GOLONGAN DARAH Sejarah : Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran Yang terpenting ; ABO dan rh
|
|
- Shinta Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Golongan darah
2 GOLONGAN DARAH Sejarah : Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran Yang terpenting ; ABO dan rhesus Dasar penemuan : 1. adanya antigen pada permukaan eritrosit 2. adanya antibodi dalam serum / plasma
3 ANTIBODI adalah : protein yang dihasilkan oleh tubuh baik secara alamiah maupun sebagai jawaban terhadap adanya antigen secara spesifik Antibodi gol darah ABO disebut : aglutinin contoh : anti A, anti B Struktur : imunoglobulin ( Ig G, M, A, D, E)
4 ANTIBODI Jenis antibodi : 1. Menurut cara pembentukan : a. natural ab : biasanya Ig M (anti A, B) b.immune ab : terbentuk ok rangsangan contoh : transfusi darah / kehamilan, biasanya Ig G ( anti D) 2. Menurut suhu reaksi : a. cold antibodi : ab yg bereaksi optimal pada suhu di bawah 37 0 C ( C)- anti A/ B b. warm Ab : optimal 37 0 C ( immune Ab / inkomplit)
5 ANTIBODI Jenis antibodi : 3. Menurut hasil reaksi : a. aglutinin : Ab + Ag terjadi aglutinasi b. lisin : Ab + Ag terjadi lisis ( perlu komplemen) c. sensitisasi : Ab inkomplit + ag - sensitisasi 4. Menurut keadaan reaksi : a. Ab inkomplit : Ab dpt mengaglutinasi sel dalam saline b. Ab inkomplit ; Ab tidak dpt aglutinasi dlm saline
6 ANTIGEN Suatu substansi yang bila masuk ke dalam tubuh manusia / binatang akan merangsang pembentukan antibodi. Disebut aglutinogen ( Ag A/ B) Terdapat pada permukaan eritrosit Terdapat 2 macam yaitu Ag A dan B
7 SUSUNAN KIMIA Lipoprotein gula + Fucose -- Ag H (sustansi dasar) Ag H + N acetyl galaktosamin -- Ag A Ag H + galaktosa ---- Ag B Gen yang mempengaruhi 1. Gen H : mengontrol pembentukan Ag H, A, B bersifat dominan : genotip HH / Hh --- Ag H + (pada golongan darah A, B, AB, O)
8 SUSUNAN KIMIA genotip hh --- Ag H pada Bombay Grup 2. Gen A, B, O : Gen A : mempengaruhi pengikatan N acetyl galactosamine pada ag H --- Ag A golongan darah A : mempunyai gen H dan A Gen B : mempengaruhi pengikatan galaktosa pada Ag H ---- Ag B golongan darah B ; mempunyai gen H dan B
9 SUSUNAN KIMIA Gen A & B dominan, gen O resesif Diturunkan menurut hukum Mendel 1 individu 1 pasang gen Pasangan genotip fenotip gol darah Kromosom AA AA A A AO AO A A AB AB AB AB BB BB B B BO BO B B OO OO O O
10 SUSUNAN KIMIA 3. Gen Se ( gen sekretor) : gen yang menentukan ada / tidaknya Ag A, B, H dalam cairan tubuh atau saliva bersifat dominan
11 AGLUTININ Timbulnya antibodi : a. natural Ab ( Ig M) b. eritrosit yg gol ABOnya tidak sesuai-- immune Ab ( Ig G) Gol darah antigen antibodi A A,H anti B B B, H anti A AB A, B, H - O H anti A&B Bombay Grup - anti A,B, H
12 SUBGRUP Gol darah A : A1, A2, A3, A4 ATAU Ao Gol darah AB : A1B, A2B, A3B, A4B Anti A dibagi 2 yaitu : a. anti A : bereaski dengan hampir semua subrup A, kecuali A4/ Ao b. anti A1 : hanya bereaksi dengan subgrup A1 Adanya subgrup gol A - rx dgn zat anti A & A1 berbeda
13 SUBGRUP Sub grup reaksi sel terhadap Golongan A anti A anti A1 anti B anti AB A A2 +(+) A3 +* - - +* A * Mikroskopis terlihat mix aglutinasi
14 Grup Rhesus Penemu : Landteiner & Wiener (1940) Disebut zat anti rhesus( aglutinasi pada monyet dan SDM orang kulit putih) Fisher : zat anti D, antigen Rhesus : antigen D Rhesus + : aglutinasi dengan anti D Rhesus - : tidak Antigen Rh ditentukan 3 pasang alel gen
15 Grup Rhesus gen : 3 alel antigen contoh genotip fenotip C atau c C atau c cde cde/ cde D atau d D atau d cde / cde E atau e e atau e Ag d : silent gen atau gen yang amorf Normal : tidak ada zat anti Rh dalam serum orang Rh-
16 Penetapan golongan darah ABO Slide tes atau tes tube Forward grouping atau reverse grouping Forward grouping / sel typing : * menentukan jenis Ag permukaan eritrosit * eri + zat anti yang diketahui Gol darah reaksi dengan anti A anti B anti AB A B AB O - - -
17 Penetapan golongan darah ABO Reverse grouping : * menetapkan aglutinin dalam serum * serum + eritrosit yang diketahui Gol darah reaksi dengan eri A eri B A - + B + - AB - - O + +
18 Kesalahan : 1. Adanya subgrup gol A, rx mirip gol O cara menghindari kesalahan : reverse grouping, sertakan anti AB pada forward 2. Perubahan reaksi antigen dengan zat anti pada penyakit tertentu misal : anemia aplastik 3. Titer zat anti yang digunakan terlalu rendah terbaik ( > 1/64)
19 Penetapan golongan darah Rh: Tidaka da reverse grouping : N anti D tidak ada Ada 5 macam Ag : C, c, D, E, e Yang menentukan adalah Ag D Rh + mempunyai Ag D, Rh tidak Pemeriksaan Ag d : perlu anti D : forward grouping dilakukan oleh 2 orang berbeda Mencari anti D (anti Rh) dilakukan Coombs test
20 Teknik Coombs test Serum manusia-- serum kelinci - anti human serum ( AHG disebut serum Coombs) Mencari zat anti inkomplit, al : anti Rh Perlu coombs serum Ada 2 macam : 1. Langsung : mencari ab inkomplit pada permukaan eri cara : eritrosit + AHG --- aglutinasi
21 Teknik Coombs test Tidak langsung : mencari ab inkomplit dalam serum Tahap I : serum yang diperiksa + eri gol O,Rh+ -- inkubasi-- ab melekat pada permukaan eritrosit Tahap II : eritrosit yang sudah diinkubasi + AHG -- aglutinasi
22 Transfusi darah Proses pemindahan darah / komponen darah dari donor ke resipien Syarat donor : 1. Hb : wanita > 12 g/dl, pria > 12,5 g/dl 2. Umur tahun 3. BB : wanita > 45 kg, pria > 50 kg 4. Bebas peny menular : malaria, sipilis, hepatitis, HIV 5. Sehat : post partum, post transfusi, post operatif berat, tak makan obat-obatan > 6 bulan 6. Pengambilan terakhir > 8 minggu
23 Uji saring darah 1. VDRL 2. HBsAg 3. HIV 4. HCV sejak 1995 Tujuan : 1. Menambah volume darah 2. Mempertahankan O2 tranpor ke jaringan 3. Memperbaiki pembekuan darah 4. Merupakan suportif th ( neutropenia berat)
24 Darah lengkap Bahan transfusi Komponen ; eritrosit, plasma, trombosit, leukosit Keuntungan : a. 1 unit darah untuk beberapa penderita b. penderita hanya mendapat bagian yang diperlukan c. resiko terjadi rx transfusi lebih kecil
25 antikoagulan Heparin C 1-2 hari Sodium sitrat 3,4 %-3,8% C 2-3 hari Acidified citrate dextrose (ACD) C 21 hari Cirate phosphate dextrose (CPD)- 4 0 C 28 hari Suhu : 4 0 C ---- memperlambat metabolisme 10 0 C--- cepat rusak 0 0 C--- air membeku -- dinding eritrosit rusak
26 Sel darah merah Indikasi : 1. memperbaiki oksigenisasi 2. mengganti darah yang tidak identik bila gol darah yg identik tidak ada Keuntungan : 1. Plasma kurang / tidak ada : beban sirkulasi < 2. Peny ginjal : pemberian protein dibatasi 3. Kemungkinan rx alergi < 4. Pembentukan zat anti yg tidak diharapkan <
27 macam-macam : Sel darah merah 1. Packed red cell : Ht = 70-80%, disimpan 4 0 C tahan 21 hari 2. Red cell suspension : PRC + cairan pelarut dalam jumlah sama ( 1 x pencucian) 3. Washed red cells : PRC dicuci 2-3 kali dengan NaCl fisiologis, plasma
28 Sel darah merah Keuntungan : Ht bisa diatur bahaya hepatitis dikurangi tidak perlu antikoagulans volume sedikit Kerugian : bahaya kontaminasi selama proses masa simpan pendek (4-6 jam) Indikasi : PNH, anemia hemolitik didapat anemia dengan multipel transfusi
29 Indikasi : Trombosit Trombositopenia dengan perdarahan Kerugian : Pemberian berulang-ulang timbul anti trombosit Pemberian berikutnya : trombosit segera dihancurkan
30 Plasma dan fraksi-fraksinya - Tidak perlu cross match asal gol darah sama Indikasi : 1. Mempebaiki volume darah 2. Mengganti protein yang banyak terbuang 3. Menganti faktor-faktor tertentu : globulin, AHF ( anti hemofilic faktor)
31 Plasma dan fraksi-fraksinya 1. Macam-macam plasma : Plasma cair : diperoleh dari darah lengkap pada pembuatan PRC plasma + dextrose 5 % tahan 18 bulan 2. Fresh frozen plasma (FFP) plasma dipisahkan dari darah segar dibekukan pada 60 0 C disimpan: Indikasi : hemofili C tahan 1 tahun C tahan 6 bulan dikeringkan tahan 3 tahun
32 Plasma dan fraksi-fraksinya 3. Cryoprecipitate (Anti hemofilic factor concentrate) Proses pembuatan: Lanjutan dari FFP Plasma segar (-60 o C) beku (4-6 o C) cair (centrifuge) endapan cryoprecipitate 4. Heated plasma : Disimpan: -20 o C 6 bulan, -30 o C 1 tahun dikeringkan 3 tahun plasma dipanaskan pada 60 0 C selama 10 jam penularan hepatitis berkurang 5. Albumin : dibuat dari plasma setelah globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan dari plasma
33 Isi granulosit 50 % Leukosit Indikasi : leukopenia ( < 500 / ul) yang mendapat th/ Antibiotik tetapi tidak efisien Pemeriksaan lab sebelum transfusi : 1. Pemeriksaan kadar Hb 2. Tes serologis U/ deteksi sipilis, hepatitis, HIV 3. Memastikan darah donor sesuai dgn resipien : a. Golongan darah ABO : forward / reverse b. Golongan darah Rh : + / - c. Crossmatch 3 fase
34 CROSSMATCH Tujuan : 1. Mendeteksi semua antibodi yang dapat memperpendek umur sel darah donor ( natural / immune) Prinsip : 1. Natural : bereaksi pada suhu rendah / kamar media saline 2. Immune : bereaksi pada suhu 37 0 C, medium albumin ( C), sangat sensitif dengan serum coombs
35 CROSSMATCH I. Crossmatch mayor : SDM donor + serum resipien II. Crossmatch minor : SDM resipien + serum donor Dilakukan pada berbagai lingkungan dalam 3 fase : Fase I : fase suhu kamar dilakukan dalam lingkungan saline & suhu kamar. Untuk mecari Ab komplit, misal incompatibel ABO
36 CROSSMATCH Fase II : Fase inkubasi 37 C dilakukan pada suhu 37 C, medium albumin mencari Ab inkomplit ; Incompatibel Rh Fase III : Fase Coombs tes dilakukan dengan antiglobulin serum untuk mencari Ab inkomplit yang tidak mau bereaksi dalam medium albumin. Contoh : Fase II misal : anti Le, K Transfusi dilaksanakan : Crossmatch mayor dan minor 3 fase berhasil negatif
37 Reaksi transfusi 1. Reaksi hemolitik : a. Penghancuran eritrosit b. Didapatkan Hb dalam plasma dan urin, ikterus c. Sifat : akut / lambat akut : segera pada waktu transfusi masih berlgs ketidaksesuaian golongan ABO & Rh lambat : penderita dengan mutipel transfusi beberapa jam / hari stl transfusi E / : darah donor terdapat immune Ab ( anti Rh) O dangerous donor ( O titer anti A dan B tinggi) 2. Reaksi non hemolitik : a. reaksi alergi b. reaksi febril : terjadi ok adanya anti leukosit / anti trombosit, bakteri c. keracunan citrat : fungsi hati yang kurang baik d. keracunan kalium : memakai darah simpan ( > 10 hari) e. cardiac arrest / asidosis
38 Gejala Rx transfusi Destruksi eritrosit : Hb nemia, Hburia Shock : menggigil, demam, pucat, berkeringat, tensi turun, nadi cepat DIC Tanda gagal ginjal akut
39 Tindakan bila terjadi Rx transfusi : Transfusi distop Ulang gol darah dan crossmatch Tes untuk deteksi DIC Tes faal ginjal Biakan darah donor : kontaminasi?
40 Hemolitic disease of the newborn Suatu peny dimana umur SDM dari fetus diperpendek oelh suatu serangan Ab spesifik yang dibuat oleh ibu ke peredaran darah fetus melalui plasenta Terjadi karena ketidaksesuaian darah antara ibu & anak, dapat karena ketidaksesuaian gol darah Rh atau ABO
41 Ketidaksesuaian gol Rhesus Ibu Rh ayah Rh + : Anak mungkin Rh + Anak 1 mungkin Rh + lahir normal - ibu membentuk anti Rh Anak berikutnya Rh HDN
42 Ketidaksesuaian gol ABO 94 % pada ibu gol O, sedangkan bayi gol A atau gol B Terjadi mulai anak 1, bahakan anak 1 lebih berat daripada yang berikutnya P/ > baik drpd Rh
Golongan darah. Kuliah SP modul HOM 2009
Golongan darah Kuliah SP modul HOM 2009 Sejarah : GOLONGAN DARAH Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran Yang terpenting ; ABO dan rhesus Dasar
Lebih terperinciKONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati
KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS Ns. Haryati 2015 Lingkup Pembelajaran 1. Sejarah Golongan Darah 2. Definisi Golongan Darah 3. Jenis Golongan Darah: ABO 4. Rhesus 5. Pewarisan Golongan Darah 6. Golongan
Lebih terperinciGOLONGAN DARAH. Sejarah
GOLONGAN DARAH Sejarah Tahun 1900 Landsteiner menemukan tiga dari Empat golongan darah yaitu A, B, O dgn cara Memeriksa gol. Darah teman sekerjanya. Tahun 1901 Von Decastelio dan Sturli menemu Kan gol.darah
Lebih terperinciShabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H
Shabrina Jeihan M XI MIA 6 G O LO N G A N D A R A H,U JI G O LO N G A N D A R A H D A N SISTEM TR A N SFU SI D A R A H G olongan darah Golongan darah -> klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Transfusi darah Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang
Lebih terperinciALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR
ALEL GANDA Oleh ARNI AMIR ALEL GANDA Yaitu apabila sebuah lokus dalam sebuah kromosom ditempati oleh beberapa alel atau seri alel maka disebut alel ganda = Multiple Alleles. Konsep Alel Ganda 1. Warna
Lebih terperinciTRANSFUSI DARAH. Maimun ZA. Laboratorium Patologi Klinik FKUB-RSSA Malang
TRANSFUSI DARAH Maimun ZA Laboratorium Patologi Klinik FKUB-RSSA Malang Pendahuluan Transfusi darah adalah terapi medis yang memiliki risiko penyulit terbesar baik dalam waktu pendek (reaksi transfusi),
Lebih terperinciMateri 1. Pengertian dan Tujuan Transfusi 2. Golongan Darah 3. Tes Combs 4. Syarat-syarat atau Standar Pelayanan Transfusi 5. Pelayanan Permintaan
Materi 1. Pengertian dan Tujuan Transfusi 2. Golongan Darah 3. Tes Combs 4. Syarat-syarat atau Standar Pelayanan Transfusi 5. Pelayanan Permintaan darah 6. Reaksi Transfusi TRANSFUSI DARAH Definisi Tujuan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari dan memahami golongan darah. 2. Untuk mengetahui cara menentukan golongan darah pada manusia. II. Tinjauan Pustaka Jenis penggolongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data WHO melaporkan bahwa kebutuhan akan darah secara global setiap tahunnya meningkat 1%, sementara jumlah darah yang didonasikan turun 1% setiap tahunnya. Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Umum Darah Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lainnya, berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai
Lebih terperinciMULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH. Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA
MULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA ALEL Anggota dr spsng gen yg mmliki pengaruh berlawanan, dimana 2 gen tsb trletak pd lokus yg sama tingginya pd kromosom homolog adanya
Lebih terperincib. Serum grouping ( Back Typing)
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN RH A. Metode Pemeriksaan 1. Metode Slide dengan Bioplate Cell Groupng (Forward Typing) dan Serum Grouping (Back Typing) B. Tujuan Pemeriksaan Menentukan antigen, antibody
Lebih terperinciPEMERIKSAAN RUJUKAN KASUS IMUNOHEMATOLOGY UDD PMI PUSAT TAHUN No. Kasus Jumlah 1 AIHA tipe dingin 33 kasus 2 AIHA Tipe Hangat/dingin 9 kasus
KASUS-KASUS RUJUKAN IMUNOHEMATOLOGI Ria Syafitri UDD Pusat PMI PENDAHULUAN Rujukan kasus Imunohematologi akan terjadi bila pada saat pasien membutuhkan darah transfusi, kemudian dilakukan pemeriksaan Pre-Transfusi,
Lebih terperinciApa itu Darah? Plasma Vs. serum
Anda pasti sudah sering mendengar istilah plasma dan serum, ketika sedang melakukan tes darah. Kedua cairan mungkin tampak membingungkan, karena mereka sangat mirip dan memiliki penampilan yang sama, yaitu,
Lebih terperinciPRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.
PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1 TUJUAN Mengetahui asal sel-sel
Lebih terperinciPENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA
PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA Penyakit hemolitik pada neonatus atau HDN (Hemolytic Disease of the Newborn) HDN adalah akibat lewatnya antibody IgG dari sirkulasi ibu
Lebih terperinciautologous control yang positif mengindikasikan adanya keabnormalan pada pasien itu sendiri yang disebabkan adanya alloantibody di lapisan sel darah
SCREENING ANTIBODY Screening antibody test melibatkan pengujian terhadap serum pasien dengan dua atau tiga sampel reagen sel darah merah yang disebut sel skrining/sel panel. Sel panel secara komersial
Lebih terperinciSistem penggolongan darah manusia telah cukup banyak ditemukan sampai saat ini, seperti sistem golongan darah ABO, Sistem MNSs, Faktor Rh, dan
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen-komponen darah manusia Menjelaskan fungsi darah pada manusia Menjelaskan prinsip dasar-dasar penggolongan darah Menjelaskan golongan darah
Lebih terperinciALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH
ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat pada lokus (tempat tertentu) atau bisa dikatakan alel adalah gen-gen
Lebih terperinciDarah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit
Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit Plasma (40%-50%) Lekosit Eritrosit sebelum sesudah sentrifusi Eritrosit Fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan
Lebih terperinciALEL GANDA. Luisa Diana Handoyo, M.Si.
ALEL GANDA Luisa Diana Handoyo, M.Si. ALEL GANDA Merupakan fenomena adanya tiga atau lebih alel pada satu gen Pada umumnya satu gen memiliki dua alel alternatifnya Alel ganda dapat terjadi sebagai akibat
Lebih terperincib) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO
I. PENDAHULUAN a) Tujuan 1. Menetukan adanya Antigen A dan antigen B pada plasma (cell grouping). 2. Menentukan adanya antibody A dan antibody B pada sel darah merah (serum grouping). b) Prinsip Antigen
Lebih terperinciKelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik
Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Kelainan darah pada lupus Komponen darah Kelainan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Thalassaemia Thalassaemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Darah Darah adalah jaringan hidup yang bersirkulasi mengelilingi seluruh tubuh dengan perantara jaringan arteri, vena dan kapilaris, yang membawa nutrisi, oksigen, antibodi,
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2 Ahmad Rois (1304015003) Astie Afriani (1304015078) Lisa Yuliana (1304015284) Rostuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi cukup besar dan menimbulkan resiko lebih lanjut yang dapat. darah masih saja terjadi.( Soedarmono, S.M.Yuyun, 2008 ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serologi golongan darah merupakan salah satu cabang ilmu dari transfusi darah yang berperan sangat penting sebelum darah sampai ke pasien yang akan menggunakan darah.
Lebih terperinciGolongan Darah. darah donor + resipien. oleh karena terjadi aglutinasi
GOLONGAN DARAH 1 Golongan Darah Perbedaan golongan darah setiap orang disebabkan oleh karena adanya Antigen (Ag) Aglutinogen pada dinding eritrosit dan adanya antibody spesifik (Ab) Aglutinin di dalam
Lebih terperinciGOLONGAN DARAH. Semester I 2016
GOLONGAN DARAH Semester I 2016 History Karl Landsteiner (1900) Golongan Darah Sistem golongan darah Paling penting: - ABO - Rhesus History of Blood Groups and Blood Transfusions Experiments with blood
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 1. Bentuknya bulat pipih, berumur 120 hari, tidak berinti dan cekung bagian. Hal tersebut adalah ciri-ciri... leukosit trombosit
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH KELOMPOK/GELOMBANG: II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA
Lebih terperinciAlel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP
Alel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP Alel Ganda Alel Merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus ( tempat ) tertentu Alel ganda ( multiple alleles ) adalah bila dalam satu lokus terdapat lebih
Lebih terperinciI. Tujuan Praktikum II. Landasan Teori Fenotip Alel
I. Tujuan Praktikum Setelah selesai melakukan praktikum alel majemuk, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengenali fenotip pada dirinya sendiri yang dikendalikan oleh gen yang terdiri dari alel majemuk. 2.
Lebih terperincibiologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
12 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA a. Fungsi Darah 1. Aat pengangkut (transportasi):
Lebih terperinciPemeriksaan Laboratorium Sebelum Transfusi Darah dan Pada Reaksi Transfusi. Efrida 7 Maret 2012
Pemeriksaan Laboratorium Sebelum Transfusi Darah dan Pada Reaksi Transfusi Efrida 7 Maret 2012 WHO : Blood is R E D R are E expensive D angerous Transfusi Darah Penggunaan darah atau komponen darah pengobatan
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami
TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH Disusun Oleh : Ayu Anulus Putu Desy Metriani Natalia Sandra Margasira Ni Luh Novita Pratami Ni Nyoman Ariwhidiani Ni Nyoman Sumarsini Sherly Dewu Tri Mulyanto
Lebih terperinciTRANSFUSI DARAH SEJARAH & PERKEMBANGANNYA SAAT INI
TRANSFUSI DARAH SEJARAH & PERKEMBANGANNYA SAAT INI dr Elida Marpaung, M Biomed RSUPN Ciptomangunkusumo What is blood? Darah adalah organ tubuh Darah adalah organ tubuh yang berbentuk cair Melakukan transfusi
Lebih terperinciDarah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit
Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit Plasma (40%-50%) Lekosit Eritrosit sebelum sesudah sentrifusi Fungsi utama eritrosit:
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA
LAPORAN PRAKTIKUM SEROLOGI IMUNOLOGI IMUNODIFUSI GANDA DI SUSUN OLEH : Maulina (0801027) Kelompok III` Tanggal praktikum: 22 Desember 2011 Dosen: Adriani Susanty, M.Farm., Apt Asisten: Gusti Wahyu Ramadhani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Darah Rumah Sakit Umum Salatiga adalah suatu unit dirumah sakit yang merupakan bagian dari instalasi laboratorium yang menyelenggarakan pelayanan darah untuk memenuhi
Lebih terperinciALEL OLEH : GIRI WIARTO
ALEL OLEH : GIRI WIARTO Sejarah Singkat Dengan adanya Mutasi,sering dijumpai bahwa pada suatu lokus didapatkan lebih dari satu macam gen. Mendel tidak dapat mengetahui adanya lebih dari satu alel yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Pengertian darah Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam transport oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH
B LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH I L O G NAMA : ZANNE ARIENTA KELAS : XI IPA 4 TANGGAL : 27 NOVEMBER 2013 GURU PEMBIMBING : Bpk. BAMBANG S.Pd I SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
BAB IV Darah Darah berfungsi sebagai : 1. Alat transport O 2 dari paruparu diangkut keseluruh tubuh. CO 2 diangkut dari seluruh tubuh ke paruparu. Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan
Lebih terperinciPEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 2006/2013 Kelas XII biologi PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami tentang variasi sifat manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1234567Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Banyumas II,tempat
Lebih terperinciSISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO
SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI 1. Darah 2. Alat Peredaran Darah 3. Proses Peredaran Darah 4. Peredaran Darah Hewan 5. Kelainan Dan Penyakit 1. DARAH Cairan yang berwarna merah
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan di PMI antara lain mencakup pengerahan donor, penyumbangan darah, pengambilan, pengamanan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian darah kepada pasien. Kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kegunaan Penentuan Golongan Darah A, B, AB, O
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Penentuan Golongan Darah A, B, AB, O Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
Lebih terperinciGANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN AKIBAT PATOLOGIS SISTEM KARDIOVASKULAR DAN GANGGUAN PEMBULUH DARAH PERIFER
GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN AKIBAT PATOLOGIS SISTEM KARDIOVASKULAR DAN GANGGUAN PEMBULUH DARAH PERIFER KEGIATAN BELAJAR-7 Tujuan Pembelajaran a. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu mendemonstrasikan
Lebih terperinciBEBERAPA KONDISI DI BAWAH INI DAPAT MENYEBABKAN PEMBENTUKKAN ANTIBODI DALAM TUBUH:
BEBERAPA KONDISI DI BAWAH INI DAPAT MENYEBABKAN PEMBENTUKKAN ANTIBODI DALAM TUBUH: Tes antibdi dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibdi tertentu yang menyerang sel darah merah. Antibdi adalah prtein
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. orang yang sudah meninggal, kegunaan golongan darah lebih tertuju pada
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Golongan darah sistem ABO yang selanjutnya disebut golongan darah merupakan salah satu indikator identitas seseorang. Pada orang hidup, golongan darah sering digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % dari berat badan total.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8 % dari berat badan total. Darah adalah jaringan berbentuk cairan, terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma
Lebih terperinci1.DARAH 1.1. KOMPONEN DARAH
1.DARAH Darah berasal dari bahasa Yunani haima yang artinya darah. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen. 1.1. KOMPONEN
Lebih terperinciBeberapa kondisi di bawah ini dapat menyebabkan pembentukkan antibodi dalam tubuh:
Tes antibdi dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibdi tertentu yang menyerang sel darah merah. Antibdi adalah prtein yang dibuat leh sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan zat-zat asing
Lebih terperinciAnemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK
Anemia Hemolitik Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK Anemia hemolitik didefinisikan : kerusakan sel eritrosit yang lebih awal.bila tingkat kerusakan lebih cepat dan kapasitas sumsum tulang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. data dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Jika sistem pencatatan data
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan Pencatatan data adalah proses memasukkan data ke dalam media sistem pencatatan data. Jika media sistem pencatatan data tersebut berupa buku, pencatatan data dilakukan
Lebih terperinciKASUS INCOMPATIBLE PADA PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING) PADA LEBIH DARI SATU DONOR DENGAN METODE GELL TEST
KASUS INCOMPATIBLE PADA PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI (CROSSMATCHING) PADA LEBIH DARI SATU DONOR DENGAN METODE GELL TEST I. TUJUAN Untuk mengetahui keserasian/kecocokan antara darah donor dan darah resipien
Lebih terperinci- meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari donor yang sehat kepada penderita. Individu atau orang yang menyumbangkan darahnya, dengan tujuan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA Oleh Nama : Rizha Yulinda Salsabila NIM : 160210102056 Program Studi : Pendidikan Fisika Kelompok : 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup, mulai dari binatang hingga manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga
Lebih terperinciSISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)
SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH) FUNGSI SISTEM IMUN: Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
Lebih terperinciSTORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH
STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH Mata Kuliah : Pengembangan Media Pembelajaran Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Sasaran : Pemahaman siswa akan materi sistem peredaran darah menjadi lebih baik. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap tahunnya, terkumpul sekitar 92 juta donasi. darah dari seluruh dunia. Rata-rata, 50% dari total
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahunnya, terkumpul sekitar 92 juta donasi darah dari seluruh dunia. Rata-rata, 50% dari total donasi darah tersebut terkumpul dari negara yang memiliki pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal merupakan sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ginjal Ginjal merupakan sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Ginjal berjumlah dua buah, ginjal berbentuk seperti kacang dan berwarna
Lebih terperinciKompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya
SISTEM SIRKULASI Kompetensi Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya Suatu sistem yang memungkinkan pengangkutan berbagai bahan dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh organisme Sistem
Lebih terperinciMengenal Penyakit Kelainan Darah
Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmited Infections (STIs) adalah penyakit yang didapatkan seseorang karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang
Lebih terperinciUniversitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI
Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 Darah adalah jaringan cair
Lebih terperinciBAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI
1 BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas praktikum brosing artikel dari internet HaloSehat.com Editor SHOBIBA TURROHMAH NIM: G0C015075 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang kedokteran transfusi sudah. berkembang pesat dari sejak ditemukannya golongan darah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang kedokteran transfusi sudah berkembang pesat dari sejak ditemukannya golongan darah ABO pada tahun 1901 oleh Karl Landsteiner dan golongan darah
Lebih terperinciSISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII
SISTEM IMUN Pengantar Biopsikologi KUL VII SISTEM KEKEBALAN TUBUH Imunologi : Ilmu yang mempelajari cara tubuh melindungi diri dari gangguan fisik, kimiawi, dan biologis. . SISTEM IMUN INNATE : Respon
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [ ]
LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [0901037] ASISTEN : ALIFIANA ANGGRAINI ONA SISCANOVA DOSEN PEMBIMBING : Dra. SYILFIA
Lebih terperinciPERBEDAAN DERAJAT AGLUTINASI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ANTARA ERITROSIT TANPA PENCUCIAN DENGAN PENCUCIAN PADA PENDERITA TALASEMIA
PERBEDAAN DERAJAT AGLUTINASI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ANTARA ERITROSIT TANPA PENCUCIAN DENGAN PENCUCIAN PADA PENDERITA TALASEMIA Vivi Keumala Mutiawati Abstrak. Pasien talasemia sering mendapatkan transfusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.
Lebih terperinciAnti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK
Anti Koagulansia, pengawet dan sampling Dr.Ozar Sanuddin, SpPK Anti KoagAulansia Adalah suatu bahan kimia/substansi yang dapat menekan, menunda atau mencegah pembekuan darah. Jenis- jenis anti koagulansia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengukur hemoglobin pada sejumlah volume darah. Kadar normal hemoglobin
42 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kadar hemoglobin digunakan sebagai patokan dalam dunia medis untuk mengukur hemoglobin pada sejumlah volume darah. Kadar normal hemoglobin seseorang sulit ditentukan
Lebih terperinciSistem Transportasi Manusia L/O/G/O
Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O Apersepsi 1. Pernahkan bagian tubuhmu terluka, misalnya karena terjatuh atau terkena bagian tajam seperti pisau dan paku? 2. Apakah bagian tubuh yang terluka tersebut
Lebih terperinci- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah
- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp5darah Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana
Lebih terperinciKuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?
Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter? Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU 1 Kuning/jaundice pada bayi baru lahir atau disebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghantarkan hormon dan materi-materi pembekuan darah (Sadikin, 2004).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Darah adalah komponen esensial mahluk hidup yang berfungsi sebagai pembawa oksigen dari Paru-Paru kejaringan dan Karbon dioksida dari jaringan ke Paru-Paru untuk dikeluarkan,
Lebih terperinci5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2
Bab 5 Sistem Peredaran Darah Sumber: Encarta 2005 Arteri Vena Gambar 5.1 Sistem peredaran darah pada manusia Peta Konsep Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan
Lebih terperinciD A R A H DARAH. Jumlah sel darah 10/17/2009 PLASMA PURWO SRI REJEKI. Fungsi Darah : ERITROSIT : Fungsi: 1. Transport O 2. Darah merupakan 8% BB total
D R H DRH PURW SRI REJEKI Darah merupakan 8% total Terdiri dari : - 5% dalam bentuk plasma ( ekstra seluler ) - 3 % dalam sel darah ( intra seluler ) ph darah = 7,35 7,45 Fungsi Darah : 1.Transport (utama)
Lebih terperinciLAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH Dosen pembimbing : Ida Mardalena, S. kep.ns.m.si Disusun oleh : 1. Ad Dieni Ulya S. ( P07120214001 ) 2. Ardina Putri ( P07120214002 ) 3. Izmi Nur Rasyida ( P07120214016
Lebih terperinciDr. H. Din yar Supiadi Widjaya SpPK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Dr. H. Din yar Supiadi Widjaya SpPK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI SASARAN BELAJAR 1 Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu: 1. Mengetahui sejarah perkembangan transfusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga
Lebih terperinciSistem Imun BIO 3 A. PENDAHULUAN SISTEM IMUN. materi78.co.nr
Sistem Imun A. PENDAHULUAN Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai benda asing yang masuk ke tubuh. Fungsi sistem imun: 1) Pembentuk kekebalan tubuh. 2) Penolak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan pustaka Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai Aplikasi Informasi Diet Berdasarkan Golongan Darah, aplikasi ini dirancang untuk dapat membantu
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelayanan donor darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdiri dari rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengerahan, pelestarian donor, seleksi donor, proses
Lebih terperinci