PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERCOBAAN 2. MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT"

Transkripsi

1 PERCOBAAN MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT dan SWITCHING NETWORK UNIT.. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian sinyal multiplex menjadi kanal-kanal tunggal setelah melalui proses penyambungan (switching). Memahami proses penyambungan pada sentral digital berdasarkan waktu dan ruang (Time-Space-Time). Memahami kebutuhan pemakaian time division switching sebelum dan sesudah space-division switching Memahami prinsip penyeleksian jalur percakapan secara visualisasi... MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT. Teori Periode sinyal termultiplex (time multiplex) diperlukan untuk proses penyambungan di dalam sentral digital. Sedangkan kanal-kanal tunggal adalah kanal-kanal terdigitalisasi yang berasal dari pelanggan. Kanal-kanal ini dimultiplex untuk melewatkan sinyal-sinyal time multiplex dalam sebuah multiplexer. Multiplexer akan diaktifkan untuk sebuah kanal sampai seluruh code word 8-bit di dalam kanal tersebut tersambungkan. Pada sisi sebaliknya, sinyal time multiplex yang datang dari switching network harus didistribusikan ke masing-masing kanal individual dalam sebuah demultiplexer. Pada awal sebuah time slot, demultiplexer harus disambungkan ke output sampai seluruh bit (8-bit) dari time slot tersebut dilewatkan. Pada keadaan ini dapat dikatakan bahwa semua time slot telah didistribusikan dengan baik. 9

2 . Penjelasan Singkat Gambar.. memperlihatkan modul Multiplexer / Demultiplexer Unit. Di sisi kiri modul, terdapat pelanggan yang berasal dari Subscriber Matching Unit. Di sisi kanan modul, terdapat digital switching network yang menjalankan proses penyambungan antar pelanggan. Jalur L-k, L-k, L-k, L-k adalah jalur input dari multiplexer (MUX) yang berasal dari pelanggan. Jalur L-g, L-g, L-g, L-g adalah jalur output dari demultiplexer (DEMUX) dengan arah yang berlawanan menuju ke pelanggan tujuan. Pengalamatan MUX dan DEMUX dilakukan melalui clock (CLK) dari control unit (CTR). Pada output dari MUX, sinyal time multiplex yang terdiri dari time slot ( sampai ) diarahkan ke switching network melalui rute H. Sedangkan sinyal time multiplex dengan time slot ( sampai ) dari input demultiplexer dilewatkan melalui rute H. Oscilloscope dihubungkan ke test point Y dan socket TRIGGER. Ada jalur terpisah yang disediakan untuk dua arah pembicaraan pada bagian pelanggan (berhubungan dengan operasi -wire).. Peralatan Praktikum - Modul Multiplexer/Demultiplexer Power supply unit untuk TPS set kabel koneksi Panel frame Dual channel oscilloscope RF-cable BNC/BNC

3 Gambar.. Multiplexer/ Demultiplexer Unit. Prosedur Percobaan. Atur toggle switch pada Modul Multiplexer/Demultiplexer ke posisi STEP (LED merah pada STEP menyala). Pastikan power supply unit dalam keadaan OFF, kemudian hubungkan ke modul. Hubungkan ground dari power supply unit ke ground modul, +V dari supply unit ke +V modul. Hubungan +8V tetap free.. Hubungkan input Y oscilloscope dengan socket Y, dan input trigger dengan socket trigger. Setting peralatan: Y-input : DC 00 mv/div; Time base : 0µs/Div; Trigger : Ext.,+. On-kan switch oscilloscope dan power supply. Automatic lamp test akan menyala selama kurang lebih 5 detik. Semua LED dan segment dari display seven-segment harus menyala pada saat ini. Setelah itu, semua

4 . Penge-set an pada Oscilloscope: Geserlah gambar yang ditampilkan pada oscilloscope dengan menggunakan tombol uncalibrated Y-gain control (menggunakan tombol Y-position), sampai muncul 6 trace seperti pada Gambar.. Atur putaran tombol uncalibrated time sehingga bisa muncul trace yang terbagi menjadi bagian waktu di sisi teratas, seperti gambar.. Trace ini digunakan sebagai referensi dari proses yang hendak dicatat berikutnya. Frame t t t t Reference Input Input Input Input Transmission direction Output Gambar.. Display Oscilloscope Awal (dengan 6 trace) 5. Atur multiplexer/demultiplexer step per step dengan menekan pushbutton STEP. Jika seluruh step sudah diselesaikan (seluruh data pada time slot sudah dibawa), maka siklus baru dapat diulangi dengan menekan pushbutton STEP lagi. Siklus dapat dihentikan dan dimulai lagi setiap saat dengan mematikan power supply (memutuskan hubungan +V). Setiap siklus baru selalu dimulai dengan lamp test. 6. Amati aktifitas yang ditunjukkan pada setiap step. Amati dan catat LED mana saja yang menyala dan jelaskan aktifitas yang terjadi saat itu.

5 7. Amati pula output yang ditampilkan oscilloscope untuk setiap time slot yang diletakkan pada multiplexer. Gambar hasilnya pada kertas milimeter. Berapa nilai digital untuk masing-masing code word 8-bit yang ditampilkan?.. SWITCHING NETWORK UNIT. Teori Proses penyambungan pada sentral digital menggunakan metode TST (Time-Space-Time) Switching, dimana penyambungan berdasarkan waktu (Time Switch) dilakukan pada jalur Incoming dan Outgoing yang terhubung dengan pelanggan, sedangkan penyambungan berdasarkan ruang (Space Switch) dilakukan secara fisik antara jalur Incoming dan jalur Outgoing. Metode TST Switch dapat ditunjukkan pada Gambar.. Gambar.. Metode TST Switch pada sentral digital Dari Gambar. di atas dapat dijelaskan cara penyambungan antara pelanggan pada sistim A dan pelanggan pada sistim B. Pada arah Outgoing : Pelanggan diantrikan pada lokasi memory ke- di sistim A, sambil menunggu Space Switch kosong. Selanjutnya, untuk menuju ke Space Switch, informasi

6 dalam bentuk code word yang sudah disimpan di lokasi memory tadi (TSI-A) diletakkan dalam urutan time slot-time slot dalam satu frame. Code word pelanggan ke- diletakkan di time slot 7. Space Switch nomor akan melayani time slot tersebut untuk disambungkan dengan jalur outgoing sistim B (-B) pada time slot ke-7, selanjutnya diantrikan di lokasi memory ke- dan disambungkan dengan pelanggan ke. Pada arah Incoming / Balik : Pelanggan diantrikan pada lokasi memory ke- di sistem B, sambil menunggu Space Switch kosong. Selanjutnya, untuk menuju ke Space Switch, informasi dalam bentuk code word yang sudah disimpan di lokasi memory tadi (TSI-B) diletakkan dalam urutan time slot-time slot dalam satu frame. Code word pelanggan ke- diletakkan di time slot. Space Switch nomor 6 akan melayani time slot tersebut untuk disambungkan ke jalur outgoing sistim A (-A) pada time slot ke-, selanjutnya diantrikan di lokasi memory ke- dan disambungkan dengan pelanggan ke. Dari kronologi proses penyambungan di atas dapat diketahui bahwa setiap pelanggan mempunyai jalur incoming dan outgoing sendiri (seorang pelanggan mempunyai jalur two-wire, untuk kirim dan terima), sehingga diperlukan dua buah Time Switch dan Space Switch untuk menyambungkan sepasang pelanggan. Penyeleksian saluran pembicaraan merupakan fungsi yang paling penting di dalam pengontrolan network switching secara terpusat. Pada proses ini, jalur idle pada switching network harus segera ditemukan dan ditempati melalui time dan space stage agar masing-masing hubungan dapat berjalan lancar. Jalur ini ditunjukkan dengan urutan time slot pada sinyal time multiplex yang digunakan. Setelah mengevaluasi nomor asal (source number) dari pemanggil dan yang dipanggil (destination number), maka pemanggil harus segera dihubungkan dengan yang dipanggil. Langkah-langkah untuk penyeleksian saluran percakapan adalah sebagai berikut :

7 . Pencarian kekosongan time slot dalam memori time switch dari incoming time stage TSI dan jalur memori space switch dari space stage, menuju ke arah pelanggan yang dipanggil.. Pada memori time switch dari Time Stage Incoming (TSI) menerima informasi code word pelanggan pemanggil.. Pada memori space switch menerima informasi nomor dari time switch incoming untuk dihubungkan.. Pada memori time switch dari Time Stage Outgoing () mentransfer time slot yang sudah tersambung ke time slot yang terletak pada pelanggan tujuan.. Penjelasan Singkat Modul praktikum merupakan software dengan nama DIGVST, yang dapat dijalankan dalam platform DOS. Display dari modul tersebut seperti ditunjukkan pada gambar.. Gambar.. Tampilan awal Proses Switching dengan Visualisasi PC Modul visualisasi ini terdiri dari bagian, yaitu bagian Time Stage Incoming (TSI), Time Stage Outgoing () dan Space Stage (SS). Bagian TSI ada buah, yaitu TSI-0 (yang tidak nampak di display) dan TSI- (yang nampak di display). Ada buah SS, yaitu SS-0 (di sebelah atas) dan 5

8 SS- (di sebelah bawah) serta buah, yaitu -0 (yang tidak nampak di display) dan - (yang nampak di display). Time Stage Incoming di bagian time switch akan menerima code word yang berasal dari urutan frame yang datang dari jalur multiplexer pelanggan pemanggil. Selanjutnya meletakkan code word tersebut di memory informasi untuk diantrikan di jalur Incoming yang menuju ke Space Stage. Setelah disambungkan oleh Space Stage, di jalur Outgoing dibawa dalam urutan frame lagi ke antrian memory Time Stage Outgoing, sambil menunggu untuk diteruskan ke tujuan. Masing-masing pelanggan diwakili dengan sebuah warna. Pelanggan bisa berasal dari TSI-0 maupun TSI-. Setiap rute pelanggan ditunjukkan dalam Tabel Rute memory seperti ditunjukkan pada Gambar.5. Gambar.5. Rute Memory pelanggan menghubungi pelanggan (merah) Rute memory akan ditampilkan setiap selesai menekan tombol F (tombol untuk berpindah dari satu step ke step berikutnya). Rute ini menunjukkan seleksi saluran percakapan, yang merujuk pada perjalanan code word dari pemanggil sampai tujuan. Gambar.5 menunjukkan rute dari pelanggan yang menghubungi pelanggan. Pertama, code word dari pelanggan diterima oleh 6

9 TSI-, diletakkan pada lokasi memory ke-. Selanjutnya diantrikan pada urutan time slot ke- menuju ke SS-. Pada jalur outgoing, code word tersebut diantrikan pada time slot ke-, disimpan sementara di lokasi memory ke- dari - dan disambungkan ke pelanggan ke-.. Peralatan Praktikum - Personal computer LH-XT/EGA DOS. operating system 55 - Software digital exchange technology (DIGVST) Pensil warna / spidol beberapa warna untuk menandai code word masing-masing pelanggan.. Prosedur Percobaan. Nyalakan PC dan operasikan program DIGVST.. Lakukan proses untuk melakukan reset pada PC dengan menekan F0 pada fungsi key keyboard.. Layar PC pertama kali menunjukkan kondisi awal dari operasi penyambungan. Pada kondisi ini, time switch dan space switch beroperasi secara bersamasama seperti pada sentral digital yang sebenarnya (hanya saja prosesnya tidak secepat sentral digital yang sebenarnya). Masing-masing jalur sinyal ditandai dengan hubungan garis pada multiplexer dan demultiplexer. Time slot yang diduduki ditandai dengan warna tertentu.. Bila sudah terbentuk jalur, pertama-tama akan ditampilkan Tabel Rute Memory, yang berisi informasi penyeleksian saluran pembicaraan. Setelah itu hasil dari penyeleksian sampai penutupan saluran pembicaraan akan ditunjukkan pada display keseluruhan. Amati dan catat semua aktifitas penyambungan untuk seorang pelanggan dalam satu step. Catat pula hasil seleksi saluran percakapan yang ditampilkan pada masing-masing Control Memory. 5. Ulangi langkah, dengan menekan tombol F, sampai seluruh step dijalankan. 7

10 .. PERTANYAAN & TUGAS. Mengapa multiplexer / demultiplexer diperlukan antara subscriber matching unit dan switching network dalam sentral digital?. Dalam bentuk apakah sinyal suara dari pelanggan sampai ke multiplexer dan dalam bentuk apakah sinyal-sinyal dikirim lebih jauh sampai ke switching network?. Dalam interval waktu berapa lama sinyal-sinyal incoming yang melewati multiplexer disambungkan ke output?. Berapa lama sebuah rute / jalur pada multiplexer atau demultiplexer berada dalam kondisi tersambung (switched)? 5. Apa saja yang harus dipenuhi agar pemilihan saluran pembicaraan bisa berhasil? 6. Berkaitan dengan nomor time slot. Saat sebuah sinyal melalui space stage, akan dimunculkan kembali pada lokasi yang letaknya berbeda dengan lokasi saat berada di control memory entry (pada incoming stage). Dimanakah kemunculan kembali pada lokasi yang berbeda tersebut? 7. Pada kertas bergambar visualisasi TST, gambarkan proses switching yang terjadi saat pelanggan nomor dari grup menghubungi pelanggan nomor dari grup 0, melalui SS-. Sedangkan pelanggan nomor dari grup 0 terhubung dengan pelanggan nomor dari grup melalui SS-0. Nomor Internal Memory dan Time Slot terserah anda. Catatan : Lembar Kerja di halaman berikut ini harap dicetak, untuk group cukup eksemplar saja. Dibawa saat praktikum, untuk mengerjakan laporan sementara. 8

11 LEMBAR KERJA PERCOBAAN A. MULTIPLEXER / DEMULTIPLEXER UNIT DATA HASIL PERCOBAAN Aktifitas #. Peletakan code word sinyal time multiplex Aktifitas #. Time slot pertama Aktifitas #. Time Slot kedua 9

12 Aktifitas #. Time Slot ketiga Aktifitas #5. Time Slot keempat Aktifitas #6. Kembali ke kondisi Awal 0

13 Data pengamatan di Oscilloscope : Time slot pertama : Time slot kedua : t t t t t t t t Referenc Referenc Input Input Input Input Input Input Input Input Transmission direction Output Transmission direction Output Time slot ketiga : Time slot keempat : t t t t t t t t Referenc Referenc Input Input Input Input Input Input Input Input Transmission direction Output Transmission direction Output

14 LEMBAR KERJA PERCOBAAN B. SWITCHING NETWORK UNIT DATA HASIL PERCOBAAN Aktifitas #. Pembentukan rute Outgoing dari pelanggan ke pelanggan TSI SS Aktifitas #. Arah Rute Outgoing dari pelanggan ke pelanggan TSI SS- 0 SS-

15 Aktifitas #. Pembentukan rute balik dari pelanggan ke pelanggan TSI SS Aktifitas #. Arah Rute Balik dari pelanggan ke pelanggan TSI SS- 0 SS-

16 Aktifitas #5. Pembentukan rute Outgoing dari pelanggan ke salah satu pelanggan di jalur 0 TSI SS Aktifitas #6. Arah Rute Outgoing dari Pelanggan ke salah satu Pelanggan di jalur 0 TSI SS- 0 SS-

17 Aktifitas #7. Pembentukan Rute Balik dari Pelanggan jalur 0 ke Pelanggan TSI SS Aktifitas #8. Arah Rute Balik dari salah satu Pelanggan jalur 0 ke Pelanggan TSI SS- 0 SS- 5

18 Aktifitas #9. Penghapusan Rute Outgoing dari Pelanggan ke Pelanggan TSI SS- 0 SS- 6

19 Aktifitas #0. Penghapusan Rute Balik dari Pelanggan ke Pelanggan TSI SS- 0 SS- Aktifitas #. Penghapusan jalur Outgoing antara Pelanggan dengan salah satu Pelanggan Jalur 0 TSI SS- 0 SS- 7

20 Aktifitas #. Penghapusan jalur Balik antara salah satu pelanggan jalur 0 dengan Pelanggan TSI SS- 0 SS- 8

PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.3. PENJELASAN SINGKAT TENTANG MODUL

PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.3. PENJELASAN SINGKAT TENTANG MODUL PERCOBAAN 3 MULTIPLEXER/DEMULTIPLEXER UNIT 3.1. TUJUAN Memahami proses digitalisasi beberapa kanal suara menjadi bentuk sinyal multiplex pada teknologi sentral digital. Memahami pembagian sinyal multiplex

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5 SWITCHING NETWORK DENGAN SIMULASI PC

PERCOBAAN 5 SWITCHING NETWORK DENGAN SIMULASI PC PERCOBAAN 5 SWITCHING NETWORK DENGAN SIMULASI PC 5.. TUJUAN Memahami proses penyambungan pada sentral digital berdasarkan waktu dan ruang (Time-Space-Time). Memahami prinsip penyeleksian jalur percakapan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT

PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT PERCOBAAN 1 SUBSCRIBER MATCHING UNIT 1.1. TUJUAN Memahami cara kerja Unit Penghubung Pelanggan (Subscriber Matching Unit). Memahami urutan kejadian yang dilakukan Unit Penghubung Pelanggan dalam proses

Lebih terperinci

PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT. Tabel 2.1. Kombinasi 2 Frekuensi pada Metode DTMF

PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT. Tabel 2.1. Kombinasi 2 Frekuensi pada Metode DTMF PERCOBAAN 2 MULTIFREQUENCY RECEIVER UNIT 2.1. TUJUAN Memahami struktur kode multifrequency dan rangkaian kejadian pada pe-registrasi-an serta peng-konversi-an informasi dial. 2.2. TEORI Selain metode pushbutton

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL

PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL PERCOBAAN 6 INTEGRASI LENGKAP SENTRAL DIGITAL 6.1. TUJUAN Memahami seluruh proses yang terjadi pada sentral digital saat melayani sambungan pelanggan. Menggunakan Continuous Step untuk pengamatan 6.2.

Lebih terperinci

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing Prima Kristalina PENS (November 2014) 1. Teknik Switching a. Circuit-Switching dan Packet-Switching b.jenis sambungan pada

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER

PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER PERCOBAAN 6 TELEPONI MULTIUSER 6.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Memahami struktur sentral analog dengan banyak user Mengenal istilah off hook, congestion, alerting,

Lebih terperinci

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS Teknologi Switching Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan fungsi switching Menjelaskan fungsi dari sentral Telepon Membahas sejarah sentral Digital di Indonesia Menjelaskan

Lebih terperinci

TEKNIK SWITCHING SWITCHING BERTINGKAT DAN PROBABILITAS BLOCKING

TEKNIK SWITCHING SWITCHING BERTINGKAT DAN PROBABILITAS BLOCKING TEKNIK SWITCHING SWITCHING BERTINGKAT DAN PROBABILITAS BLOCKING Pendahuluan Frame... highway MASUK.......... highway highway n KELUAR TS 0 TS TS k a. Trafik harus digital b. Trafik atau informasi (dari

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro)

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) Muhammad Syukur Hrp, Ir. M.Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Rangkaian Dasar MUX.

Gambar 4.1. Rangkaian Dasar MUX. PERCOBAAN DIGITAL 4 MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER 4.. TUJUAN PERCOBAAN. Mengenal, mengerti, dan memahami cara kerja Multiplekser dan Demultiplekser.. Mengenal berbagai macam rangkaian terintegrasi Multiplekser

Lebih terperinci

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan konsep swicting dalam sistem telepon Proses switching

Lebih terperinci

Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan

Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan Panduan Sistem Mesin Antrian Pelanggan Sederhana Wireless Dengan Ticket Printer Dan Suara Panggilan KATA PENGANTAR Sistem mesin antrian pelanggan sederhana wireless dengan ticket printer dan suara panggilan

Lebih terperinci

TEKNIK SWITCHING SWITCHING BERTINGKAT DAN PROBABILITAS BLOCKING

TEKNIK SWITCHING SWITCHING BERTINGKAT DAN PROBABILITAS BLOCKING TEKIK SWITCHIG SWITCHIG BERTIGKT D PROBBILITS BLOCKIG Pendahuluan SYRT S BERTIGKT :. Trafik harus digital. Trafik atau informasi (dari user terminal masuk di time slot tertentu pada frame (highway) tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data.

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini akan ditekankan pada penggunaan telepon sebagai

Lebih terperinci

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat

Lebih terperinci

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si  Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011 Teknik MULTIPLEXING Rijal Fadilah S.Si http://rijalfadilah.net Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011 Multiplexing Proses penggabungan beberapa kanal Pembagian bandwith

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014.

METODE PENELITIAN. Elektro Universitas Lampung. Penelitian di mulai pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Agustus 2014. 22 III. METODE PENELITIAN 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas ng. Penelitian di mulai pada bulan Oktober 202 dan berakhir

Lebih terperinci

CRO (Cathode Ray Oscilloscope)

CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) merupakan salah satu piranti pengukuran yang mampu: - memvisualisasikan bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dari suatu rangkaian elektronik

Lebih terperinci

Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon

Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon Menjelaskan terjadinya sambungan secara mekanik pada

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS. PENS-Akatel. Modul 2-2 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (November 2014)

Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS. PENS-Akatel. Modul 2-2 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (November 2014) Program Lanjut Jenjang PJJ Akatel - PENS Modul 2-2 Jaringan Teleponi Prima Kristalina PENS (November 2014) 1. Teknik Switching a. Circuit-Switching dan Packet-Switching b. Jenis sambungan pada Circuit-Switching

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL. 3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital

BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL. 3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL 3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital Telepon pertama kali diperkenalkan lebih dari satu abad yang lalu yaitu pada tahun 1876. Pada awalnya

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST. BAB V SIGNALING (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST. Signaling Telepon Analog Signaling pada telepon analog adalah sinyal-sinyal yang terdengar pada saat melakukan panggilan telepon selain

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 40 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pengujian dan analisis sistem ini ditujukan untuk mengetahui cara kerja dari perancangan alat yang telah dibuat. Sebelum melakukan pengujian, perlu diketahui fitur-fitur

Lebih terperinci

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder 6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

L-1 USER MANUAL PROGRAM GUI. User Manual Program GUI menjelaskan cara penggunaan program GUI.

L-1 USER MANUAL PROGRAM GUI. User Manual Program GUI menjelaskan cara penggunaan program GUI. L-1 USER MANUAL PROGRAM GUI User Manual Program GUI menjelaskan cara penggunaan program GUI. Program ini merupakan program yang digunakan untuk memonitor dan mengendalikan proyektor serta komputer pada

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari 1. Source (Sumber) - Membangkitkan data untuk ditransmisikan Contoh : telepon dan PC (Personal Computer) 2. Transmitter (Pengirim) - Mengkonversi data

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil pengamatan dan analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian. Dari rangkaian tersebut kemudian dilakukan analisis - analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB II WIDE AREA NETWORK BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.

Lebih terperinci

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP 9.1 Tujuan : 1) Mendemonstrasikan prinsip kerja dari rangkaian comparator inverting dan non inverting dengan menggunakan op-amp 741. 2) Rangkaian comparator menentukan

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card

de KITS Application Note AN20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card de KITS Application ote A20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Melanjutkan A19 (How 2 Use de KITS SPC DC Motor with StarTech PPI Card), Application ote (A)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB I PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.1.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Mengetahui cara fungsi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T Multiplexing Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu saluran. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar &

Lebih terperinci

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN 4.1 Pengaturan Awal Dalam pembahasan mengenai pokok permasalahan yang tertuang pada BAB sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan yang dilakukan adalah bagaimana membuat

Lebih terperinci

Pengertian Multiplexing

Pengertian Multiplexing Pengertian Multiplexing Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU

Sistem Komputer. Tiga komponen utama : CPU PERTEMUAN Tiga komponen utama : CPU Sistem Komputer Memori (primer dan sekunder) Peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer, monitor, keyboard, mouse, dan modem 1 Modul I/O Merupakan peralatan

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial Arsitektur Komputer Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial 1 Rangkaian Logika Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Bab ini menjelaskan perancangan dan realisasi seluruh sistem dalam skripsi ini. Perancangan dan realisasi meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Penjelasan tentang

Lebih terperinci

Transfer Register. Andang, Elektronika Komputer Digital 1

Transfer Register. Andang, Elektronika Komputer Digital 1 Operasi yang berhubungan dengan data yang tersimpan di dalam register atau flip-flop dinamakan mikrooperasi (microoperation) seperti load, clear, shift, dan rotate. Load adalah operasi untuk memuati atau

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN 1. Dasar-dasar Pensinyalan 2. Set Up Call 3. Basic Call Progress 4. Klasifikasi Pensinyalan 5. Pensinyalan Analog 6. Bandwidth Kanal Suara 7. Pulse Dialing 8. Tone Dialing

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS

PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS PERCOBAAN 5 SERVICE RESTRICTION CLASS 5.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mengerti jenis fitur layanan yang disediakan sebuah PABX Mengetahui prinsip kerja masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem minimum dengan downloader untuk mengetahui apakah sistem minimum dapat menerima

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

MANUAL KENTAC 800mk2

MANUAL KENTAC 800mk2 MANUAL KENTAC 800mk2 Pengantar Sekarang komputer sudah membludak. Orang semakin banyak yang menggunakan komputer, malahan sudah menjadi kebutuhan. Orang yang tidak mau mengenal komputer di era sekarang,

Lebih terperinci

TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04

TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04 TEKNIK REKAM DAN PUTAR SUARA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL D VOICE 04 Modul D Voice 04, sebuah sub system Delta yang mampu merekam dan memutar suara hingga 8 menit (juga tersedia versi yang 16 menit) memiliki

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9

Tabel 3.1 Kode heksadesimal untuk angka 0-9 JOBSHEET III ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN SEVEN SEGMEN 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian seven Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram mikrokontroler

Lebih terperinci

Blastica Press Release 2004

Blastica Press Release 2004 2 _ Manual STRAND 200 PETUNJUK CEPAT 1. GRANDMASTER digunakan untuk mengatur maksimum output semua fader pada setiap saat. Grandmaster selalu berfungsi. 2. MODE untuk memilih 3 (tiga) mode kerja; submaster,

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

PGX4 BETA58. BlasticaSound. Panel Depan

PGX4 BETA58. BlasticaSound. Panel Depan PGX4 BETA58 Panel Depan 1 LED Audio Menunjukkan level sinyal audio yang masuk. Hijau untuk normal, kuning untuk kuat dan merah untuk peak. 2 LED Display Single system setup (lihat hal berikutnya) 3 Tombol

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Komputer, terminal, telephone, dsb

Komputer, terminal, telephone, dsb Circuit Switching Jaringan Switching Transmisi jarak jauh melalui simpul-simpul jaringan switching perantara Simpul switching tidak berkaitan dengan isi data Perangkat yang melakukan komunikasi disebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER

BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER BAB IV PENGOPERASIAN DATA LOGGER 4.1. Kriteria Pengoperasian Data logger onlimo OSS merupakan data logger yang dibuat menggunakan mainboard PC standar yang biasa digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran

Lebih terperinci

Bab 9. Circuit Switching

Bab 9. Circuit Switching 1/total Outline Konsep Circuit Switching Model Circuit Switching Elemen-Elemen Circuit Switching Routing dan Alternate Routing Signaling Control Signaling Modes Signaling System 2/total Jaringan Switching

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem ini terbagi menjadi dua tahapan, yaitu spesifikasi perangkat keras yang digunakan dan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

MODUL 5 MULTIPLEXING

MODUL 5 MULTIPLEXING MODUL 5 MULTIPLEXING TIME DIVISION MULTIPLEXING (TDM) Dalam Frekuensi Division Multiplexing, semua sinyal beroperasi pada waktu yang sama dengan frekuensi yang berbeda, tetapi dalam Time Division Multiplexing

Lebih terperinci

Manual Laboratorium Bahasa

Manual Laboratorium Bahasa 2011 Manual Laboratorium Bahasa Aegys Team Laba Media 10/25/2011 Penjelasan Singkat Aplikasi Laboratorium Bahasa Multimedia, adalah sebuah aplikasi berbasis desktop multimedia sebagai sarana pembelajaran

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran)

Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card de KITS Application ote A18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Mengikuti A17 (How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card), Application ote (A) ini disusun

Lebih terperinci

Alat Pengukur Level Air

Alat Pengukur Level Air Alat Pengukur Level Air Deskripsi Sistem ini terdiri dari Bagian Controller, Bagian Sensor dan Bagian GSM Modem di mana Bagian controller berfungsi mendeteksi kondisi sensor dan mengirimkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

1. Power Supply. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

1. Power Supply. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version 1. Power Supply Obyektif : Teknologi Switcher Standarisasi Power Supply Advance Power Management Konservasi Energy Problem Apabila ada sebuah komponen yang sangat vital terhadap beroperasinya komputer,

Lebih terperinci

Packet Tracer. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer. Packet. Simulasi

Packet Tracer. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer. Packet. Simulasi Packet Tracer Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit

BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT 2.1 Konsep Switching Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit masukan dan keluaran yang disebut dengan inlet dan outlet.

Lebih terperinci

Tabel 4.1. Tabel Keluaran Multiplexer INPUT OUTPUT D=S W1 C=S W2 B=S W3 A=S W4 L4=Tin ggi L3=Tin ggi L2=Tin ggi L1=Tin ggi

Tabel 4.1. Tabel Keluaran Multiplexer INPUT OUTPUT D=S W1 C=S W2 B=S W3 A=S W4 L4=Tin ggi L3=Tin ggi L2=Tin ggi L1=Tin ggi PERCOBAAN IV MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER LAPORAN PENDAHULUAN Oleh Freddy Samuel Perbara [NPM:1303.2.068] PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM 2014 PERCOBAAN IV

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERTEMUAN 2 APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Rangga Rinaldi, S.Kom, MM. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk APLIKASI KOMPUTER Modul ke: PERTEMUAN 2 Sistem Operasi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Rangga Rinaldi, S.Kom, MM Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id PERTEMUAN 2 Sistem Komputer Struktur dan

Lebih terperinci

Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial

Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial 1. Tujuan - Mampu menghubungkan 2 PC untuk dapat berkomunikasi lewat port serial RS 232 - Mengetahui sustem pengkabelan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06 LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EKA/0 ARIF NUR MAJID EKA/0 AULIADI SIGIT H EKA/0 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 009 PERCOBAAN JUDUL : MONOSTABLE MULTIVIBRATOR(ONE SHOT) TUJUAN :. Mahasiswa

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI 1.1. Spesifikasi Sistem 1.1.1. ECG1 Memiliki 3 Channel lead Monitor Output untuk display output di oscilloscope Menggunakan baterai 9V sebagai power Pengaturan gain dalam

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

Programmable Peripheral Interface 8255

Programmable Peripheral Interface 8255 Percobaan 05 Programmable Peripheral Interface 8255 I. Tujuan Percobaan 1. Memahami tentang Programmable Peripheral Interface 2. Mampu melakukan komunikasi antara komputer dengan ISA PIO Card II. Teori

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menampilkan Informasi pada perangkan output Seven Segmen dan LCD. PERALATAN: Modul-modul/perangkat

Lebih terperinci

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD 3.1 Pengenalan sentral EWSD Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching System telah di produksi oleh PT. INTI dengan lisensi dari SIEMENS

Lebih terperinci

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit DIG 7 PENCACAH 7.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 2. Mengenal beberapa jenis IC pencacah. 7.2. TEORI

Lebih terperinci

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN PENOMORAN DI PABX 4.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Mendisain sistim penomoran lokal PABX Memprogram penomoran lokal Mengerti konsep

Lebih terperinci

Video Conference Technology

Video Conference Technology Video Conference Technology Lianto Solution Division PT Aliansi Sakti Badan Pengawas Obat dan Makanan, 29 September 2015 AGENDA Update Cisco Technology TroubleShoot sharring 2 AGENDA Update Cisco Technology

Lebih terperinci

MULTIPLEXER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Multiplexer. 3. Mendesain rangkaian Multiplexer

MULTIPLEXER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Multiplexer. 3. Mendesain rangkaian Multiplexer MULTIPLEXER Pokok Bahasan :. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Multipleer. 3. Mendesain rangkaian Multipleer Tujuan Instruksional Khusus :. Mahasiswa dapat menerangkan dan memahami rangkaian Multipleer.

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN:

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: SISTEM MONITORING SUHU MELALUI SISTEM KOMUNIKASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TO PERSONAL COMPUTER Triyanto Pangaribowo, Hibnu Yulianda Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup

Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Modul 2 Peralatan Telepon dan Call Setup Prima Kristalina PENS (November 2014) Peralatan telepon: pesawat telepon jaringan telepon sentral telepon Urutan call-setup

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING

KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING KOMUNIKASI DATA PACKET SWITCHING PACKET SWITCHING Beberapa alasan mengapa Packet Switching dipilih dibandingkan Circuit Switching :. Pada waktu koneksi data, sebagian besar waktu user/host berada pada

Lebih terperinci

BAB VII DASAR FLIP-FLOP

BAB VII DASAR FLIP-FLOP 89 BAB VII ASAR FLIP-FLOP 1. Pendahuluan Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang rangkaian kombinasional, yang merupakan rangkaian dengan keluaran yang dikendalikan oleh kondisi masukan yang ada.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan 8. TRANSFER DATA I. Tujuan 1. Membuat rangkaian transfer data seri dan transfer data secara paralel dengan menggunakan IC yang berisi JK-FF dan D-FF. 2. Mengamati operasi transfer data seri dan dan transfer

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN126 Emulasi SPI Menggunakan PC-Link USBer Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link USBer dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi. Aplikasi

Lebih terperinci