FINAL REPORT PELATIHAN TEKNIS EFISIENSI ENERGI DI PDAM KOTA MALANG
|
|
- Sri Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FINAL REPORT PELATIHAN TEKNIS EFISIENSI ENERGI DI PDAM KOTA MALANG KERJASAMA : ETC ESP MLD PDAM KOTA MALANG AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA
2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 DAFTAR GAMBAR...3 DAFTAR TABEL...4 DAFTAR ISTILAH...5 RINGKASAN PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG I.2 TUJUAN I.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN I.4 METODOLOGI I.5 GAMBARAN UMUM PDAM KOTA MALANG PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA SEKUNDER SPESIFIKASI POMPA DAN MOTOR KONSUMSI DAN BIAYA ENERGI PRODUKSI AIR PENGUKURAN LAPANGAN (DATA PRIMER) PERPOMPAAN WENDIT I PERPOMPAAN WENDIT II PERPOMPAAN WENDIT III ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA UMUM ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA KENDALA KENDALA YANG DIHADAPI KESIMPULAN
3 7. REKOMENDASI DAN PELUANG PENGHEMATAN ENERGI
4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Grafik Konsumsi Energy Bulanan Wendit I dan III Gambar 2. Grafik Konsumsi Energy Bulanan Wendit II Gambar 3. Skematik perpompaan Wendit I Gambar 4. Pengukuran pada panel motor menggunakan power meter Gambar 5. Skematik perpompaan Wendit II Gambar 6. pengukuran Panel di Wendit III
5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Hasil Ringkasan Kegiatan Efisiensi PDAM Kota Malang... 8 Tabel 2. Potensi penghematan di Wendit I... 9 Tabel 3. Potensi Penghematan di Wendit II... 9 Tabel 4. Potensi Penghematan di Wendit III Tabel 5. Data nameplate motor dan pompa Wendit I Tabel 6. Data nameplate motor dan pompa Wendit II Tabel 7. Data nameplate motor dan pompa submersible Wendit III Tabel 8. Konsumsi dan biaya listrik Wendit I dan III Tabel 9. Konsumsi dan biaya listrik Wendit II Tabel 10. Produksi air di Wendit I dan III Tabel 11. Data hasil pengukuran lapangan di Wendit I Tabel 12. Data hasil pengukuran motor listrik tiap phasa, Wendit I Tabel 13. Data hasil pengukuran lapangan di unit Wendit II Tabel 14. Data hasil pengukuran motor listrik tiap phasa, Wendit II Tabel 15. Data hasil pengukuran lapangan di unit Wendit III Tabel 16. Data hasil pengukuran motor listrik tiap phasa, Wendit III Tabel 17. Konsumsi Energi spesifik (SEC) perpompaan Wendit I dan III Tabel 18. Konsumsi Energi Specifik (SEC) untuk Pompa Wendit I Tabel 19. Konsumsi Energi Specifik (SEC) untuk Pompa Wendit III Tabel 20. Analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit I Tabel 21. Analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit III Tabel 22. Analisis/ penilaian energy motor Wendit I Tabel 23. Analisis/ penilaian energy motor Wendit III Tabel 24. Hasil Perhitungan Potensial Saving/ Penghematan di Wendit I & III Tabel 25. Potensi Saving Pemasangan Kapasitor Bank Tabel 26. Kelayakan Investasi Tabel 27. Konsumsi Energi spesifik (SEC) perpompaan Wendit II Tabel 28. Konsumsi Energi Specifik (SEC) untuk Pompa Wendit II Tabel 29. Analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit II Tabel 30. Analisis/ penilaian energy motor Wendit II : Tabel 31. Ringkasan Evaluasi Pompa Wendit I Tabel 32. Ringkasan Evaluasi Wendit II Tabel 33. Ringkasan Evaluasi Wendit III
6 DAFTAR ISTILAH Nama Ampere (A) Cos phi Faktor daya atau Cos Faktor Ketidak Seimbangan Tegangan Hertz (HZ) Jam nyala pemakaian kwh Kilo VoIt Ampere (KVA) Kilo Volt (KV) Kilo Watt (KW) Kilo Watt Hour (KWh) Keterangan Satuan Arus Listrik factor daya perbandingan antara pemakaian daya dalam Watt dengan pemakaian daya dalam Volt- Ampere perbandingan komponen tegangan urutan negative terhadap komponen tegangan urutan positif Satuan frekuensi listrik dalam satu bulan dibagi dengan kva tersambung Seribu VoItAmpere adalah satuan daya Seribu Volt, adalah satuan tegangan listrik Satuan daya listrik nyata (aktif) Satuan energi listrik nyata (aktif) LWBP Luar Waktu Beban puncak (Jam ) SEC Tagihan Listrik Tarif Dasar Listrik (TDL) VAR VoIt Ampere (VA) Spesifik Energi Consumption adalah perbandingan jumlah masukan Energi kwh dan jumlah air yang diproduksi dalam satu juta liter perhitungan biaya atas pemakaian daya dan energi listrik oleh Pelanggan setiap bulan ketentuan Pemerintah yang berlaku mengenai Golongan Tarif dan ha rga jual Tenaga Listrik yang disediakan oleh PLN Daya Reaksi satuan daya (daya buta) 5
7 Volt (V) Waktu Beban puncak (WBP) Watt Satuan Tegangan Listrik waktu jam sampai dengan jam waktu setempat Satuan Daya Listrik Nyata 6
8 RINGKASAN Laporan ini adalah hasil pelatihan audit efisiensi energy di PDAM Malang yang dilaksanakan oleh team dari PDAM Malang, ESP, MLD dan Akatirta. Pelatihan Audit efisiensi energy mencakup pompa pompa di Wendit I, II, III dengan tujuan utama untuk melakukan identifikasi kemungkinan dilakukan efisiensi energy dan peningkatan skiil dan SDM PDAM agar kedepannya dapat melakukan efisiensi energy sendiri. Dari data lapangan dihasilkan data bahwa sumber dari Wendit I dialirkan menuju Reservoir Betek dan dialirkan ke pelanggan. Ada 5 pompa yang terpasang di pompa Wendit I, dan dari 5 pompa tersebut 1 pompa dalam kondisi standby. 4 unit pompa mempunyai kapasitas 170 L/dt dan mempunyai power 200 KW, dan 1 pompa yang mempunyai kapasitas 75 L/dt dengan power 90 KW. Pompa 1 di Wendit di bangun pada Tahun 1978, pompa 2 di bangun pada tahun 1991, pompa 3 dibangun pada tahun 1978, pompa 4 dibangun pada tahun 1982, dan pompa 5 di bangun pada tahun Jam operasional yang diterapkan oleh PDAM Kota Malang setiap 1000 jam sekali pompa mengalami pergantian operasional. Cara pengaliran air menggunakan system pengaliran pompanisasi. Pada saat pengukuran terjadi posisi pompa I dalam keadaan tidak diperasikan (off) yaitu pompa 1 yang tidak dicatat. Sumber dari Wendit II dialirkan dan kemudian ditampung Reservoir Mojolangu dan kearah Reservoir Buring. Pompa Wendit II mempunyai kapasitas yang sama 170 L/dt dengan power 200 kw. Dan untuk operasionalnya pompa Wendit II menggunakan 3 pompa dengan 1 pompa dalam keadaan standby. Air dari Pompa Wendit III dialirkan menuju kearah Reservoir Mojolangu dan ke arah Sawojajar. Pompa Wendit III terdapat 5 pompa submersible yang terpasang, terdapat 3 pompa yang beroperasi dan 2 pompa dalam keadaan standby. Dari data di dapat bahwa 5 pompa tersebut dipasang pada tahun 2005 dengan kapasitas 110 L/dt dengan power 147 KW. 7
9 Dari hasil pengolahan dan analisis data maka di dapat ringkasan evaluasi efisiensi energy sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Ringkasan Kegiatan Efisiensi PDAM Kota Malang Pompa Wendit I Jenis pompa 1 Dengyosha 2 Dengyosha 3 Dengyosha 4 Dengyosha 5 Dengyosha Name plate pompa lama Pengukuran Effisiensi pompa Selisih SEC Daya (Kw) Q (lps) h (m) Daya (Kw) Q (lps) h (m) (%) sistem personal pump Stand By % 8% % 21% 16% % 19% % 44% 1 Grundfos % 9% Wendit III 2 Grundfos % 6% 0.27% 3 Grundfos Stand By 4 Grundfos % 3% 5 Grundfos Stand By 1 Grundfos % Wendit II 2 Grundfos % 18% 3 Grundfos Stand By 4 Grundfos % 8
10 Tabel 2. Potensi penghematan di Wendit I Wilayah Wendit I Pompa 1 biaya tinggi Penggantian Pompa Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Investasi Payback Investasi Payback (Rp) savings period biaya sedang (Rp) savings period biaya rendah Pemeliharaan rutin seperti : 350 juta 740 juta 0.5 tahun ganti impeller/ renovasi rumah pompa - Periksa jaringan perpipaan dari kemungkinan kebocoran pipa - Periksa dan bersihkan impeller - Periksa koneksi koneksi antar kabel pada panel control motor - Memasang manometer yang dilengkapi keran pada suction dan discharge pompa - Cek Billink PLN Tabel 3. Potensi Penghematan di Wendit II Wilayah Wendit II Pompa 1 biaya tinggi Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Investasi Payback Investasi Payback (Rp) savings period biaya sedang (Rp) savings period biaya rendah Pemeliharaan rutin seperti : ganti impeller/ renovasi rumah pompa - Periksa jaringan perpipaan dari kemungkinan kebocoran pipa - Periksa dan bersihkan impeller - Periksa koneksi koneksi antar kabel pada panel control motor Memasang manometer yang dilengkapi keran pada suction dan discharge pompa - Cek Billink PLN 9
11 Tabel 4. Potensi Penghematan di Wendit III Wilayah Wendit III Pompa 1 biaya tinggi Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi Investasi Payback Investasi Payback (Rp) savings period biaya sedang (Rp) savings period biaya rendah Pemeliharaan rutin seperti : pemasangan kapasitor bank, 60 juta 38 juta 1.5 tahun - Periksa jaringan perpipaan dari kemungkinan kebocoran pipa - Periksa dan bersihkan impeller - Periksa koneksi koneksi antar kabel pada panel control motor - Memasang manometer yang dilengkapi keran pada suction dan discharge pompa - Cek Billink PLN 10
12 1. PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Pembiayaan terbesar untuk operasional (25-40%) di beberapa PDAM se-indonesia terletak pada pembiayaan kelistrikan, dan juga digunakan untuk system pompa. Bagian untuk pembiayaan ini tidak dapat dihindarkan, karena untuk sebagian PDAM biaya ini akan menjadi tinggi karena system operasi pompa yang tidak efektif, ukuran pompa yang tidak sesuai ataupun sudah tua, pemeliharaan yang kurang baik, tidak adanya alokasi biaya untuk penggantian pompa ataupun pemeliharaan secara berkala, dll. Untuk mendukung PDAM dalam memecahkan permasalahan teesebut, ETC Netherlands dan ESP sebagai lembaga donor dan lembaga pelayanan lingkungan bekerjasama dengan Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang dan PT MLD (Mitra Lingkungan Duta Consult) untuk melaksanakan pelatihan teknis program Audit Efisiensi Energy dengan 3 PDAM di Jawa Timur : PDAM Sidoarjo, PDAM Gresik, dan PDAM Kota Malang. Dalam kegiatan ini juga termasuk memberikan pelatihan yang berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan program kepada staff PDAM Gresik, Sidoarjo dan Kota Malang. I.2 TUJUAN Sasaran dari program pelatihan teknik ini memberikan penilaian efisiensi energy kepada masing-masing PDAM serta pelatihan kepada staf dan juga manager PDAM Sidoarjo, PDAM Gresik, dan PDAM Kota Malang serta analisis pembiayaan yang menguntungkan, yang mana akan ditunjukkan ke Management PDAM investasi yang dibutuhkan untuk EE ini agar dapat diterima. Pelatihan teknis dan audit efisiensi energy ini diarahkan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan dari Sumber Daya manusia di PDAM sehingga pada akhirnya PDAM mampu melakukan program Efisiensi Energi ini sendiri. 11
13 I.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN Ruang lingkup kegiatan dari program pelatihan teknik dan audit efisiensi energy ini adalah penilaian pada system jaringan pompa di PDAM (bangunan pengolahan air serta jaringan distribusi), tetapi focus pada efisiensi energy, pelatihan teknis staff PDAM dengan topik pelatihan dasar yang berhubungan dengan system pompa seperti ilmu hidrolika, pemilihan pompa, saving/ konsumsi energy, dsb, penentuan perbaikan secara teknik, dan analisis keuangan (cost-benefit). Audit efisiensi energy di PDAM Kota Malang ini dilakukan pada unit Wendit I,II dan III karena di unit tersebut mempunyai debit total yang cukup besar yaitu 1985L/dt. Program ini mencakup pengumpulan data sekunder serta melakukan beberapa jenis pengukuran dan analisa untuk mengevaluasi pemakaian energy dan identifikasi kegiatan/ program yang diperlukan untuk peningkatan efisiensi energy termasuk membuat perkiraan biaya investasi yang dibutuhkan serta manfaat dan jangka waktu pengembalian biaya investasi. Secara garis besar, parameter parameter yang dikumpulkan / diukur dalam audit energy ini mencakup : Parameter yang berhubungan dengan kinerja pompa, seperti tekanan, debit aliran Parameter yang berhubungan dengan motor listrik, seperti data KW, KVA, Voltase, Ampere, PF dan KVAR Data penunjang lainnya seperti produksi air, biaya perawatan, rekening listrik, DRD, dan lainnya. I.4 METODOLOGI Proses pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut : 1. Pengenalan EE dan Pelatihan Awal ke AKATIRTA 2. Koordinasi dan kunjungan di 3 PDAM 3. Training Teori ME & IK 4. Pengumpulan Data Sekunder 5. Pengukuran / Pengumpulan Data Lapangan 6. Olah Data dan Diskusi hasil kegiatan dengan PDAM 7. Membuat Draft Laporan dan analisis (ke ESP, MLD & PDAM) Dari hasil olah data dan diskusi dengan PDAM, draft laporan dikirim ke PDAM, ESP dan MLD untuk dipelajari. 12
14 8. Diskusi internal PDAM tentang draft laporan Diskusi dengan tim dari masing masing PDAM untuk membahas draft laporan dan analisis hasil pengukuran 9. Revisi draft laporan Dari hasil diskusi dengan team dari masing masing PDAM ini apabila masih ada kekurangan, Akatirta membuat revisi dari draft laporan 10. Eksternal Workshop (workshop gabungan) Workshop dengan ketiga PDAM yaitu PDAM Gresik, PDAM Sidoarjo dan PDAM Malang pada satu tempat. 11. Final Report I.5 GAMBARAN UMUM PDAM KOTA MALANG System air bersih di PDAM Kabupaten Malang sudah ada sejak jaman Pemenrintah Hindia Belanda. PDAM Malang. Pada Tahun PDAM Kota Malang memanfaatkan air dari sumber Karangan yang dikenalnya dengan nama WATERLEIDING VERORDENING Kota Besar Malang, kemudian memanfaatkan Sumber Sari pada tahun 1928, kemudian menggunakan system penyadap berupa Broncaptering yang berasal dari sumber-sumber tersebut dtransmisikan secara gravitasi pada reservoir Dinoyo dan Betek. Pada tahun Tanggal 18 Desember 1974 dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 1974, Unit air Minum berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum. Sejak itulah Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Malang mempunyai status dan Hukum dan mempunyai hak otonomi dalam pengelolaan air minum. Tahun terjadi keterbatasan sarana dan prasarana, keuangan dan SDM. Pada Tahun PDAM Kota Malang menyewa kantor di Jl Diponegoro dan pindah kantor baru ke Jl A Yani 153 Blimbing Malang, kemudian melakukan pengembangan jaringan, setelah itu kondisi keuangan mulai membaik PDAM Kota Malang mulai membangun Sumber Wendit. Pada Tahun 1988 PDAM Kota Malang membangun Sumber Banyuning kemudian membangun wendit II pada Tahun 1993, disusul pada tahun 2005 membangun Sumber Wendit III. Dengan berkembangnya Kota Malang yang tentunya memicu pertambahan jumlah penduduk Kota Malang mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan air bersih, sehingga memenuhinya dan demi menjaga kelangsungan pelayanan air pada konsumen selama 24 jam secara terus-menerus, PDAM Kota Malang menambah kapasitas produksi dengan mengelola Sumber Air Wendit yang berada di Wilayah Kabupaten Malang dengan menggunakan system pompanisasi. Menjawab isu strategis nasional dimana air minum merupakan kebutuhan dasar 13
15 manusia untuk memenuhi aspek kesehatan disamping sebagai factor pendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan derajat secara nasional sangat bergantung pada kemampuan dalam pelayanan penyediaan air minum, maka Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang berupaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat akan pemenuhan kebutuhan air minum yang memenuhi baku mutu syarat kualitas air minum. Dalam rangka menyongsong Malang Kota Sehat tahun 2010 serta menyikapi Millinium Development Goals tahun 2015 maka PDAM Kota Malang bertekad untuk memenuhi kebutuhan air minum sebesar 80 % dari jumlah penduduk Kota Malang. 2. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA SEKUNDER Pengumpulan data sekunder di PDAM Malang mulai dilaksanakan pada tanggal 25 Mei Beberapa data sekunder yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ini adalah semua data tentang pompa (jumlah, data name plate, kurva pompa, riwayat perbaikan, dsb), data rekening listrik, layout, dll. Beberapa data tersebut setelah diolah didapat hasil sebagai berikut : 2.1 SPESIFIKASI POMPA DAN MOTOR Data spesifikasi pompa dan motor di ambil berdasarkan data name plate yang tertera pada bagian pompa dan motor yang kemudian di cocokkan dengan kartu inventarisir perpompaan dan panel di tiap unit perpompaan. Semua data tentang pompa dan motor di tiap unit perpompaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 14
16 Wendit I P1 P2 P3 P4 I. Pompa Wendit I Tabel 5. Data nameplate motor dan pompa Wendit I Motor Merk Daya(kW) rpm Voltage Amp Hz Name plate cos phi effisiensi Th pemasangan Merk Pompa Capacity (L/dt) Toyo denki seizo. Kk Dengyosha Toyo denki seizo. Kk Dengyosha Toyo denki seizo. Kk Dengyosha Toyo denki seizo. Kk Dengyosha P5 Siemens / Head (m) 50 / Dengyosha II. Pompa Wendit II Tabel 6. Data nameplate motor dan pompa Wendit II Motor Pompa Wendit II Merk Daya (kw) rpm Voltage Amp Hz cos phi Eff. Th pemasangan Merk Capacity (L/dt) Head (m) P1 Toyo denki seizo. Kk Dengyosha P2 Toyo denki seizo. Kk Dengyosha P3 Abb motor Grundfos (toren pump) P4 Valiadis & co (hellenic mo) Grundfos (toren pump)
17 III. Wendit III Tabel 7. Data nameplate motor dan pompa submersible Wendit III Pompa Merk Daya (kw) Motor rpm Voltage Amp Hz Name plate cos phi Eff. Th pemasangan Merk Pompa Capacity (L/dt) P1 DIN Grundfos 110/S 94 P2 DIN Grundfos 110/S 94 P3 DIN Grundfos 110/S 94 P4 DIN Grundfos 110/S 94 P5 DIN Grundfos 110/S 94 Head (m) 2.2 KONSUMSI DAN BIAYA ENERGI Berikut ini adalah tabel konsumsi dan biaya listrik pada bulan Januari sampai dengan Desember 2008 pada unit perpompaan Wendit I & III : 1. Wendit I & III Tabel 8.Konsumsi dan biaya listrik Wendit I dan III Bulan (2008) Wendit I & III Total Kwh Rp. Januari 632, ,128,840 Februari 645, ,314,740 Maret 623, ,845,850 April 642, ,118,825 Mei 618, ,348,260 Juni 631, ,516,210 Juli 620, ,966,780 Agustus 641, ,070,100 September 646, ,663,000 Oktober 630, ,770,645 November 624, ,650,510 Desember 617, ,006,020 16
18 Total Kwh Wendit I & III; Januari; 632 Total Kwh Wendit I & III; Maret; 623,54 Total Kwh Wendit I & III; Mei; 618,64 Total Kwh Wendit I & III; Februari; 645,4 Total Kwh Wendit I & III; April; 642,76 Total Kwh Wendit I & III; Juni; 631,2 Total Kwh Wendit I & III; Juli; 620,94 Total Kwh Wendit I & III; Agustus; 641,5 Total Kwh Wendit I & III; Oktober; 630,36 Total Kwh Wendit I & III; November; 624,58 Total Kwh Wendit I & III; Desember; 617,1 Total Kwh Wendit I & III; September; 646,84 October, 2009 Chart Title Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Gambar 1. Grafik Konsumsi Energy Bulanan Wendit I dan III 2. Wendit II Tabel 9.Konsumsi dan biaya listrik Wendit II Bulan (2008) Wendit II Total Kwh Rp. Januari 405, ,805,520 Februari 418, ,302,305 Maret 372, ,926,095 April 406, ,283,015 Mei 388, ,261,320 Juni 380, ,095,245 Juli 404, ,865,015 Agustus 411, ,482,375 September 410, ,831,250 Oktober 396, ,146,365 November 403, ,792,665 Desember 392, ,932,535 17
19 Total Kwh Wendit II; Maret; 372,864 Total Kwh Wendit II; Januari; 405,376 Total Kwh Wendit II; Februari; 418,56 Total Kwh Wendit II; Mei; 388,912 Total Kwh Wendit II; Juni; 380,688 Total Kwh Wendit II; April; 406,352 Total Kwh Wendit II; Juli; 404,608 Total Kwh Wendit II; Agustus; 411,248 Total Kwh Wendit II; September; 410,048 Total Kwh Wendit II; Oktober; 396,688 Total Kwh Wendit II; November; 403,568 Total Kwh Wendit II; Desember; 392,16 October, 2009 Chart Title Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Gambar 2. Grafik Konsumsi Energy Bulanan Wendit II 2.3 PRODUKSI AIR Berikut ini adalah data produksi air di PDAM Malang wilayah : 1. Wendit I dan III : Tabel 10. Produksi air di Wendit I dan III Bulan (2008) Produksi air (m3) Wendit I dan III Wendit II Januari 1,588, ,754 Februari 1,321, ,790 Maret 1,204, ,419 April 1,211, ,720 Mei 1,243, ,447 Juni 1,225, ,023 Juli 1,370, ,609 Agustus 1,318, ,035 September 1,274, ,241 Oktober 1,318, ,560 November 1,276, ,302 Desember 1,283, ,445 18
20 3. PENGUKURAN LAPANGAN (DATA PRIMER) Pengukuran lapangan di PDAM Malang dilaksanakan pada tanggal 22 sampai dengan 23 Juni 2009 dengan 3 lokasi pengukuran yaitu unit Wendit I,II,III. Pengukuran meliputi pengukuran pompa yaitu flow rate (debit), dan head pompa, pengukuran motor listrik yaitu pada panel control motor dan pengukuran putaran pompa. Pengukuran pompa bertujuan untuk mengetahui effisiensi operasi pompa, sedangkan pengukuran motor listrik bertujuan untuk mengetahui kinerja motor. Peralatan utama yang digunakan dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut : 1. Ultrasonic Flow Meter (UFM) Tujuan utama dari penggunaan UFM ini adalah untuk mengetahui debit/ kapasitas aktual pada pompa. Selain itu, output dari UFM ini adalah kecepatan air dan integral. System kerja dari alat ini adalah menggunakan bantuan kerja sensor dimana sensor pada UFM dipasang/ ditempelkan secara khusus pada pipa outlet pompa yang akan di ukur. Pengukuran ini hanya dilakukan sesaat / sekali sehingga data hasil pengukuran dan pergitungan hanya merefleksikan kondisi pompa saat pengukuran saja. Namun demikian dalam studi ini diasumsikan bahwa kondisi pompa stabil. Merk UFM yang digunakan dalam pengukuran ini adalah Tokimec dengan seri UFP Manometer Digunakan untuk mengukur tekanan air (head) pada pompa. Manometer di pasang pada sisi suction dan discharge (outlet) dari pompa. 3. Power meter/ power Analyzer Power meter/ power Analyzer digunakan untuk mengetahui kinerja motor yang dilakukan secara sesaat pada panel motor. Data / parameter listrik yang diperoleh dari alat ini adalah Kw, KVA, KVAR, arus, tegangan, cos phi, frekwensi, Uunbalance, dsb. Pengukuran dilakukan pada motor yang sedang beroperasi saja. Merk yang digunakan pada pengukuran ini adalah Hioki tipe Stroboscope Untuk mengetahui putaran motor pompa maka digunakan alat stroboscope. Stroboscope yang digunakan dalam pengukuran ini adalah Digital Stroboscope model : DT 2239A, dengan tingkat akurasi 0,05 % + 1 digit. 19
21 5. Kamera Digunakan untuk merekam semua kegiatan pengukuran termasuk data data lapangan yang membutuhkan dokumentasi. Berikut ini adalah kegiatan pengukuran dan hasilnya pada : 3.1 PERPOMPAAN WENDIT I Sumber dari Wendit I dialirkan menuju Reservoir Betek dan dialirkan kearah pelanggan. Ada 5 Pompa yang terpasang di pompa Wendit I, dan dari 5 pompa tersebut 1 pompa dalam keadaan standby. 4 unit pompa mempunyai kapasitas 170 L/dt dan mempunyai power 200 KW, dan 1 pompa yang mempunyai kapasitas 75 L/dt dengan power 90 KW. Pompa 1 di Wendit di bangun pada Tahun 1978, pompa 2 di bangun pada tahun 1991, pompa 3 dibangun pada tahun 1978, pompa 4 dibangun pada tahun 1982, dan pompa 5 di bangun pada tahun Jam operasional yang diterapkan oleh PDAM Kota Malang setiap 1000 jam sekali pompa mengalami pergantian operasional. Cara pengaliran air menggunakan system pengaliran pompanisasi. Pada saat pengukuran terjadi posisi pompa I dalam keadaan tidak diperasikan (off) yaitu pompa 1 yang tidak dicatat. 20
22 Gambar 3. Skematik perpompaan Wendit I Pelaksanaan pengukuran Waktu : tanggal 4 Agustus 2009 Pelaksana : staff PDAM Kab. Malang, MLD, ESP, dan AKATIRTA Metodologi : pengukuran pada panel listrik, putaran motor pompa, tekanan dan kapasitas air yang dialirkan oleh pompa (Q pompa) Gambar 4. Pengukuran pada panel motor menggunakan power meter 21
23 Hasil pengukuran sebagai berikut : Tabel 11. Data hasil pengukuran lapangan di Wendit I Actual data Pompa Frekw. kw Amp Volt Cos phi KVA KVAR Uunb rpm Kapasitas Diameter Tekanan m3/min l/dt inlet outlet 1 Stand by Tabel 12.Data hasil pengukuran motor listrik tiap phasa, Wendit I Pompa I V Pump 1 Daya Input Motor R S T ave R S T ave Kw Stand by pump Pump Pump Pump PERPOMPAAN WENDIT II Sumber dari Wendit II dialirkan dan kemudian ditampung Reservoir Mojolangu dan kearah Reservoir Buring. Pompa Wendit II mempunyai kapasitas yang sama 170 L/dt dengan power 200 kw. Dan untuk operasionalnya pompa Wendit II menggunakan 3 pompa dengan 1 pompa dalam keadaan standby. Dari Wendit II air dialirkan menggunakan 4 buah pompa sebagai berikut : - 2 buah pompa transmisi dialirkan kearah Reservoir Buring - 2 buah pompa transmisi dialirkan kearah Reservoir Mojolangu Dalam pelaksanaan program ini, pompa yang diukur hanyalah pompa-pompa besar dengan kapasitas lebih dari 100 kw. 22
24 Gambar 5. Skematik perpompaan Wendit II Pelaksanaan pengukuran Waktu : tanggal 22 Juni 2009 Pelaksana : staff PDAM Kab. Malang, MLD, ESP, dan AKATIRTA Metodologi : pengukuran pada panel listrik, putaran motor pompa, tekanan dan kapasitas air yang dialirkan oleh pompa (Q pompa) Hasil pengukuran sebagai berikut : Tabel 13..Data hasil pengukuran lapangan di unit Wendit II Pompa Actual data Frekwensi kw Amp Volt Cos phi KVA KVAR Uunb rpm Kapasitas Tekanan Diameter m3/min inlet outlet Stand by
25 Tabel 14.. Data hasil pengukuran motor listrik tiap phasa, Wendit II Daya Input Pompa Ket. I V motor R S T ave R S T ave Kw Pump pump Pump 3 Stanby Pump PERPOMPAAN WENDIT III Air dari Pompa Wendit III dialirkan menuju kearah Reservoir Mojolangu dan ke arah Sawojajar. Pompa Wendit III terdapat 5 pompa submersible yang terpasang, terdapat 3 pompa yang beroperasi dan 2 pompa dalam keadaan standby. Dari data di dapat bahwa 5 pompa tersebut dipasang pada tahun 2005 dengan kapasitas 110 L/dt dengan power 147 KW. Pelaksanaan pengukuran Waktu : tanggal 23 Juni 2009 Pelaksana : staff PDAM Kab. Malang, MLD, ESP, dan AKATIRTA Metodologi : pengukuran pada panel listrik, putaran motor pompa, tekanan dan kapasitas air yang dialirkan oleh pompa (Q pompa) Gambar 6. pengukuran Panel di Wendit III 24
26 Hasil pengukuran sebagai berikut : Tabel 15.Data hasil pengukuran lapangan di unit Wendit III Pompa Frekwensi kw Amp Volt Actual data Cos phi KVA KVAR Uunb Kapasitas Kecepatan Tekanan Diameter m3/min inlet outlet P1 50, ,7 0, ,9 83,0 0, P2 50, ,9 0, ,3 82,8 0, P3 Stand by P4 50, ,4 0, ,6 57,1 0, P5 Stand by Tabel 16. Data hasil pengukuran motor listrik tiap phasa, Wendit III Pompa Daya I V Input R S T ave R S T ave Kw P P P3 P P5 Keterangan Stand By Stand By 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA 4.1 UMUM 1. Analisis Teknis a. Analisis Efisiensi Pompa dan Konsumsi Energi Specific Konsumsi energy specific didefinisikan sebagai jumlah energy listrik yang diperlukan untuk memperoleh sejuta liter air. Tujuan dari perhitungan efisiensi dan konsumsi energy spesifik pompa adalah untuk mengetahui efisiensi dan konsumsi energy spesifik dari data yang diperoleh berdasarkan pengukuran actual dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan data specifikasi pompa yang tertera pada name plate pompa dari masing-masing. Konsumsi energy specific ini bisa dihitung berdasarkan tagihan listrik atau berdasarkan pengukuran langsung daya yang masuk perpompa di lapangan. Hasil perhitungan dalam bentuk efisiensi dan tingkat konsumsi spesifik 25
27 dari tiap pompa akan memperlihatkan kelayakan dari pompa tersebut atau perlu rangkaian perbaikan guna meningkatkan performansinya atau jika perlu dengan penggantian pompa. Menurut pengalaman di beberapa Negara Eropa, jika di dapat efisiensi pompa kurang dari 50% maka dianjurkan untuk penggantian pompa, jika efisiensi pompa antara 51 sampai dengan 59% maka dianjurkan untuk renovasi pompa (misal housing, propeller, dsb), sedangkan jika efisiensi pompa lebih dari 60%, maka pompa masih tergolong bagus. b. Analisis Efisiensi Motor Tegangan tidak stabil pada motor (Vunbalance) akan menurunkan kinerja dan memperpendek usia motor 3 phase dari waktu teknis sesuai desain. Ketidakstabilan tegangan pada terminal stator motor menyebabkan phase ketidakstabilan arus (I unbalance) jauh dari proporsi ke tegangan unbalance. Ketidakstabilan arus mengakibatkan ketidakstabilan torsi, meningkatkan terjadinya getaran dan stress mesin, meningkatkan losses dan motor menjadi overheating, yang pada akhirnya akan menyebabkan usia insulasi gulungan menjadi pendek. Ketidakstabilan tegangan menyebabkan terjadinya ketidakstabilan arus yang tinggi bahkan ekstrem. Besarnya ketidakstabilan arus berkisar antara 6 hingga 10 kali lebih besar dari ketidakstabilan tegangan. Sebagai contoh untuk motor 100 hp, aliran arus pada beban penuh dengan 2.5 % ketidakstabilan tegangan akan mengakibatkan ketidakstabilan arus sekitar 27.7 %. Sebuah motor akan lebih panas ketika beroperasi pada suplai daya dengan tegangan yang tidak stabil. Pertambahan suhu diperkirakan dengan persamaan sebagai berikut : % pertambahan kenaikan suhu = 2 x (% ketidakstabilan tegangan) Penyebab terjadinya ketidakstabilan tegangan antara lain : - Kesalahan pengoperasian akibat dari koreksi factor daya peralatan - Ketidakstabilan supply listrik dari PLN - Ketidakstabilan trafo bank dalam menyuplai ke beban 3 phasa sehingga terlalu besar untuk bank - Tidak terdistribusi beban beban phasa 1 dalam system daya (power) yang sama - Tidak teridentifikasi kesalahan phasa1 terhadap ground - Terjadi sirkuit terbuka pada system distribusi primer. Ketidakstabilan tegangan nantinya akan menimbulkan persoalan pada kualitas daya dan akan menyebabkan motor overheating dan motor menjadi cepat rusak. Jika tegangan tegangan 26
28 tidak stabil terdeteksi sedini mungkin, maka perlu dilakukan pengecekan menyeluruh untuk menentukan penyebabnya. Berdasarkan standar NEMA, kinerja motor listrik dapat dikatakan baik jika deviasi tegangan kurang dari 10 %, ketidakseimbangan fasa tegangan kurang dari 1%, ketidakseimbangan arus kurang dari 10 % (juga standart US DOE) dan factor daya lebih dari 85 %. II. Analisis Keuangan a. Biaya dan Manfaat (Analisis potensi saving/ penghematan) Saving/ penghematan adalah dari pemasangan kapasitor bank. Peluang penghematan energy dalam bentuk mengurangi atau menghilangkan denda KVAR yang disebabkan oleh rendahnya nilai factor daya yang diperlihatkan tiap individual motor. Scenario penghematan energy pada sisi motor listrik ini dilakukan dengan melakukan pemasangan kapasitor bank pada beberapa motor untuk menaikkan factor daya (cos phi) diatas 85% seperti disyaratkan oleh PLN. Keuntungan yang diperoleh dengan dipasangnya kapasitor bank : Menghilangkan denda PLN atas kelebihan pemakaian daya reaktif. Menurunkan pemakaian kva total karena pemakaian kva lebih mendekati kw yang terpakai, akibatnya pemakaian energi listrik lebih hemat. Optimasi Jaringan: - Memberikan tambahan daya yang tersedia pada trafo sehingga trafo tidak kelebihan beban (overload). - Mengurangi penurunan tegangan (voltage drop) pada line ends dan meningkatkan daya pakai alat-alat produksi. - Terhindar dari kenaikan arus/suhu pada kabel sehingga mengurangi rugi-rugi. Peluang penghematan energy lainnya adalah penggantian pompa dengan pompa baru yang sesuai dengan instalasi jaringan yang terpasang. 27
29 b. Analisis investasi Analisis kelayakan investasi akan dilakukan dengan menggunakan metode penilaian investasi : Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Internal rate of Return (IRR). 4.2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA Dari hasil pengukuran di Wendit I, II, III, maka dilakukan analisis data hasil pengukuran untuk masing masing unit perpompaan sebagai berikut : a. Perpompaan Wendit I & III SEC : Berikut ini adalah Konsumsi Energi Spesifik untuk unit Wendit I dan III : Tabel 17. Konsumsi Energi spesifik (SEC) perpompaan Wendit I dan III Bulan (2008) Wendit I & III Produksi air SEC 2008 Total Kwh m3 kwh/juta liter Januari 632,000 1,588, Februari 645,400 1,321, Maret 623,540 1,204, April 642,760 1,211, Mei 618,640 1,243, Juni 631,200 1,225, Juli 620,940 1,370, Agustus 641,500 1,318, September 646,840 1,274, Oktober 630,360 1,318, November 624,580 1,276, Desember 617,100 1,283, Rata-rata/Th 631,238 1,302,
30 Pompa pompa pada Wendit I merupakan pompa parallel menuju ke Untuk melihat perbandingan antara SEC rated dengan SEC measured, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 18. Konsumsi Energi Specifik (SEC) untuk Pompa Wendit I Parameter Pompa Wendit I TOTAL Rated P2 P3 P4 P5 lps kw SEC 327,6 Measured lps ,6 kw SEC 396,3 Selisih SEC 21% Pompa pompa pada Wendit III merupakan pompa parallel. Untuk melihat perbandingan antara SEC rated dengan SEC measured, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 19.Konsumsi Energi Specifik (SEC) untuk Pompa Wendit III Parameter Pompa Wendit III TOTAL Rated PI P2 P4 lps kw SEC 371 Measured lps ,66 kw ,2 SEC 372 Selisih SEC 0,27 % Pompa pompa pada wendit III masih bagus, terlihat dari selisih SEC yang sangat kecil antara rated dengan pengukuran yaitu sebesar 0,27%. 29
31 Efisiensi pompa : Tabel di bawah ini memperlihatkan hasil perhitungan analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik di Wendit I : Tabel 20. Analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit I Pompa Wendit I Keterangan Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Pompa 5 Rated Parameter unit Merk DENGYOSHA DENGYOSHA DENGYOSHA DENGYOSHA DENGYOSHA Model Type VMT - R2 VMT - R2 VMT - R2 VMT - R2 SEB Flow lps Head m Motor Kw kw Motor efficiency % Pump efficiency % Speed rpm /1785 Operating hours jam Measured Data Actual Flow m3/min lps Discharge pressure bar Suction pressure bar Head m Power kw Hidraulic Kw kw Speed rpm Over all efficiency % Pump efficiency % Stanby Dari hasil perhitungan dan analisis (tabel diatas) terlihat bahwa efisiensi pompa di Wendit ini masih bagus, kecuali untuk pompa no.5 mempunyai efisiensi pompa kurang dari 50 % (36%). 30
32 Tabel 21. Analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit III Pompa Wendit III Keterangan Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Pompa 5 Rated Parameter unit Merk Model type Flow lps GRUNSDFOS 110 GRUNDFOS 110 GRUNDFOS 110 GRUNDFOS 110 GRUNDFOS 110 Head m Motor Kw kw Motor efficiency % Pump efficiency % Speed rpm Operating hours jam Measured Data Actual Flow m3/min lps Discharge pressure bar Suction pressure bar Head m Power kw Hidraulic Kw kw Speed rpm Over all efficiency % Pump efficiency % Stand by 99 Stand By Dari tabel di atas terlihat bahwa pompa pompa pada Wendit III ini masih bagus karena mempunyai efisiensi pompa lebih dari 50 %. 31
33 Efisiensi motor : Wendit I : Hasil analisis/ penilaian energy motor untuk Wendit I dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 22. Analisis/ penilaian energy motor Wendit I Pompa Vunb Iunb Deviasi frek. Terukur terhadap frek.rated Deviasi tegangan Efisiensi % beban motor faktor motor R S T daya terukur terhadap daya motor rated Asumsi % 4.17% -0.02% 0.85% -0.39% -0.46% 90% % 4.61% 0.62% 0.90% -0.44% -0.46% 91% % 4.45% -0.26% 0.93% -0.48% -0.45% 91% % 5.71% -0.08% 0.86% -0.49% -0.39% 85% 0.9 Secara umum kinerja motor untuk perpompaan Wendit I ini secara umum baik, dilihat dari deviasi tegangan, deviasi frekuensi, ketidakseimbangan antar tegangan, maupun ketidakseimbangan arus semuanya sesuai standar (NEMA). Wendit III : Hasil analisis/ penilaian energy motor untuk Wendit III dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 23. Analisis/ penilaian energy motor Wendit III Pompa Vunb Iunb Deviasi frek. Terukur terhadap frek.rated Deviasi tegangan faktor % beban motor terhadap daya Efisiensi motor R S T daya terukur motor rated Asumsi % 5.86% -0.16% 0.83% -0.43% 0.32% 81% % 2.78% -0.56% 0.88% -0.45% 0.37% 81% Stand by % 6.08% -0.04% 0.91% -0.43% 0.35% 81% Stand by Secara umum kinerja motor untuk perpompaan unit Wendit I ini baik, terlihat dari angka ketidak seimbangan tegangan didapat angka yang masih dalam standar NEMA, dan untuk angka ketidak seimbangan arus terukur juga masih dalam standar US, DOE. Namun untuk 32
34 Wendit III efisiensi motor didapat mengakibatkan KVARH naik. factor daya terukur didapat angka 85%. Hal ini dapat II. Analisis Keuangan a. Penghematan Pompa baru Melihat bahwa pompa di Wendit I masih mempunyai efisiensi yang relative bagus, hanya untuk pompa 5 di Wendit I yang mempunyai efisiensi yang 50% maka apabila pompa 5 ini diganti dengan pompa baru dengan spesifikasi pompa yang sama maka SEC akan mengalami penurunan menjadi yang semula SEC sebesar 486,93 menjadi 404 dan saving ini menggunakan tarif rata-rata sebesar Rp 588.3/kwh maka saving yang akan didapat sebagai berikut : 33
35 Tabel 24. Hasil Perhitungan Potensial Saving/ Penghematan di Wendit I & III Parameter Bulan Wendit I & III Total Actual Januari Februari Maret April Mei Kwh Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Produksi air (m³) Juni Juli Agustus September Oktober November Desember SEC lama 484 Calculation : Kw 1112,30 m 3 /h 3028,572 SEC 367 Lost operation (10%) 37 SEC baru 404 Selisih SEC 17% SAVING : KWH/Th Rp./Tahun 740 juta INVESTASI(Rp) 350 juta I/S 0,5 34
36 Apabila pompa tersebut diganti dengan pompa baru dengan spesifikasi yang sama dengan pompa yang lain maka di dapat saving sebesar Rp. 740 juta/ tahun. Dengan investasi sebesar Rp. 350 juta, maka akan diperoleh pengembalian modal dalam 0,5 tahun atau 6 bulan. Untuk Wendit III dalam analisa terdapat angka cos phi di bawah standar maka dari itu untuk Wendit III di sarankan adanya kapasitor bank untuk mengurangi kelebihan beban kvarh. Dengan investasi 60 juta maka dari perhitungan PDAM akan kembali modal dalam waktu 1,5 tahun. Tabel 25. Potensi Saving Pemasangan Kapasitor Bank KETERANGAN Kelebihan kvarh tertinggi kvar Kapasitor Bank yg dibutuhkan kvarh 10,28 kvar 15 kvar Saving/bulan Rp ,- Saving/tahun Rp ,- Investasi Rp ,- Payback Period 1,5 tahun Biaya investasi sebesar Rp di peroleh dari asumsi harga kapasitor bank/ kvar adalah sebesar Rp dikali dengan kebutuhan kapasitor sebesar 15 kvar sehingga modal akan kembali dalam waktu 1,5 tahun. 35
37 b. Analisis Investasi Analisis kelayakan investasi akan dilakukan dengan menggunakan metode penilaian investasi : Payback, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate or Return (IRR). Tabel 26. Kelayakan Investasi Penggantian Pompa/ Penambahan kapasitor Bank PP (tahun) NPV (Rp) IRR (%) Wendit I Pompa ,425,206, Wendit III Kapasitor Bank ,254, Dari data tersebut penggantian pompa 5 Wendit 1 didapat IRR sebesar 150% dengan pengembalian 0,47 tahun maka disimpulkan pompa tersebut layak investasi. Hal serupa juga terjadi untuk pemasangan kapasitor bank di Wendit III dengan IRR 46,28% maka didapat pengembalian 1,58 tahun. Dan untuk pemasangan kapasitor bank di Wendit III di simpulkan layak untuk investasi. b. Perpompaan Wendit II Tabel 27. Konsumsi Energi spesifik (SEC) perpompaan Wendit II Bulan (2008) Wendit II Produksi air SEC 2008 Total Kwh Rp. Dalam m3 kwh/juta liter Januari 405, ,805, , Februari 418, ,302, , Maret 372, ,926, , April 406, ,283, , Mei 388, ,261, , Juni 380, ,095, , Juli 404, ,865, , Agustus 411, ,482, , September 410, ,831, , Oktober 396, ,146, , November 403, ,792, , Desember 392, ,932, ,
38 Tabel 28.Konsumsi Energi Specifik (SEC) untuk Pompa Wendit II Parameter Pompa Wendit II P1 P2 P4 Total Rated lps kw SEC Measured lps kw SEC Selisih SEC 18 % 37
39 Tabel di bawah ini memperlihatkan hasil perhitungan analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit II : Tabel 29. Analisis Efisiensi dan Konsumsi Energy Spesifik Wendit II Pompa Wendit II Keterangan Rated Parameter unit Merk DENGYOSHA DENGYOSHA DENGYOSHA GRUNDFOS Model type VMT -R2 VMT -R2 VMT -R Flow lps Head m Motor Kw kw Motor efficiency % Pump efficiency % Speed rpm Operating hours jam Jumlah Debit rated Wendit II 510 Jumlah Power rated Wendit II 600 SEC Rated Wendit II Measured Data Actual Flow m3/min lps Discharge pressure bar Suction pressure m Head m Power kw Hidraulic Kw kw Stand By Speed rpm Over all efficiency % Pump efficiency % Jumlah Debit rated Wendit II Jumlah Power rated Wendit II SEC Actual Wendit II Meskipun pompa di Wendit II termasuk pompa lama, namun ternyata dari hasil perhitungan dan analisis efisiensi pompa di Wendit II ini masih diatas 50%. 38
40 Efisiensi motor : Pompa Vunb Iunb Tabel 30. Analisis/ penilaian energy motor Wendit II : Deviasi frek. Terukur terhadap frek.rated % beban Efisiensi Deviasi tegangan motor motor faktor terhadap daya daya R S T terukur Asumsi motor rated % 0.69% 0.86% 0.08% -0.43% 0.32% 91% % 2.78% -0.40% 0.11% -0.45% 0.37% 91% % 6.08% 0.22% 0.08% -0.43% 0.35% 87% 0.9 Secara umum kinerja motor untuk perpompaan unit Wendit II ini relative bagus. Dilihat dari angka yang didapat untuk ketidak seimbangan tegangan terukur didapat angka yang masih dalam standar NEMA dan untuk ketidak seimbangan arus terukur masih dalam standar US, DOE. 5. KENDALA KENDALA YANG DIHADAPI Secara keseluruhan manajemen data dari PDAM Malang sangat tertata rapi, hal ini memudahkan dalam setiap pengolahan data. Hanya beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program pada saat pengukuran adalah sebagai berikut : - Space/ jarak kabel pada panel control motor di beberapa pompa yang terlalu dekat sehingga clamp sensor tidak dapat masuk pada kabel - Tidak adanya tempat untuk pemasangan manometer pada sisi suction (isap) 39
41 6. KESIMPULAN Efisiensi Pompa dan SEC : Efisiensi Pompa < 50% : Pompa 5 di Wendit I sudah mengalami penurunan efisiensi pompa sampai < 50% dan selisih SEC yang cukup tinggi (>20%) Efisiensi Pompa 51% s.d 59% : Pompa-pompa pada unit : Wendit I : pompa 3, pompa 4 Wendit II : pompa 2 Efisiensi Pompa >60% : Wendit I : pompa 2 Wendit II : pompa 1, Pompa 4 Wendit III : pompa 1,pompa 2, pompa 4 Kinerja Motor : Kinerja motor untuk semua pompa yang diukur masih bagus / memenuhi standar NEMA maupun US DOE, kecuali untuk factor daya (cos phi) yang rendah (<85%) nilai KVARH naik, terif rekening lebih tinggi denda/ penalty, yaitu pada motor pompa Wendit III. Potensi Saving : Dari hasil analisa potensi saving dan investasi : Dari penggantian pompa, IRR investasi menghasilkan 150% dan tingkat pengembalian selama 0,47 tahun. Dari penambahan kapasitor bank, secara keseluruhan IRR investasi menghasilkan 46% dan tingkat pengembalian selama 1,58%. Layak Investasi 40
42 7. REKOMENDASI DAN PELUANG PENGHEMATAN ENERGI Ringkasan evaluasi dan rekomendasi untuk perpompaan Wendit I, Wendit II, dan Wendit III I. Wendit I Tabel 31.Ringkasan Evaluasi Pompa Wendit I Lokasi Pompa Evaluasi Effisiensi Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 2 Efisiensi pompa > 50 % (= 64%) SEC < 20 % (=8%) Kinerja motor sesuai standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 3 Efisiensi pompa > 50 % (= 54%) SEC < 20 % (=16%) Wendit I Kinerja motor sesuai standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 4 Efisiensi pompa > 50 % (= 54%) SEC < 20 % (=19%) Pompa 5 Kinerja motor sesuai standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Efisiensi pompa > 50 % (= 54%) SEC >20 % (=44%) Kinerja motor sesuai standar 41
43 II. Wendit II Tabel 32.Ringkasan Evaluasi Wendit II Lokasi Pompa Evaluasi Effisiensi Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 1 Efisiensi pompa > 50 % (= 71%) SEC < 20 % (=5.8%) Kinerja motor sesuai standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Wendit Pompa nameplate II 2 Efisiensi pompa > 50 % (= 54%) SEC < 20 % (=26%) Kinerja motor sesuai standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 4 Efisiensi pompa > 50 % (= 64%) SEC < 20 % (=13%) Cos phi dibawah standar 42
44 III. Wendit III Tabel 33. Ringkasan Evaluasi Wendit III Lokasi Pompa Evaluasi Effisiensi Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 1 Efisiensi pompa > 50 % (= 68%) SEC < 20 % (=9%) Cos phi dibawah standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Wendit Pompa nameplate III 2 Efisiensi pompa > 50 % (= 54%) SEC < 20 % (=8%) Cos phi dibawah standar Debit pengukuran lebih rendah dibanding data nameplate Head Pengukuran lebih rendah dibanding data Pompa nameplate 4 Efisiensi pompa > 50 % (= 99%) SEC < 20 % (=3%) Cos phi dibawah standar 43
45 REKOMENDASI: Wendit I Kategori Pompa Rekomendasi Investasi Saving Payback Biaya Tinggi Pompa 5 Penggantian Pompa 350 juta 740 juta 0.5 Biaya Sedang - Pompa Periksa Jaringan perpipaan dari kemungkinan 2,3,4,5 kebocoran pipa Biaya Rendah Periksa dan bersihkan impeller Periksa koneksi-koneksi antar kabel pada panel kontrol motor Memasang manometer yang dilengkapi kran pada suction dan discharge pompa Cek Billink PLN Periksa dan kalibrasi alat ukur debit yang ada secara rutin Wendit II Kategori Pompa Rekomendasi Pompa 1,2,3,4 Periksa Jaringan perpipaan dari kemungkinan kebocoran pipa Periksa dan bersihkan impeller Biaya Periksa koneksi-koneksi antar kabel pada panel kontrol motor Rendah Memasang manometer yang dilengkapi kran pada suction dan discharge pompa Cek Billink PLN Periksa dan kalibrasi alat ukur debit yang ada secara rutin 44
46 Wendit III Kategori Pompa Rekomendasi Investasi Saving Payback Biaya Tinggi Biaya Sedang Biaya Rendah Pompa 1,2,4 Pemasangan Kapasitor Bank 60 juta 40 juta 1.5 Pompa Periksa Jaringan perpipaan dari 1,2,4 kemungkinan kebocoran pipa Periksa dan bersihkan impeller Periksa koneksi-koneksi antar kabel pada panel kontrol motor Memasang manometer yang dilengkapi kran pada suction dan discharge pompa Cek Billink PLN Periksa dan kalibrasi alat ukur debit yang ada secara rutin 45
FINAL REPORT PELATIHAN TEKNIS EFISIENSI ENERGI DI PDAM KABUPATEN GRESIK
FINAL REPORT PELATIHAN TEKNIS EFISIENSI ENERGI DI PDAM KABUPATEN GRESIK KERJASAMA : ETC ESP MLD PDAM KABUPATEN GRESIK AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 2 DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciFINAL REPORT PELATIHAN TEKNIS EFISIENSI ENERGI DI PDAM SIDOARJO
FINAL REPORT PELATIHAN TEKNIS EFISIENSI ENERGI DI PDAM SIDOARJO KERJASAMA : ETC ESP MLD PDAM SIDOARJO AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 3 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan
Lebih terperinciDari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.
Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya
Lebih terperinciBAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA
BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA 3.1 Sistem Kelistrikan Sejak tahun 1989 PT Maju Jaya melakukan kontrak pasokan listrik dari PLN sebesar 865 KVA dengan tegangan kerja 20 KV, 3 phasa. Seluruh sumber listrik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT
BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application
Lebih terperinciAnalisis Pemasangan Kapasitior Daya
Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono@uny.ac.id Analisis Pemasangan Kapasitor
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISA PENGHEMATAN POMPA AIR DIHOTEL SANTIKA SEMARANG. Jalan Prof. Sudharto S.H Tembalang, Semarang
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISA PENGHEMATAN POMPA AIR DIHOTEL SANTIKA SEMARANG Mahadi Prasetyawan (L2F008059) 1, DR. Ir. Joko Windarto,MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya
Lebih terperinciTarif dan Koreksi Faktor Daya
Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.
Lebih terperinciPDAM KABUPATEN BOGOR
PDAM KABUPATEN BOGOR KONDISI PDAM KAB. BOGOR 1. JUMLAH PELANGGAN 155.000 SL 2. KAPASITAS PRODUKSI 2632 l/det JUMLAH INSTALASI 35 UNIT - Water treatment Plant (15 location) : 1745 l/det - Deep Well (9 location)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada dasarnya penggunaan energi listrik di industri dibagi menjadi dua pemakaian yaitu pemakaian langsung untuk proses produksi dan pemakaian untuk penunjang proses produksi.
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG
M. Fahmi Hakim, Analisis Kebutuhan Capacitor Bank, Hal 105-118 ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG Muhammad Fahmi Hakim
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN
1 ANALISIS EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR KAMPUNG DAMAI BALIKPAPAN Puji Saksono Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Balikpapan ABSTRAK Dengan kemajuan ilmu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26 Januari 2017 dan mengambil tempat di Blok A Gedung Keuangan Negara Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA
BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bendungan Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH cinta mekar (sumber,ibeka, 2007) PLTMH Cinta Mekar memanfaatkan aliran air irigasi dari sungai Ciasem yang berhulu di Gunung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar
Lebih terperinciANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN
ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN Sylvia Handriyani 2200109034 LATAR BELAKANG Rendahnya faktor daya listrik pada KUD Tani Mulyo Lamongan Besarnya
Lebih terperinciPEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF
BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciBAB II AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI LISTRIK
BAB II AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI LISTRIK 2.1. KONSUMSI ENERGI PADA BANGUNAN BERTINGKAT Peningkatan jumlah konsumsi energi oleh bangunan bertingkat seperti gedung perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas
BAB IV HASIL ANALISIS 4.1 Perhitungan Ketinggian (head) Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas ketinggian yang merupakan awal dari jatuhnya air horizontal bagian yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Alat Pada penelitian ini pengukuran dilakukan pada sebuah gedung di salah satu kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dimana penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar
Lebih terperinciPENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan
J. Tek. Ling. Vol. 10 No. 1 Hal. 62-68 Jakarta, Januari 2009 ISSN 1441-318X PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan Teguh Prayudi Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM
PEDOMAN PELAKSANAAN EFISIENSI ENERGI DI PDAM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM PEDOMAN PELAKSANAAN EFISIENSI ENERGI DI PDAM
Lebih terperinciBAB III POTRET PENGGUNAAN ENERGI / IDENTIFIKASI POTENSI PENGHEMATAN ENERGI
BAB III POTRET PENGGUNAAN ENERGI / IDENTIFIKASI POTENSI PENGHEMATAN ENERGI 3.1.SISTEM KELISTRIKAN Listrik digunakan untuk keperluan penerangan pabrik maupun kantor dan untuk menggerakkan motor-motor listrik
Lebih terperinciBAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK
14 BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK 1. Bagaimana cara PLN mengitung besarnya tagihan rekening listrik?. Apa perbedaan energi dan daya listrik? 3. Apa yang akan terjadi, jika suatu peralatan listrik dipasang
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,
Lebih terperinciBAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)
15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto
Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan Perbaikan Pemasangan Kapasitor ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk
6 BAB II DASAR TEORI 2.1. AUDIT ENERGI Audit energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk penghematan. Tujuan suatu audit
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X
ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X Nur Yulianti Hidayah 1, Desi Rahmawaty 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) nur.yulianti@univpancasila.ac.id,
Lebih terperinciBAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon
BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 4.1 Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon Untuk menjalankan operasi produksi pada PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciBAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting dan pembahasan terhadap kondisi pelayanan air minum oleh PDAM Kecamatan Kota Sumenep, maka kesimpulan yang diambil
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciRANGKAIAN POMPA (POM)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA RANGKAIAN POMPA (POM) Disusun oleh: Listiani Artha Kevin Timothius C Dr. Tirto Prakoso Meiti Pratiwi, S.T, M.T. Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI
Lebih terperinciAnalisa Efisiensi Konsumsi Energi Listrik Pada Kapal Motor Penumpang Nusa Mulia
Analisa Efisiensi Konsumsi Energi Listrik Pada Kapal Motor Penumpang Nusa Mulia Alimuddin, Herudin, David Mangantar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon, Indonesia alimudyuntirta@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Agar tujuan penelitian ini tercapai, perlu diketahui penggunaan konsumsi daya yang ada di hotel Permai ini, data-data yang akan dicari adalah data-data
Lebih terperinciKata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi
ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA JOMBANG Iwan D. Winarto 1, Retno Indriyani 2 1 Mahasiswa Program Studi MMT-ITS 2 Dosen Program Studi MMT-ITS ABSTRAK Dewasa ini banyak Perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI STUDI KASUS. Mulai. Studi literatur dan kajian pustaka
BAB III METODELOGI STUDI KASUS 3.1 Diagram Alir Studi Kasus Mulai Studi literatur dan kajian pustaka Pengumpulan data Pengamatan di lapangan Pengamatan daily report Interview Dokumentasi Data input: Tekanan
Lebih terperinciKajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik
Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik Rita Prasetyowati Jurusan Pendidikan Fisika-FMIPA UNY ABSTRAK Masyarakat luas mengenal alat penghemat listrik sebagai alat yang dapat menghemat
Lebih terperinciRANGKAIAN POMPA (POM)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA RANGKAIAN POMPA Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Kontributor: Dr. Tirto Prakoso,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya
BAB IV ANALISA DATA Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya Genset di setiap area pada Project Ciputra World 1 Jakarta, maka dapat digunakan untuk menentukan parameter setting
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK
Abstract PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Oleh : Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha Program Sarjana Teknik Unsoed Purwokerto The application of shunt capacitor
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Umum Untuk menganalisa kegagalan pengasutan pada motor induksi 3 fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung ( visual ) terhadap motor induksi
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada
BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN 4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Data Teknis Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada Area Jaringan Tangerang dalam bentuk data trafo dan spesifikasi
Lebih terperinciLISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd
LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd laksmi.sedec@gmail.com A. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi kegunaan energi listrik, konversi energi listrik, transmisi energi listrik,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Evaluasi performansi efesiensi pompa dilakukan untuk mengetahui efisiensi sebuah sistim pemompaan sehingga bisa dilakukan penghematan energi. 4.2 Pemasangan
Lebih terperinciBAB IV BAHASAN UTAMA
42 BAB IV BAHASAN UTAMA Pada bagian ini akan diuraikan mengenai analisis dari pengolahan data yang telah dilakukan mulai dari perhitungan torsi motor yang digunakan, optimasi dari motor yang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pompa viskositas tinggi digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki kekentalan (viskositas) yang tinggi dari tempat satu ke tempat yang lain. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. PEMAKAIAN LISTRIK GEDUNG PGC Konsumsi energi listrik harian di gedung Pusat Grosir Cililitan dicatat oleh PT. PLN (Persero) dalam 2 jenis waktu pemakaian yaitu Luar
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan selama 2 bulan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal 30 Desember
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN
PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISA EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK *Eflita Yohana, Ari
Lebih terperinciBAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)
BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) 3.1 Alat Ukur Listrik Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan lain sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1. Skema proses injeksi
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Studi Kasus 4.1.1 Proses Sistem Injeksi di Instalasi WIP Gambar 4.1. Skema proses injeksi Pada gambar 4.1 di atas menjelaskan tentang proses injeksi di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Kinerja Damper Position Blower Persiapan Pencatatan data awal Pengujian Kinerja Blower: -Ampere Actual - Tekanan Pencatatan hasil pengujian performance
Lebih terperinciBab IV Analisis Kelayakan Investasi
Bab IV Analisis Kelayakan Investasi 4.1 Analisis Biaya 4.1.1 Biaya Investasi Biaya investasi mencakup modal awal yang diperlukan untuk mengaplikasikan sistem tata udara dan penyediaan kebutuhan air panas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciP2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK)
P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK) Anggota Kelompok : Hasbulah Hendra Alam Ariwibowo M. Mandala Putra Wily Silviyanty Kelas : 5 ELC PT. PLN RAYON KENTEN Sampai Oktober 2013: - Memiliki 110.630
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535
TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535 Diajukan Sebagai Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciAUDIT ENERGI SISTEM KELISTRIKAN DI INDUSTRI BENANG
AUDIT ENERGI SISTEM KELISTRIKAN DI INDUSTRI BENANG Achmad Hasan Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi BPPT Gedung II Lantai 20 Jl. M.H. Thamrin No.8 Jakarta 10340 E-mail: hasan_bppt@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo. Disusun oleh : NIM. I
Studi kelayakan pengembangan pabrik lampu neon electronic (Ne) Sukoharjo Solo Disusun oleh : Nina Lutfia NIM. I0398041 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tarif Dasar Listrik (TDL) di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Air 3.1.2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Flow Chart Pengujian Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk pengujian transformator ini digambarkan dalam flowchart sebagai berikut : Mulai Peralatan Uji Merakit Peralatan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN
BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan KWh-meter analog 3 fasa dan KWh-meter digital 3 fasa. Perbandingan yang dilihat
Lebih terperinciUJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL
Uji Impeller Terhadap Kinerja Pompa Sentrifugal UJI EKSPERIMENTAL IMPELLER DENGAN BLADES SPLITTER TERHADAP KINERJA POMPA SENTRIFUGAL Dimas Alief Pratama S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBatas Porsi Defence. Aliran Amphere. Moment Putaran. Saves Electricity Saves You Money Saves the Environment
Arus Aliran Amphere Torsi Moment Putaran Batas Porsi Defence CTL adalah sebuah Current Torque Limit yang dipandu Electronic Control Unit (ECU) dan Proportional Control Unit (PCU) bekerja otomatis terhadap
Lebih terperinciCOS PHI (COS φ) METER
COS PHI (COS φ) METER Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Ukur Dan Pengukuran Listrik Dosen Pengampu Achmad Hardito, B.Eng., M.Kom. Disusun Oleh kelompok 3 kelas LT 1D : 1. 2. 3.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah
Lebih terperinciPENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA
Abstrak PENGARUH PUTARAN MOTOR PENGGERAK POMPA JENIS POMPA MMO 65-5 TERHADAP EFISIENSI POMPA DENGAN DEBIT 74,3 M 3 /H SAAT PERFORMANCE TEST PRODUKSI POMPA M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Lab Lama Teknik Elektro FPTK UPI dengan perencanaan rangkaian listrik yang dipasang beberapa beban listrik. Pengukuran
Lebih terperinciBAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI
BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI 4.1 UMUM Proses distribusi adalah kegiatan penyaluran dan membagi energi listrik dari pembangkit ke tingkat konsumen. Jika proses distribusi buruk
Lebih terperinciUSAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK
USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK Beban tidak seimbang pada jaringan distribusi tenaga listrik
Lebih terperinciKarakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron
Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron Oleh: Luthfi Rizal Listyandi I. Latar Belakang Salah satu potensi sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan guna mewujudkan
Lebih terperinciGambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)
BAB III METODE STARTING MOTOR INDUKSI 3.1 Metode Starting Motor Induksi Pada motor induksi terdapat beberapa jenis metoda starting motor induksi diantaranya adalah Metode DOL (Direct Online starter), Start
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengambilan Data Pada penelitian ini penulis mengambil data di PT. Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Pangka di Jalan Raya Pangka Slawi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten
Lebih terperinciSTUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN
STUDI PENYUSUNAN PROGRAM PENYEHATAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN LAMONGAN Edy Wiyono Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Rumah akit Roemani emarang mendapatkan suplai daya listrik dari PLN dengan sistem tegangan tiga fasa melalui dua buah trafo, yang mempunyai saluran berbeda,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tabel 5.1 Hasil perhitungan data NO Penjelasan Nilai 1 Head kerugian mayor sisi isap 0,14 m 2 Head kerugian mayor sisi tekan 3,423 m 3 Head kerugian minor pada
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR BANK PADA JARINGAN 20 KV DENGAN SIMULASI ETAP (Studi Kasus Pada Feeder Srikandi di PLN Rayon Pangkalan Balai, Wilayah Sumatera Selatan) David Tampubolon, Masykur Sjani
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut :
BAB IV ANALISA DATA Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menganalisa perhitungan efisiensi chiller dan kapasitas yang diperlukan pada sistem pendinginan terhadap chiller di gedung Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB III PERAN SISTEM AMR DALAM MENURUNKAN SUSUT / LOSSES DISTRIBUSI
BAB III PERAN SISTEM AMR DALAM MENURUNKAN SUSUT / LOSSES DISTRIBUSI Pada bab ini akan dibahas peran sistem AMR dalam upaya penurunan susut / losses distribusi. Perlu kita ketahui manfaat yang dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciPraktikum Mesin-Mesin Fluida 2013 PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT
PENUNTUN PRAKTIKUM MESIN MESIN FLUIDA DISUSUN OLEH: MUHAMMAD HASBI, ST., MT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA JURUSAN TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALUOLEO
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciPENGARUH SOFTSTARTER PADA ARUS MOTOR POMPA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS
PENGARUH SOFTSTARTER PADA ARUS MOTOR POMPA PENDINGIN PRIMER RSG-GAS Koes Indrakoesoema,Yayan Andrianto, Kiswanto Pusat Reaktor Serba Guna BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan, 15310 E-mail:prsg@batan.go.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENGOLAHAN DATA
BAB III METODE PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengumpulan Data Salah satu kegiatan studi kelayakan penggunaan dan penghematan energi listrik yang paling besar dan paling penting adalah pengumpulan data dan data yang
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENGUKURAN KUALITAS DAYA ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI TEKSTIL
ANALISIS HASIL PENGUKURAN KUALITAS DAYA ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI TEKSTIL Achmad Hasan Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi E-mail: hasan_bppt@yahoo.com
Lebih terperinci