Siauw Giok Tjhan, Pejuang Bangsa Yang Dihapus Dalam Sejarah
|
|
- Utami Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Siauw Giok Tjhan, Pejuang Bangsa Yang Dihapus Dalam Sejarah 30 Januari :26 WIB Ia adalah seorang pejuang yang melawan imperialisme hingga akhir hayatnya. Pada akhirnya, ia harus wafat di negeri orang sebagai pelarian politik, bukan di negeri yang ia perjuangkan kemerdekaannya. Namun, namanya tak akan ditemukan dalam buku sejarah resmi versi pemerintah. Ia adalah Siauw Giok Tjhan. Anak bangsa yang berasal dari etnis Tionghoa ini memang memiliki naluri untuk menentang penindasan sejak ia berusia remaja. Karakter yang kemudian ia bawa hingga akhir hayat, ketika ia memilih konsisten melawan penindasan yang tak hanya datang dari penjajah asing, melainkan juga dari bangsa sendiri dalam bentuknya yang lain, diskriminasi rasial. Spirit Nasionalisme Lahir pada 23 Maret 1914 di Surabaya, Jawa Timur, putra dari pasangan Siauw Gwan Swie dan Kwan Tjian Nio ini tumbuh dalam keluarga Tionghoa yang yang telah berintegrasi dengan etnis lainnya di Surabaya. Kondisi itu membuat Siauw Giok Tjhan fasih berbahasa Tionghoa, Melayu dan Jawa. Siauw Giok Tjhan kecil mengenyam pendidikan di sekolah Tionghoa, Tiong Hoa Hwee Koan. Namun, atas dorongan ayahnya, ia pindah ke sekolah Belanda, Institut Buys dan kemudian ia bersekolah juga di Europese Lagere School. Perlakuan diskriminatif yang dipertunjukkan para siswa Belanda di sekolah tersebut terhadap siswa bumiputera dan Tionghoa membuat naluri perlawanan Siauw Giok Tjhan bangkit. Hinaan Cina Loleng yang kerap terlontar dari mulut para siswa kulit putih 1
2 seringkali membuat kesabaran Siauw Giok Tjhan habis, sehingga ia sering terlibat perkelahian dengan mereka. Menginjak usia remaja, Siauw Giok Tjhan harus berjuang untuk menghidupi dirinya dan adik-adiknya karena kedua orang tuanya wafat. Berbekal modal seadanya peninggalan dari orang tua, ia pun menjalankan bisnis penyewaan mobil kecil-kecilan di Surabaya. Ketangguhan jiwa Siauw Giok Tjhan muda dalam menghadapi kesulitan hidup seakan diuji pada masa ini. Ketangguhan jiwa itu pula yang membuat ia tak lari dari situasi sosial kala itu, ketika rakyat banyak yang dilanda kesulitan akibat penjajahan. Siauw Giok Tjhan pun bergabung dengan organisasi pemuda Tionghoa, Hua Chiao Tsing Niem Hui, dimana melalui organisasi ini ia banyak membantu rakyat yang didera kesulitan ekonomi. Selain dengan organisasi tersebut, Siauw Giok Tjhan juga bergabung dengan Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Keaktifan ia di partai ini sekaligus menjadi penanda mulai masuknya Siauw Giok Tjhan di kancah pergerakan kemerdekaan. Sebab PTI merupakan partai yang mengupayakan semua warga etnis Tionghoa yang lahir dan menetap di Hindia Belanda (Indonesia) untuk memiliki kesadaran bahwasanya tanah air mereka adalah Indonesia. Maka, etnis Tionghoa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia pun harus turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kiprahnya di PTI ini pula yang kemudian mengantarkan Siauw Giok Tjhan menjadi anggota Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), sebuah organisasi berhaluan nasionalis kiri yang dibentuk Amir Sjarifudin dan Muhamad Yamin. Melalui Gerindo inilah, spirit nasionalisme Siauw Giok Tjhan makin membara. Tak hanya di aspek politik, semangat nasionalisme juga ia manifestasikan di bidang olahraga. Hal itu tampak ketika Siauw terlibat dalam gerakan pemboikotan terhadap organisasi sepak bola Belanda, Nederland Indische Voetbaldbond (NIVB) ketika NIVB akan menggelar pertandingan di Surabaya. Saat itu, Siauw Giok Tjhan dan kawan-kawannya berupaya mengalihkan penonton ke Pasar Turi, dimana di pasar tersebut sedang berlangsung pertandingan yang digelar oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Dalam kancah perjuangan kemerdekaan ini pulalah, Siauw bersinggungan dengan Marxisme. Ia mengenal ideologi itu dari kedua kawannya, Tjoa Sik Ien dan Tan Ling Djie. Perkenalannya dengan Marxisme ini makin membuat spirit nasionalisme Siauw kian condong ke kiri. 2
3 Selain dalam organisasi dan partai, Siauw juga berkiprah di bidang jurnalistik. Ia mengawali kiprahnya di bidang tersebut sebagai wartawan harian Matahari, sebuah koran yang bertendensi nasionalis. Menjelang masuknya tentara Jepang ke nusantara, Siauw pun menjadi pemimpin redaksi koran ini. Pada masa pendudukan Jepang, harian Matahari mengambil tendensi anti-fasisme Jepang sehingga membuat Siauw dalam posisi yang berbahaya. Siauw pun menjadi incaran Jepang untuk ditangkap. Siauw berupaya menghindar dari kejaran Jepang itu dengan mengambil posisi aman menjadi pemilik toko eceran di Malang. Di kota tersebut, Siauw merubah taktik perjuangan. Ia menjadi anggota organisasi bentukan Jepang yang bernama Kakyo Shokai serta mendirikan organisasi keamanan Kebotai. Di kota Malang inilah, Siauw menetap hingga Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan. Proklamasi kemerdekaan ternyata bukanlah akhir perjuangan, melainkan jutru awal berkecamuknya revolusi kemerdekaan. Belanda tak ingin melepas bekas jajahan di zamrud katulistiwa ini begitu saja. Dengan membonceng Sekutu dan Inggris selaku pemenang Perang Dunia ke II, mereka berupaya menguasai kembali Indonesia. Siauw pun kembali berpartisipasi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan mendirikan dua organisasi, yakni Angkatan Muda Tionghoa dan Palang Biru. Kedua organisasi ini terlibat dalam kancah pertempuran melawan tentara Inggris di Surabaya pada 10 November Perjuangan Siauw juga berlanjut di wadah baru, yakni Partai Sosialis yang didirikan oleh Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifuddin. Seperti yang disinggung sebelumnya, Amir Sjarifudin ini merupakan kawan Siauw ketika masih sama-sama berjuang di Gerindo pada masa penjajahan Belanda dahulu. Tak hanya di partai politik, Siauw juga berjuang melalui Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) setelah ditunjuk oleh Bung Karno pada tahun Pandangan Siauw yang menganggap seluruh warga keturunan Asia maupun Eropa sebagai bagian tak terpisahkan dari revolusi nasional telah membuat ia memperjuangkan disahkannya UU Kewarganegaraan RI di tahun UU itu mengamanatkan seluruh warga keturunan Asia dan Eropa di Indonesia untuk menjadi orang Indonesia sejati dan turut serta membantu perjuangan kemerdekaan. Pada masa perang kemerdekaan ini, Siauw juga pernah diangkat menjadi Menteri Negara urusan Minoritas ketika Kabinet dipimpin oleh Amir Sjarifudin pada tahun
4 Dukungan Siauw terhadap perjuangan kemerdekaan tidak hanya ia tunjukkaan melalui perjuangan politik atau organisasi, melainkan juga hal-hal yang kecil seperti hidup secara sederhana. Hal itu ia tunjukkan tatkala istrinya hendak melahirkan anaknya yang keempat di Malang pada September 1947, bersamaan dengan agresi militer Belanda pertama. Adiknya Siauw, Siauw Giok Bie, hendak menggunakan mobil organisasi Palang Biru untuk mengantar istri Siauw ke rumah sakit. Tapi Siauw dengan tegas melarang adiknya menggunakan fasilitas milik organisasi, sebab mobil itu akan lebih baik digunakan untuk menolong para pejuang yang terluka karena bertempur melawan agresi Belanda. Di sisi lain, perpecahan yang melanda Partai Sosialis tempat Siauw bernaung makin tak terhindarkan. Perbedaan pendapat yang bernuansa ideologis antara kubu Sjahrir dengan kubu Amir Sjarifudin mengakibatkan kubu Sjahrir memisahkan diri dan membentuk Partai Sosialis Indonesia (PSI) di awal tahun Sedangkan kubu Amir tetap bertahan di partai Sosialis. Siauw memilih bergabung dalam kubu Amir. Pada perkembangan selanjutnya, Partai Sosialis pimpinan Amir makin dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), terutama ketika pertentangan politik menghangat pasca disepakatinya perjanjian Renvile di pertengahan tahun Partai Sosialis dan PKI beserta beberapa organisasi kiri lainnya membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) sebagai wujud oposisi mereka terhadap kabinet pimpinan Bung Hatta yang didukung Masyumi. FDR sangat menolak kebijakan kabinet Hatta yang ingin membersihkan angkatan perang dari unsur-unsur laskar rakyat. Puncak dari ketegangan politik itu adalah meletusnya peristiwa Madiun, ketika gerakan FDR dianggap sebagai pemberontakan oleh pemerintahan Hatta. FDR pun ditumpas oleh kabinet Hatta dan angkatan perang pimpinan A.H Nasution. Siauw, sebagai salah satu pendukung FDR juga sempat ditangkap TNI. Namun, tak lama kemudian terjadi agresi militer Belanda yang kedua di akhir Siauw pun lolos dari penjara Republik, namun ia kembali ditangkap Belanda. Integrasi vs Asimilasi Di akhir tahun 1949, kemerdekaan Indonesia pun diakui oleh Belanda. Perang kemerdekaan usai, namun masalah kewarganegaraan etnis Tionghoa belum juga tuntas. Guna menuntaskan masalah tersebut, Siauw dan beberapa tokoh Tionghoa lain seperti Oei Tjoe Tat, Yap Tiam Hien dan Ang Jang Goan membentuk Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) di tahun Siauw pun menjadi ketua umum organisasi ini. 4
5 Pada masa itu, secara garis besar ada dua konsep berbeda yang muncul dari kalangan masyarakat terkait penyelesaian masalah etnis Tionghoa di Indonesia. Kedua konsep itu dipandang sebagai solusi jitu bagi penyelesaian masalah tersebut oleh masing-masing kubu pendukungnya. Kedua konsep itu adalah asimilasi dan integrasi. Untuk konsep asimilasi, definisinya adalah penyatuan antara dua etnis dengan menghilangkan seluruh identitas kultural dari salah satu etnis. Dalam konteks masalah Tionghoa, etnis Tionghoa diharuskan menghilangkan seluruh identitas ke-tionghoaan-nya untuk kemudian bergabung dengan kebudayaan mayoritas rakyat Indonesia yang dianggap kebudayaan asli Indonesia. Sedangkan konsep integrasi mengandung arti persatuan antara etnis Tionghoa dan etnis lainnya di Indonesia tanpa menegasikan kebudayaan masing-masing etnis. Hal ini sesuai dengan moto Bhineka Tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap bersatu dalam naungan negara Republik Indonesia. Baperki yang dipimpin oleh Siauw menentang keras konsep asimilasi. Menurut Baperki, asimilasi tak ubahnya diskriminasi dan tidak sesuai dengan motto Bhineka Tunggal Ika yang mengakui keberagaman berbagai etnis di nusantara berikut segala pernak-pernik kulturalnya. Karena itu tak seharusnya etnis Tionghoa menanggalkan identitas kulturalnya untuk bisa bersatu dengan unsur rakyat Indonesia yang lain. Masalah etnis Tionghoa yang merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia dapat dituntaskan dengan berintegrasi pada kehidupan dan perjuangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, tanpa harus melupakan kebudayaan Tionghoa-nya. Maka, Baperki mendukung konsep integrasi revolusioner sebagai solusi penyelesaian masalah Tionghoa di Indonesia. Dan PKI, yang bertendensi anti rasialisme, juga mendukung konsep integrasi yang diusung oleh Baperki ini. Tak heran apabila pada perkembangan politik selanjutnya, terutama di era Demokrasi Terpimpin, Baperki menjadi sangat dekat dengan PKI. Sementara, konsep asimilasi didukung juga oleh beberapa tokoh Tionghoa. Mereka adalah Harry Tjan Silalahi, Kristoforus Sindunata, Ong Hok Ham, serta H.Junus Jahja. Kelompok Tionghoa pro-asimilasi ini mendirikan Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa (LPKB) di tahun LPKB ini mendapatkan banyak dukungan, terutama dari kelompok politik kanan dan Angkatan Darat (AD) yang pada umumnya rival politik PKI. Sebagai tambahan, LPKB ini memegang peranan penting dalam perumusan berbagai kebijakan rezim Orde Baru yang diskriminatif terhadap etnis 5
6 Tionghoa pasca kejatuhan Bung Karno tahun 1966, termasuk kebijakan pelarangan perayaan Imlek, pelarangan agama Kong Hu Chu dan pergantian nama warga Tionghoa. Pertentangan antara Baperki dan kelompok pro-asimilasi (LPKB) berlanjut dimasa Demokrasi Terpimpin. Nuansa kompetisi politik antar berbagai kekuatan dimasa itu juga berpengaruh pada rivalitas Baperki dan LPKB. Baperki menjadi organisasi yang dekat dengan PKI. Sementara LPKB didukung oleh AD dan kelompok nasionalis kanan. Bung Karno sendiri tampak lebih sepakat dengan konsep integrasi yang digagas Baperki. Hal ini terlihat dalam pidatonya ketika Pembukaan Kongres Nasional k-8 Baperki. Dalam pidato itu tampak penolakan Bung Karno terhadap konsep asimilasi. Berikut isi pidato beliau : Nama pun, nama saya sendiri itu, Soekarno, apa itu nama Indonesia asli? Tidak! Itu asalnya Sanskrit saudara-saudara, Soekarna. Nah itu Abdulgani, Arab, Ya, Cak Roeslan namanya asal Arab, Abdulgani. Nama saya asal Sanskrit, Soekarna. Pak Ali itu campuran, Alinya Arab, Sastraamidjaja itu Sanskrit, campuran dia itu. Nah karena itu, saudara-saudara pun-ini perasaan saya persoonlijk, persoonlijk, pribadi-what is in a name? Walau saudara misalnya mau menjadi orang Indonesia, tidak perlu ganti nama. Mau tetap nama Thiam Nio, boleh, boleh saja. Saya sendiri juga nama Sanskrit, saudara-saudara, Cak Roeslan namanya nama Arab, Pak Ali namanya campuran, Arab dan Sanskrit. Buat apa saya mesti menuntut, orang peranakan Tionghoa yang mau menjadi anggota negara Republik Indonesia, mau menjadi orang Indonesia, mau ubah namanya, ini sudah bagus kok Thiam Nio kok mesti dijadikan Sulastri atau Sukartini. Yah, tidak? Tidak! Itu urusan prive. Agama pun prive, saya tidak campur-campur.yang saya minta yaitu, supaya benar-benar kita menjadi orang Indonesia, benar-benar kita menjadi warganegara Republik Indonesia. Akhir Perjuangan Selain memperjuangkan integrasi etnis Tionghoa ke dalam masyarakat Indonesia, Baperki dan Siauw juga memperjuangkan nation-building melalui pendidikan. Maka pada tahun 1958, Baperki mulai membuka Akademi Fisika dan Matematika yang 6
7 diperuntukkan bagi pendidikan guru sekolah menengah. Pada tahun-tahun berikutnya, Baperki juga membuka beberapa fakultas baru seperti fakultas Kedokteran, Sastra dan Teknik. Pada tahun 1962, perguruan tinggi Baperki itu diberi nama Universitas Res Publica (Ureca). Dalam penyelenggaraan pendidikan di Universitas ini, Baperki punya motto : pendidikan bukan barang dagangan. Ilmu harus diabdikan untuk kemajuan dan kebahagiaan hidup rakyat banyak! Massa anti-komunis merusak gedung Universitas Res Publica (Ureca), yang didirikan oleh BAPERKI, tahun 1966 (Photo Credit: Bettmann / Corbis) Untuk diketahui, pasca meletusnya tragedi Gestok 1965, Ureca ditutup oleh Soeharto karena dianggap universitas komunis. Di kemudian hari, rezim Orde Baru membentuk Universitas baru untuk menggantikan Ureca, yakni Universitas Trisakti. Sementara itu, terkait masalah yang dipandang paling krusial dari masalah-masalah lainnya yang menyangkut etnis Tionghoa di negeri ini, yakni masalah ekonomi, Siauw juga punya pandangan sendiri. Menurutnya, tak perlu ada pembedaan antara kapital milik orang Tionghoa maupun non-tionghoa di Indonesia. Sepanjang modal itu dimiliki oleh rakyat Indonesia, apapun etnisnya, maka bisa diperuntukkan bagi perkuatan ekonomi nasional serta berguna juga untuk menangkal pengaruh negatif modal asing multinasional. Tampak bahwa Siauw mentolerir adanya kapitalis domestik di Indonesia, guna melawan pengaruh negatif kapital asing multinasional yang menurut Siauw sangat eksploitatif. Konsep Siauw ini dikenal sebagai konsep Ekonomi Domestik. 7
8 Sementara itu, dinamika politik berjalan cepat dan tak terduga. Tragedi Gestok yang meletus 1 Oktober 1965, merubah secara drastis konstelasi politik nasional. PKI, selaku pihak tertuduh dalam tragedi tersebut, segera dihabisi oleh tentara sayap kanan pimpinan Soeharto yang didukung imperialis Amerika Serikat (AS). Jutaan pendukung PKI dan Bung Karno dibantai serta ditangkapi tanpa proses peradilan. Sebagai seorang simpatisan kiri sekaligus pendukung Bung Karno, Siauw pun tak lepas dari tsunami politik tersebut. 4 Nopember 1965, Siauw ditangkap dan dibui selama 13 tahun oleh Orde Baru tanpa proses pengadilan. Baperki pun dibubarkan, begitu juga dengan universitas yang dibentuknya, Ureca. Pada Bulan Mei 1978, Siauw Giok Tjhan dibebaskan dari penjara. Perlakuan buruk yang diterimanya selama meringkuk di tahanan rezim Soeharto membuat kesehatan Siauw memburuk. Setelah bebas dari penjara, ia pergi berobat ke Belanda. Selain berobat, kepergian Siauw ke Belanda juga untuk menghindar dari kontrol rezim Soeharto yang dikhawatirkan makin membuat kesehatannya memburuk. Siauw menderita komplikasi beragam penyakit, mulai dari gangguan penglihatan hingga penyakit jantung. Akhirnya, pada 20 November 1981, pejuang bangsa itu meninggal dunia sebagai pelarian politik. Riwayat juang putra Surabaya yang telah mengabdikan seluruh hidupnya bagi kemaslahatan negara, bangsa dan etnisnya ini seakan hilang dalam sejarah, hanya oleh stigma yang masih sakti hingga kini, yakni stigma komunis. Hiski Darmayana, penulis adalah kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Siauw Giok Tjhan, Sosok Pejuang Dan Pembangun Bangsa Rabu, 1 Agustus :50 WIB 8
9 Namanya nyaris tidak ditulis dalam sejarah resmi. Bahkan, di era rezim orde baru, ia hendak dihapus sama sekali dari sejarah bangsanya. Ironisnya, pejuang besar ini justru dipaksa di akhir hayatnya menjadi pengungsi politik di negeri lain dan, pada akhirnya, meninggal di Belanda. Dia adalah Siauw Giok Tjhan. Salah seorang wartawan senior Indonesia, Yoesoef Isak, menganggap Siauw Giok Tjhan sebagai pejuang yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya bagi bangsanya: Indonesia. Kita tahu, Siauw Giok Tjhan tak henti-hentinya berseru tentang pembangunan nasion (nation building). Siauw Giok Tjhan juga konsisten berjuang untuk keadilan dan kesetaraan. Ia juga selalu berada di garis depan menentang segala bentuk penindasan dan penghisapan manusia atas manusia. Karena itu, Siauw Giok Thjan sangat dekat dengan pemikiran-pemikiran kiri, khususnya marxisme. Sejak kecil menentang diskriminasi Siauw Giok Tjhan lahir pada 23 Maret 1914 di Surabaya, Jawa Timur. Nama tempat kelahirannya adalah Kapasan sebuah dari pemukiman Tionghoa. Di sana, Tionghoa totok dan peranakan melebur. Ayahnya, Siauw Gwan Swie, adalah seorang nasionalis Tionghoa. Sedangkan ibunya, Kwan Tjian Nio, adalah seorang Tionghoa totok yang menghargai adat-istiadat rakyat setempat. Ia tidak memaksa anaknya berbahasa Tionghoa. Jadinya, Siauw Giok Tjhan bisa berbaha Melayu-Tionghoa dan Jawa. Pada usia 4 tahun, Siauw Giok Tjhan sudah dibawa kakeknya bersekolah di THHK (Tiong Hoa Hwee Koan). Kakek Siauw Giok Tjhan, Kwan Sie Liep, adalah seorang fanatik dengan kebudayaan Tionghoa. Tetapi Siauw Giok Tjhan tidak terlalu lama bersekolah di sana. Maklum, ayahnya sangat menginginkannya masuk sekolah Belanda. 9
10 Akhirnya, Siauw Giok Tjhan dipindah ke sekolah Belanda- Institut Buys. Lalu, ia dipindahkan lagi ke ELS (Europese Lagere School). Di sekolah inilah Siauw Giok Tjhan sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Ia sering dihina sebagai Cina Loleng. Siauw Giok Tjhan tak menerima perlakuan itu. Akhirnya, ia sering terlibat perkelahian dengan anak-anak Belanda. Siauw Giok Tjhan melanjutkan sekolahnya di HBS (Hogere Burger School ). Sayang, belum tamat HBS, kedua orang tuanya meninggal. Sedangkan kakeknya sudah pulang ke Tiongkok. Siauw Giok Tjhan harus berjuang untuk membiayai dirinya dan adiknya. Sebagai solusinya: ia jual semua harta orang tuanya dan kemudian membeli tiga kendaraan roda tiga. Ia kemudian menjalankan semacam usaha Taxi. Dari situlah ia membiayi hidup dan pendidikannya. Pengalaman itu sangat berpengaruh bagi Siauw Giok Tjhan. Ia pun bergabung dengan perhimpunan Pemuda Tionghoa (Hua Chiao Tsing Niem Hui). Organisasi ini banyak membantu rakyat yang dalam kesulitan. Memperjuangkan kemerdekaan Siauw Giok Tjhan memang nasionalis sejak awalnya. Ini terbukti dengan sikapnya bergabung dengan Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Partai ini, yang resminya berdiri September 1932, secara tegas memperjuangkan Indonesia Merdeka. PTI juga banyak berhubungan dengan pergerakan nasional Indonesia lainnya, seperti PBI (Dr Sutomo), PNI-Partindo, PNI baru (Hatta-Sjahrir), dan lain-lain. PTI juga aktif mendukung Ki Hajar Dewantara menentang UU sekolah liar. Bahkan, ketika Gerakan Rakyat Indonesia (gerindo) berdiri, PTI aktif mendukung dan sebagian anggotanya masuk ke organisas tersebut. Semangat nasionalisme Siauw Giok Tjhan juga nampak dalam olahraga. Ia pernah terlibat dalam gerakan pemboikotan terhadap organisasi sepak bola yang didominasi Belanda, yakni Nederland Indische Voetbaldbond (NIVB). Ketika NIVB akan menggelar pertandingan di Surabaya, Siauw Giok Tjhan turut dalam gerakan untuk mengalihkan penonton ke Pasar Turi tempat pertandingan yang digelar oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pemikiran politik Siauw Giok Tjhan makin berkembang tatkala bertemu dengan dua kawannya, Tjoa Sik Ien dan Tan Ling Djie. Kedua orang inilah yang memperkenalkan marxisme kepada Siauw. Konon, pada tahun 1938, Siauw menerjemahkan buku Edgar Snow, Red Star Over China. 10
11 Selain itu, Siauw juga aktif sebagai wartawan di harian Matahari. Koran ini cenderung nasionalis. Koran ini banyak meliput kegiatan Taman Siswa. Pada tahun 1939, Siauw menjadi pemimpin redaksi koran ini. Di tangannya koran ini menjadi sangat pro-kemerdekaan dan anti-fasisme Jepang. Jadinya, ketika Jepang masuk, nama Siauw masuk daftar orang yang seharusnya ditangkap. Namun, ia berhasil melarikan diri dari Semarang dan kemudian menjadi pemilik toko eceran di Malang, Jawa Timur. Namun, di Malang, Siauw sempat menjadi pemimpin organisasi bentukan Jepang bernama Kakyo Shokai. Ia juga mendirikan organisasi keamanan bernama Kebotai. 17 Agustus 1945: Indonesia merdeka! Siauw sangat bergembira dan mendukung penuh kemerdekaan itu. Bahkan, sebagai sokongan terhadap kemerdekaan, ia mendirikan dua organisasi, yakni Angkatan Muda Tionghoa dan Palang Biru di Malang. Kedua organisasi ini sangat membantu rakyat di saat revolusi. Bahkan, organisasi ini turut di medan pertempuran bersama rakyat Surabaya pada 10 November Tahun 1946, Siauw masuk ke Partai Sosialis. Di dalamnya, ada Amir Sjarifuddin, Sjahrir, dan Tan Ling Djie. Bagi Siauw, tak perlu lagi ada partai khusus Tionghoa. Ia menganjurkan agar orang Tionghoa melebur langsung dalam revolusi nasional rakyat Indonesia. Karena itulah, pada tahun 1946, Bung Karno menunjuk Siauw sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Di sini, Siauw makin condong ke marxisme. Ia juga makin meleburkan diri dalam revolusi Indonesia. Salah satu hasil kerja Siauw adalah UU Kewarganegaraan RI tahun UU kewarganegaraan ini menganut semangat Manifesto Politik R.I., 1 November 1945, yang menyatakan: di dalam negeri kita akan melaksanakan kedaulatan Rakyat kita dengan aturan kewargaan yang akan lekas membuat semua golongan Indo Asia dan Europa menjadi orang Indonesia sejati, menjadi patriot dan demokrat Indonesia! Siauw makin dekat kiri. Apalagi kiri, khususnya PKI, yang paling konsisten menentang segala bentuk rasialisme dan penindasan. Akhirnya, ketika terjadi peristiwa Madiun, Siauw juga sempat ditangkap. Lalu, ketika terjadi agresi militer Belanda akhir 1948, Siauw sempat lolos dari penjara. Sayang, ia tetap berhasil ditangkap Belanda. Kewarganegaraan dan Nation-Building 11
12 Meskipun Indonesia sudah merdeka, tetapi persoalan kewarganegaraan belum juga tuntas. Sentimen anti-tionghoa seringkali muncul. Merespon persoalan ini, sejumlah tokoh Tionghoa mendirikan organisasi: Badan Permusyawaratan Warga Turunan Tionghoa (Baperwatt). Ia tak setuju dengan nama organisasi itu. Baginya, penyelesaian masalah minoritas Tionghoa merupakan bagian dari pembangunan nasion Indonesia. Menurutnya, di Indonesia ini hanya ada satu bangsa, yaitu bangsa (nasion) Indonesia. Karena itu, ia mengusulkan nama Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Baperki, pada tahun 1955, menegaskan diri sebagai alat perjuangan bangsa Indonesia untuk mempercepat terbentuknya nasion Indonesia yang tidak mengenal diskriminasi rasial. Baperki memperjuangkan nation Indonesia sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, dalam penyelesaian soal minoritas Tionghoa, Baperki punya konsep yang disebut integrasi wajar (integrasi revolusioner). Konsep ini memperjuangkan orang Tionghoa sebagai bagian dari Indonesia tanpa harus mempersoalkan ketionghoannya sama dengan tidak mempersoalkan orang Jawa, Bugis, Melayu, dll. Proses ini tidak perlu menghilangkan identitas dan kebudayaan orang Tionghoa. Dengan demikian, di mata Siauw Giok Tjham, terciptalah nasion Indonesia yang berbhineka tunggal ika. Yang penting, kata Siauw, bukan memupuk perbedaan nama, agama, dan budaya, melainkan memupuk perasaan senasib, sebangsa, dan satu aspirasi masyarakat adil dan makmur. Lagi pula, kata Siauw, asal-usul keturunan tidak menentukan loyalitas atau kecintaan orang terhadap bangsa. Gagasan ini ditentang oleh kelompok Tionghoa lainnya, yaitu LPKB atau Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa. LPKB memperjuangka konsep yang disebut asimilasi. Kubu asimilasi menghendaki agar supaya orang-orang Tionghoa menghilangkan identitas budayanya dan melebur ke dalam tubuh bangsa Indonesia. Yang terjadi, orang-ornag Tionghoa dipaksa mengganti namanya sesuai nama Indonesia. Kasus lainnya, banyak orang Tionghoa dipaksa mengikuti agama yang diakui di Indonesia. berbagai bentuk ekspresi budaya Tionghoa juga dilarang: huruf Tionghoa, perayaan tradisional seperti tahun baru, pertunjukan barongsai, dan lain-lain. Ini terjadi pada era Orde baru. Siauw juga punya pemikiran di bidang pendidikan yang cemerlang. Baginya, pendidikan merupakan sarana nation-building. Akhirnya, sebagai bentuk konkret 12
13 idenya itu, ia Baperki mendirikan Universitas Res Publica (Ureca). Menariknya, kampus ini dibangun secara gotong-royong. Menariknya lagi, Baperki punya motto: pendidikan bukan barang dagangan. Ilmu harus diabdikan untuk kemajuan dan kebahagiaan hidup rakyat banyak! Di bidang ekonomi, Siauw juga punya pikiran cemerlang. Katanya, kapital domestik terutama dari orang Tionghoa bisa dikembangkan untuk memperkuat ekonomi nasional. Artinya, tidak perlu mempertentangkan antara kapital pribumi dan Tionghoa. Esensinya, semua kapital bangsa Indonesia harus dipergunakan untuk kepentingan ekonomi nasional. Dengan begitu, Siauw menentang konsep Sumitro, tokoh PSI yang sempat jadi menteri, yang kebijakan Bantengnya dianggap diskriminasi di lapangan ekonomi. Siauw juga menyerang PNI karena membiarkan salah seorang kadernya, Iskaq selaku Menko Perekonomian, menerapkan diskriminasi di bidang ekonomi. Korban rezim orde baru Segalanya berubah total tatkala rezim orde baru naik kekuasaan. Setelah sebelumnya menggulingkan Bung Karno dan membantai kaum kiri. Siauw Giok Tjhan turut menjadi korban kekejian orde baru. 4 Nopember 1965, Siauw sendiri ditangkap dan meringkuk di dalam tahanan selama 13 tahun tanpa proses pengadilan. Baperki dibubarkan. Berbagai kontribusi perjuangan dan pemikirannya dihapuskan dalam sejarah. Pada Bulan Mei 1978, Siauw Giok Tjhan dibebaskan. Tahun itu juga ia ke Belanda untuk berobat. Represi orba berdampak sangat buruk pada kesehatan Siauw Giok Tjhan: satu matanya buta, satunya hanya juga tidak terlalu baik, dan ia menderi penyakit jantung yang parah. Tak lama kemudian, tepatnya 20 Nopember 1981, Siauw Giok Tjhan meninggal dunia. Ia meninggal dunia di negeri orang. Siauw Giok Tjhan adalah pejuang kemerdekaan nasional Indonesia! Ia adalah nasionalis dan sekaligus sosialis sejati... Cak Siauw atau Nyonya Lie mengucapkan kata tercinta kepada saya, saya kembalikan itu kepada Revolusi. Yang dicintai itu adalah Revolusi Indonesia. Yang 13
14 dicintai itu adalah perjoangan untuk menyelesaikan Revolusi Indonesia. Pidato Bung Karno pada pembukaan Kongres Nasional ke-8 BAPERKI. Timur Subangun, anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD) Artikel Terkait: Oei Tjoe Tat, Loyalitas Tiada Akhir Peringati Hari Anak Nasional, Kampung Ilmu Angkat Tema Soeratin Dan Nasionalisme Sepak Bola Kita Perayaan Imlek di Jogja dan Kesejahteraan Rakyat Wahidin Soedirohoesodo, Sang Penyuluh Berorganisasi Sumber Artikel: Follow on Twitter berdikarionlinedotcom on Facebook Artikel Terkait: Siauw Giok Tjhan, Sosok Pejuang Dan Pembangun Bangsa Oei Tjoe Tat, Loyalitas Tiada Akhir Amir Sjarifudin Harahap, Nasionalis Kiri Yang Terlupakan Peringati Hari Anak Nasional, Kampung Ilmu Angkat Tema Peristiwa Rasialis 10 Mei 1963 Dan Provokasi 14
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh
Lebih terperincipengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965
'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin
Lebih terperinciTOKOH-TOKOH TIONGHOA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 1
TOKOH-TOKOH TIONGHOA DALAM REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA 1 Bondan Kanumoyoso http://www.nabilfoundation.org/media.php?module=publikasi&id=152 Kamis, 25 November 2010-12:05:57 WIB Tulisan ini menyorot
Lebih terperinciG30S dan Kejahatan Negara
Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan
Lebih terperinciKomunisme dan Pan-Islamisme
Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciSiauw Giok Tjhan, Sahabat-ku
Siauw Giok Tjhan, Sahabat-ku Go Gien Tjwan 1 Pada tanggal 4 November 1965, lebih dari sebulan setelah Gerakan 30 September yang melakukan kudeta pada tanggal 1 Oktober 1965, Siauw Giok Tjhan diambil oleh
Lebih terperinciBAB IV TANGGAPAN DAN TINDAKAN KOMUNITAS ARAB DALAM MENYIKAPI ADANYA PARTAI ARAB INDONESIA
BAB IV TANGGAPAN DAN TINDAKAN KOMUNITAS ARAB DALAM MENYIKAPI ADANYA PARTAI ARAB INDONESIA A. Reaksi Pro dan Kontra Pengakuan nasionalisme Indonesia keturunan Arab pada paruh pertama abad ke-20 tidak hanya
Lebih terperinciSiauw Giok Tjhan. Soe Tjen Marching 1
Siauw Giok Tjhan Soe Tjen Marching 1 Siapakah Siauw Giok Tjhan? Berpuluh tahun lamanya saya tidak tahu sama sekali. Mendengar namanya pun saya belum pernah. Karena saya adalah anak Orde Baru. Lahir pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang
BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai
BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebudayaan peranakan Tionghoa merupakan kebudayaan yang paling kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan bahasanya yang merupakan sintesa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku
Lebih terperinciFakta Sejarah Perjuangan. Siauw Giok Tjhan Tidak Bisa Dihapus!
Fakta Sejarah Perjuangan Siauw Giok Tjhan Tidak Bisa Dihapus! Chan Chung Tak Eddie Lembong, mantan ketua INTI dengan tegas mengatakan, Fakta Sejarah Perjuangan Siauw Giok Tjhan, tidak bisa dihapus dari
Lebih terperinciPERANAN KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
PERANAN KOMUNITAS TIONGHOA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA Siauw Tiong Djin Globalization menimbulkan anggapan di benak banyak orang bahwa nation-building (pembangunan bangsa) dan esensi nation tidak lagi relevan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012
Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kedatangan Etnis Tionghoa ke Indonesia baik sebagai pedagang maupun imigran serta terjalinnya hubungan yang
Lebih terperinciBAB III STATUS KEWARGANEGARAAN KOMUNITAS CINA DI YOGYAKARTA. A. Dasar Hukum Kewarganegaraan Komunitas Keturunan Cina
BAB III STATUS KEWARGANEGARAAN KOMUNITAS CINA DI YOGYAKARTA A. Dasar Hukum Kewarganegaraan Komunitas Keturunan Cina Pada tahun pertama kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah belum memperhatikan persoalan
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun
1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1900 yang diawali dengan munculnya sekelompok mahasiswa yang membentuk perkumpulan
Lebih terperinciSalawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia
Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.
Lebih terperinciSEBAB MUNCULNYA NASIONALISME
NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis
Lebih terperinciSeabad Wayang Orang Ang Hien Hoo di Malang
Seabad Wayang Orang Ang Hien Hoo di Malang Oleh: Abdul Malik http://www.kompasiana.com/kurakurabiru/seabad-wayang-orang-ang-hien-hoo-di-malang_5535b4686ea834ff25da42d5 17 April 2015 17:49:16 Diperbarui:
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 BAB II ISI... 4 2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan... 2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia 1945 s.d.1949...
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Acara Konvensi Kampus VII dan Temu Tahunan XIII Forum Rektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok perorangan dengan jumlah kecil yang tidak dominan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua negara majemuk termasuk Indonesia mempunyai kelompok minoritas dalam wilayah nasionalnya. Kelompok minoritas diartikan sebagai kelompok-kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Orang-orang Indonesia yang berdarah Tionghoa (berikutnya disebut
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Orang-orang Indonesia yang berdarah Tionghoa (berikutnya disebut sebagai orang Tionghoa Indonesia) dianggap masih belum membaur seutuhnya dengan orang Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awal abad 20, situasi politik Indonesia mengalami jatuh bangun karena pergantian sistem pemerintahan yang terbilang singkat. Tokoh-tokoh intelektual dan kenegaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pusat politik RI dipindahkan ke Yogyakarta pada awal tahun 1946, dua jenis sistem pers muncul di Nusantara (Lee, 1971:35). Pertama, terdiri dari surat kabar-surat
Lebih terperinciPresiden Seumur Hidup
Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan
Lebih terperinciKEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciKEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN
KEBIJAKAN ASIMILASI ETNIS TIONGHOA PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1966-1998 SKRIPSI Oleh: Silsilatil Faidho NIM. 060210302114 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciA. Pengertian Orde Lama
A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara
Lebih terperinciB A B III KEADAAN AWAL MERDEKA
B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa
Lebih terperinciZAMAN PERGERAKAN NASIONAL
ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL Faktor ekstern dan intern lahirnya nasionalisme Indonesia. Faktor ekstern: Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk
Lebih terperinciKIPRAH AMIR SYARIFFUDIN DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SAMPAI TAHUN 1948 SKRIPSI
KIPRAH AMIR SYARIFFUDIN DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SAMPAI TAHUN 1948 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,
Lebih terperinciDaftar Isi Kata Pengantar I Sebuah Imbauan A Sajak-Sajak i Pendirian, Pembangunan dan Perkembangan Ureca Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Ureca
Daftar Isi Kata Pengantar I Sebuah Imbauan A Sajak-Sajak i Pendirian, Pembangunan dan Perkembangan Ureca Siauw Tiong Djin: Baperki, Ureca Dan Siauw Giok Tjhan 1 Go Gien Tjwan: Riwayat Ureca 39 Dali Santun
Lebih terperinciKenangan Memperingati 100 Tahun Siauw Giok Tjhan. Siap Berkorban Demi Kepentingan Negara, pantang mundur menghadapi kesulitan dan penderitaan
Kenangan Memperingati 100 Tahun Siauw Giok Tjhan Siap Berkorban Demi Kepentingan Negara, pantang mundur menghadapi kesulitan dan penderitaan Huang Shu Hai 1 Judul di atas mengungkapkan dua aspek sosok
Lebih terperincisherila putri melinda
sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh Indonesia adalah suku Cina atau sering disebut Suku Tionghoa.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam etnis suku dan bangsa. Keanekaragaman ini membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang kaya
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang di Indonesia. Paham ini merupakan gagasan pemikiran dari Soekarno yang menjadi tonggak
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal 16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat Indonesia secara
Lebih terperinciRELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR
RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia Presiden
Lebih terperinciAkui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf
Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf BY WEBMASTER OCTOBER 27, 2015 HTTP://1965TRIBUNAL.ORG/ID/AKUI-DULU-PEMBANTAIAN-BARU-MINTA-MAAF/ Menolak lupa, menjadi saksi (selama hayat di kandung badan). Galeri
Lebih terperinciDR. MAYOR DUSTIRA PRAWIRAAMIDJAYA Sang Dokter Pejuang ( )
DR. MAYOR DUSTIRA PRAWIRAAMIDJAYA Sang Dokter Pejuang (1919 1946) MAKALAH Disampaikan dalam seminar nasional pengusulan Dr. Mayor Dustir Prawiraamidjaja sebagai pahlawan nasional Diselenggarakan oleh Yayasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah These approaches and almost all the specific literature on media and politics have in common a view of the media as refelction of the society s political competition
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku bangsa, beranekaragam Agama, latar belakang sejarah dan kebudayaan daerah.
Lebih terperinciGerwani dan Tragedi 1965
http://news.detik.com/read/2013/09/30/154108/2373384/10/sejarah-gerwis-dan-munculnya-gerwani?nd772204btr Senin, 30/09/2013 15:41 WIB Gerwani dan Tragedi 1965 Sejarah Gerwis dan Munculnya Gerwani Idham
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia
BAB V KESIMPULAN Pada tahun 1930-an merupakan masa-masa krisis ekonomi yang melanda disebagian besar dunia. Krisis ekonomi ini berdampak pula di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Krisis yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian
Lebih terperinciPemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI
Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia
Lebih terperinci2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Soekarno tampil dihadapan peserta sidang dengan pidato
Lebih terperinciPENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri
PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri LIMA ALIRAN PEMIKIRAN POLITIK DI INDONESIA Terdapat lima aliran pemikiran politik di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.
BAB IV PENUTUP Kesimpulan Kemunculan karya sastra Indonesia yang mengulas tentang kolonialisme dalam khazanah sastra Indonesia diprediksi sudah ada pada masa sastra Melayu Rendah yang identik dengan bacaan-bacaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang
168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat
Lebih terperinciPerjalanan Politik Siauw Giok Tjhan
Perjalanan Politik Siauw Giok Tjhan Siauw Tiong Djin 1 Perjalanan politik Siauw Giok Tjhan yang panjang dimulai ketika ia pada tahun 1932 menjadi seorang yatim piatu, di usia 18 tahun. Ketika itu ia duduk
Lebih terperinciGerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para
BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal
Lebih terperinciBIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO
BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO Mr. Asaat Datuk Mudo adalah putra Minangkabau Sumatera Barat yang lahir di Dusun Pincuran Landai, Kenagarian Kubangputih, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam pada 18 September
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menganut paham demokrasi, didalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menganut paham demokrasi, didalam sistem politiknya adanya keanekaragaman politik sangat diakui di negara ini. Hal ini
Lebih terperinciTiga Komponen Marhaenisme
Tiga Komponen Marhaenisme http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20150630/tiga-komponen-marhaenisme.html?fb_ref=default Selasa, 30 Juni 2015 21:57 WIB 0 Komentar 541 Views Salah satu karya agung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciIni Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI
Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciBAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI
www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,
Lebih terperinciKekerasan Sipil dan Kekuasaan Negara
Kekerasan Sipil dan Kekuasaan Negara Abdil Mughis Mudhoffir http://indoprogress.com/2016/12/kekerasan-sipil-dan-kekuasaan-negara/ 15 December 2016 IndoPROGRESS KEBERADAAN kelompok-kelompok sipil yang dapat
Lebih terperinciSiauw Tiong Djin vs Sindhunata
Siauw Tiong Djin vs Sindhunata Ditulis Oleh : Dr. Irawan Duarte, May 25 2002, Indonesia Media. Adalah suatu kesempatan yang jarang terjadi dalam sejarah, dimana terjadi perdebatan sengit antara dua ideologi
Lebih terperinciRangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR
Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses
Lebih terperinciBAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari
BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Belanda, etnis Tionghoa sudah menyebar ke seluruh Nusantara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Belanda, etnis Tionghoa sudah menyebar ke seluruh Nusantara. Secara umum etnis Tionghoa adalah orang-orang yang berasal dari Tiongkok. Sebutan
Lebih terperincipenjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.
BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum
Lebih terperinciLATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG
LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG Jepang datang ke Indonesia karena: Ingin menguasai wilayah Asia-Pasifik pada Perang Dunia II Menyerahnya Belanda ke tangan Jepang pada 8 Maret 1942, di Kalijati Mencari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan diikuti keadaan politik yang semakin rawan dengan munculnya rasa tidak puas dari daerah terhadap
Lebih terperinci