BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO
|
|
- Shinta Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO Mr. Asaat Datuk Mudo adalah putra Minangkabau Sumatera Barat yang lahir di Dusun Pincuran Landai, Kenagarian Kubangputih, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam pada 18 September Ibunya bernama Djaora dan ayahnya bernama Thaib. Usia anak-anaknya dihabiskannya di Sungai Pura, sebuah nagari yang terletak di lereng Gunung Merapi, di pinggiran kota Bukittinggi. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya ke kota Padang. Yaitu di Adabiah dan MULO Padang. Setelah Assaat menamatkan studinya di Padang, Assat melanjutkan studinya ke STOVIA (Schooltot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Jakarta. Namun ia tidak melanjutkan pendidikannya disana, karena ia tidak tahan dengan kondisi Indonesia yang sedang dijajah. Oleh karena itu dia meninggalkan STOVIA dan melanjutkan sekolah ke AMS. Setamat dari AMS barulah dia mellanjutkan sekolahnya ke RHS (Rechtgs Hoge School), Sekolah Hakim Tinggi di Jakarta. Ketika menjadi mahasiswa RHAS inilah, Asaat mulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaaan, yakni gerakan politik. Pada saat itu Asaat aktif dalam organisasi Jong Sumateranen Bond. Dalam organisasi pemuda itu karir Asaat mulai menanjak. Ia menjadi pengurus-pengurus berbagai oraganisasi pemuda di Indonesia. Namun, kegiatan keorganisasian itu mulai tercium oleh dosennya di RHS. Sehingga berpengaruh pada pendidikan Asaat. Asaat sangat tersinggung dengan perlakuan dosennnya itu, sehinggi Asaat memutuskan untuk keluar dari RHS dan menuntut ilmu di Unversitas Leiden Negeri Belanda. Akhirnya Asaat menamatkan studinya di Belanda dan memperoleh gelar Mr ( Meester in de Rechten) atau sarjana hokum. Mr. Asaat menikah denan Roesiah, wanita Sungai Pua di Rumah Gadang Kapalo Koto Kabupaten Agam. Dalam pernikahan itu Mr. Asaat memperoleh dua orang putra dan satu orang putri. Roesiah meninggal lebih dulu dari Mr. Asaat. Istri kedua Mr. Asaat adalah Widya Saria yang berasal dari Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Api revolusi untuk mempertahankan proklamasi terus menggelora. Belanda dengan kekuatan militernya melancarkan Agresi Militer II. Sehingga Mr. Asaat ditangkap oleh Belanda bersama Bung Karno dan Bung Hatta serta pemimpin Republik lainnya, kemudian diasingkan di Manumbing, Pulau Bangka. Bersama pejuang lainnya, Mr Asaat telah menggalang dan mengobarkan persatuan seluruh bang Indonesia lewat pengasingan itu. Sementara ide nonkooperasi (gerakan yang tidak mau bekerja sama) dengan Belanda dilakukannya bersama pejuang lainnya sebagai senjata perlawanan. Selama tahun Mr. Asaat menjabat sebagai Ketua BP-KNIP(Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat). Jabatannya berakhir karena pada tanggal 27 Desember 1949 hingga 17
2 Agustus 1950 Negara Republik Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat yang terdiiri dari 16 Negara Bagian. Salah satu dari Negara bagian itu adalah Republik Indonesia yang dipimpin oleh Acting Presiden Mr. Asaat Datuk Mudo dan kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Halim. Mr. Asaat Datuk Mudo menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun Selama memangku jabatan Presiden, Mr. Asaat Datuk Mudo menandatangani statuta pendirian Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Walaupun Mr. Asaat Datuk Mudo menduduki jabatan sebagai Presiden, tetapi ia tidak menonjolkan dirinya sebagai Presiden. Ia tetap sederhana dan bersahaja. Kondisi dan situasi itu memang tidak memungkinkan untuk hidup normal apalagibergaya hidup mewah. Kesederhanaan Presiden Asaat ketika itu dapat dilihat ketika ia masih tinggal di Yogayakarta. Masyarakat public bisa melihatnya di Jalan Malioboro Yogyakarta ketika ia sedang berjalan kaki untuk mencari sesuatu. Perawakan Mr. Asaat Datuk Mudo yang berbadan kurus, semampai dan berpakaian sederhana sudah menjadi pandangan yang biasa bagi rakyatnya, sesuai dengan irama revolusi ketika itu. ` Pada tahun 1950 Republik Indonesia Serikat dilebur lagi menjadi Negara Kesatuan Ri. Jabatan Mr. Asaat sebagai Presiden selesai. Setelah pindah dari Yogyakarta ke Jakarta, Mr. Asaat Datuk Mudo menjadi anggota parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Pada September 1950 Mr, Asaat Datuk Mudo dipercaya sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Nasir. Jabatan itu dipegangnya sampai Maret Setelah Kabinet Nasir bubar pada tahun itu, Mr Asaat kembali lagi menjadi anggota DPR RI. Pada Tahun 1955 nama Mr. Asaat kembali popular sebagai formatur Kabinet bersama Dr, Soekiman Wirjosandjojo dan Mr. Wilopo. Ketika Demokrasi Terpimpin dicetuskan oleh Presiden Soekarno, Mr Asaat sebagai democrat dan orang Islam menentangnya. Namun secara pribadi Bung Karno tetap dihormatinya. Penolakan Mr. Asaat adalah seolah-olah Bung Karno memberi angin pada Partai Komunis Indonesia. Akan tetapi, Mr. Asaat saat itu merasakan jiwanya terancam karena demokrasi terpimpin adalah dictator terselubung. Ia selalu diamati oleh intel serta orang-orang PKI. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Mr. Asaat berusaha untuk meninggalkan pusat kota Jakata dengan menyamar menjadi orang biasa. Akhirnya Mr. Asaat beserta keluarga berhasil menyebrang Selat Sunda dan sampai di Sumatera. Maka terbentuklah PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) untuk menentang Sukarno yang telah diselimuti PKI. Mr. Asaat yang ketika itu telah sampai di Sumatera Barat bergabung dengan PRRI. Kemudian berkeliaran di hutan-hutan Sumatera setelah Pemerintah Pusat menggempur kekuatan PRRI. Akhirnya, Mr Asaat tertangkap oleh Pemerintah Pusat dalam keadaan fisik yang lemah. Ia
3 menjalani hidup di pen jara selama empat tahun. Ia baru keluar dari tahanan di Jakarta setelah munculnya Orde Baru. Pada tanggal 16 Juni 1976, Mr. Asaat meninggal dunia di rumahnya yang sederhana di Warung Jati Jakarta Selatan. Pemakamannya dihormati oleh Negara dengan kebesaran militer. Mr. Asaat dimakamkan bersama rakyat di pemakaman umum Tanah Kusir, Jakarta.
4 BIOGRAFI TOKOH INDONESIA MR. ASAAT DATUK MUDO UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA DISUSUN OLEH: NUR RAHMI AMALIA XII IPA 4 GURU PEMBIMBING: DRA. ZUNIARTI, M.KOM SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 PADANG DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG 2012 / 2013
5
MR. ASSAAT PEMANGKU JABATAN (ACTING) PRESIDEN RI
MR. ASSAAT PEMANGKU JABATAN (ACTING) PRESIDEN RI Anggota Kelompok: Ahmad Sidik Wibowo 1111112000101 Febi Ade Ariyani 1111112000086 Koento Pinandito N.I 1111112000055 Roni Yuliansyah 1111112000076 Mr. Assaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2017 Mata Pelajaran Penyusun Soal :SEJARAH INDONESIA : DRS. LADU NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL 1. 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
Lebih terperincisherila putri melinda
sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. ayah kandungnya baru dia ketahui setelah ia lulus sekolah AMS (Algemene
BAB VI KESIMPULAN Wilopo lahir di Purworejo pada 21 Oktober 1909. Wilopo merupakan anak angkat dari Prawirodiharjo. Ayah kandung Wilopo adalah orang yang selama ini dikenal sebagai pamannya yaitu Soedjono
Lebih terperinciPROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI
www.bimbinganalumniui.com 1. Setelah kabinet Amir Syarifuddin jatuh, atas persetujuan presiden KNIP memilih Hatta sebagai Perdana Menteri. Jatuhnya Amir Syarifuddin membuat kelompok kiri kehilangan basis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan suatu gerakan rakyat, yang bersendikan demokrasi terpimpin,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai
148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai Masyumi di Jawa Barat periode tahun 1950-1960. Maka penulis dapat menyimpulkan. Pertama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi
Lebih terperinciBAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah
1 BAB I PNDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan revolusi nasional Indonesia. Revolusi nasional
Lebih terperinciPERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN
PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN 1908 1928 SKRIPSI Oleh Citra Yuliyanti Eka Pertiwi NIM 080210302021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 BAB II ISI... 4 2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan... 2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia 1945 s.d.1949...
Lebih terperinciKEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciA. Pengertian Orde Lama
A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV TANGGAPAN DAN TINDAKAN KOMUNITAS ARAB DALAM MENYIKAPI ADANYA PARTAI ARAB INDONESIA
BAB IV TANGGAPAN DAN TINDAKAN KOMUNITAS ARAB DALAM MENYIKAPI ADANYA PARTAI ARAB INDONESIA A. Reaksi Pro dan Kontra Pengakuan nasionalisme Indonesia keturunan Arab pada paruh pertama abad ke-20 tidak hanya
Lebih terperinciB A B III KEADAAN AWAL MERDEKA
B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa
Lebih terperinciKelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14
Kelompok 10 Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL 1959-1966 1. Pengertian Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan diikuti keadaan politik yang semakin rawan dengan munculnya rasa tidak puas dari daerah terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku Mongondow adalah merupakan penduduk Kerajaan Bolaang Mongondow yang pada tahun 1954 secara resmi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1959 TENTANG SUSUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1959 TENTANG SUSUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEMENTARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai lanjutan dari Penetapan Presiden
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh
Lebih terperinciSalawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia
Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) sangat menarik untuk dikaji. Militer adalah organ yang penting yang dimiliki
Lebih terperinciPENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai lanjutan dari Penetapan Presiden No. 3 tahun
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah
Lebih terperinciSri Sultan Hamengkubuwono IX
Sri Sultan Hamengkubuwono IX Sri Sultan Hamengkubuwono IX Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dengan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku
Lebih terperinciPEMETAAN STANDAR ISI
PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : XII IPS / I STANDART KOMPTENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjuangan 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa
Lebih terperinciMR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia
MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA (1911 1989) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia MAKALAH Disampaikan dalam Seminar Nasional Pengusulan Mr. Sjafruddin Prawiranegara sebagai Pahlawan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini
BAB V KESIMPULAN Periode 1946-1949 merupakan periode perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dari kekuasaan penjajah Belanda. Pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jam gadang landamarknya Bukittinggi, baik bagi masyarakat lokal maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah lama luput dari perhatian pers, pada tahun 2013 Koto Gadang hadir kembali sebagai pusat perhatian baru bagi publik. Alasannya karena pembangunan great wall.
Lebih terperinciPERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA
PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira
Lebih terperinciAKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 5 OLEH: TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA 9 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Kemudian dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Zyunbi Iinkai)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang
168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )
TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) DOSEN PEMBIMBING : ARI WIBOWO,M.Pd Disusun Oleh : Rizma Alifatin (176) Kurnia Widyastanti (189) Riana Asti F (213) M. Nurul Saeful (201) Kelas : A5-14
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperinciDari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.
Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi
Lebih terperinciPemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI
Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A
Lebih terperinciRangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR
Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses
Lebih terperinciNasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta )
Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta ) A. Latar Belakang 1. Identifikasi Permasalahan Sukarno dan Hatta adalah dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia menjadi negara yang independen, negara yang seharusnya berdiri sendiri tanpa pengaruh
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1
KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XII / Ganjil Bentuk Soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)
BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1959
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1959 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7 TAHUN 1958 TENTANG PENGGANTIAN PERATURAN TENTANG BINTANG GERILYA SEBAGAIMANA TERMAKTUB DALAM PERATURAN
Lebih terperinciRELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR
RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciKIPRAH AMIR SYARIFFUDIN DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SAMPAI TAHUN 1948 SKRIPSI
KIPRAH AMIR SYARIFFUDIN DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN SAMPAI TAHUN 1948 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA Nama : Dini Fathnin Suroyo NIM :11.02.8137 Kelompok A Dosen : Drs. Khalis Purwanto,MM DIII MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PANCASILA
Lebih terperinciEbook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:
SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda
Lebih terperinciSEBAB MUNCULNYA NASIONALISME
NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... viii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I. PENGANTAR... 1
Lebih terperinciSILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1
SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya
BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disingkat UUD 1945 1 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali, yakni Perubahan Pertama pada tahun 1999, Perubahan
Lebih terperinciKomunisme dan Pan-Islamisme
Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita
Lebih terperinciBAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA
23 BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA A. Masa Tahun 1945-1949 Masa Tahun 1945-1949 sebagai masa berlakunya UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945 menghendaki sistem pemerintahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis
Lebih terperinciSEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.
BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Acara Konvensi Kampus VII dan Temu Tahunan XIII Forum Rektor
Lebih terperinci46. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK
46. KOMPETENSI INTI DAN SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang
BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak
Lebih terperinciPERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) TUGAS AKHIR SKRIPSI
PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1945-1949) TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Menjelang akhir abad ke-19 masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang serba terbelakang. Pejajahan serta penindasan mengakibatkan kemunduran
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dipandang
Lebih terperinciKepala Pepustakaan Nasional RI Dalam Acara Hibah Koleksi Buku Buku dan Foto Foto Almarhum Pamoe Rahardjo
Sambutan Kepala Pepustakaan Nasional RI Dalam Acara Hibah Koleksi Buku Buku dan Foto Foto Almarhum Pamoe Rahardjo Jakarta, 7 September 2006 Yth. Bapak Walikota Blitar beserta jajarannya Yth. Putra putri
Lebih terperinciKajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional
Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia
Lebih terperinciPENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas
PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas jajahan masih di bawah kekuasaan Kerajaan Belanda. Setelah
Lebih terperinciB. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBUBARAN NEGARA MADURA TAHUN A. Perjuangan Rakyat Madura Menentang Pembentukan Negara Madura
BAB IV PEMBUBARAN NEGARA MADURA TAHUN 1950 A. Perjuangan Rakyat Madura Menentang Pembentukan Negara Madura Semangat rakyat Madura untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia terlihat ketika disiarkan
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,
Lebih terperinciPemilu Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;
Pemilu 1955. Ini merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu itu Republik Indonesia berusia 10 tahun. Kalau dikatakan pemilu merupakan syarat minimal bagi adanya demokrasi, apakah
Lebih terperinciGambar: Pertemuan pemuda Indonesia
Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Para pemuda di berbagai wilayah di Indonesia mulai mem bentuk per kum pulan untuk menentang penjajah. Perkumpulan pemuda
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )
REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) Disusun Oleh : Rizma Alifatin (14144600176) Kurnia Widyastanti (14144600189) Riana Asti F (14144600213) M. Nurul Saeful (14144600201) Sejarah Singkat RIS Pada tanggal
Lebih terperinci5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya kaum buruh 1 selalu menuntut hak hak normatifnya berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh perempuan, hak untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa di dunia memiliki hak yaitu mendapatkan kemerdekaan, seperti didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, persepektif sejarah selalu menampilkan ruang dan waktu, setiap peristiwa selalu menampilkan tiga unsur yaitu
Lebih terperinciBerilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERBAH ULANGAN HARIAN 1 KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN 2016 Waktu: 50 menit Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Sikap positif
Lebih terperinciTUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika
TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oby rohyadi Nomer mahasiswa : 11.11.5471 Kelompok : F Program studi : STRATA 1 Jurusan Nama Dosen : Teknik Informatika : Dr.abidarin rosidi,m.ma Implementasi
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1959 TENTANG PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7 TAHUN 1958 TENTANG PENGGANTIAN PERATURAN TENTANG BINTANG GERILYA SEBAGAIMANA TERMAKTUB DALAM PERATURAN PEMERINTAH NO. 8 TAHUN
Lebih terperinciPERANAN Mr. ASSAAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA ( ) SKRIPSI
PERANAN Mr. ASSAAT DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1946-1951) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinci