CONVENTION CENTER DI BUKIT SEMARANG BARU
|
|
- Benny Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CONVENTION CENTER DI BUKIT SEMARANG BARU Oleh : Lita Anggita Devi, Eddy Hermanto, Totok Roesmanto Sektor pariwisata merupakan salah satu konsentrasi potensial untuk dikembangkan. Kota Semarang merupakan salah satu kota incaran wisatawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, menyatakan bahwa jumlah wisatawan selama tahun 2012 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) orang dan mampu terealisasi orang. Dewasa ini, pembangunan sektor pariwisata tidak hanya terpusat di tengah kota namun juga memanfaatkan lahan pinggiran kota. Karena lokasinya yang jauh dari keramaian dan kemacetan kota, banyak investor melirik pembangunan sektor pariwisata daerah pinggiran. Di Kota Semarang, kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) merupakan kawasan yang sedang mengembangkan kawasan Central Business District (CBD). Selain kegiatan pariwisata, kegiatan konvensi juga merupakan salah satu jenis wisata potensial. Kegiatan ini dapat menopang ekonomi daerah. Kegiatan konvensi juga dapat menjadi dinamisator untuk perkembangan industri ekonomi, sehingga masyarakat dapat menggabungkan kegiatan bisnis dan rekreasi. Kota Semarang saat ini terus mengembangkan sebagai Kota Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE) Dalam proses menuju Kota MICE tersebut di antaranya penambahan tempat-tempat yang memungkinkan untuk acara pertemuan, konvensi, dan pameran. Citraland BSB City, sebagai salah satu pengembang di PT. Karyadeka Alam Lestari, menangkap peluang untuk mengembangkan fasilitas pusat pertemuan di sekitar kawasan BSB. Dengan adanya pusat pertemuan atau Convention Center, akan mendukung kawasan komersial BSB sebagai daya tarik masyarakat, khususnya untuk mewadahi event event besar yang nantinya akan diselenggarakan di Kota Semarang. Hal ini dapat mendukung Semarang untuk menjadi salah satu kota tujuan bisnis dan wisata di Indonesia. Untuk itu, diperlukan perencanaan dan perancangan Conventon Center di kawasan BSB yang sesuai dengan potensi kawasan tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan pusat pertemuan yang kompleks bagi wisatawan maupun masyarakat lokal dengan penekanan desain eco architecture. Kata Kunci : Konvensi, Convention Center, Bukit Semarang Baru, eco - architecture 1. LATAR BELAKANG Kota Semarang saat ini terus mengembangkan diri sebagai Kota Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE). Dalam proses menuju Kota MICE tersebut di antaranya penambahan tempat-tempat yang memungkinkan untuk acara pertemuan, konvensi, dan pameran. ( Untuk mendukung Semarang sebagai Kota MICE, kegiatan - kegiatan yang berkaitan dengan MICE harus diintegrasikan dan dipublikasikan secara besar-besaran agar diketahui oleh masyarakat lokal, regional, nasional dan internasional, serta menarik event berskala nasional dan internasional agar dilaksanakan di Kota Semarang. Citraland BSB City, sebagai salah satu pengembang di PT. Karyadeka Alam Lestari, menangkap peluang untuk mengembangkan fasilitas pusat pertemuan di sekitar kawasan BSB. Dengan adanya pusat pertemuan atau Convention Center, akan mendukung kawasan komersial BSB sebagai daya tarik masyarakat, khususnya untuk mewadahi event event besar yang nantinya akan diselenggarakan di Kota Semarang. Hal ini dapat mendukung Semarang untuk menjadi salah satu kota tujuan bisnis dan wisata di Indonesia. I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
2 2. RUMUSAN MASALAH Perlunya pusat pertemuan di Bukit Semarang Baru yang dapat mewadahi kegiatan konvensi baik skala regional, nasional, maupun internasional serta dapat mewadahi kegiatan ekshibisi. 3. METODOLOGI Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Convention Center, Tipologi dan Jenis Konvensi, Tinjauan Ruang Konvensi, serta studi banding beberapa Convention Center yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Semarang, perkembangan konvensi di kota tersebut, serta tinjauan tapak di BSB. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep eco-architecture. 4. KAJIAN PUSTAKA 4.1. Tinjauan Sepeda Menurut Lawson (1981; hal.2) konvensi adalah pertemuan sekelompok orang untuk satu tujuan yang sama atau untuk bertukar pikiran, pendapat, informasi tentang suatu hal yang menjadi perhatian bersama. Istilah konvensi sering digunakan di Amerika, Australia dan Asia untuk menggambarkan bentuk tradisi dari pertemuan anggota tahunan. Konvensi biasanya melakukan pembahasan umum, mengenai pemberian informasi, atau dengan tema khusus yang disusun oleh pihak tertentu atau subyek permasalahan dengan topik yang menarik dan biasanya akan disertai dengan ekshibisi. Dirjen Pariwisata: Kep-06/U/IV/1992, kegiatan konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan antara sekelompok orang untuk membahas masalah masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama atau bertukar informasi tentang hal hal baru yang menarik untuk dibahas. Menurut Oxford Dictionary (1991), center diartikan sebagai middle point of part of place or group of building forming central point in district etc: main area for area for activity; point of concentration or dispersin. Artinya center merupakan titik tengah dari suatu bangunan yang membentuk titik pusat dalam kawasan atau area tempat kegiatan utama atau titik konsentrasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Convention Center atau pusat konvensi adalah suatu bangunan dengan konvensi sebagai pusat atau kegiatan utamanya, yang dapat mewadahi kegiatan pertemuan sekelompok orang yang memiliki tujuan atau pembahasan sama yang biasanya disertai dengan pameran atau ekshibisi Tipologi dan Jenis Konvensi Jenis Konvensi Menurut Penyelenggaraannya Terdiri dari kegiatan Internasional, Nasional, dan Tambahan Jenis Kegiatan Konvensi Terdiri dari seminar, lokakarya, simposium, forum, diskusi panel, ceramah, institut, dan kolokium Jenis Konvensi Menurut Bentuknya Terdiri dari Pertemuan Internasional, Pertemuan Asosiasi internasional, Pertemuan Pemerintahan, Pertemuan Asosiasi Nasional, dan Pertemuan Perusahaan 4.3. Fasilitas Ruang Konvensi Ruang Konvensi memiliki standar ruangan sebagai berikut: a. Memiliki satu atau dua auditorium besar dengan kapasitas 1000 sampai 3000 tempat duduk b. Dua atau tiga hall pertemuan dengan kapasitas 200 hingga 500 tempat duduk c. Empat sampai sepuluh ruang pertemuan dengan kapasitas 20 hingga 50 tempat duduk d. Hall ekshibisi dengan luasan dan spesifikasi tertentu e. Service food (restoran, coffee bar) untuk peserta konvensi f. Monitor televisi, broadcasting g. Pelayanan pos, pers, conference organizers untuk delegasi h. Pelayanan sekretariat kongres i. Pelayanan penggandaan, printing, dan pelayanan penerjemah bahasa j. Pelayanan display dan pelayanan ekshibisi 310 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
3 k. Pelayanan recording, filming, dan publisitas Auditorium Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam desain auditorium antara lain: a. Jumlah maksimal pengguna yang dapat ditampung, serta berbagai macam status pengguna yang akan memenuhi ruang tersebut b. Jenis kegiatan yang fleksibel sesuai dengan teknis ruangan seperti pertemuan dan pertunjukan panggung c. Pelayanan yang disediakan dalam pre function hall auditorium, seperti perjamuan, coffee bar, dan servis d. Konfigurasi dan hubungan ruang sekitarnya e. Akses dan persyaratan sirkulasi f. Bentuk auditorium yang direncanakan g. Penataan tempat duduk auditorium yang direncanakan Gambar 2: Sistem Penataan Auditorium Kontinental Sumber : Lawson (1981) 5. Studi Banding Balai Sidang Jakarta Convention Center Gambar 3: Balai Sidang Jakarta Convention Center Sumber : (2014) Gambar 1: Sistem Penataan Auditorium Tradisional Sumber : Lawson (1981) Luas Lahan : ± m 2 Luas Bangunan : ± m 2 Kapasitas Penonton : 5000 orang pada Plenary Hall Balai Sidang JCC memiliki 14 ruang konvensi dan ekshibisi dengan kapasitas dan dimensi ruangan yang berbeda - beda. Jenis ruangan tersebut antara lain Plenary Hall, Assembly Hall, Cendrawasih Room, Exhibition Hall A dan B, Summit Room and Lounge, Kasuari Lounge, Merak Room, Kakatua Room, Kenari Room, Murai Room, Maleo Room, dan Nuri Room. I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
4 Gambar 4: Plenary Hall Sumber : (2014) Sentul Internasional Convention Center Gambar 5: SICC Sumber : dokumentasi penyusun, (2014) Luas Lahan : ± m 2 Lahan Parkir : ± m 2 Luas Bangunan : ± m 2 Kapasitas Penonton : orang pada auditorium Sentul International Convention Center ini memiliki 11 ruang konvensi dan ekshibisi dengan kapasitas dan dimensi ruangan yang berbeda beda yaitu Auditorium, Meeting Room / Hall, Exhibition Hall A dan B, Melati Room A dan B, VIP Lobby and Lounge, dan VVIP Room. Gambar 6: Auditorium pada SICC Sumber : dokumentasi penyusun, (2014) 6. KAJIAN LOKASI 6.1. Tinjauan Kota Semarang Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Semarang memiliki luas wilayah 373,67 km2 serta terbagi menjadi 16 kecamatan dan 177 Kelurahan. Batas-batas wilayah Kota Semarang ialah : Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Demak Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang Kota Semarang terdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Selain itu, kota Semarang terbagi menjadi lima Wilayah Pengembangan dan sepuluh BWK (Bagian Wilayah Kota) Perkembangan Konvensi di Semarang Jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata yang ada di wilayah Semarang pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 15 persen dibanding Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Semarang mencatat, jumlah kunjungan wisatawan domestik sejauh ini meningkat hingga 15 persen. Hingga Oktober 2013, wisatawan domestik tercatat orang dan wisatawan asing orang. ( Selain itu, wisatawan yang datang di Kota Semarang biasanya tidak hanya berkunjung saja, namun juga mengikuti kegiatan pertemuan berupa konvensi yang diselenggarakan di Kota Semarang. Bukan hanya wisatawan tetapi juga penduduk lokal. Kota Semarang memiliki beberapa tempat konvensi, baik dalam hotel maupun non hotel, antara lain: Tabel 1 Jumlah Kegiatan dan Peserta Konvensi di Semarang 312 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
5 Tahun Jumlah Kegiatan Jumlah Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Tinjauan Tapak Tapak Convention Center terletak pada kawasan Bukit Semarang Baru (BSB), yaitu di sekitar area Citraland BSB City, yang termasuk dalam Kecamatan Mijen dan Bagian Wilayah Kota (BWK) IX Kota Semarang. Secara umum, kawasan BSB yang terletak di daerah BWK IX berbatasan dengan: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ngaliyan Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunung Pati Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Mijen Pola perencanaan dan perancangan Arsitektur Ekologis (Eko-Arsitektur) adalah sebagai berikut: 1) Elemen-elemen arsitektur mampu seoptimal mungkin memberikan perlindungan terhadap sinar panas, angin dan hujan. 2) Intensitas energi yang terkandung dalam material yang digunakan saat pembangunan harus seminimal mungkin, dengan cara-cara: Perhatian pada iklim setempat Substitusi, minimalisasi dan optimasi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan menghemat energi Pembentukan siklus yang utuh antara penyediaan dan pembuangan bahan bangunan, energi, atau limbah dihindari sejauh mungkin Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi 8. KESIMPULAN PERANCANGAN 8.1. Program Ruang Gambar 7: Kawasan Bukit Semarang Baru Sumber : google earth (2014) 7. PENDEKATAN ARSITEKTURAL Bangunan Convention Center ini menggunakan konsep eco-architectre, yang memiliki arti sebagai suatu pembangunan yang memanfaatkan kondisi ekologi setempat dan potensi alam seoptimal mungkin dengan upaya perancangan secara pasif. I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
6 Tabel 5 : Program Ruang Kegiatan Servis Tabel 6 : Program Ruang Parkir Tabel 3 : Program Sumber : analisis Ruang Kegiatan penyusun Pengelola Tabel 2 : Program Ruang Kegiatan Utama Tabel 6 : Rekapitulasi Besaran Ruang 8.2. Tapak Terpilih Tabel 3 : Program Ruang Kegiatan Penunjang Gambar 8 : Tapak Terpilih Sumber : Dokumen Penyusun, 2014 Tabel 4 : Program Ruang Kegiatan Pengelola Tapak yang akan digunakan untuk Convention Center berada di Kawasan Bukit Semarang Baru yang dikembangkan oleh Citraland BSB City yang berada di sekitar danau buatan, yaitu berbatasan dengan Utara : Jalan BSB dan wilayah pengembangan pusat perniagaan 314 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
7 Selatan : Hutan Karet dan wilayah pengembangan wisata air Barat : Hutan dan wilayah pengembangan pusat perniagaan Timur : Lahan kosong dan Danau Buatan Tapak yang direncanakan untuk Convention Center oleh Citraland BSB City ini memiliki luas kurang lebih m2. Besaran tapak diperhitungkan berdasarkan peraturan bangunan daerah setempat, dalam hal ini mengacu pada RDTRK Kota Semarang dan RTRW Kota Semarang Tahun dengan peraturan-peraturan bangunan sebagai berikut : KDB = 60% KLB = 1,8 Ketinggian Bangunan = 3 lantai GSB = 10 meter Persyaratan Ketinggian Bangunan = Luas program ruang total (dengan parkir) / Luas lahan yang boleh dibangun = 20390,64 m2 / m2 = 0.86 ~ 1 lantai (memenuhi persyaratan) Persyaratan KLB Luas Total Bangunan < KLB x Luas Tapak 20390,64 m2 < (1,8 x ) 20390,64 m2 < m2 (memenuhi persyaratan) 9. DAFTAR PUSTAKA & REFERENSI 9.1. Pustaka Chiara, Joseph de & John Callender Time Saver Standards for Building Types. New York: Mc Graw Hill Frick, Heinz Seri Eko-Arsitektur 2: Arsitektur Ekologis. Jogjakarta: Percetakan Kanisius. Ham, Roderick Theatre Planning. London: The Architectural Press Lawson, Fred Conference, Convention and Exhibition Facilities. London: The Architectural Press Stevenson, Angus Oxford Dictionary of English. Oxford: Oxford University Press Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. 06/V/IV/1992 tentang Pelaksanaan Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif, dan Pameran 9.2. Referensi diakses pada 19 Januari diakses pada 1 Maret ecohousingsolutions.com, diakses pada 22 Maret diakses pada 28 Maret diakses pada 23 Januari diakses pada 23 Februari diakses pada 20 Januari diakses pada 23 Maret diakses pada 20 Februari diakses pada 19 Januari diakses pada 18 Januari 2014 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
8 APPENDIX : ILUSTRASI PERANCANGAN Site Plan Ground Plan Tampak Tampak Potongan Potongan Denah lantai 1 Denah Lantai I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
9 Image Eksterior Convention center Image interior Auditorium Image Eksterior Convention center Image main lobby Convention center Image meeting room Convention center I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
10 318 I M A J I - V o l. 3 N o. 3 J u l i
UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-HAMID DI JAKARTA TIMUR TUGAS AKHIR ANGGONO ARIEBOWO
UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-HAMID DI JAKARTA TIMUR TUGAS AKHIR ANGGONO ARIEBOWO 21020110141044 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG DESEMBER 2014
Lebih terperinciCONVENTION AND EXHIBITION CENTRE SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ADVANCED STRUCTURE
CONVENTION AND EXHIBITION CENTRE SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ADVANCED STRUCTURE Oleh: Ardyawan Mahendra, Septana Bagus P, M. Sahid Indraswara Convention dan Exhibition Centre merupakan fasilitas gedung
Lebih terperinciPURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto
PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto ABSTRAK Sekarang ini pertemuan dan konvensi dapat sebagai alat penyebaran dan pertukaran informasi tentang hal-hal baru
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN LOKASI
3.1 TINJAUAN UMUM KOTA SEMARANG 3.1.1 Keadaan Geografis BAB III TINJAUAN LOKASI Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah, secara geografis terletak di Pantai Utara Jawa Tengah, tepatnya pada garis
Lebih terperinciTUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs)
TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh judul Tugas
Lebih terperinciSEMARANG CONVENTION DAN COMMUNITY CENTER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG CONVENTION DAN COMMUNITY CENTER TUGAS AKHIR PUSPARANI ADITA PUTRI 21020111130103 JURUSAN / PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERISTAS
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A SEMARANG CONVENTION AND EXHIBITION CENTER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A SEMARANG CONVENTION AND EXHIBITION CENTER Diajukan Oleh : Nur Humairah Lubis 21020111120007 Dosen Pembimbing I : Prof. Ir. Totok Roesmanto,
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO PURWOKERTO EXPO CENTER TUGAS AKHIR LARASATI PROBOSIWI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DIPONEGORO PURWOKERTO EXPO CENTER TUGAS AKHIR LARASATI PROBOSIWI 21020110120054 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG OKTOBER 2014 i UNIVERSITAS DIPONEGORO PURWOKERTO EXPO
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and
BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut
Lebih terperinciHOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENEKANAN KONSEP DESAIN GREEN ARCHITECTURE DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang direncanakan pada area pesawahan milik warga yang berada di Jalan Kutamaya Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Dan diperuntukan
Lebih terperinciSEMARANG CONVENTION CENTER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG CONVENTION CENTER Disusun oleh: GANDA PERMANA L2B 606 027 Periode 33 April September 2010 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vii vii BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Tujuan
Lebih terperinciMedan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain
Lebih terperinciMALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK
MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK Oleh : Teguh Budianto, Edward E. Pandelaki, Edi Purwanto Pusat perbelanjaan merupakan suatu wadah pemenuh kebutuhan gaya hidup masyarakat di kota besar.
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PERANCANGAN PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SEMARANG Nur Wahyudi Jurusan
Lebih terperinciKANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG
KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG Oleh: Bitania Dyah Mustikaningrum, Abdul Malik, Sri Hartuti Wahyuningrum Sebagai pusat perdagangan, industri, serta sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Tengah, Semarang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA
PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA Pandu Kartiko 1, Sumaryoto 2, Moh. Muqoffa 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3 pandukartiko@live.com
Lebih terperinciAnalisa perencanaan dan perancangan gedung Convention Centre ini akan lebih
BAB II ANALISA KONSEP 2.1. Analisa Konsep Analisa perencanaan dan perancangan gedung Convention Centre ini akan lebih membahas tentang : Analisa (Tapak) pemilihan lokasi dan site, Analisa jenis kegiatan,
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciSOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN
SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT TRANSIT HOTEL DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE DESAIN Oleh: Destiawan Miftahussalam, Agung Dwiyanto, Indriastjario Bandara Soekarno hatta merupakan bandara utama
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
62 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar peranncangan Semarang Internasional Convention and Exhibition Center (COEXs) Bertujuan untuk mewujudan sebuah rancangan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan sektor industri pariwisata di dunia saat ini sangat pesat dan memberi kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu,
Lebih terperincisemarang exhibition center LEMBAR PENGESAHAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG EXHIBITION CENTER
LEMBAR PENGESAHAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG EXHIBITION CENTER Disusun oleh : M.NAUFALUL HAQ L2B 007 037 Dinyatakan telah memenuhi persyaratan di depan Tim Penguji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan kegiatan Convention merupakan bagian dari industri pariwisata MICE (Meeting, Conference, Incentive, Exhibition) masa kini telah memberikan "warna dalam
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain
Lebih terperinciBAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang
BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang Setelah mendapatkan data dan menganalisisnya, hal yang kami lakukan selanjutnya adalah merancang program ruang. hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi
Lebih terperinciLANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 5 DI PALEMBANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-modern Contextualism) TUGAS AKHIR PERIODE 138 Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB V PENERAPAN KONSEP
BAB V PENERAPAN KONSEP 5.1 Konsep Kawasan Integrated Convention & Exhibition Center Konsep bangunan sesuai dengan tujuan utamanya yaitu fleksibiltas. Hal-hal yang diperhatikan: - Akses dan sirkulasi -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT
BINNG EMPAT HOTEL BISNIS DI KO MEDAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan yang terletak dibagian utara pulau Sumatera, tepatnya terletak di provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga
Lebih terperinciRESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR
RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR Oleh : Rahmi
Lebih terperinciPEMALANG CONVENTION CENTER Dengan Penekanan Desain Post-Modern Architecture
PEMALANG CONVENTION CENTER Dengan Penekanan Desain Post-Modern Architecture Oleh: Atik Prima Fidinina, Budi Sudarwanto, Indriastjario. MICE merupakan salah satu kegiatan kepariwisataan yang menguntungkan
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG Lailum Mujib Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG
HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sragen Convention Centre Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat diuraikan berdasarkan pengertian dari kamus besar bahasa indonesia
Lebih terperinciCITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE di SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan di bidang perekonomian sebuah kota sangat identik dengan perkembangan bisnis di dalamnya. Kota Semarang
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E.
PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS Oleh : Gumelar Rachmat Ramadhan, Atik Suprapti, Edward E. Pandelaki Pada saat ini perpustakaan daerah Kota Bogor belum
Lebih terperinci5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung
5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung
Lebih terperinciGEDUNG BIOSKOP DI KOTA SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN)
GEDUNG BIOSKOP DI KOTA SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN) Oleh: Bagas Laksawicaka, Bambang Setioko, Erni Setyowati Keberadaan bioskop di Indonesia sudah berlangsung hampir 107 tahun, terhitung
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi i ii iii iv v x xiii xiv xv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 metro.koranpendidikan.com, diakses pada 1 Maret 2013, pukul WIB
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Hotel memiliki beberapa klasifikasi tergantung dari sudut pandang tertentu. Hotel wisata yang menjadi judul penulisan ini sebenarnya berasal dari istilah tourist
Lebih terperinciHOTEL DAN CONVENTION CENTER BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1. Latar Belakang Jakarta adalah sebagai kota nomor satu di Indonesia, yang mengalami kemajuan diberbagai bidang, diantaranya dalam bidang ekonomi, dengan kemajuan ekonomi yang tinggi harus diikuti
Lebih terperinciSHOPPING MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI SEMARANG
SHOPPING MALL DENGAN KONSEP CITY WALK DI SEMARANG Oleh : Deni Wibawanto, Gagoek Hardiman, R. Siti Rukayah Kota Semarang saat ini adalah kota bisnis yang sedang berkembang menuju kota metropolitan. Kota
Lebih terperinciREDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA. Oleh : Erni Sri Mulyani, Bambang Adji Murtomo, Wijayanti.
REDESAIN PASAR MODERN SUKAPURA JAKARTA Oleh : Erni Sri Mulyani, Bambang Adji Murtomo, Wijayanti. Pasar tradisional merupakan bagian terpenting dalam kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pasar
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG EXHIBITION CENTER TUGAS AKHIR ULFI WENING NIDYASTUTI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG EXHIBITION CENTER TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ULFI WENING NIDYASTUTI 21020111140156 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata dan muncul pada dekade tahun
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, Indonesia sudah berkembang menjadi salah satu negara tujuan bisnis dan wisata. Hal itu dibuktikan dengan perolehan data dari Statistical Report on Visitor
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, April Penyusun. iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat-nya telah memberikan kemudahan dan kelancaran untuk kepada penulis untuk menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Lebih terperinciHotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban
JURNAL edimensi ARISTEKTUR Vol. 1, No. 1 (2012) 1-7 1 Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban Penulis : Albert Santoso dan Dosen Pembimbing : Ir. Handinoto, M.T. Program Studi Arsitektur,
Lebih terperinciGaleri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT
1.7 Alur Pikir Perencanaan dan Perancangan Arsitektur GAJT INPUT FENOMENA Munculnya gaya arsitektur baru yang berkembang saat ini, membuat gaya arsitektur lama semakin tertinggal dan penerapannya di Indonesia
Lebih terperinciBERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 131/53
BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Sinopsis pada : Hari : Jumat
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA TA 123 PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 1993, Garis Sempadan dan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Anonymous, 1993, Peraturan Menteri No. 63/PRT/1993
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER I TAHUN 2007/2008 JAKARTA MUSIC ARENA. oleh: FAHRY ADHITYA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER I TAHUN 2007/2008 JAKARTA MUSIC ARENA oleh: FAHRY ADHITYA 15203021 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEKO LAH ARSITEKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciGOR BASKET DI KAMPUS UNDIP SEMARANG
GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP SEMARANG Oleh : Endi Burhan, Bharoto, Abdul Malik Universitas Diponegoro sebagai salah satu institusi pendidikan Tinggi terkemuka di Indonesia memiliki peranan dan fungsi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank
Lebih terperinciCONVENTION HOTEL DI BANDUNG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Simbiosis Kisho Kurokawa
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CONVENTION HOTEL DI BANDUNG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Simbiosis Kisho Kurokawa Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat
Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN Redesain 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan padaa prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah
Lebih terperinciCITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PRNCANAAN DAN PRANCANGAN ARSITKTUR (LP3A) CITY HOTL BINTANG MPAT DI SMARANG Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : TRI HARJANTO ADI WICAKSONO
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Proyek Lokasi proyek : Jl. Let Jend MT Haryono, Cawang, Jakarta. Sifat proyek Pemilik : Fiktif : Swasta Luas Tapak : 25.295 m2 KDB / KLB : 55% / 3 1 : 13.912,25 m2
Lebih terperinciTERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi
TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi Sistem transportasi merupakan kegiatan profesional yang tidak dibatasi oleh batas geografi, kegiatan lalu
Lebih terperinciPengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.
Lebih terperinciTERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA
TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA Oleh : Johansyah, Abdul Malik, Bharoto Jakarta merupakan pusat pemerintahan Indonesia, dan juga merupakan pusat bisnis dan perdagangan, hal ini merupakan salah
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN EDUKASI SOSIAL DAN BUDAYA DI KOTA YOGYAKARTA
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN EDUKASI SOSIAL DAN BUDAYA DI KOTA YOGYAKARTA Studi kasus : Kota Yogyakarta Wahyu Faizal Rizky, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Wishlist@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengikuti negara maju lainnya, Indonesia sedang berkembang menjadi salah satu negara tujuan bisnis dan wisata, dua hal yang selalu berkaitan. Hal ini diperkuat dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean. Namun demikian kepemilikan
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO CITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE DI SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) TUGAS AKHIR RANNY ANTASARI L2B009085
UNIVERSITAS DIPONEGORO CITY HOTEL DENGAN FASILITAS MICE DI SEMARANG (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks dan termasuk industri besar yang banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu dalam era globalisasi,
Lebih terperinciGELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. 1. Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 mengutip Departemen Kebudayaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Umum Sebagai salah satu Negara tujuan wisata dunia, Indonesia memiliki berbagai potensi wisata yang bisa dikembangkan menjadi daya
Lebih terperinciTERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto
TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat.
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL RESORT DI KAWASAN EMBUNG KLEDUNG TEMANGGUNG TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING 1 : IR. DJOKO INDROSAPTONO, MT
UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL RESORT DI KAWASAN EMBUNG KLEDUNG TEMANGGUNG TUGAS AKHIR OLEH : VERONIKA DYAH SETIATI 21020111130099 DOSEN PEMBIMBING 1 : IR. DJOKO INDROSAPTONO, MT DOSEN PEMBIMBING 2: IR.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, memiliki implikasi yang sangat luas dan menyeluruh dalam kebijaksanaan dan pengelolaan daerah. Wilayah
Lebih terperinciMUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG
MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG Oleh : Anisa Yuanita Damayanti, Djoko Indrosaptono, Dhanoe Iswanto Kota Semarang yang merupakan sebuah ibukota Provinsi di Jawa Tengah adalah sebuah kota yang tengah tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Proyek Kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya adalah salah satu cagar budaya di Indonesia yang merupakan situs warisan budaya dunia yang telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN POST MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015
UNIVERSITAS DIPONEGORO GEDUNG KONVENSI DAN PAMERAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN POST MODERN TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL SEPTEMBER 2015 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana/S1
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR HOTEL RESORT DI DARAJAT - GARUT DENGAN PENDEKATAN ECO-FRIENDLY
PERANCANGAN INTERIOR HOTEL RESORT DI DARAJAT - GARUT DENGAN PENDEKATAN ECO-FRIENDLY CHARSELLA Jurusan Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Bandung Email: charsellaa@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi
Lebih terperinciRESORT HOTEL DI BELITUNG ABSTRAK
RESORT HOTEL DI BELITUNG ABSTRAK Belitung merupakan salah satu objek wisata yang banyak ditawarkan di internet, dengan panorama pantai berbatu besar pulau kecil ini mampu memikat banyak calon wisatawan,
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)
BAB I PENDAHULUAN Kota Medan merupakan kota yang berada di posisi strategis IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) dari keadaan itu pula kota Medan menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional.
Lebih terperinciLandasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur HOTEL RESORT AND TRAINING SANTA MONICA 3 (Pendekatan Ekologi Arsitektur) JL. VETERAN, KAMPUNG LEUWUNG DESA PANCAWATI KECAMATAN CARINGIN BOGOR Diajukan
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: AKBAR HANTAR ROCHAMADHON NIM. I 0208092
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sepakbola merupakan olahraga paling populer dan digemari diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di lihat dari perkembangan olahraga sepakbola dunia yang semakin pesat ini, baik dari pelaku, sistem,
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS
HOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS Oleh : Dishy Valdhisa Rindani, Titien Woro Murtini, Gagoek Hardiman Pantai Manggar merupakan pantai kebanggaan masyarakat
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Exhibition Center bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas pusat pertemuan dan mampu mewadahi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini bisnis pariwisata sudah menjadi suatu trend, kebutuhan, serta sumber pemasukan yang besar bagi para pengusaha dan negara. Di Indonesia, Bandung merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan berbagai sektor kehidupan yang diiringi dengan pesatnya perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi menuntut kesiapan Indonesia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama
BAB IV ANALISIS 4. Analisis Kegiatan 4.. Kegiatan Utama Kegiatan ini antara lain berupa penyelenggaraan pameran, penerangan dan peragaan. a. Jenis pameran museum ini dapat dibagi: ) Berdasarkan gerak,
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL KONVENSI DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN TUGAS AKHIR MARGARETHA MICHELLE FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL KONVENSI DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN TUGAS AKHIR MARGARETHA MICHELLE 21020112130102 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR SEMARANG JUNI 2016 UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL KONVENSI
Lebih terperinci