ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H"

Transkripsi

1 ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA Oleh : RIZAINI LITUHAYU H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

2 ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT. LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh RIZAINI LITUHAYU H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

3 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh RIZAINI LITUHAYU H Menyetujui, Mei 2008 Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira MM Dosen Pembimbing I Ratih Maria Dhewi, SP, Dosen Pembimbing II Mengetahui, Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Ujian : Tanggal Lulus :

4 ABSTRAK Rizaini Lituhayu H Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindro Internasional Jakarta dibawah bimbingan Sjafri Mangkuprawira dan Ratih Maria Dhewi Era globalisasi yang diperkenalkan pada awal abad 20 saat ini telah terasa pengaruhnya. Setiap perusahaan yang ingin bertahan apalagi berkembang harus mempunyai strategi yang tepat mengenai kegiatan bisnis perusahaan. Salah satu strateginya adalah strategi pemanfaatan dan pengendalian sumberdaya manusia. SDM perusahaan harus mempunyai kompetensi dan kualitas yang potensial agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Setiap tujuan perusahaan telah dijabarkan ke dalam tugas-tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh para karyawannya. Tugas-tugas dan pekerjaan tersebut memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Agar kinerja individu maupun organisasi dapat mencapai tujuan perusahaan maka harus terdapat kesesuaian beban kerja dengan kemampuan masing-masing individu pelaksana pekerjaan tersebut. PT Lerindro Internasional sebagai salah satu perusahaan yang sedang dalam tahap berkembang memerlukan SDM yang mampu memberikan kinerja yang baik. Namun beban kerja yang terdapat pada PT Lerindro Internasional belum terdistribusi dengan baik dan terdapat karyawan yang kelebihan beban kerja ataupun kekurangan beban kerja. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menghitung beban kerja masing-masing jabatan karyawan, menghitung jumlah pegawai yang efisien untuk masing-masing jabatan dan menganalisis kinerja dan pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan PTLI.. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus. Sedangkan untuk alat analisis beban kerja digunakan metode Workload Analysis dan persepsi responden, alat analisis kinerja menggunakan persepsi responden serta alat analisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja digunakan analisis regresi linear. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pendistribusian beban kerja oleh perusahaan tidak merata, terdapat karyawan yang kelebihan beban kerja dan terdapat pula karyawan yang kekurangan beban kerja. Hasil dari perhitungan beban kerja berdasarkan Workload Analysis menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki beban kerja paling berat berada di divisi Operation dan Sales. Pada divisi ini diperlukan tambahan karyawan sebanyak 3 orang, 1 orang untuk divisi Operation dan 2 orang untuk divisi Sales. Selain dua divisi tersebut HRD juga membutuhkan tambahan 1 orang karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan divisi tersebut. Dalam kondisi seperti ini kinerja yang diberikan oleh karyawan tergolong masih baik, hasil ini diperoleh dari persepsi rata-rata karyawan.

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 7 Desember 1985 di kota Malang, Propinsi Jawa Timur. Penulis yang bernama lengkap Rizaini Lituhayu Yosedi Rabiel adalah anak sulung pasangan Drs. Bambang Waluyo, Msi dan Tri Prasetyowati. Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-Kanak Pertiwi tahun 1990, lulus tahun Kemudian melanjutkan ke pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Bojonegoro tahun 1992 dan lulus tahun Pada tahun 1998 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bojonegoro, tamat pada tahun Setelah itu, penulis menamatkan pendidikan menengah atas pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bojonegoro pada tahun 2004, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajeman (FEM). Selama belajar di Depatemen Manajemen, penulis aktif di dalam organisasi kemahasiswaan sebagai panitia pada kegiatan X-Jobs Centre Of M@nagement (COM@) yang merupakan Himpunan Profesi Departemen Manajemen dan BEM FEM IPB. Penulis juga pernah tercatat sebagai anggota Agria Swara tahun 2006.

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindro Internasional, Jakarta dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai akhirnya skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama penelitian. 2. Mba Ratih Maria Dhewi, SP.MM selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dan membimbing dengan sabar serta memberikan masukan dan mendengarkan keluh kesah penulis. 3. Ibu Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu untuk menguji penulis dan memberikan masukan yang membangun bagi perbaikan skripsi penulis. 4. Andri Junico, Manajer HRD PT Lerindro Internasional atas izin yang diberikan untuk pelaksanaan penelitian dan bantuan pemberian data awal yang dibutuhkan penulis. 5. Segenap karyawan PT Lerindro Internasional Jakarta atas keramahan serta kesediannya untuk membantu dalam pengisian kuesioner. 6. Ayah, Ibu, dek Ria dan dek Ulan atas segenap daya upaya yang selalu mendoakan, memberi kasih sayang, dorongan, dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Renov atas bantuan dan semangat yang diberikan serta senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis. 8. Ibu Farida Ratna Dewi dan Ibu Hardiana Widyastuti selaku Komisi Pendidikan, terima kasih atas segala saran dan masukan bagi penulis.

7 9. Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat mengikuti studi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB). 10. Dr. Ir. Jono. M. Munandar, Msc selaku ketua Departemen Manajemen yang memberikan saran dan masukan bagi penulis. 11. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah membimbing dan membantu penulis selama menyelesaikan studi di FEM IPB. 12. Icha, Eka, Rini,Yunita, Betty, Opick yang selalu menyemangati penulis dan yang telah memberikan support pada penulis. 13. Anak-anak Tri Regina, terima kasih banyak atas dukungan dan kebersamaan serta keceriaan selama ini. 14. Teman-teman satu bimbingan, Barita, Intan, Yossi, Indah, Dian thank you for being my best support. 15. Rekan-rekan Manajemen 41, terima kasih atas motivasi dan dukungannya. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu apapun yang sempurna, begitu juga dengan skripsi ini. Namun demikian, penulis tetap mengharapkan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Bogor, Mei 2008 Penulis

8 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Era globalisasi yang telah diperkenalkan sejak awal abad ke-20 saat ini mulai terasa pengaruhnya dalam pelaksanaan bisnis usaha. Globalisasi menawarkan suatu kebebasan dalam melaksanaan kegiatan usaha perusahaan. Perdagangan bebas berarti setiap dan semua bangsa dan negara di dunia harus terbuka dalam menerima sumber daya manusia (SDM) yang akan berdampak pada terjadinya persaingan antara SDM domestik dan SDM dari negara lain sebagai ekspatriat. Hal ini memperlihatkan bahwa pelaksanaan bisnis sekarang ini sudah sangat berbeda dari bisnis masa lalu. Bisnis saat ini telah sangat memperhatikan pemanfaatan dan pengendalian SDM yang sekarang dirasa sebagai modal yang sangat penting dan vital bagi suatu bisnis usaha. Modal tersebut adalah SDM sebagai bagian dari suatu perusahaan dalam seluruh kegiatannya. Menghadapi era globalisasi yang sudah mulai berjalan saat ini perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat mengenai kegiatan bisnis perusahaan. Salah satu strategi yang harus diperhatikan adalah strategi dalam pemanfaatan dan pengendalian SDM perusahaan tersebut. SDM yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang ingin bersaing secara global harus mempunyai kompetensi secara internasional. Selain itu pelaku bisnis juga perlu memberikan perhatian pada peningkatan kualitas SDM potensial yang dimiliki perusahaan tersebut. Suatu perusahaan sebagai organisasi bisnis memiliki visi, misi, tujuan dan struktur organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Faktor penting dalam menjalankan visi dan misi perusahaan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan sangat beragam karakternya. Perbedaan ini dapat mengakibatkan perbedaan dalam memandang dan mengintepretasikan visi, misi dan tujuan perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya rasa kebersamaan, kerjasama, tanggung

9 jawab dan kurangnya rasa saling menghormati antara karyawan sehingga perusahaan menjadi kurang produktif. Untuk mengatasi hal ini diperlukan seorang pemimpin yang mampu menterjemahkan dan mengkoordinasikan visi, misi dan tujuan organisasi secara lebih konkrit. Perusahaan memiliki beragam aktivitas di dalamnya yang disebut sebagai pekerjaan. Setiap pekerjaan tersebut masing-masing mempunyai beban yang mendasari pekerjaan dan membuatnya berbeda antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Kesesuaian beban kerja yang diatur dan ditargetkan oleh manajemen organisasi merupakan hal yang penting. Suatu pekerjaan di tiap-tiap unit usaha perusahaan menunjukkan tanggung jawab pekerja di dalamnya. Beban kerja yang berlebihan dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang nyaman bagi pekerja. Kelebihan beban kerja dapat memicu timbulnya stres kerja yang lebih cepat. Sebaliknya kekurangan beban kerja dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi. Hal ini dikarenakan tanggung jawab yang diberikan perusahaan terhadap pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pekerja sehingga dapat mengakibatkan kesalahan pembiayaan pekerja dalam setiap unit operasi usaha. Permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat beragamnya karakter SDM yang dimiliki perusahaan serta ketidaksesuaian beban kerja dengan kemampuan yang dimiliki SDM perusahaan dapat mengakibatkan perusahaan menjadi tidak berkualitas. Kinerja individu yang buruk dalam melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai beban kerjanya dapat mengakibatkan kinerja perusahaan juga menjadi buruk. Secara keseluruhan dapat mengakibatkan perusahaan menjadi tidak produktif. Kinerja merupakan ukuran yang menunjukkan proforma individu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepadanya. Kinerja yang ditunjukkan oleh seorang individu dapat memperlihatkan seberapa sukses perusahaan mengintepretasikan visi, misi serta tujuan perusahaan tersebut. Kinerja seluruh SDM yang ada di dalam suatu perusahaan pada akhirnya dapat menunjukkan kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan.

10 Suatu perusahaan dikatakan berkinerja baik jika perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan juga dapat dikatakan baik jika terdapat kesesuaian antara beban kerja yang diberikan kepada satu individu dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat stres karyawan serta penyelesaian pekerjaan tepat waktu. Karyawan dengan tingkat stres yang rendah ataupun karyawan dengan penggunaan waktu yang optimal (waktu santai yang sedikit) dapat memberikan kinerjanya yang terbaik untuk perusahaan. PT Lerindro Internasional merupakan perusahaan yang sedang berada pada tahap berkembang dan memerlukan SDM yang mampu memberikan kinerja yang baik. Kegiatan yang saat ini baru ditambah oleh perusahaan ini adalah penyediaan jasa penjualan ditambah dengan penyediaan mekaniknya sekaligus. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan yang belum mempunyai keahlian dalam pengoperasian mesin yang dibeli tidak merasa ragu untuk membeli karena telah disediakan mekanik dari perusahaan ini. Perusahaan ini juga sekarang sedang mempersiapkan diri untuk mengembangkan organisasi sesuai dengan standar ISO Prastudi penelitian mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada SDM PT Lerindro Internasional yaitu tidak meratanya pembagian beban kerja bagi individu maupun divisi-divisinya. Pada PT Lerindro Internasional terdapat karyawan yang mengalami kelebihan beban kerja dan ada juga yang kekurangan beban kerja serta adanya vakum penilaian kinerja selama hampir 4 tahun. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dilakukan untuk melihat beban kerja dan kinerja karyawan PT Lerindro Internasional. Beban kerja merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh perusahaan. Hal ini disebabkan beban kerja merupakan hal yang paling mendasar untuk mengetahui seberapa baik suatu perusahaan atau seseorang karyawan melakukan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja karyawan atau perusahaan tersebut. Hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah diharapkan perusahaan dapat memecahkan

11 permasalahan mengenai beban kerja serta dapat meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan menjadi lebih baik lagi Perumusan Masalah Sumber daya manusia suatu perusahaan merupakan bagian yang dirasa penting oleh perusahaan pada saat ini. Sebagai bagian yang penting bagi perusahaan bahkan sebagai partner, SDM harus diperlakukan dengan baik dan tepat sasaran. Hal tersebut harus dilakukan karena manusia sebagai SDM perusahaan memiliki karakter yang sangat beragam dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. SDM dapat memberikan kualitas yang baik jika kemampuan yang dimiliki dan tanggung jawab yang diberikan adalah sesuai. Kegiatan yang paling penting dilaksanakan adalah kegiatan perencanaan kerja yang baik, meliputi analisis pekerjaan dan beban kerja. Pendistribusian beban kerja yang tidak merata dapat mengakibatkan ketidaknyamanan suasana kerja karena terdapat karyawan dengan beban kerja yang berlebihan dan terdapat karyawan yang kekurangan pekerjaan, sehingga akan berpengaruh pada kinerja karyawan dan perusahaan. Prastudi penelitian yang dilakukan melalui observasi dan wawancara manajer HRD serta para karyawan diidentifikasi permasalahan yang terjadi pada SDM PT Lerindro Internasional yaitu tidak meratanya pembagian beban kerja bagi individu maupun divisi-divisinya. Pada PT Lerindro Internasional terdapat karyawan yang mengalami kelebihan beban kerja dan ada juga yang kekurangan beban kerja. Selain itu adanya vakum penilaian kinerja yang cukup lama (penilaian kinerja terakhir dilakukan pada tahun 2004) Masalah-masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana alokasi beban kerja karyawan pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional? 2. Berapakah jumlah karyawan yang efisien pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional? 3. Bagaimana kinerja karyawan pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional? 4. Bagaimana rekomendasi/ implikasi manajerial yang dapat diberikan pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional?

12 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang hendak dikaji, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung dan menganalisis alokasi beban kerja yang ada pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional. 2. Mengetahui jumlah pegawai yang efisien pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional 3. Menganalisis kinerja karyawan pada Head Office (HO) PT Lerindro Internasional. 4. Mengkaji rekomendasi/ implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh Head Office (HO) PT Lerindro Internasional Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memfokuskan untuk mengkaji masalah beban kerja secara standar yang diberikan pada karyawan PT Lerindro Internasional dan kinerja karyawannya. Penelitian ini dilakukan pada Head Office (HO) yang berada di Jakarta. Penelitian akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada karyawan yang menjadi sampel penelitian, serta didukung dengan teknik wawancara dan studi literatur lainnya Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi perusahaan Diharapkan dapat memberikan gambaran kepada perusahaan dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas SDM perusahaan. 2. Bagi umum Diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang dipercaya dan layak bagi penelitian selanjutnya di bidang perencanaan SDM dan manajemen perusahaan. 3. Bagi peneliti Diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan mencari solusi bagi permasalahan yang timbul di dunia nyata.

13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber daya lainnya secara efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu, di dalamnya terdapat enam unsur yaitu : men, money, method, materials, machines, dan market (Hasibuan, 2005). Adapun menurut Mangkuprawira (2004), manajemen sumber daya manusia merupakan penerapan pendekatan SDM dimana secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai dan tidak dapat dipisahkan. Kedua tujuan tersebut adalah tujuan perusahaan dan tujuan karyawan Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan SDM adalah pengembangan dari strategi penyusunan karyawan yang komperehensif untuk memenuhi kebutuhan SDM perusahaan di masa yang akan datang dan sebagai awal dari pelaksanaan fungsi SDM. (Cahayani, 2005). Mangkuprawira (2004) menyatakan perencanaan SDM adalah jumlah dari seluruh rencana yang diformulasikan untuk rekrutmen, screening, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi dan aturan main dari SDM perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia merupakan sebuah proses yang dirancang untuk menerjemahkan rencana organisasi dan tujuan ke dalam syarat-syarat pekerjaan, baik kuantitatif maupun kualitatif. Sejalan dengan pengertian tersebut, Hasibuan (2005) menerjemahkan perencanaan sumberdaya manusia adalah kegiatan merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. Adapun tujuan perencanaan sumberdaya manusia adalah sebagai berikut: 1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. 2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.

14 3. Untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat. 5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan. 6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. 7. menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertical atau horizontal) dan pensiun karyawan. 8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan. Adapun pengertian perencanaan SDM secara luas menurut Nawawi (2001) adalah proses menetapkan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi/ perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan Analisis Pekerjaan Hasibuan (2005), analisis pekerjaan perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan. Analisis pekerjaan menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Menurut Cahayani (2005), analisis pekerjaan merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan oleh pelaksana fungsi SDM karena analisa pekerjaan sebagai muara dari beragam informasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan fungsifungsi SDM, seperti perekrutan dan seleksi, pelatihan, kompensasi dan evaluasi kinerja. Sejalan dengan pendapat tersebut, Mangkuprawira (2004) mendefinisikan analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian dianalisis untuk berbagai keperluan. Di dalamnya terdapat syarat-syarat teknis analisis pekerjaan yang diperlukan yaitu :

15 1. Harus dinamis sejalan dengan perubahan-perubahan lingkungan internal dan eksternal. 2. Prosedurnya harus dapat diaplikasikan dan dikelola secara akurat, absah, dan efisien serta efektif. 3. Pelaksanaan analisis jabatan memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai. 4. Melibatkan semua komponen karyawan dan pimpinan secara aktif Deskripsi pekerjaan (Hasibuan, 2005) merupakan informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Adapun Cahayani (2005) deskripsi pekerjaan merupakan gambaran pekerjaan (tanggung jawab) yang harus dilaksanakan (baik secara singkat maupun panjang lebar) dan memuat pihak-pihak terkait dengan posisi tersebut. Deskripsi pekerjaan menurut Dessler (1997) merupakan suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja dan tanggung jawab penyeliaan suatu jabatan. Selain itu, menurut Arep dan Tanjung (2003) deskripsi pekerjaan menjelaskan adanya identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, hal-hal seperti alat, mesin dan bahan baku yang akan dipergunakan, ringkasan pekerjaan serta penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya. Terdapat pula deskripsi pekerjaan menurut Mangkuprawira (2004) menggambarkan tugas-tugas, tanggung jawab, syarat-syarat kerja dan kegiatan pekerjaan utama Spesifikasi Pekerjaan Menurut Hasibuan (2005) disusun bedasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi pekerjaan menunjukkan persyaratan orang yang akan direkrut dan

16 menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi. Adapun menurut Cahayani (2005) spesifikasi pekerjaan memuat karakter dari pribadi yang akan mengisi suatu jabatan seperti keterampilan, pengalaman serta kepribadian. Selain itu menurut Arep dan Tanjung (2003), spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima dalam menjalankan suatu jabatan dengan baik dan kompeten. 2,4, Beban Kerja Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Kebutuhan SDM dapat dihitung dengan mengidentifikasi seberapa banyak output perusahaan pada divisi tertentu yang ingin dicapai. Pada akhirnya analisis beban kerja sangat erat kaitannya dengan fluktuasi permintaan pasar akan barang dan jasa perusahaan sekaligus dengan pemenuhan SDM yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar komoditi (Mangkuprawira, 2004). Menurut BKN (2001), beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Memperkirakan beban kerja dari masing-masing satuan organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman. Adapun menurut Hasibuan (2005), analisis beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Simamora (1995), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah karyawan maupun kualifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut PAN (2004) beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk perhitungan formasi dari pekerja. Caranya berdasarkan perhitungan tingkat produktivitas pekerja. Beban kerja juga merupakan sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam suatu rata-rata pekerjaan pegawai. Dalam penetapan jumlah pegawai diperlukan suatu pengukuran beban kerja. Pengukuran beban kerja (Biro Organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995) adalah teknik yang diciptakan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang memenuhi persyaratan dalam

17 menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu pada suatu tingkat prestasi yang telah ditetapkan Kinerja Kinerja menurut Mangkuprawira dan Vitayala (2007) merupakan hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu, sesuai standar organisasi atau perusahaan. Adapun menurut Mangkunegara (2002), kinerja merupakan hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan, dimana karyawan yang ditempatkan sesuai dengan keahliannya akan lebih mudah untuk mencapai kinerja yang diharapkan dan faktor motivasi, dimana motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja dan motivasi sebagai kondisi terarah untuk mencapai tujuan kerja atau organisasi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Mangkuprawira dan Vitayala (2007) terdiri dari faktor instrinsik (personal/individual) yaitu pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan dan faktor ekstrinsik yaitu kepemimpinan (meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam menberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada karyawan), faktor tim (meliputi dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keerataan anggota tim), faktor sistem (meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi proses organisasi dan kultur kinerja dalam organisasi) dan faktor situasional (meliputi tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal). Selain faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adapula ukuran-ukuran penilaian kinerja menurut Ruky dalam Wira (2007) dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu : (1) Hasil pekerjaan, (2) Kecakapan kerja, (3) Kemampuan mengatur pekerjaan, (4) Tanggung jawab atas

18 pemeliharaan perlengkapan, (5) Tanggung jawab atas pekerjaan, (6) Pengertian tentang tentang pekerjaan, (7) Minat terhadap pekerjaan, (8) Inisiatif, (9) Loyalitas terhadap pekerjaan, (10) Kerjasama dalam tugas, (11) Sikap terhadap atasan, (12) Sikap terhadap bawahan, (13) Sikap terhadap sesama rekan, (14) Kedisiplinan, (15) Kreativitas, (16) Kejujuran, (17) Ketekunan bekerja, (18) Cara berpakaian, (19) Kepemimpinan efektif dalam membina kemampuan dan hasrat kerja, (20) Kemampuan membuat perencanaan, (21) Penguasaan administrasi, (22) Pengetahuan pekerjaan, (23) Cara berkomunikasi, (24) Kemampuan mengorganisasi, (25) Prestasi atau kehadiran Tinjauan Studi Terdahulu Suharyono dan Wiku (2006) dalam artikel penelitian yang berjudul Analisis Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Pekarya dengan Work Sampling di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Bagian Pelayanan Kesehatan St. Carolus, Jakarta mengambil sampel sebanyak tiga belas orang kemudian dianalisis datanya dengan menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Needs (WISN). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa waktu produktif tenaga pekarya masih rendah dan terjadi kelebihan jumlah tenaga pekarya di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan St. Carolus sebanyak enam orang. Penelitian Saragih (2002) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas (studi kasus puskesmas Bogor Timur) menyatakan bahwa beban kerja karyawan dilihat dari waktu standar hariannya secara keseluruhan untuk seluruh karyawan melebihi waktu kerja puskesmas, dan adanya karyawan yang bertanggung jawab terhadap lebih dari satu unit pelayanan sehingga beban waktu standar hariannya bertambah. Penerapan kompensasi di puskesmas berdasarkan beban kerja pada tiap karyawan. Penerapan kompensasi berasal dari dana hasil tindakan di puskesmas yang sesuai dengan beban kerja yang ditetapkan pada tiap-tiap karyawan. Rangking jabatan karyawan yang ditetapkan menjadi dasar pembagian dana yang diperoleh dari hasil tindakan tersebut. Sedangkan hubungan antara beban

19 kerja dan kompensasi tergolong sedang, untuk hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak berpengaruh nyata, dan untuk hubungan antara kompensasi terhadap kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak berhubungan nyata. Karliati (2007) mengungkapkan dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perencanaan Jumlah Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa terdapat kekurangan jumlah pegawai untuk menangani pekerjaan yang ada, gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja, serta beban kerja pegawai yang masih belum sesuai. Terdapat perbedaan beban kerja antara TU Fakultas dan TU Departemen yaitu beban kerja TU Fakultas lebih ringan dibanding dengan TU Departemen Manajemen. Berdasar hasil perhitungan, jumlah total pegawai yang efisien di TU Fakultas adalah 14 orang dan di TU Departemen adalah 8 orang. Hartanto dan Fenny H (2002) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja dalam Usaha Meningkatkan Mutu Pelayanan Restoran Padi Hotel The Ritz Carlton menyatakan bahwa dalam menentukan jumlah beban kerja tertentu dalam suatu periode sangat ditentukan oleh rencana penjualan yang ingin dicapai pada periode yang bersangkutan. Berdasarkan analisis beban kerja pramusaji Restoran Padi di Hotel The Ritz-Carlton, Bali diketahui bahwa beban kerja yang seharusnya diemban oleh masing- masing pramusaji sebesar 35 covers per 7 jam dan pramusaji yang sebenarnya dibutuhkan adalah 22 orang. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui beban kerja dan jumlah pegawai yang efektif pada Head Office (HO) PT. Lerindro Internasional. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penggunaan standar waktu penyelesaian rata-rata, waktu produktif serta target penyelesaian suatu pekerjaan. Namun, kelebihan penelitian ini adalah dilakukan evaluasi juga terhadap kinerja yang dihasilkan oleh karyawan berdasarkan beban kerja yang telah diberikan.

20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT Lerindro Internasional sebagai salah satu perusahaan trading (perdagangan) dan service (jasa pelayanan servis) yang menangani penjualan alat-alat penambangan dari produsen kepada pelanggan sebagai pemakai alat-alat tersebut sekaligus menyediakan pelayanan perbaikan jika terjadi kerusakaan pada alat-alat tersebut. PTLI mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan perdagangan utamanya. Visi, misi dan tujuan tersebut haruslah dapat dijabarkan dengan baik agar tercapai efektivitas dan efisiensi organisasi. Penjabaran tujuan tersebut berasal dari tujuan organisasi yang selanjutnya akan dijabarkan pada tingkat divisi serta tingkat unit kerja. Penjabaran visi, misi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat dilakukan dengan perencanaan SDM dari awal secara baik. Perencanaan SDM merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan suatu organisasi. Hal ini dikarenakan ketika perusahaan berhasil merencanakan SDMnya dengan baik maka akan diperoleh karyawan yang dapat bekerja dengan aktif pada posisi yang tepat. Perencanaan SDM dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis pekerjaan yang dilakukan dengan menjabarkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Untuk mendukung analisis pekerjaan digunakan juga analisis beban kerja yang dilakukan dengan menganalisis jumlah beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja. Adanya kesesuaian antara analisis pekerjaan dan analisis beban kerja dapat menghasilkan pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien serta tercapainya kinerja karyawan dan perusahaan yang baik pula. Hasil yang diberikan berupa produktivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Alur kerangka konseptual tersebut terdapat pada gambar1.

21 Visi, Misi dan Tujuan PTLI (Rencana Strategis) Strategi Sumber Daya Manusia Tujuan Divisi Tujuan Unit Perencanaan SDM Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Beban Kerja Jumlah Tenaga Kerja Analisis Pekerjaan Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja Efisiensi dan Efektivitas Tenaga Kerja Kinerja Karyawan Kinerja Perusahaan Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual

22 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Perencanaan SDM untuk perusahaan jasa sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Tujuan perusahaan melaksanakan perencanaan SDM agar perusahaan dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh setiap tenaga kerja sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan target/ tujuan perusahaan. Beban kerja yang ditetapkan harus cukup karena beban kerja dapat memberikan dampak pada hasil pekerjaan. Di dalam setiap unit perusahaan memiliki beban kerja yang berbeda sehingga kesesuaian antara beban kerja dan jumlah tenaga kerja dalam unit tersebut dapat dianalisis. Jika terdapat ketidaksesuaian antara beban kerja dan jumlah tenaga kerja yang ada, maka dapat dilakukan penambahan atau pengurangan tenaga kerja dalam unit tersebut. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menganalisis pekerjaan karyawan. Hal ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian antara deskripsi dan spesifikasi pekerjaan dengan pelaksanaan pekerjaan pada unit-unit di dalam perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan menyebar kuesioner pada unit-unit yang akan dianalisis dengan menggunakan skala likert. Informasi dari manajer pada setiap unit juga dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini. Langkah berikutnya yaitu dengan menganalisis jumlah beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja dengan menggunakan metode analisis rumus beban kerja (workload). Dari analisis tersebut dapat dihasilkan jumlah beban kerja dan jumlah tenaga kerja sehingga kesesuaian antara jumlah beban kerja dan jumlah tenaga kerja yang dapat dijadikan dasar sebagai perencanaan SDM selanjutnya. Hal ini dilakukan dengan memberikan kuesioner pada para karyawan mengenai frekuensi pelaksanaan tugas dan rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan (beban kerja pegawai) dibagi dengan jumlah waktu kerja produktif selama satu tahun. Sehingga, akan diperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan pada masing-masing bagian.

23 Perencanaan SDM PTLI Analisis persepsi dengan Skor Rataan Analisis Pekerjaan Jumlah Beban Kerja Jumlah Tenaga Kerja Analisis Beban Kerja & Kebutuhan Tenaga Kerja Analisis persepsi dengan Skor Rataan Metode Workload dengan indikator: - frekuensi pekerjaan - waktu produktif - absensi - waktu efektif Beban kerja/tenaga kerja standar Beban kerja/tenaga kerja saat ini Kelebihan/ kekurangan beban kerja/ tenaga kerja Efisiensi dan Efektivitas Tenaga Kerja Kinerja Karyawan 1. Pengetahuan/kemampuan 2. Kualitas Pekerjaan 3. Produktivitas 4. Kerjasama Tim 5. Pelayanan Pelanggan 6. Sadar keselamatan kerja 7. Kehadiran 8. Kemampuan inovasi 9. Kemampuan beradaptasi 10. Tujuan dan Nilai 11. Prosedur dan kebijakan Analisis persepsi dengan Skor Rataan Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran Operasional

24 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Lerindro Internasional, yang tepatnya terletak di Gedung Aurum Lt. 3 Jl. Ampera Raya No. 37 Jakarta Selatan. Pemilihan perusahaan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa adanya kesediaan pihak perusahaan untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan penelitian. Perusahaan dalam mencapai tujuannya haruslah memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan sumberdaya manusia tersebut perusahaan perlu melaksanakan kegiatan perencanaan SDM. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan beban kerja, tanggung jawab dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap SDM perusahaan. Dengan kesesuaian tersebut pada akhirnya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja karayawan yang baik dan pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai February Jenis dan Sumber Data Data diperoleh dengan cara mengumpulkan data atau informasi yang berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan perusahaan yaitu bagian yang berkaitan dengan sumberdaya manusia, serta melalui hasil pengisian kuesioner oleh responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari arsip data perusahaan dan berbagai literatur, baik berupa buku yang memuat teori-teori, hasil penelitian terdahulu, jurnal serta pencatatan data yang sudah ada di perusahaan Metode Pemilihan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan. Penelitian dilakukan pada seluruh jabatan dan pada seluruh level jabatan (mulai dari manajer, supervisor hingga staf masing-

25 masing divisi). Pengambilan responden dilakukan secara sensus dengan jumlah karyawan pada Head Office PTLI Jakarta yaitu 34 orang sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian pada seluruh populasi Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang relevan dalam penelitian ini dilakukan cara wawancara yang dibantu dengan instrumen penelitian yaitu kuesioner yang diberikan kepada responden, pengamatan langsung, serta studi kepustakaan. Materi wawancara dan kuesioner meliputi pertanyaanpertanyaan yang berkenaan dengan keadaan perusahaan yang berkaitan dengan program perencanaan karyawan, beban kerja karyawan, serta kinerja karyawan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan dilakukan pula wawancara tak terstruktur untuk melengkapi informasi-informasi terkini. Studi kepustakaan diperoleh dan dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku, skripsi, laporan atau dokumen perusahaan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti Metode Pengolahan dan Analisis Data Uji Coba Kuesioner Dilakukan pada kuesioner untuk karyawan sebelum pengumpulan data dari sampel, untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun merupakan alat ukur yang sesuai dan apakah kuesioner secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama. Pelaksanaan uji coba kuesioner harus melalui dua tahapan yang harus dilalui secara berurutan, yaitu : a. Uji validitas Uji coba kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah mengukur apa yang harus diukur oleh alat tersebut, dalam hal ini yang dinaksud dengan alat ukur adalah kuesioner (Nasution, 2001). Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah bahwa setiap pertanyaan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan setiap pertanyaan juga berhubungan dengan obyek yang akan diteliti (Anastasi dan Urbina, 1997). Uji validitas dilakukan untuk setiap pertanyaan dalam

26 kuesioner, yaitu sebanyak 30 responden, dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (Walpole,1992): r = N ( Σ XY ) ( Σ X Σ Y )...(1) Keterangan: ( N Σ X 2 - ( Σ X) 2 ) (N Σ Y 2 ( Σ Y ) 2 ) N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap-tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui kekonsistenan, keterandalan dan kestabilan alat ukur didalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002). Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu: Keterangan: α k α = k k 1 2 σ (2) σ t = Koefisien alpha cronbach = Butir pertanyaan yang valid σ = Jumlah varians butir pertanyaan yang valid t σ = Varians skor total Perhitungan koefisien alpha cronbach diperoleh dari penggunaan program SPSS 13 for Windows Skala Likert Skala ini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek (Istijanto, 2005). Skala Likert digunakan untuk mengubah data kualitatif dalam kuesioner menjadi data kuantitatif. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dengan skala likert dapat dilihat pada tabel 1.

27 Tabel 1. Bobot Nilai Jawaban Responden Jawaban Responden Bobot Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan data dari hasil sebaran kuesioner secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan skor. Rs = ( m 1) m dimana m adalah jumlah alternatif jawaban tiap item Rs = ( 5 1) 5 Rs = 0,8... (3) Nilai skor rataan dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang, dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Nilai Skor Rataan Skor Rataan Penilaian 1,0 1,8 Sangat Tidak Setuju 1,8 2,6 Tidak Setuju 2,6 3,4 Cukup setuju 3,4 4,2 Setuju 4,2 5,0 Sangat Setuju Intepretasi untuk tiap posisi tersebut adalah apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,0 sampai 1,8, maka permasalahan yang dihadapi karyawan PTLI dikatakan sangat tidak baik. Apabila nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,8 sampai 2,6, maka permasalahan yang dihadapi karyawam PTLI dikatakan tidak baik. Kemudian, jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 2,6 sampai 3,4, maka permasalahan yang dihadapi karyawan PTLI dikatakan cukup baik. Dalam kategori cukup baik terdapat dua persepsi yaitu cukup baik dengan persepsi yang mengarah pada kecenderungan penilaian tidak

28 baik, jika terdapat pada skala penilaian 2,6 sampai 2,99 dan persepsi yang mengarah pada kecenderngan penilaian baik dengan skala penilaian dari 3,00 sampai 3,4. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada dalam rentang 3,4 sampai 4,2, maka permasalahan yang dihadapi karyawan PTLI dapat dikatakan baik. Sementara itu, bila nilai skor rataan yang dihasilkan berada dalam rentang 4,2 sampai 5,0 maka permasalahan yang dihadapi karyawan dikatakan sangat baik Menganalisis Beban Kerja Menggunakan formulir mengenai aspek-aspek yang akan diperiksa. Formulir tersebut diperoleh dari deskripsi pekerjaan pegawai, bagaimana persepsi pegawai dengan deskripsi pekerjaannya, frekuensi pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam setahun dan jumlah beban kerja berdasarkan waktu rata-rata pegawai menyelesaikan pekerjaan. Proses pengolahan data tersebut memiliki beberapa tahapan proses, antara lain sebagai berikut : 1. Menghitung waktu kerja efektif yang tersedia bagi pegawai selama satu tahun. Perhitungannya menurut Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara : Hari kerja efektif = X 1 - (X 2 + X 3 + X 4 + X 5 )...(4) Keterangan : X 1 = Jumlah hari menurut kalender X 2 = Jumlah hari sabtu & minggu dalam 1 tahun X 3 = Jumlah hari libur dalam 1 tahun X 4 = Jumlah cuti dalam 1 tahun X 5 = lain-lain (sakit, izin, dll) Waktu efektif = 80% x jam kerja/ hari Waktu produktif dalam setahun = Hari efektif x waktu efektif 2. Mengolah data dan menghitung beban kerja pegawai 3. Menghitung jumlah pegawai yang efektif dan efisien Jumlah pegawai efektif = beban kerja dalam setahun...(5) dan efisien Waktu produktif dalam setahun

29 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Lerindro Internasional adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa servis yang menangani penjualan alat-alat penambangan sektor minyak dan gas dari produsen (Principal: TAM) kepada pelanggan. PTLI juga menyediakan mekanik yang menangani kerusakan pada alat-alat tersebut atau jika perusahaan pelanggan tidak memiliki pengetahuan dalam penggunaan alat-alat tersebut. Pelanggan dari PTLI adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang penambangan minyak dan atau hasil-hasil bumi lainnya antara lain Chevron Indonesia, Conoco & Phillips Indonesia, Pertamina, Medco, dan perusahaanperusahaan lain yang bergerak di sektor minyak dan gas. Perusahaan ini selama hampir tiga dekade telah memainkan peranan penting sebagai perusahaan pendukung intregal di dalam sektor minyak dan gas yang beroperasi di Indonesia. Awal pendirian PTLI yaitu pada tanggal 25 Agustus 1981 dan saat ini berkantor di Gedung Aurum lt.3 Jl. Ampera Raya no. 37 Jakarta Selatan serta memiliki beberapa kantor cabang antara lain berada di Pekanbaru, Balikpapan dan Duri Riau. Selain itu PTLI juga mempunyai warehouse atau gudang penyimpanan alat-alat penambangan yang telah diimpor yaitu berada di Jl TB Simatupang Jakarta, Balikpapan dan Duri Riau. Selama beroperasi hampir tiga dekade, saat ini PTLI telah mengambil langkah dalam kegiatan di dalam perusahaan untuk menjadi lebih profesional dengan menerapkan sistem manajemen berbasis ISO. Dengan kata lain perusahaan berusaha memperbaiki kinerja yang dimiliki baik SDM, manajemen dan infrastruktur serta berusaha menerapkan Quality dan Health, Safety and Environment (QHSE). Untuk mencapai suatu nilai sebagai perusahaan yang bertaraf internasional, hal-hal tersebut menjadi sangat penting dilaksanakan.

30 5.2. Visi dan Misi Perusahaan PT. Lerindro Internasional sebagai suatu organisasi telah menetapkan suatu visi atau pandangan ke depan dan misi sebagai penjabaran dari visi tersebut. Adapun visi perusahaan adalah dikenal sebagai wakil atau agen penyedia profesional dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang diwakili, pelanggan dan para pengambil keputusan. Dalam penjabaran visi tersebut dalam pelaksanaannya terjabar dalam misi. Misi tersebut adalah menjadi mitra bisnis yang terpercaya secara proaktif dan efektif dalam membantu para principal dan pelanggan melalui jaringan yang luas dan menyediakan sumber daya manusia yang memiliki efektivitas kualifikasi yang tinggi dan profesional. Selain visi dan misi diatas hal-hal lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan PTLI adalah sebagai berikut: 1. integritas yang tinggi dan persatuan merupakan dasar yang terpenting untuk menghubungkan bisnis 2. kerja kelompok merupakan penggerak penting untuk meraih kesuksesan 3. pemenuhan hukum, syarat-syarat pengaturan dan kesehatan sebagai kerangka kerja untuk keselamatan perkembangan jangka panjang. 4. para pekerja merupakan aset terpenting dalam perusahaan 5. pertumbuhan yang berkelanjutan sebagai kebutuhan dari pengalaman Struktur Organisasi Perusahaan Manajemen perusahaan PT. Lerindro Internasional dipimpin oleh direktur utama dan direksi yang menetapkan kebijakan-kebijakan strategis perusahaan. Dewan komisaris diangkat oleh rapat pemegang saham dan berhak mengajukan pendapat-pendapatnya mengenai kebijakan-kebijakan dan biasanya dilakukan formulasi strategi oleh direksi (direktur keuangan dan direktur operasi) Direksi bertugas mengawasi kinerja struktur fungsional perusahaan, diantaranya manajer keuangan dan akuntansi, manajer pemasaran, supervisor produksi dan operasi, staf HRD, manajer cabang

31 Balikpapan, dan manajer cabang Pekanbaru. Adapun fungsi dari struktur fungsional tersebut adalah sebagai berikut: 1. Manajer keuangan dan Akuntansi, bertanggung jawab atas arus keluar dan masuknya uang ke dalam kas perusahaan di dalamnya terdapat fungsi staf HR yang bertugas dalam kegiatan administrasi, penggajian dan absensi. 2. Manajer pemasaran dan penjualan bertugas melakukan analisa-analisa perencanaan dan pengawasan aktifitas pemasaran perusahaan serta mengatur dan mengawasi aktifitas penjualan produk, mengamati perilaku konsumen dan pesaing. 3. Supervisor produksi dan operasi bertanggung jawab atas seluruh proses ekspor, impor dan penyimpanan produk.. 4. Manajer cabang Balikpapan berfungsi dalam kegiatan koordinasi cabang perusahaan yang ada di daerah Balikpapan. 5. Manajer cabang Pekanbaru berfungsi dalam kegiatan koordinasi cabang perusahaan yang ada di daerah Pekanbaru. 6. Supervisor Duri berfungsi dalam kegiatan koordinasi workshop perusahaan yang ada di daerah Duri Riau Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji Kuesioner dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana kuesioner mengukur hal yang akan dikaji dalam penelitian. Berdasarkan uji validitas ini akan diketahui apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat sah untuk dijadikan dalam penelitian. Kuesioner disebarkan kepada 34 responden. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisikan pertanyaan mengenai identitas responden dan bagian kedua berisikan pertanyaan mengenai aspek-aspek yang diamati yaitu analisis pekerjaan, beban kerja dan kinerja, dengan total 50 pertanyaan. Pertanyaan tersebut terdiri dari 20 pertanyaan mengenai analisis pekerjaan, 10 pertanyaan mengenai kondisi kerja dan 20 pertanyaan mengenai kinerja.

32 Berdasarkan hasil uji validitas dengan korelasi Product Moment dan menggunakan Software SPSS 13 for Windows. Semua pertanyaan valid dan memenuhi syarat untuk dioleh lebih lanjut karena r hitung>r tabel, dengan r tabel sebesar 0,36 dan α sebesar 0,05 (5%). Hasil uji validitas ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach. Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan suatu konstruk variabel dikatakan baik jika alpha>0,6 (Nugroho,2005). Hasil uji reliabilitas ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 Tabel 3. Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach Alpha Tingkat Reliabilitas 00,00 0,20 Kurang reliable > 0,20 0,40 Agak reliable > 0,04 0,06 Cukup reliable > 0,06 0,08 Realiabel > 0,80 1,00 Sangat Reliabel 5.5. Karakteristik Responden Penelitian ini melibatkan 34 responden pada seluruh divisi yang merupakan karyawan pada Head Office PT. Lerindro Internasional. Peneliti menggunakan variabel demografi untuk mengelompokkan responden. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Tabel 4. Jumlah Responden tiap divisi Divisi Perusahaan Jumlah Karyawan (orang) Jumlah Responden (orang) Persentase Finance&Accounting % HRD % Operation % Sales % Support % Jumlah % Divisi yang memiliki jumlah karyawan yang paling banyak adalah divisi Operation. Hal ini dikarenakan divisi ini paling banyak pekerjaannya dan selalu berhubungan dengan pihak ke III yaitu pelanggan ataupun

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA Oleh : RIZAINI LITUHAYU H24104038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

: BETTI KARLIATI H

: BETTI KARLIATI H ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PENUNJANG (STUDI KASUS PADA PEGAWAI TATA USAHA FAKULTAS (DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : BETTI KARLIATI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DIVISI PRODUKSI BAGIAN SPINNING, WEAVING, YARN DYEING DAN DYEING FINISHING PT UNITEX TBK BOGOR) Oleh RUSLI CEP RIDHO

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H24104020 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses organisasi yang dimulai dari perencanaan, rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebuah organisasi perlu menerapkan organisasi pembelajaran agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal maupun internal disegala

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) Oleh FIRSTRI SYANPUTRI H24104085 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana dalam ilmu sosial pendekatan ini mengacu kepada keakuratan deskripsi dari suatu variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK MIE INSTAN DI PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Oleh RANI ANGGRAENI H

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK MIE INSTAN DI PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Oleh RANI ANGGRAENI H ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK MIE INSTAN DI PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK Oleh RANI ANGGRAENI H24103072 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

Oleh : SRI IRTANTI H

Oleh : SRI IRTANTI H HUBUNGAN PENERAPAN ORGANISASI PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP RRI) BOGOR Oleh : SRI IRTANTI H 24066046 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H

Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007(STUDI KASUS PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA JAKARTA) Oleh : DHIKA YUDHA PERDANA H24104113 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS Amanah Ummah, Bogor) Oleh : ADE SURYADY H24104087 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR)

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) Oleh BHASKARA KUSEN H24101135 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

: DWI ENDANG PUSPITASARI H

: DWI ENDANG PUSPITASARI H ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

: BETTI KARLIATI H

: BETTI KARLIATI H ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PENUNJANG (STUDI KASUS PADA PEGAWAI TATA USAHA FAKULTAS (DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : BETTI KARLIATI

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Globalisasi mempunyai dampak yang luas tidak hanya pada sektor

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG Oleh: ANDIKA BUCHORI H24102111 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN MODEL PROGRAM KOMPUTER (STUDI KASUS PT

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN MODEL PROGRAM KOMPUTER (STUDI KASUS PT ANALISIS SISTEM MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN MODEL PROGRAM KOMPUTER (STUDI KASUS PT. BANK JABAR CABANG CIAMIS) Oleh RIKA GUMAYANTIKA H24104065 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H24103067 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh : YODI DWESTA PRIMADI. S H24104068 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR. Oleh : NOVITA MAULIDA H

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR. Oleh : NOVITA MAULIDA H PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KARYAWAN PT X BOGOR Oleh : NOVITA MAULIDA H24076090 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMKAB BOGOR

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMKAB BOGOR HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMKAB BOGOR Oleh HENDRA ADHI SAPUTRA H24102084 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H24103077 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H24104097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT. Arnott s Indonesia) BADAI F

ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT. Arnott s Indonesia) BADAI F ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT. Arnott s Indonesia) Oleh : BADAI F34103062 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PERNYATAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Adi Suryo Prayogo /FE/EA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Adi Suryo Prayogo /FE/EA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR PENGARUH SIKAP KERJA, GAJI, DAN PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO (Studi kasus karyawan yang bekerja pada PT. POS INDONESIA Cabang Sidoarjo) SKRIPSI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus karena penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus karena penelitian 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sensus karena penelitian ini melibatkan seluruh anggota populasi dari daerah penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat pada industri percetakan dan penerbitan buku membuat PT Intan Pariwara untuk membakukan produk buku yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H24054113 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ABSTRAK Yunditia Yulantami.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian deskriptif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Departemen Quality Control PT. Krama Yudha Ratu Motor, Jakarta) Oleh SISKA NOFRIANTI H24051788 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. diharapkan dapat terwujud. Beberapa hal yang diperlukan dalam metodelogi

METODELOGI PENELITIAN. diharapkan dapat terwujud. Beberapa hal yang diperlukan dalam metodelogi III. METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian sangat diperlukan dalam karya ilmiah, karena berguna untuk memperoleh hasil yang akurat, efektif dan efisien sehingga tujuan penelitian yang diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap sebagai pedoman atau landasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Organisasi Dewasa ini semakin banyak organisasi menghadapi suatu lingkungan yang dinamis dan berubah yang selanjutnya menuntut agar organisasi itu menyesuaikan diri.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

KEANDALAN PROSEDUR DAN EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT PADA WANITA PEDESAAN MELALUI PENDEKATAN BERKELOMPOK

KEANDALAN PROSEDUR DAN EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT PADA WANITA PEDESAAN MELALUI PENDEKATAN BERKELOMPOK KEANDALAN PROSEDUR DAN EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT PADA WANITA PEDESAAN MELALUI PENDEKATAN BERKELOMPOK (Studi Kasus Karya Usaha Mandiri Cabang Nanggung, Bogor) Oleh IKA ANGGIE WIASTI H24103901 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

EVALUASI ANGGARAN BELANJA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN (STUDI KASUS : BADAN RUMAH SAKIT DAERAH CIAWI) Oleh DESTY PRAWATININGSIH H

EVALUASI ANGGARAN BELANJA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN (STUDI KASUS : BADAN RUMAH SAKIT DAERAH CIAWI) Oleh DESTY PRAWATININGSIH H EVALUASI ANGGARAN BELANJA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN (STUDI KASUS : BADAN RUMAH SAKIT DAERAH CIAWI) Oleh DESTY PRAWATININGSIH H24103058 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa bagi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci