BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok

Transkripsi

1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Penelitian ini menganalisis tentang partisipasif pemuda dalam pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok pesantren. Kajian pesantren yang merupakan lembaga pendidikan agama, telah menjadi entittas yang sangat penting dalam proses transmutasi nilainilai dalam wilayah Republik Indonesia (Ahmadi, 2010:1). Klasifikasi masyarakat dalam memilih partai bisa dibagi dalam dua kategori yaitu pemilih pemula yang bisa dikategorikan muda dan pemilih yang sudah merasakan berkali-kali pemilu. Penelitian ini meneliti tentang pemuda yang ada di Pondok Pesantren. Pesantren adalah sebuah dunia yang menarik untuk dikaji dan diteliti. Meskipun selama ini banyak peneliti menjadikan pesantren sebagai objek kajian, selalu saja tersedia perspektif tertentu yang belum bisa diungkap. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren memiliki kekayaan khazanah pengetahuan sosial yang dapat diteliti dari berbagai aspek keilmuan. Posisi pesantren yang demikian menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan masih tetap eksis hingga kini, tetapi juga merupakan entitas sosial yang memiliki pengaruh cukup kuat sekaligus unik dalam partisipatif politik di Indonesia (Ernas dan Ferry, 2010: 196). 1

2 Tempat yang diambil adalah lingkungan Pondok Pesantren tepatnya adalah Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak merupakan lembaga pendidikan dan sosial keagamaan di bawah naungan Yayasan Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1990, Yayasan Ali Maksum adalah badan hukum pelanjut amal usaha almarhum Kyai Haji Ali Maksum dalam kiprah perjuangan selama hidup beliau (Krapyak.org, 17 Agustus 2015). Pesantren Krapyak sering disambangi oleh para pejabat dan politisi di saat musim Pemilu. Kemudian ditambah lagi, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas adalah menantu KH Atabik Ali, putra tokoh besar NU KH Ali Maksum (alm) dari pondok pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta. Pondok pesantren Al-Munawwir, Krapyak adalah salah satu tonggak (pesantren) penting dalam perkembangan sejarah NU selain Tebu Ireng dan Tambak Beras di Jombang, Jawa Timur (inilah.com, 4 Maret 2015) Setelah beberapa tahun mulai muncul yayasan baru dengan nama Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum dengan konsentrasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada yayasan yang menaungi SMP dan SMA inilah penelitian tepatnya dilakukan. Pondok Pesantren tersebut terdapat beberapa santri dan guru yang notabenya adalah pemilih muda dan tersebar dibeberapa komplek atau asrama. Kebanyakan pemuda yang ada disana adalah siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Siswa dan 2

3 mahasiswa yang sekaligus santri tersebut, menjadikajian yang menarik untuk diteliti(i-pesantren.com 6 Maret 2015). Demokrasi dipahami sebagai sebuah ruang lingkup yang sangat luas. Apapun bentuknya, fenomena demokrasi sangat menarik untuk dibicarakan. Apalagi jika dikaitkan dengan kenyataan, bahwa negara Indonesia merupakan negara yang masih menjadikan proses demokratisasi sebagai sebuah tumpuan. Secara substansial, demokrasi tidak akan berjalan dengan efektif tanpa berkembangnya pengorganisasian internal partai, lembaga-lembaga pemerintahan, maupun perkumpulan-perkumpulan masyarakat (Thalhah, 2009:413). Demokrasi yang kuat bersumber pada kehendak rakyat dan bertujuan untuk mencapai kebaikan atau kemaslahatan bersama. Oleh karena itu, demokrasi mesti berkaitan dengan persoalan perwakilan kehendak rakyat itu (Mas oed, 1999: 6). Pada Era Reformasi, telah terjadi penyelenggaraan pemilihan umum dalam 4 kali pemilu yaitu pemilu tahun 1999, 2004, 2009 dan Pada keempat pemilu tersebut jumlah partai politik mengalami pasang surut. Pada pemilu tahun 2014 diikuti oleh 15 Partai Politik baik nasional maupun lokal yang memiliki karakter ideologi. Pada Pemilu 2014 masyarakat semakin matang dalam berpolitik, pendidikan politik yang selama ini berlangsung menjadikanya matang sehingga harapan Indonesia kedepan sudah terbentuk (Indonesiaweb.com, 15 April 2015). 3

4 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Partisipasi Pemuda di Pondok Pesantren Ali Maksum dalam Pemilihan Umum 2014? 2. Bagaimana Implikasi Partisipasi Pemuda di Pondok Pesantren Ali Maksum terhadap Ketahanan Politik Wilayah Pondok Pesantren? 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai Partisipasi Pemuda dalam Pemilhan Umum 2014 dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Politik Wilayah Pondok Pesantren (Studi di Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak Kulon, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta), sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan. Namun, penelitian serupa tetapi tidak sama pernah dilakukan oleh beberapa peneliti lain, seperti: Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Tesis dan Penelitian Lain Penelitian Tesis ini 1 Musani dalam Tesis Program Studi Ketahanan Nasional UGM tentang Rekruitmen Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilukada dan Implikasinya terhadap ketahanan Wilayah (Studi Kasus pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Magelang Tahun 2010) Pada tesis tersebut dijelaskan mengenai bagaimana cara-cara rekruitmen politik yang dikhususkan pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Penelitian tersebut dikaitkan dengan ketahanan wilayah. Wilayah yang diambil adalah kota Sedangkan tesis yang peneliti buat lebih berpijak mengenai ketahanan politik, implikasi ketahanan politik terhadap partisipatif pemilih. Kemudian tesis yang ditulis oleh penulis tidak menganalisis mengenai kasus pemilukada. Melainkan pemilihan umum legislatif dan Presiden/wakil Presiden. 4

5 Magelang. Menganalisis persoalan pemilihan walikota. 2 Imam Yudhi Prasetya tentang Pergeseran Peran Ideologi dalam Partai Politik dalam Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No. 1, Jurnal tersebut membahas perihal ideologi partai politik bergeser. Pergeseran ideologi tersebut dikarenakan, melihat realitas keadaan yang ada di kancah perpolitikan kurang berpengaruh. 3 I Gede Made Metera tentang Peran Partai Politik tentang Mewujudkan Demokrasi yang Santun dan Kesejahteraan Rakyat dalam Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 10 No. 3 April I Gde Made Metera menonjolkanbperan partai politik guna mencapai sebuah demokrasi yang substansial, yang diselaraskan pada welferestate. 4 Sulis Marwiyani Fatkhan, Dampak Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung Terhadap Ketahanan Politik Wilayah (Studi Kasus Pilkada Kota Depok Tahun 2010, Propinsi Jawa Barat) Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Edy Permana Wahyu Siswanto, Partisipasi Masyarakat Terhadap Bela Negara Dalam Rangkan Ketahanan Wilayah (Studi Kasus di Kelurahan Pasir Gunung Selatan Depok-Jawa Barat) Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sedangkan tesis yang peneliti teliti, meneliti berkenaan mengenai partisipasi pemuda. Tesis yang penulis buat juga berbicara mengenai demokrasi tetapi tidak pada spesifikasi variabel demokrasi yang santun dan kesejahteraan rakyat. Melainkan demokrasi partisipatif pemuda. Jika pada tesis Sulis Marwiyani membahas mengenai dampak Pilkada. Tesis yang saya usulkan ini lebih kepada partisipasi pemuda dalam Pemilu Tesis yang peneliti usulkan samasama mengenai pertisipasi, tetapi lebih mengerucut menjadi partisipasi pemuda. Sumber : Hasil olahan peneliti 5

6 Beberapa penelitian terdahulu yang tertera diatas menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya adalah terletak pada variabel serta pokok inti tentang partai. Pada penelitian yang peneliti teliti lebih pada partisipatif pemuda dalam pemilihan umum. Subyek yang dikaji dalam hal ini pun pemuda yang ada di Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. 1.4 Tujuan Penelitian untuk: Merujuk pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui Partisipasi Pemuda di Pondok Pesantren Ali Maksum dalam Pemilihan Umum 2014 di Pondok Pesantren Ali Maksum 2. Untuk menganalisis Implikasi Partisipasi Pemuda dalam Pemilihan Umum 2014 di Pondok Pesantren Ali Maksum terhadap Ketahanan Politik Wilayah Pondok Pesantren Ali Maksum. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini di yaitu: 1. Untuk Lembaga Pondok Pesantren, melalui penelitian ini supaya bisa digunakan acuan untuk melihat partisipatif pemuda terhadap pemilu Untuk perkembangan ilmu pengetahuan, melalui hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat berupa pengayaan khasanah ilmu 6

7 pengetahuan sosial terutama terkait dengan ilmu Politik dan ilmu Ketahanan Nasional. 3. Untuk peneliti, penelitian ini menambah pengalaman dan cakrawala baru sebagai tambahan bekal pengetahuan untuk bisa menganalisis tentang gejala sosial yang ada di dalam masyarakat, instansi atau lembaga-lembaga terkait partisipasi pemilu. 7