I. PENDAHULUAN. sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di
|
|
- Hendri Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada potensi sumber daya alam yang mendukung dan potensi pasar berupa jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di lapangan. Faktor-faktor teknis seperti kurangnya teknologi sistem usahatani tepat guna dan ketersediaan bibit unggul seringkali menjadi faktor penghambat dalam pengembangan peternakan. Sehingga penelitian dan pengembangan pada teknologi, produk dan komoditas ternak unggulan terus dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak yang dibudidayakan. Perkembangan persaingan global dewasa ini juga semakin menuntut semua sektor pertanian termasuk peternakan untuk lebih memiliki daya saing yang lebih tinggi. Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang bertanggung jawab kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian Republik Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 71/KPTS/OT.210/01/2002 tanggal 29 Januari 2002, Balai Penelitian Ternak merupakan Unit Pelayanan Teknis dibidang Penelitian dan Pengembangan Peternakan dengan tugas pokok yakni melaksanakan penelitian ternak unggas, sapi perah, sapi dwiguna, kerbau, domba, kambing perah dan aneka ternak.
2 Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Balitnak juga menyelenggarakan fungsi-fungsi antara lain (1) Penelitian dibidang pemuliaan, reproduksi, nutrisi, bioteknologi, teknologi pakan, teknologi budidaya, pascapanen, agronomi pakan, agroekosistem untuk pengembangan produksi, lingkungan, pola tanam pakan dan analisis komoditas, (2) Penelitian komponen teknologi sistem usahatani ternak, (3) Penelitian eksplorasi, evaluasi, pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah ternak, (4) Pelayanan teknik, kerjasama dan penyebarluasan hasil penelitian serta, (5) Urusan Tata Usaha Balai. Dalam menjawab tantangan global dan kebutuhan masyarakat peternakan nasional, Balitnak memiliki visi menjadi lembaga penelitian peternakan berkelas dunia dalam menghasilkan inovasi teknologi peternakan mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial. Visi tersebut menggambarkan sebuah keinginan besar untuk menjadikan Balitnak sebagai lembaga penelitian yang dapat bersaing di level internasional dan menghasilkan inovasi di bidang peternakan untuk mendukung perkembangan sistem pertanian Indonesia menuju sistem pertanian industrial. Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka Balitnak harus dapat menjalankan program dan kegiatan penelitian yang didasarkan pada sebuah perencanaan strategis dan pengukuran kinerja yang sistematis dan komprehensif. Pendekatan perencanaan dan pengukuran kinerja yang memadukan dan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki Balitnak, baik berupa tangible assets maupun intangible assets. Menurut Yuwono dkk (2002), dalam era revolusi industri, basis persaingan terletak pada efisiensi dalam alokasi finansial dan tangible assets yang mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Akan tetapi, 2
3 dalam era revolusi informasi saat ini, basis persaingan terletak pada mobilisasi dan eksploitasi intangible asssets yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Seperti halnya lembaga pemerintah, Balitnak juga melakukan perencanaan program secara berkala dan pelaporan kinerja sesuai dengan ketentuan yang ada. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999, setiap pimpinan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit di dalamya diharuskan membuat laporan akuntabilitas secara berkala. Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kemudian dituangkan dalam Surat Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003. Laporan kinerja instansi pemerintah dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan strategik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. Metode yang biasa digunakan dalam SAKIP adalah metode perbandingan capaian sasaran dengan membandingkan antara target dan realisasi anggaran. Indikator kinerja sebagai tolak ukur kinerja dikelompokkan ke dalam lima kelompok yakni inputs (masukan-masukan), outputs (keluaran-keluaran), outcomes (hasil-hasil), benefits (manfaat-manfaat) dan impacts (dampak-dampak). 3
4 Indikator dalam kelompok inputs adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran berupa dana, sumber daya manusia, informasi kebijakan dan lain sebagainya. Indikator outputs adalah segala sesuatu yang secara langsung dapat dicapai baik berupa fisik ataupun non fisik. Indikator outcomes adalah segala sesuatu yang menggambarkan berfungsinya keluaran dalam jangka pendek. Indikator benefits adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan manfaat akhir dari pelaksanaan suatu kegiatan. Selanjutnya indikator dampak adalah pengaruh yang ditimbulkan dari suatu kegiatan baik bersifat negatif maupun positif. Pada pengukuran kinerja Balitnak yang tertuang dalam LAKIP, indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak hanya digunakan dalam mengukur secara teknis program atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan selama satu tahun anggaran. Pengukuran dan penilaian pencapaian kinerja yang tertuang dalam LAKIP tersebut lebih banyak terfokus pada penilaian aspek keuangan (anggaran) yakni tentang perbandingan realisasi penggunaan anggaran dengan rencana tingkat capaian (target) selama satu tahun. Target kinerja serapan dana yang ada disesuaikan dengan anggaran yang disahkan dalam APBN. Pengukuran kinerja dengan pendekatan program berbasis anggaran pada LAKIP belum dapat menggambarkan kondisi sebenarnya dari pencapaian kinerja keseluruhan Balitnak. Pengukuran pada LAKIP Balitnak belum mencakup dan mempertimbangkan aspek-aspek penting lain yang diperlukan oleh sebuah organisasi seperti pelayanan pelanggan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang digunakan dan lain sebagainya. 4
5 Dalam pengukuran LAKIP, unsur sumberdaya manusia sebagai komponen indikator inputs, hanya memuat jumlah pegawai yang dilibatkan dalam pelaksanaan program atau kegiatan. Unsur intangible assets yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti kepuasan pegawai dalam bekerja dan menjalankan tugas, belum termuat dalam LAKIP. Selain itu, unsur kualitas sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana yang dapat berdampak langsung dalam pelaksanaan program atau kegiatan serta unsur penilaian kepuasan pelanggan juga belum menjadi perhatian dalam proses pengukuran yang dilaporkan dalam LAKIP Balitnak. LAKIP juga belum memberikan gambaran arah hubungan antara sasaran-sasaran yang ada dalam proses pencapaian visi dan misi Balitnak. Oleh karena itu, Balitnak perlu melengkapi metode pengukuran kinerja LAKIP yang selama ini digunakan dengan pendekatan pengukuran yang lebih komprehensif. Pendekatan pengukuran kinerja yang mempertimbangkan seluruh aspek, baik tangible assets maupun intangible assets. Dewasa ini, terdapat banyak alternatif metode pengukuran kinerja yang berkembang untuk menilai dan meningkatkan kinerja sebuah perusahaan seperti TQMS (Total Quality Management Systems), ISO, Malcom Baldrige Criteria for Performance Exellence (MBCFPE), balanced scorecard dan lain sebagainya. Salah satu pendekatan pengukuran kinerja yang dewasa ini berkembang dan mulai dikaji serta dikembangkan pada lembaga non-profit dan lembaga pemerintah yakni balanced scorecard. Menurut Kaplan dan Norton (1996) balanced scorecard merupakan salah satu metode pengukuran yang memberikan rancangan indikator kinerja yang lebih 5
6 komprehensif dan koheren bagi para manajer puncak dengan menggunakan empat perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran organisasi. Balanced scorecard dapat membantu organisasi dalam memberikan arahan hubungan sebab akibat bagaimana intangible assets organisasi seperti sumberdaya manusia, informasi dan budaya diubah dalam proses internal menjadi tangible value. Penerapan rancangan balanced scorecard pada organisasi publik bertujuan untuk mewujudkan misi organisasi tersebut (Kaplan dan Norton, 2004). Suatu organisasi yang akan membangun balanced scorecard sebagai manajemen strategik harus menetapkan: (1) Visi, misi dan tujuan, (2) Menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam empat perspektif balanced scorecard. Penerapan balanced scorecard dalam suatu perencanaan strategik dapat menuntun manajemen dan anggota organisasi pemerintah dalam menerjemahkan visi, misi dan strategi organisasi dalam tindakan-tindakan yang terukur dan terencana dengan baik. Penerapan balanced scorecard pada organisasi publik dapat meningkatkan kinerja organisasi dan bersifat lebih proaktif dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Pendekatan balanced scorecard dalam pengukuran kinerja dengan keempat perspektifnya diharapkan akan dapat memberikan sudut pandang yang lebih lengkap kepada manajemen Balitnak terhadap proses pengukuran kinerja melengkapi LAKIP yang selama ini digunakan. Manajemen Balitnak akan memperoleh gambaran pengukuran kinerja pada proses peningkatan kapasitas dan kemampuan pegawai dan organisasi Balitnak, proses pencapaian tupoksi pada perspektif proses bisnis internal dan proses pelayanan masyarakat atau pelanggan 6
7 Balitnak pada perspektif stakeholders. Selain itu, balanced scorecard akan dapat melengkapi pengukuran pada perspektif keuangan yang selama ini ada di LAKIP dan memberikan gambaran hubungan sasaran-sasaran strategik yang koheren pada masing-masing perspektif Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang akan dianalisa pada Balai Penelitian Ternak adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah menjabarkan komponen-komponen strategik (visi, misi dan tujuan Balitnak) ke dalam sasaran-sasaran strategik pada model pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard? 2. Bagaimanakah bentuk strategy map Balai Penelitian Ternak? 3. Faktor-faktor apa yang menjadi Key Performance Indicators (KPI) dalam pengukuran kinerja Balitnak? 4. Bagaimana rancangan pengukuran kinerja Balitnak? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan pelaksanaan penelitian ini yakni : 1. Menganalisis komponen strategik Balitnak ke dalam sasaran-sasaran strategik pada keempat perspektif model pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard. 2. Menyusun strategy map Balai Penelitian Ternak. 3. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi Key Performance Indicators (KPI) kinerja Balitnak. 4. Menyusun rancangan pengukuran kinerja kerja Balitnak. 7
8 1.4. Manfaat Penelitian Manfaaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen Balai Penelitian Ternak dalam penyusunan program dan pengukuran kinerjanya 2. Peneliti memperoleh pengetahuan ilmiah dan pengalaman praktis tentang perancangan kinerja dengan pendekatan balanced scorecard pada organisasi publik Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak dengan pembatasan pada perancangan pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard. Penelitian meliputi penjabaran visi, misi dan tujuan ke dalam sasaran strategis Balitnak pada keempat perspektif balanced scorecard, penyusunan strategy map, penentuan KPI dan perancangan balanced scorecard. Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian yakni penjabaran visi, misi, tujuan strategi dan strategi Balitnak menggunakan empat perspektif balanced scorecard yakni perspektif keuangan, pelanggan dan stakeholders, proses bisnis internal dan kapasitas pegawai dan organisasi. Kemudian dilakukan penyusunan strategy map dengan hubungan sebab-akibat antar sasaran strategis yang ada pada masing-masing perspektif. Selanjutnya penentuan KPI pada masing-masing sasaran perspektif balanced scorecard. Penentuan KPI diperoleh melalui hasil diskusi, wawancara dan Focused Group Discussion (FGD) dengan kepala balai, kepala seksi jasa penelitian, kepala seksi pelayanan teknik, kepala subbagian tata usaha, koordinator penelitian dan ketua PSDM Balitnak. Setelah KPI dari masing-masing perspektif ditentukan, 8
9 dilakukan pembobotan tingkat kepentingan pada empat perspektif dan KPI dari masing-masing perspektif, penentuan penanggung jawab, target dan inisiatif strategik dan perancangan pengukuran kinerja Balitnak. 9
I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan bagian integral dari
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan Indonesia, yang pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan produksi, memperluas lapangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian telah berperan dalam pembangunan melalui. pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian telah berperan dalam pembangunan melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian telah berperan dalam pembangunan melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat Penelitian... 11 1.5.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 71/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TERNAK MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 71/Kpts/OT.210/1/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TERNAK MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat Memperhatikan : bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan. daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan demikian pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah sebagai bentuk reformasi pemerintahan daerah bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting. RS swasta maupun milik organisasi nirlaba (publik/pemerintah)
BAB I PENDAHULUAN Peran rumah sakit/rs dalam membangun kesejahteraan masyarakat sangatlah penting. RS swasta maupun milik organisasi nirlaba (publik/pemerintah) memiliki tanggung jawab untuk melayani pelanggan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang suatu sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode balanced scorecard yang sesuai dengan visi dan misi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan iklim usaha, informasi dan teknologi yang semakin maju berdampak pada persaingan bisnis yang semakin ketat, sehingga para pelaku bisnis harus
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat, khususnya Indonesia mengakibatkan lingkungan bisnis semakin kompetitif, manajemen organisasi yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategik yang merupakan inovasi yang luar biasa. Balanced Scorecard dapat menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam empat perspektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem manajemen strategik sebagai suatu media teknologi informasi, dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem manajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. siklus hidup dan mengurangi dampak kegagalan dari suatu kondisi yang buruk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen pemeliharaan suatu property diperlukan untuk memperpanjang siklus hidup dan mengurangi dampak kegagalan dari suatu kondisi yang buruk. Salah satu property
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, perkembangan dunia pendidikan diharapkan mengikuti arah perkembangan yang ada. Sehingga, mendorong organisasi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1. Analisis pengukuran..., Gita Dinarsanti, FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan kebutuhan yang sangat vital sebagai pendukung utama dinamika dan aktivitas ekonomi baik di pusat maupun daerah dan pengembangan wilayah serta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih besar dalam pengurusan maupun pengelolaan pemerintahan daerah, termasuk didalamnya pengelolaan
Lebih terperinciABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara, bergerak di bidang jasa komunikasi pos dan giro yang melayani seluruh lapisan masyarakat. Untuk dapat mencapai keberhasilan jangka panjangnya,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah. 8 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai dengan tajamnya persaingan di dalam menghasilkan produksi, badan usaha pasti menginginkan hasil produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diera otonomi daerah, rumah sakit sebagai institusi publik harus menempuh langkah yang strategis dalam berkompetisi. Berdasarkan kajian manajemen strategik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi perkebunan kelapa sawit. Lahan yang
Lebih terperinci2.1. Visi dan Misi...11
ABSTRAK Dalam penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard, penelitian diadakan pada Perusahaan Jasa Transportasi XTrans Cabang Bandung. Selama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, untuk mencapai tujuan perusahaan menciptakan kinerja yang unggul dan mencapai laba
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR.
RINGKASAN EKSEKUTIF DEWI RAMDIANI, 2007.Perancangan Pengukuran Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) dengan Pendekatan Balanced Scorecard. DIbawah bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernyataan visi dan misi suatu organisasi menurut Imelda (2004) merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harta yang berharga bagi perusahaan (Intangible Assets) serta berguna untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan dimasa mendatang.
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks. Kompleksitas bisnis tersebut terjadi dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciSistem Manajemen Strategik Balanced Scorecard (BSC) : Memonitor dan Meningkatkan Kinerja Strategis Dan Keberhasilan Reformasi Birokrasi
Sistem Manajemen Strategik Balanced Scorecard (BSC) : Memonitor dan Meningkatkan Kinerja Strategis Dan Keberhasilan Reformasi Birokrasi Ir. Moh. Haitan Rachman MT. E : haitan.rachman@multiforma.co.id haitan.rachman@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pesat terhadap akses yang dapat dilakukan masyarakat untuk. masyarakat akan adanya suatu pengukuran kinerja.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesadaran masyarakat terhadap kualitas kinerja publik baik di pusat maupun daerah kini kian meningkat. Kesadaran masyarakat ini berkaitan dengan kepedulian
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, diamanatkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 2013 Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh. Sujarwanto, MM NIP
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani (PKH Kehani) 2014 merupakan salah satu keharusan unit kerja Badan Karantina Pertanian (Barantan) sebagai salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya persaingan dan kemajuan teknologi, menghadapkan perusahaan pada lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis. Persaingan industri yang semakin meningkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Bagi manusia, air merupakan prioritas utama untuk menjalankan segala aktivitasnya.
Lebih terperinciB.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA
B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Lebih terperinciSTRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD
STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD Banyak organisasi yang mampu merumuskan rencana strategis dengan baik, namun belum banyak organisasi yang mampu melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan pedoman kebijakan industri BPR agar jelas dan terarah yang disebut
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Indonesia melalui Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat memberikan pedoman kebijakan industri BPR agar jelas dan terarah yang disebut Cetak Biru atau Blue
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap manajer baik itu dari level yang tinggi atau level yang lebih rendah. Dalam hal
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan pada sisi keuangan (financial perspective). Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata-mata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan. Kinerja dalam suatu periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Banyak bidang yang dilayani oleh Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat mendukung berkembangnya sektor pertanian dan peternakan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Dimana sebagai negara agraris, memiliki letak geografis serta iklim yang sangat mendukung berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir ini, menyebabkan ketergantungan terhadap impor semakin besar. Selama
Lebih terperinciIKHTISAR EKSEKUTIF. dan laporan kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
IKHTISAR EKSEKUTIF Guna memenuhi dua tuntutan pokok, yaitu sebagai media akuntabilitas dan laporan kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendapatan Pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat pada saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang berdampak besar bagi lingkungan bisnis perusahaan.
Lebih terperinciBalanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat kepuasan mahasiswa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas layanan gizi akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih pelayanan rumah sakit. Hal ini sangat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...
DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH
BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu : Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit) Tujuan : Praja dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang sangat sentral kedudukannya dalam kepemerintahan, karena seluruh aspek perekonomian di negara ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.. vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii GLOSSERY...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.. vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii GLOSSERY... x I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. governance, maka dibutuhkan laporan hasil dari kegiatan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan atas kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu organisasi tentu sangat dibutuhkan apalagi sebuah instansi pemerintah.demi mencapai good governance,
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi
Lebih terperinci