LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2015 (POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA) (KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.) BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN TAHUN ANGGARAN

2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun 2001 berdasarkan SK Menkes RI, Nomor: 1027/Menkes/SK/XI/2001 tanggal 12 November 2001 tentang Pembentukan Poltekkes Malang, Palangkaraya, Surabaya, Banda Aceh, Ambon dan Ternate dan pada tahun 2007 dinyatakan tidak berlaku berdasarkan Permenkes nomor : 890/Menkes/Per/VIII/2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang selanjutnya dilakukan perubahan dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal 27 September Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang disingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang dipimpin oleh seorang Direktur dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Badan PPSDM) Kesehatan RI. Pembinaan teknis dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) melalui koordinasi dengan Unit-Unit kerja yang berkaitan dengan tenaga kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan sedangkan pembinaan kegiatan administratif dilakukan oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan RI. Direktur dalam melaksanakan tugas sehari- hari dibantu oleh 3 (tiga) orang pembantu direktur (Pudir) dan 2 ( dua ) orang pejabat struktural, yaitu : 1. Pembantu Direktur I Memimpin pelaksanaan bidang Akademik 2. Pembantu Direktur II Memimpin pelaksanaan kegiatan administrasi umum, keuangan dan kepegawaian 3. Pembantu Direktur III Memimpin pelaksanakan kegiatan kemahasiswaan 2

3 4. Kepala Sub Bagian ADAK Memberikan pelayanan dalam dibidang administrasi akademik dan kemahasiswaan 5. Kepala Sub Bagian ADUM Melakukan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, perlengkapan, hubungan masyarakat, keuangan, dan kepegawaian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional Diploma III dan Diploma IV yang terdiri dari : 1. Jurusan Keperawatan, meliputi : a. Program Studi Diploma III Keperawatan yaitu : 1. Program Studi D III Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya 2. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya 3. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sidoarjo 4. Program Studi D III Keperawatan Kampus Tuban b. Program Studi Diploma IV Keperawatan yaitu : 1. Program Studi D IV Keperawatan Gawat Darurat 2. Jurusan Kebidanan, meliputi : a. Program Studi Diploma III Kebidanan yaitu : 1. Program Studi D III Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya 2. Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan 3. Program Studi D III Kebidanan Kampus Bangkalan b. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik 3. Jurusan Kesehatan Lingkungan, meliputi : a. Program studi Diploma III Kesehatan Lingkungan yaitu : 1. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Surabaya 2. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan b. Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan 4. Jurusan Keperawatan Gigi, meliputi : a. Program Studi D III Keperawatan Gigi Kampus Surabaya b. Program Studi DIV Keperawatan Gigi Kampus Surabaya 5. Jurusan Analis Kesehatan, meliputi : a. Program Studi D III Analis Kesehatan Kampus Surabaya b. Program Studi DIV Analis Kesehatan Kampus Surabaya 6. Jurusan Teknik Elektromedik, meliputi : a. Program Studi D III Teknik Elektromedik Kampus Surabaya b. Program Studi DIV Teknik Elektromedik Kampus Surabaya 7. Jurusan Gizi, program Studi D III Kampus Surabaya 3

4 Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai Institusi Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan jenjang Pendidikan Program Diploma III dan Diploma IV, yang dalam melaksanakan tupoksinya tidak meninggalkan prinsip-prinsip proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga Kesehatan yang profesional dan berkualitas. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan akuntabilitas Kinerja Pemerintah pada setiap akhir tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun setiap akhir tahun anggaran yang sedang berjalan dan merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun anggaran sebelumnya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ini berdasarkan pada : 1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. UU No. 28 Th 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Inpres No. 7 Th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Masih Berlaku Sepanjang Tidak Bertentangan Dengan PermenPAN dan RB No. 29 th 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; 5. Instruksi Presiden No. 5 Th.2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi 6. Peraturan MenPAN No. 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan IKU di lingkungan Instansi Pemerintah. 7. PermenPAN No. 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan IKU. 4

5 8. PermenPAN dan RB No. 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan KInerja Instansi Pemerintah. 9. Permenkes No. 950/MENKES/PER/VII 2010 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan 10. PermenPAN dan RB No.11/2011 tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2416/MENKES/PER/XII/2011, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ini merupakan Perwujudan kewajiban Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. B. KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : OT.02.03/I/4/ tanggal 1 Juli 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan yang selanjutnya dilakukan perubahan dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal 27 September 2011, maka Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu : 1. Kedudukan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam melaksanakan tugas administrative dibina oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia 5

6 Kesehatan sedangkan dalam melaksanakan tugas teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur. 2. Tugas Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program Diploma I, Diploma II, dan Diploma III dan atau Diploma IV sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 3. Fungsi a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian dibidang kesehatan b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan. c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif Susunan Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya terdiri atas : 1. Direktur; 2. Pembantu Direktur (Pudir); 3. Sub bagian Administrasi Akademik ( ADAK ) Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi 4. Sub bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian; 5. Senat Poltekkes 6. Jurusan; 7. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ( UPPM ); 8. Unit Teknologi Informasi dan Promosi 9. Unit Penjaminan Mutu 10. Unit Laboratorium dan Bengkel 11. Unit Perpustakaan 12. Unit Asrama 13. Unit Layanan Pengadaan 14. Unit Perencanaan 15. Unit Bisnis dan Kerjasama 16. Tenaga Fungsional; 17. Dewan Pengawas 18. Satuan Pemeriksa Internal 6

7 C. VISI DAN MISI Visi merupakan cita cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memilki acuan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi yang inovatif di bidang akademik, baik dosen maupun pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan bermartabat. Makna lain yang terkandung dalam pengertian visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas, menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat, profesi dalam pengabdian dirinya di tengah tengah masyarakat. Berdasarkan perumusan visi secara umum diatas maka visi politeknik kesehatan kementerian Kesehatan Surabaya adalah : VISI Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat rujukan dalam pelaksanaan pendidikan tinggi vokasional di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenagatenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi 3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar. 7

8 4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif berbasis keunggulan di masing-masing Program Studi. MISI : 1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif. 2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel, transparan dan terukur. 3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri. D. BUDAYA ORGANISASI Budaya organisasi yang dikembangkan pada institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya menggunakan istilah JUMATAN, merupakan kepanjangan dan memberikan makna sebagai berikut : Jujur Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam membangun organisasi dilandasi budaya jujur dalam perbuatan (kinerja) dimulai dari kejujuran para pemimpinnya. Amanah Budaya jujur perlu diimbangi dengan amanah, artinya semua pekerjaan yang dilakukan semuannya dapat dipercaya dan diandalkan sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud. Taat Budaya jujur dan amanah dijalankan dengan ketaatan terhadap hukum syariat agama dan hukum pemerintah sehingga kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu berada di jalur yang benar dan lurus. Semangat Budaya jujur, amanah dan taat hanya bisa dicapai manakala semua unsur sumber daya manusia di lingkup Poltekkes Kemenkes Surabaya semangat untuk menjalankan misi organsiasi untuk mencapai visi berupa menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif. 8

9 E. MOTTO Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebanggaan Kita Semua atau Surabaya Health Polytechnic Pride We All F. JANJI ORGANISASI Budaya organisasi berupa; jujur, amanah, taat dan semangat perlu diamalkan dalam perilaku kerja pimpinan dan semua karyawan sehari-hari dalam memberikan pelayanan dengan janji layanan SERASI yaitu; senyum, ramah, santun dan ikhlas. 1. Senyum Senyum mengandung makna ungkapan rasa senang dan bahagia dalam melayani 2. Ramah Ramah mengandung makna adanya kebaikan hati, manisnya tutur kata dan sikap, berbahasa yang baik dan menyenangkan dalam pergaulan selama memberikan pelayanan. 3. Santun Santun mengandung makna sabar, sopan dan suka menolong dalam melayani sehingga sesuatu yang sulit dibikin mudah, dan sesuatu yang mudah tidak dibikin sulit. 4. Ikhlas Ikhlas mengandung makna bahwa sikap melayani dengan senyum, ramah dan santun semata-mata karena menjalankan ibadah kepada Allah SWT serta bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT untuk mendapatkan keridhaan-nya. G. KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam mencapai kinerjanya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh beberapa sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia baik berupa Mahasiswa ataupun Staf Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Sumber Daya Anggaran. 9

10 1.1 Sumber Daya Manusia Mahasiswa Salah satu sumber daya manusia yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Sumber daya manusia yang berasal dari Mahasiswa itu sendiri, karena bagaimanapun juga Mahasiswa adalah salah satu Sumber daya utama manusia dari Instansi Pendidikan seperti Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Jumlah sumber daya manusia berupa mahasiswa yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sampai dengan 31 Desember 2015 dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini : Tabel. 1.1 Jumlah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Tahun NO JURUSAN L P JML L P JML L P JML 1 Jurusan Keperawatan Jurusan Kebidanan Jurusan Kesehatan Lingkungan Jurusan Teknik Elektromedik Jurusan Keperawatan Gigi Jurusan Analis Kesehatan Jurusan Gizi Sedangkan untuk data sumber daya manusia dari segi Mahasiswa dan Mahasiswa yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun juga kami gambarkan dalam bentuk diagram seperti yang tampak pada Diagram 1.1 dibawah ini : 10

11 DIAGRAM 1.1 JUMLAH MAHASISWA TAHUN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 KEPERAWATAN KEBIDANAN KESEHATAN LINGKUNGAN TEKNIK ELEKTROMEDIK KEPERAWATAN GIGI ANALIS KESEHATAN GIZI dari kedua data tersebut dapat kita lihat bahwa terjadi beberapa perubahan jumlah mahasiswa dari Tahun baik yang terjadi peningkatan maupun penurunan, semuanya terjadi karena dipengaruhi oleh promosi dan peminatan calon mahasiswa terhadap program pendidikan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya antara Tahun Saat ini Poltekkes Kemenkes Surabaya berbenah kembali untuk meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa khususnya pelayanan pendidkan baik dari sisi kurikulum dan sarana prasarana, salah satunya dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi pada semua jurusan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya dan adanya beberapa renovasi terhadap beberapa gedung pendidikan baik auditorium dan lab terpadu selain itu selama tahun 2015 Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melakukan perbaikan terhadap gedung administrasi berupa penambahan selasar, renovasi toilet, dan pembangunan kantin sebagai penunjang kegiatan bisnis Poltekkes Kemenkes Surabaya disamping itu adanya program D-IV nol tahun dimana pendaftaran dimulai pada bulan April 2015 yang selengkapnya akan dibahas dalam Bab III Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini. 11

12 1.2 Sumber Daya Manusia ( Pegawai / Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya). Selain keberadaan mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, pegawai atau staf juga merupakan sumber daya manusia yang berpengaruh dalam kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Keadaan Pegawai Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 yaitu 522 ( Lima Ratus Dua Puluh Dua ) orang yang terdiri dari dosen dan tenaga administrasi, dengan rincian sebagai berikut : Jabatan Struktural = 2 orang Staf/Jabatan Fungsional = 211 orang Staf Non Fungsional = 309 orang Tabel 1.2 DATA PEGAWAI MENURUT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN TAHUN TAHUN No Jabatan Fungsional L P JML L P JML L P JML 1 Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Instruktur JUMLAH

13 Data pegawai menurut jabatan fungsional dosen juga kami sajikan dalam bentuk diagram untuk memudahkan dalam membaca data pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut jabatan fungsional selama tahun , dibawah ini : DIAGRAM 1.2 DATA PEGAWAI MENURUT JABATAN FUNGSIONAL TAHUN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 ASISTEN AHLI LEKTOR LEKTOR KEPALA INSTRUKTUR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kualifikasi pendidikan dosen pada pendidikan tinggi adalah minimal S-2 (Magister). Tabel 1.2 menjelaskan data pegawai menurut jabatan fungsional dosen yang terdapat pada Poltekkes Kemenkes Surabaya, dimana dapat dilihat terjadinya kenaikan dan penurunan jumlah Asisten Ahli, Lektor, dan Lektor Kepala dari tahun , selain itu sejak tahun 2012 kami menambahkan 1 kriteria lagi yaitu insruktur dimana kriteria ini adalah lulusan DIV dan S1 yang belum memiliki SK Jabatan Fungsional tetapi telah mendapatkan ijin untuk memberikan mata kuliah khusus praktek mahasiswa. Selain daripada data pegawai menurut jabatan fungsional dosen, terdapat pula data yang menggambarkan fungsional dosen menurut latar belakang pendidikan yang dimana data ini menggambarkan jumlah tenaga fungsional berdasarkan latar belakang pendidikan yang telah dilaluinya. 13

14 Tabel. 1.3 DATA FUNGSIONAL DOSEN MENURUT LATAR BELAKANG PENDIDIKAN NO DIREKTORAT/ JURUSAN/ PENDIDIKAN AKHIR TENAGA FUNGSIONAL KEPENDIDIKAN KESEHATAN NON KESEHATAN JML PRODI D III D IV S1 S2 SP S3 JML D III D IV S1 S2 SP S3 JML 1. DIREKTORAT KEPERAWATAN a. Prodi Kep. Soetomo b. Prodi Kep. Sutopo c. Prodi Kep. Sidoarjo d. Prodi Kep. Tuban KEBIDANAN : a. Prodi Kebidanan Sutomo b. Prodi Kebidanan Bangkalan c. Prodi Kebidanan Magetan KESEHATAN 4. LINGKUNGAN a. Prodi Kesling Surabaya b. Prodi Kesling Magetan ANALIS 5. KESEHATAN KEPERAWATAN GIGI TEKMED GIZI JUMLAH

15 Tabel. 1.3 menjelaskan tenaga pendidik Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut latar belakang pendidikan. Poltekkes Kemenkes Surabaya memprioritaskan pendidikan awal seorang tenaga pendidik karena sesuai dengan UU No.14 Tahun 2005 bahwa tenaga pendidik minimal S2 maka dari itu semakin tinggi latar belakang pendidikan seorang dosen maka makin cepat pula dosen tersebut untuk langsung bisa menjadi seorang pendidik tanpa harus melewati jenjang pendidikan yang membutuhkan proses lebih lama. Sedangkan untuk tabel 1.4 dan 1.5 menggambarkan tentang data seluruh pegawai berdasarkan pendidikan formal dan berdasarkan golongan dimana data tersebut merupakan data penjelas mengenai Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya dari sisi pegawai. Sumber daya manusia pada Poltekkes Surabaya adalah salah satu sumber daya yang wajib diperhatikan karena pada dasarnya Manusia ( pegawai ) adalah aset dari sebuah Instansi ataupun sebuah perusahaan, bahkan pernah ada pendapat bahwa Aset terpenting dari sebuah Institusi ataupun Perusahaan adalah karyawan atau pegawai yang bekerja untuk Institusi atau Perusahaan tersebut. Tabel DATA PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN FORMAL TAHUN No PENDIDIKAN TAHUN L P JML L P JML L P JML 1 SD SLTP SLTA Akademi D D-III D-IV

16 8 S S S Spesialis JUMLAH Diagram 1.3 sama halnya dengan Tabel.1.4 yang menjelaskan data pegawai menurut pendidikan formal tahun Poltekkes Kemenkes Surabaya, pada diagram ini lebih mudah karena terlihat jumlah total dari pegawai yang menjadi sumber daya manusia pada Poltekkes Kemenkes Surabaya. 200 DIAGRAM 1.3 DATA PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN TAHUN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 SD SLTP SLTA Akademi D-I D-III D-IV S-1 S-2 S-3 SPESIALIS Tabel 1.5 dan diagaram 1.4 menjelaskan data pegawai menurut golongan, hal ini bertujuan sebagai kontrol Poltekkes Kemenkes Surabaya khususnya bagian kepegawaian yang berfungsi sebagai dasar dalam menetapkan kenaikan pangkat, pengajuan Tugas Belajar, kenaikan gaji berkala, pengajuan SPMT untuk pensiun, penyetaraan golongan dan kepangkatan, dan hal lain yang berkaitan antara golongan yang dimiliki oleh pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan segala 16

17 urusan yang berhubungan dengan masalah dan kewajiban pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya baik dengan pihak internal dan pihak eksternal. Tabel 1.5 DATA PEGAWAI MENURUT GOLONGAN TAHUN TAHUN No GOLONGAN L P JML L P JML L P JML 1 I II III IV JUMLAH

18 350 DIAGRAM 1.4 DATA PEGAWAI MENURUT GOLONGAN TAHUN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 GOL I GOL II GOL III GOL IV 1.3 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan hal pendukung suatu institusi dalam mewujudkan visi dan misinya begitu pula Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya yang juga menganggap sarana dan prasarana ini sebagai hal yang cukup signifikan dalam mewujudkan visi dan misi selain untk mewujudkan tugas dan fungsinya sebagai Perguruan tinggi dibidang kesehatan. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut : 1. Gedung Pendidikan 2. Alat bantu belajar mengajar 3. Alat praktek kesehatan 4. Sarana transportasi dan operasional bagi mahasiswa dan staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya 5. Laboratorium Terpadu yang dapat digunakan untuk sarana praktek Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya maupun Mahasiswa dari Institusi sejenis selain Poltekkes Kemenkes Surabaya 18

19 6. Gedung Auditorium yang dapat digunakan untuk wisuda mahasiswa dan untuk kegiatan lain baik yang bersifat formal maupun non formal 1.4 Jejaring Kerja Salah satu indikator yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya institusi pendidikan mewujudkan visi dan misinya salah satunya dengan melihat jejaring kerja yang dimiliki oleh institusi tersebut. Beberapa jejaring kerja yang telah dimiliki oleh Politeknik Kesehtan Kemenkes Surabaya sampai dengan 31 Desember 2015 adalah 1. Rumah Sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta 2. Puskesmas 3. Industry manufaktur 4. Laboratorium Kesehatan 5. Rumah Bersalin 6. Dinas Kesehatan se Jawa Timur 7. UPT pelayanan sosial lanjut usia 8. Perusahaan BUMD dan BUMN 1.5. Sumber Daya Anggaran ( Biaya ) Dalam mencapai kinerjanya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari DIPA Tahun Anggaran 2015 yang terdiri dari Rupiah Murni ( RM ) dan BLU dan pada setiap akhir tahun anggaran terdapat evaluasi antara anggaran yang diperoleh dengan realisasi selama tahun berjalan, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini : Tabel 1.6 PAGU DAN REALISASI DIPA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN

20 No N A M A REALISASI PAGU 2014 PAGU REVISI 2015 REALISASI PAGU 2015 % A B Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Program Sumber Daya Kesehatan , , ,- 98,32 C Program Pendidikan Tinggi , ,- 82,74 JUMLAH , , ,- 89,92 H. SISTIMATIKA PENULISAN Sistimatika Penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan ini disusun sebagai acuan pelaporan Kinerja Instansi Pemerintahan tahun 2015, salah satunya sebagai syarat administrasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dalam menerapkan pola pengelolaan pemerintahan yang baik, dengan sistematika sebagai berikut : 1. Ringkasan Eksekutif, berisi mengenai Ringkasan Pembahasan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mulai dari Bab I sampai dengan Bab IV. 2. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Penjelasan Tupoksi, Visi Misi, Penjelasan SDM, dan Sistematika penulisan. 3. BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, berisi mengenai perjanjian antara atasan dan bawahan, Tujuan dan sasaran strategis, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja 4. BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, berisi megenai analisis kinerja dari setiap sasaran strategis, dan akuntabilitas keuangan. 5. BAB IV : PENUTUP, berisi kesimpulan, permasalahan, dan saran 20

21 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah menghasilkan tenaga Ahli Madya Kesehatan dan Sarjana Sain terapan Bidang Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan Gizi sebagai tenaga professional yang memiliki kualifikasi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, berperilaku, berperibahasa, berperiakal, kreatif, dinamis, inovatif, memiliki integritas dan kepribadian tinggi terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan berbagai masalah di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang Kesehatan. Mampu mendidik dan meningkatkan keikutsertaan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya. Adapun tujuan dan sasaran institusi untuk mewujudkan tujuan pendidikan adalah: 1. Tujuan Pertama Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi Sasaran : 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru 2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi 3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu Dengan Indikator Tujuan Pertama 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru 2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi 3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu 2. Tujuan Kedua Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi Sasaran : 1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi 21

22 2) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi 3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat 4) Mewujudkan hak patent atas HAKI 5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat Dengan Indikator Tujuan Kedua 1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi 2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat 3) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi 4) Mewujudkan hak patent atas HAKI 5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat 3. Tujuan Ketiga Meningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel Sasaran : 1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan 2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan 3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian 4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/bmn 5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum 6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi 7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai 8) Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan Dengan Indikator Tujuan Ketiga 1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan 2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan 3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian 4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/bmn 5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum 6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi 7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai 8) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT 22

23 4. Tujuan Keempat Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih. Sasaran : 1) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT 2) Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi 3) Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI) 4) Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademikmewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan Dengan Indikator Tujuan Keempat 1. Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT 2. Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi 3. Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI) 4. Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik 5. Tujuan Kelima Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma Sasaran : 1) Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas 2) Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU 3) Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing Dengan Indikator Tujuan Kelima 1) Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas 2) Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU 6. Tujuan Keenam Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan Sasaran : 1) Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan. 23

24 2) Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri Dengan Indikator Tujuan Keenam 1) Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan 2) Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana yang telah tercantum dalam Rencana Kerja Tahun 2015 ( terlampir ) dan RENSTRA Kementerian Kesehatan Tahun telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama pada, Poltekkes Kemenkes Surabaya yang diambil dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu sebagai Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Mandiri dan Inovatif dalam menghasilkan Tenaga Kesehatan yang Profesional dan Bermartabat. Indikator Kinerja Utama dan cara penghitungannya dapat dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai.berikut : Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama dan Cara Penghitungannya pada Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi TRI DHARMA NO PERGURUAN TINGGI 1 PENDIDIKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGERTIAN CARA MENGHITUNG Presentase lulusan Jumlah lulusan yang yang memperoleh memperoleh pekerjaan < 6 1.Tingkat Penyerapan pekerjaan dengan bulan lulusan di pasar kerja masa tunggu kurang dari 6 bulan dihitung Jumlah lulusan pada tahun dari kegiatan wisuda yang sama Presentase Jumlah mahasiswa yang lulus 2. Jumlah Lulusan Tepat penyelesaian masa sesuai program Waktu studi sesuai dengan Jumlah mahasiswa yang program masuk pada tahun yang sama 3. Jumlah Lulusan Presentase Lulusan Jumlah lulusan dengan IPK 24

25 dengan IPK 2,75 dengan mendapatkan 2,75 Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) 2,75 Jumlah semua lulusan pada tahun yang sama Jumlah seluruh 2 PENELITIAN 1.Melakukan Kegiatan Penelitian penelitian yang dilakukan oleh tenaga pendidik ( Dosen ) Jumlah seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Dosen dalam 1 Tahun dalam 1 tahun Presentase karya Jumlah karya ilmiah yang ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, 2. Publikasi Karya Ilmiah dipublikasikan dalam seminar, buletin, dan buku ajar jurnal ( Terakreditasi ) Jumlah karya ilmiah yang per Tahun dihasilkan dalam 1 tahun Jumlah kegiatan 3 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan selama 1 Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun tahun C. PENETAPAN KINERJA Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun dengan dukungan pembiayaan yang telah disetujui dalam bentuk DIPA maka ditetapkanlah kinerja yang akan dicapai. Dengan diterbitkannya Inpres No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Poltekkes Kemenkes Surabaya telah membuat Penetapan kinerja tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolak ukur akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015 yang disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan, sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun 2015 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun Pada BAB III dokumen Lakip Poltekkes Kemenkes Surabaya penjelasan mengenai Analisis Capaian Kinerja diukur melalui Indikator Kinerja yang berasal dari dokumen RENSTRA yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan Tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya dan dari Indikator Kinerja Utama ( IKU ) yang berdasar kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didalamnya terdapat 3 (tiga) kegiatan yaitu Pendidikan, Penelitian, 25

26 dan Pengabdian kepada Masyarakat. Indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. INDIKATOR KINERJA UTAMA PERTAMA Untuk indikator utama yang pertama adalah indikator kinerja utama yang diambil dari Tri Dharma Pendidikan perguruan tinggi yang pertama pula yaitu Pendidikan. Ada 3 hal yang menjadi indikator kinerja utama yaitu : SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Meningkatnya kualitas Lulusan Tepat Waktu a. Jumlah lulusan tepat waktu Persentase 98 b. Jumlah lulusan tepat waktu dengan IPK 3,00 3,50 Persentase Meningkatnya kualitas penyerapan lulusan Poltekkes di pasar kerja. a Jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan kurang dari 6 bulan. Persentase 90 Dalam usaha pencapaian indikator kinerja utama diatas ada beberapa indikator kinerja kegiatan penunjang yang disesuaikan dengan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan pada Poltkkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan Rencana Strategik yang telah dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya 2. INDIKATOR KINERJA UTAMA KEDUA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, yaitu sebagai berikut : TARGET SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya kualitas penelitian berbasis kompetensi yang mandiri dan inovatif Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen Penelitian 78 26

27 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas riset yang terpublikasi Jumlah Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ( terakreditasi ) per tahun Karya Ilmiah INDIKATOR KINERJA UTAMA KETIGA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, yaitu sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 2015 Meningkatnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mandiri dan inovatif sesuai kompetensi jurusan Jumlah keterlibatan institusi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Kegiatan 72 D. RENCANA ANGGARAN Dalam mewujudkan kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2015, Poltekkes Kemenkes Surabaya didukung oleh anggaran dana yang telah tertuang dalam DIPA 2015 sebesar Rp ,- (Sembilan Puluh Empat Milyar Seratus Delapan Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah) yang akan dijelaskan pada Tabel 2.2 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 27

28 Tabel 2.2 Rencana Anggaran Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015 No N A M A KEGIATAN PAGU Program Sumber Daya Kesehatan ,- 2 Dokumen Perencanaan dan pengelolaan Anggaran ,- 3 Laporan Kegiatan dan Pembinaan ,- 4 Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara ,- 5 Laporan Kinerja ,- 6 Sistem Informasi yang Dikembangkan ,- 7 Peralatan Fasilitas Belajar Mengajar ,- 8 Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Poltekkes Kemenkes yang ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan , Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Ditingkatkan Kemampuannya melalui Tugas Belajar Lulusan Tenaga Kesehatan dari Lembaga Pendidikan Pemerintah 9 Riset yang dilakukan oleh Tenaga Pendidik , , ,- 12 Tubel Mahasiswa Gakin ,- 13 Buku / Text Book Perkuliahan Majalah / Jurnal / Buletin ,- 15 Beasiswa Mahasiswa Berprestasi ,- 16 Laporan Manajemen Tata Usaha dan Kepegawaian ,- 17 Laporan dukungan Manajemen Pendidikan ,- 18 Mahasiswa yang didik pada jurusan Keperawatan ,- 19 Mahasiswa yang didik pada jurusan Kebidanan 3, ,- 20 Mahasiswa yang didik pada jurusan Keperawatan Gigi ,- 21 Mahasiswa yang didik pada jurusan Kesling ,- 28

29 22 Mahasiswa yang didik pada jurusan Gizi ,- 23 Mahasiswa yang didik pada jurusan Analis Kesehatan ,- 24 Mahasiswa yang didik pada jurusan Teknik Elektromedik ,- 25 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi ,- 26 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran ,- 27 Gedung dan Bangunan ,- JUMLAH ,- 29

30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU dilingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dalam kurun waktu Januari Desember Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program / kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja khususnya dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. 30

31 B. ANALISIS PENGUKURAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 Penilaian atas pelaksanaan tugas Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dilakukan melalui pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program / kegiatan / kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Dilihat dari capaian masing-masing indikator, kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan penunjang dan sasaran untuk tahun 2015 Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab Unit Organisasi. Uraian Sasaran, Target, dan Realisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut: 1. INDIKATOR KINERJA UTAMA PERTAMA SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI 2014 TARGET 2015 REALISASI 2015 % Meningkatnya kualitas Lulusan Tepat Waktu Meningkatnya kualitas penyerapan lulusan Poltekkes di pasar kerja. a. Jumlah lulusan tepat waktu b. Jumlah lulusan tepat waktu dengan IPK 3,00 3,50 a Jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan kurang dari 6 bulan. Persentase Persentase 97, Presentase ,5 31

32 Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2015 terhadap Indikator Kinerja Utama yang pertama, maka analisis yang didapatkan adalah sebagai berikut : a. Jumlah lulusan tepat waktu Poltekkes Kemenkes Poltekkes Surabaya pada tahun 2015 adalah 84%, lebih rendah dengan yang ditargetkan pada perjanjian kinerja 2015 sebesar 98% dan nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 94%. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jumlah mahasiswa tahun 2012 adalah mahasiswa dan dari jumlah tersebut yang lulus pada 2015 sekitar 903 mahasiswa, sedangkan sebanyak 171 mahasiswa lainnya ada yang DO, cuti, dan mengundurkan diri pada tahun kedua selain itu ada yang masih belum dapat mengikuti yudisium pada tahun 2015, selain itu penurunan jumlah kelulusan pada tahun 2015 ini bergantung pada individu mahasiswa tersebut dalam menerima materi selama masa perkuliahan. Sedangkan untuk hal kualitas pendidikan yang diberikan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya kepada Mahasiswa tidak mengalami penurunan,poltekkes Kemenkes Surabaya berusaha untuk memberikan kualitas pendidikan yang terbaik dengan adanya dukungan dari tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, maupun dari segi kualitas civitas akademika lain yang menunjang tercapainya kualitas pendidikan yang maksimal kepada Mahasiswa, dimana mereka adalah konsumen dan sumber pendapatan bagi Poltekkes Kemenkes Surabaya. b. Indikator Utama lain yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Jumlah Lulusan yang memperoleh IPK 3,00 3,50. Untuk tahun 2015 Poltekkes Kemenkes Surabaya mengubah indikator lulusan dari IPK 2,75 menjadi 3,00 3,50, dikarenakan indikator IPK 2,75 telah melampaui target dan sudah tidak terlalu kompeten lagi untuk dijadikan indikator kinerja. Lulusan yang memperoleh IPK 3,00 3,50 adalah sebesar 79% ( 713 mahasiswa dari 903 mahasiswa yang lulus pada tahun 2015 ) dari total target yang ditentukan sebesar 55% ( sesuai SPM ) beberapa hal yang mendukung indikator ini adalah adanya fasilitas baik dari sisi sarana prasarana dan tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup menunjang pada Poltekkes Kemenkes Surabaya sehingga mahasiswa dapat maksimal selama menempuh pendidikan saat kuliah selain itu kenaikan ini juga dipengaruhi oleh perbedaan lulusan tahun 2014 dan

33 c. Indikator Kinerja Utama yang ketiga yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Presentase Lulusan yang Mendapatkan Pekerjaan kurang dari 6 bulan Setelah lulusan tersebut dinyatakan Lulus. Pada indikator ini Poltekkes Kemenkes Surabaya tidak menerapkan target yang terlalu tinggi dan hasil yang telah dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2015 adalah sebesar 12% yang didapat dari lulusan selama tahun 2014, dari jumlah lulusan sebanyak 894 lulusan baru sekitar 108 mahasiswa yang telah memperoleh pekerjaan ( data alumni pada web Poltekkes Kemenkes Surabaya ). Untuk indikator ketiga ini Poltekkes Kemenkes Surabaya hanya memasukkan data mahasiswa yang bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan saja, selain itu Poltekkes Kemenkes Surabaya juga mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran dikarenakan kurang maksimalnya Ikatan Alumni dari masing-masing jurusan yang terdapat pada Poltekkes Kemenkes Surabaya walaupun telah adanya halaman IKA Poltekkes Kemenkes Surabaya pada website, disamping itu banyak pula para lulusan yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi seperti D-IV atau S-1, bahkan para lulusan yang telah mendapatkan pekerjaan terkadang tidak memberitahukan kepada pihak Akademik. Lulusan yang telah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka biasanya didapatkan karena permintaan dari pemberi kerja yang telah melakukan kerjasama dengan pihak Poltekkes Kemenkes Surabaya selain itu juga karena faktor dari sisi akademik dan non akademik mahasiswa itu sendiri ( IPK, Organisasi Kemahasiswaan, dll ). 2. INDIKATOR KINERJA UTAMA KEDUA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, yaitu sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI 2014 TARGET 2015 REALISASI 2015 % 1. Meningkatnya kualitas penelitian berbasis kompetensi yang mandiri dan inovatif Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen Kegiatan Meningkatnya Jumlah Karya Artikel

34 kualitas dan kuantitas riset yang terpublikasi ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ( terakreditasi ) per tahun Berdasarkan hasil pengukuran terhadap Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan (Penunjang) yang telah dilakukan maka analisis yang dapat diungkapkan adalah sebagai berikut : a. Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh Dosen selama tahun 2015 adalah sebanyak 74 penelitian yang terdiri dari 35 penelitian mandiri yang mendapatkan bantuan, 4 penelitian mandiri murni ( tidak mendapatkan bantuan ), 11 penelitian pemula, 18 penelitian hibah bersaing, dan 6 penelitian unggulan. Jumlah proposal penelitian yang masuk dan mengalami seleksi oleh unit PPM adalah sebanyak 8 penelitian unggulan, 16 penelitian pemula, 48 penelitian hibah bersaing, dan 40 penelitian mandiri. Dari jumlah proposal penelitian diatas terlihat bahwa seleksi yang dilakukan oleh pihak PPM Poltekkes Surabaya sangat ketat dan bersaing khususnya pada penelitian hibah bersaing, semua itu dilakukan untuk mendapatkan penelitian yang memiliki kualitas baik yang cukup selektif pada tahun 2015 dimana penelitian itu nantinya akan masuk kedalam jurnal Penelitian Kesehatan dan jurnal tersebut akan dipublikasikan kepada pihak internal dan eksternal Poltekkes Kemenkes Surabaya. b. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi pertahun selama tahun 2015 masih belum ada realisasi hal ini dikarenakan jurnal yang terdapat di Poltekkes Kemenkes Surabaya masih dalam proses penyelesaian akreditasi, hal lain yang menjadi kendala selain itu adalah belum adanya tanggapan dari pihak yang memberikan wewenang dalam hal akreditasi, sehingga pihak UPPM hanya melakukan publikasi dari website dengan media portal Poltekkes yang disetujui oleh pihak DIKTI sedangkan untuk jurnal yang ber ISSN terdapat sekitar 43 penelitian kesehatan yang telah terdaftar selama tahun 2015 dan jurnal diterbitkan sebanyak 4 kali ( triwulanan ). 34

35 3. INDIKATOR KINERJA UTAMA KETIGA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI 2014 TARGET 2015 REALISASI 2015 % Meningkatnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mandiri dan inovatif sesuai kompetensi jurusan Meningkatnya keterlibatan institusi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Kegiatan Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pada Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan (Penunjang) maka dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Indikator Kinerja Utama ke 3 ini merupakan poin terakhir dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, selama tahun 2015 kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya baik yang berasal dari direktorat maupun dari jurusan-jurusan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya antara lain adalah Penyuluhan kesehatan di Puskesmas-puskesmas, desa binaan dan daerah-daerah dimana tingkat kesehatannya dirasa masih rendah selain itu ada pula kegiatan lainnya seperti screening kesehatan, minimalisir angka kematian ibu hamil, pelayanan kesehatan gigi, pelayanan promotif dan preventif kesehatan gigi, pendidikan sarapan sehat, penyuluhan pengelolaan limbah, promkes dalam upaya penularan penyakit, pengecekan dan pemeliharaan alat kesehatan pada puskesmas, dll. Pada tahun 2015 ada sekitar 20 kegiatan pangabdian masyarakat yang dilakukan sedikit dibawah target yang ditentukan yaitu sebesar 72 kegiatan atau sekitar 28%. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah hal yang harus dipenuhi oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya karena bersifat wajib dan dapat membantu dalam kepangkatan dari para tenaga kependidikan dan akreditasi program studi. Selain mendapatkan pagu anggaran dari dana BLU, Poltekkes Surabaya juga melakukan kerjasama dengan sponsor seperti Unilever, PDGI, dan instansi lain yang berhubungan dengan kegiatan kesehatan tertentu. 35

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Upaya untuk mewujudkan suatu

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN

LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2016 Laporan Tahunan - 2016 POLTEKKES Tasikmalaya DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGI PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN

RENCANA STRATEGI PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN RENCANA STRATEGI PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RENCANA STRATEGI PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN A. PENDAHULUAN Program Studi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 19 Januari 2018 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 19 Januari 2018 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKJ) ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

(RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA RIP 2010-2030 Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya 1 Cita-cita Poltekkes Kemenkes Surabaya 1. Mengemban misi mencerdaskan

Lebih terperinci

(SPMI) KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL. POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Jl. Pucang Jajar Tengah No.56 Surabaya 2014

(SPMI) KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL. POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Jl. Pucang Jajar Tengah No.56 Surabaya 2014 KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Jl. Pucang Jajar Tengah No.56 Surabaya 2014 Dokumen Kebidajakan Mutu SPMI Poltekkes Kemenkes SBY_2014 1 POLTEKKES KEMENKES

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64/PERMEN-KP/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN BONE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK Jalan 28 Oktober Siantan Hulu Pontianak 78241 Telp. (0561) 882632

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PERMEN-KP/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Program / Kegiatan. Penyusunan Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Program / Kegiatan. Penyusunan Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2016 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Waktu Pelaksanaan Anggaran 1 Meningkatnya lulusan tepat waktu Persentase lulusan tepat

Lebih terperinci

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.663, 2017 KEMENHUB. Poltek Penerbangan Surabaya. ORTA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 32 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2015 1 2 No Sasaran Indikator Kinerja Meningkatnya lulusan tepat waktu Meningkatnya prestasi akademik peserta didik Persentase lulusan tepat waktu target

Lebih terperinci

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PELAKSANAAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati. No.291, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi pada awalnya diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokeran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG Menimbang PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 Tentang ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIVERSITAS GUNADARMA Menimbang Mengingat : 1. Bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2014, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2014, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1144, 2014 KEMENHUB. Akademi Perkeretapian. Indonesia. Madiun. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.606, 2015 KEMENRISTEKDIKTI. Universitas Sriwijaya. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA No.630, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III TAHUN 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i

LAKIP TA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i LAKIP TA 2014 - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin-nya maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind No.177, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UT. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Pasal 6 dan 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) kementerian/lembaga

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, - 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLITEKNIK ATI PADANG TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Sehubungan dengan telah berakhirnya tahun anggaran 2016, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 1 P e t i k a n B u k u T u p o k s i U n i v e r s i t a s M a l i k u s s a l e h, 2 0 1 5 KATA PENGANTAR Sesungguhnya setiap insan berhak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang

PENDAHULUAN Latar belakang PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan aparatur negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia

Lebih terperinci

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.522, 2016 KEMENKUMHAM. Politeknik Ilmu Pemasyarakatan. ORTA. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1393, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Institut Seni Budaya Indonesia Bandung. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON SALINAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Mei 2012 Ketua, Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, MSi NIP

KATA PENGANTAR. Malang, Mei 2012 Ketua, Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, MSi NIP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU. Fakultas Kedokteran merupakan fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM '44 TAHUN 2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM '44 TAHUN 2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM '44 TAHUN 2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja.

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja. No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155 TAHUN 2014 TENTANG PENDIRIAN,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi pertama kali berkedudukan di Banda Aceh. Pada tahun 1961 membuka Fakultas Ekonomi yang bertempat di Medan. Penetapan

Lebih terperinci

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA STD-SPM.Pol//34/26 29 September 26 1. Visi dan Misi VISI Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang unggul, kompetitif dan bertaraf Internasional pada tahun 2035.

Lebih terperinci

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. UTM. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015

Lebih terperinci

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Telp. (0401)

Telp. (0401) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI TAHUN 2017 JL. Jend. A.H. Nasution No. G. 14 Andounouhu Kota Kendari Telp. (0401) 3190492. Email:poltekkes_kendari@yahoo.com POLITEKNIK

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Jl. Karangmenjangan 18 A Surabaya 2015 1 2 I. Visi dan Misi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG - 1 - SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega No. 1667, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Politeknik Negeri Jember. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136 TAHUN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No No.1540, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UNSIKA. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM SALINAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4. No.1392, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Institut Seni Indonesia Denpasar. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2015 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2015 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2015 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No.1109, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90

Lebih terperinci

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne No.988, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Sekolah Tinggi Agama Islam. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, Buku Saku Pegawai Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci