BAB IV KEDATANGAN SEKUTU DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KEDATANGAN SEKUTU DI INDONESIA"

Transkripsi

1 BAB IV KEDATANGAN SEKUTU DI INDONESIA Pada bab terdahulu kita telah membahas tentang kondisi ekonomi, sosial budaya Indonesia pada awal kemerdekaan. Telah kita ketahui bahwa kondisi sosial ekonomi menjadi faktor internal yang perlu dihadapi Indonesia selama perjuangan awal kemerdekaan. Selain faktor internal, Indonesia juga masih menghadapi faktor eksternal berupa intervensi negara lain baik dalam bidang politik maupun militer. Dalam bab ini akan akan dibahas mengenai kedatangan sekutu yang diboncengi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration) masuk kembali ke negara Indonesia. TIK Diakhir pembahasan bab 3 ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mendeskripsikan proses kedatangan Sekutu dan Belanda (NICA) di Indonesia 2. Menganalisis faktor-faktor yang mendukung tentara Sekutu dan Belanda masuk kembali ke Indonesia 3. Mendeskripsikan sikap tentara Sekutu dan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia 4. Mendeskripsikan sikap tentara Jepang terhadap masuknya kembali tentara Sekutu dan Belanda ke Indonesia 5. Mendeskripsikan sikap bangsa Indonesia atas kedatangan tentara Sekutu dan Belanda di Indonesia 1. Kedatangan Tentara Sekutu dan NICA di Indonesia. Setelah dikalahkan oleh Jepang dalam perang Pasifik tahun 1942, Belanda meninggalkan Indonesia dan membentuk pemerintahan sipil di Australia yang dikenal dengan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dibawah H.J. Van Mook. Walaupun mengalami kekalahan perang namun Belanda tetap mempunyai keinginan berkuasa kembali atas Indonesia setelah perang selesai. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu, dengan demikian Jepang harus melepaskan daerah-daerah yang didudukinya dalam 87 S N I 5

2 perang Pasifik kepada Sekutu sebagai pemenang Perang Dunia II. Sementara itu negara-negara barat yang tergabung didalam blok Sekutu masih menganggap berhak untuk berkuasa kembali atas daerah-daerah koloninya dulu. Khusus yang menyangkut Indonesia, pihak Belanda sudah sejak bulan April 1944 mempersiapkan pendudukan kembali di wilayah tersebut. Sejak bulan April tersebut pemerintah Belanda mulai mengadakan perundingan-perundingan dengan Inggris, perundingan tersebut telah menghasilkan suatu persetujuan yang dikenal dengan Civil Affairs Agreement, yang memuat ketentuan-ketentuan tentang pendudukan kembali Indonesia, khususnya pulau Sumatra oleh Inggris yang mewakili sekutu. Adapun isi dari Civil Affairs Agreement adalah Pada fase pertama Panglima Tentara Sekutu akan berwenang menyelenggarakan operasi militer serta memulihkan law and order (keamanan dan ketertiban). Pada fase kedua setelah keadaan kembali normal, pejabat-pejabat NICA akan mengambil oper tanggung jawab tersebut dari pihak Inggris yang mewakili Sekutu (Moedjanto, 1988). Semula yang bertanggungjawab bagi pendudukan kembali wilayah Indonesia, kecuali pulau Sumatra adalah Amerika Serikat dengan SWPAC (South West Pacific Areas Command) dibawah pimpinan Mac Arthur yang berkedudukan di Australia. Akan tetapi setelah perjanjian Postdam, terjadi perubahan tentang pendudukan kembali Indonesia. Karena yang berwenang terhadap pendudukan kembali di Indonesia bukan lagi Amerika Serikat melainkan diserahkan kepada Inggris secara keseluruhan atau dialihkan dari SWPAC kepada SEAC (South East Asia Command) yang dipimpin Lord Louis Mountbatten yang berkedudukan di Singapura. Hal tersebut terjadi karena SWPAC memusatkan perhatiannya terhadap penyerangan langsung terhadap kepulauan Jepang. Dengan adanya perubahan tersebut, maka ketentuan dari Civil Affairs Agreement akan diperluas, bukan saja mengatur tentang pendudukan kembali pulau Sumatra akan tetapi menyangkut seluruh wilayah Indonesia. Dan persetujuan tersebut disahkan pada tanggal 24 Agustus 1945 di London. Tapi dalam prakteknya SEAC bebas dari tanggungjawab pendudukan kembali wilayah- 88 S N I 5

3 wilayah di luar Pulau Jawa dan Sumatra, karena diluar kedua pulau tersebut Inggris melimpahkan tanggungjawab kepada Australia. Walaupun demikian Inggris masih memiliki hambatan sehubungan dengan pengiriman pasukan, karena SEAC belum dapat mengirimkan pasukannya secepat mungkin seperti yang diinginkan oleh Belanda, hal tersebut disebabkan oleh karena SEAC memiliki urutan prioritas tugas yang banyak, sehingga belum dapat memenuhi tuntutan Belanda. Untuk meyenagkan hati Belanda, maka pada tanggal 6 September 1945 Panglima SEAC membentuk Allied Forces For Netherlands East Indies (AFNEI) yang akan bertugas bagi pendudukan kembali Indonesia dengan panglimanya Jenderal Sir Fhilip Christison. Adapun tugas yang diemban oleh AFNEI adalah: 1. Memulihkan dan membebaskan APWI (Allied Prisoners and War Internees) 2. Menerima penyerahan kekuasaan, melucuti dan mengembalikan tentara Jepang ke negeri asalnya. 3. Menjaga serta memulihkan keamanan serta ketertiban umum, sehingga pemerintahan sipil bisa berfungsi kembali. 4. Mencari keterangan tentang penjahat perang dan mengadilinya (Asmadi, 1982:115) Meskipun AFNEI telah dibentuk, namun belum bisa melakukan pendaratan-pendaratan di Indonesia, karena belum ada tentara Inggris yang bisa disisihkan untuk keperluan itu. Dalam keadaan yang demikian yang dapat dilakukan oleh AFNEI hanya mengirimkan beberapa tim RAPWI sebagai Allied Mission yang akan membuka jalan bagi pendaratan tentara Sekutu. Dengan demikian waktu yang sangat berharga bagi Belanda hilang begitu saja (Asmadi, 1982:155). Itulah sebabnya sehingga pendudukan kembali wilayah Indonesia bagian timur yang dilakukan oleh tentara Australia lebih cepat dari pada pendudukan wilayah Indonesia bagian barat yang dilakukan oleh tentara Inggris. Kesempatan yang berharga itu tidak disia-siakan oleh pihak Belanda dalam rangka usahanya untuk menduduki kembali Indonesia, sehingga pada saat pendaratan tentara Australia ini ikut pula membonceng tentara Belanda, bersama-sama dengan 89 S N I 5

4 pendaratan tantara Australia ikut membonceng 7 Kompi KNIL (Asmadi, 1982:155). Gambar. Anggota-anggota tentara Sekutu di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Sumber: Repro Foto 30 Tahun Indonesia Merdeka Sementara itu tentara Inggris yang ditugaskan ke Indonesia yang bergabung dalam AFNEI terdiri dari 3 divisi India. Ketiga divisi India tersebut adalah: 1. Divisi India 23 dibawah Komando Jenderal Hawthorn yang bertugas di Jawa bagian Barat dan berpusat di Jakarta. 2. Divisi India 5 dibawah komando Jenderal Man Sergh bertugas di Jawa bagian Timur, berpusat di Surabaya. 3. Divisi India 26 dibawah Komando Jenderal Chambers bertugas di Sumatra, berpusat di Medan (Moedjanto, 1988). Tentara Inggris dari divisi India tersebut setiap divisi terdiri dari orang prajurit, yang dibagi dalam brigade-brigade yang beranggotakan orang prajurit tiap brigade. Pendaratan tentara Sekutu di Indonesia diawali oleh pendaratan kesatuan tentara Inggris dibawah Komando Laksamana Patterson dengan kapal Cumberland, yang merapat di Tanjung Priok pada tanggal 16 September Bersama kedatangan Petterson ikut serta pula Van der Pless, wakil Van Mook untuk mempersiapkan kembalinya pemerintah Hindia Belanda di Indonesia. Dua minggu kemudian, tanggal 29 September 1945 dan tanggal 6 Oktober 1945, berturut-turut mendarat 2 divisi tentara Inggris di Jawa dan Sumatra, yang 90 S N I 5

5 terdiri dari divisi India 23 dibawah komando Jenderal D.C.Hawthron dan divisi 26 dibawah komando Jenderal H.M.Cambers, pada kesempatan ini ikut membonceng 1 kompi KNIL serta para perwira markas besar tentara Belanda. Sedangkan 1 divisi lagi yaitu divisi India ke 5 dibawah komando Jenderal E.C. Mensergh yang menurut rencana akan tiba pertengahan Nopember Akan tetapi karena atas desakan Belanda yang merasa khawatir melihat situasi di Surabaya, maka panglima AFNEI memutuskan untuk mengirim 1 brigade pasukannya ke Surabaya yaitu brigade ke-49 dari divisi India ke 23 yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal A.W.S.Mallaby, untuk merintis jalan bagi kedatangan Mallaby ke Surabaya Sekutu mengutus Kapten Huyer, seorang perwira angkatan laut Belanda yang dipekerjakan pada SEAC ke Surabaya yang tiba pada tanggal 25 September 1945 di Surabaya. Parade Pasukan: Tentara Australia yang tergabung dalam Batalyon 2/31 saat melakukan parade pasukan di Banjarmasin. Sumber: Wikipedia.com Dengan mendaratnya tentara Sekutu di Indonesia, ikut serta pula menyelundup pejabat-pejabat NICA dan tentara Belanda, yang diantaranya ada yang dipoles warna kulitnya sehingga menyerupai serdadu seperti yang dikemukakan oleh Moedjanto pemulasan warna kulit ini diketahui antara lain dari bangkai mereka yang terlempar di Sungai Brantas ketika berkobar pertempuran di Surabaya di bulan November. Disamping itu ada sejumlan tentara Belanda yang diterjunkan sebagai perintis masuknya pasukan Sekutu dengan menggunakan seragam sekutu (Moedjanto, 1988). 91 S N I 5

6 Garis-garis politik sekutu sesuai dengan Civil Affairs Agreement ini menuju kepada maklumat politik Belanda dalam bulan Nopember, yang pelaksanaan bagian militernya dirundingkan di Singapura pada awal Desember Inggris melihat upaya dalam Civil Affairs Agreement ini seperti perluasan persemakmuran raya, seperti halnya Malaysia dan Singapura yang menjadi bagian dari Keratuan Inggris Raya. Bagian ini bisa menjadi kesempatan untuk menjadikan Hindia Belanda bagian dari itu, tetapi dengan versi lain yaitu Belanda yang menempati Hindia Belanda dengan memberikan banyak konsesi kepada Inggris yang telah mengantarkan Belanda kembali mengambi jajahannya Demikianlah cara-cara yang ditempuh oleh Belanda untuk datang di Indonesia dalam usahanya untuk kembali berkuasa di Indonesia. 2. Sikap Tentara Sekutu dan Belanda terhadap Kemerdekaan Indonesia 1) Pihak Inggris Sudah dijelaskan bahwa berdasarkan perjanjian Postdam, Inggris akan mewakili Sekutu di Indonesia. Sebagai tindak lanjut dari perjanjian Postdam maka pada tanggal 14 September 1945, seorang perwira militer Inggris yang bernama Greenhalgh tiba di Jakarta, untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi kedatangan tentara Sekutu di Indonesia, yang kemudian disusul dengan berlabuhnya kapal penjelajah Inggris Cumberland di Tanjung Priok Jakarta pada tanggal 16 September 1945, bersama panglima Skuadron V penjelajah Inggris, Laksamana Muda W.R. Petterson. Sikap dari pihak Inggris terhadap Indonesia, mulai terlihat dari pengarahan Panglima SEAC Lord Louis Mountbatten kepada Patterson, sebelum tiba di Jakarta, dalam pengarahannya Mountbatten antara lain mengatakan supaya pasukan-pasukan Inggris jangan dipergunakan untuk menghancurkan gerakan kemerdekaan, tetapi juga jangan mengambil tindakan-tindakan yang seolah-olah mengakui Republik Indonesia (Loebis, 1992). Walaupun telah ada pengarahan dari Mountbatten tersebut, tetapi pihak Belanda dalam hal ini Van der Plass dalam kerjasamanya dengan Patterson, telah 92 S N I 5

7 merencnakan untuk menangkap Soekarno dan Hatta serta menduduki gedunggedung pemerintahan di Jakarta, yang kemudian diserahkan kepada Belanda (NICA). Tetapi sebelum semuanya dapat dilaksanakan, telah masuk laporanlaporan pada Mountbatten tentang keadaan yang sebenarnya di Pulau Jawa, dari Letkol Lawrenc Van der Post, seorang perwira Intelejent Inggris dan juga dari Letkol Maisy serta Wing Commander Devis, yang bertugas sebagai pemimpin rumah sakit untuk tawanan perang dan sebagai kepala kamp-kamp tawanan perang. Berdasarkan laporan-laporan tersebut sehingga Mountbatten memperingatkan kepada pihak Belanda yaitu Van der Plas pada tanggal 27 September 1945 di Singapura bahwa: tidak seorangpun prajurit Inggris akan dipergunakan untuk mengembalikan kekuasaan Belanda. Pasukan-pasukan inggris hanya dipergunakan untuk menolong para tawanan, Belanda sendirilah yang harus menduduki pulau Jawa. Pasukan Inggris baru akan dipergunakan jika Belanda bersedia mengadakan pembicaraan dengan Soekarno dan kawankawannya (Loebis, 1992) Pernyataan Mountbatten tersebut dibenarkan pula oleh Menteri Pertahanan Inggris J.J. Lawson yang sedang berkunjung di Singapura. Pernyataan ini bukan saja mencerminkan sikap dan pandangan Inggris akan tetapi juga mencerminkan sikap dan pandangan Sekutu terhadap kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945, Christison setelah pengangkatannya sebagai Panglima AFNEI memberikan keterangan melalui radio di Singapura tentang maksud kedatangan Sekutu di Indonesia, ia mengatakan hal yang senada dengan apa yang dikatakan oleh panglima SEAC Mountbatten, keterangan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Keterlibatan pasukan-pasukan Inggris hanya akan terbatas pada pendudukan beberapa kota penting yaitu Jakarta, Semarang dan Surabaya di Pulau Jawa serta Medan dan Padang di pulau Sumatra. 2. Pasukan-pasukan Inggris tidak akan mencampuri soal-soal dalam negeri. 93 S N I 5

8 3. Daerah-daerah diluar daerah yang diduduki menjadi tanggung jawab pihak Jepang dan daerah yang dikuasai Republik, penguasa Indonesia yang bertanggung jawab. 4. Ia telah meminta kepada pihak Belanda untuk memberikan keterangan politik, tetapi hal itu ditolak oleh Belanda, namun begitu ia bermaksud mempertemukan pemimpin-pemimpin Belanda dan Indonesia dalam suatu KMB (Loebis, 1992). Sementara itu sikap orang di Inggris sendiri terhadap keadaan di Indonesia bermacam-macam, akan tetapi lambat laun mereka semakin tidak senang dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi, dan sokongan terang-terangan bagi pemulihan pemerintahan Belanda di Indonesia makin lemah. Semula Belanda mendapat simpati dan sokongan yang besar dari London, para staf Inggris ingin melihat lebih banyak pasukan Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk menduduki kembali Indonesia. Di Kementrian luar negeri Inggris, Belanda dianggap sekutu penting, oleh karena itu Inggris harus tetap berhubungan erat dengan Belanda, baik dalam urusan pertahanan maupun dalam soal kestabilan dari daerah-daerah koloni di Asia Tenggara. Baik Menteri Luar Negeri Ernes Bevin maupun Perdana Menteri Atlee, pada dasarnya pro Belanda. Ini tercermin dari tulisan Ernes Bevin secara pribadi ketika kesukaran-kesukaran di Indonesia semakin meningkat pada bulan Oktober 1945, dalam tulisan tersebut antara lain beliau mengatakan jangan beri pengakuan kepada penguasa yang manapun yang tidak disetujui oleh pemerintah Belanda ( Wild, 1986:131). Kemudian Perdana Menteri Clement Atlee juga menulis kepada rekannya perdana Menteri Australia pada awal bulan November, dalam tulisannya Atlees antara lain mengatakan kami harus memelihara hubungan baik dengan tetangga kami di Eropa...dan memang kami merasa sangat enggan untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan kesan bahwa kedaulatan Belanda adalah suatu faktor yang dikesampingkan ( Wild, 1986: 131). Sejak semula ada pandangan lain di Inggris menjurus kearah yang berbeda. Mountbatten sendiri dengan cepat menyadari bahwa di Indonesia gerakan nasionalis sudah tumbuh begitu kuat, sehingga betapapun ia 94 S N I 5

9 menginginkannya akan tetapi ia jelas tidak memiliki cukup pasukan untuk merasakan suatu penyelesaian secara militer. Menurut pandangannya adalah penting sekali bagi para wakil pemerintah Belanda untuk berunding dengan pemimpin-pemimpin Indonesia dan harus mengumumkan maksud mereka untuk memberikan suatu bentuk kemerdekaan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pemerintah Inggris dalam bulan November dan Desember mulai secara tidak resmi mendesak pemerintah Belanda agar mengambil sikap yang lebih luwes terhadap RI. Bahkan Inggris sebelum tugasnya di Indonesia berakhir bertekad untuk mempertemukan antara Belanda dan Indonesia dimeja peurndingan sebagai landasan penyelesaian sengketa antara kedua negara tersebut. 2) Pihak Belanda Telah diuraikan sebelumnya, setelah Jepang berhasil menduduki Indonesia, Belanda lalu membentuk pemerintahan sipil yaitu NICA di Australia dibawah Van Mook. Kemudian setelah Jepang kalah, maka Belanda ingin kembali ke Indonesia. Supaya tindakannya untuk menduduki Indonesia dibenarkan hukum internasional, maka Belanda menyatakan bahwa Indonesia bukan lagi koloni, melainkan wilayahnya sejajar dengan Belanda di Eropa. Setelah Perang Dunia II pengakuan itu masih berlaku, seperti terbukti dalam konferensi Postdam. Dalam konferensi tersebut nasib Indonesia ikut pula dibicarakan, setelah Sekutu berhasil kembali menduduki Indonesia dan selanjutnya akan diserahkan kepada penguasanya sebelum parang dunia II. Dimata Belanda kemerdekaan Indonesia adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan, dan menganggap Republik Indonesia sebagai buatan Jepang yang didukung oleh pemberontak. Sikap Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia, bukan terbatas hanya pada tindakan mengakui akan tetapi berusaha mempengaruhi pandangan internasional untuk ikut tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Seperti negara-negara pemenang Perang Dunia II yang tergabung dalam blok Sekutu, termasuk Inggris dan Amerika Serikat. 95 S N I 5

10 Disamping itu, sebagai salah satu negara anggota Sekutu yang menang dalam Perang Dunia II, maka Belanda berpendapat bahwa kedudukannya patut dikembalikan seperti sebelum perang. Karena itu Belanda tidak mau berunding dengan pemimpin-pemimpin RI apalagi mengakui kemerdekaannya. Menurut Belanda RI yang baru lahir mempunyai potensi sebagai negara merdeka, padahal RI belum pantas dan belum sampai pada tingkat itu. 3) Tanggapan Jepang atas Kedatangan Sekutu Mendengar kabar bahwa Kaisar Jepang telah menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, tentara Jepang di Indonesia sangat terkejut. Mereka diliputi oleh suasana ketidaktahuan apa yang harus dibuat, bingung dan putus asa. Desasdesus tersiar bahwa Sekutu akan melakukan balas dendam dengan menghancurkan negerinya. Umumnya tentara Jepang tercekam oleh dua persoalan; 1) Bagaimana mereka bisa meninggalkan Indonesia dengan selamat secepatnya dan kembali ke tanah air serta keluarganya? 2) Tindakan apa yang dapat dilakukan agar Jepang terhindar dari kehancuran total, dan kedudukan kaisar dapat diselamatkan? Dikalangan Opsir Jepang, persoalannya lebih rumit lagi. SEAC (South East Asia Command) telah mengeluarkan perintah tertanggal 18 Agustus 1945 kepada pemerintah Jepang, yang harus dilanjutkan kepada semua komandan tentara dari semua tingkat. Pokok isi perintah: 1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua perintah Sekutu; 2) Bertanggung jawab atas terjaminnya ketertiban umum serta keselamatan penduduk sipil; 3) Bertanggung jawab atas terpeliharanya penyelenggaraan pemerintahan. Sehubungan dengan itu pihak Jepang di Indonesia mengambil tindakan; 1) Kesatuan bersenjata dilucuti dan dibubarkan; 2) Pengawasan atas burokrasi yang sekarang ditangani oleh tenaga-tenaga Indonesia dipertahankan 3) Pengawasan khusus terhadap kegiatan para pemudaa. 96 S N I 5

11 Berbeda sekali dengan sikap Rikugun ialah sikap Kaigun di Jawa, khususnya laksamana Maeda di Jakarta dan laksamana Shibata di Surabaya. Kedua perwira tinggi Jepang itu bersimpati kepada perjuangan bangsa Indonesia. Maeda membantu penyelenggaraan proklamasi, sedangkan Shibata bersedia menyerahkan senjata dan amunisi yang dikuasainya. 4) Sikap Bangsa Indonesia Di kalangan rakyat Indonesia terdapat bermacam-macam sikap. Massa rakyat diliputi berbagai perasaan, terharu, gembira dan balas dendam. Semangat mereka menyala-nyala. Ini menyebabkan mereka kurang bisa mengendalikan diri, sehingga sering pembunuhan atas diri orang Jepang yang dahulu menindas; juga orang Belanda dan Cina tidak terlepas dari sikap permusuhan bangsa Indonesia. Begitu juga para pejabat pemerintah tidak dapat menyalurkan semangat dan perasaan mereka secara sehat. Hanya pemimpin yang berkharisma (berjiwa) besar dapat menarik mereka. Gambar. Semboyan-semboyan perjuangan kemerdekaan Indonesia memenuhi tembok-tembok kota yang ditulis dalam bahasa Inggris agar pihak Sekutu dapat mengetahui. Sumber: Repro foto 30 Tahun Indonesia Merdeka Pemimpin utama Indonesia waktu itu ialah Sukarno-Hatta. Mereka ini menghadapi dilema yang sulit: tunduk kepada Sekutu atau kepada pemuda? Jika mereka tunduk kepada tau bersikap manis terhadap Sekutu, mereka menjauhkan diri dari dukungan pemuda yang semangat revolusionarnya begitu berkobar-kobar dan merupakkan kekuatan yang besar bagi RI. Tetapi kalau mereka tunduk kepada kemauan pemuda yang tegas-tegas ingin menghadapi kedatangan Sekutu secara revolusioner berarti dimusuhi Sekutu. Untunglah situasi waktu itu menolong mereka. Sekutu datang terlambat, sehingga mereka bersama dengan pemimpin- 97 S N I 5

12 pemimpin Indonesia lainnya berhasil membina kekuatan meskipun mula-mula secara simbolis, seperti yang nampak dari pernyataan yan muncul di mana-mana yang mendukung proklamasi. Pengibaran Sang Saka terus meluas, sedangkan semua orang berlencana merah putih didadanya. Ini semua menghilangkan tuduhan bahwa proklamasi hanyalah perbuatan segenggam pemimpin Indonesia saja. Hal lain yang ikut memperkuat posisi pemimpin-pemimpin Indonesia ialah terpeliharanya roda pemerintahan. Ini berakibat lenyapnya anggapan bahwa kepergian Belanda berarti kekaauan pemerintahan. Meski demikian kedatangan Sekutu masih dirasakan sebagai bahaya. Kekhawatiran bahwa Sekutu akan menangkap Sukarno-Hatta masih ada. Tetapi bahaya yang mengancam Sukarno-Hatta berhubung dengan kedatangan Sekutu lenyap. Lenyapnya bahaya itu nampak dalam pernyataan Chiristison, di mana ia menyatakan pada tanggal 1 Oktober 1945 bahwa kedatangannya tidak akan melebur pemeritah RI (ingat juga tugas tentara Sekutu). Ia pun ternyata kemudian mau mempertemukan Sukarno dengan van Mook pada tanggal 23 Oktober ) Golongan Pemuda Golongan pemuda tidak pernah ketinggalan, bahkan selalu memelopori tindakan-tindakan untuk mengisi kemerdekaan. Pada tanggal 1 September 1945 mereka mendirikan API (Angkatan Pemuda Indonesia). Duduk dalam pimpinan antara lain Wikana, Chaerul Saleh dan Aidit. API merupakan suborganisasi pemuda bersenjata dari organisasi pemuda yang lebih besar yaitu Komite Aksi. Menghadapi situasi pada waktu itu, yaitu berhubungan dengan konsolidasi RI, masalah perlucutan tentara Jepang serta rencana kedatngan Sekutu, Komite Aksi menyusun manifesto yang terdiri atas 5 pasal; 1) Negara RI sudah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, karenanya rakyat sekarang sudah merdeka, bebas dari pemerintah asing; 2) Seluruh kekuasaan harus ditempatkan dalam tangan pemerintah/ negara dan rakyat Indonesia sendiri; 3) Jepang telah dikalahkan, dan karena itu tidak berhak lgi menyelenggarakan pemerintahan di Indonesia; 4) Rakyat Indonesia harus merebut senjata dari tangan Jepang; 98 S N I 5

13 5) Semua perusahaan (kantor-kantor, pabrik-pabrik, pertambangan dan perkebunan) harus diambil alih dari Jepang dan dikuasai olah rakyat Indonesia. Sebagai tindak lanjut Komite Aksi membentuk Barisan Tani (Rakyat) dan Barisan Buruh Indonesia. Mereka ini yang akan melakukan bunyi pasal 5 manifesto tersebut. Dalam bulan September 1945 Komite Aksi telah melakukan pengambilalihan berbagai perusahan: kereta api, trem, dan postel. Ini diikuti oleh pengambilalihan perusahaan lain. Semua berjalan secara tertib tanpa melibatkan pimpinan perusahaan lain. Semua berjalan secara tertib tanpa melibatkan pimpinan tertinggi pemerintah Jepang. Di Surabaya pada tanggal 11 September 1945 terjadi demonstrasi mendukung proklamasi kemerdekaan RI. Tergerak oleh peristiwa tersebut pemuda-pemuda di Jakarta merencanakan rapat umum pada tanggal 19 September petang di lapangan Ikada seperti telah disinggung di depan. Rapat umum jelas menunjukkan bahwa Bung Karno benar-benar mendapat dukungan rakyat dan perintahnya ditaati. Ini harus diperhitungkan oleh Sekutu, Jepang maupun lawan-lawan politiknya orang Indonesia sendiri. Dukungan tersebut makin besar karena Bung Karno mengadakan perjalanan keliling Jawa dan berpidato yang menarik dukungan rakyat kepadanya, sementara pemimpin-pemimpin lain sibuk di Jakarta. 99 S N I 5

14 Kesimpulan Setelah Jepang menyerah pada tanggal 15 Augustus 1945, ia harus melepaskan kembali daerah pendudukannya. Ini berarti daerah-daerah koloni yang semula direbut dari bangsa barat yang tergabung ke dalam blok sekutu harus dikembalikan. Memang negeri-negeri Barat itu masih mengangap dirinya berhak untuk terus memerintah koloni-koloninya dahulu. Khusus yang menyangkut Indonesia, pihak Belanda sudah sejak bulan April 1944 mempersiapkan pendudukan kembali Indonesia. Sejak bulan itu pemerintah Belanda dan Inggris telah menyelenggarakan perundingan-perundingan di London dan Kandy. Perundingan itu menghasilkan apa yang kemudian dikenal sebagai Civil Affairs Agreement. Adapun isinya: pengaturan penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada pihak Belanda khusus yang menyangkut Sumatra (daerah Indonesia yang dibawahkan oleh South East Asia Command, SEAC). Awalnya Belanda datang ke Indonesia dengan membocengi Sekutu/NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dibawah H.J. Van Mook. 100 S N I 5

15 Glosarium: NICA Civil Affairs Agreement SWPAC Perjanjian Postdam SEAC AFNEI APWI RAPWI Allied Mission KNIL Rikugun Kaigun : Netherlands-Indies Civil Administration (Pemerintah Sipil Hindia Belanda) yang merupakan organisasi semi militer yang dibentuk pada 3 April 1944 : Perjanjian yang mengatur hubungan antar angkatan bersenjata sekutu yang terletak dinegara sahabat dan otoritas sipil dinegeri ini : (South West Pacific Areas Command) Panglima Komando Kawasan Asia Barat Daya : Perjanjian perdamaian pasca Perang Dunia II antara Jerman dan Sekutu yang ditandatangani oleh Trutman, Stalin, dan Atlee pada tanggal 2 Agustus : (South East Asia Command), penyebutan istilah Asia Tenggara. : Allied Forces For Netherlands East Indies pasukan Sekutu yang dikirim ke Indonesia setelah Perang Dunia II, untuk melucuti tentara Jepang : (Allied Prisoners and War Internees), tugas internasional pertama yang dilaksanakan TRI pada awal proklamasi kemerdekaan. : (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees) bantuan rehabilitasi untuk tawanan perang dan internian. : Misi yang dilakukan oleh Sekutu : (Het Koninklijke Nederlands), Indische Leger atau tentara Kerajaan Hindi Belanda : Angkatan Darat Kekaisaran Jepang : Angkatan Laut Kekaisaran Jepang 101 S N I 5

16 Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai materi diatas berdasarkan konsep yang telah dipelajari, berikut merupakan soal latihan. Latihan 1 1. Lakukanlah diskusi mengenai Kedatangan Sekutu di Indonesia. 2. Buatlah laporan dari hasil diskusi tersebut. 3. Lakukanlah analisi tentang sikap Inggris dengan sikap Belanda ketika berhasil menduduki wilayah Indonesia. Bandingkanlah bagaimana sikap kedua negara tersebut. 4. Kemukakan pendapat anda mengapa Belanda ingin kembali menduduki Indonesia. 5. Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari pendudukan kembali Sekutu/NICA di Indonesia Latihan 2 1. Usaha Inggris untuk menguasai Indonesia sudah dipersiapkan. Hal ini terbukti dengan adanya... a. Perundingan Linggarjati b. Perundingan Renville c. Perundingan Roem Royen d. Konferensi Meja Bundar e. Civil Affair Agrement. 2. Panglima tentara AFNEI di Indonesia adalah... a. Mountbatten d. Mayor Greenhalgh b. A. W. S. Mallaby e. Jenderal Mac Athur c. Philip Cristison 3. Tujuan kedatangan tentara NICA yang membonceng Sekutu ke Indonesia adalah... a. Melucuti tentara Jepang b. Mendukung kemerdekaan Indonesia c. Menangkap para pemimpin Indonesia 102 S N I 5

17 d. Membantu Indonesia dalam menghadapi Jepang e. Menjajah kembali Indonesia 4. Setelah dikalahkan oleh Jepang dalam perang Pasifik tahun 1942, Belanda meninggalkan Indonesia dan membentuk pemerintahan sipil di Australia yang dikenal dengan nama... a. NICA d. UNCI b. VOC e. Hindia-Belanda c. AFNEI 5. Berikut merupakan tugas AFNEI di Indonesia, antara lain, kecuali a. mengadakan koordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk pengakuan kedaulatan Indonesia b. menerima limpahan kekuasaan dari Jepang c. melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang dan kemudian memulangkannya d. membebaskan para tawanan perang dan inteniran Sekutu e. menghimpun keterangan dan menuntut penjahat perang 6. Sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya sebagai pimpinan dari South East Asia Command (SEAC), Laksamana Lord Louise Mount Batten membentuk a. NICA d. UNCI b. NIS e. AFNEI c. KNIL 7. Dalam prakteknya, sepak terjang sekutu di Indonesia berlawanan dengan misi pokoknya. Salah satu indikasi utama bahwa AFNEI menyimpang dari tugas pokoknya adalah a. Membebaskan para tawanan perang Jepang kepada Belanda b. Menyerahkan para penjahat Jepang kepada Belanda c. Melucuti angkatan perang Indonesia d. Mengadili para penjahat Jepang di Indonesia e. Mempersenjatai para tawanan yang dibebaskan 103 S N I 5

18 8. Pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dengan komando khusus yang diberi nama AFNEI. Seorang perwira sekutu yang pertama kali datang ke Indonesia adalah a. Lord Louis Mounbatten b. Jenderal W.R. Patterson c. Mayor A.G. Greenhalgh d. Jenderal Sir Philip Cristison e. Mayjen Mansergh 9. Pasukan Sekutu yang datang ke Indonesia dibonceng NICA. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia, sebab a. Sekutu berusaha membebaskan para tahanan Sekutu b. Sekutu memperalat pasukan Jepang untuk menghancurkan kekuatan militer Indonesia c. NICA berusaha menegakkan kembali kekuasaan Hindia Belanda d. Sekutu tidak mau mengakui kedaulatan Indonesia e. Sekutu membangun camp-camp pertahanan di Indonesia 10. Kepanjangan dari NICA adalah. a. Nepal Indies Company Administration b. Nepal Indies Civil Administration c. Netherland Indies Civil Administration d. Netherland Industry Company Administration e. Netherland Indies Company Administration Tambahan Soal 1. Mengapa Sekutu bersama dengan NICA masuk ke Indonesia. a. ingin bersahabat dengan Indonesia. b. menjadikan Indonesia sebagai negara maju c. melucuti senjata Jepang dan memfasilitasi Belanda agar kembali menguasai Indonesia. d. menarik simpati orang-orang Indonesia 2. Hal-hal berikut mengenai NICA kecuali. 104 S N I 5

19 a. pemerintahan Sipil Hindia Belanda b. organisasi semi militer yang dibentuk pada 3 April 1944 c. Nederlandsch Indië Civil Administratie atau Netherlands-Indies Civil Administration. d. Organisasi bentukan Indonesia 3. Apakah isi dari Civil Affairs Agreement. a. penyerahan wilayah Indonesia yang telah "dibersihkan" dari tentara Jepang oleh Inggris kepada Belanda melalui NICA. b. mengatur hubungan antara blok Sekutu dengan blok sentral c. Perjanjian antara Indonesia dengan Belanda d. kekuasaan wilayah Belanda 2. Berikut ini adalah isi Perjanjian Postdam kecuali... a. Danzig, Jerman di sebelah timur Sungai Order, dan Niesse diberikan kepada Polandia. b. Demiliterisasi dari Jerman. c. Penjahat perang (crime war) dihukum. d. Jerman tidak diharuskan mengganti kerugian perang 3. Berikut yang termasuk tugas-tugas AFNEI adalah... a. Mencari keterangan tentang penjahat perang dan mengadilinya b. Mencari tawanan Sekutu c. Bekerjasama dengan Jepang d. Membantu Belanda menguasai Indonesia. 4. KNIL adalah organisasi ketentaraan bentukan... a. Hindia Belanda b. Jepang c. Indonesia d. Sekutu 5. Bagaimanakah sebenarnya hubungan antara Inggris dan Belanda. a. Inggris menganggap bahwa Belanda adalah Sekutu penting b. Saling mempengaruhi dalam hal wilayah jajahan c. Inggris dan Belanda saling bersaing dalam hal militer 105 S N I 5

20 d. Inggris dan Belanda adalah negara Eropa yang saling mempengaruhi 6. Organisasi yang bertugas melucuti tentara Jepang di Indonesia adalah a. VOC b. KNIL c. AFNEI d. SAWPC 7. Siapakah pemimpin NICA di Indonesia a. Van der Plass b. Van Mook c. Mounbatten d. Mallabay 8. Pidato Ratu Wilhemina pada tahun 1942 (Stat kundige concepti / konsepsi kenegaraan) berisi tentang. a. Pemberian kemerdekaan mutlak kepada Indonesia b. Pembentukkan Indonesia sebagai negara boneka jajahan c. Penegasan bahwa Belanda tidak akan melepaskan Indonesia sebagai negara merdeka d. Sistem pemerintahan Belanda 106 S N I 5

21 Daftar Pustaka A. B. Lapian dkk Menelusuri Jalur Linggarjati. Jakarta: PT Pustaka utama Grafitri. Asmadi Pelajar Pejuang. Jakarta: Sinar Harapan Loebis, Aboe Bakar Kilas Balik Revolusi. Jakarta: Universitas Indonesia. Mania, PRS Jejak Revolusi 1945 Sebuah Kesaksian Sejarah. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafitri. Moedjanto, G Indonesia Abad ke-20. Yogyakarta: Konsius Roem, Mohammad Diplomasi Ujung Tombak Pejuang Bangsa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Sabir, M Politik Bebas Aktif. Jakarta: CV Haji Masagung. Sekretaris Negara Republik Indonesia Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta:` PT. Citra Lamtoro Gung Persada. Slametmuljana Nasionalisme sebagai Modal Pejuang Bangsa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. Wild, Colind Gelora Api Revolusi Sebuah Antalogi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia. 107 S N I 5

22 BAGAN MATERI Kedatangan Sekutu di Indonesia Civil Affairs Agreement Kedatangan Sekutu dan Belanda Reaksi Sekutu dan Belanda Terhadap Kemerdekaan Indonesia AFNEI Inggris NICA Belanda Jepang Bangsa Indonesia Golongan Pemuda 108 S N I 5

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI Setelah Belanda mundur dan meninggalkan Indonesia, ada beberapa hal yang terjadi: Belanda menyingkir ke Australia. Belanda membentuk dua buah organisasi Sekutu, yaitu AFNEI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa mengenal lelah. Terlebih-lebih mereka mengalami penderitaan yang amat sangat dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu disusun dan direkam, selain mencantumkan penyerahan tanpa syarat Jepang terhadap Sekutu

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai 2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak

Lebih terperinci

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 telah menandai akhir Perang Dunia II. Dalam situasi demikian, tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno

Lebih terperinci

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN OLEH : (XI-IIS.1) FIKRI NUR WAFA (16) FIRJATULLAH AL F. (17) HANIFATUL WAHDA (18) ISYFA MAULANA A. (19) JIHAN FADIYAH M. (20) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 - Rengasdengklok hanyalah sebuah kota kecamatan kecil di wilayah kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun tanpa Rengasdengklok yang terletak di sebelah utara kota Karawang ini barangkali perjalanan sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi Pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah hampir 350 tahun hidup sebagai negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **) PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **) Pembuka Hari Jum at Legi, tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diproklamirkan kemerdekaanya oleh Soekarno dan Moh.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) D alam Bab sebelumnya telah dibahas upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan penyelesaikan permasalahan dengan Belanda melalui perjanjian-perjanjian yang disepakati

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( ) TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) DOSEN PEMBIMBING : ARI WIBOWO,M.Pd Disusun Oleh : Rizma Alifatin (176) Kurnia Widyastanti (189) Riana Asti F (213) M. Nurul Saeful (201) Kelas : A5-14

Lebih terperinci

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA Page1 BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA I. Perjuangan Bersenjata Setelah Perang Pasifik, Indonesia ditangani oleh Pasukan Sekutu yang bernama Allied Forces

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera utara dan merupakan kota kedua terbesar setelah Medan. Pematang Siantar terdiri dari 8

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah sangat merindukan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( ) 58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 serta Uni Sovyet menyatakan perang terhadap Jepang seraya

Lebih terperinci

PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MASA REVOLUSI ( ) RINGKASAN SKRIPSI

PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MASA REVOLUSI ( ) RINGKASAN SKRIPSI PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MASA REVOLUSI (1946-1949) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Berikut ini adalah daerah pertama di yang diduduki oleh tentara Jepang... a. Aceh, Lampung, Bali b. Morotai, Biak, Ambon c. Tarakan, Pontianak, Samarinda d. Bandung, Sukabumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kebijakan Politik Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana Solichin Abdul Wahab menyatakan bahwa pada hakikatnya kebijakan terdiri atas

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA 3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA A. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konflik antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air pun menggegap gempita

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal. SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9 1. Soekarno dan Mohammad Hatta disebut tokoh Dwi tunggal Tri Tunggal Catur Tunggal Panca Tunggal Jika menyebut

Lebih terperinci

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA Jepang sebagaimana yang disebutkan pada bab pendahuluan, melakukan pendudukan di Indonesia bersamaan dengan keterlibatannya dalam Perang Dunia II. Karena keterlibatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2 1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maksud, pekerjaan, perbuatan, daya upaya, ikhtiar untuk mencapai sesuatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. maksud, pekerjaan, perbuatan, daya upaya, ikhtiar untuk mencapai sesuatu 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Usaha Pemerintah Indonesia Istilah Usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai

Lebih terperinci

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Indikator Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang Dampak Kebijakan Imperialisme Jepang di Indonesia Uji Kompetensi 2. Kemampuan memahami

Lebih terperinci

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13 Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI BERBAGAI DAERAH II SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH. Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau

BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH. Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH A. Latar Belakang Berdirinya Laskar Sabilillah Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau AFNEI setelah proklamasi kemerdekaan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai

Lebih terperinci

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah. Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) Peristiwa Rengasdengklok Perumusan Teks

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca proklamasi 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia dihadapkan kepada upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin menancapkan kembali kekuasaan

Lebih terperinci

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. 2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85) BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda bermaksud mengembalikan kekuasaanya. Upaya ini ditunjukan melalui jalur diplomasi di Perserikatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda

PENDAHULUAN. 1. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya konfik antara Indonesia dengan Belanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia mendapat gangguan dari pihak Belanda. Hal ini terbukti dengan adanya pasukan Belanda yang ikut membonceng pasukan sekutu. Belanda ingin menjajah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Dunia II di Asia Pasifik. Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Revolusi Amerika Revolusi Amerika dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika untuk

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahasan utama dalam kesimpulan ini merupakan intisari dari hasil penelitian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

maka dunia internasional berhak untuk memakai kembali wilayah laut Indonesia dengan bebas seperti sebelumnya 298.

maka dunia internasional berhak untuk memakai kembali wilayah laut Indonesia dengan bebas seperti sebelumnya 298. 115 maka dunia internasional berhak untuk memakai kembali wilayah laut Indonesia dengan bebas seperti sebelumnya 298. Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 tidak hanya memberi keuntungan-keuntungan ekonomi

Lebih terperinci