162 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "162 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI"

Transkripsi

1 162 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI kan unsur-unsur Kaligrafi Arab yang kemudian masyarakat umum menamakannya lukisan kaligrafi. Pengertian lukisan kaligrafi yang dihubungkan dengan tulisan yang bersumber pada ayat-ayat Al-Qur an se be narnya kurang tepat karena pengertian kaligrafi sebenarnya bukan saja tulisan Arab tetapi berlaku juga bagi tulisan-tulisan lainnya seperti aksara Latin maupun aksara Cina, dsb. Tetapi karena sudah demikian memasyarakatnya di Indonesia, maka lukisan kaligrafi selalu mengandung konotasi sebagai lukisan dengan menggunakan tulisan Arab. Seniman yang menjadi pelopor lukisan kaligrafi adalah senimanseni man yang berasal dari seni rupa ITB seperti, Ahmad Sadali, A.D. Pirous, dan Abay D. Subarna. Imbasan karya seni semacam ini kemudian menyebar ke Jakarta antara lain pada Hatta Hambali, D. Sirojuddin AR, Agus Nugroho, Firdaus Alamhudi. Di Yogyakarta tampak antara lain pada karya Amri Yahya, Syaiful Adnan, Hendra Buana, Yetmon Emier. Di Surabaya, mun cul pada karya-karya Amang Rahman Jubair. Seniman-seniman yang terkenal lainnya, yang juga pernah membuat karya lukis kaligrafi adalah Fajar Sidik, Affandi, Srihadi, But Muhtar, Haryadi Suadi, Widayat. Gambaran dari karya-karya mereka bisa kita Gbr : Al-Insyirah, karya Abay D. Subarna.

2 EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 163 Gbr : Yaa Rabbi dengarkanlah kami, karya A.D. Pirous. Gbr : Lengkung Mihrab dengan Tiga Tonggak Vertikal, karya Abay D. Subarna Gbr : Lukisan kaligrafi, karya Ahmad Sadali. Gbr : Ar Hasyr, karya Amri Yahya. Gbr : Kaligrafi karya Amang Rahman Jubair.

3 164 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Gbr : Kaligrafi, karya Hatta Hambali. Gbr : Samudera Al Fatihah, karya D. Sirojuddin. Gbr : Bai at Suci, karya Agus Nugroho.

4 EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 165 Gbr : Ayat Kursi, karya Firdaus Alamhudi. Gbr : Yang Paling Mulia Disisi-Nya, karya Syaiful Adnan.

5 166 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Gbr : Yang Maha Esa, karya Hendra Buana. Gbr : Al-Jatsiah, karya Yetmon Amir. lihat seperti berikut ini: Di Indonesia, selain lukisan kaligrafi yang isnpirasinya dari aksara arab terdapat juga yang diilhami dari aksara Jawa, aksara Latin, aksara Cina, dan sebagainya. Gbr : Allah, karya Fajar Sidik.

6 EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 167 Gbr : Aku Sembahyang karya Affandi. Gbr : Allah Yang Maha Mengetahui, karya Srihadi.

7 168 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Gbr : Land of God, karya But Muchtar. Gbr : Petruk jadi Raja (kiri); Anjing-Anjing Menggonggong (kanan), karya Haryadi Suadi

8 EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 169 Gbr : Ar-Rahman karya Widayat. Penerapan aksara pada seni rupa bukan saja pada lukisan me lainkan juga dalam bentuk tiga dimensional. Aksara Jawa: Gbr : Cukilan kayu, bernafaskan keislaman, karya Haryadi Suadi (bentuk aksara mengenyampingkan unsur keterbacaan).

9 170 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Aksara Latin: Gbr : Boeng, ajo Boeng, lukisan karya Affandi, Gbr : Binar Do a Seorang Pempimpin Besar. Lukisan karya Abay D. Subarna yang diilhami oleh Karya Tulis Bung Karno

10 EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 171 Aksara Tionghoa: Gbr : Calligraphy beetwen Creeper I, 2002, karya Made Wianta. Inspirasi dari aksaea Cina. Tak ada unsur keterbacaan, hanya visualisasi ekspresif. Gbr : (Atas) Poem beetwen Stones, 2002; (Tengah) Poem of Blue Sea, 2002; (Bawah) Poem and Green Shadow, Karya Made Wianta Inspirasi dari aksara Cina. Tak ada unsur keterbacaan, hanya visualisasi ekspresif.

11 172 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Gbr : Patung Kaligrafi karya Amri Yahya. Gbr : Patung berjudul Pengakuan, karya Sulbi.

12 Gbr : Karya seni Sem C. Bangun yang diilhami aksara Batak. EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 173

13 174 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Gbr : Lukisan mutahir dengan kaligrafi yang diyakini pelukisnya (Ardim, kelahiran Lubuk Basung, 1959) berasal dari aksara Minang Kuno.

154 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI. Lemaitre (Perancis).

154 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI. Lemaitre (Perancis). 154 SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI Gbr. 10-6: Fais-t y Chsite? (1972), karya Frédéric Studeny. Gbr. 10-7: Jembangan Hupergraphik (1954), karya Maurice Lemaitre (Perancis). Buddhisme gerakan tangan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni kaligrafi Islam atau biasa dikenal dengan khat sebenarnya. mengungkapkan perasaan melalui bentuk-bentuk artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Seni kaligrafi Islam atau biasa dikenal dengan khat sebenarnya. mengungkapkan perasaan melalui bentuk-bentuk artistik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni kaligrafi Islam atau biasa dikenal dengan khat sebenarnya merupakan media komunikasi visual. Alasannya selain memberi pesan, nasehat, juga bercerita tentang

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA SENI LUKIS KALIGRAFI ISLAM DI INDONESIA

TERBENTUKNYA SENI LUKIS KALIGRAFI ISLAM DI INDONESIA TERBENTUKNYA SENI LUKIS KALIGRAFI ISLAM DI INDONESIA Kamsidjo BU Abstrak Agama Islam masuk ke Indonesia abad VII Masehi yang dibawa oleh para saudagar Arab yang datang pertama kali di Indonesia lewat pesisir

Lebih terperinci

dengan mencermati bahwa praktik dan gagasan seni rupa Islam di nusantara ternyata bisa dimaknai lebih terbuka sekaligus egaliter. Kesimpulan ini terba

dengan mencermati bahwa praktik dan gagasan seni rupa Islam di nusantara ternyata bisa dimaknai lebih terbuka sekaligus egaliter. Kesimpulan ini terba BAB V KESIMPULAN Seni rupa modern Islam Indonesia adalah kenyataan pertumbuhan dan praktik seni rupa modern dan kontemporer Indonesia. Pada dasarnya semangatnya merangkul prinsip-prinsip baik pada nilai-nilai

Lebih terperinci

Bab 10 Eksplorasi Aksara dan Kaligrafi pada karya seni

Bab 10 Eksplorasi Aksara dan Kaligrafi pada karya seni EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI 149 Bab 10 Eksplorasi Aksara dan Kaligrafi pada karya seni Pada bab ini akan dibahas mengenai eksplorasi aksara dan kaligrafi yang tersebar di Mancanegara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif lapangan, atau sering disebut juga pendekatan kualitatif saja.

Lebih terperinci

BAB II SENI RUPA MODERN INDONESIA DAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM

BAB II SENI RUPA MODERN INDONESIA DAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM BAB II SENI RUPA MODERN INDONESIA DAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM Seni rupa modern Indonesia bukanlah rantai kelanjutan dari perkembangan seni rupa tradisional atau perkembangan seni rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni bertumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia. Dengan kreativitas yang dimilikinya manusia selalu berusaha mengembangkan seni, baik kualitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra. Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra. Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini 220 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Bakat kesenian

Lebih terperinci

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Melihat perkembangan seni akhir - akhir ini kita bisa melihat bahwa Yogyakarta merupakan barometer

Lebih terperinci

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Dalam sejarah kehidupan manusia seni atau karya seni sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. kebutuhan akan seni

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Syeikh Samsuddin Al Akfani dalam kitabnya Irsyad Al. Qashid mengemukakan bahwa kaligrafi Arab biasa dikenal dengan

BAB I PENGANTAR. Syeikh Samsuddin Al Akfani dalam kitabnya Irsyad Al. Qashid mengemukakan bahwa kaligrafi Arab biasa dikenal dengan 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Syeikh Samsuddin Al Akfani dalam kitabnya Irsyad Al Qashid mengemukakan bahwa kaligrafi Arab biasa dikenal dengan khath. 1 Khath adalah suatu ilmu yang memperkenalkan

Lebih terperinci

PENGARUH SOSIOKULTURAL BUDAYA ISLAM TERHADAP SENI LUKIS KALIGRAFI DI INDONESIA

PENGARUH SOSIOKULTURAL BUDAYA ISLAM TERHADAP SENI LUKIS KALIGRAFI DI INDONESIA PENGARUH SOSIOKULTURAL BUDAYA ISLAM TERHADAP SENI LUKIS KALIGRAFI DI INDONESIA Sepbianti Rangga Patriani Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya nirangga@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PROSES KREATIF PELUKIS KALIGRAFI ISLAM: SEBUAH PENELITIAN KUALITATIF

PROSES KREATIF PELUKIS KALIGRAFI ISLAM: SEBUAH PENELITIAN KUALITATIF PROSES KREATIF PELUKIS KALIGRAFI ISLAM: SEBUAH PENELITIAN KUALITATIF Nofan G. Lismarwan & H. Fuad Nashori Faculty of Psychology and Socio-Cultural Sciences, Islamic University of Indonesia - Yogyakarta

Lebih terperinci

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15.

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15. BAB III SENI RUPA Dl YOGYAKARTA 3.1 Perkembangan Seni di Indonesia Perkembangan seni di Indonesia mulai menuju kemajuan sejak jaman Kolonial Belanda (V.O.C). Pelukis berpendidikan Barat pertama yang tampil

Lebih terperinci

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA Lokasi Tujuan : SDN 01 Gandrungmangu : Mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan kurikulum sekolah dan pelaksanaan pembelajaran seni budaya

Lebih terperinci

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI AR 3232 - Arsitektur Indonesia Pasca Kemerdekaan Dosen : Dr. Ir. Himasari Hanan, MAE Nama / NIM : Teresa Zefanya / 152 13 035 DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI Sebuah bidang yang diangkat dapat membentuk

Lebih terperinci

Jurnal Buana Pendidikan Tahun 13, No. 23. Februari 2017 PENGARUH SOSIOKULTURAL BUDAYA ISLAM TERHADAP SENI LUKIS KALIGRAFI DI INDONESIA

Jurnal Buana Pendidikan Tahun 13, No. 23. Februari 2017 PENGARUH SOSIOKULTURAL BUDAYA ISLAM TERHADAP SENI LUKIS KALIGRAFI DI INDONESIA PENGARUH SOSIOKULTURAL BUDAYA ISLAM TERHADAP SENI LUKIS KALIGRAFI DI INDONESIA Sepbianti Rangga Patriani Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya nirangga@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah (Situmorang, 1993:67). Secara harfiah, kata kaligrafi berasal dari kata kalligraphia, yang

Lebih terperinci

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima VI. PENUTUP A. Kesimpulan Pembangunan monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta dibangun dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan 1965. Dalam kurun lima tahun, pemerintahan Bung Karno

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6

IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 IDENTIFIKASI PADA PAMERAN SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 & II 1995 TESIS SM 70Z6 Oleh: ZAENUDIN RAMLI 27005018 PROGRAM MAGISTER SENI RUPA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : RAHMA SANTIKA DEWI K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SKRIPSI. Oleh : RAHMA SANTIKA DEWI K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SENI LUKIS KALIGRAFI KONTEMPORER ARAB DAN JAWA KARYA ABDUL CHAMIM GALERI GENTONG MIRING DI KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG (ANALISIS TEKNIK, BENTUK DAN MAKNA) SKRIPSI Oleh : RAHMA SANTIKA DEWI K3209031

Lebih terperinci

SUMBANGSIH PEMIKIRAN TENTANG PAMERAN SENI RUPA TINGKAT NASIONAL DALAM MENYONGSONG MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SATU ABAD DI YOGYAKARTA TAHUN

SUMBANGSIH PEMIKIRAN TENTANG PAMERAN SENI RUPA TINGKAT NASIONAL DALAM MENYONGSONG MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SATU ABAD DI YOGYAKARTA TAHUN SUMBANGSIH PEMIKIRAN TENTANG PAMERAN SENI RUPA TINGKAT NASIONAL DALAM MENYONGSONG MUKTAMAR MUHAMMADIYAH SATU ABAD DI YOGYAKARTA TAHUN 2010 DITULIS UNTUK DIALOG NASIONAL DAN FESTIVAL MUHARRAM 1429H DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya

Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya e-warta YAD/Budaya/6 Februari-8 Maret 2015 Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan Sebagai pengembangan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu BAB VI KESIMPULAN A. Simpulan Keindahan dalam beragam pemaknaannya melahirkan ekspresi-ekspresi kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu bertransformasi secara ideal

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BIOGRAFIS PELUKIS AMANG RAHMAN JUBAIR

BAB IV TINJAUAN BIOGRAFIS PELUKIS AMANG RAHMAN JUBAIR 72 BAB IV TINJAUAN BIOGRAFIS PELUKIS AMANG RAHMAN JUBAIR Dunia kehidupan setiap orang secara rumit bersifat kultural, niscaya politis, dan sangat terikat dengan ruang publik. Dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN Riza Fauzi ah NIM 1111623022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta RAGAM HIAS TRADISIONAL Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Pengertian Ragam Hias Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu masyarakat dalam membina kader-kader Al-Qur'an serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu masyarakat dalam membina kader-kader Al-Qur'an serta A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bapqah Sika merupakan lembaga perpanjangan tangan LPTQ Sumatera Utara untuk membantu masyarakat dalam membina kader-kader Al-Qur'an serta memasyarakatkan Al-Qur'an.

Lebih terperinci

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M. Ds. PEMBABAKAN SENI RUPA MODERN INDONESIA 1. Masa Perintisan (1817-1880) 2. Masa Indonesia Jelita ( Indie Mooi

Lebih terperinci

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: WIDI NUGROHO

Lebih terperinci

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman seni rupa mengalami perkembangan yang sangat signifikan, baik dari segi teknik maupun bahan yang digunakan. Seni rupa terdiri

Lebih terperinci

Peta Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia

Peta Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia Sirojuddin AR : Perkembangan Kaligrafi 219 Peta Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia Sirojuddin A. R. 1 Abstrak Tulisan ini berkaitan dengan seni kaligrafi Islam di Indonesia. Permasalahan utama yang

Lebih terperinci

BAB 2 PENJELASAN KONSEP BISNIS

BAB 2 PENJELASAN KONSEP BISNIS BAB 2 PENJELASAN KONSEP BISNIS 2.1 Pengertian Bisnis Pengertian bisnis berdasarkan Alma (2004, p33) adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau lebih individu maupun kelompok dengan menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilainilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk hidup yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan melebihi makhluk hidup lainnya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis

PENDAHULUAN. Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis dengan mengangkat tema religius. Mereka adalah 3 perupa muda yang memilih untuk terus eksis membuat

Lebih terperinci

SILABUS KHAT WA IMLA AR102

SILABUS KHAT WA IMLA AR102 SILABUS KHAT WA IMLA AR102 Dr. H. Nurzaman, MA Drs. Tatang Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2008 36 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Mata

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM Sejarah Singkat Byzantium Pada mulanya, daerah Eropa Timur yang disebut Byzantium adalah koloni bangsa Yunani sejak tahun 660 sebelum masehi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Syari atul Maulia, 2014 Kuda Dari Kuningan Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Cetak Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Syari atul Maulia, 2014 Kuda Dari Kuningan Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Cetak Tinggi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ragam kebudayaan yang sangat banyak, seperti dalam hal ciri khas serta keunikan dari wilayahnya masing-masing. Keunikan tersebut dijadikan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN. PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: RIAK KEHIDUPAN PENCIPTA : IDA AYU GEDE ARTAYANI. S.Sn, M. Sn PAMERAN: KOLABORASI INTERNASIONAL ALL GREE VS TAPAK TELU THE INDONESIAN INSTITUTE OF THE ARTS

Lebih terperinci

AMRI YAHYA DAN SENI LUKIS KALIGRAFINYA TAHUN M

AMRI YAHYA DAN SENI LUKIS KALIGRAFINYA TAHUN M AMRI YAHYA DAN SENI LUKIS KALIGRAFINYA TAHUN 1976-2000 M SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh:

Lebih terperinci

BAB III FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 DAN FESTIVAL ISTIQLAL II 1995 : SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM

BAB III FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 DAN FESTIVAL ISTIQLAL II 1995 : SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM BAB III FESTIVAL ISTIQLAL I 1991 DAN FESTIVAL ISTIQLAL II 1995 : SENI RUPA MODERN INDONESIA BERNAFASKAN ISLAM Kegiatan Festival Istiqlal yang diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pada

Lebih terperinci

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn

Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Metode Penciptaan Serikat Serangga Dalam Penciptaan Seni Kriya Oleh: I Nyoman Suardina, S.Sn.,Msn Dalam proses penciptaan karya seni kriya, tentu melalui berbagai tahapan. Tahapan tersebut harus terstruktur,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Perancangan tipografi dengan mengadaptasi khat kufi dalam seni kaligrafi ini mencakup beberapa tahapan sehingga terciptanya suatu

Lebih terperinci

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1 SENI KRIYA APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1 SKEDUL PEMBELAJARAN Apersepsi Strategi belajaran Teori seni kriya Konsep

Lebih terperinci

Bagian I Sistem Tulisan

Bagian I Sistem Tulisan Bagian I Sistem Tulisan Sistem Tulisan dan Kaligrafi Bab 1 Tulisan dan Bahasa 1.1 Pengantar Topik kita dalam buku ini adalah kaligrafi, yang secara harafiah berarti tulisan yang indah atau tepatnya, tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada tahun 1906 M, pada masa pemerintahan sultan Maamun Al- Rasyid Perkasa Alamsjah.Masjid

Lebih terperinci

MELESTARIKAN BUDAYA TULIS NUSANTARA: Kajian tentang Aksara Lontara

MELESTARIKAN BUDAYA TULIS NUSANTARA: Kajian tentang Aksara Lontara 7 MELESTARIKAN BUDAYA TULIS NUSANTARA: Kajian tentang Aksara Lontara Abd. Aziz Ahmad Abstract The conservation of Indonesian Traditional Script is less seriously done. Therefore it needs to be encouraged

Lebih terperinci

KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI

KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI Rispul Staf Pengajar Kriya, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta Abstract Due to the content as well as grandeur of the Qur an as the God s Kalam (message) that has no hesitancy,

Lebih terperinci

POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI. Masa revolusi kemerdekaan dimulai dengan masuknya sekutu yang

POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI. Masa revolusi kemerdekaan dimulai dengan masuknya sekutu yang BAB III POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 3.1 Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia Masa revolusi kemerdekaan dimulai dengan masuknya sekutu yang diboncengi oleh NICA (Netherland

Lebih terperinci

ISSN : Vol. 5, No. 2, Desember 2013

ISSN : Vol. 5, No. 2, Desember 2013 56 Vol. 5, No. 2, Desember 2013 PENDAHULUAN Penelitian dengan judul Estetika Seni Lukis Kaligrafi Karya Syaiful Adnan merupakan penelitian tentang nilai-nilai keindahan pada seni lukis ksaligrafi karya

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA (Studi Kasus Masjid Agung Banten dan Masjid Salman) Disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TUGAS AKHIR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SEBAGAI PERGURUAN TINGGI YANG DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Poster Jejak Rupa Pameran Lukisan Bali PENCIPTA : Cokorda Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAMERAN JEJAK RUPA LUKISAN BALI Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 110 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala pada manusia yang meliputi wilayah dari dahi hingga dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah, penampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bentuk ungkapan (ekspresi) dan memiliki beberapa fungsi, bukan saja bersifat pribadi tetapi juga bersifat sosial. Sampai saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Istilah sadō atau chanoyu mengundang banyak pertanyaan seperti apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu secara harafiah yaitu air

Lebih terperinci

ISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 21 HURUF DALAM OBJEK SENI LUKIS. Oleh: Lalu Aswandi Mahroni G. Dosen pada Fakultas Ilmu Seni UNTB

ISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 21 HURUF DALAM OBJEK SENI LUKIS. Oleh: Lalu Aswandi Mahroni G. Dosen pada Fakultas Ilmu Seni UNTB ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 21 HURUF DALAM OBJEK SENI LUKIS Oleh: Lalu Aswandi Mahroni G. Dosen pada Fakultas Ilmu Seni UNTB Abstrak Karya seni lukis dengan kekayaan intelektual para

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN Berkesenian adalah salah satu ekspresi proses kebudayaan manusia. Kesenian adalah salah satu ciri kebudayaan. Bagi manusia, kesenian setidaknya memiliki dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama islam sangat menganjurkan dan mendorong kita agar mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Agama islam sangat menganjurkan dan mendorong kita agar mempelajari dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alqur an adalah kitab suci umat islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw, melalui perantaraan malaikat Jibril. Secara historis Alqur an diturunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti keahlian, namun pada perkembangannya seni juga dapat diartikan sebagai sebuah

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

INTERAKSI KEBUDAYAAN

INTERAKSI KEBUDAYAAN Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan BB I PENDHULUN. Latar Belakang Penciptaan Indonesia memiliki beberapa catatan sejarah misalnya dimulai dari zaman masuknya kerajaan Hindu, kerajaan Islam, masa Kolonial atau masa Kemerdekaan. Dari keempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Dasar Dasar Desain 2 Fakultas 03FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan suatu kebiasaan atau prilaku masyarakat di daerah tertentu, budaya juga merupakan suatu proses yang dinamis serta memiliki nilai nilai dan

Lebih terperinci

Bab 4 Tulisan Di Wilayah India dan Asia Tenggara (Daratan)

Bab 4 Tulisan Di Wilayah India dan Asia Tenggara (Daratan) Bab 4 Tulisan Di Wilayah India dan Asia Tenggara (Daratan) 4.1 India Telah disebut dalam Bab 2 bahwa tulisan bahasa Aramaik, salah satu tulisan dari rumpun tulisan Semitik Utara, menjadi bahasa administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 41 BAB III METODE PENCIPTAAN Hari ini perkembangan pengetahuan dan pemikiran umat manusia dipengaruhi oleh teknologi yang mampu mempengaruhi semua aspek, terutama terhadap perkembangan seni rupa saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspresi merupakan pelampiasan emosi perasaan baik secara individu maupun bersama. Ekspresi bisa muncul karena dorongan positif maupun ngeatif. Banyak faktor yang melatarbelakangi

Lebih terperinci

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Perkembangan Kegiatan Seni Rupa di Yogyakarta Sejak awal perkembangan seni, Yogyakarta adalah merupakan pusat seni budaya Indonesia, dengan berbagai

Lebih terperinci

GURITA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

GURITA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS GURITA SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Jurusan Seni Rupa Murni Oleh :

Lebih terperinci

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Hambali ABSTRAK Manusia adalah makhluk yang sangat penting, karena dilengkapi dengan pembawaan dan syarat-syarat yang diperlukan

Lebih terperinci

Bab 1. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Pendahuluan

Bab 1. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Pendahuluan PENDAHULUAN 1 Bab 1 Pendahuluan Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Jika tidak secara langsung, mungkin pernah melihat gambarnya dari buku-buku atau dalam film di mana ada

Lebih terperinci

TENSION AND HARMONY. Oleh Bambang Subarnas

TENSION AND HARMONY. Oleh Bambang Subarnas TENSION AND HARMONY Oleh Bambang Subarnas 1 Ada semacam perasaan yang tidak genah ketika mengucapkan kata tradisi. Dibalik sebutan tersebut terdapat semacam beban kultural yang berkaitan dengan ihwal sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman agama, adat, tradisi dan sejarah serta budaya berkesenian yang dalam kehidupan sehari-harinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh situasi politik di wilayah kerajaan-kerajaan yang didatangi (I G.N. Anom,

BAB I PENDAHULUAN. oleh situasi politik di wilayah kerajaan-kerajaan yang didatangi (I G.N. Anom, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedatangan agama Islam ke Indonesia merupakan suatu proses yang panjang dalam sejarah Indonesia. Namun diyakini bahwa salah satu unsur penting dalam proses kedatangan

Lebih terperinci

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan)

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan) MERAH Menyala Bulan adalah cerminan kekuatan Allah. Kitab ini berisi kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. 3. Laklak Debata Bulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BENAWA ART MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BENAWA ART MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PENGANTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BENAWA ART MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Diajukan Sebagai Persyarat Guna Mendapatkan Gelar Ahli Madya Diploma III Jurusan Desain Komunikasi Visual Diajukan

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

MENGGAMBAR PERSPEKTIF BAB III MENGGAMBAR PERSPEKTIF Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM Kompetensi Dasar : Menggambar Perspektif Materi Pembelajaran : Teknik menggambar

Lebih terperinci

BAB III KALIGRAFI KONTEMPORER AD. PIROUS. 3.1 Biografi Singkat Prof. A.D Pirous

BAB III KALIGRAFI KONTEMPORER AD. PIROUS. 3.1 Biografi Singkat Prof. A.D Pirous BAB III KALIGRAFI KONTEMPORER AD. PIROUS 3.1 Biografi Singkat Prof. A.D Pirous Gambar III.1: Potret AD. Pirous Sumber: http://uicalligraphia.files.wordpress.com/2008/04/ad-pirous2.jpg (11 Juli 2014) A.D.

Lebih terperinci

PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura

PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura ABSTRAK DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG

DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG DESKRIPSI KARYA MONUMENTAL SENI PATUNG JUDUL KARYA: S I D A K A R Y A Di publikasikan melalui pameran seni rupa Pesta Kesenian Bali XXXIV 2012. Tema pameran Paaras Paros dinamika dalam kebersamaan yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PEMUTAR GERABAH KAPASITAS BEBAN MAKSIMUM 20 KG. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

PERENCANAAN MESIN PEMUTAR GERABAH KAPASITAS BEBAN MAKSIMUM 20 KG. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar PERENCANAAN MESIN PEMUTAR GERABAH KAPASITAS BEBAN MAKSIMUM 20 KG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi SENI KRIYA Oleh: B Muria Zuhdi PENGERTIAN SENI KRIA Kriya dalam konteks masa lampau dimaknai sebagai suatu karya seni yang unik dan karakteristik yang di dalamnya mengandung muatan nilai estetik, simbolik,

Lebih terperinci

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha.

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 SILABUS Fakultas : Ilmu Sosial Ekonomi Jurusan/Program Studi : Pendidikan Sejarah/Ilmu Sejarah Mata Kuliah

Lebih terperinci

DRAWING KALIGRAFI ISLAM ABD. AZIZ AHMAD: SEBUAH KAJIAN DIMENSI SPIRITUALITAS SENI ISLAM

DRAWING KALIGRAFI ISLAM ABD. AZIZ AHMAD: SEBUAH KAJIAN DIMENSI SPIRITUALITAS SENI ISLAM DRAWING KALIGRAFI ISLAM ABD. AZIZ AHMAD: SEBUAH KAJIAN DIMENSI SPIRITUALITAS SENI ISLAM TESIS PENGKAJIAN SENI untuk memenuhi persyaratan mencapai derajad magister dalam bidang Seni, Minat Utama Pengkajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kenyataan seni selalu menyertai manusia sejak dari permulaan, tidak sedikit membangkitkan kesadaran untuk membawa seni ke dalam proporsi sewajarnya, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya Allah di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang didapati orang secara rasional dianggap abadi dan tetap berlaku. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang didapati orang secara rasional dianggap abadi dan tetap berlaku. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang memiliki keistimewaan. Adanya suatu keistimewaan ini melahirkan hak dari manusia tersebut untuk mendapat pengakuan,

Lebih terperinci

Bab 9 Aksara di Ruang Publik

Bab 9 Aksara di Ruang Publik Bab 9 Aksara di Ruang Publik Pernahkah kalian memperhatikan papan reklame (billboard) yang menjulang di pinggir-pinggir jalan atau di pertokoan? Pernahkah memperhatikan berbagai nama toko, gedung-gedung,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Teknik lukisan Affandi berkembang dari teknik yang realistik ke teknik plotot. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan teknik pada lukisan Affandi yang realistik

Lebih terperinci