EVALUASI KINERJA APLIKASI INDEKS PENGAJARAN DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI KINERJA APLIKASI INDEKS PENGAJARAN DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS"

Transkripsi

1 EVALUASI KINERJA APLIKASI INDEKS PENGAJARAN DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS Achmad Holil Noor Ali, Ir., M.Kom; Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA; Dimas Prayogo Laboratorium Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi (PPSI) Institut Teknologi Sepuluh November - Fakultas Teknologi Informasi - Jurusan Sistem Informasi Surabaya. Abstract Indeks Pengajaran Dosen (IPD), adalah sebuah layanan aplikasi pengukur kualitas kinerja dosen pengampu, aplikasi ini mulai digunakan oleh P3AI pada tahun Namun pada proses penggunaannya dewasa ini masih memiliki beberapa permasalahan yang sangat sering terjadi seperti, banyaknya mahasiswa yang tidak mengisi IPD tepat waktu, banyaknya mahasiswa yang hanya asal didalam mengisi IPD, dan beberapa mahasiswa dapat mengisi IPD lebih dari sekali. Untuk melihat apakah aplikasi IPD saat ini benar benar efektif dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka akan dilakukan evaluasi menggunakan metode gap analysis dengan menggunakan tehnik penyebaran kuisioner kepada para stakeholder aplikasi. Untuk mengetahui apa saja yang harus diukur, maka akan digunakan DeLone & McLean (D&M) Success Model dengan enam dimensi pengukuran yaitu: (1) System Quality; (2) Information Quality; (3) Service Quality; (4) Use; (5) User Satisfaction; (6) Net Benefit. (Abstract) Kata Kunci Gap Analysis, Indeks Pengajaran dosen (IPD), D&M Success Model. (key words) I. PENGENALAN Indeks Pengajaran Dosen (IPD), merupakan sebuah layanan aplikasi yang berfungsi untuk membantu dosen dalam melihat sejauh apa pengajaran dosen selama satu semester apakah materi yang di ajarkan selama satu semester sudah tepat sasaran atau tidak. Aplikasi ini pada hakekatnya sangat membantu sekali di dalam proses dimana dosen dapat mengevaluasi kinerja mereka selama satu semester, dan membantu dosen untuk berkembang menjadi lebih baik di dalam proses belajar mengajar. Hal ini juga dapat berdampak positif bagi para mahasiswa karena dapat menyerap materi semaksimal mungkin, sehingga proses belajar mengajar dapat dikatakan efektif. Di balik fungsinya yang sangat membantu dosen untuk mengevaluasi proses belajar mengajar, pada kenyataanya ada beberapa permasalahan dari kinerja aplikasi ini. Permasalahan permasalahan yang cukup mendasar tetapi sangat mengganggu di dalam proses eksekusinya, antara lain adalah banyaknya mahasiswa yang tidak mengisi IPD tepat waktu, banyaknya mahasiswa yang hanya asal di dalam mengisi IPD, dan beberapa mahasiswa dapat mengisi IPD lebih dari sekali, pengisian IPD dapat dilakukan setelah ujian akhir dilaksanakan. Dari latar belakang permasalahan yang ada, dapat di simpulkan bahwa kinerja aplikasi masih jauh dari kata memuaskan. Gap analisis di dalam bidang manajemen, memiliki fungsi untuk proses pengambilan keputusan yang tepat dalam menentukan langkah langkah untuk mencapai goal atau visi yang di inginkan. Fungsi dari gap analysis ini juga dapat diterapkan di dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk proses perencanaan dan evaluasi. Untuk permasalahan IPD yang ada, gap analisis dapat di terapkan setelah mengetahui sejauh mana nilai gap yang ada dari tiap tiap stakeholder seperti User (Dosen dan Mahasiswa), Manajemen (P3AI), dan Pengembangan (Pusat komputer dan BAAK ITS). Tetapi sebelumnya, akan di lakukan proses pengambilan data dengan menggunakan kuisioner, di dalam kuisioner stakeholder diminta untuk menilai beberapa ukuran yang menggambarkan sejauh mana efektivitas kinerja dari aplikasi IPD. Ukuran ini berasal dari DeLone & McLean (D&M) Success Model yang memiliki enam dimensi pengukuran untuk mengukur kinerja aplikasi (DeLone & McLean, 2003, 25) yaitu: (1) System quality: Mengukur keberhasilan teknis; (2) Information quality: Mengukur keberhasilan dalam menyampaikan informasi; (3) Service quality: Mengukur kualitas service aplikasi; (4) Use: Mengukur segala hal yang berhubungan dengan aktivitas pengguna; (5) User Satisfaction: Mengukur kepuasan pengguna; (6) Net Benefits: Mengukur dengan menangkap keseimbangan dampak positif dan negatif dari aplikasi. II. GAP ANALISIS Gap analisis adalah alat yang membantu perusahaan untuk membandingkan kinerja aktuan dengan kinerja yang

2 diharapkan. Pada intinya gap analisis ini dapat melihat Dimana posisi perusahaan sekarang ini? dan Kemana visi yang ingin dituju perusahaan setelahnya?. Gambar 2.1. Model gap analisis melihat dari sudut pandang customer dan perusahaan. Gap analisis mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja yang diharapkan, dengan kinerja aktual. Hal ini membantu perusahaan untuk dapat melihat mana area yang harus ditingkatkan. Gap analisis meliputi penentuan, mendokumentasikan, dan menyetujui varians antara kebutuhan bisnis dan kemampuan saat ini. Terlihat pada gambar 2.1 pada gambar tersebut memperlihatkan konsep gap analisis untuk melihat harapan kinerja dan keadaan kinerja saat ini dari perusahaan dilihat dari sudut pandang customer terhadap beberapa sudut pandang dari domain external communication perusahaan seperti Service delivery, customer-driven service, dan company perception. A. Gap Analisis(manajemen konsep) Gap analysis merupakan Rencana strategi yang membantu perusahaan untuk merencanakan segala tindakan dari potensi apa yang perusahaan miliki saat ini, untuk menuju visi apa yang perusahaan harapkan. Praktisnya untuk membantu memahami, posisi dimana perusahaan saat ini, kearah mana visi yang diharapkan oleh perusahaan, dan bagaimana proses untuk menuju goal dari visi tersebut. Gambar 2.2. Gambar yang menunjukan besarnya gap. Gap analysis dapat melihat seberapa jauhkah Gap yang di butuhkan perusahaan dari titik awal (Saat ini), menuju Goal yang di inginkan seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.2. Gap analysis dapat melihat seberapa jauhkah Gap yang di butuhkan perusahaan dari titik awal (Saat ini), menuju Goal yang di inginkan. Berikut merupakan langkah langkah sederhana pembuatan gap analysis: - Pemilihan topik yang akan di analysis, contohnya: Revenue, provit, market share, dan fitur produk. - Pengidentifikasian posisi perusahaan sekarang, melihat dari beberapa data data metric atau atribut lain. - Pengidentifikasian tujuan perusahaan dalam jangka waktu kedepan. - Pengidentifikasian gap dari apa yang ada saat ini dengan goal yang di tuju. - Hasil akhir, membuat suatu perencanaan pengambilan keputusan untuk menuju goal yang diinginkan dengan menggunakan.. Hasi akhir dari gap analisis untuk konsep manajemen perusahaan adalah sebuah dokumen rekomendasi perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat agar perusahaan dapat mencapai target yang di inginkan. Dengan demikian terlihat bahwa gap analysis juga bisa diterapkan di dalam bidang teknologi informasi untuk proses evaluasi, dan perencanaan. B. Gap Analisis(Teknologi informasi konsep) Penerapan Gap analysis di dalam bidang Teknologi informasi pada dasarnya tidak jauh berbeda dari penerapan gap analysis di dalam bidang manajemen. Hal yang membedakan dari dua konsep tersebut adalah obyek yang dianalisis. Pada konsep Gap analisis untuk T.I gap analisis dibagi lagi menjadi dua konsep yaitu gap analisis untuk perencanaan dan gap analysis untuk proses evaluasi. Untuk proses pengambilan keputusan/perencanaan. Gap analysis di dalam bidang teknologi informasi digambarkan memiliki dua poin (Eko Indrajit R, Teknik analisa gap pengembangan teknologi informasi, n.d), yaitu:

3 - Poin TO-BE yang menggambarkan keinginan yang ingin dituju. Contoh: sebah perusahaan ingin berinfestasi dengan I.T dengan spesifikasi bagus. - Poin AS-IS posisi dimana saat ini berada. Contoh: Pada saat ini perusahaan belum pernah menggunakan I.T didalam proses bisnisnya, tidak memiliki governance untuk penataan T.I yang baik, dan SDM perusahaan belum pernah meoperasikan I.T. - Dua poin yang ada TO-BE dan AS-IS dianalisis apakah gap diantara dua poin tersebut cukup jauh atau dekat. - Proses selanjutnya adalah pengisian gap dengan beberapa dokumen rekomendasi yang membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menuju goal yang diinginkan. Untuk proses evaluasi, langkah langkah yang dilakukan tidak jauh berbeda, mungkin obyek untuk proses ini telah ada, dan hanya tinggal mengevaluasi kinerja obyek yang ada. Langkah langkahnya sebagai berikut: - Memastikan obyek mana yang akan dievaluasi. Biasanya software atau layanan informasi. - Melihat fungsi utama obyek, atau tujuan obyek dibuat dan dijalankan. - Menggali data kinerja obyek evaluasi saat ini. Pada kasus ini biasanya menggunakan tehnik wawancara atau kuisioner untuk yang ditujukan kepada stakeholder. - Setelah data didapat, data diukur untuk mengetahui seberapa besar gap didalamnya, jika terdapat gap kemudian data akan diproses lebih lanjut. - Setelah data di proses, maka gap akan diisi dengan beberapa rekomendasi dokumen yang didalamnya berisi evaluasi untuk obyek agar dapat sesuai dengan tujuan dari obyek tersebut dibuat dan digunakan, Atau malah dihilangkan karena tidak berpengaruh. Dengan adanya Gap analysis yang diperuntukan di bidang T.I, perusahaan dapat menentukan investasi T.I yang efektif dan efisien bagi proses bisnis perusahaan. III. D&M SUCCESS MODEL DeLone and McLean model of information system success, merupakan sebuah pemodelan pengukuran kinerja yang dibuat oleh William H. DeLone dan Ephraim R.McLean yang didasari oleh proses pemahaman dari I.S dan pengaruhnya. model proses ini memiliki tiga komponen yaitu, kreasi dari sistem, penggunaan sistem, dan konsekuensi dari penggunaan sistem. didalam pemodelan ini terdapat beberapa instrumen pengukuran (DeLone & McLean, 2003, 10-15) diantaranya yaitu: - System quality: Mengukur keberhasilan teknis (teknis komunikasi, akurasi dan efisiensi sistem komunikasi yang menghasilkan informasi). - Information quality: mengukur keberhasilan dalam menyampaikan informasi "arti sebenarnya" yang diinginkan dari aplikasi. - Service Quality: Mengukur kualitas servis aplikasi. Pada awalnya instrumen pengukuran pada pemodelan ini hanya System quality dan Information quality saja, namun seiring dengan berbagai evaluasi, dan pembaharuan dari pemodelan ini maka ditambahkan satu instrumen lagi (DeLone & McLean, 2003, 18) yaitu Service quality karena kurang lengkap rasanya hanya mengukur kinerja melalui arah produk tanpa mengukur servis dari fungsi I.S. maka instrumen ke tiga pun ditambahkan untuk menghindari kesalahan pengukuran efektivitas I.S, maka dimasukan Service quality. Selain tiga instrumen tadi, juga ada tiga instrumen tambahan sebagai alat pengukuran efektivitas I.S yang merupuakan hubungan dari ke tiga instrumen sebelumnya (DeLone & McLean, 2003, 23-24) yaitu, Use, User Satisfaction, dan Net benefit. Sehinggan instrument pengukuran D&M success model berjumlah enam instrument seperti yang ditujukan pada gambar Use: Mengukur segala hal yang berhubungan dengan aktivitas pengguna. - User Satisfaction: Mengukur kepuasan pengguna. - Net Benefit: Mengukur dengan menangkap keseimbangan dampak positif dan negatif dari aplikasi. Gambar 3.1. Enam Instrumen pengukuran D&M Success Model. Setelah mengetahui enam instrumen yang dimiliki oleh D&M success model, maka akan dijabarkan metrics yang ada didalam enam instrument pengukur kinerja tersebut (DeLone & McLean, 2003, 26): - System Quality: adaptability, availability, reliability, response time, usability. - Information Quality: Completeness, Ease of understanding, Personalization, Relevance, Security. - Service Quality: Assurance, Empathy, Responsiveness - Use: Nature of Use, Navigation pattern, Number of site visit, Number of transaction executed. - User Satisfaction: Repeat Purchase, Repeat visits, User surveys. - Net Benefit: Cost saving, Expanded markets, Incremental additional sales, Reduce search cost, Time saving. Dari metric - metric inilah pengukuran akan dilakukan, dengan mengukur segala metrics yang berada di dalam ke enam instrumen maka evaluasi pengukuran efektivitas kinerja I.S dapat dikatakan sempurna.

4 IV. METODE PENELITIAN EVALUASI KINERJA Start Perencanaan kerja. Pembuatan Kuesioner berdasarkan intrumen pengukuran Pengambilan data: Penyebaran Kuesioner Pengguna Pengambilan data: Wawancara dan penyebaran kuesioner ke Pengembang Penilaian Seluruh Kuesioner Finish Pembuatan rekomendasi kinerja dari tiap matriks untuk mendekatkan / menghilangkan gap. Pembuatan diagram gap analysis tiap matriks dari perbandingan kedua kuesioner dan hasil wawancara. Penilaian dari proses wawancara untuk melihat target environment Gambar 4.1. Metode penelitian evaluasi kinerja Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menjalankan penelitian ini seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.1. Tahapan tahapan tersebut memiliki fungsi untuk menuntun langkah langkah pengerjaan agar penelitian dapat diselesaikan secara terarah, teratur, dan sistematis. Tahapan kan dejelaskan sebagai berikut: A. Perencanaan kerja Tahap perencanaan kerja merupakan tahapan paling awal pada pengerjaan tugas akhir ini. Pada tahap ini terdapat beberapa sub tahapan yaitu identifikasi permasalahan, kajian pustaka, tinjauan pustaka. Pada tahap ini akan menghasilkan data dan informasi yang dapat digunakan dalam tahap pengerjaan selanjutnya. Identifikasi Permasalahan Dalam tahap identifikasi permasalahan, dilakukan pengumpulan informasi dan data, yang terdapat dilapangan, pengumpulan informasi dilakukan dengan menggali data dengan cara wawancara ke stakeholder yang berkaitan dengan permasalahan. Diantaranya adalah pengembang dan pengguna. Dari wawancara oleh beberapa pengguna mahasiswa jurusan Sistem Informasi dan jurusan tehnik informatika, didapatkan beberapa permasalahan mendasar yang sangat berpengaruh dari kinerja aplikasi Indeks pengajaran dosen ini, Yaitu: 1. Banyaknya mahasiswa yang tidak mengisi IPD tepat waktu. 2. Banyaknya mahasiswa yang hanya asal di dalam mengisi IPD. 3. Beberapa mahasiswa dapat mengisi IPD lebih dari sekali. 4. Pengisian IPD dapat dilakukan setelah ujian akhir dilaksanakan. 5. Pada salah satu jurusan tidak ada pemberitahuan awal untuk melakukan pengisian kuesioner IPD. Setelah wawancara dari pengembang dan administrator sendiri juga didapat beberapa permasalahan teknis didalam kinerjanya yaitu: 1. Pada rerata IPD jurusan terdapat indeksnya, tetapi untuk data nama nama dosen dan mata kuliah tidak ditemukan datanya. Jadi hal ini menimbulkan pertanyaan darimanakan data yang tertera pada indeks rata-rata IPD jurusan. 2. Adanya perbedaan antara hasil average antara data table perjurusan dan table data yang terangkum dalam seluruh jurusan. 3. Karena programer yang mengerjakan program bukan orang p3ai sendiri, sangat sulit untuk dilakukan proses evaluasi program tiap satu semester untuk menjadi lebih baik. Proses evaluasi dilakukan tetapi tidak menyeluruh, mungkin beberapa permasalahan yang dapat ditangani orang dalam p3ai. 4. Mahasiswa bisa teridentifikasi mengisi penuh meskipun belum mengisi IPD. 5. Prosentasi kuesioner IPD berbeda dengan prosentasie kuesioner IPM. 6. Grafik IPD jurusan gasal, masih terbaca pada IPD genap, hal ini mempengaruhi average IPD tingkat institute. Untuk Pusat komputer ITS sendiri sebagai penyedia jaringan internet memiliki permasalahan yaitu sering terputusnya jaringan di ITS ketika jaringan sedang sibuk digunakan untuk menjalankan IPD. Dari permasalahan permasalahan yang ada di atas ini maka telah terlihat bahwa kinerja aplikasi IPD masih belum sepenuhnya bagus. Tetapi bagus yang dimaksud masih memiliki makna relatif, jadi untuk melihat seberapa bagus kinerja aplikasi IPD saat ini secara nyata, perlu diadakan sebuah pengukuran lebih lanjut yang dilakukan pada tahap berikutnya. Kajian Pustaka Kajian pustaka atau yang sering disebut dengan studi literatur, merupakan tahapan untuk mempelajari konsep dan teknologi yang dapat memberikan penyelesaian terhadap permasalahan, serta kajian ilmiah yang berhubungan. Untuk kajian pustaka yang berhubungan dengan gap analisis maka dilakukan studi literature dengan membaca jurnal milik bapak Eko Indrajit yang berjudul Teknik analisa gap pengembangan teknologi informasi. Didalamnya membahas dua konsep gap analisis

5 yaitu gap analisis manajemen konsep dan gap analisis teknologi informasi konsep. Untuk proses pembuatan kuesioner yang mengacu penilaian dari aspek mana sajakah yang diperlukan agar evaluasi dapat efektif maka dilakukan studi literatur dari literatur yang berjudul Information System Success: A ten-year update. The D&M (De Lone & Mc Lean) I.S (Information System) yang merupakan jurnal pengukuran evaluasi kinerja didasari oleh proses pemahaman dari I.S dan pengaruhnya, yang juga merupakan penyempurnaan dari jurnal sebelumnya yang berjudul Information System Success: The quest for the dependent variable. Information System Research. Untuk studi literatur aplikasi sendiri dilakukan dengan cara wawancara kepada pengembang, dan meminta dokumen laporan IPD pada tiap semsternya untuk melihat perkembangan kinerja dari tiap semester, tetapi data banyak didapat melalui proses wawancara. B. Pembuatan kuesioner Tahap ini merupakan tahapan yang paling krusial sebelum menuju pada tahapan proses pengambilan data, Pertanyaan yang terdapat didalam Kuesioner disesuaikan dengan ke-24 matriks berasal dari instrumen pengukuran yang digunakan yaitu D&M Success model. Dari 24 matriks, pertanyaan akan dibuat sesuai dengan bagian konsep dari matriks tersebut. Agar penilaian yang ditujukan dari tiap bagian bisa tepat sasaran seperti yang dijabarkan dibawah: - System Quality: Pada system quality, pengukuran kuesioner mengarah pada Kualitas system aplikasi, apakah sudah cocok untuk digunakan pada level perusahaan dan kinerja aplikasi dapat efektif dan efisien. Tabel 4.1. tabel kuesioner System Quality 1 SYSTEM DESIGN A SYSTEM QUALITY a1 Kemampuan beradaptasi 1 Aplikasi dapat berjalan dengan baik ketika jaringan internet lambat. 2 Aplikasi dapat dijalankan di semua browser. a2 Ketersediaan 1 Aplikasi IPD dapat diakses selama 7 hari 24 jam tanpa ada gangguan. 2 Aplikasi IPD dapat diakses melalui handphone yang dapat terkoneksi dengan internet tanpa ada gangguan. 3 Aplikasi memiliki system schedule proses pengisian yang baik. a3 Fleksibilitas 1 Aplikasi memiliki konten yang dapat menjawab berbagai macam kebutuhan pengguna. 2 Aplikasi dapat fleksible dalam menyesuaikan perubahan kondisi dan permintaan. a4 Keandalan 1 Jaringan aplikasi IPD tidak mudah terputus ketika pemakaian bandwidth over limit. 2 Aplikasi IPD memiliki system error recovery yang dapat membantu pengguna didalam menggunakan aplikasi jika terdapat masalah pada proses pemakaian. 3 Aplikasi IPD merupakan sistem yang akurat untuk proses penilaian dosen. a5 Response Time 1 System dapat merespon dengan cepat, meskipun diakses sedikit atau banyak orang. 2 System aplikasi sangat mudah dibuka sehingga tidak membutuhkan response time yang cukup lama untuk membukanya. a6 Usability 1 Penggunaan sistem aplikasi IPD sangat membantu didalam proses penilaian staf pengajar didalam jurusan. 2 System aplikasi IPD sangat mempengaruhi proses belajar mengajar menjadi lebih baik. - Information Quality: Pada Information quality pengukuran kuesioner berfokus pada Konten, fitur, relevansi, dan keamanan pada aplikasi. Apakah informasi yang diberikan oleh aplikasi sudah lengkap dan seperti yang dibutuhkan oleh pengguna, atau tidak. Tabel 4.2. tabel kuesioner Information Quality B INFORMATION QUALITY b1 Kelengkapan 1 Aplikasi IPD menyediakan informasi yang lengkap. 2 Aplikasi IPD menyediakan informasi yang dibutuhkan. 3 Konten informasi yang telah disediakan oleh sistem telah tarsusun secara sistematis. b2 Kemudahan Pemahaman 1 Konten yang ada mudah dipahami. 2 Konten Informasi pada sistem dapat diakses dengan mudah. 3 Konten Informasi yang telah disediakan oleh aplikasi sudah memiliki format yang rapi dan enak dilihat. b3 Personalisasi 1 Aplikasi memiliki konten informasi yang berbeda untuk setiap jurusan sesuai dengan kondisi jurusan. 2 Aplikasi memiliki konten informasi yang berbeda untuk setiap pengguna (Dosen, Mahasiswa, Petinggi, administrator) 3 Aplikasi memiliki konten informasi berbeda untuk mahasiswa disetiap jurusan b4 Relevansi 1 Untuk sebuah system proses penilaian dosen aplikasi

6 C c1 IPD sudah menyajikan sebuah proses penilaian yang benar. 2 Informasi yang disajikan didalam aplikasi IPD sudah sangat memenuhi syarat didalam proses penilaian. b5 Keamanan 1 Aplikasi IPD dapat menjamin kemana data-data pengguna. 2 Aplikasi IPD dapat menjamin kerahasiaan pengguna. 3 Aplikasi IPD selalu meminta pengguna untuk mengisi username dan password. - Service Quality: Pada service quality, pengukuran berfokus pada service yang diberikan oleh aplikasi yaitu berupa jaminan, empati, responsive dan keandalan. Tabel 4.3. tabel kuesioner Service Quality SERVICE QUALITY Jaminan 1 Nilai dosen sangat obyektif sesuai dengan penilaian kuesioner yang ada. 2 Aplikasi IPD dapat menampilkan nilai mata kuliah mahasiswa dengan benar setelah mahasiswa melakukan proses pengisian kuesioner penilaian dosen. c2 Empati 1 Aplikasi IPD menyediakan fitur user guide kepada pengguna aplikasi, agar pengguna dapat menjalankan aplikasi dengan benar. 2 Aplikasi menyediakan fitur saran dan kritik untuk pengguna, agar pengguna dapat memberikan penilaian, dan komentar terhadap aplikasi. c3 Responsif 1 Jika terjadi gangguan pada jaringan internet, operator aplikasi langsung merespon dengan memperbaiki gangguan jaringan yang ada. c4 Keandalan 1 Pengembang aplikasi dapat meminimalis error pada aplikasi disetiap semster. - Usage: Pada Usage penilaian lebih berfokus pada sifat penggunaan, navigasi pola, dan jumlah kunjungan kesitus. Tabel 4.4. tabel kuesioner Usage 2 SYSTEM DELIVERY D USAGE d1 Sifat penggunaan 1 Fitur yang ada pada aplikasi sangat mudah dipahami. 2 Interface aplikasi IPD sangat mudah dipahami. d2 Navigasi Pola 1 Navigasi pola yang ada pada aplikasi IPD sudah sesuai dengan perintah. 2 Navigasi pola yang ada pada aplikasi IPD sangat sesuai dengan kebutuhan informasi yang ada. d3 Jumlah kunjungan ke situs 1 Aplikasi IPD memiliki fitur untuk merecord jumlah kunjungan ke situs agar membantu melihat apakah mahasiswa yang mengisis IPD sudah mencapai target. d4 Banyaknya proses eksekusi 1 Aplikasi memiliki fitur yang dapat merecord jumlah eksekusi yang terjadi. - User Satisfaction: User satisfaction atau kepuasan pelanggan penilaian berfokus pada ukuran dari banyaknya pengguna, dan banyaknya pengunjung. Dari kedua poin penilaian tersebut dapat terlihat apakah pelanggan puas menggunakan atau mengunjungi situs tersebut. Tabel 4.5. tabel kuesioner User Satisfaction E USER SATISFACTION e1 Banyak Pengguna 1 Menurut anda, berapakah nilai kinerja aplikasi IPD saat ini? e2 Banyaknya Pengunjung 1 Pengembang selalu memantau banyaknya pengguna yang selalu mengunjungi situs tiap semesternya. - Net Benefit: Net benefit lebih condong mengukur pada keuntungan aplikasi ini adalah aplikasi web-based, yang dikatakan memiliki banyak keuntungan, lebih baik, dan lebih fleksibel dari aplikasi desktop. Tabel 4.6. tabel kuesioner Net Benefit 3 SYSTEM OUTCOME F NET BENEFIT f1 Penghematan Biaya 1 Dengan adanya aplikasi IPD, dapat menghemat biaya pendukung untuk mengisi kuesioner IPD. f2 Perluasan Penggunaan Aplikasi 1 Karena web-based, aplikasi IPD dapat digunakan dimana saja. f3 Tambahan Lain 1 Dengan adanya aplikasi IPD, pengisian kuesioner menghemat tenaga. 2 Dengan adanya aplikasi IPD,pengisian kuesioner lebih tepat sasaran. 3 Kuesioner lebih mudah dipahami. 4 Kuesioner lebih mudah diisi. f4 Optimasi Waktu 1 Optimasi waktu untuk mengisi kuesioner lebih cepat dan efektif.

7 Kuesioner dibuat dengan menyesuaikan identifikasi permasalahan yang ada selama ini, dan disesuaikan juga dengan instrumen pengukuran D&M Success Model. Setelah dirasa cukup mewakili permasalahan yang ada, dan sudah memasukan konsep dari ke 24 matriks yang ada, maka akan dilanjutkan tahap berikutnya yaitu tahap pengambilan data melalui kuesioner. C. Tahap pengambilan data Tahap ini merupakan tahap ketiga dari tugas akhir, yaitu tahap pengambilan data. Data yang digunakan ada 2 jenis Yaitu data primer (keadaan saat ini, dan harapan kinerja) dan data sekunder (data data pendukung), data primer didapatkan dari pengamatan langsung di lapangan, hasil pengisian kuesioner oleh responden sebagai sampel, dan hasil wawancara dengan responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur atau studi pustaka, data yang dimiliki oleh perusahaan, internet, dan sumber lainnya. Tahap pengambilan data ini akan dijelaskan sebagai berikut. Tahap penyebaran kuesioner Kuesioner akan disebar kepada pengguna aplikasi IPD yaitu para mahasiswa fakultas FTIF ITS. Yang dimana didalamnya terdapat dua jurusan, yaitu jurusan Sistem Informasi dan jurusan Tehnik Informatika. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling. Untuk menentukan besarnya sampel dari jumlah populasi yang akan diteliti maka digunakan metode Slovin dengan rumus : Rumus 4.2 Metode slovin untuk menentukan besarnya sample Metode slovin langsung diterapkan pada penelitian untuk mengukur banyaknya sample yang harus diambil, dan berikut penjabarannya (Responden ditargetkan mahasiswa yang sudah pernah menggunakan aplikasi IPD yaitu 3 angkatan 2009, 2010, dan 2011): - Jurusan Sistem Informasi: Total mahasiswa angkatan 2009: 148 Total mahasiswa angkatan 2010: 155 Total mahasiswa angkatan 2011: 191 Total mahasiswa secara keseluruhan dari 3 angkatan: 494 Tingkat kesalahan pengambilan yang ditetapkan 10% Dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode slovin yaitu: n = 494 / 1 + (494 x 0,1 x 0,1) n = 83,164 = 84 Didapatkan jumlah responden untuk jurusan system informasi berjumlah 84 orang. - Jurusan Tehnik Informatika: Total mahasiswa angkatan 2009: 215 Total mahasiswa angkatan 2010: 224 Total mahasiswa angkatan 2011: 233 Total mahasiswa secara keseluruhan dari 3 angkatan: 675 Tingkat kesalahan pengambilan yang ditetapkan 10% Dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode slovin yaitu: n = 675 / 1 + (675 x 0,1 x 0,1) n = 100 Didapatkan jumlah responden untuk jurusan system informasi berjumlah 100 orang. Dari pengukuran jumlah responden dengan metode slovin didapatkan jumlah responden jurusan Sistem Informasi berjumlah 84 orang, dan jurusan Tehnik Informatika 100 orang. Selanjutnya kuesioner akan dicetak dan disebarkan sesuai dengan jumlah responden dari setiap jurusan. Tahap Wawancara Tahapan wawancara dilakuakn setelah tahap penyebaran kuesioner selesai, tahapan ini ditujukan untuk mengambil data kinerja yang diharapkan, Dimana kuesioner akan dibuat untuk membantu proses wawancara, kuesioner memiliki pertanyaan sama seperti pada table hingga table perbedaanya disini adalah dari penjelasan rate antara poin 1 sampai poin 5 untuk kuesioner berbeda dari kuesioner yang disebarkan untuk pengguna umum. Jika kuesioner yang disebarkan untuk pengguna penjelasan ratingnya adalah: 1. Buruk / Tidak Setuju / Tidak Pernah. 2. Kurang Bagus / Kurang setuju / Kurang Puas / Jarang. 3. Cukup. 4. Bagus / Betul / Puas / Sering. 5. Sangat Bagus / Sangat Setuju / Sangat Puas/ Sangat sering. Untuk mengambil harapan kinerja dari pengembang penjelasan ratingnya adalah: 1. Tidak perlu diterapkan karena tidak cocok dengan aplikasi/ Tidak Setuju. 2. Kurang cocok untuk diterapkan. 3. Cukup. Boleh diterapkan, boleh juga tidak. 4. Bagus untuk diterapkan/ Betul. 5. Sangat Bagus dan perlu untuk diterapkan/ Sangat Setuju. Dari rating diatas, harapan kinerja dari wawancara dapat dinilai dan diukur sesuai dengan pertanyaan dari kuesioner yang ada. Sehingga nantinya hasil pengukuran dari nilai keadaan saat ini dengan harapan kinerja dapat dibandingkan.

8 Pengambilan data sekunder Pengambilan data sekunder dilakukan dengan cara Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur atau studi pustaka, data yang dimiliki oleh perusahaan, internet, dan sumber lainnya. Untuk studi literature atau studi pustaka, dan mencari data melalui internet sudah dilakukan sebelum pembuatan kuesioner. Untuk meminjam data dari perusahaan demi kepentingan penelitian juga sudah dilakukan sebelum pembuatan kuesioner, data yang didapat berupa hasil analisis laporan hasil dari aplikasi dari tiap semester. Tetapi itu tidak dapat membantu banyak didalam penelitian. Untuk tahap wawancara ringan sudan dilakukan juga sebelum kuesioner dibuat, hal ni dilakukan untuk memdukung pembuatan kuesioner agar tepat sasaran. Setelah semua data yang dibutuhkan telah didapat, maka tahapan selanjutnya adalah tahap penilaian kuesioner. D. Tahap penilaian kuesioner Tahap pertama dari tahap penilaian kuesioner ini adalah tahap uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Apakah kuesioner sudah dapat diandalkan untuk penelitian ini, atau masih belum bisa diandalkan. Untuk mengukur uji validitas dan reliabilitas digunakan aplikasi bantuan yaitu aplikasi statistika SPSS. Uji validitas Uji validitas adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan seberapa valid suatu item pertanyaan untuk mengukur variabel yang diteliti. Uji validitas ini menggunakan software SPSS. Uji validitas didalam penelitian ini memiliki nilai korelasi 0,3. jadi seluruh item pertanyaan dikatakan valid jika 0,3 dan dikatakan tidak valid jika < 0,3 dan berikut merupakan proses dari uji validitas yang ditujukan terhadap domain system quality. - Jurusan Sistem Informasi o Pada jurusan Sistem informasi nilai n=84, dikarenakan respondennya adalah 84 mahasiswa. o Karena penelitian ini merupakan uji sample bebas maka rumus yang digunakan adalah n- 2. Jadi didapat degree of freedom adalah 84-2=82. o Untuk level dari signifikansinya setelah data dimasukan kedalam spss terlihat memiliki satu level signifikansi yaitu 0,01 / 99 %. o Setelah ditemukan degree of freedom dan level signifikansinya maka didapat r-tabel, level signifikansi 0,01 = 0, Nilai dari validitas dari domain system quality adalah: Tabel 4.7. tabel uji validitas system quality jurusan Sistem Informasi Tingkat validitas Sistem quality No item korelasi r kritik keterangan a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid - Jurusan Tehnik Informatika o Pada jurusan Tehnik informatika nilai n=100, dikarenakan respondennya adalah 100 mahasiswa. o Karena penelitian ini merupakan uji sample bebas maka rumus yang digunakan adalah n- 2. Jadi didapat degree of freedom adalah 100-2=98. o Untuk level dari signifikansinya setelah data dimasukan kedalam spss terlihat memiliki satu level signifikansi yaitu 0,01 / 99 % dan 0,05 / 95%. o Setelah ditemukan degree of freedom dan level signifikansinya maka didapat r-tabel, level signifikansi 0,01 = 0,256, dan level signifikansinya 0,05 = 0,196. Nilai dari validitas dari domain system quality adalah: Tabel 4.8. tabel uji validitas system quality jursan Tehnik informatika Tingkat validitas System quality No item korelasi r kritik keterangan a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid a valid

9 a valid a valid a valid a valid Uji reliabilitas Digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas ini juga menggunakan software SPSS seperti pada uji validitas. Nilai reliabilitas pada penelitian ini adalah 0,6. jadi seluruh item pertanyaan dikatakan reliabel jika 0,6 dan dikatakan tidak reliabel jika < 0,6 dan berikut merupakan proses dari uji reliabilitas domain system quality. - Jurusan Sistem informasi: o Pada jurusan Sistem informasi nilai n=84, dikarenakan respondennya adalah 84 mahasiswa. o Untuk level dari signifikansinya yaitu 0,05. o Level signifikansi 0,05 = 0,212 - Berikut merupakan hasil reliabilitasnya: Tabel 4.9. tabel uji reliabilitas system quality jurusan Sistem Informasi. System quality: No Pertanya an Corrected Item total correlation Perband ingan (r tabel) nilai item tidak overestimasi Cronb ach's Alpha 1 a valid a valid 3 a valid 4 a valid 5 a valid 6 a valid 7 a valid 8 a valid 9 a valid 10 a valid 11 a valid 12 a valid 13 a valid 14 a valid - Jurusan Tehnik informatika: o Pada jurusan Sistem informasi nilai n=100, dikarenakan respondennya adalah 100 mahasiswa. o Untuk level dari signifikansinya yaitu 0,05. o Level signifikansi 0,05 = 0,196 - Berikut merupakan hasil reliabilitasnya: Tabel tabel uji reliabilitas system quality jurusan Tehnik Informatika. System quality: No Pertany aan Corrected Item total corelation Pebanding an (r tabel) Statu s Cronb ach's Alpha 1 a valid a valid 3 a valid 4 a valid 5 a Valid 6 a valid 7 a valid 8 a valid 9 a valid 10 a valid 11 a valid 12 a valid 13 a valid 14 a valid Tahap penilaian kuesioner Tahap ketiga dari penilaian kuesioner adalah, menilai kueisoner kinerja actual yang berasal dari mahasiswa dua jurusan yaitu Sistem Informasi dengan 84 responden dan Tehnik Informatika 100 responden. Cara penilaian hasil kuesioner menggunakan rumus: Rumus 4.3 Rumus rata-rata untuk merata-rata nilai pada kuesioner. Kuesioner yang telah memiliki skala penilaian dari responden dimasukan ke dalam table excel sesuai dengan tiap-tiap domain. Contoh yang digunakan adalah penilaian untuk domain system quality.

10 Gambar 4.6 Penjelasa perhitungan untuk mendapatkan nilai kinerja aktual rata-rata setiap matriks. Gambar 4.4 Hasil kuesioner system quality Kemudian skala penilaian setiap pertanyaan yang telah dipilih oleh pengguna akan ditotal, setelah itu dibagi dengan jumlah responden yang ada seperti pada gambar 4.5 tanda biru pada gambar menunjukan nilai skala dari kuesioner, tanda hijau menunjukan total dari skala penilaian kuesioner, dan tanda merah menunjukan hasil rata-rata dari penilaia skala yang nantinya dijadikan acuan untuk membandingkan gap. Tahap pencarian gap Setelah nilai dari kuesioner kinerja aktual dan kuesioner harapan kinerja didapatkan, langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan dari kedua kuesioner tersebut. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan gap adalah: Gap = Rata-rata kinerja aktual Rata-rata kinerja yang diharapkan dari rumus ini gap akan didapatkan dan berikut hasil perhitungan gap dari domain aiatem quality yang ditujukan pada jurusan SISTEM INFORMASI: Gambar 4.7 Gambar tabel yang menunjukan hasil gap dari domain System Quality jurusan system informasi. Gambar 4.5 Penjelasa perhitungan untuk mendapatkan nilai kinerja actual rata-rata setiap matriks. Berikut merupakan hasil gap dari kuesioner domain sistem quality jurusan Tehnik informatika: Untuk staf pengembang berikut penilaian yang ada warna biru pada gambar adalah skala penilaian yang diberikan oleh responden untuk setiap matriks, warna hijau adalah total dari setiap skala dari setiap matriks, dan warna merah pada gambar adalah hasil rata-rata nilai dari pembagian total matriks dengan jumlah responden yang nantinya nilai rata-rata ini akan dibandingan dengan nilai rata-rata kinerja actual untuk didapatkan gapnya. Gambar 4.8 Gambar tabel yang menunjukan hasil gap dari domain System Quality jurusan Tehnik Informatika.

11 Tahap pembuatan diagram gap Pada tahap ini hasil gap disimulasikan dengan membuat sebuah diagram batang, fungsi diagram ini untuk memperjelas seberapa besar jarak nilai gap kinerja aktual dengan kinerja yang diharapkan, dengan begitu pengembang dapat lebih memahami bahwa nilai kinerja aktual dari aplikasi masih memiliki beberapa kekurangan yang bisa menjadi masukan untuk perbaikan kinerja aplikasi IPD kedepanya. Berikut gambar diagram dari gap analisis jurusan SISTEM INFORMASI, sesuai dengan domain sistem quality yang digunakan untuk proses penilaian: Gambar 4.9 Gambar diagram yang memvisualisasikan hasil gap dari domain System Quality jurusan System Informasi. Untuk jurusan TEHNIK INFORMATIKA berikut merupakan hasil visualisasi diagram yang disesuaikan dengan hasil penilaian gap yang ada: Gambar 4.10 Gambar diagram yang memvisualisasikan hasil gap dari domain System Quality jurusan Tehnik Informatika. V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis gap ke 3 dari konsep 7 gap yang membahas tentang Perbedaan antara pengembang TI dan pengguna dari tingkat aktual layanan TI. Analisis dan rekomendasi sesuai dengan 3 kondisi dari kinerja aplikasi yaitu kondisi kinerja saat ini, kinerja yang diharapkan, dan perbandingan gap. Semuanya diambil dari nilai terkecil untuk diberikan rekomendasi kecuali keadaan yang diharapkan diambil dari nilai terbesar. untuk matriks kemampuan beradaptasi dari domain system quality sebagai contoh analisis, dan dijadikan sebuah rekomendasi masukan kepada pengembang aplikasi IPD. A. Hasil analisis Jurusan system informasi o Gap 1: perbedaan antara persepsi Pengembang TI dan persepsi pengguna dari tingkat ideal layanan TI. Karena aplikasi IPD ini adalah aplikasi web-bassed maka kinerja aplikasi sangat mutlak ditentukan oleh kecepatan bandwidth setiap jurusan. idealnya ketika jaringan internet berjalan lambat maka kinerja aplikasi pun tidak sempurna, tetapi ketika jaringan internet berjalan cepat maka kinerja aplikasi pun akan stabil. Idealnya, ketika sudah waktunya untuk mahasiswa menggunakan akses aplikasi, pengembang seharusnya sudah siap untuk mengatasi segala permasalahan error pada aplikasi seperti putusnya koneksi internet, lambatnya respon aplikasi, dan fitur yang tidak sempurna sudah teratasi. tetapi kenyataanya, saat ini permasalahan - permasalahan yang ada, selalu konsisten ada tiap semesternya. Idealnya aplikasi dapat dijalankan disemua browser karena aplikasi sangat sederhana dan tidak menuntut banyak add-ons yang diperlukan oleh browser untuk menjalankan aplikasi. Idealnya aplikasi dapat dibuka pada semua browser dari seluruh versi dan jenis produk browser. o Gap 2: perbedaan antara persepsi pengembang TI dan persepsi pengguna dari tingkat yang dapat diterima dari layanan TI. IPD merupakan aplikasi online maka aplikasi tersebut sangat bergantung pada kecepatan jaringan internet jurusan, jadi jika jaringan internet lambat, maka kinerja

12 aplikasi menjadi tidak maksimal. jika kecepatan jaringan cepat / lancar maka kinerja aplikasi tidak ada masalah. Seharusnya Aplikasi IPD dapat diakses dengan normal ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan, respon yang lambat, dan sering putusnya koneksi sering menjadi halangan ketika pengisian aplikasi IPD, hal tersebut sering membuat kecewa. Memang disadari pengguna IPD sangat banyak tetapi paling tidak ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan pengembang paling tidak dapat meminimalis permasalahan yang selalu terjadi. Aplikasi ini dapat dibuka disemua browser tanpa ada halangan sedikit pun. karena itu adalah salah satu keunggulan dari aplikasi IPD online ini. untuk saat ini ada beberapa versi browser yang memang membutuhkan update ke versi terbaru untuk membuka aplikasi IPD ini. Aplikasi dapat dijalankan pada semua browser, dan dari segala versi browser. Karena pengguna aplikasi IPD sangat banyak dan pastinya semua pengguna tidak menggunakan browser yang sama dan versi yang sama. o Gap 3: Perbedaan antara pengembang TI dan pengguna dari tingkat aktual layanan TI. Aplikasi IPD merupakan aplikasi online maka aplikasi tersebut sangat bergantung pada kecepatan jaringan internet jurusan, jadi jika jaringan internet lambat, maka kinerja aplikasi menjadi tidak maksimal. Untuk saat ini tidak ada keluhan tetang sulitnya mengakses aplikasi IPD, jadi aplikasi IPD dapat berjalan lancar dan tidak ada masalah ketika jaringan internet lambat ataupun jaringan internet stabil. Untuk saat ini aplikasi IPD memiliki kinerja yang tidak maksimal jika kecepatan jaringan internet pada jurusan berjalan lambat, respon aplikasi menjadi lambat, terkadang aplikasi sulit untuk diakses, dan bahkan tidak jarang koneksi pada aplikasi terputus. Untuk saat ini tidak ada browser yang tidak compatible untuk mengakses aplikasi IPD. Untuk saat ini ada beberapa browser yang memang membutuhkan update ke versi terbaru untuk membuka aplikasi IPD ini. Rata-rata browser versi terbaru sudah bisa membuka aplikasi IPD dan integra.its.ac.id dengan baik. o Gap 4: perbedaan antara level layanan TI yang pelanggan ingin terima, dan apa yang mereka terima, mengingat keterbatasan karena personil, teknologi dan lainnya organisasi factor. - layanan TI yang pengguna ingin terima: Aplikasi IPD harus dapat diakses dengan normal ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan, error dan halangan seperti respon yang lambat, dan sering putusnya koneksi harus dihilangkan. Jadi ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan pengembang paling tidak dapat meminimalis permasalahan yang selalu terjadi tiap semesternya. - Layanan T.I yang diterima: Untuk saat ini aplikasi IPD memiliki kinerja yang tidak maksimal jika kecepatan jaringan internet pada jurusan berjalan lambat, respon aplikasi menjadi lambat, terkadang aplikasi sulit untuk diakses, dan bahkan tidak jarang koneksi pada aplikasi terputus. hal tersebut sangat sulit unutk diperbaiki, apalagi jika berhubungan dengan jaringan internet, karena pengembang tidak memiliki hak untuk memanajemen jaringan internet pada institusi. jadi jika koneksi jaringan melambat atau terputus, pengembang tidak bisa berbuat banyak. - layanan TI yang pengguna ingin terima: Aplikasi dapat dijalankan pada semua browser, dan dari segala versi browser. Karena pengguna aplikasi IPD sangat banyak dan pastinya semua pengguna tidak menggunakan browser yang sama dan versi yang sama. - Layanan T.I yang diterima: Untuk saat ini ada beberapa browser yang memang membutuhkan update ke versi terbaru untuk membuka aplikasi IPD ini. Rata-rata browser versi terbaru sudah bisa membuka aplikasi IPD dan integra.its.ac.id dengan baik. o Gap 5: perbedaan antara tingkat layanan TI yang dapat diterima pelanggan, dan tingkat aktual TI pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan.

13 - Layanan TI yang dapat diterima pelanggan: Aplikasi IPD dapat diakses dengan normal ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan, respon yang lambat, dan sering putusnya koneksi sering menjadi halangan ketika pengisian aplikasi IPD, hal yang menghambat tersebut harus dihilangkan pada waktu hari dibukanya akses aplikasi IPD. Memang disadari pengguna IPD sangat banyak tetapi paling tidak ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan aplikasi dapat digunakan walaupun bekerja tidak maksimal. - Tingkat aktual TI yang dirasakan: Untuk saat ini aplikasi IPD memiliki kinerja yang tidak maksimal jika kecepatan jaringan internet pada jurusan berjalan lambat, respon aplikasi menjadi lambat, terkadang aplikasi sulit untuk diakses, dan bahkan tidak jarang koneksi pada aplikasi terputus. - Layanan TI yang dapat diterima pelanggan: Aplikasi dapat dijalankan pada semua browser, dan dari segala versi browser. Karena pengguna aplikasi IPD sangat banyak dan pastinya semua pengguna tidak menggunakan browser yang sama dan versi yang sama. atau pengembang dapat menambahkan sebuat informasi browser standard untuk menjalankan aplikasi IPD dengan baik. - Tingkat aktual TI yang dirasakan: Untuk saat ini ada beberapa browser yang memang membutuhkan update ke versi terbaru untuk membuka aplikasi IPD ini. Rata-rata browser versi terbaru sudah bisa membuka aplikasi IPD dan integra.its.ac.id dengan baik. o Gap 6: perbedaan antara persepsi pengembang IT terhadap apa yang pengguna butuhkan, dan tingkat layanan TI yang mereka dapat sediakan mengingat kendala karena personil, teknologi dan faktor organisasi lainnya. - Persepsi pengembang IT terhadap apa yang pengguna butuhkan: Jika jaringan internet melambat yang mengakibatkan kinerja aplikasi tidak maksimal, dan respon aplikasi melambat. maka pengguna harus mencari jaringan internet yang lain yang masih stabil, atau tidak menggunakan browser secara multitasking. jadi pengguna harus memfokuskan semua bandwidth jaringan internet untuk menjalankan aplikasi IPD. - Tingkat layanan TI yang pengembang dapat sediakan: Jika terdapat permasalahan didalam kecepatan jaringan internet pengembang tidak dapat berbuat banyak, karena bukan kebijakan dan tanggung jawab pengembang, untuk memperbaiki dan memanajemen kecepatan jaringan internet pada institute dan jurusan. - Persepsi pengembang IT terhadap apa yang pengguna butuhkan: Pengguna harus menggunakan browser yang compatible untuk mengakses aplikasi. untuk browserbrowser versi terbaru aplikasi sudah dapat dijalankan dengan baik. - Tingkat layanan TI yang pengembang dapat sediakan: Untuk saat ini tidak ada, karena pengembang membebaskan pengguna untuk menggunakan segala jenis broser dari berbagai versi. tetapi memang terdapat beberapa versi browser yang tidak dapat mengakses aplikasi IPD. o Gap 7: perbedaan antara tingkat layanan TI pengembang yang dapat sediakan dan tingkat aktual dari layanan TI yang disediakan. - Tingkat layanan TI pengembang yang dapat sediakan: Jika terdapat permasalahan didalam kecepatan jaringan internet pengembang tidak dapat berbuat banyak, karena bukan kebijakan dan tanggung jawab pengembang, untuk memperbaiki dan memanajemen kecepatan jaringan internet pada institute dan jurusan. - Tingkat aktual dari layanan TI: Untuk saat ini aplikasi IPD memiliki kinerja yang tidak maksimal jika kecepatan jaringan internet pada jurusan berjalan lambat, respon aplikasi menjadi lambat, terkadang aplikasi sulit untuk diakses, dan bahkan tidak jarang koneksi pada aplikasi terputus. - Tingkat layanan TI pengembang yang dapat sediakan: Untuk saat ini tidak ada, karena pengembang membebaskan pengguna untuk menggunakan segala jenis broser dari berbagai versi. tetapi memang terdapat

14 beberapa versi browser yang tidak dapat mengakses aplikasi IPD. - Tingkat aktual dari layanan TI: Untuk saat ini ada beberapa browser yang memang membutuhkan update ke versi terbaru untuk membuka aplikasi IPD ini. Rata-rata browser versi terbaru sudah bisa membuka aplikasi IPD dan integra.its.ac.id dengan baik. Jurusan tehnik informatika. o Gap 1: perbedaan antara persepsi Pengembang TI dan persepsi pengguna dari tingkat ideal layanan TI. Aplikasi IPD merupakan aplikasi online maka aplikasi tersebut sangat bergantung pada kecepatan jaringan internet jurusan, jadi jika jaringan internet lambat, maka kinerja aplikasi menjadi tidak maksimal. Untuk saat ini tidak ada keluhan tetang sulitnya mengakses aplikasi IPD, jadi aplikasi IPD dapar berjalan lancar dan tidak ada masalah ketika jaringan internet lambat ataupun jaringan internet stabil. Untuk saat ini sangat sulit bagi mahasiswa untuk tidak lepas dari pemakaian koneksi internet di jurusan. ketika koneksi internet berjalan lambat karena banyak yang menggunakan jaringan internet tersebut, maka aplikasi sangat sulit untuk diakses, Respon aplikasi sangat lambat dikarenakan oleh pembagian bandwidth untuk setiap pengguna internet didalam lab sehingga aplikasi didownload secara perlahan-lahan oleh browser pengguna. pada intinya kecepatan kinerja aplikasi sangat ditentukan oleh kecepatan bandwidth pengguna aplikasi. Untuk saat ini tidak ada browser yang tidak compatible untuk mengakses aplikasi IPD. Ada beberapa jenis browser versi lama yang tidak compatible untuk membuka aplikasi, tetapi untuk browser versi terbaru saat ini, secara umum sudah dapat menjalankan aplikasi dengan baik karena sudah disuport add-ins yang dapat mendukung browser untuk membuka segala konten aplikasi berbasis-web. o Gap 2: perbedaan antara persepsi pengembang TI dan persepsi pengguna dari tingkat yang dapat diterima dari layanan TI. IPD merupakan aplikasi online maka aplikasi tersebut sangat bergantung pada kecepatan jaringan internet jurusan, jadi jika jaringan internet lambat, maka kinerja aplikasi menjadi tidak maksimal. jika kecepatan jaringan cepat / lancar maka kinerja aplikasi tidak ada masalah. Seharusnya aplikasi IPD dapat diakses dengan normal ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan, respon yang lambat, dan sering putusnya koneksi sering menjadi halangan ketika pengisian aplikasi IPD,Pengembang seharusnya telah mempersiapkan aplikasi dan perangkat pendukung berjalanya aplikasi dengan sangat baik. Aplikasi ini dapat dibuka disemua browser tanpa ada gangguan sedikit pun. karena itu adalah salah satu keunggulan dari aplikasi IPD online ini. untuk saat ini memang ada beberapa versi browser yang memang membutuhkan update ke versi terbaru untuk membuka aplikasi IPD ini. Paling tidak pengembang menambahkan notifikasi pada aplikasi, yang menjelaskan spesifikasi browser yang baik untuk menjalankan aplikasi IPD. o Gap 3: Perbedaan antara pengembang TI dan pengguna dari tingkat aktual layanan TI. Aplikasi IPD merupakan aplikasi online maka aplikasi tersebut sangat bergantung pada kecepatan jaringan internet jurusan, jadi jika jaringan internet lambat, maka kinerja aplikasi menjadi tidak maksimal. Untuk saat ini tidak ada keluhan tetang sulitnya mengakses aplikasi IPD, jadi aplikasi IPD dapar berjalan lancar dan tidak ada masalah ketika jaringan internet lambat ataupun jaringan internet stabil.

15 Untuk saat ini sangat sulit bagi mahasiswa untuk tidak lepas dari pemakaian koneksi internet di jurusan. ketika koneksi internet berjalan lambat karena banyak yang menggunakan jaringan internet tersebut, maka aplikasi sangat sulit untuk diakses, Respon aplikasi sangat lambat dikarenakan oleh pembagian bandwidth untuk setiap pengguna internet didalam lab sehingga aplikasi didownload secara perlahan-lahan oleh browser pengguna. pada intinya kecepatan kinerja aplikasi sangat ditentukan oleh kecepatan bandwidth pengguna aplikasi. Untuk saat ini tidak ada browser yang tidak compatible untuk mengakses aplikasi IPD. Ada beberapa jenis browser versi lama yang tidak compatible untuk membuka aplikasi, tetapi untuk browser versi terbaru saat ini, secara umum sudah dapat menjalankan aplikasi dengan baik karena sudah disuport add-ins yang dapat mendukung browser untuk membuka segala konten aplikasi berbasis-web. o Gap 4: perbedaan antara level layanan TI yang pelanggan ingin terima, dan apa yang mereka terima, mengingat keterbatasan karena personil, teknologi dan lainnya organisasi factor. - level layanan TI yang pelanggan ingin terima: Idealnya respon aplikasi tidak terlalu bermasalah ketika jaringan internet lambat atau berjalan dengan normal. karena aplikasi memiliki fitur dan konten informasi yang masih sangat sederhana. jadi efek dari kelambatan respon aplikasi dikarenakan jaringan internet lambat bukan merupakan suatu alasan, kecuali memang pada waktu itu jaringan internet terputus. - apa yang pengguna terima: Untuk saat ini sangat sulit bagi mahasiswa untuk tidak lepas dari pemakaian koneksi internet di jurusan. ketika koneksi internet berjalan lambat karena banyak yang menggunakan jaringan internet tersebut, maka aplikasi sangat sulit untuk diakses, Respon aplikasi sangat lambat dikarenakan oleh pembagian bandwidth untuk setiap pengguna internet didalam lab sehingga aplikasi didownload secara perlahan-lahan oleh browser pengguna. pada intinya kecepatan kinerja aplikasi sangat ditentukan oleh kecepatan bandwidth pengguna aplikasi. - level layanan TI yang pelanggan ingin terima: Aplikasi adalah aplikasi web-bassed yang terhubung, dan dapat dijalankan hanya dengan adanya koneksi internet, peran browser sangat penting disini. Browser adalah aplikasi perantara untuk mengakses dan menjalankan aplikasi, browser memiliki fitur dan beberapa add-ins didalamnya yang berbeda-beda. Ada jenis browser dari versi lama, itu yang tidak dapat membaca bahasa pemrograman tertentu. Paling tidak untuk jenis browser versi baru sudah cukup compatible untuk membaca segala bahasa pemrograman yang digunakan oleh aplikasi-aplikasi online. Jadi idealnya aplikasi harus dapat dibuka pada semua browser versi terbaru. - apa yang pengguna terima: Ada beberapa jenis browser versi lama yang tidak compatible untuk membuka aplikasi, tetapi untuk browser versi terbaru saat ini, secara umum sudah dapat menjalankan aplikasi dengan baik karena sudah disuport add-ins yang dapat mendukung browser untuk membuka segala konten aplikasi berbasis-web. o Gap 5: perbedaan antara tingkat layanan TI yang dapat diterima pelanggan, dan tingkat aktual TI pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan. - level layanan TI yang pelanggan ingin terima: Seharusnya aplikasi IPD dapat diakses dengan normal ketika tanggal pengisian kuesioner berjalan, respon yang lambat, dan sering putusnya koneksi sering menjadi halangan ketika pengisian aplikasi IPD,Pengembang seharusnya telah mempersiapkan aplikasi dan perangkat pendukung berjalanya aplikasi dengan sangat baik. - apa yang pengguna terima: Untuk saat ini sangat sulit bagi mahasiswa untuk tidak lepas dari pemakaian koneksi internet di jurusan. ketika koneksi internet berjalan lambat karena banyak yang menggunakan jaringan internet tersebut, maka aplikasi sangat sulit untuk diakses, Respon aplikasi sangat lambat dikarenakan oleh pembagian bandwidth untuk setiap pengguna internet didalam lab sehingga aplikasi didownload secara perlahan-lahan oleh browser pengguna. pada intinya kecepatan kinerja aplikasi sangat ditentukan oleh kecepatan bandwidth pengguna aplikasi. - level layanan TI yang pelanggan ingin terima:

SIDANG TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA APLIKASI INDEKS PENGAJARANG DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS. Dimas Prayogo

SIDANG TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA APLIKASI INDEKS PENGAJARANG DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS. Dimas Prayogo SIDANG TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA APLIKASI INDEKS PENGAJARANG DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN GAP ANALISIS Dimas Prayogo 5206100064 Lab Pengembangan dan Perencanaan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh proses pengerjaan tugas akhir berserta saran untuk proses pengembangan selanjutnya. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tugas

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada institusi pendidikan.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Empiris. Penelitian Empiris adalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Empiris. Penelitian Empiris adalah 3.1. Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam penelitian Empiris. Penelitian Empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh, benarbenar

Lebih terperinci

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003 EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003 NATHANAEL YUSUF TJAHJANADI SAMIAJI SAROSA Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Konseptual dan Hipotesis Untuk model konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Model Konseptual Dari model konseptual pada Gambar 3.1, hipotesis

Lebih terperinci

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE

ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE ANALISIS USABILITY TERHADAP SISTEM LECTIVE GEGULANG BERBASIS USE QUESTIONNAIRE Gita Indah Marthasari* 1, Nur Hayatin 2 1,2 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Gita Indah Marthasari e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini dijabarkan dalam bentuk tabel seperti dibawah ini : Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Keterangan gambar : 3.1 Tahap Perencanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X'nter, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP :

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP : ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENGETAHUAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING (Studi Kasus : Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi sistem terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 4.1 Kebutuhan Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa

BAB III METODOLOGI. Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa 20 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada minggu pertama bulan Juni 2006 di Universitas Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Sutabri, 2010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Sutabri, 2010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, 6 BAB II LANDASAN TEORI.1 Informasi Menurut (Sutabri, 010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, diolah atau di interprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK ITS MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA WHYTE & BYTHEWAY DAN SERVQUAL Mudjahidin 1), Yogi Agra Wiryawan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v ABSTRAK Bengkel Alfa Motor bergerak dalam bidang jasa yaitu bengkel yang mengurus mobil-mobil mulai dari service sampai pelayanan cuci mobil. Bengkel ini ingin memaksimalkan kepuasan konsumen dan pelanggannya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai lebih (value) dan memberikan manfaat bagi para pelanggan pada tempat dan waktu yang spesifik, dengan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Menurut sugiyono (2009 : 6) metode survey digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS 42 BAB III METODE ANALISIS 3.1. Kerangka pikir Dalam persaingan yang semakin tajam diantara bengkel otomotif saat ini, maka kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dimana tingkat kepentingan dan harapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 R. Nindyasari 1*, Endang Supriyati 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA

PEDOMAN PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA PEDOMAN PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2014 Visi: Terwujudnya Universitas Unggul Berbasis Nilai dan Karakter Bangsa Motto: One Team, One Committment, and One

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian diambil oleh peneliti dalam penyusunan skripsi adalah pada salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber energy yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan BAB III METODOLODI PENELITIAN III.1 Jenis Metode Penelitian Jenis metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis dependensi untuk mendapatkan gambaran keterkaitan antara kinerja kerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL Renanda Nia Rachmadita 1*, Wibowo Arninputranto 2 Program Studi Teknik Desain Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m-

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menyebutkan bahwa populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Responden Kuesioner Sebagai langkah awal, kuesioner disebarkan kepada 30 responden untuk menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu penelitian dianggap baik apabila didasari oleh suatu metode penelitian yang tepat. Metode pada dasarnya mempunyai arti suatu cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peran Teknologi Informasi Dalam Pembangunan Ekonomi Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa pembangunan nasional dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari uji validitas dan reliabilitas, gambaran umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang didasarkan pada. perkembangan teknologi merupakan sasaran utama dari pelaksanaan e-

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang didasarkan pada. perkembangan teknologi merupakan sasaran utama dari pelaksanaan e- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas pelayanan publik yang didasarkan pada perkembangan teknologi merupakan sasaran utama dari pelaksanaan e- Procurement, tidak hanya berada pada Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan tujuan pertama, untuk mengetahui kondisi pemasaran CV Anugrah Putra Marco Abunawas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 EIS dan Karakteristik EIS EIS (Executive Information System) merupakan salah satu tipe dari Management Information System yang dapat memfasilitasi ketersediaan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro) SKRIPSI Oleh : LISTIFADAH J2E 005 234 PROGRAM STUDI STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual 4.0, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari. Identifikasi Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari. Identifikasi Masalah. BAB III METODE PENELITIAN Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari penelitian dapat dilihat pada gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya BINUS University merupakan lembaga pendidikan computer jangka pendek yang diberi nama Modern Computer Course yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line TESIS Nugraha T. Hutapea 9108.201.311 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udi Subakti Ciptomulyono, MEngSc MMT

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DENGAN HIGHER EDUCATION PERFORMANCE (HEdPERF) DAN HIGHER EDUCATION SERVICE QUALITY (HiEdQUAL)

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DENGAN HIGHER EDUCATION PERFORMANCE (HEdPERF) DAN HIGHER EDUCATION SERVICE QUALITY (HiEdQUAL) Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 25-32 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DENGAN HIGHER EDUCATION PERFORMANCE (HEdPERF) DAN HIGHER

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 62 BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya yang berupa nilai kepuasan pelanggan. Pada Tugas Akhir ini nilai kepuasan pelanggan dilihat

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menunjukkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Secara khusus, penelitian ini akan dilakukan terhadap industri fesyen. Bab ini mencakup metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bengkel Paten Ban di daerah Daan Mogot Km 10 No.48. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain penelitian Tujuan Jenis Penelitian Unit Analisis T-1 Deskriptif Siswi GITC T-2 Deskriptif Siswi GITC T-3 TFN-Komparatif Persepsi-Harapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi dan modernisasi. Teknologi semakin canggih, segala macam informasi dan berita terbaru

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi. Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta

Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi. Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta Analisis Kesuksesan dan Ketidaksuksesan Sistem Informasi Dengan Mengadopsi Metode Kano Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta Edwar Julistina R. Ramdon, MT 1. Agung Widarman. ST 2 Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM. Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample,

BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM. Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample, 36 BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN TENTANG SISTEM Pada Bab ini akan dibahas mengenai tentang metode penelitian, populasi, sample, dan pemilihan sample, metode pengumpulan data, data dan sumber data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Riau Kepri Pekanbaru, yang berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761) 370550,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Penelitian Tugas Akhir Penelitian ini merupakan penelitian untuk menganalisa Kualitas Layanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Service Quality. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL OUTSOURCING TI

BAB 4 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL OUTSOURCING TI BAB 4 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL OUTSOURCING TI 4.1 ANALISIS DESKRIPSI Analisis deskripsi adalah analisis untuk menganalisis prosedur, proses dan tahapan dalam peringkasan hasil-hasil pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Jallaludin Rahmat, Penelitian Deskriptif adalah Suatu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Sulistiyono ( ) JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS

Sulistiyono ( ) JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS Sulistiyono (5209 100 705) JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS DAFTAR ISI I 2 3 4 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA KONSEPTUAL METODE PENELITIAN 5 PEMBAHASAN 6 PENUTUP I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Manfaat Latar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi Penelitian. setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal ini

BAB 3. Metodologi Penelitian. setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal ini BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam thesis ini penulis akan membahas tentang penilaian performa divisi IT setelah adanya penilaian dari customer satisfaction survey yang dalam hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan analisis deskriptif, yaitu suatu studi yang berfungsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci