PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aktiva keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatatsebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 30 September 2011, kategori ini mencakup investasi dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi korporasi. 2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aktiva keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aktiva keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau asset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 30 September 2011, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima, dan aktiva lain-lain dalam bentuk uang jaminan, tagihan penjualan agunan yang diambil alih, dan tagihan transaksi ATM. 3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aktiva keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki asset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh asset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau

2 diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. 4. Aktiva Keuangan Tersedia untuk Dijual Aktiva keuangan tersedia untuk dijual merupakan aktiva yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aktiva keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu- waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, asset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari efek hutang - tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk efek hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar aktiva keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas. Apabila aktiva keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama. Bunga yang diperoleh dari asset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aktiva keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan tidak memiliki asset keuangan dalamkategori ini. Liabilitas Keuangan 1. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini. 2. Liabilitas Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrument keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai 2

3 wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aktiva keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau asset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 September 2011, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, dan liabilitas lain-lain. Instrumen Keuangan Derivatif Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif jika seluruh kondisi berikut terpenuhi: a. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama. b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat memenuhi definisi sebagai derivatif. c. Instrumen campuran atau instrument yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Derivatif yang berdiri sendiri dan derivatif melekat yang dipisahkan diklasifikasikan sebagai aktiva atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar. Derivatif disajikan sebagai aktiva apabila nilai wajarnya positif, dan disajikan sebagai liabilitas apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar derivatif langsung diakui dalam laporan laba rugi. Manajemen menelaah apakah derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali. Perusahaan menjadi salah satu pihak dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali dilakukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secara signifikan. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aktiva keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan asset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 3

4 Penurunan Nilai dari Aktiva Keuangan PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu asset keuangan atau kelompok aktiva keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai. 1. Aktiva Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aktiva keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk asset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aktiva keuangan yang dinilai secara individual, baik aktiva keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka asset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aktiva keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aktiva yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas asset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aktiva dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aktiva tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aktiva tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas akun cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi, dengan ketentuan pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aktiva keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. 2. Aktiva Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aktiva keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk asset keuangan serupa. 3. Aktiva Keuangan Tersedia untuk Dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka 4

5 kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Atas instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan asset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aktiva yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrument hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi. Penghentian Pengakuan Aktiva dan Liabilitas Keuangan 1. Aktiva Keuangan Aktiva keuangan (atau bagian dari kelompok aktiva keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aktiva keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aktiva keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aktiva keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aktiva keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas asset keuangan, namun telahmentransfer pengendalian atas aktiva keuangan tersebut. Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aktiva keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas asset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aktiva tersebut, maka aktiva keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan asset keuangan tersebut.keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aktiva yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aktiva yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. 2. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut 5

6 dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi. g. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi pencairannya. Kas dan setara kas dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. h. Giro Wajib Minimum (GWM) Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 mengenai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan Peraturan No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing yang berlaku efektif pada tanggal 1 November Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit (LDR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI 2008 tanggal 23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, yang telah diperbaharui dengan peraturan Bank Indonesia no.12/19/pbi/2010 dan peraturan Bank Indonesia no. 13/10/PBI/2011 yang mewajibkan setiap bank untuk menempatkan sejumlah persentase atas simpanan pihak ketiga dan liabilitas lain sebesar 10,5 % terdiri dari 8 % sebagai Statutory Reserve dan 2,5 % sebagai Secondary Reserve mata uang rupiah dan 8 % untuk mata uang valuta asing. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan cadangan (Excess Reserve), yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh Bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh Bank. i. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka, call money, deposit on call dan lain-lain. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kolektibilitas masing-masing saldo giro pada bank lain. 6

7 j. Kredit Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan dengan perjanjian sindikasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Perusahaan. k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penilaian kualitas dan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan terhadap asset produktif dan asset non-produktif. Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi, komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Aktiva non-produktif merupakan aktiva non - keuangan, terdiri dari agunan yang diambil alih (AYDA) dan properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Penerapan Ketentuan Transisi dari Bank Indonesia untuk Penurunan Nilai Secara Kolektif Pada tanggal 8 Desember 2009, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, sebagaimana telah diterapkan oleh Perusahaan sejak sebelum 1 Januari Sesuai dengan itu, tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan ketentuan transisi dari BI tersebut. Penentuan kualitas aktiva dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif Cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing asset produktif, komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengklasifikasikan aktiva produktif tersebut dalam lima (5) kategori dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut: 7

8 Persentase Minimun Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kategori Lancar 1% Dalam perhatian khusus 5% Kurang lancar 15% Diragukan 50% Macet 100% Persentase cadangan kerugian penurunan nilai diatas diterapkan terhadap saldo asset produktif setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia kecuali untuk aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai lancar yang diterapkan terhadap saldo asset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, dan obligasi Pemerintah tidak disyaratkan untuk dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai untuk komitmen dan kontinjensi (kecuali akseptasi) yang dibentuk, disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi. Pembentukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Aktiva produktif dihapusbukukan dengan cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harusdihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva produktif yang bersangkutan pada saat diterima kembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Cadangan Penurunan Nilai Aktiva Non - Produktif Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aktiva non-produktif dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aktiva non-produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva non-produktif tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yang mengklasifikasikan aktiva non-produktif dalam empat (4) kategori berdasarkan lamanya asset tersebut telah dimiliki oleh Perusahaan dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut: Kategori Persentase Minimun Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Lancar Minimum 1% Kurang lancar Minimum 15% Diragukan Minimum 50% Macet Minimum 100% 8

9 l. Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aktiva tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aktiva ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah asset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aktiva tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aktiva tetap. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat asset tetap atau jangka waktu sewa, yang mana lebih pendek (khusus untuk perbaikan asset yang disewa) sebagai berikut: Jenis Aktiva Tahun Bangunan dan prasarana 20 Inventaris kantor 3 Kendaraan 5 Perbaikan Aktiva yang Disewa 10 Aktiva tetap yang tidak digunakan (property terbengkalai) dinyatakan berdasarkan nilai tercatat atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah, dan disajikan sebagai bagian dari akun Aktiva lain-lain. Atas properti terbengkalai, dibentuk penyisihan penghapusan aktiva nonproduktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Aktiva dalam penyelesaian merupakan aktiva tetap dalam pembangunan yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai secara substansial dan siap digunakan sesuai tujuannya. Nilai tercatat aktiva tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aktiva tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aktiva tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aktiva tetap tersebut. Jumlah tercatat aktiva tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan 9

10 aktiva tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aktiva tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Perubahan yang dilakukan merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif. Penyesuaian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. m. Agunan Yang Diambil Alih Tanah dan aktiva lainnya (agunan kredit yang telah diambil alih oleh Perusahaan) disajikan dalam perkiraan " Aktiva lain-lain". Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi biaya-biaya untuk pelepasan asset tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Jika nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Atas agunan yang diambil alih, dibentuk penyisihan penghapusan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. n. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus o. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang 10

11 bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengannasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk deposito berjangka, giro dan interbank call money kurang dari atau 90 hari. p. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrument keuangan diakui secara akrual di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aktiva keuangan atau kelompok aktiva keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah penurunan nilai diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non-performing, pendapatan bunga tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas asset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan atau pokok. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga r. Pengakuan Pendapatan dari dan Beban Provisi dan Komisi Provisi and Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi komisi terkait perolehan instrumen keuangan dalam kategori 11

12 dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual diamortisasi sepanjang umur instrument keuangan dengan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aktiva keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrument keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui terkait dengan jasa yang diberikan, pendapatan tersebut langsung diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. s. Penurunan Nilai Aktiva Non-Keuangan Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aktiva. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai asset dibebankan (dikreditkan) pada laba rugi tahun berjalan. Cadangan kerugian penurunan nilai asset non-keuangan terdiri dari agunan yang diambil alih, properti terbengkalai dan rekening administratif yang dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. t. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat tarif dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak tarif dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terkompensasi, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial 12

13 telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan liabilitas pajak kini. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil banding telah ditentukan. u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian actuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. w. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 13

14 x. Kejadian Setelah Tanggal Neraca PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Nilai Wajar Aktiva Keuangan dan Liabilitas Keuangan Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aktiva keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aktiva keuangan. Pada setiap tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aktiva keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Aktiva keuangan dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aktiva keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas asset keuangan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. 14

15 4. Giro pada Bank Indonesia PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Rp ' Rp ' Rupiah 332, ,623 Mata uang asing 40,434 3,604 Jumlah 372, ,227 Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI), setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di BI untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK) baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. GWM Perusahaan dalam mata uang Rupiah pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 untuk persentase GWM Utama Rupiah masing-masing adalah 8,04% dan 9,66%, sedangkan GWM Utama Valas 8.76% dan 1,16%. 5. Giro pada Bank Lain Rp ' Rp ' Rupiah Pihak ketiga 12,891 7,311 Mata uang asing Pihak ketiga 40, ,524 Jumlah 53, ,835 Penyisihan penghapusan - - Jumlah - Bersih 53, ,835 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 6. Penempatan pada Bank Lain Transaksi Penenpatan pada Bank lain untuk periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sebagai berikut: 15

16 Rp ' Rp ' Rupiah Citibank N.A - 50,000 PT Bank DBS Indonesia - 50,000 PT Bank OCBC NISP Tbk - 50,000 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ LTD - 50,000 PT Bank Commonwealth - 35,000 PT Bank Mayapada International Tbk - 35,000 PT Bank Bukopin Tbk - 30,000 PT Bank Pan Indonesia Tbk - 30,000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 30,000 PT Bank UOB Buana - 30,000 PT Bank Mega Tbk - 20,000 PT Bank Rabobank Internasional Indonesia - 15,000 PT Bank Agris - 10,000 Jumlah - 435, Efek - efek Rp ' Rp ' Rupiah Pihak ketiga Diperdagangkan Obligasi bank 72,123 - Obligasi korporasi 17,125 91,826 Obligasi Pemerintah - Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 310, ,000 Diskonto (6,740) (3,890) Nilai bersih 303, ,110 Medium Tems Notes 1,793 Jumlah - Diperdagangkan 394, ,936 Tersedia untuk dijual - Obligasi Pemerintah - - Jumlah - Tersedia untuk dijual - - Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi 1,375 1,375 Premi yang belum diamortisasi - - Fasilitas Bank Indonesia (FASBI) 642,700 - Diskonto (187) - Nilai Bersih 642,513 Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 643,888 1,375 Jumlah 1,038, ,311 Penyisihan penghapusan - - Jumlah - Bersih 1,038, ,311 Tingkat bunga rata-rata per tahun : 16 Rupiah SBI 6.65% 6.75% Obligasi 11.56% 11.85% FASBI 5.25% -

17 Peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), Moody s Investor Services, Inc., dan Fitch, Inc. seperti yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: PT Bank Victoria International Tbk BBB+(idn) BBB+ PT BCA Finance - ida- PT Bank OCBC NISP Tbk - - PT Bumi Serpong Damai Tbk - - PT Duta Pertiwi Tbk IdBBB+ id BBB PT Federal International Finance - - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - - PT Bank Mega Tbk A(idn) A+(idn) PT Bank DKI ida ida- PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - PT Bank Permata Tbk idaa- id A PT Bank Tabungan Negara (Persero) - - PT Panin Sekuritas Tbk A(idn) A1(idn) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - idaa- PT Bank Mayapada International Tbk A-(idn) A-(idn) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) - - PT Astra Sedaya Finance - - PT Bank Permata Tbk idaa- ida PT Bank CIMB Niaga Tbk - AA(idn) Efek-efek (yang dimiliki hingga jatuh tempo) diklasifikasikan berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2011 Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Jumlah 1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Rp ' Rp ' Rp ' Rp ' Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi - 1,375-1,375 FASBI - bersih 642, ,513 Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 642,513 1, , Sampai dengan Lebih dari Lebih dari Jumlah 1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Rp ' Rp ' Rp ' Rp ' Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi ,375 FASBI - bersih Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo , Kredit yang Diberikan Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: 17

18 Rp ' Rp ' Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 1,518,048 1,254,283 Lebih dari 1 sampai 2 tahun 184, ,794 Lebih dari 2 sampai 5 tahun 1,089, ,508 Lebih dari 5 tahun 774, ,842 Jumlah 3,566,752 2,744,427 Mata uang asing Kurang dari atau sama dengan 1 tahun 194, ,520 Lebih dari 1 sampai 2 tahun 45,068 8,676 Lebih dari 2 sampai 5 tahun 123,715 98,604 Lebih dari 5 tahun 10,066 1,876 Jumlah 373, ,676 Jumlah 3,940,073 2,962,103 Penyisihan penghapusan (64,963) (56,657) Jumlah - Bersih 3,875,110 2,905,446 Berikut ini adalah saldo kredit berdasarkan kolektibilitas: Rp ' Rp ' Lancar 3,789,033 2,874,087 Dalam perhatian khusus 85,965 26,596 Kurang lancar 9,411 29,087 Diragukan 22,059 2,634 Macet 33,605 29,699 Penyisihan Penghapusan (64,963) (56,657) Jumlah 3,875,110 2,905,446 Saldo Kredit Berdasar Hubungan dengan Bank Mata Uang IDR Mata Uang Asing Rp ' Rp ' Terkait 27,924 17,844 2 Tidak Terkait 3,538,826 2,818,267 1 Terkait Tidak Terkait 373, ,992 Jumlah 3,940,073 2,962,103 Penyisihan Penghapusan (64,963) (56,657) Jumlah Bersih 3,875,110 2,905,446 Berikut ini adalah saldo kredit berdasarkan Sektor Ekonomi : 18

19 Sektor Ekonomi RP ' RP ' a. PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN 15,917 37,098 b. PERIKANAN 2,935 2,568 c. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 270, ,334 d. INDUSTRI PENGOLAHAN 442, ,134 e. LISTRIK, GAS DAN AIR 20,850 8,214 f. KONSTRUKSI 202, ,176 g. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 714, ,409 h. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM 300, ,812 i. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI 826, ,349 j. PERANTARA KEUANGAN 254, ,963 k. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN 251, ,997 l. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB - - m. JASA PENDIDIKAN 22,743 20,649 n. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 9,671 7,277 o. JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN PERORANGAN LAINNYA 73,172 50,094 p. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA q. BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL LAINNYA - - r. KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 6,188 2,640 s. RUMAH TANGGA 511, ,535 t. BUKAN LAPANGAN USAHA LAINNYA 14,843 33,120 Jumlah 3,940,073 2,962,103 Penyisihan Penghapusan (64,963) (56,657) Jumlah Bersih 3,875,110 2,905,446 Berikut ini adalah saldo kredit berdasarkan Jenis Penggunaan Kredit : Lancar Perhatian Kusus 2011 Kurang Lancar Diragukan Macet Total Mata Uang IDR Modal Kerja 2,152,985 50,785 6,753 18,223 21,042 2,249,788 Investasi 781,427 6, ,298 1, ,999 Konsumsi 482,192 28,063 2,336 2,538 10, ,963 3,416,605 85,071 9,411 22,059 33,605 3,566,751 Mata Uang Asing Modal Kerja 342, ,043 Investasi 30, ,279 Konsumsi , ,323 Jumlah 3,789,033 85,965 9,411 22,059 33,605 3,940,073 Perhatian Kusus 2010 Kurang Lancar Diragukan Macet Total Lancar Mata Uang IDR Modal Kerja 2,000,071 14,017 25, ,449 2,060,822 Investasi 390,763 3,415 1,997-4, ,918 Konsumsi 267,335 7,978 1,335 2,104 3, ,687 2,658,169 25,410 29,088 2,634 29,128 2,744,428 Mata Uang Asing Modal Kerja 172, ,974 Investasi 43,516 1, ,701 Konsumsi ,490 1, ,676 Jumlah 2,874,658 26,596 29,088 2,634 29,128 2,962,103 Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dengan bank lain (sindikasi) pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar nihil. Pada tanggal 30 September

20 keikutsertaan Perusahaan dalam kredit sindikasi adalah sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan sebesar 0% dari masing-masing jumlah fasilitas kredit sindikasi. Kredit yang diberikan kepada karyawan terdiri dari kredit yang dibebani bunga untuk membeli rumah, kendaraan bermotor dan keperluan pribadi lainnya, dengan suku bunga per tahun sebesar 0,00% - 12,00% untuk tahun 2011 dan Kredit ini berjangka waktu antara 1 sampai dengan 20 tahun dan dilunasi melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang dibentuk telah memadai. Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak-pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Perusahaan. 9. Tagihan Akseptasi dan Liabilitas Akseptasi a. Tagihan Akseptasi Pada tanggal 30 September 2011, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai, sedangkan kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2010 adalah lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2010 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b. Liabilitas Akseptasi Rp ' Rp ' Mata uang asing Pihak ketiga 1,279 3,278 Penyisihan penghapusan (13) - Jumlah - Bersih 1,266 3,278 Liabilitas akseptasi pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 merupakan liabilitas kepada bank lain pihak ketiga. Tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah kurang dari atau sama dengan 1 tahun. 20

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan cadangan (Excess Reserve), yang besarnya ditetapkan

Lebih terperinci

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Aset dan Kewajiban 2

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Aset dan Kewajiban 2 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban 2 Laporan

Lebih terperinci

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NERACA Catatan A K T I V A Kas 5.067.631.050 5.736.355.575 Giro pada Bank Indonesia 3 26.664.885.011 33.025.383.536 Giro pada bank lain 2c, g, 4 168.227.362 488.064.716 Penyisihan penghapusan (1.683.500)

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014 DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2014

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2015

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2016 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (TIDAK DIAUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2016 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG

Lebih terperinci

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk MAR 2012, 2011 & DES 2011 EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email : bankwindu@cbn.net.id

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA Lampiran 8 No. AKTIVA 1 Kas Kas 100 2 Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2012

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657 NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia

Lebih terperinci

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 Catatan Aset Aset lancar Kas dan setara kas 2d,4 10.051.209.650 10.812.416.225 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS SURABAYA Nomor Izin Usaha KAP : KEP-608/KM.17/1998 Jl. Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 20, Surabaya 60225 Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 November 2016 POS POS 30Nov2016 ASET 1. Kas 157,343 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,428,711 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 September 2015 POS POS 30Sep15 1. Kas 137,212 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,116,116 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 November 2015 POS POS 30Nov15 1. Kas 164,906 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,476,330 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 141,815 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,356,657 3. Penempatan pada bank lain 33,800 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 185,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,534,935 3. Penempatan pada bank lain 38,088 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 209,114 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,705,292 3. Penempatan pada bank lain 221,849 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 289,333 2. Penempatan pada Bank Indonesia 13,183,565 3. Penempatan pada bank lain 265,575 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 196,193 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,055,101 3. Penempatan pada bank lain 279,544 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 192,670 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,877,411 3. Penempatan pada bank lain 68,243 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 172,862 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,977,356 3. Penempatan pada bank lain 523,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 156,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,155,408 3. Penempatan pada bank lain 393,539 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 171,121 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,245,151 3. Penempatan pada bank lain 323,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Januari 2017 POS POS 31Jan2017 1. Kas 205,904 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,516,164 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 177,104 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,139,704 3. Penempatan pada bank lain 33,481 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 159,876 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,743,450 3. Penempatan pada bank lain 47,127 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 170,301 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,105,704 3. Penempatan pada bank lain 42,740 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Maret 2015 POS POS 31Mar15 1. Kas 113.419 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6.329.117 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2017 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS ASET 1. Kas 175,971 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,100,359 3. Penempatan pada bank lain 735,042 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 186,852 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,726,033 3. Penempatan pada bank lain 719,138 4. Tagihan

Lebih terperinci

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 Dan 2011 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 PT SUGIH ENERGY Tbk

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Maret 2017 POS POS 31Mar2017 1. Kas 176,671 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,955,720 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) Wilayah 1 MDN Wilayah 2 JKT Wilayah 3 BDG Wilayah 4

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 April 2017 POS POS 30Apr2017 1. Kas 168,388 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,979,132 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Desember 2016 POS POS 31Dec2016 1. Kas 160,221 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,921,494 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Mei 2015 POS POS 31May15 1. Kas 107,501 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,558,046 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Maret 2016 POS POS 31Mar16 1. Kas 147,581 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,544,697 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 April 2016 POS POS 30Apr16 1. Kas 149,651 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,922,888 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Juli 2015 POS POS 31Jul15 1. Kas 155,322 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,977,295 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Desember 2015 POS POS 31Dec15 1. Kas 161,915 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,392,966 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 April 2015 POS POS 30Apr15 1. Kas 109.349 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7.692.500 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735 205 BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH Pasal 735 (1) Akuntansi syari ah harus dilakukan dengan mencatat, mengelompokkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 28 Februari 2017 POS POS 28Feb2017 1. Kas 185,688 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,915,847 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Agustus 2015 POS POS 31Aug15 1. Kas 171,287 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,870,328 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 November 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 November 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.057.179 2. Penempatan pada Bank Indonesia 75.083.342 3. Penempatan pada bank lain 15.603.121 4. Tagihan spot dan derivatif 3.646 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 29 Febuari 2016 POS POS 29Feb16 1. Kas 203,085 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,527,605 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) Wilayah 1 MDN Wilayah 2 JKT Wilayah 3 BDG Wilayah 4

Lebih terperinci

PENGURUS BANK PEMILIK BANK

PENGURUS BANK PEMILIK BANK PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih

Lebih terperinci

Pengungkapan Ekposur Risiko Bank

Pengungkapan Ekposur Risiko Bank Pengungkapan Ekposur Risiko Bank A. Risiko Kredit A.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Kategori Portofolio wilayah Mataram wilayah Selong wilayah Praya wilayah Sumbawa

Lebih terperinci

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS SURABAYA Nomor Izin Usaha KAP : KEP-608/KM.17/1998 Jl. Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 20, Surabaya 60225 Indonesia

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 18,172 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 166,785 168,240 3. Penempatan pada bank lain 1,128,825 1,118,035 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk

PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008) (MATA UANG RUPIAH) LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp. Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) Wilayah 1 MDN Wilayah 2 JKT Wilayah 3 BDG Wilayah 4

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan pada bank lain 507,862 1,118,200 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.087 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.680.914 3. Penempatan pada bank lain 1.451.922 4. Tagihan spot dan derivatif 14.824

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 28.470.316 2. Penempatan pada Bank Indonesia 95.635.319 3. Penempatan pada bank lain 24.146.273 4. Tagihan spot dan derivatif 13.102 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.110.663 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.527.736 3. Penempatan pada bank lain 17.394.631 4. Tagihan spot dan derivatif 281 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 18.819.152 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.253.524 3. Penempatan pada bank lain 16.633.391 4. Tagihan spot dan derivatif 722 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Periode Tanggal 30 November 2016

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Periode Tanggal 30 November 2016 BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Periode Tanggal 30 November 2016 No. POS POS 30 Nov 2016 ASET 1. Kas 13,408 2. Penempatan pada Bank Indonesia 102,048 3. Penempatan pada bank lain

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2016 dan 2015 Catatan ASET Aset Lancar Kas

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 21,457 2. Penempatan pada Bank Indonesia 106,107 3. Penempatan pada bank lain 60,002 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 DAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN

Lebih terperinci