PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN. Ileumêê Beule Adab Beuna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN. Ileumêê Beule Adab Beuna"

Transkripsi

1 PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN Ileumêê Beule Adab Beuna POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2015

2 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT / JABATAN AKADEMIK DOSEN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2015 P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k 1

3 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen KAT A PEN GANT AR Jabatan fungsional dosen pada dasamya merupakan pengakuan, penghargaan dan kepercayaan atas kompetensi kinerja integritas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas, serta tata karma dosen dalam melaksanakan tugas tridarmanya. Selain itu jabatan ini diharapkan dapat berfungsi juga sebagai insentif non materi bagi dosen untuk bekerja lebih giat, lebih kreatif, dan lebih baik lagi. Oleh karenanya, maka standar, tata cara dan prosedur penilaian seyogyanya sejalan dan bersifat kondusif bagi terciptanya insentif dimaksud. Dengan tetap berkeyakinan bahwa setiap dosen pada dasamya akan selalu beritikad dan berperilaku baik serta berintegritas tinggi terhadap profesinya, namun standar, tata cara dan prosedur penilaian angka kredit untuk pengusulan kenaikan jabatan fungsional dosen, tetap saja harus diusahakan agar dapat dengan tepat mampu memberikan kenaikan jabatan dengan mudah kepada yang benarbenar berhak namun sebaliknya dengan tepat dan mudah pula mampu memberikan sanksi kepada yang pantas mendapatkannya. Guna mendapatkan standar, tata cara dan prosedur penilaian Politeknik Negeri Lhokseuamwe berupaya untuk senantiasa menyempumakannya agar diperoleh standar tata cara dan prosedur penilaian yang lebih benar dan lebih baik. Akan tetapi akibat adanya perkembangan peraturan perundangan dan terutama pula perkembangan ragam bentuk kegiatan tridarma, maka dengan bertambahnya waktu, standar, tata cara dan prosedur penilaian yang pada mulanya dianggap benar dan baik, pada saat ini dirasa masih perlu disempumakan. Dengan telah berlakunya Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta sangat pesatnya perkembangan ragam bentuk karya ilmiah dosen, maka standar, tata cara dan prosedur penilaian angka kredit dosen untuk kepentingan pengusulan jabatan fungsional dosen memerlukan penyempumaan yang bersifat mendasar dan menyeluruh. Kami berharap Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Fungsional Dosen ini dapat berguna dan bermanfaat untuk dasar sebagai pembinaan karir dosen bagi penyelenggara pendidikan tinggi maupun bagi masyarakat pemerhati perguruan tinggi. Kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman ini saya ucapkan terima kasih. Buketrata, Oktober 2015 Direktur, Ir. Nahar, MT. NIP P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k 2

4 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN Halaman i ii iii iv 1.1 Latar Belakang Beberapa Pengertian Landasan Hukum Prinsip-Prinsip Penilaian BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 JABATAN, PANGKAT DAN ANGKA KREDIT 2.1 Jenjang Jabatan dan Angka Kredit Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Akademik Kenaikan Jabatan Akademik Loncat Jabatan Akademik Alih Jabatan Ke Dalam Jabatan Akademik Kelebihan Angka Kredit Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Pejabat Yang Menetapkan Angka Kredit Pejabat Yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit UNSUR-UNSUR ANGKA KREDIT DOSEN 3.1 Unsur Utama Pendidikan Unsur Utama Tridharma Perguruan Tinggi Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran Melaksanakan Penelitian Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Melaksanakan Kegiatan Penting Tugas Dosen WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN 4.1 Wewenang Dan Tanggung Jawab Asisten Ahli Wewenang Dan Tanggung Jawab Lektor Wewenang Dan Tanggung Jawab Lektor Kepala Wewenang Dan Tanggung Jawab Guru Besar TIM PENILAI JABATAN AKADEMIK DOSEN 5.1 Tugas dan Fungsi Tim Penilai Jabatan Akademik PNL Organisasi Tim Penilai Jabatan Akademik PNL Uraian Tugas Tim Penilai Jabatan Akademik PNL Validator dan Reviewer Karya Ilmiah P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k iii

5 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen Halaman 5.5 Tata Cara Penilaian di Tim Penilai Jabatan Akademik PNL Keputusan BAB 6 BAB 7 SKEMA PENILAIAN KARYA ILMIAH 6.1 Penilaian Karya Ilmiah Dosen Penilaian Angka Kredit Dosen untuk Kenaikan Jabatan Akademik ke Lektor Penilaian Angka Kredit Dosen untuk Kenaikan Jabatan Akademik ke Lektor Kepala dan Guru Besar PENUTUP L A M P I R A N Lampiran 1 Format Daftar Usul Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Lampiran 2 Format Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Lampiran 3 Format Daftar Kegiatan Penelitian Lampiran 4 Format Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Lampiran 5 Format Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi Lampiran 6 Format Resume Penetapan Angka Kredit Jabatan Dosen Perguruan Tinggi Tingkat Pusat Lampiran 7 Format Surat Usul Penilaian Angka Kredit Dan Kenaikan Jabatan Ke Dirjen Dikti Lampiran 8 Format Surat Usul Penilaian Angka Kredit Dan Kenaikan Jabatan Ke Biro Kepegawaian Setjen Kemristekdikti Lampiran 9 Format Berita Acara Pertimbangan Senat Politeknik Lampiran 10 Format Lembar Pernyataan Pengesahan Hasil Validasi Karya Ilmiah Lampiran 11 Format Lembar Pernyataan Keabsahan Karya Ilmiah Lampiran 12 Format Lembar Penilaian Sejawat Sebidang Atau Peer Review Karya Ilmiah (Buku ; Artikel Ilmiah ; Prosiding ; Makalah : Laporan Penelitian) Lampiran 13 Format Lembar Penilaian Dua Sejawat Sebidang Atau Dua Peer Review Karya Ilmiah (Buku ; Artikel Ilmiah ; Prosiding ; Makalah : Laporan Penelitian) Lampiran 14 Panduan Penilaian (Buku ; Jurnal Ilmiah ; Prosiding Makalah Disajikan ; Prosiding Makalah Tidak Disajikan ; Makalah Tidak Masuk Prosiding ; Laporan Penelitian) Lampiran 15 Format Lembar Hasil Pemeriksaan P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k iv

6 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen Lampiran 16 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 17 Tahun 2013 Lampiran 17 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 46 Tahun 2013 Lampiran 18 Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 Lampiran 19 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 92 Tahun 2014 Lampiran 20 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 17 Tahun 2010 Lampiran 21 Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 696/E.E3/MI/2014 tanggal 11 Agustus 2014 Lampiran 22 Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 887/E.E3/MI/2014 tanggal 17 Oktober 2014 P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k v

7 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Halaman Nama Jabatan Fungsional Dosen, Pangkat dan Golongan Dan Kebutuhan Angka Kredit Untuk Jabatan Fungsional Terkait Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat dosen dengan kualifikasi pendidikan S2 (Master atau Magister) dan Sp.I Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 (Doktor) dan Sp.II Jumlah angka kredit kumulatif minimal dari tugas pokok dan penunjang kegiatan akademik dosen Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Mengajar Pada Program Studi Berdasarkan Jenjang Jabatan Akademik Dan Kualifikai Pendidikan Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Membimbing Penyelesaian Tugas Akhir Berdasarkan Jenjang Jabatan Akademik Dan Kualifikai Pendidikan Tabel 4.3. Ringkasan Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Melaksanakan Kegiatan Penelitian P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k vi

8 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 6.1. Gambar 6.2. Gambar 6.3. Bagan Alir Penilaian Karya Ilmiah Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Untuk Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Akademik Dan Kenaikan Jabatan Akademik Bagan Alir Penilaian Angka Kredit Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Untuk Kenaikan Jabatan Akademik Ke Lektor Bagan Alir Penilaian Angka Kredit Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Untuk Kenaikan Jabatan Akademik Ke Lektor Kepala Dan Guru Besar P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k vii

9 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nomor : 20 Tahun 2015 Tentang PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Menimbang : bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen, maka perlu menetapkan peraturan tentang Penilaian Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe; Mengingat : 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Perguruan Tinggi dan Penyelengaraan Perguruan Tinggi; 5. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 52/PMK.02/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan RI No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2014; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen; 9. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Dan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Kedua : Memberlakukan Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Dan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen di lingkungan Politeknik Negeri Lhokseumawe P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k viii

10 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen Ketiga : Memerintahkan kepada seluruh PNS Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk berpedoman kepada peraturan ini sesuai dengan maksud surat keputusan ini Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila ada kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya Ditetapkan di : Buketrata Lhokseumawe Pada Tanggal : 16 Juni 2015 Direktur, Ir. Nahar Tembusan : 1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta; 2. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Jakarta; 3. Inspektorat Jenderal Pendidikan dan kebudayaan di Jakarta; 4. Biro Kepegawaian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta; 5. Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia di Jakarta ; 6. Para Pembantu Direktur di Lingkungan Politeknik Negeri Lhokseumawe ; 7. Para Ketua Jurusan di Lingkungan Politeknik Negri Lhokseumawe P e d o m a n O p e r a s i o n a l P e n i l a i a n A n g k a K r e d i t K e n a i k a n P a n g k a t / J a b a t a n A k a d e m i k ix

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar, tata cara, dan prosedur penilaian angka kredit dosen untuk kenaikan jabatan fungsional dosen yang berlaku pada saat ini merupakan akumulasi hasil dari rangkaian proses panjang sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko- wasbangpan) Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999, tanggal 24 Agustus 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Keputusan ini ditindaklanjuti oleh Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/99 dan Nomor 181 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Selanjutnya pada tanggal 4 Mei 2001 Menteri Pendidikan Nasional telah pula mengeluarkan Keputusan Nomor 36/D/O/2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen. Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara juga mengeluarkan Peraturan Nomor PER/60 /M.PAN/6/2005, tanggal 1 Juni 2005, tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan/atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Keputusan dan Peraturan Menteri tersebut, telah dilengkapi dengan berbagai Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang berisi penjelasan lebih rinci tentang berbagai aturan yang berkenaan dengan standar, tata cara, atau prosedur penilaian angka kredit dosen dan pengusulan jabatan fungsional dosen. Sejalan dengan tuntutan kualitas yang makin meningkat, baik kualitas layanan kenaikan pangkat maupun atas kualitas kinerja dosen yang dinilai angka kreditnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya pada tanggal 15 Maret 2013, yang selanjutnya dirubah melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 46 Tahun 2013 pada tanggal 27 Desember Kedua peraturan tersebut berisikan sejumlah perubahan yang cukup signifikan dari peraturan-peraturan yang telah ada sebelumnya. Keberadaan Permenpan Nomor 17 maupun Permenpan Nomor 46 menjadi landasan 1-63

12 pokok dalam menghitung angka kredit dosen dalam rangka kenaikan jabatan fungsionalnya, yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Penilaian angka kredit untuk kenaikan jabatan fungsional Dosen secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen. Berdasarkan uraian-uraian di atas dan guna memberikan kemudahan bagi dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam memahami berbagai peraturan terkait kenaikan jabatan fungsional, maka disusunlah buku pedoman ini sebagai rujukan. Buku pedoman ini berisi penjelasan rinci tentang berbagai aturan yang berkenaan dengan standar, tata cara, atau prosedur penilaian angka kredit dosen dan pengusulan jabatan fungsional dosen. Diharapkan dengan terbitnya buku pedoman ini akan timbul penafsiran dan pemahaman yang seragam di kalangan dosen dalam hal kenaikan jabatan fungsional. 1.2 Beberapa Pengertian 1. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang diberikan/ditetapkan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang dosen dan yang dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam rangka pembinaan karier dalam jabatan fungsional dan/atau kepangkatan. 2. Tim Penilai Angka Kredit adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat berwenang, yang bertugas untuk menilai prestasi kerja dosen dalam rangka penetapan angka kredit. 3. Dosen adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang ditugaskan di Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 UU No. 14 tahun 2005). 2-63

13 4. Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang ma- sih aktif di lingkungan satuan pendidikan tinggi (UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1:3). 5. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. (UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1:4) 6. Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi Dosen secara melembaga adalah kegiatan yang mendapatkan izin atau penugasan dari Direktur atau Ketua Jurusan Jurusan dengan suatu Surat Keputusan atau Surat Tugas. 7. Batas kepatutan adalah rata-rata banyaknya hasil atau besarnya sks (satuan kredit semester) maksimal selama periode penilaian yang mungkin dicapai apabila pelaksanaan suatu kegiatan atau sub unsur kegiatan dilakukan dalam batas-batas kepatutan. 8. Pendidikan adalah pengembangan kemampuan dan jatidiri peserta didik sebagai wujud kepribadian yang utuh, melalui program pengajaran yang diarahkan melalui kurikulum program studi. 9. Pengajaran adalah pengembangan penalaran peserta didik untuk mendalami kaidah-kaidah keilmuan sebagai pelaksanaan tugas fungsional dosen yang terdiri dari pemilihan dan pengorganisasian materi, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran sesuai dengan sasaran kurikulum yang telah ditentukan. 10. Penelitian adalah kegiatan telaah taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. 11. Pengabdian kepada masyarakat adalah pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan oleh dosen secara melembaga, yang hasilnya bermanfaat bagi usaha mencerdaskan atau mensejahterakan kehidupan bangsa. 12. Peneliti adalah seseorang atau kelompok orang yang melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan pengkajian data yang dilakukan 3-63

14 secata sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan/permasalahan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. 13. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh secara sistematis melalui penelitian maupun penalaran yang memberikan pemahaman dan informasi tentang gejala-gejala alam dan sosial. 14. Teknologi adalah kumpulan pengetahuan hasil penelitian yang memberikan pemahaman dan informasi tentang bagaimana ilmu pengetahuan dipergunakan untuk tujuan praktis. 15. Karya ilmiah adalah hasil kerja yang diperoleh melalui penggunaan kaidah dan prosedur berpikir ilmiah, yang disajikan secara tertulis dengan memenuhi ketentuan tulisan dan teknik penulisan ilmiah. 16. Informasi ilmiah adalah segala produk ilmiah yang disampaikan, baik secara lisan maupun tertulis melalui media/forum ilmiah. 17. Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang membahas perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dapat dilaksanakan pada tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional. 18. Pertemuan ilmiah lokal adalah pertemuan ilmiah yang dihadiri oleh pemakalah dan/atau peserta di dalam maupun di luar lingkungan jurusan/program studi/bagian, Jurusan, Politeknik dalam provinsi. 19. Pertemuan ilmiah tingkat regional dihadiri oleh pemakalah dan/atau peserta dari berbagai perguruan tinggi/lembaga dalam wilayah regional (daerah asal peserta kurang dari 3 provinsi). 20. Pertemuan ilmiah tingkat nasional dihadiri oleh pemakalah dan/atau peserta dari berbagai daerah di Indonesia. (daerah asal peserta lebih dari 3 provinsi). 21. Pertemuan ilmiah tingkat internasional dihadiri oleh pemakalah dan/atau peserta dari berbagai negara (peserta minimal berasal dari 3 negara) dan disampaikan dalam bahasa resmi PBB ( Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, dan Cina). 22. Buku adalah kumpulan informasi yang ditulis di atas kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau ga mbar. Buku yang memenuhi syarat angka kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 4-63

15 a. Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak (menurut format UNESCO) b. Ukuran adalah 15,5 x 23 cm c. Memiliki International Standard of Book Numbering System (ISBN) d. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi. e. Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebar luaskan secara nasional. 24. Diktat adalah bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan kepada peserta kuliah. 25. Modul adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis oleh pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan kepada peserta kuliah. 26. Petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok dosen yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. 27. Model adalah alat peraga atau simulasi komputer yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terkandung dalam penyajian suatu matakuliah untuk meningkatkan pemahaman peserta kuliah. 28. Alat bantu adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pelaksanaan perkuliahan dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik tentang suatu fenomena. 29. Audio visual adalah alat bantu perkuliahan yang menggunakan kombinasi antara gambar dan suara, digunakan dalam kuliah untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang suatu fenomena. 30. Naskah tutorial adalah bahan rujukan untuk kegiatan rujukan tutorial suatu mata kuliah yang disusun dan ditulis oleh pengajar matakuliah atau oleh pelaksana kegiatan tutorial tersebut, dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. 5-63

16 31. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelty), metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka. Tulisan harus diterbitkan dan memenuhi syarat-syarat penerbitan buku yang baik. 32. Buku referensi adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu. Isi tulisan harus memenuhi syaratsyarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelty), metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutahir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka. Tulisan harus diterbitkan dan memenuhi syarat-syarat penerbitan buku yang baik. 33. Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan adalah hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dimuat dalam bentuk buku yang memiliki ISBN, atau majalah ilmiah yang memiliki ISSN (internasional, nasional terakreditasi, nasional tidak terakreditasi), atau prosiding seminar (memiliki ISBN atau ISSN) atau majalah populer atau koran. 34. Berkala ilmiah atau majalah ilmiah yang selanjutnya disebut sebagai majalah ilmiah adalah bentuk terbitan yang berfungsi meregistrasi kegiatan kecendekiaan, mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah minimum, mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai, dan mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya. 35. Majalah ilmiah nasional adalah majalah yang selain memiliki ISSN juga memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu. b. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyaidisiplin keilmuan yang relevan. c. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi dengan unitnya. 6-63

17 d. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia. e. Mempunyai dewan redaksi yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya. f. Diedarkan secara nasional. 36. Majalah ilmiah internasional adalah majalah ilmiah yang terbit di negara lain yang memiliki reputasi yang tidak diragukan atau majalah ilmiah nasional terakre- ditasi yang menurut penilaian Direkturat Jenderal Pendidikan Tinggi disamakan dengan majalah ilmiah internasional yaitu yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya dan berasal dari berbagai negara serta berdomisili di negara masing-masing. b. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa PBB (Inggris, Perancis, Arab, Rusia, dan Cina) dan artikel ilmiah berasal dari penulis berbagai negara. 37. Majalah ilmiah nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai majalah ilmiah nasional dan mendapat status terakreditasi dari DiDirekturat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dibuktikan dengan surat penetapan hasil akreditasi dari DiDirekturat Jenderal Pendidikan Tinggi dan dengan masa berlaku akreditasi yang sesuai. 38. Majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memiliki ISSN tetapi tidak mendapat status terakreditasi dari DiDirekturat Jenderal Pendidikan Tinggi. 39. Prosiding seminar nasional adalah buku yang selain memiliki ISBN atau ISSN juga memenuhi kriteria: a. Memuat makalah lengkap. b. Ditulis dalam Bahasa Indonesia. c. Ada Tim Editor yang terdiri dari pakar dalam bidang ilmu yang sesuai. d. Diselenggarakan dan diterbitkan oleh organisasi profesi, perguruan tinggi atau lembaga penelitian dan diedarkan secara nasional. 40. Prosiding seminar internasional adalah buku yang selain memiliki ISBN atau ISSN juga memenuhi kriteria: a. Memuat makalah lengkap dari penulis yang berasal dari minimal 3 negara. b. Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis, Rusia, Arab, Cina). 7-63

18 c. Ada Tim Editor yang terdiri dari pakar yang berasal dari minimal 3 negara. d. Diselenggarakan dan diterbitkan oleh organisasi profesi, perguruan tinggi atau lembaga penelitian dan diedarkan secara internasional. 41. Koran / majalah popular / majalah umum adalah Koran / majalah populer/majalah umum yang memenuhi syarat-syarat penerbitan untuk setiap kategori media penerbitan tersebut, diterbitkan secara reguler dan diedarkan setidak-tidaknya pada wilayah kabupaten/kota. 42. Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan adalah hasil penelitian atau hasil pemikiran dalam bentuk buku yang tidak diterbitkan atau makalah yang disajikan dalam suatu forum ilmiah tetapi tidak diterbitkan dan terdokumentasikan di perpustakaan perguruan tinggi, setelah mendapatkan rekomendasi dari seorang Guru Besar atau pakar di bidangnya. 43. Terjemahan adalah karya ilmiah yang dilihbahasakan (diterjemahkan) dari bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional dalam bentuk buku. 44. Suntingan buku ilmiah adalah hasil suntingan (editing) terhadap isi buku ilmiah orang lain untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, dan diterbitkan serta diedarkan secara nasional dalam bentuk buku. 45. Saduran adalah ringkasan atau penyederhanaan ataupun pengembangan secara bebas dari suatu karya ilmiah tanpa mengubah intisari tulisan asal, dan diterbitkan serta diedarkan secara nasional dalam bentuk buku. 46. Rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan adalah rancangan sekaligus karya nyata di bidang teknologi, dan mendapat sertifikasi hak cipta (paten) dari badan atau instansi yang berwenang, baik di tingkat nasional maupun internasional. 47. Rancangan dan karya teknologi adalah rancangan sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi tanpa mendapat hak paten, tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang bermutu, canggih dan mutakhir, baik di tingkat lokal (daerah), nasional maupun internasional. 8-63

19 48. Rancangan dan karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang mempunyai nilai abadi/berlaku, tidak saja pada aspek monumentalnya tetapi juga pada elemen estetikanya, seperti patung, candi, dan lain-lain. Karya seni rupa, seni kriya, seni pertunjukan dan karya desain sepanjang memiliki nilai monumental, tergolong ke dalam karya seni monumental. 49. Rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya seni murni yang mempunyai nilai estetika tinggi, seperti seni patung, seni lukis, seni pahat, seni keramik, seni fotografi, dan lain-lain. 50. Rancangan dan karya seni kriya adalah rancangan dan karya seni yang mempunyai nilai keterampilan sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak, dan lain-lain yang sejenis. 51. Rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni yang dalam penikmatannya melalui pedalangan, teater, dan lain-lain yang sejenis. 52. Karya desain adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada benda-benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti desain komunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior, desain industry tekstil, dan lain-lain yang sejenis. 53. Karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang memenuhi kaidah pengembangan sastra dan mendapat pengakuan dan penilaian oleh pakar sastra ataupun seniman serta mempunyai nilai originalitas yang tinggi. 54. Hak kekayaan intelektual yang selanjutnya disebut HKI adalah hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang HKI (UU Hak Cipta, Paten, Desain Industri, Rahasia Dagang, Varitas Tanaman, Sirkuit Terpadu dan Merek). 55. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku (UU No.19/2002 Pasal 1:1). 56. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses (UU No.14/2001 Pasal 1:2). 9-63

20 57. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor (penemu) atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (UU 14/2001). 58. Penulis utama (nama pertama dari urutan nama-nama penulis) adalah penanggung jawab utama suatu karya ilmiah yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat kerangka, penyusun konsep, serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut. 59. Penulis anggota (nama kedua dan seterusnya dari urutan nama-nama penulis) adalah penulis lain di luar penulis utama. 60. Mandiri adalah kegiatan melakukan penulisan sendiri laporan hasil penelitian, serta menunjukkan kemampuan antara lain dalam: a. menyusun desain penelitian sehubungan dengan tujuan/hipotesis penelitian. b. menyusun desain pengumpulan dan pengolahan data. c. menarik kesimpulan. 61. Bidang pokok adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang merupakan tugas pokok dosen bersangkutan. 62. Berkaitan dengan bidang pokok adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bukan merupakan tugas pokok dosen bersangkutan tetapi masih berkaitan dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang merupakan tugas pokok dosen bersangkutan. 63. Luar bidang pokok adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sama sekali tidak ada kaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang merupakan tugas pokok dosen bersangkutan. 64. Detasering adalah penugasan dosen senior (Lektor Kepala atau Guru Besar) yang memenuhi syarat dari suatu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lain untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pembinaan Tridharma Perguruan Tinggi. 65. Pencangkokan dosen adalah suatu kegiatan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dosen muda (Asisten Ahli dan Lektor) dari suatu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lain dalam waktu tertentu untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. 66. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi, kedudukannya bertingkat-tingkat dalam eselonisasi dari yang terendah (Eselon IVb) hingga tertinggi (Eselon Ia)

21 67. Tugas Tambahan adalah tugas yang diberikan kepada seorang dosen untuk memimpin perguruan tinggi sebagai Direktur, Wakil Direktur, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Kepala Laboratorium/Studio/Bengkel. 1.3 Landasan Hukum a. Undang-Undang 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang S istem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. b. Peraturan Pemerintah 1. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 1999 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 1999 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. c. Peraturan Menteri 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penilaian Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Depdiknas. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 67 tahun 2009 tentang Akreditasi Berkala Ilmiah. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 68 tahun 2009 tentang Pedoman Akreditasi Berkala Ilmiah

22 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 2014 tentang Alih Jabatan/Tugas Pegawai Negeri Sipil Non Dosen Menjadi Negeri Sipil Dosen. 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Negeri Lhokseumawe. 10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen. d. Keputusan Menteri 1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/1999 dan Nomor 181 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. 2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 074/U/2000 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen Perguruan Tinggi

23 e. Surat Edaran/Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 1. Surat Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 3800/D/C/2000 tanggal 24 Oktober 2000 tentang Persyaratan Jurnal Ilmiah Terakreditasi Bagi Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Akademik Lektor Madya ke Bawah. 2. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 3931/D/T/2001 tanggal 26 Desember 2001 tentang Persyaratan Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah Terakreditasi untuk Kenaikan Jabatan Dosen. 3. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 080/D/C/2002 tanggal 18 Januari 2002 tentang Penjelasan Penilaian Angka Kredit. 4. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 1596/DI.3/C/2002 t anggal 6 Mei 2002 tentang Penjelasan Jabatan Dosen. 5. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 859/D/T/2002 tanggal 6 Mei 2002 tentang Penjelasan Persyaratan Kenaikan Jabatan Dosen. 6. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 3833/D/C/2005 tanggal 15 Nopember 2005 tentang Penjelasan Angka Kredit Jabatan Dosen. 7. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 1785/D/C/2006 tanggal 29 Mei 2006 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Guru Besar. 8. Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 4565/D1.3/C/2009tanggal 24 Desember 2009 tentang Pedoman Operasional Penilaian angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. 9. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 82/DIKTI/Kep/2009 tentang Pedoman Penilaian Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. 10. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 696/E.E3/MI/2014 tanggal 11 Agustus 2014 tentang Linieritas Bidang Ilmu Dosen

24 11. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 887/E.E3/MI/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Penjelasan tentang Linieritas Ilmu. f. Surat Direktur 1. Surat Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Nomor: 1122/D4.4/2002 tanggal 17 Mei 2002 tentang Usulan Jabatan Fungsional Dosen. 2. Surat Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Nomor: 1281/D4.4/2002 tanggal 5 Juni 2002 tentang Acuan Penilaian Angka Kredit Dosen. 3. Surat Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Nomor: 1516/D4.4/2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang Persyaratan Menjadi Guru Besar. 4. Surat Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Nomor: 2771/D4/2003 tanggal 4 September 2003 tentang Kenaikan Jumlah Angka Kredit Dosen Non PNS dalam Jabatan Fungsional Dosen yang Sama. 5. Surat Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Nomor: 3166/D4/2003 tanggal 15 Oktober 2003 tentang Penjelasan Tentang Penilaian Angka Kredit Dosen. 1.4 Prinsip-Prinsip Penilaian Dalam pelaksanaan penilaian angka kredit dosen dianut empat prinsip penilaian, yaitu: 1. Adil, artinya setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan kriteria penilaian yang sama. 2. Obyektif, artinya penilaian dilakukan terhadap bukti-bukti yang diusulkan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta dinilai dengan kriteria penilaian yang jelas. 3. Akuntabel, artinya hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan pertimbangan dan alasannya

25 4. Transparan dan Bersifat Mendidik, artinya proses penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan dan dengan menjunjung tinggi prinsipprinsip dalam proses pembelajaran bersama, untuk mendapatkan proses yang lebih efektif dan lebih efisien dengan hasil yang lebih benar dan lebih baik

26 BAB II JABATAN, PANGKAT DAN ANGKA KREDIT 2.1 Jenjang Jabatan dan Angka Kreditnya Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Beberapa jabatan fungsional misalnya: auditor, guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor. Jabatan fungsional keahlian maupun jabatan fungsional keterampilan ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut. 1) Mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi, 2) Memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi, 3) Dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan : a. Tingkat keahlian, bagi jabatan fungsional keahlian, b. Tingkat keterampilan, bagi jabatan fungsional keterampilan. 4) Pelaksanaan tugas bersifat mandiri, dan 5) Jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. Di lingkungan perguruan tinggi, Jabatan Fungsional Dosen atau dikenal pula sebagai Jabatan Akademik Dosen atau Jabatan Dosen adalah jabatan seorang dosen dalam melaksanakan kegiatan tridarma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat). Untuk dapat diangkat ke dalam jabatan fungsional atau diangkat ke jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi (kenaikan jabatan), seorang dosen harus mengumpulkan sejumlah angka kredit yang diperlukan untuk jabatan tersebut. Nama jabatan, jumlah angka kredit yang dibutuhkan untuk naik ke jabatan yang lebih tinggi, dan angka kredit kumulatif minimal yang harus dipunyai seorang dosen untuk dapat diangkat pada jabatan tersebut disajikan pada Tabel

27 Tabel 2.1. Nama Jabatan Fungsional Dosen, Pangkat Dan Golongan, Dan Kebutuhan Angka Kredit Untuk Jabatan Fungsional Terkait. Jabatan Fungsional Pangkat Golongan Angka Kredit Asisten Ahli Penata Muda Tingkat I III/b 150 Lektor Penata III/c 200 Penata Tingkat I III/d 300 Lektor Kepala Pembina IV/a 400 Pembina Tingkat I IV/b 550 Pembina Utama Muda IV/c 700 Guru Besar Pembina Utama Madya IV/d 850 Pembina Utama IV/e 1.0 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh seorang Dosen untuk dapat diangkat dalam suatu Jabatan Akademik dan untuk kenaikan Jabatan Akademik bagi yang berpendidikan S2 (Master atau Magister) dan Sp.I dan S3 (Doktor) dan Sp.II disajikan pada Tabel 2.2 dan 2.3. Jumlah angka kredit kumulatif minimal tersebut terdiri atas setidak-tidaknya 90% (sembilan puluh persen) berasal dari unsur utama (tidak termasuk sub unsur pendidikan formal) dan setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) berasal dari unsur penpnlng. Dari 90% angka kredit unsur utama di luar sub unsur pendidikan formal, kebutuhan angka kredit terdistribusi ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang porsinya sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.4. Tabel 2.2. Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat dosen dengan kualifikasi pendidikan S2 (Master atau Magister) dan Sp.I

28 Tabel 2.3. Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 (Doktor) dan Sp.II. Tabel 2.4. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal Dari Tugas Pokok Dan Penunjang Kegiatan Akademik Dosen. 2.2 Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan Pengangkatan seorang dosen dalam jabatan akademik Asisten Ahli dan Lektor ditetapkan oleh Direktur, sedangkan pengangkatan ke dalam jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki. Oleh karena itu, jenjang jabatan dan pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat sebagaimana tercantum dalam Tabel Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Akademik Sesuai ketentuan Permenpan dan RB Nomor 46 Tahun 2013, seorang Calon Dosen yang diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan Akademik Dosen di Politeknik Negeri Lhokseumawe harus memenuhi syarat sebagai berikut

29 1) Berijazah serendah-rendahnya Master atau Magister (S2) atau Spesialis I (Sp.I) dari institusi pendidikan tinggi yang terakreditasi, 2) Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, 3) Telah telah memenuhi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit di luar angka kredit ijazah, yang dihitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai Calon Dosen (Calon Dosen PNS maupun Calon Dosen Non PNS), 4) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, dan 5) Memenuhi syarat lain sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku. Pengangkatan pertama kali sebagaimana disebutkan di atas merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dosen, baik Dosen Tetap PNS maupun Dosen Tetap Non PNS Kenaikan Jabatan Akademik Seorang Dosen dapat dinaikkan jabatan akademiknya setingkat lebih tinggi apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1) Telah memiliki jumlah angka kredit minimal yang disyaratkan (Tabel 2.1), 2) Telah berada dalam jabatan akademik terakhir setidak-tidaknya 2 (dua) tahun, 3) Prestasi kerjanya (DP3) setidak-tidaknya dinilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, dan 4) Memiliki integritas dalam menjalankan tugas berdasarkan penilaian Senat Politeknik (untuk kenaikan ke Lektor) atau Senat Politeknik (untuk kenaikan ke Lektor Kepala dan Guru Besar). Selain itu, kenaikan jabatan akademik untuk menjadi Lektor wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ilmiah, setidak-tidaknya jurnal ilmiah nasional yang memiliki ISSN (akan lebih baik pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi). Sedangkan kenaikan jabatan akademik untuk menjadi Lektor Kepala mengikuti ketentuan sebagai berikut. 1) Bagi Dosen yang berkualifikasi Doktor (S3) atau Sp.II wajib memiliki karya ilmiah (artikel ilmiah) yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi, dan 19-63

30 2) Bagi Dosen yang berkualifikasi Master atau Magister (S2) atau Sp.I wajib memiliki karya ilmiah (artikel ilmiah) yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi. Sementara itu untuk dapat diusulkan kenaikan jabatan akademiknya menjadi Guru Besar, seorang Dosen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Berkualifikasi Doktor (S3) atau Spesialis II (Sp.II), 2) Paling cepat dapat diusulkan setelah 3 (tiga) tahun memperoleh ijazah Doktor (S3) atau Sp.II, 3) Memiliki karya ilmiah (sebagai Penulis Utama artikel ilmiah) yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi, dan 4) Memiliki pengalaman kerja sebagai dosen setidak-tidaknya selama 10 (sepuluh) tahun. Kenaikan pangkat dalam lingkup jabatan yang sama (misalnya dari Lektor 200 ke Lektor 300 atau Lektor Kepala 400 ke Lektor Kepala 550 atau 700) dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut tanpa melihat jenjang pendidikan (Permendikbud No. 92 Tahun 2013 Pasal 12 ayat (2)). 1) Telah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan baik secara kumulatif maupun setiap unsur kegiatan pada lingkup jabatan tersebut, 2) Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional dan/atau internasional untuk jabatan Lektor dan Lektor Kepala sebagai penulis utama, dan 3) Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi untuk jabatan Profesor sebagai penulis utama. Dosen yang memperoleh kenaikan jabatan akademik setingkat lebih tinggi, namun pangkatnya masih dalam lingkup jabatan sebelumnya, maka untuk kenaikan pangkat berikutnya tidak lagi disyaratkan angka kredit sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan tersebut, misalnya : dari Lektor (200 kum) dengan pangkat Penata (III/c) naik menjadi Lektor Kepala (400 kum), maka pangkatnya dapat dinaikkan menjadi Penata Tingkat I (III/d) hingga Pembina (IV/a) setiap 2 (dua) tahun tanpa harus mengumpulkan angka kredit

31 dari Lektor (200 kum) dengan pangkat Penata (III/c) naik menjadi Lektor Kepala (700 kum), maka pangkatnya dapat dinaikkan menjadi Penata Tingkat I (III/d) hingga Pembina Utama Muda (IV/c) setiap 2 (dua) tahun tanpa harus mengumpulkan angka kredit. dari Lektor Kepala (400 kum) dengan pangkat Pembina (IV/a) naik menjadi Guru Besar (850 kum), maka pangkatnya dapat dinaikkan menjadi Pembina Tingkat I (IV/b) hingga Pembina Utama Madya (IV/d) setiap 2 (dua) tahun tanpa harus mengumpulkan angka kredit. Khusus bagi dosen yang masih memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S1), maka jenjang jabatan dan pangkatnya dapat dinaikkan maksimal hingga jenjang Lektor (300) dengan pangkat Penata Tingkat I (III/d), setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1) Memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan baik secara kumulatif maupun setiap unsur kegiatan pada lingkup jabatan tersebut, dan 2) Memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional dan/atau internasional sebagai penulis utama, dan Sementara itu, dosen dengan kualifikasi akademik S1, namun sudah menduduki jabatan akademik Lektor Kepala, maka jenjang jabatan dan pangkatnya terhenti pada jenjang Lektor Kepala dan pangkat yang dimiliki pada saat itu (tidak dapat dinaikkan ke jenjang yang lebih tinggi). Hal ini sesuai dengan Pasal 35 ayat (1) Permenpan & RB No. 17 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Permenpan & RB No. 46 Tahun 2013, yang dipertegas oleh Pasal 38 ayat (1) Peraturan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN No. 4/VIII/PB/2014 dan No. 24 Tahun Bagi Dosen yang sedang mengikuti studi lanjut (tugas belajar), kenaikan jabatan akademik maupun pangkatnya dapat diproses apabila jumlah angka kredit dan persyaratan lainnya telah dipenuhi sebelum dosen tersebut melaksanakan tugas belajar, walaupun masa kerja dalam jabatan akademik ataupun pangkat terakhir baru terpenuhi pada saat yang bersangkutan sedang dalam masa tugas belajar (Pasal 13 Permendikbud Nomor 92 Tahun 2014). Selain kenaikan pangkat secara reguler, dosen yang sedang mengikuti tugas belajar dapat menempuh Kenaikan Pangkat Pilihan, yaitu dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa persyaratan angka kredit apabila sekurang-kurangnya telah 21-63

32 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan memenuhi persyaratan administratif sebagaimana dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 1999 tentang Kenaikan Pangkat PNS yang diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun Namun demikian, untuk kenaikan pangkat berikutnya, dosen yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan angka kredit minimal untuk jenjang pangkat yang akan diduduki Loncat Jabatan Akademik Dosen yang berprestasi luar biasa dan memenuhi persyaratan lainnya dapat diangkat ke jenjang jabatan akademis dua tingkat lebih tinggi atau loncat jabatan. Artinya, jika jabatan sekarang adalah Asisten Ahli, maka jabatan maksimal yang diperoleh adalah Lektor Kepala (tanpa menduduki Lektor), dan jika jabatan sekarang adalah Lektor, maka dapat dinaikkan ke Guru Besar (tanpa menduduki Lektor Kepala). Adapun ketentuan Loncat Jabatan Akademik adalah: 1) telah memiliki jumlah angka kredit minimal yang disyaratkan (Tabel 2.1), 2) telah menduduki jabatan Asisten Ahli atau Lektor setidak-tidaknya selama 1 (satu) tahun, 3) memiliki ijazah Doktor (S3) atau Spesialis II (Sp.II), 4) menjadi Penulis Utama pada sekurang-kurangnya 4 (empat) artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau 2 (dua) artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi, atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat) artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Karya ilmiah tersebut berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Lektor Kepala atau Guru Besarnya. Minimal salah satu dari jurnal ilmiah nasional terakreditasi yang digunakan untuk loncat jabatan diterbitkan di luar institusinya, 5) prestasi kerjanya (DP3) setidak-tidaknya dinilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, 6) memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan Berita Acara Rapat Pemberian Pertimbangan Senat Politeknik, dan 7) syarat-syarat administratif lainnya

33 Bagi dosen yang telah memperoleh kenaikan jabatan 2 (dua) tingkat lebih tinggi melalui loncat jabatan, maka kenaikan pangkat berikutnya sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan 1 (satu) tingkat lebih tinggi dari jabatan semula tidak lagi disyaratkan angka kredit. Sedangkan untuk kenaikan pangkat berikutnya, sampai pada pangkat maksimum dalam lingkup jabatan yang diperoleh melalui loncat jabatan tersebut, diharuskan mengumpulkan angka kredit minimal 30% dari angka kredit yang disyaratkan untuk setiap kenaikan pangkat, misalnya : dari Asisten Ahli (150 kum) dengan pangkat Penata Muda Tingkat I (III/b) naik menjadi Lektor Kepala (700 kum), maka pangkatnya dapat dinaikkan menjadi Penata (III/c) dan Penata Tingkat I (III/d) setelah 2 (dua) tahun kemudian tanpa harus mengumpulkan angka kredit. Akan tetapi untuk naik ke Pembina (IV/a) harus mengumpulkan angka kredit sebesar 30% 100 kum = 30 kum, sebesar 30% 150 kum = 45 kum untuk naik ke Pembina Tingkat I (IV/b), dan sebesar 30% 150 kum = 45 kum untuk naik ke Pembina Utama Muda (IV/c). dari Lektor (200 kum) dengan pangkat Penata (III/c) naik menjadi Guru Besar (1.050 kum), maka pangkatnya dapat dinaikkan menjadi Penata Tingkat I (III/d) hingga Pembina Utama Muda (IV/c) setiap 2 (dua) tahun tanpa harus mengumpulkan angka kredit. Akan tetapi untuk naik ke Pembina Utama Madya (IV/d) harus mengumpulkan angka kredit sebesar 30% 150 kum = 30 kum, dan sebesar 30% 200 kum = 60 kum untuk naik ke Pembina Utama (IV/e) Alih Jabatan ke dalam Jabatan Akademik Pengangkatan PNS Non Dosen menjadi PNS Dosen (alih jabatan atau alih tugas) dimungkinkan sepanjang syarat-syaratnya dipenuhi. Alih jabatan atau alih tugas dari PNS Non Dosen menjadi PNS Dosen harus memperhatikan ketentuan berikut (Permendikbud Nomor 8 Tahun 2014). 1) Berijazah serendah-rendahnya Master atau Magister (S2) atau Spesialis I (Sp.I) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 (tiga koma nol) yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi di mana program studi yang bersangkutan terakreditasi minimal B. 2) Latar belakang bidang ilmu yang dimiliki sesuai dengan bidang penugasan (sesuai dengan bidang ilmu yang akan diampu), 23-63

34 3) Memiliki pengalaman mengajar (magang) pada pendidikan tinggi paling sedikit 1 (satu) tahun, 4) Usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I atau eselon II dengan ketentuan: a. apabila memiliki ijazah S3 atau Sp.II, diberikan Jabatan Akademik Lektor dengan angka kredit 200 (dua ratus) setelah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi sebagai dosen tidak tetap dan mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) kum. b. apabila memiliki ijazah S2 atau Sp.I, diberikan Jabatan Akademik Asisten Ahli dengan angka kredit 150 (seratus lima puluh) setelah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi sebagai dosen tidak tetap dan mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) kum. 5) Usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon III ke bawah atau tidak menduduki jabatan struktural. 6) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS alih jabatan atau alih tugas menjadi Dosen adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan kenaikan pangkat berikutnya mengikuti peraturan kenaikan pangkat bagi Dosen. Selain ketentuan sebagaimana disebutkan di atas, alih jabatan atau alih tugas PNS ke dalam Jabatan Akademik Dosen harus didasarkan atas kebutuhan tenaga dosen pada program studi yang akan menjadi tempat dosen tersebut bertugas, dengan memperhatikan rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa. Tatacara atau prosedur alih jabatan atau alih tugas PNS ke dalam Jabatan Akademik Dosen diatur di dalam Permendikbud Nomor 8 Tahun Kelebihan Angka Kredit Dosen yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit minimal yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, maka kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan berikutnya (sebagai tabungan), dengan ketentuan sebagai berikut. 1) Kelebihan angka kredit yang diperoleh pada kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir yang dapat dipergunakan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya hanya dari unsur penelitian

35 2) Kelebihan angka kredit pada unsur penelitian yang diperoleh pada kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir dapat dipergunakan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya jika kebutuhan minimal angka kredit unsur penelitian pada saat diusulkan sudah terpenuhi. 3) elebihan angka kredit pada unsur penelitian sebagaimana dimaksud di atas dapat dipergunakan paling banyak 80% (delapan puluh persen) dari kebutuhan minimal unsur penelitian untuk kenaikan jabatan akademik/pangkat berikutnya. 4) Kelebihan angka kredit tidak berlaku untuk pengangkatan pertama dalam jabatan akademik dosen. 5) Kelebihan angka kredit dari satu unsur tidak dapat dialihkan dan diperhitungkan sebagai angka kredit pada unsur lainnya, misalnya kelebihan kredit pada unsur Penelitian tidak dapat dialihkan sebagai angka kredit untuk Penelitian atau Pengabdian pada Masyarakat, demikian pula sebaliknya. Oleh karenanya perlu diingat, bahwa kelebihan angka kredit fungsinya hanya sebagai cadangan untuk mencukupi kekurangan kredit pada unsur Penelitian yang mungkin terjadi pada usul kenaikan jabatan berikutnya. Oleh karena itu, pada setiap pengusulan kenaikan jabatan hendaknya tetap mengusulkan jumlah angka kredit yang dibutuhkan di luar kelebihan yang sudah ada dari kenaikan jabatan sebelumnya. 2.4 Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Penilaian Jabatan Akademik Dosen dilakukan berjenjang oleh Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) di tingkat politeknik. Hal ini dilakukan guna menjamin agar prinsip-prinsip penilaian (Adil, Obyektif, Akuntabel, serta Transparan dan Bersifat Mendidik) dapat diimplentasikan sebagaimana mestinya. Selain itu dimaksudkan agar kegiatan yang diusulkan berikut angka kreditnya benar-benar dinilai dan dihitung secara cermat sehingga tidak akan menjadi persoalan manakala usulan diterima dan dinilai oleh TPJA Pejabat yang Menetapkan Angka Kredit Kewenangan untuk menetapkan besaran angka kredit yang diperoleh dan jabatan akademik yang akan diduduki seorang Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe berada di tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, yaitu: 25-63

36 1) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi Dosen yang akan menduduki jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar, dan 2) Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe bagi Dosen yang akan menduduki jabatan Asisten Ahli dan Lektor. Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana disebutkan di atas, dibantu oleh: 1) Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen DiDirekturat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat, dan 2) Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Jabatan Akademik Politeknik Negeri Lhokseumawe (TPJA PNL). TPJA PNL terdiri atas unsur-unsur teknis Kepegawaian dan Dosen yang jumlahnya ganjil, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut. Ketua merangkap anggota (dari unsur Dosen); Wakil Ketua merangkap anggota (dari unsur Dosen); Sekretaris merangkap anggota (dari unsur Kepegawaian); dan Anggota yang mewakili setiap Jurusan sebanyak 1 2 orang Dosen. Persyaratan untuk dapat duduk sebagai anggota TPJA PNLyang mewakili Jurusan adalah sebagai berikut. 1) Memiliki kualifikasi akademik Doktor (S3) atau Spesialis II (Sp.II), 2) Menduduki jabatan akademik minimal Lektor Kepala dengan pangkat paling rendah Pembina golongan IV/a, 3) Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja Dosen, dan 4) Dapat melakukan penilaian. Pembentukan TPJA PNLditetapkan oleh Direktur untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya. Pegawai dan Dosen yang telah menjadi anggota TPJA selama 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. Apabila terdapat anggota TPJA yang ikut dinilai, ketua Tim TPJA dapat menunjuk anggota lain dari bidang ilmu yang sama atau berdekatan untuk melakukan penilaian

37 2.4.2 Pejabat yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit Angka kredit Dosen yang telah ditetapkan oleh TPJA PNL selanjutnya diusulkan penetapannya oleh : 1) Direktur kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk usulan kenaikan ke Lektor Kepala dan Guru Besar setelah mendapatkan pertimbangan dan persetujuan dari Senat Politeknik, dan 2) Kepala Bagian Kepegawaian Politeknik Negeri Lhokseumawe kepada Direktur untuk usulan kenaikan jabatan ke Lektor. Angka kredit yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi maupun oleh Direktur digunakan untuk mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan atau kenaikan jabatan atau kenaikan pangkat Dosen sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diganggu-gugat atau diajukan keberatan oleh Dosen yang bersangkutan

38 BAB III UNSUR-UNSUR ANGKA KREDIT DOSEN Standar penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen adalah berdasarkan Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai dalam Pemberian Angka Kredit yang tertera pada Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya berikut perubahannya dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Sedangkan tata cara penilaiannya diatur dalam: 1) Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, dan 2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen. Penilaian Angka Kredit Dosen dititikberatkan pada 3 unsur yang masingmasing terdiri atas berbagai kegiatan dan sub kegiatan. Ketiga unsur tersebut adalah Unsur Utama Pendidikan, Unsur Utama Tridarma Perguruan Tinggi dan Unsur PenPNLng. 3.1 Unsur Utama Pendidikan Unsur Utama Pendidikan terdiri atas kegiatan mengikuti pendidikan dan pelatihan dosen dalam rangka peningkatan kemampuan, baik dalam kaitannya dengan materi pembelajaran maupun kemampuan didaktik-metodik. Termasuk dalam unsur ini adalah: 1) Kegiatan mengikuti program pendidikan Pascasarjana dan memperoleh Gelar atau Sebutan atau Ijazah, dan 2) Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan Golongan III

39 Besarnya angka kredit mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh Gelar atau Sebutan atau Ijazah, apabila bidang ilmu untuk Gelar Akademik yang diperoleh sama dengan bidang penugasan jabatan fungsional dosennya adalah sebagai berikut (Lampiran I Permenpan dan RB No.17 Tahun 2013): a. Doktor (S3)/Sp.II = 200 kum. b. Magister (S2)/Sp.I = 150 kum. Bilamana angka kredit untuk Gelar atau Sebutan atau Ijazah tertentu telah dihitung dalam pengusulan jabatan terakhir sebelumnya, maka penghitungan besarnya angka kredit merupakan selisih antara angka kredit gelar yang diperoleh terakhir dengan angka kredit gelar yang telah dihitung pada pengusulan jabatan terakhir sebelumnya. Contoh: Dosen A memiliki jabatan Lektor dengan kualifikasi akademik S2 Ilmu Akuntansi. Kemudian dia melanjutkan studi Doktor (S3) dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasannya, yaitu Ilmu Ekonomi. Setelah lulus ia mengusulkan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala dalam bidang penugasan yang sesuai dengan bidang ilmu Doktor (S3) nya. Maka penghitungan angka kredit untuk Ijazah Doktor (S3) dosen A adalah: = 50 kum. Bilamana bidang ilmu untuk Ijazah atau Gelar Akademik terakhir yang diperoleh berupa gelar tambahan yang tidak sesuai dengan bidang penugasan jabatan fungsionalnya, maka besarnya angka kredit adalah: a. Doktor (S3)/Sp.II = 15 kum b. Magister (S2)/Sp.I = 10 kum Bukti ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Perguruan Tinggi Dalam Negeri: 1) Memiliki izin pendirian dari Kemdikbud (untuk perguruan tinggi agama memiliki izin pendirian dari Kementerian Agama), dan 2) Program studi dengan status terakreditasi, atau program studi pada perguruan tinggi yang telah mendapat status akreditasi institusi, atau dalam proses perpanjangan akreditasi program studi atau akreditasi institusi yang 29-63

40 sebelumnya sudah terakreditasi (untuk status akreditasi, lihat Pasal 3 ayat (3) Permendikbud No. 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi). b. Perguruan Tinggi Luar Negeri: Ijazah dari Perguruan Tinggi luar negeri yang diakui oleh DiDirekturat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud atau dari perguruan tinggi luar negeri yang telah mendapat penyetaraan dari DiDirekturat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud. 3.2 Unsur Utama Tridharma Perguruan Tinggi Unsur Utama Tridarma Perguruan Tinggi terdiri atas kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran Kegiatan dosen di bidang Pendidikan dan Pengajaran yang dinilai angka kreditnya untuk kenaikan jabatan akademik, terdiri dari (Lampiran I Permenpan dan RB No.17 Tahun 2013): 1. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktik lapangan pada Jurusan sendiri atau Jurusan lain di lingkungan PNL maupun di luar PNL secara melembaga (maksimum 12 sks per semester). Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan Direktur atau Ketua Jurusan, dan angka kredit yang dapat diakui merupakan satu paket dengan ketentuan sebagai berikut: a. Asisten Ahli : 5,5 kum untuk setiap 12 sks per-semester. b. Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar : 11 kum untuk setiap 12 sks persemester. c. Penghitungan angka kredit didasarkan pada bobot sks mata kuliah dikalikan dengan jumlah kelas yang ada

41 d. Satu mata kuliah yang diampu oleh beberapa orang dosen (Team Teaching), pembagian angka kreditnya sebanding dengan beban tugas masing-masing dosen yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan dosen-dosen tersebut dan mendapat persetujuan dari ketua program studi/ketua jurusan. 2. Membimbing seminar, yaitu membimbing seminar mahasiswa dalam rangka studi akhir dan angka kreditnya adalah 1,0 kum setiap semester tidak tergantung pada jumlah mahasiswa yang dibimbing. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan Direktur atau Ketua Jurusan. 3. Membimbing Praktek Kerja Lapangan, angka kreditnya adalah 2,0 kum setiap semester tidak tergantung pada jumlah mahasiswa yang dibimbing. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan Direktur. 4. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan Laporan Tugas Akhir dan Laporan Akhir Studi. Bukti kegiatannya adalah Lembar Pengesahan Disertasi, Tesis, Skripsi atau Laporan Akhir Studi, dan angka kreditnya diberikan jika yang dibimbing telah dinyatakan lulus/mengakhiri studi dengan ketentuan sebagai berikut. a. Setiap Disertasi: 8,0 kum bagi Pembimbing Utama (Promotor) dan 6,0 kum bagi setiap Pembimbing Pembantu/Pendamping (Co-promotor). b. Setiap Tesis: 3,0 kum bagi Pembimbing Utama dan 2,0 kum bagi setiap Pembimbing Pembantu/Pendamping. c. Setiap Skripsi: 1,0 kum bagi Pembimbing Utama dan 0,5 kum bagi setiap Pembimbing Pembantu/Pendamping. d. Setiap Laporan Akhir Studi: 1,0 kum bagi Pembimbing Utama dan 0,5 kum bagi setiap Pembimbing Pembantu/Pendamping. Adapun batas kepatutan kegiatan pembimbingan pada setiap semester adalah sebagai berikut: a. Sebagai Pembimbing Utama: Meluluskan S3 = 4 lulusan Meluluskan S2 = 6 lulusan Meluluskan S1/D-IV = 8 lulusan Meluluskan D-III = 10 lulusan b. Sebagai Pembimbing Pembantu/Pendamping: 31-63

42 Meluluskan S3 = 4 lulusan Meluluskan S2 = 6 lulusan Meluluskan S1/D-IV = 8 lulusan Meluluskan D-III = 10 lulusan 5. Melaksanakan tugas sebagai penguji pada ujian akhir (pengertian ujian akhir adalah ujian Disertasi/Tesis/Skripsi/Laporan Akhir Studi, dan Ujian Komprehensif). Bukti kegiatannya adalah Berita Acara Ujian Disertasi, Tesis, Skripsi atau Laporan Akhir Studi, dan angka kreditnya dihitung untuk setiap mahasiswa selama satu semester dengan ketentuan sebagai berikut. a. Ketua Penguji = 1,0 kum b. Anggota Penguji = 0,5 kum Ketua Penguji dan Anggota Penguji yang dimaksud adalah dosen yang tidak menjadi pembimbing mahasiswa yang diuji. Adapun batas kepatutan untuk kegiatan ini setiap semester adalah: a. Ketua Penguji = 4 mahasiswa b. Anggota Penguji = 8 mahasiswa 6. Melakukan pembinaan kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan. Kegiatan mahasiswa di bidang akademik adalah kegiatankegiatan yang bersifat kurikuler dan ko-kurikuler termasuk sebagai penasehat akademik/dosen wali, sedangkan di bidang kemahasiswaan adalah kegiatankegiatan yang bersifat ekstra kurikuler seperti pembinaan minat, penalaran dan kesejahteraan mahasiswa. Angka kreditnya adalah 2,0 kum setiap semester tidak tergantung pada jumlah mahasiswa yang dibina/dibimbing. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan Direktur atau Ketua Jurusan. 7. Mengembangkan program kuliah, yaitu melakukan pengembangan inovatif model metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang hasilnya dalam bentuk suatu karya tulis yang tersimpan di perpustakaan perguruan tinggi. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengembangan dan penyusunan mata kuliah baru serta pengembangan dan penyusunan metodologi pendidikan dan metodologi penelitian di perguruan tinggi. Batas kepatutan untuk kegiatan ini adalah satu mata kuliah untuk setiap semester, dan angka 32-63

43 kreditnya adalah 2,0 kum. Bukti kegiatannya adalah Surat Keterangan dari Kepala Perpustakaan dan naskah karya tulis asli. 8. Mengembangkan bahan kuliah, yaitu mengembangkan materi pembelajaran dalam bentuk Buku Ajar, Diktat, Modul, Petunjuk Praktikum, Model, Alat Bantu, Audio Visual, ataupun Naskah Tutorial. Bukti kegiatannya adalah karya asli (naskah asli) yang sudah terbit sesuai ketentuan, dan angka kreditnya dihitung untuk setiap karya dengan ketentuan sebagai berikut: a. Buku Ajar = 20,0 kum setiap buku. b. Diktat, Modul, Petunjuk Praktikum, Model, Alat Bantu, Audio Visual, Naskah Tutorial = 5,0 kum setiap naskah. Adapun batas kepatutan kegiatan mengembangkan bahan pengajaran adalah sebagai berikut: a. Buku Ajar = 1 buku per tahun. b. Diktat, Modul, Petunjuk Praktikum, Model, Alat Bantu, Audio Visual, Naskah Tutorial = 1 naskah per semester. 9. Menyampaikan orasi ilmiah adalah menyampaikan pidato ilmiah pada forumforum kegiatan tradisi akademik seperti Dies Natalis, Wisuda Lulusan, dan lainlain. Angka kreditnya dihitung untuk setiap orasi, yaitu 5,0 kum. Adapun batas kepatutan kegiatan menyampaikan orasi ilmiah yaitu 2 perguruan tinggi per semester. Bukti kegiatannya adalah Surat Keterangan dari perguruan tinggi di mana orasi disampaikan dan Makalah atau Naskah dari orasi yang disampaikan. 10. Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi adalah bertugas untuk menduduki jabatan tertentu di lingkungan PNL berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan Menteri (untuk jabatan Direktur) atau Surat Keputusan Direktur (untuk jabatan selain Direktur). Angka kreditnya dihitung berdasarkan jenjang jabatan yang diduduki dengan ketentuan sebagai berikut: a. Direktur = 6,0 kum per semester. b. Pembantu Direktur = 5,0 kum per semester. c. Ketua Jurusan/Program Studi = 3,0 kum per semester. d. Sekretaris Jurusan/Program Studi = 3,0 kum per semester. e. Kepala Laboratorium = 3,0 kum per semester

44 Adapun batas kepatutan angka kredit bagi dosen yang menduduki jabatan lebih dari satu pada saat yang sama adalah angka kredit dari jabatan yang bernilai tertinggi/ lebih tinggi. 11. Membimbing akademik dosen di bawah jenjang jabatannya, baik pembimbing pencangkokan maupun pembimbing reguler. Membimbing Pencangkokan adalah kegiatan membimbing dosen yunior dari perguruan tinggi tertentu, yang dicangkokkan pada perguruan tinggi asal pembimbing dalam bidang ilmu yang sama. Sedangkan Membimbing Reguler adalah kegiatan membimbing dosen yunior oleh seorang dosen senior dalam bidang ilmu yang sama pada perguruan tinggi sendiri. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan atau Surat Tugas Direktur, dan angka kreditnya dihitung sebagai berikut: a. Membimbing Pencangkokan = 2,0 kum per semester. b. Membimbing Reguler = 1,0 kum per semester. Pembimbing pencangkokan maupun pembimbing reguler adalah mereka yang menduduki jabatan Lektor bagi yang berpendidikan S3/Sp.II atau yang sudah menduduki jabatan Lektor Kepala bagi yang berpendidikan S2/Sp.I. Adapun batas kepatutan membimbing dosen yang lebih rendah adalah satu kegiatan per semester 12. Melaksanakan kegiatan Detasering dan Pencangkokan jabatan akademik dosen. Detasering adalah melaksanakan suatu kegiatan penugasan dari peguruan tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain untuk membimbing dosen yunior pada perguruan tinggi tersebut dalam bidang ilmu yang sama. Sedangkan melaksanakan kegiatan Pencangkokan adalah mengikuti sebagai dosen peserta pencangkokan yang dikirim oleh perguruan tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain untuk tujuan meningkatkan kemampuan dalam bidang ilmunya. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan atau Surat Tugas Direktur, dan angka kreditnya dihitung sebagai berikut: a. Melaksanakan Detasering = 5,0 kum per semester. b. Mengikuti Pencangkokan = 4,0 kum per semester. Adapun batas kepatutan untuk kegiatan Detasering dan Pencangkokan adalah satu kegiatan per semester

45 13. Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi, yaitu mengikuti pelatihan fungsional dosen dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). Bukti kegiatannya adalah foto kopi STTPP atau Sertifikat yang disahkan oleh Ketua Jurusan, dan angka kreditnya dihitung menurut ketentuan sebagai berikut: a. Lamanya lebih dari 960 jam = 15,0 kum setiap STTPP atau Sertifikat. b. Lamanya jam = 9,0 kum setiap STTPP atau Sertifikat. c. Lamanya jam = 6,0 kum setiap STTPP atau Sertifikat. d. Lamanya jam = 3,0 kum setiap STTPP atau Sertifikat. e. Lamanya jam = 2,0 kum setiap STTPP atau Sertifikat. f. Lamanya jam = 1,0 kum setiap STTPP atau Sertifikat. g. Lamanya jam = 0,5 kum setiap STTPP atau Sertifikat Melaksanakan Penelitian Kegiatan dosen di bidang Penelitian yang dinilai angka kreditnya untuk kenaikan jabatan akademik, terdiri dari (Lampiran I Permenpan dan RB No.17 Tahun 2013): 1. Menghasilkan Karya Ilmiah berupa hasil pemikiran atau penelitian. Bukti kegiatannya adalah karya ilmiah asli yang dihasilkan, dan angka kreditnya dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: a. Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk: Buku Monograf = 20,0 kum setiap buku. Buku Referensi = 40,0 kum setiap buku. Jurnal Ilmiah Internasional = 40,0 kum setiap artikel. Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi = 25,0 kum setiap artikel. Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi = 10,0 kum setiap artikel. Prosiding Seminar Internasional: disajikan secara oral = 15,0 kum setiap makalah. disajikan dalam bentuk poster = 10,0 kum setiap poster. Prosiding Seminar Nasional: disajikan secara oral = 10,0 kum setiap makalah. disajikan dalam bentuk poster = 5,0 kum setiap poster

46 Koran/majalah populer/umum = 1,0 kum setiap naskah. b. Laporan Hasil Penelitian dan/atau Karya Ilmiah yang tidak dipublikasikan (tersimpan di perpustakaan) angka kreditnya = 2,0 kum setiap laporan/ki. 2. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah. Bukti kegiatannya adalah buku terjemahan atau saduran asli yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional sesuai ketentuan. Angka kreditnya adalah 15,0 kum untuk setiap buku. 3. Mengedit/menyunting karya ilmiah. Bukti kegiatannya adalah buku suntingan asli yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional sesuai ketentuan. Angka kreditnya adalah 10,0 kum untuk setiap buku. 4. Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan. Bukti kegiatannya adalah fotokopi sertifikat/surat keterangan paten yang disahkan oleh Ketua Jurusan. Angka kreditnya dihitung sebagai berikut: a. Paten Internasional = 60,0 kum setiap paten. b. Paten Nasional = 40,0 kum setiap paten. 5. Membuat rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan, rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra. Bukti kegiatannya adalah foto kopi Surat Keterangan mengenai keberadaan rancangan dari pihak yang kompeten yang disahkan oleh Ketua Jurusan. Angka kreditnya dihitung sebagai berikut: a. Rancangan Tingkat Internasional = 20,0 kum setiap rancangan. b. Rancangan Tingkat Nasional = 15,0 kum setiap rancangan. c. Rancangan Tingkat Lokal/Daerah = 10,0 kum setiap rancangan Adapun batas kepatutan untuk kegiatan-kegiatan yang tergolong Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Karya Ilmiah berupa hasil pemikiran atau penelitian. a. Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk: Buku Monograf = 1 buku per tahun. Buku Referensi = 1 buku per tahun. Jurnal Ilmiah Internasional = 1 artikel per tahun. Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi = 1 artikel per semester. Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi = 2 artikel per semester

47 Prosiding Seminar Internasional: disajikan secara oral = 1 makalah per semester. disajikan dalam bentuk poster = 1 poster per semester. Prosiding Seminar Nasional: disajikan secara oral = 2 makalah per semester. disajikan dalam bentuk poster = 2 poster per semester. Koran/majalah populer/umum = maksimum 10% dari kum minimal untuk penelitian. b. Hasil Penelitian dan/atau Karya Ilmiah yang tidak dipublikasikan (tersimpan di perpustakaan) maksimum 10% dari kum minimal untuk penelitian. 2. Terjemahan atau saduran buku ilmiah = 1 buku per semester. 3. Suntingan karya ilmiah = 1 buku per semester. 4. Rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan: a. Paten Internasional = 1 karya per tahun. b. Paten Nasional = 1 karya per semester. 5. Rancangan dan karya teknologi yang tidak dipatenkan, rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan/karya sastra: a. Rancangan Tingkat Internasional = 1 karya per tahun. b. Rancangan Tingkat Nasional = 1 karya per tahun. c. Rancangan Tingkat Lokal/Daerah = 1 karya per tahun Selain komponen kegiatan Melaksanakan Penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, beberapa komponen kegiatan di bawah ini diakui sebagai komponen kegiatan Melaksanakan Penelitian, namun tidak dapat dipergunakan untuk memenuhi persyaratan kenaikan jabatan akademik dalam kurun waktu 1 3 tahun dan untuk kenaikan jabatan ke Guru Besar, yaitu: 1. Artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik (e-journal) yang bereputasi disetarakan dengan artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Syarat-syarat untuk jurnal elektronik sama dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Bukti artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik harus berupa print-out artikel dan dilengkapi print-out identitas jurnal elektronik 37-63

48 yang memuat ciri-ciri yang diperlukan sebagai jurnal elektronik yang bereputasi (cover, editorial board, daftar isi, ISSN, penerbit). 2. Artikel dalam buku (Bab atau Chapter) yang dipublikasikan dan berisi berbagai tulisan dari berbagai penulis disetarakan dengan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dalam prosiding. Bukti kegiatannya adalah foto kopi Artikel yang disahkan oleh Ketua Jurusan, dilengkapi dengan Sampul Luar dan Daftar Isi yang menunjukkan nomor halaman dari Artikel yang bersangkutan. 3. Jurnal ilmiah yang walaupun ditulis dalam Bahasa Resmi PBB akan tetapi tidak memenuhi syarat-syarat sebagai jurnal ilmiah internasional, disetarakan dengan jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi. Bukti kegiatannya adalah Jurnal asli (bukan foto kopi yang disahkan). 4. Hasil penelitian/pemikiran yang disajikan dalam seminar/simposiun/lokakarya, tetapi tidak dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan bernilai angka kredit maksimal sebagai berikut: a. Seminar Internasional = 5,0 kum. b. Seminar Nasional = 3,0 kum. Bukti kegiatannya adalah makalah yang disahkan (ditempel) oleh panitia dan Sertifikat sebagai Penyaji/Pemakalah. 5. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam seminar/simposiun/lokakarya, tetapi dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan, bernilai angka kredit maksimal sebagai berikut: a. Prosiding Internasional = 10,0 kum. b. Prosiding Nasional = 5,0 kum. Bukti kegiatannya adalah buku prosiding asli atau foto kopi Makalah yang dilengkapi dengan Kulit Prosiding dan Daftar Isi, dan disahkan oleh Ketua Jurusan. 6. Jurnal ilmiah internasional edisi khusus/suplemen atau jurnal ilmiah nasional terakreditasi edisi khusus/suplemen yang memuat artikel yang disajikan dalam sebuah seminar/simposium/lokakarya bernilai angka kredit maksimal sebagai berikut: a. Suplemen Jurnal Internasional = 15,0 kum. b. Suplemen Jurnal Nasional = 10,0 kum. Bukti kegiatannya adalah Jurnal asli (bukan foto kopi yang disahkan)

49 3.2.3 Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat 1. Menduduki jabatan pimpinan, yaitu menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan sebagai Pejabat Negara ataupun Pejabat Struktural yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, angka kreditnya adalah 5,5 kum per semester. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang. 2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian, yaitu mengembangkan hasil pendidikan dan penelitian melalui praktek nyata di lapangan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, angka kreditnya adalah 3,0 kum untuk setiap program pengembangan. Bukti kegiatannya adalah Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Surat Keterangan dari instansi terkait (minimal Kepala Desa/Lurah). 3. Memberi pelatihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat, baik sesuai dengan bidang ilmu maupun di luar bidang ilmu, baik kepada masyarakat umum, maupun masyarakat kampus (dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan), angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Terjadwal/terprogram: Dalam satu semester atau lebih: - Tingkat internasional = 4,0 kum per program. - Tingkat nasional = 3,0 kum per program. - Tingkat lokal = 2,0 kum per program. Kurang dari satu semester (minimal satu bulan): - Tingkat internasional = 3,0 kum per program. - Tingkat nasional = 2,0 kum per program. - Tingkat lokal = 1,0 kum per program. b. Insidental = 1,0 kum per program. Bukti pelaksanaan kegiatan ini adalah makalah atau bahan pelatihan/penyuluhan/ penataran/ceramah dan Surat Keterangan dari instansi terkait atau Sertifikat sebagai Pemateri atau Narasumber. 4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menpnlng pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan adalah memberikan konsultasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik berdasarkan 39-63

50 keahlian yang dimiliki, penugasan dari lembaga perguruan tinggi atau berdasarkan fungsi jabatan. Angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Berdasarkan bidang keahlian = 1,5 kum per program. b. Berdasarkan penugasan lembaga perguruan tinggi = 1,0 kum per program. c. Berdasarkan fungsi/jabatan = 0,5 kum per program. Bukti pelaksanaan kegiatan ini adalah Surat Keputusan atau Surat Penugasan atau Surat Penunjukan dari Direktur atau Ketua Jurusan. 5. Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat adalah membuat tulisan mengenai cara-cara melaksanakan atau mengembangkan sesuatu untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, baik dalam bidang ilmunya maupun di luar bidang ilmunya yang tidak dipublikasikan, angka kreditnya adalah 3,0 kum untuk setiap karya. Bukti penugasannya adalah naskah/makalah karya pengabdian pada masyarakat dan Surat Keterangan dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Adapun batas maksimum dan batas minimum kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 10% (sepuluh persen) dari angka kredit minimal yang diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan. 2. Angka kredit minimal 0,5; akan tetapi PNL dapat menentukan syarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan Melaksanakan Kegiatan Penting Tugas Dosen 1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi. Yang dimaksud dengan panitia/badan pada perguruan tinggi di antaranya adalah Senat Jurusan/Senat Politeknik, Komisi Guru Besar, dan Mitra Bestari (reviewer) pada jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh Ditjen Pendidikan tinggi atau majalah ilmiah yang ber ISSN. Angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris = 3,0 kum per tahun. b. Anggota = 2,0 kum per tahun. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi tidak diperlukan batas minimal dan maksimal karena nilai butir kegiatan/angka kredit yang diberikan bukan per kegiatan melainkan kegiatan-kegiatan selama 1 tahun

51 Bukti pelaksanaan kegiatan ini adalah Surat Keputusan Direktur tentang penunjukan atau penetapan panitia/badan dimaksud. 2. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah, angka kreditnya dihitung per kepanitiaan (bukan per tahun). Angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Panitia/badan tingkat pusat: Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris = 3,0 kum setiap kepanitiaan. Anggota = 2,0 kum setiap kepanitiaan. b. Panitia/badan tingkat daerah: Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris = 2,0 kum setiap kepanitiaan. Anggota = 1,0 kum setiap kepanitiaan. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan dari pejabat pimpinan lembaga pemerintah yang berwenang. 3. Menjadi anggota organisasi profesi dosen, angka kreditnya dihitung per periode jabatan sebagai berikut: a. Tingkat internasional: Pengurus = 2,0 kum setiap periode. Anggota atas permintaan = 1,0 kum setiap periode. Anggota tidak atas permintaan = 0,5 kum setiap periode. b. Tingkat nasional: Pengurus = 1,5 kum setiap periode. Anggota atas permintaan = 1,0 kum setiap periode. Anggota tidak atas permintaan = 0,5 kum setiap periode. Bukti kegiatannya adalah foto kopi Kartu Keanggotaan organisasi profesi yang dilegalisir. 4. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah untuk duduk dalam panitia antar lembaga, angka kreditnya dihitung per kepanitiaan (bukan per tahun), yaitu 1,0 kum per kepanitiaan. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan atau Penunjukan dari Direktur atau Ketua Jurusan atau dari pejabat pimpinan lembaga pemerintah yang berwenang. 5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional, angka kreditnya dihitung per kepanitiaan (bukan per tahun), yaitu sebagai berikut: a. Sebagai Ketua Delegasi: = 3,0 kum per kegiatan 41-63

52 b. Sebagai Anggota Delegasi = 2,0 kum per kegiatan. Bukti kegiatannya adalah Surat Keputusan atau Penunjukan dari dari pejabat pimpinan lembaga pemerintah yang berwenang. 6. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah, angka kreditnya dihitung untuk setiap pertemuan ilmiah (per kegiatan), angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Tingkat internasional/nasional/regional: Ketua/Pemakalah = 3,0 kum setiap periode. Anggota/Peserta = 2,0 kum setiap periode. b. Di lingkungan perguruan tinggi: Ketua/Pemakalah = 2,0 kum setiap periode. Anggota/Peserta = 1,0 kum setiap periode. Bukti kegiatannya adalah Sertifikat tanda keikutsertaan yang dikeluarkan oleh penyelenggara pertemuan ilmiah. 7. Mendapat penghargaan/tanda jasa, antara lain seperti, Satya Lancana Karya Satya, Bintang Jasa, Bintang Mahaputra, Hadiah Pendidikan, Hadiah Ilmu Pengetahuan, Hadiah Pengabdian, dan lain-lain, angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: 30 (tiga puluh) tahun = 3,0 kum. 20 (dua puluh) tahun = 2,0 kum. 10 (sepuluh) tahun = 1,0 kum. b. Penghargaan lainnya: Tingkat internasional = 5,0 kum setiap penghargaan. Tingkat nasional = 3,0 kum setiap penghargaan. Tingkat provinsi = 1,0 kum setiap penghargaan. 8. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan sceara nasional adalah menghasilkan buku pelajaran SLTA ke bawah yang memiliki International Standard of Books Number (ISBN), angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Buku SLTA atau setingkat = 5,0 kum setiap buku. b. Buku SLTP atau setingkat = 5,0 kum setiap buku. c. Buku SD atau setingkat = 5,0 kum setiap buku

53 9. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora adalah prestasi yang dibuktikan dengan adanya piagam penghargaan atau medali baik tingkat internasional, nasional maupun daerah, angka kreditnya ditentukan sebagai berikut: a. Tingkat internasional = 5,0 kum setiap piagam/medali. b. Tingkat nasional = 3,0 kum setiap piagam/medali. c. Tingkat provinsi/daerah/lokal = 1,0 kum setiap piagam/medali. 10. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan akademik dosen, yaitu menjadi anggota tim/panitia penilai jabatan Akademik Dosen, baik di tingkat Politeknik, Jurusan maupun jurusan/program studi/bagian. Angka kreditnya adalah 0,5 kum per semester tanpa membedakan kedudukan di dalam tim/panitia. Adapun batas maksimum dan batas minimum untuk Kegiatan PenPNLng adalah sebagai berikut: a. Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 10% (sepuluh persen) dari angka kredit minimal yang diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan. b. Angka kredit minimal untuk bidang ini boleh 0 (nol), akan tetapi PNL dapat menentukan syarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan

54 BAB IV WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN Masing-masing jabatan Dosen, mulai dari Asisten Ahli hingga Guru Besar, mempunyai wewenang yang berbeda yang akan menentukan besar-kecilnya tanggung jawab dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. Berdasarkan jenjang jabatan akademiknya, wewenang dan tanggung jawab Dosen dibedakan atas yang sifatnya melaksanakan (M) atau membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta pembimbingan penyelesaian Tugas Akhir pada jenjang program pendidikan yang berbeda. 4.1 Wewenang dan Tanggung jawab Asisten Ahli Dosen yang menduduki jabatan akademik Asisten Ahli memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Asisten Ahli yang berijazah S2 atau Sp.I berwenang melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta membimbing penyelesaian Tugas Akhir pada program Diploma/Sarjana, 2) Asisten Ahli yang berijazah S3 atau Sp.II berwenang melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta membimbing penyelesaian Tugas Akhir pada program Diploma/Sarjana serta membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran pada program Magister dan Doktor, dan bimbingan pembuatan Tesis pada program Magister. 4.2 Wewenang dan Tanggung jawab Lektor Dosen yang menduduki jabatan akademik Lektor memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Lektor yang berijazah S2 atau Sp.I berwenang melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta membimbing penyelesaian Tugas Akhir pada program Diploma/Sarjana, dan bagi Lektor dengan pangkat/golongan Penata Tingkat I (III/d) berwenang membantu (B) membimbing penyelesaian Tesis pada program Magister, 2) Lektor yang berijazah S3 atau Sp.II berwenang melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta membimbing penyelesaian Tugas Akhir pada program Diploma/Sarjana dan Magister serta membantu (B) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta membimbing penyelesaian Disertasi pada program Doktor

55 4.3 Wewenang dan Tanggung jawab Lektor Kepala Dosen yang menduduki jabatan akademik Lektor Kepala memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Lektor Kepala yang berijazah S2 atau Sp.I berwenang melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran serta membimbing penyelesaian Tugas Akhir pada program Diploma/Sarjana dan Magister, 2) Lektor Kepala yang berijazah S3 atau Sp.II berwenang melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran program Diploma/Sarjana, Magister dan Doktor, serta berwenang membimbing penyelesaian Tugas Akhir pada program Diploma/Sarjana dan Magister, dan membantu (B) membimbing penyelesaian Disertasi pada program Doktor. 4.4 Wewenang dan Tanggung jawab Guru Besar Dosen yang menduduki jabatan akademik Guru Besar memiliki wewenang dan tanggung jawab melaksanakan (M) kegiatan pendidikan dan pengajaran dan pembimbingan penyelesaian Tugas Akhir, baik pada program pendidikan Sarjana/ Diploma, Magister maupun program Doktor. Tabel 4.1 dan 4.2 menyajikan ringkasan wewenang dan tanggung jawab Dosen dalam mengajar pada program studi dan membimbing penyelesaian tugas akhir berdasarkan jenjang jabatan akademik dan kualifikasi pendidikan. Tabel 4.1. Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Mengajar Pada Program Studi Berdasarkan Jenjang Jabatan Akademik Dan Kualifikai Pendidikan

56 Tabel 4.2. Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Membimbing Penyelesaian Tugas Akhir Berdasarkan Jenjang Jabatan Akademik Dan Kualifikai Pendidikan. Sementara itu, wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat bagi dosenyang menduduki jabatan akademik Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar diatur tersendiri oleh DiDirekturat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti sebagaimana disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Ringkasan Wewenang Dan Tanggung Jawab Dosen Dalam Melaksanakan Kegiatan Penelitian

57 Besar-kecilnya angka kredit yang diperoleh tergantung pada besar-kecilnya wewenang dan tanggung jawab jabatan, di mana angka kredit untuk pelaksanaan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktek keguruan, bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktek lapangan bagi jabatan Asisten Ahli yang diakui adalah sebesar 50% dan untuk jabatan Lektor ke atas diakui sebesar 100%. Sedangkan untuk karya ilmiah/seni/desain, karya tulis, buku pelajaran dan tulisan ilmiah populer yang dipublikasikan/ditulis secara kelompok (tim) pembagian angka kredit adalah 60% untuk Penulis Utama dan 40% untuk Penulis Anggota (dibagi rata di antara sesama anggota). Hal-hal yang disebutkan di atas perlu diperhatikan oleh setiap dosen dalam mempersiapkan bahan dan kelengkapan yang diperlukan bagi pengusulan kenaikan jabatannya, dan oleh Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe (TPJA PNL), termasuk Tim Teknis Penilainya

58 BAB V TIM PENILAI JABATAN AKADEMIK DOSEN Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe (TPJA PNL) dibentuk dengan landasan hukum berikut: 1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, 2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, 3) Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4/VIII/PB/2014 dan Nomor 24 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, 4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen. 5) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 074/U/2000 tanggal 4 Mei 2000 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen Perguruan Tinggi, dan 6) Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar Tahun Tugas dan Fungsi TPJA PNL TPJA PNL mempunyai tugas utama membantu Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam hal : 1) melakukan penilaian atas perolehan angka kredit dosen untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan bagi PNL dalam menetapkan kenaikan jabatan akademiknya ke jenjang Lektor, 2) melakukan penilaian atas perolehan angka kredit dosen untuk diusulkan oleh PNL kepada Direktur Jenderal Pendidikan sebagai bahan dalam menetapkan kenaikan jabatan akademik ke Lektor Kepala dan Guru Besar. 3) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai permintaan PNL yang terkait dengan angka kredit dan kenaikan pangkat dosen di lingkungan Politeknik Negeri Lhokseumawe

59 Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut di atas, TPJA PNL mempunyai fungsi sebagai berikut. 1) Meneliti persyaratan dan bukti pelaksanaan kegiatan yang dilampirkan bagi setiap usul penetapan angka kredit yang diajukan, 2) Menghitung angka kredit yang diajukan untuk komponen A (Pendidikan dan Pengajaran), C (Pengabdian pada Masyarakat) dan D (PenPNLng Kegiatan Dosen) pada setiap usulan, 3) Menyiapkan dokumen administratif yang diperlukan untuk penetapan kenaikan jabatan akademik menjadi Lektor oleh PNL, atau yang diperlukan untuk pengusulan kenaikan jabatan akademik menjadi Lektor Kepala dan Guru Besar ke Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, 4) Menyiapkan dokumen umpan balik bagi pihak terkait apabila penilaian sampai pada kesimpulan bahwa usulan angka kredit belum memenuhi syarat, 5) Memberikan penjelasan kepada pihak-pihak yang mempertanyakan hasil penilaian TPJA PNL, 6) Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diamanatkan atau sesuai dengan permintaan atau perintah PNL. 5.2 Organisasi TPJA PNL Organisasi TPJA PNLterdiri atas personalia yang berasal dari unsur Kepegawaian dan unsur Dosen dengan susunan personalia sebagai berikut. 1) Satu orang Ketua merangkap anggota (dari unsur Dosen), 2) Satu orang Wakil Ketua merangkap anggota (dari unsur Kepegawaian), 3) Satu orang Sekretaris merangkap anggota (dari unsur Kepegawaian), 4) Beberapa orang Anggota dari unsur Dosen yang mewakili setiap Jurusan, dan 5) Sekretariat yang terdiri atas beberapa orang dari unsur Kepegawaian. Ketua TPJA PNLdijabat oleh Dosen yang ditunjuk oleh PNL dengan persyaratan jabatan akademik Guru Besar dan pangkat minimal Pembina Utama Muda golongan IV/c. Sedangkan Sekretaris TPJA PNLsecara ex officio dijabat oleh Kepala Bagian Kepegawaian. Sementara itu anggota dari unsur Dosen setidak-tidaknya memiliki kualifikasi akademik Doktor dan telah menduduki jabatan akademik minimal Lektor Kepala. Dalam melaksanakan tugasnya TPJA PNLbertanggung jawab langsung kepada PNL

60 5.3 Uraian Tugas TPJA PNL Masing-masing personal TPJA PNLmemiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Ketua bertanggung jawab dalam: a. Memimpin dan mengelola TPJA. b. Memimpin Rapat TPJA minimal 1 (satu) kali dalam satu bulan. c. Menyampaikan hasil penilaian kepada Direktur Politeknik Negeri Lhokseumaweatas nama TPJA. 2) Sekretaris bertanggung jawab dalam: a. Memimpin sekretariat TPJA. b. Mengelola administrasi TPJA. c. Mengikuti rapat TPJA. d. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh Ketua. e. Berkoordinasi dengan Sekretaris Senat Akademik Politeknik dalam pelaksanaan Rapat Pleno untuk memberikan pertimbangan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala dan Guru Besar. f. Mengatur rapat pleno TPJA untuk memberikan pertimbangan pengangkatan pertama dalam jabatan Asisten Ahli dan kenaikan jabatan ke Lektor. g. Mengelola tindak lanjut hasil rapat pleno Senat Akademik Politeknik dan rapat pleno TPJA. 3) Anggota bertanggung jawab dalam: a. Mengikuti rapat TPJA. b. Melaksanakan penilaian angka kredit. c. Melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan tugas TPJA. d. Sekretariat bertanggung jawab dalam: e. Melaksanakan tugas administrasi TPJA. f. Mengelola dokumen dan hasil penilaian angka kredit. g. Mengelola keuangan dan logistik TPJA. h. Mendukung pelaksanaan kegiatan TPJA secara keseluruhan

61 5.4 Validator dan Reviewer Karya Ilmiah Dalam rangka mencegah terjadinya tindakan plagiat, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Setiap karya ilmiah yang diusulkan untuk pengangkatan pertama maupun kenaikan jabatan harus divalidasi oleh 2 (dua) orang validator di tingkat Program Studi/Jurusan/Bagian untuk menghindari terjadinya pelanggaran terhadap norma-norma akademik maupun norma-norma hukum, menggunakan Lembar Validasi Karya Ilmiah. Selanjutnya PNL menandatangani Lembar Pernyataan Pengesahan Hasil Validasi Karya Ilmiah yang bersangkutan. Dosen pengusul harus pula menandatangani Surat Pernyataan Keabsahan Karya Ilmiah yang diusulkan (Pakta Integritas). Bilamana diperlukan, validasi suatu Karya Ilmiah dapat dilakukan lagi pada tingkat Jurusan atau Politeknik. Rekomendasi yang diakui adalah rekomendasi dari Tim Validasi terakhir (tingkat Jurusan atau Politeknik). Selain divalidasi, Karya ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat dosen harus dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (dua) orang dosen yang memiliki jabatan akademik dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi dari jabatan akademik dan kualifikasi akademik dosen yang diusulkan. Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud di atas dilakukan pada saat usul pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik tersebut diproses pada tingkat Program Studi/Jurusan/Bagian. Untuk kenaikan jabatan akademik ke Guru Besar dilakukan pula penilaian sejawat sebidang oleh paling sedikit 2 (dua) Guru Besar perguruan tinggi lain. Apabila dianggap perlu, penilaian oleh Reviewer dapat dilakukan lagi pada tingkat Jurusan maupun Politeknik. Besaran angka kredit yang diakui adalah hasil penilaian oleh Tim Reviewer terakhir (tingkat Jurusan atau Politeknik). 5.5 Tata Kerja Penilaian di TPJA Tata kerja Penilaian Angka Kredit untuk kenaikan Jabatan Akademik Dosen di TPJA PNL adalah sebagai berikut: a. Setiap usulan dinilai oleh Tim Penilai yang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota TPJA untuk kenaikan jabatan ke Lektor Kepala dan ke Guru Besar, sementara untuk pengangkatan pertama dalam jabatan Asisten Ahli dan kenaikan ke Lektor dinilai oleh 1 (satu) orang anggota TPJA

62 b. Dari ketiga orang tim penilai, minimal satu orang berasal dari Jurusan yang sama dengan dosen pengusul. c. Nilai akhir angka kredit ditetapkan oleh rapat pleno TPJA berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai. d. Rapat pleno dinyatakan sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ dari jumlah anggota ditambah 1 (satu). e. Untuk setiap rapat penetapan angka kredit dosen pengusul, terutama untuk kenaikan ke Guru Besar, minimal wajib dihadiri oleh seorang anggota penilai, yang sama Jurusannya dengan dosen pengusul/dinilai. f. Kegiatan penilaian dilakukan minimal satu bulan sekali. 5.6 Keputusan Keputusan akhir atas usulan Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen ditetapkan melalui rapat pleno TPJA dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penetapan hasil penilaian TPJA bersifat mengikat. b. TPJA, jika diminta, berkewajiban memberikan klarifikasi terhadap dosen pengusul atau instansi yang terkait, tentang penetapan hasil penilaian TPJA bagi usulan dosen yang bersangkutan. c. Dosen pengusul atau instansi terkait dapat meminta melalui Ketua TPJA untuk meninjau ulang hasil penetapan angka kredit dosen pengusul. d. Peninjauan kembali hasil penetapan TPJA hanya dapat dilakukan berdasarkan proses penilaian ulang oleh Tim Penilai sesuai dengan mekanisme yang berlaku

63 BAB VI SKEMA PENILAIAN KARYA ILMIAH Penilaian Karya Ilmiah dan Angka Kredit dosen di Politeknik Negeri Lhokseumawe dibagi dalam 3 (tiga) mekanisme, yaitu: 1) penilaian Karya Ilmiah Dosen, 2) penilaian Angka Kredit Dosen untuk kenaikan Jabatan Akademik ke jenjang Lektor, dan 3) penilaian Angka Kredit Dosen untuk kenaikan Jabatan Akademik ke jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar. 6.1 Penilaian Karya Ilmiah Dosen Direktur PNL Penilai Tingkat PNL (Bila Diperlukan re-check) Ketua Jurusan Penilai Tingkat Jurusan (Bila Diperlukan re-check) Ketua Prodi / Setara Tim Validasi dan Reviewer (Penilai) Karya Ilmiah Dosen Gambar 6.1. Bagan Alir Penilaian Karya Ilmiah Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Untuk Pengangkatan Pertama Dalam Jabatan Akademik Dan Kenaikan Jabatan Akademik. Dosen: a) Melengkapi berkas (bukti Karya Ilmiah). b) Menentukan kategori Karya Ilmiah yang diusulkan (artikel ilmiah, makalah prosiding, buku referensi, buku monograf, buku saduran, buku suntingan, paten, laporan penelitian, buku ajar)

64 c) Membuat pernyataan tertulis bahwa Karya Ilmiah yang diusulkan tidak melanggar norma akademik dan norma hukum (bukan plagiat) dan ditandatangani di atas materai Rp 6.000,00. Ketua Program Studi/Setara: a) Memeriksa kelengkapan bukti Karya Ilmiah. b) Membuat rekapitulasi usulan Karya Ilmiah. c) Membuat rekomendasi/pertimbangan kelayakan kenaikkan Pangkat/Jabatan berdasarkan masukan dari Tim Pertimbangan Prodi/Setara atau Forum Staf Pengajar. d) Menetapkan 2 (dua) orang yang akan bertindak sebagai Validator sekaligus Reviewer yang akan memeriksa dan menilai Karya Ilmiah. e) Menandatangani Surat Pernyataan Validasi Karya Ilmiah dosen yang akan naik Pangkat/Jabatan sesuai dengan format yang telah ditentukan. Tim Validasi dan Reviewer: a) Dua orang validator memeriksa kemungkinan adanya plagiasi ataupun usulan ganda suatu Karya Ilmiah, sekaligus melakukan penilaian (review) terhadap Karya Ilmiah tersebut dan menetapkan besaran angka kreditnya. b) Menyampaikan hasil pemeriksaan dan penilaian Karya Ilmiah kepada Ketua Prodi/ Setara. Ketua Jurusan: a) Memeriksa kelengkapan bukti Karya Ilmiah. b) Membuat rekapitulasi usulan Karya Ilmiah. c) Menentukan Penilai Karya Ilmiah Tingkat Jurusan d) Menandatangani Surat Pernyataan Validasi Karya Ilmiah dosen yang akan naik Pangkat/Jabatan sesuai dengan format yang telah ditentukan. Penilai Tingkat Jurusan Memeriksa kemungkinan plagiasi, usulan ganda satu Karya Ilmiah dan menilai Karya Ilmiah dan menyampaikan hasilnya (disertai justifikasi penilaian) kepada Ketua Jurusan. Direktur PNL: a) Memeriksa kembali kelengkapan bukti Karya Ilmiah. b) Menyerahkan berkas bukti Karya Ilmiah kepada Penilai Tingkat PNL

65 c) Menandatangani Surat Pernyataan Validasi Karya Ilmiah dosen yang akan naik Pangkat/Jabatan sesuai dengan format yang telah ditentukan. Penilai Tingkat PNL: Memeriksa kembali kemungkinan plagiasi, usulan ganda satu Karya Ilmiah; menilai Karya Ilmiah; dan menentukan nilai akhir Karya Ilmiah dan menyampaikan hasilnya kepada Direktur PNL. Keterangan Angka : 1. Penyerahan berkas bukti Karya Ilmiah dari dosen kepada Ketua Jurusan/ Bagian. 2. Pengembalian berkas Karya Ilmiah dari Ketua Jurusan/ Bagian kepada dosen pengusul, bilamana bukti-bukti yang diusulkan belum lengkap atau tidak memenuhi persyaratan administratif. 3. Penyerahan berkas bukti Karya Ilmiah kepada Tim Pertimbangan/Forum Staf Pengajar (TP/FSP) tingkat Prodi/Setara. 4. Penyerahan hasil penilaian Karya Ilmiah dari TP/FSP tingkat Prodi/Setara kepada Ketua Prodi/Setara. 5. Penyerahan berkas bukti Karya Ilmiah dan hasil penilaian TP/FSP tingkat Jurusan/ Bagian kepada Ketua Jurusan. 6. Pengembalian berkas bukti Karya Ilmiah dan hasil penilaian TP/FSP tingkat Prodi/Setara dari Ketua Jurusan kepada Ketua Prodi/Setara bilamana bukti-bukti yang diusulkan belum lengkap, atau tidak memenuhi persyaratan administratif, atau ada dugaan (informasi) pelanggaran etika akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah. 7. Penyerahan berkas bukti Karya Ilmiah dan hasil penilaian TP/FSP tingkat Jurusan/ Bagian kepada Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) tingkat Jurusan oleh Ketua Jurusan. 8. Penyerahan hasil penilaian Karya Ilmiah dari TPJA tingkat Jurusan kepada Ketua Jurusan. 9. Penyerahan berkas bukti Karya Ilmiah berikut hasil penilaian TP/FSP tingkat Jurusan/ Bagian dan TPJA tingkat Jurusan kepada Direktur PNL. 10. Pengembalian berkas bukti Karya Ilmiah berikut hasil penilaian TP/FSP tingkat Prodi/Setara dan TPJA tingkat Jurusan dari Direktur PNL kepada Ketua Jurusan bilamana bukti-bukti yang diusulkan belum lengkap atau tidak memenuhi 55-63

66 persyaratan administratif atau ada dugaan (informasi) pelanggaran etika akademik dalam menghasilkan Karya Ilmiah. 11. Penyerahan berkas bukti Karya Ilmiah dan hasil penilaian TP/FSP tingkat Jurusan/ Bagian dan TPJA tingkat Jurusan dari Direktur PNL kepada TPJA tingkat PNL. 12. Penyerahan hasil penilaian Karya Ilmiah dari TPJA tingkat PNL kepada Direktur PNL. 13. Penyerahan hasil penilaian TPJA tingkat PNL dari Direktur PNL kepada dosen pengusul 6.2 Penilaian Angka Kredit Dosen untuk Kenaikan Jabatan Akademik Ke Lektor Untuk pengangkatan pertama dalam Jabatan Akademik Asisten Ahli dan kenaikan Jabatan Akademik dari jenjang Asisten Ahli ke jenjang Lektor seluruh tahapan prosesnya dilaksanakan di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Alur kerja prosedur pengangkatan pertama dan kenaikan Jabatan Akademik ke jenjang Lektor mengikuti bagan alir sebagaimana disajikan pada Gambar 6.2. Direktur PNL TPJA Tingkat PNL Ketua Jurusan TPJA Tingkat Jurusan Ketua Program Studi / Setara 1 2 Dosen Gambar 6.2. Bagan Alir Penilaian Angka Kredit Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Untuk Kenaikan Jabatan Akademik Ke Lektor

67 Dosen: a) Memberikan bukti-bukti yang diperlukan untuk penghitungan angka kredit dosen berikut persyaratan khusus yang diperlukan. b) Membuat rekapitulasi penghitungan angka kredit dosen. Ketua Prodi/Setara: a) Menghitung angka kredit dosen. b) Memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi. c) Melanjutkan usulan ke tingkat Jurusan. Ketua Jurusan: a) Memeriksa kembali kelengkapan persyaratan administrasi. b) Mengusulkan penilaian kepada TPJA tingkat Jurusan. c) Melanjutkan usulan ke tingkat PNL. TPJA Tingkat Jurusan: a) Menilai kelayakan perolehan angka kredit dosen. b) Mengembalikan berkas penilaian yang disertai justifikasi penilaian ke Ketua Jurusan. Direktur PNL: a) Memeriksa kembali persyaratan administrasi. b) Menilai kembali angka kredit dosen. c) Mengusulkan penilaian kepada TPJA tingkat Perguruan Tinggi. d) Menerbitkan Surat Keputusan (SK). TPJA Tingkat PNL: a) Menilai kelayakan perolehan angka kredit dosen. b) Mengembalikan berkas penilaian yang disertai justifikasi penilaian ke Direktur PNL. Keterangan Angka: 1. Penyerahan berkas bukti untuk penilaian angka kredit dari dosen pengusul kepada Ketua Prodi/Setara

68 2. Pengembalian berkas bukti untuk penilaian angka kredit dari Ketua Prodi/Setara kepada dosen pengusul, bilamana bukti-bukti belum lengkap atau tidak memenuhi persyaratan administratif. 3. Penyampaian berkas bukti untuk penilaian angka kredit dosen dari Ketua Prodi/Setara kepada Ketua Jurusan. 4. Pengembalian berkas bukti untuk penilaian angka kredit dosen dari Ketua Jurusan kepada Ketua Prodi/Setara, bilamana bukti-bukti belum lengkap atau tidak memenuhi persyaratan administrasi. 5. Penyerahan berkas penilaian angka kredit dari Ketua Jurusan ke Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) tingkat Jurusan. 6. Penyerahan hasil penilaian dari Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) tingkat Jurusan ke Ketua Jurusan. 7. Penyerahan berkas penilaian angka kredit berikut hasil penilaian TPJA tingkat Jurusan dari Ketua Jurusan ke Direktur PNL. 8. Pengembalian berkas bukti untuk penilaian angka kredit dosen dari Direktur PNL kepada Ketua Jurusan, bilamana bukti-bukti belum lengkap atau tidak memenuhi persyaratan administrasi. 9. Penyerahan berkas penilaian angka kredit dari Direktur PNL ke Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) tingkat PNL. 10. Penyerahan hasil penilaian dari Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) tingkat PNL ke Direktur PNL. 6.3 Penilaian Angka Kredit Dosen untuk Kenaikan Jabatan Akademik Ke Lektor Kepala Dan Guru Besar Berbeda dengan pengangkatan pertama dalam Jabatan Akademik Asisten Ahli dan kenaikan Jabatan Akademik ke jenjang Lektor, proses penilaian angka kredit untuk kenaikan Jabatan Akademik ke jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar dilakukan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Namun proses awal penilaian tetap dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat program studi hingga universitas. Alur kerja prosedur pengangkatan penilaian angka kredit untuk kenaikan Jabatan Akademik ke jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar adalah sebagaimana disajikan pada Gambar

69 Tim Penilai Jabatan Akademik DIKTI (TPJA Tingkat Pusat) Direktur PNL (TPJA Tingkat PNL) 9 10 Ketua Jurusan (TPJA Tingkat Jurusan) Senat PNL Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Ketua Program Studi / Setara (TPJA Tingkat Prodi/Setara) Forum Staf pengajar atau Tim Pertimbangan Prodi/Setara Dosen Gambar 6.3. Bagan Alir Penilaian Angka Kredit Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe Untuk Kenaikan Jabatan Akademik Ke Lektor Kepala Dan Guru Besar. Dosen: a) Memberikan bukti-bukti yang diperlukan untuk penghitungan angka kredit dosen berikut persyaratan khusus yang diperlukan. b) Membuat rekapitulasi penghitungan angka kredit. Ketua Prodi/Setara: a) Menghitung angka kredit dosen. b) Memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi

70 c) Membuat rekomendasi kelayakan kenaikan pangkat ke Jurusan atas nama Dosen yang bersangkutan. Forum Staf Pengajar atau Tim Pertimbangan Prodi/Setara: a) Memberikan informasi tentang kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, dan tata krama dosen yang diusulkan. b) Memberikan masukan tentang bidang ilmu penugasan dosen yang diusulkan. Ketua Jurusan: Memeriksa ulang kelengkapan persyaratan administrasi; mengusulkan penilaian kepada Senat Jurusan, dan melanjutkan usulan ke tingkat Perguruan Tinggi setelah mendapat pertimbangan Senat Jurusan. Senat Jurusan: a) Menilai kelayakan perolehan angka kredit dosen, kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, dan tata krama dosen Yang bersangkutan. b) Memeriksa kelengkapan persyaratan khusus untuk kenaikan jabatan. c) Menerima laporan (informasi) tentang kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, dan tata krama dosen yang diusulkan. d) Memberikan pertimbangan kepada Ketua Jurusan untuk ditunda atau tidak dilanjutkan ke PNL karena ada pelanggaran etika akdemik, serta merekomendasikan untuk pemberian sanksi dan pembinaan lebih lanjut. Direktur PNL: a) Memeriksa ulang persyaratan administrasi. b) Menilai ulang angka kredit dosen. c) Memeriksa ulang persyaratan khusus untuk kenaikan jabatan dosen. d) Mengusulkan angka kredit dosen ke Senat Perguruan Tinggi untuk mendapatkan pertimbangan ke Lektor Kepala atau persetujuan ke Guru Besar. e) Melanjutkan usulan kenaikan jabatan ke Kemdikbud. Senat PNL: a) Menilai kelayakan perolehan angka kredit dan persyaratan khusus. b) Menerima laporan (informasi) tentang kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas, dan tata krama dosen yang diusulkan. c) Memberikan pertimbangan atau persetujuan atau mengembalikan usulan untuk penyempurnaan, atau menolak untuk sementara usulan karena ada pelanggaran 60-63

71 etika akademik, serta merekomendasikan untuk pemberian sanksi dan pembinaan lebih lanjut. Keterangan Angka: 1. Penyerahan berkas bukti penilaian angka kredit dari dosen pengusul kepada Ketua Prodi/Setara untuk dinilai oleh Tim Pertimbangan/Forum Staf Pengajar (TP/FSP) tingkat Prodi/Setara. 2. Pengembalian berkas bukti penilaian angka kredit dari Ketua Prodi/Setara kepada dosen pengusul, bilamana bukti-bukti belum lengkap atau tidak memenuhi persyaratan administratif 3. Penyampaian (pemaparan) hasil penilaian TP/FSP tingkat Prodi/Setara oleh Pimpinan Prodi/Setara dalam forum Staf Pengajar Prodi/Setara untuk mendapatkan masukan. 4. Perolehan masukan dari forum Staf Pengajar Prodi/Setara untuk penyempurnaan hasil penilaian TP/FSP tingkat Prodi/Setara. 5. Penyampaian berkas bukti untuk penilaian angka kredit dosen berikut hasil penilaian TP/FSP tingkat Prodi/Setara dari Ketua Prodi/Setara kepada Ketua Jurusan. 6. Pengembalian berkas bukti untuk penilaian angka kredit dosen dan hasil penilaian TP/FSP tingkat Prodi/Setara dari Ketua Jurusan kepada Pimpinan Prodi/Setara, bilamana bukti-bukti belum lengkap atau tidak memenuhi persyaratan administrasi. 7. Penyerahan hasil penilaian Tim Penilai Jabatan Akademik (TPJA) tingkat Jurusan oleh Ketua Jurusan kepada Senat Jurusan untuk mendapatkan pertimbangan atau persetujuan. 8. Penyerahan pertimbangan atau persetujuan terhadap usulan kenaikan jabatan akademik dosen yang diusulkan dari Senat Jurusan kepada Ketua Jurusan. 9. Penyerahan berkas bukti untuk penilaian dosen dan hasil penilaian TPJA tingkat Jurusan dari Ketua Jurusan kepada Direktur PNL untuk dinilai oleh TPJA tingkat PNL. 10. Pengembalian berkas bukti penilaian dosen dan hasil penilaian TPJA tingkat Jurusan dari Pimpinan Perguruan Tinggi kepada Ketua Jurusan, bilamana buktibukti belum mencukupi atau tidak memenuhi persyaratan administratif

72 11. Penyerahan hasil penilaian TPJA tingkat PNL dari Direktur PNL kepada Senat PNL untuk mendapatkan pertimbangan atau persetujuan. 12. Penyerahan pertimbangan atau persetujuan terhadap usulan kenaikan jabatan akademik dosen yang diusulkan dari Senat PNL kepada Direktur PNL. 13. Penyerahan berkas hasil penilaian angkat kredit berikut bukti untuk penilaian angka kredit dosen dan pertimbangan atau persetujuan Senat PNL dari Direktur PNL kepada Sekretariat Jenderal Kemdikbud. 14. Pengembalian berkas bukti penilaian dosen dan hasil penilaian TPJA tingkat Pusat kepada Direktur PNL, bilamana bukti-bukti belum mencukupi atau tidak memenuhi persyaratan administratif. Jangka waktu Penilaian Angka Kredit di Tingkat Jurusan, Jurusan dan Politeknik masing-masing paling lama 15 (lima belas) hari kerja

73 BAB VII PENUTUP Peraturan ini merupakan petunjuk operasional yang berisi aturan-aturan pengganti, pelengkap, penjelas, atau tambahan terhadap aturan dasar yang selama ini telah berlaku secara umum dan dipergunakan dalam penghitungan Angka Kredit dan pengusulan kenaikan Jabatan Akademik Dosen di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan bilamana di kemudian hari terdapat perubahan-perubahan akibat diterbitkannya peraturan baru oleh pemerintah yang berkaitan dengan Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen, maka akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Buketrata Lhokseumawe Pada Tanggal : 16 Juni 2015 Direktur, Ir. Nahar

74 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK) JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Nomor :... INSTANSI : POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE MASA PENILAIAN : Bulan... s/d Bulan.... Tahun... KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama NIP / NIDN Nomor Seri Karpeg Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Pendidikan Tertinggi Pangkat dan Golongan Ruang/TMT Jabatan Fungsional/TMT Jurusan/Jurusan Masa Kerja LAMA... BARU Unit Kerja... UNSUR YANG DINILAI Angka Kredit Menurut I UNSUR UTAMA Perguruan Tinggi/ Kopertis Pengusul Tim Penilai Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah A. PENDIDIKAN a. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/ijazah b. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan Golongan III JUMLAH Lampiran 1-1

75 B. TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI a. MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN (1) Melaksanakan perkuliahan dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktek keguruan, bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktek lapangan (2) Membimbing seminar mahasiswa (3) Membimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN) Praktek Kerja Nyata (PKN), Praktek Kerja Lapangan (PKL) (4) Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan laporan akhir studi/skripsi/thesis/disertasi (5) Bertugas sebagai penguji pada Ujian Akhir (6) Membina kegiatan mahasiswa dibidang Akademik dan Kemahasiswaan (7) Mengembangkan program kuliah (8) Mengembangkan bahan pengajaran (9) Menyampaikan orasi ilmiah (10) Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi (11) Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya (12) Melaksanakan kegiatan datasering dan pencangkokan dosen (13) Mengikuti pendidikan dan pelatihan fung-sional dosen dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) JUMLAH b. MELAKSANAKAN PENELITIAN (1) Menghasilkan karya ilmiah (2) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah (3) Mengedit/menyunting karya ilmiah (4) Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan (5) Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/ seni pertunjukan/karya sastra JUMLAH Lampiran 1-2

76 c. MELAKSANAKAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (1) Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintah/pejabat negara yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya (2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (3) Memberikan latihan/penyuluhan/ penataran/ceramah pada masyarakat (4) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menpnlng pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan (5) Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak dipublikasikan JUMLAH II UNSUR PENUNJANG Angka Kredit Menurut Perguruan Tinggi/ Kopertis Pengusul Tim Penilai Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah PENUNJANG TUGAS POKOK DOSEN (1) Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan pada Perguruan Tinggi (2) Menjadi anggota Panitia/Badan pada lembaga Pemerintah (3) Menjadi anggota Organisasi Profesi (4) Mewakili Perguruan Tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga (5) Menjadi anggota delegasi Nasional ke pertemuan Internasional (6) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah (7) Mendapat tanda hasa/penghargaan (8) Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara Nasional (9) Mempunyai prestasi di bidang olah raga/humaniora (10) Menjadi anggota Tim Penilaian Jabatan Akademik Dosen JUMLAH Lampiran 1-3

77 III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAK 1. Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan pendidikan 2. Surat pernyataan telah melakukan kegiatan pengajaran 3. Surat pernyataan telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat 4. Surat pernyataan melakukan kegiatan penpnlng Lhokseumawe,... NIP. IV CATATAN PEJABAT PENGUSUL: Dst. (Jabatan) (Nama Pejabat Pengusul) NIP V CATATAN ANGGOTA TIM PENILAI: Dst....,... (Nama Penilai I) NIP (Nama Penilai II) NIP VI CATATAN KETUA TIM PENILAI: Dst. Ketua Tim Penilai, (Nama) NIP Lampiran 1-4

78 KEMENTERIAN RISTEK TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PROGRAM STUDI... SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Yang bertanda tangan di bawah ini Nama :. NIP / NIDN :. Pangkat/Golongan/Ruang :. Jabatan Fungsional :. Unit Kerja : Jurusan... Menyatakan bahwa Nama :. NIP / NIDN :. Pangkat/Golongan/Ruang :. Jabatan Fungsional :. Unit Kerja : Jurusan... Telah melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran sebagai berikut: No. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Memperoleh gelar Doctor of Philosophy (S3) di bidang ilmu Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan Golongan III Tempat / Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit 50,00 2,00 Jumlah... Keterangan/ bukti fisik Ijazah, transkrip akademik dan SK akreditasi ijazah Sertifikat No..., tgl... 2 Melaksanakan Perkuliahan dan Membimbing Praktikum pada Jurusan...: 2.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Memberikan kuliah mata ajaran...,... sks 1, kelas... 2, tim... 3 orang dosen dst. Jurusan SK Direktur PNL No...., tanggal Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Memberikan kuliah mata ajaran...,... sks,... kelas, tim... orang dosen dst. Jurusan SK Direktur PNL No...., tanggal... Jumlah... 1 Tuliskan bobot sks Tatap Muka atau Integrated Teaching (pada sistem Blok) 2 Tuliskan kode kelas yang diampu (A, B, C atau C, dst) 3 Tuliskan jumlah dosen yang mengampu mata kuliah tersebut pada kelas yang bersangkutan Lampiran 02-1

79 No. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran 3. Membimbing Seminar Mahasiswa: Tempat/Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik 3.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Jurusan ,00 SK Direktur PNL No...., tanggal Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Jurusan ,00 SK Direktur PNL No...., tanggal Membimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) / Magang Mahasiswa: 4.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) 4.2. Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) 5 5a. Membimbing dan Ikut Membimbing dalam Menghasilkan Tugas Akhir: 5a.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) 5a.1.1. Sebagai Pembimbing Utama Tugas Akhir a.n.... (NIM...) 5a.1.2. Sebagai Pembimbing Pembantu Tugas Akhir a.n.... (NIM...) 5a.1.3. dst. 5a.2. Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) 5a.2.1. Sebagai Pembimbing Utama Tugas Akhir a.n.... (NIM...) 5a.2.2. Sebagai Pembimbing Pembantu Tugas Akhir a.n.... (NIM...) 5a.2.3. dst. 5b.Membimbing dan Ikut Membimbing dalam Menghasilkan Tesis: 5b.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) 5b.1.1. Sebagai Pembimbing Utama Tesis a.n.... (NIM...) 5b.1.2. Sebagai Pembimbing Pembantu Tesis a.n.... (NIM...) 5b.1.3. dst. Jumlah... Jurusan... Jurusan ,00 2,00 Jumlah... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Tgl. lulus... Tgl. lulus... Tgl. lulus... Tgl. lulus... Tgl. lulus... Tgl. lulus... 1,00 0,50 1,00 0,50 1,00 0,50 SK Direktur PNL No...., tanggal... SK Direktur PNL No...., tanggal... Foto kopi Lembar Pengesahan Tugas Akhir Foto kopi Lembar Pengesahan Tugas Akhir Foto kopi Lembar Pengesahan Tugas Akhir Foto kopi Lembar Pengesahan Tugas Akhir Foto kopi Lembar Pengesahan Tesis Foto kopi Lembar Pengesahan Tesis Lampiran 02-2

80 No. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Tempat/Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik 5b.2. Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) 5b.2.1. Sebagai Pembimbing Utama Tesis a.n.... (NIM...) 5b.2.2. Sebagai Pembimbing Pembantu Tesis a.n.... (NIM...) Jurusan... Jurusan... Tgl. lulus... Tgl. lulus... 3,00 2,00 Foto kopi Lembar Pengesahan Tesis Foto kopi Lembar Pengesahan Tesis 5b.2.3. dst. 5c. Membimbing dan Ikut Membimbing dalam Menghasilkan Disertasi: 5c.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) 5c.1.1. Sebagai Pembimbing Utama Disertasi a.n.... (NIM...) 5c.1.2. Sebagai Pembimbing Pembantu Disertasi a.n.... (NIM...) 5c.1.3. dst. Jurusan... Jurusan... Tgl. lulus... Tgl. lulus... 8,00 6,00 Foto kopi Lembar Pengesahan Disertasi Foto kopi Lembar Pengesahan Disertasi 5c.2. Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) 5c.2.1. Sebagai Pembimbing Utama Disertasi a.n.... (NIM...) 5c.2.2. Sebagai Pembimbing Pembantu Disertasi a.n.... (NIM...) 5c.2.3. dst. Jurusan... Jurusan... Tgl. lulus... Tgl. lulus... 8,00 6,00 Foto kopi Lembar Pengesahan Disertasi Foto kopi Lembar Pengesahan Disertasi Jumlah... 6 Bertugas Sebagai Penguji pada Ujian Tugas Akhir/Tesis/Disertasi: 5.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Sebagai Ketua Penguji pada Ujian Tugas Akhir a.n.... (NIM...) Sebagai Anggota Penguji pada Ujian Tugas Akhir a.n.... (NIM...) Sebagai Ketua Penguji pada Ujian Tesis a.n.... (NIM...) Sebagai Anggota Penguji pada Ujian Tesis a.n.... (NIM...) Sebagai Ketua Penguji pada Ujian Disertasi a.n.... (NIM...) Sebagai Anggota Penguji pada Ujian Disertasi a.n.... (NIM...) Jurusan... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Jurusan... Tgl. Ujian... Tgl. Ujian... Tgl. Ujian... Tgl. Ujian... Tgl. Ujian... Tgl. Ujian... 1,00 0,50 1,00 0,50 1,00 0,50 Berita Acara Ujian Tugas Akhir Berita Acara Ujian Tugas Akhir Berita Acara Ujian Tesis Berita Acara Ujian Tesis Berita Acara Ujian Disertasi Berita Acara Ujian Disertasi Lampiran 02-3

81 No. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Tempat/Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit 5.2. Semester Genap 20XX/20YY (01Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Sebagai Ketua Penguji pada Ujian Tugas Akhir a.n.... (NIM...) Sebagai Anggota Penguji pada Ujian Tugas Akhir a.n.... (NIM...) Sebagai Ketua Penguji pada Ujian Tesis a.n.... (NIM...) Sebagai Anggota Penguji pada Ujian Tesis a.n.... (NIM...) Sebagai Ketua Penguji pada Ujian Jurusan... Tgl. Ujian... Jurusan... Tgl. Ujian... Jurusan... Tgl. Ujian... Jurusan... Tgl. Ujian... Jurusan... Tgl. Ujian... 1,00 0,50 1,00 0,50 1,00 Disertasi a.n.... (NIM...) Sebagai Anggota Penguji pada Ujian Disertasi a.n.... Jumlah Jurusan... Tgl. Ujian... 0, Membina Kegiatan Mahasiswa di Bidang Akademik & Kemahasiswaan: 6.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Sebagai Dosen Pembimbing Akademik,... 4 orang mahasiswa dst Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Sebagai Dosen Pembimbing Akademik,... 4 orang mahasiswa dst. 7 Mengembangkan Program Kuliah: 7.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Mengembangkan Metoda Pembelajaran Mata Kuliah Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Mengembangkan Metoda Pembelajaran Mata Kuliah... 5 Jurusan... Jurusan ,0 2,0 Jumlah... Jurusan... Jurusan ,0 2,0 Jumlah... Keterangan/ bukti fisik Berita Acara Ujian Tugas Akhir Berita Acara Ujian Tugas Akhir Berita Acara Ujian Tesis Berita Acara Ujian Tesis Berita Acara Ujian Disertasi Berita Acara Ujian Disertasi SK Direktur PNL No...., tanggal... SK Direktur PNL No...., tanggal... Surat Keterangan Kepala Perpustakaan No...., tanggal... Surat Keterangan Kepala Perpustakaan No...., tanggal... 4 Isikan jumlah mahasiswa yang dibimbing. 5 Isikan Nama Mata Kuliah Lampiran 02-4

82 No. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Tempat/Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik 8 Mengembangkan bahan kuliah: 8.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Menulis Buku Ajar dengan Judul Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Jurusan ,0 Naskah Buku Asli (ISBN...) 7, Penerbit Menulis Diktat/Modul Mata Kuliah... 8 Jurusan ,0 Naskah Diktat Asli Menulis Penuntun Praktikum Mata Kuliah... 8 Jurusan ,0 Naskah Diktat Asli Jumlah... 9 Menyampaikan orasi ilmiah: 9.1. Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) 9.1.1Orasi Ilmiah pada Wisuda Sarjana Universitas... dengan Judul ,0 Surat Keterangan dan Makalah Orasi Ilmiah dst Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) 9.2.1Orasi Ilmiah pada Wisuda Sarjana Universitas... dengan Judul dst ,0 Surat Keterangan dan Makalah Orasi Ilmiah Jumlah Menduduki Jabatan Pimpinan Perguruan Tinggi: 10.1.Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Sebagai Politeknik Negeri Lhokseumawe SK Direktur PNL No...., tanggal Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Sebagai Politeknik Negeri Lhokseumawe SK Direktur PNL No...., tanggal... Jumlah... 6 Isikan judul Buku Ajar 7 Isikan Nomor ISBN 8 Isikan Nama Mata Kuliah 9 Isikan judul Orasi Ilmiah 10 Isikan jabatan pimpinan sesuai Permenpan dan RB No. 17/2013 Lampiran 02-5

83 No. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran 11 Membimbing Akademik Dosen Junior: Tempat/Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik 11.1.Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Membimbing Pencangkokan Dosen a.n Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Membimbing Akademik Reguler Dosen a.n Jurusan... Jurusan ,00 1,00 Surat Tugas Direktur No..., tanggal... Surat Tugas Direktur No..., tanggal Melaksanakan kegiatan Detasering: 12.1.Semester Ganjil 20XX/20YY (01Sept. 20XX 28 Feb. 20YY) Melaksanakan Detasering di Universitas Semester Genap 20XX/20YY (01 Maret 20XX 31 Agust. 20YY) Melaksanakan Detasering di Universitas Mengikuti pelatihan fungsional dosen dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Pelatihan dan Lokakarya selama... jam Pelatihan dan Lokakarya selama... jam dst Jumlah ,00 5,00 Jumlah Jumlah... Jumlah Keseluruhan... Surat Tugas Direktur No..., tanggal... Surat Tugas Direktur No..., tanggal... Sertifikat No..., tgl... Sertifikat No..., tgl... Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Buketrata, Ketua Program Studi... Nama... NIP. 11 Isikan nama dosen yang dibimbing 12 Isikan nama Pertisas (Perguruan Tinggi Sasaran) Lampiran 02-6

84 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PROGRAM STUDI... Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP / NIDN : Pangkat/Golongan/Ruang : Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Jurusan... Menyatakan bahwa Nama : NIP / NIDN : Pangkat/Golongan/Ruang : Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Jurusan... Telah melakukan kegiatan penelitian sebagai berikut: SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN No. 1. Menghasilkan Karya Ilmiah: Nama Judul Karya Ilmiah (Unsur)* 1.1. Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam bentuk Buku Monograf/Buku Referensi: 1.1.a. Sebagai Penulis Utama/Anggota 13 Buku Monograf dengan judul Penerbit... ISBN...: 1.1.b. Sebagai Penulis Utama/Anggota 1 Buku Referensi dengan judul Penerbit... ISBN... Angka Kredit Menurut Tim PAK Tim Penilai PNL Pusat Keterangan/Bukti Fisik Buku Monograf Asli Buku Referensi Asli 13 Pilih salah satu Lampiran 03-1

85 No. 1.1.c. 1.1.d. Nama Judul Karya Ilmiah (Unsur)* Sebagai Penulis Utama/Anggota1 Buku Referensi dengan judul.... Penerbit... ISBN... dst Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Internasional: 1.2.a. 1.2.b. dst. Sebagai Penulis Utama/Anggota1 Artikel Ilmiah dengan judul.... Nama Jurnal... Volume... Nomor... Halaman...: 1.3. Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi: 1.3.a. 1.3.b. dst. Sebagai Penulis Utama/Anggota Artikel Ilmiah dengan judul.... Nama Jurnal... Volume... Nomor... Halaman...: 1.4. Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi: 1.4.a. Sebagai Penulis Utama/Anggota Artikel Ilmiah dengan judul.... Nama Jurnal... Volume... Nomor... Halaman...: 1.4.b. dst Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Internasional: 1.5.a. 1.5.b. Sebagai Penulis/Penyaji Utama/Anggota Makalah Oral dengan judul.... Penerbit... ISBN...: Sebagai Penulis/Penyaji Utama/Anggota Makalah Poster dengan judul.... Penerbit... ISBN... Angka Kredit Menurut Tim PAK Tim Penilai PNL Pusat Keterangan/Bukti Fisik Buku Referensi Asli Jurnal Asli atau Reprint Artikel Jurnal Asli atau Reprint Artikel Jurnal Asli atau Reprint Artikel Buku Prosiding Asli dan Sertifikat Presentasi Oral Buku Prosiding Asli dan Sertifikat Presentasi Poster Lampiran 03-2

86 No. Nama Judul Karya Ilmiah (Unsur)* 1.5.c. Sebagai Penulis/Penyaji Utama/Anggota Makalah Poster dengan judul.... Penerbit... ISBN d. dst Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam Prosiding Seminar Nasional: 1.6.a. Sebagai Penulis/Penyaji Utama/Anggota Makalah Oral dengan judul.... Nama Jurnal... Volume... Nomor... Halaman...: 1.6.b. Sebagai Penulis/Penyaji Utama/Anggota Makalah Poster dengan judul.... Penerbit... ISBN b. dst Hasil Penelitian dan/atau Karya Ilmiah yang Tidak Dipublikasikan (Tersimpan di Perpustakaan): 1.7.a. Laporan Penelitian dengan judul... (Surat Keterangan Lembaga Penelitian PNL No...., tanggal...) 1.7.b. Karya Ilmiah dengan judul... (Surat Keterangan Perpustakaan PNL No...., tanggal...) 1.7.c. dst. 2. Menerjemahkan/Menyadur Buku Ilmiah: 2.1. Sebagai Penterjemah Utama/Anggota Buku Ilmiah dengan judul Penerbit... ISBN dst. 3. Mengedit/Menyunting Karya Ilmiah: 3.1. Sebagai Editor Utama/Anggota Karya Ilmiah dengan judul Penerbit... ISBN...: 3.2. dst. Angka Kredit Menurut Tim PAK Tim Penilai PNL Pusat Keterangan/Bukti Fisik Buku Prosiding Asli dan Sertifikat Presentasi Poster Buku Prosiding Asli dan Sertifikat Presentasi Oral Buku Prosiding Asli dan Sertifikat Presentasi Poster Laporan Asli dan Surat Keterangan Ketua Lemlit Laporan Asli dan Surat Keterangan Perpustakaan Buku Hasil Terjemahan Asli Buku Hasil Suntingan Asli Lampiran 03-3

87 Angka Kredit Menurut No. Nama Judul Karya Ilmiah (Unsur)* Tim PAK Tim Penilai Keterangan/Bukti Fisik PNL Pusat 4. Membuat Rancangan dan Karya Teknologi yang Dipatenkan 4.1. Paten Internasional dengan judul Sertifikat Paten 4.2. Paten Nasional dengan judul Sertifikat Paten Jumlah Buketrata, Ketua Program Studi... NIP. Lampiran 03-4

88 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PROGRAM STUDI. SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :.. NIP :.. Pangkat/Golongan Ruang :.. Jabatan Fungsional :.. Unit Kerja : Jurusan... Menyatakan bahwa : Nama :.. NIP :.. Pangkat/Golongan Ruang :.. Jabatan Fungsional :.. Unit Kerja :.. Telah melakukan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat sebagai berikut: No Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat 1 Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan sebagai Pejabat Negara atau Pejabat Struktural: 1.1. Sebagai Kepala / Ketua...14 Bentuk Tempat/ Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik ,5 Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang 1.2. Sebagai Kepala / Ketua , dst. 2 Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan & penelitian: 2.1. Melaksnakan Kegiatan Bina Desa di Desa/Kelurahan Melaksanakan Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Tematik di Desa/ Kelurahan dst. 3 Memberi pelatihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat pada masyarakat: 3.1 Menyampaikan ceramah dengan judul: Isikan nama jabatan yang diduduki 15 Isikan nama Desa/Kelurahan lokasi kegiatan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang ,0 Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah ,0 Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah Pelatihan ,0 Sertifikat sebagai Instruktur pada Pelatihan, dan Makalah Bahan Pelatihan Lampiran 04-1

89 No Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat 3.2 Menyampaikan ceramah dengan judul: dst. 4 Membuat tulisan mengenai cara-cara melaksanakan atau mengembangkan sesuatu untuk dimanfaatkan oleh masyarakat : 4.1 Petunjuk Praktis Bentuk Tempat/ Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik Penyuluhan ,0 Sertifikat sebagai Penyuluh, dan Makalah Bahan Penyuluhan ,0 Surat Keterangan Ketua LPPM No...., tgl Pedoman Pembuatan ,0 Surat Keterangan Ketua LPPM No...., tgl dst. Jumlah Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Buketrata, Ketua Program Studi NIP. Lampiran 04-2

90 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PROGRAM STUDI... SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENUNJANG TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :. NIP :. Pangkat/Golongan Ruang :. Jabatan Fungsional :. Unit Kerja : Jurusan... Menyatakan bahwa : Nama :. NIP :. Pangkat/Golongan Ruang :. Jabatan Fungsional :. Unit Kerja :... Telah melakukan kegiatan penpnlng Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai berikut: No Kegiatan PenPNLng Tri Dharma Perguruan Tinggi 1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi: 1.1. Senat Jurusan Kedudukan/ Tingkat Anggota Tempat/ Instansi Jur Tanggal... Jumlah Angka Kredit 2,0 Keterangan/ bukti fisik SK Direktur. No Komisi Guru Besar Jurusan Anggota Jur ,0 SK Direktur. No Mitra Bestari Jurnal Ilmiah Ketua Lemlit PNL... 3,0 SK Direktur. No dst. 2. Menjadi anggota panitia/ badan pada lembaga pemerintah: 2.1. Tingkat pusat: dst. Ketua Anggota ,0 2,0 SK Pejabat yang berwenang SK Pejabat yang berwenang 2.1. Tingkat daerah: Ketua Anggota ,0 1,0 SK Pejabat yang berwenang SK Pejabat yang berwenang dst. 16 Isikan nama Jurusan 17 Isikan nama Jurnal Ilmiah 18 Isikan nama Kepanitian/Badan Lampiran 05-1

91 No Kegiatan PenPNLng Tri Dharma Perguruan Tinggi 3. Menjadi anggota organisasi profesi dosen: Kedudukan/ Tingkat Tempat/ Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Keterangan/ bukti fisik 3.1. Tingkat International Pengurus Anggota ,0 1,0 Foto kopi Kartu Keanggotaan Foto kopi Kartu Keanggotaan dst. 3.2 Tingkat Nasional: Pengurus Anggota ,0 1,0 Foto kopi Kartu Keanggotaan Foto kopi Kartu Keanggotaan dst. 4. Mewakili perguruan tinggi untuk duduk dalam panitia antar lembaga: 4.1. Panitia Panitia ,0 1,0 Surat Penunjukan dari Direktur Surat Penunjukan dari Direktur 4.3. dst. 5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional: 5.1. Delegasi Delegasi Ketua Anggota ,0 2,0 Surat Penunjukan dari lembaga yg berwenang Surat Penunjukan dari lembaga yg berwenang 6. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah: 4.1. Tingkat internasional/ regional/nasional: Pertemuan/Lokakarya/ Workshop Pembicara ,0 Sertifikat tanda keikutsertaan Pertemuan/Lokakarya/ Workshop Peserta ,0 Sertifikat tanda keikutsertaan dst Di lingkungan PNL: Pertemuan/Lokakarya/ Workshop Pembicara ,0 Sertifikat tanda keikutsertaan Pertemuan/Lokakarya/ Workshop Peserta ,0 Sertifikat tanda keikutsertaan dst. 19 Isikan nama Himpunan Profesi 20 Isikan nama Kepanitiaannya 21 Isikan nama Delegasinya 22 Pilih salah satu dan isikan nama Pertemuannya Lampiran 05-2

92 No Kegiatan PenPNLng Tri Dharma Perguruan Tinggi 7. Mendapat tanda jasa/ penghargaan: 7.1. Penghargaan Satya Lancana Karya Satya: Karya Satya 30 tahun Karya Satya 20 tahun Karya Satya 10 tahun 7.2. Penghargaan lainnya: Tingkat Internasional Tingkat Nasional Tingkat Provinsi/Lokal 8. Menulis Buku Pelajaran 8.1. Buku Pelajaran SLTA 8.2. Buku Pelajaran SLTP 8.3. Buku Pelajaran SD 9. Memiliki prestasi di bidang olahraga/humaniora: 9.1. Tingkat Internasional 9.2. Tingkat Nasional 9.3. Tingkat Provinsi 10 Kanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen: TPJA Politeknik TPJA Politeknik TPJA Jurusan TPJA Jurusan Kedudukan/ Tingkat Ketua Anggota Ketua Anggota Tempat/ Instansi Tanggal Jumlah Angka Kredit Jumlah... 3,0 2,0 1,0 5,0 3,0 1,0 5,0 5,0 5,0 5,0 3,0 1,0 0,5 0,5 0,5 0,5 Keterangan/ bukti fisik Sertifikat Karya Satya Sertifikat Karya Satya Sertifikat Karya Satya Sertifikat Penghargaan Sertifikat Penghargaan Sertifikat Penghargaan Buku Asli Buku Asli Buku Asli Sertifikat / Medali Sertifikat / Medali Sertifikat / Medali SK Direktur No... SK Direktur No... SK Direktur No... SK Direktur No... Demikianlah pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Buketrata, Ketua Program Studi NIP. Lampiran 05-3

93 RESUME PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN DOSEN PERGURUAN TINGGI TINGKAT PUSAT TANGGAL PENILAIAN : TGL... S/D TGL... I. KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama NIP / NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Pangkat dan Golongan Ruang/TMT Jabatan Dosen/TMT Jurusan Jurusan/Program Studi/Mata Kuliah yang Dibina Diusulkan Menjadi/TMT... II SUB UNSUR 1. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/ ijazah 2. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan Golongan III 3. Melaksanakan perkuliahan dan membimbing, menguji serta menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktek keguruan, bengkel/studio/kebun percobaan/ teknologi pengajaran dan praktek lapangan 4. Membimbing seminar mahasiswa 5. Membimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN) Praktek Kerja Nyata (PKN), Praktek Kerja Lapangan (PKL) 6. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan laporan 7. Bertugas sebagai penguji pada Ujian Akhir BIDANG DAN BUTIR YANG DINILAI A B C D JUMLAH L B L B L B L B L B Lampiran 06-1

94 II SUB UNSUR 8 Membina kegiatan mahasiswa dibidang Akademik dan Kemahasiswaan 9 Mengembangkan program kuliah 10 Mengembangkan bahan pengajaran 11 Menyampaikan orasi ilmiah 12 Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi 13 Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya 14 Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen 15 Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dosen dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) 16 Menghasilkan karya ilmiah 17 Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah 18 Mengedit/menyunting karya ilmiah 19 Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan 20 Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/ seni pertunjukan/karya sastra 21 Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintah/pe-jabat negara yang harus dibe-baskan dari jabatan organiknya 22 Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat 23 Memberikan latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat 24 Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan 25 Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat BIDANG DAN BUTIR YANG DINILAI A B C D JUMLAH L B L B L B L B L B Lampiran 06-2

95 II SUB UNSUR 26 Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan pada Perguruan Tinggi 27 Menjadi anggota Panitia/Badan pada lembaga Pemerintah 28 Menjadi anggota Organisasi Profesi 29 Mewakili Perguruan Tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga 30 Menjadi anggota delegasi Nasional ke pertemuan Internasional 31 Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah 32 Mendapat tanda hasa/penghargaan 33 Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara Nasional 34 Mempunyai prestasi di bidang olah raga/humaniora BIDANG DAN BUTIR YANG DINILAI A B C D JUMLAH L B L B L B L B L B Jumlah usul Angka Kredit Kelebihan Angka Kredit yang lalu Jumlah Angka Kredit seluruhnya Jumlah Angka Kredit yang seharusnya HASIL PENILAIAN TIM PUSAT PERTIMBANGAN TANGAN TANGAN/PARAF 1. Dapat dipertimbangkan/disetujui menjadi: Guru Besar Karena telah memenuhi persyaratan Angka Kredit 2. Belum dapat dipertimbangkan/belum disetujui Karena: Lampiran 06-3

96 Nomor : Lampiran : Hal : Usul Penilaian Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan a.n. Sdr.... Yth. Ketua Tim Penilai Penetapan Angka Kredit Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jakarta Bersama ini kami sampaikan dengan hormat usul penilaian penetapan angka kredit dan kenaikan jabatan dosen pada Politeknik Negeri Lhokseumawe, atas nama: Nama :... NIP :... NIDN :... Tempat, tanggal lahir :... Pangkat, golongan ruang, TMT :... Jabatan, TMT :... Unit kerja :... Jumlah Angka kredit baru yang diusulkan :... MENJADI Jabatan, TMT :... Dalam Bidang Ilmu/Mata Kuliah :... Pangkat, golongan ruang, TMT :... Kami menyetujui kenaikan jabatan atau pangkat tersebut mengingat yang bersangkutan: 1. Telah cukup memiliki masa jabatan akademik/fungsional dosen sesuai ketentuan yang berlaku; 2. Telah memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku; 3. Telah bekerja dengan baik dan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi pada Politeknik Negeri Lhokseumawe; Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan: 1. Asli resume yang telah terisi data lengkap hasil cetakan atau print out dari SIMPAK yang sudah ditandatangani oleh pejabat yang ditunjuk dan distempel dinas; 2. Foto kopi ijazah terakhir bagi PNS dosen yang telah menyelesaikan tugas belajar, disahkan pejabat yang berwenang; 3. Foto kopi surat keputusan pemberian tugas belajar, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 4. Foto kopi surat keputusan pengaktifan kembali setelah selesai melaksanakan tugas belajar, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 5. Asli DUPAK yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang; 6. Foto kopi PAK terakhir, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 7. Foto kopi surat keputusan jabatan terakhir, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 8. Foto kopi surat keputusan kenaikan pangkat terakhir, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 9. Foto kopi DP3 dua tahun terakhir, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 10. Asli Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran; 11. Asli Surat Keterangan Melaksanakan Kegiatan Penelitian; 12. Asli Daftar Kegiatan Penelitian; 13. Asli Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi; 14. Asli Berita Acara Pertimbangan/Persetujuan Senat Perguruan Tinggi/Kriterium; 15. Daftar hadir anggota Senat; 16. Asli Surat Pernyataan Pengesahan Hasil Validasi Karya Ilmiah; 17. Asli Surat Pernyataan Keabsahan Karya Ilmiah; 18. Asli Lembar Hasil Penilaian Karya Ilmiah Peer Review; 19. Asli jurnal dan karya ilmiah. Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih. Direktur, Tembusan : 1. Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemristekdikti 2. Ketua Jurusan.. NIP Lampiran 07

97 Nomor : Lampiran : Hal : Usul Penilaian Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan a.n. Sdr.... Yth. Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi u.p. Kepala Biro Kepegawaian Jakarta Bersama ini kami sampaikan dengan hormat usul penilaian penetapan angka kredit dan kenaikan jabatan dosen pada Politeknik Negeri Lhokseumawe, atas nama: Nama :... NIP :... NIDN :... Tempat, tanggal lahir :... Jabatan, TMT :... Pangkat, golongan ruang, TMT :... Dalam Bidang Ilmu/Mata Kuliah :... Unit kerja :... Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan: 1. Foto kopi sah NIP baru dan /NIDN; 2. Foto kopi ijazah terakhir bagi PNS dosen yang telah menyelesaikan tugas belajar, disahkan oleh pejabat yang berwenang, apabila ada; 3. Foto kopi surat keputusan pengaktifan kembali setelah selesai tugas belajar, disahkan oleh pejabat yang berwenang, apabila ada; 4. Foto kopi surat keputusan pemberian tugas belajar dan surat keputusan pembebasan sementara dari tugas jabatan dosen bagi dosen sedang melaksanakan tugas belajar, disahkan oleh pejabat yang berwenang (non aktif), apabila ada; 5. Foto kopi surat keputusan izin perbantuan bagi dosen yang ditugaskan di lingkungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan foto kopi pembebasan sementara dari jabatan fungsional dosennya (non aktif), apabila ada; 6. Asli PAK dan surat keputusan jabatan terakhir bagi yang belum pernah menggunakan untuk kenaikan pangkat atau foto kopi PAK dan surat keputusan jabatan terakhir bagi dosen yang sudah pernah menggunakan untuk kenaikan pangkat, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 7. Foto kopi surat keputusan kenaikan pangkat terakhir, disahkan oleh pejabat yang berwenang; 8. Foto kopi DP3 dua tahun terakhir, disahkan oleh pejabat yang berwenang. Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih. Direktur, Tembusan : 1. Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemristekdikti 2. Ketua Jurusan.. NIP Lampiran 08

98 BERITA ACARA PERTIMBANGAN/PERSETUJUAN SENAT Nomor :... Pada hari ini,... tanggal... bulan... tahun..., Senat Politeknik Negeri Lhokseumawe yang dihadiri sejumlah... (...) orang anggota senat sebagaimana daftar hadir terlampir, telah melakukan rapat pemberian pertimbangan/persetujuan kepada : Nama :... NIP / NIDN :.../... Pangkat, golongan ruang, TMT :...,...,... Jabatan, TMT :...,... kum,... Unit kerja : Jurusan/Program Studi... pada Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen ke Lektor Kepala/Guru Besar*) dalam Bidang Ilmu/Mata Kuliah... dan naik pangkat dalam pangkat..., golongan ruang... Hasil pertimbangan diberikan berdasarkan suatu penilaian atas integritas, kinerja, tanggung jawab, dan tata krama dalam kehidupan kampus yang telah ditunjukkan oleh yang bersangkutan dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, sejak yang bersangkutan menduduki jabatan fungsional terakhir sampai dengan rapat pemberian pertimbangan/persetujuan ini dilaksanakan. Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Buketrata,.. Ketua, *) coret yang tidak perlu NIP. Lampiran 09

99 LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN HASIL VALIDASI KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe, menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah yang diajukan sebagai bahan penilaian penetapan angka kredit dan kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen ke Lektor Kepala/Guru Besar*), atas nama: Nama :... NIP :... NIDN :... Pangkat, golongan ruang, TMT :... Jabatan, TMT :... Bidang Ilmu/Mata Kuliah :... Jurusan/Program Studi :... Fakultas :... Perguruan Tinggi :... Telah diperiksa dan divalidasi dengan baik, dan kami turut bertanggung jawab bahwa karya ilmiah tersebut telah memenuhi syarat kaidah ilmiah, norma akademik, dan norma hukum, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pananggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Buketrata,.. Direktur, *) coret yang tidak perlu NIP. Lampiran 10

100 LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN HASIL VALIDASI KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... NIP :... NIDN :... Pangkat, golongan ruang, TMT :... Jabatan, TMT :... Bidang Ilmu/Mata Kuliah :... Jurusan/Program Studi :... Perguruan Tinggi :... Dengan ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah, seperti di bawah ini: No. Jenis Karya Ilmiah Judul Identitas Karya Ilmiah dst. 1. Adalah benar karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya ajukan sebagai bahan penilaian penetapan angka kredit dan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala/Guru Besar*); 2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan karya saya sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Buketrata,.. Yang membuat pernyataan, *) coret yang tidak perlu NIP. Lampiran 11

101 LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : BUKU Judul Buku :.. Penulis Buku (ditulis seperti dalam karya) :.. Identitas Buku : a. ISBN :.. Kategori Publikasi Karya Ilmiah : Buku (beri x pada kategori yang tepat) : Hasil Penilaian Peer Review : Komponen yang Dinilai b. Edisi :.. c. Tahun terbit :.. d. Penerbit :.. e. URL :.. f. Jumlah halaman :.. Nilai Maksimum Buku Referensi Monograf a. Kelengkapan unsur isi buku (20%) 8,0 4,0 Nilai Akhir yang Diperoleh (P) b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%) c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%) d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (20%) 12,0 6,0 12,0 6,0 8,0 4,0 Total = (100%) 40,0 20,0 Nilai Pengusul = BK x P =... Buketrata,.. Reviewer I / II *), Keteangan : BK = Bobot Kemandirian Sendiri = 100% ; Ketua : 60%, Anggota = 40% dibagi jumlah anggota *) coret yang tidak perlu NIP. Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Lampiran 12

102 LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : ARTIKEL ILMIAH Judul Artikel :.. Penulis Artikel (ditulis seperti dalam karya) :.. Identitas Jurnal Ilmiah : a. Nama Jurnal :.. b. ISSN :. c. Volume/Nomor :. d. Edisi (Bulan/Tahun) :. e. Penerbit :. f. URL :. g. Jumlah halaman :. Kategori Publikasi Karya Ilmiah / : Jurnal Ilmiah Internasional Buku (beri x pada kategori yang tepat) Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi Hasil Penilaian Peer Review : Komponen yang Dinilai a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%) b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%) c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%) d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (20%) Internasional Nilai Maksimum Jurnal ilmiah Nasional Terakreditasi Nasional Tidak Terakreditasi 4,0 2,5 1,0 12,0 7,5 3,0 12,0 7,5 3,0 12,0 7,5 3,0 Total = (100%) 40,0 25,0 10,0 Nilai Akhir yang Diperoleh (P) Nilai Pengusul = BK x P =... Buketrata,.. Reviewer I / II *), Keteangan : BK = Bobot Kemandirian Sendiri = 100% ; Ketua : 60%, Anggota = 40% dibagi jumlah anggota *) coret yang tidak perlu NIP. Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Lampiran 13

103 Judul Makalah LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : PROSIDING Penulis Makalah (ditulis seperti dalam karya) :.. :.. Identitas Makalah : a. Nama Prosiding :.. b. ISSN :. c. Tahun Terbit :. d. Penerbit :. e. URL :. f. Jumlah halaman :. g. Sertifikat : Ada / Tidak Ada *) Kategori Publikasi Makalah / : Prosiding Forum Ilmiah Internasional Buku (beri x pada kategori yang tepat) Prosiding Forum Ilmiah Nasional Hasil Penilaian Peer Review : Komponen yang Dinilai Nilai Maksimum Prosiding Internasional Nasional a. Kelengkapan unsur isi buku (10%) 1,5 1,0 Nilai Akhir yang Diperoleh (P) b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%) c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%) d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%) 4,5 3,0 4,5 3,0 4,5 3,0 Total = (100%) 15,0 10,0 Nilai Pengusul = BK x P =... Buketrata,.. Reviewer I / II *), NIP. Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Keteangan : BK = Bobot Kemandirian Sendiri = 100% ; Ketua : 60%, Anggota = 40% dibagi jumlah anggota Internasional : ada prosiding dan sertifikat = 15; ada prosiding tanpa sertifikat = 10; tidak ada prosiding, ada sertifikat = 5. Nasional : ada prosiding dan sertifikat = 10; ada prosiding tanpa sertifikat = 5; tidak ada prosiding, ada sertifikat = 3. *) coret yang tidak perlu Lampiran 14-1

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JAMBI Nomor: 1092/UN21/KP/2014 TENTANG PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI REKTOR UNIVERSITAS JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014)

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014) PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI (EDISI 2014) Lektor Kepala Profesor Lektor Asisten Ahli Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC.

Lebih terperinci

3. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu.

3. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. 1. Karya ilmiah adalah seluruh hasil karya kegiatan yang termasuk ke dalam kategori Melaksanakan Penelitian sebagaimana di-maksud dalam Lampiran II Keputusan Men-teri Negara Koordinator Bidang Pengawasan

Lebih terperinci

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA Revisi tgl 19-21 Oktober 2012, di Hotel patrajasa semarang NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI VERSI JULI 2017 PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI Lektor Kepala Profesor Lektor Asisten Ahli Disusun Oleh: PROF. DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC.

Lebih terperinci

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 1 DASAR 1. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 3. UU RI Nomor 5 Tahun 2014 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 5.

Lebih terperinci

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009

PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 PENGHITUNGAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 DASAR HUKUM a. Undang-Undang R.I. Nomor: 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2008 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.466, 2013 KEMENTERIAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Dosen. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

PEMBINAAN KARIER DOSEN

PEMBINAAN KARIER DOSEN PEMBINAAN KARIER DOSEN (Pedoman Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar) Oleh : Prof.Dr.Soeparna *) Di Sampaikan dalam Rangka Rakerpim PT Kopertis Wilayah VII Jawa Timur Batu,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BUKU PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA BUKU PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011 . KATA PENGANTAR Kenaikan ke jenjang jabatan fungsional yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L No.1337, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Dosen. Jabatan Fungsional. Penilaian Angka Kredit. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN

Lebih terperinci

PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN. Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3

PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN. Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3 PAPARAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Park Royal Hotel, Juli 2017 Tim JFD Kopertis 3 Dasar Hukum 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Lebih terperinci

KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN FUNGSIONAL DOSEN 1 Hasil penelitian dan publikasi akan menghasilkan bahan pengajaran yang terbaharui terus menerus dan mutakhir. Di pihak lain hasil dharma penelitian akan dapat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN

PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN BUKU PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN PANGKAT/JABATAN AKADEMIK DOSEN (PERATURAN REKTOR NOMOR: 12 TAHUN 2014) Universitas Andalas Padang, April 2015 Kata Pengantar Untuk kelancaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM

XI. D O S E N A. DASAR HUKUM XI. D O S E N A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013 SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA BAGI PEGAWAI NEGERI SIP

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA BAGI PEGAWAI NEGERI SIP No.1860, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Jabatan Fungsional. Peneliti. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 4/VIII/PB/2014 NOMOR : 24 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Ditetapkan 17 September 2014

Ditetapkan 17 September 2014 Ditetapkan 17 September 2014 Pasal 2 JABATAN AKADEMIK, KUALIFIKASI DAN KRITERIA, SERTA TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG DOSEN MENURUT JABATAN DAN GELAR AKADEMIK (1) Setiap jenjang jabatan akademik dosen

Lebih terperinci

RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN RINCIAN STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2010 1 A. UNSUR UTAMA PENDIDIKAN BIDANG ILMU = BIDANG PENUGASAN Doktor (S3) : 200 Magister

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN AKADEMIK DAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN DAN/ATAU PANGKAT DOSEN JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN

Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN Standard Operating Procedure PENGANGKATAN PERTAMA DALAM JABATAN AKADEMIK DOSEN Biro Umum dan Kepegawaian Universitas Brawijaya Malang 2017 Hal. i DAFTAR ISI LEMBAR IDENTIFIKASI ---------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL

SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VIII (BALI, NTB, NTT) SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL PROF. NYOMAN SEMADI ANTARA, Ph.D. PENILAI

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010

oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010 oleh Harry H.B.Mailangkay Tim Penilai Jabatan Akademik Kopertis Wilayah III Jakarta Penataran tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2010 1 PRINSIP PENILAIAN 1. ADIL : setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN Berdasarkan Menkowasbangpan No. 38/Kep/Kep/MK/.WASPAN/8/1999 Taufan Sudrajat, SE., M.Si PERHITUNGAN ANGKA KREDIT 1.PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN a. Ijazah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Dalam rangka kelancaran pelaksanaan proses pengembangan karier kepada tenaga akademik/ dosen di lingkungan Universitas Negeri

Lebih terperinci

B. KRITERIA JURNAL UNTUK PUBLIKASI

B. KRITERIA JURNAL UNTUK PUBLIKASI PETUNJUK TEKNIS PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR A. PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah...

Peraturan Pemerintah... PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

SEPUTAR KENAIKAN JABATAN/PANGKAT AKADEMIK DOSEN. Oleh Prof. Dr. Bustami Subhan, M.S. 1

SEPUTAR KENAIKAN JABATAN/PANGKAT AKADEMIK DOSEN. Oleh Prof. Dr. Bustami Subhan, M.S. 1 SEPUTAR KENAIKAN JABATAN/PANGKAT AKADEMIK DOSEN Oleh Prof. Dr. Bustami Subhan, M.S. 1 A. Guru dan Dosen berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 TAHUN 2005 tentang Guru dan Dosen (BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI

CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI CONTOH SURAT USUL PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN KE DIRJEN DIKTI Nomor : Lampiran : Hal : Usul Penilaian Angka Kredit dan Kenaikan Jabatan a.n. Sdr.... Yth. Ketua Tim Penilai Penetapan Angka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Instansi Pembina jabatan Fungsional Dosen adalah Departemen Pendidikan Nasional. 2. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum

BAB I PENDAHULUAN Umum LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Umum Jabatan Fungsional

Lebih terperinci

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH

PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH PEDOMAN PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENGAWAS MADRASAH Oleh : Team Penyusun KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH JAKARTA 2014

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IV Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 38 Bandung 40124 Telp. (022) 7275630 / (022) 7274377, FAX. (022) 7207812

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

JABATAN AKADEMIK DOSEN DALAM KERANGKA MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

JABATAN AKADEMIK DOSEN DALAM KERANGKA MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL JABATAN AKADEMIK DOSEN DALAM KERANGKA MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL UNIVERSITAS BRAWIJAYA JANUARI 2018 sartono KERANGKA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) UU No. 8 TAHUN 1974 junto UU No. 43 TAHUN 1999 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PERATURAN REKTOR NOMOR 438 TAHUN 2013 TENTANG DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi No.1115, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Widyaiswara. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Penilaian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 04/PRT/M/2014 NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1340, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Desain Industri. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.179, 2013 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Jabatan Fungsional. Auditor Kepegawaian. Ketentuan Pelaksana. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA - 1 - SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA - 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.697, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Statistisi. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.875, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI.. Auditor Kepegawaian. Jafung. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

Pembinaan Karir Dosen (jabatan fungsional)

Pembinaan Karir Dosen (jabatan fungsional) Pembinaan Karir Dosen (jabatan fungsional) Sesuai dengan Permenpan dan RB No. 17 Tahun 2013 Biro Kepegawaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 Pengertian Dosen 1. Menkowasbangpan 38/Kep/Mk.Waspan/8/1999

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.25/MEN/2009 TENTANG TATA KERJA TIM PENILAI DAN TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2009 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN PEDOMAN OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN KOPERTIS WILAYAH VIII, BALI, NTB DAN NTT I Nyoman Budiana Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Disampaikan Pada Acara Sosialisasi

Lebih terperinci

PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013

PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013 PERMENPAN DAN RB NOMOR 17 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMENPAN DAN RB RI NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP

PERUBAHAN LANDASAN KONSEP No. 17-2013 : ditetapkan 15 Maret 2013 No. 46-2013 : ditetapkan 27 Desember 2013 LANDASAN PERUBAHAN PERUBAHAN LANDASAN HUKUM (10 TAHUN TERAKHIR) UU NO. 20/2003 : SISDIKNAS UU NO.14/2005 : GURU DAN DOSEN

Lebih terperinci

Penataran Jabatan Fungsional Dosen

Penataran Jabatan Fungsional Dosen Penataran Jabatan Fungsional Dosen Oleh Prof Dr dr Harry H.B. Mailangkay SpM(K) Jakarta, Bidakara 4 Mei 2011 1 Jenjang Jabatan dan Golongan Ruang Dosen ASISTEN AHLI IIIa dan IIIb LEKTOR IIIc dan IIId LEKTOR

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA

Lebih terperinci

Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Lampiran I : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan JABATAN AKADEMIK, KUALIFIKASI, KRITERIA, TUGAS, TANGGUNGJAWAB, WEWENANG, DAN INDIKATOR PENILAIAN DOSEN DRAF LAMPIRAN JUKNIS JABATAN AKADEMIK DOSEN

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PELELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... - 1 - Menimbang PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH IV Jl. Penghulu H. Hasan Mustofa No. 38 Bandung 40124 Telp. (022) 7275630 / (022) 7274377, FAX. (022) 7207812

Lebih terperinci

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN: - 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/128/M.PAN/9/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/128/M.PAN/9/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/128/M.PAN/9/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA 1 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PEMAHAMAN PENULISAN KARYA ILMIAH AGAR MEMENUHI KEPATUTAN SERTA KAITANNYA DENGAN USULAN KENAIKKAN JENJANG KEPANGKATAN

PEMAHAMAN PENULISAN KARYA ILMIAH AGAR MEMENUHI KEPATUTAN SERTA KAITANNYA DENGAN USULAN KENAIKKAN JENJANG KEPANGKATAN PEMAHAMAN PENULISAN KARYA ILMIAH AGAR MEMENUHI KEPATUTAN SERTA KAITANNYA DENGAN USULAN KENAIKKAN JENJANG KEPANGKATAN Oleh : Prof.Dr.Ir.Koesmawan, M.Sc,MBA.DBA. Guru Besar Bidang Manajemen-STIE Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1711, 2014 KEMENHAN. PNS. Angka Kredit. Jabatan Fungsional. Assessor. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.606, 2015 KEMENRISTEKDIKTI. Universitas Sriwijaya. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 41 TAHUN 2012 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

- 5 - k. memfasilitasi

- 5 - k. memfasilitasi - 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH HUKUM DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang : a.

Lebih terperinci