MAKALAH ANALISIS AKURASI ALAT PENILAIAN KIMIA KELAS X SMA PADA RANAH AFEKTIF, KOGNITIF, DAN PSIKOMOTOR. Oleh: YANA SAMBEKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH ANALISIS AKURASI ALAT PENILAIAN KIMIA KELAS X SMA PADA RANAH AFEKTIF, KOGNITIF, DAN PSIKOMOTOR. Oleh: YANA SAMBEKA"

Transkripsi

1 MAALAH ANALISIS AURASI ALAT PENILAIAN IMIA ELAS X SMA PADA RANAH AFETIF, OGNITIF, DAN PSIOMOTOR Oleh: YANA SAMBEA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata uliah Analisis urikulum IPA PRODI PENDIDIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIAN INDONESIA 2014

2 LAPORAN ESEUTIF ANALISIS AURASI ALAT PENILAIAN IMIA ELAS X SMA PADA RANAH AFETIF, OGNITIF, DAN PSIOMOTOR Yana Sambeka (140291) Analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai analisis akurasi alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor berdasarkan kurikulum Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, yaitu studi dokumentasi. Instrumen penilaian dalam analisis menggunakan checklist (daftar cek) pada setiap alat penilaian. Hasil analisis menunjukkan bahwa alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif dinilai sangat akurat dengan rentang nilai berkisar 4,3. Alat penilaian kimia kelas X pada ranah kognitif dinilai sangat akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dilihat dari rentang nilainya yang berkisar pada,0. Sedangkan alat penilaian kimia kelas X pada ranah psikomotor dinilai akurat dilihat pada rentang nilainya yang berkisar pada 4,0. ata kunci: Analisis, Alat Penilaian, imia X, Afektif, ogintif, Psikomotor ii

3 ATA PENGANTAR Segala pujian, hormat, dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat, rahmat, dan inspirasi yang diberikan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Analisis Alat Penilaian imia elas X SMA pada Ranah Afektif, ognitif, dan Psikomotor. Makalah ini membahas mengenai analisis akurasi atau ketepatan alat penilaian yang digunakan pada Mata Pelajaran imia kelas X; yang ditinjau pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si., selaku dosen Analisis urikulum IPA yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna sebagaimana mestinya. Terima kasih. Tuhan Memberkati. Bandung, November 2014 Penulis iii

4 DAFTAR ISI LAPORAN ESEUTIF... ii ATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL. v DAFTAR GAMBAR vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Analisis. 2 BAB II METODE DAN ANALISIS DATA 2.1. Metode Analisis Sumber Analisis Instrumen Analisis 4 BAB III HASIL ANALISIS 3.1. Data Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Data Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Data Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor. 21 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotorik. 26 BAB V ESIMPULAN DAN SARAN.1. Simpulan Saran.. 28 DAFTAR PUSTAA. 29 LAMPIRAN 30 iv

5 DAFTAR TABEL Tabel Hal. 2.1 Rubrik penilaian alat penilaian observasi Format analisis alat penilaian observasi Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria sikap Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk pilihan ganda Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda A Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda B Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda C Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk pilihan ganda Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk uraian Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian A Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian B Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk uraian Rubrik penilaian alat penilaian tes praktik Format analisis alat penilaian tes praktik Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian tes praktik Rubrik penilaian alat penilaian portofolio Format analisis alat penilaian portofolio Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian portofolio riteria akurasi Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah afektif Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah kognitif Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah psikomotor v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar Hal. 3.1 Diagram distribusi dimensi ranah afektif Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk PG Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk uraian Diagram distribusi dimensi ranah psikomotor. 22 vi

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indikator keberhasilan siswa setelah mengikuti suatu program pendidikan salah satunya dilihat pada hasil belajar yang berupa pengetahuan, kepribadian, dan performans. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Seberapa besar hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam ia mengikuti suatu proses pendidikan dapat diukur dengan penilaian. Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan ( Sejalan dengan Permendikbud No. 66 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Menurut Sudjana (2009) penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu, hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan (Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Mengacu pada Taksonomi Bloom yang membagi tujuan pendidikan menjadi tiga domain (ranah), yaitu: (1) Cognitive Domain (Ranah ognitif), yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual; (2) Affective Domain (Ranah Afektif) berkenaan dengan sikap; dan (3) Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut yaitu seperti yang diungkapkan oleh i Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Bicara mengenai penilaian berarti ada kaitannya juga dengan alat atau instrumen penilaian. eakuratan informasi mengenai hasil belajar yang dicapai siswa adalah dampak dari keakuratan alat yang digunakan untuk menilai siswa. Semakin akurat alat penilaian yang 1

8 digunakan maka semakin akurat pula informasi mengenai hasil belajar siswa, begitupun sebaliknya. Sehingga dalam penyusunan alat penilaian diperlukan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 menuliskan bahwainstrumenpenilaian harus memenuhi persyaratan, seperti: (1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; (2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan (3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan, maka penulis akan melakukan analisis keakuratan alat-alat penilaian berdasarkan aspek kognitif, afektif dan prikomotor. Adapun batasan analisis yang akan dilakukan adalah analisis keakuratan alat penilaian pada mata pelajaran kimia di kelas X SMA Tujuan Analisis Tujuan dari analis ini adalah untuk memberikan informasi mengenai analisis akurasi alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor berdasarkan kompetensi inti (I) dan kompetensi dasar (D) yang telah ditetapkan dalam kurikulum

9 BAB II METODE DAN ANALISIS DATA 2.1. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah studi dokumentasi. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalis dokumendokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Lebih lanjut Arikunto (2002) menyatakan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya Sumber Analisis Buku teks imia untuk SMA/MA elas X Pengarang : Unggul Sudarmo Tahun terbit : 2013 Penerbit : Erlangga Tebal : 309 halaman Buku imia SMA/MA elas X Pengarang : hamidinal, Tri Wahyuningsih, Shidiq Prenemo Tahun terbit : 2009 Penerbit : Pusat Perbukuan Tebal : 202 halaman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah salah satu sumber analisis yang digunakan penulis dalam menganalisis alat penilaian pada ranah afektif. RPP yang digunakan adalah sebagai berikut. 1) RPP SMAN 1 Samatiga kelas X materi Metoda Ilmiah. 2) RPP SMAN 1 Samatiga kelas X materi Sistem Periodik Unsur. 3

10 3) RPP SMAN 1 Samatiga kelas X materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit. 4) RPP SMA kelas X materi Hukum-Hukum Dasar imia Instrumen Analisis Instrumen penilaian dalam analisis menggunakan lembar checklist (daftar cek). Bentuk penilaiannya sendiri menggunakan skala Likert dengan kriteria sangat akurat (SA), akurat (A), cukup akurat (CA), tidak akurat (TA), dan sangat tidak akurat (STA). Dalam menganalis keakuratan, instrumennya dibedakan dalam tiga ranah, yaitu: ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Menurut Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar yang dikeluarkan oleh ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (2013); pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. Dalam analisis akurasi alat penilaian ranah afektif ini, penulis menganalisis alat penilaian observasi. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. riteria instrumen observasi: 1) Mengukur aspek sikap yang dituntut pada ompetensi Inti dan ompetensi Dasar. 2) Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur. 3) Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi. 4) Mudah atau feasible untuk digunakan. ) Dapat merekam sikap peserta didik. Berikut ini adalah rubrik penilaian pada alat penilaian observasi. No Tabel 2.1 Rubrik penilaian alat penilaian observasi riteria Penilaian Mengukur aspek sikap yang dituntut pada ompetensi Inti dan ompetensi Dasar Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi Mudah atau feasible untuk digunakan Dapat merekam sikap peserta didik 4

11 Afektif Untuk alat penilaian observasi, lembar checklist yang digunakan dalam menganalisis adalah sebagai berikut. Tabel 2.2 Format analisis alat penilaian observasi ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian riteria Penilaian riteria akurasi dan skor akurasi tiap butir pernyataan dalam lembar observasi yang dinilai menggunakan skala Likert, dengan rubriknya adalah sebagai berikut. Tabel 2.3 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria sikap Penilaian ompetensi Sikap Observasi () kelima (4) empat dari kelima Cukup (3) tiga dari kelima Tidak (2) dua dari kelima Tidak (1) satu atau atau tidak sama sekali dari kelima Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: a. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; b. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan c. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik Soal Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice) aidah penulisan soal pilihan ganda dalam Depdiknas (2008: 1-16) sebagai berikut. a. Materi Soal harus sesuai dengan indikator (artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi), pengecoh harus

12 berfungsi, dan setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar (artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban). b. onstruksi 1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan. 2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja. 3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. 4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. ) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. 6) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen. 7) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. aidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban. 8) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang 6

13 paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban. 9) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi. 10) Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. 11) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. etergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. c. Bahasa/budaya Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. aidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subjek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan; (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti peserta didik. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. Berikut ini adalah rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk pilihan ganda. No Tabel 2.4 Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk pilihan ganda Substansi/Materi Soal harus sesuai dengan indikator dalam kompetensi dasar. Pengecoh harus berfungsi. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas. onstruksi Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". 7

14 riteria ognitif ognitif ognitif Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. (jika ada) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. (jika ada) Bahasa Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan harus komunikatif. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. ata/frase terletak pada pokok soal. Alat penilaian soal bentuk pilihan ganda dibedakan dalam tiga model soal, yaitu (1) soal yang pilihan jawaban tidak berbentuk angka/waktu dan tanpa gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya; (2) soal yang pilihan jawabannya berbentuk angka atau waktu; dan (3) soal yang pilihan jawabannya terdapat gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya. Lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2. Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda A (Soal yang pilihan jawaban tidak berbentuk angka/waktu dan tanpa gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa SM S SB Tabel 2.6 Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda B (Soal yang pilihan jawabannya berbentuk angka atau waktu) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa SM S SB Tabel 2.7 Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda C (Soal yang pilihan jawabannya terdapat gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa SM S SB 8

15 riteria riteria akurasi dan skor akurasi tiap butir soal dinilai menggunakan memakai skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Tabel 2.8 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk pilihan ganda Materi (A, B, dan C) onstruksi A B dan C Bahasa (A, B, dan C) () keempat sembilan atau delapan dari kesembilan sepuluh atau sembilan dari kesepuluh keempat Soal Bentuk Uraian (4) tiga dari keempat tujuh atau enam dari kesembilan delapan atau tujuh atau enam dari kesepuluh tiga dari empat Cukup (3) dua dari keempat lima atau empat dari kesembilan lima atau empat dari kesepuluh dua dari empat Tidak (2) satu dari keempat tiga atau dua dari kesembilan tiga atau dua dari kesepuluh satu dari empat aidah penulisan soal uraian dalam Depdiknas (2008: 14) sebagai berikut. a. Materi Tidak (1) Tidak memenuhi satupun dari keempat satu atau tidak sama sekali dari kesembilan satu atau tidak sama sekali dari kesepuluh Tidak memenuhi satupun dari empat Soal harus sesuai dengan indikator, setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan, materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran, dan materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas. b. onstruksi Soal menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai, ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal, setiap soal harus ada pedoman penskorannya, dan tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi. 9

16 ognitif c. Bahasa Rumusan kalimat soal harus komunikatif, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku), tidak menimbulkan penafsiran ganda, tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu, dan tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. Berikut adalah rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk uraian. No Tabel 2.9 Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk uraian Substansi/Materi Soal harus sesuai dengan indikator. Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas. onstruksi Soal menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi. (jika ada) Bahasa Rumusan kalimat soal harus komunikatif. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). Tidak menimbulkan penafsiran ganda. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. Alat penilaian soal bentuk uraian dibedakan dalam dua model soal, yaitu (1) soal yang tidak memiliki tabel, gambar, grafik, atau peta; dan (2) soal yang memiliki tabel, gambar, grafik, atau peta. Lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2.10 Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian A (Soal yang tidak memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa SM 1 2 S SB 10

17 ognitif Tabel 2.11 Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian B (Soal yang memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa SM S SB riteria akurasi dan skor akurasi tiap butir soal bentuk uraian dinilai menggunakan skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Tabel 2.12 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk uraian riteria () (4) Cukup (3) Tidak (2) Tidak (1) Materi (A dan B) onstruksi A B Bahasa (A dan B) keempat tiga dari keempat dua dari kedua - tiga dari ketiga kelima dua dari ketiga empat dari kelima dua dari keempat satu dari keempat satu dari kedua - - satu dari ketiga tiga dari kelima dua dari kelima Tidak memenuhi satupun dari keempat Tidak memenuhi satupun dari dari kedua Tidak memenuhi satupun dari ketiga satu atau tidak sama sekali dari kelima Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor Menurut Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar yang dikeluarkan oleh ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (2013); pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. 11

18 Psikomoto r Dalam analisis akurasi alat penilaian ranah psikomotor, penulis membatasi pada tes praktik dan penilaian portofolio Tes Praktik Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. riteria tugas untuk tes praktik: 1) Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. 2) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. 3) Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. 4) Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. ) Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum. 6) Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi). Butir nomor (2) memiliki pengertian yang hampir sama dengan butir nomor (4), karena suatu tugas harus sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik sehingga tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. Berdasarkan alasan ini maka butir nomor (2) dijadikan satu kesatuan dengan butir nomor (4). Berikut adalah rubrik penilaian alat penilaian tes praktik. No Tabel 2.13 Rubrik penilaian alat penilaian tes praktik riteria Penilaian Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik (sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik). Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum. Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi). Untuk alat penilaian tes praktik, lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2.14 Format analisis alat penilaian tes praktik ompetensi Dasar egiatan riteria Penilaian

19 riteria akurasi dan skor akurasi alat penilaian tes praktik dinilai menggunakan skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Penilaian ompetensi eterampilan Tes praktik Tabel 2.1 Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian tes praktik () kelima (4) empat dari kelima Cukup (3) tiga dari kelima Tidak (2) dua dari kelima Tidak (1) satu atau tidak sama sekali dari kelima Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. arya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. riteria tugas pada penilaian portofolio: 1) Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur. 2) Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar. 3) Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian. 4) Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan). ) Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya. 6) alimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan. 7) Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh. 13

20 Psikomotor Berikut adalah rubrik penilaian alat penilaian portofolio. No Tabel 2.16 Rubrik penilaian alat penilaian portofolio riteria Penilaian Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar. Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian. Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan). Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya. alimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan. Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh. Untuk alat penilaian portofolio, lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2.17 Format analisis alat penilaian portofolio ompetensi Dasar egiatan riteria Penilaian riteria akurasi dan skor akurasi alat penilaian portofolio dinilai menggunakan skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Penilaian ompetensi eterampilan Penilaian Portofolio Tabel 2.18 Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian portofolio () ketujuh (4) enam atau lima dari ketujuh Cukup (3) empat atau tiga dari ketujuh Tidak (2) dua atau satu dari ketujuh Tidak (1) Tidak sama sekali dari ketujuh 14

21 2.4. Analisis Data Analisis Data pada Ranah Afektif Analisis pada ranah afektif terdiri dari tiga tahap tahap, yaitu: (1) menghitung skor akurasi pada setiap indikator sikap (SIS), (2) menghitung skor akurasi tiap kompetensi dasar, dan (3) menghitung skor akurasi secara keseluruhan. Setiap skor akurasi yang diperoleh disimpulkan kriteria akurasinya dengan konversi menggunakan skala Likert, dimana kriteria penilaian tingkat keakuratannya dapat dilihat pada Tabel Rentang Nilai 4,1 3,1 4 2,1 3 1, Tabel 2.19 riteria akurasi Analisis Tiap ompetensi Dasar riteria (SA) (A) Cukup (CA) Tidak (TA) Tidak (STA) akurasi pada setiap kompetensi dasar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. SD = S IS1 + S IS S ISn jumlah total indikator tiap D eterangan: SD S IS1 S IS2 S ISn = skor tiap kompetensi dasar = skor indikator sikap ke-1 = skor indikator sikap ke-2 = skor indikator sikap ke-n Selanjutnya skor tiap kompetensi dasar yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert (Tabel 2.19), sehingga tingkat akurasi tiap kompetensi dasar dapat diketahui Analisis secara eseluruhan Setelah skor tiap kompetensi dasar didapatkan, selanjutnya analisis akurasi secara keseluruhan pada ranah efektif dengan menggunakan rumus sebagai berikut. eterangan: S D1 S D2 S Dn total = = skor D ke-1 = skor D ke-2 = skor D ke-n S D1 + S D S Dn jumlah total D yang dianalisis 1

22 Selanjutnya skor total yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi pada ranah afektif dapat diketahui Analisis Data pada Ranah ognitif Analisis pada ranah kognitif terdiri dari tiga tahap pada masing-masing bentuk soal, yaitu: (1) menghitung skor akurasi tiap butir soal, (2) menghitung skor akurasi tiap kompetensi dasar, dan (3) menghitung skor akurasi secara keseluruhan Analisis Tiap Butir Soal Analisis akurasi tiap butir soal baik pada tipe soal pilihan ganda maupun tipe soal uraian menggunakan rumus sebagai berikut. eterangan: SBS S Materi S onstruksi S Bahasa = skor butir soal = skor kriteria materi = skor kriteria konstruksi = skor kriteria bahasa SBS = S Materi + S onstruksi + S Bahasa 3 tiap butir soal yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert dengan mengacuh pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi setiap butir soal dapat diketahui Analisis Tiap ompetensi Dasar Untuk menghitung skor akurasi pada setiap kompetensi dasar digunakan rumus sebagai berikut. SD = S BS1 + S BS S BSn jumlah total butir soal tiap D eterangan: SD S BS1 S BS2 S BSn = skor tiap kompetensi dasar = skor butir soal ke-1 = skor butir soal ke-2 = skor butir soal ke-n Selanjutnya skor tiap kompetensi dasar yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert dengan mengacuh pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi tiap kompetensi dasar dapat diketahui. 16

23 Analisis secara eseluruhan Setelah mendapatkan skor tiap kompetensi dasar baik dari soal bentuk pilihan ganda maupun uraian, selanjutnya analisis akurasi pada ranah kognitif dihitung secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. total = S D1 + S D S Dn jumlah total D yang dianalisis eterangan: S D1 S D2 S Dn = skor D ke-1 = skor D ke-2 = skor D ke-n total yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi pada ranah kognitif dapat diketahui Analisis Data pada Ranah Psikomotor Analisis data pada ranah psikomotor tidak berbeda dengan analisis data pada alat penilaian afektif dan kognitif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) menghitung skor akurasi pada masing-masing alat penilaian psikomotor, baik pada alat penilaian tes praktik maupun pada alat penilaian portofolio; (2) menghitung skor akurasi tiap kompetensi dasar, dan (3) menghitung skor akurasi secara keseluruhan Analisis Tiap ompetensi Dasar akurasi tiap kompetensi dasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. SD = S BS1 + S BS S BSn jumlah total butir soal tiap D eterangan: SD S BS1 S BS2 S BSn = skor tiap kompetensi dasar = skor butir soal ke-1 = skor butir soal ke-2 = skor butir soal ke-n Selanjutnya skor tiap kompetensi dasar yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert berdasar Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi tiap kompetensi dasar dapat diketahui Analisis secara eseluruhan Setelah skor akurasi tiap kompetensi dasar yang diperoleh baik dari alat penilaian tes praktik maupun dari alat penilaian portofolio, maka selanjutnya analisis akurasi pada ranah psikomotor dihitung secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 17

24 eterangan: S D1 S D2 S Dn total = = skor D ke-1 = skor D ke-2 = skor D ke-n S D1 + S D S Dn jumlah total D yang dianalisis total yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi pada ranah psikomotor dapat diketahui. 18

25 BAB III HASIL ANALISIS 3.1. Data Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Alat penilaian pada ranah afektif yang dianalis adalah alat penilaian observasi. Data analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut adalah tabel ringkasan data analisis akurasi alat penilaian afektif. Tabel 3.1 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah afektif ompetensi Dasar tiap D (SD) Ranah Afektif Cukup , ,3 Berikut ini adalah sebaran kategori pada ranah afektif pada alat penilaian observasi, dimana tersebar pada setiap kategori dengan persentase yang berbeda-beda. % A1 2% A2 % 2% 40% A3 A4 A Gambar 3.1 Diagram distribusi dimensi ranah afektif 3.2. Data Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Alat penilaian yang dianalisis pada ranah kognitif terdiri atas dua macam bentuk soal, yaitu soal bentuk pilihan ganda dan uraian. Data analisis untuk masing-masing bentuk soal tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2, 3, dan 4 untuk soal bentuk pilihan ganda; sedangkan untuk soal bentuk uraian dapat dilihat pada Lampiran dan 6. Tabel 3.2 berikut adalah ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah kognitif. 19

26 Tabel 3.2 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah kognitif ompetensi Dasar SD Bentuk Soal PG SD Bentuk Soal Uraian Total Ranah ognitif 3.1 4, , ,9 3. 4,9 4,9 4, ,9 Berikut ini adalah sebaran kategori ranah kognitif pada soal bentuk pilihan ganda (PG), dimana datanya hanya tersebar pada kategori C1-Faktual, C1-onseptual, C2- onseptual, dan C2-Prosedural. 20

27 9% 0% 4% 0% 0% 33% 4% 0% 0% C1 F C1 C1 P C2 F C2 C2 P C3 F C3 Gambar 3.2 Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk PG Selanjutnya Gambar 3.3 menunjukkan sebaran kategori ranah kognitif pada soal bentuk uraian, dimana dari diagram terlihat sebarannya hanya pada kategori C1-Faktual, C1- onseptual, C2-Faktual, C2-onseptual, C2-Prosedural, C3-onseptual, C3-Prosedural dan C4-Prosedural. 0% 14% 14% 0% 4% 14% 0% 39% 4% 7% 0% 4% C1 F C1 C1 P C2 F C2 C2 P C3 F C3 Gambar 3.3 Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk uraian 3.3. Data Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor Tabel 3.3 menunjukkan ringkasan data hasil analisis akurasi alat penilaian ranah psikomotor. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8. Table 3.3 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah afektif psikomotor ompetensi Dasar SD Tes Praktek SD Penilaian Portofolio Total Ranah Psikomotor

28 ompetensi Dasar SD Tes Praktek SD Penilaian Portofolio Total Ranah Psikomotor Alat penilaian tes praktik menunjukkan bahwa sebaran kategorinya hanya pada P6 saja. Sedangkan pada alat penilaian portofolio, kategorinya tersebar pada P3, P, dan P6; seperti yang ditunjukkan pada Gambar % 0% P1 0% 2% 2% 0% P2 P3 P4 P P6 Gambar 3.4 Diagram distribusi dimensi ranah psikomotor 22

29 BAB IV PEMBAHASAN Standar Nasional Pendidikan terdiri atas delapan standar, salah satunya adalah Standar Penilaian.Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (Permendikbud Nomor 66 Tahun2013). eakuratan instrumen penilaian yang digunakan dalam menilai pencapaian siswa harus benar-benar teruji. arena hasil dari penilaian hasil belajar ini yang menentukan apakah siswa dapat dikatakan berhasil atau tidak dalam menjalani suatu program pendidikan. Dari hasil inilah yang menentukan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan oleh siswa itu sendiri, orang tua/wali, pengajar, bahkan seluruh pihak penyelenggara pendidikan. Begitu urgensinya suatu alat penilaian oleh karenanya tujuan dari analisis ini yaitu mengemukakan analisis akurasi alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor berdasarkan kompetensi inti (I) dan kompetensi dasar (D) yang telah ditetapkan dalam kurikulum Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Penilaian pada ranah afektif dalam urikulum 2013 meliputi observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Dalam analisis kali ini penulis menganalisis terbatas pada alat penilaian observasi. Menurut Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar yang dikeluarkan oleh ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (2013) terdapat lima kriteria yang menjadi syarat suatu alat penilaian observasi dapat dikatakan sangat akurat. Dalam analisis alat penilaian observasi, D 1.1 terlihat tingkat akurasinya adalah cukup. Ini karena dari kelima kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah alat penilaian observasi, hanya tiga kriteria yang dapat terpenuhi. Indikator sikap yang masuk dalam D 1.1 tersebut adalah Menyadari adanya Tuhan YM, ini tidak memenuhi kriteria keempat yakni mudah atau feasible untuk digunakan, indikator ini cenderung susah kalau dinilai melalui observasi, sehinga kriteria kelima yakni dapat merekam sikap peserta didik menjadi tidak terpenuhi. Untuk indikator ini lebih baik menggunakan penilaian berupa penilaian diri. Salah satu juga kriteria yang harus dipenuhi yaitu alat penilaian observasi harus sesuai dengan kompetensi yang akan diukur, namun dalam Contoh 4.1 terlihat bahwa 23

30 indikator sikap yang akan dinilai tidak sesuai dengan kompetensi yang diukur yaitu perilaku kerjasama, indikator sikap yang ditunjukkan dalam contoh lebih cocok dengan perilaku toleran. Contoh 4.1 ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Menghargai pendapat teman. (kerjasama) Ya/ Tidak Ranah afektif yang disusun Bloom bersama rathwool ini terdiri dari menerima (receiving/attending), menjalankan (responding), menghargai (valuing), menghayati (organization), dan mengamalkan (characterization). Analisis akurasi alat penilaian ranah afektif menampilkan sebaran kategori pada ranah afektif, yakni kategori A1 (menerima) dan A4 (menghayati) dengan masing-masing persentase sebesar %; A3 (menghargai) dan A (mengamalkan) dengan masing-masing persentase sebesar 2%; selanjutnya A2 (menjalankan) memiliki persentase terbesar yaitu 40%. Persentase kategori A2 yang paling besar karena dari instrumen penilaian yang digunakan guru dalam menilai perilaku siswa, tergambarkan bahwa siswa lebih banyak dituntut untuk memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Secara garis besar alat penilaian digolongkan menjadi dua jenis, yaitu non-tes dan tes. Tes sendiri masih terbagi lagi menjadi tes tertulis dan tes lisan. Dalam analisis akurasi alat penilaian kali ini, penulis menganalis pada tes tertulis yang tipe pilihan ganda (multiple choice) dan tipe uraian. edua tipe soal ini banyak digunakan pada alat penilaian dalam berbagai buku termasuk buku kimia. Suatu alat penilaian yang baik berarti harus memenuhi beberapa kriteria seperti dari segi materi/substansi, konstruksi, dan dari segi bahasa. Apabila melihat langsung ke setiap butir soalnya masih ada soal yang perlu diperbaiki. Salah satu indikator yang harus dipenuhi adalah pengecoh harus berfungsi, namun dalam soal pada D 3.1 terlihat bahwa contoh soal tersebut tidak memenuhi indikator tersebut. 24

31 Contoh 4.2 Contoh peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian adalah... a. penemuan sel surya untuk menghasilkan energi b. penemuan vaksin untuk penyakit menular c. penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit d. penemuan miksroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik e. penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian Contoh 4.2 menunjukkan bahwa kontribusi setiap pilihan jawaban untuk mengecoh tidak ada, karena setiap pilihan jawaban yang ada tidak mengarah ke bidang pertanian seperti pada pertanyaannya kecuali pada bagian e., yang memang adalah kunci jawaban dari soal tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari segi materi yang berhubungan juga dengan salah satu indikator pada segi konstruksi yakni pilihan jawaban harus logis. Dari segi bahasa sudah dapat dikatakan sangat akurat karena soal-soal pilihan ganda yang dianalisis sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan maksud dari pembuat soal dapat dipahami oleh pembaca. Pada soal bentuk uraian ada satu contoh soal yang perlu diperbaiki dari segi bahasa. Salah satu indikator yang harus diperhatikan pada segi bahasa yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam Contoh 4.3 ditunjukkan bahwa dalam penyusunan pertanyaan tersebut tidak ada penggunaan tanda tanya (?) yang seharusnya diletakkan di akhir kalimat, karena dalam soal tersebut, pertanyaannya menunjukkan kalimat tanya. Contoh 4.3 Di antara molekul-molekul berikut ini, manakah yang ikatannya polar dan manakah ikatannya non-polar. a. CCl4 c. F2 b. Br2 d. PCl3 Ranah kognitif terdiri dari enam kategori, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan pada Revisi Taksonomi Bloom, enam kategori tersebut menjadi C1-mengingat (remember), C2-memahami (understand), C3-mengaplikasi (apply), C4-menganalisis (analyze), C-mengevaluasi (evaluate), dan C6-mencipta (create). Sedangkan dimensi pengetahuannya terbagi menjadi dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. (Anderson dan rathwohl, 2010). Sebaran kategori dan dimensi pada ranah kognitif tipe soal pilihan ganda dan soal uraian, keduanya belum merata, karena masih ada kategori dan dimensi yang tidak terwakili 2

32 dalam alat penilaian ranah kognitif, sehingga tahapan proses kognitif siswa tidak terukur sepenuhnya. Dalam soal bentuk PG; kategori C2 dimensi pengetahuan konseptual adalah yang paling menonjol dengan persentase 9%, diikuti dengan kategori C1 dimensi pengetahuan faktual sebesar 33%, kategori C3 dimensi pengetahuan prosedural dengan persentase 4%, dan sisanya masing-masing 0%. Sedangkan pada soal bentuk uraian menunjukkan persentase 39% terdapat pada kategori C2 dan dimensi pengetahuan konseptual adalah yang paling banyak; 14% untuk kategori C1-faktual, C3-konseptual, C3-prosedural; 7% untuk C1-konseptual; 4% untuk C2-faktual, C2-prosedural, dan C4-prosedural; dan sisanya masing-masing 0% Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor Analisis alat penilaian pada ranah psikomotor diambil dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam buku kimia yang dianalisis alat penilaiannya, terdapat dua macam alat penilaian psikomotor, yaitu tes praktek dan penilaian portofolio. Alat penilaian tes praktik dan penilaian portofolio, keduanya menunjukkan bahwa kriteria ketiga tidak terpenuhi karena hampir semua alat penilaian tes praktik tidak mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sedangkan hasil analisis menunjukkan ada satu kegiatan portofolio yang tidak sesuai dengan kompetensi dasarnya. Contoh kegiatannya dapat dilihat pada Contoh 4.4. Contoh 4.4 D 4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. egiatan 1. Mencatat nama dan rumus kimia bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium kimia pada tabel yang sitematis. 2. Tabel tersebut harus memuat rumus kimia, nama, wujud, warna, sifat (dapat dikenali dari logo pada labelnya) misalnya mudah terbakar, beracun, dsb. Tabel harus dirancang sendiri oleh siswa. Contoh 4.4 menunjukkan bahwa sebenarnya kegiatan pada contoh tersebut tidak tepat berada pada D 4.11, karena kegiatan tersebut lebih cocok dilakukan berdasarkan D 4.1 yaitu menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan. 26

33 Ranah psikomotor yang dikemukakan oleh Dyers, terdiri dari P1-mengamati atau persepsi (perception), P2-menanya atau kesiapan (set), P3-mencoba atau respon terpimpin (guided response), P4-menalar atau respon tampak yang kompleks (complex overt response), menyaji atau penyesuaian (adaptation), dan P-penciptaan (origination). Alat penilaian ranah psikomotor juga menampilkan sebaran pembagian kategorinya. Pada kedua alat penilaian dalam ranah psikomotor ini sebaran kategorinya didominasi oleh P6-penciptaan yaitu sebesar 0%, sedangkan P3 dan P masing-masing persentasenya sebesar 2%. arena dengan kegiatan-kegiatan yang berupa praktikum, siswa membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan yang siswa hadapi dalam hal ini adalah praktikum. 27

34 BAB V SIMPULAN DAN SARAN.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Analisis alat penilaian kimia kelas X SMA urikulum 2013 pada ranah afektif dinilai sangat akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dengan nilai 4,3. 2. Analisis alat penilaian kimia kelas X SMA urikulum 2013 pada ranah kognitif dinilai sangat akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dengan nilai,0. 3. Analisis alat penilaian kimia kelas X SMA urikulum 2013 pada ranah psikomotor dinilai akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dengan nilai 4,0..2. Saran 1. Bagi penulis buku agar memperhatikan semua konten yang dimuat dalam buku termasuk di dalamnya alat penilaian. Serta mencantumkan pedoman penskoran terutama pada tipe soal uraian. 2. Bagi para guru ataupun pengguna alat penilaian agar memilih dan menggunakan alat penilaian yang benar-benar akurat pada setiap ranah. 3. Bagi para calon peneliti, agar dapat mengembangkan analisis ini dengan mempertajam indikator-indikator akurasi alat penilaian ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. 28

35 DAFTAR PUSTAA Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bahriah, E.S Taksonomi Bloom dan erangka erja Quellmalz. Evisapinatulbahriah wordpress.com. [akses 09 Oktober 2014] Depdiknas Panduan Penulisan Butir Soal. Jakarta: Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Derektoral Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Depdiknas Panduan Penulisan Butir Soal. Jakarta: ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA. hamidinal., Wahyuningsih, Tri., dan Shidiq Prenemo imia SMA/MA elas X. Jakarta: Pusat Perbukuan. Media Pendidikan Indonesia Pengertian Penilaian Hasil Belajar. [akses 10 Oktober 2014] Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sudarmo, Unggul imia untuk SMA/MA elas X. Jakarta: Erlangga. Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 29

36 LAMPIRAN 30

37 Afektif Lampiran 1 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Observasi ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Menyadari adanya Tuhan YM. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai dengan apa yang diamati. (jujur) Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data yang diamati. (jujur) ejujuran dalam mengolah data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia dan dalam menyelesaikan masalah yang ada di LS 3: Menyadari tidak ada sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Tuhan Yang Maha uasa. 2: Sedikit menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Tuhan Yang Maha uasa. 1: Tidak menyadari bahwa sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Tuhan Yang Maha uasa. riteria Penilaian A1 3 CA S D 3 CA Ya/ Tidak A2 SA Ya/ Tidak A2 SA 3: menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data hasil percobaan (data apa adanya) untuk membuktikan hukum dasar kimia dan menunjukkan kemandirian dalam menyelesaikan masalah. 2: menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data hasil percobaan (data apa adanya) untuk membuktikan hukum dasar kimia, namun kurang menunjukkan kemandirian dalam menyelsaikan masalah (masih berusaha meminta jawaban teman/menyontek) terutama pada kegiatan individu. 1: tidak menunjukkan kejujuran dalam menggunakan data hasil percobaan (mengubah data agar sesuai dengan hukum dasar kimia) dan berusaha mencari A3 SA

38 Afektif ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian jawaban dari teman lain dengan cara menyontek untuk menyelsaikan tugas individu riteria Penilaian Mengerjakan tugas sesuai Ya/ Tidak A2 SA waktu yang ditetapkan. (disiplin) Mengumpulkan hasil Ya/ Tidak A2 SA pekerjaan tepat waktu. (disiplin) Melaksanakan tugas yang Ya/ Tidak A2 SA diberikan oleh guru. (tanggung jawab) Menyelesaikan pekerjaan Ya/ Tidak A2 SA sampai tuntas. (tanggung jawab) Ingin Tahu (curiosity) : tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu A SA 4: pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu Berkomunikasi Baik (communicative) Melakukan percobaan dengan disiplin dan teliti. etelitian dalam menggunakan data hasil 3: beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu 2: sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu 1: sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu : tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif 4: pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif 3: beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif 2: sering tidak menunjukkan sikap tidak komunikatif A SA 1: sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif 3: Melakukan percobaan dengan disiplin dan teliti. A4 SA 2: Melakukan percobaan dengan disiplin dan tapi tidak teliti. 1: Tidak melakukan percobaan dengan disiplin dan teliti. 3: mengamati video/animasi dan mengolah data hasil A3 SA percobaan sesuai prosedur, dan melakukan perhitungan secara tepat

39 Afektif ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian riteria Penilaian percobaan dan melakukan perhitungan 2: mengamati video/animasi dan mengolah data hasil percobaan sesuai prosedur, namun perhitungan kurang tepat. 1: mengamati video/animasi dan mengolah data hasil percobaan sesuai prosedur, tetapi perhitungan tidak tepat, atau sebaliknya. Menunjukkan rasa ingin tahu. 3: Selalu bertanya kepada guru secara kritis. A SA Menunjukkan rasa ingin tahu etekunan/ keuletan dalam belajar baik secara kelompok maupun individu dalam menyelesaikan masalah yang ada di LS. 2: adang bertanya kepada guru secara kritis. 1: Tidak pernah bertanya kepada guru secara kritis. 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun individu 2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam menyelesaikan masalah secara individu. 1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun telah didorong untuk terlibat. 3: tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu. 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya. 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai. A SA A3 SA 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat Membersihkan meja dan kursi yang ditempatinya/meja dan kursi yang ditempati dalam keadaan bersih/ rapi. (peduli lingkungan) S D SA Ya/ Tidak A2 SA

40 Afektif ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian dalam memanfaatkan sumber daya alam. Menata/menempatkan kembali alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi atau menempatkan kembali pada tempat semula. (peduli lingkungan) Menghargai pendapat teman. (kerjasama) riteria Penilaian Ya/ Tidak A2 SA Ya/ Tidak A3 4 A Mengambil bagian dalam Ya/ Tidak A3 SA kerja kelompok. (kerjasama) erja sama (team work) = selalu bekerjasama A SA 4 = sering bekerjasama 3 = beberapa kali melakukan kerjasama 2 = pernah bekerjasama 1 = tidak pernah bekerjasama S D 4,8 SA

41 riteria ognitif Lampiran 2 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Pilihan Ganda A (Soal yang pilihan jawaban tidak berbentuk angka/waktu dan tanpa gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal Mengidentifikasi materi. Air, propana, dan metana termasuk a. atom b. senyawa c. campuran d. ion e. molekul 3.Mengidentifikasi peranan kimia dalam kehidupan Menjelaskan perkembangan teori atom. 3.Membedakan isotop, isobar, isoton dan isoelektrik. Contoh peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian adalah... a. penemuan sel surya untuk menghasilkan energi b. penemuan vaksin untuk penyakit menular c. penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit d. penemuan miksroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik e. penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian Percobaan yang membuktikan model atom Thomson tidak tepat adalah percobaan a. sinar katode b. hamburan sinar α pada lempeng tipis emas c. spektrum atom hidrogen d. tetes minyak Millikan e. sinar kanal Di antara unsur-unsur 12 6 A, 14 7 B, 1 7 C, 18 9 D, dan E yang merupakan pasangan isotop adalah a. A dan B b. B dan C c. C dan D d. D dan E e. A dan C 14 6, C1 F C1 F C1 F C2 Materi onstruksi Bahasa SM S SB SA 4 4,67 SA 4 4,67 SA SA

42 riteria ognitif D Indikator Soal Menjelaskan sejarah perkembangan sistim periodik unsur Memprediksi jenis ikatan yang terjadi antara unsur-unsur. 3. Menentukan sifat suatu senyawa berdasarkan jenis ikatan Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori ikatan valensi Menentukan rumus kimia, rumus empiris dan rumus struktur dari suatu senyawa. Sistem periodik unsur sebagai suatu sistem pengelompokkan unsur yang sistematis seperti sekarang ini semula diawali oleh a. Dӧbreiner, Newlands, dan Mendeleev b. Mendeleev, Pauli, dan Boyle c. Avogadro, Newlands, dan Einstein d. Einstein, Thomson, dan Niels Bohr e. Thomson, Rutherford, dan Niels Bohr Ikatan yang dibentuk oleh atom C dan N dalam senyawa CH 3NO 2 adalah a. kovalen tunggal b. kovalen rangkap dua c. kovalen rangkap tiga d. ion e. kovalen koordinat Senyawa ion umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut, kecuali... a. memiliki titik didih yang tinggi b. mudah larut dalam air c. kristalnya mudah menghantarkan listrik d. larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik e. mempunyai titik lebur yang tinggi ulit terluar atom pusat suatu molekul mempunyai 6 pasang elektron yang terdiri dari 4 pasang elektron terikat dan 2 pasang elektron bebas. Bentuk molekulnya adalah... a. octahedron b. tetrahedron c. segitiga planar d. linier e. trigonal bipiramida Molekul glukosa terdiri dari gabungan 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Rumus kimia berikut yang merupakan rumus empiris glukosa adalah a. CH2O d. C 6H 12O 6 C1 F C2 C1 F C2 C2 Materi onstruksi Bahasa SM S SB 4 4,67 SA SA SA SA SA

43 riteria ognitif D Indikator Soal 2.Menentukan nama senyawa ionik berdasarkan aturan IUPAC. 3.Menentukan nama senyawa asam-basa berdasarkan aturan IUPAC. 4.Menentukan nama senyawa kovalen berdasarkan aturan IUPAC..Menentukan nama senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC. b. 6CH 2O e. 6C 12H 6O c. (CH 2O) 6 Nama senyawa dengan rumus kimia Na 2S; NO 2; dan CaCO 3 berturut-turut adalah... a. Natrium sulfat, kalium nitrat, dan kalsium karbonat b. Natrium sulfida, kalium nitrit, dan kalium karbonit c. Natrium sulfida, kalium nitrit, dan kalsium karbonat d. Natrium sulfida, kalium nitrat, dan kalsium karbonit e. Natrium sulfat, kalium nitrat, dan kalsium karbonat Rumus kimia dari asam fosfat adalah a. H 2SO 4 b. As 2P 3 c. H 3AsO 4 d. H 3PO 3 e. H3PO4 Nama dari senyawa Mg 3N 2 adalah a. Mangan nitrogenida b. Mangan nitrida c. Magnesium nitrogenida d. Magnesium nitrida e. Magnesium nitrat C 6H 12 adalah rumus molekul dari. a. heksana b. pentena c. heksena d. heptuna e. pentana C1 F C1 F C1 F C1 F Materi onstruksi Bahasa SM S SB SA SA SA SA

44 ognitif Lampiran 3 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Pilihan Ganda B (Soal yang pilihan jawabannya berbentuk angka atau waktu) D Indikator Soal Menentukan nomor atom, nomor massa, dan lambang atom Menentukan konfigurasi suatu atom Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron. 3. Menentukan sifat-sifat periodik unsur. Suatu atom mempunyai nomor atom 3 dan jumlah neutronnya sebanyak 74. Dapat disimpulkan bahwa atom tersebut mempunyai a. 74 elektron b. 74 neutron c. nomor massa 3 d. nomor massa 127 e. 127 proton onfigurasi elektron atom adalah a b c d e menurut Niels Bohr 32 Unsur 16X di dalam sistem periodik terletak pada golongan.... a. IIIA, periode 2 b. IIIA, periode 3 c. VA, periode 2 d. VA, periode 3 e. VIA, periode 3 23 Unsur 11Na mempunyai sifat yang sangat mirip dengan unsur yang bernomor atom... a. 12 b. 1 c. 17 d. 19 e. 20 C2 C2 C2 C1 Materi onstruksi Bahasa S 1 S S M 0 B A SA 4 4,67 SA SA

45 ognitif D Indikator Soal Menghitung derajat disosiasi dan ionisasi suatu senyawa Menghitung nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam molekul atau ion. 2. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam persamaan reaksi. Suatu elektrolit lemah (NH 4OH) sebanyak 0,1 mol mengalami reaksi ionisasi sebagian dengan harga α = 4%, maka NH 4OH yang terionisasi adalah sebesar mol. a. 0,004 d. 4 b. 0,04 e. 40 c. 0,4 - Bilangan oksidasi I dalam ion IO 3 adalah a. + d. -1 b. +3 e. - c. +1 Pada reaksi redoks: MnO 2 + 4HCl MnCl 2 + 2H 2O + Cl 2 Bilangan oksidasi Mn mengalami perubahan dari. a. +4 menjadi +2 b. +4 menjadi +1 c. +2 menjadi +4 d. +2 menjadi +1 e. +2 menjadi Menyetarakan reaksi kimia. Dari persamaan reaksi: Mg 3N 2 (s) + H 2O (l) Mg(OH) 2(aq) + NH 3 (g) Setelah disetarakan, maka koefisien H 2O adalah.... a. 2 d. b. 3 e. 6 c Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep massa molekul relatif. Sejumlah larutan yang mengandung 2 gram NaCl direaksikan dengan larutan yang mengandung 0,17 gram AgNO 3 hingga terjadi reaksi: AgNO 3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3 (aq) Massa endapan AgCl yang dapat dihasilkan adalah (Ar Ag=108; Na=23; N=14; Cl=3,; O=16) a. 71,7 gram b. 28,7 gram c. 14,3 gram d. 7,17 gram e. 0,143 gram C2 C2 C2 C2 C2 P Materi onstruksi Bahasa S 1 S S M 0 B SA SA SA SA SA

46 ognitif D Indikator Soal 2. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan hukumhukum dasar kimia. 3. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep mol. Setelah 2 liter gas metana dibakar sempurna menurut persamaan reaksi sebagai berikut: CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2O(g) Volume gas oksigen yang diperlukan adalah a. 2 liter b. 3 liter c. 4 liter d. liter e. 6 liter Jumlah mol yang terdapat di dalam 4 gram CH 4 (Ar C=12, H=1) adalah a. 4 mol b. 2 mol c. 1 mol d. ½ mol e. ¼ mol C2 C2 Materi onstruksi Bahasa S 1 S S M 0 B SA SA

47 ognitif Lampiran 4 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Pilihan Ganda C (Soal yang pilihan jawabannya terdapat gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal Menentukan jenis ikatan kovalen berdasarkan struktur Lewis Ikatan kovalen rangkap tiga pada N 2 adalah a. d. b. e. c. C2 Materi onstruksi Bahasa S 1 S S M 1 B SA Meramalkan kepolaran senyawa berdasarkan struktur kerangka. Senyawa berikut yang mempunyai sifat polar adalah... a. d. C2 SA b. e. c Menentukan sifat elektrolit larutan berdasarkan data hasil percobaan. Seorang siswa ingin menguji beberapa jenis air limbah yang terdapat disekitar sekolahnya. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut. C2 SA Air Pengamatan pada Limbah Lampu Elektroda 1 Menyala Ada gelembung gas 2 Tidak menyala Ada gelembung gas 3 Tidak menyala Tidak ada gelembung gas 4 Menyala Ada gelembung gas

48 Tidak menyala Ada gelembung gas Pasangan air limbah yang bersifat elektrolit lemah adalah a. 1 dan 2 d. 3 dan b. 1 dan 4 e. 4 dan c. 2 dan

49 ognitif Lampiran Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Uraian A (Soal yang tidak memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi S onstruksi M 1 2 S Bahasa S B Mengidentifikasi materi. 2. Menyatakan langkahlangkah yang harus dilakukan untuk keselamatan kerja di laboratorium. 3. Mengidentifikasi peranan kimia dalam kehidupan Menjelaskan perkembangan teori atom. 2. Menentukan nomor atom, nomor massa, dan lambang atom. 3. Membedakan isotop, isobar, isoton dan isoelektrik Menentukan konfigurasi suatu atom Menjelaskan sejarah perkembangan sistim periodik unsur. 2. Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron. Jelaskan apa yang dimaksud dengan materi, senyawa, dan campuran. Jelaskan pula perbedaan antara campuran dan senyawa. Sikap bagaimana yang perlu Anda perhatikan di dalam melakukan percobaan di laboratorium agar Anda berhasil dengan baik? Sebutkan peranan empat contoh peranan ilmu kimia dalam kehidupan manusia. Jelaskan kelemahan model atom Rutherford. Berapa massa atom dan jumlah elektron suatu atom dengan jumlah proton 1 dan jumlah neutron 16? Di antara atom-atom berikut, manakah pasangan atom yang merupakan isotop, isobar, dan isoton? Xe; 2Te; 3I; 4Xe; 2Te; 3I Suatu unsur terletak pada golongan VA, periode 3. Bagaimana konfigurasi elektron unsur tersebut? Apa dasar Mendeleev dalam mengembangkan sistem periodiknya? Apakah kelebihan dari sistem periodik tersebut dibandingkan dengan sistem periodik sebelumnya? Unsur X mempunyai konfigurasi elektron: Tentukan letak golongan dan periode unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. C2 F C2 C1 C1 F C2 C2 C2 C1 C2 C1 SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA

50 ognitif D Indikator Soal Materi S onstruksi M 1 2 S Bahasa S B 3. Menentukan sifat-sifat periodik unsur Memprediksi jenis ikatan yang terjadi antara unsur-unsur. 2. Menentukan jenis ikatan kovalen berdasarkan struktur lewis. 3. Menentukan sifat suatu senyawa berdasarkan jenis ikatan. Jelaskan keteraturan sifat-sifat umum unsur dalam tabel periodik. Gambarkan bagaimana terjadinya ikatan pada senyawa F dan AlCl 3. Dengan menggunakan rumus titik elektron (struktr Lewis), gambarkan ikatan yang terjadi pada molekul-molekul berikut ini, tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas, serta tunjukkan manakah ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasinya. a. NH 3 d. PCl 3 b. SO 3 e. N 2O 3 c. H 2CO 3 Di antara molekul-molekul berikut ini, manakah yang ikatannya polar dan manakah ikatannya nonpolar. a. CCl 4 c. F 2 F C3 P C2 P C3 P 4 4,67 SA SA SA Meramalkan kepolaran senyawa berdasarkan struktur kerangka. b. Br 2 d. PCl 3 Manakah di antara molekul-molekul berikut yang merupakan molekul polar dan non-polar? Jelaskan alasannya. a. CH 4 d. CH 3Cl b. CO 2 e. SO 2 C4 P SA Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. c. NH 3 Tentukan tipe hibridisasi dalam masing-masing molekul berikut serta tentukan pula bentuk molekulnya. a. PCl C3 P SA Menghitung derajat disosiasi dan ionisasi suatu senyawa. b. SF 6 Seorang anak melakukan perobaan dengan melarutkan 0,2 mol asam asetat dalam air. Dari hasil percobaan dihasilkan 0,4 mol asam asetat yang terionisasi. Tentukan harga α. C2 SA

51 ognitif D Indikator Soal Materi S onstruksi M 1 2 S Bahasa S B Menghitung nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam molekul atau ion. 2. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam persamaan reaksi. Tentukan bilangan oksidasi: a. Cr dalam Cr 2(SO 4) 3, CrO 2-4, dan Cr 2O 2-7 b. Ti dalam H 2TiCl 6, Ti 3O 7, Ti(SO 4) 2, 2- dan TiO 3 c. Xe dalam XeF 4, XeO 4, XeOF 4, 4- dan XeO 6 d. C dalam CCl 4, COCl 2, Na 2CO 3, dan CS 2 e. Mn dalam MnO 2, MnSO 4, - dan MnO 4 Tentukan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari masing-masing reaksi redoks berikut. Tentukan pula oksidator dan reduktornya. a. Cr 2O Fe H + 2Cr Fe H 2O b. 2Na 2S 2O 3 + I 2 2NaI + Na 2S 4O 6 c. 2I + MnO 2 + 2H 2SO 4 I 2 + 2SO 4 + MnSO 4 + 2H 2O d. Cu 2+ (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn 2+ (aq) C3 C3 SA SA Menentukan rumus kimia, rumus empiris dan rumus struktur dari suatu senyawa. 3.Menentukan nama senyawa asam-basa berdasarkan aturan IUPAC. 4.Menentukan senyawa berdasarkan IUPAC..Menyetarakan kimia. nama kovalen aturan reaksi e. 2ClO 3 2Cl + 3O 2 Sebanyak 1,18 gram Co (Ar = 9) bereaksi dengan gas oksigen membentuk 1,66 gram senyawa oksida. Jika Ar O = 16, tentukan rumus empiris senyawa oksida kobalt tersebut. Tuliskan rumus kimia dari senyawa berikut: a. Natrium hidroksida b. Asam karbonat c. Barium hidroksida d. Asam fosfat Tuliskan rumus kimia berikut. a. silicon tetrafluorida b. kobalt (III) nitrat c. karbon disulfide d. besi (II) fosfat e. aluminium silikat f. kalium nitrat g. dinitrogen monoksida h. kalium dikromat Setarakan persamaan reaksi berikut ini: dari senyawa-senyawa C3 P C1 F C1 F C2 SA SA SA SA

52 ognitif D Indikator Soal Materi S onstruksi M 1 2 S Bahasa S B Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan hukumhukum dasar kimia. 3. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep mol. a. NaOH(aq) + H 2SO 4(aq) Na 2SO 4(aq) + H 2O(l) b. Ca(OH) 2(aq) + H 3PO 4(aq) Ca 3(PO 4) 2(aq) + H 2O(l) c. N 2(g) + H 2(g) NH 3(g) d. Fe 2O 3(s) + HCl(aq) FeCl 3(aq) + H 2O(l) e. NH 3(g) + O 2(g) NO(g) + H 2O(l) Bila gas elpiji hanya dianggap mengandung gas C 3H 8 saja, berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk membakar 12 liter gas elpiji (diukur pada suhu dan tekanan yang sama? Persamaan reaksi yang terjadi adalah: C 3H 8(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) Logam tombal (Pb) yang massanya 20,7 gram direaksikan dengan 10 gram oksigen dan membentuk timbal (IV) oksida (PbO 2) dengan reaksi: Pb(s) + O 2(g) PbO 2(s) Jika semua timbal habis bereaksi dan PbO 2 yang dihasilkan massanya 23,9 gram, tentukanlah: a. massa gas oksigen yang terdapat pada PbO 2, b. massa zat yang tidak bereaksi C2 C3 SA SA

53 ognitif Lampiran 6 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Uraian B (Soal yang memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi S onstruksi M S Bahasa S B Menentukan sifat elektrolit larutan berdasarkan data hasil percobaan Menentukan nama senyawa ionik berdasarkan aturan IUPAC. Dari pengujian daya hantar listrik larutan dengan alat uji elektrolit di dapatkan data sebagai berikut: Pengamatan Larutan Di sekitar Lampu elektroda A Menyala Ada gelembung gas B Menyala Ada gelembung gas C Tidak menyala Tidak ada gelembung gas D Tidak menyala Sedikit gelembung gas Pertanyaan: a. Manakah yang merupakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit? b. Jika larutan yang diuji adalah larutan garam dapur, larutan asam klorida, alkohol 30%, dan larutan ammonia, tunjukkanlah larutan apakah A, B, C, dan D tersebut. Lengkapilah tabel berikut. ation + Fe 3+ Na + Al 3+ Anion SO4 2-2SO 4 (kalium sulfat) C2 C2 SA SA NO3 - Fe(NO 3) 3 (besi (III) nitrat) NaNO 3 (natrium nitrat) PO4 3- Al 3PO 4 (aluminiu m fosfat)

54 ognitif D Indikator Soal Materi S onstruksi M S Bahasa S B Berilah nama pada setiap senyawa berikut..menentukan nama senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC. CH 3 H H 2 I a. H 3C C C CH I I CH 3 CH 3 C2 SA CH 3 H H 2 I b. H 3C C = C C C CH 3 I I C 2H CH Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep massa molekul relatif. Lengkapi tabel berikut dengan menghitung lebih dulu Mr zat. Diketahui Ar H = 1, O = 16, Fe = 6, S = 32, N = 14, dan Na = 23 No. Nama Rumus Massa Mr zat kimia (g) Mol 1 Air H 2O , 2 Besi Fe 1 3 Besi (III) sulfat Fe 2(SO 4) Gula C 12H 22O 11 17,1 Gas klorin Cl 2 3, 0,0 6 Urea CO(NH 2) Pupuk ZA (NH 4) 2SO 4 1,3 8 Garam dapur NaCl 8, 0,2 9 Natrium NaNO 3 0,2 nitrat 10 Asam sulfat H 2SO 4 4,6 C3 SA

55 Psikomotor Lampiran 7 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Tes Praktik ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa. P6 4 A

56 Psikomotor ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit. P6 4 A

57 Psikomotor ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasireduksi. P6 4 A

58 Psikomotor ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. P6 4 A

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VIII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBUATAN KISI-KISI

TEKNIK PEMBUATAN KISI-KISI TEKNIK PEMBUATAN KISI-KISI PENGERTIAN KISI-KISI Kisi-kisi (test blue print atau table of specification) merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm. 74-82 PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Sukanti Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam pembelajaran yaitu: (1) minat, 2) sikap, 3) konsep diri, dan 4) nilai. Penilaian afektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 27 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Uraian Materi Secara umum, langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru meliputi: (1) Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali: CONTOH SOAL UKG 1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu dinamakan... A. pengukuran B. pensekoran C. penilaian D. pengujian E. evaluasi 2. Serangkaian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : STOIKIOMETRI (Persamaan Reaksi) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia..

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia.. CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia.. 1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X MIA/ Ganjil : Struktur Atom Bohr : 3 x 45 Menit (1 x Pertemuan) I. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Persamaan termokimia : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X MIA / GANJIL Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 1 x 1 JP A. KOMPETENSI INTI KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Balikpapan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan : Kimia (Peminatan Bidang MIPA) : XI/I : 1) Hukum Kekekalan

Lebih terperinci

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung KAIDAH PENULISAN SOAL Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI SOAL URAIAN SOAL URAIAN adalah soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi Disusun

Lebih terperinci

KOREKSI KARTU SOAL. Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Dosen Pengampu: Sutrisna Wibawa, Mpd

KOREKSI KARTU SOAL. Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Dosen Pengampu: Sutrisna Wibawa, Mpd KOREKSI KARTU SOAL Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Dosen Pengampu: Sutrisna Wibawa, Mpd Oleh : Andra Dadang P 06205244088 A PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FAKULTAS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Pengantar Senyawa Hidrokarbon : 2 x 45 menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP PANDUAN PENGEMBANGAN RPP 1. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

Lebih terperinci

Kimia Xa (Peminatan) 1

Kimia Xa (Peminatan) 1 Kimia Xa (Peminatan) 1 KIMIA Xa (PEMINATAN) KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e. 1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu adalah: a. pengukuran b. pensekoran c. penilaian d. pengujian e. Evaluasi 2. Serangkaian kegiatan yang sistematik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X/II : Reaksi Reduksi-Oksidasi : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A.

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Program Tahunan Lampiran E-4 Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Smt. : X / I Tahun Pelajaran : 2013-2014 smt 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Topik Materi Alokasi Waktu : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI / Satu : Eksoterm dan Endoterm : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa. Indonesia sebagai negara yang selalu berupaya memperbaiki kualitas pendidikan masyarakatnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek

BAB I PENDAHULUAN. berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses belajar kognitif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir (cognitive),

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Materi Pokok : Tatanama senyawa (redoks) Alokasi Waktu : 1 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI.1.

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TELAAH SILABUS, RPP, TES DAN PEDOMAN OBSERVASI RESPONDEN: PENGAWAS/KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA Degi Alrinda Agustina Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Lembar Penilaian Latihan/Ujian Praktek Mengajar LEMBAR PENILAIAN LATIHAN / UJIAN* PRAKTEK MENGAJAR

Lembar Penilaian Latihan/Ujian Praktek Mengajar LEMBAR PENILAIAN LATIHAN / UJIAN* PRAKTEK MENGAJAR Lampiran 1 Lembar Penilaian Latihan/Ujian Praktek Mengajar LEMBAR PENILAIAN LATIHAN / UJIAN* PRAKTEK MENGAJAR Hari, Tanggal : Materi : No. Aspek/Kemampuan yang Dinilai Nilai 1 2 3 4 A. Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tes Tertulis sebagai Salah Satu Teknik Penilaian. disampaikan (Depdinnas, 2008:3). Depdiknas (2008:5) teknik pe

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tes Tertulis sebagai Salah Satu Teknik Penilaian. disampaikan (Depdinnas, 2008:3). Depdiknas (2008:5) teknik pe BAB II KAJIAN TEORI A. Tes Tertulis sebagai Salah Satu Teknik Penilaian Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang keadaan peserta didik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF LISAN INDIVIDUAL KELOMPOK ESAI BERSTRUKTUR BEBAS TULISAN TERBATAS ALAT PENILAIAN TES OBSERVASI OBJEKTIF B-S MENJDHKAN MELENGKAPI NON TES KUESIONER/WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM A. Analisis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SD/MI Pembicaraan kurikulum tidak bisa terlepas dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Nurul Septiana Prodi TBG Jurusan PMIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangkaraya

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-1.3C

Lebih terperinci

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013) Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mata pelajaran : Gambar Teknik Kelas/Semester : XI / 2 Materi Pokok/Topik : Pengenalan Tanda Dan Letak Hasil Gambar

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas XII (Implementasi Kurikulum 2013) A. Identitas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas XII (Implementasi Kurikulum 2013) A. Identitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas XII (Implementasi Kurikulum 2013) A. Identitas Identitas Sekolah : Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : XII / 1 Materi Pokok : Kimia Unsur : 2 pertemuan

Lebih terperinci

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum. ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

Lebih terperinci

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013 Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Universitas Negeri Semarang rusilowati@yahoo.com Latar Belakang Kurikulum 2013 menuntut untuk menerapkapkan penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal kimia yang diujikan pada Cambridge International Examination (CIE) level International General

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berfungsi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada. BAB I PENDAHULUAN Bab satu ini membahas tentang latar belakang permasalahan mengenai assesment afektif yang merupakan penilaian pada jenjang pendidikan selain penilaian kognitif dan psikomotor. Pada sub

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Waktu : SMA Muhammadiyah I Metro : X/Genap : Kimia - peminatan : - Massa atom relative (Ar) dan massa

Lebih terperinci

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Sekolah : SMA Advent Makassar Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Efek Pemanasan Global Alokasi Waktu : 3 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

PEMBUATAN TES TERTULIS

PEMBUATAN TES TERTULIS PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting tempat Penelitian Penelitian ini rencananya akan kami laksanakan di kelas V SD Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun 2011/2012.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen dan Asesmen Kinerja Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / IV Peminatan : MIA Materi Pokok : Teori Kinetik Gas Alokasi Waktu : 8 x 2 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 113 Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Identitas sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu Jumlah Pertemuan : SMA : Kimia :

Lebih terperinci

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan ANALISIS TES BUATAN GURU KOMPETENSI GURU Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, (B) kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, (C) kemampuan

Lebih terperinci

7. Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis Kompetensi. (Edisi pertama cetakan kedua 2011, cetakan pertama 2010). Yogyakarta: BPFE.

7. Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis Kompetensi. (Edisi pertama cetakan kedua 2011, cetakan pertama 2010). Yogyakarta: BPFE. 7. Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis Kompetensi. (Edisi pertama cetakan kedua 2011, cetakan pertama 2010). Yogyakarta: BPFE. PENILAIAN PEMBELAJARAN BAHASA Berbasis Kompetensi Oleh Burhan Nurgiyantoro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sebanyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan praktikum di laboratorium merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya mata pelajaran kimia. Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN A. Pendahuluan Penilaian merupakan langkah lanjutan yang umumnya dilakukan oleh pendidik dengan berbasis pada data pengukuran yang tersedia. Penilaian atau Assessment

Lebih terperinci

3.2.3 Menjelaskan konsep dan kaidah angka

3.2.3 Menjelaskan konsep dan kaidah angka Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Program/ Semester Materi Pokok Waktu : SMA NEGERI... : FISIKA : X/ MIPA / GASAL : PENGUKURAN : 6 x 45 menit (2 pertemuan) A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

PEMETAAN KI / KD KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ TM TT KMTT Rasa ingin tahu Teliti dalam mengolah dan PEMBELAJARAN

PEMETAAN KI / KD KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ TM TT KMTT Rasa ingin tahu Teliti dalam mengolah dan PEMBELAJARAN PEMETAAN KI / KD MAPEL : KIMIA KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ 2014 2015 SATUAN PENDIDIKAN : MAN YOGYAKARTA III KOMPETENSI INTI 1. Mnghayati mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menyadari

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas Alokasi Waktu Materi Pokok : SMA NEGERI 4 PALU : XI MIA : 1 x 35 Menit : Gelombang Tranversal A. KOMPETENSI INTI KI.1 Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II 70 Lampiran 1 INSTRUMEN PENILAIAN PERANGAT PEMELAJARAN LARUTAN ELETROLIT DAN REASI REDOS UNTU SMA/MA ELAS X SEMESTER II NAMA REVIEWER : NIP : INSTANSI : PETUNJU PENGISIAN 1. Penilaian perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Metode Eksperimen Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 136) metode eksperimen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK LAMPIRAN IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK 1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar (PHB) adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

C. Indikator 1. Menentukan konfigurasi elektron suatu unsur golongan utama.

C. Indikator 1. Menentukan konfigurasi elektron suatu unsur golongan utama. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Struktur atom : x 45 menit A. Kompetensi Inti. KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti langkah-langkah penyusunan tes. Sax (1980), mengidentifikasi

Lebih terperinci

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas / semester Materi pokok Alokasi waktu : MAN YOGYAKARTA III : Kimia : X (Sepuluh) / Ganjil : Sifat Periodik Unsur : 3 x 45 menit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas baik intelektual, emosional maupun spiritualnya. Penyelenggaraan pendidikan harus sesuai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana) Diajukan sebagai Salah Satu tugas mata kuliah Micro Teaching pada Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

ANALISIS PERTANYAAN BACAAN BUKU SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS PERTANYAAN BACAAN BUKU SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM ANALISIS PERTANYAAN BACAAN BUKU SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM Afrilia Yuningtiyas, Suhel Madyono PP3 Jl ir Soekarno 1 Blitar,KSDP, FIP UM Blitar email: suhel_madyono.fip@um.ac.id

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi waktu : SMA/MA : BIOLOGI : XII /II : Bioteknologi : 2 x 45 menit 1. Kompetensi Inti (KI) 1.1 Menghayati

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan : Kimia : XI/1 : Sistem dan Lingkungan : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menuturkan masalah berdasarkan data-data. Metode penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP N 1 Prambanan Klaten Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/semester : VII/Semester 1 Materi Pokok : Objek IPA dan Pengamatannya Alokasi Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : Fisika : X / Ganjil : MIA : Besaran dan Satuan : 2 x 3 JP A. Kompetensi Inti (KI) 1 : Menghayati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA PENILAIAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Widi Purwa W (A1C109030) Dewi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI semester 2 (satu kelas) yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN : Kimia : X MIA/ Ganjil : Sistem Periodik Unsur : 6 x 45 menit (2 pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang dekat sekali dengan kehidupan manusia. Saat kita mempelajari IPA, berarti mempelajari bagaimana alam semesta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka BAB I PENDAHULUAN Kualitas penilaian terhadap hasil belajar peserta didik sangat ditentukan oleh seberapa baik persiapan dan pelaksanaannya. Untuk membantu guru dalam menyusun instrumen penilaian hasil

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci