Hubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasisawa fakultas psikologi Universitas Gunadarma.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasisawa fakultas psikologi Universitas Gunadarma."

Transkripsi

1 Hubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasisawa fakultas psikologi Universitas Gunadarma Ernawati Dr. Awaluddin Tjalla Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik. Prestasi akademik yaitu hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta mengungkapkan keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut. Mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh berbagai komponen belajar mengajar, diantaranya adalah hubungan antara dosen dan mahasiswa. Hubungan dosen dengan mahasiswa didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga mahasiswa ingin belajar dan dosen nyaman dalam mengajar. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar akan menentukan tinggi rendahnya prestasi akademik seorang siswa. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu aspek fisiologi (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologi (yang bersifat rohaniah). Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan dan pertemanan. Berbicara masalah proses belajar mengajar di perguruan tinggi, hubungan antara dosen dengan mahasiswa dalam berkomunikasi sangat perlu. Apabila hubungan antara dosen dengan mahasiswa tidak harmonis, dapat menciptakan komunikasi yang tidak baik. Komunikasi turut menentukan untuk membuat manusia menjadi tahu dan mendapatkan pengetahuan sebagai sumber ilmu. Pengetahuan pada mahasiswa dapat dicerminkan oleh prestasi akademik dengan nilai indeks prestasi yang didapat. Menciptakan komunikasi yang baik diperlukan kemampuan komunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, mendengarkan, dan berpikir (kemampuan bernalar). Hal terpenting yang harus diperhatikan untuk mengukur keberhasilan proses komunikasi, pada mahasiswa berupa prestasi akademik yang baik. Berdasarkan uji validitas, korelasi skor total item pada skala komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen bergerak antara 0,286 0,546. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach terhadap item yang telah valid. Kooefisiensi reliabilitas pada skala komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen yaitu 0,820. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koefisien korelasi (r)= 0,36, taraf signifikansi = 0,00 (P<0,05) berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasiswa fakultas psikologi Universitas Gunadarma. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen semakin tinggi prestasi akademik mahasiswa sebaliknya semakin rendah komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen semakin rendah pula prestasi akademik mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah agar dapat meningkatkan hubungan komunikasi interpersonal yang lebih baik

2 antara dosen dengan mahasiswa, terutama pada mahasiswa yang mempunyai prestasi rendah agar mereka dapat melakukan komunikasi interpersonal untuk memperbaiki prestasinya. Disamping itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen, anatara lain Faktor internal seperti aspek fisiologi dan aspek psikologi, sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan dan pertemanan. Kata kunci : Komunikasi Interpersonal Antara Mahasiswa dan Dosen, Prestasi Akademik

3 PENDAHULUAN Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang selalu menjadi topik utama dalam bidang pendidikan. Asumsi tersebut berkembang dengan pertimbangan bahwa prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh mahasiswa. Prestasi merupakan suatu penilaian dari hasil pendidikan, umumnya dirumuskan pada suatu evaluasi atau biasanya yang disebut sebagai rapor. Maksud penilaian hasil-hasil pendidikan itu ialah untuk mengetahui (dengan alasan yang bermacam-macam) pada waktu dilakukan penilaian itu sudah sejauh manakah kemajuan anak tersebut. Hasil dari tindakan mengadakan penilaian itu lalu dinyatakan dalam suatu pendekatan yang perumusannya bermacam-macam. Ada yang menggolongkan dengan mempergunakan lambang-lambang A, B, C, D, E dan ada yang mempergunakan skala sampai 11 tingkat yaitu mulai dari 0 sampai 10, dan ada yang memakai penilaian dari 0 sampai 100. Di Indonesia umumnya mempergunakan angka dari 0 sampai 10, tetapi akhir-akhir ini telah dipergunakan lambang A, B, C, D, dan E itu (Suryabrata, 2002). Berbagai penilaian dalam proses belajar tersebut diberikan melalui kuis, tugas, UTS, dan UAS dari materi pelajaran yang diberikan, hasil mahasiswa tersebut dinamakan indeks prestasi. Indeks prestasi merupakan rumusan terakhir yang diberikan oleh dosen mengenai kemajuan atau hasil belajar. Dengan belajar setiap individu akan memperoleh pemahaman ilmu pengetahuan, yang diharapkan dapat membentuk kecakapan, keterampilan, sifat, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri bagi setiap individu tersebut. Secara tidak langsung prestasi yang dicapai dapat menjadi prediksi bagi keberhasilan individu dimasa depan sehingga terbentuklah sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Bloom (dalam Azwar, 1996) prestasi belajar adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Suripto (1996) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar dalam suatu periode tertentu yang termuat dalam laporan nilai yang diperoleh melalui pemberian tugastugas maupun tes. Dalam hal ini, prestasi belajar dapat mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Nilai-nilai prestasi belajar yang tercantum dalam laporan tersebut dapat memberikan gambaran terhadap kemampuan yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh berbagai komponen belajar mengajar, diantaranya adalah hubungan antara dosen dan mahasiswa (Sardiman, 2001). Hubungan dosen dengan mahasiswa didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga mahasiswa ingin belajar dan dosen nyaman dalam mengajar. Menurut Muhibbin (2003) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu aspek fisiologi (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologi (yang bersifat rohaniah), sedangkan faktor

4 eksternal adalah lingkungan dan pertemanan. Hal ini dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar seorang siswa. Mengamati masalah komunikasi yang terjadi di fakultas Psikologi, terlihat masih adanya dosen dan mahasiswa yang belum dapat menciptakan komunikasi yang efektif. Dalam hal ini komunikasi yang efektif seperti adanya kenyamanan ketika berbicara antara dosen dengan mahasiswa. Komunikasi yang tidak efektif antara dosen dan mahasiswa tentunya akan berpengaruh pada proses belajar mengajar dan prestasi belajar mahasiswa. Pengaruh ini dapat dilihat dari adanya perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang pasif dalam membuka hubungan dengan dosennya. Ada dua tipe dalam proses belajar mengajar yaitu tipe terbuka dan tertutup. Dosen dengan tipe terbuka adalah dosen yang melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan silabus pengajaran, selain itu memberikan informasi tentang penelitian yang sedang berkembang. Sedangkan dosen dengan tipe tertutup adalah dosen yang hanya melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan silabus pengajaran. Dosen yang terbuka dengan dosen yang tertutup terhadap mahasiswanya, juga memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berbicara masalah proses belajar mengajar di perguruan tinggi, hubungan antara dosen dengan mahasiswa dalam berkomunikasi sangat perlu. Apabila hubungan antara dosen dengan mahasiswa tidak harmonis, dapat menciptakan komunikasi yang tidak baik. Komunikasi turut menentukan untuk membuat manusia menjadi tahu dan mendapatkan pengetahuan sebagai sumber ilmu. Pengetahuan pada mahasiswa dapat dicerminkan oleh prestasi akademik dengan nilai indeks prestasi yang didapat. Prestasi belajar akademik dapat optimal jika dibangun dengan komunikasi yang baik. Menciptakan komunikasi yang baik diperlukan kemampuan komunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, mendengarkan, dan berpikir (kemampuan bernalar). Menciptakan hubungan yang harmonis, antara dosen dan mahasiswa tidak hanya dilakukan di depan kelas, tetapi juga dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar yang lainnya seperti, pertemuan diluar jam perkuliahan yang bersifat komunikasi dua arah. Komunikasi tersebut dapat menyebabkan hubungan timbal balik antara dosen dan mahasiswa, seperti dosen dapat menanyakan keadaan mahasiswa dan mahasiswa juga dapat mengajukan berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapinya. Menurut Belson dan Steiner (dalam Mulyana, 2001) komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Havland (dalam Mulyana, 2001) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambanglambang verbal) untuk mengubah

5 perilaku orang lain (Communicate). Menurut Everett (dalam Mulyana, 2001) komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dan sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Menurut Mulyana (2001) komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Sedangkan Everett (dalam Mulyana, 2001) mengemukakan komunikasi antarpribadi adalah merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. De Vito (1995) mengemukakan komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang mengambil tempat antara dua orang yang memiliki hubungan yang tidak bisa dipungkiri. Komunikasi interpersonal dapat terjadi antara anak dengan ayahnya, seorang pegawai dengan pegawai yang lain, dua saudara, seorang dosen dengan seorang mahasiswa, dua kekasih, dua teman dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis untuk menguji apakah ada hubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasiswa. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Akademik Pengertian prestasi akademik menurut Bloom (dalam Azwar, 1996) adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Suryabrata (1993) menyatakan bahwa prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) yang diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement) maka menurut penulis istilah yang dapat disimpulkan bahwa seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) atau diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement) yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana para siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan dan dipelajari. Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta mengungkapkan keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Wahyuni (dalam Gunarsa dan Gunarsa, 2000) menjelaskan bahwa prestasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Mereka mengutarakan hal-hal yang termasuk kedalam faktor internal adalah sebagaimana yang dipaparkan sebagai berikut : a. Kemampuan intelektual atau kecerdasan (intelegensi) b. Minat c. Bakat khusus d. Motivasi untuk berprestasi e. Sikap f. Kondisi fisik dan mental g. Harga diri akademik h. Kemandirian Kemudian dikemukakan pula halhal yang termasuk kedalam faktor eksternal, yaitu sebagaai berikut: a. Lingkungan Sekolah/Kampus. b. Lingkungan Keluarga. c. Faktor Situasional. Menurut Rosenshine (dalam Gage & Berliner, 1991) & Winkel, 1996 masih terdapat faktor yang tidak kalah penting dalam

6 menentukan prestasi belajara peserta didik, yaitu: a. Keterampilan guru/dosen dalam mengajar. b. Semangat guru/dosen dalam mengajar. Pengukuran Prestasi Akademik Evaluasi prestasi/kemajuan belajar mahasiswa berdasarkan Indeks Prestasi (IP) dan dilakukan pada tiap akhir semester. Ada 2 IP yaitu IPS dan IPK. a. IPS digunakan untuk menentukan jumlah beban kredit maksimum yang boleh diambil pada semester berikutnya. Cara menghitung besar IPS adalah sebagai berikut : IP = ( bobotnilai kredit) kredityangdiambil Kredit yang diambil adalah kredit dari mata kuliah yang didaftarkan dalam KRS pada semester tersebut. b. IPK digunakan untuk menentukan kelanjutan studi mahasiswa dan dilakukan sesuai dengan jadwal evaluasi. Cara menghitung besar IPK adalah sebagai berikut : IPK= n n ( bobotnilai kredit) kreditmatakuliahyangtelahdiambil langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. De Vito (1995) mengemukakan komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang mengambil tempat antara dua orang yang memiliki hubungan yang tidak bisa dipungkiri. Komunikasi Interpersonal dapat terjadi antara anak dengan ayahnya, seorang pegawai dengan pegawai lainya, dua saudara, seorang dosen dengan mahasiswa, dua kekasih, dua teman dan lain sebagainya. Menurut Rogers (dalam Mulyana, 2001) mendefinisikan komunikasi interpersonal adalah merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Sedangkan Barnlund (dalam Wiryanto, 2006) komunikasi antar pribadi diartikan sebagai pertemuan antara dua, tiga, atau mungkin empat orang, yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Dari definisi komunikasi interpersonal yang telah dikemukakan sebelum maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang yang terjadi dalam interaksi tatap muka yang semua orang dapat menangkap reaksi orang lain secara verbal maupun nonverbal. Jadi komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen adalah komunikasi terjadi dalam interaksi tatap muka dalam suatu lingkungan kampus yang terjalin secara langsung maupun tidak langsung. Dengan n adalah jumlah mata kuliah yang digunakan untuk memenuhi jumlah kredit yang dipersyaratkan. Komunikasi Interpersonal Antara Mahasiswa dan Dosen Komunikasi interpersonal menurut Mulyana (2001) komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara Cara-cara Berkomunikasi Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995), ada dua cara individu dalam berkomunikasi yaitu: a. Komunikasi verbal b. Komunikasi nonverbal Proses Komunikasi Johnson (dalam Supratiknya, 1995), menyatakan bahwa terdapat dua macam proses komunikasi yaitu:

7 a. Komunikasi satu arah b. Komunikasi dua arah Bentuk-bentuk komunikasi Bentuk-bentuk komunikasi menurut Rahmat (2007) antara lain: a. Komunikasi interpersonal b. Komunikasi Kelompok c. Komunikasi Massa d. Komunikasi Organisasi Unsur-unsur Komunikasi Interpersonal Berlo, Osgoog, Miller, Fleur, Joseph De Vito, Sereno Dan Vora (dalam Cangara, 2003). Merumuskan unsurunsur komunikasi interpersonal, antara lain: a. Sumber b. Pesan c. Media d. Penerima e. Pengaruh f. Tanggapan Balik g. Lingkungan Jenis-jenis Komunikasi Interpersonal Menurut sifatnya, komunikasi interpersonal dapat dibedakan atas dua macam (Cangara, 2003), antara lain : a. Komunikasi Diadik b. Komunikasi kelompok kecil (Small group communication) Tujuan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan. Ada enam tujuan komunukasi interpersonal yang dianggap penting (Widjaja, 2000), antara lain : a. Mengenal diri sendiri dan orang lain. b. Mengetahui dunia luar. c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna. d. Mengubah sikap dan Perilaku. e. Bermain dan mencari hiburan. f. Membantu orang lain. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dalam berkomunikasi individu dipengaruhi oleh beberapa hal yang pada akhirnya menjadi faktor penentu dalam mencapai komunikasi interpersonal ynag baik. Menurut Rahmat (2007) akan lebih baik lagi bila dilandasi beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah : a. Persepsi interpersonal b. Konsep Diri c. Atraksi interpersonal d. Hubungan interpersonal Komunikasi Interpersonal yang Efektif De Vito (dalam, Widjaja, 2000) mengemukakan lima ciri komunikasi antar pribadi yang efektif, yaitu : a. Keterbukaan b. Empati c. Dukungan d. Perilaku positif e. Kesamaan METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 50 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma angkatan 2003, baik pria maupun wanita. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode angket (kuesioner) dan metode arsip. Angket penelitian berisi identitas subjek penelitian, seperti nama (inisial), usia, kelas, indeks prestasi. Angket juga terdiri atas skala komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen. Arsip yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar nilai kumulatif ujian utama dari tiap-tiap subjek.

8 Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan satu instrumen penelitian (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996). Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut (Azwar, 1996). Hasil estimasi validitas pengukuran pada umumnya dinyatakan secara empirik oleh suatu koefisien yang disebut koefisien validitas. Koefisien validitas dinyatakan oleh korelasi antara distribusi skor tes yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria. Suatu kesepakatan umum menyatakan bahwa koefisien validitas dapat dianggap memuaskan apabila mendekati 0,30 telah memberi kontribusi yang baik (Azwar, 2005). Uji validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi (Content) dengan menggunakan teknik analisis Product Moment Pearson. Pengujian validitas item dibantu dengan menggunakan SPSS for Windows. Reliabilitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap dari suatu kelompok individu (Azwar, 2005). Pengukuran yang memiliki realibilitas tinggi, yaitu mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 1996). Angka yang menunjukan bahwa data itu relibel adalah jika angka tersebut menunjukan angka diatas 0,7. Uji Reliabilitas dalam penelitian ini adalah Internal Consistensi dengan menggunakan Teknik Alpa Cronbach dengan bantuan menggunakan SPSS For Windows. HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koefisien korelasi (r)= 0,36, taraf signifikansi = 0,00 (P<0,05) berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasiswa fakultas psikologi Universitas Gunadarma. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen semakin tinggi prestasi akademik mahasiswa sebaliknya semakin rendah komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen semakin rendah pula prestasi akademik mahasiswa. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Skala Pada penelitian ini untuk menguji validitas skala digunakan Teknik korelasi Product Moment Pearson (Pearson Product Moment Corelation) dengan bantuan dari komputer program aplikasi SPSS Ver 13.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan uji kesahihan dan uji keandalan terhadap kedua alat ukur yang digunakan, diketahui hasilnya sebagai berikut. Pada skala komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dari 37 item yang diujicobakan, 18 item dinyatakan gugur sehingga item yang sahih berjumlah 19 item. Item-item yang sahih bergerak antara 0,286 sampai dengan 0,546. Uji keandalan dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan diperoleh angka koefisien reliabilitas 0,820. UJI ASUMSI Uji Normalitas Uji asumsi normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan pengujian normalitas pada variabel-variabel komunikasi Interpersonal, diperoleh nilai signifikansi yaitu sebesar (p>0.05). Hal ini dapat dikatakan bahwa distribusi komunikasi interpersonal

9 pada sampel yang telah diambil adalah normal. Uji Hipotesis Berdasarkan analisa data yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson (1- Tailed) pada program SPSS Ver 13.0 for Windows diketahui koefisien korelasi (r) yang diperoleh sebesar 0,36 dimana taraf signifikansi sebesar (p< 0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang berbunyi adalah ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi belajar, diterima. Hal ini berarti semakin tinggi komunikasi interpersonal semakin tinggi prestasi belajarnya semakin rendah komunikasi interpersonalnya semakin rendah prestasi belajarnya. PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa sebaliknya semakin rendah komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen semakin rendah prestasi relajar mahasiswa. Untuk mengetahui subjek termasuk dalam kategori tinggi, sedang dan rendah dapat dihitung dengan batasan yang menggunakan mean hipotetik dan standar hipotetik (Azwar, 2005). Hasil penelitian menyatakan bahwa secara umum tingkat komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen yang dimiliki subjek penelitian tergolong kategori tinggi, ini terlihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti kepada subjek. Komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dapat terlatih dengan seringnya seorang mahasiswa mengikut perkuliahan. Seorang mahasiswa yang sering mengikuti perkuliahan akan mempunyai banyak pengetahuan. Seringnya mahasiswa mengikuti perkuliahan membuat dirinya lebih banyak mengetahui berbagai sifat dan karakteristik dosen, dengan pengalamannya itu mahasiswa menjadi lebih baik dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa. Banyaknya pengetahuan yang mahasiswa peroleh, secara bertahap seorang mahasiswa harus dapat meningkatkan prestasi belajar untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik sehingga dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen yang tinggi seperti dosen dapat mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatankegiatan yang berhubungan dengan komunikasi untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal yaitu dengan cara berdialog didalam kelas ataupun berdialog diluar jam pelajar. Dengan komunikasi yang baik diharapkan prestasi belajar mahasiswa dapat optimal. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Dosen, dalam hal ini Dosen sudah melakukan komunikasi interpersonal kepada mahasiswa dengan baik sehingga komunikasi interpersonal yang dilakukan telah optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh, hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen tergolong kategori tinggi. Oleh karena itu dosen sebaiknya memberikan komunikasi interpersonal yang terbaik bagi

10 mahasiswa terutama pada mahasiswa yang mempunyai prestasi rendah agar mereka dapat melakukan komunikasi interpersonal untuk memperbaiki prestasinya. 2. Bagi Mahasiswa, sudah melakukan komunikasi interpersonal dengan baik sehingga komunikasi interpersonal yang dilakukan telah optimal sepenuhnya. Komunikasi interpersonal akan optimal apabila didukung oleh mahasiswa, oleh karena itu mahasiswa sangat berperan dalam proses komunikasi, untuk dapat menjalin komunikasi interpersonal dengan baik dengan dosen. 3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat mengembangkan penelitian mengenai komunikasi interpersonal dengan prestasi akademik mahasiswa, dan menggali lebih dalam faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen, antara lain faktor internal seperti aspek fisiologi (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologi (yang bersifat rohaniah), sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan dan pertemanan. DAFTAR PUSTAKA A.M. Sardiman. (2001). Interaksi dan motivasi belajar menggajar. Jakarta: Rajawali pres. Azwar, S. (1996). Tes prestasi fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi Belajar Edisi II. Yogyakarta: Pustaka belajar. Azwar, S. (2005). Tes prestasi dan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka belajar. Cangara, H. (2003). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada. De Vito, J. (1995). The interpersonal communication book. Sevent edition. New York: Harper collins college publishers. Hadi, S. (2005). Statistik. Jilid Kedua. Yogyakarta : Andi Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Alih Bahasa : Tjandrasa & Zarkasi. Jakarta : Erlangga. Muhammad, A. (1995). Komunikasi organisasi. Cetakan kedua. Jakarta: Bumi aksara. Mulyana, D. (2001). Ilmu komunikasi suatu pengantar. Cetakan ke tiga. Bandung: PT. Remaja rosdakarya. Onong, U. E. (2004). Dinamika komunikasi. Bandung: Remaja karya. Rakhmat, J. (2007). Psikologi komunikasi. Edisi revisi cetakan kedua puluh empat. Bandung: PT. Remaja rosdakarya. Riyanti, D. dkk. (1998). Psikologi umum. Seri diktat kuliah. Jakarta: Universitas Gunadarma. Sereno, K.K & Bodaken. (1975). Tranfer: Understanding human communication. Boston: Houghton mifflin company. Steward, J. (1977). A book about interpersonal communication. (2nded). Bridges not wall: Wesley publishing company. Supratiknya, A Komunikasi antar pribadi. Yogyakarta: Kanisius. Suprapto, T. (2006). Pengantar teori komunikasi. Yogyakarta: PT. Raja grafindo persada. Suripto. (1996). Pengaruh intelegensi, status sosial, pola asuh dan kemandirian belajar anak terhadap prestasi belajar siswa SD. Tesis: Universitas Indonesia. Suryabrata, S. (1993). Psikologi pendidikan. Edisi ke empat. Yogyakarta: PT. Raja grafindo persada.

11 Suryabrata, S. (2002). Psikologi pendidikan.yogyakarta: PT. Raja grafindo persada. Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Cetakan kedua. Jakarta: Raja grafindo persada. Widjaja, H. A. W. (2000). Ilmu komunikasi: Pengantar studi. Cetakan kedua. Edisi revisi. Jakarta: Rineka cipta. Wiryanto. (2006). Pengantar ilmu komunikasi. Cetakan ketiga. Jakarta: PT. Gramedia.

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( ) GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 (765-771) HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNS Istiqomah Risa Wahyuningsih Dosen Program Studi

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014. JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan/manipulasi terhadap variabel-variabelnya, tetapi hanya

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 51 GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa Retno Ambarini (09220200) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang; masih adanya

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu. Pembimbing : Ira Puspitawati, S.Psi., M.Si. Revi Syatriani

Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu. Pembimbing : Ira Puspitawati, S.Psi., M.Si. Revi Syatriani Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu Pembimbing : Ira Puspitawati, S.Psi., M.Si. Revi Syatriani 10502209 ABSTRAK Manusia dalam menjalani hidupnya memerlukan interaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (014: ) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian (disebut juga rancangan penelitian; proposal penelitian atau usul penelitian) adalah penjelasan mengenai berbagai komponen yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al- 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yang menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan korelasional. Sedangkan jenis penelitian

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

Oleh: HESTI NUFRIDA A

Oleh: HESTI NUFRIDA A PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KINERJA MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA N GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN.

PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN. Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman 23-28 23 PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN Husnul Madihah* ABSTRAK Pengaruh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN KOMUNIKASI MAHASISWA DENGAN DOSEN PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2010 NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai. 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA Gambaran Komunikasi Interpersonal Guru Mata Pelajaran Dengan Guru Bimbingan... Di SMPN 1 Jakarta GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

HUBUNGAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA HUBUNGAN EFEKTIFITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Lisu Purnama Sari, Dra. Lisa Ratriana Chairiyati, M.Si Universitas

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, KEMAMPUAN NUMERIK DAN SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan dan diisi oleh subyek yaitu usia, jenis kelamin, lama menjadi gamer, pekerjaan, dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat

berkomunikasi dahulu, bagaimana mungkin seorang guru dapat Pendahuluan Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk sosial mempunyai dalam berkomunikasi sehingga bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Namun, ternyata tidak semua orang mempunyai dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Prestasi Belajar Sosiologi, Minat belajar, Motivasi Berprestasi.

ABSTRAK. Kata Kunci: Prestasi Belajar Sosiologi, Minat belajar, Motivasi Berprestasi. ABSTRAK Arif Rachmanto. K8411011. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan studi korelasional yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (00:3) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 TAHUN AKADEMIK 2009/2010 PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian yang dilakukan itu memiliki kegunaan serta tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester 24 BAB III METODE PENETILIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMAN 1 Tanjung Bintang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN Nurmiati NIM 88689/2007 Nurmiati NIM 88689/2007 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah data penelitian didapat, maka selanjutnya dilakukan uji asumsi untuk mengetahui apakah data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis statistik. Uji asumsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Meliputi jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi

Lebih terperinci