xxn BAGIAN I ELEMEN DASAR C++

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "xxn BAGIAN I ELEMEN DASAR C++"

Transkripsi

1 xxn BAGIAN I ELEMEN DASAR C++

2 BAB PENGENALAN C++. Pendahuluan Pada mulanya bahasa komputer digunakan untuk membantu dalam melakukan perhitungan-perhitungan telemetri. Ketika itu, bahasa yang digunakan masih primitif sekali karena masih berupa bahasa mesin yang hanya mengenal angka dan 0. Selanjutnya bahasa mesin tersebut disederhzanakan menjadi bahasa yang agak dipahami dengan menghadirkan statemen-statemen khusus yang disebut dengan istilah mnemonic seperti ADD, MOV, JMP dan yang lainnya. Bahasa ini disebut dengan bahasa assembly yang masih termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah (low level language). Tahun 969, laboratorium Bell AT&T di Muray Hill, New Jersey menggunakan bahasa assembly ini untuk mengembangkan sistem operasi UNIX. Maksudnya adalah untuk membuat sistem operasi yang dapat bersifat 'programmer-friendly'. Setelah UNIX berjalan, Ken Thompson, seorang pengembang sistem di laboratorium tersebut mengembangkan bahasa baru dengan nama bahasa B. Huruf B ini diambil dari BCPL. Bahasa B ini kemudian digunakan untuk menulis ulang atau merevisi sistem operasi UNIX. Oleh karena bahasa B ini masih bersifat interpret dan lambat, maka pada tahun 97, sistem operasi UNIX kemudian ditulis ulang dengan menggunakan bahasa C, yaitu bahasa pemrograman yang Bab : PengenaJan C-*

3 dikembangkan oleh Dennis Ritchie, seorang pengembang sistem di laboratorium yang sama. Sampai sekarang bahasa C masih digunakan untuk melakukan pengembangan-pengembangan program dan sistem-sistem operasi, diantaranya sistem operasi Windows. Alas an itulah yang menjadikan bahasa C sangat populer di dunia pemrograman, khususnya untuk industri perangkat lunak. Namun sayangnya bahasa C merupakan bahasa yang masih tergolong susah untuk dipelajari karena masih bersifat prosedural murni. Untuk membentuk satu objek, kita harus melakukan banyak sekali penulisan kode. Hal ini tentu dapat dikatakan sebagai sebuah kelemahan. Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 983, seorang doktor bemama Bjarne Stroustrup yang juga bekerja di laboratorium yang sama menciptakan bahasa baru yaitu bahasa C + + yang merupakan bahasa hibryd dari bahasa C. Bahasa C++ didasarkan atas bahasa C sehingga kita dapat melakukan kompilasi program-program yang ditulis dalam bahasa C dengan menggunakan kompiler C + +. Keistimewaan dari bahasa C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman berarah objek atau yang lebih sering dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP)..2 C dan C++ Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa kedua bahasa ini (C dan C + + ) merupakan bahasa yang sangat populer dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Kedua bahasa ini digolongkan ke dalam bahasa tingkat menengah (middle level language). Sisi lain, yaitu di sisi akademis, seorang profesor yang bernama Niklaus Wirth di Politeknik Zurich, Swiss, mengembangkan bahasa tingkat tinggi (high level language) yang disebut dengan bahasa Pascal untuk mengajarkan algoritma kepada para mahasiswanya. Maka dari itu, di lingkungan akademis bahasa Pascal lebih populer dibandingkan bahasa C atau C+ +. Sebagai bahan pengetahuan bagi Anda, berikut ini pengelompokan tingkatan dari bahasa pemrograman. Bahasa Tingkat Tinggi Bahasa Tingkat Menengah Bahasa Tingkat Rendah Ada Modula-2 Pascal COBOL FORTRAN BASIC Java C++ C FORTH Macro-Assembler Assembler Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa bahasa pemrograman yang terdapat pada bagian paling atas merupakan bahasa pemrograman yang paling mudah untuk dipahami. Sebagai contoh, C adalah bahasa yang lebih sulit di bandingkan C + + dan C + + adalah bahasa yang lebih sulit dibandingkan dengan bahasa Java, dan seterusnya. Semenjak dikembangkan, bahasa C dan C++ banyak digunakan untuk mengembangkan program-program aplikasi di bidang telekomunikasi, finansial atau bisnis dan sistem operasi. Bahkan sampai saat ini, pembuatan program-program untuk permainan komputer (game) sebagian besar masih menggunakan bahasa C/C++. Menurut Bjarne Stroustrup (pencipta C++), alasan mengapa C diambil sebagai bahasa dasar dari pembentukan bahasa C + + adalah sebagai berikut: Dapat dihubungkan dengan bahasa tingkat rendah Berjalan di manapun dan untuk masalah apapun Berjalan mulus dalam sistem operasi UNIX Pemrograman C++ Bab : Pengenalan O

4 .3 Konsep Kompilasi dan Eksekusi Program Sebelum melangkah lebih jauh dengan pembentukan program C + +, maka sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu konsep dari sebuah kompilasi dan eksekusi program di dalam C/C+ +. Berikut ini gambar yang mengilustrasikan proses kompilasi dan eksekusi program di dalam C/C Preprocessor Mula-mula kode program akan dimasukkan ke bagian preprosesor, yaitu yang diawali dengan tanda # (pound) dan menghasilkan file yang akan dilewatkan ke dalam kompiler. Beberapa preprosesor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. #include # define #ifdef dan Iain-lain library kode program (source code) Pembahasan lebih lanjut mengenai preprosesor ini dapat Anda lihat pada bab preprocessor dj'recnve. preprosesor i kompiler assembler ; link editor F File EXE kode assembly kode objek.3.2 Kompiler C++ Kompiler akan menerjemahkan kode program yang telah dilewatkan oleh preprosesor ke dalam bahasa assembly..3.3 Assembler Assembler menerima keluaran dari kompiler C + + dan akan membuat sebuah kode objek. Jika dalam kode program kita tidak menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada library lain, maka kode objek ini akan langsung dieksekusi menjadi file EXE..3.4 Link Editor Bagian ini dikerjakan jika kode program yang kita buat menggunakan fungsi-fungsi luar yang disimpan dalam suatu library lain. Link Editor akan mengkombinasikan kode objek dan library yang ada untuk menjadikan sebuah file EXE..4 Kerangka Program C++ Setiap program yang ditulis dalam bahasa C/C + + pasti akan memiliki sebuah fungsi utama dengan nama main (). Selanjutnya jika kita ingin mendefinisikan fungsi-fungsi lain maka kita akan melakukannya di luar fungsi utama tersebut. Dalam C+ +, kode yang dibaca adalah kode-kode yang terdapat pada fungsi utama. Jika ternyata terdapat pemanggilan fungsi lain, maka program akan mencari nama fungsi tersebut untuk dieksekusi. Setelah mengeksekusi fungsi tersebut, maka program akan kembali ke dalam fungsi utama, begitu seterusnya. Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini akan diberikan kerangka umum yang ditulis dalam bahasa C dan C+ +. Maksudnya agar Anda dapat membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang sebaiknya ditinggalkan dalam membuat program di dalam C+ +. Berikut ini kerangka umum dari program yang ditulis dalam bahasa C, Pemrograman C++ Bab : Pengenalan

5 ^include <stdio.h> // Prototype fungsi tipe_data nama_fungsil{parameterl, parameter2 / tipe_data nama_fungsi2(parameter!, parameter2, // Fungsi utama int main(void) { Statemen_yang_akan_di lakukan; // Implementasi fungsi tipe_data nama_fungsil (parameterl, parameter2, Statemen_yang,_akan dilakukan ; tipe_data nama_ ungsi2 (parameterl, parameter2, S t a t emen_y ang_akan_di akukan ; Perhatikan kata kunci void di atas, di dalam bahasa C itu masih banyak digunakan, namun di dalam program C+ + sebaiknya hindari penggunaannya, karena hal itu merupakan redundan. Sedangkan nilai 0 pada statemen return 0 di atas berfungsi untuk mengembalikan nilai ke sistem operasi. Prototype di atas bersifat opsional, artinya kita juga diizinkan untuk mendefinisikan fungsi-fungsi sebelum menulis fungsi utama tanpa menuliskan prototype. Selain bentuk di atas kita juga diizinkan untuk menuliskan fungsi utama seperti sintaks di bawah ini. void main ( } {, Statemen_yang_akan_di lakukan; Sintaks di atas berlaku juga untuk bahasa C+ +. Namun di dalam buku ini, sintaks yang akan digunakan untuk menuliskan fungsi utama adalah sebagai berikut. Staternen_yang_akan_dilakukan; = Pemrograrnan O+ Adapun kerangka lengkap dari program yang ditulis dalam C+ + adalah seperti terlihat di bawah ini. ^include <iostream.h> // Prototype fungsi tipe_data nama_fungsil{parameter!, parameter2, tipe_data nama_fungsi2(parameterl, parameter2, // Fungsi utama int main() t Statemen_yang_akan_dilakukan; // Implementasi fungsi tipe_data nama_fungsil{parameterl, parameter2,...) { Statemen_yang_akan_dilakukan; tipe data nama_fungsi2{parameterl, parameter2, Statemen_yang_akan_dilakukan; Perlu sekali untuk diperhatikan bahwa file header yang digunakan di dalam bahasa C + + untuk proses input/output (I/O) standar adalah iostream.h, sedangkan di dalam bahasa C file header yang digunakan untuk keperluan yang sama adalah stdio.h. Untuk lebih memahaminya, berikut ini dituliskan dua buah program sederhana yang masing-masing ditulis di dalam bahasa C dan C Program yang Ditulis dalam Bahasa C ^include <stdio.h> int main(void) ( int. X; Kode Program - /* Menampilkan teks untuk informasi */ printf{"masukkan sebuah bilangan bulat : "); /* Membaca nilai dari keyboard dan menyimpannya Bab : Pengenalan C++

6 ke dalam variabel X */ scanf ("%d", &X) ; /* Menampilkan nilai yang telah dimasukkan */ printf ( "Bilangan yang telah Anda masukkan adalah Contoh hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah sebagai berikut : Masukkan sebuah bilangan bulat: 0 Bilangan yang telah Anda masukkan adalah 0.5 File.H (Header File) File header (file dengan ekstensi.h) adalah file yang berisi fungsifungsi dan telah dikompilasi sebelumnya. Apabila kita akan menggunakan suatu file header tertentu, maka kita akan mendaftarkannya melalui directive #include. Sebagai contoh, di dalam kode program, kita akan menggunakan cout dan cin. Sedangkan kita tahu bahwa keduanya terdapat dalam file header iostream. h, maka kita akan melakukan pendaftaran dalam program kita melalui sintaks berikut. ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ ^include <iostream.h>.4.2 Program yang ditulis dalam bahasa C++ ^include <iostream.h> int X; Kode Program -2 // Menampilkan teks untuk informasi cout«"masukkan sebuah bilangan bulat : ",- // Mewbaca nilai dari keyboard dan menyimpannya // ke dalam variabel X cin»x; = // Menampilkan nilai yang telah dimasukkan cout«"bilangan yang telah Anda masukkan adalah *«X; Contoh hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah sebagai berikut: Masukkan sebuah bilangan bulat: 0 Bilangan yang telah Anda masukkan adalah 0.6 C++ Klasik dan C++ Modern Pada bagian ini kita akan membahas sekilas tentang perbedaan yang terdapat dalam kompiler C++ lama (klasik) dengan C+ + modern (C + + yang telah memenuhi standar ANSI/ISO). Perbedaan yang paling tampak adalah pada kompiler C + + lama masih menggunakan namespace global, sedangkan pada C + + modern yang digunakan adalah namespace std. Hal inilah yang menyebabkan terdapatnya sedikit perbedaan penulisan antara C++ lama dan standar. Untuk lebih memahaminya, berikut ini kerangka umum penulisan program yang digunakan dalam C + + lama dan C + + standar..6. Pada Kompiler C++ Lama tinclude <iostream.h> int main( } { Pemrograman Bab : Pengenalan

7 .6.2 Pada Kompiler C++ Standar ^^ ^include <iostream > using namespace atd; int rnain() t I Seperti yang kita lihat bahwa pada C++ standar penulisan file header iostream sudah tidak diikuti lagi dengan ekstensi.h. Dalam buku ini kita akan selalu menggunakan bentuk kedua, yaitu bentuk yang telah memenuhi standar penulisan kode untuk C + + standar. Namun perlu diperhatikan bahwa untuk menuliskan kode menggunakan bentuk kedua, diperlukan pula kompiler C + + yang telah mendukung semua fitur yang terdapat dalam C++ Standar. Maka dari itu, buku ini menyertakan CD yang berisi kompiler C/C++ yang dilengkapi dengan IDE (Integrated Development Environment) yang mudah untuk digunakan. Adapun cara installasi dari kompiler tersebut dapat Anda lihat pada Lampiran F - Instalasi dan Penggunaan MinGW Developer Studio. BAB 2 KOMENTAR, IDENTIFIER DAN TIPE DATA 2. Pendahuluan Pada setiap pemrograman, kita tidak dapat terlepas dari penggunaan tipe data dan pengenal atau pengidentifikasi (identifier). Kehadiran dari dua elemen ini sangatlah penting, walaupun sebenarnya untuk program yang sangat sederhana terkadang kita tidak perlu menggunakan identifier. Sebagai contoh untuk program yang menampilkan sebuah teks dan bilangan, misalnya seperti program di bawah ini. ftinclude <iostrearn> Kode Program 2- int main(). cout«"teks ini digunakan sebagai contoh"«endl; cout«2+5; Pemrograman } Statemen cout di atas berfungsi untuk menampilkan keluaran (output) ke layar monitor. Statemen ini hanya akan dikenali jika kita mendaftarkan library iostream yang tersimpan dalam namespace Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

8 std. Hal ini akan kita pelajari lebih jauh pada bab Input/Output (I/O). Sedangkan endl berfungsi untuk memindahkan cursor ke baris baru. Dalam bab ini kita hanya akan membahas mengenai beberapa elemen-elemen dasar yang diperlukan dalam pemrograman C + +, seperti: komentar, pengenal (identifier) dan tipe data. 2.2 Komentar Dalam proses pengembangan sebuah program, tentunya kita disibukkan dengan penulisan sintaks-sintaks yang begitu banyak dan 'tampak' rumit sehingga akan sulit untuk dipahami oleh orang lain. Untuk menangani masalah ini, sebagai programmer kita sebaiknya menambahkan komentar untuk menjelaskan algoritma dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam program. Hal ini akan membantu dalam proses pemeliharaan (maintenance) dari program yang telah kita buat. Komentar program didefmisikan sebagai bagian dari sintaks program yang tidak ikut dibaca pada saat proses kompilasi. Dengan kata lain, komentar tidak akan mempengaruhi jalannya program. Dalam bahasa C+ +, komentar dibagi menjadi dua jenis yaitu komentar yang hanya terdiri dari satu baris dan komentar yang terdiri dari beberapa baris. Berikut ini penjelasan dari keduanya Menggunakan Tanda // Tanda ini digunakan untuk menuliskan komentar yang banyaknya hanya satu baris. Gaya penulisan komentar seperti ini hanya terdapat pada C + +, sedangkan pada bahasa C tidak akan dikenali. Jika kita menggunakan tanda ini untuk menuliskan komentar yang lebih dari satu baris, maka teks di belakang tanda // tetap menjadi komentar. Namun, teks yang terdapat pada baris selanjutnya akan tetap dibaca oleh kompiler sehingga akan menyebabkan terjadinya kesalahan (error) pada saat proses kompilasi program. Berikut ini adalah contoh penggunaannya. // Ini adalah komentar untuk satu baris Namun perhatikan, bagaimana jika komentar di atas dituliskan seperti berikut: Pemrograman // ini adalah komentar untuk satu baris penulisan di atas akan menyebabkan kesalahan, karena teks "untuk satu baris" tidak akan dianggap sebagai komentar melainkan akan dianggap sebagai tiga buah identifier yang tidak dikenali. Namun sebaliknya, kita juga hams hati-hati dalam menggunakan tanda ini. Ingat, tanda ini tidak dapat digunakan untuk komentar yang bersifat sisipan. Misalnya pada potongan sintaks program di bawah ini. int // Mendeklarasikan variabel berupa bilangan X; Penulisan seperti ini akan menyebabkan kesalahan karena X; akan dianggap sebagai komentar dan tidak berperan sebagai identifier. Seharusnya kita menuliskan komentar tersebut seperti pada sintaks berikut: int X; // Mendeklarasikan variabel berupa bilangan Menggunakan Tanda /*...*/ Berbeda dengan tanda //, tanda ini dapat digunakan untuk menuliskan komentar yang banyaknya satu baris atau lebih. Komentar dimulai dari tanda /* sampai ditemukan tanda */. Contoh penggunaannya dapat dilihat di bawah ini. ^^^^^ Ini adalah komentar,yang banyaknya satu baris */ Ini adalah komentar panjang yang banyaknya lebih dari satu baris */ Dengan menggunakan tanda ini, kita juga dapat menuliskan komentar yang bersifat sisipan. Misalnya pada penulisan sintaks di bawah ini. int /* file ini digunakan untuk proses I/O pada.c++ */ X; Namun perlu diperhatikan bahwa kita tidak dapat melakukan komentar yang beruntun (nested comment), misalnya jika kita menuliskan berikut: /* ini adalah /* contoh komentar */ beruntun */ Jika kita amati penulisan komentar di atas, secara logika mungkin bisa dikatakan 'benar', namun jika ditinjau dari sisi program, hal ini jelas 'salah'. Alasannya adalah karena tanda */ yang ditemukan pertama kali akan dianggap sebagai penutup tanda /* pertama. Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

9 Dengan alasan ini, maka untuk kasus di atas yang dianggap sebagai komentar adalah teks "Ini adalah /* contoh komentar", sedangkan teks yang terdapat setelah tanda */ pertama, yaitu teks "beruntun */" akan tetap dianggap sebagai bagian program dan akan dibaca pada saat proses kompilasi. Hal ini tentu akan menyebabkan kesalahan, sehingga Anda harus berhati-hati dalam menggunakan komentar sisipan. 2.3 Identifier Identifier adalah suatu pengenal atau pengidentifikasi yang kita deklarasikan agar kompiler dapat mengenalinya. Identifier sendiri dapat berupa nama variabel, konstanta, fungsi, kelas, template maupun namespace. Namun dalam hal ini kita hanya akan membahas identifier yang berperan sebagai variabel dan konstanta saja, sedangkan bentuk identifier lainnya akan kita bahas secara khusus dalam bab tersendiri. Identifier yang berperan sebagai variabel dan konstanta berfungsi untuk menampung sebuah nilai yang digunakan dalam program. Indentifikasi ini dilakukan untuk mempermudah proses penanganan data atau nilai, misalnya untuk memasukkan dan menampilkan nilai. Sebagai gambaran, di bawah ini adalah sebuah contoh program yang menggunakan dua buah identifier di dalamnya. Kode Program 2-2 int main ( ) t char Teks [20],- int X; cout«"masukkan sebuah kata : "; cin»teks; cout«"masukkan sebuah angka : "; cin»x; cout«teks«endl; // bisa ditulis dengan cout«x«'\n' cout«x; return 0? Pada program di atas kita mempunyai dua buah identifier, yaitu Teks dan X. Pada saat program dijalankan, identifier tersebut akan digunakan untuk menyimpan nilai yang dimasukkan dari papan Pemrograman kunci (keyboard). Dalam C + +, proses penyimpanan nilai seperti ini dinyatakan dengan statemen cin. Berbeda dengan statemen cout yang menggunakan operator «, pada statemen cin operator yang digunakan adalah operator». Dalam menentukan atau membuat identifer dalam program, kita harus memperhatikan halhal berikut:» Karena bahasa C + + bersifat case sensitive, maka C + + juga akan membedakan variabel yang ditulis dengan huruf kapital dan huruf kecil. Misalnya variabel A tentunya akan berbeda dengan variabel a. Identifier tidak boleh berupa angka atau diawali dengan karakter yang berupa angka. Contoh : long 000; // SALAH karena identifier berupa angka long 2X; // SALAH karena identifier diawali // oleh karakter berupa angka long X2; // BENAR karena identifier tidak diawali // oleh angka Identifier tidak boleh mengandung spasi. Contoh : int Bilangan Bulat; // SALAH, identifier mengandung // spasi int Bilangan Bulat; // BENAR int BilanganBulat; // BENAR int _BilanganBulat; // BENAR Identifier tidak boleh mengunakan karakter-karakter simbol dll). Contoh: long Isatu; // SALAH long dua@; // SALAH 'long tittga; // SALAH Identifier tidak boleh menggunakan kata kunci (.keyword) yang terdapat pada C+ +. Contoh : long break; // SALAH karena menggunakan kata kunci // break long return; // SALAH karena menggunakan kata kunci // return Nama identifier sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhannya, artinya jangan sampai orang lain bingung hanya karena salah dalam penamaan identifier. Sebisa mungkin, hindarilah penggunaan nama identifier yang sama dengan identifier yang digunakan oleh C+ +. Berdasarkan jenisnya, identifier sendiri dibagi ke dalam dua bagian yaitu konstanta dan variabel. Adapun penjelasan lebih detilnya dapat Anda lihat pada sub bab di bawah ini. Bab 2; Komentar, Identifier, dan Tipe Data

10 2.3. Konstanta Konstanta adalah jenis identifier yang bersifat konstan atau tetap, artinya nilai dari konstanta di dalam program tidak dapat diubah. Konstanta berguna untuk menentukan nilai yang merupakan tetapan, misalnya nilai pi (77), kecepatan cahaya dan lainnya. Dengan mendefinisikan konstanta yang bersifat global, maka kita dapat menggunakannya di setiap bagian program. Dalam C + +, terdapat dua buah cara untuk membuat sebuah konstanta, yaitu dengan menggunakan preprocessor directive #def ine dan menggunakan kata kunci const. a. Menggunakan Preprocessor Directive tidefine Kita dapat menggunakan makro untuk mendefinisikan sebuah konstanta, yaitu dengan menggunakan preprocessor directive #define. Untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat penggunaan konstanta, perhatikan program di bawah ini. Kode Program 2-3 misalnya 0. Jika kita menggunakan sintaks di atas maka kita hams melakukan perubahan terhadap semua bilangan 5 yang ada dengan bilangan 0. Untuk itu, dalam kasus ini sebaiknya kita menjadikan bilangan 5 tersebut ke dalam suatu konstanta sehingga jika terjadi perubahan kita hanya melakukan perubahan nilai terhadap konstantanya saja. Berikut ini program yang merupakan program perbaikan dari program sebelumnya. #include <iostream> tdefine MAX 5; Kode Program 2-4 int A[MAX]; for (int C=0; C<MAX; C++) A[C] = C * 0; for (int C=0; c<max; C++) { cout«a[c]«endl; int A[5] for (int C=0; C<5; C++) { A[C] = C * 0; ) for (int c=0; c<5; C++) ( cout«a [ c ] «endl ;, BHI^HiH Anda bingung? Jika Anda belum memahami maksud dari sintaks program di atas, itu 'wajar' dan Anda tidak perlu cemas karena semuanya akan kita pelajari pada bab-bab selanjutnya dalam buku ini. Namun, yang perlu Anda perhatikan di sini adalah bilangan 5 di atas. Bilangan tersebut muncul beberapa kali dalam program, hal ini akan merepotkan jika temyata kita ingin melakukan perubahan terhadap bilangan tersebut dengan bilangan yang lain, Pemrograman C++ b. Menggunakan Kata Kunci const Selain dari cara di atas, dalam C++ kita dapat mendefinisikan sebuah konstanta dengan menggunakan kata kunci const. Berikut ini adalah bentuk umumnya. const tipe_data nama^konstanta = nilai_tetapan; Contoh pendeklarasian konstanta-konstanta adalah sebagai berikut: const double PI = 3.4; Untuk dapat lebih memahaminya, berikut ini dituliskan sebuah sintaks program yang merupakan implementasi dari penggunaan kata kunci const. Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

11 tfinclu.de <iostream> const int MAX = 5; Kode Program 2-5 int maino { int A[MAX]; for {int C=0; C<MAX; C++) { A[C] = C * 0; } for (int c=0; c<max; C++) { cout«a [c] «endl; } return Q; Variabel Berbeda dengan konstanta yang mempunyai nilai tetap, variabel adalah sebuah identifier yang mempunyai nilai dinamis. Arti kata 'dinamis' di sini bermaksud bahwa nilai variabel tersebut dapat kita ubah sesuai kebutuhan dalam program. Berikut ini adalah bentuk umum pendeklarasian sebuah variabel dalam C + +. tipe data nama_variabel; Sebenarnya bentuk umum ini sudah dijelaskan pada bagian awal yaitu pada bagian yang menerangkan pendeklarasian identifier, hanya di sini lebih dikhususkan lagi, yaitu hanya untuk variabel. Jika kita akan mendeklarasikan beberapa variabel yang bertipe sama, maka kita dapat menyingkat penulisannya dengan menggunakan bentuk umum di bawah ini. tipe_data nama_variabell, nama_variabe!2, naraa_variabe!3; Contoh : int A, B, C; Sedangkan jika kita ingin rnelakukan inisialisasi, maka sintaksnya dapat di ganti dengan menggunakan sintaks berikut: int A=0, B=5, C=25; a. Variabel Global Jika kita sedang membuat program dan kita membutuhkan sebuah variabel yang dapat dikenali oleh semua lingkungan dalam program kita, maka kita harus mendefinisikan variabel tersebut sebagai variabel yang bersifat gobal. Kita telah mengetahui bahwa program dalam bahasa C + + selalu terdapat fungsi utama dengan nama main(). Jika kita mendeklarasikan sebuah variabel di luar fungsi, maka dengan sendirinya kompiler akan menganggap variabel tersebut sebagai variabel global. Berikut ini adalah contoh program yang rnenunjukkan penggunaan variabel yang bersifat global. int A; Kode Program 2-6 // Variabel A adalah variabel global // karena dideklarasikan di luar fungsi // Membuat fungsi utama int main() ( A = 0; // Memasukkan (assign) nilai ke dalam It variabel cout«"nilai A = "«A«endl; Variabel Lokal Berbeda sekali dengan variabel global, variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh suatu fungsi saja, artinya tidak dikenal oleh lingkungan luar di dalam program yang kita buat. Adapun bentuk pendeklarasian variabel yang bersifat lokal ini harus berada dalam lingkup fungsi yang dimaksud. Berikut ini contoh pendeklarasian variabel yang bersifat lokal. Kode Program 2-7 Pemrograman Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

12 // Membuat fungsi utama int maino t int A; // Variabel A bersifat: lokal dan hanya dikenali // oleh fungsi main() A = 0; // Memasukkan (assign) nilai ke dalam // variabel cout«"nilai A = *«A«endl; ) Jika kita menambahkan fungsi lain di dalam program, dan kita mengakses variabel A yang telah dideklarasikan di dalam fungsi main (}, maka program tidak akan dapat dijalankan karena fungsi baru yang kita tambahkan tentu tidak dapat mengenali variabel A di atas. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa variabel A di atas bersifat lokal. c. Inisialisasi Variabel Dalam penulisan program ada saatnya kita hams melakukan inisialisasi nilai terhadap sebuah variabel yang dideklarasikan. Artinya jika kita tidak melakukan pengisian nilai terhadap variabel tersebut, maka variabel masih berisi nilai default. Hal ini sebenarnya sudah disinggung di atas, namun di sini akan kita bahas kembali melalui contoh-contoh program. Berikut ini contoh program yang tidak melakukan inisialisasi nilai awal. #include <iostream> Kode Program 2-8 int main(} { int X; // Menampilkan nilai X sebelum // dilakukan pemasukkan nilai (assignment) cout«"nilai X sebelum dilakukan assigment : X = 0; cout«"nilai X sesudah dilakukan assignment return 0,- ''«endl; n «endl; Hasil dari program di atas adalah sebagai berikut Nilai X sebelum assignment :0 Nilai X setelah assignment :0 Pada hasil di atas dapat kita lihat bahwa jika kita tidak melakukan inisialisasi dan kita sudah memanggil variabel tersebut, maka nilai yang akan ditampilkan oleh kompiler adalah nilai 0. Berikut ini jika program di atas ditambahkan proses inisialisasi. Kode Program 2-9 int main(} { int X = 5; cout«"nilai X sebelum dilakukan assignment : u «endl; X = 0; cout«"nilai X sesudah dilakukan assignment : *«endl; Hasil dari program di atas adalah sebagai berikut: Nilai X sebelum assignment : 5 Nilai X setelah assignment ; 0 d. Variabel Statis Variabel statis adalah variabel yang menempati ruang memori komputer secara permanen, artinya nilai terakhir dari variabel ini akan terus disimpan. Dalam C + +, untuk menyatakan variabel statis adalah dengan menggunakan kata kunci static. Adapun bentuk umum pendeklarasiannya adalah seperti yang tampak di bawah ini. static tipe_data nama_variabel; Pemrograman O+ Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

13 I Seperti halnya variabel biasa, variabel statis ini juga dibagi ke dalam dua jenis, yaitu variabel statis lokal dan variabel statis global. I. Variabel Statis Lokal Variabel statis lokal ini diterapkan di dalam suatu fungsi, sehingga nama variabelnya hanya akan dikenali di dalam fungsi saja. Namun perlu diperhatikan bahwa nilai terakhir yang dihasilkan akan terus disimpan. Dengan demikian setiap pemanggilan fungsi yang sama pasti akan memberikan hasil yang berbeda. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai variabel statis, perhatikanlah dua program di bawah ini. a. Menggunakan variabel biasa Kode Program 2-0 // Membuat fungsi dengan nama contoh int contoho { int A = 0; // Mendeklarasikan variabel biasa A = A + 0; return A; int main(} ( int x, y, 2; x = content) y = contoho z = contoh() // Mendeklarasikan variabel x, y // dan z // Memanggil fungsi contoho // untujc yang pertama kali // Memanggil fungsi contoho // untuk yang kedua kali // Memanggil fungsi contoho // untuk yang ketiga kali // Menampilkan nilai yang telah diproses di dalam // fungsi cout«"nilai fungsi pada pemanggilan pertama : "«x«endl; cout«"nilai fungsi pada pemanggilan kedua : "«y«endl; cout«"nilai fungsi pada pemanggilan "«z«endl; ketiga : Hasil yang akan diperoleh dapat dilihat di bawah ini. Nilai fungsi pada pemanggilan pertama : 0 Nilai fungsi pada pemanggilan kedua : 0 Nilai fungsi pada pemanggilan ketiga : 0 b. Menggunakan variabel statis Kode Program 2- // ATembuat fungsi dengan nama contoh int contoho { static int A = // Mendeklarasikan // variabel statis lokal A = A + 0; return A; // Fungsi utama int x, y, z; x = contoh(j; y = contoho ; 2 - contoh(}; // Mendeklarasikan // variabel x, y dan z // Memanggil fungsi contoho // untuk yang pertama kali //Memanggil fungsi contoho // untuk yang kedua kali // Memanggil fungsi contoho //untuk yang ketiga kali // Menampilkan nilai yang telah diproses di dalam // fungsi cout«"nilai fungsi pada pemanggilan pertama : "«x«endl,- cout«"nilai fungsi pada pemanggilan kedua : "«y«endl; cout«"nilai fungsi pada pemanggilan ketiga : "«z«endl; Hasil yang akan diperoleh dapat dilihat di bawah ini. Pemrograman C++ Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

14 2. Nilai fungsi pada pemanggilan pertama Nilai fungsi pada pemanggilan kedua Nilai fungsi pada pemanggilan ketiga Jika kita amati hasil program di atas, nilai dari setiap pemanggilan fungsi akan memberikan hasil yang berbeda. Konsepnya sederhana, yaitu pada pemanggilan fungsi yang pertama kali nilai variabel A masih bernilai 0 (sesuai dengan inisialisasi). Fungsi akan menambahkan nilai tersebut dengan 0, maka nilai yang dikembalikan fungsi contohf) adalah 0. Sampai di sini, karena variabel A adalah variabel statis maka pada saat pemanggilan fungsi yang kedua, variabel A masih menyimpan nilai 0, bukan 0. Dengan demikian pemanggilan fungsi kedua tentu akan menambahkan nilai A dengan nilai 0, sehingga nilai yang dikembalikan adalah 20, begitu seterusnya. Variabel Statis Global Dalam memogram dengan bahasa C + +, kita diizinkan untuk melakukan pembuatan fungsi-fungsi dalam file yang terpisah dari program utama. Untuk kasus-kasus tertentu dimana variabel statis lokal tidak dapat digunakan, kita dapat membuat file terpisah yang mempunyai variabel statis global. Sebagai gambaran dari pemahaman materi ini, perhatikanlah contoh penggunaannya dalam potongan sintaks program di bawah ini. static int A; // Mendeklarasikan variabel statis global void set_nilaia(int aa} ; int get_nilaia( ) ; void set_nilaia(int aa) A = aa; int get_nilaia() A = A + 0; return A; Pemrograman C+ e. Variabel Register Tidak seperti variabel biasa yang berada di memori, variabel register ini akan disimpan di register CPU. Dengan demikian, untuk mengisikan atau mengubah nilai dari variabel register tentunya tidak memerlukan akses memori sehingga prosesnya juga akan lebih cepat. Dalam C + +, variabel register hanya dapat diisi oleh tipe data char, int dan pointer saja serta hanya boleh dideklarasikan sebagai variabel lokal ataupun parameter dari sebuah fungsi. Untuk mendeklarasikan variabel register, kita harus mengunakan kata kunci register. Bentuk umum dari pendeklarasian variabel register adalah sebagai berikut : register tipe_data nama_variabel; Berikut ini adalah contoh program yang menggunakan variabel register. Kode Program 2-2 // Membuat fungsi untuk menghitung M* int Hitung (register int M, register int e) { register int temp; temp = ; for ( ; e; e--) { temp = temp * M; // Fungsi utama int X; X = Hitung(5, 3); cout«x«endl; // Melakukan perhitungan 5 3 Jika Anda masih bingung dengan kehadiran struktur pengulangan for di atas, Anda dapat lihat lebih detail pada bab pengulangan. 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

15 2.4 Tipe Data Tipe data berfungsi untuk merepresentasikan jenis dari sebuah nilai yang terdapat dalam program. Sebagai contoh kita mempunyai suatu data dengan nilai 2, maka 2 termasuk ke dalam tipe bilangan bulat. Begitupun dengan data yang bernilai "Rahasia C+ + ", maka data tersebut dikategorikan ke dalam tipe teks (string], Kesalahan dalam menyebutkan tipe data akan menyebabkan program yang kita buat tidak dapat dijalankan. Oleh karena itu, kita harus pandai dalam menentukan tipe data yang akan digunakan sesuai kebutuhan program yang kita buat. Dalam bahasa C + +, tipe data dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu tipe dasar, tipe bentukan dan tipe enumerasi Tipe Data Dasar Dalam C + + terdapat beberapa tipe data dasar yang telah didefinisikan, yaitu yang digolongkan ke dalam tipe bilangan bulat (integer], bilangan riil (floating-point], tipe logika (boolean], tipe karakter / teks (character / string]. Tipe-tipe tersebut adalah tipe yang siap digunakan tanpa adanya proses manipulasi terlebih dahulu. a. Tipe Bilangan Bulat Tipe data ini digunakan untuk data-data angka yang tidak mengandung angka di belakang koma. Misalnya 2, 3, 78 dan sebagainya. Tipe data yang termasuk ke dalam kategori ini adalah seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tipe Data int unsigned int signed int short int unsigned short int Ukuran {dalam bit) 6atau32 6atau32 6atau Rentang sampai atau -2,47,483,648 sampai 2,47,483,647 0 sampai atau 0 sampai 4,294,967,295 Sama seperti int sampai sampai Pemrograman signed short int long int signed long int unsigned long int Sama seperti short int sampai Sama seperti long int 0 sampai Berikut ini contoh program yang menggunakan tipe bilangan bulat di dalamnya. #include <iostream> Kode Program 2-3 int x; // Mendeklarasikan variabel x dengan tipe data // int x = 3; // Melakukan assigment terhadap variabel x cout«"nilai x = "«x; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut: Nilai x - 3 b. Tipe Bilangan Riil Tipe ini adalah tipe yang merepesentasikan data-data bilangan yang mengandung angka di belakang koma, misalnya 3.78, 2.03, dan banyak lagi yang lainnya. Adapun tipe data yang termasuk ke dalam kategori ini adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tipe Data float double long double Ukuran (dalam bit) Bab 2; Komentar, Identifier, dan Tipe Data Rentang.2E-38 sampai 3.4E E-308 sampai.7e E-4932to.E+4932 Presisi 6 digit presisi 5 digit presisi 9 digit presisi

16 Berikut ini contoh program yang menggunakan tipe bilangan desimal di dalamnya. Kode Program 2-4 double y; // Mendeklarasikan variabel y dengan tipe // data double y = ; // Melakukan assigment terhadap variabel // x cout«"nilai y = "«x; J Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : Nilaiy = c. Tipe Logika Tipe ini merepresentasikan data-data yang hanya mengandung dua buah nilai, yaitu nilai logika (boolean). Nilai logika itu sendiri hanya terdiri dari nilai benar (direpresentasikan dengan nilai selain nol, biasanya nilai ) dan salah (direpresentasikan dengan nilai 0). Untuk sebagian kompiler C++ tertentu yang telah memenuhi standar ANSI/ISO, tipe ini telah dinyatakan dalam tipe bool. Dalam pemrograman, nilai ini umumnya lebih dikenal dengan nilai true (benar) dan false (salah). d. Tipe Karakter / String Tipe ini merepresentasikan data-data yang berupa karakter. Tipe data ini dinyatakan dengan tipe char, sedangkan untuk string (=kumpulan karakter) dinyatakan sebagai pointer dari tipe char, yaitu yang dituliskan dengan char*. Sebagai contoh adalah karakter 'A', 'a', ' ', '!', '#' dan sebagainya merupakan tipe char, sedangkan "Mengungkap", "Rahasia", "C + + ", "Budi", "Raharjo" adalah contoh dari tipe char*. Untuk lebih memudahkan Anda dalam membedakan tipe karakter dan string adalah tanda yang mengapitnya. Dalam C+ +, tipe karakter diapit oleh tanda petik tunggal ('), sedangkan tipe string diapit oleh tanda petik ganda ("). Adapun tipe data dalam kategori ini yang didefinisikan oleh ANSI/ISO C++ Standard adalah seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. char Tipe Data unsigned char signed char Ukuran (dalam b/i) Rentang - 28 sampai 27 atau 0 sampai sampai sampai 27 Berikut ini adalah program yang menunjukkan penggunaan tipe data char dan char*. Kode Program 2-5 // Mendeklarasikan variabel Karakter dengan nilai ;'A' char Karakter = 'A'; // Mendeklarasikan variabel Teks dengan nilai "Kata char* Teks = "Kata"; char TEKS[0] = "Coba"; cout«karakter«endl ; cout«teks«endl ; cout«teks«endl ; l^hhhhhhlbhhi Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : Pemrograman C++ Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

17 A Kata Coba Tipe Data Bentukan Tipe data bentukan adalah tipe data yang dibuat sendiri sesuai kebutuhan dalam program yang akan kita buat. Tipe ini lebih dikenal dengan sebutan dalam bahasa asing, yaitu user defined types. Adapun yang termasuk ke dalam tipe bentukan adalah array (larik), struktur dan enumerasi. Jika Anda pernah memogram dengan bahasa Pascal, maka struktur ini dikenal dengan istilah rekaman (record). a. Struktur Sesuai dengan namanya, struktur adalah tipe data bentukan yang menyimpan lebih dari satu variabel bertipe sama maupun berbeda. Untuk membuat tipe data struktur dalam C+ +, kita harus mendeklarasikannya dengan menggunakan kata kunci struct. Jika Anda pernah mempelajari bahasa pemrograman PASCAL, maka istilah struktur ini lebih dikenal dengan istilah record (rekaman), serta bentuk pendeklarasiannya adalah dengan menggunakan kata kunci record. Berikut ini bentuk umum pendeklarasian tipe data struktur di dalam C++. struct nama_struktur { tipe_data variabel ; tipe_data variabel2j Ingat, dalam pendeklarasian struktur kita harus mengakhirinya dengan tanda titik koma atau semicolon (;). Jika kita telah membuat tipe data bentukan baru yang berjenis struktur tentu kita akan menggunakannya di dalam pendeklarasian sebuah variabel. Pada saat itu, kita harus melakukan pengaksesan terhadap isi dari struktur tersebut dengan menggunakan operator titik (.). Sebagai contoh sederhana untuk menerangkan tipe data struktur adalah dengan melihat suatu objek, misalnya siswa. Kita tahu bahwa siswa pasti mempunyai NIS (Nomor Induk Siswa), nama, alamat serta data pribadi lainnya. Kasus ini dapat kita implementasikan ke dalam tipe struktur. Adapun contoh bentuk implementasinya adalah sebagai berikut : // Membuat tipe struktur dengan nama SISWA struct SISWA { char NIS [8] ; char Nama [25] ; char Alamat [20] ; char Kata [5] ; // Menggunakan tipe SISWA dalam mendeklarasikan variabel // A SISWA A; // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel A A. NIS = "DOG96549"; A. Nama = "Budi Rahar jo" ; A. Alamat = "Gelatik 39"; A.Kota = "Bandung"; Untuk mengetahui lebih jauh mengenai struktur, perhatikan contoh program di bawah ini. struct SISWA { char NIS [8] ; char Nama [25] ; char Alamat [20] ; char Kota[5] ; SISWA A; A. NIS = "DOD9802"; A. Nama = "Arista"; Kode Program 2-6 // Mendeklarasikan variabel A yang // bertipe SISWA 2: Kornentar, Identifier, dan Tipe Data

18 A.Alamat = "Kopo"; A.Kota = "Bandung"; // Menampilkan nilai yang diisikan ke layar cout«a. NIS«endl ; cout«a.nama«endl; cout«a.alamat«endl; cout«a.kota«endl; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut: DOD9802 Arista Kopo Bandung Dalam bahasa C++, pedeklarasian variabel yang bertipe struktur dapat dituliskan langsung pada saat pendefinisan tipe struktur yang bersangkutan. Misalnya kita akan mendeklarasikan variabel A, B dan C yang bertipe SI SWA, maka penulisannya dapat dilakukan seperti di bawah ini. // Membuat tipe struktur dengan narna SISWA dan // menggunakannya // langsung untuk mendeklarasikan variabel A, B dan C struct SISWA { char NIS[8]; char Nama[25]; char Alamat[20] ; char Kota[5] ; } A, B, C; b. Enumerasi Tipe enumerasi adalah tipe data yang nilainya terbatas pada nilai-nilai yang telah didefinisikan saja. Tipe enumerasi digunakan untuk membentuk tipe data yang nilainya bersifat pasti. Misalnya untuk mendefinisikan tipe jenis kelamin, nama hari, warna primer dan sebagainya. Kita tahu bahwa jenis kelamin hanya terdiri dari pria dan wanita saja, maka Pemrograman C++ jenis kelamin dapat kita bentuk ke dalam tipe enumerasi. Dalam bahasa C+ +, untuk mendefinisikan tipe enumerasi adalah dengan menggunakan kata kunci enum. Berikut ini adalah bentuk umum untuk mendefinisikannya. enum nama_tipe { nllai_l, nilai_2,...}; Sebagai contoh, di bawah ini dituliskan contoh-contoh pendefinisian tipe enumerasi.. enum JENIS_KELAMIN {Pria, Wanita}; enum HARI {Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu); enum WARNA_PRIMER {Merah, Biru, Hijau); Berikut ini adalah contoh implementasinya di dalam program. #include <iostream> *. Kode Program 2-7 enum JENIS_KELAMIN { Pria, Wanita } int mainf} {, struct SISWA { char NIS[8]; char Nama[20]; JENIS_KELAMIN gender; } A; A.NIS = "DQD9802"; A.Nama = "Arista"; A.gender = Wanita; cout«"nis cout«"nama cout«"gender "«A.NIS«endl; " «A. Nama«endl ; "«A. gender«endl ; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut; NIS Nama Gender : DOD9802 : Arista : Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

19 I Nilai di atas menunjukkan indeks dari nilai yang terdapat dalam tipe JENIS_KELAMIN. Sebagai catatan bahwa indeks diawali dari 0 (nol), maka nilai Wanita pada tipe JENIS KELAMIN di atas adalah, sedangkan Pria akan bernilai 0. tinclude <iostrearn> int main(} { Kode Program Null Terminated String Dalam C + +, string yang digunakan bertipe null terminated string, yaitu jenis string yang diakhiri oleh karakter null ('\0'), bukan nol. Kita tahu bahwa string adalah kumpulan (array) dari karakter, oleh karena itu jika kita akan mendeklarasikan variabel bertipe string, maka kita harus melebihkan lebar sebanyak satu karakter untuk posisi karakter null. Sebagai contoh kita akan melakukan deklarasi variabel yang bertipe string dan mengisikannya dengan teks 'Budi, maka bentuk deklarasinya adalah sebagai berikut: // Mendeklarasikan variabel yang bertipe string dengan lebar 5 char NAMA[5]; // Mengisikan nilai ke dalam variabel NAMA NAMA = "Budi"; Jika kita amati potongan sintaks di atas, sebenarnya kita hanya mengisikan 4 karakter ke dalam variabel NAMA, sedangkan sisa ruang-nya akan digunakan untuk menempatkan karakter null. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi di samping ini. Dalam mengisikan nilai ke variabel yang bertipe string, kita tidak perlu memasukkan karakter null secara manual, karena C + + secara otomatis akan menambahkannya. Untuk membuktikan hal ini, perhatikanlah program di bawah ini. Pernrograraan C++ // Mendeklarasikan variabel NAMA dengan tipe char dan // lebar 5 karakter char NAMA[5]; // Mengisikan nilai ke dalam variajbej NAMA NAMA = "Budi"; cout«"karakter ke-0 cout«"karakter ke- cout«"karakter ke-2 cout«"karakter ke-3 cout«"karakter ke-4 "«NAMA {0 ] «endl; "«NAMA[l]«endl; "«NAMA [ 2 ] «endl; "«NAMA[3]«endl; "«NAMA[4]«endl; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : Karakter ke-0 Karakter ke- Karakter ke-2 : Karakter ke-3 Karakter ke-4 Dalam C + +, terdapat beberapa fungsi siap pakai yang berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan string. Untuk menggunakan fungsi-fungsi tersebut kita harus mendaftarkan file header string.h (untuk C + + lama) atau <cstring> (untuk C + + standar). Berikut ini fungsi-fungsi yang dimaksudkan : Fungsi strcpy() Bentuk umum dari fungsi strcpy () dapat dilihat di bawah ini. Fungsi ini berguna untuk melakukan penyalinan (copy) string dari S2 ke SI. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut: Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

20 ^include <iastream> ^include <cstring> char SI [50] ; char* S2; ' Kode Program 2-9 // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel S2 S2 = "Ini adalah contoh penyalinan string"; // Melakukan penyalinan string dari variabel 32 ke // variabel SI strcpytsl, S2); // Menampilkan nilai darl variabel SI cout«sl«endl ; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut: Ini adalah contoh penyalinan string 2. Fungsi strncpy () Bentuk umum dari fungsi strncpy () dapat dilihat di bawah ini. char* strncpy{char* SI, const char* S2, size_t n); Fungsi ini berguna untuk menyalin string sebanyak n karakter dari variabel S2 ke variabel S. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut; ^include <cstring> char SI [50],- char* S2 ; Kode Program 2-20 Pemrograman C++ // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel SI dan // 52 5 = "CONTOH"; 52 = "salin string"; // Melakukan penyalinan string dari variabel S2 ke // variabel SI StrcpytSl, 32, 4) ; // Menampilkan nilai dari variabel SI cout«sl«endl,- Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : salioh 3, Fungsi strdup () Bentuk umum dari fungsi strdup (} dapat dilihat di bawah ini. char* strdup(const char* S); Fungsi ini sebenarnya mirip dengan fungsi strcpy (}, yaitu untuk melakukan duplikasi string. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut: tinclude <cstring> : char* S.I; char* S2; Kode Program 2-2 // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel SI 5 = "Contoh Duplikasi String"; // Melakukan duplikasi string dari variabel SI ke // variabel = strdup(sl); // Menampilkan nilai dari variabel 52 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

21 I Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut: Contoh Duplikasi String 4. Fungsi strcat () Bentuk umum dari fungsi strcat () dapat dilihat di bawah mi.. char* atrcat(char* Si, const char* S2); Fungsi ini berguna untuk menggabungkan (concat) string dari S2 ke posisi akhir dari SI. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut: ^include <string> using namespace std int mainf) { char* Si; char* S2; char* spasi = " "; Kode Program 2-22 // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel SI dan // S3 5 = "Teks"; 52 = "Gabungan"; // Menambahkan karakter spasi (' V ke dalam variabel // SI strcat(si, spasi}; // Melakukan penggabungan string yang terdapat // pada variabel SI dan S2 strcat(si, S2); // Menampilkan nilai dari variabel Si // setelah proses penggabungan cout«sl«endl,- B Hasil yang berikut: Teks Gabungan 5. Fungsi strncat () diperoleh dari program di atas adalah sebagai Bentuk umum dari fungsi strncat () dapat dilihat di bawah ini. char* strncatfchar* SI, const char* S2, size_t n); Fungsi ini berguna untuk menggabungkan n karakter dari variabel S2 ke posisi akhir dari variabel Si. Contoh penggunaannya berikut: # include <iostream> tfinclude <cstring> int maino { char* SI; char* S2; dalam program adalah sebagai Kode Program 2-23 // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel SI dan // 52 5 = "Nama saya adalah "; 52 = "Budi Raharjo"; // Menggabungkan 4 karakter dari variabel S3 ke // variabel SI strncat (SI, S2, 4); // Menampilkan nilai dari variabel Si // setelah dilakukan penggabungan cout«sl«endl; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : Pemrograman C++ Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data

22 Nama saya adalah Budi 6. Fungsi strlen () Bentuk umum dari fungsi strlen () dapat dilihat di bawah mi. size_t strlen{const char* S); Fungsi ini berguna untuk mengembalikan panjang string dari S. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut: ^include <cstring> Kode Program 2-24 int main( ) ( char* SI; char* S2; int panjang_sl, panjang_s2; // Melakukan pengisian nilai terhadap variabel SI dan // S2 5 = "Budi"; 52 = "Raharjo"; panjang_sl = strlen(sl); panjang_s2 = strlen{s2) ; // Menampilkan nilai dari variabel panjang_sl'dan // panjang_s2 cout«"panjang SI : "«panjang_sl«endl; cout«"panjang S2 : "«panjang_s2«endl; return 0 ; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : Panjang SI : 4 Panjang S2 : 7 Pemrograman 7. Fungsi strcmp () Bentuk umum dari fungsi strcmp () dapat dilihat di bawah Ini. int trcmp(const char* SI, const char* S2); Fungsi ini berguna untuk membandingkan string yang terdapat pada variabel S dan S 2. Nilai yang akan dikembalikan yaitu : 0 (nol): hal ini terjadi jika SI sama dengan S2 kurang dari 0 (negatif) : hal ini terjadi jika SI lebih kecil dari S2 lebih dari 0 (positif) : hal ini terjadi jika Si lebih besar daris2 Contoh penggunaannya dalam program adalah berikut: ^include <cstring> int main(j { char* SI; char* S2? Kode Program 2-25 // Melakukan pengisian nilai yang sama // terhadap variabel SI dan 52 5 = "COBA"; 52 = "COBA";" // Menampilkan hasil perbandingan string // dari variabel Si dan S2 cout«"hasil perbandingan : "«strcmp(sl, S2}«endl; // Melakukan perubahan nilai terhadap variabel SI 5 = "Coba"; // Menampilkan kembali hasil perbandingan string // dari variabel SI dan S2 cout«"hasil ; perbandingan : "«strcmp(sl, S2}«endl; // Melakukan perubahan nilai terhadap variabel S2 52 = "coba"; // Menampilkan kembali hasil perbandingan ; string : Bab 2: Komentar, Identifier, dan Tipe Data sebagai

23 // dari variabel SI dan S2 cout«"hasil perbandingan : "«strcmp (SI, S2)«endl; return 0 ; Contoh hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : Hasil perbandingan : 0 Hasil perbandingan : 32 Hasil perbandingan : Fungsi strrev () Bentuk umum dari fungsi strrev () dapat dilihat di bawah ini. char* strrev(char* S); Fungsi ini berguna untuk membalikkan string dari variabel S. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut : tinclude <iostreara> #include <cstring> char* S = "Budi Raharjo"; Kode Program 2-26 // Melakukan penulisan string mulai dari // posisi akhir variabel S strrev(s); // Menampilkan nilai dari variabel S setelah dibalik cout«s«endl; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut: ojrahar idub Pemrograman g Fungsi strchr () Bentuk umum dari fungsi strchr ini. dapat dilihat di bawah Fungsi ini akan mencari lokasi karakter dari suatu string. Jika karakter ditemukan, maka fungsi ini akan mengembalikan pointer dari string yang dimulai dari karakter tersebut, tetapi jika tidak maka fungsi akan mengembalikan nilai 0. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut: #include <iostream> ^include <cstring> Kode Program 2-27 int mainf) { char* S = "C++ adalah segalanya bagiku"; char* PStr; // Melakukan pencarian karakter '+' di dalam variabel S PStr = strchr(s, '+'); // Menampilkan nilai dari variabel PStr cout«pstr«endl; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut : + 4- adalah segalanya bagiku 0. Fungsi strstr () Bentuk umum dari fungsi strstr () dapat dilihat di bawah ini. char* strstr(const? char* S, const char* substr); Fungsi ini akan mencari lokasi substring dari suatu string. Jika substring ditemukan, maka fungsi ini akan mengembalikan pointer dari string yang dimulai dari substring tersebut, tetapi jika tidak maka fungsi akan Bab 2: Komentai, Identifier, dan Tipe Data

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Hal 1 dari 14 A. KOMPETENSI 1. Mampu memahami jenis-jenis dan penggunaan tipe dasar di dalam C++ 2. Mendefinisikan tipe data bentukan (array, struktur, dan enumerasi) 3. Memahami null terminated string

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Tipe Data. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Tipe Data. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Tipe Data Budhi Irawan, S.Si, M.T TIPE DATA Tipe Data berfungsi untuk merepresentasikan jenis dari nilai yang terdapat dalam program. Contoh apabila mempunyai suatu data

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Hal 1 dari 12 A. KOMPETENSI 1. Mampu membuat komentar dalam kode program 2. Memahami konstanta, variabel dalam C++ 3. Mampu membuat inisialisasi nilai ke dalam variabel B. ALAT DAN BAHAN 1. PC/ Laptop

Lebih terperinci

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika Pendahuluan Bahasa Pemrograman C++ merupakan bahasa tingkat menengah dimana bahasa ini didasarkan atas bahasa C, keistimewaan dari bahasa C++ adalah bahasa ini mendukung

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++ Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Mengenal secara baik sintak-sintak dalam bahasa

Lebih terperinci

Komentar, Identifier, Konstanta dan Variabel

Komentar, Identifier, Konstanta dan Variabel PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Komentar, Identifier, Konstanta dan Variabel Budhi Irawan, S.Si, M.T KOMENTAR PROGRAM Dalam proses pengembangan sebuah program, pasti akan disibukan dengan penulisan kode-kode

Lebih terperinci

BAB III BAHASA PEMROGRAMAN DAN FLOWCHART

BAB III BAHASA PEMROGRAMAN DAN FLOWCHART BAB III BAHASA PEMROGRAMAN DAN FLOWCHART PERKEMBANGAN BAHASA PEMROGRAMAN Pada dasarnya bahasa pemrograman dapat dibedakan menjadi: 1. Bahasa Mesin (Mnemonic Code) Bahasa mesin adalah bahasa yang berisi

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pemrograman Dan Pengenalan C++

Konsep Dasar Pemrograman Dan Pengenalan C++ PRAKTIKUM 1 DAN 2 Konsep Dasar Pemrograman Dan Pengenalan C++ I. KONSEP DASAR PEMROGRAMAN Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer, sehingga komputer dapat melakukan

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom DASAR PEMROGRAMAN PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom https://www.facebook.com/groups/dasarpemrogramanc TUJUAN Mengenal sejarah, struktur, sintaks

Lebih terperinci

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1 BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1.1 SEJARAH DAN STANDAR C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian

Lebih terperinci

P3 Pengantar Pemrograman C

P3 Pengantar Pemrograman C P3 Pengantar Pemrograman C A. Sidiq Purnomo Prodi Teknik Informatika & Prodi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah bahasa C, struktur

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENULISKAN PROGRAM DALAM TURBO C++

LANGKAH-LANGKAH MENULISKAN PROGRAM DALAM TURBO C++ I.PENDAHULUAN 1. 1. ALGORITMA Algoritma adalah urutan aksi-aksi yang dinyatakan dengan jelas dan tidak rancu untuk memecahkan suatu masalah dalam rentang waktu tertentu. Setiap aksi harus dapat dikerjakan

Lebih terperinci

Elemen Bahasa Pemrograman. Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng.

Elemen Bahasa Pemrograman. Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng. Elemen Bahasa Pemrograman Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng. Algoritma dan Struktur Data (SI063) Ganjil 2017/2018 Outline Pengenalan bahasa C++ Struktur penulisan kode dan elemen Tipe data Konstanta Operator

Lebih terperinci

Cara pertama adalah pada saat deklarasi variabel ditambahkan ke- yword const sebelum nama tipe data seperti

Cara pertama adalah pada saat deklarasi variabel ditambahkan ke- yword const sebelum nama tipe data seperti KONSTANTA Menghitung besaran-besaran fisis dalam bidang fisika memerlukan suatu konstantakonstanta. Bahasa C dan C++ menyediakan tipe data tambahan sehingga variabel yang kita gunakan merupakan konstanta

Lebih terperinci

Part 2 - Algoritma & Pemrograman Konsep dasar Pemrograman

Part 2 - Algoritma & Pemrograman Konsep dasar Pemrograman Part 2 - Algoritma & Pemrograman Konsep dasar Pemrograman Apa itu Program? Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer, sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai

Lebih terperinci

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C Bab 4 Pengenalan Bahasa C 35 BAB 4 PENGENALAN BAHASA C TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa C. 2. Mengerti struktur program bahasa C. 3. Mengerti konsep tipe data, variabel, & operator

Lebih terperinci

P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C

P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C 2.1 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah bahasa C, struktur program C dan alur eksekusi program C 2.2 Materi 1. Sejarah C 2. Interprenter dan Compiler

Lebih terperinci

Chapter 1 KONSEP DASAR C

Chapter 1 KONSEP DASAR C Chapter 1 KONSEP DASAR C Sejarah Dan Standar C Akar dari bahasa C adalah BCPL (dikembangkan oleh Martin Richard tahun 1967). Kemudian Tahun 1970, Ken Thompson mengembangkan bahasa tersebut yang di kenal

Lebih terperinci

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++ VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++ ruliriki@gmail.com VARIABEL Suatu nama yang menyatakan tempat dalam memori komputer Menyimpan nilai yang dapat diubah VARIABEL Pengenal (identifier) yang digunakan

Lebih terperinci

Tipe Data dan Operator

Tipe Data dan Operator Tipe Data dan Operator Dasar Algoritma dan Pemrogrman Eka Maulana, ST, MT, MEng. Klasifikasi Tipe Data 1 Tipe Data Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam

Lebih terperinci

Struktur Bahasa C dan C++

Struktur Bahasa C dan C++ Elemen Program Struktur Bahasa C dan C++ Bahasa C merupakan bahasa pendahulu dari bahasa C++. Pencipta C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972. C adalah bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB I SEKILAS TENTANG C

BAB I SEKILAS TENTANG C BAB I SEKILAS TENTANG C Tujuan : 1. Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C 2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C 3. Menjelaskan proses kompilasi dan linking program C 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

Sekilas C DAN C++ DISUSUN OLEH. Sebuah bahasa, yaitu: 1. Bahasaa tingkat tinggi. High. dapat. lunak

Sekilas C DAN C++ DISUSUN OLEH. Sebuah bahasa, yaitu: 1. Bahasaa tingkat tinggi. High. dapat. lunak DISUSUN OLEH : ADAM MUKHARIL BACHTIAR, S..Kom. DIKTAT MATAA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB I PENDAHULUAN C DAN C++ IF Sekilas Tentang C dan C+ ++ Sebuah bahasa pemrograman dapat dikategorikan ke dalam tiga level

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI 2015 1 Peraturan : 1. Mahasiswa harus berpakaian rapi dalam mengikuti praktikum. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

Instalasi Code::Blocks, Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator, Input-Output dan Flowchart

Instalasi Code::Blocks, Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator, Input-Output dan Flowchart Instalasi Code::Blocks, Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator, Input-Output dan Flowchart Pertemuan ke-1 Praktikum Algoritma dan Pemrograman Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori Pengumuman

Lebih terperinci

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya IT234 - Algoritma dan Struktur Data Ramos Somya Asal kata Algoritma berasal dari nama seorang ilmuan Persian yang bernama Abu Ja far Mohammed lbn Musa al-khowarizmi, yang menulis kitab al jabr w al-muqabala

Lebih terperinci

KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C

KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C KARAKTER DAN STRING, ARRAY, STRUCT DAN REVIEW PADA BAHASA C Disusun oleh: Bachtiar Maulana (58411782) Marlinda Dwi Cahya (54411318) Muh. Mahlani (5411622) Muzaky Bakri Salim (55411060) UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Fungsi Budhi Irawan, S.Si, M.T 10/27/2017 9:12:31 AM 1 PENDAHULUAN Fungsi merupakan kumpulan statemen yang dikelompokan menjadi satu bagian kode (blok program) untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL

MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL Program yang dijalankan dengan menggunakan aplikasi console pada Visual C++ 2008 akan membaca data dari command line dan hasilnya akan ditampilkan dalam command

Lebih terperinci

Identifier dan Tipe Data

Identifier dan Tipe Data Identifier dan Tipe Data Identifier Identifier atau pengenal merupakan nama yang biasa digunakan untuk : - Variable - Konstanta bernama - Fungsi - Dll Aturan yang berlaku bagi suatu pengenal secara umum

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 KONSEP TIPE DATA

PERTEMUAN 3 KONSEP TIPE DATA PERTEMUAN 3 KONSEP TIPE DATA KONSEP TIPE DATA C++ Pembagian tipe data : I. Tipe Sederhana (simple type) Int,Bool,Char Tipe Float II. Tipe String Operasi string III. Tipe Terstruktur (structured type) Array,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR OLEH : IR. H. SIRAIT, MT

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR OLEH : IR. H. SIRAIT, MT PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR C++ OLEH : IR. H. SIRAIT, MT PEMROGRAMAN C++ C sebagai bahasa pendahulunya C++ C merupakan termasuk bahasa pemrograman tingkat menengah. Pencipta C adalah Brian W. Kernighan dan

Lebih terperinci

ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Struktur program dalam C++ C sebagai bahasa pendahulunya C++ C merupakan termasuk bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro sebagai bahan suplemen untuk membantu mahasisiwa dalam mempelajari dan

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa C++ Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Pengenalan Bahasa C++ Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Pengenalan Bahasa C++ Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami konsep dasar pemrograman dengan bahasa C++ Mahasiswa dapat membuat aplikasi sederhana menggunakan bahasa C++,

Lebih terperinci

Teknik Pemrograman Terstruktur 1 PENGENALAN BAHASA C

Teknik Pemrograman Terstruktur 1 PENGENALAN BAHASA C 1 PENGENALAN BAHASA C Paradigma Pemrograman Pemrograman Deklaratif/Fungsional Persoalan diselesaikan dengan mengekspresikan logika persoalan Pemrograman Prosedural/Terstruktur Persoalan diselesaikan dengan

Lebih terperinci

Pemrograman I Bab III Tipe Data, Variabel, dan Operasi Perhitungan. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia

Pemrograman I Bab III Tipe Data, Variabel, dan Operasi Perhitungan. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia Pemrograman I Bab III Tipe Data, Variabel, dan Operasi Perhitungan Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia Tipe Data 1. Tipe data karakter 2. Tipe data bilangan bulat 3. Tipe data

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

Tipe Data. Adri Priadana

Tipe Data. Adri Priadana Tipe Data Adri Priadana http://ilkomadri.com/ Pengertian Tipe data adalah jenis data atau pola representasi data yang mempunyai batasan tempat dan karakteristik sesuai dengan interprestasi data dan dapat

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa C++, Algoritma Pemrograman, Integrated Development Equipment (IDE) Visual C++ dan Dasar Dasar Bahasa C++

Pengenalan Bahasa C++, Algoritma Pemrograman, Integrated Development Equipment (IDE) Visual C++ dan Dasar Dasar Bahasa C++ MODUL 1 Pengenalan Bahasa C++, Algoritma Pemrograman, Integrated Development Equipment (IDE) Visual C++ dan Dasar Dasar Bahasa C++ Modul Praktikum C++ Dasar Pemrograman Komputer Semester Genap 2017/2018

Lebih terperinci

Tipe Data, Variabel, Input/Output

Tipe Data, Variabel, Input/Output Tipe Data, Variabel, Input/Output Pendahuluan Untuk membuat program dengan bahasa pemrograman C harus memperhatikan struktur dasarnya. Strukturnya diawali dengan bagian preprocessor directive yang biasanya

Lebih terperinci

LSP Telematika. Cover

LSP Telematika. Cover LSP Telematika Cover Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 5 C++... 6 Bab I Pengenalan C++... 7 1.1 Konsep Kompilasi dan Eksekusi Progam... 8 1.2 Kerangka Program C++... 8 1.3 Komentar /(Comment)...

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Operator. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Operator. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Operator Budhi Irawan, S.Si, M.T OPERATOR Operator adalah tanda yang digunakan untuk melakukan operasi operasi tertentu didalam program. Dengan adanya operator maka dapat

Lebih terperinci

Sejarah C. Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs.

Sejarah C. Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs. Sejarah C Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs. Pengembangan dari bahasa BCPL(Martin Richard, 1967) dan bahasa B (Ken Thompson, 1970) Dibantu Brian W. Kernighan, Ritchie menulis buku

Lebih terperinci

PENGENALAN C++ Bab 1

PENGENALAN C++ Bab 1 PENGENALAN C++ Bab 1 1.1 SEJARAH C++ Bahasa C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di AT&T Bell Laboratories awal tahun 1980-an berdasarkan C ANSI (American National Standard Institute). Pertama kali, prototype

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN C

BAHASA PEMROGRAMAN C BAHASA PEMROGRAMAN C A. Pengenalan Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Kelebihan Bahasa C: - Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer. - Kode bahasa C sifatnya

Lebih terperinci

Pointer dan Referensi

Pointer dan Referensi PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Pointer dan Referensi Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Pointer merupakan salah satu fitur C++ yang relatif cukup berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem operasi pada

Lebih terperinci

VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2

VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2 VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2 2.1 IDENTIFIER Indentifier adalah nama yang diberikan untuk nama objek, nama fungsi, nama variable, dll ( sifatnya case sensitive ). Identifier pada C++ terdiri dari

Lebih terperinci

KONSEP DASAR BAHASA C

KONSEP DASAR BAHASA C . SEJARAH DAN STANDAR C KONSEP DASAR BAHASA C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian mengembangkan

Lebih terperinci

STRUKTUR DASAR PEMROGRAMAN

STRUKTUR DASAR PEMROGRAMAN STRUKTUR DASAR PEMROGRAMAN P E N G E N A L A N P R O G R A M S T U D I Institut Teknologi Sumatera 15/09/2017 PENGANTAR PROGRAM STUDI 1 TUJUAN KULIAH Subtopik Input Proses Output dalam program Deklarasi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 Disusun oleh : Tim Asisten JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 0 A. Pengantar

Lebih terperinci

Konsep Array dalam PBO

Konsep Array dalam PBO PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Konsep Array dalam PBO Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Array (Larik) merupakan hal fundamental yang sering dijumpai dalam banyak kasus didunia pemrograman, maka dari

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C

BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1. Sejarah dan Standar C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN BUKU PETUNJUK LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PERATURAN PRAKTIKUM PERATURAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama).

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama). PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C++ 6.0 STRUKTUR BAHASA C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama). Setiap program akan dieksekusi dimulai dari statement

Lebih terperinci

Pengantar Pemrograman Dengan C++

Pengantar Pemrograman Dengan C++ Pengantar Pemrograman Dengan C++ Pengantar Apa itu program? Bagaimanakah membuatnya? Jika sudah dibuat, apakah gunanya? Mungkin itu adalah pertanyaan pertanyaan dari orang orang yang baru saja mengenal

Lebih terperinci

1.4 Struktur Program Pada C++ Program C maupun C++ secara umum tersusun dari beberapa bagian utama, yaitu :

1.4 Struktur Program Pada C++ Program C maupun C++ secara umum tersusun dari beberapa bagian utama, yaitu : 1.2 Dasar Teori 1.2.1 Sejarah Bahasa C/C++ Bahasa C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di AT&T Bell Laboratories awal tahun 1980-an berdasarkan C ANSI (American National Standard Institute). Pertama kali

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Kusnawi, S.Kom, M.Eng

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Kusnawi, S.Kom, M.Eng STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kusnawi, S.Kom, M.Eng Dasar pemahaman suatu pemrograman adalah analisa suatu algoritma. Setiap algoritma yang kita susun tidak tergantung pada bahasa pemrograman tertentu. Setiap

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C

Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C Pokok Bahasan: 1. Penggunaan Fungsi (Using Functions) 2. Penanaman bahasa rakitan di dalam Program 'C' Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini,

Lebih terperinci

PENGANTAR BAHASA C++

PENGANTAR BAHASA C++ PENGANTAR BAHASA C++ SEJARAH SINGKAT BAHASA C Program C merupakan bahasa komputer yang sangat singkat & tidak memiliki kepanjangan. Bahasa ini diciptakan oleh Dennis Ritchie sekitar tahun 1972. Hingga

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA C. Praktikum 3

PENGENALAN BAHASA C. Praktikum 3 Praktikum 3 PENGENALAN BAHASA C A. TUJUAN 1. Mengenal sintaks dan fungsi-fungsi dasar dalam bahasa C 2. Mampu membuat flowchart untuk algoritma untuk memecahkan suatu masalah sederhana, selanjutnya mengimplementasikannya

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN IDE C++, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

MODUL I PENGENALAN IDE C++, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN MODUL I PENGENALAN IDE C++, ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN A. TUJUAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa akan mampu : 1. Mengenali dan menggunakan IDE C++ dengan baik. 2. Mengenal dan memahami

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA POINTER DAN FUNCTION

ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA POINTER DAN FUNCTION ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA POINTER DAN FUNCTION POINTER POINTER ADALAH SUATU VARIABEL PENUNJUK, BERISI NILAI YANG MENUNJUK ALAMAT SUATU LOKASI MEMORI TERTENTU. JADI POINTER TIDAK BERISI NILAI DATA, MELAINKAN

Lebih terperinci

elemen Dasar Bahasa Pemrograman C

elemen Dasar Bahasa Pemrograman C Elemen-elemen elemen Dasar Bahasa Pemrograman C Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Identifier : Elemen Dasar C Nama pengenal (identifier) adalah nama-nama yang ditentukan

Lebih terperinci

Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement

Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement Tipe Data dan Identifier Program adalah kumpulan instruksi yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai urutan nalar yang tepat untuk

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh PRAKTIKUM 2 1. Variabel Pengenal (identifier) merupakan nama yang biasa digunakan untuk suatu perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh pemrogram. Variabel adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III Pengenalan Tipe Data dan Bahasa Pemrograman C/C++

BAB III Pengenalan Tipe Data dan Bahasa Pemrograman C/C++ BAB III Pengenalan Tipe Data dan Bahasa Pemrograman C/C++ Pendahuluan Pada bab ini dileaskan tipe data dan operasi baca tulis data, juga dijelaskan struktur pemrograman pada bahasa C/C++ Penyajian 31 Tipe

Lebih terperinci

MODUL V POINTER DAN STRING

MODUL V POINTER DAN STRING MODUL V POINTER DAN STRING I TUJUAN 1 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pointer dan string 3 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pointer

Lebih terperinci

PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA

PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA Haida Dafitri, ST, M.Kom Ta. 2016 2017 T. Informatika STT Harapan Medan TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan : Mengenal dan Mengetahui

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM RESMI TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL

LAPORAN PRAKTIKUM RESMI TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL LAPORAN PRAKTIKUM RESMI TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL Disusun oleh : Nama : Trins Astriani Br Sidauruk NIM : 201302011 Dosen pengampu : Yosef Murya Kusuma Ardhana.S.T., M.Kom JURUSAN KOMPTERISASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

/*ini komentar 1 baris*/ // ini koemtar 1 baris int /*ini komentar sisipan*/a; /* ini adalah komentar 2 baris */

/*ini komentar 1 baris*/ // ini koemtar 1 baris int /*ini komentar sisipan*/a; /* ini adalah komentar 2 baris */ Komentar berfungsi untuk memudahan seorang programmer memebaca alur sebuah program. Komentar diawali /* dan diakhiri */, kadang kala diawali // hanya untuk 1 baris komentar Macam-macam dan contoh komentar:

Lebih terperinci

P3 Dasar Struktur Data TIF42/SIF42

P3 Dasar Struktur Data TIF42/SIF42 P3 Dasar Struktur Data TIF42/SIF42 A. Sidiq P. Prodi teknik Informatika & Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Pembahasan Struktur Data Primitif Struct

Lebih terperinci

E STRUKTUR DATA & E PRAKTIK STRUKTUR DATA. Pointer & Function. Alfa Faridh Suni, S.T., M.T. PTIK

E STRUKTUR DATA & E PRAKTIK STRUKTUR DATA. Pointer & Function. Alfa Faridh Suni, S.T., M.T. PTIK E3024015 - STRUKTUR DATA & E3024016 PRAKTIK STRUKTUR DATA Pointer & Function Alfa Faridh Suni, S.T., M.T. PTIK - 2014 Pointer Pointer adalah suatu variabel penunjuk, berisi nilai yang menunjuk alamat suatu

Lebih terperinci

Objectives Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C Menjelaskan proses kompilasi dan lin

Objectives Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C Menjelaskan proses kompilasi dan lin Sekilas Tentang C Objectives Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C Menjelaskan proses kompilasi dan linking program C Menjelaskan struktur

Lebih terperinci

Tipe bentukan dan pointer selanjutnya akan kita pelajari pada modul pemrograman 1 (akhir semester).

Tipe bentukan dan pointer selanjutnya akan kita pelajari pada modul pemrograman 1 (akhir semester). TIPE DATA Penggunaan tipe data pada bahasa c++ erat kaitannya dengan penggunaan memori, perlu diperhatikan dalam penggunaanya. Terdapat tiga tipe data dalam bahasa C++ yaitu : 1. Tipe Data Dasar terdiri

Lebih terperinci

ELEMEN DASAR C++ C++ mempunyai cara untuk menyatakan karakter-karakter yang tidak mempunyai kode tombol (seperti karakter tombol) misalnya \n.

ELEMEN DASAR C++ C++ mempunyai cara untuk menyatakan karakter-karakter yang tidak mempunyai kode tombol (seperti karakter tombol) misalnya \n. 1 ELEMEN DASAR C++ HIMPUNAN KARAKTER Himpunan karakter pada C++ terdiri huruf, digit maupun simbol-simbol lainnya (termasuk spasi dan karakter kontrol). Huruf, contoh : A s/d Z dan a s/d z Digit, contoh

Lebih terperinci

Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dala

Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dala Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dalam tipe data dasar adalah bilangan logik, bilangan bulat,

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Sejarah singkat C++ Struktur program C++ Yoannita

Bahasa Pemrograman Sejarah singkat C++ Struktur program C++ Yoannita DASAR PEMROGRAMAN Bahasa Pemrograman Sejarah singkat C++ Struktur program C++ Yoannita Bahasa Pemrograman Apa yang dimaksud bahasa pemrograman? Alat yang digunakan programmer untuk memberikan instruksi

Lebih terperinci

PENGENALAN PROGRAM C++

PENGENALAN PROGRAM C++ 1 PENGENALAN PROGRAM C++ SEJARAH BAHASA C C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada antara bahasa beraras rendah (bahasa yang berorientasi kepada mesin) dan bahasa beraras tinggi (bahasa

Lebih terperinci

Pemrograman Dasar C. Minggu 6

Pemrograman Dasar C. Minggu 6 Pemrograman Dasar C Minggu 6 Latihan Soal Buatlah program yang meminta seseorang untuk memasukkan angka bilangan riil sebanyak 3 kali, dan program akan menampilkan jumlah total dan rata-ratanya. Bilangan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 STRING A B C D E \0. Gambar 11.1 Komposisi penyimpanan string dalam memori

PRAKTIKUM 10 STRING A B C D E \0. Gambar 11.1 Komposisi penyimpanan string dalam memori PRAKTIKUM 10 STRING A. Tujuan 1. Menjelaskan tentang konsep string 2. Menjelaskan operasi I/O pada string. 3. Menjelaskan cara mengakses elemen string 4. Menjelaskan berbagai fungsi mengenai string B.

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Pengulangan. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Pengulangan. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Pengulangan Budhi Irawan, S.Si, M.T PENGULANGAN Pengulangan adalah suatu proses yang melakukan perulangan statement-statement dalam sebuah program secara terus-menerus sampai

Lebih terperinci

PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator

PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator 1. Tipe Data Dasar 2. Pengertian Variabel 3. Pengertian Konstanta 4. Operator Penugasan 5. Operator Operasi Bit 6. Operator Logika Pertemuan II ELEMEN

Lebih terperinci

KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B)

KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B) KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B) 2008 MATERI I PENGENALAN BAHASA C++ Materi Praktikum Durasi TIU/TIK Referensi Pengenalan Bahasa C++ 180 menit 1. Pendahuluan 2. Instruksi Output Sederhana

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH BAB III OPERAS. macam, yaitu: baru. karakter. Tipe. Tipe Data. Tetapi. dataa tersebut. HAL 1

DISUSUN OLEH BAB III OPERAS. macam, yaitu: baru. karakter. Tipe. Tipe Data. Tetapi. dataa tersebut. HAL 1 DISUSUN OLEH : ADAM MUKHARIL BACHTIAR, S..Kom. DIKTAT MATAA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB III TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERAS SI PERHITUNGAN IF Tipe Data Pembuatan sebuah program dimaksudkan untuk mengolah

Lebih terperinci

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pokok Bahasan: 1. Pemrograman C 2. Pengalokasian Memory Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami dan Menjelaskan

Lebih terperinci

Praktikum Dasar Pemrograman 2014 MODUL 3: Array dan String

Praktikum Dasar Pemrograman 2014 MODUL 3: Array dan String Praktikum Dasar Pemrograman 2014 MODUL 3: Array dan String Konsep Dasar Array Adalah kumpulan data bertipe sama yang menggunakan nama sama. Dengan menggunakan array, sejumlah variabel dapat memakai nama

Lebih terperinci

Struktur Program Bahasa C

Struktur Program Bahasa C Struktur Program Bahasa C Struktur Program Bahasa C /* Komentar */ main( ) { statemen-statemen; } fungsi_tambahan( ) { statemen-statemen } program utama fungsi tambahan yang dapat dipanggil oleh program

Lebih terperinci

MODUL 1 STANDAR INPUT DAN OUTPUT

MODUL 1 STANDAR INPUT DAN OUTPUT MODUL 1 STANDAR INPUT DAN OUTPUT A. TUJUAN 1. Memahami input dan output dasar pada bahasa pemrograman C/C++ 2. Memahami operasi dasar untuk input dan output pada bahasa pemrograman C/C++ 3. Mampu menciptakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH : LOGIKA DAN ALGORITMA KONSEP DASAR ALGORITMA

MATA KULIAH : LOGIKA DAN ALGORITMA KONSEP DASAR ALGORITMA MATA KULIAH : LOGIKA DAN ALGORITMA PERTEMUAN 3 KONSEP DASAR ALGORITMA CREATED BY: AYU ANGGRIANI H 092904010 PTIK A 2009 1 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

MODUL 1 PENGENALAN ENVIROMENT C++

MODUL 1 PENGENALAN ENVIROMENT C++ MODUL 1 PENGENALAN ENVIROMENT C++ I. TUJUAN 1. Memahami lingkungan dasar C++, IDE, serta cara meng-compile dan menjalankan program 2. Mampu membuat program sederhana menggunakan bahasa C++ untuk menampilkan

Lebih terperinci

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN BAHASA C

BAB I PENGENALAN BAHASA C DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB I PENGENALAN BAHASA C IF Pendahuluan Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada

Lebih terperinci

Sekilas Tentang C. Dasar Pemrograman & Algoritma

Sekilas Tentang C. Dasar Pemrograman & Algoritma Sekilas Tentang C Dasar Pemrograman & Algoritma Objectives Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C Menjelaskan kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN C UNTUK MIKROKONTROLER

DASAR PEMROGRAMAN C UNTUK MIKROKONTROLER DASAR PEMROGRAMAN C UNTUK MIKROKONTROLER Naskan, Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta Bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Percabangan. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Percabangan. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Percabangan Budhi Irawan, S.Si, M.T PERCABANGAN Salah satu permasalahan yang akan dijumpai dalam pembuatan program adalah percabangan. Percabangan yang dimaksud adalah suatu

Lebih terperinci

dilakukan oleh bahasa mesin dapat dilakukan oleh C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C dalam pemakainnya memerlukan

dilakukan oleh bahasa mesin dapat dilakukan oleh C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C dalam pemakainnya memerlukan I. PENDAHULUAN Perkembangan bahasa C erat kaitannya dengan perkembangan sistem operasi UNIX, dimana keduanya dikembangkan di AT&T Bell Lab (USA). Pertama kali bahasa C diimplementasikan pada komputer DEC

Lebih terperinci

Identifier Tipe Data Yoannita, S.Kom.

Identifier Tipe Data Yoannita, S.Kom. DASAR PEMROGRAMAN Identifier Tipe Data. 1 IDENTIFIER (pengenal) Nama tipe (di bagian deklarasi Type) Tempat penyimpanan suatu data : variable jika isinya dapat berubah dalam kisaran tertentu konstanta

Lebih terperinci

TIPE, NAMA, DAN NILAI

TIPE, NAMA, DAN NILAI TIPE, NAMA, DAN NILAI Dian Palupi Rini, M.Kom Tipe Dasar Bilangan Logika Nama Tipe adalah boolean (diambil dari nama matematikawan Inggris George Boole). Ranah Nilai : true (benar) dan false (salah). Konstanta

Lebih terperinci