media komunikasi indonesia power edisi Indonesia Power: Kembangkan Energi Masa Depan yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "media komunikasi indonesia power edisi Indonesia Power: Kembangkan Energi Masa Depan yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan"

Transkripsi

1 edisi 4 juli - agustus 2016 Indonesia Power: Kembangkan Energi Masa Depan yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

2 editorial ndonesia Power semakin memantapkan langkahnya s e b a g a i p e r u s a h a a n y a n g bersahabat dengan lingkungan. Sebagai sahabat lingkungan, Indonesia Power pun semakin gencar melaksanakan program-program pengelolaan lingkungan sekaligus menjaga keanekaragaman hayati. Upaya ini pun dikukuhkan melalui payung besar Hijaunesia Power. Dalam Hijaunesia Power, Indonesia Power menanam 2,5 juta pohon endemik di seluruh unitnya dan, pohon-pohon tersebut termasuk jenis pohon langka. Selain itu, Indonesia Power juga melestarikan keberadaan elang jawa dan kuda laut. Langkah penting lainnya yang diambil perusahaan dalam mengelola Rahmi Sukma Kepala Bidang Komunikasi Korporat PT Indonesia Power lingkungan adalah diversifikasi energi melalui pengembangan renewable energy. Upaya pengelolaan lingkungan ini pun disampaikan secara gamblang oleh Direktur Utama, Sripeni Inten Cahyani, dalam Rubrik Sajian Utama. Selain fokus pada lingkungan, di tengah tahun 2016 ini, Indonesia Power juga fokus pada langkah dan strategi untuk menghadapi tantangan di semester II. Jajaran Direksi pun telah menyiapkan langkah-langkah yang harus ditapaki Indonesia Power dalam melaksanakan penugasan demi penugasan yang diberikan oleh PLN. Strategi pertumbuhan perusahaan diulas demikian detil oleh Inten dalam Rubrik Kinerja. daftar isi 3 sajian utama - indonesia power sahabat Lingkungan: kontribusi positif bagi Lingkungan dan keanekaragaman hayati - indonesia power: kembangkan energi masa depan yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan 10 kinerja strategi pertumbuhan indonesia power: tingkatkan produksi dan kapasitas dengan tiga Langkah utama 14 stakeholder - sinergi harmonis ditjen ppkl klhk & indonesia power: kendalikan pencemaran dan kerusakan Lingkungan - partisipasi aktif indonesia power, dukung program prioritas nasional 17 ip sehat komunitas ip sehat seger Waras: Berdayakan Fasilitas Gym, tumbuhkan kesadaran Berolahraga 18 kilas berita kegiatan-kegiatan pt indonesia power 23 cakrawala - indonesia power up saguling: Beberesih Citarum Wujud tanggung Jawab sosial - hut Ri ke-71 sang saka merah putih Berkibar di pt indonesia power pelindung : direksi pt indonesia power penanggung jawab : sekretaris perusahaan pemimpin Redaksi : kbidkom Redaktur pelaksana : elza Febrianto sekretaris Redaksi : haldi Ra uf staf Redaksi : sigid endro Winarno Fotografer : maryani sirkulasi : suntarti koordinator peliputan unit bisnis : seluruh mkad, madm dan msmh Di tengah fokus perusahaan pada strategi pertumbuhan dan lingkungan, tak serta merta menurunkan semangat Hari Kemerdekaan. Tepat di HUT Ke-71 RI, Indonesia Power memperingati hari bersejarah bagi bangsa ini. Diawali dengan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Dirut, perayaan HUT RI semakin meriah dengan digelarnya aneka perlombaan. Semangat Hari Kemerdekaan diharapkan tidak berhenti hanya pada seremonial dan kemeriahan lombanya saja. Tetapi, menjadi semangat yang terus membara dalam diri setiap insan Indonesia Power untuk terus berjuang menghadapi segala tantangan bisnis ke depannya. Merdeka!! konsultan Media editor Reporter kreatif : integriti, pt integra Cipta kreasi t/f: (021) : m. pamungkas : dyota Laksmi t., abdullah Baraja, novita puspa, Candra Fivetya, m. nur Fitrianto, Chairudi B. dharma, Farhan kamal : andunk Bayumurti alamat Redaksi: Gedung indonesia power Lt.3 Bidang komunikasi korporat Jl. Jend. Gatot subroto kav.18, Jakarta tel. (62-21) Fax. (62-21) redaksi@indonesiapower.co.id 2

3 sajian utama Indonesia Power Sahabat Lingkungan: Kontribusi Positif bagi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati media komunikasi indonesia power 3

4 alam menjalankan bisnis di bidang pembangkitan, Indonesia Power senantiasa menerapkan prinsip tata kelola yang baik serta menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan yang diterjemahkan ke dalam visi dan misinya untuk menjadi perusahaan energi tepercaya, berkelanjutan, dan bersahabat dengan lingkungan. Kontribusi Sepak terjang Indonesia Power di industri pembangkitan telah memberikan kontribusi besar bagi Tanah Air, khususnya sektor ketenagalistrikan nasional. Kontribusi anak perusahaan PT. PLN (Persero) ini telah mampu menerangi seluruh penjuru negeri ini melalui jaminan ketersediaan pasokan listrik yang merupakan produk utama Indonesia Power. Dengan demikian, bisnis Indonesia Power sangat memengaruhi hajat hidup bangsa ini. Tanpa ketersediaan listrik, negeri ini takkan pernah maju, tumbuh, dan berkembang pesat seperti saat ini. Karenanya, Indonesia Power berkomitmen untuk selalu menjaga kuantitas dan kualitas listrik yang dihasilkan. Bisnis yang dijalani Indonesia Power memang memberikan manfaat yang sangat besar bagi negeri ini. Kendati demikian, tak dipungkiri pula oleh Indonesia Power, bahwa bisnisnya juga menimbulkan dampak bagi lingkungan. Hal ini dikarenakan sebagian besar pembangkit yang dimiliki maupun dioperasikan Indonesia Power masih menggunakan bahan bakar fosil, yaitu batubara. Kami menyadari bahwa sebagian besar pembangkit kami masih menggunakan energi fosil, terutama batubara dan gas, untuk PLTU dan PLTGU. Operasional pembangkit berbahan bakar energi fosil menghasilkan emisi yang berpengaruh terhadap lingkungan, jelas Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani. Namun, untuk meminimalisasi dampak dari emisi pembangkit, Indonesia Power telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan melalui beragam program pengelolaan lingkungan. Disamping itu, kami juga fokus untuk memenuhi persyaratan-persyaratan lingkungan, yaitu baku mutu lingkungan baik baku mutu emisi, baku mutu lingkungan, maupun baku mutu air yang telah ditetapkan Pemerintah selaku regulator, aku Inten. Pemenuhan atas persyaratan baku mutu lingkungan tersebut membawa perusahaan pada penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan atau PROPER yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tambah wanita yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Indonesia Power ini. Pengelolaan lingkungan Program Pengelolaan Lingkungan yang dicanangkan Indonesia Power dilandasi pada isu lingkungan global, yaitu pemanasan global yang memengaruhi ekosistem dan lingkungan alam sekitar atau, bahkan berpotensi besar terhadap terjadinya bencana. Untuk itu, diperlukan upaya yang bersifat terus menerus dalam rangka menjaga keseimbangan alam. Dalam mengantisipasi dampak lingkungan di pembangkit, Indonesia Power melaksanakan upaya antisipasi berdasarkan jenis energi primermya. Pada pembangkit termal berbahan bakar fosil, batubara ataupun minyak (PLTU), penanganan dilakukan terhadap dampak operasional pembangkit. Sedangkan, u n t u k p e m b a n g k i t berbahan bakar energi terbarukan (air dan panas bumi), penanganan lebih berorientasi pada dampak dari kegiatan masyarakat terhadap pembangkit dalam hal ini PLTA dan PLTP. Dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan, Indonesia Power menerapkan berbagai program. Di antaranya, penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). SML menjadi panduan dasar bagi Indonesia Power untuk senantiasa berkegiatan bisnis yang ramah lingkungan. Seluruh unit Indonesia Power telah menerapkan sistem ini yang sesuai dengan standar, baik nasional maupun internasional (SML ISO 14001). Dengan penerapan SML, Indonesia Power selalu berusaha untuk menghindari operasional media komunikasi indonesia power 4

5 pembangkit yang dapat berdampak negatif pada lingkungan. Tak hanya itu, penerapan SML sekaligus menjadi langkah persuasif bagi Indonesia Power kepada mitra kerja maupun stakeholder untuk menapaki langkah yang sama dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Langkah pengelolaan lingkungan juga dilakukan Indonesia Power melalui efisiensi dan diversifikasi energi. Langkah ini mencakup 4 hal, yakni peningkatan efisiensi energi dari proses produksi dan utilitas pendukung, penggantian mesin atau proses yang lebih ramah lingkungan, efisiensi dari bangunan, serta sistem transportasi. Diversifikasi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan sekaligus bertujuan untuk menurunkan emisi. Bentuk tanggung jawab pengelolaan lingkungan lainnya adalah melalui rehabilitasi terhadap 410 hektar lahan kritis di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, Indonesia Power juga aktif dalam pemanfaatan lahan melalui program penghijauan alam di sekitar perusahaan. M i s a l n y a s a j a, dengan mengurangi sedimentasi melalui pengendalian pertumbuhan enceng gondok di PLTA Sudirman yang melibatkan PLTA Saguling. Lalu, dilaksanakan program penanaman pohon penyerap CO2 di sekitar pembangkit untuk mengurangi gas rumah kaca. Hijaunesia Power Terkait dengan pengelolaan lingkungan, khususnya program penanaman pohon, Indonesia Power memiliki sebuah program besar yang menjadi wujud kepedulian perusahaan terhadap kelestarian lingkungan dan juga keanekaragaman hayati. Hijaunesia Power menjadi payung besar bagi Indonesia Power dalam mewujudkan Green Power Plant. Pada tahun 2020 mendatang, Indonesia Power menargetkan menanam dan memelihara 5 juta pohon di seluruh unitnya. Kelak, pohon-pohon tersebut bukan hanya akan menangkap gas buangan dari pembangkit dan membersihkan udara, tetapi juga akan menjaga ketersediaan air bersih, papar wanita kelahiran Pati ini. Hingga tahun 2015, Indonesia Power telah menanam sebanyak pohon. Jumlah tersebut terhitung mulai dari penanaman pohon yang telah dilakukan sejak tahun 1982, yang dimulai dari UP Mrica dan UP Saguling. Jumlah pohon tersebut mampu menyimpan air sebanyak m3 yang setara dengan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi orang. Penanaman pohon ini bukan sekedar program penghijauan, tetapi juga merupakan program pelestarian keanekaragaman hayati. Untuk mendorong kegiatan pengelolaan dan konservasi lingkungan di wilayah kerjanya, Indonesia Power menanam sebanyak 2,5 juta pohon endemik. Pohon endemik adalah jenis pohon yang memang habitatnya berasal dari daerah tempat pembangkitan berada. Pohon-pohon endemik yang ditanam Indonesia Power adalah jenis-jenis tanaman langka. Misalnya saja, di PLTGU Tanjung Priok ditanam pohon manggarai, pohon bungur, dan menteng. Lain Priok, lain pula di Semarang. Di Kota Atlas ini, Indonesia Power menanam pohon asam jawa, sedangkan di Kamojang ditanam pohon kopi arabika. Sementara itu, PLTA Saguling telah membangun fasilitas arborefum (hutan koleksi) bambu. Untuk pembibitan tanaman-tanaman endemik tersebut, kami menggandeng beberapa institusi, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan perguruan tinggi lainnya serta masyarakat daerah, ujar Inten. Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati juga dilakukan terhadap beberapa jenis fauna. Di antaranya, upaya Indonesia Power untuk memenuhi 63% dari IKU Nasional Populasi Elang Jawa melalui Program Indonesia Power Raptor Protector dan Indonesia Power Nest Protector. PLTP Gunung Salak yang berlokasi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah salah satu unit Indonesia Power yang aktif mempertahankan keanekaragaman hayati, yaitu spesies burung pemangsa, sripeni inten Cahyani Direktur Utama Indonesia Power pemenuhan atas persyaratan baku mutu lingkungan tersebut membawa perusahaan pada penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan atau proper yang dilakukan oleh kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (klhk). media komunikasi indonesia power 5

6 sajian utama termasuk elang jawa (Spizaefus bartelsi). Hal serupa dilakukan PLTG Gilimanuk yang berada di Kawasan Taman Nasional Bali Barat. Untuk menjaga kelestarian fauna habitat asli Bali, PLTG Gilimanuk telah membangun fasilitas penangkaran burung jalak bali (Leucopsar rothschildi). Kemudian, Indonesia Power pun telah berhasil melepaskan kuda laut kembali ke habitat asalnya. Kuda laut itu adalah hasil konservasi. Keberhasilan lain yang dicapai Indonesia Power adalah dalam merehabilitasi kembali luas tutupan terumbu karang sebesar 10 km. Rehabilitasi dilaksanakan melalui Program Blue is The New Green (BLING). Pemberdayaan masyarakat Program Pengelolaan Lingkungan yang digulirkan Indonesia Power tak terlepas dari program pemberdayaan masyarakat. Program ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat di sekitar lingkungan pembangkit menjadi mandiri. Keberadaan kami, pembangkitpembangkit kami, harus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya. Kontribusi itu kami wujudkan dengan kepedulian kami kepada mereka, tegas Inten. Kepedulian itu diterjemahkan dalam bentuk upaya pemberdayaan masyarakat sekitar agar tumbuh kemandirian masyarakat. Hal itu pun, Inten menambahkan, dimulai dengan memberikan edukasi terlebih dahulu karena agar menjadi mandiri, masyarakat harus memiliki pendidikan yang cukup. Maka, Indonesia Power menggulirkan berbagai program pendidikan. Mulai dari penyiapan sekolah-sekolah, perbaikan sekolah-sekolah, hingga Program Manajer Mengajar dimana para manajer di lingkungan Indonesia Power berkunjung ke sekolah untuk mengenalkan lebih jauh tentang pembangkit agar masyarakat paham dan tidak merusak. Salah satu wujud kepedulian terhadap pendidikan, Indonesia Power menggulirkan Program Sekolah Lapangan (SL) terkait pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cikapundung. Setelah pendidikan, barulah kami ajarkan keterampilan kepada masyarakat untuk mengelola sumber daya yang ada. Yang telah kami lakukan, misalnya saja, pengembangan dan budi daya rumput laut di Lombok. Kemudian, pengolahan jamur menjadi kripik jamur di Kamojang dan pengolahan ikan bandeng di Semarang, urai penyandang gelar Sarjana Teknik Kimia dari Universitas Diponegoro ini. Melalui program pemberdayaan ini, masyarakat diberi beragam jenis pelatihan, mulai dari mengolah, mengemas, hingga cara memasarkan melalui koperasikoperasi kantor ataupun lainnya. Program pemberdayaan ini bukan semata program pembekalan keterampilan bagi masyarakat. Akan tetapi, menjadi sebuah program yang dapat mengembangkan potensi dan budaya di daerah setempat karena pengembangannya telah disesuaikan dengan kultur dan potensi daerah setempat yang dapat diketahui melalui social mapping. Kolaborasi Dalam menjalankan Program Hijaunesia Power, Indonesia Power menggunakan strategi kolaborasi dengan stakeholder, antara lain dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Disamping itu, Direktur Utama Indonesia Power bergabung dalam Majelis Pembimbing (MABI) Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti yang bekerja sama dengan gerakan Pramuka Indonesia. Selain itu, Indonesia Power juga berkolaborasi dengan aparat TNI dalam program penghijauan. Adapun strategi kolaborasi ini adalah dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Program Hijaunesia Power. 6

7 Indonesia Power: Kembangkan Energi Masa Depan yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan iversifikasi energi merupakan salah satu fokus Indonesia Power dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan. Melalui diversifikasi energi, Indonesia Power kian gencar memanfaatkan renewable energy. Selain besarnya potensi renewable energy yang dimiliki negeri ini, pemanfaatan energi nonfosil ini pun sesuai dengan misi Indonesia Power untuk menjadi perusahaan yang bersahabat dengan lingkungan. Potensi ebt Renewable energy atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT) adalah sumber energi yang bersifat berkelanjutan (renewable). Sumber energi yang selalu tersedia di alam dalam waktu relatif panjang ini terdiri dari energi air, energi panas bumi, energi surya, energi angin, serta energi biomassa. Di antara jenis energi tersebut, air dan panas bumi sudah banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, meskipun belum dimanfaatkan secara optimal. Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan serta letaknya yang berada di jalur gunung berapi (ring of fire), membuat negeri ini menyimpan potensi sumber energi air dan panas bumi yang sangat besar. Sumber energi air di Indonesia memiliki potensi listrik mencapai lebih dari 75 GW dan bisa dimanfaatkan untuk PLTA dengan kapasitas lebih dari 100 MW ataupun Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Namun, dari potensi air yang ada, baru sekitar 10% saja yang sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Begitu pun, dengan energi panas bumi yang belum dikembangkan secara optimal. Indonesia menyimpan 40% potensi panas bumi dunia yang tersebar di 251 lokasi di 26 provinsi. Dari potensi panas bumi tersebut, Indonesia memiliki potensi listrik mencapai 29 GW atau setara dengan 219 miliar barel minyak. Sayangnya, baru sekitar 5% potensi panas bumi yang dimanfaatkan. Berangkat dari kondisi tersebut, Pemerintah saat ini terus mendorong pemanfaatan sumber EBT, khususnya yang berasal dari air dan panas bumi. Lantaran, tak hanya memiliki potensi energi yang besar, kedua sumber energi tersebut juga lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu bumi. Hal ini juga telah mendorong Pemerintah untuk menetapkan target peningkatan pemanfaatan EBT, yaitu sebesar 25% energi nasional berasal dari EBT di tahun 2025 mendatang. Target tersebut juga telah tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN. Sebagai anak usaha dari PLN, Indonesia Power pun telah mendapat penugasan dari PLN untuk mengembangkan sumber energi ini. Kami pun mendukung penuh program tersebut, jelas Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani. Pengembangan ebt Dalam RUPTL PLN, rencana pengembangan EBT untuk energi listrik adalah yang berasal dari energi air dan panas bumi. Untuk energi air, akan dikembangkan sekitar 12% dalam periode Sementara rencana pengembangan energi panas bumi, adalah sebesar 6% dari total alokasi tambahan kapasitas energi listrik yang direncanakan (70 GW). Adapun keunggulan pemanfaatan EBT dalam pembangkit adalah, selain ramah lingkungan, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi 7

8 sajian utama DISTRIBUTION OF GEOTHERMAL RESOURCES IN INDONESIA surya dan sekam Potensi EBT lainnya yang juga akan dikembangkan Indonesia Power adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Untuk pengembangan energi surya ini, Indonesia Power mendapat penugasan langsung dari PLN untuk mengembangkan PLTS di Pemaron, Bali. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur & Bali PLN, Amin Subekti, yang memberikan penugasan kepada kami untuk menyiapkan kajian dalam proyek research & development (R&D) bagi pengembangan PLTS berkapasitas 1 MW, terang wanita kelahiran bulan Oktober ini. 1. Daerah Aceh : 17 lks 2. Sumatra Utara : 16 lks 3. Sumatra Barat : 16 lks 4. Riau : 1 lks 5. Jambi : 8 lks 6. Sumatra Selatan : 8 lks 7. Bengkulu : 6 lks 8. Lampung : 13 lks 9. Banten : 5 lks 10. Jawa Barat : 40 lks 11. Jawa Tengah : 14 lks 12. D.I. Yogyakarta : 1 lks 13. Jawa Timur : 11 lks 14. Bali : 5 lks 15. NTB : 3 lks 16. NTT : 18 lks TOTAL : 251 locations 17. Sulawesi Utara : 5 lks 18. Gorontalo : 2 lks 19. Sulawesi Tengah : 14 lks 20. Sulawesi Selatan : 16 lks 21. Sulawesi Tenggara : 13 lks 22. Maluku : 15 lks 23. Papua : 2 lks 24. Kalimantan : 3 lks Inten menambahkan, penugasan pengembangan PLTS oleh PLN tersebut bertujuan agar PLN memiliki banyak referensi profil biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan renewable energy. Hal ini untuk mendukung kebijakan fit in tarif oleh Pemerintah dalam rangka memberikan insentif kepada swasta yang berminat untuk berinvestasi di renewable energy. yang berkelanjutan (sustainable) sepanjang dikelola dengan baik. Dari segi tarif, pembangkit EBT memiliki tarif yang relatif lebih menarik dibandingkan dengan pembangkit non-ebt. Indonesia Power sendiri bukanlah pemain baru di subsektor energi ini. Perusahaan ini telah memanfaatkan energi air dan panas bumi sebagai sumber energi pada sejumlah pembangkitnya, seperti PLTA Saguling, PLTA Mrica, PLTP Kamojang, PLTP Gunung Salak, dan PLTP Darajat. Sejak hampir sepuluh tahun lalu, Indonesia Power juga telah mulai menginisiasi PLTMH dan yang telah beroperasi adalah PLTMH Siteki dan PLTMH Bumbungan di Jawa Tengah. PLTMH ini dicirikan sebagai pembangkit bertenaga air yang memiliki kapasitas kecil, yaitu di bawah 10 MW. Kendati kapasitasnya kecil, pembangkit minihidro mampu dan terbukti dapat berfungsi dan berproduksi dengan baik. Disamping pembangkit-pembangkit EBT eksisting, saat ini, Indonesia Power tengah mengembangkan pembangkit EBT lainnya. Untuk pembangkit hidro skala kecil, Indonesia Power mengembangkan beberapa PLTMH di beberapa daerah, seperti Lambur, Harjosari, dan Gunung Wukul yang masih dalam tahap konstruksi. Kemudian, untuk pembangkit hidro skala besar, Indonesia Power mengembangkan PLTA Raja Mandala. PLTA yang berada di antara Waduk Saguling dan Cirata ini merupakan pembangkit yang dikembangkan Indonesia Power melalui swasta, yaitu melalui PT Rajamandala Electric Power yang tak lain adalah anak perusahaannya. Pada pembangkit ini, kami memiliki saham sebesar 51%. PLTA Rajamandala merupakan pembangkit yang kami kembangkan dengan konsep Independent Power Producer (IPP), imbuh Inten. Sedangkan pada subsektor energi panas bumi, melalui anak usahanya PT Tangkuban Parahu Geotermal Power (TPGP), Indonesia Power mengembangkan PLTP Tangkuban Parahu. Inten menambahkan bahwa proyek yang dikembangkan TPGP tersebut merupakan langkah Indonesia Power dalam mengembangkan panas bumi dari hulu. Dengan demikian, Indonesia Power tidak hanya membangun PLTP, tetapi juga melakukan eksplorasi panas bumi di wilayah Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat. Saat ini, proyek ini sedang dalam persiapan teknis untuk tahap eksplorasi. Nantinya, setelah diperoleh panas yang cukup untuk mengembangkan pembangkit listrik, diharapkan dapat terwujud pembangkit dengan kapasitas MW. Proyek ini adalah bagian dari proyek FTP 2, papar Inten yang juga ditugaskan secara khusus sebagai Komisaris pada PT. TPGP. Selain itu, penugasan kepada Indonesia Power diharapkan pula dapat memberikan keanekaragaman teknologi yang dikembangkan pada PLTS sehingga PLN memiliki referensi profil pembangkit yang berbeda. Karena sebelum penugasan kepada Indonesia Power, PLN juga telah terlebih dahulu menugaskan PJB yang juga anak perusahaan PLN untuk mengembangkan PLTS. Adapun pengembangan PLTS dengan lokasi di Bali, menurut Inten, dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sejalan dengan program Kementerian ESDM (KESDM) yang menjadikan Bali sebagai center of excellent dari renewable energy. Dengan demikian, Indonesia Power diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi Pemerintah (KESDM) melalui pengembangan R&D PLTS tersebut. Lalu, hal kedua yang melatarbelakangi penetapan Bali sebagai lokasi PLTS adalah adanya pencanangan Bali Green Province oleh Pemerintah Provinsi Bali. Maka, proyek R&D PLTS ini menjadi wujud komitmen Indonesia Power dalam menyiapkan pembangkit listrik yang efisien dan ramah lingkungan. Paralel dengan pengembangan R&D PLTS di Bali, Indonesia Power tengah menyiapkan pula kajian untuk mengembangkan PLTS. Namun, kajian ini masih kami godok. Kami juga sedang memilih partner strategis yang memiliki kemampuan secara finansial dan teknologi yang memadai untuk mengembangkan PLTS, tegas Inten. 8

9 Sumber EBT lain yang ingin dikembangkan Indonesia Power adalah sekam padi. Saat ini, Indonesia Power sedang menyiapkan kajiankajian untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sekam Padi. Sebenarnya, pembangkit berbahan bakar sekam padi ini telah dimiliki Indonesia Power beberapa tahun lalu. Hanya saja, terkendala pada kontinuitas suplai sekamnya. Kontinuitas suplai sekam tidaklah mudah. Saat panen raya, bisa diperoleh banyak sekam, tetapi saat tidak musim panen, sekam tidak didapat. Belajar dari pengalaman (kegagalan) tersebut, kami sedang menyiapkan kajian yang lebih komprehensif untuk pembangkit listrik tenaga sekam sehingga risiko suplai bahan bakar yang tidak menentu ataupun risiko lainnya dapat dihindari. Nantinya, pengembangan pembangkit ini akan kami masukkan ke dalam RKAP 2017, aku Inten. tantangan Diakui Inten, pengembangan EBT untuk sektor ketenagalistrikan tersebut tidaklah mudah dan memerlukan proses yang sangat panjang. Sebagai contoh, proyek panas bumi TPGP yang telah dipercayakan kepada Indonesia Power sejak tahun 2009 lalu. Hampir 7 tahun sudah, proyek ini masih dalam proses inisiasi persiapan teknis untuk eksplorasi, belum masuk tahap eksploitasi, serta penggunaan kontraktor drilling yang memiliki reputasi internasional. Proses panjang ini disebabkan karakteristik bisnis geotermal yang berisiko tinggi (high risk). Faktor alam menjadi salah satu risiko yang tak bisa dihindari. Akan tetapi, dapat diminimalisasi melalui langkah-langkah mitigasi yang cukup komprehensif. Misalnya saja, dengan menggandeng konsultan yang memiliki keahlian di bidang panas bumi yang akan mengawal proses pengembangan sejak awal (persiapan dan kajian) untuk melengkapi data-data teknis yang diperlukan sebelum proses eksplorasi dan eksploitasi. Kami juga sudah melengkapinya dengan dokumen-dokumen penelitian teknis yang berkaitan degan panas bumi. Kami rencanakan eksplorasi pada bulan September Dengan catatan, seluruh persyaratan teknis telah dipenuhi. Dalam pengembangan panas bumi ini, kami secara intensif berkomunikasi dengan Tim EBT dari PLN dan Ditjen EBTKE KESDM, berkoordinasi, dan menyampaikan laporan secara rutin kepada mereka, jelas Inten. Selain faktor alam, perizinan menjadi tantangan yang harus dihadapi pula oleh Indonesia Power dalam mengembangkan EBT. Misalnya, untuk pembangunan PLTMH, dibutuhkan persiapan 3 tahun untuk perizinan. Belum lagi, penyiapan izin lahan dan izin-izin lainnya yang dibutuhkan waktu rata-rata 3 tahun. sripeni inten Cahyani Direktur Utama Indonesia Power Tantangannya cukup berat dan dibutuhkan effort yang cukup besar untuk itu. Namun, Inten menegaskan bahwa EBT adalah masa depan sehingga seberat apa pun tantangannya, Indonesia Power tetap akan concern pada pengembangan dan pemanfaatan EBT. Kemudian, tantangan berikutnya adalah dari aspek teknis, terutama teknik sipil. Misalnya saja, pada pengembangan PLTA, dibutuhkan kecermatan dari aspek teknik sipil. Jika tidak, dapat mengakibatkan cost overrun atau pelampauan biaya. Tantangan demi tantangan yang siap menghadang Indonesia Power menjadi sebuah sinyal bahwa pengembangan EBT ini tidak bisa dilaksanakan Indonesia Power seorang diri. Dalam hal ini, dibutuhkan inisiatif pengembangan dan keberpihakan dari Pemerintah. Sebagai contoh, tahap eksplorasi pada pengembangan panas bumi bersifat full equity. Namun, tidak ada perbankan yang bersedia menyuntikkan dana sebelum sampai pada tahap eksploitasi. Padahal, untuk membuat satu sumur yang terbukti memiliki potensi panas bumi dibutuhkan sekitar 5 10 juta dolar AS. Maka, jika hasil eksplorasinya nihil, dapat diperhitungkan biaya yang telah dikeluarkan dan terbuang begitu saja, dan sangat berat jika ditanggung oleh korporasi. Karena itu, peran dan dukungan Pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengembangan energi masa depan yang bersih dan berkelanjutan. 9

10 kinerja Strategi Pertumbuhan Indonesia Power: Tingkatkan Produksi dan Kapasitas dengan Tiga Langkah Utama e m a s u k i S e m e s t e r I I 2016, Indonesia Power d i h a d a p k a n p a d a tantangan-tantangan baru yang hadir seiring dengan tugas-tugas baru yang telah dimandatkan PLN. Untuk itu, Indonesia Power pun telah menyiapkan rencana dan strategi untuk melangkah dengan t e p a t d a n c e p a t d i t e n g a h t a h u n kedua 2016 ini. Setiap langkah yang diambil sekaligus menjadi strategi b a g i p e r u s a h a a n u n t u k t u m b u h, tumbuh, dan terus bertumbuh sebagai perusahaan pembangkitan yang andal dan berkelanjutan. CaPaian KPi Sepak terjang Indonesia Power di sektor ketenagalistrikan nasional sudah tak diragukan lagi. Indonesia Power hadir sebagai sebuah perusahaan yang memiliki kompetensi inti di bidang pengembangan pembangkit dan jasa pembangkitan. Hingga pertengahan tahun 2016, kontribusi Indonesia Power di sektor kelistrikan tercatat sebesar hampir MW dari operasional jasa O&M pembangkit dan dari operasional pembangkit-pembangkit eksisting yang dimiliki Indonesia Power. Perjalanan Indonesia Power di tengah tahun pertama 2016 telah menunjukkan pencapaian yang baik. Meskipun, masih terdapat beberapa Key Performance Indicator (KPI) yang belum tercapai di semester pertama ini. Di antara KPI yang belum tercapai adalah Equivalent Availability Factor (EAF) Korporat, seperti EAF PLTU Batubara dan EAF PLTU FTP. 10

11 Sampai dengan Juli 2016, beberapa unit pembangkit FTP telah menunjukkan performa terbaik, seperti PLTU Jeranjang 3 yang EAF-nya melampaui angka 95%. Sedangkan, PLTU Pelabuhan Ratu yang berada di Unit Jasa Pembangkitan (UJP) Jawa Barat 2 menjadi pembangkit yang terbaik se-jawa bagian tengah. Selain EAF, KPI yang juga masih belum terpenuhi adalah sinergi dengan anak perusahaan Indonesia Power; capaian dalam program investasi; serta realisasi fisik dari program investasi. Kendati demikian, capaian semester I tahun 2016 ini lebih baik dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun Hal tersebut sebagaimana yang diutarakan oleh Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani. Berangkat dari kondisi di semester pertama 2016 tersebut, Indonesia Power melakukan berbagai upaya serius yang terutama untuk mencapai target. Hal pertama yang dilakukan adalah membedah permasalahan tidak tercapainya kinerja tersebut secara detail. Yang terpenting adalah harus diiringi dengan komitmen terhadap langkah antisipasi yang telah dirumuskan. Bagi unit yang memberikan kontribusi besar terhadap tidak tercapainya kinerja ini, kami akan meminta mereka untuk menyampaikan rencana langkah korektif dan komitmen eksekusi. Sementara itu, Kepala Divisi Kantor Pusat sebagai pembina harus mendorong percepatan eksekusi di lapangan melalui pemberian keputusan ataupun hal-hal lain yang diperlukan di level Kantor Pusat, papar Inten. Jika dilihat dari sisi investasi dan pengembangan, tidak tercapainya kinerja salah satunya disebabkan oleh aspek penyerapan anggaran dan pemenuhan proses pengadaan. Hal ini dapat diupayakan dengan peningkatan kecepatan proses, seperti proses pengambilan keputusan, proses penyediaan dokumen pengadaan, serta pelaksanaan dari pengadaan itu sendiri. Aspek peningkatan kecepatan ini harus menjadi perhatian dalam upaya pencapaian target. Sekali lagi, kunci utama dari peningkatan kecepatan ini adalah komitmen yang tinggi serta kemampuan yang memadai dari SDM-nya, tambah Direktur Pengembangan & Niaga, Adi Supriono. langkah utama Dalam merumuskan dan menjalankan strategi pertumbuhan perusahaan, Indonesia Power fokus pada hal-hal pokok sebagai perusahaan pembangkit tenaga listrik. Hal-hal pokok tersebut mencakup penyediaan tenaga listrik dengan proses yang aman yaitu zero accident dan taat prosedur, bersih (clean and no leakage), serta berorientasi pada menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan pembangkit hijau. Hal pokok berikutnya adalah penyediaan listrik yang andal melalui mesin-mesin pembangkit yang beroperasi prima serta efisien, yakni m e n g h a s i l k a n l i s t r i k dengan biaya produksi yang murah. Seluruh hal pokok yang menjadi fokus perusahaan ini telah dituangkan dalam iconogram komitmen GO 90. Untuk dapat konsisten pada fokus tersebut, perusahaan pun dihadapkan pada tantangan besar, yakni kemampuan eksekusi yang ekselen dari setiap insan Indonesia Power, baik pada jenjang jabatan manajerial senior hingga jenjang pelaksana. Kemampuan eksekusi ekselen ini dimaknai sebagai kemampuan dalam melaksanakan program/ rencana kerja secara benar sesuai instruksi kerja/sop, cepat secara waktu, serta fokus pada hasil. 11

12 kinerja sripeni inten Cahyani Direktur Utama Indonesia Power Upaya peningkatan kemampuan eksekusi ekselen ini sendiri telah menjadi fokus kami sejak tahun 2014 lalu, ujar Inten. Dimulai dengan pelaksanaan assesment terhadap setiap individu untuk semua jenjang. Assessment ini diperlukan untuk mengetahui gap kompetensi eksekusi dan kemampuan leadership yang terjadi dalam rangka mendorong kaderisasi kepemimpinan. Tahap assessment akan ditindaklanjuti dengan pemberian pelatihan yang bersifat spesifik. Dalam people system, juga dibutuhkan adanya role model dari jajaran Direksi dan para senior leader. Yang tak kalah penting adalah langkah dan upaya untuk membumikan IP AKSI (Integritas, Profesional, proaktif, dan SInergi) sehingga menjadi budaya dan nilainilai perusahaan yang mengakar kuat dalam diri setiap insan Indonesia Power. Dengan demikian, dapat mendorong kecepatan pelaksanaan program RKAP. PLN dengan ekselen mengingat di semester II semakin banyak penugasan yang diberikan oleh PLN dengan tantangan yang sangat besar. Untuk itu, Direksi Indonesia Power telah menetapkan 6 komitmen yang harus dilaksanakan oleh seluruh insan Indonesia Power, yaitu integritas, loyalitas, waktu lebih untuk perubahan, irama 2/4, end to end, serta quick win. Adapun langkah yang diambil Indonesia Power untuk bertumbuh dan berkembang meliputi tiga stream, yaitu Performance System, Process System, dan People System. Langkah yang dilakukan dalam performance system bertujuan untuk mendapat kejelasan cascading KPI korporat menjadi KPI individu guna mendorong efektivitas proses bisnis sehingga tercapai target kinerja korporat. Dalam sistem ini, dilaksanakan pula monitoring dan evaluasi yang tajam melalui peningkatan kemampuan berpikir analitis (analytical thinking). Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab masalah secara komprehensif dan holistik guna merumuskan solusi. Performance system juga mencakup penerapan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan best practice dan pengukuran benchmarking sesuai dengan standar internasional. Langkah berikutnya, terkait process system, Indonesia Power telah menyiapkan perbaikan dan penajaman RASCI dalam proses bisnis, mulai dari level korporat hingga level prosedur. Hal ini bertujuan untuk menciptakan proses bisnis yang lean and clean. Kemudian, kecepatan proses bisnis juga harus didorong teknologi informasi yang terintegrasi. Irama 2/4 Kemudian, perusahaan pun telah menetapkan sejumlah langkah terkait people system. adi supriono Direktur Pengembangan & Niaga Indonesia Power Budaya perusahaan itu merupakan kolaborasi dari cara kita berpikir, bertindak, serta cara kita melakukan bisnis yang didasari oleh tata nilai perusahaan. Tata nilai inilah yang secara terus menerus kami lakukan sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang melekat pada setiap insan Indonesia Power, jelas Direktur SDM & Administrasi Indonesia Power, Roikhan. Dari sisi SDM, Roikhan menambahkan, Indonesia Power akan melatih SDM-nya agar memiliki kemampuan mengeksekusi secara ekselen. Menurut Roikhan, hal tersebut sangatlah penting bagi Indonesia Power untuk dapat mengeksekusi setiap penugasan dari roikhan Direktur SDM & Administrasi Indonesia Power Dengan irama 2/4, kami harus melangkah seirama, sinkron satu dengan lainnya, mulai dari staf, manajer, GM, hingga direksi. Kami semua harus satu irama. Kemudian, kami juga harus dewasa dalam menjalankan proses bisnis, harus utuh, dan harus tuntas, ujar Roikhan. Hasrat bertumbuh Langkah dan strategi telah dirumuskan dan siap dilaksanakan oleh segenap insan Indonesia Power untuk melangkah ke depannya. Namun, tak dipungkiri, tantangan demi tantangan hadir di tengah hasrat untuk tumbuh dan berkembang seiring dengan sejumlah keterbatasan yang ada, seperti keterbatasan kemampuan pendanaan dan kemampuan penguasaan teknologi. Menyikapi keterbatasan tersebut, kreativitas dan daya juang yang tinggi menjadi bekal utama yang harus dimiliki setiap insan di perusahaan ini. Kemudian, harus pula dibangun penguasaan networking dengan pemilik teknologi dan dana. Disamping itu, sebagai bagian dari off-taker energi listrik di Indonesia, Indonesia Power juga 12

13 harus memainkan perannya sebaik mungkin sehingga dapat mewujudkan hasratnya untuk tumbuh, tumbuh, dan tumbuh lagi, papar Adi Supriono. Terkait strategi pertumbuhan perusahaan, Adi menegaskan perlunya antisipasi terhadap aspek energi primer. Energi primer ini sangat dibutuhkan sebagai bahan bakar pembangkit. Karenanya, penguasaan sumber daya energi menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan Indonesia Power, yaitu dengan menjadi bagian dari supply chain energi primer. Hal tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan. Demikian pula halnya dengan penguasaan atas teknologi terbaru, yang dapat menentukan daya saing perusahaan di industri pembangkitan yang kian kompetitif. tumbuh dan berkembang. Di antaranya, adalah keberhasilan perusahaan dalam menghadirkan PLTD 200 MW di Pesanggaran, Bali yang merupakan bagian dari pengembangan kapasitas pembangkit PLN Group. Bahkan, pembangkit ini menjadi pendukung inisiatif Bali untuk mewujudkan Green Province. Begitu pula dengan Independent Power Producer (IPP) yang dikembangkan Indonesia Power melalui anak perusahaannya, seperti PLTA Rajamandala, PLTU Muara Jawa, dan PLTP Tangkuban Parahu. Keberadaan pembangkit-pembangkit tersebut akan menjadi bekal bagi Indonesia Power untuk menjadi bagian dari proyek 35 ribu MW. jangkar PembangKitan D e n g a n k o m p e t e n s i u t a m a y a n g dimilikinya yaitu operasi pemeliharaan kami. Kami akan kembangkan terus menerus melalui talent pool dan dijaga secara sistem sehingga dapat menjadi modal ke depannya dalam bisnis jasa O&M di IPP, baik di dalam maupun luar negeri, urai Inten. S e m e n t a r a i t u, d a r i k o m p e t e n s i pengembangan pembangkit, Indonesia Power akan menjadi kepanjangan tangan PLN yang dapat diandalkan dalam kualitas, kecepatan waktu, dan biaya yang kompetitif. Dalam hal ini, adalah untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan proyek pembangkit tenaga listrik yang telah tertuang dalam RUPTL. Di sisi lain, keterlibatan Indonesia Power dalam IPP merupakan upaya perusahaan untuk menjaga fokusnya dan menjaga keberpihakan Pemerintah. Selain itu, juga sekaligus untuk mengendalikan operasional dalam menjaga Perkembangan teknologi yang begitu pesat ini erat kaitannya dengan aspek efisiensi yang ingin dicapai perusahaan. Dengan demikian, untuk tetap eksis di masa depan yang penuh kompetisi dan ketidakpastian serta mewujudkan hasrat untuk terus bertumbuh, diperlukan kesiapan sumber daya manusia, networking, penguasaan teknologi, kreativitas, serta daya juang yang tinggi, jelas Adi. Namun, terlepas dari keterbatasan yang ada, Adi menambahkan bahwa Indonesia Power pun telah memiliki modal untuk senantiasa dan pengembangan pembangkit, Indonesia Power akan menjadi jangkar pembangkitan bagi PLN. Dari kompetensinya di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit, Indonesia Power akan memiliki kemampuan human capital yang dapat diandalkan dalam penyediaan tenaga listrik secara andal dan efisien sehingga mampu bersaing dengan IPP. Selain itu, Indonesia Power juga memberikan security supply tenaga listrik bagi PLN dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia. Dari kompetensi ini, saat ini, Indonesia Power juga meningkatkan fokus pada pengelolaan PLTU FTP I yang diamanahkan PLN kepada industri ketenagalistrikan sebagai bagian dari infrastruktur pendorong ekonomi negara. Adapun pertumbuhan perusahaan ke depan adalah, yang pertama, melalui peningkatan jumlah Megawatt pembangkit yang dikelola Indonesia Power dan melalui proyek pembangkit, baik yang dibangun melalui strategic partnership (IPP) maupun penugasan PLN. Kedua, penambahan kapasitas melalui uprating/modernisasi mesin-mesin pembangkit eksisting yang dimiliki perusahaan serta peningkatan return dari investasi-investasi yang ditanam di anakanak perusahaan, tutup Inten. 13

14 stakeholder Sinergi Harmonis Ditjen PPKL KLHK & Indonesia Power: Kendalikan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dimandatkan untuk melakukan perbaikan kualitas air dari 15 DAS menjadi Kelas I di tahun Tren peningkatan juga terlihat pada kualitas udara. Di tahun 2014, IKU menunjukkan angka 80,54 dan meningkat menjadi 84,96 di tahun Sigit menyebutkan bahwa secara umum kondisi udara tidak begitu memprihatinkan seperti kondisi air, kecuali pada kota-kota yang mengalami kebakaran hutan. Dirut Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani bersama Menteri KLHK e n c e m a r a n d a n k e r u s a k a n lingkungan hidup masih menjadi salah satu persoalan lingkungan yang membayangi negeri. Persoalan lingkungan tersebut memerlukan perhatian yang sangat serius. Tidak hanya dari Pemerintah, tetapi juga masyarakat yang berada pada posisi sangat strategis, yakni sebagai potensi sumber masalah sekaligus potensi solusi. Karenanya, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) senantiasa mendorong masyarakat untuk selalu berpartisipasi aktif dalam upaya pengelolaan lingkungan, khususnya dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kualitas lingkungan Dalam ruang lingkup KLHK, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan merupakan tugas pokok dan fungsi dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL). Pencemaran dan kerusakan lingkungan itu sendiri mencakup komponen kualitas air, kualitas udara, dan kualitas tutupan lahan. Sedangkan, indikator kualitas lingkungan hidup (IKLH) dapat diukur dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Tutupan Lahan (ITL). Berdasarkan data KLHK yang disampaikan pada Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan Indonesia (PLHKI) 2016, kondisi kualitas air di Indonesia masih memprihatinkan. Hal tersebut diketahui dari hasil pemantauan terhadap 918 titik sampel pada 122 sungai di Indonesia menunjukkan 68% dalam kategori tercemar berat dan hanya sebesar 2,3% yang memenuhi baku mutu kelas II. Sementara itu, Sekretaris Ditjen PPKL, Ir. Sigit Reliantoro, M. Sc., menambahkan bahwa kualitas air dari sungai-sungai di Indonesia itu rata-rata masih memiliki IKA yang masih rendah. Di tahun 2014, IKA-nya sebesar 52,19 dan mengalami sedikit peningkatan di tahun 2015 menjadi 53,10. Ada berbagai hal penyebabnya. Misalnya saja, untuk Sungai Citarum, 34% cemaran berasal dari kegiatan rumah tangga dan sekitar 14 18% berasal dari sumber industri. Selain rumah tangga dan sumber industri, sektor pertanian juga menyumbang cemaran terhadap air yang berasal dari penggunaan pupuk kimia dan pestisida, papar Sigit. Pencapaian IKA tahun 2014 (52,19) menjadi baseline target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2019 mendatang, yaitu sebesar 55. Dalam RPJMN , KLHK juga telah Tak jauh berbeda dengan kondisi air, tutupan lahan di Indonesia pun masih memprihatinkan dan justru mengalami penurunan indeks. Di tahun 2014, ITL menunjukkan angka 59,01 dan menjadi 58,55 di tahun Tutupan lahan ini berkaitan erat dengan hutan. Sedangkan, banyak hutan di negeri ini yang dikonversi untuk kegiatan nonhutan, seperti untuk perkebunan, permukiman penduduk, pembangunan infrastruktur, pengembangan perkotaan, hingga pertambangan. Kebakaran hutan juga menjadi salah satu penyebab turunnya ITL. Untuk kualitas lingkungan secara umum yang terukur dengan angka IKLH, target yang ditetapkan dalam RPJMN di tahun 2016 ini adalah sebesar sebesar 64,5 65,00. Di akhir periode RPJMN, tahun 2019 mendatang, IKLH ditargetkan mencapai angka 66,5 68,5. Program Pengendalian Untuk mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan, Ditjen PPKL telah memiliki sejumlah program unggulan. Di antaranya, Program Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Kerusakan Lahan Gambut, Pengendalian Pencemaran Udara, Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut, serta Proper. Dalam Program Pengendalian Pencemaran Air, Ditjen PPKL KLHK menggulirkan sejumlah kegiatan. Di antaranya, Gerakan Bersih Sungai untuk perbaikan kualitas air sungai sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan 14

15 sigit reliantoro Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pentingnya lingkungan yang baik. Kemudian, untuk menurunkan beban pencemaran dari limbah domestik dan kegiatan USK, dilaksanakan pembangunan IPAL komunal di beberapa lokasi yang berada di 15 DAS. Pembangunan IPAL komunal di tahun 2015 telah mampu menurunkan beban pencemaran sebesar 15,39 ton BOD/tahun. Begitu pula dengan pembangunan biodegester yang dapat menurunkan beban pencemaran sebesar 11,1 ton BOD/tahun di tahun Untuk pengendalian pencemaran udara, Ditjen PPKL melaksanakan pembangunan Sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien Otomatis secara kontinyu (AQMS) di 45 kota di seluruh Indonesia selama periode Untuk meningkatkan efektivitas pemantauan kualitas udara secara nasional, dilakukan pula integrasi peralatan pemantauan kualitas udara secara bertahap. Selain itu, Ditjen PPKL juga melaksanakan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan dengan cara menurunkan tingkat pencemaran udara dari sektor transportasi, khususnya kendaraan bermotor. Pelaksanaan EKUP sekaligus untuk mendorong kota-kota dalam mengelola kualitas udara dan menerapkan transportasi ramah lingkungan. Sebenarnya, yang sangat dibutuhkan dalam program pengendalian ini adalah perubahan perilaku dari masyarakat. Saat ini, kondisinya adalah semua orang merasa memiliki, tetapi sedikit sekali yang peduli dan merasa pentingnya merawat. Karena itu, anggaran yang ada lebih kami gunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, ujar pria kelahiran Trenggalek ini. Untuk itu, Ditjen PPKL melakukan pendekatan dengan konsep kemitraan yang melibatkan masyarakat dan sektor swasta. Dalam kemitraan itu, Ditjen PPKL akan menyediakan data dasar untuk mengukur dan melihat trennya, lalu melibatkan masyarakat dalam menyusun konsepnya. Kemudian, menggandeng pihak swasta/perusahaan sebagai mitra untuk mendanai kegiatan melalui program CSR-nya. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan ini harus menjadi komitmen kita bersama. Tidak bisa hanya satu kementerian saja yang menjaga. Melainkan, dibutuhkan sinergi antarseluruh stakeholder dan partisipasi aktif dari masyarakat sehingga dampaknya pun dapat dirasakan masyarakat luas, imbuh Sigit. benang merah Dari sektor swasta, Indonesia Power menjadi salah satu mitra KLHK yang selalu aktif mendukung beragam kegiatan KLHK. Di awal Agustus 2016 lalu, Indonesia Power pun turut berkontribusi dalam Program Bersih-bersih Ciliwung. Selain terlibat langsung dalam kegiatan yang dihadiri oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, Indonesia Power juga menyalurkan bantuan berupa satu unit perahu karet berikut mesinnya sebagai sarana bersih sungai. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, kepada Gerakan Ciliwung Bersih. Tak berhenti sampai di program ini, Indonesia Power juga mendukung penuh pengembangan kawasan ekowisata yang diawali dengan penanaman pohon endemik (kokosan, jambu mede, bisbul, buni, jamblang, dan coklat) di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Nantinya, di kawasan ini akan dibangun jogging track sepanjang 2 km di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung. Ditjen PPKL juga meminta Indonesia Power untuk menyediakan sumber energi terbarukan berupa solar cell atau wind turbin sebagai salah satu cara membumikan renewable energy. Selain program-program tersebut, Indonesia Power pun tak pernah absen dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan atau yang lebih populer disebut Proper. Di tahun 2016, Indonesia Power berhasil meraih penghargaan Proper Hijau untuk enam unitnya, yaitu UP Suralaya, UPJP Kamojang-Drajat, UPJP Priok, PLTGU Cilegon, PLTGU Grati, dan UP Semarang. Kami sangat mengapresiasi kerja keras Indonesia Power dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Jujur saja, di awal-awal pelaksanaan Proper di tahun 2005, Proper menjadi langganan perusahaan-perusahaan multinasional, seperti Chevron dan ConocoPhilips. Namun belakangan, beberapa perusahaan nasional mulai tergerak dan bangkit. Salah satunya, Indonesia Power, urai pria yang dilantik sebagai Sekretaris Ditjen PPKL sejak tahun 2015 lalu. Menurut Sigit, sepak terjang Indonesia Power dalam upaya pelestarian lingkungan sudah tak diragukan lagi. Hanya saja, masih harus dicari benang merah dari setiap upaya tersebut. Artinya, harus ada ciri khas dari Indonesia Power sendiri yang menjadi passion-nya. Hal itu belum ditunjukkan Indonesia Power, aku Sigit. Sigit memberi contoh sebuah perusahaan dengan pemimpin yang memiliki passion di pertanian organik. Perusahaan ini pun mengembangkan community development-nya di bidang pertanian organik. Perusahaan ini membina karyawannya terlebih dahulu untuk memiliki passion ini. Baru kemudian, membina masyarakat untuk memiliki passion yang sama melalui pengembangan pertanian organik. Dirut Indonesia Power, Sripeni INten Cahyani menyerahkan bantuan secara simbolik kepada Menteri KLHK, Siti Nurbaya Hal lain yang juga belum ditemukan Indonesia Power adalah Local Hero. Melalui Local Hero, kesuksesan sebuah program comdev yang digulirkan sebuah perusahaan dapat disampaikan dengan pesan yang lebih kuat (strong message) dibandingkan jika perusahaan itu berbicara sendiri tentang program binaannya, papar Sigit. Kendati demikian, Sigit melihat semangat dan kepedulian lingkungan yang luar biasa dari Indonesia Power. Sigit pun menambahkan dari segi kepatuhan peraturan, Indonesia Power sangat excellent. Namun, hal tersebut hendaknya tidak lekas membuat Indonesia Power berpuas diri karena perusahaanperusahaan lain pun tak pernah berhenti untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya. 15

16 stakeholder Partisipasi Aktif Indonesia Power, Dukung Program Prioritas Nasional Dirut Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, turut meninjau kawasan DAS Ciliwung saat Kegiatan Bersih-Bersih Ciliwung ndonesia Power, sekali lagi, mewujudkan komitmennya sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan. Kali ini, Indonesia Power kembali bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Gerakan Bersihbersih Ciliwung (BBC). Kegiatan ini sejalan dengan program prioritas nasional dalam peningkatan ketersediaan bahan baku untuk air bersih. gotong royong Kegiatan BBC merupakan sebuah program yang digulirkan KLHK melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Kualitas Air (IKA), khususnya Sungai Ciliwung. Perbaikan kualitas air sungai ini hanya dapat dicapai apabila terjadi penurunan beban pencemaran dan peningkatan kualitas air sungai. Untuk itulah, kegiatan gotong royong bersama ini diadakan untuk membersihkan Sungai Ciliwung dari pencemar, baik limbah maupun sampah. Tak hanya KLHK dan Indonesia Power, kegiatan ini juga melibatkan Pemda DKI, TNI/Polri, sektor swasta lainnya, institusi pendidikan, masyarakat sekitar, serta Komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung (MAT PECI). sigid endro winarno Manajer CSR Indonesia Power Kegiatan utama dari program BBC yang dilaksanakan 7 Agustus 2016 lalu ini adalah membersihkan dan mengumpulkan limbah dan sampah di sekitar wilayah Sungai Ciliwung. Dari kegiatan itu pun berhasil dikumpulkan lebih dari satu tong sampah. Selain berpartisipasi aktif, komitmen Indonesia Power juga diwujudkan melalui penyerahan bantuan CSR berupa satu unit perahu karet dengan mesin motornya, khusus diberikan untuk Gerakan Ciliwung Bersih, ujar Manajer CSR Indonesia Power, Sigid Endro Winarno. PerubaHan PerilaKu Sigid juga menggarisbawahi bahwa Gerakan Ciliwung Bersih ini merupakan program besar yang harus dilaksanakan secara konsisten. Selain itu, keterbatasan jumlah SDM dan kompetensi teknis mendorong kegiatan ini untuk dilaksanakan dengan sharing budget dengan beberapa korporasi lainnya. Dengan demikian, program ini akan menjadi komitmen bersama untuk dieksekusi secara bersama pula. Bagi Indonesia Power sendiri, kegiatan ini telah menjadi salah satu program unggulan sehingga akan dipantau perkembangan dan pelaksanaannya di lapangan secara rutin dan konsisten. Bahkan, Indonesia Power mendukung penuh pendirian Kawasan Ekowisata sebagai kelanjutan dari program ini. Sebagai Kawasan Ekowisata Sungai, nantinya, kawasan Sungai Ciliwung a k a n m e n j a d i d a e r a h percontohan dan tempat edukasi bagi masyarakat dalam peningkatan kualitas air sungai. K e g i a t a n i n i a d a l a h s u a t u b e n t u k n y a t a bagi pelaksanaan misi perusahaan untuk senantiasa b e r s a h a b a t d e n g a n l i n g k u n g a n sekaligus mendukung KLHK dalam upaya meningkatkan kualitas air sungai demi terwujudnya kualitas kehidupan yang layak bagi masyarakat luas, ungkap Sigid. Di sisi lain, pengembangan Kawasan Ekowisata di wilayah Ciliwung juga bertujuan sebagai upaya restorasi sungai. KLHK menitikberatkan restorasi sungai yang berbasis masyarakat, yaitu yang mengusung konsep perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini, adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang limbah atau sampah ke sungai. Perilaku masyarakat yang tidak membuang sampah ke sungai ini menjadi salah satu kunci utama dalam penurunan beban pencemaran sungai sekaligus peningkatan kualitas air sungai. 16

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan

Lebih terperinci

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL Konferensi Informasi Pengawasan Oleh : Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Jakarta, 12

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 1 Outline paparan I. Potensi

Lebih terperinci

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Diskusi Panel National Integration of the Centre of Excellence Jakarta, 8 Oktober 2015 1 Daftar Isi 1. Membangun Kedaulatan

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi dan Pembangkitan

Lebih terperinci

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi

Lebih terperinci

KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN Jakarta, 7 Desember 2016

KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN Jakarta, 7 Desember 2016 KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN 207 Jakarta, 7 Desember 206 PRIORITAS NASIONAL DITJEN. PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NO PRIORITAS NASIONAL Kemaritiman

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI REGULASI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI ANGIN Disampaikan oleh Abdi Dharma Saragih Kasubdit

Lebih terperinci

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1 Pendahuluan Energi Primer Kelistrikan 3 Energy Resources Proven Reserve Coal 21,131.84 million tons Oil Natural Gas (as of 2010) 3,70

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak bulan Juni 2010 pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Indonesia bebas dari pemadaman bergilir. Sehingga kehadiran industri tenaga listrik

Lebih terperinci

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan Direktorat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Insider Forum Series Indonesia Energy Roadmap 2017 2025 Jakarta, 25 Januari 2017 I Kondisi

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017 PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN 23 Oktober 2017 1 Minyak Solar 48 (Gas oil) Bensin (Gasoline) min.ron 88 Rp.7 Ribu Rp.100 Ribu 59 2 Progress dan Roadmap BBM Satu Harga Kronologis

Lebih terperinci

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Desa Hijau Untuk Indonesia Hijau dan Sehat Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Lebih terperinci

POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN

POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN Maritje Hutapea Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Pada 1992 Pemerintah Indonesia mengeluarkan deregulasi sector ketenagalistrikan. Proses ini berawal dengan diterbitkannya Keputusan Presiden

Lebih terperinci

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012 LOGO KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012 UUD 1945 Dasar Hukum Perlindungan dan Pengelolaan LH Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin,

Lebih terperinci

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH PROFIL WILAYAH SULAWESI SELATAN Luas Area : 46.083,94 Km2 Panjang Pesisir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) tidak lepas dari pengoperasian perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang selalu bersinggungan dengan kehidupan

Lebih terperinci

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Oleh: Kardaya Warnika Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

Lebih terperinci

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) KEBIJAKAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 2016-2017 Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) OUTLINE TANTANGAN

Lebih terperinci

PENGESAHAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) PT PLN (PERSERO)

PENGESAHAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) PT PLN (PERSERO) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN PENGESAHAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) PT PLN (PERSERO) 2017-2026 disampaikan oleh: Alihuddin Sitompul

Lebih terperinci

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH `BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH URUSAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP (Urusan Bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDAL) Aceh. 2. Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

IP AKSI. Info Terkini Konsinyering Tim ERP (Enterprise Resource Planning) di PT Indonesia Power. Info Terkini

IP AKSI. Info Terkini Konsinyering Tim ERP (Enterprise Resource Planning) di PT Indonesia Power. Info Terkini Info Terkini Dirut IP: Mari Kita Wujudkan Project Excellence! Hal 1 Info Terkini Indonesia Power Terima Penghargaan Renewable Efisiensi Energi Hal 2 Info Terkini Konsinyering Tim ERP (Enterprise Resource

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai

Lebih terperinci

media komunikasi indonesia power edisi Indonesia Power Gali Potensi dan Kembangkan Energi Hijau

media komunikasi indonesia power edisi Indonesia Power Gali Potensi dan Kembangkan Energi Hijau edisi 6 er 2016 bnovember - desem Indonesia Power Gali Potensi dan Kembangkan Energi Hijau editorial Rahmi Sukma Kepala Bidang Komunikasi Korporat PT Indonesia Power Di tengah cadangan energi fosil dunia

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum

Lebih terperinci

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Abstrak Dalam menjamin tersedianya pasokan listrik bagi masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung

Lebih terperinci

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Raya Palima Pakupatan, Curug Serang; Telp / Fax : 0254

Lebih terperinci

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia TEKNOLOI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia Abraham Lomi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha Bayangkan jika limbah diubah menjadi sumber energi Masih banyak rumah tangga dan dunia usaha di Indonesia yang memiliki akses terbatas untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup Pendahuluan Distribusi dan Potensi Kebijakan Penutup STRUKTUR ORGANISASI DESDM MENTERI Lampiran PERMEN ESDM Nomor : 0030 Tahun 2005 Tanggal : 20 Juli 2005 INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL ITJEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN 5.. Rencana Program dan Kegiatan Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. sepenuhnya dimiliki oleh PT PLN (Persero). PT Indonesia power (selanjutnya disebut BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Organisasi PT Indonesia power merupakan salah satu Anak Perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT

Lebih terperinci

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional

Lebih terperinci

NOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

NOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA NOMOR 57 EW PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA Pengantar dari Petikan Berita: ENERGI BARU TERBARUKAN Porsi Energi

Lebih terperinci

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral #Energi Berkeadilan Disampaikan pada Pekan Pertambangan Jakarta, 26 September 2017 1 #EnergiBerkeadilan Untuk Kesejahteraan Rakyat, Iklim Usaha dan Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),

Lebih terperinci

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan Rubrik Utama MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan Oleh: Dr. Lukytawati Anggraeni, SP, M.Si Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor olume 18 No. 2, Desember

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 7,3 6,5 11,0 9,4 10,2 9,6 13,3 12,0 9,6 9,0 12,9 10,4 85,3 80,4 78,1 83,6 74,4 75,9 65,5 76,6 71,8 74,0 61,2 73,5

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 7,3 6,5 11,0 9,4 10,2 9,6 13,3 12,0 9,6 9,0 12,9 10,4 85,3 80,4 78,1 83,6 74,4 75,9 65,5 76,6 71,8 74,0 61,2 73,5 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proyeksi permintaan energi listrik di Indonesia tumbuh pesat setiap tahunnya. Sebagaimana dipublikasikan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) dalam Rencana Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan

Lebih terperinci

ENERGI DAN KESEJAHTERAAN

ENERGI DAN KESEJAHTERAAN ENERGI DAN KESEJAHTERAAN Saat ini tidak ada negara yang berhasil secara substansial mengurangi kemiskinan tanpa meningkatkan effesiensi penggunaan energi. Energi modern berpengaruh besar dalam pengentasan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SEKTOR PEMBANGKIT

EVALUASI KINERJA SEKTOR PEMBANGKIT EVALUASI KINERJA SEKTOR PEMBANGKIT SIGIT RELIANTORO ASISTEN DEPUTI PENGENDALIAN PENCEMARAN PERTAMBANGAN ENERGI DAN MIGAS Evaluasi PROPER Sektor Energi 2009-2010 2010-2011 PERIODE HITAM MERAH BIRU HIJAU

Lebih terperinci

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012 Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II PROFIL ORGANISASI BAB II PROFIL ORGANISASI 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Udiklat Semarang (Transmission and Live Maintenance Academy) merupakan salah satu unit Pendidikan dan Pelatihan bagi Pegawai PLN, maka dengan

Lebih terperinci

Info Terkini. Info Terkini End User Training ERP Hal 2. Info Terkini INTEGRITAS

Info Terkini. Info Terkini End User Training ERP Hal 2. Info Terkini INTEGRITAS Info Terkini End User Training ERP Hal 2 Info Terkini PT Indonesia Power selenggarakan Workshop Cascading KPI Hal 3 Info Terkini Kunjungan Direktur Pengadaan PLN ke PLTU Tanjung Priok Hal 4 Berita Foto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa energi listrik memiliki peran yang strategis dalam mendukung kehidupan

Lebih terperinci

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA ( KEDEPAN)

BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA ( KEDEPAN) BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA (2014 - KEDEPAN) Gambar 33. Saluran Listrik Yang Berada di dalam Kawasan Hutan 70 Kiprah Kehutanan 50 Tahun Sulawesi Utara Foto : Johanes Wiharisno

Lebih terperinci

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik PDS terjemahan ini didasarkan pada versi Inggrisnya yang bertanggal 28 Oktober 2016. Indonesia: Akses Energi erkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik Nama Akses Energi erkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan energi listrik dari waktu ke waktu mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan

Lebih terperinci

REGULASI PANAS BUMI DAN KEBIJAKAN INVESTASI DI JAWA BARAT

REGULASI PANAS BUMI DAN KEBIJAKAN INVESTASI DI JAWA BARAT REGULASI PANAS BUMI DAN KEBIJAKAN INVESTASI DI JAWA BARAT LATAR BELAKANG Jumlah penduduk di Jawa Barat 44,28 juta jiwa (2012) dengan tingkat pertumbuhan mencapai 1,7% per tahun dan diprediksi akan mencapai

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA KELOMPOK I KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TOPIK : PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO DAN KIMIA MELALUI PENDEKATAN KLASTER KELOMPOK INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN, KIMIA HULU DAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Penyediaan energi listrik secara komersial yang telah dimanfaatkan

Lebih terperinci

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

Ikhtisar Eksekutif TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP Ikhtisar Eksekutif Pembangunan sistem administrasi modern yang andal, professional, partisipatif serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat, merupakan kunci sukses menuju manajemen pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian

Lebih terperinci

PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2013 2017 DISAMPAIKAN OLEH Dr. Ir. YURIANTO, MA.M.Sc BAPPEDA PROVINSI DKI JAKARTA YOGYAKARTA, 13 AGUSTUS

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010 Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi Energi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi listrik mengalami peningkatan inovasi di setiap tahunnya khususnya di bidang sumber energi terbarukan, hal ini dikarenakan jumlah penelitian, dan permintaan

Lebih terperinci

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD 4.1.Perumusan Mitigasi, Adaptasi dan Alternatif 4.1.1. Program Program yang Dirumuskan Pada umumnya program-programpada RPJMD Provinsi Jawa Barat memiliki nilai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010

Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010 Kebijakan Energi dan Implementasinya Tinjauan dari Sisii Ketahanan Energi Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan Focus Group Discussion Pendanaan Energi Berkelanjutan Di Indonesia Jakarta, 20 Juni 2013 Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Berdasarkan kondisi umum daerah, permasalahan pembangunan, potensi dan isu-isu strategis Kabupaten Bener Meriah, maka visi pembangunan Kabupaten Bener Meriah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI BERDASARKAN UU NO. 21 TAHUN 2014 TENTANG PANAS BUMI SEBAGAI PILIHAN TEKNOKRATIK

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI BERDASARKAN UU NO. 21 TAHUN 2014 TENTANG PANAS BUMI SEBAGAI PILIHAN TEKNOKRATIK IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI BERDASARKAN UU NO. 21 TAHUN 2014 TENTANG PANAS BUMI SEBAGAI PILIHAN TEKNOKRATIK (Laporan Penelitian Individu 2016) Oleh Hariyadi BIDANG EKONOMI DAN

Lebih terperinci

DEWAN ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

DEWAN ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL Dasar Hukum RUEN UU No. 30/2007 Energi UU No.22/2001 Minyak dan Gas Bumi UU No.30/2009 Ketenagalistrikan PP No. 79/2014 Kebijakan Energi Nasional Perbaikan bauran

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Nasional Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana Panel Discussion Time To Act : Accelerate The Implementation Of Renewable

Lebih terperinci

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini disusun sebagai wujud dan tekad Kementerian Lingkungan Hidup dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden

Lebih terperinci

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TABEL 4. KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Visi Pengelolaan energi dan mineral yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah konsumsi minyak bumi Indonesia sekitar 1,4 juta BOPD (Barrel Oil Per Day), sedangkan produksinya hanya sekitar 810 ribu BOPD (Barrel Oil Per Day). Kesenjangan konsumsi

Lebih terperinci

REVITALISASI KEHUTANAN

REVITALISASI KEHUTANAN REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan

Lebih terperinci

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D Prof. Dr. Rizal Djalil

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D Prof. Dr. Rizal Djalil HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D. 2014 Prof. Dr. Rizal Djalil DEPOK, 30 MARET 2015 LANDASAN HUKUM PERENCANAAN BIDANG ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN UU 30/2007 (Energi)

Lebih terperinci

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Dan Misi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral VISI Memasuki era pembangunan lima tahun ketiga, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan

Lebih terperinci

Plt Menteri ESDM menekankan pentingnya pengembangan inovasi dalam berbagai aspek dan

Plt Menteri ESDM menekankan pentingnya pengembangan inovasi dalam berbagai aspek dan Pada peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-71, Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan juga menyampaikan apresiasi kepada 15 Penerima Penghargaan Energi 2016 di Plaza Kementerian ESDM (4/10).

Lebih terperinci

Pemetaan Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia

Pemetaan Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia Pemetaan Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia Juli 2014 Komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi risiko perubahan iklim tercermin melalui serangkaian

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup BPPT, 4 Maret 03 KERANGKA PAPARAN I. CAPAIAN PEMBANGUNAN NASIONAL II.

Lebih terperinci

renewable energy and technology solutions

renewable energy and technology solutions renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sebuah negara besar yang sedang berkembang, konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, termasuk konsumsi energi listrik. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Bila suatu saat Waduk Jatiluhur mengalami kekeringan dan tidak lagi mampu memberikan pasokan air sebagaimana biasanya, maka dampaknya tidak saja pada wilayah pantai utara (Pantura)

Lebih terperinci