POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI. Masa revolusi kemerdekaan dimulai dengan masuknya sekutu yang
|
|
- Ida Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 3.1 Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia Masa revolusi kemerdekaan dimulai dengan masuknya sekutu yang diboncengi oleh NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) ke berbagai wilayah Indonesia setelah kekalahan Jepang tahun 1945, dan diakhiri dengan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember Terdapat banyak peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1945 sampai dengan tahun Berbagai perundingan dan peristiwa terjadi, seperti pindahnya ibukota ke Yogyakarta, Perjanjian Linggardjati, Perjanjian Renville, Agrasi Militer II, hingga penyerahan kedaulatan oleh Belanda kepada Indonesia. Pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia pun lahir gerakan kesenian Seniman Indonesia Muda (SIM). Pimpinan gerakan kesenian tersebut adalah Sudjojono, ia merupakan tokoh representatif dalam sejarah perkembangan poster perjuangan Indonesia. Menurut Sudjojono, dimasa singkat revolusi kemerdekaan Indonesia ( ), banyak sekali poster-poster propaganda yang dibuat oleh para seniman dan desainer Indonesia, selain berfungsi sebagai 33
2 pembangkit semangat perjuangan, tapi juga dapat berfungsi mendidik jiwa rakyat Indonesia tentang nilai keindahan. Sudjojono mengatakan mengenai perkembangan poster jaman Jepang merupakan masa peralihan gambar-gambar poster perjuangan yang kelak menemukan bentuk sempurnanya di masa revolusi kemerdekaan Indonesia. (Pirous, 2006, h.141) 3.2 Poster Propaganda Perjuangan oleh Seniman Indonesia Sejak revolusi kemerdekaan Indonesia tahun 1945, di Yogya telah berdiri sebuah organisasi kesenian Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) yang bergerak aktif dalam bidang seni lukis. Organisasi ini didirikan oleh Djaengasmoro, Sindusiswoyo, Surjosugondo, Prawito dan Noor Baheramsjah. PTPI bekerjasama dengan pemerintahan, terutama dengan jawatan penerangan Jawa Tengah yang kala itu dipimpin oleh Dr. Soebandrio. Kerjasama terutama dalam pembuatan poster propaganda cetak dan pancang. Poster pancang adalah poster yang dipasang dijalan-jalan kota. Produksi poster cetak yang disebar ke seluruh derah melalui perantara Djawatan Kereta Api (DKA), Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). ALRI mempunyai tugas khusus untuk pengiriman ke luar Jawa melalui laut. 34
3 Akibat kurangnya bahan-bahan dalam proses teknik cetak, para seniman Indonesia seringkali menggunakan teknik cukilan kayu dan sablon sebagai medium utama dalam penciptaan poster-poster cetak. Hal ini juga dilakukan oleh para seniman-seniman yang tergabung dalam Seniman Indonesia Muda (SIM). Kegiatan PTPI yang dimulai tahun 1945 sempat berjalan aktif selama tiga tahun. Setelah tahun 1948 kegiatan-kegiatan PTPI mulai berangsur lesu. Seiring Yogya mulai menjadi kota pusat para seniman, di Bandung dan sekitarnya peran dunia kreatif dipegang oleh pelukis-pelukis yang bergabung dalam Barisan Perjuangan yaitu: Affandi, Hendra Gunawan, Barli, Kerton dan Sudarso. Mereka mempelopori pembuatanpembuatan propaganda. 3.3 Poster Propaganda Perjuangan Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Tahun 1945, di hari-hari menuju kekalahan Jepang, Bung Karno yang ketika itu menjabat sebagai ketua Persiapan Kemerdekaan Indonesia, meminta kepada Affandi untuk menciptakan sebuah poster sebagai propaganda untuk membangkitkan semangat kemerdekaan. Affandi yang saat itu pelukis utama dari Putera (Pusat Tenaga Rakyat), menerima tugas ini dan ia segera menemui Sudjojono untuk 35
4 merundingkan hal ini. Sudjojono mempunyai gagasan untuk membuat gambar seorang yang sedang mengacungkan tangannya dalam sikap sedang meronta memutuskan rantai belenggu, dengan latar belakangnya adalah Sang Saka Merah Putih yang berkibar. Melalu tema ini, ia ingin menggambar suatu gelora semangat dan keinginan bangsa Indonesia untuk memutuskan rantai penjajahan. Gagasan ini diterima baik dan penggambarannya dilakukan oleh Affandi. Sebagai poster perjuangan, Sudjojono dan Affandi berkeinginan untuk menambahkan beberapa kata-kata yang paling tepat dan penuh semangat untuk poster tersebut. Berhari-hari mereka memikirkan katakata yang tepat, sampai akhirnya suatu hari bertemu dengan Chairil Anwar, seorang penyair muda Indonesia yang saat itu namanya mulai dikenal. Sudjojono dan Affandi meminta Chairil Anwar untuk memberikan kata semboyan yang tepat. Permintaan penuh semangat disambut oleh Chairil dengan tuliskan saja: Boeng, ajo Boeng. Akhirnya, keinginan Bung Karno untuk membuat sebuah poster perjuangan terlaksana, dengan gambar oleh Affandi, ide/gagasan oleh Sudjojono, semboyan poster dari Chairil Anwar dan Dullah sebagai model. Poster ini dikerjakan secara bergerilya di Jakarta karena Jepang masih berkuasa. Poster ini dibuat dengan teknik cetak, dan karena situasi penuh tekanan yang mendebarkan, terpaksa poster ini dibuat dengan bentuk yang sederhana sekali dengan ukuran poster sekitar 50x70 cm, 36
5 dicetak di atas kertas koran dengan dua warna, yaitu warna hitam untuk gambar dan tulisan serta warna merah untuk bendera.(gambar 3.1) Gambar 3.1 : Poster karya Affandi : Boeng, Ajo Boeng, 50x70cm, Sumber: akses tgl 29 Maret 2011 Dalam saat proses mencetak, istri Affandi pun ikut serta, ia bertugas sebagai penjaga untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan penggerebekkan pihak Kempei Tai. Hingga larut malam proses mencetak poster propaganda Boeng, Ajo Boeng ini dan selanjutnya poster-poster ini di selundupkan ke luar kota Jakarta oleh buruh-buruh kereta api untuk disebarluaskan. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan ketika semangat revolusi yang sedang menyala-nyala, poster propaganda ini diperbanyak di kota Yogya dengan teknik sablon, juga dikerjakan 37
6 dengan cara digambar ulang satu persatu oleh kelompok Seniman Indonesia Muda. Reproduksi dari poster Boeng, ajo Boeng, menurut Sudjojono, gambar pertamanya jauh lebih baik dibanding hasil-hasil yang telah diperbanyak. Tetapi bagaimanapun poster yang telah tersebar ketika itu sudah berfungsi sebagai alat membangkitkan semangat perjuangan. 3.4 Poster Propaganda Perjuangan Masa Revolusi Dengan penuh élan vital mulailah pemuda bergerak. Para mahasiswa yang ketika berpusat di Prapatan 10 (Gedung Kementrian Kesehatan) sekarang dengan tak mengenal susah payah dan tak memandang bahaya yang datang dari Kempei Tai yang ketika itu masih berkuasa di Jakarta; sebagai langkah pertama, menggambari tram dan tembok gedung serta membuat semboyan-semboyan dan poster yang mereka sebarkan kemana-mana, sampai juga jauh ke daerah pedalaman. Dalam sekejap mata, Jakarta berganti corak. Dari kota lesu didalam tanda kekalahan Jepang, tiba-tiba jadi kota yang bernafaskan revolusi semata-mata. Dari sana sini menjilat-jilat api revolusi yang kemudian membakar jiwa seluruh bangsa Indonesia. Tulisan di atas merupakan tulisan dari buku Lukisan Revolusi Indonesia, , terbitan Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Tahun 1949, di Yogyakarta yang menggambarkan bagaimana gemuruhnya semangat di hari kemerdekaan Indonesia. 38
7 Gambar 3.2 : Poster Lapangan, 9mx12m karya Surono dan kawankawan SIM di bawah koordinasi SMNUP. Sumber: Buku Revolusi Indonesia dalam Loekisan, Semboyan-semboyan bertuliskan: We fight for democracy, we have only to win (Gambar 3.2) diteriakkan lewat coretan tembok-tembok, spanduk, tram kota dan tempat-tempat lainnya. Semboyan lainnya, yaitu: Indonesia never again the life blood of any nation, Satu tanah air satu bangsa, satu tekad, tetap merdeka! dan Freedom is the glory for all nation. Semboyan-semboyan tersebut bagaikan sumpah yang lahir dari kebulatan tekad untuk Indonesia Merdeka. Pada tanggal 4 Januari 1946, pemerintahan memutuskan pindah ke Yogya. Aktivitas pembuatan propaganda revolusi pun ikut berpindah ke Yogya. Namun walau konsentrasi poster pindah ke Yogya perjuangan di kota Jakarta tetap berjalan sebagaimana dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Menurut AD Pirous (2006), perkembangan propaganda saat perjuangan masa revolusi kemerdekaan Indonesia berfungsi, yaitu sebagai: 39
8 1. Propaganda yang membangkitkan semangat perjuangan. Sebagian dari propaganda dibuat untuk diapresiasi oleh pihak luar negeri, terutama negara-negara anggota PBB, untuk tujuan menyakinkan dunia internasional, bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari pemerintahan Jepang tapi merupakan wujud keinginan bangsa Indonesia yang telah diperjuangkan sejak puluhan tahun. Gambar 3.3 : Poster Lapangan, Darahkoe Merah Ta Soedi Didjajah, Sumber: Sejarah Poster sebagai Alat Propaganda Perjuangan di Indonesia, 2006 Salah satu propaganda yang benar-benar diciptakan untuk menimbulkan semangat partriotik dan revolusioner adalah propaganda yang semboyannya berbunyi: Darahku merah tak sudi dijajah (Gambar 3.3). Propaganda tersebut menggambarkan pejuang yang menggenggam sebilah pedang, sikapnya yang menantang dan sang Saka berkibar di belakangnya. Ikat kepala 40
9 yang dipakai merupakan ciri dari sosok seorang pemuda pejuang. 2. Propaganda penggalangan kepercayaan rakyat di dalam negeri. Salah satunya, propaganda yang bertemakan tentang keberhasilan perundingan-perundingan Linggardjati, Renville dan kebijaksanaan pemerintah. Gambar 3.4 : Poster cetak, Naskah Djembatan Tjita-tjita Kita, 30x40cm. Sumber: Sejarah Poster sebagai Alat Propaganda Perjuangan di Indonesia, 2006 Politik di Indonesia mengalami keadaan yang sangat krisis pada saat menghadapi perundingan-perundingan dengan Belanda. Krisis ditandai dengan situasi mulai pecahnya kesatuan di kalangan partai-partai politik, barisan pejuang, dan rakyat Indonesia sendiri. Seniman Indonesia Muda (SIM) yang saat itu 41
10 sebagai organisasi resmi dari Sekretariat Menteri Negara Urusan Pemuda Bagian Kesenian, telah membuat banyak sekali posterposter untuk menjernihkan keadaaan dan mengembalikan kestabilan masyarakat. Salah satunya poster yang bertuliskan: Naskah Jembatan Cita-cita Kita (Gambar 3.4). Gambar 3.5 : Poster cetak, Naskah Linggardjati-Renville hanya Catatan Sejarah, Indonesia Sekali Merdeka tetap Merdeka, 30x40cm. Propaganda yang menguraikan semboyan Naskah Linggardjati Renville hanya catatan sejarah. Indonesia sekali merdeka tetap merdeka (Gambar 3.5), mencerminkan semangat rawe-rawe rantas, malang-malang putung, membujur lalu membelintang patah, namun Indonesia tetap merdeka. 42
11 Pada masa revolusi kemerdekaan tidak hanya pejuang-pejuang pria, namun pejuang wanita pun ikut serta dalam medan perang dalam mempertahankan kemerdekaan. Wanita tidak hanya mengurus dapur umum, tapi bergabung dalam Laskar Wanita Indonesia atau menjadi anggota Palang Merah Indonesia. Gambar 3.6 : Poster cetak, cukil-kayu/sablon oleh Surono dan kelompok SIM Betina dan Jantan sama. Sumber: majalah Seniman 1947) Sehubungan dengan hal tersebut, Sudjojono memiliki gagasan untuk membuat poster yang khusus mengajak pejuang-pejuang wanita untuk bersama-sama pejuang pria melawan Belanda. Poster tersebut berslogan Betina dan Jantan sama (Gambar 3.6), pelaksanaan poster ini dilakukan oleh Surono. Poster ini tidak mengatakan wanita dan pria itu sama, tapi poster ini dengan nada yang lebih revolusioner mengatakan bahwa betina dan jantan sama saja. 43
12 Seiring dengan berjalannya politik pemerintah Indonesia terhadap luar negeri, seperti tertulis maklumat politik tanggal 1 Nopember 1945 (Tirtoprojo, 1963) Indonesia tidak membenci bangsa asing, bahkan mengharap bantuan teknik dan keuangan dari dunia luar (h.62), maka dijalankan beberapa kebijaksanaan yang dapat dilihat dari tindakan pemerintah terhadap dunia luar. Tindakan kemanusiaan yang baik di mata dunia adalah tindakan penawaran bantuan beras kepada India pada tanggal 12 April 1946 saat India sedang mengalami bahaya kelaparan. Indonesia semakain diakui kedaulatannya oleh dunia sebagai suatu negara yang merdeka, sehingga pada tanggal 16 April 1946, mendapat kabar bahwa setiap usaha di Pelabuhan Australia yang menunggu muatannya untuk Indonesia tidak akan memuatnya sebelum mendapatkan ijin dari pemerintah Indonesia. Sehingga kapal-kapal Belanda yang akan berangkat ke Indonesia dari pelabuhan Australia tersebut diijinkan berangkat setelah persoalan ijin dengan Indonesia terselesaikan. Secara spontan, berdatangan bantuan persenjataan atas simpati dari pihak luar negeri terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Rasa setia bertetangga dengan Australia, disambut Indonesia dengan dibuatnya sebuah poster oleh Seniman Indonesia Muda, yang dianggap sebagai pernyataan terima kasih pemerintah Indonesia. Many thanks and best wishes Australia. 44
13 Pertikaian antara Indonesia dan Belanda terus berlanjut, sehingga dibentuklah Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Australia (dicalonkan oleh Indonesia), Belgia (dicalonkan oleh Belanda) dan Afrika (dicalonkan oleh Indonesia dan Belanda). Kunjungan KTN pertama ke Yogya direncanakan 29 Oktober Untuk menyambut misi Dewan Keamanan PBB, telah dipersiapkan poster-poster pembawa aspirasi politik oleh rakyat. Salah satu poster penyambutan tamu KTN adalah poster Allons enfants de la patrie! Le jour de gloire est arrive yang merupakan kutipan dari sebait lagu kebangsaan Perancis Marseilles, dan di bawahnya tertulis terjemahan bebasnya Majulah, majulah, anak jantan tanah airku, hari kemenangan pasti datang. (Gambar 3.7) Gambar 3.7 : Poster lapangan, oleh Surono dan kelompok SIM dibawah SMNUP: Allons enfants de la patrie! Le jour de gloire est arrive, 4x6m, Sumber: majalah Seniman
14 Poster tersebut terinspirasi dari lukisan revolusi perancis, ciptaan Eugene Delaroix: Liberty Leading the People (1830). Lukisan yang menggambarkan seorang wanita pembawa bendera Perancis dengan para pejuang-pejuang lain yang memegang pistol dan senapan, sementara disekitarnya bergelimpangan para korban yang jatuh.(gambar 3.8) Gambar 3.8 : Lukisan Eugene Delaroix: Liberty Leading the People (1830). Sumber: Sejarah Poster sebagai Alat Propaganda Perjuangan di Indonesia, 2006 Dengan mengambil tema dari lukisan Delacroix dan sebait kata-kata dari lagu kebangsaan Perancis, bukan berarti para seniman dan pendesain poster perjuangan Indonesia tidak kreatif lagi tapi karena luas dan jauhnya tinjauan politik yang ingin mereka tuju. Dan poster perjuangan ini merupakan poster yang bertujuan sebagai pesan untuk dunia tentang kenyataan politik dalam negeri saat itu. 46
TINJAUAN UNSUR VISUAL PADA POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA
BAB IV TINJAUAN UNSUR VISUAL PADA POSTER PROPAGANDA PERJUANGAN MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 4.1 Poster Boeng, Ajo Boeng Unsur Visual Poster Boeng, Ajo Boeng Ilustrasi - Mengilustrasikan gelora semangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita
Lebih terperinciMultimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :
Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan
BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.
BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciB A B III KEADAAN AWAL MERDEKA
B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa
Lebih terperinciHUT RI KE-71 DALAM KARTUN OOM PASIKOM
HUT RI KE-71 DALAM KARTUN OOM PASIKOM Oleh I Wayan Nuriarta Progam Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain-Instiut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun
BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh
Lebih terperinciMAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN
MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciPenyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.
Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan
Lebih terperinciRENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -
Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012
Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN
Lebih terperinciPERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan. Mumuh Muhsin Z.
PERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan MAKALAH Disampaikan dalam Seminar Sejarah Menggali Nilai-nilai Kepahlawanan Tokoh-tokoh Kuningan diselenggaralan oleh Balai Pelestarian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciDaerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku
Bab V Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku Ayo bersama mencintai NKRI! Sumber: bipa.ut.ac.id Gambar 5.1 Peta Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk melalui
Lebih terperinciAKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan
Lebih terperinciKomunisme dan Pan-Islamisme
Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 telah menandai akhir Perang Dunia II. Dalam situasi demikian, tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa mengenal lelah. Terlebih-lebih mereka mengalami penderitaan yang amat sangat dilakukan oleh
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE 71 TAHUN 2016
SAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE 71 TAHUN 2016 Hari / tanggal : Selasa, 16 Agustus 2016 Waktu : 19.00 WIB Tempat :...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 serta Uni Sovyet menyatakan perang terhadap Jepang seraya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan istilah Kolonisasi. Pelaksanaan kolonisasi pada waktu itu adalah dengan tujuan untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pemindahan penduduk telah dilaksanakan sejak zaman penjajahan, dan dikenal dengan istilah Kolonisasi. Pelaksanaan kolonisasi pada waktu itu adalah dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciLegislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 489 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2014. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2017 Mata Pelajaran Penyusun Soal :SEJARAH INDONESIA : DRS. LADU NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL 1. 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciPeran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia
Tugas Akhir Pancasila Peran Persatuan Indonesia dan Generasi Pemuda Terhadap Pertumbuhan Bangsa Indonesia Dosen Pembimbing: Drs. M. Khalis Purwanto, MM Nama : Butet Sesilia Simamora NIM : 11.02.8088 Kelas
Lebih terperinciyang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah These approaches and almost all the specific literature on media and politics have in common a view of the media as refelction of the society s political competition
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )
58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo
Lebih terperinciDari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu
11 Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu runtutan peristiwa yang didalamnya terdapat bagian- bagian tertentu yang saling berhubungan dalam suatu perubahan. Pengambilalihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak
Lebih terperinciBAB 2 DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data
2.1 Sumber Data BAB 2 DATA & ANALISA Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa buku dan informasi dari website. Berikut adalah daftar buku dan website yang digunakan oleh penulis sebagai referensi
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun
1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1900 yang diawali dengan munculnya sekelompok mahasiswa yang membentuk perkumpulan
Lebih terperinciDokumentasi Lukisan. Trisno Sumardjo
Dokumentasi Lukisan Trisno Sumardjo Munculnya negara muda di dunia adalah karena dorongan kuat akan memenuhi sesuatu kebutuhan bersama. Kebutuhan ini ditanah kita lazim dinamakan persatuan kebangsaan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperinci2. Makna Proklamasi Kemerdekaan
2. Makna Proklamasi Kemerdekaan Perhatikanlah, bagaimana kemeriahan yang terjadi ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dirayakan. Sungguh meriah, bukan? Kemeriahan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera utara dan merupakan kota kedua terbesar setelah Medan. Pematang Siantar terdiri dari 8
Lebih terperinciBahasa. dan. Nasionalisme
Bahasa Indonesia Bahasa dan Nasionalisme Bahasa bukanlah hanya sekadar aset semata, tetapi sebagai pondasi suatu bangsa. Bahasa dipercaya sebagai salah satu pengikat yang dapat membangun kebersamaan dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita
102 BAB V KESIMPULAN Periode Revolusi merupakan masa-masa yang sulit bagi Banten untuk beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita untuk menjadikan Banten yang diperintah
Lebih terperinciEbook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:
SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda
Lebih terperinciPidato Presiden RI dalam Memperingati 1 Tahun Kemerdekaan Indonesia (17 AGUSTUS 1946)
Pidato: Setahun Kemerdekaan RI Pidato Presiden RI dalam Memperingati 1 Tahun Kemerdekaan Indonesia (17 AGUSTUS 1946) Seluruh Rakyat Indonesia laki-laki perempuan didalam dan diluar negeri! Saya ucapkan
Lebih terperinci2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun
No.1482, 2017 AN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Keprotokolan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBab 4 Kelembagaan Lembaga Tata Ruang Pertama di Indonesia
4.1 Bab 4 Kelembagaan LEMBAGA TATA RUANG PERTAMA DI INDONESIA Oleh Soefaat LEMBAGA TATA RUANG PERTAMA Lembaga tata ruang pertama yang didirikan di Indonesia bernama Balai Tata Ruangan Pembangunan (BTRP).
Lebih terperinciIndikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Revolusi Revolusi dipahami sebagai proses yang sangat luar biasa, sangat kasar, dan merupakan sebuah gerakan yang paling terpadu dari seluruh gerakan-gerakan
Lebih terperinciOleh : Izza Akbarani*
Oleh : Izza Akbarani* Kita sebagai bangsa yang baru lahir kembali, kita harus dengan cepat sekali cepat check up mengejar keterbelakangan kita ini! Mengejar di segala lapangan. Lapangan politik kita kejar,
Lebih terperinciSeni Lukis Indonesia. Sekarang dan yang Akan Datang. S. Sujojono
Seni Lukis Indonesia Sekarang dan yang Akan Datang S. Sujojono Lukisan-lukisan yang kita lihat pada waktu sekarang, tidak lain yang terbanyak adalah lukisan-lukisan pemandangan (landschappen): sawah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah itu makin lama makin kabur, dan akhirnya keasliannya akan hilang sama sekali dan tinggal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan suatu gerakan rakyat, yang bersendikan demokrasi terpimpin,
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN KEPROTOKOLAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahasan utama dalam kesimpulan ini merupakan intisari dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan
Lebih terperinciJaya), kota ini berkembang pesat semenjak kemerdekaan Republik. dengan begitu pesat, ini terlihat dari banyaknya bangunan bangunan
BAB II MENGENAL MONUMEN DAN PATUNG NASIONAL DI RUANG PUBLIK KOTA JAKARTA 2.1. Kota Jakarta Jakarta merupakan kota metropolitan, kota yang padat dan sibuk akan penduduknya. Dikenal sebagai Daerah Khusus
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1958 TENTANG PENGGANTIAN PERATURAN TENTANG BINTANG GERILYA SEBAGAI TERMAKSUD DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 8 TAHUN 1949 Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciAndi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2
+ Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Revolusi Amerika Revolusi Amerika dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika untuk
Lebih terperinciSAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945
SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 Oleh: Joko Widodo Gubernur Provlnsi DKI Jakarta PEMERINTAH PROVlNSI DAERAH KHUSUS lbukota JAKARTA Kamis, 19 September 2013 8SRIDMS
Lebih terperinciC. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila
C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila 1. Nilai Semangat Pendiri Negara Sebelum kamu mempelajari tentang semangat kebangsaan para pendiri negara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai
BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI
www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,
Lebih terperinciGambar: Pertemuan pemuda Indonesia
Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Para pemuda di berbagai wilayah di Indonesia mulai mem bentuk per kum pulan untuk menentang penjajah. Perkumpulan pemuda
Lebih terperinciPETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946
BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG PRESIDEN, Menimbang : 1.bahwa masa satu windu, sejak saat diresmikan berdirinya Angkatan Perang Republik Indonesia pada
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014
Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERTEMUAN DENGAN VETERAN DAN PEJUANG PERANG
Lebih terperinci