ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP APLIKASI E-PURCHASING DENGAN MODEL INTEGRASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP APLIKASI E-PURCHASING DENGAN MODEL INTEGRASI"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERIMAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP APLIKASI E-PURCHASING DENGAN MODEL INTEGRASI Faisal Rahadian 1), Achmad Djunaedi 2), Addin Suwastono 3) 1), 3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2) Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl. Grafika No. 2, Kampus UGM, Yogyakarta, faisal.cio13@mail.ugm.ac.id 1), achmaddjunaedi@ugm.ac.id 2), adyn@ugm.ac.id 3) Abstrak Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah memiliki peran yang cukup penting dalam proses kegiatan pemerintahan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi pemerintah dituntut untuk mengikuti perkembangan tersebut. Salah satu upaya yaitu dengan melakukan pengadaan barang/jasa secara elektronik melalui e-purchasing. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penerimaan pengguna dan kepuasan pengguna terhadap aplikasi e-purchasing tersebut, menggunakan teori kepuasan dan penerimaan yang dikembangkan oleh Wixom dan Todd. Untuk menganalisis data digunakan motode analisis SEM-PLS dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan dan kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna terhadap sistem e-purchasing, yang kemudian mempengaruhi persepsi kemudahaan dalam penggunaan aplikasi sehingga mendorong sikap dan keinginan dari pengguna untuk menggunakan aplikasi e- purchasing dalam proses pengadaan barang/jasa. Kata kunci: e-government, e-purchasing, user satisfaction, technology acceptance, model integrasi. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta potensi pemanfaatannya secara luas, pemerintah dituntut untuk bisa mengkuti perkembangan tersebut. Pemerintah telah mencanangkan gerakan guna terlaksananya e-government.[1] Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu tindak lanjut dari penerapan e-government tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik melalui sistem e-tendering dan e- purchasing.[2] Tujuan dari pengadaan barang/jasa secara elektronik adalah untuk : meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses Pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang realtime. Pelaksanaan pengadaan barang tertentu seperti kendaraan, alat kesehatan dan obat-obatan yang selama ini dilakukan dengan metode pelelangan, baik secara manual atau melalui e-procurement, sering mengalami kendala. Pada saat obat-obatan tersebut segera dibutuhkan untuk menangani pasien, kadang-kadang stok tidak tersedia dan harus menunggu dilaksanakan pelelangan yang membutuhkan waktu lama sehingga mengganggu pelayanan pasien. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, pada tahun 2013 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ( LKPP) kemudian meluncurkan aplikasi e-purchasing.[3] Dengan sistem ini pengadaan barang/jasa bisa efektif dan efisien dalam ketepatan serta kecepatan dan lebih menghemat biaya. Sistem ini lebih transparan karena daftar, jenis, spesifikasi teknis serta harga barang dari penyedia ditampilkan secara elektronik dan dapat diakses oleh publik. Aplikasi ini mulai efektif digunakan untuk proses pembelian barang/jasa mulai tahun Rumusan Masalah Rumusan masalah yang bisa diambil yaitu perlunya untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari implementasi aplikasi e-purchasing diukur dari tingkat penerimaan pengguna dan kepuasan pengguna pada proses pengadaan barang/jasa di Pemerintah Kabupaten Sleman Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan dari implementasi aplikasi e-purchasing diukur dari tingkat penerimaan pengguna dan kepuasan pengguna pada proses pengadaan barang/jasa di Pemerintah Kabupaten Sleman Kajian Pustaka Penelitian tentang penerimaaan pengguna dalam bidang sistem informasi sudah menjadi area yang sering diteliti dalam tiga dekade terakhir. Namun penelitian tersebut

2 pada tahap awal lebih difokuskan pada organisasi profit dan belum banyak dilakukan pada organisasi pemerintah dan publik.[4] Baru pada era sekarang mulai banyak penelitian tentang penerimaan pengguna dan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi e-government. Model TAM banyak digunakan untuk mengevaluasi penerimaan pengguna dan Model Delone & Mclean banyak digunakan untuk mengevaluasi kepuasan pengguna.[5][6] (Aboelmaged, 2010) melakukan penelitian untuk memprediksi penerapan e-procurement pada negara berkembang dengan mengintegrasikan TAM dan TPB. Penelitian dilakukan di Uni Emirat Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diusulkan memiliki kekuatan penjelas yang baik dengan dukungan empiris yang cukup kuat, dalam memprediksi niat pengguna untuk menggunakan teknologi e- procurement.[7] (Jang, 2010) melakukan penelitian untuk mengukur kesuksesan penerapan e-procurement pada pemerintah di Taiwan. Penelitian menggunakan metode DeLone & McLean update dan menguji efek moderasi Computer Self-efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan memiliki efek yang signifikan kepada performa individu melalui penggunaan dan kepuasan terhadap sistem e- procurement. Computer Self-efficacy berperan sebagai berperan menjadi komponen situasional yang memoderasi hubungan antara dimensi kualitas dan persepsi, kepuasan pengguna, penggunaan sistem dan keuntungan bersih.[8] (Zaied, 2012) melakukan penelitian untuk mengevalasi kesuksesan penerapan sistem informasi pada sektor publik di Mesir dengan melakukan modifikasi pada dimensi TAM dan model Delone & McLean serta menambahkan dua dimensi yaitu support dari manajemen dan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kesuksesan sistem informasi diikuti oleh niat dan persepsi kegunaan. Hasil secara keseluruhan dari penelitian menunjukkan bahwa model yang diusulkan tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi penerapan sistem informasi pada suatu organisasi.[9] 1.5. Landasan Teori Istilah e-purchasing atau pembelian secara elektronik menurut (Heijboer dan Telgen) juga dikenal sebagai pemesanan elektronik melalui katalog, merupakan bentuk paling mapan dari e-procurement saat ini, namun masih dalam masa pertumbuhan. Secara teoritis, perubahan dari cara pembelian "tradisional" ke pembelian secara elektronik berdampak pada penghematan biaya yang besar.[10] Dalam definisi yang dituangkan dalam Perka LKPP, e- purchasing adalah tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik. Katalog elektronik atau e-catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari penyedia barang/jasa pemerintah.[3] Ketika akan melakukan pengadaan barang-barang yang sudah tercantum dalam katalog elektronik seperti kendaraan bermotor, obat-obatan, alat berat dan lain-lain, maka tidak perlu lagi melakukan pengadaan barang secara lelang, tetapi bisa langsung membeli melalui aplikasi e- purchasing ini. Untuk bisa mengakses aplikasi e-purchasing yang dikelola oleh LKPP, maka pengguna harus melakukan log in dahulu ke aplikasi LPSE dengan memasukkan username dan password, kemudian nanti akan ada link untuk masuk ke aplikasi e-purchasing dan e-catalogue. Setelah itu bisa dipilih untuk masuk ke sub-sub menu yang berisi link ke pembelian barang-barang tertentu sesuai dengan yang akan dibeli. Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh (Davis, 1989) merupakan model pendekatan yang banyak digunakan untuk penelitian acceptance suatu sistem teknologi informasi. Model ini sudah banyak dikenal sebagai model untuk menganalisis faktor penerimaan pengguna terhadap suatu sistem teknologi informasi. Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemudahan penggunaan (ease of use) dan kegunaan (usefulness). Model TAM menggunakan lima konstruk yaitu persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived ease of use), persepsi tentang kemanfaatan (perceived usefulness), sikap penggunaan (attitude toward using), perilaku untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention of Use), dan kondisi nyata penggunaan sistem (Actual System Use).[11] (DeLone dan McLean, 1992) menemukan kesuksesan sebuah sistem informasi dapat direpresentasikan oleh karakteristik kualitatif dari sistem informasi (system quality), kualitas output dari sistem informasi (information quality), konsumsi terhadap output (use), respon pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), pengaruh sistem informasi terhadap kebiasaan pengguna (individual impact), dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi (organizational impact).[12] (DeLone dan McLean, 2003) mempublikasikan kembali D&M IS Success Model yang telah di update, dengan memasukkan service quality sebagai salah satu variabel independen selain system quality dan information quality yang mempengaruhi user satisfaction dalam mengukur kesuksesan suatu sistem informasi. Variabel individual impact dan organisational impact diubah menjadi net benefits karena dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya dampaknya pada pemakai individual dan organisasi saja tetapi dampaknya sudah ke group pemakai, ke antar organisasi, konsumer, pemasok, sosial bahkan ke negara. Model dari DeLone dan McLean ini sudah banyak dikenal sebagai model untuk menganalisis faktor kepuasan pengguna terhadap suatu sistem teknologi informasi.[13]

3 Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk mendapatkan hubungan logis secara teori antara kepuasan pengguna dan penerimaan terhadap teknologi. (Wixon dan Todd, 2005) mengembangkan model penelitian yang terintegrasi yang membedakan keyakinan dan sikap tentang sistem (keyakinan dan sikap berbasis obyek) dari keyakinan dan sikap menggunakan sistem (keyakinan perilaku dan sikap) untuk membangun logika teoritis yang menghubungkan kepuasan pengguna dan penerimaan teknologi. Model yang diusulkan memberikan bukti awal bahwa dua perspektif dapat dan harus diintegrasikan. Model yang terintegrasi tersebut membantu menjembatani gab antara karakteristik sistem dan prediksi penggunaan.[14] (Tsai dkk, 2013) melakukan penelitian dengan menggunakan model yang diusulkan Wixom dan Todd yang dimodifikasi dengan menghilangkan variabel karakteristik sistem seperti completeness, flexibility, dan lain-lain serta menambahkan variabel service quality. [15] Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi teori kepuasan dan teori penerimaan teknologi untuk secara komprehensif menggambarkan efektivitas The Depot-Logistic Information Management System (DLIMS). 2. Pembahasan 2.1. Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian ini menggunakan model penelitian yang diadopsi dari model Wixom dan Todd. (Pitt, dkk 1995) menyatakan bahwa layanan dari sistem informasi adalah menyediakan informasi dan harus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan. Dengan demikian efektivitas layanan sistem informasi sebagian dapat dinilai oleh kemampuan untuk memberikan layanan berkualitas kepada para penggunanya. Pengukuran efektivitas umumnya berfokus pada produk daripada fungsi pelayanan sistem informasi. Maka jika peneliti sistem informasi tidak memasukkan pengukuran service quality ke dalam indikator pengukuran, maka tidak akan bisa mengetahui efektivitas sistem informasi berdasarkan persepsi pengguna.[16] (Gorla, dkk 2010) dalam penelitiannya menyatakan pentingnya kualitas layanan bagi kinerja organisasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas layanan menunjukkan dampak yang besar bagi kinerja organisasi dan pentingnya bagi efisiensi internal dan manfaat strategis. Dimensi service quality (reliability, responsiveness, assurance, empathy) berhubungan dengan kemampuan untuk menyediakan layanan yang cepat dan berkualitas tinggi untuk pengguna.[17] Berdasarkan hal itu maka dalam penelitian akan ditambahkan variabel service quality selain information quality dan system quality sebagai variabel independen, dengan variabel dependen yaitu information satusfaction, sysem satisfaction, percieved usefulness, percieved ease of use, attitude toward usage dan intention to use. Berdasarkan uraian pada landasan teori diatas, maka untuk penelitian ini dirumuskan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : information quality (Inf.Q) berpengaruh positif terhadap information satisfaction (Inf.S) H2 : service quality (Ser.Q) berpengaruh positif terhadap information satisfaction (Inf.S) H3 : service quality (Ser.Q) berpengaruh positif terhadap system satisfaction (Sys.S) H4 : system quality (Sys.Q) berpengaruh positif terhadap system satisfaction (Sys.S) H5 : information satisfaction (Inf.S) berpengaruh positif terhadap pervieved usefulness (PU) H6 : system satisfaction (Sys.S) berpengaruh positif terhadap percieved ease of use (PEOU) H7 : system satisfaction (Sys.S) berpengaruh positif terhadap information satisfaction (Inf.S) H8 : percieved ease of use (PEOU) berpengaruh positif H9 terhadap pervieved usefulness (PU) : pervieved usefulness (PU) berpengaruh positif terhadap intention to use (ITU) H10 : pervieved usefulness (PU) berpengaruh positif terhadap attitude toward usage (ATU) H11 : percieved ease of use (PEOU) berpengaruh positif terhadap attitude toward usage (ATU) H12 : attitude toward usage berpengaruh positif terhadap intention to use (ITU) 2.2. Metodologi Gambar 1. Model Penelitian Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah panitia pengadaan barang/jasa yang bertugas di ULP Kabupaten Sleman maupun di SKPD yang tersebar di Pemerintah Kabupaten Sleman dan yang sudah terdaftar serta memiliki user id pada sistem LPSE Kabupaten Sleman. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu setiap elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sampel dipilih dalam hubungan dengan beberapa kriteria, yang dianggap penting dan

4 khusus untuk penelitian.[18] Metode ini digunakan karena yang dipilih menjadi sampel dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Responden yang dipilih adalah personil yang memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa yang pernah melakukan pembelian barang/jasa melalui aplikasi e-purchasing dan personil yang memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa yang pernah mengikuti pelatihan aplikasi e-purchasing Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan item-item kuesioner yang digunakan pada penelitian Wixom dan Todd dengan mengadopsi sejumlah 40 item pertanyaan dan disesuaikan dengan konteks penelitian tentang e- purchasing. Sedangkan untuk variabel service quality digunakan item pengukuran SERVQUAL berdasarkan penelitian dari (Landrum, dkk, 2009) yang diadopsi sejumlah 12 item pertanyaan yang disesuaikan dengan konteks penelitian tentang e-purchasing.[19] Jawaban responden diukur menggunakan skala Likert dengan pilihan skala 5 (lima). Teknik analisis data menggunakan SEM berbasis varian yang biasa disebut Partial Least Square (PLS) dengan bantuan software Smart PLS versi 2.0.M3.[20] 2.3. Uji Koesioner Sebelum kuesioner dikirim kepada subyek penelitian, dilakukan uji coba kuesioner terhadap 30 responden. Tujuan uji coba kuesioner adalah untuk menyakinkan bahwa item item kuesioner telah mencukupi dan benar menurut responden dan untuk memberikan penilaian validitas dan reliabilitas awal dari indikator. Rule of thumb yang digunakan untuk uji validitas konvergen adalah loading factor > 0,6 dan Nilai AVE > 0,50. Rule of thumb yang digunakan untuk uji validitas diskriminan adalah nilai loading indikator pada konstruknya harus memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pada konstruk yang lain dan nilai akar AVE > korelasi variabel laten. Rule of thumb untuk uji reliabilitas adalah nilai cronbachs alpha dan composite reliability harus lebih besar dari 0,7.[21][22] Dari hasil pengujian koesioner terdapat 7 indikator yang harus dikeluarkan dari model. Indikator InfQ8, InfQ10 dari variabel information quality, indikator SerQ1, SerQ3, SerQ8 dari variabel service quality dan indikator SysQ10 dari variabel system quality memiliki loading factor dibawah 0,6 sehingga harus dikeluarkan dari model. Indikator SerQ2 memiliki nilai cross loading yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai pada konstruk yang lain sehingga tidak memenuhi persyaratan dan dikeluarkan dari model Analisis Data Karakteristik Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah panitia pengadaan barang/jasa yang memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa dan pernah mengikuti pelatihan aplikasi e-purchasing dan mayoritas pernah melakukan pembelian dengan e-purchasing. Dari 140 koesioner yang disebar, yang kembali sejumlah 112 dan data yang bisa diolah sejumlah 106. Untuk melakukan analisis menggunakan metode SEM-PLS, minimal besar sampel yang direkomendasikan berkisar 30 sampai 100[22], sehingga penggunaan sampel sejumlah 106 sudah memenuhi. Responden dalam penelitian ini terdiri dari laki-laki sejumlah 74% dan perempuan 26%. Tingkat pendidikan para responden terdiri dari SMA/SMK 7%, D3 10%, S1 43% dan S2 40%. Pengalaman mereka dalam proses pengadaan barang/jasa baik melalui aplikasi atau secara manual adalah : sebanyak 18% berpengalaman selama 0-2 tahun, sebanyak 37% berpengalaman selama 3-4 tahun, sebanyak 8% berpengalaman selama 5-6 tahun dan sebanyak 37% berpengalaman lebih dari 6 tahun. Sedangkan pengalaman dalam menggunakan aplikasi untuk proses pengadaan barang/jasa secara elektronik baik itu e-tendering atau e-purchasing adalah : sebanyak 35% berpengalaman selama 1 tahun, sebanyak 31% berpengalaman selama 2 tahun, sebanyak 21% berpengalaman selama 3 tahun dan sebanyak 13% berpengalaman lebih dari 3 tahun. Karakteristik sampel dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1.Karakteristik Sampel Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Tingkat Pendidikan : SMA/SMK D3 S1 S2 Pengalaman dalam kegiatan pengadaan : 0 2 tahun 3 4 tahun 5 6 tahun >6 tahun Pengalaman menggunakan aplikasi : 1 tahun 2 tahun 3 tahun >3 tahun Frekuensi Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Persentase (%) Uji validitas dilakukan dengan melihat validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen dilihat dengan nilai loading factor dari indikator yang nilainya harus lebih besar dari 0,6.[22] Saat dilakukan uji alogaritma PLS yang pertama ada 2 indkator yang nilainya dibawah 0,6 yaitu SysQ8 dan

5 SysQ9 sehingga dikeluarkan dari model. Kemudian dilakukan uji alogaritma PLS kedua dan semua nilai loading factor sudah diatas 0,6. Uji selanjutnya dilakukan dengan melihat nilai AVE yang harus lebih besar dari 0,5.[21] Untuk menilai validitas diskriminan dilakukan dengan melihat nilai cross loading. Nilai loading indikator pada konstruknya harus memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai loading pada konstruk yang lain. Dari hasil analisis didapat nilai loading indikator pada konstruknya sudah memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pada konstruk yang lain. Metode yang lain yaitu dengan melihat nilai akar AVE setiap konstruk yang harus lebih besar dari pada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya.[21] Tabel 2 dibawah ini menunjukkan korelasi variabel laten dengan akar AVE. Tabel 2.Korelasi Variabel Laten dengan Akar AVE AT U ATU 0,89 ITU ITU 0,71 0,93 Inf. Q Inf.Q 0,24 0,18 0,71 Inf.S PEO U Inf.S 0,58 0,40 0,55 0,92 PEO U 0,55 0,48 0,21 0,39 0,89 PU Ser. Q Sys. Q Sys. S Berdasarkan tabel 3 nilai AVE untuk masing-masing konstruk lebih besar dari 0,5 sehingga telah memenuhi validitas. Nilai cronbachs alpha dan nilai composite reliability untuk masing-masing konstruk lebih besar dari 0,7 menunjukkan bahwa instrumen telah memenuhi reliabilitas Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan analisis inner model pada model struktural. Dalam PLS inner model dievaluasi dengan menggunakan R-squares (R 2 ) dan nilai koefisien pada path (ß) kemudian dinilai signifikansinya berdasarkan nilai t-statistik setiap path. Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan. Nilai koefisien path menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan t-statistik dengan t-tabel. Skor koefisien path yang ditunjukkan t-statistik harus diatas 1,96 (t-tabel) untuk hipotesis dua ekor / two-tailed dengan alpha 5 persen. Bila nilai t-statistik diatas 1,96 maka hipotesis diterima. Hasil analisis dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini. PU 0,78 0,66 0,38 0,58 0,48 0,86 Ser.Q 0,45 0,45 0,43 0,51 0,39 0,49 0,84 Sys.Q 0,36 0,23 0,58 0,58 0,44 0,38 0,46 0,75 Sys.S 0,66 0,52 0,63 0,78 0,54 0,68 0,54 0,605 0,94 Pada tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai akar AVE setiap konstruk sudah lebih besar dari pada nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Uji Reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability yang harus lebih besar dari 0,7.[21] Selain itu bisa juga dilakukan dengan melihat nilai cronbach alpha yang harus lebih besar dari 0,7 walaupun nilai 0,6 masih bisa diterima.[22] Tabel 3 dibawah ini menunjukkan nilai uji reliabilitas dan AVE. Tabel 3.Hasil Uji Reabilitas dan Nilai AVE AVE Composite Reliability Cronbachs Alpha ATU 0,8049 0,9253 0,8792 ITU 0,8711 0,953 0,926 Inf.Q 0,5059 0,9107 0,8911 Inf.S 0,8596 0,9245 0,8379 PEOU 0,8088 0,9269 0,8818 PU 0,7565 0,903 0,8383 Ser.Q 0,7141 0,9522 0,9423 Sys.Q 0,5723 0,9226 0,9047 Sys.S 0,8923 0,9431 0,8793 Gambar 2. Model Struktural Dari hasil analisis model pada gambar 2 diatas sebagai contoh penjelasan, didapatkan nilai R-Squares variabel System Satisfaction (Sys.S) adalah R 2 = 45%. Ini berarti bahwa 45% variasi yang terjadi pada konstruk System Satisfaction (Sys.S ) dapat dijelaskan oleh variabel Service Quality (Ser.Q) dan System Quality (Sys.Q). Sedangkan 55% yang lain dijelaskan oleh variabel diluar konstruk. Hasil uji hipotesis pada gambar 2 menunjukkan bahwa H1 dan H2 memiliki nilai t-statistik 0,8106 dan 1,3228 lebih kecil dari t-tabel yaitu 1,96 sehingga hipotesis ditolak. sedangkan H3, H4, H5, H6, H7, H8, H10, H11 dan H12 memiliki nilai t-statistiknya lebih besar dari t- tabel yaitu 1,96 sehingga hipotesis diterima. Nilai path coeffisien sebagai contoh dari System Quality (Sys.Q) menuju System Satisfaction (Sys.S) bernilai 0,4475, hal ini membuktikan terdapat hubungan positif yang terjadi antara System Quality (Sys.Q) dan System Satisfaction (Sys.S). Berdasarkan pada penjelasan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan hipotesis yang dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini

6 Tabel 5.Kesimpulan Hipotesis Hipotesis Hasil H1 Inf.Q -> Inf.S Ditolak H2 Ser.Q -> Inf.S Ditolak H3 Ser.Q -> Sys.S Diterima H4 Sys.Q -> Sys.S Diterima H5 Inf.S -> PU Diterima H6 Sys.S -> PEOU Diterima H7 Sys.S -> Inf.S Diterima H8 PEOU -> PU Diterima H9 PU -> ITU Diterima H10 PU -> ATU Diterima H11 PEOU -> ATU Diterima H12 ATU -> ITU Diterima 3. Kesimpulan Hasil dari hipotesis pada analisis menununjukkan bahwa service quality dan system quality berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna terhadap sistem aplikasi e- purchasing. Sedangkan information quality dan service quality tidak berpengaruh positif terhadap information satisfaction. Hal ini kemungkinan terjadi karena penerapan aplikasi e-purchasing ini baru dilaksanakan mulai tahun 2014, sehingga masih ada beberapa kekurangan berkaitan dengan informasi dan data yang disajikan. Berkaitan dengan layanan yang diberikan oleh admin dan petugas LPSE Kabupaten Sleman lebih cenderung kepada layanan berkaitan dengan sistem, karena data dan informasi pada aplikasi e-purchasing ditangani langsung oleh LKPP, sehingga kemungkinan layanan dari petugas LPSE tidak bisa memuaskan pengguna berkaitan dengan data dan informasi pada aplikasi e-purchasing. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, untuk peningkatan layanan kepada pengguna khususnya berkaitan dengan data dan informasi yang disajikan dalam aplikasi maka seharusnya data dan informasi harus selalu diupdate dan keakuratan data harus ditingkatkan. Daftar Pustaka [1] Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- government, [2] Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah [3] Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 17 Tahun 2012 Tentang e-purchasing [4] M. Sambasivan, G. P. Wemyss, and R. C. Rose, User acceptance of a G2B system: a case of electronic procurement system in Malaysia, Internet Res., vol. 20, no. 2, pp , [5] N. P. Rana, M. D. Williams, Y. K. Dwivedi, and J. Williams, Theories and Theoretical Models for Examining the Adoption of E-Government Services, e-service J., vol. 8, no. 2, pp , Jan [6] N. P. Rana, Y. K. Dwivedi, and M. D. Williams, Evaluating alternative theoretical models for examining citizen centric adoption of e-government, Transform. Gov. People, Process Policy, vol. 7, no. 1, pp , [7] M. G. Aboelmaged, Predicting e-procurement adoption in a developing country: An empirical integration of technology acceptance model and theory of planned behaviour, Ind. Manag. Data Syst., vol. 110, no. 3, pp , [8] C.-L. Jang, Measuring Electronic Government Procurement Success and Testing for the Moderating Effect of Computer Self-efficacy, Int. J. Digit. Content Technol. its Appl., vol. 4, no. 3, pp , Jun [9] A. Zaied, An Integrated Success Model for Evaluating Information System in Public Sectors, J. Emerg. Trends Comput. Inf. Sci., vol. 3, no. 6, [10] G. Heijboer and J. Telgen, Electronic purchasing : determining the optimal roll-out strategy, pp [11] F. D. Davis, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, MIS Q., vol. 13, no. 3, p. 319, Sep [12] W. H. DeLone and E. R. McLean, Information Systems Success: The Quest for the Dependent Variable, Inf. Syst. Res., vol. 3, no. 1, pp , Mar [13] W. H. Delone, Ephraim, R. Mclean, and G. E. S. E. Scholar s, The DeLone and McLean model of information systems success: a ten-year update, J. Manag. Inf. Syst., vol. 19, no. 4, pp. 9 30, [14] B. H. Wixom and P. A. Todd, A Theoretical Integration of User Satisfaction and Technology Acceptance, Inf. Syst. Res., vol. 16, no. 1, pp , Mar [15] C.-H. Tsai, D.-S. Zhu, Y.-L. Lan, and D.-L. Li, A Study on the Using Behavior of Depot-Logistic Information System in Taiwan: An Integration of Satisfaction Theory and Technology Acceptance Theory, J. Multimed., vol. 8, no. 2, Apr [16] L. F. Pitt, R. T. Watson, and C. B. Kavan, Service Quality: A Measure of Information Systems Effectiveness, MIS Q., vol. 19, no. 2, p. 173, Jun [17] N. Gorla, T. M. Somers, and B. Wong, Organizational impact of system quality, information quality, and service quality, J. Strateg. Inf. Syst., vol. 19, no. 3, pp , Sep [18] Y. K. Singh, Fundamental of Research Methodology and Statistics. New Delhi: New Age International (P) Limited, [19] H. Landrum, V. Prybutok, X. Zhang, and D. Peak, Measuring IS System Service Quality with SERVQUAL : Users Perceptions of Relative Importance of the Five SERVPERF Dimensions, vol. 12, [20] C. M. Ringle, S. Wende, and J.-N. Becker, SmartPLS2. SmartPLS, Hamburg, [21] J. F. Hair, C. M. Ringle, and M. Sarstedt, PLS-SEM: Indeed a Silver Bullet, J. Mark. Theory Pract., vol. 19, no. 2, pp , Apr [22] I. Ghozali, Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square, 3rd ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Biodata Penulis Faisal Rahadian, memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil (S.T), Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Mahasiswa S2 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas 367 E-Mail di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Edi Nur Cahyaningtyas *), Hanung Adi Nugroho **), Eko Nugroho ***) Teknik

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Analisis Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Rio Jumardi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI Bismark Noor Kuddusˡ, Achmad Djunaedi², Warsun Najib³ 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

EVALUASI KESUKSESAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGELOLAAN TUGAS BELAJAR DI BPK

EVALUASI KESUKSESAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGELOLAAN TUGAS BELAJAR DI BPK EVALUASI KESUKSESAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGELOLAAN TUGAS BELAJAR DI BPK Tri Cahya Wisnhu Groho 1), Wing Wahyu Winarno 2), Adhistya Erna Permanasari 3) 1,3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang 18 ISSN: 2407-1102 Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang Rachman Saputra* 1, Sang Aji 2, Ervi Cofriyanti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota Pekalongan

Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota Pekalongan Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir

Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir Presentasi Sidang Akhir Tugas Akhir Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. XYZ Surabaya Oleh : - Aldioctavia Vicka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 TAM (Technological Acceptance Model) Salah satu unsur penting dalam penerapan sebuah sistem informasi adalah penerimaan terhadap sistem informasi. Bagi sebuah Perusahaan, sistem

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sangat banyak digunakan di hampir seluruh bidang industri di Indonesia, dikarenakan perkembangan teknologi, perubahan proses bisnis yang dinamis,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

MENGUKUR KESUKSESAN LAYANAN DIGITAL LIBRARY UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM)

MENGUKUR KESUKSESAN LAYANAN DIGITAL LIBRARY UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) MENGUKUR KESUKSESAN LAYANAN DIGITAL LIBRARY UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) Iyon Sukma Wicaksana 1*, Rudy Hartanto 1, Lukito Edi Nugroho 1 1 Program Studi Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 SIDANG TUGAS AKHIR Prediksi Tingkat Penerimaan User Terhadap Rencana Hasil Simplifikasi PD Sheet Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi kasus : Engine Maintenance PT GMF AA) Oleh: MAT SALEH

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah. Peneliti : Marliona Phesa Haurissa. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Analisis Keberhasilan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi DeLone & McLean (Studi Kasus : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL) Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jln. Raya Puputan no.86 Renon Denpasar e-mail: ratna@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMKARI 2 baik para pengguna langsung maupun penguna tak langsung sejak Juli 2008 dengan batas pengembalian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL RIZKA MARSA PRAMADANI, MUDJAHIDIN, S.T, M.T SISTEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam kegiatan manusia. Dewasa ini hampir semua sendi kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP :

Dosen Pembimbing Dr.Apol Pribadi S.T, M.T Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc. Aris Kusumawati NRP : ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENGETAHUAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING (Studi Kasus : Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Yani Iriani 1, Adjeng Mariana 2, Sri Lestari 3, Murnawan 4 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa di Kabupaten Ponorogo)

DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa di Kabupaten Ponorogo) DETERMINAN MINAT PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) (Studi pada Pemerintah Desa di Kabupaten Ponorogo) TESIS Diajukan untuk Melengkapai Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

EVALUASI KESUKSESAN SIMDA BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN MODEL KOMBINASI DELONE MCLEAN DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

EVALUASI KESUKSESAN SIMDA BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN MODEL KOMBINASI DELONE MCLEAN DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL THE EVALUATION OF SIMDA BMD IN GROBOGAN DISTRICT USING COMBINATION OF DELONE MCLEAN AND TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Grobogan District Government adopts SIMDA BMD for its assets administration. Evaluation

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan kesuksesan layanan website e-government melalui persepsi masyarakat terhadap kepuasan pengguna dan niatan untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGGUNA TERHADAP KESUKSESAN SUATU SISTIM INFORMASI

PENGARUH PARTISIPASI PENGGUNA TERHADAP KESUKSESAN SUATU SISTIM INFORMASI PENGARUH PARTISIPASI PENGGUNA TERHADAP KESUKSESAN SUATU SISTIM INFORMASI Mohamad Nasoha (nasoha@ut.ac.id) Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRACT The study of researchers previously had find that

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT.

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-216 Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) 54 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil LPSE Kabupaten Bekasi LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE

EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DI PERGURAN TINGGI MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM (IS) EFFECTIVENESS VARIABLE Vivi sahfitri 1) 1) Teknik komputer Universitas Bina Darma Palembang Jl.Jend. Ahmad Yani

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN DAN NIAT KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN PORTAL AKADEMIK SIAKAD STMIK AKAKOM MENGGUNAKAN TAM SERTA MODEL DeLONE DAN McLEAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN DAN NIAT KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN PORTAL AKADEMIK SIAKAD STMIK AKAKOM MENGGUNAKAN TAM SERTA MODEL DeLONE DAN McLEAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN DAN NIAT KEBERLANJUTAN PENGGUNAAN PORTAL AKADEMIK SIAKAD STMIK AKAKOM MENGGUNAKAN TAM SERTA MODEL DeLONE DAN McLEAN Sur Yanti 1), Henry Nugroho 2) Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) dan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Dosen

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN PENGGUNAAN NYATA APLIKASI WEBSITE E-LEARNING OLEH DOSEN DI UA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES STRUCTURAL EQUATION MODELING (PLS-SEM) Sulih Priyono dan Sony Sunaryo Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

EVALUASI SIGIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN PEMODELAN ENTENDED TAM

EVALUASI SIGIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN PEMODELAN ENTENDED TAM EVALUASI SIGIZI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN PEMODELAN ENTENDED TAM Wing Wahyu Winarno 1), Dani Adhipta 2), Nurul Hudha Triana 3) 1), 2) 3) Elektro & Teknologi Informasi Universitas Gadjah

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 6 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) 6 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan UNEJ Digital Repository Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Analysis of Factors Affecting the Acceptance UNEJ Digital Repository by Using

Lebih terperinci

Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih 2** Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, C 55164

Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih 2** Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, C 55164 ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUANG UNIVERSITAS ABC MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR PERBAIKAN PADA SISTEM Fadlillah Mukti Ayudewi 1*, Handayaningsih

Lebih terperinci

Nurul Laksmiyati, Wahyu Meiranto 1. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Nurul Laksmiyati, Wahyu Meiranto 1. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-14 ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.3 KEASLIAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BAB-II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI... 11

DAFTAR ISI 1.3 KEASLIAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BAB-II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI... 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERNYATAAN... III PRAKATA...IV ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN...VI ABSTRACT... VII INTISARI... VIII DAFTAR ISI...IX DAFTAR GAMBAR... XII DAFTAR

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003 EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003 NATHANAEL YUSUF TJAHJANADI SAMIAJI SAROSA Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Modifikasi Hwang dan Yi

Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Modifikasi Hwang dan Yi Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.10, No.1, Februari 2016 ISSN: 0852-730X Pengukuran Penerimaan Sistem Kartu Rencana Studi (SIMAKA) di STMIK Asia Malang Menggunakan Technology Acceptance

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci