Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi. Oleh. Novita Ariyanti, S.Kom

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi. Oleh. Novita Ariyanti, S.Kom"

Transkripsi

1 Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Produksi PT. XYZ dengan Pendekatan Simulasi Oleh Novita Ariyanti, S.Kom Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Abstrak Perusahaan yang menjadi objek artikel merupakan suatu industri pabrik plastik poly propilena yang memproduksi banyak varian produk plastik. Permasalahan utama yang dihadapi ialah proses perencanaan produksi yang belum mampu memberi informasi berkaitan dengan kapan suatu varian produk harus tersedia dalam jumlah tertentu. Kendala dalam perencanaan produksi tersebut adalah terbatasnya kapasitas produksi terhadap karakteristik varian produk yang akan diproduksi dan terdapatnya ketidapastian dalam tingkat permintaan produk. Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan adalah dengan pendekatan simulasi. Pada artikel ini, proses simulasi diulang sebanyak tiga kali. Dari tiga kali perulangan, dapat disimpulkan bahwa total biaya yang dihasilkan pada proses perencanaan produksi yang diusulkan lebih kecil dibandingkan pada status quo. Kata Kunci : Perencanaan Produksi, Pendekatan Simulasi, Sistem Pendukung Keputusan 1. PENDAHULUAN PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik poly propilena dengan jumlah varian yang banyak. Secara garis besar, varian produk plastik yang diproduksi dapat dikelompok menjadi poly propilena jenis plat dan poly propilena jenis gelombang. Proses perencanaan produksi yang dilakukan sekarang ini pada PT. XYZ seringkali berkaitan erat dengan pengambilan keputusan terhadap jenis lini yang akan digunakan dan jumlah yang akan diproduksi untuk masing-masing varian. Perencanaan menjadi semakin rumit karena pada proses perencanaan itu sendiri, dibutuhkan kemampuan dari pengambil keputusan dalam menentukan prioritas varian produk yang akan diproduksi. Adapun masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian, yaitu bagaimana caranya agar proses penjadwalan produksi yang dirancang mampu memberikan berbagai alternatif keputusan perencanaan produksi yang mengendalikan sumber daya perusahaan yang terbatas dalam hubungannya dengan biaya yang mungkin terjadi sebagai hasil dari pengambilan keputusan tersebut? Sistem seperti apakah yang dibutuhkan oleh PT. XYZ yang mampu mengorganisir proses perencanaan penjadwalan produksi hingga perencanaan kebutuhan bahan baku dengan baik dan memberikan output, baik berupa informasi ataupun laporan sebagai masukkan dalam proses pengambilan keputusan perencanaan produksi? Agar penyelesaian masalah dapat lebih terarah pada tujuan penelitian sehingga Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 42

2 memberikan manfaat yang diharapkan, ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut: Penelitian dilakukan pada perusahaan PT. XYZ, khususnya pada bagian produksi plastik poly propilena. Produk yang diikutsertakan dalam penelitian merupakan produk yang masih aktif diproduksi oleh PT. XYZ pada saat penelitian ini dilakukan. Semua fasilitas penunjang produksi diasumsikan berada dalam kondisi yang baik sehingga tidak ada kerusakan teknis fasilitas yang dapat mengakibatkan proses produksi terhambat. Oleh karena itu, waktu perbaikan mesin tidak diperhitungkan. Proses perhitungan sensitifitas biaya terhadap keputusan yang diambil hanya mencakup biaya yang bersifat variabel antar alternatif keputusan; Proses perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan merupakan output yang dihasilkan oleh keputusan perencanaan penjadwalan produksi yang diambil. Proses perencanaan kebutuhan baku tidak mencakup informasi waktu pemesanan bahan baku dan bagaimana strategi pemesanan bahan baku yang akan dilakukan; Sistem yang dirancang untuk. PT. XYZ hanya mencakup sistem yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan perencanaan produksi. Sistem pendukung keputusan yang dirancang hanya mencakup komponen manajemen model, komponen manajemen data, dan komponen manajemen antarmuka. Sistem informasi yang diusulkan untuk mendukung pengambilan keputusan hanya berdasarkan pada batasan yang telah dipertimbangkan pada model yang dibangun. Penelitian ini memiliki tujuan merancang suatu proses perencanaan penjadwalan produksi bagi PT. XYZ yang mampu memberikan berbagai alternatif keputusan yang berkaitan dengan pengendalian sumber daya yang ada dalam perusahaan, khususnya kapasitas produksi. Proses perencanaan produksi yang dirancang juga harus mampu memberikan informasi perbandingan biaya yang sensitif terhadap keputusan yang akan mengorganisir proses perencanaan penjadwalan produksi hingga perencanaan kebutuhan bahan baku dengan baik dan memberikan output, baik berupa informasi maupun laporan sebagai masukkan dalam proses pengambilan keputusan perencanaan produksi. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Simulasi Monte Carlo Kakiay (2003:1) mengemukakan bahwa simulasi sebagai suatu metode yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya. Menurut Kakiay (2003:114), Simulasi Monte Carlo menggunakan data yang sudah ada (historical data) yang sebenarnya dipakai pada simulasi untuk tujuan lain. Dasar simulasi monte carlo adalah percobaan dari peluang (probabilitas) elemen melalui penarikan contoh acak (random sampling). Lima langkah untuk melakukan simulasi monte carlo: 1. Membuat suatu distribusi probabilitas dari variabel pentingnya. 2. Menyusun distribusi probabilitas kumulatifnya dari setiap variabel yang berasal dari langkah Membuat suatu interval angka acak dari setiap variabelnya. 4. Men-generate angka acak. 5. Melakukan simulasi secara berkala untuk percobaannya. Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 43

3 2.2. Pengambilan Keputusan Empat tahapan dalam pembuatan keputusan adalah: a. Intelligence (menemukan apa yang harus diperbaiki) b. Design (menemukan perbaikan) c. Choice (mengambil perbaikan d. Implementation (mengimplementasikan perbaikan). Decision supports system (DSS) menurut Haag et. al. (2005:183) merupakan suatu sistem teknologi informasi yang sangat fleksibel dan interaktif yang didesain untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada saat menghadapi masalah yang tidak terstruktur. Menurut Turban (2000:100), aplikasi DSS dibentuk dari subsistem. Subsistem yang pertama adalah Data Management Subsystem, meliputi database yang berisi data yang relevan terhadap situasi yang bersangkutan dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS). Data Management Subsystem dapat diintegrasikan dengan data warehouse perusahaan, suatu penyimpanan data yang relevan untuk pembuatan keputusan perusahaan. Kedua adalah Model Management Subsystem merupakan software yang meliputi model keuangan, statistik, ilmu manajemen, dan kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan manajemen software yang tepat. Software itu juga sering disebut Modelbase Management System (MBMS). Komponen itu dapat diintegrasikan dengan penyimpanan eksternal model perusahaan. Ketiga, Knowledge-based Management Subsytem. Subsistem itu dapat mendukung subsistem lainnya atau berperan sebagai komponen yang bebas. Subsistem dapat diintegrasikan dengan knowledge depository perusahaan yang disebut organizational knowledge base. Terakhir, User Interface Subsystem. User berkomunikasi dan memberi perintah pada SPK melalui subsistem itu. 3. METODE PENELITIAN Pendekatan simulasi yang digunakan untuk menilai berbagai alternatif keputusan berkaitan dengan pengendalian sumber daya yang ada pada PT. XYZ, dengan menggunakan indikator biaya produksi.. Simulasi tingkat permintaan produk didasarkan pada distribusi probabilitas yang dibangun berdasarkan data historis permintaan pengiriman produk. Pada tahap ini, disimulasikan terjadinya permintaan atau tidak, dan bila terjadi dilanjutkan dengan simulasi tingkat permintaan produk. Simulasi tingkat kebutuhan produksi masing-masing varian produk dilakukan berdasarkan % target produksi yang ditetapkan terhadap total hasil permintaan varian produk yang disimulasikan. Dari hasil simulasi tingkat kebutuhan produksi, diperoleh informasi berkaitan dengan maximum date suatu varian produk dibutuhkan dan jumlah yang dibutuhkan. Proses pembuatan rencana produksi yang diusulkan menggunakan karakteristik produk. Bila produk tipe motif maka lini yang digunakan adalah lini tiga. Bila produk bukan motif dan berwarna putih atau putih susu maka lini yang digunakan adalah lini dua Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 44

4 sedangkan produk bukan motif dan bukan berwarna putih dan putih susu maka lini yang digunakan adalah lini satu. Kebijakan penggunaan lini itu ditujukan untuk memudahkan pembuatan rencana awal. Namun, kebijakan itu dapat tidak ditaati atau dengan kata lain, pembuatan rencana produksi awal harus disesuaikan sedemikian rupa agar masingmasing varian produk dapat selesai diproduksi sebelum maximum date yang telah disimulasikan. Proses pembuatan rencana kebutuhan bahan baku didasarkan pada rencana produksi yang telah dibuat. Pada proses itu, ditentukan jumlah kebutuhan masing-masing bahan baku untuk masing-masing proses kemudian digeneralisasikan menjadi kebutuhan bahan baku setiap hari produksinya. Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan kebutuhan bersih masing-masing bahan baku yang perlu dibeli. Sistem yang dibangun untuk mendukung proses perencanaan produksi pada PT. XYZ adalah suatu sistem pendukung keputusan dan sistem ini mampu mengorganisir proses perencanaan penjadwalan produksi hingga perencanaan kebutuhan bahan baku. Sistem pendukung keputusan yang dirancang ini juga mampu memberikan usulan dalam proses pengambilan keputusan perencanaan produksi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, yaitu biaya produksi. Komponen model dari sistem pendukung keputusan yang dibangun menggunakan model analitis dengan pendekatan simulasi. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan diusulkan dilakukan dengan data flow diagram. Dari hasil analisis itu, dilakukanlah perancangan dengan entity relationship diagram, kamus data, spesifikasi proses. Untuk merancangan alur dari sistem pendukung keputusan yang dibangun digunakan state transition diagram. Sistem yang dibangun dapat diakses oleh lima tipe pengguna sistem, yaitu manajer pembelian, manajer penjualan, manajer PPIC, kepala gudang, dan admin yang bertindak sebagai developer sistem. Sistem yang dibuat mampu menggunakan distribusi probabilitas yang dibangun berdasarkan data historis pengiriman barang dan data lainnya dari pihak yang terkait menjadi suatu sistem terintegrasi yang mampu memenuhi kebutuhan informasi dalam melakukan perencanaan produksi. Sistem itu juga mampu memberikan output berupa informasi ataupun laporan yang mampu meningkatkan komunikasi yang sinergis antara divisi PPIC dengan divisi lainnya dalam perusahaan. Perbandingan antara proses perencanaan produksi yang sekarang dengan perencanaan produksi yang diusulkan dilakukan dengan kondisi yang sama, yaitu terhadap situasi permintaan produk yang disimulasikan. Simulasi dilakukan sebanyak tiga kali sedangkan skenario pengembangan alternatif keputusan pada perencanaan produksi yang diusulkan dilakukan dengan dua tingkat target produksi, yaitu 25% dan 50%. Pada situasi yang pertama kali disimulasikan, usulan dengan target 50%, usulan dengan target 25%, dan perencanaan produksi yang sekarang. 4. PEMBAHASAN 4.1. Simulasi Perencanaan Produksi Menentukan probabilitas terdapatnya permintaan atau tidak selama periode peramalan yang diinginkan, didasarkan pada data historis jumlah permintaan pengiriman barang selama tiga bulan sebelumnya dengan membagi jumlah hari terjadinya permintaan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 45

5 dengan jumlah hari jendela peramalan, yaitu = 52/92 x 100% = 56,52%. Sebagai contoh, peramalan terjadinya permintaan pada bulan November 2009 dilakukan dengan memilih angka random sebanyak 30 (jumlah hari pada bulan November 2009 adalah 30 hari). Lalu terjadinya permintaan atau tidak ditentukan dengan cara membandingkan angka random dengan tingkat probabilitas yang telah dihitung. Bila angka random lebih kecil atau sama dengan 0,5652 maka diramalkan akan terjadi permintaan pada hari tersebut, sebaliknya bila angka random lebih besar dari 0,5652 maka diramalkan tidak akan terjadi permintaan pada hari tersebut. Pada ulangan ke-1, disimulasikan bahwa pada tanggal 2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30 bulan November 2007 terdapat permintaan pengiriman barang. Probabilitas jumlah permintaan produk didasarkan pada data historis permintaan pengiriman barang. Probabilitas produk itu kemudian akan digunakan untuk meramalkan jumlah permintaan produk yang diminta bila terjadi permintaan pengiriman produk. Sebagai contoh, dapat dilihat hasil pendataan probabilits tingkat permintaan produk pada salah satu varian produk poly propilena. Tabel 1. Probabilitas Jumlah Permintaan Produk Gelombang Jumbo Ukuran 1,5 m Peramalan tingkat permintaan produk pada bulan November 2009 untuk produk ke-1 hingga ke-n dapat dilakukan dengan langkah berikut. Pertama, memilih angka random sebanyak jumlah hari terdapatnya permintaan. Sesuai dengan hasil simulasi terjadinya permintaan, disimulasikan bahwa akan terjadi 20 kali permintaan barang pada bulan November 2009, yaitu pada tanggal 2, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, maka angka random diacak sebanyak 20 kali untuk masing-masing produk. Kedua, menentukan tingkat permintaan yang terjadi jika terdapat permintaan produk dapat dilakukan dengan cara membandingkan angka random dengan cumulative density frequency yang diperoleh berdasarkan probabilitas tingkat permintaan masingmasing produk. Bila angka random yang dibandingkan terdapat pada rentang batas tingkat permintaan x maka diramalkan bahwa pada periode tersebut, terjadi permintaan produk sebanyak x. Penentuan kebutuhan produksi untuk bulan November 2009 dapat dilakukan dengan langkah berikut. Pertama, PT. XYZ memproduksi banyak varian produk. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus ditentukan produk mana yang butuh diprioritaskan. Proses penentuan itu dapat dilakukan secara harian dengan cara membandingkan stok awal dan permintaan produk pada hari tersebut. Jika stok awal lebih kecil dari permintaan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 46

6 produk, hal itu berarti akan terjadi kekurangan produk pada hari tersebut dan akan terjadinya back order. Oleh karena itu, pada hari tersebut sebaiknya terjadi penambahan produk dengan jumlah tertentu sehingga stok mampu memenuhi permintaan. Dalam hal ini, hari dimana sebaiknya terjadinya penambahan produk diistilahkan sebagai maximum date. Kedua, setelah menentukan maximum date, langkah berikutnya adalah menentukan jumlah harus diproduksi. Jumlah yang harus diproduksi ditentukan berdasarkan tingkat target produksi yang diinginkan oleh perusahaan. Pihak perusahaan khususnya manajer PPIC dapat menentukan berbagai tingkat target produksi, yaitu 10%, 25%, 50%, dan sebagainya, dengan asumsi bahwa target produksi itu merupakan faktor dari total peramalan permintaan masing-masing produk. Ketiga, setelah menentukan maximum date dan jumlah yang harus diproduksi, ditentukanlah jenis lini yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi. Langkah itu juga merupakan langkah awal dalam menentukan rencana produksi. Berikut ditampilkan hasil pembuatan kebutuhan produksi dengan target produksi 50% berdasarkan hasil simulasi tingkat permintaan yang telah dijabarkan. Tabel 2. Kebutuhan Produksi dengan Target Produksi 50% Pembuatan Rencana Produksi didasarkan pada hasil simulasi kebutuhan produksi. Pada proses pembuatan rencana produksi, diperlukan masukkan berupa intuisi dan pengetahuan dari manajer untuk mengatur urutan pemrosesan kebutuhan produksi sedemikian rupa yang tujuannya untuk meminimalkan biaya produksi, meminimumkan waktu set up mesin, dan meminimumkan waktu pencucian warna. Langkah yang dilakukan untuk membuat rencana kebutuhan bahan baku, yaitu konversi satuan (unit menjadi kilogram) diperoleh dengan mengalikan unit produksi dengan ukuran produk dengan berat produk; Menentukan jumlah kebutuhan berdasarkan komposisi campuran yang telah ditentukan untuk masing-masing produk Pengambilan Keputusan Perencanaan Produksi Proses pengembangan alternatif keputusan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa tingkat target produksi pada proses pembuatan perencanaan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 47

7 produksi. Pada penelitian ini, target produksi yang digunakan adalah 25% dan 50%. Karena sistem pendukung keputusan yang dibangun dilakukan dengan pendekatan simulasi, pengembangan alternatif keputusan dapat diulang sedemikian rupa sehingga alternatif yang dihasilkan semakin beragam dan luas. Pada penelitian ini, pendekatan simulasi yang dilakukan, diulang sebanyak tiga kali. Proses pengambilan keputusan pada umumnya menggunakan suatu tolok ukur dalam menentukan keputusan yang dianggap terbaik dari beberapa alternatif keputusan yang tersedia. Pada penelitian ini, indikator yang digunakan untuk memilih suatu keputusan diantara alternatif keputusan yang ada adalah biaya produksi dan biaya produksi itu merupakan hasil penjumlahan biaya listrik, biaya pencucian, biaya penyimpanan, dan biaya back order. Berikut ini ditampilkan proses pengembangan alternatif keputusan dan pengambilan keputusan perencanaan produksi yang dilakukan pada penelitian ini. Gambar 1. Pengembangan Alternatif Keputusan Karena indikator pengambilan keputusan terbaik yang ditetapkan adalah total biaya produksi, keputusan yang akan diusulkan oleh sistem adalah rencana produksi dengan target produksi 25% dengan pendekatan simulasi perulangan kedua dan total biaya produksinya adalah Rp ,-. Berdasarkan karateristik sistem pendukung keputusan yang diuraikan dalam Turban (2000:99), yaitu sistem pendukung keputusan bertujuan untuk mendukung pembuat keputusan, bukan untuk menggantikan pembuat keputusan maka dapat disimpulkan bahwa usulan yang diberikan oleh sistem berdasarkan indikator biaya yang ditetapkan, tidaklah bersifat memaksa Perbandingan Proses Perencanaan Produksi Status Quo dan Usulan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 48

8 Proses perbandingan dilakukan dengan data peramalan yang sama, yaitu data hasil peramalan yang dilakukan dengan pendekatan simulasi. Gambar 2. Perbandingan Total Biaya Produksi Status Quo dengan Usulan Pada Gambar 2, dapat dilihat bahwa biaya yang dihasilkan pada status quo lebih besar dibandingkan pada rencana produksi usulan. Selain meminimumkan biaya, perencanaan produksi yang diusulkan juga dapat meminimumkan back order karena dalam membuat rencana produksi usulan, perencana disediakan informasi mengenai kapan produk dibutuhkan. Selain itu, dalam perencanaan produksi yang diusulkan, kekuatan informasi eksternal juga diikutsertakan dan manajer PPIC diharapkan mampu mengambil informasi dari pihak distributor berkaitan dengan prioritas produk yang diinginkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan produksi yang diusulkan lebih baik dari proses perencanaan produksi yang diterapkan sekarang ini pada PT.XYZ Usulan Penerapan Pada bagian ini dijelaskan bagaimana sistem pendukung keputusan perencanaan produksi yang telah dirancang sedemikian rupa dengan pendekatan simulasi akan diintegrasikan dan diterapkan di lapangan. Untuk mempertahankan reliabilitas sistem dalam mendukung proses perencanana produksi pada PT.XYZ, terdapat beberapa kondisi yang harus dipertahankan oleh perusahaan sehingga output yang dihasilkan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan sebagai berikut. Pertama, perusahaan harus membuat suatu kebijakan yang menetapkan kapan informasi yang dibutuhkan sebagai masukkan ke dalam sistem sudah harus tersedia dan lengkap sebelum sistem perencanaan produksi itu digunakan. Kedua, perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan distributor dan kedekatan itu diharapkan dapat memberikan masukkan berupa perubahan Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 49

9 minat pasar yang ada yang merupakan informasi krusial dalam pembuatan rencana produksi. Ketiga, dalam proses pembuatan rencana produksi, perencana sebaiknya benarbenar memperhatikan faktor maximum date yang telah diberikan. Perencana sebaiknya mengusahakan sedemikian rupa sehingga produk dapat selesai sebelum atau pada maximum date yang telah ditentukan. Keempat, selain itu, perencana juga sebaiknya memperhatikan faktor pencucian warna dan penggantian mesin. Dalam hal meminimalkan biaya, perencana sebaiknya menghindari proses pencucian warna dari coklat ke putih karena selain menghabiskan biaya listriks selama setengah jam, juga meningkatkan biaya pencucian mesin yang sangat besar. Sistem pendukung keputusan yang dirancang memungkinkan beberapa pengguna yang dipisahkan oleh gedung yang bersebelahan. Oleh karena itu, sistem ini akan membutuhkan jaringan yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mendukung aliran informasi antar client dengan server. Adapun perangkat keras minimum yang direkomendasikan adalah sebagai berikut. Pertama, Client, yaitu Prosesor: Pentium III 800 MHz, Memory: 512 MB, Hard Disk: 40 GB, Keyboard & Mous: Monitor CRT 15. Kedua, Server, yaitu Prosesor: Pentium IV 1,2 GHz, Memory: 512 MB, Hard Disk: 80 GB, Keyboard & Mouse: Monitor CRT 15. Ketiga, Printer Inkjet HP untuk divisi pembelian, penjualan dan PPIC, dan printer dot matrix LX-300 untuk divisi gudang. Keempat, Switch. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dengan dukungan database dari Microsoft Access 2003 dan fungsi pembuatan laporan dengan Crystal Report 8.5. Sistem operasi minimum yang direkomendasikan adalah Windows XP Professional Edition untuk Client dan Windows Server 2003 R2 Standard Edition untuk Server. 5. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik beberapa simpulan yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan perencanaan produksi pada PT. XYZ. Simulasi dilakukan sebanyak tiga kali sedangkan skenario pengembangan alternatif keputusan pada perencanaan produksi yang diusulkan dilakukan dengan dua tingkat target produksi, yaitu 25% dan 50%. Dengan skenario usulan target 50%, 25%, dan status quo, pada simulasi pertama, biaya produksi masingmasing mencapai sebesar Rp ,-; Rp ,-; dan Rp ,-. Pada simulasi kedua, berturut-turut adalah Rp ,-; Rp ,-; Rp ,-. Pada simulasi ketiga, berturut-turut adalah Rp ,-; Rp ,-; Rp ,-. Dari hasil perbandingan biaya tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan produksi yang diusulkan lebih baik dari proses perencanaan produksi yang sekarang. Selain meminimumkan biaya, perencanaan produksi yang diusulkan juga dapat meminimumkan back order karena dalam membuat rencana produksi usulan itu, perencana disediakan informasi mengenai kapan produk dibutuhkan. Selain itu, dalam perencanaan produksi yang diusulkan, kekuatan informasi eksternal juga diikutsertakan dan manajer PPIC diharapkan mampu mengambil informasi dari pihak distributor Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 50

10 berkaitan dengan prioritas produk yang diinginkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan produksi yang diusulkan lebih baik dari proses perencanaan produksi yang diterapkan sekarang ini pada PT. XYZ. 6. DAFTAR PUSTAKA Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert, Aquilano, Nicholas J Operations Management for Competitive Advantage. 11th Ed. New York: McGraw-Hill. Haag, Stephen, Maeve Cummings, and Donald J. McCubbrey Management Information Systems for the Information Age. 5th Ed. New York: McGraw-Hill. Harrell, C., Biman K. Ghosh, and R. Bowden Simulation Using ProModel. New York: McGraw Hill. Kakiay, Thomas J Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta: ANDI. Turban, Efraim and Jay E. Aron Decision Support Systems and Intelligent Systems. New Jersey: Prentice Hall. Jurnal MEDIA SISFO Vol. 4, No.1, Februari STIKOM Dinamika Bangsa - JaMBI 51

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan. Tiap

Lebih terperinci

P6 Arsitektur SPK. SQ

P6 Arsitektur SPK. SQ P6 Arsitektur SPK SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan 2 Arsitektur

Lebih terperinci

P6 Arsitektur SPK. SQ

P6 Arsitektur SPK. SQ P6 Arsitektur SPK SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan 2 Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI Jenis-jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carnegie-Mellon University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS Deskripsi Mata Kuliah Pengampu : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Buku Pegangan : Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo, 2001. D.

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Teknik Industri - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Teknik Industri - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Teknik Industri - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Lily Vianty 0700681503 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan informasi yang tepat, akurat dan cepat semakin dibutuhkan oleh semua orang dengan intensitas yang semakin meningkat seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

P6 Arsitektur SPK. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P6 Arsitektur SPK. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta P6 Arsitektur SPK A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Arsitektur SPK 2 Arsitektur SPK Komponen-Komponen (arsitektur) DSS dibagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, bisnis restoran semakin diminati. Setiap restoran berusaha menyajikan sesuatu yang baru dan unik kepada pelanggannya. Banyak restoran yang berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Program linier merupakan suatu model umum yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pengalokasian sumber-sumber terbatas secara optimal 1. Masalah

Lebih terperinci

P9 Perancangan SPK. SQ Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P9 Perancangan SPK. SQ  Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta P9 Perancangan SPK SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Teknik Perancangan DSS 2 Teknik Perancangan DSS 1.Perancangan dengan cara cepat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan teknologi komputer sudah banyak dimanfaatkan untuk mendukung suatu usaha bisnis. Dengan adanya komputer, data-data mentah dapat diolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam bidang usaha, penggunaan komputer dapat mempermudah

Lebih terperinci

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG Pendahuluan: Decision Support system Yus Jayusman Yus Jayusman STMIK BANDUNG Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari sistem informasi jual beli barangyang rancang, berikut keterangannya. 1. Tampilan Form Login Form Login merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi arus kas yang rancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software Untuk mengimplementasikan rancangan basis data yang telah dibuat, diperlukan unit hardware dan software dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang dibangun. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam implementasinya secara konsep desain didapat alur sistem (system flow), diagram alur data (DFD), serta diagram relasi antar table (entity

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 25 PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom (gitaayusyafarina@gmail.com) ABSTRAK Sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELANGGAN BAGIAN CATER PT PLN CABANG UPJ BEKASI KOTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELANGGAN BAGIAN CATER PT PLN CABANG UPJ BEKASI KOTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELANGGAN BAGIAN CATER PT PLN CABANG UPJ BEKASI KOTA Eddy Sutedjo 1 ; Sui Lie 2 1, 2 Jurusan Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Pembongkaran CPO Harian Berbasis Client Server Pada PT. Adilla

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan teknik bisnisnya sehari-hari. Sejalan dengan

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3 DECISION SUPPORT SYSTEMS Pengertian. Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan dalam pengolahan data yang baik, tepat dan akurat juga sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Setiap perusahaan

Lebih terperinci

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) 267 Klik Master Pada Menu Utama-cek transaksi pemesanan Gambar 4.147 Rancangan Layar Form Master (cek Transaksi Pemesanan) Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) Gambar 4.148 Rancangan Layar Form Master

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DECISION SUPPORT SYSTEMS (DSS) Sistem pendukung keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang 1 1.1. Latar Belakang BAB I. Pendahuluan Toserba X adalah sebuah toserba yang memiliki tiga divisi secara keseluruhan, yaitu pasar swalayan, fashion, dan juga food court. Toserba X sendiri telah memiliki

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KEMASAN PRODUK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KEMASAN PRODUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KEMASAN PRODUK Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Abstrak Tidak dapat disangkal lagi perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sedemikian pesat telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Sumber Tirta merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam penjualan air minum kemasan merk aqua. Barang yang dijual pada distributor ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Pada jaman modernisasi, teknologi digital mengambil alih dunia dengan terusmenerus berlomba berkreasi tiada henti-hentinya demi tercapainya kemudahan dan kecepatan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, serta sistematika penyajian yang akan dibahas dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

Konsep Dasar SPK. Target Pembelajaran. Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, Pert_3. Pada akhir pertemuan ini :

Konsep Dasar SPK. Target Pembelajaran. Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, Pert_3. Pada akhir pertemuan ini : SIF 336 : Sistem Penunjang Keputusan Tahun Akademik 2010/2011 Konsep Dasar SPK Pert_3 Target Pembelajaran Pada akhir pertemuan ini : Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, karakteristik SPK dan

Lebih terperinci

ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERJANJIAN SEWA MOBIL PADA 7 RENTAL

ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERJANJIAN SEWA MOBIL PADA 7 RENTAL ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERJANJIAN SEWA MOBIL PADA 7 RENTAL (Design Analysis of information for vehicle rental contract documentation at 7 rental s) Andyka Risky Pratama* 1 Jl. Zainal

Lebih terperinci

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini: Nama : Fernanda Celsiliya NIM : 155030207111048 E. KOMPONEN UTAMA DECISION SUPPORT SYSTEM Menurut Carter et. al. (1992) Decision Support System (DSS) memiliki tiga komponen utama atau subsistem utama yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dalam era informasi ini, kemajuan teknologi komunikasi berkembang sangat pesat, antara lain dengan adanya media cetak, telepon, radio, televisi, handphone, internet dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari analisa dan perancangan sistem informasi laporan keuangan yang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer saat ini begitu pesat, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi ini untuk kemajuan usahanya. Dengan adanya teknologi komputer,

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakan perancangan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Karya Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang periklanan. Perusahaan ini menangani berbagai pemesanan seperti spanduk, baliho, interior ruangan,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1. Analisis Dokumen Adapun dokumen dokumen yang digunakan perusahaan dalam sistem pemasaran adalah sebagai berikut: a. Kunjungan

Lebih terperinci

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report Gambar 4.19 Tampilan Layar Report 160 Gambar 4.20 Tampilan Layar Sales Chart 161 Gambar 4.21 Tampilan Layar Chart (Bar) 162 Gambar 4.22 Tampilan Layar Chart (Line) 163 Gambar 4.23 Tampilan Layar Chart

Lebih terperinci

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem Informasi Berbasis Komputer Sistem Informasi Berbasis Komputer 1 Sistem Informasi Akuntansi Slide 2 Definisi Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial

Lebih terperinci

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS 3 komponen (arsitektur) dalam DSS 1. Dialog (interface software) pemakai dengan sitem 2. Database mendukung sistem tsb 3. Model Base memberikan kemampuan analisis

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Sistem Pendukung Keputusan proses pengambilan keputusan merupakan hal yang menjadi bagian penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen persediaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan yang menangani sistem produksi roti. Sistem dalam pemesanan roti memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi laporan piutang dagang berbasis client server pada PTPN III Medan Menggunakan VB. Net

Lebih terperinci

Gambar 4.83 Flowchart dan SOP Usulan Penanganan Ketidaksesuaian Penakaran Bahan Baku

Gambar 4.83 Flowchart dan SOP Usulan Penanganan Ketidaksesuaian Penakaran Bahan Baku Gambar 4.83 Flowchart dan SOP Usulan Penanganan Ketidaksesuaian Penakaran Bahan Baku 287 288 - Penambahan Zat Aditif Baru Bila penyebab reject produk dikarenakan penambahan zat aditif baru dalam bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Sistem Informasi Pariwisata SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Proses pengambilan keputusan merupakan hal yang menjadi bagian penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengambilan

Lebih terperinci

Form Insert SHK. Kode SHK. Tanggal SHK. Nama Produk. Qty. Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK

Form Insert SHK. Kode SHK. Tanggal SHK. Nama Produk. Qty. Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK 197 Form Insert SHK Kode SHK Tanggal SHK Nama Produk Qty Save Cancel Gambar 4.44 Rancangan Layar Insert SHK 198 Form Insert SPK Kode SPK Tanggal SPK Nama Produk Qty Save Cancel Gambar 4.45 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap 67 BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pada sistem, uraian instalasi pada Aplikasi inventory barang Toko R&R Berikut

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pada sistem, uraian instalasi pada Aplikasi inventory barang Toko R&R Berikut BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini penulis menguraikan beberapa hal yang dilakukan dalam proses pada sistem, uraian instalasi pada Aplikasi inventory barang Toko R&R Berikut penulis uraikan beberapa tahapan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS Performa (2010) Vol. 9, No.1: 55-63 Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS Rendro Prasetyo *, Irwan Iftadi, Taufiq Rochman Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Dari hasil analisis yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan dari sistem yang berjalan di PT. BINTANG MITRA TEXTINDOkhususnya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tugas-tugas yang akan dilakukan dalam tahap implementasi. Berikut penjadwalan. Gambar 4.1 Gambar Jadwal Implementasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tugas-tugas yang akan dilakukan dalam tahap implementasi. Berikut penjadwalan. Gambar 4.1 Gambar Jadwal Implementasi 88 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Untuk menghasilkan implementasi yang baik dibutuhkan penjadwalan tugas-tugas yang akan dilakukan dalam tahap implementasi.

Lebih terperinci

BAB 1 akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. Teknologi.Net merupakan teknologi dari perusahaan Microsoft yang berupa

BAB 1 akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. Teknologi.Net merupakan teknologi dari perusahaan Microsoft yang berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi berbasis teknologi tidak saja digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada bisnis dan keuntungan, akan tetapi juga perlu diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan Kehadiran teknologi informasi memang dirasakan manfaatnya dalam mempermudah kegiatan dan kerja manusia dalam melakukan pekerjaannya. Lembaga bisnis pastilah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : Menentukan kebutuhan data yang digunakan, seperti data makanan, data

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : Menentukan kebutuhan data yang digunakan, seperti data makanan, data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : Menentukan kebutuhan data yang digunakan, seperti data makanan, data aturan makan sesuai penyakit, data

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN PADA PROSES PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PERUSAHAAN SEPATU

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN PADA PROSES PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PERUSAHAAN SEPATU APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN PADA PROSES PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PERUSAHAAN SEPATU Agustinus Noertjahyana, Sugiarto Prawiradirja Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM IV.1. Implementasi Sistem Perancangan aplikasi ini membahas tentang sistem produksi yang ada pada PT. Intan Havea dengan menggunakan media website. Dimana sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluhan kerusakan fasilitas merupakan masalah umum yang selalu dihadapi dalam sebuah perusahaan maupun organisasi, karena itu ada satu atau lebih dari satu

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN KULIAH BERDASARKAN KESEDIAAN WAKTU DOSEN MENGAJAR ( Studi Kasus Pada STIE SBI Yogyakarta)

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN KULIAH BERDASARKAN KESEDIAAN WAKTU DOSEN MENGAJAR ( Studi Kasus Pada STIE SBI Yogyakarta) APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN KULIAH BERDASARKAN KESEDIAAN WAKTU DOSEN MENGAJAR ( Studi Kasus Pada STIE SBI Yogyakarta) Yuhilda STMIK AMIKOM Yogyakarta Abstract Decision Support Systems

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Menurut Jogiyanto (2001), sistem adalah jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang BAB V IMPLEMENTASI A. Lingkungan Implementasi Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang meliputi kebutuhan didalamnya adalah perangkat lunak, perangkat keras, listing program yang sesuai,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Apotek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akutansi Hasil Produksi Sawit Pada Harga Pokok Penjualan di PTPN IV (Persero)

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Distributor Seragam Aneka Jaya merupakan satu distributor seragam merk Teladan yang berada di kota sidoarjo. Distributor Seragam Aneka Jaya sendiri berdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi penentuan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat menyebabkan kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat

Lebih terperinci

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse 289 29. Bagian training dapat memasukkan kembali perubahan terhadap penilaian training untuk selanjutnya data-data perubahan akan dimasukkan ke dalam basis data. Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

Lebih terperinci

MULYADI, IR, M.SI DOSEN TETAP STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI ABSTRAK I. PENDAHULUAN

MULYADI, IR, M.SI DOSEN TETAP STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI ABSTRAK I. PENDAHULUAN APLIKASI PEMOGRAMMAN DELPHI 7 DAN MICROSOFT ACCES 2007 DALAM PENGOLAHAN DATA PRESENSI PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROPINSI JAMBI MULYADI, IR, M.SI moelyadiroesly@yahoo.com

Lebih terperinci

PEMILIHAN DOSEN MUDA UNTUK MEMBANTU PEMINATAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PILIHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PEMILIHAN DOSEN MUDA UNTUK MEMBANTU PEMINATAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PILIHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN MUDA UNTUK MEMBANTU PEMINATAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PILIHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Holder Simorangkir Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Studi kepustakaan Penentuan Kebutuhan dan Data yang akan digunakan Pengumpulan Data yang diperlukan Mempersiapkan alat dan bahan penelitian Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

11. Tampilan Tambah Barang

11. Tampilan Tambah Barang 281 11. Tampilan Tambah Barang Gambar 4.78 Rancangan Layar Tambah Barang 12. Tampilan Ubah Barang Gambar 4.79 Rancangan Layar Ubah Barang 282 13. Tampilan Master Stok Barang Gambar 4.80 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. keras, listing program yang sesuai, Query yang digunakan, pemograman dan

BAB V IMPLEMENTASI. keras, listing program yang sesuai, Query yang digunakan, pemograman dan BAB V IMPLEMENTASI A. Lingkungan Implementasi Implementasi sistem ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, listing program yang sesuai, Query yang digunakan, pemograman dan pengujian program

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN INVENTORY DAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6 (Studi Kasus : PelangiMart Jl. Ponconoko No.28 Nirbitan, Tipes, Sukoharjo) TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Mochammad Eko S, S.T 1 Manajement Support System Decision Support Systems (DSS). Group Support Systems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS). Executive Information

Lebih terperinci