LOCOMOTIVE RADIO SYSTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LOCOMOTIVE RADIO SYSTEM"

Transkripsi

1 Makalah Seminar Kerja Praktek LOCOMOTIVE RADIO SYSTEM PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI PERKERETAAPIAN Rahmat Adi Saputra (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Seiring dengan berubahnya waktu, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa akan menuntut untuk terpenuhi. Dahulu kebutuhan dasar bagi manusia adalah berupa sandang, pangan dan papan. Namun saat ini kebutuhan dasar tersebut telah meluas seiring dengan kehidupan manusia yang semakin dinamis. Tidak hanya berupa sandang, pangan dan papan saja tetapi juga kebutuhan akan komunikasi dan transportasi pun saat ini telah menjadi kebutuhan dasar bagi umat manusia. Salah satu kebutuhan yang mendesak bagi umat manusia saat ini adalah adanya sarana transportasi yang aman, nyaman dan bebas dari macet. Sejak didirikan dengan nama Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pada tahun 1945 hingga saat ini berganti nama menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. Kereta Api Indonesia (Persero) senantiasa berkomitmen untuk selalu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan sarana transportasi. Untuk mendukung kelancaran perjalanan kereta api dibutuhkan sistem telekomunikasi yang andal antara Pusat Kendali (PK) perkeretaapian dan lokomotif. Untuk untuk menunjang hal tersebut maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan Locomotive Radio System (LRS) untuk melakukan pemantauan terhadap perjalanan kereta api agar senantiasa aman, lancar dan terkendali. Kata kata kunci : telekomunikasi, Locomotive Radio System, Locomotive Radio Control Unit, Locomotive Transceiver Unit, kereta api. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di era sekarang ini merupakan bukti nyata bahwa manusia selalu berjuang untuk mencari solusi praktis dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin kompleks. Perkembangan dunia yang mampu memenuhi hal tersebut kini telah menjadi sebuah tuntutan bagi kalangan intelektual, khususnya elemen pendidikan tinggi untuk senantiasa berusaha melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif, dan profesional. Salah satu kebutuhan yang mendesak bagi umat manusia saat ini adalah adanya sarana transportasi yang aman, nyaman dan bebas dari macet. Sejak didirikan dengan nama Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pada tahun 1945 hingga saat ini berganti nama menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) senantiasa berkomitmen untuk selalu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan sarana transportasi. Untuk mendukung kelancaran perjalanan kereta api dibutuhkan sistem telekomunikasi yang andal antara Pusat Kendali (PK) perkeretaapian dan lokomotif. Untuk untuk menunjang hal tersebut maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan Locomotive Radio System (LRS) untuk melakukan pemantauan terhadap perjalanan kereta api agar senantiasa aman, lancar dan terkendali. 1.2 Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di PT Kereta Api Indonesia DAOP VIII Surabaya adalah : a. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja di PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VIII Surabaya. b. Mengetahui perangkat-perangkat yang digunakan pada sistem telekomunikasi radio PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VIII Surabaya. c. Memberikan gambaran yang jelas tentang LRS (Locomotive Radio System) yang digunakan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VIII Surabaya. 1.3 Pembatasan Masalah 1. Pembahasan hanya dibatasi pada sistem telekomunikasi radio, khususnya Locomotive Radio System. 2. Menjelaskan mengenai spesifikasi alat dan instruksi penggunaan Locomotive Radio System. 3. Hanya dijelaskan bagian hardware dari Locomotive Radio System secara umum. Tidak dibahas secara mendetail tiap blok. 2. SISTEM TELEKOMUNIKASI DI PT KERETA API INDONESIA 2.1 Sistem Telekomunikasi Sistem Telekomunikasi di PT Kereta Api Indonesia meliputi : Digital Communication Merupakan backbone telekomunication system untuk mengawasi perjalanan kereta api

2 yang terdirir dari microwave, line communicaton, carries telephony, dan data traffic. Jaringan microwave terdirir dari dua jalur untuk transmisi 34 Mbit/s dan 75 jalur untuk transmisi 8+8 Mbit/s. Kapasitas bearer-nya adalah : a. 34 Mbps (dua jalur) yang digunakan antara Manggarai Karawang. b. 8+8 Mbps (76 jalur). Train Dispatching System Merupakan sistem komunikasi suara dan persinyalan antara Train Dispatch Centre dengan waystation dan locomotive untuk mengontrol lalu lintas kereta api. Dengan komunikasi semi duplex panggilan dan laporan dari setiap waystation akan diterima oleh Train Dispatch Centre (TDC). Dari Train Dispatch Centre inilah lalu lintas kereta api bisa dikontrol. Setiap kereta api yang datang kepada stasiun tertentu, jam kedatangan dan kondisinya akan dilaporkan oleh stasiun tersebut melalui pesawat waystation kepada Train Dispatch Centre, sehingga adanya kecelakaan maupun keterlambatan kereta api bisa diketahui oleh Train Dispatch Centre. Utility Radio System PABX Network 2.2 Train Dispatch Section Jaringan PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa terbagi menjadi 25 section untuk keperluan train dispatching system. Tiap section memiliki Train Dispatch Control Centre (TDCC) yang mengatur perjalanan kereta api yang berada di section tersebut. Adapun pembagian section tersebut terdapat dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Bagian front panel LRCU Train Location Dispatch Console Location S1 Tambun To Cikampek Manggarai Train Dispatch Section S2 Cikampek To Cirebon Cirebon S3 Cirebon To Tegal Cirebon S4 Tegal To Semarang Semarang S5 Semarang To Bojonegoro Semarang S6 Bojonegoro To Surabaya Surabaya S7 Cikampek To Bandung Bandung S8 Bandung To Banjar Bandung S9 Banjar To Kroya Purwokerto S10 Kroya To Kutoarjo Purwokerto S11 Kutoarjo To Yogyakarta Yogyakarta S12 Yogyakarta To Walikukun Yogyakarta S13 Cisauk To Merak Manggarai S14 Walikukun To Kertosono Madiun S15 Mojokerto To Blitar Madiun S16 Mojokerto To Surabaya Surabaya S17 Cirebon To Prupuk Cirebon S18 Tegal To Kroya Purwokerto S19 Surabaya To Malang Surabaya S20 Bangil To Jember Jember S21 Jember To Meneng Jember S22 BPL-ST BPL-ST S23 Pasarminggu To Bogor Manggarai S24 Jakarta - Manggarai - Bekasi Manggarai S25 Tanahabang - Serpong - Tangerang Manggarai 2.3 Train Dispatch System Radio Network Sistem TDSRN menyediakan komunikasi suara dan persinyalan antar 25 Train Dispatch Section (TDS) dan lebih dari 402 pesawat Waystation serta 170 lokomotif. Lokasi 25 Train Dispatch Section tersebar di 9 Daerah Operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero). Train Dispatch System Radio Network (TDSRN) terdiri atas sejumlah omnibus yang terkoneksi pada VHF radio basestation yang beroperasi pada 170 MHz band pada komunikasi semi duplex antara Train Dispatcher dan lokomotif atau Waystation. Koneksi antar basestation dipengaruhi oleh kanal jaringan microwave. Adapun basestation berfungsi sebagai repeater talk through full duplex dan jangkauannya mencakupi seluruh bagian section melalui koneksi omnibus menuju basestation lain. Adapun komunikasi antar waystation, antar lokomotif maupun antara waystation dengan lokomotif dapat dilakukan dengan sistem simplex. Akan tetapi, komunikasi ini hanya dapat berlangsung setelah mendapat persetujuan dari Train Dispatch Centre. Gambar 2.1 Network block diagram

3 3. LOCOMOTIVE RADIO SYSYTEM 3.1 Locomotive Radio System Locomotive Radio System (LRS) menyediakan fasilitas untuk melakukan komunikasi antara lokomotif dengan Train Dispatch Centre. Adapun LRS memiliki tiga buah modul, yakni satu buah Locomotive Transceiver Unit (LTU) dan dua buah Locomotive Radio Control Unit (LRCU). Berikut ini adalah gambar tampilan LTU dan LRCU. Gambar 3.1 LTU dan dua LRCU Locomotive Transceiver Unit (LTU) Adapun LTU memiliki bagian bagian sebagai berikut : Locomotive Transceiver Control Printed Circuit Board Motorola SYNTRX DC / DC Converter Berikut ini adalah gambar bagian dalam dari LTU. Gambar 3.2 Bagian dalam LTU Berikut ini adalah gambar diagram blok Locomotive Transceiver Control PCB. Adapun proses terjadinya panggilan masuk pada LTU adalah sebagai berikut. Sinyal suara yang diterima dari Motorola SYNTRX transceiver kemudian diteruskan ke penguat buffer. Aras keluaran dari penguat buffer diharapkan mendekati 0 dbm. Sinyal suara terbuffer kemudian diumpankan ke modem FFSK dimana sinyal digital yang datang akan dideteksi dan diawasandikan. Sinyal suara ter-buffer juga diumpankan ke PCM codec yang kemudian diubah menjadi sinyal ucapan analog dalam bentuk Pulse Code Modulation (PCM). Sinyal ucapan PCM kemudian dikombinasikan dengan control digital dan data status dalam modem suara PCM dan data untuk tiap LRCU. Komunikasi antara LTU dan LRCU adalah full duplex melalui satu pasang kabel. Sedangkan ketika terjadi panggilan keluar maka proses dalam LTU adalah sebagai berikut. Suara dari mikrofon pada LRCU yang sedang aktif disalurkan dalam bentuk Digital PCM. Suara tersebut diterima oleh modem suara dan data dan diteruskan ke digital switch. Kemudian digital switch mengarahkan PCM voice ke PCM codec yang kemudian sinyal suara dalam bentuk PCM tersebut diubah menjadi sinyal suara analog. Selanjutnya sinyal suara analog tersebut diteruskan melalui voice mute dan penguat buffer menuju bagian pemancar dari Motorola SYNTRX Transceiver Locomotive Radio Control Unit (LRCU) Merupakan bagian yang memberikan beberapa fasilitas dalam komunikasi antara lokomotif dengan Train Dispatch Centre dan kontrol operasional, yakni sebagai berikut ; Pemilihan channel dan tampilan waktu Locomotive Radio Control Printed Circuit Board Call dan Reset push button Status Indicator Control volume loudspeaker Handset dengan tombol PTT (Push To Talk) Gambar 3.3 Locomotive Transceiver Control PCB Gambar 3.4 LRCU pada lokomotif

4 LRCU berfungsi untuk menampilkan informasi waktu, status channel maupun channel yang sedang dipilih serta melakukan kontrol operasional pada LRS. Dalam penggunaanya, LRCU tersambung dengan handset untuk melakukan pembicaraan baik dengan Tran Dispatch Centre maupun Lokomotif dan pesawat Waystation. Berikut ini adalah gambar diagram blok LRCU. Gambar 3.5 Diagram blok LRCU Proses yang terjadi di dalam LRCU ketika ada panggilan masuk adalah sebagai berikut. Suara yang diterima dari modem PCM Voice dan data diubah menjadi sinyal analog oleh PCM codec. Kemudian sinyal tersebut dilewatkan melalui mute circuit ke penguat earpiece dan ke penguat loudspeaker yang dilengkapi dengan kendali volume. Selama penerimaan, earpiece dan loudspeaker muting difungsikan. Hal ini membuat earpiece dan loudspeaker dapat bekerja dengan normal. Alarm panggilan dihasilkan oleh mikrokontroler dan dicampur dengan sinyal loudspeaker. Aras sinyal alarm tidak berpengaruh pada kendali volume. Alarm akan diam dengan menekan tombol Alarm Cancel atau dengan menekan tombol PTT. Adapun ketika terjadi panggilan eluar terjadi proses sebagai berikut. Keluaran dari mikrofon masinis terhubung langsung dengan masukan dari PCM codec. Selanjutnya masukan tersebut diubah dalam bentuk PCM. Cuplikan suara terdigital diteruskan menuju modem suara dan data. Modem tersebut nantinya akan memultiplex data suara dan data kontrol dan memodulasi fasa pembawa dengan paket data komposit. 3.2 Instruksi dan Pengoperasian Satu buah LTU hanya dapat tersambung paling banyak dengan dua buah LRCU. Adapun LRCU hanya dapat digunakan salah satu untuk melakukan komunikasi. Apabila salah satu LRCU sedang digunakan, maka LRCU yang lain akan menjadi nonaktif. Berikut ini disajikan tabel indikator dan bagian front panel pada LRCU beserta keterangannya. Tabel 3.1 Indikator pada LRCU Indikator Keterangan BUSY Apabila indikator BUSY menyala, artinya channel yang dipilih sedang dipakai. STATUS Apabila indikator STATUS menyala, berarti LRS sedang memanggil PK. pabila panggilan telah diterima oleh PK indikator STATUS akan mati. TX Indikator TX akan menyala saat LRS sedang melakukan transmisi. STOP Indikator STOP akan menyala jika suatu panggilan diakhiri dengan menekan tombol RST STOP. LED DISPLAY Berfungsi untuk menunjukkan informasi waktu dari TDC yang terdiri dari jam dan menit. Serta menunjukkan channel yang sedang dipilih. Tabel 3.2 Bagian front panel LRCU Bagian Front Keterangan Panel LRCU RTS (Request Untuk melakukan panggilan to Speak) normal. PC (Priority Call) Untuk melakukan panggilan prioritas. EMERG Untuk melakukan panggilan (Emergency darurat, akibat adanya Call) bahaya. ALM.CANCEL Untuk mengakhiri panggilan (Alarm Cancel) RST.STOP Untuk mengakhiri panggilan (Reset Stop) Volume Control Channel Selector Push to Talk button stop. Untuk mengubah intensitas suara yang keluar dari loud speaker. Untuk memilih channel yang diinginkan. Untuk mengaktifkan transmisi saat sedang berbicara / menerima panggilan Memilih channel dan frekuensi Dalam pemilihan frekuensi akan disesuaikan dengan masing-masing channel yag dipilih. Sehingga masinis cukup memilih channel yang diinginkan kemudian frekuensi kerja akan diatur dengan sendirinya. Untuk menampilkan channel yang sedang dipilih dengan menekan tombol ALM.CANCEL maka akan tampil nomor channel pada display selama 10 detik. Untuk mengganti nomor channel dilakukan dengan

5 memutar tuas channel selection ke atas untuk menambah nomor atau ke bawah untuk mengurangi nomor. 3.3 Jenis jenis Panggilan Panggilan Keluar a. Panggilan Normal Jenis panggilan normal digunakan untuk melakukan panggilan ke Train Dispatcher, pesawat waystation ataupun lokomotif lain maka menggunakan tombol Request to Speak (RTS). Setelah menekan tombol RTS kemudian indikator TX akan berkedip pelan dan indikator STATUS akan berkedip cepat. Jika Train Dispatch System Console telah menerima panggilan maka indicator status akan berkedip pelan. Kemudian menunggu hingga Train Dispatcher mejawab panggilan yang ditandai dengan bunyi ring tone. Masinis dapat menjawab panggilan dengan menekan PTT pada headset LRCU. Untuk mengakhiri panggilan masinis menekan tombol ALM.CANCEL selama lima detik. b. Panggilan Prioritas Adapun jenis panggilan prioritas digunakan untuk melaporkan posisi dan perubahan kereta api dalam perjalanan. Untuk melakukan panggilan prioritas menggunakan tombol Priority Call (PC). Setelah menekan tombol PC kemudian indikator TX akan berkedip pelan dan indikator STATUS akan berkedip cepat. Jika Train Dispatch System Console telah menerima panggilan maka indikator status akan berkedip pelan. Kemudian menunggu hingga Train Dispatcher mejawab panggilan yang ditandai dengan bunyi ringtone. Masinis dapat menjawab panggilan dengan menekan PTT pada headset LRCU. Untuk mengakhiri panggilan masinis menekan tombol ALM.CANCEL selama lima detik. c. Panggilan Darurat Panggilan darurat dilakukan ketika terjadi hal-hal yang membutuhkan respon sangat cepat dari Train Dispatcher. Misalkan terjadi bahaya yang mengancam keselamatan perjalanan kereta api. Masing masing LRCU memiliki dua tombol emergency. Untuk melakukan panggilan darurat maka masinis menekan kedua tombol EMERG secara bersamaan. Kode emergency akan dikirim ke Train Dispatch System Console. Kemudian masinis dapat melakukan pembicaraan langsung dengan Train Dispatcher. Untuk mengakhiri panggilan, masinis dapat menekan tombol ALM.CANCEL selama lima detik Panggilan Masuk a. Panggilan Normal ketika panggilan normal datang maka ringtone akan berbunyi. Untuk mendiamkan masinis dapat menggunakan PTT atau ALM.CANCEL kemudian indikator STATUS akan menyala hingga masinis menjawab panggilan. Untuk mengakhiri panggilan masinis dapat menekan tombol ALM.CANCEL selama lima detik. b. Panggilan STOP Panggilan STOP terjadi ketika Train Dispatcher memilih Locomotive Identification Number. Ketika terjadi panggilan STOP maka indicator STATUS berkedip pelan, ringtone berbunyi dan indicator STOP menyala. Indikator STOP dapat dimatikan setiap saat dengan menekan tombol RST.STOP. Bunyi ring tone dapat dimatikan dengan menekan tombol ALM.CANCEL atau PTT. Hal ini dapat dilakukan saat indikator STATUS dalam keadaan menyala. Panggilan dapat diakhiri oleh masinis maupun Train Dispatcher. 3.4 DC/DC Converter Model DC 150 Gambar 3.6 Diagram blok DC/DC Converter DC/DC Converter DC150 adalah sebuah switchmode power supply yang dirancang secara khusus untuk menyediakan energy listrik untuk standart mobile transceiver saat alat tersebut digunakan dalam lingkungan perkeretaapian. DC150 memiliki jangkauan masukan yang lebar yakni antara +48 Volts DC hingga +100 Volts DC dan mendapatkan masukan dari catu daya lokomotif. Adapun keluarannya memiliki jangkauan antara +10,5 Volts DC hingga +16,0 Volts DC yang menyediakan catu daya untuk transceiver.

6 4. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Locomotive Radio System (LRS) terdiri dari dua bagian, yakni Locomotive Transceiver Unit (LTU) dan Locomotive Radio Control Unit (LRCU). 2. Locomotive Transceiver Unit terdiri dari Locomotive Transceiver Control PCB, Motorola SYNTRX dan DC/DC Converter. 3. Locomotive Radio Conrol Unit memberikan informasi indikator dan layar dalam pengoperasian LRS. 4. Pemilihan frekuensi kerja pada LRS dilakukan dengan mengganti nomor channel dimana nomor channel disesuaikan dengan section dan lokasi daerah operasi. Misalkan pada DAOP VIII Surabaya terdapat tiga channel / section yakni channel 6, channel 16, dan channel Terdapat tiga jenis panggilan, yakni panggilan biasa, panggilan prioritas dan panggilan emergency. 6. Apabila pesawat radio loko hendak berkomunikasi dengan pesawat radio loko yang lain atau pesawat waystation maka harus melalui PK. 7. Tiap-tiap radio loko memiliki nomor identitas yang tersimpan dalam chip EPROM pada modem FFSK. Misalkan nomor L138 untuk lokomotif CC DC/DC Converter DC150 merupakan perangkat yang memberikan catu daya bagi LRS yang berasal dari pembangkit pada lokomotif. DAFTAR PUSTAKA [1] Freeman, L. Roger, Telecommunications Transmission Handbook, A Wiley- Interscience Publication, 1998 [2] McDermott, Tom, Wireless Digital and Communications : Design and Theory, Tucson Amateur Packet Radio Corporation. [3] Rodrigues, Miguel, Digital Modulation for Wireless Communications, Laboratory for Communications Engineering Department of Engineering, University of Cambridge. [4] Sklar, Bernard, Digital Communication : Fundamental and Application Second Edition, Prentice Hall. [5] Xiong, Fuqin, Digital Modulation Technique Second Edition, Artech House [6] ---, Juni [7] ---, September 2011 [8] ---, September 2011 [9] ---, o September 2011 [10] ---, obile_radio September 2011 [11] ---, Train Radio Equipment : Locomotive Radio System, LSE. BIODATA Rahmat Adi Saputra (L2F00765). Lahir di Pati, 26 Agustus Menempuh pendidikan di SDN Tegowanu Kulon 02, SMPN 1 Semarang, SMAN 5 Semarang, dan sekarang tercatat sebagai Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP, Angkatan 2007 Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Menyetujui Dosen Pembimbing Ajub Ajulian Z, ST., MT. NIP

TELEPON OTOMATIS KERETA API (TOKA) MENGGUNAKAN PABX MD 110 DI PT. KAI DAOP IV SEMARANG

TELEPON OTOMATIS KERETA API (TOKA) MENGGUNAKAN PABX MD 110 DI PT. KAI DAOP IV SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek TELEPON OTOMATIS KERETA API (TOKA) MENGGUNAKAN PABX MD 110 DI PT. KAI DAOP IV SEMARANG Aulia Iqbal Maulana (L2F 007 021) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT 1.1. TUJUAN Memahami cara kerja Unit Penghubung Pelanggan (Subscriber Matching Unit). Memahami urutan kejadian yang dilakukan Unit Penghubung Pelanggan dalam proses

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER 6.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami struktur sentral analog dengan banyak user Mengenal istilah off hook, congestion, alerting,

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) Muhammad Syukur Hrp, Ir. M.Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

b. Train Dispatching System

b. Train Dispatching System Makalah eminar Kerja Praktek RIO LOKOMOTI UNTUK TELEKOMUNIKI KERET PI I PT. KI OP IV EMRN Rosyid Haryadi (L 007 07) Jurusan Teknik Elektro akultas Teknik Universitas iponegoro TRK Transportasi merupakan

Lebih terperinci

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data.

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini akan ditekankan pada penggunaan telepon sebagai

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek

Makalah Seminar Kerja Praktek Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI PIM-PIE (PROGRAM INPUT MONITORING-PROGRAM INPUT EQUIPMENT) DALAM SISTEM TRANSMISI SIARAN PADA STASIUN RELAY TRANS TV SEMARANG Oleh : M. Azwar Abdul Ghaffar N. L2F008055

Lebih terperinci

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro Latar Belakang Pada dasarnya pemancar

Lebih terperinci

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup

PESAWAT TELEPON. Komponen-komponen Pesawat Telepon. Fungsi Pesawat Telepon. Basic Call Setup PESAWAT TELEPON Komponen-komponen Pesawat Telepon Fungsi Pesawat Telepon ( Frequency DTMF (Dual Tone Multi Basic Call Setup TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mahasiswa mengerti tentang komponenkomponen Pesawat

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia SISTEM PENGIRIMAN INFORMASI PADA SASARAN TEMBAK DART (DISSAPEAR AUTOMATICALLY RETALIATORY TARGET) MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO Meisach Cristie Indianto [1], Ajub Ajulian Zahra, ST, MT [2], Darjat, ST, MT

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG Oleh: Chairunnisa Adhisti Prasetiorini (L2F008021) Jurusan

Lebih terperinci

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya

Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya 2012 Bagan Kerja Handphone Beserta cara kerjanya Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duiu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR SISTEL

BAB I PENGANTAR SISTEL BAB I PENGANTAR SISTEL A. PENGANTAR Sistem Telekomunikasi berasal dari dua kata penting yaitu SISTEM dan TELEKOMUNIKASI. Kata Sistem dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terdiri atas input, proses

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL 6.1. TUJUAN Memahami seluruh proses yang terjadi pada sentral digital saat melayani sambungan pelanggan. Menggunakan Continuous Step untuk pengamatan 6.2.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Berikut adalah gambar blok diagram : Push Button Call dan stop LCD ATMega8 ATMega8 LED Buzzer RXD Modul bluetooth HM-10 TXD Modul bluetooth HM-10 Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS

BAB IV PEMBAHASAN. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengertian MWARA MWARA ( Major World Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan International, dengan menggunakan pemancar sebesar 3-5 KW. Bagi setiap stasiun ditentukan suatu

Lebih terperinci

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Pesawat Telepon Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS POKOK BAHASAN Komponen-komponen Pesawat Telepon Jenis Perangkat Telepon DTMF (Dual Tone Multi Frequency) Fungsi Pesawat Telepon Jaringan Telepon Private phones

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Telekomunikasi mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Selain mengatasi masalah jarak, biaya, waktu, dan tenaga pada pengiriman informasi, telekomunikasi

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

Samurai PKK (Sistem Palang Pintu Pencegah Kecelakaan Kereta Api) dengan Control Room dan Wifi Signal

Samurai PKK (Sistem Palang Pintu Pencegah Kecelakaan Kereta Api) dengan Control Room dan Wifi Signal Samurai PKK (Sistem Palang Pintu Pencegah Kecelakaan Kereta Api) dengan Control Room dan Wifi Signal Marisa Gita Putri *), Nabilah Fairusiyyah *), Dwiyanto *), Yuddy Dharmawan **) *) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL

PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL PEMBAGIAN DIAGRAM BLOK DASAR PONSEL Struktur Dasar Diagram Ponsel Struktur ini akan terbagi dalam beberapa blok atau bagian, walaupun blok ini terbagi menjadi berapa bagian akan tetapi mereka adalah satu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN C555

PETUNJUK PENGGUNAAN C555 PETUNJUK PENGGUNAAN C555 Bacalah buku petunjuk ini dan simpan. Isilah baterai selama 12 jam sebelum digunakan untuk pertama kalinya. DAFTAR ISI Fungsi-fungsi........1 Cara Pemasangan....... 2 Lokasi tombol-tombol

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan

Lebih terperinci

MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API

MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API TESLA Vol. 9 No. 2, 45 50 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API Hartono Haryadi 1), Hugeng 1) dan Deris Riyansyah 2)

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA KOMPUTER JAKARTA STIK SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : PENGANTAR TELEKOMUNIKASI Kode Mata : TK - 24305 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S51 ISSN: 693-6930 33 SISTEM KENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA BERBASIS HT DAN MIKROKONTROLER AT89S5 Muchlas, Tole Sutikno, Sahnan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad

Lebih terperinci

PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT. Tabel 2.1. Kombinasi 2 Frekuensi pada Metode DTMF

PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT. Tabel 2.1. Kombinasi 2 Frekuensi pada Metode DTMF PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT 2.1. TUJUAN Memahami struktur kode multifrequency dan rangkaian kejadian pada pe-registrasi-an serta peng-konversi-an informasi dial. 2.2. TEORI Selain metode pushbutton

Lebih terperinci

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino Jurnal Teknik Elektro Vol. 8. 1 ISSN 1411-0059 Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino M. Azzam Firdaus 1 dan Aryo Baskoro Utomo 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB II RUANG LINGKUP PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BAB II RUANG LINGKUP PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) 2.1 Latar Belakang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berkembang dari masa penjajahan Belanda hingga saat ini.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

SISTEM PROFESIONAL RADIO DIGITAL DUA-ARAH. MOTOTRBO XiR M8220/XiR M8228 RADIO BERGERAK DENGAN TAMPILAN NUMERIK PEDOMAN PENGGUNA

SISTEM PROFESIONAL RADIO DIGITAL DUA-ARAH. MOTOTRBO XiR M8220/XiR M8228 RADIO BERGERAK DENGAN TAMPILAN NUMERIK PEDOMAN PENGGUNA SISTEM PROFESIONAL RADIO DIGITAL DUA-ARAH MOTOTRBO XiR M8220/XiR M8228 RADIO BERGERAK DENGAN TAMPILAN NUMERIK PEDOMAN PENGGUNA Daftar Isi Panduan Pengguna ini berisi semua informasi yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

Model Sistem Komunikasi

Model Sistem Komunikasi Model Sistem Komunikasi Pendahuluan Apakah Komunikasi itu? Cara menyampaikan/menyebarluaskan informasi(berita, pikiran,pendapat) Bagaimana cara manusia berkomunikasi, contoh : Bicara secara langsung Berbisik

Lebih terperinci

Bluetooth. Pertemuan III

Bluetooth. Pertemuan III Bluetooth Pertemuan III Latar Belakang Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD 3.1 Pengenalan sentral EWSD Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching System telah di produksi oleh PT. INTI dengan lisensi dari SIEMENS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 7 Telefoni Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 B A B V I I

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com 1 KATA PENGANTAR Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-nya hingga saya dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Adapun kelengkapan-kelengkapan yang terdapat dalam PABX antara lain:

Adapun kelengkapan-kelengkapan yang terdapat dalam PABX antara lain: KELENGKAPAN PABX Agar PABX mampu melayani berbagai jenis panggilan baik panggilan internal, panggilan keluar, maupun panggilan masuk, maka PABX tersebut dilengkapi dengan berbagai perangkat/card yang dapat

Lebih terperinci

Komputer, terminal, telephone, dsb

Komputer, terminal, telephone, dsb Circuit Switching Jaringan Switching Transmisi jarak jauh melalui simpul-simpul jaringan switching perantara Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data Perangkat yang melakukan komunikasi disebut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

PROTEKSI JALUR TELEPHONE OLEH MODUL DST-52 DAN DF-88 DENGAN TAMPILAN M1632 LCD

PROTEKSI JALUR TELEPHONE OLEH MODUL DST-52 DAN DF-88 DENGAN TAMPILAN M1632 LCD PROTEKSI JALUR TELEPHONE OLEH MODUL DST-52 DAN DF-88 DENGAN TAMPILAN M1632 LCD Seringkali pengguna telephone mengeluhkan adanya kenaikan biaya tagihan telephone di luar dugaan. Hal ini disebabkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan bidang telekomunikasi sangat cepat, penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan bidang telekomunikasi sangat cepat, penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan bidang telekomunikasi sangat cepat, penggunaan alat-alat komunikasi dirasakan semakin dibutuhkan. Banyak manfaat yang dapat dirasakan

Lebih terperinci

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com INTISARI

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN C575. Bacalah buku petunjuk ini dan simpan. Isilah baterai selama 12 jam sebelum digunakan untuk pertama kalinya.

PETUNJUK PENGGUNAAN C575. Bacalah buku petunjuk ini dan simpan. Isilah baterai selama 12 jam sebelum digunakan untuk pertama kalinya. PETUNJUK PENGGUNAAN C575 Bacalah buku petunjuk ini dan simpan. Isilah baterai selama 12 jam sebelum digunakan untuk pertama kalinya. DAFTAR ISI Fungsi-fungsi........1 Cara Pemasangan....... 2 Lokasi tombol-tombol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Casmaolana, Perencanaan Struktur Rangka... I-1 DIV PPL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Casmaolana, Perencanaan Struktur Rangka... I-1 DIV PPL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin terbatasnya kapasitas layanan jalan, kereta api semakin menunjukkan keunggulan kompetitifnya. Keunggulan ini tak lepas dari perkembangan teknologi perkeretaapian

Lebih terperinci

PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT

PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT PERCOBAAN MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT.. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL) Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS KEKUATAN DAYA RECEIVE SIGNAL LEVEL(RSL) MENGGUNAKAN PIRANTI SAGEM LINK TERMINAL DI PT PERTAMINA EP REGION JAWA Oleh : Hanief Tegar Pambudhi L2F006045 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Transmisi. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Transmisi. Muhammad Riza Hilmi, ST. kanal komunikasi media time division multiplexing Transmisi Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://rizahilmi.com Jaringan Komputer # Merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU PADA PERANGKAT RADIO TRANSCEIVER LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU PADA PERANGKAT RADIO TRANSCEIVER LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU PADA PERANGKAT RADIO TRANSCEIVER LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : FITRIANI NIM : 1005062069

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 12 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian teknologi telepon bergerak (mobile phone).

Lebih terperinci

TEKNIK SWITCHING DLM SISTEM TELEPON

TEKNIK SWITCHING DLM SISTEM TELEPON XI. TEKNIK SWITCHING DLM SISTEM TELEPON XI.1 PENDAHULUAN Analisis permasalahan telepon dapat dibagi atas: 1. Switching Engineering / Teknik Switching Bidang ini meliputi segala hal yang menyangkut cara

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO

BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO BAB III TINJAUAN UMUM SISTEM SCADA DALAM KOMUNIKASI RADIO 3.1 Tinjauan Umum Sistem Scada Sistem integrasi adalah jaringan tenaga listrik yang terpadu yang meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik,

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL Oleh : Zurnawita Dikky Chandra Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Serial data transmission

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Panduan Ringkas Nokia N70. Copyright 2006 Nokia. All rights reserved.

Panduan Ringkas Nokia N70. Copyright 2006 Nokia. All rights reserved. Panduan Ringkas Nokia N70 2006 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia, Nokia Connecting People, dan Pop-Port adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari Nokia Corporation. Produk dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN. Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko.

PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN. Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko. PEMANFAATAN PABX DAN LINE TELEPON SEBAGAI JALUR TRANSMISI UNTUK PERINGATAN DINI KEBAKARAN Darmawan Utomo Hananto Nugroho Handoko Abstrak Sistem peringatan dini kebakaran sangat diperlukan pada bidang-bidang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 STUDI WIRELESS NURSE CALL SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER AT89S51 DILENGKAPI DENGAN SENSOR BASAH OLEH : T A U F I K NIM. 040 422 026 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Prima Kristalina PENS (November 2014) Peralatan telepon: pesawat telepon jaringan telepon sentral telepon Urutan call-setup

Lebih terperinci

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station 2.2 Skema 2 nd Generation Network Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network Keterangan dari gambar diatas adalah : 1) MS : Mobile Station 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

Lebih terperinci

Fitur : Isi Paket : Tampak Depan. Speaker digital

Fitur : Isi Paket : Tampak Depan. Speaker digital Model: ES307 PETUNJUK PENGGUNAAN (MANUAL) DAN KARTU JAMINAN / GARANSI DALAM BAHASA INDONESIA BAGI PRODUK ELEKTRONIKA PT. DAMAI SEJATI Gedung Sastra Graha Lantai 3 Jl. Raya Pejuangan no. 21 Kel. Kebon Jeruk,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Tujuan Setelah perancangan software dan alat telah selesai, untuk tahap selanjutnya yaitu pengujian dan analisa alat, tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

ALAT PENDETEKSI SAMBUNGAN KABEL UTP

ALAT PENDETEKSI SAMBUNGAN KABEL UTP ALAT PENDETEKSI SAMBUNGAN KABEL UTP Adi Mulyono 1, Yuli Christiyono, ST, MT 2, Adian Fatchur Rochim, ST, MT 3 Abstrak - Perkembangan teknologi terutama komputer saat ini sangat pesat. Komputer tidak hanya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KENDALI ON/OFF LAMPU PENERANGAN DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS ZIGBEE SEBAGAI PENUNJANGPRATIKUM MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN KENDALI ON/OFF LAMPU PENERANGAN DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS ZIGBEE SEBAGAI PENUNJANGPRATIKUM MIKROKONTROLER ORBITH VOL. NO. 2 Juli : 7 8 RANCANG BANGUN KENDALI ON/OFF LAMPU PENERANGAN DENGAN TEKNOLOGI WIRELESS ZIGBEE SEBAGAI PENUNJANGPRATIKUM MIKRONTROLER Oleh: Sihono Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA

USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 1 3 2 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI 2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO TEKNIK ELEKTRO SMK N 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW Gigih Purbo S

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH TESLA Vol. 9 No. 2, 71 78 (Oktober 2007) Jurnal Teknik Elektro SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH Tjia May On 1), Pono Budi Mardjoko 1) dan Nato Martanto 2) Abstract Scheme

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem pengendalian peralatan elektronik dengan handphone melalui SMS dalam implementasi pada kondisi riil.

Lebih terperinci

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI - S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Telepon Gambar 2.1 Telepon Analog Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kereta api merupakan salah satu jenis transportasi darat yang menjadi andalan masyarakat. Pelayanan jasa angkutan kereta api sepenuhnya dijalankan oleh manajemen

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TEKNOLOGI GSM UNTUK SISTEM TELEKOMUNIKASI PERKERETAAPIAN DI INDONESIA

STUDI TENTANG TEKNOLOGI GSM UNTUK SISTEM TELEKOMUNIKASI PERKERETAAPIAN DI INDONESIA STUDI TENTANG TEKNOLOGI GSM UNTUK SISTEM TELEKOMUNIKASI PERKERETAAPIAN DI INDONESIA Rahma Wisnu Wardana 2206 100 630 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Telepon Otomatis Suherman Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Di negara maju, mesin penjawab telepon (telephone answering machine)

Lebih terperinci