ANALISIS JABATAN. PRESENT : Drs. Djati Suroso, MM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS JABATAN. PRESENT : Drs. Djati Suroso, MM"

Transkripsi

1 ANALISIS JABATAN PRESENT : Drs. Djati Suroso, MM 1

2 LANDASAN HUKUM UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU No.43 Tahun PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan PP No.54 Tahun PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33 TAHUN 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan

3 UU No.43 Th 1999 Pasal 17 1) PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu 2) Pengangkatan PNS dlm suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dg kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yg ditetapkan utk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan 3

4 Profesionalisme Prinsip-2 pengangkatan Dalam Jabatan kompetensi, Prestasi kerja Jenjang pangkat tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan Diperoleh dari hasil Analisis Jabatan 4

5 Analisis jabatan? 5

6 Anjab adalah bagian dari proses manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk mendapatkan informasi jabatan Anjab adalah kegiatan utk memperoleh informasi jabatan yang disajikan secara sistematis Manfaat anjab adalah untuk kelembagaan, tatalaksana dan rekruitmen.

7 Pengertian Anjab PerMenPAN & RB Nomor 33 Th 2011

8 PERKA BKN NO. 12 TAHUN Analisis Jabatan 2011 adalah proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan

9 PENGERTIAN ANALISIS JABATAN Proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan, dan menyajikannya untuk programprogram kelembagaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak yang menggunakannya. (LAN, 1990 : 2)

10 LANDASAN HUKUM UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU No.43 Tahun PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan PP No.54 Tahun PERKA BKN NO : 12 TAHUN 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan PER MENNEG PAN DAN RB NO : 33 TAHUN 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan

11 UU No.43 Th 1999 Pasal 17 1) PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu 2) Pengangkatan PNS dlm suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dg kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yg ditetapkan utk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan 11

12 Profesionalisme Prinsip-2 pengangkatan Dalam Jabatan kompetensi, Prestasi kerja Jenjang pangkat tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan Diperoleh dari hasil Analisis Jabatan 12

13 Analisis jabatan? 13

14 Anjab adalah bagian dari proses manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk mendapatkan informasi jabatan Anjab adalah kegiatan utk memperoleh informasi jabatan yang disajikan secara sistematis Manfaat anjab adalah untuk kelembagaan, tatalaksana dan rekruitmen.

15 Pengertian Anjab PerMenPAN & RB Nomor 33 Th 2011

16 PERKA BKN NO. 12 TAHUN Analisis Jabatan 2011 adalah proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan

17 PENGERTIAN ANALISIS JABATAN Proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan, dan menyajikannya untuk programprogram kelembagaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan, dan memberikan layanan pemanfaannya bagi pihak-pihak yang menggunakannya. (LAN, 1990 : 2)

18 Pengertian lain : Kegiatan proses, metoda, dan teknik untuk mengumpulkan data jabatan dan menyajikannya untuk berbagai kepentingan program. Jadi analisis jabatan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu : pengumpulan data jabatan, pengolahan data jabatan, dan penyajian informasi jabatan untuk berbagai program ( Tim Widyaiswara Depnaker, 2003 : 5 )

19 ASPEK apa YANG DIANALISIS?

20 HASIL ANALISIS JABATAN

21 TAHAP PELAKSANAAN ANJAB A. PERSIAPAN 1. Pembentukan Tim Analis 2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit B. PELAKSANAAN LAPANGAN 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 3. Verifikasi Data 4. Penyempurnaan Hasil Olahan C. PENETAPAN HASIL 1. Presentasi Hasil 2. Pengesahan Hasil

22 TAHAP PELAKSANAAN ANJAB A. PERSIAPAN 1. Pembentukan Tim Analis 2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Unit B. PELAKSANAAN LAPANGAN 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 3. Verifikasi Data 4. Penyempurnaan Hasil Olahan C. PENETAPAN HASIL 1. Presentasi Hasil 2. Pengesahan Hasil

23 HASIL AKHIR ANALISIS JABATAN Informasi jabatan 23

24 Penyusunan Informasi Jabatan Untuk menyusun informasi jabatan diperlukan data antara lain : 24

25 1.NAMA JABATAN Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi jabatan, yang berupa sekelompok tugas yang melembaga atau menyatu dalam suatu wadah jabatan. Dengan kata lain nama jabatan dimaksudkan bisa memberikan gambaran pengertian pada pembaca atas jabatan tsb dan dapat membedakan dengan jabatan lain.

26 CARA MEMBERIKAN NAMA JABATAN 1. Untuk Jabatan Struktural, diberi nama sebagaimana bunyi dalam Surat Keputusan misalnya : Kepala, Direktur, Ketua, dll 2. Untuk Jabatan Non Struktural, bila sudah ada nama yang melembaga atau membaku/standard digunakan nama tsb. Misalnya : Pengagenda, Pengarsip, Pengetik, Peneliti, Instruktur, Penyuluh, Widyaiswara dll

27 3. Bila belum ada nama yang melembaga, Untuk jabatan keahlian (melakukan fungsi penemuan dan pengembangan/profesional) Tingkat tinggi : AHLI Tingkat menengah : TEKNISI.. Untuk jabatan yang berhubungan dengan mesin apabila yang berperan dominan orangnya OPERATOR MESIN. Apabila yang berperan dominan pelayanan mesin PELAYAN MESIN foto copi, giling Apabila memperbaiki mesin : MONTIR.. MEKANIK..

28 Untuk jabatan yang membuat sesuatu dengan seperangkat alat dan dengan keterampilan tertentu : TUKANG. Selain itu dapat menggunakan awalan PE. Dirumuskan dari bahan kerja : PENGOLAH DATA... Dirumuskan dari hasil kerja : PENGUMPUL DATA.. Dirumuskan dari tugas pokok : PENGAGENDA SURAT dll

29 Prinsip Pencatuman NAMA JABATAN Ringkas Substantif Jelas dan dapat memberikan pengertian yang tepat bagi pembaca Penamaan JFU dapat dirumuskan berdasarkan: Bahan (Pengumpul, Pengadministrasi) Alat (Operator) Hasil (Penyusun, Pengonsep) Proses (Pemroses, Pengolah) 29

30 2. KODE JABATAN Hal ini dimaksudkan sebagai pembeda dengan jabatan lain, dan untuk memudahkan dalam pengadministrasiannya. Pemberian kode jabatan untuk suatu instansi, biasanya penyusunannya didasarkan atas letak jabatan tsb dalam unit kerja.

31 3. UNIT KERJA Yaitu Unit Kerja dimana PNS itu bekerja saat sekarang. Misalnya Unit Organisasi Dinas.., Biro., Kantor. Dst. Mencerminkan tempat atau letak keberadaan suatu jabatan

32 4. Ikhtisar Jabatan Merupakan uraian singkat yang menggambarkan ruang lingkup tugas jabatan yang disusun dalam satu kalimat, jelas dan tuntas mengenai APA yang dikerjakan karyawan dalam jabatan tsb, BAGAIMANA dikerjakan dan TUJUAN/MAKSUD APA dilaksanakan Ikhtisar jabatan biasa disebut dengan JOB SUMMARY atau ringkasan Uraian Tugas.

33 Prinsip Penulisan Ikhtisar Jabatan!! Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan: Apa yang dikerjakan (what) Bagaimana cara mengerjakan (how) Mengapa/untuk apa dikerjakan (why) Manajerial: Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai dengan... (How) agar/untuk/sebagai... (Why) Fungsional: Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai dengan... (How) agar/untuk/sebagai...(why) 33

34 Contoh : 1 Nama Jabatan : Jaksa Perkara Pidana Ikhtisar Jabatan : Mengusut suatu perkara pidana, mengajukan, menuduh dan menuntut terdakwa (APA) berdasarkan buktibukti dan saksi-saksi yang syah di depan sidang pengadilan (BAGAIMANA) agar dilakukan tindakan hukum terdakwa (TUJUAN).

35 Contoh : 2 Nama Jabatan : Kepala Subbag.TU Ikhtisar Jabatan : Melakukan tata usaha Biro/Dinas (APA) dengan cara membuat rencana kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk, membimbing, menyelia dan mengkoordinasikan pelaksanaan surat-surat administrasi, kebutuhan ATK pada Biro/Dinas (BAGAIMANA) agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar (TUJUAN).

36 5. KEDUDUKAN DALAM STRUKTUR Mencerminkan posisi jabatan apakah jabatan struktural atau non-struktural (Sesuai SOTK) Menggambarkan kedudukan: Atasan langsung Atasan dari Atasan langsung Jabatan yang dianalisis Jabatan lain yang memiliki atasan langsung yang sama Jabatan yang dianalisis diberi tanda (diarsir) 36

37 6.URAIAN TUGAS Adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dan dalam kondisi pelaksanaan tertentu ( LAN, 1990 : 5 ) URAIAN TUGAS

38 URAIAN TUGAS YANG BAIK HARUS Sistematis, bahwa uraian tugas tsb harus memenuhi aturan, bentuk, syaratsyarat tertentu Ringkas, artinya perlu menggunakan kata-kata dan kalimat yang singkat dan benar sehingga pembacanya tidak perlu waktu yang lama untuk memahaminya

39 Jelas, artinya harus dapat memberi isi dan maksud yang jelas dan dapat dipahami oleh pembacanya Tepat, maksudnya harus menyajikan uraian yang sesuai dan cocok seperti apa yang dimaksudkan oleh isi jabatan

40 PENYUSUNAN URAIAN TUGAS memperhatikan Syarat isi, dimaksudkan agar uraian tugas dapat mencerminkan secara tersurat dan atau tersirat akan obyek, cara dan tujuannya. Salah satu cara yang digunakan adalah diuji dengan kalimat : What? Apa yg dikerjakan sipemegang Jabatan How? Bagaimana cara tugas itu dilakukan Why? Mengapa/untuk tujuan apa tugas itu dilakukan

41 CONTOH 1 Nama Jabatan Bendaharawan Penerimaan Mencatat penerimaan uang dalam buku kas untuk bukti pertanggungjawaban Pola susunan kalimat pada tugas yang fungsi pekerjanya erat dengan data, maka polanya : predikat obyek bersifat data dan keterangan cara serta tujuan.

42 CONTOH 2 Menyiapkan komputer dan menghidupkannya ke posisi on agar siap dioperasikan; (Pola susunan kalimat pada tugas yang fungsi pekerjaannya erat dengan Alat, polanya adalah : predikat obyek berujud Alat dan kata keterangan cara serta tujuan

43 CONTOH 3 Mengasah gergaji menggunakan kikir agar gergaji menjadi tajam (Pola susunan kalimat pada tugas yang fungsi pekerjaannya erat dengan benda, polanya adalah : Predikat obyek berujud benda dan kata keterangan cara serta tujuan)

44 7. BAHAN KERJA BAHAN KERJA adalah masukan yang diproses dengan tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja. Bahan kerja akan menyatu atau menjadi bagian dari hasil kerja.

45 BAHAN KERJA Bahan kerja dapat berupa BENDA BERUJUD misalnya KAYU merupakan bahan kerja tukang kayu untuk menghasilkan mebel. BENDA TAK BERUJUD misalnya DATA merupakan bahan kerja Pengolah Data, INFORMASI merupakan bahan kerja pramu informasi.

46 Prinsip Penulisan BAHAN KERJA Adanya masukan yang diproses dengan tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja, jika ada perangkat kerja (alat kerja) contoh: Surat masuk (untuk diagendakan) Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan materi bintek) 46

47 8. ALAT KERJA biasanya digunakan berulang-ulang dan tidak menjadi bagian hasil kerja.

48 ALAT KERJA BERUPA Mesin, misalnya mesin 1. ketik bagi pengetik, mesin bubut logam bagi operator mesin bubut dll 2. Perkakas tangan, misalnya pahat bagi tukang kayu, martil bagi teknisi pengolahan mineral dll

49 3. Perlengkapan, alat yang tidak langsung digunakan untuk memproses bahan menjadi hasil kerja, tetapi diperlukan untuk menunjang pemrosesan tsb. Misalnya sarung tangan bagi analis kimia dll 4. Alat-alat lain yang tidak dikatagorikan sebagai mesin, perkakas tangan dan perlengkapan. Misalnya Bagan, Lembaran UU dll

50 Prinsip Penulisan ALAT KERJA Adanya Sarana yang dipergunakan untuk mengolah bahan kerja menjadi hasil kerja Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil, dapat juga berupa peraturan, pedoman, prosedur kerja atau acuan lain yang digunakan dalam pelaksanaan tugas Contoh: Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa pasien Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011 digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk melaksanakan Analisis Jabatan 50

51 9. HASIL KERJA HASIL KERJA adalah produk yang harus dicapai oleh jabatan, hasil ini dapat berupa : BENDA misalnya : ketikan surat, hasil kerja jabatan juru ketik. JASA misalnya : layanan tamu, hasil kerja jabatan pramu tamu.

52 HASIL KERJA INFORMASI misalnya : kumpulan data, hasil kerja pengumpul data. Untuk Jabatan Struktural, disamping hasil yang sifatnya teknik yang dihasilkan oleh tugas-tugas teknik, juga hasil dari tugas manajerial. Hasil kerja dihasilkan dari bahan kerja.

53 9. TANGGUG JAWAB Rincian atas segala sesuatu yang dipertanggungjawab kan kepada pemegang jabatan beserta segiseginya.

54 Wujud obyek tanggung jawab meliputi : bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, orang, proses, metode dan teknik, hubungan kerja, kerahasiaannya, pelaksanaan kerja. Segi-segi tanggung jawab meliputi : kualitas, kuantitas, keselamatan, kelancaran, ketetapan, keberanian.

55 Prinsip Penulisan TANGGUNG JAWAB Adanya kewajiban yang melekat pada jabatan, yang terkait dengan benar atau salahnya pelaksanaan tugas. Tanggung jawab jabatan dapat meliputi tanggung jawab terhadap: Bahan kerja (Kerahasiaan data) Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja) Hasil Kerja (Keakuratan laporan) Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan terhadap peraturan/sop) tugas 55

56 10. WEWENANG Wewenang adalah hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk mengambil sikap atau tindakan tertentu. Wewenang berfungsi untuk mendukung hasil pelaksanaan tugas.

57 Wewenang dibedakan menjadi WEWENANG FORMAL ciri-cirinya bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat, dan dilindungi peraturan perundang-undangan.wewenang INFORMAL ciri-cirinya bersifat tidak mutlak dan biasanya tidak dilindungi oleh peraturan perundang-undangan

58 Prinsip Penulisan WEWENANG Adanya hak pemegang jabatan untuk memilih alternatif dalam mengambil keputusan/ tindakan yang diakui secara sah oleh semua pihak Wewenang dapat terkait dengan: Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai) pemeriksa usul KP Alat Kerja (a.l:melakukan pemeliharaan perangkat kerja yang digunakan) operator Komputer Hasil Kerja (a.l:menyebarluaskan informasi yang dihasilkan kepada orang lain) penyusun Informasi Proses Kerja (a.l:menetapkan prosedur kerja) pemroses Ijin. 58

59 11. Nama Jabatan yang ada dibawahnya Disebutkan nama Jabatan yang berada dibawah Jabatan ybs. Sesuai dalam Struktur Organisasi Untuk jabatan non struktural tidak perlu mencantumkan nama jabatan yang ada dibawahnya.

60 12. KORELASI JABATAN Dalam melaksanakan tugas pemegang jabatan selalu berhubungan dengan jabatan lain, baik timbal balik maupun vertikal, horizontal maupun diagonal. searah,

61 KORELASI JABATAN Dapat juga korelasi jabatan yang berupa hubungan jabatan yang satu dengan unit dan jabatan lain, baik didalam maupun diluar lingkungan unit kerja.

62 13. KONDISI LINGKUNGAN KERJA Keadaan lingkungan pemegang jabatan dalam melakukan tugasnya tempat kerja, keadaan udara, sinar cahaya, suara, getaran dan letak. meliputi keadaan

63 Kondisi Lingkungan Kerja Adalah kondisi didalam dan disekitar pemangku jabatan dalam melaksanakan tugastugas jabatan dalam mengolah bahan kerja dengan perangkat kerja menjadi hasil kerja.

64 Kondisi Lingkungan Kerja Kondisi lingkungan kerja meliputi aspek keadaan tempat kerja, udara, suhu, cahaya, suara, getaran dan letak.

65 14. RESIKO BAHAYA Dalam bekerja, pemegang jabatan mungkin menghadapi bahaya pisik, baik yang berupa kecelakaan maupun yang berupa penyakit.

66 RESIKO BAHAYA Bahaya tsb dapat disebabkan karena bahan kerja yang diproses, perangkat kerja yang digunakan dalam bekerja, proses kerja, hasil kerja atau karena keadaan tempat kerja.

67 Upaya Fisik dan Resiko Bahaya Upaya fisik adalah penggunaan bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja. Penggunaan organ fisik untuk melakukan upaya fisik tersebut meliputi bagian tubuh.

68 Upaya Fisik dan Resiko Bahaya Penggunaan organ tubuh untuk melakukan upaya fisik dapat menimbulkan resiko bahaya, misalnya jatuh, terkilir atau patah kaki.

69 15. SYARAT JABATAN Syarat jabatan adalah kualifikasi yang harus dipenuhi pemegang jabatan untuk dapat melaksanakan pekerjaan atau memangku jabatan.

70 SYARAT Syarat utama bagi pemegang jabatan untuk JABATAN dapat melaksanakan pekerjaannya secara wajar ialah kemampuan kerja. Kemampuan kerja dapat dimiliki jika ia menguasai pengetahuan kerja, sedangkan pengetahuan kerja dapat diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan formal kursus atau pelatihan.

71 SYARAT JABATAN SYARAT KETERAMPILAN KERJA KOMPETENSI KERJA PENGETAHUAN KERJA LATIHAN KERJA PENDIDIKAN PENGALAMAN KERJA BAKAT KERJA TEMPERAMEN KERJA MINAT KONDISI FISIK DAN UPAYA FISIK

72 Disamping syarat-syarat yang sifatnya material, analisis jabatan, dalam praktek dikenal pula syarat-syarat yang non teknis analisis jabatan misalnya pangkat, kelakuan baik dari pihak yang berwajib dll

73 Seseorang dapat berhasil dalam pendidikan, kursus atau pelatihan dan dapat berhasil mendapatkan pengalaman kerja yang disyaratkan jika ia memiliki bakat kerja, temperamen kerja dan syarat pisik.

74 KETERAMPILAN KERJA Tingkat kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian pekerjaan yang hanya dapat diperoleh dari praktek, baik melalui latihan praktek maupun melalui pengalaman. Tanpa melalui praktek, orang tidak dapat mempunyai keterampilan, suatu keterampilan dapat mencakup aspek2 mental, fisik dan sosial.

75 Aspek MentalSosial dan Fisik Aspek Mental yaitu kecakapan kerja fikiran seperti menganalisa data, membuat keputusan, menghitung, hafal dsb. Aspek Sosial yaitu kecakapan berhubungan dengan orang lain, seperti mempengaruhi pendapat, berpidato, menawarkan barang dsb. Aspek Fisik yaitu kecakapan melakukan gerakan fisik seperti,lari mencangkul, duduk lama, mengayuh dayung sampan dsb.

76 Contoh Salah satu Syarat Untuk Pengetik adalah : Duduk lama dalam sikap tubuh tertentu, 10 jari tangan menghentak-hentak tombol mesin ketik dan mata melihat pada konsep surat.

77 KOMPETENSI KERJA Surat/tanda kompetensi kerja merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau badan-badan tertentu, bahwa pemilik surat/tanda tersebut telah memiliki standar keterampilan untuk mampu melaksanakan pekerjaan tertentu.

78 KOMPETENSI KERJA Biasanya dijadikan persyaratan bagi pekerjaan yang mempunyai dampak keselamatan bagi manusia atau kerugian materiil yang besar jika salah menerapkannya misalnya penerbang, dokter, pengemudi, apoteker dsb.

79 PENGETAHUAN KERJA yaitu pengetahuan yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan wajar.

80 PENGETAHUAN KERJA Pengetahuan kerja merupakan dasar bagi seseorang untuk memperoleh keterampilan kerja, karena tanpa memiliki pengetahuan kerja yang diperlukan orang tidak mungkin memilki keterampilan kerja yang disyaratkan.

81 PENDIDIKAN Dalam menentukan syarat pendidikan perlu dipertimbangkan : Pendidikan yang seharusnya, yaitu pendidikan yang sebaiknya dijadikan syarat. Pendidikan Alternatif, Jika tidak didapat pendidikan yang seharusnya, maka dicari tenaga dengan pendidikan lain.

82 LATIHAN KERJA Latihan adalah pembinaan dan penciptaan keterampilan dan pengetahuan kerja peserta latihan. Latihan kerja yang menjadi syarat jabatan dapat dinyatakan menurut macam serta tingkatan latihan, menurut phase pelakasanaan apakah Pra-penempatan atau Latihan Peningkatan Keterampilan.

83 PENGALAMAN KERJA Pengalaman kerja akan memantapkan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan kerja, sikap mental dan fisik yang tidak diperoleh dari latihan.

84 PENGALAMAN KERJA Syarat pengalaman kerja dinyatakan menurut pekerjaan yang harus dan pernah dilakukan serta lama melaksanakan pekerjaan tersebut.

85 BAKAT KERJA Bakat adalah kapasitas khusus atau kemampuan potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat mempelajari beberapa tugas atau pekerjaan TOT

86 BAKAT KERJA Persyaratan bakat merupakan salah satu kriteria dasar untuk menilai kesesuaian potensi seseorang dengan jabatan tertentu.

87 JENIS BAKAT KERJA G : Intelegensi V : Bakat Verbal N : Bakat Numerik S : Bakat Pandang Ruang P : Bakat Pencerapan Bentuk Q : Bakat Ketelitian K : Koordinasi Motorik F : Kecekatan Jari M : Kecekatan Tangan E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki 87

88 G= Inteligensia Yaitu kemampuan belajar secara umum

89 V = BAKAT VERBAL (Verbal Aptitude) Yaitu kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya secara effektif Kemampuan memahami bahasa, memahami hubungan antara kata-kata dan memahami arti keseluruhan kalimat dan paragraf.

90 N= BAKAT NUMERIK (Numerical Aptitude) Kemampuan untuk melakukan operasi ARTHEMETIK secara cepat dan akurat S = BAKAT PANDANG RUANG ( Spatial Aptitude) Kemampuan berfikir secara visual mengenai bentuk-bentuk geometris, untuk memahami gambar-gambar dari benda-benda 3 dimensional Kemampuan untuk mengingat kaitan dari gerakan-gerakan benda dalam ruangan.

91 P =BAKAT PENYERAPAN BENTUK ( Form Perception) Kemampuan mencerap perincianperincian yang berkaitan dengan obyek atau dalam gambar atau dalam bahan grafik. Kemampuan mengingat perbedaanperbedaan yang kecil dalam bentuk dan bayangan benda, panjang dan lebar garis-garis

92 Q = BAKAT KETELITIAN (Clerical Perception) Kemampuan mencerap perincian yang berkaitan dalam bahan verbal atau dalam tabel Kemampuan mengetahui adanya perbedaan huruf-huruf dan angkaangka dalam copy, dalam percobaan percetakan dan lain-lainnya.

93 K= BAKAT KORDINASI MOTOR (Motor Coordination) Kemampuan untuk mengkoordinir mata dan tangan dan jari secara cepat dan cermat dalam membuat gerakan yang tepat Kemampuan untuk membuat gerak balasan secara cermat dan tangkas

94 F = BAKAT KECEKATAN JARI (Finger Dexterity) Kemampuan menggerakkan jari dan menggerakkan obyek-obyek kecil dengan jari secara cepat, cermat dan tepat

95 M = BAKAT KECEPATAN TANGAN (Manual Dexterity) Kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dan penuh keterampilan Bekerja dengan tangan dalam gerakangerakan menempatkan dan memutar

96 E = BAKAT KORDINASI MATA-TANGANKAKI (Eye-Hand-Foot Coordination) Kemampuan menggerakkan tangan dan kaki secara kordinatif satu sama lain sesuai dengan rangsangan penglihatan

97 C= BAKAT MEMBEDAKAN WARNA (Color Discrimination) Kemampuan memadukan atau membedakan berbagai warna, yang asli, yang gemerlapan. Mengenal warna khusus atau kombinasi warna dengan mengingatnya dan mampu memahami kombinasi warna yang selaras atau kontras.

98 TEMPERAMEN KERJA Dalam Anjab, temperamen kerja diartikan sebagai syarat kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi pekerja untuk bekerja sesuai dengan kharakteristik jabatan.

99 TEMPERAMEN KERJA Temperamen kerja yang disyaratkan bagi suatu jabatan dipertimbangkan dari hasil, bahan, peralatan, kegiatan kerja, tempat kerja, resiko bahaya dll.

100 TEMPERAMEN Temperamen kerja merupakan syarat kemampuan penyesuaian diri yang harus dipenuhi sesuai dengan sifat pekerjaan. Terdapat 10 jenis temparemen kerja. 100

101 JENIS TEMPERAMEN KERJA D (DCP) : Directing-Control-Planning F (FIF) : Feeling-Idea-Fact I (INFLU) : Influencing J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria P (DEPL) : Dealing with People R (REPCON) : Repetitive and Continuous S (PUS) : Performing under Stress T (STS) : Set of Limits, Tolerance and Other Standards V (VARCH) : Variety and Changing Conditions 101

102 TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN Kode Penjelasan Illustrasi D Kemampuan menyesuaikan diri menerima tanggung jawab untuk kegiatan memimpin, mengendalikan atau merencanakan Jabatan yang mencakup kegiatan berunding, mengorganisir, memimpin, mengawasi, merumuskan atau mengambil keputusan akhir F Kemampuan menyesuaikan Jabatan yang menuntut diri dengan kegiatan yang kreativitas, pengungkapan mengandung penafsiran diri atau imajinasi perasaan (Feeling), Gagasan (Idea), atau fakta (Fact) dari sudut pandangan pribadi I Kemampuan menyesuaikan diri untuk pekerjaanpekerjaan mempengaruhi orang laing terkait pendapat, sikap atau pertimbangan mengenai gagasan Jabatan dimana pemangkunya melakukan pemberian motivasi, meyakinkan orang lain atau berunding 102

103 TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN Kode Penjelasan Illustrasi (2) J Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang diri pada kegiatan pembuatan kesimpulan, penilaian atau pembuatan keputusan berdasarkan kriteria rangsangan indera atau pertimbangan pribadi pelaksanaannya melibatkan penginderaan (rangsangan) dari satu atau beberapa indera manusia. M Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan kesimpulan, pembuatan pertimbangan atau pembuatan keputusan berdasar kriteria yang dapat diukur atau diuji Jabatan-jabatan yang melaksanakan tugas-tugas terkait dengan evaluasi data, nilai, angka-angka. P Kemampuan menyesuaikan diri dalam berhubungan dengan orang lain lebih dari hanya penerimaan dan pemberian instruksi Jabatan-jabatan yang menuntut hubungan dengan orang lain dalam situasi komunikasi yang intens/mendalam 103

104 TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN (3) Kode Penjelasan Illustrasi R Jabatan-jabatan yang tugas-tugasnya dilaksanakan secara rutin yang tidak memberikan variasi atau kesempatan untuk membuat pertimbangan pribadi S Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan yang berulang atau secara terus-menerus melakukan kegiatan yang sama sesuai dengan perangkat prosedur, urutan atau kecepatan tertentu Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan ketegangan jiwa tanpa kehilangan ketenangan walaupun jika berhadapan dengan keadaan darurat kritis, Jabatan-jabatan yang mengandung bahaya atau resiko sampai ke tingkat yang berarti, ketegangan jiwa, atau membutuhkan konsentrasi intens secara terus menerus 104

105 TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN Kode Penjelasan Illustrasi (4) T Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang diri dengan situasi yang menghendaki pencapaian dengan tepat menurut batasbatas/indikator/kriteria, toleransi atau standarstandar tertentu V memiliki tugas/pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan tepat, cermat, terperinci atau dengan sangat teliti dalam penggunaan bahan, pekerjaan terkait dengan angka, penyiapan catatan atau inspeksi Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang diri untuk melaksanakan memiliki tugas-tugas yang berbagai tugas yang sering beragam/ berbeda baik berganti dari tugas yang secara teknologi, prosedur, satu ke tugas yang lainnya, lingkungan kerja, atau yang berbeda sifatnya tanpa syarat mental/fisik dalam kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya. ketenangan diri 105

106 MINAT Minat ialah kecenderungan untuk terserap dalam suatu pengalaman dan mengembangkannya, sedangkan Ke-engganan adalah kecenderungan untuk menghindari sesuatu. Minat merupakan komponen yang penting dalam Anjab

107 MINAT KERJA? Minat kerja merupakan kecenderungan memiliki kemauan, keinginan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Menggunakan teori minat bipoler dari Dr.William C. Cottle dan teori karier/kepribadian Holland. 107

108 JENIS MINAT KERJA HOLLAND Pilihan untuk melakukan Realistik Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur atau sistematik terhadap obyek/alat/benda/mesin Investigatif Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik dan sistematik terhadap fenomena dan kegiatan ilmiah Artistik Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak sistematis dalam proses penciptaan produk/karya bernilai seni Sosial Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain Kewirausahaan Aktifitas yang melibatkan kegiatan pengelolaan/manajerial untuk pencapaian tujuan organisasi Konvensional Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit, kegiatan administrasi, rutin dan klerikal. 108

109 KESESUAIAN MINAT KERJA HOLLAND NO Tipe Kepribadian Karakteristik Kesesuaian 1. Realistik : kegiatan fisik Stabil, kokoh, praktis Mekanik, dl. 2. Investigatif: berfikir, pemahaman Analitis, orisinal, serba ingin tahu, mandiri Ilmuan/peneliti, dll 3. Sosial : menolong, membantu orang lain Ramah, kooperatif, pengeertian Pekerja sosial, guru,konselor, dll 4. Convensional : teratur, pasti, dll Praktis, tdk imanigatif, kaku,dll Arsiparis, manager, dll 5. Kewirausahaan : kegiatan verbal Konfiden, Ambisius, PR, dll energik, dll 6. Artistik : tidak teratur, tdk pasti,dll Imaginatif,idealis, tdk praktis,dll Musisi, reporter,dll 109

110 PENENTUAN MINAT DAN ALTERNATIFNYA No Minat Pekerjaan Alternatif Minat yang Dapat Dipilih 1 Realistik (R) Konvensional Investigatif 2 Investigatif (I) Realistik Artistik 3 Artistik (A) Investigatif Sosial 4 Sosial (S) Artistik Kewirausahaan 5 Kewirausahaan (Ke) Sosial Konvensional 6 Konvensional (K) Kewirausahaan Realistik R I K A Ke S Keterangan: Minat kerja menurut Holland digambarkan sebagai hubungan heksagonal (segi enam) dimana setiap minat yang berdekatan memiliki korelasi/hubungan yang semakin besar. Teori ini yang mendasari penentuan alternatif minat yang dapat dipilih untuk suatu jabatan. 110

111 FUNGSI PEKERJA Dalam bekerja, pemegang jabatan berhubungan dengan data, orang dan benda. Fungsi pekerja adalah fungsi yang menunjukkan intensitas hubungan pemegang jabatan terhadap data, orang dan benda.

112 FUNGSI PEKERJA Intensitas hubungan ini ditingkat-tingkatkan, setiap tingkat diberi kode penunjuk dengan angka, angka yang kecil menunjukkan tingkat yang tinggi dan angka yang besar menunjukkan tingkat yang rendah.

113 FUNGSI PEKERJA Fungsi Terhadap Data Fungsi Terhadap Orang Fungsi Terhadap Benda D0 Memadukan O0 Menasehati B0 Memasang (instalasi) D1 Mengkoordinasikan O1 Berunding B1 Mengerjakan presisi D2 Menganalisa O2 Mengajar B2 Mengontrol mesin D3 Menyusun O3 Menyelia B3 Menjalankan mesin D4 Menghitung O4 Menghibur B4 Mengerjakan dengan perkakas D5 Membandingkan/ Mencocokkan O5 Mempengaruhi B5 Melayani mesin D6 Menyalin O6 Berbicara (Informasi) B6 Memasukkan/ mengeluarkan barang ke/dari mesin O7 Melayani B7 Memegang O8 Menerima Instruksi 113

114 16. Prestasi Kerja Yang Diharapkan Hasil kerja apa yang di hasilkan oleh pemegang jabatan Sebutkan Jumlah satuannya Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan satuan hasil tersebut berapa lama

115 17. BUTIR INFORMASI LAIN Tuliskan informasi yang dapat disampaikan terkait dengan jabatan yang saat ini dipangku jika ada.

116 SELESAI 116

117 PEMANFAATAN INFORMASI JABATAN PERENCANAAN PEGAWAI REKRUTMEN & SELEKSI HASIL ANJAB PETA JABATAN URAIAN JABATAN SYARAT JABATAN PERENCANAAN KARIER PENGANGKATAN DALAM JABATAN PENILAIAN KINERJA REMUNERASI DIKLAT Analisis beban kerja (Analisis kebutuhan pegawai) Standar kualifikasi Kriteria seleksi Pola karier Standar kompetensi kerja/jabatan Penilaian kompetensi Standar kinerja Kriteria kinerja Evaluasi jabatan (Bobot&peringkat jabatan) Analisis kebutuhan diklat 117

118 DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS JFU/JFT IV/III/JFT PENYIAPAN BAHAN RANCANGAN (kumpulan data/ (naskah/isian formulir,dll) Informasi,dll) III/II/JFT RANCANGAN FINAL (Koreksian naskah,/ancangan, dll) II/I PENETAPAN (Pedoman, Rencana,dll) 118

119 BUTIR INFORMASI JABATAN No Identitas Jabatan Uraian Jabatan Syarat Jabatan 1 Nama Jabatan Uraian Tugas 2 Kode Jabatan Bahan Kerja Pangkat dan Golongan Ruang Pendidikan 3 Unit Kerja Jabatan Alat Kerja Kursus/Pelatihan 4 Letak dalam Struktur Hasil Kerja Pengalaman Kerja 5 Ikhtisar Jabatan Tanggung Jawab Pengetahuan 6 Wewenang Keterampilan 7 Korelasi Jabatan Bakat Kerja 8 Kondisi Lingkungan Kerja Temperamen Kerja 9 Keadaan/Resiko Bahaya Minat Kerja 10 Upaya Fisik 11 Kondisi Fisik 12 Fungsi Pekerja 119

120 SELESAI 120

HANDOUT ANALISIS JABATAN

HANDOUT ANALISIS JABATAN HANDOUT ANALISIS JABATAN PENGANTAR ANALISIS JABATAN Analisis Jabatan adalah Proses pengumpulan data jabatan untuk dianalisis, disusun, dan disajikan menjadi informasi jabatan dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 59 /MENHUT-II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 59 /MENHUT-II/2007 TENTANG MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 59 /MENHUT-II/2007 TENTANG NAMA JABATAN DAN URAIAN JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 57 /MENHUT-II/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 57 /MENHUT-II/2007 TENTANG MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 57 /MENHUT-II/2007 TENTANG NAMA JABATAN DAN URAIAN JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL

Lebih terperinci

FORMAT DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS JABATAN

FORMAT DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS JABATAN 2013, No.1516 12 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN FORMAT

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT INFORMASI JABATAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT INFORMASI JABATAN PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT DI LINGKUNGAN INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja : Esselon II : Esselon III : Esselon IV : Esselon V 4. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi 5. Ikhtisar Jabatan : 6. Uraian

Lebih terperinci

Tabel II.1. Bakat Kerja. G : Inteligensi Kemampuan belajar secara umum. Bakat verbal ( Verbal Aptitude )

Tabel II.1. Bakat Kerja. G : Inteligensi Kemampuan belajar secara umum. Bakat verbal ( Verbal Aptitude ) Tabel II.1. Bakat Kerja Kode Arti G : Inteligensi Kemampuan belajar secara umum. V : Bakat verbal ( Verbal Aptitude ) Kemampuan untuk memahami arti katakata dan penggunaannya secara tepat dan efektif.

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ANALISIS JABATAN

RUANG LINGKUP ANALISIS JABATAN 2013, No.248 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBUATAN ANALISIS JABATAN Dalam rangka menyediakan informasi jabatan sebagai

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG - - SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MOR 35 TAHUN 202 TENTANG ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 35 TAHUN 2012 TENTANG - - SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MOR: 35 TAHUN 202 TENTANG ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: KEP/ 61/M.PAN/6/2004 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: KEP/ 61/M.PAN/6/2004 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: KEP/ 61/M.PAN/6/2004 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan Pegawai

Lebih terperinci

2012, No.483 I. PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN

2012, No.483 I. PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN 3 202, No.483 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MOR 35 TAHUN 202 TENTANG ANALISIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH I. PELAKSANAAN ANALISIS Seiring dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERSYARATAN JABATAN RS IMANUEL SUMBA. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan yang dimaksud dengan:

PEDOMAN PERSYARATAN JABATAN RS IMANUEL SUMBA. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan yang dimaksud dengan: PEDOMAN PERSYARATAN JABATAN RS IMANUEL SUMBA Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan yang dimaksud dengan: 1. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah Warga Negara Indonesia yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.144, 2014 BASARNAS. Analisis Jabatan. Informasi Jabatan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 02 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PEMBERITAHUAN

CONTOH SURAT PEMBERITAHUAN 15 2013, No.1079 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEFOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

Lebih terperinci

TATA CARA PENYUSUNAN URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANANAN BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PENYUSUNAN URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANANAN BAB I PENDAHULUAN 2013, No.114 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN 1. Umum. TATA CARA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM -3-

BAB I KETENTUAN UMUM -3- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS OPERASIONAL ANALISIS JABATAN

PANDUAN PRAKTIS OPERASIONAL ANALISIS JABATAN PANDUAN PRAKTIS OPERASIONAL ANALISIS JABATAN DISUSUN OLEH : KASUBAG ANALISIS JABATAN PADA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1079, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Analisis Jabatan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.248, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Analisis Jabatan. Pembuatan. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Kepala Bidang Perencanaan Pertimbangan Formasi Aparatur Sipil Negara. Kepegawaian Negara

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Kepala Bidang Perencanaan Pertimbangan Formasi Aparatur Sipil Negara. Kepegawaian Negara INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Kepala Bidang Perencanaan Pertimbangan Formasi Aparatur Sipil Negara 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi Eselon I Eselon II : Badan Kepegawaian Negara : Pusat Perencanaan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI JABATAN (Isilah formulir ini sesuai dengan data yang sebenarnya)

FORMULIR INFORMASI JABATAN (Isilah formulir ini sesuai dengan data yang sebenarnya) FORMULIR INFORMASI JABATAN (Isilah formulir ini sesuai dengan data yang sebenarnya) 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Sertifikasi 2. Kode Jabatan :... 3. Unit Kerja :... Eselon I : Badan Penelitian dan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN Menimbang Mengingat PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SYARAT JABATAN STRUKTURAL ESELON III DAN IV PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN Penulis: 1. Drs. Suparjiyanta 2. Dra. Dewi Mutiarani PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA, 2014 BAB

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG Menimbang : a. BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. Kepala Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi. Kepala Bidang Perencanaan Pertimbangan Formasi ASN

INFORMASI JABATAN. Kepala Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi. Kepala Bidang Perencanaan Pertimbangan Formasi ASN INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bidang Penyusunan Rencana Pertimbangan Formasi Aparatur Sipil Negara Instansi Pusat 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi Eselon I : Badan Kepegawaian Negara

Lebih terperinci

FORMULIR ANALISA JABATAN

FORMULIR ANALISA JABATAN FORMULIR ANALISA JABATAN 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi Eselon I : - Eselon II : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkayang

Lebih terperinci

SEKRETARIS KASUBAG KEUANGAN

SEKRETARIS KASUBAG KEUANGAN ANALISIS JABATAN 1. Nama Jabatan: Penata Laporan Keuangan 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Kerja : Pemerintah Kabupaten Barito Selatan Eselon I : - Eselon II Eselon III Eselon I V : Badan Kepegawaian, Pendidikan

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI JABATAN

FORMULIR INFORMASI JABATAN FORMULIR INFORMASI JABATAN Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Kode Jabatan : - Unit Organisasi Eselon I : Eselon II : Eselon III : Eselon I V : Kepala UPTD Puskesmas Kedudukan Dalam Struktur Organisasi :

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA KANTOR REGIONAL II BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA KANTOR REGIONAL II BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA KANTOR REGIONAL II BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DASAR HUKUM Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian sebagaimana telah

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Pengadministrasi Umum. 2. Kode Jabatan :

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Pengadministrasi Umum. 2. Kode Jabatan : 1 INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

FORMULIR ANALISA JABATAN

FORMULIR ANALISA JABATAN FORMULIR ANALISA JABATAN 1. Nama Jabatan : SANITARIAN 2. Unit Kerja : UPT PUSKESMAS BINANGUN 3. Kedudukan : Dalam Struktur Organisasi KEPALA DINAS KEPALA UPT PUSKESMAS BINANGUN SANITARIAN 4. Ikhtisar Jabatan

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Umum dan Penataan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1. Nama Jabatan : Teknisi

Lebih terperinci

1. Nama Jabatan : Petugas Jaga Keamanan Kantor Arsip 2. Kode Jabatan : Unit Kerja : - Kantor Arsip - - Sub Bagian Tata Usaha

1. Nama Jabatan : Petugas Jaga Keamanan Kantor Arsip 2. Kode Jabatan : Unit Kerja : - Kantor Arsip - - Sub Bagian Tata Usaha . Nama : Petugas Jaga Kantor Arsip 2. Kode : 36.268.9 3. Unit Kerja : - Kantor Arsip - - Sub Bagian Tata Usaha Fungsional Umum 4. Ikhtisar : Menjaga keamanan dan ketertiban kantor dengan melakukan pengontrolan

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

URAIAN JABATAN. 1. NAMA JABATAN : Assesor SDM Aparatur Pertama

URAIAN JABATAN. 1. NAMA JABATAN : Assesor SDM Aparatur Pertama URAIAN JABATAN 1. NAMA JABATAN : Assesor SDM Aparatur Pertama 2. UNIT ORGANISASI : a. ESELON IV : b. ESELON III : c. ESELON II : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat d. ESELON I : Sekretariat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LlNGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LlNGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LlNGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

FORMULIR ANALISIS JABATAN

FORMULIR ANALISIS JABATAN FORMULIR ANALISIS JABATAN Nama Jabatan : Operator Komputer Kode Jabatan : - Unit Organisasi : Eselon I : Eselon II : Eselon III : Kepala Dinas Kesehatan Eselon IV : Kepala Kepala Sub Bag. Tata Usaha Kedudukan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan di Lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Menggunakan e-grading)

Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan di Lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Menggunakan e-grading) in association with Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan di Lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Menggunakan e-grading) 15 Des 2011 Prepared for: People & Organization Internal Process Customer

Lebih terperinci

ANALISA JABATAN (AJ) Eselon II : Biro Organisasi Setda Prov. Sultra : Sekretariat Daerah Prov. Sultra

ANALISA JABATAN (AJ) Eselon II : Biro Organisasi Setda Prov. Sultra : Sekretariat Daerah Prov. Sultra ANALISA JABATAN (AJ) 1; IDENTITAS JABATAN : a; Nama Pegawai : La Ode Muhammad Qambri Palaido, SP b; Tempat/ Tanggal Lahir : Raha, 30 September 1970 c; Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan d;

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.483, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Analisis. Jabatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS JABATAN DI

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KEBUTUHAN PNS MELALUI ANALISIS BEBAN KERJA

PENYUSUNAN KEBUTUHAN PNS MELALUI ANALISIS BEBAN KERJA PENYUSUNAN KEBUTUHAN PNS MELALUI ANALISIS BEBAN KERJA Berdasarkan PerKa BKN No. 19 Tahun 2011 ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI Definisi Menurut PerKa BKN No. 19 Tahun 2011 Suatu metode untuk mengetahui jumlah

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Penyusun Bahan Informasi. 2. Kode Jabatan : -

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Penyusun Bahan Informasi. 2. Kode Jabatan : - INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Penyusun Bahan Informasi 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi a. Eselon I :.. b. Eselon II : Asisten Administrasi Umum c. Eselon III : Kepala Bagian Humas dan Protokol

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Protokol. 2. Kode Jabatan : -

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Protokol. 2. Kode Jabatan : - INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Protokol 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi a. Eselon I :.. b. Eselon II : Asisten Administrasi Umum c. Eselon III : Kepala Bagian Humas dan Protokol

Lebih terperinci

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

Kepala BKN. Sekretaris Utama. Asisten atasan. Kepala Biro Umum. Kepala Bagian Layanan Pengadaan

Kepala BKN. Sekretaris Utama. Asisten atasan. Kepala Biro Umum. Kepala Bagian Layanan Pengadaan INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Umum 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi a. Eselon I : Sekretariat Utama b. Eselon II : c. Eselon III : d. Eselon IV : 4. Kedudukan dalam Struktur Organisasi : Kepala

Lebih terperinci

URAIAN JABATAN. 1. NAMA JABATAN : Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Pertama

URAIAN JABATAN. 1. NAMA JABATAN : Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Pertama URAIAN JABATAN 1. NAMA JABATAN : Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Pertama 2. UNIT ORGANISASI : a. ESELON IV : b. ESELON III : c. ESELON II : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat d. ESELON

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG NO. 2 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM

FORMULIR INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM FORMULIR INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM Nama Jabatan : Pengadministrasi Keuangan dan Verifikator Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi Eselon I : Eselon II : Eselon III Eselon I V : Bagian Umum dan Perlengkapan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN ANJAB ABK

ANALISIS JABATAN ANJAB ABK ANALISIS JABATAN ANJAB ABK 1. NAMA JABATAN : Lurah Purwantoro 2. JABATAN : Struktural 3. KODE JABATAN : 01.1007-S1 4. UNIT KERJA 4.1 Eselon II : 4.2 Eselon III : 4.3 Eselon IV : 1) Lurah Purwantoro 4.4

Lebih terperinci

Menteri. Sekretariat Jenderal. bawahan bawahan bawahan bawahan

Menteri. Sekretariat Jenderal. bawahan bawahan bawahan bawahan ` INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Sekretaris Jenderal 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi a. Eselon I : b. Eselon II : c. Eselon III : d. Eselon IV : 4. Kedudukan dalam Struktur Organisasi : Menteri

Lebih terperinci

: Bagian Organisasi. Kepala Sub Bag Tata Usahha. Sekretaris

: Bagian Organisasi. Kepala Sub Bag Tata Usahha. Sekretaris INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Sekretaris 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi Eselon I : Eselon II Eselon III Eselon I V : Biro Kepegawaian : Bagian Organisasi : SubBag Tata Usaha 4. Kedudukan

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1 INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1. Nama Jabatan : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Kerja :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Eselon I : - Eselon II

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No.7, Cilandak Timur, Jakarta 12560, Telp. (021) Fax. (021)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No.7, Cilandak Timur, Jakarta 12560, Telp. (021) Fax. (021) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No.7, Cilandak Timur, Jakarta 12560, Telp. (021) 7805851 Fax. (021) 7805812 PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03 TAHUN 2007

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. Sekretaris. Kasubag Umum & Kepegawaian. Kasubbag Perencanaan & Keuangan. Kasubbag evaluasi, dokumentasi dan Laporan

INFORMASI JABATAN. Sekretaris. Kasubag Umum & Kepegawaian. Kasubbag Perencanaan & Keuangan. Kasubbag evaluasi, dokumentasi dan Laporan INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Pengelola Barang Milik Negara 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja : DinasPekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Tanbu Eselon I : - Eselon II : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sekretaris. Kasubbag Umum dan Kepegawaian

: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sekretaris. Kasubbag Umum dan Kepegawaian INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

Job Analysis (Analisis Jabatan)

Job Analysis (Analisis Jabatan) Job Analysis (Analisis Jabatan) BAB I ANALISA JABATAN 1.1. Pengantar Ini tentunya kembali dari organisasi sendiri. Organisasi mempunyai alasan, mengapa harus ada, untuk apa diadakan, dan sasaran apa yang

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Petugas Protokol. 2. Kode Jabatan : -

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Petugas Protokol. 2. Kode Jabatan : - INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan : Petugas Protokol 2. Kode Jabatan : - 3. Unit Organisasi a. Eselon I :.. b. Eselon II : Asisten Administrasi Umum c. Eselon III : Kepala Bagian Humas dan Protokol d.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PETA DAN URAIAN TUGAS BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI 2016

PENYUSUNAN PETA DAN URAIAN TUGAS BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI 2016 PENYUSUNAN PETA DAN URAIAN TUGAS BIRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI 216 1 PENATAAN ORGANISASI PM No. 189 tahun 215 tentang Organisasi tata Kerja Kementerian Perhubungan penyempurnaan dan penamba han tugas

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR. Menimbang

WALIKOTA DENPASAR. Menimbang WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, Menimbang Mengingat : : a. bahwa sebelum

Lebih terperinci

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah Dasar : Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tanggal 30 November 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS ; Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tanggal

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

Lampiran I : Keputusan Gubernur Papua Nomor : 25 Tahun 2012 Tanggal : 27 Juni 2012 URAIAN JABATAN

Lampiran I : Keputusan Gubernur Papua Nomor : 25 Tahun 2012 Tanggal : 27 Juni 2012 URAIAN JABATAN Lampiran I : Keputusan Gubernur Papua Nomor : 25 Tahun 2012 Tanggal : 27 Juni 2012 URAIAN JABATAN 1. NAMA JABATAN : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua. 2. UNIT ORGANISASI : ESELON II

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan (Menggunakan e-grading)

Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan (Menggunakan e-grading) in association with Evaluasi Jabatan & Pemeringkatan Jabatan (Menggunakan e-grading) Prepared for: People & Organization Internal Process Customer Area Perubahan Reformasi Birokrasi PELAYANAN PUBLIK PERATURAN

Lebih terperinci

KAMUS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA Halaman 1

KAMUS KEPEGAWAIAN REPUBLIK INDONESIA Halaman 1 A 1. Adikara Siaran adalah pegawai negeri sipil di lingkungan Departemen Penerangan yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan produksi acara siaran

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. Eselon IV : - 4. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi : Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Dan Penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. Eselon IV : - 4. Kedudukan Dalam Struktur Organisasi : Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Dan Penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

FORMULIR ANALISIS JABATAN

FORMULIR ANALISIS JABATAN FORMULIR ANALISIS JABATAN Nama Jabatan : Perekam Medis Pelaksana Kode Jabatan : Unit Kerja : Eselon I : - Eselon II : Eselon III : Dinas Kesehatan Eselon IV : Puskesmas 4. Kedudukan dalam Struktur Organisasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1. Nama Jabatan :

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN WILAYAH II DINAS KEHUTANAN ACEH

Lebih terperinci

TATA CARA DAN TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

TATA CARA DAN TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN 2013, No.321 8 A. PENDAHULUAN 1. Umum. LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN TATA

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN 5 2013, No.447 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA UPTD BALAI PELATIHAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama. 2. Kode Jabatan : 3. Unit Organisasi. Eselon I V.b.

INFORMASI JABATAN. 1. Nama Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama. 2. Kode Jabatan : 3. Unit Organisasi. Eselon I V.b. INFORMASI JABATAN Nama Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Pertama Kode Jabatan : Unit Organisasi Eselon I : Eselon II : Eselon III : Eselon I V.a Eselon I V.b : Kepala UPTD Puskesmas Kandang : Ka.

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/M/PER/XII/2011 TENTANG SUSUNAN DAN TATA KERJA JABATAN FUNGSIONAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA PERATURAN

Lebih terperinci

SESUAI DENGAN PERMENPAN NO 33 TAHUN Prepared for:

SESUAI DENGAN PERMENPAN NO 33 TAHUN Prepared for: SESUAI DENGAN PERMENPAN NO 33 TAHUN 2011 Prepared for: 1. Temuan dari uraian jabatan saat ini. 2. Rekomendasi 3. Format uraian jabatan sesuai dengan PermenPAN 33 tahun 2011. 1 1. Fact Finding 2 BELUM SESUAI

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8 No.1907, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN-RB. Jabatan ASN. Stankom. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 93 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 93 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 93 TAHUN 2014 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNURACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 94 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - GUBERNURACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 94 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - GUBERNURACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 94 TAHUN 2014 TENTANG HASIL ANALISIS JABATAN STRUKTURAL DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SEKRETARIS DAERAH, ASISTEN DAN STAF AHLI GUBERNUR DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. Sekretaris. Kasubag Perencanaan &Keuangan

INFORMASI JABATAN. Sekretaris. Kasubag Perencanaan &Keuangan INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. 1.

Lebih terperinci