberlanjutan replikasi praktik terbaik pemerintahan lokal oleh pemerintah daerah. yang paling penting adalah melalui kerja sama praktik terbaik di bidang ini, delgosea berkontribusi dalam memperbaiki kondisi kehidupan kelompok yang kurang beruntung di Asia Tenggara dengan membantu meningkatkan partisipasi mereka dalam perencanaan lokal dan pengambilan keputusan. Pada tahap pertama penerapan proyek, penelitian intensif telah dilakukan untuk menentukan praktik - praktik terbaik (best Practice/bP) pada pemerintahan lokal di lima negara yang berpartisipasi. Sebuah konsorsium internasional para ahli pemerintahan lokal dan perwakilan dari LGA telah meninjau dan memilih 16 dari 27 bp yang diajukan. dalam memilih contoh-contoh praktik terbaik dari lima negara, proyek terkonsentrasi pada empat bidang tema berikut ini: 1. Partisipasi rakyat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan; 2. Tata pemerintahan institusional; 3. Layanan publik perkotaan ; 4. manajemen fiskal dan perencanaan investasi. mulai bulan Januari 2011 sampai dengan Agustus 2012, delgosea terus berkolaborasi dengan LGA dan pemerintahan daerah untuk mengaktifkan replikasi Praktik - praktik terbaik. Kota/kotamadya percontohan diundang untuk memodifikasi atau memperbaiki praktik - praktik terbaik yang asli dengan konteks daerah mereka. LGA di lima negara yang berpartisipasi telah berkonsultasi dan membimbing pemerintahan daerah percontohan yang telah dipilih dalam transfer dan penerapan replikasi bp. 1

8 Mengenai Publikasi ini Kurikulum dan pedoman pengajaran merupakan hasil dari kelompok kerja internasional yang ditugaskan untuk mengembangkan seluruh rangkaian materi pelatihan, termasuk buku, untuk digunakan oleh fasilitator yang mendukung kota-kota percontohan yang telah dipilih selama proses replikasi. Kurikulum pelatihan, pedoman pengajaran, seperti juga buku telah digunakan untuk mengajar para ahli Asosiasi Pemerintahan daerah, LSm atau kota-kota percontohan mengenai cara terbaik memfasilitasi replikasi Praktik - praktik terbaik pada pemerintahan daerah di Asia Tenggara. Selama lokakarya pelatihan ekstensif yang dilakukan di Pattaya, Thailand pada tahun 2010, materi pelatihan telah diuji, ditinjau, dan diselesaikan. Untuk menjelaskan istilah fasilitator : dalam terminologi proyek delgosea fasilitator memiliki tiga fungsi yaitu: bertindak sebagai pelatih untuk melatih para pejabat lokal dalam replikasi Praktik - praktik terbaik pada pemerintahan daerah; bertindak sebagai pelatih dan ahli tematik selama proses replikasi; bertindak sebagai ahli pemantauan. Proyek memutuskan untuk menerbitkan materi dalam dua edisi terpisah yaitu satu edisi menyajikan buku pelajaran sebagai alat utama untuk semua yang terlibat dalam pemerintahan lokal. hal ini telah dikembangkan secara khusus untuk fasilitator, para ahli dari luar dan pejabat daerah yang ingin belajar lebih banyak mengenai praktik - praktik terbaik dalam empat bidang tematik yaitu 1. Partisipasi rakyat, 2. Tata Pemerintahan Kelembagaan, 3. Layanan Publik Perkotaan, dan 4. manajemen Fiskal dan Perencanaan Investasi. Edisi kedua, yaitu publikasi ini yang berisi kurikulum pelatihan dan pedoman pengajaran. Publikasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian A adalah kurikulum pelatihan yang telah dirancang untuk periode tujuh hari; bagian b adalah pedoman pengajaran untuk empat bidang tematik; bagian C berisi informasi mengenai metodologi pelatihan. Semua publikasi kurikulum pelatihan/pedoman pengajaran, buku serta penjelasan terinci dari 16 Praktik - praktik terbaik yang telah dipilih juga tersedia untuk diunduh pada situs delgosea Cetakan tambahan dapat diperoleh di kantor Konrad-Adenauer-Stiftung di Filipina ( 2

9 Daftar Penulis Publikasi ini dihasilkan dengan dukungan dari mitra proyek dan para ahli eksternal. delgosea mengucapkan terima kasih kepada: Dr. Peter Köppinger, Perwakilan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) untuk Filipina dan direktur Proyek delgosea Susanne Stephan, manajer Proyek delgosea Dr. Paul Chamniern, direktur Institut Lingkungan Thailand (TEI) dan Konsultan Ahli Utama dari delgosea Dr. Gaudiso Sosmena, Konsultan Ahli Utama delgosea dan Ahli dalam Pemerintahan daerah Professor Edmund Tayao, direktur Local Government development Foundation (LOGOdEF) Min Muny, Ahli delgosea bidang Kelembagaan Pemerintahan dan Kordinator Nasional untuk Kamboja Ma. Zenia M. Rodriguez, Ahli delgosea bidang Lingkungan Perkotaan Alfredo Sureta, Ahli delgosea bidang Partisipasi rakyat Dr. Gilbert Llanto, Ahli bidang manajemen Fiskal Antonio Alvira, Ahli bidang manajemen Fiskal Ruth Gruber, Ahli Internasional bidang metodologi Pelatihan, Fasilitas dan Koordinasi Group Eri Trinurini-Adhi, Ahli delgosea bidang Pemantauan dan Pengembangan Kurikulum 3

10

11 I. Kurikulum Pelatihan

12 I. Kurikulum Pelatihan Daftar Isi Bagian A. Pengenalan Rancangan Proyek dan Proses Pelatihan... 8 Bagian B. Praktik - Praktik Terbaik dari Pemerintahan Daerah... 9 yang Demokratis Sesi Pararel: Praktik-praktik terbaik dari Partisipasi Rakyat... 9 Sesi Pararel: Praktik-pratik terbaik Tata Pengelolaan Kelembagaan Sesi Pararel: Praktik-praktik terbaik di Lingkungan Perkotaan 13 Sesi Pararel: Praktik-pratik terbaik Manajemen Fiskal berbagi informasi dan pengalaman dari kelompok tematik Bagian C. Konsep Transfer dan Manajemen Replikasi Praktik - praktik Terbaik 6

13 I. KuRIKuLuM PELATIhAN 1. Tujuan keseluruhan Pelatihan Fasilitator Peserta mampu memfasilitasi dan mengawasi replikasi praktik - praktik terbaik di kota-kota percontohan dalam konteks pemerintahan daerah yang demokratis. 2. Tujuan Khusus Pelatihan Peserta telah mencapai pemahaman yang lebih baik dalam konsep dasar pemerintahan daerah pada empat bidang tematik. Peserta telah memiliki pemahaman yang cukup dari setidaknya dua model praktik terbaik dan mampu menilai praktik terbaik lainnya. Peserta mampu menilai faktor faktor terkait fasilitasi dan permasalahan praktik terbaik lainnya di kota asal dan kota percontohan. Peserta telah memperbaiki kemampuan fasilitasi mereka untuk membantu pemerintahan kota percontohan dalam pengembangan konsep transfer (termasuk, 1. Penyesuaian atau modifikasi bp dengan mempertimbangkan latar belakang politik, ekonomi, sosial dan budaya lokal dari kota-kota masing-masing; 2. Pengembangan strategi untuk proses pelaksanaan/replikasi) Peserta mampu menilai pemerintahan kota percontohan selama pelaksanaan replikasi praktik - praktik terbaik. Peserta memahami alat pemantauan dan mampu memantau kemajuan replikasi bp pada pemerintahan kota percontohan. 3. Penjelasan Kurikulum Pelatihan Program pelatihan tujuh hari terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian A (topik 1 sampai 4) adalah sesi pleno dan pengantar tujuan pelatihan dan presentasi negara mengenai status pemerintahan daerah dari lima negara peserta serta peran dari berbagai aktor yang berbeda. bagian ini sama untuk keempat bidang tematik. bagian b (topik 6 sampai 7) secara khusus didedikasikan untuk empat bidang tematik dan memberikan informasi terinci mengenai praktik - praktik terbaik, isinya, tantangan dalam pelaksanaan dan elemen-elemen inovatif. Juga berisi sesi untuk berbagi informasi dan pengalaman di antara empat kelompok. bagian C (topik 8 sampai 9) berfokus pada pengembangan transfer konsep menerjemahkan konsep praktik - praktik terbaik yang telah dipilih ke dalam kondisi setempat. bagian ini juga berisi pelatihan mengenai cara pemantauan dan pelaporan selama proses replikasi. 7

14 4. Peserta Pelatihan: Perwakilan dari asosiasi pemerintahan daerah, pejabat pemerintah daerah, masyarakat sipil, dan akademisi Topik Topik/Sub-Topik hasil yang Diharapkan Metode Alat Wak Pelatihan tu Catatan Pelatih Bagian A. Pengenalan Rancangan Proyek dan Proses Pelatihan 1 Pengenalan Proses Pelatihan Setelah sesi ini peserta: Saling mengenal satu dengan yang lain; memahami tujuan, pendekatan dan agenda pelatihan; memahami peran fasilitator; Setuju dengan aturan pelatihan secara keseluruhan. Kelas umum Permainan membangun tim; Presentasi; diskusi kelompok mengenai peran fasilitator Slides Flipchart Kartu 145 hari ke-1 Kelas Umum/ Pleno 2 Pengenalan Proses Pelatihan Setelah sesi ini peserta: mampu mengidentifikasi harapan dan kepedulian mereka mengenai pelatihan; Telah mengorganisir pembentukan kelompok tematik mereka, termasuk persetujuan akan pengaturan pekerjaan ( yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan ). Kelas tematik diskusi mengenai fasilitasi presentasi kelompok Slide Flipchart Kartu 60 hari ke-1 Terdapat 4 tematik atau kelas paralel 3 Pengenalan rancangan Proyek dan bidang Tematiknya Setelah sesi ini, peserta memahami tujuan proyek dan mampu memperlihatkan: Perbedaan dan persamaan status pemerintahan daerah di lima negara proyek; kebutuhan untuk berbagi informasi dan untuk saling mempelajari antara satu dengan yang lain; ruang lingkup dan persiapan proyek; 4 bidang tematik praktik - praktik terbaik; Praktik terbaik yang dipilih dan kotakota percontohan. Kelas umum Presentasi, Q&A diskusi kelompok: berbagi pengalaman Slide Flipchart Kartu 90 hari ke-2 4 Pemahaman dasar Pemerintahan daerah yang demokratis (tata pemerintahan kelembagaan, partisipasi rakyat, manajemen keuangan dan lingkungan perkotaan; profil negara). Setelah sesi ini peserta memiliki pemahaman mengenai: Prinsip-prinsip pemerintahan daerah yang baik; Kesimpulan singkat mengenai sejarah status desentralisasi saat ini di 5 negara proyek; definisi dan garis besar 4 bidang tematik untuk pemerintahan daerah yang baik. Kelas umum diskusi kelompok mengenai pemerintaha n daerah yang baik dan desentralisas i di 5 negara Presentasi hasil kerja kelompok Slide Flipchart Kartu 75 hari ke-2 8

15 Bagian B. Praktik - praktik Terbaik dari Pemerintahan Daerah yang Demokratis Sesi Paralel: Praktik - praktik Terbaik dari Partisipasi Rakyat 5 Pengenalan terhadap bidang tematik Setelah sesi ini peserta harus memahami hubungan yang dinamis antara demokrasi dan partisipasi rakyat; demokrasi dan partisipasi rakyat di Asia Tenggara; Pemberdayaan sebagai prinsip utama dari partisipasi rakyat. Kelas Tematik Presentasi Forum terbuka Tanya Jawab Slide, Flip Chart, Kartu 120 hari ke-3 Presentasi kerja kelompok mengenai partisipasi rakyat Presentasi hasil kerja kelompok Praktik - praktik terbaik sebagai studi kasus: Partisipasi rakyat dalam Partisipasi masyarakat untuk Peningkatan wilayah Perumahan Kolektif Lama di Kota Vinh, Vietnam Setelah sesi ini, peserta mampu: mengidentifikasi peran para pejabat daerah dalam menerapkan Praktik - praktik terbaik; mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh komunitas dalam menerapkan Praktik - praktik terbaik; mengidentifikasi konteks administratif dan legal dari Praktik - praktik terbaik memahami peran dewan lokal dalam mendorong partisipasi masyarakat; memahami bagaimana masyarakat yang terkena dampak menjadi bagian dari penyusunan rencana pembangunan; memahami proses di bagian manakah CSO, dewan dan individu swasta berpartisipasi dalam Praktik - praktik terbaik; menganalisa proses dimana Praktik - praktik terbaik yang diterapkan dalam masyarakat; menilai kesuksesan Praktik - praktik terbaik dalam rangka meningkatkan partisipasi rakyat di tingkat pemerintahan daerah; mampu memfasilitasi pemerintahan kota percontohan dalam mentransfer konsep; menilai bagaimana mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam bp; menilai peran individu, CSO dan politik lokal dalam keberhasilan menjalankan bp; menilai faktor-faktor penghambat dan yang memfasilitasi bp. Kelas tematik metode kasus Simulasi Kerja kelompok Slide, flip chart, kartu buku panduan 375' hari ke-3-4 9

16 6.2 People-Private- Public Partnership (PPPP) untuk meningkatkan Infrastruktur Lokal di Toul Sangke Sangkat/komune di Cambodia mengidentifikasi para pejabat kunci dalam Praktik - praktik terbaik; memahami kerangka hukum dan administratif dari Praktik - praktik terbaik; mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh komunitas; menganalisa bagaimana masyarakat mampu berpartisipasi dalam mengembangkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi; menganalisa bagaimana kepemimpinan lokal yang bermacammacam berinteraksi dengan berbagai CSO dan individu swasta dalam menerapkan Praktik - praktik terbaik; menghargai bagaimana konsep akuntabilitas dan transparansi diterapkan dalam Praktik - praktik terbaik; menilai keberhasilan Praktik - praktik terbaik dalam rangka memperluas partisipasi masyarakat di tingkat pemerintahan lokal; mampu memfasilitasi pemerintahan kota percontohan dalam mentransfer konsep; mampu memfasilitasi pemerintahan kota percontohan dalam mentransfer konsep menilai bagaimana mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam Praktik - praktik terbaik; menilai peran individu, CSO dan politik lokal dalam keberhasilan menjalankan bp; menilai faktor yang menghambat dan yang memfasilitasi bp. Kelas tematik buku pegangan metode Kasus Simulasi Kerja kelompok Slide, flip 375 hari chart, ke-3-4 kartu buku pegangan 6.3 Partisipasi masyarakat dalam desentralisasi dan Komunitas Pembuatan Kebijakan Khonkaen, Thailand mengidentifikasi pejabat kunci dalam Praktik - praktik terbaik; mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat; memahami kerangka hukum dan administratif dari Praktik - praktik terbaik; memahami bagaimana kepemimpinan politik lokal mampu berinteraksi dengan CSO dan individu swasta dalam menjalankan rencana pembangunan mereka; menghargai interaksi antara CSO, Akademi, individu swasta dan dewan lokal dalam menyusun dan mengevaluasi rencana pembangunan; menilai keberhasilan bp dalam rangka memperluas partisipasi masyarakat di tingkat pemerintahan lokal; Kelas tematik buku Pegangan metode Kasus Simulasi Kerja kelompok Slide, flip chart, kartu buku Pegang an 375 hari ke

17 mampu memfasilitasi pemerintahan kota percontohan dalam mentransfer konsep; mampu memfasilitasi pemerintahan kota percontohan dalam mentransfer konsep; menilai bagaimana mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam Praktik - praktik terbaik; menilai peran individu, CSO dan politik lokal dalam keberhasilan menjalankan bp; menilai faktor yang menghambat dan yang memfasilitasi bp. Sesi Paralel: Praktik - praktik Terbaik Tata Pengelolaan Kelembagaan 5 Pengenalan terhadap bidang tematik: Pengenalan terhadap tema tata pengelolaan kelembagaan Setelah sesi ini, peserta mampu memahami: Struktur kelembagaan dan administrasi lokal di lima negara, yaitu Kamboja, Indonesia, Pilipina, Thailand dan Vietnam; memandu pos-pos/elemen-elemen dalam mencapai efektivitas kelembagaan untuk pemerintah lokal dan demokrasi; Pendekatan ke banyak pejabat; Transparansi dan akuntabilitas; Sesi Paralel Pleno brainstormin g diikuti oleh Presentasi Forum Terbuka/disk usi Presentasi, Q&A Konsolidasi Pekerjaan rekan dari hasil pekerjaan rekan Slide buku Pegangan Flipchart Slide, buku pegangan Kartu meta Flipchart 120 hari ke Praktik - praktik terbaik (bp) sebagai studi kasus: E-Government sebagai Terobosan untuk meningkatkan Kinerja dan Layanan Pemerintahan di yogyakarta, Indonesia di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan untuk: memahami bp, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan peluang & peluang untuk mereplikasi bp; dan memiliki kemampuan fasilitasi yang diperoleh. Sesi Paralel metode kasus merupakan alat pembelajar an yang dibuat yang menghasil kan imbalan yang signifi kan untuk peserta pelatihan atau peserta mengenai (a) pemahaman yang lebih baik tentang permasalah an, (b) analisis yang jelas mengenai permasalah an, Slide buku Pegang an praktik terbaik (kasus dan pertanya an yang membim bing) 360` hari ke-3 11

18 (c) penghargaan yang lebih baik dari alternatif atau pilihan yang mung kin diguna kan untuk menyelesaik an perma salahan dan (d) keputusan yang didu kung oleh fakta yang diketahui tentang permasalah an ini. 6.2 Inovasi Kelembagaan Umum Lang Son City, Vietnam di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan untuk: memahami bp, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan peluang & peluang untuk mereplikasi bp; dan memiliki kemampuan fasilitasi yang diperoleh. Slide 390` hari buku Kepegang 3/hari an prak ke-4 tik ter baik (kasus dan perta nyaan yang membim bing) 6.3 Pemerintahan melalui Kemitraan antara Kotamadya dan masyarakat di Kotamadya Prik, Thailand di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan diharapkan untuk: memahami bp, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan peluang & peluang untuk mereplikasi bp; dan memiliki kemampuan fasilitasi yang diperoleh. Slide 180` hari buku ke-4 pegangan praktik terbaik (kasus dan pertanya an yang membim bing) 12

19 Sesi Paralel: Praktik - praktik Terbaik di Lingkungan Perkotaan 5 Pengenalan terhadap bidang tematik Pengenalan terhadap bidang tematik: Lingkungan Perkotaan Inklusif dengan Fokus pada Lingkungan Perkotaan Peserta harus memiliki pengetahuan kerja berikut ini setelah sesi: Peran penting pemerintah daerah di lingkungan perkotaan; Politik, ekonomi dan dampak sosial dari lingkungan perkotaan; memahami tantangan dan peluang lingkungan perkotaan dalam kerangka desentralisasi; Pentingnya rencana komprehensif untuk pemerintahan daerah bagi faktor di lingkungan perkotaan dalam program dan kebijakannya; memasukkan lingkungan perkotaan dalam kebijakan lokal; manfaat bagi para pemangku kepentingan (penduduk setempat dan swasta) dalam penerapan kebijakan dan program. Sesi Paralel Presentasi Pertanyaan dan Jawaban / diskusi Kerja kelompok negaranegara dengan situasi khusus dalam lingkungan perkotaan Presentasi hasil kerja kelompok Slide 125 hari buku ke-3 Pegangan Praktik - praktik terbaik (bp) sebagai studi kasus: Konstruksi Lahan basah untuk Pengelolaan Air Limbah Perkotaan di Kota Udonthani, Thailand Studi kasus ini memperlihatkan bahwa terdapat pilihan yang tersedia untuk pemerintahan daerah dan untuk pemerintah secara umum untuk memperbaiki dan/atau mempertahankan ekosistem; pemahaman terutama dari lingkungan dan semua inisiatif dari pemerintah. di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan/peserta diharapkan memahami bp, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan kesempatan untuk mereplikasi bp, dan pada saat yang sama mempelajari keterampilan fasilitasi. Kelas tematik buku pegangan metode kasus Simulasi Kerja kelompok Slide Flipchart Kartu 210` hari ke-3 Sesi ini bertujuan untuk menanamkan hal-hal sebagai berikut: Pentingnya lingkungan perkotaan untuk setiap dan seluruh inisiatif dari pemerintah daerah, seperti termasuk perhatian terhadap lingkungan dalam perencanaan perkotaan merupakan prasyarat untuk keberhasilan dalam menyediakan pelayanan publik perkotaan inklusif; Perlunya rencana yang komprehensif dimana kepedulian terhadap lingkungan perkotaan memainkan peranan yang signifikan; demonstrasi saling ketergantungan antara lingkungan perkotaan dengan tujuan yang dikembangkan serta pentingnya partisipasi inklusif dari para pemangku kepentingan. 13

20 6.2 Kota rendah karbon, Kotamadya muangklang, Thailand Kasus ini menunjukkan bagaimana pemerintah daerah dapat bekerja untuk lingkungan yang lebih baik dengan memastikan udara yang lebih bersih dan proses publik berkelanjutan serta program-program dengani cara mengatur proyek-proyek yang saling bergantung satu sama lain. di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan/peserta diharapkan memahami bp, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan kesempatan untuk mereplikasi bp, dan pada saat yang sama mempelajari keterampilan fasilitasi. Kelas tematik buku pegangan metode kasus Simulasi Kerja kelompok Slide Flipchart Cards 210` hari Ke 3-4 Pada sesi ini, akan dibahas: Keandalan pendekatan terintegrasi dalam menyediakan layanan publik inklusif sambil berfokus pada lingkungan perkotaan; Pentingnya penghargaan tentang bagaimana sebuah inisiatif dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dan kekuatan dari inisiatif yang lainnya; Presentasi inisiatif yang saling ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu, seperti kota rendah karbon. 6.3 dewan Koordinasi bencana Alam Kota Olongapo, Pilipina Contoh praktik terbaik ini memperlihatkan betapa pentingnya kantor yang melayani sebagai focal point selama bencana alam dalam memberikan penekanan pada kesiapan semua instansi serta kontribusi penting dari konstituen untuk mencapai tujuannya. di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan/peserta diharapkan memahami bp, mengidentifikasi pembelajaran dan kesempatan untuk mereplikasi bp, dan pada saat yang sama mempelajari keterampilan fasilitasi. Kelas tematik buku pegangan metode kasus Simulasi Kerja kelompok Slide Flipchart kartu 210` hari ke-4 Sesi ini akan memberikan hal-hal sebagai berikut: (memberikan penekanan pada apa yang diharapkan setelah presentasi) Keandalan pendekatan terintegrasi dalam menyediakan layanan publik inklusif sambil memfokuskan pada lingkungan perkotaan; Pentingnya penghargaan tentang bagaimana sebuah inisiatif dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dan kekuatan dari inisiatif yang lainnya; Presentasi inisiatif yang saling ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu, seperti respon bencana alam LGU. 14

21 6.4 Proyek marikina Eco Savers di Kota marikina, Pilipina Studi kasus ini menunjukkan bahwa program dapat berdampak dalam membangun praktek tertentu sebagai bagian integral terhadap budaya masyarakat, mendidik kaum muda melalui praktek dan keuntungan yang nyata. buku pegangan metode kasus Simulasi Kerja kelompok Slide Flipchart Kartu 210` hari ke-5 di akhir sesi pembelajaran, peserta pelatihan/peserta diharapkan memahami bp, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan kesempatan untuk mereplikasi bp, dan pada saat yang sama mempelajari keterampilan fasilitasi. Studi kasus ini bertujuan untuk melihat ke dalam hal-hal berikut: Pengelolaan sampah yang signifikan dan peran penting semua para pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi keberhasilan; Pentingnya pendidikan dalam melibatkan kaum muda tidak hanya dalam promosi kegiatan-kegiatan ramah lingkungan, namun juga dalam praktek yang sebenarnya; demonstrasi mengenai bagaimana setiap sektor dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan pengelolaan sampah. Sesi Paralel: Praktik - praktik Terbaik Manajemen Fiskal 5 memahami peran dasar pemerintah daerah dalam mengelola pembangungan ekonomi lokal di bawah pemerintahan desentralisasi. Setelah sesi ini, peserta mampu memahami bagaimana pemerintah daerah memainkan peran yang signifikan dalam mengelola pembangunan ekonomi lokal, khususnya dalam hal-hal sebagai berikut: meningkatkan peran pemerintah daerah dalam mempromosikan inisitatif pembangunan ekonomi; Insentif ekonomi dan politik untuk inisiatif pembangunan ekonomi daerah; menciptakan inisiatif pembangunan daerag dalam rencana pembangunan regional/nasional secara keseluruhan; memanfaatkan para pemangku kepentingan daerah melalui pendekatan partisipatif; Kemitraan publik-swasta untuk pembangunan ekonomi lokal. Kelas tematik Presentasi Terbuka Forum/disku si Kerja kelompok tentang: Peluang dan batasan dari PPP Slide Flipchart Kartu 90 hari ke-3 15

22 6 6.1 Praktik - praktik terbaik sebagai studi kasus Proyek Tubigon marineculture : mengelola Ekonomi Lokal dan Lingkungan (Studi Kasus Pilipina) di akhir sesi pembelajaran peserta pelatihan/peserta diharapkan memiliki (a) pengetahuan dan kemampuan penting dalam mengidentifikasi pembelajaran dan peluang dan (b) meningkatkan kemampuan fasilitasi mereka. Sesi pembelajaran ini berusaha untuk menanamkan hal-hal berikut: Pentingnya pemahaman dan analisis permasalahan ekonomi daerah dan lingkungan; Perlunya harmonisasi beragam tujuan dan kepentingan dari berbagai kalangan para pemangku kepentingan sebagai praktik kritis terhadap solusi untuk permasalahan atau perhatian; menunjukkan langkah langkah yang diperlukan untuk membangun sebuah proyek praktis yang membuat penggunaan sumber daya lokal atau adat dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga eksternal, yang dapat membantu para pemangku kepentingan di daerah memecahkan masalah; mengidentifikasi faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghambat model bp di kota asal; mengidentifikasi dan menilai faktorfaktor yang memfasilitasi dan menghambat modle bp yang akan diadaptasi; meningkatkan kemampuan fasilitasi. Kelas tematik Kerja kelompok Presentasi hasil Kerja Kelompok metode kasus merupakan alat pembelajara n yang dibuat yang menghasilka n imbalan yang signifikan untuk peserta pelatihan atau peserta mengenai (a) pemahaman yang lebih baik tentang permasalaha n, (b) analisis yang jelas mengenai permasalaha n, Slide Flipchart Kartu Praktik - praktik terbaik versi lama 345 hari ke-3-4 (c) penghargaan yang lebih baik dari alternatif atau pilihan yang mungkin digunakan untuk menyelesaik an permasalah an dan (d) keputusan yang didukung oleh fakta yang diketahui tentang permasalah an ini. 16

23 6.2 relokasi dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima di Kota Solo (Studi Kasus Indonesia) Studi kasus ini memperlihatkan bagaimana pemerintah daerah dihadapkan dengan permasalahan pengelolaan peningkatan jumlah pedagang kaki lima sebagai konsekuensi dari krisis ekonomi, mampu memulihkan ketertiban dan mempromosikan ekonomi, budaya dan perubahan sosial dalam kota. Sesi pembelajaran ini berusaha menanamkan hal-hal berikut: Pentingnya pemahaman yang hati-hati dan analisis ekonomi serta kebutuhan secara praktek dari para pedagang kaki lima yang merupakan praktik penting sebagai solusi terhadap permasalahan daerah; Pentingnya cetak biru yang direncanakan dengan baik dan rinci untuk mengatasi kekhawatiran multidimensi dari para pedagang kaki lima sebelum relokasi berhasil diterapkan; Sebuah demonstrasi bahwa pendekatan partisipasi berbasis budaya dapat menjadi mekanisme yang efektif untuk memobilisasi para pemangku kepentingan multi sektoral; mengidentifikasi faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghambat dari model bp di kota asal; mengidentifikasi dan menilai faktorfaktor yang memfasilitasi dan menghambat dari model bp yang akan diadopsi; meningkatkan kemampuan fasilitasi. Kelas tematik Kerja kelompok Presentasi hasil Kerja Kelompok metode kasus merupakan alat pembelajara n yang dibuat yang menghasilka n imbalan yang signifikan untuk peserta pelatihan atau peserta mengenai (a) pemahaman yang lebih baik tentang permasalaha n, (b) analisis yang jelas mengenai permasalaha n, Slide Flipchart Kartu Praktik - praktik Terbaik versi lama 385 hari ke-4 5 (c) penghargaan yang lebih baik dari alternatif atau pilihan yang mungkin digunakan untuk menyelesaik an permasalah an dan (d) keputusan yang didukung oleh fakta yang diketahui tentang permasalah an ini. 17

24 6.3 melestarikan Arsitektur Kota dan menghidupkan Kembali Tradisi sebagai daya Tarik wisata dan Penggerak Ekonomi (Studi Kasus Thailand) Studi kasus memperlihatkan bagaimana pemerintah daerah mengubah pusat kota tuanya dengan peninggalan sejarah dan arsitektur yang kaya menjadi daya tarik wisata dan memacu kegiatan-kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Sesi pembelajaran ini berusaha menanamkan hal-hal berikut: Pentingnya mengembangkan bagian dari sejarah kota dengan memfokuskan pada identitas kotanya dan membuat penduduk bangga dengan daerahnya sendiri, serta di waktu yang sama, menciptakan lahan ekonomi baru melalui pariwisata; Pemerintah, swasta, dan komunitas sipil, terutama pemilik yang sebenarnya dan penyewa yang hidup di kota tua dapat mengambil bagian dalam konservasi dan membantu investasi benar-benar mulai dari awal sampai membangun rumah tercinta mereka secara aktif; Pentingnya cetak biru yang direncanakan dengan baik dan rinci untuk menghidupkan kembali kota tua melalui konservasi dan mengembangkannya menjadi tujuan pariwisata; mengidentifikasi faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghambat model bp di kota asal; mengidentifikasi dan menilai faktorfaktor yang memfasilitasi dan menghambat model bp yang akan diadopsi; meningkatkan kemampuan fasilitasi. Kelas tematik Kerja Kelompok Presentasi hasil kerja kelompok metode kasus Slide Flipchart Kartu Praktik - praktik Terbaik versi lama 370 hari ke-5 7 berbagi informasi dan pengalaman dari kelompok tematik untuk seluruh kelompok Peserta mampu memahami konsep dasar Praktik - praktik terbaik dari bidang tematik lainnya; Peserta memahami tantangan dan peluang bp di negara-negara asalnya; Peserta memahami faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghambat untuk mengadopsi Praktik - praktik terbaik; Peserta menerima umpan balik dan masukan dari peserta lainnya untuk menyiapkan konsep transfer yang lebih baik. Kelas umum Pasar Pleno untuk menyimpulk an pelajaran yang sudah dipelajari Slide Flipchart Kartu 390 hari ke-6 Persiap an tempat penjual an dilaku kan di kelas tematik, satu hari sebelum nya (sete ngah hari) 18

25 Bagian C. Konsep Transfer dan Manajemen Replikasi Praktik - praktik Terbaik 8 Praktik - praktik untuk Pembangungan Konsep Transfer Peserta memahami kebutuhan dan garis besar dari konsep transfer; Peserta memahami proses dan Praktik - praktik penting untuk memulai sebuah proses; Peserta mendefinisikan praktik selanjutnya setelah melatih peserta pelatihan. Presentasi Kelas umum Pin board, Kartu, Penanda, in focus 120 hari ke-7 9 Pemantauan dan Pelaporan selama Proses replikasi Peserta memahami kebutuhan untuk pemantauan proyek; Peserta memahami prasyarat untuk memasang sistem pemantauan; Peserta dilatih untuk memberikan pelaporan selama misi pemantauan. Tematik berbasis kelompok Negara berbasis kelompok, Kelompok kerja Pin board, Kartu, Penanda, in focus 180 hari ke-7 19

26

27 II. Pedoman Pelatihan

28 II. Pedoman Pelatihan Daftar Isi II.A. Pedoman Pelatihan Untuk Partisipasi Masyarakat II.B. Pedoman Pelatihan Untuk Tata Pemerintahan Institusional 40 II.C. Pedoman Pelatihan Untuk Lingkungan Perkotaan II.D. Pedoman Pelatihan Untuk Manajemen Fiskal

29 II. PEDOMAN PELATIhAN Instruksi lebih lanjut mengenai kurikulum pelatihan dapat ditemukan dalam pedoman pelatihan. Proyek membuat pedoman yang berbeda-beda untuk masing-masing empat bagian tematik. 23

30 II.A. Pedoman Pelatihan Untuk Partisipasi Masyarakat Daftar Isi Bagian A. Pengenalan terhadap Rancangan Proyek dan Proses Pelatihan Topik 1: Pengenalan Proses Pelatihan (Kelas umum) Topik 2: Pengenalan Proses Pelatihan (Kelas tematik) Topik 3: Pengenalan Rancangan Proyek dan Bidang Tematiknya Topic 4: Pemahaman dasar Tata Pemerintahan Daerah yang 29 demokratis (Bidang tematik: Kelembagaan Pemerintahan institusional, partisipasi rakyat, manajemen keuangan dan lingkungan perkotaan) Bagian B. Praktik - praktik Terbaik dari Pemerintahan Daerah yang Demokratis Topik 5: Pengenalan pada partisipasi rakyat Institusional Topik 6: Praktik - praktik terbaik sebagai Studi kasus: Topik 6.1: Partisipasi Rakyat dalam Partisipasi masyarakat untuk Perbaikan wilayah Perumahan Kolektif di Kota Vinh, Vietnam Topik 6.2: Kemitraan Rakyat Swasta Publik/ People-Private-Public Partnership (PPPP) untuk Memperbaiki Infrastruktur Daerah di Toul Sangke Sangkat/komuni di Kamboja Topik 6.3: Partisipasi Masyarakat dalam Desentralisasi 34 dan Pembuatan Kebijakan yang terpuat di pimpin oleh Rakyat dari Khonkaen, Thailand Topik 7: Berbagi informasi dan pengalaman dari kelompok tematik untuk semua kelompok Bagian C. Konsep Transfer dan Manajemen Replikasi Praktik - praktik Terbaik Topik 8: Praktik - praktik untuk Pengembangan Konsep Transfer Topik 9: Pemantauan dan Pelaporan Replikasi Praktik - praktik Terbaik 24

31 Bagian A. Pengenalan terhadap Rancangan Proyek dan Proses Pelatihan Topik 1: Pengenalan terhadap Proses Pelatihan (Kelas umum) hasil yang diharapkan: Setelah sesi ini, peserta: Saling mengenal satu dengan yang lain; memahami tujuan pelatihan, pendekatan dan agenda; memahami peran fasilitator; Setuju dengan aturan pelatihan metode pelatihan: Kelas umum, membangun tim, permainan, presentasi, Q & A Time: 145 menit working equipment: Slide, in focus, flip chart, penanda Langkah-langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: Sesi kelas umum 1. Fasilitator inti menyapa dan menyambut para peserta; mungkin diperlukan hiburan (ice breaking) 2. Fasilitator inti mengenalkan tim pelatih yang dikelompokkan per bidang tematik. 3. Fasilitator inti memfasilitasi peserta untuk saling memperkenalkan diri antara satu dengan yang lain. (Catatan untuk pelatih) Catatan: di meja pendaftaran, peserta diminta menuliskan nama panggilan dan negara asal mereka pada sebuah kartu dan menempelkannya di salah satu bagian dari tubuh mereka yang mudah dilihat oleh yang lainnya. metode: peserta mencari pasangannya dan saling mengenalkan diri, menuliskan nama, negara, dan lembaganya pada sebuah kartu. 4. Fasilitator inti menerangkan tujuan pelatihan. 5. Fasilitator inti menerangkan agenda pelatihan dan pendekatan pelatihan. 6. Fasilitator inti menerangkan peran peserta setelah pelatihan. 7. Fasilitator inti menyapa dan menyambut para peserta; mungkin diperlukan hiburan (ice breaking) 8. Fasilitator inti mengenalkan tim pelatih yang dikelompokkan per bidang tematik

32 1. Fasilitator inti memfasilitasi peserta untuk saling memperkenalkan diri antara satu dengan yang lain. 15 Catatan: di meja pendaftaran, peserta diminta menuliskan nama panggilan dan negara asal mereka pada sebuah kartu dan menempelkannya di salah satu bagian dari tubuh mereka yang mudah dilihat oleh yang lainnya. metode: peserta mencari pasangannya dan saling mengenalkan diri, menuliskan nama, negara, dan lembaganya pada sebuah kartu. 2. Fasilitator inti menerangkan tujuan pelatihan. 3. Fasilitator inti menerangkan agenda pelatihan dan pendekatan pelatihan. 4. Fasilitator inti menerangkan peran peserta setelah pelatihan. 5. Fasilitator inti meminta peserta untuk mengeksplorasi apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang fasilitator inti dalam kelompok diskusi. 6. Kelompok pembicara mempresentasikan hasilnya dalam pleno. 7. Fasilitator inti meminta peserta mengenai aturan pelatihan dan setuju dengan: apa yang harus dan tidak boleh dilakukan selama pelatihan? Topik 2: Pengenalan ke dalam Proses Pelatihan (Kelas Tematik) hasil yang diharapkan: Setelah sesi ini, peserta mampu : mengidentifikasi harapan dan perhatian peserta terhadap pelatihan. membangun kelompok tematik dan dinamika kelompok. mengatur aturan kerja: yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama lokakarya. metode pelatihan: Kelas tematik, kerja kelompok, presentasi, Q &A waktu: Lingkungan kerja: 60 menit Slide, in focus, flip chart, penanda Langkah-langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: 26

33 Kelas Tematik Sesi ini akan dimulai setelah sesi pleno di hari pertama. Ini akan menjadi saat pertama kalinya bagi peserta untuk bertemu antara satu dengan yang lain dalam empat kelas tematik. 1. Fasilitator inti bersama-sama dengan peserta pelatihan meninjau informasi dan mempelajari isinya secara sekilas di hari pertama. menginformasikan kepada peserta bahwa tinjauan tersebut akan dilakukan setiap pagi oleh para peserta. 2. Fasilitator inti meminta harapan dan kekhawatiran peserta pelatihan terhadap pelatihan. 3. Fasilitator inti meminta peserta pelatihan untuk menyetujui aturan kerja. (Catatan untuk pelatih) Topik 3: Pengenalan terhadap Rancangan Proyek dan Bidang Tematiknya hasil yang diharapkan: metode pelatihan: waktu: Peralatan kerja: Setelah sesi ini, peserta memahami tujuan proyek dan mampu menunjukkan: Perbedaan dan persamaan dari status pemerintahan daerah di lima negara proyek; kebutuhan untuk berbagi indormasi dan untuk saling mempelajari antara satu dengan yang lain. ruang lingkup dan pengaturan proyek. 4 bidang tematik dari Praktik - praktik terbaik. Praktik - praktik terbaik yang dipilih dan kotakota percontohan. Presentasi, Tanya jawab, kerja kelompok 90 menit Slide, flip chart, kartu Langkah-langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: bagian ini akan dipresentasikan oleh narasumber dari manajemen proyek delgosea. 1. menerangkan latar belakang proyek, mengapa inisiatif jenis ini bisa muncul. (Catatan untuk pelatih) Presentasi 5 2. dukungan informasi ini dengan perhatian dari Konrad- Adenauer-Stiftung dan Komunitas Eropa pada masalah ini 5 27

34 4. memberikan gambaran umum tentang status desentralisasi di 5 negara Asia Tenggara; membandingkannya dengan negara-negara lain. 5. menyimpulkan informasi ini dengan menyajikan delgosea: Tujuan dan hasil serta kegiatan proyek; mengimplementasikan mitra; Para pemangku kepentingan utama; Negara-negara yang berpartisipasi dalam proyek ini; Tinjauan Praktik - praktik terbaik dan kota-kota percontohan. 6. menjelaskan harapan ToT dari perspektif proyek. Setelah langkah 5, acara diserahkan kembali kepada fasilitator inti yang selanjutnya memandu peserta pelatihan untuk bekerja dalam kelompok diskusi. Tugas-tugas kelompok kerja: Kelompok kerja 45 Untuk mengidentifikasi situasi saat ini dari pemerintahan daerah yang baik di lima negara-negara proyek (transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam proses pembangunan). Prosedur kelompok diskusi (kerja kelompok menggunakan metode diskusi): 1. Kelompok kecil memilih fasilitator dan presenter. 2. bagi kelompok menjadi kelompok-kelompok kecil, 5-7 orang per kelompok, jika memungkinkan masing-masing kelompok terdiri dari peserta dari 5 negara yang berbeda. 3. Kelompok Kerja menulis informasi pada kartu meta; batasi diskusi mengenai klarifikasi dan tujuan definisi. 4. Presentasi hasil kerja kelompok. 5. Setelah presentasi kelompok kerja, fasilitator ini menyimpulkan situasi umum dan perbedaan pemerintah daerah di 5 negara. 28

35 Topik 4: Pemahaman Dasar Tata Pemerintah Daerah yang Demokratis Bidang Tematik: Kelembagaan pemerintahan Institusional, partisipasi masyarakat, manajemen keuangan dan lingkungan perkotaan) hasil yang diharapkan: metode pelatihan: waktu: Peralatan kerja: Setelah sesi ini peserta telah mendapatkan pengetahuan tentang: Prinsip-prinsip tata pemerintahan daerah yang baik; Kesimpulan singkat sejarah pada status desentralisasi saat ini di 5 negara proyek; definisi dan garis besar dari 4 bidang tematik untuk tata pemerintahan daerah yang baik. Presentasi, Tanya Jawab 75 menit Slide, flip chart Langkah-langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: 1. Presenter atau narasumber memberikan definisi mengenai pemerintahan daerah yang baik dan menyoroti pemahaman desentralisasi dalam konteks ini di lima negara. 2. Ilustrasikan pengalaman desentralisasi dari negara yang dibangun dan simpulkan pelajaran yang dapat dipelajari. 3. menjelaskan mengapa delgosea memilih 4 bidang tema dan jelaskan setiap tema secara singkat. 4. Presentasikan struktur pemerintahan daerah dan status desentralisasi saat ini di 5 negara. 5. Kelompok diskusi: Tugas-tugas kelompok diskusi: mengidentifikasi informasi dari 5 negara mengenai Struktur pemerintahan daerah; Status desentralisasi saat ini. 6. Presentasikan hasil diskusi kelompok dalam sebuah pleno. 7. Fasilitator inti menyimpulkan hasilnya

36 Bagian B. Praktik - praktik terbaik Tata Pemerintahan Daerah yang Demokratis Topik 5: Pengenalan pada Partisipasi Masyarakat hasil yang diharapkan: metode pelatihan: Time: Setelah sesi ini peserta harus paham mengenai hubungan dinamis demokrasi dan partisipasi masyarakat; demokrasi dan partisipasi masyarakat di Asia tenggara; pemberdayaan sebagai prinsip utama dalam partisipasi masyarakat. Presentasi, diskusi, Tanya jawab. 120 minutes. working equipment: Slides, flip chart. Langkah-langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: Pertama- membangkitkan minat dari para peserta dengan menanyakan secara acak kepada peserta di setiap negara (5 peserta) untuk mengatakan sesuatu mengenai partisipasi rakyat seperti yang mereka alami sendiri. Kemudian fasilitator dapat meminta peserta lainnya untuk berkomentar. 30 Kedua- Pelatih menjelaskan poin-poin kunci berikut dalam memahami tema. Pemberdayaan sebagai prinsip kunci dalam partisipasi rakyat, Transparansi dan akuntabilitas sebagai faktor penting dalam pemberdayaan demokrasi, bagaimana mengukur tingkat partisipasi rakyat dalam bp, Peran individu swasta, CSO dan politik lokal dalam keberhasilan menjalankan bp, Tantangan dalam menerapkan partisipasi rakyat. Pelatih dapat membagi kelompok menjadi kelompok kerja yang berbeda. Setelah kelompok kerja berdiskusi akan terdapat sesi pleno untuk mempresentasikan penemuan dalam kelompok kerja. Untuk kelompok kerja ini akan merumuskan tiga pertanyaan bagi setiap kelompok. Pertimbangan utama: Pelatih membolehkan pertanyaanpertanyaan diajukan saat diskusi berlangsung atau hanya pada saat dia selesai menerangkan. harus ada manajemen waktu yang ketat meskipun pada saat yang sama memastikan keterlibatan peserta. yang paling penting adalah bahwa peserta mampu untuk tetap aktif. 30 Sebutkan program desentralisasi khusus dan reformasi pemerintah daerah di Kamboja, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. 60 Q&A 30

37 Topik 6: Praktik - praktik Terbaik sebagai Studi Kasus Topik 6.1: Partisipasi Rakyat dalam Partisipasi Masyarakat untuk PerbaikanWilayah Perumahan Kolektif Lama di Kota Vinh, Vietnam hasil yang diharapkan: metode Pelatihan: di akhir sesi pelatihan, peserta harus mampu memahami Praktik - praktik terbaik, mengidentifikasi pelajaran yang dipelajari dan peluang serta pada saat yang sama mampu memfasilitasi konsep transfer. Untuk melihat hasil rinci silakan lihat kurikulum. Metode kasus merupakan alat pembelajaran yang dibuat yang menghasilkan imbalan yang signifikan untuk peserta pelatihan atau peserta mengenai (a) pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan, (b) analisis yang jelas tentang permasalahan, (c) penghargaan yang lebih baik dari alternatif atau pilihan yang mungkin digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, dan (d) keputusan yang didukung oleh fakta yang diketahui tentang permasalahan ini. waktu: 345 menit Peralatan kerja: Slide, flip chart, kartu meta Langkah langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: Presentasi Singkat Pertama- Narasumber yang mengaitkan bp dengan konsep tema, menyatakan fakta-fakta kunci yang memungkinkan pemahaman praktis dan kemudahan dalam mengingat bp. Kedua- membahas Partisipasi rakyat secara rinci dalam Perbaikan wilayah Perumahan Kolektif di Kota Vinh, Vietnam, khususnya yang mencakup hal-hal berikut: Penjelasan dan kesimpulan dari Praktik - praktik terbaik Proyek sebagai sebuah model untuk menjamin pembangun an berkelanjutan Proses dan cara yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam mempromosikan partisipasi rakyat, Ketiga- Forum Terbuka. Pertanyaan dan Klarifikasi dari peserta akan dibahas. Setiap delegasi negara juga mungkin diminta untuk isu tertentu

38 Keempat- Untuk memastikan bahwa peserta cukup memahami bp, latihan kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dilakukan berikut ini. Pelatih dapat memilih latihan yang sesuai sehingga peserta akan terlibat lebih lebih jauh. Peserta dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok dari negaranegara yang berbeda. Permasalahan khusus apa yang coba ditangani oleh proyek bp? Apa tujuan utama dari Proyek dan apa fitur utamanya? bagaimana proyek tersebut dilaksanakan? Apa hasil nyata dari proyek tersebut? Apa komponen inovatif dari proyek tersebut? bagaimana pengaruhnya terhadap keberhasilan intervensi? Tantangan apa yang dihadapi dalam penerapan proyek? Tantangan apa yang harus diantisipasi dalam menerapkan inisiatif yang serupa di pemerintah negara/daerah lain, seperti tempat anda? Pelajaran apa yang dapat dipelajari dari inisiatif ini yang mungkin sesuai dengan pertimbangan di masa depan? mengingat semua hal di atas, apa Praktik - praktik yang akan anda ambil untuk menerapkan proyek yang sama di negara atau pemerintahan daerah anda? hitung dan jelaskan komponen-komponen dari proyek anda Kelima- Pelatih menyimpulkan diskusi. dalam proses ini identifikasikan kelompok terbaik dan berikan insentif. Prosedur dan Pertimbangan utama: 1. Narasumber/pelatih membuat presentasi singkat sekitar 30 menit. 2. diadakan latihan kelompok yang dipilih oleh pelatih, untuk mengingat poin-poin utama bp. 3. Presentasi hasil dimana pelatih menunjukkan perbedaan hasil dari setiap kelompok. 4. Fasilitator dapat mempertimbangkan untuk memberikan sebuah insentif (hadiah kecil/token)

39 Topik 6.2: Kemitraan Rakyat Swasta Publik/People-Private-Public Partnership (PPPP) untuk Memperbaiki Infrastruktur Daerah di Toul Sangke Sangkat/kelompok di Kamboja hasil yang diharapkan: di akhir sesi pembelajaran peserta pelatihan/peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam merumuskan proyek yang sama dan menggunakannya untuk mempromosikan pembangunan ekonomi lokal dan mempersiapkan lingkungan. hasil rinci dapat dilihat pada kurikulum. metode pelatihan: waktu: Perangkat kerja: Metode kasus merupakan alat pembelajaran yang dibuat yang menghasilkan imbalan yang signifikan untuk peserta pelatihan atau peserta mengenai (a) pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan, (b) analisis yang jelas tentang permasalahan, (c) penghargaan yang lebih baik dari alternatif atau pilihan yang mungkin digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, dan (d) keputusan yang didukung oleh fakta yang diketahui tentang permasalahan ini. 375 menit. Slide, flip chart, kartu meta. Langkah-langkah untuk mencapai hasil yang diharapkan: Pertama- Narasumber menghubungkan bp dengan konsep tema, menjelaskan fakta-fakta kunci yang memungkinkan pemahaman praktis dan kemudahan dalam mengingat bp. Kedua- membahas rincian dari People-Private-Public Partnership (PPPP) untuk memperbaiki Infrastruktur Lokal di Toul Sangke Sangkat/kelompokdi Kamboja, terutama meliputi hal-hal sebagai berikut: Penjelasan dan kesimpulan dari praktik - praktik terbaik Proyek sebagai sebuah model untuk menjamin pembangunan berkelanjutan Proses dan cara yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui intervensi ini. Ketiga- Forum Terbuka. Pertanyaan dan Klarifikasi dari peserta akan dibahas. Setiap delegasi negara juga mungkin diminta untuk isu tertentu. Keempat- Untuk memastikan bahwa peserta cukup memahami bp, latihan kelompok menjawab pertanyaanpertanyaan kunci yang harus dilakukan berikut ini. Pelatih dapat memilih latihan yang sesuai sehingga peserta akan terlibat lebih lebih jauh. Peserta dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok dari negara-negara yang berbeda

40 a. Permasalahan khusus apa yang coba ditangani oleh proyek bp? b. Apa tujuan utama dari Proyek dan apa fitur utamanya? c. bagaimana proyek tersebut dilaksanakan? d. Apa hasil nyata dari proyek tersebut? e. Apa komponen inovatif dari proyek tersebut? bagaimana pengaruhnya terhadap keberhasilan intervensi? f. Tantangan apa yang dihadapi dalam penerapan proyek? g. Tantangan apa yang harus diantisipasi dalam menerapkan inisiatif yang serupa di pemerintah negara/daerah lain, seperti tempat anda? h. Pelajaran apa yang dapat dipelajari dari inisiatif ini yang mungkin sesuai dengan pertimbangan di masa depan? i. mengingat semua hal di atas, apa Praktik - praktik yang akan anda ambil untuk menerapkan proyek yang sama di negara atau pemerintahan daerah anda? j. hitung dan jelaskan komponen-komponen dari proyek anda. Kelima- Pelatih membangun sebuah diskusi. dalam proses mengidentifikasi kelompok terbaik dan memberikan insentif. Prosedur dan Pertimbangan utama: 1. Narasumber/pelatih membuat presentasi singkat sekitar 30 menit. 2. diadakan latihan kelompok yang dipilih oleh pelatih, untuk mengingat poin-poin utama bp. 3. Presentasi hasil dimana pelatih menunjukkan perbedaan hasil dari setiap kelompok. 4. Fasilitator dapat mempertimbangkan untuk memberikan insentif (hadiah kecil/token) 30 Topik 6.3: Partisipasi Masyarakat dalam Pembuatan Kebijakan yang Terpusat dan Dipimpin oleh Rakyat dari Khonkaen, Thailand hasil yang diharapkan: metode pelatihan: di akhir sesi pembelajaran peserta pelatihan/peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam merumuskan proyek yang sama dan menggunakannya untuk mempromosikan pembangunan ekonomi lokal dan mempersiapkan lingkungan. hasil rinci dapat dilihat pada kurikulum. Metode kasus merupakan alat pembelajaran yang dibuat yang menghasilkan imbalan yang signifikan untuk peserta pelatihan atau peserta mengenai (a) pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan, (b) analisis yang jelas tentang permasalahan, (c) penghargaan yang lebih baik dari alternatif atau pilihan yang mungkin digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, dan (d) keputusan yang didukung oleh fakta yang diketahui tentang permasalahan ini. 34

Partnership for Democratic Local Governance in South-East Asia

Partnership for Democratic Local Governance in South-East Asia Partnership for Democratic Local Governance in South-East Asia www.delgosea.eu National Workshop on Policy Recommendation and Country Strategy 17 th April 2012 "The European Union is made up of 27 Member

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Lima Langkah untuk Membantu Organisasi Masyarakat Sipil Berhasil Menerapkan Data Terbuka dengan Baik Panduan Pelaksanaan JAKARTA Panduan Pelaksanaan:

Lebih terperinci

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan

Lebih terperinci

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk: PERENCANAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS YANG INDEPENDEN PADA SEKTOR RELAWAN Pada tahun 1992, Dewan Perencanaan Sosial Halton bekerjasama dengan organisasi perencanaan sosial yang lain menciptakan Jaringan

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya Yayasan Temasek Laporan Singkat Tahun 2015/2016 1 Menghubungkan Masyarakat dan Budaya Membangun Masa Depan Bersama di Asia Laporan Singkat Yayasan Temasek Tahun 2015/2016 Lembaran Baru Sejak Mei 2007,

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014 Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014 A) Latar Belakang Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365

Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor Keberhasilan untuk Keterlibatan Pengguna Akhir Office 365 Faktor keberhasilan penting yang mempengaruhi penerapan Office 365 serta cara agar berhasil menggunakannya dalam rollout Office 365 akan

Lebih terperinci

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan 6th UNEP TUNZA Southeast Asia Youth Environment Network (SEAYEN) Meeting Youth Statement pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali pada kemitraan / kerjasama global (25-27 Maret, 2013) 26 Maret 2013 Pemuda

Lebih terperinci

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia

Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis Gender dalam Perdagangan bagi Pejabat Kementerian Perdagangan Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N TPSA JAKARTA, 23 MEI 2017/18 JULI 2017 11 12 SEPTEMBER 2017 CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Tiga Pelatihan tentang Analisis

Lebih terperinci

Panduan untuk Fasilitator

Panduan untuk Fasilitator United Nations Development Programme (UNDP) The Office of UN Special Ambassador for Asia Pacific Partnership for Governance Reform Panduan untuk Fasilitator Kartu Penilaian Bersama untuk Tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN

SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN Pertemuan Tingkat Tinggi Tentang Kewirausahaan akan menyoroti peran penting yang dapat dimainkan kewirausahaan dalam memperluas kesempatan

Lebih terperinci

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Komite Advokasi Nasional & Daerah BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia Kerangka Acuan Call for Proposals 2016-2017: Voice Indonesia Kita berjanji bahwa tidak akan ada yang ditinggalkan [dalam perjalanan kolektif untuk mengakhiri kemiskinan dan ketidaksetaraan]. Kita akan

Lebih terperinci

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

Kurikulum Australia L E M B A R A N I N F O R M A S I

Kurikulum Australia L E M B A R A N I N F O R M A S I Bagaimana caranya untuk memberikan umpan balik atas rancangan Kurikulum Australia K-10?Australia? Rancangan Kurikulum Australia K-10 untuk bahasa Inggris, matematika, sains dan sejarah akan tersedia untuk

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.37, 2018 KEMENPAN-RB. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018

Lebih terperinci

Transfer Concept (Bahasa Version) Marikina Eco Savers Project, Kupang City, Indonesia

Transfer Concept (Bahasa Version) Marikina Eco Savers Project, Kupang City, Indonesia DELGOSEA Partnership for Democratic Local Governance in Southeast-Asia - www.delgosea.eu Transfer Concept (Bahasa Version) Marikina Eco Savers Project, Kupang City, Indonesia The project is implemented

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, PEMERINTAH DAERAH,

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan yang menjabarkan pernyataan singkat hasil temuan penelitian yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kesimpulan penelitian akan dimulai

Lebih terperinci

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia Nelayan (Koleksi Bank Dunia ) Foto: Curt Carnemark 4 Berinvestasi untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan 1.1 Karakteristik Utama Tantangan Lingkungan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman

Lebih terperinci

International IDEA, Strömsborg, Stockholm, Sweden Phone , Fax: Web:

International IDEA, Strömsborg, Stockholm, Sweden Phone , Fax: Web: Extracted from Democratic Accountability in Service Delivery: A practical guide to identify improvements through assessment (Bahasa Indonesia) International Institute for Democracy and Electoral Assistance

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan KODE UNIT : O.842340.003.01 JUDUL UNIT : Menjalin Hubungan yang Positif dengan Pemangku Kepentingan DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan, dan Sikap kerja yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages

DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages DESA: Gender Sensitive Citizen Budget Planning in Villages Baseline Study Report Commissioned by September 7, 2016 Written by Utama P. Sandjaja & Hadi Prayitno 1 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Sekilas Perjalanan

Lebih terperinci

Pengembangan keterampilan melalui publicprivate partnership (PPP)

Pengembangan keterampilan melalui publicprivate partnership (PPP) National Tripartite High Level Dialogue on Employment, Industrial Relations, and Social Security Session 3 Pengembangan keterampilan melalui publicprivate partnership (PPP) Akiko Sakamoto Skills Development

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

1. Mengelola penyampaian bantuan

1. Mengelola penyampaian bantuan KODE UNIT : O.842340.004.01 JUDUL UNIT : Pengaturan Bidang Kerja dalam Sektor Penanggulangan Bencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang

Lebih terperinci

Membantu Indonesia Menyediakan Perlindungan terhadap Praktik Perdagangan yang Tidak Adil dan Lonjakan Impor

Membantu Indonesia Menyediakan Perlindungan terhadap Praktik Perdagangan yang Tidak Adil dan Lonjakan Impor RI N G K ASA N KEG IATA N MARET 20 22, 2017, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Membantu Indonesia Menyediakan Perlindungan terhadap Praktik Perdagangan yang Tidak

Lebih terperinci

Tahap Konsultasi untuk Mekanisme Akuntabilitas

Tahap Konsultasi untuk Mekanisme Akuntabilitas Tahap Konsultasi untuk Mekanisme Akuntabilitas Mendengarkan Masyarakat yang Terkena Dampak Proyek-Proyek Bantuan ADB Apa yang dimaksud dengan Mekanisme Akuntabilitas ADB? Pada bulan Mei 2003, Asian Development

Lebih terperinci

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang Konferensi Pers dan Rumusan Hasil Workshop 21 Juli 2009 Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang Jakarta. Pada tanggal 21 Juli 2009, Departemen Kehutanan didukung oleh USAID

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Walikota Ridwan Kamil serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, telah menunjukkan pentingnya inovasi dalam dalam program

Lebih terperinci

ACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership

ACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership Risalah Kebijakan Mei 2017 PRAKTIK-PRAKTIK EFEKTIF REFORMASI KURIKULUM DI ASIA Pengantar Keadilan sosial dan Kesetaraan Pendahuluan Mekanisme Transisi untuk Reformasi Kurikulum Pendorong Perubahan Kesimpulan

Lebih terperinci

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Rangkuman Makalah Diskusi Mengenai Keberlanjutan Sosial Maret 2016 Kota Sydney Rangkuman Sebuah kota untuk semua: semua orang berkembang

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR. www.kas.de

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR. www.kas.de SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR www.kas.de DAFTAR ISI 3 MUKADIMAH 3 KAIDAH- KAIDAH POKOK 1. Kerangka hukum...3 2. Kepemilikan properti dan lapangan kerja...3

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

PERBANKAN YANG BERKELANJUTAN DAN UNEP FI

PERBANKAN YANG BERKELANJUTAN DAN UNEP FI Lokakarya Nasional Peran dan Manfaat Pembangunan Berkelanjutan Bagi Kalangan Perbankan PERBANKAN YANG BERKELANJUTAN DAN UNEP FI Toshiro Nishizawa Japan Bank for International Cooperation Chair, UNEP FI

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 10 April 2014. Lembar Data Proyek Lembar Data Proyek (Project Data Sheets/PDS) berisi informasi ringkas mengenai proyek atau program:

Lebih terperinci

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM

Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah terhadap Kegiatan Ekspor UKM RI N G K ASA N KEG IATA N JAKARTA, JANUARI FEBRUARI 2017 TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Mengadakan Pelatihan FITTskills Guna Meningkatkan Dukungan Pemerintah

Lebih terperinci

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI RIAU

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI RIAU KINERJA TATA KELOLA PROVINSI RIAU SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini

Lebih terperinci

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam Sambutan Utama Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Seminar Internasional IFSB Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam Jakarta, 31 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahiim, Yang Terhormat: Tn.

Lebih terperinci

Bagian 1: Tentang minat anda

Bagian 1: Tentang minat anda Konsultasi 1: Penilaian Kebutuhan dan Pandangan dari Pengguna 1 Konsultasi 1: Penilaian Kebutuhan dan Pandangan dari Pengguna May 2006 Bantu kami membangun jaringan kerja sumberdaya HCVF anda Kami ingin

Lebih terperinci

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU 1 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU 2 3 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU Proyek Kemakmuran Hijau atau Green Prosperity Project adalah sebuah proyek yang dinaungi Compact Indonesia dengan Millenium Challenge Corporation (MCC)

Lebih terperinci

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP DISAMPAIKAN OLEH: DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH BAPPENAS PADA:

Lebih terperinci

Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan

Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan Selamat Datang di Kuesioner Gaya Hidup yang Berkelanjutan Cara kita menjalani hidup kita sehari-hari pilihan-pilihan

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Kajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Kajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu Strategi 2020 Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu (Mid-Term Review/MTR) atas Strategi 2020 merupakan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5618 EKONOMI. Asuransi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 337). PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA 1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

5 Informasi Sosial-Ekonomi

5 Informasi Sosial-Ekonomi 41 5 Informasi Sosial-Ekonomi Perencanaan dan pelaksanaan pemukiman kembali memerlukan data yang dapat dipercaya dan benar yang menunjukkan dampak yang sebenarnya terhadap OTD sehingga dapat disusun dengan

Lebih terperinci

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL

KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL MISI APACMED: Misi kami adalah meningkatkan standar perawatan melalui kolaborasi inovatif di kalangan pemangku kepentingan

Lebih terperinci

ECD Watch. Panduan OECD. untuk Perusahaan Multi Nasional. alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab

ECD Watch. Panduan OECD. untuk Perusahaan Multi Nasional. alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab ECD Watch Panduan OECD untuk Perusahaan Multi Nasional alat Bantu untuk pelaksanaan Bisnis yang Bertanggung Jawab Tentang Panduan OECD untuk perusahaan Multi nasional Panduan OECD untuk Perusahaan Multi

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) I. Pernyataan Tujuan A. Perubahan iklim menimbulkan tantangan dan resiko global terhadap lingkungan dan ekonomi, membawa dampak bagi kesehatan manusia,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT BRIEF NOTE AMERTA Social Consulting & Resourcing Jl. Pulo Asem Utara Raya A20 Rawamangun, Jakarta 132 13220 Email: amerta.association@gmail.com Fax: 62-21-4719005 MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

PANDUAN LOKAKARYA. Analisa Diagnostik Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk menciptakan Lapangan Kerja Produktif LOKAKARYA April 2011 SURABAYA

PANDUAN LOKAKARYA. Analisa Diagnostik Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk menciptakan Lapangan Kerja Produktif LOKAKARYA April 2011 SURABAYA LOKAKARYA Analisa Diagnostik Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk menciptakan Lapangan Kerja Produktif 0405 April 2011 SURABAYA PANDUAN LOKAKARYA Desain Proses: Endro Catur Fasilitator: Janti Gunawan Endro

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN

MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN 11. Penanggulangan perubahan iklim merupakan tema inti agenda pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat

Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d 13.30 Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Pimpinan pertemuan: Pak Sujana Royat, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.1189 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia Hutan untuk Masa Depan 2 METODOLOGI Struktur Buku ini adalah sebuah upaya untuk menampilkan perspektif masyarakat adat terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan. Buku ini bukanlah suatu studi ekstensif

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan

Lebih terperinci

OPEN DATA + INDUSTRI EKSTRAKTIF. Transparansi dan Akuntabilitas Penerimaan dan Belanja di Sektor Sumberdaya Ekstraktif

OPEN DATA + INDUSTRI EKSTRAKTIF. Transparansi dan Akuntabilitas Penerimaan dan Belanja di Sektor Sumberdaya Ekstraktif OPEN DATA + INDUSTRI EKSTRAKTIF Transparansi dan Akuntabilitas Penerimaan dan Belanja di Sektor Sumberdaya Ekstraktif Transformasi Industri Ekstraktif Melalui Open Data Indonesia, bangsa yang dulunya masih

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 05/PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG

Lebih terperinci

Modul Manajemen Strategis 2013

Modul Manajemen Strategis 2013 Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 1 BAB II CORPORATE GAVERNANCE Tujuan Pembelajaran : 1. Memahami dan menjelaskan tugas dan tanggungjawab dewan komisaris dan dewan direksi dalam pengelolaan perusahaan

Lebih terperinci

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen RI N G K ASA N KEG IATA N 6 8 MARET, 2017, BENER MERIAH (KABUPATEN GAYO, ACEH 13 16 MARET, 2017, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Memperkuat

Lebih terperinci

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung SELAMAT DATANG! Mengapa kita berada disini (tujuan

Lebih terperinci

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Nusa Dua Bali, 25 26 Maret 2013 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Mengajak. Membangun Masa Depan Bersama di Asia

Mengajak. Membangun Masa Depan Bersama di Asia Mengajak Komunitas Masa Depan Bersama di Asia Yayasan Temasek Laporan Tahunan 2013/2014 Tentang YAYASAN TEMASEK Didirikan oleh Temasek, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, Yayasan Temasek

Lebih terperinci

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi.

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi. Latarbelakang - Benjamin Abdurahman benrahman@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci