LSP Telematika. Cover

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LSP Telematika. Cover"

Transkripsi

1 LSP Telematika Cover

2 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 5 C Bab I Pengenalan C Konsep Kompilasi dan Eksekusi Progam Kerangka Program C Komentar /(Comment) Fungsi Input dan Output Soal Latihan Soal Praktek BAB II Dasar Pemrograman C Identifier Konstanta Variabel Tipe Data Keyword pada C Pointer dan Reference Soal Latihan Soal Praktek BAB III Pemrograman Lanjut Operator Array Struktur Percabangan Struktur Pengulangan Pemrograman Jaringan Soal Latihan Soal Praktek BAB IV Pemrograman Berorientasi Objek Konsep Dasar OOP Kelas dan Objek Pewarisan Sifat Objek Polimorfisme (Polymorphism) Fungsi Soal Latihan Soal Praktek Borland Delphi BAB I Borland Delphi Programming Menjalankan Borland Delphi Pemrograman dalam Lingkungan Visual Soal Latihan BAB II Pemrograman Borland Delphi Komentar Pada Kode Identifier Kata Kunci (Reserved Word) dan Directive Compiler Directive Unit Initialization dan Finalization Konstanta Variabel LSP Telematika

3 2.9 Tipe Data Struktur Percabangan dan Pengulangan Array Pemrograman Berorientasi Objek Soal Latihan Soal Praktek BAB III FORM Property Bekerja dengan Banyak Form Komponen Dalam Delphi Soal Latihan Soal Praktek BAB IV Aplikasi Basis Data di Delphi Tipe Database Aplikasi MyBase Manipulasi Data dbexpress Soal Latihan Soal Praktek Visual Basic.NET BAB I Pengenalan VB.NET Apa itu VB.NET Fitur Baru dalam VB.NET NET Framework Lingkungan Pemrograman VB.NET Soal Latihan BAB II Forms dan Kontrol Mengenal Kontrol Form Windows Aplikasi MDI (Multiple Document Interface) Kotak Pesan dan Kotak Input Soal Latihan Soal Praktek BAB III Pemrograman VB.NET Variabel Tipe Data dan Structure Operator Penanganan Kesalahan (Error Handling) Alur Percabangan (Selection) Struktur Pengulangan (Iteration) Debugging COM dan ActiveX Soal Latihan Soal Praktek BAB IV Pemrograman Lanjut Array Prosedur dan Subrutin Fungsi Pemrograman Berorientasi Objek ADO.NET Soal Latihan Soal Praktek LSP Telematika

4 Visual Basic BAB I VISUAL BASIC Menjalankan Visual Basic Konsep Soal Latihan BAB II Form dan Kontrol Dasar-dasar Penggunaan Kontrol (Program Hello World ) Menu dan Kotak Dialog Menggunakan Objek Common Dialog Soal Latihan Soal Praktek BAB III Pemrograman Visual Basic Variabel Fungsi Bekerja dengan Tipe Data Tertentu Operator Struktur Keputusan Struktur Perulangan Soal Latihan Soal Praktek BAB IV Pemrograman Lanjut Modul Menulis Prosedur Function Bekerja dengan Koleksi Array Soal Latihan Soal Praktek Jawaban Soal Daftar Pustaka LSP Telematika

5 Kata Pengantar Jenis bahasa pemrograman yang berkembang dewasa ini salah satunya adalah bahasa pemrograman desktop. Beberapa bahasa yang termasuk jenis ini adalah C++, delphi, Visual Basic.NET dan Visual Basic. Buku ini akan membahas mengenai seluk beluk bahasa-bahasa tersebut, selain itu buku ini juga dilengkapi dengan tujuan serta tik akan diperoleh pembaca. Daftar tik yang dipenuhi oleh materi yang ada di buku ini adalah : TIK.PR Membuat algoritma pemrograman lanjut. TIK.PR Membuat struktur data. TIK.PR Menggunakan spesifikasi program. TIK.PR Menulis program dasar. TIK.PR Menulis program lanjut. TIK.PR Mengoperasikan pemrograman terstruktur. TIK.PR Mengoperasikan bahasa pemrograman berorientasi obyek. TIK.PR Membuat program aplikasi berbasis Delphi TIK.PR Membuat program aplikasi berbasis VB dan VB.NET TIK.PR Membuat program aplikasi berbasis C++ Sedangkan gambaran umum dari materi yang dibahas dalam buku ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Harapan penulis, kiranya buku ini akan berguna untuk memperdalam pengetahuan pembaca mengenai bahasa C++, Delphi, Visual Basic serta Visual Basic.NET. Penulis LSP Telematika

6 LSP Telematika C++

7 Bab I Pengenalan C++ Tujuan Instruksional Umum : 1. Siswa dapat menyebutkan berbagai tipe data C++ 2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dalam C++ 3. Siswa dapat menjelaskan konsep OOP Tujuan Instruksional Khusus : 1. Siswa dapat membuat program C++ 2. Siswa dapat membuat program C++ dengan operator 3. Siswa membuat program dengan fungsi Materi yang ada di bab ini memenuhi : TIK.PR Membuat algoritma pemrograman. TIK.PR Membuat struktur data. TIK.PR Menggunakan spesifikasi program. TIK.PR Menulis program dasar. TIK.PR Menulis program lanjut. TIK.PR Mengoperasikan bahasa pemrograman terstruktur. TIK.PR Mengoperasikan bahasa pemrograman berorientasi obyek. TIK.PR Membuat program aplikasi berbasis C++ Berikut ini adalah gambaran umum dari materi yang ada di bab ini : LSP Telematika

8 Bahasa C++ didasarkan pada bahasa pemrograman C sehingga kita dapat melakukan kompilasi program-program yang ditulis dalam bahasa C dengan menggunakan Compiler C++. Keistimewaan dari bahasa C++ adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman berarah objek atau yang lebih sering dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP). Sejak dikembangkan, bahasa C++ banyak digunakan untuk mengembangkan program-program aplikasi di bidang telekomunikasi, finansial atau bisnis dan sistem operasi. 1.1 Konsep Kompilasi dan Eksekusi Progam Berikut ini gambar yang mengilustrasikan proses kompilasi dan eksekusi program di dalam C/C++. kode program (source code) preprocessor compiler Kode assembly assembler library Kode objek Link editor File EXE 1.2 Kerangka Program C++ Setiap program yang ditulis dalam bahasa C/C++ pasti akan memiliki sebuah fungsi utama dengan nama main(). Selanjutnya jika kita ingin mendefinisikan fungsi-fungsi lain maka kita akan melakukannya di luar fungsi utama 8

9 tersebut. Dalam C++, kode yang dibaca adalah kode-kode yang terdapat pada fungsi utama. Jika ternyata terdapat pemanggilan fungsi lain, maka progam akan mencari nama fungsi tersebut untuk dieksekusi. Setelah mengeksekusi fungsi tersebut, maka program akan kembali ke dalam fungsi utama, begitu seterusnya. Sebagai bahan perbandingan, dibawah ini akan diberikan kerangka umum yang ditulis dalam bahasa C++. Sintaks untuk fungsi utama dapat dilihat pada kode program berikut ini: int main(){ Statement_yang_akan_dilakukan;... return 0; } Adapun kerangka lengkap dari program yang ditulis dalam C++ adalah seperti terlihat dibawah ini #include<iostream.h> //Prototype fungsi tipe_data nama_fungsi1(parameter1, parameter2,...) tipe_data nama_fungsi2(parameter1, parameter2,...)... //Fungsi utama int main(){ Statement_yang_akan_dilakukan;... return 0; } tipe_data nama_fungsi1(parameter1, parameter2,...){ Statement_yang_akan_dilakukan;... } tipe_data nama_fungsi2(parameter1, parameter2,...){ Statement_yang_akan_dilakukan;... } Perlu untuk diperhatikan bahwa file header yang digunakan dalam bahasa C++ untuk proses input/output(i/o) standar adalah iostream.h, sedangkan di dalam bahasa C file header yang digunakan untuk keperluan yang sama adalah stdio.h. 9

10 Berikut ini program sederhana yang ditulis dalam bahasa C++ (Cin_Cout.cpp) #include<iostream.h> int main(){ int x; //menampilkan teks untuk informasi cout<< Masukkan sebuah bilangan bulat: ; //membaca nilai dari keyboard dan //menyimpannya ke dalam variabel x cin>>x; //menampilkan nilai yang telah dimasukkan cout<< Bilangan yang telah Anda masukkan adalah <<x; } return 0; Hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah sebagai berikut: Masukkan sebuah bilangan bulat: 10 Bilangan yang telah Anda masukkan adalah 10 File header (file dengan ekstensi.h) adalah file yang berisi fungsi-fungsi dan telah dikompilasi sebelumnya. Apabila kita akan menggunakan suatu file header tertentu, maka kita akan mendaftarkannya melalui directive #include. Sebagai contoh, di kode program, kita akan menggunakan fungsi getch. Fungsi tersebut terdapat dalam file header conio.h, maka kita akan melakukan pendaftaran dalam program kita melalui sintaks berikut: #include<conio.h> Setiap kita menggunakan fungsi tertentu maka kita harus mendaftarkan file header-nya. 1.3 Komentar /(Comment) Dalam proses pengembangan sebuah program, tentunya kita disibukkan dengan penulisan sintaks-sintaks yang begitu banyak dan tampak rumit sehingga akan sulit untuk dipahami oleh orang lain. Untuk menangani masalah ini, sebagai programmer sebaiknya kita menambahkan komentar 10

11 untuk menjelaskan algortima dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam program. Hal ini akan membantu dalam proses pemeliharaan (maintenance) dari program yang telah kita buat. Secara definisi, komentar adlaah bagian dari sintaks program yang tidak ikut dibaca pada saat proses kompilasi. Dengan kata lain, komentar tidak akan mempengaruhi jalannya program. Dalam bahasa C++, komentar dibagi menjadi dua jenis yaitu komentar yang hanya terdiri dari satu baris dan komentar yang terdiri dari beberapa baris. Berikut ini penjelasannya. Menggunakan tanda // Tanda ini digunakan untuk menuliskan komentar yang banyaknya hanya satu baris. Gaya penulisan komentar seperti ini hanya terdapat pada C++, sedangkan pada bahasa C tidak akan dikenali. Jika kita menggunakan tanda ini untuk menuliskan komentar yang lebih dari satu baris, maka teks di belakang tanda // tetap menjadi komentar tapi teks yang terdapat pada baris selanjutnya akan tetap dibaca oleh compiler sehingga akan menyebabkan terjadinya kesalahan (error) pada saar proses kompilasi program. Berikut ini adalah contoh penggunaannya. //Ini adalah komentar untuk satu baris Namun perhatikan, bagaimana jika komentar di atas dituliskan seperti berikut: //Ini adalah komentar untuk satu baris Penulisan di atas akan menyebabkan kesalahan, karena teks untuk satu baris tidak akan dianggap sebagai komentar melainkan akan dianggap sebagai tiga buah identifier yang tidak dikenal. Menggunakan tanda /*...*/ Berbeda dengan tanda //, tanda ini dapat digunakan untuk menuliskan komentar yang banyaknya satu baris atau lebih. Komentar dimulai dari tanda /* sampai ditemukan tanda */. Contoh penggunaannya dapat dilihat di bawah ini: /* Ini adalah komentar yang banyaknya satu baris*/ /* Ini adalah komentar panjang yang banyaknya 11

12 lebih dari satu baris*/ Dengan menggunakan tanda ini kita juga dapat menggunakan komentar yang berupa sisipan. Misalnya pada penulisan sintaks di bawah ini: int /* file ini digunakan untuk proses I/O pada C++*/ x; 1.4 Fungsi Input dan Output Cin dan Cout Cin merupakan suatu stream yang akan merespon proses input yang dilakukan. Stream ini hanya tersedia jika kita memasukkan file header iostream.h di dalam program yang kita buat. Adapun operator yang digunakan adalah operator >>. Dalam C++, untuk melakukan output ke peralatan standar, yaitu layar (screen) adalah dengan cara menggunakan stream cout. Adapun operator yang digunakan adalah operator <<. Operator ini juga telah di overload sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam tipe data. Sebagai contoh, berikut ini contoh program yang menunjukkan penggunaan stream cin dan cout. Cin_Cout2.cpp #include<iostream.h> int main(){ int x,y,z; cout<< Masukkan nilai x: ; cin>>x; cout<< Masukkan nilai y: ; cin>>y; cout<< Masukkan nilai z: ; cin>>z; cout<< Nilai x : <<x<<endl; cout<< Nilai y : <<y<<endl; cout<< Nilai z : <<z<<endl; return 0; Input dan Output pada File } 12

13 Dalam bahasa C++, kita membuka file dengan menghubungkannya dengan sebuah stream. Setelah mendeklarasikan variabel stream, langkah selanjutnya adalah menghubungkannya ke file dengan cara memanggil fungsi open. Untuk membaca dan menuliskan teks ke file sama mudahnya dengan melakukan input dan output terhadap I/O console dengan menggunakan stream yang kita deklarasikan sendiri dan telah terhubung dengan sebuah file. Berikut ini adalah contoh kode untuk membuat sebuah file : ReadFile.cpp #include<iostream.h> #include<fstream.h> int main() { // Mendeklarasikan strem untuk proses output ofstream output; output.open( coba.txt ); // Melakukan pencegahan terhadap terjadinya error if(!output) { cout<< File tidak dapat dibuka ; return 1; } // Menuliskan teks ke dalam file tersebut output<< Menulis ke sebuah file ; // Menutup file output.close(); } return 0; Untuk melakukan proses penulisan dan pembacaan data, kita menggunakan fungsi put dan get. Fungsi put untuk menuliskan data sedangkan fungsi get untuk membaca data. Untuk data biner, terdapat cara lain untuk proses penulisan dan pembacaan yaitu dengan fungsi write dan read. Berikut ini adalah contoh kode untuk penggunaan fungsi put dan get : ReadWrite.cpp #include<iostream.h> #include<fstream.h> int main() { ofstream output; ifstream input; 13

14 output.open("h:/test.txt"); if(!output ) { cout<<"file tidak dapat dibuka"; return 1; } int C = 65; while(char(c) <= 'Z') { output.put(char(c)); C++; } output.close(); input.open("h:/test.txt"); if(!input) { cout<<"file tidak dapat dibuka"; return 1; } char B; while(input) { input.get(b); if(input) cout<<b; } input.close(); } return 0; Soal Latihan 1. Sebuah fungsi yang akan ada di setiap program C++ dinamakan fungsi : a. compile() b. count() c. directive() d. main() 2. Untuk menuliskan komentar yang panjangnya hanya satu baris dengan simbol: a. // 14

15 b. /*... */ c. << d. <! > 3. fungsi Cin dan Cout dapat digunakan jika file... diikutsertakan dalam program: a. conio.h b. iostream.h c. stdio.h d. stdlib.h Soal Praktek 4. Buatlah sebuah program C++ yang menerima input berupa umur user dan menampilkan kembali input dari user. 5. Buatlah sebuah file yang berisi nama-nama buah kemudian buat program C++ untuk menampilkan isi file tersebut. 15

16 BAB II Dasar Pemrograman C Identifier Identifier adalah suatu pengidentifikasian yang berfungsi untuk menampung sebuah nilai yang digunakan dalam program. Identifikasi ini dilakukan untuk mempermudah proses penanganan data atau nilai, misalnya untuk memasukkan dan menampilkan nilai. Sebagai gambaran, di bawah ini adalah sebuah contoh program yang menggunakan dua buah identifier di dalamnya. #include<iostream.h> int main() { char Teks[20]; int x; cout<< Masukkan sebuah kata : ; cin>>teks; cout<< Masukkan sebuah angka : ; cin>>x; //bisa ditulis dengan cout<<x<< \n ; } cout<<x; return 0; Pada program di atas kita mempunyai dua buah identifier, yaitu Teks dan x. Pada saat program dijalankan, identifier tersebut akan digunakan untuk menyimpan nilai yang dimasukkan dari keyboard. Dalam C++, proses penyimpanan nilai seperti ini dinyatakan dengan statemen cin. Berbeda dengan statemen cout yang menggunakan operator <<, pada statement cin operator yang digunakan adalah operator >>. Dalam menentukan atau membuat identifier dalam program, kita harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Karena bahasa C++ bersifat case sensitive, maka C++ juga akan membedakan variabel yang ditulis dengan huruf kapital dan huruf kecil. Misalnya variabel A tentunya akan berbeda dengan variabel a. 16

17 2. Identifier tidak boleh berupa angka atau diawali dengan karakter berupa angka Contoh: long 1000; //SALAH karena identifier berupa angka long 2x; // SALAH karena identifier diawali oleh karakter berupa angka long x2; //BENAR karena identifier tidak diawali oleh angka 3. Identifier tidak boleh mengandung spasi Contoh: int Bilangan Bulat; //SALAH karena identifier mengandung spasi int Bilangan_Bulat; //BENAR int BilanganBulat; //BENAR int _BilanganBulat; //BENAR 4. Identifier tidak boleh menggunakan karakter-karakter simbol $, dll) Contoh: long!satu; // SALAH long //SALAH long ti#ga; // SALAH 5. Identifier tidak boleh menggunakan kata kunci (keyword) yang terdapat pada C++. Contoh: long break; // SALAH karena menggunakan keyword break long return; // SALAH karena menggunakan keyword return 6. Nama identifier sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhannya, artinya jangan sampai orang lain bingung hanya karena salah dalam penamaan identifier. Sebisa mungkin, hindarilah penggunaan nama identifier yang sama dengan identifier yang digunakan oleh C++. Berdasarkan jenisnya, identifier sendiri dibagi ke dalam dua bagian yaitu konstanta dan variabel. Adapun penjelasan lebih detilnya dapat Anda dapat lihat pada sub bab berikut ini. 2.2 Konstanta Konstanta adalah jenis identifier yang bersifat konstan atau tetap, artinya nilai dari konstanta di dalam program tidak dapat diubah. Konstanta berguna 17

18 untuk menentukan nilai yang merupakan tetapan, misalnya nilai phi, kecepatan cahaya dan lainnya. Dengan mendefinisikan konstanta yang bersifat global, maka kita dapat menggunakannya di setiap bagian program. Dengan C++, terdapat dua buah cara untuk membuat sebuah konstanta, yaitu dengan menggunakan preprocessor directive #define dan menggunakan keyword const. 1. Menggunakan Preprocessor Directive #define Kita dapat menggunakan makro untuk mendefinisikan sebuah konstanta, yaitu dengan menggunakan preprocessor directive #define. Untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat penggunaan konstanta, perhatikan program di bawah ini. #include<iostream.h> int main(){ int A[5]; for (int C=0; C<5;C++){ A[C] = C * 10; } for (int c=0;c<5;c++){ cout<<a[c]; } return 0; } Untuk sintaks lainnya akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Yang perlu diperhatikan adalah, angka 5 pada program di atas beberapa kali muncul. Jika kita hendak mengubah angka 5 tersebut dengan angka 10 maka akan terjadi beberapa pergantian angka tersebut. Untuk itu, dalam kasus ini sebaiknya kita menjadikan bilangan 5 tersebut ke dalam suatu konstanta sehingga jika terjadi perubahan kita hanya melakukan perubahan nilai terhadap konstantanya saja. Berikut ini merupakan program perbaikan dari program sebelumnya. #include<iostream.h> #define MAX 5; int main(){ int A[MAX]; 18

19 for (int C=0; C< MAX; C++){ A[C] = C * 10; } for (int c=0;c< MAX;c++){ cout<<a[c]; } return 0; } 2. Menggunakan keyword Const Selain dari car di atas, dalam C++ kita dapat mendefinisikan sebuah konstanta dengan menggunakan keyword const. Berikut ini adalah bentuk umumnya. const tipe_data nama_konstanta = nilai_tetapan; Contoh pendeklarasian konstanta-konstanta adalah sebagai berikut: const double PI = 3.14; const int NILAI_MAX = 100; const char MyChar = A ; Untuk lebih memahaminya, berikut ini dituliskan sebuah sintaks program yang merupakan implementasi dari penggunaan keyword const. #include<iostream.h> const int MAX 5; int main(){ int A[MAX]; for (int C=0; C< MAX; C++){ A[C] = C * 10; } for (int c=0;c< MAX;c++){ cout<<a[c]<<endl; } return 0; } 19

20 2.3 Variabel Berbeda dengan konstanta yang mempunyai nilai tetap, variabel adalah sebuah identifier yang mempunyai nilai dinamis. Arti kata dinamis disini bermaksud bahwa nilai variabel tersebut dapat kita ubah sesuai kebutuhan dalam program. Berikut ini adalah bentuk umum pendeklarasian sebuah variabel dalam C++. tipe_data nama_variabel; Sebenarnya bentuk umum ini sudah dijelaskan pada bagian awal yakni pada bagian yang menerangkan pendeklarasian identifier, hanya disini lebih dikhususkanlagi, yaitu hanya untuk variabel. Jika kita mendeklarasikan beberapa variabel yang bertipe sama maka kita dapat menyingkat penulisannya dengan menggunakan bentuk umum di bawah ini. tipe_data nama_variabel1, nama_variabel2, nama_variabel3; Contoh: int A, B, C; sedangkan kalo kita ingin melakukan inisialisasi, maka sintaksnya dapat di ganti dengan menggunakan sintaks berikut; int A=10, B=15, C=25; 1. Variabel Global Jika kita sedang membuat program dan kita membutuhkan sebuah variabel yang dapat dikenali oleh semua lingkungan dalam program kita, maka kita harus mendefinisikan variabel tersebut sebagai variabel yang bersifat global. Kita telah mengetahui bahwa program dalam bahasa C++ selalu terdapat fungsi utama dengan nama main. Jika kita mendeklarasikan sebuah variabel di luar fungsi, maka dengan sendirinya compiler akan menganggap variabel tersebut sebagai variabel global. Berikut ini adalah contoh program yang menunjukkan penggunaan variabel yang bersifat global. 20

21 #include<iostream.h> int A; /*vaiabel A adalah variabel global karena dideklarasikan di luar fungsi*/ //Membuat fungsi utama int main(){ A=10; cout<< Nilai A= <<A; return 0; } 2. Variabel Lokal Berbeda dengan variabel global, variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenal oleh lingkungan luar di dalam program yang kita buat. Adapun bentuk pendeklarasian variabel yang bersifat lokal ini harus berada dalam lingkup fungsi yang dimaksud. Berikut ini contoh pendeklarasian variabel yang bersifat lokal. #include<iostream.h> //Membuat fungsi utama int main(){ int A; /*vaiabel A bersifat lokal dan hanya dikenali oleh fungsi main*/ } A=10; cout<< Nilai A= <<A<<endl; return 0; Jika kita menambahkan fungsi lain di dalam program, dan kita mengakses variabel A yang telah dideklarasikan di dalam fungsi main, maka program tidak akan dijalankan karena fungsi baru yang kita tambahkan tentu tidak dapat mengenali variabel A di atas. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa variabel A di atas bersifat lokal Inisialisasi Variabel Dalam penulisan program ada saatnya kita harus melakukan inisialisasi nilai terhadap sebuah variabel yang dideklarasikan. Artinya jika kita tidak melakukan pengisian nilai terhadap variabel tersebut, maka variabel masih 21

22 berisi nilai default. Hal ini sebenarnya sudah disinggung di atas, namun disini akan dibahas melalui contoh program. Berikut ini merupakan contoh program yang tidak melakukan inisialisasi nilai awal. nilai #include<iostream.h> int main(){ int x; /*menampilkan nilai x sebelum dilakukan pemasukan (assignment) */ cout<< Nilai x sebelum dilakukan assignment: ; x=10; cout<< Nilai x setelah dilakukan assignment: ; return 0; } Hasil dari program di atas adalah sebagai berikut: Nilai x sebelum dilakukan assignment: 0 Nilai x sesudah dilakukan assignment:10 Pada hasil di atas dapat kita lihat bahwa jika kita tidak melakukan inisialisasi dan kita sudah memanggil variabel tersebut, maka nilai yang akan ditampilkan oleh compiler adalah nilai 0. Variabel Statis Variabel statis adalah variabel yang menempati ruang memori komuter secara permanen, artinya nilai terakhir dari variabel ini akan terus disimpan. Dalam C++, untuk menyatakan variabel statis adalah dengan menggunakan keyword static. Adapun bentuk umum pendeklarasiannya adalah sebagai berikut: static tipe_data nama_variabel; Seperti halnya variabel biasa, variabel statis ini juga dibagi ke dalam dua jenis, yaitu variabel lokal dan variabel statis global. 1. Variabel statis lokal Variabel statis lokal ini diterapkan di dalam suatu fungsi sehingga nama variabelnya hanya akan dikenali di dalam fungsi saja. Namun perlu diperhatikan bahwa nilai terakhir yang dihasilkan akan terus disimpan. 22

23 Dengan demikian setiap pemanggilan fungsi yang sama pasti akan memberikan hasil yang berbeda. Untuk melihat perbedaan penggunaan variabel statis ini perhatikan kedua program ini dan output kedua program: Menggunakan variabel biasa: #include<iostream.h> //Membuat fungsi dengan nama contoh int contoh(){ int A =0; //mendeklarasikan variabel biasa A = A + 10; return A; } int main(){ int x,y,z; //mendeklarasikan variabel x, y, z x = contoh(); //memanggil fungsi contoh untuk pertama y = contoh(); //memanggil fungsi contoh untuk kedua z = contoh(); //memanggil fungsi contoh untuk ketiga //menampilkan nilai yang telah diproses di dalam fungsi cout<< Nilai fungsi pada pemanggilan pertama: <<x; cout<< Nilai fungsi pada pemanggilan kedua: <<y; cout<< Nilai fungsi pada pemanggilan ketiga: <<z; } return 0; Hasil yang akan diperoleh dapat dilihat di bawah ini: Nilai fungsi pada pemanggilan pertama: 10 Nilai fungsi pada pemanggilan kedua: 10 Nilai fungsi pada pemanggilan ketiga: 10 23

24 Menggunakan variabel statis #include<iostream.h> //Membuat fungsi dengan nama contoh int contoh(){ static int A =0; //mendeklarasikan variabel statis lokal A = A + 10; return A; } //fungsi utama int main(){ int x,y,z; //mendeklarasikan variabel x, y, z x = contoh(); //memanggil fungsi contoh untuk pertama y = contoh(); //memanggil fungsi contoh untuk kedua z = contoh(); //memanggil fungsi contoh untuk ketiga //menampilkan nilai yang telah diproses di dalam fungsi cout<< Nilai fungsi pada pemanggilan pertama: <<x<<endl; cout<< Nilai fungsi pada pemanggilan kedua: <<y<<endl; cout<< Nilai fungsi pada pemanggilan ketiga: <<z<<endl; } return 0; Hasil yang akan diperoleh dapat dilihat di bawah ini: Nilai fungsi pada pemanggilan pertama: 10 Nilai fungsi pada pemanggilan kedua: 20 Nilai fungsi pada pemanggilan ketiga: 30 Jika kita amati hasil program di atas, nilai dari setiap pemanggilan fungsi akan memberikan hasil yang berbeda. Konsepnya sederhana yaitu pemanggilan fungsi yang pertama kali nilai variabel A masih bernilai 0. Fungsi akan menambahkan nilai tersebut dengan 10, maka nilai yang dikembalikan fungsi contoh adalah 10. Sampai disini, karena variabel A adalah variabel statis maka pada saat pemanggilan fungsi yang kedua, variabel A masih menyimpan nilai 10, bukan 0. Dengan demikian pemanggilan fungsi kedua tentu akan menambahkan nilai A dengan nilai 10, sehingga nilai yang dikembalikan adalah 20 dan begitu seterusnya. 2. Variabel statis global Dalam memprogram dengan bahasa C++, kita diizinkan untuk melakukan pembuatan fungsi-fungsi dalam file yang terpisah dari program utama. 24

25 Untuk kasus-kasus tertentu dimana variabel statis lokal tidak dapat digunakan, kita dapat membuat file terpisah yang mempunyai variabel statis global. Sebagai gambaran dari pemahaman materi ini, perhatikanlah contoh penggunaannya dalam potongan sintaks program di bawah ini. static int A; //mendeklarasikan variabel statis global void set_nilaia(int aa); int get_nilaia(); void set_nilaia(int aa){ A = aa; } Int get_nilaia(){ A = A + 10; Return A; } 2.4 Tipe Data Tipe data berfungsi untuk merepresentasikan jenis dari sebuah nilai yang terdapat dalam program. Sebagai contoh kita mempunya suatu data dengan nilai 2, maka 2 termasuk ke dalam tipe bilangan bulat. Begitupun dengan data yang bernilai Makan yuk, maka data tersebut dikategorikan ke dalam tipe teks (string). Kesalahan dalam menyebutkan tipe data akan menyebabkan program yang kita buat tidak dapat dijalankan. Oleh karena itu, kita harus pandai dalam menentukan tipe data yang akan digunakan sesuai kebutuhan program yang kita buat. Dalam bahasa C++ tipe data dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu tipe dasar, tipe bentukan, dan tipe enumerasi. 25

26 1. Tipe Data Dasar Dalam C++ terdapat beberapa tipe data dasar yang telah didefinsikan, yaitu yang digolongkan ke dalam tipe bilangan bulat (integer), bilangan desimal (floating-point), tipe logika (boolean), tipe karakter/teks (character/string). Tipe-tipe ini adalah tipe yang siap digunakan tanpa adanya proses manipulasi terlebih dahulu. Tipe Bilangan Bulat Tipe data ini digunakan untuk data-data angka yang tidak mengandung angka di belakang koma, misalnya 2, 21, 78, dll. Tipe data yang termasuk ke dalam kategori ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel : Daftar Tipe Bilangan Bulat Tipe Data Ukuran (dalam bit) Rentang int 16 atau sampai unsigned int 16 atau 32 0 sampai sign int 16 atau 32 Sama seperti int short int sampai unsigned short int 16 0 sampai signed short int 16 Sama seperti short int long int sampai signed long int 32 sama seperti long int unsigned long int 32 0 sampai Tipe Bilangan Desimal Tipe ini adalah tipe yang merepresentasikan data-data bilangan yang mengandung angka di belakang koma, misalnya 3.21, 2.88, dll. Adapun tipe data yang termasuk ke dalam kategori ini adalah: Tabel : Daftar Tipe Bilangan Desimal Tipe Data Ukuran (dalam bit) Rentang float 32 Enam digit presisi double 64 Sepuluh digit presisi long double 80 Sepuluh digit presisi 26

27 Tipe Logika Tipe ini meprepresentasikan data-data yang hanya mengandung dua buah nilai, yaitu logika (boolean). Nilai logika itu sendiri hanya terdiri dari nilai benar (direpreenasikan dengan nilai selain 0, biasanya nilai 1) dan salah (direpresentasikan dengan nilai 0). Tipe Karakter/String Tipe ini merepresentasikan data-data yang berupa karakter. Tipe data ini dinyatakan dengan tipe char, sedangkan untuk string dinyatakan sebagai pointer dari tipe char, yaitu yang dituliskan dengan char*. Sebagai contoh adalah karakter A, a,, 1, dll merupakan tipe char, sedangkan Dia, Pergi, ke Glodok adalah contoh dari tipe char*. Untuk lebih memudahkan Anda dalam membedakan tipe karakter dan string adalah tanda yang mengapitnya. Dalam C++, tipe karakter diapit oleh tanda petik tunggal, sedangkan tipe string diapit oleh tanda petik ganda. Adapun tipe data dalam kategori ini adalah: Tabel : Daftar Tipe Char Tipe Data Ukuran (dalam bit) Rentang char sampai 127 unsigned char 8 0 sampai 256 signed char sampai Tipe Data Bentukan Tipe data bentukan adalah tipe data yang dibuat sendiri sesuai kebutuhan dalam program yang akan kita buat. Tipe ini lebih dikenal dengan sebutan dalam bahasa asing, yaitu user defined types. Adapun yang termasuk ke dalam tipe bentukan adalah array,struktur dan enumerasi. Struktur Sesuai dengan namanya, struktur adalah tipe data bentukan yang menyimpan lebih dari satu variabel bertipe sama maupun berbeda. Untuk membuat tipe data struktur dalam C++, kita harus mendeklarasikannya dengan menggunakan keyword struct. Berikut ini bentuk umum pendeklarasian tipe data struktur di dalam C++. struct nama_struktur{ tipe_data variabel1; tipe_data variabel2;... } 27

28 Jika kita telah membuat tipe data bentukan baru yang berjenis struktur tentu kita akan menggunakannya di dalam pendeklarasian sebuah variabel. Pada saat itu, kita harus melakukan pengaksesan terhadap isi dari stuktur tersebut dengan menggunakan operator titik (.). Sebagai contoh sederhana untuk menerangkan tipe data struktur adalah dengan melihat suatu objek, misalnya siswa. Kita tahu bahwa siswa pasti mempunyai NIS, nama, alamat, serta data pribadi lainnya. Kasus ini dapat kita implementasikan ke dalam tipe struktur, adapun contoh bentuk implementasinya adalah sebagai berikut: #include <iostream.h> int main(){ struct SISWA{ char NIS[8]; char Nama[25]; char Alamat[20]; char Kota[15]; }; SISWA A; //Mendeklarasikan variabel A yang bertipe siswa. } A.NIS = D ; A.Nama = Desta ; A.Alamat = Margonda ; A.Kota = Depok ; Enumerasi Tipe enumerasi merupakan tipe data yang nilainya terbatas pada nilai-nilai yang telah didefinisikan saja. Tipe enumerasi digunakan untuk membentuk tipe data yang nilainya bersifat pasti. Misalnya untuk mendefinisikan tipe jenis kelamin, nama hari, warna printer dan sebaginya. Kita tahu bahwa jenis kelamin hanya terdiri dari pria dan wanita saja, maka jenis kelamin dapat kita bentuk ke dalam tipe enumerasi. Dalam bahasa C++, untuk mendefinisikan tipe enumerasi adalah dengan menggunakan keyword enum. Berikut ini adalah bentuk umum untuk mendefinisikannya. enum nama_tipe{nilai_1, nilai_2,...}; 28

29 Sebagai contoh, di bawah ini dituliskan contoh-contoh pendefinisian tipe enumerasi. enum JENIS_KELAMIN{Pria, Wanita}; enum HARI{Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu}; Penggunaannya dalam program dapat dilihat pada program berikut ini: #include<iostream.h> enum JENIS_KELAMIN{Pria, Wanita}; int main(){ struct SISWA{ char NIS[8]; char Nama[25]; JENIS_KELAMIN gender; }A; A.NIS = D ; A.Nama = Desta ; A.gender = Wanita; } cout<< NIS ; <<A.NIS; cout<< Nama : <<A.Nama; cout<< Gender : <<A.gender; return 0; Output dari program tersebut adalah: NIS : D Nama : Desta Gender : 1 Nilai 1 di atas menunjukkan indeks dari nilai yang terdapat dalam tipe JENIS_KELAMIN. Sebagai catatan bahwa indeks diawali dari 0, maka nilai Wanita pada tipe JENIS_KELAMIN di atas adalah 1 sedangkan Pria akan bernilai 0. 29

30 2.5 Keyword pada C++ Keyword adalah suatu kata yang telah tersedia dalam komputer. Kita tidak dapat menggunakannya sebagai nama variabel, konstanta, fungsi maupun nama kelas di dalam kode program yang kita tulis Adapun beberapa keyword yang terdapat dalam C++ adalah seperti terlihat dibawah ini; auto break case catch char class const continue default delete do double else enum extern float for friend goto if int long mutable new operator private protected public register return short signed sizeof static struct switch template this throw typedef union unsigned virtual void volatile while 2.6 Pointer dan Reference Salah satu kelebihan dari bahasa C/C++ adalah karena bahasa ini mendukung sepenuhnya untuk pemanipulasian memori dengan mendukung pointer. Namun di balik itu, pointer juga merupakan salah satu fitur C++ yang berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem operasi pada komputer kita menjadi crash (rusak). Penggunaan pointer dengan cara yang salah juga dapat menyebabkan bug yang sangat sulit untuk ditemukan pada program kita. Variabel Pointer Secara definisi, pointer dapat dikatakan sebagai suatu variabel yang menyimpan alamat memori. Pada bab-bab sebelumnya kita telah membahas 30

31 penggunaan variabel, tapi variabel-variabel tersebut hanya berisi nilai, bukan alamat. Jika kita mempunyai sebuah variabel dengan tipe data tertentu, maka untuk mendapatkan alamat dari variabel tersebut adalah dengan menggunakan opertor &(ampersand). Alamat inilah yang kemudian akan disimpan ke dalam variabel yang bertipe pointer. Sedangkan untuk mendeklarasikan variabel sebagai pointer, kita hanya menambahkan tanda asterisk(*) di depan nama variabel. Berikut ini bentuk umum dari pendeklarasian variabel yang bertipe pointer. tipe_data *nama_pointer; Sebagai catatan bahwa penulisan di atas dapat diganti dengan tipe_data* nama_pointer atau tipe_data * nama_pointer. Tipe data di atas berguna untuk menyatakan bahwa pointer yang kita deklarasikan tersebut akan ditempati oleh data dengan tipe tertentu. Sebagai contoh, kita akan mendeklarasikan pointer P yang akan ditempati oleh tipe data long, maka bentuk pendeklarasiannya adalah sebagai berikut: long *P; //mendeklarasikan pointer P yang akan merujuk ke tipe long jika kita mempunyai sebuah variabel yang bertipe long (misalnya x), maka kita dapat memerintahkan pointer P di atas untuk menunjuk ke alamat yang ditempati oleh variabel x. Adapun sintaks untuk melakukan hal tersebut adalah seperti yang terlihat di bawah ini. long x; //mendeklarasikan variabel x dengan tipe long long *P; P = &x; //memerintahakan P untuk menunjuk alamat dari variabel x Apabila kita analisis potongan sintaks di atas, sebenarnya konsepnya sangat sederhana. Kita tahu bahwa P adalah pointer (berisi alamat) dan &x juga berisi alamat, maka kita dapat menyimpan alamat dari variabel x tersebut ke dalam pointer P. Kita tidak diizinkan untuk memasukkan sebuah nilai (bukan 31

32 alamat) ke dalam pointer P. Misalnya dengan menuliskan sintak seperti berikut: P = x; //SALAH, karena x berupa nilai (bukan berupa alamat) Jika kita memang ingin mengisikan nilai ke dalam alamat yang disimpan oleh Pointer P, maka seharusnya kita menggunakan tanda astersik (*) di depan nama pointer tersebut, yaitu dengan mengubah sintaks di atas menjadi: *P = x; //BENAR, karena *P adalah nilai yang berada pada pointer P Sebagai catatan bahwa *P ini disebut dengan dereference pointer. Untuk dapat lebih memahami konsep pointer. Berikut ini gambar yang mengilustrasikan kasus di atas. Pointer P Alamat x (&x) 10 Alamat 2 20 Alamat 3 30 Alamat 4 40 Memori Komputer Nilai Pada gambar di atas alamat 1 dari memori di tempati oleh variabel x yang bertipe long. Adapun nilai dari variabel x tersebut adalah 10. Di atas kita mempunyai pointer P yang menunjuk ke alamat x, maka untuk mendapatkan nilai x kita dapat menggunakan dereference pointer, yaitu dengan *P. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika: P =&x // keduanya meyimpan alamat Maka: *P = x; //keduanya menyimpan nilai Untuk membuktikan hal di atas, di sini kita akan mengimplementasikannya ke dalam sebuah program sederhana. Adapun sintaks program tersebut adalah sebagai berikut: 32

33 #include<iostream.h> int main(){ long *P; long x; P = &x; x = 10; //mengisikan nilai 10 ke dalam variabel x cout<< Nilai x : <<x<<endl; cout<< Nilai *P : <<*P<<endl; cout<< Nilai P : <<P<<endl; cout<< Nilai &x : <<&x<<endl; *P = 200; //mengisikan nilai 200 ke dalam *P cout<< Nilai x : <<x<<endl; cout<< Nilai *P : <<*P<<endl; cout<< Nilai P : <<P<<endl; cout<< Nilai &x : <<&x<<endl; } return 0; Contoh hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah sebagai berikut: Nilai x : 10 Nilai *P : 10 Nilai P : 0065FDFC Nilai &x : 0065FDFC Nilai x : 200 Nilai *P : 200 Nilai P : 0065FDFC Nilai &x : 0065FDFC Jika kita amati hasil program di atas, pada saat kita mengisikan variabel x dengan nilai 10, *P juga akan bernilai 10. Sedangkan pada saat kita memasukkan nilai ke dalam *P dengan nilai 200, variabel x juga akan berubah nilainya menjadi 200. Hal ini menunjukkan bahwa *P akan selalu sama dengan x, dan ini semua disebabkan karena *P dan variabel x tersebut menempati alamat yang sama. Memasukkan Nilai pada Pointer Nilai yang dimaksud disini tentu berupa alamat, bukan berupa nilai data. Walaupun tampak mudah tapi kita juga harus berhati-hati dalam melakukan 33

34 hal ini. Perlu diperhatikan bahwa tipe data dari pointer harus sama dengan tipe data dari variabel yang akan menempatinya. Hal ini merupakan hal yang biasa terabaikan oleh para programmer pemula. Misalnya kita mendeklarasikan pointer P ke tipe double dan kita juga memiliki variabel x yang bertipe int. Pada kasus ini kita tidak diizinkan untuk menyimpan alamat dan variabel x ke pointer P karena tipenya berbeda. Berikut ini sintaks programnya. double *P; int x; //mendeklarasikan variabel yang bertipe int P = &x; /*SALAH, karena P hanya dapat menyimpan alamat dari variabel-variabel yang bertipe double saja*/ Pointer Tanpa Tipe Pada bagian sebelumnya kita telah mengetahui bahwa pointer harus diisikan dengan alamat dari variabel yang bertipe sama dengan tipe pointer tersebut. Sebenarnya ada cara khusus yang untuk membuat pointer yang kita deklarasikan tersebut dapat menunjuk ke semua tipe data, yaitu dengan mendeklarasikan pointer tersebut sebagai pointer tanpa tipe. Pointer semacam ini sering dinamakan dengan void pointer. Adapun bentuk umum untuk mendeklarasikan pointer tanpa tipe ini adalah sebagai berikut: void *nama_pointer; Berikut ini contoh program yang dapat membuktikan bahwa pointer tanpa tipe (void pointer) dapat menyimpan alamat dari variabel-variabel yang bertipe apapun. #include<iostream.h> int main(){ void *P; /*mendeklarasikan pointer P sebagai pointer tanpa tipe*/ //mendeklarasikan variabel x, y, dan z dengan tipe berbeda int x; long y; double z; 34

35 x //memerintahkan P untuk menunjuk ke alamat dari variablel P = &x; x = 10; //mengisikan nilai 10 ke dalam variabel x cout<< Nilai x : <<x; cout<< Nilai P : <<P; cout<< Nilai &x : <<&x; cout; y //memerintahkan P untuk menunjuk ke alamat dari variabel P = &y; y = 2000; //mengisikan nilai 200 ke dalam y cout<< Nilai y : <<y; cout<< Nilai P : <<P; cout<< Nilai &y : <<&y; cout; z //memerintahkan P untuk menunjuk ke alamat dari variabel P = &z; Z = ; // mengisikan nilai ke dalam y cout<< Nilai z : <<z; cout<< Nilai P : <<P; cout<< Nilai &z : <<&z; cout; } return 0; Hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah sebagai berikut: Nilai x : 10 Nilai P : 0065FDFC Nilai &x : 0065FDFC Nilai y : 2000 Nilai P : 0065FDF8 Nilai &y : 0065FDF8 Nilai z : Nilai P : 0065FDF0 Nilai &z : 0065FDF0 Seperti kita lihat di atas bahwa P dapat menunjuk ke tipe data yang berbedabeda. Sebagai bukti dair hal ini adalah nilai P yang berbeda, yaitu sesuai dengan alamat dari variabel yang ditunjuk. 35

36 Melakukan Inisialisasi pada Pointer Setiap kita mendeklarasikan sebuah pointer, maka pointer tersebut akan menunjuk lokasi acak di memori. Oleh karena itu kita harus mengeset pointer yang kita deklarasikan tersebut dalam keadaan NULL, atau tidak menunjuk lokasi manapun. Untuk membuktikan hal ini, jalankan program di bawah ini; #include<iostream.h> int main(){ int *P; /* mendeklarasikan pointer P yang akan menunjuk tipe data int */ P = NULL; //menset pointer P dengan nilai NULL } cout<< Alamat yang ditunjuk oleh pointer P: <<P; return 0; Hasil yang didapat adalah sebagai berikut: Alamat yang ditunjuk oleh pointer P: Sebelumnya jika baris P = NULL; dihilangkan maka hasil yang diperoleh adalah: Alamat yang ditunjuk oleh pointer P: A4 Pointer ke Pointer (Multiple Indirection) Dalam C/C++, kita dapat mempunyai pointer yang menunjuk ke pointer lain yang telah menunjuk ke alamat tertenu. Situasi ini sering disebut dengan multiple indirection atau pointer ke pointer. Konsep dari pointer ke pointer ini sederhana, kita tahu bahwa pointer normalnya berisi alamat dari sebuah objek (variabel) yang menyimpan nilai berupa data. Sekarang kita mempunyai pointer lagi yang akan menunjuk ke pointer tadi. Sebagai gambaran, perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini. 36

37 Pointer Variabel Alamat Nilai Singel Indirection Pointer Pointer Variabel Alamat Alamat Nilai Mutliple Indirection Untuk mendeklarasikan sebuah pointer yang akan menunjuk ke pointer lain adalah dengan menggunakan tanda asterisk sebanyak dua kali (**). Sebagai contoh, jika kita mendeklarasikan pointer seperti pada potongan sintaks di bawah ini: int **P; Maka P bukan pointer yang menunjuk ke tipe data int, melainkan pointer yang menunjuk pointer ke tipe data int. Untuk dapat lebih memahaminya, perhatikan program di bawah ini; #include<iostream.h> int main(){ int x = 25; //mendeklarasikan variabel x dengan nilai 25 int *P1; //mendeklarasikan pointer P1 yang menunjuk ke tipe int int **P2; // mendeklarasikan pointer P2 yang menunjuk ke pointer P1 P1 = &x; P2 = &P1; //menampilkan nilai cout<< Nilai x : <<x<<endl; cout<< Nilai *P1 : <<*P1<<endl; cout<< Nilai *P2 : <<*P2<<endl; cout<< Nilai **P2: <<**P2<<endl; //menampilkan alamat cout<< Nilai &x : <<&x<<endl; cout<< Nilai P1 : <<P1<<endl; cout<< Nilai P2 : <<P2<<endl; } return 0; 37

38 Hasil yang akan diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut; Nilai x : 25 Nilai *P1 : 25 Nilai *P2 : 0065FE00 Nilai **P2 : 25 Nilai &x Nilai P1 Nilai P2 : 0065FE00 : 0065FE00 : 0065FDFC Seperti yang kita lihat bahwa nilai x dapat diakses dengan menggunakan *P1 atau **P2 sedangkan alamat dari variabel x dapat diakses dengan menggunakan &x, P, ataupun *P2 (catatan: *P2 merupakan nilai yang menempati alamat yang ditunjuk oleh pointer P2). Hal ini membuktikan bahwa pointer P2 tidak menunjuk ke tipe data int, melainkan menunjuk ke pointer P1. Dan yang terakhir, P2 sendiri menyimpan alamat dari pointer P1. Untuk contoh di atas, P2 menyimpan alamat 0065FDFC. Reference Reference digunakan untuk membuat alias atau nama lain dari sebuah variabel. Sebagai contoh jika terdapat seseorang yang bernama Roy Marten, maka kita dapat membuat alias atau julukan dari nama tersebut, misalnya dengan alias RM. Oleh karena Roy Marten dan RM sebenarnya adalah satu orang, maka apa yang dilakukan terhadap Roy Marten, berarti itu juga terjadi pada RM. Setelah mendapat gambaran tersebut, sekarang kita kembali ke pokok permasalahan kita tentang reference. Untuk membuat reference adalah dengan menggunakan tanda & di belakang tipe data yang akan diacu. Berikut ini bentuk umum dari pembuatan reference. tipe_data& nama_alias = nama_variabel; Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai reference ini, perhatikan contoh program di bawah ini. #include<iostream.h> int main(){ 38

39 int x; //mendeklarasikan variabel x //membuat alias dari variabel x dengan nama AliasX int& AliasX = x; //mengisikan nilai ke dalam variabel x x = 12; //menampilkan nilai yang disimpan dalam variabel x dan AliasX cout<< Nilai x : <<x; cout<< Nilai AliasX : <<AliasX; cout<< \n ; //mengisikan nilai ke dalam AliasX AliasX = 35; //menampilkan kembali nilai yang disimpan dalam variabel x dan AliasX cout<< Nilai x cout<< Nilai AliasX : <<x; : <<AliasX; } return 0; Hasil yang diperoleh dari program di atas adalah sebagai berikut; Nilai X : 12 Nilai AliasX : 12 Nilai X : 35 Nilai AliasX : 35 Apabila kita analisis hasil dari program di atas, tampak bahwa pada saat kita memasukkan nilai 12 ke dalam variabel x, AliasX juga akan bernilai 12. Begitu juga sebaliknya, pada saat kita memasukkan nilai 35 ke dalam AliasX, variabel X juga akan bernilai 35. Alamat dari Reference Nama alias dan variabel menempati alamat yang sama di memori, jadi keduanya bukanlah dua buah variabel yang berbeda, melainkan satu variabel yang mempunyai dua nama. 39

40 Soal Latihan 1. Jika kita membutuhkan variabel yang dapat dikenali oleh semua lingkungan dalam program kita, maka mendefinisikan variabel tersebut sebagai : a. Variabel statis b. Variabel global c. Variabel lokal d. Variabel register 2. Berikut ini yang termasuk dalam user defined types kecuali a. array b.struktur c. enumerasi d.char 3. Untuk mendapatkan alamat dari sebuah variabel, dapat digunakan operator : a. $ b. & c. * d. "" Soal Praktek 3. Buatlah program C++ untuk menampilkan alamat dari 3 variabel yang berbeda tipe datanya. 4. Buatlah sebuah struktur yang berisi nama, alamat dan nomor telepon. Kemudian isi dan tampilkan isi struktur tersebut. 40

41 BAB III Pemrograman Lanjut Operasi adalah suatu aksi yang dijalankan pada satu atau lebih nilai baik untuk memodifikasi nilai tersebut yang dilakukan oleh satu atau kedua variabel atau untuk menghasilkan sebuah nilai baru dengan mengkombinasikan variabel. Oleh karena itu, sebuah operasi dijalankan menggunakan paling sedikit satu simbol dan satu nilai. Simbol yang digunakan pada operasi disebut sebuah operator. Sebuah variabel atau sebuah nilai dilibatkan pada sebuah operasi disebut operan. 3.1 Operator Operator Assignment Operator assignment adalah operator yang berfungsi untuk memasukkan (assign) nilai ke dalam suatu variabel ataupun konstanta. Operator ini dilambangkan dengan tanda sama dengan (=). Berikut ini contoh program #include<iostream.h> int main(){ //mendeklarasikan konstanta melakukan assignment dengan nilai 3.14 const PI = 3.14; //mendeklarasikan variabel-variabel char MyChar; char MyString; int MyInteger; double MyDouble; //melakukan assignment terhadap variabel di atas MyChar = P ; MyString = Saya semangat sekali ; MyInteger = 21; MyDouble = ; //menampilkan nilai dari variabel di atas cout<< MyChar : <<MyChar<<endl; cout<< MyString : <<MyString<<endl; cout<< MyInteger : <<MyInteger<<endl; cout<< MyDouble : <<MyDouble<<endl; return 0; yang menggunakan operator tersebut: Hasil yang akan diberikan dari program di atas adalah: MyChar : P MyString : Saya semangat sekali MyInteger : 21 MyDouble :

42 Operator Unary Dalam ilmu matematika yang disebut dengan operator unary adalah operator yang hanya melibatkan sebuah operan. Adapun yang termasuk ke dalam operator unary adalah seperti tampak pada tabel di bawah ini. Tabel : Operator Unary Operator Jenis Operasi Contoh + Membuat nilai positif +7 - Membuat nilai negatif Increament C++ -- Decrement C-- o Increament Increament adalah suatu penambahan nilai yang terjadi pada sebuah variabel. Adapun opeartor yang digunakan untuk melakukan Increament adalah operator ++. Operator ini akan menambahkan nilai dari suatu variabel dengan nilai 1. Terdapat dua buah jenis Increament yang terdapat dalam bahasa C++, yaitu pre-increament dan post-increament. Arti dari pre-increament adalah melakukan penambahan nilai sebelum suatu variabel itu diproses, sedangkan post-increament merupakan kebalikannya, yaitu melakukan proses terlebih dahulu sebelum dilakukan penambahan nilai. Adapun bentuk umum dari pre-increament dan post-increament dapat dilihat di bawah ini. //Melakukan pre-increament ++nama_variabel; //Melakukan post-incarement Berikut Nama_variabel++; ini contoh program yang membedakan antara pre-increament dan post-increament. #include<iostream.h> int main(){ int C; //mendeklarasikan variabel C //mengisikan nilai ke dalam variabel C dengan nilai 5 C = 5; //melakukan pre-increament cout<< Nilai awal C : <<C<<endl; 42

43 cout<< Nilai ++C : <<++C<<endl; cout<< Nilai C akhir : <<C<<endl; cout<< \n ; //mengubah nilai dalam variabel C dengan nilai 10 C = 10; //melakukan post-increament cout<< Nilai awal C : <<C<<endl; cout<< Nilai C++ : <<C++<<endl; cout<< Nilai C akhir : <<C<<endl; cout<< \n ; } return 0; Hasil yang akan diberikan program di atas adalah: Nilai C awal : 5 Nilai ++C : 6 Nilai C akhir : 6 Nilai C awal : 10 Nilai C++ : 10 Nilai C akhir : 11 Pada saat kita melakukan pre-increament, nilai C dinaikkan dulu sebelum diproses (dalam hal ini ditampilkan ke layar) sehingga yang tampil adalah nilai 6. Sedangkan pada saat melakukan post-increament nilai dari variabel C diproses (ditampilkan) lebih dahulu sebelum dinaikkan nilainya. Hal ini menyebabkan nilai yang ditampilkan masih tetap 10. Namun pada saat pemanggilan nilai C setelah proses post-increament, nilai C tentu telah bertambah satu, sehingga yang ditampilkan adalah 11. o Decrement Decrement merupakan kebalikan dari proses Increament, yaitu menurunkan (mengurangi) nilai dari suatu variabel. Sama juga seperti pada Increament, decrement juga dibagi ke dalam dua jenis yaitu pre decrement dan post decrement Operator Binary 43

44 Operator binary adalah operator yang digunakan dalam operasi yang melibatkan dua buah operan. Dalam bahasa C++, operator binary ini dikelompokkan lagi ke dalam empat jenis. o Operator Aritmatika Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk melakukan operasi-operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan dan sebagainya. Adapun yang termasuk dalam operator aritmatika di dalam C++ adalah seperti yang tampak pada tabel di bawah ini; Tabel : Operator Aritmatika Operator Jenis Operasi Contoh + Penjumlahan = 5 - Pengurangan 5 3 = 2 * Perkalian 2 * 3 = 6 / Pembagian 10 / 3 = 3.33 % Sisa bagi (modulus) 10 % 3 = 1 o Operator Logika Operator logika adalah operator yang digunakan untuk melakukan operasi dimana nilai yang dihasilkan dari operasi tersebut hanya berupa nilai benar (true) atau salah (false). Nilai ini disebut dengan nilai boolean. Dalam bahasa C++ nilai benar tersebut direpresentasikan dengan bilangan selain 0 (biasanya nilai 1), sedangkan nilai salah direpresentasikan dengan nilai 0. Adapun yang termasuk ke dalam operator logika dalam C++ adalah seperti yang tampak pada tabel di bawah ini. Tabel : Operator Logika Operator Jenis Operator Contoh && AND (dan) 1 && 1 = 1 OR (atau) 1 0 = 1 NOT (negasi)!0 = 1 Berikut tabel hasil dengan menggunakan operator logika Tabel : Hasil Operator Logika 44

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika Pendahuluan Bahasa Pemrograman C++ merupakan bahasa tingkat menengah dimana bahasa ini didasarkan atas bahasa C, keistimewaan dari bahasa C++ adalah bahasa ini mendukung

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Hal 1 dari 12 A. KOMPETENSI 1. Mampu membuat komentar dalam kode program 2. Memahami konstanta, variabel dalam C++ 3. Mampu membuat inisialisasi nilai ke dalam variabel B. ALAT DAN BAHAN 1. PC/ Laptop

Lebih terperinci

Tipe Data dan Operator

Tipe Data dan Operator Tipe Data dan Operator Dasar Algoritma dan Pemrogrman Eka Maulana, ST, MT, MEng. Klasifikasi Tipe Data 1 Tipe Data Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam

Lebih terperinci

Komentar, Identifier, Konstanta dan Variabel

Komentar, Identifier, Konstanta dan Variabel PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Komentar, Identifier, Konstanta dan Variabel Budhi Irawan, S.Si, M.T KOMENTAR PROGRAM Dalam proses pengembangan sebuah program, pasti akan disibukan dengan penulisan kode-kode

Lebih terperinci

Pointer dan Referensi

Pointer dan Referensi PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Pointer dan Referensi Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Pointer merupakan salah satu fitur C++ yang relatif cukup berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem operasi pada

Lebih terperinci

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1 BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1.1 SEJARAH DAN STANDAR C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++

Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++ Keg. Pembelajaran 2 : Mengenal Bahasa C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Mengenal secara baik sintak-sintak dalam bahasa

Lebih terperinci

Chapter 1 KONSEP DASAR C

Chapter 1 KONSEP DASAR C Chapter 1 KONSEP DASAR C Sejarah Dan Standar C Akar dari bahasa C adalah BCPL (dikembangkan oleh Martin Richard tahun 1967). Kemudian Tahun 1970, Ken Thompson mengembangkan bahasa tersebut yang di kenal

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN C

BAHASA PEMROGRAMAN C BAHASA PEMROGRAMAN C A. Pengenalan Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Kelebihan Bahasa C: - Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer. - Kode bahasa C sifatnya

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Tipe Data. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Tipe Data. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Tipe Data Budhi Irawan, S.Si, M.T TIPE DATA Tipe Data berfungsi untuk merepresentasikan jenis dari nilai yang terdapat dalam program. Contoh apabila mempunyai suatu data

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh PRAKTIKUM 2 1. Variabel Pengenal (identifier) merupakan nama yang biasa digunakan untuk suatu perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh pemrogram. Variabel adalah suatu

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pemrograman Dan Pengenalan C++

Konsep Dasar Pemrograman Dan Pengenalan C++ PRAKTIKUM 1 DAN 2 Konsep Dasar Pemrograman Dan Pengenalan C++ I. KONSEP DASAR PEMROGRAMAN Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer, sehingga komputer dapat melakukan

Lebih terperinci

Tipe Data, Variabel, Input/Output

Tipe Data, Variabel, Input/Output Tipe Data, Variabel, Input/Output Pendahuluan Untuk membuat program dengan bahasa pemrograman C harus memperhatikan struktur dasarnya. Strukturnya diawali dengan bagian preprocessor directive yang biasanya

Lebih terperinci

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII

Lebih terperinci

Struktur Bahasa C dan C++

Struktur Bahasa C dan C++ Elemen Program Struktur Bahasa C dan C++ Bahasa C merupakan bahasa pendahulu dari bahasa C++. Pencipta C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972. C adalah bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Sejarah C. Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs.

Sejarah C. Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs. Sejarah C Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs. Pengembangan dari bahasa BCPL(Martin Richard, 1967) dan bahasa B (Ken Thompson, 1970) Dibantu Brian W. Kernighan, Ritchie menulis buku

Lebih terperinci

ELEMEN DASAR C++ C++ mempunyai cara untuk menyatakan karakter-karakter yang tidak mempunyai kode tombol (seperti karakter tombol) misalnya \n.

ELEMEN DASAR C++ C++ mempunyai cara untuk menyatakan karakter-karakter yang tidak mempunyai kode tombol (seperti karakter tombol) misalnya \n. 1 ELEMEN DASAR C++ HIMPUNAN KARAKTER Himpunan karakter pada C++ terdiri huruf, digit maupun simbol-simbol lainnya (termasuk spasi dan karakter kontrol). Huruf, contoh : A s/d Z dan a s/d z Digit, contoh

Lebih terperinci

Pemrograman I Bab III Tipe Data, Variabel, dan Operasi Perhitungan. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia

Pemrograman I Bab III Tipe Data, Variabel, dan Operasi Perhitungan. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia Pemrograman I Bab III Tipe Data, Variabel, dan Operasi Perhitungan Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia Tipe Data 1. Tipe data karakter 2. Tipe data bilangan bulat 3. Tipe data

Lebih terperinci

Part 2 - Algoritma & Pemrograman Konsep dasar Pemrograman

Part 2 - Algoritma & Pemrograman Konsep dasar Pemrograman Part 2 - Algoritma & Pemrograman Konsep dasar Pemrograman Apa itu Program? Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer, sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai

Lebih terperinci

KONSEP DASAR BAHASA C

KONSEP DASAR BAHASA C . SEJARAH DAN STANDAR C KONSEP DASAR BAHASA C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian mengembangkan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENULISKAN PROGRAM DALAM TURBO C++

LANGKAH-LANGKAH MENULISKAN PROGRAM DALAM TURBO C++ I.PENDAHULUAN 1. 1. ALGORITMA Algoritma adalah urutan aksi-aksi yang dinyatakan dengan jelas dan tidak rancu untuk memecahkan suatu masalah dalam rentang waktu tertentu. Setiap aksi harus dapat dikerjakan

Lebih terperinci

3. Elemen Dasar C++ S. Indriani S. L., M.T L.,

3. Elemen Dasar C++ S. Indriani S. L., M.T L., 3. Elemen Dasar C++ S. Indrianii L., M.T Himpunan karakter Suatu pengenal berupa satu atau beberapa karakter Huruf A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. PBO java

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. PBO java Badiyanto, S.Kom., M.Kom PBO java Apa yang Disebut Java? Bahasa pemrograman berorientasi objek murni yang dibuat berdasarkan kemampuankemampuan terbaik bahasa pemrograman objek sebelumnya (C++, Ada, Simula).

Lebih terperinci

Struktur Program Bahasa C

Struktur Program Bahasa C Struktur Program Bahasa C Struktur Program Bahasa C /* Komentar */ main( ) { statemen-statemen; } fungsi_tambahan( ) { statemen-statemen } program utama fungsi tambahan yang dapat dipanggil oleh program

Lebih terperinci

Elemen Bahasa Pemrograman. Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng.

Elemen Bahasa Pemrograman. Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng. Elemen Bahasa Pemrograman Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng. Algoritma dan Struktur Data (SI063) Ganjil 2017/2018 Outline Pengenalan bahasa C++ Struktur penulisan kode dan elemen Tipe data Konstanta Operator

Lebih terperinci

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009 SOAL C++ 1. Penulisan Preprocessor yang benar di awali dengan tanda pound atau tanda : a. # c. @ b. & d. = 2. Contoh penulisan file header yang benar yaitu : a. &include c. =include

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom DASAR PEMROGRAMAN PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom https://www.facebook.com/groups/dasarpemrogramanc TUJUAN Mengenal sejarah, struktur, sintaks

Lebih terperinci

VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2

VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2 VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2 2.1 IDENTIFIER Indentifier adalah nama yang diberikan untuk nama objek, nama fungsi, nama variable, dll ( sifatnya case sensitive ). Identifier pada C++ terdiri dari

Lebih terperinci

Desain dan Analisis Algoritma. Pengenalan Bahasa C. I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom.

Desain dan Analisis Algoritma. Pengenalan Bahasa C. I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom. Desain dan Analisis Algoritma Pengenalan Bahasa C I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom resika.arthana@gmail.com http://www.rey1024.com Intro Sadarilah Kawan, Pemrograman Itu Indah Bahasa Pemrograman mudah

Lebih terperinci

elemen Dasar Bahasa Pemrograman C

elemen Dasar Bahasa Pemrograman C Elemen-elemen elemen Dasar Bahasa Pemrograman C Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Identifier : Elemen Dasar C Nama pengenal (identifier) adalah nama-nama yang ditentukan

Lebih terperinci

Cara pertama adalah pada saat deklarasi variabel ditambahkan ke- yword const sebelum nama tipe data seperti

Cara pertama adalah pada saat deklarasi variabel ditambahkan ke- yword const sebelum nama tipe data seperti KONSTANTA Menghitung besaran-besaran fisis dalam bidang fisika memerlukan suatu konstantakonstanta. Bahasa C dan C++ menyediakan tipe data tambahan sehingga variabel yang kita gunakan merupakan konstanta

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Operator. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Operator. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Operator Budhi Irawan, S.Si, M.T OPERATOR Operator adalah tanda yang digunakan untuk melakukan operasi operasi tertentu didalam program. Dengan adanya operator maka dapat

Lebih terperinci

MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL

MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL Program yang dijalankan dengan menggunakan aplikasi console pada Visual C++ 2008 akan membaca data dari command line dan hasilnya akan ditampilkan dalam command

Lebih terperinci

Elemen Dasar Dalam Bahasa Java

Elemen Dasar Dalam Bahasa Java Elemen Dasar Dalam Bahasa Java 1. Kata Kunci Kata kunci adalah kata-kata yang didefenisikan oleh compiler dan memiliki arti dan tujuan spesifik. Java tidak mengizinkan kata-kata tersebut dipakai sebagai

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman

Algoritma & Pemrograman Algoritma & Pemrograman Bahasa Pemrograman C Oleh: Supatman HP: 081578865611 Bahasa C Ditemukan Oleh: Dennis M. Ritche (1972) Kemampuan C Portable Kecepatan Library Programming Sistem Operasi (Unix, MicroShell,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 Disusun oleh : Tim Asisten JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 0 A. Pengantar

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LABSHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Hal 1 dari 14 A. KOMPETENSI 1. Mampu memahami jenis-jenis dan penggunaan tipe dasar di dalam C++ 2. Mendefinisikan tipe data bentukan (array, struktur, dan enumerasi) 3. Memahami null terminated string

Lebih terperinci

BAB 3 TYPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR

BAB 3 TYPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR BAB 3 TYPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai atau data. Sedangkan Java sendiri dikenal sebagai bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR BAHASA C

BAB II STRUKTUR BAHASA C BAB II STRUKTUR BAHASA C 2.1. StrukturPenulisanBahasa C Sebagaimanatradisidalambelajarbahasakomputeradalahdimulaidenganmembuat program Hello World, perhatikankodingberikut : // Menampilkantulisan Hello

Lebih terperinci

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C 1. Pendahuluan Lingkungan Turbo C++ 4.5 Turbo C++ 4.5 adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C++ 4.5. 1 2 3 4 1 : Menu Utama

Lebih terperinci

Identifier dan Tipe Data

Identifier dan Tipe Data Identifier dan Tipe Data Identifier Identifier atau pengenal merupakan nama yang biasa digunakan untuk : - Variable - Konstanta bernama - Fungsi - Dll Aturan yang berlaku bagi suatu pengenal secara umum

Lebih terperinci

BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA

BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai atau data. Sedangkan Java sendiri dikenal sebagai bahasa pemrograman dengan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR OLEH : IR. H. SIRAIT, MT

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR OLEH : IR. H. SIRAIT, MT PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR C++ OLEH : IR. H. SIRAIT, MT PEMROGRAMAN C++ C sebagai bahasa pendahulunya C++ C merupakan termasuk bahasa pemrograman tingkat menengah. Pencipta C adalah Brian W. Kernighan dan

Lebih terperinci

ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com ALGORITHM 7 C++ Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Struktur program dalam C++ C sebagai bahasa pendahulunya C++ C merupakan termasuk bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pokok Bahasan: 1. Pemrograman C 2. Pengalokasian Memory Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami dan Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C Bab 4 Pengenalan Bahasa C 35 BAB 4 PENGENALAN BAHASA C TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa C. 2. Mengerti struktur program bahasa C. 3. Mengerti konsep tipe data, variabel, & operator

Lebih terperinci

2 TIPE DATA DAN VARIABEL

2 TIPE DATA DAN VARIABEL BAB 2 TIPE DATA DAN VARIABEL Kompetensi Dasar dan Indikator : Setelah mengikuti materi kuliah ini mahasiswa mampu menggunakan tipe data dan variable yang ada dalam Java, dengan indikator mahasiswa mampu:

Lebih terperinci

Tipe Data. Adri Priadana

Tipe Data. Adri Priadana Tipe Data Adri Priadana http://ilkomadri.com/ Pengertian Tipe data adalah jenis data atau pola representasi data yang mempunyai batasan tempat dan karakteristik sesuai dengan interprestasi data dan dapat

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN BUKU PETUNJUK LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PERATURAN PRAKTIKUM PERATURAN

Lebih terperinci

Modul 1 Dasar Dasar Bahasa Pemrograman C

Modul 1 Dasar Dasar Bahasa Pemrograman C Modul 1 Dasar Dasar Bahasa Pemrograman C 1. C dan Pengolahan Sinyal Digital C adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi. Sebab bahasa pemrogramannya menggunakan keyword dan syntax yang mudah dimengerti

Lebih terperinci

Identifier, Keywords, Variabel, Tipe Data Primitif dan Operator PBO. Ramos Somya

Identifier, Keywords, Variabel, Tipe Data Primitif dan Operator PBO. Ramos Somya Identifier, Keywords, Variabel, Tipe Data Primitif dan Operator PBO Ramos Somya Identifier Merupakan nama yang digunakan untuk menamai class, variabel, method dan interface. Aturan: - Tidak ada batasan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN JAVA : VARIABEL DAN TIPE DATA

PEMROGRAMAN JAVA : VARIABEL DAN TIPE DATA PEMROGRAMAN JAVA : VARIABEL DAN TIPE DATA Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai

Lebih terperinci

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama).

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama). PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C++ 6.0 STRUKTUR BAHASA C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama). Setiap program akan dieksekusi dimulai dari statement

Lebih terperinci

PENGENALAN C++ Bab 1

PENGENALAN C++ Bab 1 PENGENALAN C++ Bab 1 1.1 SEJARAH C++ Bahasa C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di AT&T Bell Laboratories awal tahun 1980-an berdasarkan C ANSI (American National Standard Institute). Pertama kali, prototype

Lebih terperinci

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya IT234 - Algoritma dan Struktur Data Ramos Somya Asal kata Algoritma berasal dari nama seorang ilmuan Persian yang bernama Abu Ja far Mohammed lbn Musa al-khowarizmi, yang menulis kitab al jabr w al-muqabala

Lebih terperinci

Instalasi Code::Blocks, Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator, Input-Output dan Flowchart

Instalasi Code::Blocks, Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator, Input-Output dan Flowchart Instalasi Code::Blocks, Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator, Input-Output dan Flowchart Pertemuan ke-1 Praktikum Algoritma dan Pemrograman Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori Pengumuman

Lebih terperinci

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : 1 Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : Contoh Program : { int x; float y; char z; double w; clrscr(); /* untuk membersihkan layar */ x = 10; /* variable

Lebih terperinci

1.4 Struktur Program Pada C++ Program C maupun C++ secara umum tersusun dari beberapa bagian utama, yaitu :

1.4 Struktur Program Pada C++ Program C maupun C++ secara umum tersusun dari beberapa bagian utama, yaitu : 1.2 Dasar Teori 1.2.1 Sejarah Bahasa C/C++ Bahasa C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di AT&T Bell Laboratories awal tahun 1980-an berdasarkan C ANSI (American National Standard Institute). Pertama kali

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C

Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C Pokok Bahasan: 1. Penggunaan Fungsi (Using Functions) 2. Penanaman bahasa rakitan di dalam Program 'C' Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini,

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman #3

Algoritma & Pemrograman #3 Algoritma & Pemrograman #3 by antonius rachmat c, s.kom, m.cs Tentukan nama variabel yang benar : 1. 9kepala 2. _nilaimax 3. data nilai 4. _4445 5. a_b Review: Deklarasi Identifier Variabel Bentuk umum:

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Input / Output. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Input / Output. Budhi Irawan, S.Si, M.T PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Input / Output Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Sejauh ini sudah sering digunakan cout untuk menuliskan ke layar dan cin untuk membaca nilai dari keyboard tanpa membahas

Lebih terperinci

PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator

PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator 1. Tipe Data Dasar 2. Pengertian Variabel 3. Pengertian Konstanta 4. Operator Penugasan 5. Operator Operasi Bit 6. Operator Logika Pertemuan II ELEMEN

Lebih terperinci

PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA

PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA Haida Dafitri, ST, M.Kom Ta. 2016 2017 T. Informatika STT Harapan Medan TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan : Mengenal dan Mengetahui

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Java

Dasar Pemrograman Java Dasar Pemrograman Java Tessy Badriyah, SKom. MT. http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy Tujuan Pembelajaran Penggunaan Komentar dalam program Memahami perbedaan identifier yang valid dan yang tidak valid

Lebih terperinci

P 4 Bab 3 : Dasar Pemrograman C

P 4 Bab 3 : Dasar Pemrograman C Kampus II, Jl. Jembatan Merah, Nomor.C. Gejayan, Yogyakarta, Telp: (0), Fax (0) 00 P Bab : Dasar Pemrograman C. Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami identifier, keyword, variable, tipe data,

Lebih terperinci

Tipe bentukan dan pointer selanjutnya akan kita pelajari pada modul pemrograman 1 (akhir semester).

Tipe bentukan dan pointer selanjutnya akan kita pelajari pada modul pemrograman 1 (akhir semester). TIPE DATA Penggunaan tipe data pada bahasa c++ erat kaitannya dengan penggunaan memori, perlu diperhatikan dalam penggunaanya. Terdapat tiga tipe data dalam bahasa C++ yaitu : 1. Tipe Data Dasar terdiri

Lebih terperinci

PENGANTAR BAHASA C++

PENGANTAR BAHASA C++ PENGANTAR BAHASA C++ SEJARAH SINGKAT BAHASA C Program C merupakan bahasa komputer yang sangat singkat & tidak memiliki kepanjangan. Bahasa ini diciptakan oleh Dennis Ritchie sekitar tahun 1972. Hingga

Lebih terperinci

LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB III DASAR-DASAR PEMROGRAMAN Tipe Data Data adalah sekumpulan kejadian/fakta yang dipresentasikan dengan huruf, angka,

Lebih terperinci

Variabel, Tipe Data, dan Operator. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Variabel, Tipe Data, dan Operator. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Variabel, Tipe Data, dan Operator Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom 1 Pendahuluan Program merupakan kumpulan instruksi yg akan dikerjakan oleh komputer. Program yg kita tulis merupakan urutan perintah

Lebih terperinci

INSTRUKSI. TTH2D3 Mikroprosesor

INSTRUKSI. TTH2D3 Mikroprosesor INSTRUKSI TTH2D3 Mikroprosesor AT Mega 32 pin diagram Port B Port A Port D Port C ATMega32 Pin out & Descriptions Mega32/Mega16 (XCK/T0) PB0 PA0 (ADC0) (T1) PB1 PA1 (ADC1) (INT2/AIN0) PB2 PA2 (ADC2) (OC0/AIN1)

Lebih terperinci

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pertemuan 1 STRUKTUR DATA Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Pemakaian Struktur Data yang

Lebih terperinci

MODUL V POINTER DAN STRING

MODUL V POINTER DAN STRING MODUL V POINTER DAN STRING I TUJUAN 1 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep dari variabel pointer 2 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pointer dan string 3 Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pointer

Lebih terperinci

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR 1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode

Lebih terperinci

MODUL 1 Alur Seleksi dengan C++

MODUL 1 Alur Seleksi dengan C++ 1 MODUL 1 Alur Seleksi dengan C++ Teori Singkat C++ merupakan perluasan bahasa C dengan tambahan fasilitas kelas (Class). Dengan fasilitas ini, maka C++ mendukung teknik pemrograman berorientasi objek

Lebih terperinci

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++

VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++ VARIABEL & TIPE DATA PEMROGRAMAN C++ ruliriki@gmail.com VARIABEL Suatu nama yang menyatakan tempat dalam memori komputer Menyimpan nilai yang dapat diubah VARIABEL Pengenal (identifier) yang digunakan

Lebih terperinci

TIPE DATA, VARIABLE, dan OPERATOR DELPHI

TIPE DATA, VARIABLE, dan OPERATOR DELPHI TIPE DATA, VARIABLE, dan OPERATOR DELPHI A. TIPE DATA Delphi merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mendukung perancangan terstruktur dan berorientasi Object. Bahasa pemrograman ini berdasarkan

Lebih terperinci

AP 2B: PENGENALAN PADA C++ Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma

AP 2B: PENGENALAN PADA C++ Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma AP 2B: PENGENALAN PADA C++ Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat memahami: Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

MATERI/BAHAN PRAKTIKUM PENDAHULUAN DAN PENGENALAN (IDENTIFIER)

MATERI/BAHAN PRAKTIKUM PENDAHULUAN DAN PENGENALAN (IDENTIFIER) MATERI/BAHAN PRAKTIKUM PENDAHULUAN DAN PENGENALAN (IDENTIFIER) I. TUJUAN 1. Mahasiswa mengenal struktur bahasa pemrograman C dan C++ 2. Mahasiswa mengenal perintah-perintah dasar C dan C++ 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

MODUL II. OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT

MODUL II. OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT MODUL II OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT Dalam bahasa pemrograman berbasis obyek OOP, kita harus memahami istilah Object, Property, Method, dan Event sebagai berikut. 1) Object Komponen dalam sebuah

Lebih terperinci

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Dasar Pemrograman C Objectives Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya Menjelaskan

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa C week 1

Pengenalan Bahasa C week 1 Desain dan Analisis Algoritma Pengenalan Bahasa C week 1 I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom resika.arthana@gmail.com http://www.rey1024.com Perkenalan I Ketut Resika Arthana, M.Kom Resika Rey resika.arthana@gmail.com

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI 2015 1 Peraturan : 1. Mahasiswa harus berpakaian rapi dalam mengikuti praktikum. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAHASA C CodeVisionAVR (CVAVR)

BAHASA C CodeVisionAVR (CVAVR) BAHASA C CodeVisionAVR (CVAVR) mohammad iqbal iqbal.umk@gmail.com Teknik Elektro Universitas Muria Kudus Mengapa Bahasa C Bahasa C lebih mudah dan membutuhkan waktu cepat dibandingkan assembly. Walaupun

Lebih terperinci

P3 Pengantar Pemrograman C

P3 Pengantar Pemrograman C P3 Pengantar Pemrograman C A. Sidiq Purnomo Prodi Teknik Informatika & Prodi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah bahasa C, struktur

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Algoritma dan Pemrograman Lanjut

Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Algoritma dan Pemrograman Lanjut Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester Algoritma dan Pemrograman Lanjut 1. Pengenalan Bahasa C++ a. Elemen Bahasa C+ Bahasa C++ ditulis dari beberapa elemen, antara lain: Pernyataan Satu atau beberapa ekspresi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBYEK

KONSEP DASAR PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBYEK KONSEP DASAR PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBYEK Farah Zakiyah Rahmanti, M.T 2015 Overview Definisi Teknologi Java Konsep Pemrograman Procedural dan OOP Struktur Java, Identifier, Kata Kunci, Tipe Data, Operator,

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa C++ Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Pengenalan Bahasa C++ Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Pengenalan Bahasa C++ Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami konsep dasar pemrograman dengan bahasa C++ Mahasiswa dapat membuat aplikasi sederhana menggunakan bahasa C++,

Lebih terperinci

P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C

P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C 2.1 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah bahasa C, struktur program C dan alur eksekusi program C 2.2 Materi 1. Sejarah C 2. Interprenter dan Compiler

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN. Untuk SMK. Kadarisman Tejo Yuwono Totok Sukardiyono Adi Dewanto. : Ratu Amilia Avianti. Perancang Kulit

BAHASA PEMROGRAMAN. Untuk SMK. Kadarisman Tejo Yuwono Totok Sukardiyono Adi Dewanto. : Ratu Amilia Avianti. Perancang Kulit BAHASA PEMROGRAMAN Untuk SMK Penulis Editor Perancang Kulit Ukuran Buku : Suprapto Kadarisman Tejo Yuwono Totok Sukardiyono Adi Dewanto : Ratu Amilia Avianti : Tim : 18,2 x 15,7 cm Direktorat Pembinaan

Lebih terperinci

Sekilas C DAN C++ DISUSUN OLEH. Sebuah bahasa, yaitu: 1. Bahasaa tingkat tinggi. High. dapat. lunak

Sekilas C DAN C++ DISUSUN OLEH. Sebuah bahasa, yaitu: 1. Bahasaa tingkat tinggi. High. dapat. lunak DISUSUN OLEH : ADAM MUKHARIL BACHTIAR, S..Kom. DIKTAT MATAA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB I PENDAHULUAN C DAN C++ IF Sekilas Tentang C dan C+ ++ Sebuah bahasa pemrograman dapat dikategorikan ke dalam tiga level

Lebih terperinci

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 Pengenalan Pascal Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : PEMROGRAMAN BAHASA C++ Kode Mata Kuliah : MI - 24203 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Kurikulum Qt. Chapter 5 Pointer dan References. Agenda. Apa itu Pointer? Memory Komputer. Mengambil Alamat Memory dari Variabel

Kurikulum Qt. Chapter 5 Pointer dan References. Agenda. Apa itu Pointer? Memory Komputer. Mengambil Alamat Memory dari Variabel Chapter 5 Pointer dan References Agenda Pada chapter ini kita akan membahas beberapa topik yang berhubungan dengan pointer dan reference yaitu: Penggunaan Pointer. Pointer dan Array. Mengalokasikan memory

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA

Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA TUJUAN Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis

Lebih terperinci

KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B)

KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B) KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B) 2008 MATERI I PENGENALAN BAHASA C++ Materi Praktikum Durasi TIU/TIK Referensi Pengenalan Bahasa C++ 180 menit 1. Pendahuluan 2. Instruksi Output Sederhana

Lebih terperinci

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN I. Elemen-Elemen Dalam Bahasa Pemrograman Berikut adalah elemen-elemen pada bahasa pemrograman: Berikut adalah element-element pada bahasa pemrograman: 1. Aturan

Lebih terperinci

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Dasar Pemrograman C Objectives Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya Menjelaskan

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman

Algoritma dan Pemrograman Algoritma dan Pemrograman bagian 2 2009 Modul ini menjelaskan tentang bahasa C dan apa saja yang dibutuhkan bila kita akan menulis suatu program dengan bahasa C. Editor yang dipakai adalah Turbo C++ 4.5.

Lebih terperinci