BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Widya Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mengenal Teh Menurut silsilah kekerabatan dalam ilmu botani, tanaman teh tergolong dalam: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Class : Dicotyledoneae Ordo : Guttiferales Famili : Tehaceae Genus : Camellia Teh dapat tumbuh subur di daerah pegunungan di wilayah yang beriklim tropis. Suhu yang ideal untuk tanaman teh adalah C. Teh membutuhkan sinar matahari yang cukup dan hujan yang merata sepanjang tahun, minimum curah hujan mm/tahun. Teh mempunyai sifat hydriscopic, yaitu cepat menghisap air dari udara. Tanaman teh tumbuh subur di daerah berketinggian m di atas permukaan laut. Semakin tinggi letak permukaan daerah semakin baik mutu teh yang dihasilkan, dan jika dibiarkan tumbuh liar dapat mencapai tinggi 9 m. Teh Assanica dapat mencapai tinggi m, di perkebunan teh biasanya dipangkas secara berkala sehingga tingginya hanya mencapai satu meter, hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pemetikan dan supaya menghasilkan kualitas tunas atau pucuk daun teh yang lebih baik. Teh dapat dipetik daunnya secara terusmenerus setelah berumur 4-5 tahun selama 40 tahun, setelah itu perlu diremajakan. Cara memetik daun teh selain mempengaruhi jumlah yang dihasilkan juga mempengaruhi mutu teh yang dihasilkan. Penanaman teh dapat dilakukan dengan biji atau dengan stek daun (vegetatif propagation), yang sangat umum digunakan adalah dengan stek daun karena hasilnya lebih cepat dan lebih memuaskan. Untuk menghasilkan daun yang 9
2 lebih baik, tanaman ini perlu dipupuk setahun 2 kali dengan pupuk yang mengandung Nitrogen, Phospor, dan Kalium Sejarah Industri Teh di Indonesia Pertama kali teh masuk di Indonesia pada tahun 1686, ketika seorang Belanda bernama Dr. Andreas Clyer membawanya ke Indonesia. Pada saat itu, penggunaan teh bukan untuk dikonsumsi, namun hanya sebagai tanaman hias. Kemudian pada tahun 1728, pemerintah Belanda mulai memperhatikan teh yang memiliki khasiat cukup banyak, dan mendatangkan biji-biji teh secara besarbesaran dari Cina untuk dibudidayakan di Pulau Jawa. Usaha tersebut tidak terlalu berhasil dan baru berhasil setelah tahun Seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda, Dr. Van Siebold pernah mengadakan penelitian di Jepang mempromosikan usaha pembudidayakan dengan bibit teh dari Jepang. Kemudian kegiatan penanaman perkebunan dipelopori oleh Jacobson pada tahun 1828 dan sejak itu menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada masa pemerintahan Gubernur van Den Bosh, teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa (Culture Stelsel). Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan teh diambil alih oleh pemerintah RI, sekarang perkebunan dan perdagangan teh juga dilakukan oleh pihak swasta 4. Perkebunan teh yang diambil alih oleh pemerintah Indonesia, saat ini sebagian besar menjadi PT Perkebunan Nusantara (Badan Usaha Milik Negara di sektor pertanian). Sebagian ada yang diambil alih dan dibeli oleh pengusaha Indonesia dan menjadi Perkebunan Besar Swasta. Pada awal Repelita I hampir seluruh usaha perkebunan teh bentuk perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta, sejak Pelita I, mulai dikembangkan Perkebunan Teh Rakyat, sehingga sekarang di Indonesia ada tiga bentuk usaha perkebunan teh yaitu perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta, dan Perkebunan Rakyat. 3 diakses Tanggal 10 Februari diakses Tanggal 10 Februari
3 2.3 Perkembangan Makro Ekonomi Terhadap Industri Teh di Indonesia Usaha perkebunan teh dan pengolahannya merupakan industri yang sudah berkembang puluhan bahkan ratusan tahun di Indonesia. Perkebunan-perkebunan teh warisan masa penjajahan Belanda, sebagian kini masih beroperasi di Indonesia dikelola oleh perusahaan perkebunan negara. Sebagian besar usaha perkebunan teh adalah usaha perkebunan rakyat. Dengan demikian tidak kecil kontribusi sektor usaha teh ini di dalam memberikan kesejahteraan kepada para petani kecil yang hidup di pedesaan. Saat ini, industri teh diperkirakan menyerap lebih dari pekerja di seluruh Indonesia, dan menghidupi sekitar 1,2 juta buruh tani serta sekitar 1 juta pedagang eceran maupun distributor. Banyak usaha atau pekerjaan di bidang teh ini yang telah dilakukan oleh masyarakat secara turun menurun. Secara nasional kontribusi usaha teh tahun 2001, terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto masih kecil, yaitu kurang dari 0,1%. Nilai produksi sektor ini mencapai sekitar Rp 1,5 triliun dibanding nilai PDB Indonesia yang sekitar Rp trilyun. Namun demikian, usaha ini menjadi tumpuan harapan dari banyak petani dan masyarakat desa, yang secara turun menurun keahliannya memang hanya di situ saja. Teh merupakan salah satu komoditi ekspor tradisionil Indonesia, disamping komoditi kopi, karet dan coklat. Walaupun relatif stagnan, kontribusi ekspor teh dalam penerimaan devisa negara ini tidak kecil yaitu mencakup nilai sekitar US$ 100 juta US$ 112 juta setiap tahunnya 5. Keberadaan perkebunan teh dan pengolahannya di wilayah-wilayah tertentu, umumnya memberikan dampak positif yang tidak kecil terhadap lingkungan sekitarnya. Fasilitas infrastruktur seperti jalan, dan drainage sering harus dibangun sendiri oleh pengusaha perkebunan, sehingga masyarakat di sekitar juga turut memanfaatkan sarana infrastruktur ini. Tidak sedikit perusahaan perkebunan yang juga mendirikan fasilitas fasilitas umum di lingkungannya seperti rumah sakit atau klinik kesehatan, sekolah, tempat beribadah, dsb. Usaha perkebunan teh juga telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan industri pengolahan minuman yang berbasis teh seperti teh botol, 5 diakses Tanggal 10 Februari
4 teh kotak, teh celup dan sebagainya. Usaha perkebunan ini berusaha memberikan supplai bahan baku yang cukup dengan mutu yang baik dan terjaga secara konsisten, kepada para industri pengolah teh di Indonesia. Sesungguhnya perkembangan di sektor industri pengolahan teh, seperti minuman siap saji, diharapkan dapat meningkatkan rata-rata konsumsi teh dalam negeri yang saat ini masih sangat rendah. 2.4 Industri Teh Celup di Indonesia Pengaruh perkembangan teh di Indonesia diawali pada era 1960-an dengan hadirnya teh saring menggunakan tali yang kemudian akrab disebut sebagai teh celup. Seiring berjalannya waktu, pengaruh penyebutan kata "celup" untuk teh menjadi sangat kental di lingkungan masyarakat hingga saat ini. Teh celup adalah bagian dari teh saring yang menggunakan tambahan tali sebagai pengendali teh saring, dengan melakukan langkah mencelupkan teh ke dalam air. Sebaliknya, melihat fisik dari teh saring sangat mudah, yaitu teh kantung tanpa tali dengan penyajian yang lebih praktis, hanya tinggal mencampurkan teh saring ke air. Teh celup saat ini cenderung lebih disukai oleh masyarakat Indonesia, hal tersebut dikarenakan teh celup memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia, yakni penyajian teh yang praktis, rasa teh yang tetap terjaga, serta kebersihan dari minuman. Pola hidup masyarakat Indonesia yang semakin sibuk dengan kegiatan sehari-harinya, menuntut para produsen teh untuk lebih kreatif menciptakan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Industri-industri teh celup swasta di Indonesia sangat sensitif dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga eksistensi mereka dalam industri teh celup dapat terus dipertahankan dari waktu ke waktu. Beberapa industri teh swasta yang berkecimpung dan tetap bertahan dari waktu ke waktu yaitu, PT Teh Sariwangi (Unilever) dan PT Sinar Sosro. PT Teh Sariwangi dan PT Sinar Sosro merupakan perusahaan terbesar pertama dan kedua dalam industri teh celup di Indonesia (Marketing dan SWA, 2009). Kedua perusahaan tersebut secara konstan mempertahankan kualitas dan pelayanan, serta terus melakukan inovasi dalam upaya mempertahankan konsumennya. Berbagai 12
5 inovasi yang dilakukan diantaranya dengan merubah kemasan luar dengan berbagai desain, bentuk dari kemasan, dan yang terakhir dengan teknologi osmofilter pada teh Sarimurni. Dengan inovasi yang tak ada hentinya tersebut menunjukan bahwa persaingan antar perusahaan dalam industri teh celup sangat ketat dengan tujuan yang sama yaitu memuaskan konsumennya. 2.5 Khasiat Teh Terhadap Kesehatan Tubuh Manusia Teh merupakan minuman kesehatan, selain aromanya yang harum dan rasanya yang khas, ternyata teh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Sejak jaman nenek moyang teh dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk mengobati penyakit yang ada pada tubuh manusia. Adapun 8 manfaat mengkonsumsi teh secara umum, berdasarkan pendapat para pakar kesehatan yaitu: 1. Antioksidan dalam teh dapat melindungi tubuh dari efek polusi dan penuaan dini 2. Mengandung sedikit kafein. 1/8 cangkir kopi mengandung 135 mg kafein, sementara 1 cangkir teh hanya mengandung mg kafein sehingga tidak membuat sakit kepala atau susah tidur 3. Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Teh membuat peredaran darah lancar dan bersih. Hasil studi di Belanda memperlihatkan, orang yang minum 2-3 cangkir teh hitam perhari memiliki sedikit risiko serangan jantung daripada yang tidak pernah minum teh. 4. Perkuat tulang. Ternyata bukan hanya kalsium susu yang membuat tulang anda kuat, orang yang rutin minum teh memiliki massa tulang lebih padat. 5. Cegah Infeksi. Kandungan teh bisa memperkuat sistem kekebalan dan menangkal serangan infeksi. 6. Atasi kanker. Zat antioksidan bernama polyphenols yang ada dalam teh dapat memerangi kanker. 7. Bebas kalori. Tanpa tambahan pemanis, gula atau susu, teh tetap bebas kalori. 13
6 Kemudian menurut Direktorat Gizi-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, setiap 100 gram teh mengandung berbagai bahan-bahan sebagai berikut : Tabel 5. Kandungan Mineral Dalam 100 Gram Teh No Bahan-Bahan Volume Satuan 1. Kalori 132 Gram 2. Lemak 0,7 Gram 3. Kalsium 717 Miligram 4. Besi 11,8 Miligram 5. Vitamin B 0,01 Miligram 6. Air 7,6 Gram 7. Protein 19,5 Gram 8. Karbohidrat 67,8 Gram 9. Fosfor 265 Miligram 10. Vitamin C 300 Miligram (Sumber : http// 2.6 Penelitian Terdahulu Menurut Panjaitan (2000) motif perilaku konsumen dalam suatu pasar berbeda-beda. Hal ini dicirikan dengan karakteristik masing-masing konsumen dalam suatu segmen pasar. Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam memasuki usaha industri minuman khususnya teh kemasan botol adalah strategi harga dan saluran distribusi. Kegiatan saluran distribusi sebaiknya dipilih saluran distribusi insentif dan diusahakan dekat dengan konsumen. Memfasilitasi para pengecer dengan pakaian yang berlogo dan berslogan perusahaan. Media promosi yang paling tepat adalah televisi dan bentuk promosi yang mengarah kepada keputusan individu dalam mengkonsumsi teh dalam kemasan botol. Menurut Widianingrum (2001) telah melakukan penelitian terhadap responden yang berdomisili di Kodya Bekasi berjumlah 100 orang, menemukan bahwa positioning teh botol sosro lebih unggul dibandingkan dengan merek teh botol pesaing seperti TeKita, Hi-C dan 2 Tang karena merek-merek tersebut sulit untuk didapatkan. Dalam penelitiannya Widianingrum menetapkan ada beberapa atribut teh botol seperti produk mudah didapat, manisnya pas, aroma, mutu, higienis, kemasan bersih, kemasan dingin dan harga yang perlu diperhatikan. Widianingrum menemukan bahwa sosro adalah jenis minuman yang sering dikonsumsi oleh semua jenis kelamin, semua kelompok umur, semua kelompok pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pengeluaran perbulan ada beberapa 14
7 persamaan yang mengatakan bahwa produk TBS mudah didapat, mutu terjamin dan higienis. Adityo (2006), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Preferensi konsumen Terhadap Frestea, Tekita dan Teh Sosro Kemasan Botol di Kota Bogor. Penelitian tersebut dilakukan di Kota Bogor karena Kota Bogor merupakan tempat yang menjadi awal pendistribusian Frestea. Tujuan penelitian tersebut adalah 1) mengkaji sikap konsumen terhadap Frestea, Tekita dan The Sosro dalam kemasan botol, 2) membandingkan sikap konsumen terhadap Frestea, Tekita dan Teh Sosro dalam kemasan botol, 3) Rekomendasi terhadap perusahaan berdasarkan strategi bauran pemasaran. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November-Desember Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel secara kebetulan (convenience sampling) yang termasuk ke dalam teknik pengambilan sampel non peluang. Jumlah responden yang digunakan berjumlah 100 orang dan responden diambil berdasarkan konsumen yang pernah mengkonsumsi Frestea, Tekita, dan The Sosro kemasan botol. Metode analisis data yang digunakan adalah Model Multiatribut Fishbein. Untuk melihat hasil penilaian konsumen terhadap ketiga merek produk teh kemasan botol tersebut digunakan diagram semantic differentia. Hasil penelitian di dapat bahwa dari delapan atribut yang diteliti, penilaian konsumen terhadap Frestea kemasan botol cukup baik. Dari ketiga merek yang ada Frestea dengan nilai sikap sebesar 20,00 menduduki peringkat ketiga dibandingkan dengan kedua merek lainnya yaitu Teh Sosro sebesar 26,71 dan Tekita sebesar 20,35. Hal ini dapat terjadi karena sebagai produk yang cukup baru, Frestea belum mampu memberikan kualitas serta keunikan produk yang lebih baik dari kedua produk lainnya yang lebih dahulu hadir dan dikenal oleh konsumen. Hasil analisis menggunakan diagram semantic differentia didapatkan suatu strategi pemasaran yang dimunculkan dalam strategi bauran pemasaran. Strategi bauran pemasaran mencakup strategi harga, strategi produk, strategi distribusi atau tempat dan strategi promosi. Sitorus (2005), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Pembelian Teh Merek Frestea di Kecamatan Bogor Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses keputusan 15
8 pembelian minuman teh merek Frestea, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian teh merek Frestea. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel yang merupakan kombinasi antara Accidental dan Judgement Sampling. Pengumpulan data dilaksanakan di Kecamatan Bogor Tengah pada tiga kelurahan yaitu Tegallega, Sempur, dan Paledang selama bulan Mei Pengambilan responden dilakukan di warung-warung, toko, minimarket, maupun tempat-tempat makan yang menjual Frestea. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan Analisis Faktor dan Analisis Deskriptif. Hasil dari analisis tahap proses keputusan menunjukkan bahwa alasan yang memotivasi konsumen adalah karena rasa haus. Manfaat utama yang dicari adalah rasa segar. Pengetahuan tentang manfaat dan penampilan produk ternyata kurang berpengaruh terhadap pembelian Frestea dan alasan membeli Frestea adalah bahwa Frestea lebih menyegarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian teh merek Frestea terdiri dari lima komponen utama, yaitu (1) faktor merek yang terdiri dari variable manfaat, kualitas kemasan, iklan/promosi, tempat pembelian dan situasi pembelian, (2) faktor internal produk terdiri dari variabel kemudahan memperoleh, pengalaman pembelian, ukuran kemasan dan kualitas produk, (3) faktor gaya hidup terdiri dari variabel kesegaran dan kepraktisan, (4) faktor pengaruh lingkungan terdiri dari variabel keluarga dan rasa haus, dan (5) faktor ekonomi yang terdiri dari variabel dan pendapatan harga. 16
ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TEH CELUP MEREK SARIMURNI (Studi Kasus : Giant Hypermart - Botani Square, Bogor)
ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TEH CELUP MEREK SARIMURNI (Studi Kasus : Giant Hypermart - Botani Square, Bogor) EGA DWI ATMOJO H34096027 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia serta menjadi syarat utama bagi kelangsungan hidupnya. Makanan dan minuman juga merupakan faktor utama yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Komoditi Teh di Indonesia Teh berasal dari pengolahan daun teh ( Camellia sinensis ) dari familia Theaceae. Tanaman ini pertama kali dikenal di daratan Cina sehingga
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN
BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah satu minuman kegemaran masyarakat Indonesia. Teh dipercayai mempunyai berbagai khasiat didalamnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara signifikan. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia. (Anonim, 2006), dan diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang menempati urutan empat besar sebagai negara berpenduduk terbanyak di dunia (Sastrosoenarto, 2006).Setiap tahun jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri teh saat ini sedang menghadapi berbagai masalah, antara lain terjadinya over production nasional maupun dunia dan di sisi lain tingkat konsumsi teh masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, sebagai penghasil devisa negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara agraris yang dapat mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor pertanian dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sejak tahun Anggur merupakan salah satu buah-buahan yang
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Tanaman anggur merupakan tanaman sub tropis yang sudah beradaptasi di Indonesia sejak tahun 1880. Anggur merupakan salah satu buah-buahan yang banyak disukai konsumen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa
Lebih terperinciPELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI
PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
55 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Sejak lndonesia merdeka, sektor agribisnis menempati tempat yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak lndonesia merdeka, sektor agribisnis menempati tempat yang strateyis sebagai salah satu sektor penghasil devisa negara. Salah satu komoditi agribisnis yang semakin
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi di dunia. Menurut salah satu lembaga riset (AC Nielsen) tahun 2005
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh (Camellia sinensis) menghasilkan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Menurut salah satu lembaga riset (AC Nielsen) tahun 2005 menyatakan tahun 1999
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat
256 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Faktor internal konsumen mencakup: (a) Kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG
STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PERTANIAN OLEH RIFI YANTI 0810221051 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan minuman berkafein yang diolah dengan cara menyeduh bagian pucuk atau tangkai daun yang telah dikeringkan. Beberapa jenis teh yang beredar di masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kacang Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antar negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kopi, dan kakao. Pada tahun 2012, volume perusahaan pemerintah pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) sebagai komoditas perkebunan memberikan kontribusi yang besar terhadap perolehan devisa negara dari komoditas non migas sub sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh. Tanaman teh dapat tumbuh subur di daerah-daerah yang rendah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan Teh merupakan salah satu aspek dari sektor pertanian yang menguntungkan di Indonesia, mengingat letak geografisnya yang strategis. Kebutuhan dunia akan komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman di Indonesia berkembang dengan pesat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Industri makanan dan minuman di Indonesia berkembang dengan pesat seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian, politik dan sosial budaya Indonesia. Besarnya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA. Dhita Aditya Ayuningtyas H
ANALISIS SIKAP KONSUMEN DAN KINERJA ATRIBUT TEH HIJAU SIAP MINUM MEREK NU GREEN TEA ORIGINAL DI KOTA JAKARTA Dhita Aditya Ayuningtyas H34066034 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Bagi konsumen teh, komoditas ini dianggap mempunyai keunggulan komparatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditi andalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu komoditi andalan Provinsi Jawa Barat yang dikenal masyarakat sejak zaman Hindia Belanda (tahun 1860). Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu sub-sektor industri pengolahan non migas yang memberikan sumbangan paling besar pada Pendapatan Domestik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin.
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air, dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak masa kolonial sampai sekarang Indonesia tidak dapat lepas dari sektor perkebunan. Bahkan sektor ini memiliki arti penting dan menentukan dalam realita ekonomi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun
1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor consumer goods saat ini diramaikan oleh kemunculan produkproduk baru, khususnya pada kategori minuman penyegar. Di tahun 2003 muncul produk minuman kemasan yang memposisikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Sub-divisi: Angiospermae,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Berbagai macam industri mengalami perkembangan yang cukup pesat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja
BabIPendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia industri berubah semakin pesat, yang membawa konsekuensi pada peningkatan persaingan antar perusahaan dan tingkat harapan (ekspetasi)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya buah-buahan impor masuk ke pasar dalam negeri menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen terhadap kualitas buah-buahan lokal.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai sumber bahan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia masih terus berupaya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian. Hal ini dapat berdampak bagi kemajuan ekonomi Indonesia yang dapat dilihat dari semakin berkembangnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) termasuk tanaman penyegar yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Tiga kandungan utama dalam daun teh antara lain senyawa polifenol
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura termasuk di dalamnya jamur, lumut, dan tanaman
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian
PENDAHULUAN Latar Belakang Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buahbuahan bertujuan selain untuk memperpanjang
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. produksi pisang selalu menempati posisi pertama (Badan Pusat Statistik, 200 3). Jenis pisang di
II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Limbah Perkebunan Pisang di Riau 2.1.1 Pisang (Musa paradisiaca) Pisang merupakan salah satu komoditas buah unggulan Indonesia dengan luas panen dan produksi pisang selalu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi alamiah yang bagus untuk mengembangkan sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor perkebunan. Sebagai suatu
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE TENTANG MANFAAT BUAH KIWI UNTUK KESEHATAN TUBUH.
BAB II PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE TENTANG MANFAAT BUAH KIWI UNTUK KESEHATAN TUBUH. 2.1. Gizi Almatsier (2004) mengatakan bahwa gizi merupakan sari makanan yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produksi makanan dan minuman di Indonesia saat ini menunjukkan dampak yang cukup positif dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakangan ini kita dapat merasakan tingkat perubahan iklim yang tidak menentu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, sehingga terdapat dua perubahan musim yang melanda negeri ini, yaitu kemarau dan penghujan. Namun belakangan
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI
0 EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecap manis merupakan salah satu produk turunan kedelai yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber karbohidrat dan protein yang diperoleh
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kecap Produk kecap diduga berasal dari daratan Cina, ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu. Selanjutnya masuk ke Jepang dan negara lain di Asia, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil perkebunan. Salah satu komoditas hasil perkebunan yang dihasilkan adalah teh. Tanaman teh pertama kali masuk Indonesia pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanah yang mampu menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi alamiah yang bagus untuk mengembangkan sektor pertanian, termasuk sektor perkebunan sebagai sektor pertanian yang terletak di daerah tropis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manuasia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, baik dipandang dari segi kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah dan beraneka ragam. Hal ini tampak pada sektor pertanian yang meliputi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tren produksi buah-buahan semakin meningkat setiap tahunnya, hal ini disebabkan terjadinya kenaikan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut tampak pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jenis tanah yang subur. Berdasarkan karakteristik geografisnya Indonesia selain disebut sebagai negara
Lebih terperinciPRODUK LEBAH MADU PROPOLIS ROYAL JELLY POLLEN
PRODUK LEBAH MADU PROPOLIS ROYAL JELLY POLLEN MADU MADU ADALAH SUBSTANSI PEMANIS BUATAN ALAMI YANG DIPRODUKSI OLEH LEBAH MADU YANG BERASAL DARI BEBERAPA BUNGA ATAU SEKRESI TUMBUHAN. Kandungan Madu Gula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Nilai tambah PDB menurut subsektor Tahun 2010-2013... 1 2. Daftar nama perusahaan teh celup Indonesia 2013... 7 3. Kandungan kimia dalam daun teh per gram... 14 4. Kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu sebagai salah satu produk hasil pertanian merupakan bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Susu juga disebut sebagai bahan makanan yang hampir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat luas dan juga sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian merupakan bagian dari sektor pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern sekarang ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan memiliki penduduk cukup besar serta bersifat konsumtif. Selain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
Lebih terperinci4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)
37 4. PEMBAHASAN Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan, persepsi dan pengetahuan anak Sekolah Dasar terhadap susu kedelai fortifikasi, untuk mengetahui hubungan antara tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcencis. Tanaman ini masih
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komoditas Tanaman Carica Tanaman carica atau biasa disebut papaya dieng atau gandul dieng memiliki nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcencis. Tanaman ini masih
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA. diambil dari berbagai sumber, diantaranya : 1. Wawancara dengan pemilik Kopi cap Pohon dan karyawan.
4 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya : 1. Wawancara dengan pemilik Kopi cap Pohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat
IX-xi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat dari bahan utama yaitu tumbuhan umbi yang digunakan oleh semut sebagai sarang sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sementara itu perkembangan tekologi menuntut masyarakat untuk bekerja secara berdayaguna sehingga memerlukan daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas perusahaan selalu bertumpu pada efisiensi dan efektivitas yang diterapkan pada semua lini, dengan sistem dan manajemen yang baik serta ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh merupakan salah satu jenis minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang menjadikan minuman teh sebagai minuman yang menyegarkan dan memiliki khasiat
Lebih terperinci