RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG (KPMA) JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG (KPMA) JAKARTA"

Transkripsi

1 RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG (KPMA) JAKARTA Citra Maulana, S.Kom Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) mempunyai dua jenis usaha, yaitu Usaha Toko dan Usaha Simpan Pinjam. Dalam mengelola usaha tersebut masih menggunakan cara manual yaitu dengan mencatat setiap transaksi, baik transaksi penjualan maupun transaksi simpan pinjam hanya pada sebuah buku. Hal ini dirasakan sangat tidak efektif karena untuk penyusunan laporan maupun perhitungan rugi laba memerlukan waktu yang lama dan cara yang rumit. Dengan adanya penggunaan sistem secara terkomputerisasi tepatnya dengan Rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Simpan Pinjam, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan baik yaitu dengan menggunakan metode DFD (Data Flow Diagram) sebagai alat bantu dalam penggambaran model jalannya sistem, ERD (Entity Relationship Diagram) untuk pembuatan model jaringan data,struktur-struktur serta relationship serta Visual Basic 6 untuk perancangan sistem. Kata Kunci : KPMA, Usaha Simpan Pinjam, DFD, ERD, Visual Basic 6 Pendahaluan Koperasi Pegawai Mahkamah Agung RI Jakarta adalah Koperasi yang dikelola oleh pegawai Mahkamah Agung RI pada awal didirikannya memiliki jumlah anggota 252 namun saat ini jumlah anggotanya bertambah menjadi 1501 anggota dan hanya mempunyai usaha simpan pinjam. Seiring dengan keinginan untuk memajukan Koperasi, maka dibuatlah usaha tambahan yaitu usaha penjualan barang-barang yang pembayarannya bisa dilakukan secara tunai maupun secara kredit dikalangan anggota koperasi. Dengan adanya penambahan beberapa usaha, menimbulkan kendala-kendala yang ada pada Koperasi, sehingga pengelolaan tidak berjalan dengan baik, kendalakendala tersebut antara lain ketidakpuasan para anggota karena merasa dirugikan dalam hal jumlah pesanan dan keuntungan yang didapat serta seringkali gaji pegawai yang salah potong. Dalam kegiatan operasionalnya Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) masih menggunakan cara manual, sehingga masih banyak ditemukan kekurangankekurangan dalam hal pelayanan pada konsumen. Identifikasi masalah yang dimaksud dalam bagian ini dibatasi pada masalah-masalah yang terdapat di dalam pelayanan penjualan di toko dan Usaha Simpan Pinjam. Untuk membuat sistem kerja administrasi yang tertib, teratur dan akurat, maka harus dipunyai sistem pencatatan dan pengarsipan data yang sistematis, aman dan akurat. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem informasi yang cocok untuk keperluan masing-masing bidang usaha. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu Sistem Informasi Penjualan dan Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA)

2 sehingga dengan adanya Sistem informasi ini diharapkan administrasi yang tertib, teratur dan akurat dapat tercapai serta informasi yang diperlukan dapat disajikan dengan cepat, tepat, akurat dan handal. asaa Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu dalam penyusunan laporan, perhitungan rugi laba dan penyusunan neraca secara cepat, mendapatkan hasil perhitungan yang akurat dan benar serta Data terorganisasi dengan baik, tersimpan dengan aman dan mudah ditelusuri. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Koperasi Dalam Undang-Undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992, Koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan kumpulan orang atau badan hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum berdasarkan prinsip Koperasi yaitu untuk memajukan kepentingan anggota dan masyarakat umum. Dalam Koperasi tidak ada paksaan dan campur tangan dari pihak lain. Semua diatur oleh para anggota, sehingga pemegang kekuasaan tertinggi adalah rapat para anggota. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) didasarkan pada besar kecilnya karya dan jasa anggota. Asas Koperasi Koperasi berasaskan kekeluargaan, ini mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani manusia untuk bekerjasama dalam Koperasi yang dijalankan oleh semua untuk semua dan solidaritas merupakan unsur terpenting dalam tujuan Koperasi. Tujuan Koperasi Koperasi bertujuan untuk mensejahterkan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pengertian DFD (Data Flow Diagram) DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data. DFD juga sering disebut dengan nama Bubble Chart Diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. METODOLOGI PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah PC Komputer dan Perangkat lunak yang dirancang oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis mencari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem manual, kemudian sistem yang ada tersebut diperbaiki dengan sistem yang lebih terkomputerisasi. Sehingga dengan adanya sistem yang baru pencatatan transaksi dan penyusunan laporan yang lebih cepat, data yang akurat serta keamanan data yang lebih terjamin dapat tercapai. Penelitian dilakukan terhadap sistem informasi yang

3 dipasang dan digunakan untuk menganalisa dan memecahkan masalah yang terkait terhadap kinerja sistem informasi dalam memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, penulis menggambarkan jalannya sistem dengan metode DFD (Data Flow Diagram), sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam sistem tersebut dapat terlihat dengan jelas. Setelah penggambaran sistem terbentuk, penulis merancang data base apa saja yang diperlukan dalam perancangan sistem ini dan terakhir penulis merancang sistem yang diinginkan dengan menggunakan program Visual Basic. Penelitian dilakukan selama 6 bulan, adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini tersusun seperti tabel 1. Bulan September Oktober November No Nama Kegiatan Minggu ke I II III IV I II III IV I II III IV 1 Wawancara 2 3 Penelaahan dokumen Peninjauan lapangan 4 Analisis sistem 5 6 Pengamatan kinerja sistem informasi Penulisan laporan Tabel 1 Kegiatan Penelitian Tehnik Analisis Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dan diteliti adalah data yang diperoleh melalui peninjauan langsung di lapangan. Analisis terhadap data dilakukan untuk merumuskan dan mengevaluasi pemecahan masalah pada sistem yang dilakukan dengan teknik analisis arus informasi sebagai bagian penting dalam analisis sistem. Teknik ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan bagan arus analitis untuk memberikan gambaran keseluruhan dari pemrosesan transaksi dalam Koperasi.

4 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun penelitian dilakukan pada Koperasi Pegawai Mahkamah Agung. yang beralamat di jalan Medan Merdeka Utara nomor 9-13, Jakarta Pusat. Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penelitian ini maka ditentukan jadwal penelitian. Lamanya penelitian sampai dengan penulisan laporan diperkirakan kurang lebih 3 bulan yang berlangsung dari bulan September s/d November. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Yang Sedang Berjalan Usaha di Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) Jakarta terdiri dari dua bagian, yaitu : Usaha Simpan Pinjam dan Usaha Toko Usaha Simpan Pinjam Setiap bulannya koperasi mengeluarkan pinjaman biasa (dengan bunga 1,5% perbulan) rata-rata sebesar Rp.67 Juta dan besar pinjaman khusus (bunga 2,0 %) tergantung pada permintaan anggota dan ketersediaan uang. Simpanan terbagi dalam tiga jenis, yaitu : o Simpanan pokok, yang dibayarkan hanya satu kali saja sebesar Rp.10,000 per anggota, hanya dapat diambil bila anggota mengundurkan diri. o Simpanan wajib tiap bulan untuk golongan I, II dan III sebesar Rp.1000 dan golongan IV sebasar Rp. 1500, hanya dapat diambil bila anggota mengundurkan diri. o Simpanan sukarela, besarnya tidak ditentukan, dapat diambil setiap saat. dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu : o biasa, diajukan bulan sebelumnya sebelum tanggal 20, uang pinjaman diberikan pada awal bulan berikutnya, lama pinjaman maksimum 12 bulan ( 12 kali cicilan). o khusus, modal yang digunakan bisa dari uang Koperasi atau pinjaman dari pihak lain, untuk pinjaman yang menggunakan uang Koperasi maka dikenakan jasa sebesar 2,0 % per bulannya dari jumlah pinjaman dan masa pengembalian maksimum 12 bulan. Bila menggunakan pinjaman dari pihak lain maka besar jasa adalah besar bunga dari sumber dana ditambah keuntungan koperasi, lama cicilan disesuaikan dengan sumber dana. ini dapat digunakan setiap saat, bila tersedia cukup dananya, uang pinjaman diberikan saat kelengkapan administrasi telah cukup. o emergency, pinjaman ini digunakan dalam hal yang sangat penting dan mendadak seperti kebutuhan yang sangat mendesak dari keluarga anggota yang terkena musibah. ini dapat diajukan setiap saat dan uang pinjaman dapat langsung diterima oleh peminjam. Besar jasa yang dikenakan adalah 2 % dari jumlah pinajaman. Pelunasan atas pinjaman dapat dibedakan dalam dua jenis : o Pelunasan biasa, artinya si peminjam melunasi melalui potongan gaji setiap bulan selama waktu yang telah ditentukan ketika mengajukan pinjaman.

5 o Pelunasan sebelum waktunya, pelunasan ini dilakukan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan, bila hal ini dilakukan 2 bulan sebelum waktunya atau lebih lama lagi, maka pelunasan yang harus dibayar adalah jumlah pokok tersisa ditambah dengan 2 kali bunga. Untuk pinjaman khusus yang modalnya berasal dari luar Koperasi, maka pelunasan adalah jumlah pokok tersisa ditambah bunga tersisa. Pada bidang usaha simpan pinjam ini sangat diperlukan sebuah sistem database yang sangat akurat, mudah dalam penelurusan, aman dan terorganisasi dengan baik, bila hal ini tidak dilakukan maka Koperasi akan sangat sulit menyusun rugi laba dari usaha simpan pinjam dengan baik. Usaha Toko Usaha ini menjual berbagai keperluan rumah tangga seperti gula, kopi, teh, sabun, odol, detergen dan souvenir yang berupa atribut Mahkamah Agung RI seperti pin, gantungan kunci, stiker, ikat pinggang dan lain sebagainya. Perputaran uang perbulan pada usaha ini tidak terlalu besar, tetapi sangat diperlukan sistem pencatatan yang akurat tentang pembelian, keluar masuk barang, perubahan harga jual dan biaya operasional dari toko. Pembelian barang oleh anggota dapat dilakukan secara tunai dan hutang. Harga barang dari ke dua cara ini sedikit berbeda. Pembelian secara hutang dibayar melalui potongan gaji dari anggota. Pembelian mulai tanggal 21 hingga tanggal 20 bulan berikutnya akan dibayar melalui potongan gaji pada tanggal 1 bulan berikutnya. Saat ini semua proses dikerjakan secara manual dengan menggunakan PC dan program Microsoft Excel sehingga penyusunan rugi laba dari toko masih memerlukan waktu yang cukup panjang dan rumit. Masalah dari kedua usaha Saat ini sistem yang digunakan pada kedua bidang usaha masih rumit, pengorganisasian data masih kurang sederhana dan keamanan data yang kurang terjaga. Dari keadaan ini menyebabkan penyusunan laporan, perhitungan rugi laba serta pembuatan neraca memerlukan waktu yang cukup panjang dan data yang tidak akurat. Prosedur Yang Sedang Berjalan Prosedur Pada Usaha Simpan Pinjam Pada analisis ini penulis membatasi hanya akan membahas prosedur pinjaman biasa, karena jumlah peminjam melalui pinjaman ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan pinjaman khusus yang menggunakan uang dari Koperasi maupun dari pihak ketiga. hanya dapat dilakukan oleh anggota saja.

6 Prosedur Usaha Simpan Pinjam : 1. Anggota menyerahkan formulir pengajuan pinjaman (lampiran 1) 2. Petugas menghitung cicilan. 3. Setiap awal bulan pada saat pengambilan gaji, petugas membagikan kwitansi pinjaman kepada anggota, sehingga anggota bisa mengetahui berapa kali cicilan yang sudah dibayar (lampiran 2). Untuk membantu penjelasan prosedur di atas, dapat diperhatikan pada gambar 1 FOD Sistem USP yang sedang berjalan. Anggota Petugas USP Pimpinan Pengajuan Pengajuan Rekap Formulir Hitung MAX Tandatangani Formulir Formulir Formulir Tanda tangan Formulir Tanda tangan Kumpulkan Formulir Buat rekap Rekap Gambar 1. FOD Sistem USP yang sedang berjalan Prosedur Pada Usaha Toko Usaha Toko mempunyai dua prosedur, antara lain : a. Prosedur Pencatatan Transaksi 1. Anggota menyebutkan jenis dan jumlah barang yang dikehendaki kepada petugas toko yang melayani.

7 2. Petugas toko mencatat semua barang yang diminta oleh anggota dalam nota pembelian dan menghitung jumlah rupiah belanja. 3. Petugas menyerahkan barang-barang dan nota bayar kepada anggota. 4. Nota bayar yang telah ditanda tangani diserahkan kembali kepada petugas toko. b. Prosedur Pembuatan Laporan 1. Setiap akhir bulan petugas membuat laporan hasil penjualan berdasarkan nota pembayaran. 2. Laporan bulanan diserahkan kepada pimpinan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2 FOD Sistem Usaha Toko yang sedang berjalan. Anggota Petugas Toko Pimpinan Daftar Pesanan Barang Daftar Pesanan Barang Laporan Nota Konsumsi Periksa haraga barang pesanan Periksa nota dan tandatangani Hitung Jumlah harga barang Nota pinjaman Buat nota pinjaman konsumsi Nota Konsumsi Buat daftar potongan dan laporan bulanan - Daftar po tongan - Laporan Bulanan Gambar 2. FOD Sistem Usaha Toko yang sedang berjalan

8 Perancangan Sistem Usulan Perbaikan Prosedur Pada Usaha Simpan Pinjam Usulan perbaikan pada prosedur Usaha Simpan Pinjam meliputi : a. Penggunaan Tehnik Komputerisasi dalam menghitung besar pinjaman maksimum, pencetakan formulir-formulir, kuitansi tanda terima pinjaman dan rekap pinjaman. b. Pencetakan Formulir mencantumkan besarnya pinjaman maksimum. Untuk membantu penjelasan prosedur di atas dapat diperhatikan pada gambar 3. Anggota Petugas USP Pimpinan Formulir Formulir Rekap Kuitansi Tanda Terima Buat Kuitansi Tanda Terima Validasi Kuitansi Kuitansi Tanda Terima Kuitansi Tanda Terima Tervalidasi Kuitansi Tanda Terima Tervalidasi Rekap Gambar 3 Usulan FOD pada Sistem USP

9 Usulan Perbaikan Prosedur Pada Usaha Toko Usulan perbaikan pada prosedur Usaha Toko meliputi : a. Penyimpanan harian dalam media komputer, pembuatan laporan bulanan dan daftar potongan secara komputerisasi. b. Pemanfaatan komputer untuk menginventariskan transaksi harian dan membuat nota pembelian baik secara tunai maupun secara kredit. Dengan perbaikan ini diharapkan masalah-masalah yang dipaparkan di atas dapat diselesaikan, penulis menuangkan usulan perbaikan prosedur dengan menggunakan FOD yang terdapat pada gambar 4 berikut ini. Anggota Petugas Toko Pimpinan Daftar Pesanan Barang Daftar Pesanan Barang Laporan Kuitansi Pembelian Pencatatan Transaksi Pembeliaan Validasi Kuitansi Kuitansi Pembelian Kuitansi Pembelian Tervalidasi Kuitansi Pembeliaan Tervalidasi Buat Daftar Potongan Laporan Bulanan - Daftar Potongan - Laporan Bulanan Gambar 4 Usulan FOD pada Sistem Usaha Toko

10 Analisis Cost & Benefit Dalam perancangan sistem ini dibutuhkan sebuah perangkat Personal Computer (PC) dengan spesifikasi minimum : Pentium IV 2.0 Ghrtz Hardisk 40 Gb Memori SDR 128 Mb Soundcard & Vga Card Onboard MB Asus Casing ATX CD-ROM 40x Harga untuk PC tersebut berkisar 2 juta - 3,5 juta rupiah, tergantung dari Sistem Operasi yang digunakan, ditambah dengan Software yang penulis rancang dengan harga 5 juta rupiah. Jadi total biaya yang perlukan untuk merancang Sistem Informasi Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) sebesar 8,5 juta rupiah. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk sistem tersebut tidaklah sepandan jika dilihat dari banyaknya manfaat yang akan diperoleh, seperti: data yang akurat, keamanan data yang lebih terjamin, penyusunan laporan yang cepat dan akurat dalam pengambilan keputusan serta dapat meminimalisir adanya praktek korupsi di dalam badan Koperasi. Ketua Pengurus Koperasi pun dapat dengan mudah mengetahui berapa saja pemasukan yang diperoleh dan berapa biaya yang telah dikeluarkan. Diagram Arus Data (DAD) / Data Flow Diagram (DFD) DFD yang dibuat terdiri dari Konteks Diagram dan Diagram Zero seperti yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka, di dalam DFD terdapat terminator yang digambarkan dengan bujur sangkar (menggambarkan sumber/tujuan aliran data) adapun proses-proses yang digambarkan dengan lingkaran (menggambarkan proses apa saja yang terdapat dalam sistem tersebut) maupun aliran data digambarkan dengan anak panah (menggambarkan kemana aliran data menuju) dan data store yang digambarkan dengan dua garis pararel (menggambarkan penyimpanan data) -Dt. Validasi -Dt, Kuitansi Konsumen Sistem KPMA Pimpinan -Dt. Pesanan -Dt Pengajuan Gambar 5 Diagram Konteks KPMA

11 Konsumen Dt. Barang Dt. 1.0 Cek Konsumen Jenis Transaksi Tidak Valid 3.0 Transaksi 2.0 Catat Pesanan Data Barang Barang Barang Cek Keabsahan Catat Hutang Nota Validasi Kuitansi 6.0 Potong Gaji Daftar Gaji Gaji Bukti Angsuran 7.0 Buat Laporan Laporan Pimpinan/ Personalia Gambar 6 Diagram Zero pada KPMA Entity Relationalship Diagram Seperti yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka, ERD penggambaran logika data terdiri dari entity-entity yang menggambarkan objek agar dapat dibedakan dengan yang lain, dilengkapi dengan atribut-atribut yaitu informasi tentang entity tersebut serta relationship-relationshipnya yang menghubungkan satu entity dengan entity lainnya. (gambar 7)

12 Gambar 7 ERD KPMA

13 Normalisasi 4.1. Gambar 8 Ketergantungan antar file KPMA

14 Rancangan Input Rancangan input dapat dilihat pada gambar berikut ini. Rancangan Input Registrasi Anggota Gambar 9 Rancangan Input Registrasi Anggota Rancangan Transaksi Penjualan Gambar 10 Rancangan Transaksi Penjualan

15 Rancangan Output Rancangan output merupakan modul yang menghasilkan seluruh laporan atau dokumen yang diperlukan manajemen KPMA dalam mendapatkan informasi secara utuh mengenai hasil pengolahan data. Rancangan output ini didesain untuk dapat ditampilkan pada monitor, printer maupun dalam bentuk file dengan format laporan yang sama, Berikut merupakan rancangan output dari Sistem Informasi KPMA. Rancangan output tersebut adalah sebagai berikut. Rancangan Menu Utama Gambar 11 Rancangan Menu Utama Rancangan Kuitansi Pembayaran Angsuran KOPERASI PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG Jl. Merdeka Utara No BUKTI ANGSURAN Kode Anggota : 1109 Tanggal Pinjam : 15/08/2006 Nama Anggota : Asep Jalaludin Keterangan : Tunai Jumlah Pinjam : Rp Besar Bunga : Rp Jangka Waktu : 12 Bulan Besar Cicilan : Rp Rate Bunga : 18 % Saldo : Rp Bayar Angsuran Ke : 7 Tanggal Angsur : 01/06/2007 Gambar 12 Rancangan Kuitansi Pembayaran Angsuran

16 Rancangan Kuitansi Penjualan KOPERASI MAHKAMAH AGUNG Jl. Merdeka Utara No BUKTI PENJUALAN VCR : Petugas : Noer 07/08/ BH ADEM SARI BH BEDAK CALADIN TOTAL TUNAI KEMBALI KREDIT 0 JASA 0 TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA Gambar 13 Rancangan Kuitansi Penjualan Konfigurasi Sistem Dalam menunjang implementasi sistem yang diusulkan, tentunya diperlukan komponen-komponen sistem secara fisik, komponen fisik sistem ini adalah komponen teknologi yang dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak, karena banyaknya teknologi alternatif yang tersedia, maka pemilihan komponen sistem fisik harus dilakukan secara selektif. Konfigurasi komputer yang akan digunakan dalam sistem pengolahan data di sini harus disesuaikan dengan keperluan, jumlah data yang masuk maupun proses dari pembuatan laporan. Dalam mengimplementasikan sistem yang diusulkan, sekiranya dengan menggunakan Local Area Network (LAN). KESIMPULAN Dengan adanya Sistem yang penulis rancang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : o Pengelolaan data dapat dilakukan dengan cepat, hal ini dirasakan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan sistem manual. o Penyimpanan data di dalam media komputer akan lebih hemat dan aman serta dapat digunakan berkali-kali dan dapat diperbaharui isinya. o Akan diperoleh informasi yang cepat, tepat, akurat dan handal, sehingga akam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen maupun dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen. SARAN Untuk mendapatkan hasil yang optimal, beberapa hal yang perlu diperhatikan : o Disiplin dari pengelola masing-masing usaha untuk selalu melakukan pencatatan melalui pemakaian program dan prosedur yang telah disusun.

17 o Peningkatan kualitas perangkat keras dengan menambah memory akan meningkatkan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan implementasi rancangan. o Back Up data sangat diperlukan untuk menghindari kehilangan data karena kerusakan media penyimpanan yang dapat timbul.

18 DAFTAR PUSTAKA Departemen Koperasi, 1994, Undang-Undang Perkoperasian, No. 25, Tahun 1992 El Masry, et all, 2000, Fundamental of Database System Third Edition, Addison-Wesley, United States of America. Mc Leod, R, 1990, Management Information System, 5 th Edition, Macrillan Publishing Company, New York. H.M., Jogiyanto, 1999, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI, Yogyakarta. Kurniadi, Adi, 2000, Pemrograman Visual Basic 6, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL Juwita Eka Putri Salimin Bahar Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Koperasi Cermat Bank Sumsel adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi Surya Mandiri setiap proses

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN Abdur Rahim Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Islam

Lebih terperinci

IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - ijcss.unsa.ac.id

IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - ijcss.unsa.ac.id SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA UNIT PENGELOLA KEUANGAN DAN USAHA (UPKu) MITRA USAHA SEJAHTERA DESA NGLARAN KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN Eko Wahyudianto 1), Berliana Kusuma Riasti 2), Sukadi

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah koperasi yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah koperasi yang bergerak di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah koperasi yang bergerak di bidang penjualan barang, simpanan dan pinjaman. Koperasi Pegawai ini didirikan untuk membantu perekonomian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sutu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

KASUS : SISTEM INFORMASI TRANSAKSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI

KASUS : SISTEM INFORMASI TRANSAKSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KASUS : SISTEM INFORMASI TRANSAKSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI 1. Pokok Permasalahan : Sistem yang selama ini diterapkan koperasi yaitu dengan menggunakan sistem simpan pinjam secara manual. Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanpa data dan informasi yang memadai dan akurat, setiap pihak yang memerlukan informasi keuangan dari suatu badan usaha akan mengambil keputusan yang salah dan tanpa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori mengenai sistem berbasis komputer dari teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan atau instansi yang memberikan jasa peminjaman uang atau penjualan barang dengan sistem kredit sekarang ini banyak bermunculan dan berkembang dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG RIFKI PUSPA WARDANI* 1 Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS: KOPERASI MITRA ABADI PANGALENGAN) Novrini Hasti, S.Si, MT Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan proses adalah desain dari hasil analisa yang telah dilakukan untuk memenuhi permintaan-permintaan sistem dan gambaran-gambaran perancangan proses

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan. Teknik Informatika Universitas Telkom 2015

Analisis Kebutuhan. Teknik Informatika Universitas Telkom 2015 Analisis Kebutuhan Teknik Informatika Universitas Telkom 2015 1 Overview Penjelasan Analisis Kebutuhan Penjelasan Sistem yang sedang berjalan Penjelasan tools analisis aliran system yang sedang berjalan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KOPERASI KARYAWAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUMKA DINAMIKO PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BANDUNG

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KOPERASI KARYAWAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUMKA DINAMIKO PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BANDUNG SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KOPERASI KARYAWAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUMKA DINAMIKO PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BANDUNG FIRMAN KEMAL P Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 3.1 SEJARAH SINGKAT BADAN USAHA Organisasi dapat diibaratkan seperti tubuh manusia, yang terdiri dari bagian bagian yang saling bekerjasama antara organ tubuh yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan dengan penyusunan data pencarian data update data, pengarsipan telah menjadi kebutuhan bagi

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTERISASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI MAJU JAYA MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

SISTEM KOMPUTERISASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI MAJU JAYA MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 INFORMATIKA Vol.1, No.1 Februari 2013 SISTEM KOMPUTERISASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI MAJU Yusup 1, Suhartoyo 2, Selpanus Roni 3 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI yusup@unaki.ac.id, suhartoyo@unaki.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanpa data dan informasi yang memadai dan akurat, setiap pihak yang memerlukan informasi keuangan terutama yang berakaitan dengan pemasukkan kas dari suatu badan usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Usaha Sejahtera merupakan salah satu lembaga keuangan non-profit yang beranggotakan para pegawai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Perpustakaan di Balai Diklat Keagamaan Bandung perlu ditingkatkan karena masih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Perpustakaan di Balai Diklat Keagamaan Bandung perlu ditingkatkan karena masih BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Aplikasi perpustakaan merupakan suatu sistem yang sangat penting di suatu perpustakaan atau organisasi karena sangat berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai cara kerja sistem tersebut dan masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad 21 sekarang ini sering disebut dengan abad Informasi. Dengan perkembangan Informasi yang pesat mengharuskan pengelolaan data dilakukan secara cepat, mudah,

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN

ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 348~356 ANALISA SISTEM INFORMASI PENJUALAN 348 1 Rusmana, 2 Siti Masripah AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No.168 Bogor AMIK BSI Jakarta Jl.

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM SIMPAN PINJAM ANGSURAN PADA KOPERASI IKHLAS PALEMBANG

APLIKASI SISTEM SIMPAN PINJAM ANGSURAN PADA KOPERASI IKHLAS PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI SISTEM SIMPAN PINJAM ANGSURAN PADA KOPERASI IKHLAS PALEMBANG Agnes Vebriani.A.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB (STUDI KASUS PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA BANDUNG)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB (STUDI KASUS PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA BANDUNG) SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB (STUDI KASUS PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA BANDUNG) 1 Ogi Sarwengga, 2 Junaedi Abdillah, 3 Irna Yuniar 1,2 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO

SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO Rusmala Dewi 1, Muh. Akbar 2 Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 Email: dewi_palopo@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (Studi Kasus : Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari Kabupaten Sumedang)

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (Studi Kasus : Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari Kabupaten Sumedang) SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM (Studi Kasus : Koperasi KSU Tandangsari Tanjungsari Kabupaten Sumedang) Oleh : Bella Hardiyana, S.Kom, M.Kom dan Eko Gusdiono, Amd.Kom ABSTRAK Koperasi merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1 Informasi dan Data 4.1.1.1. Input Proses penginputan data pada Koperasi Simpan Pinjam Wahana Arta Nugraha masih menggunakan alat bantu tulis dan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peran penting sistem informasi terhadap aktifitas bisnis suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang secara kredit

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Front-end Pada Optik TJ

Rancang Bangun Sistem Informasi Front-end Pada Optik TJ Rancang Bangun Sistem Informasi Front-end Pada Optik TJ AZIZUL GHOFAR (04204046) Fakultas Ilmu Komputer Universitas NAROTAMA, Surabaya Jalan Arif Rahman Hakim 51, Surabaya ABSTRAK Sistem Informasi Koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi. Begitu pula dengan perusahaan, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi. Begitu pula dengan perusahaan, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini semakin pesat, kini setiap aspek kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi komunikasi dan informasi.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : 04203059 SISTEM INFORMASI ABSTRAK Tujuan dari pembuatan sistem informasi pembelian dan persedian barang yaitu Membuat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada elemennya atau komponennya.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh : Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN SISTEM METODOLOGI TERSTRUKTUR TAHAPAN METODOLOGI TERSTRUKTUR ENTITY RELATIONSH IP ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peran penting Sistem Informasi terhadap aktifitis bisnis suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Beberapa manfaat dapat dipetik dari outsourcing seperti penghematan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Beberapa manfaat dapat dipetik dari outsourcing seperti penghematan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan outsourcing atau alih daya sudah tidak bisa dihindari lagi di Indonesia. Beberapa manfaat dapat dipetik dari outsourcing seperti penghematan biaya

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN OBAT BERBASIS MULTIUSER PADA APOTEK MUGI WARAS 2 SEMARANG. Penulis :

JURNAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN OBAT BERBASIS MULTIUSER PADA APOTEK MUGI WARAS 2 SEMARANG. Penulis : JURNAL SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN OBAT BERBASIS MULTIUSER PADA APOTEK MUGI WARAS 2 SEMARANG Penulis : Dwi Jeni Astutie, S.Kom, Iwan Koerniawan, S.E, M.Si PROGRAM STRATA SATU (S-1) SISTEM KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR ISSN : 2338-4018 APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR Bayu Arga Kusuma (earthblank88@gmail.com) Andriani KKW (andrianikkw@yahoo.com) Sri Hariyati Fitriasih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SWAMITRA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persediaan produk dalam proses awal dan kemudian dikurangi persediaan produk

BAB I PENDAHULUAN. persediaan produk dalam proses awal dan kemudian dikurangi persediaan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat memacu perusahaan-perusahaan menggunakan sistem komputer dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Dalam analisis sistem yang berjalan akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen, diagram, konteks, data flow diagram, diagram Sistem Informasi Pembuatan

Lebih terperinci

REKAYASA SISTEM PENGOLAHAN DATA SIMPAN PINJAM PADA KUD MEKAR UNGARAN

REKAYASA SISTEM PENGOLAHAN DATA SIMPAN PINJAM PADA KUD MEKAR UNGARAN REKAYASA SISTEM PENGOLAHAN DATA SIMPAN PINJAM PADA KUD MEKAR UNGARAN PRIANGGO Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya teknologi informasi maka peran penting sistem informasi terhadap aktifitas bisnis suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimbulkan suatu persaingan yang bebas di berbagai aspek.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimbulkan suatu persaingan yang bebas di berbagai aspek. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pada saat perkembangan zaman yang semakin modern serta diwarnai dengan munculnya berbagai macam teknologi-teknologi yang sangat canggih yang kini sudah tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kantor, calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer,

BAB I PENDAHULUAN. kantor, calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM STUDI KASUS PADA KOPERASI KARYAWAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM STUDI KASUS PADA KOPERASI KARYAWAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM STUDI KASUS PADA KOPERASI KARYAWAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak Laporan Tugas Akhir Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : 1. Febrian adiatma (10018116) 2. Nita Ningtyas (10018117) 3. Desi Nurkarimah (10018118) 4. Harry Kuswandi (10018119) 5. Ahsan anwar sandiah (10018

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Koperasi Jala Bhakti Sedana merupakan koperasi yang berada di sekitar area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada Koperasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera II Padalarang yang beralamat di Jl. Gadobangkong 145 Cimareme Padalarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi karyawan pabrik gula lestari adalah koperasi serba usaha yang memiliki beberapa kegiatan ekonomi untuk menyejahterakan para anggotanya diantaranya

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak

Laporan Tugas Akhir. Rekayasa Perangkat Lunak Laporan Tugas Akhir Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : 1. Febrian adiatma (10018116) 2. Nita Ningtyas (10018117) 3. Desi Nurkarimah (10018118) 4. Harry Kuswandi (10018119) 5. Ahsan anwar sandiah (10018133)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu manusia untuk semakin berfikir lebih maju karena didorong oleh perkembangan teknologi. Manusia menginginkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut Soemarso (2002:3), pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan malaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem pembokingan di gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI AMIK LEMBAH DEMPO PAGARALAM Lendy Rahmadi 1), Kusnita Yusmiarti 2) 1) 2) AMIK Lembah Dempo Pagaralam Jln. H. Sidiq Adim No 98 Pagar Gading, Pagaralam, Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

Lebih terperinci

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUNA PENATA ULANG SISTEM SIMPAN PINJAM KOPERASI MAHARANI STIE MAHARDHIKA. Oleh:

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUNA PENATA ULANG SISTEM SIMPAN PINJAM KOPERASI MAHARANI STIE MAHARDHIKA. Oleh: TATA KELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUNA PENATA ULANG SISTEM SIMPAN PINJAM KOPERASI MAHARANI STIE MAHARDHIKA Oleh: Sundjoto Maya Ida Kesumawatie Wulandari Harjanti Dany Subiantara ABSTRAKSI Dalam satu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN DCC BANDAR LAMPUNG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN DCC BANDAR LAMPUNG RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI KARYAWAN DCC BANDAR LAMPUNG Euis Mustika Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Dian Cipta Cendikia Bandar Lampung Jl. Cut Nyak Dien No. 65 Durian Payung (Palapa)

Lebih terperinci

Ria Apriyani Devina Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

Ria Apriyani Devina Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang. Abstrak ANALISIS DAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PEMBAYARAN KREDIT RUMAH BERJANGKA PADA PT PULAU JAYA ABADI PALEMBANG MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Ria Apriyani Devina

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. 1 Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menghasilkan informasi-informasi penting bagi manajemen, agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menghasilkan informasi-informasi penting bagi manajemen, agar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang maju dengan pesat sangat berpengaruh pada peran komputer sebagai salah satu alat informasi. Yang menuntut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Koperasi Menurut Undang-Undang koperasi No. 25 Tahun 1992 Bab I Pasal 1 Ayat 1, adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hokum koperasi dengan berlandaskan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBAGIAN SHU PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SADAR MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBAGIAN SHU PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SADAR MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBAGIAN SHU PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SADAR MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Deni Apriadi Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG Tono Hartono, S.Si., M.T Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Gambaran Umum Rental VCD ZAZU Rental VCD ZAZU berdiri pada tahun 2000 berlokasi di Jalan Cinere Raya no 11 yang didirikan berdasarkan surat keterangan domisili

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat membawa imbas pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang sudah merupakan tuntutan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Mobil Pada Rental Mobil Akur Pacitan Bayu Kristiawan, Sukadi

Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Mobil Pada Rental Mobil Akur Pacitan Bayu Kristiawan, Sukadi Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Mobil Pada Rental Mobil Akur Pacitan Bayu Kristiawan, Sukadi kristiawan90@gmail.com Abstrak : Pada era modern seperti saat ini, Perkembangan dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

Skripsi PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA CV SARI MANIS DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

Skripsi PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA CV SARI MANIS DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) Skripsi PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA CV SARI MANIS DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko ini merupakan toko yang bergerak di bidang usaha perdagangan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Seluruh sistem yang ada didalamnya masih dilakukan secara manual.

Lebih terperinci

TUGAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

TUGAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pendaftaran Anggota Di Perpustakaan Nasional Mata Kuliah : Pengembangan Sistem Informasi Dosen : Haryanto Sumarto Kelompok : 1. Erick S.P. 17108360 2. Eki Siwi 17108378

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KSU HASANAH. operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KSU HASANAH. operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem I. Judul Tugas Akhir SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM DI KSU HASANAH II. Latar Belakang Sistem informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu

Lebih terperinci