PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN PROSEDUR REVIEW TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA KAP DI SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN PROSEDUR REVIEW TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA KAP DI SURABAYA"

Transkripsi

1 2 PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN PROSEDUR REVIEW TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA KAP DI SURABAYA Dian Atmaja Putri Kurnia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to test the influence of locus of control and review procedure to the premature termination of auditing procedure. The research population is KAP auditors in Surabaya with the samples are 50 respondents. The data collection is conducted by distributing questionnaires to the auditors respondents; the hypothesis test is done by using the multiple regressions method. The research result shows that locus of control and review procedure has significant influence to the premature termination of auditing procedure. Auditors who have external locus of control are tend to perform premature termination of auditing procedure while premature termination on infective audit procedure allows the premature termination to occur on auditing procedure. Keywords: Locus of Control, Review Procedure, Auditing Procedure. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh locus of control dan prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Populasi penelitian ini adalah auditor KAP di Surabaya dengan sampel 50 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dikirim kepada responden auditor. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa locus of control dan prosedur review berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Auditor yang memiliki locus of control eksternal cenderung melakukan penghentian premature atas prosedur audit sementara itu audit yang tidak efektif dapat membolehkan terjadinya penghentian premature atas prosedur audit. Kata kunci: Locus of Control, Prosedur Review, Prosedur Audit. PENDAHULUAN Jasa audit dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk menentukan keandalan tanggung jawaban keuangan yang disajikan oleh manajemen dalam laporan keuangan. Profesi auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat, dari profesi auditor inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts (ASOBAC) mendefinisikan audit sebagai suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai pernyataanpernyataan tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan (Abdul, 1997).

2 3 Jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik digolongkan ke dalam dua kelompok : jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan, pengambil keputusan yang memerlukan berbagai informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk mengambil keputusan. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan serta bentuk lain kenyakinan (Mulyadi, 2002). Proses audit merupakan bagian dari assurance services, pengauditan ini melibatkan usaha untuk meningkatkan kualitas informasi bagi pengambilan keputusan dan independensi serta kompetensi dari berbagai pihak yang melakukan audit, sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses pengauditan akan berakibat berkurangnya kualitas informasi yang diterima oleh pengambil keputusan (Suryanita et al, 2007). Meskipun dalam hal ini proses mengaudit merupakan bagian dari assurance service, AICPA mendefinisikan assurance service sebagai jasa professional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambilan keputusan. Dalam definisi tersebut mencakup salah satunya adalah informasi dimana assurance service dapat meningkatkan kepercayaan dan reliabilitas serta relevansi informasi. Pengauditan merupakan salah satu dari assurance service maka pengauditan melibatkan kualitas informasi untuk mengambil keputusan, independensi, dan kompentensi bagi pihak auditor. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, (2001) PSA 02 (SA 110) secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penghentian premature atas prosedur audit merupakan salah satu perilaku pengurangan kualiatas audit (Malone dan Roberts, 1996; Coram et al., 2004). Berkaitan dengan penghentian terhadap prosedur audit yang dapat digambarkan sebagai tindakan tidak melakukan pekerjaan secara lengkap dan mengabaikan prosedur audit yang berarti di sisi lain seorang auditor tidak melakukan pekerjaan secara lengkap dan mengabaikan prosedur audit tetapi auditor berani mengungkan opini atas laporan keuangan yang mereka audit. Hal ini dianggap tidak dapat diterima dan paling berat hukuman berujung pada pemecatan. Dari penelitian Cohen Commision (1978), Rhoden (1978), Alderman dan Deitrick (1982), serta Raghunathan (1991) terdeteksi alasan-alasan mengapa auditor melakukan prosedur penghentian prematur prosedur audit, yaitu terbatasnya jangka waktu pengauditan yang ditetapkan, adanya anggapan prosedur audit yang dilakukan tidak penting (risiko kecil), prosedur audit tidak material, prosedur audit yang kurang dimengerti, adanya batas waktu penyampaian laporan audit, serta adanya pengaruh faktor kebosanan dari auditor. Dari alasan-alasan diatas Suryanita et al., (2006) menyimpulkan bahwa proses penghentian prematur atas prosedur audit tersebut dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor karakteristik personal dari auditor (faktor internal) dan faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal). Menurut Jansen dan Glinow dalam Malone dan Roberts (1996) dalam Suryanita et al., (2006), perilaku individu merupakan refleksi dari sisi personalitas. Locus of control mencerminkan faktor personalitas seseorang yang mempengaruhi perilaku disfungsional audit secara aktual, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan tuenover intention (Reed et al; 1994 dalam Puji, 2005; Donelly et al., 2003) dalam (Kartika et al., 2007).Locus of control didefinisikan sebagai persepsi seseorang tentang sumber nasibnya (Robbins, 2003). Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia merasa dapat atau tidak dapat

3 4 mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya (Rotter, 1966). Konsep locus of control memiliki latar belakang teoritis dalam teori pembelajaran sosial. Prosedur review merupakan proses memeriksa / meninjau ulang suatu pekerjaan untuk mengatasi terjadinya indikasi ketika staf auditor telah menyelesaikan tugasnya, padahal tugas yang disyaratkan tersebut gagal untuk dilakukan. Prosedur ini berperan dalam memastikan bahwa bukti pendukung telah lengkap dan juga melibatkan pertimbangan ketika terdapat sugesti bahwa penghentian prematur telah terjadi. Sugesti bisa muncul, misalnya jika ada auditor yang selalu memenuhi target (baik waktu maupun anggaran) dan tampak memiliki banyak waktu luang. Heriyanto (2002) dalam Suryanita et al., (2007) mendefinisikan prosedur review sebagai pemeriksaan terhadap kertas kerja yang dilakukan oleh auditor pada level tertentu. Fokus dari prosedur review ini terutama pada permasalahan yang terkait dengan pemberian opini. Yang terjadi pada saat itu yang mendorong seseorang untuk membuat suatu keputusan. Review melibatkan tidak secara nyata prosedur keyakinan yang dipersyaratkan pada keseluruhan pemeriksaan sebagai suatu audit penilaian struktur pengendalian internal, pengujian catatan akuntansi, observasi dan konfirmasi serta pengumpulan bukti melalui inspeksi. Oleh karena itu lingkungan, waktu dan perluasan prosedur ditunjukan dalam suatu kewajiban review yang biasanya tidak menyediakan kecukupan bukti audit untuk memberikan suatu pendapat yang positif. Pada kesempatan ini penulis tertarik untuk meneliti pengaruh karakteristik personal locus of control dan prosedur review terhadap suatu perusahaan kantor akuntan publik karena merupakan profesi kepercayaan masyarakat dari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas serta tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan kantor akuntan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh locus of control dan prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Pengertian Audit Komite konsep audit dasar (committee on auditing concepts) telah merumuskan definisi umum dari audit: audit (auditing) adalah suatu proses sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan dengan asersi atas tindakan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan menetapkan kriteria serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Messier et al., 2008). Tipe Audit Pada umumnya dibagi menjadi 3 golongan yaitu : audit laporan keuangan, audit kepatuhan dan audit operasional (Mulyadi, 1990): Pertama; audit laporan keuangan (financial statement audit), audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan seperti pemegang saham. Kedua; audit kepatuhan (compliens audit), audit ini bertujuan untuk untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi dan undang-undang tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit kepatuhan berasal dari sumber yang berbeda. Contohnya bersumber dari manajemen dalam bentuk prosedur pengendalian intern. Audit kepatuhan biasanya disebut fungsi audit internal karena oleh suatu pegawai perusahaan.

4 5 Ketiga; audit operasional (operational audit), audit operasional merupakan penelaah secara sistematik aktivitas operasi organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional diharapkan melakukan pengamatan yang objektif dan analisis yang komperehensif terhadap operasional tertentu. Jabatan auditor di Kantor Auditor Pembagian struktur organisasi kantor akuntan public secara umum biasanya pembagian menurut jenjang atau jabatan akuntan publik. Pembagian dapat dijelaskan sebagai berikut (Mulyadi, 2000): Pertama, patner : menduduki jabatan tertinggi dalam penugasan audit; bertanggungjawab atas hubungan dengan klien; bertanggungjawab secara menyeluruh mengenai auditing. Patner menandatangani laporan audit dan management letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari klien. Kedua, manajer audit bertindak sebagai pengawas audit ; bertugas untuk membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; mereview kertas kerja laporan audit dan manajemen letter. Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan manajer tidak berada dikantor klien melainkan di kantor auditor dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan pada auditor senior. Ketiga, auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggungjawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana serta bertugas mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap suatu obyek pada saat tertentu. Keempat, auditor junior melaksanakan prosedur audit rinci, membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksakan. Setiap kantor akuntan memiliki pembagian strukutur organisasi tersendiri kepada kebijakan perusahaan yang ditetapkan. Tahapan Audit Ada 4 tahap dalam melakukan audit, yakni (Messier, 2008): Pertama, merencanakan dan merancang pendekatan audit dalam setiap audit ada bermacam-macam cara yang dapat ditempuh seorang auditor dalam mengumpulkan bahan bukti untuk mencapai tujuan atas audit secara keseluruhan. Dua perhitungan yang mempengaruhi pendekatan yang akan dipilih yakni bahan bukti kompeten yang cukup harus dikumpulkan untuk memenuhi tanggungjawab profesional dari auditor dan biaya pengumpulan bahan bukti yang harus dibuat seminim mungkin. Kedua, melakukan pengujian pengendalian dan transaksi jika auditor telah menetapkan tingkat resiko pengendalian yang lebih rendah berdasarkan identifikasi pengendalian, kemudian dapat memperkecil luas penilaiannya sampai suatu titik dimana ketepatan informasi keuangan yang berkaitan langsung dengan pengendalian itu harus diperiksa keabsahannya melalui pengumpulan bahan bukti. Tetapi ini membenarkan tingkat resiko lebih rendah yang ditetapkan ini, auditor harus menguji keefektifan pengendalian tersebut. Ketiga, melaksanakan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo terdapat 2 kategori dalam prosedur ini yaitu prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo. Keempat, menyelesaikan audit dan menertibkan laporan audit setelah auditor semua prosedur adalah perlu menggabungkan seluruh informasi yang didapat untuk memperoleh kesimpulan menyeluruh mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan. Ini merupakan

5 6 proses yang sangat subyektif dan sangat tergantung pada pertimbangan profesional auditor. Dalam prakteknya seorang auditor secara berkesinambungan menggabungkan informasi yang didapat selama dia melaksanakan proses audit tersebut. Prosedur Audit Standar pekerjaan lapangan ketiga menyebutkan beberapa prosedur audit yang harus dilaksanakan oleh auditor dalam mengumpulkan berbagai tipe bukti audit. Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang disebutkan dalam standart tersebut meliputi (Mulyadi, 2002): Pertama, inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. Prosedur audit ini banyak dilakukan oleh auditor. Dengan melakukan inspeksi terhadap sebuah dokumen, auditor akan dapat menentukan keaslian dokumen tersebut. Kedua, pengamatan merupakan prosedur audit yang digunakan oleh auditor untuk melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan. Objek yang diamati auditor adalah karyawan, prosedur, dan proses. Ketiga, permintaan keterangan merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan bukti dokumenter. Keempat, konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. Disamping auditor memakai prosedur audit yang disebutkan dalam standart tersebut, auditor melaksanakan berbagai prosedur audit lainnya untuk mengumpulkan bukti audit yang akan dipakai sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. Prosedur audit ini sangat diperlukan bagi asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif (Malone dan Roberts, 1996) dalam Suryanita (2007). Kualitas dari auditor dapat diketahui dari seberapa jauh auditor menjalankan prosedur-prosedur audit yang tercantum dalam program audit. Pengembangan Hipotesis Pengaruh locus of control terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hyatt dan Prawitt (2001) membuktikan bahwa locus of control dapat memberikan pengaruh pada kinerja audit terhadap auditor internal dan juga pihak eksternal. Pada situasi tertentu dimana individu dengan lokus kendali eksternal akan merasa tidak mampu untuk mendapatkan dukungan kekuatan yang dibutuhkannya untuk bertahan dalam suatu organisasi, mereka memiliki potensi untuk mencoba ketidakjujuran objek lain sebagai kebutuhan pertahanan mereka (Solar dan Bruehl 1971). Lebih jauh, perilaku ini lebih jelas terlihat dalam situasi dimana pegawai akan merasakan tingkat struktur atau pengawasan kontrol yang tinggi (Gable dan Dangello 1994). Individu yang memiliki locus of control internal cenderung menghubungkan hasil atau outcome dengan usaha-usaha mereka atau mereka percaya bahwa kejadian-kejadian adalah dibawah pengendalian atau kontrol mereka dan mereka memiliki komitmen terhadap tujuan organisasi yang lebih besar dibanding individu yang memiliki locus of control eksternal. Sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal adalah individu yang percaya bahwa mereka tidak dapat mengontrol kejadian-kejadian dan hasil atau outcome (Spector, 1982 dalam Donelly et al., 2003). Dalam konteks auditing tindakan manipulasi atau penipuan akan terwujud dalam bentuk perilaku disfungsional. Perilaku ini memiliki arti bahwa auditor akan memanipulasi proses auditing untuk mencapai tujuan kinerja individu. Pengurangan kualitas auditing bisa dihasilkan sebagai pengorbanan yang harus dilakukan auditor untuk bertahan

6 7 dilingkungan audit. Perilaku ini akan terjadi pada individu yang memiliki locus of control eksternal. Berdasarkan uraian dari hipotesis di atas dirumuskan sebagai berikut: H1: Locus of control berpengaruh terhadap penghentian premature audit. Pengaruh prosedur audit terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kantor akuntan publik perlu melakukan prosedur review (prosedur pemeriksaan) untuk mengontrol kemungkinan akan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit yang telah dilakukan oleh auditornya (Waggoner dan Cashell, 1991) dalam Suryanita et al., (2007). Heriyanto (2002) dalam Suryanita et al., (2007) mendefinisikan prosedur review sebagai pemeriksaan terhadap kertas kerja yang dilakukan oleh auditor pada level tertentu. Fokus dari prosedur review ini terutama pada permasalahan yang terkait dengan pemberian opini. Berbeda dengan prosedur review yang berfokus pada pemberian opini. Pelaksanaan prosedur review yang baik akan meningkatkan kemungkinan terdeteksinya perilaku auditor yang akan menyimpang, seperti praktik penghentian prematur atas prosedur audit. Kemudahan pendeteksian ini akan membuat auditor berpikir dua kali ketika akan melakukan tindakan semacam penghentian prematur atas prosedur audit. Semakin tinggi kemungkinan terdeteksinya praktik penghentian prematur atas prosedur audit melalui prosedur review, maka semakin rendah kemungkinan auditor melakukan praktik tersebut. Penelitian ini akan menginvestigasi urutan dari prosedur audit yang sering dihentikan. Berdasarkan uraian dari hipotesis di atas dirumuskan sebagai berikut: H2 : prosedur review berpengaruh terhadap penghentian premature audit METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada kantor akuntan publik di surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini karakteristik personal dan prosedur review dan variabel dependen adalan penghentian premature atas prosedur audit pada kantor akuntan publik di surabaya. Populasi pada penelitian ini adalah auditor kantor akuntan publik di surabaya, dengan jumlah sampel 50 responden. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah pertama, locus of control, Duffy&Atwarer (2005) mengemukakan definisi locus of control adalah sumber keyakinan yang dimiliki oleh individu dalam mengendalikan peristiwa yang terjadi baik itu dari diri sendiri ataupun dari luar dirinya.variabel ini dinilai dengan menggunakan enem belas pertanyaan Spector (1988) dalam Donnelly et al., (2003). Kuesioner menggunakan likert scale dengan skala 1 sampai 5 dimana semakin mendekati 1 maka responden semakin tidak setuju dan semakin mendekati 5 maka responden makin setuju. Kedua, prosedur review merupakan proses memeriksa /meninjau ulang suatu pekerjaan untuk mengatasi terjadinya indikasi ketika staf auditor telah menyelesaikan tugasnya, padahal tugas yang disyaratkan tersebut gagal untuk dilakukan. Prosedur ini berperan dalam memastikan bahwa bukti pendukung telah lengkap dan juga melibatkan pertimbangan ketika terdapat sugesti bahwa penghentian prematur telah terjadi. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Malone dan Roberts (1996).

7 8 Kuesioner menggunakan likert scale dengan skala 1 sampai 5 dimana semakin mendekati 1 maka responden semakin tidak setuju dan semakin mendekati 5 maka responden makin setuju. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghentian prematur atas prosedur audit yaitu penyelesaian tugas audit tanpa melengkapi keseluruhan rosedur yang telah ditetapkan, melaporkan waktu audit dengan total waktu yang lebih pendek daripada waktu yang sebenarnya dan merubah prosedur yang sebelumnya sudah ditetapkan. Kuisioner menggunakan likert scale dengan skala 1 sampai 5 dimana semakin mendekati 1 maka responden semakin tidak setuju dan semakin mendekati 5 maka responden semakin setuju. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh locus of control dan prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Analisis regresi linier berganda tersebut dirumuskan sebagai berikut: PSOi= α+b 1X 1+b 2X 2+e : dimana: PSOi : penghentian prematur atas prosedur audit α : konstanta b 1-2 : koefisien regresi X 1 : locus of control X2 : prosedur review E : error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Ada syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid. Uji validitas merupakan pengujian seberapa cermat dan tepat kuesioner harus dapat melakukan fungsi ukur dengan kata lain suatu kuesioner dapat dikatakan valid (sah) jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkap suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Adapun kriteria uji validitas adalah : a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel atau nilai α < 0,05 (5%) maka varibel tersebut valid. b. Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel atau nilai α> 0,05 (5%) maka variabel tersebut tidak valid. Dengan mengunakan SPSS for windows, adapun hasil uji validitas untuk masingmasing variabel adalah :

8 9 Prosedur review Hasil uji validitas untuk variabel ini adalah : Tabel 1 uji validitas prosedur review Pertanyaan r hitung r tabel Sig Keterangan X1_1 0, Valid X1_ Valid X1_ Valid X1_ Valid X1_ Valid Sumber : hasil output SPSS Diolah Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator prosedur review mempunyai nilai signifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan untuk variabel ini adalah valid. Locus of control Hasil uji validitas untuk variabel ini adalah : Tabel 2 uji validitas locus of control Pertanyaan r hitung r tabel Sig Keterangan X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid X2_ Valid Sumber : hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator locus of control mempunyai nilai signifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan untuk variabel ini adalah valid.

9 10 Penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji validitas untuk variabel ini adalah : Tabel 3 uji validitas penghentian prematur atas prosedur audit Pertanyaan r hitung r tabel Sig Keterangan Y Valid Y Valid Y Valid Y Valid Y Valid 0.27 Y Valid Y Valid Y Valid Y Valid Y Valid Sumber : hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertanyaan untuk indikator penghentian prematur atas prosedur audit mempunyai nilai signifikansi dibawah 0,05 (5%) hal ini berarti semua pertanyaan untuk variabel ini adalah valid. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menuji sejauh mana jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu untuk menguji bahwa variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha > 0,6 (Nunnaly 1969, dalam Ghozali 2002:133). Adapun hasil SPSS untuk uji reliabilitas adalah : Tabel 4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Sumber : hasil output SPSS Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilia Cronbach s Alpha sebesar 0.865, yang berarti lebih besar dari 0.6, artinya semua pertanyaan yang diajukan kepada responden reliabel. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan SPSS akan regresi linier berganda, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

10 11 Tabel 5 perhitungan regresi linier berganda Model 1 (Constant) Locus Of Control Prosedur Rev iew Unstandardized Coeff icients a. Dependent Variable: Penghentian Audit Coefficients a Standardized Coeff icients Correlations B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Sumber : hasil output SPSS Dari tabel dapat dituliskan persamaan regresi linier bergandanya adalah : Y = 0, ,323X 1 + 0,428X 2 Berikut ini adalah analisis terhadap koefisien regresi α = konstanta α = 0,968 artinya penghentian prematur atas prosedur audit akan bernilai 0,968 apabila locus of control dan prosedur review bernilai nol atau konstan. 1 = koefisien regresi karakteristik locus of control 1 = 0,323 artinya apabila nilai locus of control naik satu satuan maka penghentian prematur atas prosedur audit akan naik sebesar 0,323 dengan asumsi prosedur review bernilai konstan. 2 = koefisien regresi prosedur review 2 = 0,528 artinya apabila nilai prosedur review naik satu satuan maka nilai penghentian prematur atas prosedur audit akan naik sebesar 0,428 dengan asumsi locus of control konstan. Uji koefisien determinasi berganda secara simultan (R 2 ) Yaitu digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas yang terdiri dari : locus of control dan prosedur review terhadap variabel terikat yaitu penghentian prematur atas prosedur audit. Adapun hasil SPSS untuk perhitungan koefisien determinasi berganda (R 2 ) dapat dilihat pada tabel. Tabel 6 perhitungan koefisien determinasi berganda (R 2 ) Model Summary Model 1 Change Statistics Adjusted Std. Error of R Square R R Square R Square the Estimate Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change.644 a a. Predictors: (Constant), Prosedur Review, Locus Of Control Sumber : hasil output SPSS Dari tabel diatas nilai R 2 sebesar 0,415 artinya kontribusi variable bebas yang terdiri dari : locus of control dan prosedur review terhadap variabel terikat yaitu penghentian prematur atas prosedur audit sebesar 41,5 % dan sisanya 58.5,% dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan nilai R (koefisien korelasi berganda) sebesar 0,644 (64,4%), hal ini berarti hubungan antara variable bebas yang terdiri dari : locus of control dan prosedur review terhadap variabel terikat yaitu penghentian prematur atas prosedur audit adalah sedang.

11 12 Uji F Dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F yang menyatakan ada tidaknya pengaruh secara signifikan dari variabel yang terdiri dari : locus of control dan prosedur review terhadap variabel terikat yaitu penghentian prematur atas prosedur audit secara bersama sama terhadap variabel terikat yaitu PPA, dengan tingkat sig 0,05 (5%) dan df (41 2 1= 38.) Kriteria pengujiannya adalah : 1. Apabila tingkat sig < 0,05 (5%) maka terdapat pengaruh yang nyata antara variabel locus of control dan prosedur review secara simultan terhadap variabel terikat yaitu penghentian prematur atas prosedur audit. 2. Apabila tingkat sig > 0,05 (5%) maka terdapat pengaruh yang nyata antara variabel locus of control dan prosedur review secara simultan terhadap variabel terikat yaitu penghentian prematur atas prosedur audit. Dari hasil pengujian SPSS.13 untuk uji F dapat dilihat pada tabel Tabel 7 Uji F Model 1 Regression Residual Total Sumber : hasil output SPSS ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a a. Predictors: (Constant), Prosedur Rev iew, Locus Of Control b. Dependent Variable: Penghentian Audit Dari hasil pengujian SPSS.13 diketahui tingkat sig untuk uji F sebesar = < 0,05, maka H o ditolak dan H 1 diterima, berarti secara simultan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini berarti locus of control dan prosedur review berpengaruh signifikan penghentian prematur atas prosedur audit. Pengujian secara parsial (Uji t) Untuk membuktikan kebenaran analisis secara parsial, dilakukan dengan menggunakan uji t yang menyatakan ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel. Adapun hasil SPSS 13 untuk uji t adalah : Tabel 8 Uji t Variabel t hit t tabel Tingkat Sig Kriteria Sig Simpulan karakteristik personal 2,244 0,030 Signifikan ,05 (5%) prosedur review 3,263 0,002 Signifikan Sumber : hasil output SPSS diolah

12 13 Pembahasan Pada bagian ini akan dilakukan analisis pembahasan atas hasil penelitian tentang pengaruh locus of control dan prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit yang sudah dilakukan. Analisis atau pembahasan dibagi menjadi pengaruh locus of control terhadap penghentian prematur atas prosedur audit dan pengaruh prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Pengaruh locus of control terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Berdasarkan tabel 4.48 nilai t hasil perhitungan dari variabel karakteristik personal 2,244 dengan tingkat signifikan 0,030. Oleh karena tingkat nilai signifikansi ini kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Pengaruh locus of control terhadap penghentian premature atas prosedur audit pada kantor akuntan publik di surabaya, (menolak H 0 dan menerima H 1), sehingga pernyataan tersebut mendukung hipotesis.. Besarnya pengaruh locus of control terhadap penghentian premature atas prosedur audit pada kantor akuntan publik di surabaya adalah sebesar 31,1 % pengaruh locus of control terhadap penghentian premature, dari hasil regresi linier berganda dapat diketahui nilai koefisien regresinya sebesar 0,266 hal ini berarti pengaruh locus of control terhadap penghentian premature adalah positif. Locus of control berpengaruh signifikan terhadap penghentian premature atas prosedure audit artinya, auditor yang memiliki locus of control eksternal cenderung untuk melakukan penghentian premature atas prosedure audit. Sebaliknya auditor yang memiliki locus of control internal cenderung untuk tidak melakukan penghentian premature atas prosedur audit. Locus of control yang merupakan keyakinan dari individu untuk mengendalikan suatu kejadian baik dari internal maupun eksternal (Rotter, 1990) dalam (Hyat & Prawit, 2001). Dalam penelitian ini locus of control yang diteliti merupakan sumber keyakinan dari internal auditor. Memandang hidup mereka dikendalikan oleh kekuatan pihak luar disebut memiliki eksternal locus of control (Robbins, 1996) dalam (Kartika et al., 2007). Locus of control berperan dalam motivasi, locus of control yang berbeda bias mencerminkan motivasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda. Internal akan cenderung lebih sukses dalam karier dari pada eksternal, mereka cenderung mempunyai level kerja yang lebih tinggi, promosi yang lebih cepat dan mendapatkan uang yang lebih. Sebagai tambahan, internal dilaporkan memiliki kepuasan yang lebih tinggi dengan pekerjaan mereka dan terlihat lebih mampu menahan stres daripada eksternal (Baron & Greenberg, 1990 dalam Puji, 2005) dalam (Kartika et al., 2007). Penelitian Rotter, (1990) dalam Hyatt &Prawitt, (2001) menjelaskan bahwa eksternal secara umum berkinerja lebih baik ketika pengendalian dipaksakan atas mereka (Kartika et al., 2007). Penghentian premature yang merupakan penyelesain tugas audit tanpa melengkapi keseluruhan yang telah ditetapkan. Penghentian premature biasanya terlihat dari jangka waktu yang lebih pendek dan merubah prosedure yang telah ditetapkan (Malone dan Roberts, 1996). Ketika individu merasa yakin untuk mengendalikan suatu kejadian maka auditor biasanya lebih leluasa untuk melakukan perubahan terhadap prosedur audit yng telah ditetapkan sehingga jangka waktu penyelesainnya lebih pendek. Pengaruh prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Penelitian tentang pengaruh posedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Berdasarkan tabel 4.48 nilai t hasil perhitungan dari variabel prosedur review 3,263 dengan tingkat signifikan 0,002. Oleh karena tingkat signifikansi ini kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa prosedur review berpengaruh signikansi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada kantor akuntan publik di surabaya, (menolak H 0 dan menerima H 1), sehingga pernyataan tersebut mendukung hipotesis. Besarnya pengaruh

13 14 prosedur review terhadap penghentian prematur atas prosedur audit adalah sebesar 43 %. Pengaruh prosedur review terhadap penghentian premature, dari hasil regresi linier berganda dapat diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,524 hal ini berarti hubungan antara prosedur review dengan penghentian premature adalah positif. Prosedur review yang merupakan proses memeriksa / meninjau ulang suatu pekerjaan untuk mengatasi terjadinya indikasi ketika staf auditor telah menyelesaikan tugasnya. Dari hasil kuisioner kebanyakan responden menjawab sangat setuju hal ini berarti responden merasa prosedur review sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil audit yang diinginkan (Heriyanto, 2002). Ketika prosedur review dilakukan oleh auditor maka kebanyakan terjadi auditor kesulitan data mengumpulkan bukti pendukung atau kelengkapan dokumen, hal ini membuat kecenderungan bagi auditor untuk merubah prosedur audit yang sudah ditetapkan (Waggoner dan Cashell, 1991) dalam Suryanita et al., (2007). Prosedur review merupakan proses memeriksa /meninjau ulang suatu pekerjaan untuk mengatasi terjadinya indikasi ketika staf auditor telah menyelesaikan tugasnya, padahal tugas yang disyaratkan tersebut gagal untuk dilakukan. Prosedur ini berperan dalam memastikan bahwa bukti pendukung telah lengkap dan juga melibatkan pertimbangan ketika terdapat sugesti bahwa penghentian prematur telah terjadi. Pelaksanaan prosedur review yang baik akan meningkatkan kemungkinan terdeteksinya perilaku auditor yang akan menyimpang, seperti praktik penghentian prematur atas prosedur audit. Kemudahan pendeteksian ini akan membuat auditor berpikir dua kali ketika akan melakukan tindakan semacam penghentian prematur atas prosedur audit. Semakin tinggi kemungkinan terdeteksinya praktik penghentian prematur atas prosedur audit melalui prosedur review, maka semakin rendah kemungkinan auditor melakukan praktik tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Locus of control berpengaruh signifikan terhadap penghentian premature atas prosedure audit artinya, auditor yang memiliki locus of control eksternal cenderung untuk melakukan penghentian premature atas prosedure audit. Sebaliknya auditor yang memiliki locus of control internal cenderung untuk tidak melakukan penghentian premature atas prosedur audit. 2. Prosedure review berpengaruh signifikan terhadap penghentian premature atas prosedure audit artinya, pengehentian premature atas prosedure audit dapat dikurangi jika KAP mempunyai prosedur review yang ketat / efektif. Sebaliknya jika prosedur review tidak efektif maka penghentian premature atas prosedur audit akan cenderung untuk terjadi. Saran Dari hasil analisa dan kesimpulan diatas, didapat beberapa saran antara lain: 1. Locus of control harus dipertimbangkan oleh KAP sebagai salah satu cara untuk mengurangi terjadinya penghentian premature. Sebaiknya KAP merekrut staf-staf auditor yang memiliki locus of control internal. 2. Prosedur review sebaiknya digunakan oleh KAP sebagai salah satu cara untuk mengurangi terjadinya penghentian prematur karena prosedur review yang efektif dapat mengurangi terjadinya penghentian prematur.

14 15 DAFTAR PUSTAKA Alderman, C. W., & Deitrick, J. W. (1982). Auditor s Perceptions of Time Budget Pressure and Premature Sign-Offs: A Replication and Extensions. Auditing: A Journal of Practice and Theory, 1(2): Blau, G. (1993). Testing The Relationship Of Locus Of Control to Different Performance Dimensions. Journal Of Occupational and Organizational Psychology. 66: Brownell, P. (1981), Participation in Budgeting, Locus of control and Organizational Effectiveness, Journal Accounting Review, 106 (4) Oct Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and David., (2003) Auditor Acceptance of Dysfunctional Audit Behavior : An Explanatory Model Using Auditors Personal Characteristics. Journal of Behavioral Research In Accounting, 15 Elen, Ilha, Sabarudin. (2001), Metodologi Auditing (Pendekatan Prosedur Audit), Jurnal Bisnis dan Akuntansi,. 3 (3) Gable, M., and F. Dangello. (1994). Locus of Control, Machiavellianism, and Managerial Job Performance. Journal of Psychology 128 Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Herningsih, Sucahyo. (2002), Penghentian prematur atas prosedur audit : Studi empiris pada kantor akuntan publik. Wahana,. 5 (2) Hyatt, T., and D. Prawitt. (2001), Does Congruence Between Audit Structure and Auditors Locus of control Affect Job Performance. The Accounting Review, 76 Ikatan Akuntansi Indonesia, (2002), Standar Profesional Akuntan Publik, IAI-KAP, Jakarta, Salemba Empat Indriantoro, N dan Bambang Supomo. 2002, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi kedua, Yogyakarta: BPFE. Indri, K. dan Provita Wijayanti. (2007), Locus Of Control sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit, Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar Malone, Charles. F. and Roberts. (1996). Factor Associated With the Incidence Of Reduced Audit Quality Behaviour. Auditing. September Messier, W.F Auditing and Assurance Services: A Systematic Approach. United States of America : Mc Graw-Hill Companies Marzuki (2005). Metodologi Riset : Edisi Kedua, Ekonisia, Yogyakarta Mulyadi. (2002). Auditing 1 : Edisi Enam, Salemba Empat, Jakarta Raghunathan, Bhanu. (1991). Premature Signing-Off Audit Procedures: An Analysis. Accounting Horizons. Robbins, P. Stephen. (1996). Organizational Behavior: Concept, Controversies. Application. Seventh Edition. Prentice Hall Inc

15 16 Rotter, J.B. (1966), Generalized Expectancies For Internal Versus External Control Of Reinforcement. Psychological Monographs. 80: 1-28 Sekaran, Uma. (2000), Research Method for Bussiness, a Skill Building Approach :Third Edition, John Wiley and Sons Inc Suryanita Penghentian Prematur atas Prosedur Audit. Di Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Pengertian Audit Komite konsep audit dasar (committee on auditing concepts) telah merumuskan definisi umum dari audit: Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional audit behavior). Perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk menentukan

Lebih terperinci

FAJAR DWI NUGROHO B

FAJAR DWI NUGROHO B PENGARUH TIME PRESSURE, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN PROFESI TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak dijumpai pemberian jasa penjaminan (assurance services) yang. perusahaan adalah jasa audit atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak dijumpai pemberian jasa penjaminan (assurance services) yang. perusahaan adalah jasa audit atas laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi yang dapat diandalkan sangat dibutuhkan dalam hampir setiap pengambilan keputusan ekonomi. Informasi akan lebih dipercaya apabila informasi tersebut

Lebih terperinci

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember

Lebih terperinci

PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK

PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK Oleh : Ivo Maelina Silitonga, SE, M.Si Dosen UMI, Medan Abstrak Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui prosedur review dan kontrok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2009:105) dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2009:105) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2009:105) dalam

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh manajemen kepada pemilik

BABI PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh manajemen kepada pemilik BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh manajemen kepada pemilik perusahaan yaitu dengan melaporkan perkembangan usaha yang dikelolanya setiap akhir periode akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan umumnya adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan umumnya adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik merupakan suatu entitas yang menyediakan jasa-jasa yang berkaitan dengan pemeriksaan laporan keuangan. Perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan

Lebih terperinci

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

Taufik Qurrahman, Susfayetti, Andi Mirdah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 PENGARUH TIME PRESURE, RESIKO AUDIT, MATERIALITAS, PROSEDUR REVIEW DAN KONTROL KUALITAS, LOCUS OF CONTROL SERTA KOMITMEN PROFESIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan kompetensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia bisnis, kebutuhan akan penggunaan jasa akuntan publik dewasa ini semakin meningkat, terutama kebutuhan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (Weningtyas dkk, 2006). a. Mengurangi jumlah sampel dalam audit. b. Melakukan review dangkal terhadap dokumen klien

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (Weningtyas dkk, 2006). a. Mengurangi jumlah sampel dalam audit. b. Melakukan review dangkal terhadap dokumen klien BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan dunia usaha telah semakin berkembang. Semua bidang usaha berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik sehingga diperlukan pula usaha dari setiap bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori keagenan (agency theory) Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau lebih individu, yang disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang. (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Informasi akuntansi termasuk laporan keuangan memang mengandung sejumlah data yang dapat dikaji sebagai bahan penelitian (Husnan, 2000). Oleh karena itu, tidaklah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal

BAB I PENDAHULUAN. apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam semua hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak

BAB I PENDAHULUAN. publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat, dari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI / PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI / 29210026 LATAR BELAKANG Pihak manajemen berkepentingan untuk menyanjikan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat

Lebih terperinci

PEMENGARUH PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA AUDITOR DI KAP SURABAYA

PEMENGARUH PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA AUDITOR DI KAP SURABAYA JRMA Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1, Februari 2013 PEMENGARUH PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PADA AUDITOR DI KAP SURABAYA Nova Kumalasari Dwi Handayani Haris Wibisono Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit akuntan publik untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa audit merupakan suatu penugasan profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti tentang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURES

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURES FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AUDITOR DALAM PREMATURE SIGN-OFF OF AUDIT PROSEDURES (PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT) PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURAKARTA dan YOGYAKARTA NASKAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan agar dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan industri di Indonesia menuntut perusahaan semakin akuntabel dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan agar dapat menjadi laporan keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan tentang bagaimana proses penyebab perilaku seseorang atau tujuan seseorang dalam berperilaku. Teori ini diarahkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Belakang Masalah Profesi akuntan di Indonesia sangat terkenal sebagai jasa atas pengauditan laporan keuangan perusahaan oleh auditor dan jasa ini disediakan oleh Kantor Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya transparansi laporan keuangan terutama bagi perusahaan publik sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya transparansi laporan keuangan terutama bagi perusahaan publik sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pentingnya transparansi laporan keuangan terutama bagi perusahaan publik sangat dianjurkan dalam penggunaannya. Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS e-jurnal BINAR 27 AKUNTANSI e-jurnal Vol. 2 No. BINAR 1, Januari AKUNTANSI 2013 Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini mengacu pada

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini mengacu pada BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Atribusi Teori atribusi akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui telepon untuk menanyakan BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Data 4.1.1 Deskripsi Lokasi Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP berafiliasi. Peneliti terlebih dahulu menghubungi bagian HRD melalui

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada OJK. Sampel dari penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jasa audit akuntan publik oleh pihak luar perusahaan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa audit yang dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi ini merupakan profesi

BAB I PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi ini merupakan profesi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi ini merupakan profesi kepercayaan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel. Hal ini dilakukan karena penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh anggota

Lebih terperinci

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.8 (2016): 2297-2304 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA PROFESI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Pada sub bab ini penulis akan menguraikan hasil survey yang telah diperoleh. Data yang diperoleh harus diolah terlebih

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat CV. Tahu Merek W Jombang Pabrik tahu merek W Jombang adalah milik bapak Sulabi, pabrik ini pada awalnya hanya digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA Nama : Resti Diniarsi NPM : 12209081 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Ajie Wahyu Jati, SE., MM. BAB I Latar Belakang Terbatasnya

Lebih terperinci

LOCUS OF CONTROL, TIME BUDGET PRESSURE DAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT. Nadirsyah. Intan Maulida Zuhra ABSTRACT

LOCUS OF CONTROL, TIME BUDGET PRESSURE DAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT. Nadirsyah. Intan Maulida Zuhra ABSTRACT JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 2. No. 2 Juli 2009 Hal. 104-116 LOCUS OF CONTROL, TIME BUDGET PRESSURE DAN PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM AUDIT Nadirsyah Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Intan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengauditan didefinisikan sebagai suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi-ekonomi

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif terhadap perilaku disfungsional audit. Hal ini berarti

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian 106 107 Yogyakarta, 18 Juni 2012 Kepada Yth : Responden Di tempat Bersama ini saya : Nama : Nugraha Agung Eka Putra NIM : 08412144023 Status : Mahasiswa Strata 1 (S-1),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang berisi pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada

Lebih terperinci

Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Kepada : Bapak/Ibu Responden Di tempat

Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Kepada : Bapak/Ibu Responden Di tempat Lampiran 1 Kuesioner Surabaya, 17 Oktober 2012 Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Kepada : Bapak/Ibu Responden Di tempat Dengan hormat, Saya, Chyntia Anawati Sugianto, mahasiswi dari Fakultas

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM) Nama : Eric Rahmana NPM : 12212524 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Anisah, SE., MM PENULISAN ILMIAH Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi

Lebih terperinci

PROFESIONALISME AUDITOR DALAM PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PROFESIONALISME AUDITOR DALAM PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PROFESIONALISME AUDITOR DALAM PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris Pada KAP Di Semarang) KURNIAWAN PUJI WIBOWO Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Drs. Dul Mu id, S.E, M.SI,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN (Pada Kantor Akuntan Publik Komisariat Wilayah Bandung) Annisa Lucia Kirana Universitas Komputer Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN PROSEDUR REVIEW & KONTROL KUALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN PROSEDUR REVIEW & KONTROL KUALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT PENGARUH TEKANAN WAKTU, RISIKO AUDIT DAN PROSEDUR REVIEW & KONTROL KUALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo LAMPIRAN 2 Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Penelitian KUESIONER PENELITIAN Judul

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro Nama : Yelsi Karmayanti NPM : 19213422 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti,SE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data 1. Hasil Pengumpulan Data Bab ini menjelaskan data yang dikumpulkan dan dianalisis untuk membuktikan analisis pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan dari masyarakat atas laporan keuangan yang di audit oleh akuntan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA Lampiran. Kuesioner PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA No. responden:. Pengantar: (diisi

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM Viola Syukrina E Janrosl Universitas Putra Batam,Indonesia viola.myudzz21@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan yang diaudit (Silaban,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai cara dan usaha dilakukan oleh perusahaan untuk menyajikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai cara dan usaha dilakukan oleh perusahaan untuk menyajikan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai cara dan usaha dilakukan oleh perusahaan untuk menyajikan suatu laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi, akan tetapi tidak serta merta laporan

Lebih terperinci

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus. Oleh : Monica ea09

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus. Oleh : Monica ea09 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Oleh : Monica 14209731 3ea09 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Transaksi online di Indonesia khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Reduced Audit Quality Behaviour (perilaku pengurangan kualitas audit) adalah tindakan yang diambil auditor untuk mengurangi efektivitas pengumpulan bukti

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara luas di Indonesia. Syakhroza (2003) dalam Wulandari (2009) mendefinisikan GCG sebagai suatu mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci