LAMPIRAN 1: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KYAI PIMPINAN PESANTREN SALAFIYAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KYAI PIMPINAN PESANTREN SALAFIYAH"

Transkripsi

1 110 LAMPIRAN 1: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KYAI PIMPINAN PESANTREN SALAFIYAH 1 Sudah berapa lama pesantren bapak berdiri? 2 Bagaimana mengkategorikan Pesantren Salafiyah dan bukan Salafiyah? 3 Apa yang menjadi keunggulan atau kelebihan Pesantren Salafiyah? 4 Sejak kapan pesantren dengan kategori Salafiyah ada, bagaimana sejarahnya? 5 Berapa jumlah santri yang ada? Bagaimana kondisi sosial ekonomi kebanyakan santri berasal? 6 Bagaimana Bapak memandang persamaan dan perbedaan Salafiyah, modern dan kombinasi? 7 Bagaimana basis kurikulum dan mata ajar yang diberikan? 8 Apa tujuan pembelajarannya? 9 Apa pandangan Bapak terhadap proses dan tujuan dan keberhasilan suatu pembangunan? 10 Bagaimana pandangan Bapak terhadap peran dan komunikasi Pesantren Salafiyah dalam pembangunan? 11 Dengan cara dan pola seperti apa komunikasi yang dibangun selama ini untuk berinteraksi dengan pemerintah? 12 Apa yang menjadi kendala, hambatan dan tantangan Pesantren Salafiyah dalam berkomunikasi? 13 Apa yang diharapkan dalam proses pembangunan terkait dengan Pesantren Salafiyah? 14 Bagaimana struktur kepengurusan Pesantren Salafiyah? 15 Siapa yang paling berperan untuk melakukan peran komunikasi dalam struktur tersebut? 16 Pesan komunikasi apa yang selalu ingin dibangun oleh Pesantren Salafiyah? 17 Saluran komunikasi apa yang selama ini digunakan oleh Pesantren Salafiyah? 18 Sejauhmana Bapak beranggapan efektifitas dan persamaan makna yang muncul antara Pesantren Salafiyah dengan pemerintah? 19 Apa yang menjadi focus permasalahan yang dikomunikasikan dalam lingkungan masyarakat? 20 Struktur pemerintah mana yang paling sering bersinggungan dengan Pesantren Salafiyah? 21 Motivasi dan semangat apa yang dijaga dalam menjaga keaslian atau ketradisionalan Pesantren Salafiyah? 22 Apakah selama ini aspirasi dan pandangan Pesantren Salafiyah dalam proses pembangunan didengar dan diperhitungkan? 23 Selama dan sejauh ini, apa yang Bapak dapat simpulkan tentang pandangan pelaku pembangunan terhadap Pesantren Salafiyah? 24 Selama dan sejauh ini, apa yang Bapak dapat simpulkan tentang harapan pelaku pembangunan terhadap Pesantren Salafiyah? 25 Apa yang Bapak harapkan dari peran, tanggungjawab dan campur tangan pemerintah terhadap Pesantren Salafiyahah? 26 Apa konssep dan pandangan Bapak terhadap modernisasi dalam pembangunan? 27 Hal-hal apa yang dianggap merugikan dalam proses pembangunan terhadap Pesantren Salafiyah? 28 Apa pandangan Bapak terhadap pandangan Pesantren Salafiyah adalah tradisional dan

2 111 terkebelakang? 29 Perubahan seperti apa dalam proses pembangunan yang dapat member tempat kepada Pesantren Salafiyah? 30 Bagaimana seharusnya Pesantren Salafiyah diperlakukan dalam proses pembangunan? 31 Apa yang menjadi koreksi Bapak terhadap proses pembangunan yang sedang berjalan? 32 Apa yang dianggap faktor kelemahan Pesantren Salafiyah dalam mengkomunikasikan perannya? 33 Sejauhmana menurut Bapak masyarakat menilai Pesantren Salafiyah dalam konteks pembangunan saat ini? 34 Bagaimana pendapat Bapak tentang demokrasi di Banten saat ini 35 Bagaimana pendapat Bapak tentang parpol dan keterwakilan masyarakat oleh para wakil rakyatnya di Banten saat ini 36 Bagaimana pendapat Bapak tentang media massa, terutama media lokal di Banten saat ini 37 Bagaimana pendapat Bapak tentang pandangan yang membandingkan lulusan Pesantren Salafiyah dengan sekolah modern dalam konteks kesiapan mengisi pembangunan? 38 Bagaimana pandangan Bapak bahwa Pesantren Salafiyah tidak bisa berubah, kolot dan tradisional? 39 Bagaimana pandangan Bapak tentang pandangan Pesantren Salafiyah adalah kumuh? 40 Intervensi seperti apa yang mesti ada atau dilakukan pemerintah terhadap Pesantren Salafiyah?

3 112 LAMPIRAN 2: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK USTADZ 1 Sudah berapa lama bapak mengajar di Pesantren ini? 2 Materi atau pelajaran apa yang diajarkan? 3 Bagaimana mekanisme dan persyaratan rekruitmen tenaga pengajar di pesantren ini? 4 Bagaimana komunikasi belajar mengajar yang dibangun? 5 Bagaimana perspesi Bapak terhadap proses dan komunikasi pembangunan yang berjalan di Banten dikaitkan dengan ilmu yang Bapak ajarkan? 6 Bagaimana pola interaksi dan komunikasi Bapak dengan masyarakat, apakah hanya dakwa saja atau ada yang lainnya, seperti seminar, dll? 7 Seberapa sering komunikasi yang dilakukan kepada masyarakat dalam bentuk implementasi dari keilmuan yang diajarkan? 8 Apa tujuan pembelajarannya? 9 Pesan komunikasi apa yang sering disampaikan kepada masyarakat dalam interaksi yang dilakukan? 10 Apa yang menjadi aspirasi Bapak dalam pembangunan yang dilakukan? 11 Sejauhmana aspirasi tersebut di sampakan dan dengan saluran komunikasi apa? 12 Apakah komunikasi yang dilakukan dengan masyarakat pada tingkat pesan, saluran komunikasi dan maknanya harus dikonsultasikan dulu kepada Kyai? 13 Bagaimana jika tidak boleh? 14 Menurut Bapak apa yang dianggap dijadikan keunggulan mata pelajaran yang diberikan kepada santri dalam era modern ini? 15 Menurut Bapak apa yang dianggap dijadikan keunggulan Pesantren Salafiyah dalam era modern ini? 16 Siapa yang paling dominan dalam mengkomunikasikan sikap dan pesan Pesantren Salafiyah dengan pemerintah 17 Saluran komunikasi apa saja yang bapak kenal dalam pembangunan sekarang? 18 Bagaimana hubungan Bapak dengan pemerintahan dan media massa yang ada di Banten?

4 113 LAMPIRAN 3: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SANTRI 1 Sudah berapa lama mondok (belajar dan tinggal di pesantren)? 2 Apa saja yg diajarkan? 3 Apa motivasi menjadi santri? 4 Apa cita-cita waktu kecil? 5 Biaya apa saja yg mesti dikeluarkan sebagai santri? 6 Bagaimana komunikasi dengan Kyai, Ustadz, dan sesame santri? 7 Menanyakan pengetahuan up date diseputar pemerintahan, Siapa Gubernur Banten saat ini? 8 Berapa lama akan mondok? 9 Setelah mondok akan kemana? 10 Apa tanggapan santri terhadap kesan pembangunan yg timbul thd pesantren, seperti kolot, kumuh, dsb? 11 Apa yang menjadi harapan santri dalam pembangunan? 12 Seberapa sering membaca Koran atau mendengar radio atau menonton televise untuk mengetahui pesan dan persoalan pembangunan (berita)? 13 Pada kegiatan apa santri dilibatkan dengan masyarakat sekitar? 14 Bagaimana bentuk keterlibatannya? 15 Aspiarasi apa yang ada dalam benak santri pada persoalan pembangunans? 16 Bagaimana menyalurkan aspirasi tersebut, kepada siapa? 17 Apa yang menjadi kendala, tantangan dan hambatan sebagai santri ditengah pembangunan yang mengedepankan modernisasi terutama pendidikan yang mengeluarkan ijazah untuk bekerja? 18 Seberapa penting peranan Pesantren Salafiyah dalam pembangunan?

5 114 LAMPIRAN 4: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PIMPINAN MEDIA CETAK BANTEN RAYA POS 1 Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pesantren Salafiyah dan bagaimana eksistensinya? 2 Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang peranan Pesantren Salafiyah dalam pembangunan di Banten? 3 Bagaimana hubungan pesantren dengan media? 4 Bagaimana hubungan pesantren dengan pemerintah? 5 Apa yang menjadi persoalan Pesantren Salafiyah dalam pembangunan dalam perspektif media? 6 bagaimana persepsi dan sikap pemerintah terhadap Pesantren Salafiyah dalam perspektif media? 7 Pada aspek dan kepentingan apa saja Pesantren Salafiyah masuk dalam berita di lokal? 8 Bagaimana kemampuan dan kontribusi Pesantren Salafiyah dalam pembangunan menurut perspektif media? 9 Apa peran yang sebenarnya strategis dan dapat dimainkan Pesantren Salafiyah dalam pembangunan menurut kaca mata media? 10 Bagaimana pandangan Bapak/Ibu terhadap Pesantren Salafiyah dengan modernisasi pembangunan?

6 115 LAMPIRAN 5: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEMENTRIAN AGAMA DAN PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN 1 Bagaimana penilaian Bapak/Ibu tentang Pesantren Salafiyah dan bagaimana eksistensinya? 2 Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang peranan Pesantren Salafiyah dalam pembangunan di Banten? 3 Bagaimana hubungan pesantren dengan kementrian Bapak dan Ibu? 4 Bagaimana hubungan pesantren dengan pemerintah secara keseluruhan? 5 Kebijakan, program, bantuan atau rencana apa yang ada di dalam kementerian Bapak/Ibu terhadap Pesantren Salafiyah? 6 Pola, model dan bentuk komunikasi seperti apa yang selama ini terjalin, apakah bersifat kontinyu atau eksidentil, kepada siapa (Kyai, Ustadz atau santri) dan dalam aspek atau persoalan apa? 7 Bagaimana Bapak/Ibu memandang Pesantren Salafiyah dalam konteks modernisasi? 8 Apa yang menjadi hambatan dan kendala komunikasi dengan Pesantren Salafiyah? 9 Apa yang menjadi aspirasi Pesantren Salafiyah (apakah tahu)? Dan bagaimana Bapak/Ibu mensosialisasikan kebijkan yang pada Pesantren Salafiyah 10 Apa harapan Bapak/Ibu terhadap Pesantren Salafiyah dalam proses pembangunan di Banten?

7 116 LAMPIRAN 6: PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WAKIL RAKYAT PROVINSI BANTEN 1 Bagaimana penilaian Bapak/Ibu tentang Pesantren Salafiyah dan bagaimana eksistensinya? 2 Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang peranan Pesantren Salafiyah dalam pembangunan di Banten? 3 Bagaimana hubungan pesantren dengan lembaga Bapak dan Ibu? 4 Bagaimana hubungan pesantren dengan pemerintah secara keseluruhan? 5 Kebijakan, program, bantuan atau rencana apa yang ada di dalam lembaga Bapak/Ibu sebagai wakil rakyat terhadap Pesantren Salafiyah? 6 Pola, model dan bentuk komunikasi seperti apa yang selama ini terjalin, apakah bersifat kontinyu atau eksidentil, kepada siapa (Kyai, Ustadz atau santri) dan dalam aspek atau persoalan apa? 7 Bagaimana Bapak/Ibu memandang Pesantren Salafiyah dalam konteks modernisasi? 8 Apa yang menjadi hambatan dan kendala komunikasi dengan Pesantren Salafiyah? 9 Apa yang menjadi aspirasi Pesantren Salafiyah (apakah tahu)? Dan bagaimana Bapak/Ibu mensosialisasikan kebijkan yang pada Pesantren Salafiyah 10 Apa harapan Bapak/Ibu terhadap Pesantren Salafiyah dalam proses pembangunan di Banten?

8 117 LAMPIRAN 7: Profile Pemilik Pesantren Salafiyah Al Munawar Bani Amin Nama H Muhamad Munawar Halili, SE Alias H Wawang No. HP Tempat Tanggal Lahir Serang 06 April 1975 Alamat Kp. Pabuaran Jati Desa Pematang Kec Kragilan Kab Serang Pekerjaan Pendiri Pengasuh Pesantren Salafiyah Tandzimul Ittihaad Sejak 1998 Pendidikan SDN Negeri Kramat Watu 1987 SMP Negeri Keramat Watu SMA Negeri 2 Serang Paket C PKBM Al Qowi Kragilan 2004 STIE Pertiwi Kampus Kragilan Pesantren Pesantren Salafiyah Banie Amien Pelamunan Pesantren Al Ma Unah Cipare Gede Serang Pesantren Alchusna Wazziyadah Sasak Kronjo Pesantren Riyadhulalfiyah Kadukaweng Pandeglang Pesantren Al-RosyidBojonegoro Jawa Timur Syeikh Abdul Kariem Al-Banjary (Masjidil Harom) Organisasi Ketua FSPP Kec Kragilan Pengurus MUI Kec Kragilan Bid Dakwah Pengurus IPHI Kec Kragilan Penasehat BKMT Kec Kragilan Pengurus NU Kab Serang Pendiri/Deklarator MPS Prov Banten Sekjen MPS Provinsi Banten Nama Istri Nama Anak Nama Ayah Nama Ibu Aamat HJ Fauziyatul Aini M Nurfikri Ridho Via Nurmustawfiyah M Farhan Ilham Vida Najia Amalia Fadhlan Izzah Mamduhah H.M.Chudri Haris (Alm) Bin KH Risam Hj Chifdhatul Hayat Binti KH Amien Komplek Pesantren Salafiyah Banie Thohir Pelamunan Kramat Watu, Serang

PANDUAN WAWANCARA. Identifikasi Informan. Nomor : Nama Informan :

PANDUAN WAWANCARA. Identifikasi Informan. Nomor : Nama Informan : LAMPIRAN 155 156 157 Lampiran : PANDUAN WAWANCARA Identifikasi Informan Nomor : Nama Informan : Umur : Jenis kelamin : Status : Pendidikan : Alamat Kampung : Desa : Cikeukeuh Kecamatan : Kabupaten : Provinsi

Lebih terperinci

BAB VI PANDANGAN PIMPINAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI KALIMANTAN SELATAN TENTANG MODERNISASI EVALUASI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN

BAB VI PANDANGAN PIMPINAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI KALIMANTAN SELATAN TENTANG MODERNISASI EVALUASI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN BAB VI PANDANGAN PIMPINAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI KALIMANTAN SELATAN TENTANG MODERNISASI EVALUASI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN Salah satu komponen utama dalam sistem pendidikan adalah evaluasi pendidikan.

Lebih terperinci

SUBJEK PENELITIAN Sejarah Pesantren Salafiyah Al-Munawar Bani Amin

SUBJEK PENELITIAN Sejarah Pesantren Salafiyah Al-Munawar Bani Amin 31 SUBJEK PENELITIAN Sejarah Pesantren Salafiyah Al-Munawar Bani Amin Pesantren Salafiyah Al-Munawar Bani Amin baru berusia 15 tahun. Namun pemimpin Pesantren, Kyai Wawang Munawar Halili (38 tahun) telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan agar tujuan dari organisasi itu bisa tercapai. Pemimpin ibarat kepala dari tubuh

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN BERBASIS Nilai-Nilai Islami

KEPEMIMPINAN BERBASIS Nilai-Nilai Islami ISBN 978-979-3246-95-6 Tentang Penulis Drs. H. Abdul Hakim, M. Si Tempat, tanggal lahir Semarang, 23 Juni 1955 beralamat di Jl. Jati Emas No. 9 Banyumanik semarang. Kegiatan sehari-hari sebagai Dosen Fakultas

Lebih terperinci

manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia jejak langkah hidup manusia selalu membutuhkan komunikasi.

manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia jejak langkah hidup manusia selalu membutuhkan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Kajian strategi komunikasi pembangunan menjadi bahasan yang menarik dalam ilmu komunikasi pada berbagai aspek penelitian. Terlebih pada tingkat analisis efektifitas

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN ALIRSYAD DITINJAU DARI ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN TESIS

MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN ALIRSYAD DITINJAU DARI ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN TESIS MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN ALIRSYAD DITINJAU DARI ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN TESIS Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Ilmu Kependidikan dalam Bidang Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS)

Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS) Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU Sisdiknas no 20 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang lahir dari produk - produk seperti media cetak dan media elektronik. Produkproduk ini menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia menunjukkan nilai rata-rata 33,37 1 pada skala 1 sampai dengan 100.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia menunjukkan nilai rata-rata 33,37 1 pada skala 1 sampai dengan 100. 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi kawasan hutan di semua kabupaten di provinsi Jambi menurut hasil pengukuran indeks tata kelola hutan di 9 Kabupaten di provinsi oleh PGA UNDP

Lebih terperinci

ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI

ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI CALON SISWA / SANTRI BARU SMP-SMA SEKAR KEMUNING Islamic Boarding School KOTA CIREBON TAHUN AJARAN 2018/2019 Nama calon siswa/santri :.. Gender : L / P Nama Bapak / wali :..

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut. 1 BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Media massa sebagai alat komunikasi massa sangat berperan penting dalam mewujudkan keterbukaan informasi kepada publik. Karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini akan dikemukakan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan. Pandangan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT Dalam pendidikan yang berkenaan dengan perkembangan dan perubahan pada santri dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan pengetahuan, sikap, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 216 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kiprah A. Hassan dalam upaya mencerdaskan umat Islam dapat dilihat dari karya-karyanya yang menambah khazanah ilmu pengetahuan. Usahanya mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Fokus penelitian ini adalah Peran KH. Munir Abdullah dalam Membimbing Agama Masyarakat Desa Ngroto Kecamatan Gubug

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Fokus penelitian ini adalah Peran KH. Munir Abdullah dalam Membimbing Agama Masyarakat Desa Ngroto Kecamatan Gubug BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Fokus penelitian ini adalah Peran KH. Munir Abdullah dalam Membimbing Agama Masyarakat Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, Maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Metode

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

Surat Elektronik (

Surat Elektronik ( PROPOSAL BANTUAN BERUPA BARANG SERVER DAN KOMPUTER Diajukan Kepada: Bupati Pandeglang Cq. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Diajukan Oleh: Nama : PKBM BMC NPSN :- Alamat Lengkap

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Bab ini merupakan penutup dari berbagai data dan pembahasan yang. telah dilakukan pada bagian sebelumnya yang pernyataannya berupa

BAB VI PENUTUP. Bab ini merupakan penutup dari berbagai data dan pembahasan yang. telah dilakukan pada bagian sebelumnya yang pernyataannya berupa 282 BAB VI PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari berbagai data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya yang pernyataannya berupa kesimpulan dan saran yang diperlukan. A. Kesimpulan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Terjemah

Lampiran 1. Daftar Terjemah 131 Lampiran 1. Daftar Terjemah NO KUTIPAN BAB HAL TERJEMAH 1 HR. Bukhari II 17 Abdullah bin Umar Ra., dia berkata: dan Muslim Rasulullah Saw. bersabda: Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH A. Sejarah Berdiri 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang dirintis, dikelola, dan dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tentang "Aplikasi Ta'zir Dengan Pola Ritual Keagamaan (Studi Kasus di Pondok Pesantren Raudlotul Qur'an Mangkang Kulon Tugu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes

BAB V PENUTUP. di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes 242 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan kajian teoritis dan analisis data berdasarkan temuan di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes Al-Ma dar yang meliputi desain

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan tentang evaluasi program pembelajaran kitab kuning di M.A. Banat Perguruan Islam Mathali ul Falah Kajen Pati dapat disimpulkan

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI INFORMAN. Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: : Mahmudah Khusnul Khotimah

PERMOHONAN MENJADI INFORMAN. Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: : Mahmudah Khusnul Khotimah Lampiran 1. Informed Consent Kepada: Calon Informan Di Tempat Dengan hormat, PERMOHONAN MENJADI INFORMAN Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM : 13.93.0064

Lebih terperinci

YPI Darussa adah. Nama Pondok Pesantren YPI Darussa adah

YPI Darussa adah. Nama Pondok Pesantren YPI Darussa adah YPI Darussa adah Nama Pondok Pesantren YPI Darussa adah Lokasi Jln. Krueng Mane-Sawang Km. 4,5 Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh Pendiri Tgk. Muhammad Ali Irsyad (Abuya)

Lebih terperinci

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Pola Jaringan Komunikasi Komunitas Kaskuser Regional Kalimantan Barat di Yogyakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah Tingkat I Gubernur Kalimantan Barat 2012 Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan modal yang kuat dan strategi yang memadai. M odal utama untuk. tenaga kerja yang semakin ketat dari negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan modal yang kuat dan strategi yang memadai. M odal utama untuk. tenaga kerja yang semakin ketat dari negara tetangga. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompetisi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan, terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Agar mampu bersaing dengan baik, diperlukan modal

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia telah melahirkan suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak tertutup kemungkinan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KELOMPOK FIS UNY

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KELOMPOK FIS UNY PPM BERBASIS RISET LAPORAN PROGRAM PPM PELATIHAN JURNALISTIK SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AMIN PABUARAN PURWOKERTO Oleh: Pratiwi Wahyu W, M.Si.Psi/ NIP. 195907231988032001 Chatia Hastasari, M.I.Kom / NIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab kuning merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah pondok pesantren. Kitab kuning telah menjadi bahan ajar pesantren dalam kurun waktu yang lama sehingga kitab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 40 orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP 2.01. Pondok Pesantren dan Tipologinya *) No. Provinsi PP Pontren Berdasarkan Tipe Salafiyah Khalafiyah Kombinasi 1.323 1.132 21 170 181 42 58 81 228 102 110 16 181 26 137 18 185 66 17 102 362 85 26 251

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG 121 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Analisis Planning Manajemen Dakwah dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

ANGKET DATA CALON SANTRI

ANGKET DATA CALON SANTRI ANGKET DATA CALON SANTRI P ENGANTAR Salah satu tujuan saudara mengaji di pondok pesantren Salafiyyah Roudlotul Mubtadiin Balekambang adalah untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Pondok akan berbahagia

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, yang mana dalam agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan

BAB I PENDAHULUAN. orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengahtengah kompleksitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak tersruktur. Secara terstruktur, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu realita kependidikan yang telah membudaya dikalangan sebagian bangsa, terutama dikalangan sebagian besar umat Islam yang merupakan golongan mayoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia tidak diragukan lagi peranannya dan kiprahnya dalam membangun kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, peneliti menyajikan data dengan metode penelitian deskripsi kualitatif, melalui eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan salah satu kebijakan pengembangan wilayah yang mencoba merubah sistem sentralistik menjadi desentralistik. Melalui kebijakan ini, diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik praktis artinya tidak terlibat dalam kegiatan politik yang berkaitan dengan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia. Kenyataan menunjukan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kyai dan Jawara ditengah tengah masyarakat Banten sejak dahulu menempati peran kepemimpinan yang sangat strategis. Sebagai seorang pemimpin, Kyai dan Jawara kerap dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sebagaimana diketahui media massa dewasa ini tidak hanya menyediakan sekedar informasi bagi masyarakat, tetapi dengan adanya informasi tersebut media juga

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN SOSIAL PEDULI UMAT (BSPU)

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN SOSIAL PEDULI UMAT (BSPU) ANGGARAN DASAR (AD) (BSPU) YAYASAN ISLAM AL-GHOZALI 1 Badan Sosial Peduli Umat (BSPU) Al-Ghozali Krempyang Tanjunganom Nganjuk Jawa Timur ANGGARAN DASAR (AD) (BSPU) Badan Sosial Peduli Umat adalah sebuah

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik

Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Tahun Akademik SSt taat ti iisst ti iikk PPeennddi iiddi iikkaann IIssl llaamm 220000 99//22 0011 00 Analisis Deskriptif Pendidikan Keagamaan dan Pondok Tahun Akademik 20092010 Jenis lembaga Pendidikan Keagamaan dan

Lebih terperinci

MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN

MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN Dalam rangka : PENYUSUNAN RENCANA KEBIJAKAN DAN PROGRAM SUBDINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI BANTEN TUJUAN Menyelaraskan persepsi dan pemahamaman pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan kompleksitas pada permasalahan global seperti sekarang ini, diperlukan penyiapan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesuksesan dan nama besar yang diperoleh suatu perusahaan tidaklah lepas dari sumber daya manusia yang mamadai dan handal sesuai dengan bidangnya. Perusahaan media

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menganalisis tentang partisipasif pemuda dalam pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok pesantren. Kajian pesantren yang

Lebih terperinci

PERAN PESANTREN SALAFIYAH AL-MUNAWAR BANI AMIN DALAM PEMBANGUNAN DI PROVINSI BANTEN

PERAN PESANTREN SALAFIYAH AL-MUNAWAR BANI AMIN DALAM PEMBANGUNAN DI PROVINSI BANTEN 66 PERAN PESANTREN SALAFIYAH AL-MUNAWAR BANI AMIN DALAM PEMBANGUNAN DI PROVINSI BANTEN Pesantren Salafiyah tumbuh dengan varian tersendiri sejalan dengan kebutuhan, peran dan partisipasi masyarakat di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting, karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI DI PONDOK PESANTREN:

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI DI PONDOK PESANTREN: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat sekarang ini ditengah kemajuan pengetahuan, teknologi, dan sistem informasi masih banyak pesantren yang mempertahankan tradisinya menjalankan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MASYARAKAT DIY TERHADAP PERATURAN GUBERNUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK

TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MASYARAKAT DIY TERHADAP PERATURAN GUBERNUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MASYARAKAT DIY TERHADAP PERATURAN GUBERNUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK Oleh : Didik J Nugroho & Tutik Istiyani Center for Bioethics and Medical

Lebih terperinci

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014 BIDANG SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET

Lebih terperinci

Tabal hasil wawancara. Table 1. latihan dalam organisasi

Tabal hasil wawancara. Table 1. latihan dalam organisasi Tabal hasil wawancara Table 1. latihan dalam organisasi Dalam melakukan kegiatan tertentu dalam suatu organisasi terkadang dibutuhkan latihan, apakah ada latiha tertentu dalam organisasi LDII untuk mengenalkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI LUAR PONDOK PESANTREN PADA SISWA KELAS VIII MTs SWASTA NURUL ULUM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

PROPOSAL USULAN BANTUAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA TBM PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2018

PROPOSAL USULAN BANTUAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA TBM PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2018 PROPOSAL USULAN BANTUAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA TBM PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2018 DISAMPAIKAN OLEH Nama Lembaga TBM GURITA SELATAN N P S N Jalan Raya Bayah Cikotok Km.7 RT 01/RW 06 Alamat Lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ratih Kemala Dewi Komariah, 2014 PENGGUNAAN RADIO SEKOLAHTERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Ratih Kemala Dewi Komariah, 2014 PENGGUNAAN RADIO SEKOLAHTERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan sesuatu hal yang sering kita dapatkan, dimanapun kapanpun dan siapapun. Informasi adalah salah satu hal yang penting bagi sebagian orang yang membutuhkannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah banyak pernyataan yang dikemukakan bahwa Indonesia sekarang krisis keteladanan. Krisis keteladanan maksudnya tidak ada lagi tokoh yang pantas menjadi idola,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN BAB V PEMBAHASAN A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin Kedisiplinan adalah kata kunci keberhasilan pendidikan. Kedisiplinan erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang dalam organisasi pendidikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi telah menjadi kebutuhan masyarakat di era modern. Informasi menambah pengetahuan masyarakat dan membantu mereka membuat keputusan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan khazanah pendidikan dan budaya Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia, peran pesantren tidak diragukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARI AH DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARI AH DI INDONESIA Dr. H. Abdul Hakim, SE, M. Si KEBIJAKAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARI AH DI INDONESIA ISBN 978-979-3246-94-9 Perpustakaan Nasional Katalog Dalam terbitan (KDT) KEBIJAKAN DAN PERKEMBANGAN BANK SYARI

Lebih terperinci

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis figur kepemimpinan kyai pondok pesantren dalam membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.

Lebih terperinci

II. METODOLOGI.

II. METODOLOGI. II. METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan a. Membuat karakter penggayaan/ styling video profile atau media cetak dari ciri khas warna Yayasan Pondok Pesantren Al-Matiin dengan

Lebih terperinci

1. Instrumen Wawancara Tentang Pendidikan Agama Islam. Menurut anda apakah arti secara singkat dari. pendidikan agama islam yang selaras dan

1. Instrumen Wawancara Tentang Pendidikan Agama Islam. Menurut anda apakah arti secara singkat dari. pendidikan agama islam yang selaras dan Lampiran 2 1. Instrumen Wawancara Tentang Pendidikan Agama Islam NO Pertanyaan Jawaban Menurut anda apakah arti secara singkat dari 1 pendidikan agama islam yang selaras dan sistematis untuk membantu anak

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU REGULASI PENDAFTARAN & VERIFIKASI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU Dilakukan secara sentralistik Pengurus parpol tingkat pusat menyerahkan dokumen persyaratan sebagai peserta Pemilu kepada KPU Pengurus parpol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

REGISTER PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN 2013

REGISTER PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 LAMPIRAN IV PERATURAN KOMISI INFORMASI Nomor : 1 Tahun 2010 Tanggal : 30 April 2010 REGISTER PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN NO No. PENDAFTAR AN 1 01/01-PPID- TGL NAMA 29/01/ Panji

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN A. Sejarah singkat pondok pesantren Pondok pesantren Daarul Ahsan didirikan pada tanggal 15 juli 1999, terletak di desa dangdeur, kecamatan jayanti, kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yakni penelitian yang dilakukan dengan cara penulis langsung menemui

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH I. UMUM Sejalan dengan pelaksanaan

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N. Nomor : B.104/KK.05.01/6/BA.00/10/2016

P E N G U M U M A N. Nomor : B.104/KK.05.01/6/BA.00/10/2016 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Jln. K.H. Ahmad Dahlan Sungai Penuh 37112 Telepon (0748) 21071-22150 Faxsimile (0748) 323462 Website : http://kerinci.kemenag.go.id dan E-mail: kabkerinci@kemenag.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga Pendidikan Islam yang pertama di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga Pendidikan Islam yang pertama di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga Pendidikan Islam yang pertama di Indonesia dan merupakan pendidikan tradisional yang sejarahnya telah berakar selama berabad-abad.

Lebih terperinci

2. BAB II TINJAUAN UMUM

2. BAB II TINJAUAN UMUM 2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta : BPFE, 1988), hlm. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta : BPFE, 1988), hlm. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang saling terkait dan tak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Sistem pendidikan modern tak mungkin berjalan baik tanpa melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri. karena komunikasi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan tidak bisa lepas dari yang namanya proses komunikasi, terlebih lagi kehidupan manusia. Komunikasi sendiri merupakan hal yang setiap hari kita perbincangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun tidak lepas dari intrik-intrik politik dan memiliki tujuan didalamnya, hal yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data

BAB V ANALISIS DATA. pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yang telah penulis paparkan pada bab IV, maka pada bab V ini akan dilakukan analisis data. Adapun data-data yang dianalisis adalah tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni 91 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni pengorganisasian data kedalam pola-pola yang saling berhubungan, serta setiap kategori maupun sistem yang ada. Pada

Lebih terperinci