Kunjungan ke Bireuen Dapatkan
|
|
- Farida Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Quarterly Update Issue No. 1 (April 2008) Pandangan Umum PNPM Mandiri Daerah Tertinggal dan Khusus (PNPM Mandiri DTK) atau dulu dikenal dengan nama Program P2DTK adalah satu dari beberapa program pengembangan berbasis masyarakat yang menjadi bagian dari Program Nasional Pengembangan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Tujuan program ini adalah untuk memperkuat pemerintahan, mendorong pertumbuhan dan memperbaiki pelayanan publik untuk masyarakat di lokasi program. Design program ini disusun dari pembelajaran keberhasilan proyek pengembangan masyarakat lainnya, seperti Program Pengembangan Kecamatan (PPK), menghubungkan kebutuhan masyarakat dengan perencanaan kabupaten melalui proses perencanaan yang partisipatif dan penyediaan dana bantuan langsung masyarakat di kabupaten dan kecamatan. Fokus newsletter ini adalah Aceh, beberapa cerita ditulis dari hasil kunjungan anggota tim Bank Dunia - PNPM Mandiri DTK pada beberapa waktu yang lalu. Beberapa Topik Lainnya. Selayang Pandang Program hal. 2 Kegiatan yang sedang berjalan dan Akan Datang hal.2 Kunjungan ke Bireuen Dapatkan Pendidikan sebagai Prioritas Utama hal. 3 Tertundanya Pelaksanaan Program Menuai Momentum hal. 3 Program Ekonomi Akan Segera Berjalan hal. 3 Workshop Kolaborasi LGSP di Medan sebagai awal integrasi program dengan Musrenbang hal. 4 Wawancara dengan Susie Andriani, g Konsultan Manajemen Kabupaten di Aceh Pidie hal. 5 Lokakarya Banda Aceh Fokuskan pada Praktek-praktek Terbaik Program Pendidikan hal. 6 Kunjungan ke Bireuen Dapatkan Pendidikan Sebagai Prioritas Utama Pada awal bulan Februari, tim Bank Dunia berkunjung ke desa-desa di Kecamatan Alue Limeng dan Juli untuk bertemu dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat dan berdiskusi bagaimana program PNPM Mandiri DTK dapat mendukung pembangunan daerah. Ruangan kelas terbuka di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Kunjungan pertama dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) di desa Alue Limeng, sebuah sekolah yang bangunannya hancur dan tidak didukung oleh fasilitas yang memadai. Satu dari 4 kelas yang ada terpaksa harus melakukan proses belajar mengajar di alam terbuka. Sekolah yang terkendala dengan pembiayaan ini, direncanakan akan menerima BLM TA 2007 dari program PNPM Mandiri DTK untuk peralatan sekolah. Biaya tambahan untuk renovasi gedung sekolahpun sedang diusulkan melalui Musyawarah Kabupaten Pengambilan Keputusan Program PNPM Mandiri DTK pada tanggal 24 Maret. Setelah mengendarai sepeda motor ke daerah di Kecamatan Juli, tim melihat bangunan sekolah baru yang direnovasi oleh anggaran PEMDA. Namun sekolah tersebut belum dapat difungsikan dan masih membutuhkan bantuan dari program seperti PNPM Mandiri DTK, karena belum dilengkapi oleh fasilitas pendukung seperti meja, kursi, buku, kertas, dan peralatan lain.
2 Selayang Pandang Program PNPM Mandiri DTK dilaksanakan di 10 propinsi, 51 kabupaten, dan 186 kecamatan di seluruh Indonesia. Memperkuat Kemampuan PNPM Mandiri DTK untuk Mendukung Perwujudan Kedamaian di Aceh PNPM Mandiri DTK dilaksanakan di beberapa propinsi yang terimbas bencana sosial dan alam. Jatuhnya rezim Suharto di akhir 1990-an, memungkinkan terciptanya sebuah iklim kelembagaan yang transparan antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk menyelesaikan konflik secara damai. PNPM Mandiri DTK didesign untuk menyalurkan bantuan teknis yang dapat membantu terbangunnya kembali struktur sosial yang rusak karena bencana sosial dan alam serta menanamkan hal-hal positif yang dapat mencegah timbulnya kembali konflik dan mendorong pembangunan yang damai. Di propinsi Aceh, dimana ditandatanganinya perjanjian damai pada tahun 2005 adalah tanda berakhirnya tiga puluh tahun konflik separatis, PNPM Mandiri DTK adalah program dengan mekanisme yang memungkinkan pemerintah daerah maupun nasional untuk saling mendukung terwujudnya proses transisi dari paska bencana sosial ke perdamaian. Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut, Tim Konflik dan Program Pembangunan Bank Dunia telah bekerja di Aceh sejak penandatanganan perjanjian damai Helsinki. Mendapatkan dana melalui Desentralization Support Facility (DSF), dana paska konflik, dan bantuan sebesar US$11,6 juta dari Departemen for International Development (DFID),Inggris, tim telah melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi atau mencegah hal-hal terkait konflik serta memperkuat kemampuan PNPM Mandiri DTK dan program pemberdayaan masyarakat Bank Dunia lainnya dalam usaha perwujudan perdamaian. Fokus program tim konflik adalah penguatan sensitifitas konflik di setiap mekanisme PNPM Mandiri DTK. Termasuk juga memberikan pelatihan mediasi konflik untuk semua konsultan manajemen PNPM Mandiri DTK, pelaku pembangunan lainnya seperti pemerintah daerah dan aktivitis LSM. Program lainnya seperti bantuan psikososial bagi korban bencana sosial, dana bagi LSM Lokal yang berkerja untuk pembangunan ekonomi di daerah yang terimbas bencana sosial, kampanye sosialisasi perdamaian, serta dukungan bagi Lembaga Pemerintahan lokal dalam mengelola Dana Reintegrasi bagi mantan kombatan dan tapol/napol, serta korban konflik. Pelaksanaan proyek yang tertunda menuai momentum Tertundanya implementasi PNPM Mandiri DTK di Aceh dikarenakan keterlambatan pengadaan konsultan pendukung program dan perubahan Perdirjen yang mengatur pencairan dana operasional kegiatan dan BLM. Secara efektif BLM PNPM Mandiri DTK Aceh 2007 dan 2008 baru bisa dicairkan tahun
3 Lokakarya Kolaborasi LGSP-PNPM Mandiri DTK di Medan sebagai awal integrasi program dengan Musrenbang Lebih dari 30 konsultan dan Tim Koordinasi Kabupaten berkumpul selama 4 hari pada lokakarya kolaborasi LGSP-PNPM Mandiri DTK di Hotel Garuda Plaza Medan, Januari Konsultan Manajemen dari kabupaten di seluruh Aceh memaparkan modul pelatihan Manajemen Keuangan dan Penganggaran, berbagi cerita pembelajaran dan pengalaman dari lapangan. Selama lokakarya berlangsung, para tenaga ahli PNPM Mandiri DTK dan LGSP merespon pertanyaan yang diajukan oleh peserta. DTK dan LGSP dengan bantuan teknis yang biasa difasilitasi oleh program LGSP. Pada tanggal Februari 2008, PNPM DTK dan LGSP melakukan kajian kebutuhan dan sosialisasi program di 4 kabupaten di Aceh (Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bireun). Pada minggu selanjutnya, LGSP dan PNPM Mandiri DTK akan melakukan rapat sosialisasi formal dengan PIU BRR, PIU KPDT, dan PMU Bappenas, untuk mendapatkan persetujuan dan surat penghantar untuk memfasilitasi kesepakatan hasil lokakarya di lapangan. Wawancara dengan Susie Andriani, Konsultan Manajemen Kabupaten Aceh Pidie Pada lokakarya selanjutnya, tanggal 24 Februari sd 2 Maret 2008, giliran pelatih yang mendapatkan pelatihan. Fasilitator LGSP dan KM Kab PNPM Mandiri DTK dilibatkan dalam serangkaian kegiatan interaktif tentang bagaimana membantu pemerintah daerah dalam merencanakan anggaran tahunannya. Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi fasilitator program tentang bagaimana cara menghubungkan alokasi budget yang tersedia dengan kebutuhan serta prioritas masyarakat. Setelah mengikuti lokakarya, KM kab kembali melanjutkan tugasnya ke kabupaten masingmasing, yang saat ini sudah pada tahap Musyawarah Kabupaten Pendanaan. Saat ini, Fasilitator LGSP sedang memfasilitasi kegiatan finalisasi anggaran program, jadwal rapat sosialisasi, dan pembentukan tim kajian teknis. Pada bulan Februari 2008, Tim Inti PNPM Mandiri DTK dan LGSP bertemu secara rutin di Medan, Aceh, dan Jakarta untuk mengoperasionalkan kolabarasi antar program serta integrasi antar PNPM Mandiri DTK dengan Musrenbang. Hasil pertemuan tersebut adalah finalisasi panduan pengadaan dan manual program yang meringkaskan kerjasama antara PNPM Mandiri Susie (paling kiri) dan rekan di DMC Dalam kegiatan monitoring pelaksanaan PNPM DTK pada awal Februari 2008 ke Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie, tim menyempatkan diri untuk mewawancarai Susie Andriani, Koordinator kantor Konsultan Manajemen Kabupaten di Pidie. Berikut cuplikan hasil wawancara: Tanya: Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas kesediannya menerima kami. Bisa diceritakan bagaimana Ibu berserta tim menyiapkan pelaksanaan PNPM Mandiri Daerah Tertinggal di kabupaten ini? Jawab: Senang sekali bisa berbicara dengan anda. Satu hal yang sudah kami siapkan untuk mendukung pelaksanaan program adalah pelaksanaan rapat koordinasi bulanan yang dijadikan sebagai ajang untuk koordinasi antar stakeholder termasuk tim kajian teknis, serta tim pengelola kegiatan (TPK). Sekretaris Tim Kajian Teknis yang hadir pada setiap rapat, berperan untuk memberikan solusi dan mengeluarkan surat tugas sesuai dengan kesepakatan rapat. Anggota masyarakat, pemerintah daerah, dan tim PNPM Mandiri DTK mempunyai peranannya 3
4 masing-masing dan menyepakati perjanjian untuk melakukan tanggung jawab masingmasing. Kami sebagai KM Kab bertanggung jawab mengingatkan mereka yang hadir akan tugas-tugas mereka. Tanya: Terima kasih untuk ringkasannya. Menurut anda, apa yang menjadi tantangan atau hambatan selama tahap perencanaan? Jawan: Masalah yang baru saja kita berhasil atasi adalah tertundanya rapat koordinasi bulanan pada akhir tahun 2007 akibat masalah dengan anggaran pemerintah dan kebingungan siapa yang akan mengadministrasikan dana bantuan. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dan kami sudah memulai rapat koordinasi pada 16 Januari 2008 dan sudah berjalan secara berkala sejak itu. Tanya: Yang anda sampaikan sangatlah menarik, lalu bagaimana kegiatan di kabupaten dan kecamatan saling dihubungkan? Khususnya, bagaimana hubungan PNPM Mandiri Daerah Tertinggal (P2DTK) - PPK? Jawab: Disini, antar program PPK dan PNPM Mandiri DTK punya hubungan kuat dalam kolaborasi informal. Sebagai contoh, kedua tim saling mengundang untuk menghadiri rapat masing-masing program. Sewaktu rapat, Fasilitator Kabupaten PPK menginformasikan daftar nama fasilitator kecamatan (FK). Kemudian, kami bertemu dengan FK PPK untuk bersama-sama melihat daftar proposal yang diprioritaskan masyarakat melalui forum PPK. Bagi proposal yang tidak didanai PPK namun memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan PNPM Mandiri Daerah Tertinggal dan disetujui oleh tim kajian teknis akan dipertimbangkan untuk kemungkinan mendapatkan pendanaan BLM kabupaten PNPM Mandiri DTK. Susie (keempat dari kiri) menjawab pertanyaan bidan dalam sebuah rapat. Tanya: Ada beberapa program yang serupa baik itu yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga non pemerintah lainnya, bagaimana cara anda untuk menghindari terjadinya duplikasi program? Answer: Memang ada beberapa lembaga lain yang bekerja disini. Di Kabupaten Pidie, Bupati bertemu secara rutin dengan perwakilan tiap lembaga untuk mengklarifikasi dan membagi peran dan tanggung jawab antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Menurut saya, salah satu cara yang bisa mendukung usaha Bupati dan terciptanya kolaborasi antar program adalah membangun koordinasi dengan unit kerja pemerintah setempat. Pemerintah setempat sangat mendukung usaha kami, dan bahkan menindaklanjuti rekomendasi dari hasil musyawarah kabupaten program. Program Ekonomi Akan Segera Berjalan Bidang Kegiatan Pengembangan Sektor Swasta (PSS) PNPM DTK Aceh dan Nias yang memberikan bantuan teknis kepada pelaku usaha dan pemerintah daerah ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor swasta dan kesempatan untuk mengakses BLM Kabupaten untuk pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi akan segera dimulai dengan dilaksanakannya program pendukung PNPM DTK Tata Kelola Ekonomi di Aceh (Economic Governance in Aceh atau EGA) yang didanai oleh DFID dan MDF. Pelaksana PNPM DTK-EGA yaitu The Asia Foundation (TAF), adalah sebuah lembaga internasional non-profit yang memiliki lebih dari 50 tahun pengalaman di Asia dan Indonesia, termasuk 3 dekade di Aceh, akan memberikan bantuan teknis di 5 kabupaten pilot. Program ini bertujuan untuk melakukan reformasi birokrasi dan memperbaiki iklim investasi, terutama di daerah perdesaan. Selain itu program PNPM DTK-EGA akan melakukan survey tata kelola ekonomi dan regulasi, serta mensosialisasikan hasil survey pada Musyawarah Sektor Swasta (MSS) yang akan difasilitasi oleh PNPM DTK di 17 Kabupaten di Aceh dan 2 Kabupaten di Nias. MSS adalah sebuah musyawarah untuk mendiskusikan alternatif usulan kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang teridentifikasi melalui survey dan focus group discussion (FGD) di level kecamatan. Hasil survey ini juga memungkinkan bagi donor, investor, serta pemerintah daerah, untuk mengetahui 4
5 keadaan iklim investasi, kebutuhan pengembangan masing-masing kabupaten, serta bagaimana perbandingan iklim investasi antar kabupaten di Aceh, Nias, dengan propinsi lain di Indonesia. Selain di Aceh, TAF dan mitra kerjanya, KPPOD, juga melakukan survey terpisah di kabupaten lain di Indonesia. Di 5 kabupaten pilot, TAF bersama mitra lokalnya selama 2 tahun akan memberikan bantuan teknis dalam penyederhanaan birokrasi perizinan melalui pembentukan/pengembangan layanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP), melatih pemerintah daerah dalam menginventarisir, menganalisis peraturan-peraturan daerah yang membebani dunia usaha dengan metode Regulatory Impact Assessment (RIA) atau Analisis Dampak Regulasi, serta penguatan kapasitas jaringan kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pembentukan Forum Sektor Sektor untuk mendukung reformasi iklim investasi. Program PNPM Mandiri DTK-EGA, disupervisi oleh Bank Dunia, akan bekerja sama dengan Lembaga Pelaksana Kegiatan Pengembangan Sektor Swasta PNPM Mandiri DTK (LPK-PSS), yang direncanakan akan berada di lapangan pada akhir tahun ini. LPK-PSS Aceh dan Nias akan membantu fasilitasi proses integrasi perencanaan partisipatif dengan perencanaan pengembangan ekonomi serta perumusan alternatif solusi pengembangan sektor swasta melalui fasilitasi FGD dan Musyawarah Sektor Swasta, dan pembentukan Forum Sektor Swasta di 19 lokasi program. Lokakarya Banda Aceh Fokuskan pada Praktek-praktek Terbaik Program Pendidikan Program P2DTK membantu kabupaten dalam menyusun rencana program pendidikan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dari masyarakat serta menyediakan dana bantuan untuk melaksanakan proposal sub kegiatan yang disetujui oleh forum musyawarah. Meskipun kabupaten sudah berhasil menyusun proposal berdasarkan kebutuhan masyarakat namun bukan berarti kabupaten selalu tahu pihak mana yang bisa membantu mereka menangani masalah secara komprehensif. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya pendekatan yang memungkinkan identifikasi, kajian, serta diseminasi praktikpraktik terbaik sebagai pembelajaran dan sumber informasi di bidang pendidikan, mekanisme inilah yang dicoba dibangun oleh program SISWA (System Improvenment through Sector Wide Approach) atau dikenal..., sebuah program yang mendukung pemerintah daerah dalam menyusun prioritas di bidang pendidikan. Kiri: Ibu Ummiyani,kepala sekolah MIN Rukoh Kanan: Belajar dari pajangan di MIN Rukoh Di Aceh sudah terdapat beberapa program pendidikan yang melibatkan masyarakat dalam perbaikan sekolah, seperti CLCC (Creating Learning Communities for Children oleh UNESCO-UNICEF) dan ERA (Education Reform for Aceh oleh AusAID). Lalu, apa dan bagaimana kerjasama antara PNPM DTK dengan program-program tersebut? Lokakarya gabungan SISWA-P2DTK di Banda Aceh pada 3-4 Maret ditujukan untuk mencari kemungkinan kerjasama antara programprogram terkait. Lokakarya yang melibatkan stakeholder perwakilan program dijadikan sebagai ajang untuk berbagi pengalaman sejauh mana status kegiatan masing-masing program. Selain itu, penjelasan Kepala Sekolah MIN Rukoh yang disertai dengan kunjungan ke sekolah dapat menunjukkan kepada peserta lokakarya akan manfaat penerapan program Manajemen Berbasis Sekolah. Peserta lokakarya kagum terhadap aktivitas belajar mengajar, ruangan kelas, dan keterlibatan sukarelawan dari unsur orangtua murid dan masyarakat dalam manajemen sekolah. Lokakarya ini menghasilkan kesepakatan bagi pelaku program untuk meneruskan program yang telah terbukti keberhasilannya, bergerak dari sistem kluster sekolah, disertai dengan pelatihan serta kegiatan peningkatan kapasitas manajemen guna mendukung keberlanjutan dan penyebaran manfaat program di lokasi lainnya. Lokakarya ini barulah awal dari 5
6 serangkaian kegiatan untuk mendukung kerjasama antar program. SISWA berencana menyediakan bantuan teknis untuk membantu kabupaten dalam merencanakan program pendidikan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya. Untuk informasi lebih lanjut tentang PNPM Daerah Tertinggal, hubungi: Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal National Management Consultant (NMC) Jl. Tanah Abang V No. 37 B, Jakarta Phone: nmc_p2dtk@yahoo.com 6
Peran Sektor Swasta dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi di Daerah Tertinggal, Pendekatan Progam P2DTK 1
Peran Sektor Swasta dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi di Daerah Tertinggal, Pendekatan Progam P2DTK 1 1. Latar Belakang Program prioritas yang terkait dengan percepatan pembangunan daerah tertinggal
Lebih terperinciBab 4 Menatap ke Depan: Perubahan Konteks Operasional
Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Bab 4: Menatap ke Depan Bab 4 Menatap ke Depan: Perubahan Konteks Operasional Sejumlah proyek baru diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi berkelanjutan di Aceh
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL I A Program Percepatan Pembangunan Daerah pusat produksi daerah 1. Meningkatnya
Lebih terperinciKESEPAKATAN BERSAMA ANTARA
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL DAN TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH TENTANG DUKUNGAN PROGRAM SEDIA UNTUK PENGUATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL
Lebih terperinciTinjauan Singkat Proyek Menciptakan Lapangan Kerja: Peningkatan Kapasitas untuk Pembangunan Jalan berbasis Sumber Daya Lokal di Kabupaten Terpilih di NAD dan Nias 4 Pemilihan Daerah Sasaran Proyek Hasil
Lebih terperinciMEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP)
MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP) Oleh : Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga, MSc National Management Consultant Mekanisme pengendalian program MFCDP mencakup aspek
Lebih terperinciKEGIATAN YANG DIDANAI SUMBER PENDANAAN UNIT. PEMANFAAT L/P/KM (...Orang) P2DTK (Rp) SWADAYA (Rp) KEGIATAN (Kode) KEGIATAN (UPKD...
SURAT PENETAPAN BUPATI (SPB) TENTANG DANA ALOKASI KABUPATEN (DA-Kab) KABUPATEN... Nomor:..., tanggal... LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciTOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK
1. Definisi TOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK KM-Kab adalah tenaga konsultan manajerial profesional yang berkedudukan di tingkat Kabupaten. Fungsi KM-Kab dalam PPK adalah sebagai supervisor
Lebih terperinciBELAJAR DARI PENGUATAN APARATUR PEMDA DALAM PENGELOLAAN PNPM PISEW
BELAJAR DARI PENGUATAN APARATUR PEMDA DALAM PENGELOLAAN PNPM PISEW Penguatan aparatur pemerintah daerah dalam memberjalankan program di daerahnya menjadi salah satu kunci keberhasilan program nasional
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM
STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM Deputi Meneg PPN/Kepala Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Rakornas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinci82 PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA APLIKASI MIS
82 PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA APLIKASI MIS NATIONAL MANAGEMENT CONSULTANT PROGRAM P2DTK 2011 Pengantar Data merupakan komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan program. Berdasarkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN PIDIE, KABUPATEN PIDIE JAYA, DAN KABUPATEN BIREUEN PROVINSI
Lebih terperinciPROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR
PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR World Bank PNPM Support Facility (PSF) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, lantai 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) atau Support for Poor and Disadvantaged Area (SPADA) merupakan salah satu program dari pemerintah
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping
Lebih terperinciTATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010
Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A.
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d 13.30 Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Pimpinan pertemuan: Pak Sujana Royat, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Lebih terperinciPERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012
PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBusiness Enabling Environment of Cocoa Value Chain Mendorong Perbaikan Lingkungan Usaha pada Rantai Nilai Kakao
Business Enabling Environment of Cocoa Value Chain Mendorong Perbaikan Lingkungan Usaha pada Rantai Nilai Kakao KPPOD Membangun Indonesia dari Daerah Tentang KPPOD Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi
Lebih terperinciKomponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi
Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN KINERJA KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN
LAPORAN PERKEMBANGAN KINERJA KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN I. PENDAHULUAN Keppres No. 124 tahun 2001 juncto No. 8 tahun 2002 tentang Pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) menyatakan bahwa
Lebih terperinciProgram Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah
KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL,
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)
4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian
Lebih terperinciPANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH RISET MONITORING DAN EVALUASI
PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH RISET MONITORING DAN EVALUASI LATAR BELAKANG Crisis Center mempunyai komitmen untuk membantu pemulihan bidang kesehatan mental dan psikososial (Mental Health and Psychosocial
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
Lebih terperinciB A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI
B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI Paparan bab ini tidak menjelaskan tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi sanitasi tetapi hanya memuat tentang strategi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dengan
Lebih terperinciPedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir i Kata Pengantar Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai potensi dampak kerusakan habitat, perubahan pada proses
Lebih terperinciBab V PENUTUP A. Kesimpulan
Bab V PENUTUP A. Kesimpulan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Surakarta terbentuk atas inisiasi dari Wali Kota Surakarta Joko Widodo pada tahun 2005 untuk memperpendek waktu pelayanan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 1.16 01 02 05 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 1.16. 1.16 Urusan Wajib Penanaman Modal ORGANISASI
Lebih terperinciLaporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016
2016 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha BPPI Kementerian Peran KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBab I U M U M 1.1 Latar Belakang
Bab I U M U M 1.1 Latar Belakang Momentum reformasi pada pertengahan tahun 1997 telah mendorong terjadinya perubahan sosial, politik dan ekonomi yang cukup mendasar di Indonesia pada tahun 1998. Hal ini
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM
KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).
Lebih terperinciRENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)
1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Bregasmalang merupakan kerjasama yang terbentuk berdasarkan Perda no. 6 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DARI PERENCANAAN PENYEDIAAN LAYANAN
PEMBELAJARAN DARI STUDI P2DTK: PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PENYEDIAAN LAYANAN MASYARAKAT LATAR BELAKANG Tantangan perencanaan kabupaten dan desa: Tingginya tingkat partisipasi, rendahnya kualitas partisipasi
Lebih terperinciPENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN
REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan
Lebih terperinciDRAFT- KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENDIRIAN PUSAT SUMBER DAYA PENGETAHUAN (KNOWLEDGE RESOURCE CENTER) BKPP PROPINSI ACEH
DRAFT- KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENDIRIAN PUSAT SUMBER DAYA PENGETAHUAN (KNOWLEDGE RESOURCE CENTER) BKPP PROPINSI ACEH Diajukan oleh Knowledge Management Consultant Task Force BKPP-UNDP DRAFT- KERANGKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor sanitasi yang mencakupi bidang air limbah, persampahan dan drainase merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan
Lebih terperinciSAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2014 Balai Kartini,
Lebih terperinciGambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM
A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural,
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR Disusun oleh : BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami
Lebih terperinciPROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG
PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, yang sesuai dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945,
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciTARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia
Lebih terperinciBUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO
BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu
Lampiran 1 Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu 1. PENDAHULUAN 1.1. Pertimbangan Umum Penggunaan dan ketergantungan napza adalah
Lebih terperinciPROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA)
PROFIL TKPPA TIM KOORDINASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ACEH (TKPPA) Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA) merupakan inisiasi bersama dari Majelis Pendidikan Daerah Aceh, Dinas Pendidikan Aceh
Lebih terperinciMemanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal
Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Lima Langkah untuk Membantu Organisasi Masyarakat Sipil Berhasil Menerapkan Data Terbuka dengan Baik Panduan Pelaksanaan JAKARTA Panduan Pelaksanaan:
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT
Lebih terperinciLOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011
LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan
Lebih terperinciMembangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan
Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Meningkatkan akses terhadap sanitasi Mengubah tantangan menjadi peluang Kondisi sanitasi di kota-kota kecil di Indonesia masih sangat memprihatinkan.
Lebih terperinciBADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan alat manajemen untuk meningkatkan transparansi perencanaan dan
Lebih terperinciKMF 2015 Building & Strengthening Networking
KNOWLEDGE MANAGEMENT FORUM KMF 2015 Building & Strengthening Networking 19-21 Agustus, 2015 Kilas Balik Pokja PI Mengapa Pokja? apeksi.or.id 1 2012 Workshop Pertama 26 Juli 2012 Pembentukan Struktur 2012-2014
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara
LAMPIRAN 111 PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara Nama Responden : Jabatan : Tanggal : Pertanyaan Mengenai Peranan Bappeda 1. Bagaimana kemiskinan di kabupaten Banjarnegara? 2. Bagaimana pemerintah
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal merupakan
Lebih terperinciTENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperincinewsletter Terbitan No. 1, Mei 2009
newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 Mengapa Kebudayaan? Tujuan, Komponen Utama Bagaimana cara kerjanya?, Tentang PNPM Mandiri Perdesaan, Kegiatan Kegiatan Mendatang Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan
Lebih terperinciPENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018
PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang melaksanakan proyek Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) REDD+ Readiness
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA HARIAN DEWAN NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF NOMOR 6 TAHUN
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA
SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal
Lebih terperinciOleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI
1 BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a. bahwa penanaman
Lebih terperinciBab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi
Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan
Lebih terperinciUSULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF
USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri
Lebih terperinciKomite Advokasi Nasional & Daerah
BUKU SAKU PANDUAN KEGIATAN Komite Advokasi Nasional & Daerah Pencegahan Korupsi di Sektor Swasta Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN
BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 2.1. Kondisi Umum SKPD 2.1.1 Dasar Hukum Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
Lebih terperinciPENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL JL. TAMAN SUROPATI NO. 02, JAKARTA 10310 PENGUMUMAN SELEKSI SEDERHANA 06/PSS/PPJK/01/2012 Dalam rangka
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program
Lebih terperinci